Penelitian-3
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu Wilayah Tentunya Selalu Mengalami Dinamika Dan Perkembangan Dengan Adanya Be
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wilayah tentunya selalu mengalami dinamika dan perkembangan dengan adanya berbagai peristiwa penting termasuk revolusi. Salah satu momen penting yang menyebabkan revolusi yaitu kolonialisme Belanda yang mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat yang berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan. Revolusi tersebut telah membuahkan hasil yaitu kemerdekaan wilayah bekas jajahan Hindia Belanda menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Revolusi ternyata belum berakhir, perjuangan Indonesia masih berlanjut untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda maupun perjuangan diplomatik untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan secara de facto dan de jure, sehingga tahun 1945 – 1949 sering disebut sebagai masa revolusi kemerdekaan atau revolusi fisik. Berbagai pulau yang ada di Indonesia memiliki nilai strategis yang menyebabkan kedatangan penjajah termasuk di Sumatra. Sumatra memiliki arti penting hingga sekarang terutama sebagai tempat penghasil pertanian melalui perkebunan. Sumatra pernah dikenal sebagai Svarnadvipa of Gold Island yang bermakna pulau yang menghasilkan banyak emas, selain itu Sumatra merupakan pusat perdagangan rempah-rempah1 sehingga para penjajah seperti Portugis, Belanda dan Inggris berusaha datang ke Sumatra. Belanda pernah berkuasa kurang lebih 350 tahun di Indonesia termasuk Sumatra. Peta wilayah kekuasaan Hindia Belanda dapat diamati pada gambar 1. Wilayah Sumatra antara lain meliputi Aceh, Deli, Brastagi, Minangkabau, Palembang. 1 Arti penting Sumatra terutama di masa kolonial yang memiliki berbagai potensi terutama bidang agraria dapat diamati salah satunya dalam karya William Marsden, (1811). History of Sumatra 3rd ed. London: Black-Horse Court and Longman 1 Gambar 1. Peta Wilayah Kekuasaan Hindia Belanda Sumber: Kaart van Nederlandisch-Indie naar oorspronkelijke teekening van H. Ph. Th. Witkamp", J.H. deBussy, Amsterdam, ca. -
National Heroes in Indonesian History Text Book
Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed. -
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMA 5 PAHLAWANKU SUBTEMA 3 SIKAP KEPAHLAWANAN Nuf Anggraeni*1, Galuh Rahayuni2 Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar A. Pendahuluan Pembelajaran yang dilakukan pada tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1 menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu, Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Permainan. Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B dilakukan selama 3 jam pembelajaran, dimana 1 jam pelajaran 35 Menit. Satu pertemuan dilakukan selama 105 Menit untuk kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Jumlah siswa di kelas IV B adalah 20 siswa. Materi yang digunakan menggunakan sumber dan buku siswa dan buku guru Tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1. Mata pelajaran yang termuat didalamnya yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran IPA mengenai materi cermin cembung dan cermin cekung, dan pata pelajaran IPS mengenai materi nama Pahlawan Nasional Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi menulis informasi dari teks non fiksi. Penanganan terhadap siswa yang mengalami kesulitan pada saat pembelajaran adalah mendekati dan memberikan bimbingan kepada siswa secara langsung. Kegaduhan yang ditimbulkan oleh siswa ditangani dengan menggunakan beberapa tepuk semangat jilid dua dan tepuk konsentrasi agar konsentrasi kembali pada pembelajaran. Selain itu pada jumlah siswa yang banyak maka dalam pembelajaran harus menggunakan suara yang keras. B. Pembahasan 1. Materi Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B memuat 3 mata pelajaran yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. -
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Smb) Ii Palembang
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN (SMB) II PALEMBANG TESIS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S2 Program Studi Magister Kenotariatan Oleh : Adi Noverdi B4B 008 006 PEMBIMBING : Nur Adhim, S.H., M.H. PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN (SMB) II PALEMBANG Disusun Oleh: Adi Noverdi B4B 008 Disusun Disusun Mememuhi Persyaratan Derajat S2 Program Studi Magister Kenotariatan Pembimbing, Nur Adhim, S.H., M.H. NIP. 19640420 199003 1 002 PERNYATAAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang telah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya, sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya/ pendapat yang pernah ditulis/ diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang sumbernya dijelaskan di dalam tulisan ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Semarang, Maret 2010 Penulis ( ADI NOVERDI ) KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah maka Penulis dapat menyelesaikan Tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini yaitu : “Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Smb) II Palembang.” Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program -
THE PARMALIM MOVEMENT and ITS RELATIONS to SI SINGA MANGARAJA XII: a Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia
Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI•Vol. 1•No.3•Desember 2005 THE PARMALIM MOVEMENT AND ITS RELATIONS TO SI SINGA MANGARAJA XII: A Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia Masashi Hirosue Rikkyo University, Tokyo, Japan Abstrak Tulisan ini membahas dinamika gerakan Parmalim sebagai salah satu gerakan keagamaan yang muncul di Sumatera pada era kolonial Belanda, khususnya di Batak Toba sejak 1878. Kedatangan kolonialisme Belanda dan Misionaris Jerman dianggap sebagai sebuah ancaman bagi kejayaan kekuatan lokal lama dalam bidang politik dan keagamaan. Gerakan Parmalim dilihat sebagai upaya untuk menghidupkan kembali simbol-simbol kekuatan tradisional demi memperoleh akses sumber kekuatan baru di tengah masyarakat dengan membangkitkan sentimen anti-kolonial. Gerakan ini mengklaim diri sebagai transformasi dari masyarakat Batak dan ‘top leader’ mereka dipandang sebagai reinkarnasi Si Singa Mangaraja. Kata kunci: Parmalim movement, colonial government, religious movements, revivalistic Introduction Parmalim movement which anxiously awaited During the later part of the nineteenth the revival of the harajaon (kingdom) of Si century when the Dutch began to expand Singa Mangaraja is one such movement. colonial rule in Indonesia, the local power Scholars have paid much attention to such symbols who had been mediators between local religious movements that occasionally induced people and outside powers began to undergo the masses into forms of protest against the drastic changes. Against the intensification -
Data Dasar Kesehatan Kota Palembang
2013 DATA DASAR KESEHATAN KOTA PALEMBANG DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Jl. Merdeka No 72 Palembang DAFTAR TABEL Hal BAB I SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN Tabel 1.1 Distribusi Kode dan Alamat Puskesmas Berdasarkan Kecamatan ……………………………………………….4 Tabel 1.2 Puskesmas Berdasarkan Tahun Dibangun dan Direhab …………………...………..5 Tabel 1.3 Jumlah Puskesmas Berdasarkan Luas Wilayah Kerja, Tanah Puskesmas, dan Bangunan Puskesmas ………………………………………………6 Tabel 1.4 Jumlah Pustu dan Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas ……………………………….7 Tabel 1.5 Jumlah Sarana Rumah Dinas di Puskesmas ………………………………………………………..10 Tabel 1.6 Jumlah Sarana Kendaraan Dinas di Puskesmas ………………………………………………………..11 Tabel 1.7 Jumlah Meja, Kursi, dan Kursi Tunggu di Puskesmas ………………………………….12 Tabel 1.8 Jumlah Komputer dan Mesin Tik di Puskesmas ………………………………………...13 Tabel 1.9 Keadan Sarana Listrik, Air, dan Telepon di Puskesmas ……………………………………..15 Tabel 1.10 Keadaan Sertifikat Puskesmas …………………………………………………………………..16 BAB II SUMBER DAYA MANUSIA Tabel 2.1 Jumlah SDM Puskesmas Berdasarkan Golongan ………………………………………….18 Tabel 2.2 Jumlah SDM Puskesmas Berdasarkan Jenjang Pendidikan ……………………………..19 Tabel 2.3 Jumlah SDM Puskesmas Berdasarkan Status Kepegawaian ..…………………………….20 Tabel 2.4 Jumlah SDM Dinas Kesehatan Berdasarkan Golongan ....................................................21 .... Tabel 2.5 Jumlah SDM Dinas Kesehatan Berdasarkan Jenjang Pendidikan ..........................................21 ......... Tabel 2.6 Jumlah SDM Dinas Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian .........................................21 -
Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character
Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character Deny Setiawan,1 Apriani Harahap,2 Rosnah Siregar,3 {[email protected], [email protected], [email protected]} 1,3Department of Citizenship Education Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia 2Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia Abstract. There are eight national heroes from Sumatra namely Sisingamangaraja XII, Ferdinand Lumban Tobing, Zainul Arifin, Tengku Amir Hamzah, Adam Malik, Kiras Bangun, Teuku Mohammad Hasan, and Tahi Bonar Simatupang who have a strong national character to be encouraged and imitated by students of North Sumatra. However, the national character is only contained in a learning textbook that has not been utilized as a digital learning media. For this reason, the animated video of eight National Heroes from North Sumatra is a digital learning media that is appropriate for enhancing the national character of colleger. The research aims to develop an animated video learning media that displays eight national characters of eight national heroes from North Sumatra. This research uses research and development methods. The results showed that this animated video is very interesting to be used as a digital learning media to enhance the national character of students. Keywords: Animation, National Hero, Learning Media, National Character. 1 Introduction Menristekdikti Mohamad Nasir stressed that improving the quality of education requires equitable distribution of education through the use of information technology such as learning through digital learning which is currently developing [1]. Higher education is required to utilize digital technical technology as a medium and source of learning. -
List of English and Native Language Names
LIST OF ENGLISH AND NATIVE LANGUAGE NAMES ALBANIA ALGERIA (continued) Name in English Native language name Name in English Native language name University of Arts Universiteti i Arteve Abdelhamid Mehri University Université Abdelhamid Mehri University of New York at Universiteti i New York-ut në of Constantine 2 Constantine 2 Tirana Tiranë Abdellah Arbaoui National Ecole nationale supérieure Aldent University Universiteti Aldent School of Hydraulic d’Hydraulique Abdellah Arbaoui Aleksandër Moisiu University Universiteti Aleksandër Moisiu i Engineering of Durres Durrësit Abderahmane Mira University Université Abderrahmane Mira de Aleksandër Xhuvani University Universiteti i Elbasanit of Béjaïa Béjaïa of Elbasan Aleksandër Xhuvani Abou Elkacem Sa^adallah Université Abou Elkacem ^ ’ Agricultural University of Universiteti Bujqësor i Tiranës University of Algiers 2 Saadallah d Alger 2 Tirana Advanced School of Commerce Ecole supérieure de Commerce Epoka University Universiteti Epoka Ahmed Ben Bella University of Université Ahmed Ben Bella ’ European University in Tirana Universiteti Europian i Tiranës Oran 1 d Oran 1 “Luigj Gurakuqi” University of Universiteti i Shkodrës ‘Luigj Ahmed Ben Yahia El Centre Universitaire Ahmed Ben Shkodra Gurakuqi’ Wancharissi University Centre Yahia El Wancharissi de of Tissemsilt Tissemsilt Tirana University of Sport Universiteti i Sporteve të Tiranës Ahmed Draya University of Université Ahmed Draïa d’Adrar University of Tirana Universiteti i Tiranës Adrar University of Vlora ‘Ismail Universiteti i Vlorës ‘Ismail -
International Civil Aviation Organization
International Civil Aviation Organization FASID TABLE MET 2A OPMET INFORMATION (METAR, SPECI AND TAF) REQUIRED IN SADIS AND WIFS EXPLANATION OF THE TABLE Column 1 Aerodromes in the AOP Tables of the Air Navigation Plans Note: The name is extracted from the ICAO Location Indicators (Doc 7910) updated quarterly. If a state wishes to change the name appearing in Doc 7910 and this table, ICAO should be notified officially. 2 Aerodromes not listed in the AOP Tables of the Air Navigation Plans Note: The name is extracted from the ICAO Location Indicators (Doc 7910) updated quarterly. If a state wishes to change the name appearing in Doc 7910 and this table, ICAO should be notified officially. 3 Location indicator 4 Availability of METAR/SPECI 5 Requirement for aerodrome forecasts in TAF code C - Requirement for 9-hour validity aerodrome forecasts in TAF code (9H) T - Requirement for 18/24-hour validity aerodrome forecasts in TAF code (18/24H) X - Requirement for 30-hour validity aerodrome forecasts in TAF code (30H) 6 Availability of OPMET information F - Full : OPMET data as listed issued for the aerodrome all through the 24-hour period P - Partial : OPMET data as listed not issued for the aerodrome for the entire 24-hour period N - None : No OPMET data issued for the time being International Civil Aviation Organization MET 2A - ASIAPAC OPMET to Aerodrome where service is to be provided be provided SA/SP TAF Availability ICAO Listed in AOP Tables Not Listed in AOP Tables Location 1 2 3 4 5 6 Afghanistan KABUL INTERNATIONAL OAKB Y T F KANDAHAR OAKN Y T F American Samoa (United States) PAGO PAGO INTERNATIONAL,TUTUILA I. -
DESAIN UANG RUPIAH TE 2016 Desain Uang Rupiah
DESAIN UANG RUPIAH TE 2016 Desain Uang Rupiah TE 2016 W.R. Soepratman (1903-1938) Pecahan Rp100.000 Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta (1901-1970) (1902-1980) Raja Ampat (Papua) Tari Topeng Betawi (Jakarta) Desain Uang Rupiah TE 2016 I Gusti Ngurah Rai (1917-1946) Pecahan Rp50.000 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja (1911-1963) Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur) Tari Legong (Bali) Desain Uang Rupiah TE 2016 Oto Iskandar di Nata (1897-1945) Pecahan Rp20.000 Dr. G. S. S. J. Ratulangi (1890-1949) Derawan (Kalimantan Utara) Tari Gong (Kalimantan Tengah) Desain Uang Rupiah TE 2016 Mahmud Badaruddin II (1767-1862) Pecahan Rp10.000 Frans Kaisiepo (1921-1979) Wakatobi (Sulawesi Tenggara) Tari Pakarena (Sulawesi Selatan) Desain Uang Rupiah TE 2016 Tjut Meutia (1870-1910) Pecahan Rp5.000 Dr. K. H. Idham Chalid (1921-2010) Gunung Bromo (Jawa Timur) Tari Gambyong (Jawa Tengah) Desain Uang Rupiah TE 2016 Pangeran Antasari (1797-1862) Pecahan Rp2.000 Mohammad Hoesni Thamrin (1894-1941) Ngarai Sianok (Sumatera Barat) Tari Piring (Sumatera Barat) Desain Uang Rupiah TE 2016 Tjut Meutia (1870-1910) Pecahan Rp1.000 Tjut Meutia (1870-1910) Banda Neira (Maluku) Tari Tifa (Papua) DILIHAT DIRABA DITERAWANG BAGIAN DILIHAT BELAKANGDEPAN Warna Uang terlihat terang dan jelas DILIHAT Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah Kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Terdapat perubahan Rp50.000 akan berubah warna dari ungu menjadi hijau warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu TERASA -
Name of Presentation
TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3 Lutfi Ida Istikhomah Salah satu penyebab utama bangsa-bangsa Eropa berlayar ke Indonesia adalah Indonesia memiliki kekayaan alam berupa rempah- rempah. Lutfi Ida Istikhomah Tujuan Pembelajaran Hari Ini : 1. Siswa dapat menggali informasi teks narasi sejarah secara lisan 2. Siswa dapat menjelaskan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Portugis dan Belanda 3. Siswa dapat menjelaskan faktor terjadinya keragaman budaya di Indonesia Sikap yang akan kita kembangkan: 1. percaya diri 2. peduli 3. tanggung jawab Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan • Untuk menggali informasi dari teks lisan, kamu perlu mendengarkan teks yang dibacakan dengan saksama. • Setelah itu, catatlah informasi penting dari teks, seperti nama peristiwa, tokoh, tempat, dan penyebab terjadinya peristiwa. • Dengan mencatatnya, kamu dapat membaca kembali dan mengingat semua informasi penting yang telah kamu dengar. Kamu juga dapat menjawab pertanyaan yang disajikan sesuai dengan isi teks yang telah kamu dengar. Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan Politik pecah belah, politik adu domba, atau divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan Lutfi Ida Istikhomah Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah Berikut beberapa perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia. Perjuangan rakyat Maluku • Tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan perlawanan untuk mengusir bangsa Portugis yang berkhianat kepada Kerajaan Ternate dengan memonopoli rempahrempah. • Perlawanan kedua terjadi pada tahun 1570. Perlawanan tersebut dipimpin oleh Sultan Baabullah disebabkan oleh tewasnya Sultan Khairun. Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku pada tahun 1575. -
Palembang City, Indonesia–
Assessment of Urban Mobility using the Sustainable Urban Transport Index – PALEMBANG CITY, INDONESIA– Dr. Melawaty Agustien, S.Si., M.T. 2020 SUSTAINABLE URBAN TRANSPORT INDEX | ESCAP 2020 i TABLE OF CONTENTS I.1 General description ................................................................................................ 2 I.2 Demography .......................................................................................................... 3 I.2.1 Population and Employment ..................................................................... 3 I.2.2 Household Expenditure ............................................................................ 5 I.2.3 System of Regional Account .................................................................... 6 I.3 Road Network Data ............................................................................................... 7 II.1 Number of vehicles .............................................................................................. 12 II.2 Transportation Network in Palembang City ........................................................ 14 II.2.1 Public Transportation Infrastructure ....................................................... 17 II.3 Master plan of transportation in Palembang ........................................................ 21 II.3.1 Construction of the passenger terminal .................................................. 21 II.3.2 Improvement of Public Transportation Services .................................... 22 II.3.3 Railway Network System ......................................................................