Pandangan Ds Marga Singgih (Ketua Pengurus Pusat Majelis Tridharma
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TRIDHARMA INDONESIA: PANDANGAN D.S. MARGA SINGGIH (KETUA PENGURUS PUSAT MAJELIS TRIDHARMA 1999-2014) Skripsi Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: Syamsul Bahri 109032100017 JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H./2014 M. ABSTRAK Syamsul Bahri “TRIDHARMA INDONESI: PANDANGAN D.S. MARGA SINGGIH (KETUA PENGURUS PUSAT MAJELIS TRIDHARMA 1999-2014)” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kurangnya pengertian tentang suatu agama membuat buram dan memiliki persepsi miring akan agama tersebut. Sama halnya dengan Tridharma yang akan buramnya pengertian masyarakat. Tridharma seringkali dikatakan sebagai suatu agama campuran antara Buddhisme, Konfusianisme, dan Taoisme. Tridharma adalah agama yang penghayatannya menyatu dalam ajaran Buddha, Khong Hu Cu dan Lo Cu. Ketiga ajaran tersebut tidak dicampur adukkan hingga menghasilkan sesuatu yang baru akan tetapi masing-masing tetap bersumber pada kitab sucinya tersendiri begitu pula pada umat bahwa ajaran Tridharma sama sekali tidak bertentangan satu sama lain. Bahkan saling mendukung dengan keselarasan, keserasian, serta keseimbangan. Tridharma adalah sebuah organisasi keagamaan yang lahir sebelum Republik Indonesia ada. Tridharma mula-mula bernama Sam Kaw Hwee yang berdiri pada tahun 1934 di Jakarta dengan ketuanya adalah Kwee Tek Hoay ia sekaligus sebagai tokoh sentral dalam organisasi Tridharma. Gambaran Tridharma diambil dari bahasa Sangsekerta “tri” berarti “Tiga” dan “dharma” berarti “Kebenaran”. Secara harfiah bisa kita artikan sebagai “Tiga ajaran Kebenaran” yaitu Buddha, Khong Hu Cu an Tao. Umat Tridharma hampir 99% orang merupakan keturunan Tionghoa. Konsep penghayatan ini bukanlah suatu hal yang baru, bukan cuma ada di Indonesia tapi sudah ada jauh sebelum konsep keimanan Tridharma ini dibawa oleh para leluhur kaum Toinghoa, kaum Tionghoa perantau (Hoa Qiao) ke berbagai Negara lainya. Kwee Tek Hoay mengatakan bahwa ketiga agama itu akhirnya membawa orang pada keadaan kebahagiaan sempurna. Taoisme menunjukkan jalan kepada manusia untuk manunggal dengan sumber utama bernama Too (Tao atau Dao). Buddisme memberitakan bagaimana seseorang dapat manunggal dengan Wet (hukum) Kebenaran atau Dharma dan dengan demikian mencapai Nirwana. Konfusianisme menunjukkan bagaimana seseorang dapat hidup menurut watak asli dan dengan demikian mencapai Seng Djin (Manusia Sempurna). Kwee Tek Hoay akhirnya mengatakan bahwa walaupun metode yang berbeda akan tetapi tujuannya adalah sama. D.S Marga Singgih sebagai sumber utama yang merupakan Cucu dari Anak pertama Bapak Triharma Indonesia Kwee Tek Hoay yaitu Kwee Yat Nio. Sebagai orang paling dekat dengan pencetus/pelopor Tridharma ini, sekaligus mengambil pendapatnya sebagai salah satu Ketua Pengurus Pusat Majelis Tridharma Indonesia yang mengabdi dalam 3 priode sampai saat ini (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014).Tridharma mempunyai majelis tertinggi yaitu Majelis Tridharma Indonesia, Terdaftar pada : Direktorat Jendral Sosial Politik, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, No. 61/D.1/V/2003 DEPDAGRI, Departemen Agama, Direktorat Jendral Bimas Buddha, No. 90/9/YAB/V/2003. v KATA PENGANTAR Puji serta syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan sepercik cahaya dan secercah ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah mengubah peradaban dunia dari jahiliah kepada islamiah. Kemudian dalam proses penulisan skripsi ini tentu banyak melibatkan banyak kalangan. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. Masri Mansoer, MA., Ketua Jurusan Perbandingan Agama Bapak Dr. Media Zainul Bahri, MA. dan Sekretaris Jurusan Perbandingan Agama Ibu Dra. Halimah SM, M.Ag. Selain itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Saiful Azmi, MA., selaku pembimbing penulis yang sangat teliti dan sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. Serta kepada para dosen Fakultas Ushuluddin yang memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi strata satu (S1) di Fakultas Ushuluddin Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian terima kasih juga kepada segenap akademia Fakultas Ushuluddin yang telah membantu kelancaran administrasi pada penulis. Selain itu terima kasih kepada pimpinan dan staf perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ushuluddin yang telah menyediakan berbagai literatur berharga untuk penulisan skripsi ini. Begitu pula terima kasih kepada bapak Mahyuddin dan keluarga yang telah penulis anggap seperti orang tua beserta bapak Agus Maulana. Berkat dukungan moril maupun materil dari bapak dan keluarga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga yang terhormat terima kasih kepada bapak Ahmad Baidawi yang telah memberikan banyak pelajaran berharga tidak dapat penulis bayar dengan apapun. Terimakasih kepada Yayasan Sukma vi Bangsa dan Metro TV beserta staf yang telah memberikan dukungan dan semangat tiada taranya kepada penulis sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih serta penghormatan setinggi-tinggginya penulis ucapkan kepada keluarga besar bapak D.S Marga Singgih yang telah membantu dan memberikan dukungan serta kerjasama sepenuhnya atas penulisan skripsi ini yang penulis hanturkan beribu ribu terimakasih. Terima kasih pula kepada Tridharma Indonesia yang telah mengijinkan penulis untuk mengkaji lebih dalam tentang inti dari Tridharma di kalangan masyarakat Indonesia. Kemudian ucapan terima kasih dan penghormatan kepada keluarga besar Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer dan keluarga serta bapak Nazri Adlani, ibu Aniarti dan ibu Mu’niati Aisah serta ibu Hadianti Adlani serta bapak Reza Pahlevi, yang telah memberikan dukungan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. Kemudian ucapan terima kasih dan penghormatan saya kepada ayahanda Tengku Selamat Aman Imen dan ibunda tercinta Tawiriah yang penuh keikhlasan dan kasih sayang serta kesabaran yang tiada henti-hentinya memanjatkan do’a dan memberikan dorongan serta dukungan materil selama penulis menjalankan perkuliahan hingga selesai. Demikian pula kepada kakanda saya dan seluruh keponakan saya yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang tepat. Selanjutnya yang teristimewa kepada adinda tercinta Yuyun Wahyuni yang telah memberikan daya upaya, nasehat, masteril serta dukungan secara fokus kepada skripsi ini hingga selesai, banyak yang ingin penulis utarakan dalam lubuk hati yang terdalam kepada adinda yang tidak dapat terucap satu persatu. Terakhir paket istimewa yang akan terkenang dalam ingatan penulis dan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu vii saya dari PA Angkatan 2009, KKN GARUDA, organisasi IMAPA dan IMGL yang telah mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis Syamsul Bahri viii DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………………………... ii LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………….. iii LEMBAR PERNYATAAN..……………………………………………………………... iv ABSTRAK …………………………………………………………………………………. v KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… vi DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ix BAB I PENDAHULUAN……………...…………………………………………… 1 A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1 B. Rumuan Masalah………………………………………………………... 4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 4 D. Metode Penelitian………………………………………………………. 4 E. Sistematika Pembahasan…………….………………………………….. 6 BAB II PENGERTIAN……………………………………………………………… 7 A. Pengertian Tridharma…………….……………………………………... 7 B. Pokok Ajaran Tridharma……………………………………………….. 8 1. Buddha …………………………………………………………… 8 2. Kong Hu Cu ……………………………………………………….. 18 3. Tao …………………………………………………………………. 21 C. Titik Temu Ajaran Tridharma ………………………………………….. 24 BAB III SEJARAH DAN TOKOH……………………………………………...…... 29 A. Sejarah Tridharma Indonesia………………………………………….... 29 B. Tokoh Kwee Tek Hoay ………………………………………….…...... 34 1. Sebagai sastrawan dan seniman……………………………….. 36 2. Sebagai sosialis dan rohaniawan……………………….……… 40 ix BAB IV KONSEP DAN PENGAKUAN TRIDHARMA PANDANGAN D.S MARGA SINGIH…………………………………………………………… 47 A. D.S Marga Singgih…………………...……………………………. …… 47 B. Tridharma Sebagai Organisasi…………………………………………... 49 C. Tridharma Sebagai Agama……………………………………………... 51 D. Undang-Undang Agama serta Pengakuan Tridharma di Indonesia……... 52 E. Umat Tridharma………………………..………………………………... 56 BAB V PENUTUP……………………………………………………………………. 59 A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 59 B. Pandangan……………………………………………………………….. 62 C. Saran……………………………………………………………………… 65 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama adalah prioritas hidup,1 sebab agama adalah kebutuhan. Seperti halnya air, udara, tanah, api, makanan yang makan, semua itu adalah kebutuhan pokok manusia. Manusia tentu tidak akan bisa hidup bila air, tanah, api, udara, tidak ada apalagi tidak adanya makanan. Agamapun juga demikian, agama adalah kebutuhan. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa agama, karena agama adalah ruhani mereka sendiri, agama adalah hati sanubari manusia sendiri. Namun jika penulis bertanya pada kebanyakan orang akan hal agama2 , penulis yakin tidak banyak orang tahu. Kebanyakan orang mengartikan tentang arti prioritas hidup atau tentang hal apa yang paling penting untuk dicari dalam hidup, maka pasti mereka akan menjawab pada hal- hal materi , seperti uang, jabatan,wanita, atau apa yang menurut