Konstruksi Makna Kartun Megawati Dalam Buku Dari

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Konstruksi Makna Kartun Megawati Dalam Buku Dari KONSTRUKSI MAKNA TOKOH POLITIK MELALUI KARTU OPINI (ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR MEGAWATI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Yikki Arstania NIM: 106051101945 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011 M KONSTRUKSI MAKNA TOKOH POLITIK MELALUI KARTU OPINI (ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR MEGAWATI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Yikki Arstania NIM: 106051101945 Di Bawah Bimbingan Rulli Nasrullah, M.SI NIP: 197503182008011008 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, Februari 2011 Yikki Arstania ABSTRAK Yikki Arstania KONSTRUKSI MAKNA TOKOH POLITIK MELALUI KARTU OPINI (ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR MEGAWATI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN) Sepanjang tahun 1998-2009 beragam peristiwa sosial, politik, ekonomi, dan bencana yang mewarnai tanah air. Benny Rachmadi dari duo “Benny-Mice” merekam peristiwa-peristiwa yang penting dalam bentuk kartun opini yang mengkritik empat era kekuasaan Presiden Republik Indonesia yang terakhir berkuasa, dari Habibie hingga SBY. Kemudian kartun-kartun itu dikumpulkan dan disusun sebagai sebuah buku yang diberi judul “Dari Presiden ke Presiden”. Kartun Opini sebagai salah satu media yang banyak mempublikasikan cerita- cerita berdasarkan isu yang berkembang di masyarakat. Bagaimana repesentasi makna karikatur yang terdapat dalam buku dari presiden ke presiden? Bagaimana Benny menampilkan kritik terhadap citra dan sosok Megawati dalam sebuah karikatur? “Dari Presiden Ke Presiden” adalah kumpulan kartun opini yang dikemas menjadi sebuah buku. Penggambaran karakter tokoh yang diasosiasikan mirip dengan tokoh aslinya ini, membuat kritik atau pesan yang disampaikan pada tiap kartun dapat dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian yaitu Karikatur Megawati pada buku Dari Presiden Ke Presiden. Teori semiotika yang digunakan adalah Charles Sanders Pierce, yaitu merepresentasikan, melihat sign dan menginterpretasikan. Kartun-kartun Opini dari buku kumpulan kartun yang berjudul “Dari Presiden Ke Presiden” ini menjadi kontrol sosial dan kritik atas pemerintahan yang berkuasa. Tokoh-tokoh yang ditampilkan jauh dari kesan wibawa dan kesahajaaan, berbeda dengan ketika digambarkan pada dunia nyata. Namun karena opini yang disampaikan dalam wujud kartun, mereka digambarkan dengan bertingkah lucu, jenaka bahkan terkesan konyol. Kartun opini karya Benny Rachmadi ini menuangkan cerita tingkah pola elit politik dari empat era pemerintahan, dari Habibie hingga SBY. Pengemasan cerita yang menarik dan lucu namun juga sebagai media kritik alternatif yang syarat akan nilai-nilai kritik. Tujuan utama kartun ini adalah sebagai wahana kritik sosial yang kini digunakan beberapa media massa dalam menyampaikan opininya yang mana selain banyak diminati juga mudah dimengerti. i KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, atas limpah karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan barakah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Saw yang telah membawa ummatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran. Penulis bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan karya ilmiah ini tentu penulis menemui beberapa hambatan maupun rintangan, namun Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan karya ini dengan baik. Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta bimbingan semua pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Berserta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan III yang telah memberikan fasilitas kepada peneliti selama mengikuti pendidikan program studi Konsentrasi Jurnalistik di kampus ini. 2. Rulli Nasrullah, M.SI, selaku dosen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktunya kepada penulis. Terima kasih atas bimbingan, secercah ilmu dan dorongan yang telah Bapak berikan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. ii 3. Dra. Rubiyana, M.A. Sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, terimakasih atas kemudahan dan kelancaran yang diberikan kepada peneliti selama empat tahun terakhir. 4. Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan dedikasi yang diberikan kepada penulis. 5. Secara khusus kepada Orang tua tercinta, Bapak dan Ibu (Sukarno dan Suyatmi) yang telah memberikan doa, kelembutan kasih sayang, materi dan motivasi kepada penulis. Hanya doa penulis kepada Allah semoga ridho-Nya selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta 6. Kedua adik-adikku Hans Dwi Putra dan Adnin Aufi terimakasih 7. Untuk Angga Rizal Nurhuda, terima kasih telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Dalam bentuk support , doa dan dukungan yang telah di berikan. Karena kamulah aku mengejar kelulusan dengan lancar. Kamu selalu ada disaat aku butuh. 8. Sahabat-sahabat Novita, Mimi fahmiya dan Dyambi Yuni yang selalu memberikan semangatnya dan menemani, mengisi warna-warni kehidupan selama perkuliahan ini. 9. Untuk Agnes, Jendral, Dita, Nia terimakasih atas bantuan yang kalian berikan, tidak akan kulupakan disaat-saat sibuk-sibuknya kita saling membantu teman kita untuk mengejar wisuda April. Terima kasih... 10. Kawan-kawan seperjuangan Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006, penulis sangat bangga dan bahagia menjadi bagian dari kalian, terimakasih iii telah berbagi pengetahuan dan atas keceriaan serta kebersamaan yang kita bagi bersama. 11. Teman-teman KKN 2009 Tajurhalang Bogor, kebersamaan satu bulan yang penuh dengan suka dan duka. Semua itu menjadi pengalaman yang paling indah dalam kebersamaan dan kekeluargaan. Dan kepada semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas budi baik yang telah kalian berikan. Penulis mohon maaf bila tedapat kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini, harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya. Amin. Wassalammu’alaikum Wr.Wb. Ciputat, 10 Februari 2011 Penulis iv DAFTAR ISI ABSTRAK........................................................................................................... i KATA PENGANTAR........................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................ 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................... 6 D. Metodologi Penelitian....................................................................... 7 E. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 11 F. Sistematika Penulisan...................................................................... 12 BAB II KERANGKA TEORITIS....................................................... 14 A. Semiotik.......................................................................................... 14 1. Pengertian Semiotika.......................................................... 14 2. Semiotika Visual................................................................ 24 B. Pengertian Kartun.......................................................................... 32 C. Komunikasi Politik........................................................................ 38 1. Pengertian Komunikasi..................................................... 38 2. Definisi Politik.................................................................. 40 D. Kartun Dalam Komunikasi Politik................................................ 47 1. Representasi..................................................................... 47 2. Kartun sebagai ‘watch Dog’............................................ 50 E. Citra Politik..................................................................................
Recommended publications
  • Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: a Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System
    Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: A Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System Yu Un Oppusunggu A dissertation submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy University of Washington 2015 Reading Committee: John O. Haley, Chair Michael E. Townsend Beth E. Rivin Program Authorized to Offer Degree School of Law © Copyright 2015 Yu Un Oppusunggu ii University of Washington Abstract Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: A Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System Yu Un Oppusunggu Chair of the Supervisory Committee: Professor John O. Haley School of Law A sweeping proviso that protects basic or fundamental interests of a legal system is known in various names – ordre public, public policy, public order, government’s interest or Vorbehaltklausel. This study focuses on the concept of Indonesian public order in private international law. It argues that Indonesia has extraordinary layers of pluralism with respect to its people, statehood and law. Indonesian history is filled with the pursuit of nationhood while protecting diversity. The legal system has been the unifying instrument for the nation. However the selected cases on public order show that the legal system still lacks in coherence. Indonesian courts have treated public order argument inconsistently. A prima facie observation may find Indonesian public order unintelligible, and the courts have gained notoriety for it. This study proposes a different perspective. It sees public order in light of Indonesia’s legal pluralism and the stages of legal development.
    [Show full text]
  • 1146/III/IV/2021 Ÿ April 2021
    Buletin Nomor 1146/III/IV/2021 April 2021 Pembangunan Infrastruktur Surakarta Harus Mampu Pulihkan Ekonomi 3 Bandara Taufiq Kiemas 4 Azis Syamsuddin Diharapkan Tingkatkan Dukung Kesejahteraan Pembentukan BULETIN Masyarakat Satgas BLBI BULETIN Parlementaria Pembangunan Infrastruktur Surakarta Harus Mampu Pulihkan Ekonomi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA im Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI menekankan bahwa sejumlah infrastruktur yang Tdibangun di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal di seluruh daerah. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengatakan, kondisi ekonomi nasional saat ini sangat terdampak akibat pandemi Covid-19, sehingga harus dilakukan refocusing atau penghematan dalam tahun anggaran 2021, serta rincian program kerja setelah penghematan tersebut. “Kita telah meninjau ke sejumlah titik rencana pembangunan yang Tim Kunker Komisi V DPR RI meninjau pembangunan infrastruktur di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Foto: Jaka/Nvl akan dibiayai APBN di antaranya jembatan layang (flyover) Purwosari, pengembangan Plaza sangat penting untuk melestarikan dalam kerja dengan para menteri untuk Ngarsopuro, revitalisasi Taman budaya, pengembangan pariwisata dan usulan dari Kota Surakarta. Mudah- Budaya Balekambang sebagai pusat juga sebagai tempat bermain untuk mudahan pemerintah pusat dan daerah kebudayaan Kota Surakarta, rehabilitasi masyarakat. “Untuk rehabilitasi Kawasan ini melaksanakan programnya dengan Kawasan Bendung Tirtonadi dan Bendung Tirtonadi, kita harapkan selain baik,” harap legislator dapil Jateng III ini. bantuan perumahan di Kelurahan sebagai fungsi untuk air baku dan Dalam kesempatan yang sama, Wali Semanggi. Saya kira dari masterplan pengendalian banjir, tapi kita harapkan Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan kesiapan lainnya sudah cukup, juga dipercantik sebagai fungsi wisata. mengatakan, pihaknya ingin secepatnya hanya perlu pengawasan dari seluruh Kemudian juga untuk penataan Kawasan mengakselerasi pemulihan ekonomi di pihak agar berjalan dengan baik.
    [Show full text]
  • Joint Communique
    ASEAN Inter-Parliamentary Organization JOINT COMMUNIQUE 24TinH GENERAL ASSEMBLY 7-12 SEPTEMBER 2003 JAKARTA, INDONESIA ASEAN Inter-Parliamentary Organization 24th General Assembly 7-12 September 2003, Jakarta, Indonesia 24GA/2003/JC JOINT COMMUNIQUE INTRODUCTION 1. Pursuant to the decision of the 23rd General Assembly of the ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO) held on 8-13 September 2002, in Hanoi, and in accordance with the Statutes of AIPO, the 24th General Assembly was held on 7 - 12 September 2003, in Jakarta wit participatioe hth eighf no t member countries: Cambodia, Indonesia PDRo La , , Malaysia e PhilippinesTh , , Singapore, Thailand d Vietnaman , o speciatw ; l observer countries: Brunei Darussalam, and Myanmar; and seven observer countries: Canada, People's Republic of China, Japan, Republic of Korea, New Zealand, Russian Federation, anEuropeae dth n Parliament. 2. The Women Parliamentarians of AIPO (WAIPO) met on 7 September 2003 prior to the opening ceremony of the 24th General Assembly. 3. H.E. Akbar Tandjung, Speake e Housth f f Representativeo o er e Republith f o s f o c Indonesia in his capacity as President of AIPO, presided over the 24th AIPO General Assembly. 4. The Leaders of AIPO Member Delegations, Special Observers, Observers and the Secretary Genera ASEAf o l Guess Na Honof to r pai dcourtesa Presidene y th cal n o l f o t AIPO. 5. All participants to the 24th AIPO General Assembly were cordially invited to a dinner hosted by H.E. Megawati Soekamoputri, President of the Republic of Indonesia and Hon. Taufiq Kiemas. 6 AIPO delegate d theian s r spouses also attended dinner receptions hoste y Honb d .
    [Show full text]
  • Sosok Megawati Sebagai Kandidat Presiden 2009 Dalam Bingkai Harian Koran Tempo Dan Rakyat Merdeka
    SOSOK MEGAWATI SEBAGAI KANDIDAT PRESIDEN 2009 DALAM BINGKAI HARIAN KORAN TEMPO DAN RAKYAT MERDEKA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh : M. Yowan Zulfikar NIM : 104051101945 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAN DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H/2011 M 1 2 3 4 KATA PENGANTAR ﺑِِِِﺴْﻢِ اﷲِ اﻟﱠﺮ ﺣْﻤَﻦِ اﻟﱠﺮ ﺣِﯿْﻢِ Puji syukur senantiasa dipersembahkan ke hadirat Allah SWT. Hanya berkat rahmat, anugerah dan kasih sayang-Nya, penulis mendapat kekuatan sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam semoga tetap tercurah kepada insan pilihan yang pernah ada di muka bumi ini, yakni Muhammad SAW., keluarganya, sahabatnya, pengikutnya dan para penggemarnya yang setia hingga hari pembalasan. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan kendala yang dihadapi penulis, baik yang menyangkut pengumpulan bahan maupun pembiayaan, dan sebagainya. Namun, berkat kemauan keras dan kesungguhan hati, disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan kendala dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama sosok Ibunda tersayang Mu’awanah M.Pd dan Ayah tercinta Mulyono yang (subhana allah) dengan segala keikhlasan, kesabaran dan doa tulusnya menunggu penulis dalam menyelesaikan kuliah. Kemudian dosen pembimbing skripsi, Tantan Hermansyah, M.Si yang telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. Selanjutnya penulis sampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Dr. Arief Subhan, M.Ag Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi.
    [Show full text]
  • 09/07/2005, 23:19 WIB - KOMPAS Cyber Media - Hiburan
    Presiden Bangga Jadi Mertua Annisa - 09/07/2005, 23:19 WIB - KOMPAS Cyber Media - Hiburan Free E-Mail | Chat | Ad Info | About Us | Contact Us Hiburan Updated: Sabtu, 09 Juli 2005, 23:19 WIB HIBURAN Rubrik Komunitas Kolom Presiden Bangga Jadi Mertua Annisa Surat Kabar Majalah Jakarta, Sabtu CARI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kirim Teman | Print Artikel Sabtu petang terlihat ’sumringah’ saat melaksanakan perhelatan putera pertamanya, Lettu Infantri Agus Harimurti Yudhoyono yang pada Jumat (8/7) resmi menikahi bintang iklan dan presenter televisi, Annisa Larasati Pohan. Ketika memberikan sambutan singkat sebelum resepsi pernikahan yang bertempat di halaman Istana Kepresidenan Bogor itu dimulai, Yudhoyono mengatakan dirinya bangga atas perkawinan yang terjadi antara puteranya dengan Annisa Pohan. "I’m just the proud father of Agus and father-in-law of Annisa," kata Yudhoyono yang menyampaikan sambutan selamat datang dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Resepsi pernikahan itu, selain oleh kerabat dan tokoh dalam negeri, juga dihadiri oleh sejumlah tamu asing, termasuk Menteri Luar Negeri Timor Timur, Jose Ramos Horta. Dengan mengenakan beskap hijau tua dan kain warna coklat dan ’blangkon’ warna senada, Yudhoyono selain meminta doa restu dari hadirin bagi Agus dan Annisa, juga meminta maaf kepada para tokoh dan masyarakat karena mau tidak mau harus membatasi jumlah undangan dengan alasan keterbatasan tempat. Sementara itu, sebelumnya dalam jumpa pers menjelang resepsi, Yudhoyono saat menjawab pertanyaan wartawan mengatakan dirinya yakin Annisa mampu menjalani kehidupan sebagai isteri Agus Harimurti, yang memiliki kehidupan keprajuritan yang disebutnya khas. "Annisa adalah pilihan yang tepat dari anak saya, bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan keprajuritan yang memerlukan banyak pengorbanan karena sering ditinggal bertugas atau latihan," kata Yudhoyono.
    [Show full text]
  • Indonesia Backgrounder: a Guide to the 2004 Elections
    INDONESIA BACKGROUNDER: A GUIDE TO THE 2004 ELECTIONS 18 December 2003 Asia Report N°71 Jakarta/Brussels TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY AND RECOMMENDATIONS................................................. i I. INTRODUCTION .......................................................................................................... 1 II. ELECTORAL REFORM .............................................................................................. 2 A. THE OLD SYSTEM .................................................................................................................2 B. DIRECT ELECTION OF THE PRESIDENT ...................................................................................2 C. ELECTION OF LEGISLATURES ................................................................................................4 D. MORE OF THE SAME?............................................................................................................5 III. PARTIES .........................................................................................................................6 A. PDI-P ...................................................................................................................................6 B. GOLKAR................................................................................................................................7 C. PKB .....................................................................................................................................9 D. PPP.......................................................................................................................................9
    [Show full text]
  • Indonesia: a Guide to the 2004 Elections (2003)
    INDONESIA BACKGROUNDER: A GUIDE TO THE 2004 ELECTIONS 18 December 2003 Asia Report N°71 Jakarta/Brussels TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY AND RECOMMENDATIONS................................................. i I. INTRODUCTION .......................................................................................................... 1 II. ELECTORAL REFORM .............................................................................................. 2 A. THE OLD SYSTEM .................................................................................................................2 B. DIRECT ELECTION OF THE PRESIDENT ...................................................................................2 C. ELECTION OF LEGISLATURES ................................................................................................4 D. MORE OF THE SAME?............................................................................................................5 III. PARTIES ......................................................................................................................... 6 A. PDI-P ...................................................................................................................................6 B. GOLKAR................................................................................................................................7 C. PKB .....................................................................................................................................9 D. PPP.......................................................................................................................................9
    [Show full text]
  • Lamenting the Fate of Indonesian Migrant Workers Overseas
    Volume V, No. 8 - Desember 2010 ISSN 1979-1976 Monthly Review on Economic, Legal, Security, Political, and Social Affairs Main Report: Lamenting the Fate of Indonesian Migrant Workers Overseas The Economics Currency War and Rupiah . The Benefits and Costs of “Hot Money” . Politics BUMN: Between Economic and Politic Entities . Official Overseas Visits of Parliament Members: Costs vs Benefits . Re-arranging Coalition: Golkar Exits, PDI-P Enters, Is it possible? . Social Issues Disaster Management . ISSN 1979-1976 CONTENTS Foreword ................................................................ 1 MAIN Report Lamenting the Fate of Indonesian Migrant Workers Overseas ............................... 2 THE ECONOMICS Currency War and Rupiah ................................................ 6 The Benefits and Costs of “Hot Money” ............................ 8 POLITICS BUMN: Between Economic and Politic Entities .................. 10 Official Overseas Visits of Parliament Members: Costs vs Benefits ............................................................. 13 Re-arranging Coalition: Golkar Exits, PDI-P Enters, Is it possible?............................ 16 SOCIAL ISSUES Disaster Management ...................................................... 19 CompanY PROFILE ..................................................... 22 RESEARCH AND TRAINING PROGRAMS .................... 23 Advertorial INDONESIA 2009 ................................. 25 Contributors : Anies Baswedan (Executive & Research Director), Endang Srihadi (Coordinator), Aly Yusuf, Antonius
    [Show full text]
  • Election Update Issue 2, Oct/Nov 2008
    Election Update Issue 2, Oct/Nov 2008 The Multi-Choice Elections 2009 will be an important year for reformasi in Indonesia, which began in 1998 after the downfall of the dictatorial Suharto regime. On 9 April 2009, elections will be held for the Indonesian Parliament, the DPR (Dewan Perwakilan Rakyat, People’s Representative Assembly), the DPD (Dewan Perwakilan Daerah, Regional Representatives Council) and provincial assemblies. Three months later, the first round of direct elections will be held for the President and Vice-President. No fewer than 38 political parties will participate in the legislative elections. Just ten years ago, Indonesia emerged from what was in effect a one-party system. The bicameral system of Indonesian Parliament became increasingly powerless. governance is only five years old, following the creation of the DPD, first elected in 2004. The MPs were only allowed to rubber-stamp new DPD is composed of four representatives from laws. Serious discussions were seen as a each province, all non-party independents. It hindrance to authoritarian rule. has the right to make proposals and submit opinions on legislative matters and monitor the As is the case under the US presidential implementation of laws, but it does not yet system, members of the government are have the revising function of second chambers appointees of the President. In Indonesia, they in other countries such as the (unelected) are not directly answerable to parliament House of Lords in the UK or the US Senate. though they can be, and frequently are, There is growing unease about what some summoned to give an account of their policies lawyers and politicians regard as the and actions to parliamentary committees.
    [Show full text]
  • Cambridge University Press 978-1-107-12303-8 — the Unforgettable Queens of Islam Shahla Haeri Index More Information
    Cambridge University Press 978-1-107-12303-8 — The Unforgettable Queens of Islam Shahla Haeri Index More Information Index abangan, 187 succession and, 23, 50, 51–52, Abbasi, Safdar, 168 54–57 Abbasid caliphate, 14 ʿUthman and, 58–59, 60–62, 71–72 Abbott, Nabia, 14, 56, 59, 63, 65, as wife and daughter, 57–60 73–74 Aitegin, Malik Ikhtiyar al-Din, 117, Abish Khatun, 7–8 122–123 Abu Ali Hasan ibn Ali Tusi. See Nizam ʿAli (caliph), 54–55, 62, 70 al-Mulk ʿAʾisha opposing, 2, 51, 55, 58, 60, 61–68 Abu Bakr (caliph), 57, 59 in Shiʿism, 54, 169 Abu Bakra, 51, 73–75 Ali, Jam Sadiq, 163–164 Aceh, Sultanate of, 6–7 ʿAli b. Muhammad al-Sulayhi, 82–84, Adam and Eve, Quranic story of, 75 101–102 Adopt a Queen class project, xiv Allen, Brooke, 165, 174, 176, 179 al-Afdal b. Badr al-Jamali, 97, 98–99 Altunia, Ikhtiyar al-Din Afghanistan, 161–162 Razia and, 106–107, 117–118, 121–124, for girls, education struggle in, 5 125, 130, 133–134 Pakistan and, 156–157, 161 Yaqut and, 117–118, 121–124, 133–134 US in, 170 Al-Zulfikar Organization (Pakistan) (AZO), Afsaruddin, Asma, x–xi, 6 160, 161–163 Ahmed, Durre, 151, 175 Amir b. Sulayman al-Zawahi, 92 Ahsan, Aitzaz, 155–159, 160, 168 al-Amir bi-Ahkam Allah, 79–80, 98–101, ʿAʾisha, 58, 60, 63, 67 102, 103 Caliph ʿAli opposed by, 2, 51, 55, 58, 60, Anderson, Benedict, 199 61–68 Anwar, Raja, 160, 161, 167 in Battle of the Camel, 1–2, 19, 23, 50, ʿaql (wisdom), 47 51, 54–57, 58–67, 68, 69–70, 184 Arab military leaders, female, 65 defeat of, 19, 67–68, 71 Arab Spring, ix female political authority and, 51, 54–57, Arwa
    [Show full text]
  • Mereka Bicara Pancasila... (Alm) TAUFIQ KIEMAS
    1 2 | TATAP REDAKSI PANCASILA TIDAK RUMIT alahkah Obama menafsirkan Pancasila dengan cara memaksakan kehendaknya ke Sukarno. Spandang liberalisme kentalnya? Sukarno hanya bersyukur, bahwa Pancasila menurut Salahkah kalau Putin juga berusaha menafsirkan kehendak seluruh anggota Panitia Sembilan itulah Pancasila dengan realitas yang terjadi di negaranya? Atau, yang harus diterima sebagai kehendak bersama untuk salahkah juga kalau SBY menafsirkan Pancasila dengan memutuskan sebuah dasar negara. caranya sendiri? Kalau kemudian dia memimpin negara dengan dasar Atau salahkah Sukarno ketika di sidang Badan Pancasila maka dia akan konsekuen melaksanakan Pancasila Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan sesuai dengan cara pandangnya sendiri, Gotong Royong. Indonesia (BPUPKI) mengatakan Pancasila itu bila Kalau kemudian Soeharto memimpin negara dengan diperas akan menjadi Trisila. Dan Trisila kalau dasar Pancasila maka dia akan menggunakan diperas lagi akan menjadi Ekasila atau Gotong Pancasila sesuai dengan pemahamannya. Royong? Kalau kemudian Abdoel Kahar Moezakkir Sukarno ternyata tidak marah ketika idenya ternyata memimpin negara ini, maka dia diubah dan dirombak oleh Panitia Sembilan. akan menggunakan Pancasila sesuai dengan Sukarno ternyata tidak marah, dia justru penafsirannya sendiri. bernapas lega. Karena perbedaan cara pandang, Jadi jangan pernah marah kalau Pancasila cara pikir, cara bersikap dan cara berbudaya ditafsir berbeda oleh setiap penduduk yang tinggal setiap manusia yang ada di Panitia Sembilan itu di negeri ini. Karena Pancasila bukan pernyataan ternyata bisa terakomodasi dengan tawarannya: tentang realitas. Tapi tempatkan Pancasila sebagai sebuah draf dasar negara, Pancasila, Trisila atau dasar menuju realitas. Itulah yang terpenting. Ekasila (Gotong Royong). Pancasila tidak rumit. Dasar negara ini tidak rumit. Sukarno ternyata juga tidak marah meski ide aslinya Pedoman negara ini tidak rumit.
    [Show full text]
  • Shall We Dance? Defining Sexuality and Controlling the Body in Contemporary Indonesia
    religions Article Shall We Dance? Defining Sexuality and Controlling the Body in Contemporary Indonesia Okky Madasari Department of Malay Studies, National University of Singapore, Singapore 119077, Singapore; [email protected] Abstract: This article examines how Indonesia, the world’s third-largest democracy, came to define sexuality for its general population once intimacy was brought into the public sphere. However, its Islamic version had predominantly been based on interpretations pushed by politically hardline Islamist groups. The influence of this lobby (to be referred to as belonging to the stream of ‘con- servative Islam’) grew steadily after the downfall of the Suharto regime in 1998 and culminated in the passage of an antipornography law ten years later. Focusing on the definitions of sexuality and pornography forwarded by these groups, this article analyses their limitations as well as the power contestations behind the passage of the antipornography legislation. It argues that such narrow interpretations of sexuality have had a marked impact on the nation, in particular the curtailment of Citation: Madasari, Okky. 2021. its popular culture and creative industry. This has resulted in the arbitrary persecution and banning Shall We Dance? Defining Sexuality of cultural products considered to violate Islamic morality and propriety. The condemnation of and Controlling the Body in Contemporary Indonesia. Religions dangdut singer Inul Daratista, and her ‘drill dance’, is one of many examples of such suppression. 12: 264. https://doi.org/10.3390/ rel12040264 Keywords: pornography law; intimacy; sexuality; Islam; popular culture Academic Editors: Maznah Mohamad and Terry Lovat 1. Introduction Received: 8 March 2021 Homosexuality is not illegal in Indonesia, except in Aceh, which has applied strict Accepted: 7 April 2021 sharia laws since 2001.
    [Show full text]