SEJARAH DAN FIKSI DALAM DUA NOVEL KARYA KWEE TEK HOAY: SEBUAH TINJAUAN SASTRA SEJARAH

THE HISTORY AND FICTION IN TWO NOVELS BY KWEE TEK HOAY: A HISTORICAL LITERATURE STUDY

Irna Gayatri D. Ardiansyah Gopher Indonesia Graha Induk KUD Lantai 2, Jalan Warung Buncit Raya No. 18--20, Pos-el: [email protected]

Abstract This research aims at analyzing the history and fiction in two novels by Kwee Tek Hoay. The researcher searches for some information from library and website resources to support this research. Specifically, the researcher searches for library resources containing information about the literature of Chinese Malay. The researcher analyzes Atsal Mulahnya Timbul Pergerakan Tionghoa and Berkahnya Malaise by using qualitative method. Bassically, the two novels present the history, i.e. Malaise event on Berkahnya Malaise and the origin of Hwee Koan community movement on Atsal Mulahnya Timbul Pergerakan Tionghoa. However, there is a fiction appeared from author’s idea on the two novels. The idea comes in the form of communication presented between literature and the readers.

Keywords: history, fiction, Kwee Tek Hoay literature, Chinese Malay literature

Abstrak Tulisan ini akan menguraikan sejarah dan fiksi dalam dua novel karya Kwee Tek Hoay. Penulis mencari berbagai informasi dari berbagai sumber pustaka dan sumber dalam jaringan untuk mendukung penelitian ini. Secara lebih khusus, penulis mencari sumber pustaka yang menyajikan informasi seputar kesusastraan Melayu Tionghoa. Penulis menganalisis Atsal Mulahnya Timbul Pergerakan Tionghoa dan Berkahnya Malaise dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Kedua novel tersebut pada dasarnya memang menyajikan sejarah, yaitu peristiwa malaise dalam Berkahnya Malaise dan asal mula dibentuknya perkumpulan atau pergerakan Tionghoa Hwee Koan dalam Atsal Mulahnya Timbul Pergerakan Tionghoa. Akan tetapi, terdapat pula fiksi yang berupa gagasan pengarang dalam kedua novel tersebut. Gagasan tersebut merupakan bentuk komunikasi yang disajikan pengarang antara karya sastra dengan pembaca.

Kata kunci: sejarah, fiksi, sastra Kwee Tek Hoay, sastra Melayu Tionghoa

1. Pendahuluan sastra yang bernilai. Itulah yang terjadi Karya sastra dianggap sebagai dalam kesusastraan Indonesia modern. karya sastra yang baik ketika kritikus Kritikus yang berperan terhadap sastra mengategorikannya sebagai karya perkembangan kesusastraan Indonesia 33 modern, seperti H.B. Jassin dan Sutan (dalam Sidharta, 2001: xxv), yang telah Takdir Alisjahbana, memang telah menghasilkan 115 judul buku. Sementara membentuk paradigma pembaca itu, menurut Sumardjo (1989: 97), Kwee mengenai karya sastra yang bernilai Tek Hoay setidaknya telah menghasilkan tersebut. 25 karya. Kesusastraan Indonesia modern Kwee Tek Hoay banyak menulis dianggap baru muncul pada 1920, yaitu karya yang kontekstual atau mengikuti ketika novel Azab dan Sengsara karya zamannya. Sumardjo (1989: 120) Merari Siregar diterbitkan dan diterima menyebutkan bahwa Kwee Tek Hoay secara luas oleh pembaca (Sumardjo, adalah sastrawan kontekstual. Karya- 2004: 9). Karya-karya terbitan Balai karyanya ditulis sebagai hasil Pustaka lainnya akhirnya dianggap pula kepekaannya terhadap kejadian atau sebagai sastra Indonesia modern dengan peristiwa penting di sekitarnya. Dia peran kritikus sastra di dalamnya. Karya menulis Drama dari Krakatau, Drama sastra yang dikenal sampai saat ini serta dari Merapi, Korbannya Yi Yung Toan, selalu muncul dalam buku pelajaran Drama di Boven Digoel, Berkahnya sekolah tingkat dasar sampai dengan Malaise, dan Atsal Mulahnya Timbul menengah atas adalah karya sastra yang Pergerakan Tionghoa yang Modern di sama yang berasal dari penulis yang Indonesia sebagai bentuk sama. Dua di antaranya yang tentu paling ketanggapannya terhadap peristiwa- dikenal adalah Chairil Anwar dengan peristiwa tersebut. puisi “Aku” dan Marah Rusli dengan Karena karya-karya tersebut novel Siti Nurbaya. merupakan hasil tanggapan Kwee Tek Karya-karya sastra Melayu Hoay terhadap peristiwa yang terjadi di Tionghoa tidak mengalami nasib yang sekitarnya, akan ditemukan pula fakta sama. Pemakaian istilah sastra Melayu sejarah di dalamnya. Dua di antaranya Tionghoa ditemukan belakangan dan yang akan penulis analisis dalam digunakan untuk menyebut karya-karya makalah ini adalah Atsal Mulahnya sastra yang ditulis oleh orang-orang Timbul Pergerakan Tionghoa yang Tionghoa peranakan. Akan tetapi, Modern di Indonesia (berikutnya pemakaian istilah tersebut dewasa ini disingkat AMTPTMI) dan Berkahnya paling tidak telah memberikan ruang bagi Malaise. karya-karya tersebut dalam kesusastraan AMTPTMI selesai ditulis pada 31 Indonesia. Karya-karya sastra Tionghoa Desember 1908 dan diterbitkan pertama peranakan tersebut sekarang sudah mulai kali dalam majalah Moestika Romans diterbitkan lagi dengan pengantar pada 1933. Sesuai dengan judulnya, mengenai karya-karya, sastrawan, dan AMTPTMI mengisahkan asal mula polemik kesusastraan tersebut. pergerakan Tionghoa yang modern Karya-karya sastra Melayu dibentuk. Pergerakan modern yang Tionghoa dalam kenyataannya mencapai dimaksud adalah Tiong Hoa Hwee Koan jumlah yang tidak terduga. Jakob (selanjutnya disingkat THHK). Sumardjo mencatat terdapat 3.005 karya Sementara itu, Berkahnya Malaise yang ditulis oleh 806 penulis Tionghoa diterbitkan pada 1933—1935 dalam peranakan. Dari ratusan penulis tersebut, bentuk kolom mingguan di majalah salah satu yang banyak menyumbangkan Moestika Romans. Novel ini terdiri atas karyanya adalah Kwee Tek Hoay, 23 bab yang berisi 23 cerita dari orang sebagaimana telah dikatakan oleh yang berbeda. Adapun yang diceritakan Salmon yang dikutip oleh Wahyudi 34 dalam novel ini adalah berkah yang di dalamnya terdapat fakta yang juga didapatkan karena peristiwa malaise. terdapat dalam sejarah. Menurut Ali Dua novel tersebut memberikan (1963:8), sejarah berarti (1) jumlah banyak informasi mengenai peristiwa dan perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, organisasi yang ada di dalamnya, yaitu dan peristiwa-peristiwa dalam kenyataan malaise dan THHK. Dalam makalah ini terakhir kita, (2) cerita tentang penulis akan menunjukkan bagian-bagian perubahan-perubahan tersebut, (3) ilmu yang merupakan informasi atau fakta yang bertugas menyelidiki perubahan- sejarah dan bagian-bagian yang perubahan tersebut. Sementara itu, merupakan fiksi atau gagasan pengarang. menurut Daiches (dalam Budianta, Ini dapat membuktikan pula bahwa Kwee 2008:7), sastra adalah suatu karya yang Tek Hoay adalah sastrawan yang menyampaikan suatu jenis pengetahuan kontekstual, seperti yang dikatakan oleh yang tidak bisa disampaikan dengan cara Jakob Sumardjo. lain, yakni suatu cara yang memberikan Berdasarkan latar belakang kenikmatan yang unik dan pengetahuan tersebut, penulis merumuskan masalah yang memperkaya wawasan penelitian sebagai berikut. pembacanya. Liaw Yock Fang juga 1. Mana sajakah sejarah dan fiksi dalam menyoroti perihal sastra sejarah ini. Akan AMTPTMI dan Berkahnya Malaise? tetapi, sastra sejarah yang didefinisikan 2. Apakah peran dan pengaruh latar Liaw Yock Fang adalah sastra sejarah belakang pengarang dalam penulisan dalam naskah-naskah klasik. Liaw (2011: dan penggabungan dua unsur 432) membagi sastra sejarah ke dalam tersebut? dua bagian, yaitu (1) bagian yang bersifat Berdasarkan dua masalah tersebut, mitos atau dongeng dan (2) bagian penulis memiliki tujuan penelitian historis, teristimewa jika pengarang sebagai berikut. menceritakan hidupnya sendiri. 1. Menunjukkan unsur sejarah dan fiksi yang terdapat dalam AMTPTMI dan 2.1 AMTPTMI dan Berkahnya Berkahnya Malaise. Malaise Sebagai Sastra Sejarah 2. Menjelaskan peran dan pengaruh latar AMTPTMI dan Berkahnya Malaise belakang pengarang dalam kedua memiliki dua unsur dalam sastra sejarah, novel tersebut. yaitu fakta dan fiksi. Terdapat bagian Penelitian ini bermanfaat untuk historis seperti yang disebutkan Liaw memberikan gambaran mengenai sejarah Yock Fang. Dalam AMTPTMI, unsur dalam sastra. Secara lebih khusus, historis tersebut bukanlah cerita penelitian ini bermanfaat untuk mengenai pengarang, melainkan memberikan pengetahuan baru mengenai mengenai THHK. Dalam Berkahnya sejarah dan fiksi dalam AMTPTMI dan Malaise, cerita mengenai pengarang Berkahnya Malaise. Selain itu, penelitian dapat ditemukan. Oleh karena itu, kedua ini juga bermanfaat sebagai data untuk karya ini dapat dikategorikan sebagai penelitian-penelitian berikutnya yang karya sastra sejarah. berhubungan dengan Kwee Tek Hoay dan karyanya, khususnya AMTPTMI dan 2.2 Komunikasi dalam Karya Sastra Berkahnya Malaise. dan Teks Referensial Pada dasarnya, yang terjalin antara karya 2. Landasan Teori sastra dan pembaca adalah komunikasi. Istilah “sastra sejarah” muncul untuk Ini pula yang diungkapkan oleh Hough menyebut karya-karya sastra (fiksi) yang (dalam Damono, 2010: 96), yaitu bahwa 35 dalam pembacaan karya sastra ada dua teks memiliki sifat referensial yang dunia yang melaksanakan komunikasi: khusus. Segala sesuatu yang diceritakan karya sastra dan pembaca. Sastra adalah terjadi khusus dalam dunia novel. Teks fenomena sosial dan penciptaan karya novel referensial karena teks mengacu sastra adalah tindak sosial. Dalam kepada dunia nyata dalam novel, yang sosiologi sastra, ini disebut teori moral. selanjutnya mengacu pada dunia nyata Teori moral ini didasarkan atas yang sebenarnya. Dunia novel adalah pemikiran bahwa dengan menulis kita paralel dengan dunia kita sendiri. Bila berniat untuk berkomunikasi sebab jika dunia nyata kita sendiri dapat kita hanya ingin merenung-renung untuk diri temukan dalam dunia novel, kita akan sendiri saja, mengapa pula menulis dan tertarik pada teks semacam itu. menyebarluaskannya? Dari situlah Hal inilah yang akan dibuktikan kemudian muncul pernyataan bahwa dalam bab berikutnya, yaitu bahwa sastrawan menyiarkan karyanya tentu AMTPTMI dan Berkahnya Malaise dengan maksud berkomunikasi dengan merupakan teks referensial dan di sesamanya sebab penyiaran itu sendiri dalamnya terdapat komunikasi yang merupakan tindak sosial. Demikianlah terjalin antara karya sastra dan pembaca sehingga terjadi dialog di antara dengan pengarang sebagai latar keduanya, dengan pengarang sebagai belakangnya. “latar belakang”. Jan van Luxemburg dkk. (1989: 3. Metode Penelitian 55) mengatakan bahwa apa yang berlaku Paradigma positivisme mengembangkan bagi teks sastra berlaku juga bagi teks metode penelitian kualitatif, dan pada umumnya: teks terdiri atas bagian positivisme mengembangkan metode yang saling bertalian dan mempunyai kuantitatif (Sugiyono, 2009: 1). Metode hubungan dengan “konteks”: pengarang, kualitatif digunakan jika masalah pembaca, dan dunia nyata. Berdasarkan penelitian belum jelas, masih remang- hal itu van Luxemburg dkk. membuat remang atau mungkin malah masih gelap pengelompokan jenis-jenis teks (Sugiyono, 2009: 22). Dalam penelitian berdasarkan peranan faktor-faktor kualitatif, pengumpulan data tidak konteks di dalamnya, yaitu teks dipandu oleh teori, tetapi oleh fakta-fakta ekspresif, teks referensial, teks persuasif, yang ditemukan pada saat penelitian di dan teks retorik. Teks referensial lapangan. Oleh karena itu, analisis data dimaksudkan untuk memberi informasi yang dilakukan bersifat induktif tentang apa yang terjadi di dunia nyata. berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan Teks referensial yang memberi dan kemudian dapat dikonstruksikan informasi mengenai dunia nyata berusaha menjadi hipotesis atau teori. melukiskan kenyataan sebagaimana Hasil penelitian kualitatif dapat adanya. Namun, tidak selalu tercipta digunakan di tempat lain manakala gambaran yang objektif tentang tempat tersebut memiliki karakteristik kenyataan sebab seorang pengarang yang tidak jauh berbeda (Sugiyono, selalu menyajikan pandangannya sendiri 2009: 3). Dalam penelitian ini, penulis tentang kenyataan itu dan ini tidak selalu akan menggunakan metode penelitian sesuai dengan pandangan orang lain. kualitatif. Teknik pengumpulan data Teks sastra tidak mengacu pada satu- yang dilakukan oleh peneliti adalah satunya dunia nyata secara langung, triangulasi teknik, yaitu teknik tetapi pertama-tama kepada dunia yang pengumpulan data yang bersifat dibayangkan oleh teks. Dalam hal itu, menggabungkan dari berbagai teknik 36 pengumpulan data dan sumber data yang mulai dari artikel yang membahas urusan telah ada (Sugiyono, 2009: 83). Peneliti agama, wanita, keluarga, hingga politik. akan menganalisis novel AMTPTMI dan Sebagai wartawan dan pemimpin Berkahnya Malaise dengan merujuk redaksi berbagai majalah, Kwee Tek kepada sumber-sumber kepustakaan yang Hoay banyak membaca tulisan mengenai berhubungan dengan kesusastraan, baik peristiwa-peristiwa yang tengah terjadi. klasik maupun modern. Secara lebih Dari hasil pembacaannya tersebut khusus, penulis akan menggunakan dibuatlah tulisan mengenai peristiwa itu sumber-sumber kepustakaan mengenai sehingga kita dapat menemukan Drama kesusastraan Melayu Tionghoa. dari Merapi dan Drama dari Karakataoe yang merupakan novel dengan latar 4. Sejarah dan Fiksi Dalam Dua belakang peristiwa meletusnya Gunung Novel Kwee Tek Hoay: Analisis Merapi dan Krakatau. Sumardjo Terhadap Novel Atsal Mulahnya (1989:99) juga mengatakan bahwa Kwee Timbul Pergerakan Tionghoa Tek Hoay amat kontekstual dengan yang Modern di Indonesia dan lingkungan pembacanya. Beberapa Berkahnya Malaise Sebagai Teks novelnya ditulis bukan karena dorongan Referensial harus menulis, melainkan karena adanya Suryadinata (dalam Sidharta, 1989: 17) peristiwa seperti meletusnya gunung- menyebut Kwee Tek Hoay sebagai gunung, karena permintaan pembacanya, penulis yang serba bisa. Karya-karya atau karena ia melihat ketidakberesan yang dibuat Kwee Tek Hoay meliputi masyarakatnya. novel, drama, dan buku-buku tentang Tampaknya, novel-novel Kwee filsafat agama. Sumardjo bahkan Tek Hoay seperti Nonton Capgome dan menyebutkan bahwa Drama di Boven Zonder Lentera merupakan novel-novel Digoel adalah mahakarya Kwee Tek yang ditulisnya karena ia melihat ada Hoay yang unggul sebagai roman dari ketidakberesan dalam masyarakat segi jumlah halaman serta gagasan- Tionghoa di Indonesia, khususnya para gagasan yang dimasukkan di dalamnya. pemuda dan pemudinya. Gaya humor Mengenai gagasan-gagasan Kwee Kwee Tek Hoay juga dapat dilihat dalam Tek Hoay dalam novel-novelnya, ini novel-novel semacam ini selain, tentu agaknya merupakan pengaruh dari saja, unsur didaktis yang sengaja pekerjaan Kwee Tek Hoay juga. Kwee dimasukkannya. Di lain sisi, Berkahnya Tek Hoay adalah wartawan pada masa Malaise merupakan salah satu novel Perang Dunia I dan pernah membuat Kwee Tek Hoay yang ditulis karena tulisan yang mendapat perhatian besar permintaan pembacanya. masyarakat kala itu yang diterbitkan di Hampir dalam setiap novel Kwee surat kabar : Pemandangan Tek Hoay terdapat sebuah pengantar atau Perang Dunia ke I Tahun 1914--1918 pendahuluan yang ditulisnya sendiri. (1989: 266). Kemudian, pada tahun 1925, Pengantar atau pendahuluan tersebut Kwee Tek Hoay menjadi kepala redaksi agaknya merupakan bentuk harian Sin Bin dan pada 1926—1932 pertanggungjawaban Kwee Tek Hoay menjabat sebagai pemimpin redaksi pada terhadap tulisannya yang dia rasa mingguan Panorama. Pada 1930—1932, merupakan bagian dari perekaman situasi ia juga menjabat sebagai pemimpin masyarakat pada masa itu. Kwee Tek redaksi Moestika Panorama—kemudian Hoay menyadari bahwa yang dia tulis berganti nama menjadi Moestika bukanlah sesuatu yang sekadar karangan Romans—yang berisikan pelbagai rubrik, belaka, melainkan sesuatu yang ditulis 37 berdasarkan sesuatu lain yang terjadi di diskriminatif. Masyarakat Tionghoa tidak masyarakat. Ini juga boleh jadi berhak sama sekali untuk menduduki merupakan pengaruh dari pekerjaannya jabatan-jabatan administratif dan niat dahulu sebagai wartawan yang dituntut pemerintah dalam bidang pendidikan memberikan tulisan-tulisan yang selain untuk masyarakat Tionghoa juga minim. faktual juga dapat Selalu ada hambatan bagi masyarakat dipertanggungjawabkan. Tionghoa untuk memperoleh pendidikan Demikian juga halnya yang di sekolah Belanda. terdapat dalam AMTPTMI dan Selain hal tersebut di atas, karena Berkahnya Malaise. Kwee Tek juga merasakan perlakuan tidak adil yang memberikan pengantar mengenai dua dilakukan oleh pemerintah Belanda, novelnya tersebut, bahwa yang mulai dari hal perdagangan hingga dituliskannya dalam Berkahnya Malaise tempat bermukim, semangat nasionalis merupakan “beberapa pengecualian” dan mereka timbul. Mereka menyadari bahwa yang dituliskannya dalam AMTPTMI mereka adalah minortias yang ditindas. merupakan “bentuk pelurusan terhadap Kemudian, muncullah ide untuk anggapan yang keliru”. Kisah-kisah yang membuat sebuah perkumpulan bagi dituliskannya dalam Berkahnya Malaise orang-orang Tionghoa dan inilah yang merupakan kejadian yang dia sebut menyebabkan THHK dibuat. THHK benar-benar terjadi dan dituliskan untuk sendiri berarti “Perkumpulan Tionghoa”. membuat para pembacanya merasakan Kapitein Lie Tjian Tjoen (1950: 7) sedikit kebaikan dari malaise yang dalam pengantarnya untuk Hari – Ulang dialami tokoh-tokohnya di dalamnya, ke-50 Tiong Hoa Hwee Koan Djakarta termasuk dirinya. Sementara itu, kisah- menyebutkan bahwa pendidikan orang- kisah yang dituliskan dalam AMTPTMI orang Tionghoa di Indonesia pada adalah uraian atau hikayat pergerakan awalnya didapatkan dari sekolah Gie Oh. modern Tiong Hoa Hwee Koan. Akan tetapi, lambat laun, dengan munculnya aliran baru di Tiongkok, 4.1 Analisis Novel AMTPTMI sistem pendidikan untuk orang-orang Sebagai Teks Referensial Tionghoa di Indonesia pun berubah. 4.1.1 Sejarah Tionghoa Hoa Hwee Akhirnya, muncullah THHK sebagai Koan sekolah Tionghoa modern yang pertama. Menurut Salmon (2010: 291), THHK THHK mendapat tunjangan rutin dari muncul akibat keadaan dan tuntutan yang merupakan Dewan masyarakat Tionghoa yang Kepala-Kepala Bangsa Tionghoa. dilatarbelakangi oleh makin kerasnya Nio Joe Lan (1940: 6) politik pemerintah Belanda terhadap memperkirakan bahwa THHK berdiri Vrende Oosterlingen atau “Warga Asing pada 17 Maret 1900 atau 17 Djiegwee Timur” dan terutama para warga 2451. Keadaan Tiongkok yang begitu Tionghoa. Politik tersebut membuat kacau pada tahun 1900 menyebabkan pemerintah kolonial Belanda timbul pemikiran untuk membentuk memonopoli penjualan candu yang perkumpulan baru di Batavia yang tadinya sepenuhnya diserahkan kepada bersifat “lain dari pada yang lain” di atas para pedagang Tionghoa. Saat dasar yang luas dan dengan mengajarkan kehilangan hak istimewa dalam kesopanan Tionghoa, terutama ajaran perdagangan, orang-orang Tionghoa Khong Tjoe. Lie Kim Hok dan Lie Hin terpaksa mencari penghasilan baru, Liam adalah dua orang penggagas yang apalagi dengan peraturan baru yang lebih telah bekerja keras untuk 38 mempropagandakan perkumpulan baru menunjukkan hikayat dari pergerakan tersebut. Selain itu, terdapat 20 orang— Tionghoa modern tersebut berdasarkan jumlah seluruhnya—yang mendirikan data yang ia kumpulkan. Oleh karena itu, THHK, yaitu , Khoe A. dalam AMTPTMI terdapat penyebutan- Fan, Ang Sioe Tjiang, Oey Giok Koen, penyebutan tanggal-tanggal peristiwa Oey Koen Ie, Tan Kong Tiat, Lie Him penting, nama tokoh-tokoh penting, Liam, Nio Hoey Oen, Pjoe Lip Tjay, tujuan perkumpulan tersebut didirikan, , Tan Tian Seng, Ouw sampai artikel-artikel di surat kabar yang Tiauw Soey, Ouw Sian Tjeng, Oen A membahas perkumpulan tersebut Tjoeng, Lie Kim Hk, Khoe Siauw Eng, (THHK). Tan Kim San, Khoe Hiong Pin, Khouw Dunia nyata dalam AMTPTMI yang Lam Tjiang, dan Tjoa Yoe Tek. Khoe merujuk kepada dunia nyata yang Siauw Eng adalah orang yang sebenarnya dapat dilihat dalam kutipan mengusulkan nama THHK. berikut.

4.1.2 Atsal Mulahnya Timbul “Pembrontakan Boxer di taon Pergerakan Tionghoa yang 1899-1900 ada kasudahan dari Modern di Indonesia sebagai haluan yang diambil oleh Teks Referensial pembesar-pembesar golongan AMTPTMI berisi tujuh bab yang conservatief yang dikepalain oleh menjabarkan mulai dari asal mula Kokbo Tzu His, yang hendak usir munculnya THHK, orang yang antero bangsa asing dari seluruh mendirikannya, orang yang memegang Tiongkok, basmi semua orang jabatan tersebut, sampai pasal-pasal yang Kristen, dan tentangin segala terdapat dalam perkumpulan tersebut. perobahan, supaya Tiongkok bisa Akan tetapi, tentu tidak seluruh isi novel balik kombali dalem keadaan di tersebut merupakan fakta. Terdapat juga jeman dulu kutika bangsa asing fiksi atau tambahan-tambahan yang belon datang menggrecok.” (hlm. berasal dari Kwee Tek Hoay. Kedua 403) bagian tersebut akan dijabarkan berikutnya. Dalam kutipan di atas terlihat Jan van Luxemburg dkk. (1989: penyebutan Pemberontakan Boxer. 55) menyebutkan bahwa teks referensial Pemberontakan Boxer (義和團之亂 atau yang memberi informasi mengenai dunia 義和團匪亂) adalah pemberontakan di nyata berusaha melukiskan kenyataan Cina, dari November 1899 sampai sebagaimana adanya. Namun, tidak dengan 7 September 1901, terhadap selalu tercipta gambaran yang objektif kekuasaan asing di sektor perdagangan, tentang kenyataan. Seorang pengarang politik, agama, dan teknologi. Boxer selalu menyajikan pandangannya sendiri merupakan pergerakan yang dimulai oleh tentang kenyataan itu dan ini tidak selalu petani Cina Utara yang berdasarkan atas sesuai dengan pandangan orang lain. semangat anti asing dan anti imperialis. Teks sastra tidak mengacu pada satu- Mereka menyerang orang asing yang satunya dunia nyata secara langung, membangun jalur kereta api dan melainkan pertama-tama kepada dunia melanggar Feng Shui, dan juga orang yang dibayangkan oleh teks. Kristen yang dianggap bertanggung Dalam AMTPTMI, dunia nyata jawab untuk dominasi asing di Cina. yang dirujuk oleh Kwee Tek Hoay adalah Pada Juni 1900, Boxer menyerang THHK. Kwee Tek Hoay ingin Beijing dan membunuh 230 orang non- 39 Tionghoa. Banyak Tionghoa Kristen dan Keizerin Tzu Hsi dan sadjek itoe orang Katolik terbunuh di Provinsi waktu ini Keizer jang penoeh Shandong dan Shanxi sebagai bagian dari dengen ideaal-ideaal modern tida pemberontakan. Slogan mereka adalah banjak berarti poela sahingga ia "扶清灭洋” (“Dukung Qing, hancurkan wafat di dalem taon 1908.” (1940: Barat”), mereka terus beraksi 4) (http://warofweekly.blogspot.com/2010/1 1/pemberontakan-boxer.html diunduh Agaknya penyebutan peristiwa- pada 4 Juni 2012, pukul 17.08 WIB). peristiwa tersebut dalam AMTPTMI Penyebutan peristiwa merupakan pengaruh dari pekerjaan Pemberontakan Boxer dalam AMTPTMI Kwee Tek Hoay sebagai wartawan. bukan sekadar penyebutan belaka. Kwee Dalam pengantarnya dia juga Tek Hoay ingin menunjukkan bahwa menyebutkan bahwa AMTPTMI ketika THHK didirikan, situasi sosial dan merupakan hikayat yang disusun politik di Tiongkok sedang begitu kacau. berdasarkan catatan-catatan yang dia Selain itu, terdapat pula penyebutan kumpulkan dan berdasarkan keterangan tokoh-tokoh bersejarah, seperti Kaisar dari Phoa Keng Hek, Khouw Kim An, Kwang Hsu, Kokbo Tzu Hsi, dan Dr. Sun dan Khouw Lam Tjiang. Ini juga dapat Yat Sen dalam AMTPTMI. Terdapat pula dikatakan merupakan salah satu bentuk penyebutan peristiwa dirampasnya tanggung jawabnya sebagai seorang kekaisaran Kwang Hsu oleh Tzu Hsi, sastrawan sekaligus wartawan dalam seperti yang terdapat dalam kutipan memberikan informasi melalui karyanya, berikut. dalam hal ini AMTPTMI. Selain penyebutan tanggal dan “Tetapi ini pengharepan bagus peristiwa penting serta nama tokoh-tokoh tiada berjalan lama. Dan tanggal 22 terkenal, terdapat juga penyebutan pasal- September 1898 Kokbo Tzu Hsi pasal dan tujuan THHK didirikan. sudah turun tangan dengen Terdapat pula kutipan-kutipan yang merampas kakwasaan dari berasal dari surat pembaca yang diambil tangannya Keizer Kwang Hsu yang dari majalah . Tujuan THHK dipenjara di satu pulo dalem taman yang terdapat dalam AMTPTMI tertulis astana, sedeng Kang Yoe Wei dan sama sebagaimana yang terdapat dalam kawan-kawannya terancem dengen Riwajat 40 Taon dari Tiong Hoa Hwe hukuman mati.” (hlm. 402) Koan – Batavia (1900-1939). Akan tetapi, Nio Joe Lan memberikan catatan Hal ini juga disebutkan oleh Nio dalam tulisannya tersebut bahwa tulisan Joe Lan dalam kutipan berikut. aslinya dalam bahasa Melayu sudah tidak ada lagi. Boleh jadi, yang ditulis oleh “Di Tiongkok di dalem taon 1875 Kwee Tek Hoay adalah hasil salinan dari moelai bertachta Keizer Kuang tulisan tersebut yang juga diambil dari Hsu, satoe Keizer jang telah tjoba hasil pengesahan Sri Paduka adaken perobahan-perobahan Gouverneur-Generaal dd. 3 Mei 1901. modern. Iapoenja kegioatan boeat Akan tetapi, Kwee Tek Hoay tetap adaken itoe perobahan-perobahan menuliskannya dalam bahasa Melayu tida dapet kasetoedjoehannja Tionghoa (bahasa lisan yang dipakai oleh Keiserin Tzu Hsi. Di dalem taon orang-orang Tionghoa). 1898 Keizer Kuang Hsu telah Sebagaimana telah disebutkan ditangkep di atas prentahnja sebelumnya bahwa teks referensial yang 40 memberikan informasi mengenai dunia dirurukin sama aturan dan adat nyata berusaha melukiskan kenyataan kabiasaan pribumi, dengen sama sebagaimana adanya. AMTPTMI juga kukuh dan fanatieknya seperti melukiskan keadaan ketika THHK dari fihak sang ayah.” (hlm. 410— dibentuk serta memberikan gambaran 411) mengenai berdirinya THHK. Namun, disebutkan pula bahwa dalam teks Selain itu, Kwee Tek Hoay juga referensial tidak selalu tercipta gambaran memberikan informasi lain yang berbeda yang objektif tentang kenyataan. Seorang dengan yang diungkapkan Nio Joe Lan pengarang selalu menyajikan dan pemuka-pemuka dari THHK dan pandangannya sendiri tentang kenyataan Kong Koan. Kwee Tek Hoay menuliskan itu dan ini tidak selalu sesuai dengan bahwa tujuan utama THHK dibuat adalah pandangan orang lain. Kwee Tek Hoay untuk memajukan Khong Kauw. Ini pun demikian dalam AMTPTMI. Dalam terlihat dalam kutipan berikut. AMTPTMI, terdapat pandangan- pandangan dan pemikiran Kwee Tek “Dengen pengetahuannya yang luas Hoay. Pandangan-pandangan inilah yang tentang Khong Tjoe, maka kutika merupakan bentuk komunikasi yang T.H.H.K. Batavia diberdiriken, dilakukan Kwee Tek Hoay. Tuan Lie Kim Hok coba jalanken Pandangannya terhadap adat iapunya angen-angen aken adaken Tionghoa totok ikut diselipkan dalam satu organisatie buat menyiarkan AMTPTMI. Pandangannya tersebut Khong Kauw. Itulah sebabnya sebenarnya merupakan sindiran pula maka gerakan dari T.H.H.K. ada untuk orang-orang Tionghoa totok di berdasar atas pelajaran Khong Jawa yang mencampuradukkan antara Tjoe, yang bukan cumah digunaken adat-istiadat dengan agama pribumi. Ini untuk menjalanken segala macem terlihat dalam kutipan berikut. perobahan, tapi juga aken sabagi penerangan batin bagi bangsa “Upacara sembayangan menurut Tionghoa di Indonesia rata-rata. perideran musim, memang Aken sampeken ini maksud. Ada dijalanken oleh orang Tionghoa di perlu anak-anak Tionghoa pelajarin Java. Tapi, di sabelah itu, dalem huruf dan bahasa Tionghoa supaya rumah-rumah orang Tionghoa biasa bisa baca kitab-kitab Khong Kauw, dibikin juga sidekah Maulud dan maka T.H.H.K. musti berdiriken laen-laen yang jadi kabiasaan sekola-sekola Tionghoa dengen Islam, dan ini sudah terjadi atas ondang guru-guru yang faham maunya sang Nyonya rumah yang betul pelajarannya bukan saja turut juga adat kabiasaan dari ibu mengajar huruf dan bahasa serta atawa nenenya yang beratsal dari pelajaran Khong Kauw pada pribumi. murid-murid, tapi juga diwajibken Begitulah akhirnya adat kabiasaan, pada satiap bulan dua kalih saban kapercayaan atawa agama dari cee-it dan cap-gouw, adaken bangsa Tionghoa di Java jadi khotbah atawa lazing aken sanget kalut dan memberatken, menerangken ujar-ujar Khong kerna dari fihak ayah totok marika Tjoe. Jadinya tujuan yang pertama diwarisken aturan yang berlaku di dari sekola T.H.H.K. ada buat Tiongkok dengan tida bole memajuken Khong Kauw, seperti dialpaken, oleh fihak ibu marika juga sekola-sekola dari Zending 41 buat memajuken agama Kristen.” devaluasi Yen Jepang, yang terjadi pada (hlm. 416—417) tahun 1931, menimbulkan dampak membanjirnya produk Nippon di wilayah Dalam kutipan di atas, secara tidak jajahan dan hal itu merugikan produk langsung, terlihat pula perhatian Kwee Eropa yang tidak dapat lagi bertahan Tek Hoay terhadap urusan keagamaan. menghadapi persaingan. Kata penerangan batin ditekankan Jawa yang didominasi industri gula olehnya dengan dicetak miring. Ini sangat terpukul. Sejak dihapuskannya menunjukkan bahwa persoalan kebatinan pak opium dan pak lain, orang-orang menjadi titik berat dari Kwee Tek Hoay Tionghoa kaya telah menginvestasikan juga. Mungkin itu sebabnya ia modal mereka secara khusus dalam menuliskan hal tersebut dalam industri tersebut dan sebagian kecil AMTPTMI. dalam perdagangan kayu. Orang-orang Seperti yang disebutkan oleh Tionghoa tersebut termasuk yang paling Gunadharma (dalam Sidharta, 1989: kena dampak krisis tersebut. Perusahaan- 266), Kwee Tek Hoay adalah pendiri perusahaan batik pribumi dan Tionghoa yayasan Gabungan Tridharma Indonesia pun terancam oleh invasi perusahaan yang merupakan perkumpulan tiga katun Jepang. Sedikit demi sedikit semua agama, yaitu Khong Hu Cu, Dao, dan cabang bidang usaha terkena dampaknya. Budha. Kwee Tek Hoay juga telah Firma-firma Tionghoa makin bersaing banyak menulis esai keagamaan. Oey dengan firma Eropa yang secara teknik mengutip pernyataan Claudine Salmon lebih lebih baik perlengkapan dan (dalam Sidharta, 1989: 220) bahwa Kwee organisasinya. Ini mengakibatkan Tek Hoay tercatat telah menulis tidak kesulitan ekonomi bagi orang-orang kurang dari 60 judul berisikan esei Tionghoa di Indonesia. mengenai pokok-pokok teologis, metafisik, mistik, kebatinan, kegaiban 4.2.2 Berkahnya Malaise Sebagai Teks serta berbagai hal yang serupa. Oleh Referensial karena itu, ia menekankan penerangan Dalam Berkahnya Malaise, tentu batin sebagai bentuk apresiasinya peristiwa malaise turut digambarkan, terhadap THHK dan keagamaan. tetapi bukan penggambaran objektif seperti yang terdapat dalam berita-berita 4.2 Analisis Novel Berkahnya di surat kabar. Tentu ini yang Malaise Sebagai Teks Referensial membedakan sastra (cerita) dengan 4.2.1 Malaise di Indonesia berita. Malaise dalam Berkahnya Malaise Malaise merupakan krisis pada akhir lebih bersifat referensial dibandingkan tahun 1920-an dan sepanjang tahun faktual. Ini sesuai dengan pengategorian 1930-an (Wahyudi dalam Marcus, 2001: van Luxemburg dkk. (1989: 55) xxviii). Malaise atau economisch mengenai teks referensial, yaitu bahwa depressie menyebabkan bank-bank tutup, teks referensial memberikan informasi banyak perusahaan yang bangkrut, mengenai dunia nyata dan berusaha banyak karyawan yang diberhentikan, melukiskan kenyataan sebagaimana dan utang menumpuk. Salmon (2010: adanya. Namun, pengarang tidak selalu 442) menyebutkan bahwa dampak krisis menciptakan gambaran yang objektif pertama-tama dirasakan dalam tentang kenyataan tersebut. penghitungan harga pasar bahan baku Jika dikaitkan dengan Berkahnya dan lebih khusus lagi pasar karet, timah, Malaise, novel tersebut merupakan teks gula, dan tembakau. Di lain pihak, referensial yang ditulis oleh Kwee Tek 42 Hoay berdasarkan peristiwa Malaise pada Hoay dalam Berkahnya Malaise adalah tahun 1920-an akhir sampai dengan dunia nyata. Penyebutan artikel dalam sepanjang tahun 1930-an. Kwee Tek Koran Siang Po yang terbit pada 7 Juni Hoay dalam hal ini tidak hanya mengacu 1933 mengenai malaise agaknya kepada peristiwa malaise tersebut, dilakukan juga untuk memberikan cerita melainkan memasukkan dunia idealnya yang jujur dan mendukung gagasan dalam teks. Dunia novel adalah paralel berkah yang ingin disampaikannya. dengan dunia kita sendiri (van Luxemburg dkk., 1989: 55). Bila dunia “Nyatalah Ho Tjoan Tjia sudah nyata kita sendiri dapat kita temukan lupa pada kita punya nasehat yang dalam dunia novel, kita akan tertarik duluan, maka aken bikin ia pada teks semacam itu. Berkahnya mendusin pada keadaan yang Malaise yang diterbitkan secara sabenernya, kita lantes sodorken bersambung dalam majalah Moestika Siang Po yang terbit 7 Juni 1933 Romans cukup populer pada masa itu lembar kadua pagina 1 kolom karena masyarakat menganggap bahwa kaanem, dimana ada dimuat ini hal yang terjadi dalam novel sebenarnya kabaran: PENGARUHNYA juga mereka alami. MALAISE ATAS KASEHATAN Dunia yang digambarkan dalam RAHAYAT….” (hlm. 231) Berkahnya Malaise adalah dunia yang berbeda dengan dunia nyata. Walaupun Kutipan tersebut diambil dari cerita yang digambarkan adalah dunia dan “Bagimana Ho Tjoan Sudah Bisa Dapet tokohnya yang sedang mengalami Anak-Anak yang Sehat dan Panjang malaise, dunia dalam Berkahnya Malaise Umur”. Anak-anak Ho Tjoan selalu sakit adalah dunia ciptaan Kwee Tek Hoay. dan akhirnya meninggal dan ketika Oleh karena itu, Kwee Tek Hoay malaise datang, anak-anaknya jadi jauh menuliskan kata berkahnya dalam judul. lebih sehat karena hanya makan nasi dan Ini menjadi semacam kontras bahwa sayur, tidak makan jajanan lain. Artikel yang ditampilkan Kwee Tek Hoay adalah yang “Pengaruhnya Malaise Atas kebaikan yang sebenarnya tanpa disadari Kasehatan Rahayat” dikutipnya dalam terjadi saat malaise, sementara yang cerita tersebut merupakan bukti bahwa dirasakan oleh masyarakat adalah malaise juga dapat membawa berkah dan kesengsaraan malaise. pengaruh baik. Jadi, Kwee Tek Hoay Yang dituliskan Kwee Tek Hoay melakukan dua hal sekaligus, yaitu dalam Berkahnya Malaise bukanlah memberikan bukti otentik yang tercatat suatu propaganda, melainkan suatu dalam sejarah mengenai pengaruh nasihat. Kwee Tek Hoay dalam hal ini malaise serta memberikan pandangan juga berusaha menampilkan pengalaman- berkah yang diyakininya. pengalaman manusia yang universal. Kwee Tek Hoay dalam Berkahnya Walaupun dalam Berkahnya Malaise Malaise dapat dikatakan sebagai yang menjadi sorotan utama adalah pengarang yang jujur mengisahkan peristiwa malaise, Kwee Tek Hoay peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebenarnya berusaha memberikan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Ini pandangan “berkah” secara umum dalam terlihat secara khusus dalam bab 5, yaitu memandang semua peristiwa yang kisah “Bagimana Empe Lauw See Dji dialami. Telah Terbebas dari Kakuatirannya”. Bab Kutipan di bawah ini menunjukkan tersebut dibuka dengan kalimat berikut, bahwa dunia yang dirujuk Kwee Tek “Di bawah ini ada satu surat yang kita 43 trima dari Empe Lauw See Dji di tinggi, sabrapa bisa lantes mau Batavia, yang maskipun sudah berusia ditiru. Dan cilakanya justru lantaran tinggi, masih sanget getol membaca adanya ini watak, maka anak-anak Mustika Dharma dan Mustika Romans” Tionghoa kabanyakan yang dapet (hlm. 205). Kemudian, seluruh kisah didikan atawa pelajaran menurut dalam bab tersebut merupakan surat yang angen-angennya si orangtua, zonder dikirimkan Lauw See Dji untuk Kwee dipusingin apa itu macem pelajaran Tek Hoay. Surat tersebut ditampilkan ada mencolokin aanlegnya si anak seluruhnya apa adanya sehingga dapat atawa tiada.” (hlm. 198) terlihat juga bahwa yang bercerita adalah Lauw See Dji. Dalam kutipan tersebut terlihat Kwee Tek Hoay, sebagaimana bahwa Kwee Tek Hoay menyindir yang ditulis oleh Gunadharma (dalam golongan tua (kuno) Tionghoa yang tidak Sidharta, 1989: 266), memang bisa melihat orang lain sukses. Kwee Tek mendirikan sebuah mingguan Moestika Hoay juga menuangkan pendapatnya Dharma yang khusus membahas mengenai anak-anak Tionghoa yang persoalan agama, filsafat, dan teosofi. dipaksa orang tua mereka untuk Penyebutan majalah tersebut mungkin menuntut suatu ilmu yang dianggap baik juga merupakan salah satu promosi dan menguntungkan (membawa sukses) dagang yang tidak langsung. Pada oleh orang tua mereka. Dengan tegas, dasarnya, karena Berkahnya Malaise Kwee Tek Hoay menggunakan kata awalnya merupakan kolom mingguan cilakanya untuk menggambarkan situasi dalam Moestika Romans, yang tertera tersebut. Ini menjadi semacam penegasan dalam Berkahnya Malaise juga tertera bahwa menurutnya situasi atau keadaan dalam Moestika Romans. Ini juga semacam itu tidak membawa untung. menunjukkan bahwa Kwee Tek Hoay Pandangan lainnya juga ingin menunjukkan informasi yang ditunjukkan dalam “Bagimana Empe sebenar-benarnya yang terjadi di dunia Tjoe Sudah Rayaken Taon Baru dengen nyata. Surat Lauw See Dji pun demikian. Penuh Kagirangan”. Dalam cerita Surat itu adalah informasi yang tersebut, dikisahkan Empe Tjoe, salah diberikannya kepada Kwee Tek Hoay, seorang kenalan Kwee Tek Hoay, kemudian disampaikan lagi oleh Kwee akhirnya bisa merayakan tahun baru Tek Hoay kepada pembaca. Dalam surat bersama seluruh keluarganya lagi. Anak- tersebut, yang terlihat adalah pandangan anaknya seluruhnya telah mapan setelah subjektif Lauw See Dji mengenai malaise disekolahkan di luar negeri ketika ia yang membawa berkah untuk dirinya dan masih menjadi hartawan besar. Karena anaknya. anak-anaknya sekarang telah memiliki Mengenai pandangan subjektif pekerjaan sendiri, Lauw Ay Tjoe hidup Kwee Tek Hoay, dalam kutipan di bawah sendirian dan tidak pernah merayakan ini dapat terlihat gagasan Kwee Tek tahun baru bersama seluruh keluarganya. Hoay mengenai orang Tionghoa Akan tetapi, malaise membuat anak- golongan tua. anaknya kembali kepadanya karena gaji mereka yang mendadak dikurangi “Sudah menjadi watek saumumnya dianggap tidak mencukupi kehidupan antara orang Tionghoa golongan mereka. Hal ini membuat mereka kuno yang kapan meliat satu macem kembali ke rumah orang tua mereka, pekerjaan yang bisa membri hatsil Lauw Ay Tjoe, untuk menghemat biaya. bagus atawa mengasih kadudukan Lauw Ay Tjoe tidak merasa dirugikan 44 dan direpotkan karena hal tersebut, dia Tik Too Tersedar dari Cacatnya”. Dalam justru merasa senang. Kwee Tek Hoay kisah tersebut Kwee Tek Hoay mengungkapkan kesenangan Lauw Ay menampilkan dialognya dengan Tik Too Tjoe tersebut sebagai berikut. sekaligus memberikan komentar atas dialog tersebut. Dalam hal ini, pengarang “’Wah, bo-eng betul sekarang,’ aku berperan sebagai pembentuk pandangan menegor. dan pemikiran pembaca. Hal ini dapat ‘Perkara bo-eng jangan ditanya dilihat dalam kutipan berikut. lagi,’ Ay Tjoe menyaut. ‘Aku ampir tida bisa tidur lantaran ini “Kita musti akuin Piet Bak punya anak-anak terlalu rebut, saban cingli ada lebih bener, tapi kita tau minuut musti ada yang berklai, juga Tik Too punya tujuan pun menangis, bersurak atawa menjerit. bukannya jahat atawa “sengaja Satiap hari musti masak nasi dua hendak menyilakaken,” cumah ia gantang, dan ka mana aku kurang bisa mengimbangi laen bertindak selalu dikrubungin oleh orang punya kaadaan, yang ia ini anak-anak. Puhun jeruk dan selalu hendak persamaken dengen rambutan sampe gundil, iaorang dirinya sendiri.” (hlm. 248). sengget dan sambitin, sebab ini anak-anak kliwat nakal.’ 5. Simpulan dan Saran Maski mulutnya seperti menyomel, AMTPTMI dan Berkahnya Malaise tapi Ay Tjoe ucapken itu dengen merupakan teks referensial. Ini terbukti tersenyum dan aer muka terang, dengan terdapatnya kenyataan atau satu tanda hatinya merasa senang.” informasi mengenai dunia nyata, dalam (hlm. 296) hal ini adalah THHK dan peristiwa malaise. Kwee Tek Hoay berusaha untuk “Ay Tjoe kaliatan tida merasa menampilkan informasi tersebut apa jengkel atawa kuatir hal bebrapa adanya. Namun, Kwee Tek Hoay juga dari anak-anaknya blon punya menampilkan pandangannya sendiri pakerjaan, kerna katanya sekarang dalam AMTPTMI dan Berkahnya harga beras dan laen-laen makanan Malaise. Pandangan-pandangan tersebut ada serba murah dan ia masih kuat merupakan hasil pemikirannya mengenai piara pada marika semua. peristiwa malaise yang dialami banyak Sabaliknya ia merasa sanget girang orang serta persoalan yang melingkupi dan bangga kerna ini sekalih bisa THHK. Hasil pemikiran tersebut rayaken taon baru dengen merupakan bentuk komunikasi Kwee Tek berkumpul sama semua anak Hoay dan karyanya. Kwee Tek Hoay cucunya hal mana, kalu tida ada dalam kedua novel tersebut membentuk berkah dari malaise, pastilah pandangan dan pemikiran pembaca selama-lamanya tida nanti bisa melalui komentar-komentarnya atas kajadian, kacuali kapan ia atawa peristiwa yang ditulisnya. istrinya hendak… brangkat Dunia yang terdapat dalam tjoetshoa.” (hlm. 297) AMTPTMI dan Berkahnya Malaise adalah dunia yang paralel dengan dunia Terakhir, mengenai pandangan nyata. Informasi yang terdapat dalam Kwee Tek Hoay dan perannya sebagai AMTPTMI dan Berkahnya Malaise pengarang dalam Berkahnya Malaise, merupakan informasi yang berusaha dapat kita lihat dalam “Bagimana Siem disajikan apa adanya. Akan tetapi, yang 45 dikatakan van Luxemburg dkk. ternyata Kapitein Lie Tjian Tjoek. 1950. Hari – benar. Pengarang pasti tidak dapat Ulang ke-50 Tiong Hoa Hwee menampilkan seluruh informasi dengan Koan Djakarta. Jakarta: Tiong Hoa objektif, Selalu akan muncul pandangan- Hwee Koan. pandangan pengarang yang sifatnya tidak Liaw Yock Fang. 2011. Sejarah hanya subjektif, tetapi juga mengandung Kesusastraan Melayu Klasik ed. persuasi. Riris K. Toha Sarumpaet. Jakarta: Pandangan-pandangan Kwee Tek Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hoay mengenai berkah malaise dalam Marcus, A.S. dan Pax Benedanto. (ed.). Berkahnya Malaise merupakan bentuk 2001. Kesastraan Melayu komunikasi yang dibangunnya dalam Tionghoa dan Kebangsaan karya sastra agar, setelah pembaca Indonesia. Jilid 4. Jakarta: melihat tulisan tersebut, pandangan Kepustakaan Populer Gramedia. pembaca juga berubah mengikuti Nio Joe Lan. 1940. Riwajat 40 Taoen pandangan yang ditulis olehnya. Dalam dari Tiong Hoa Hwe Koan – AMTPTMI, komunikasi tersebut dapat Batavia (1900 - 1939). Jakarta ditemukan berupa sindiran dan gagasan (Batavia): Tiong Hoa Hwe Koan. Kwee Tek Hoay tentang penerangan Salmon, Claudine. 2010. Sastra batin. Apa pun bentuk komunikasi Indonesia Awal: Kontribusi Orang tersebut, Kwee Tek Hoay telah berhasil Tionghoa. Jakarta: Kepustakaan menyajikan AMTPTMI dan Berkahnya Populer Gramedia. Malaise sebagai karya yang tidak Sidharta, Myra. (ed.). 1989. 100 Tahun mengandung propaganda dan lebih Kwee Tek Hoay: Dari Penjaja bersifat didaktis. Tekstil sampai ke Pendekar Pena. Dalam penelitian selanjutnya, baik Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. sekali jika peneliti melihat lebih jauh ke Sugiyono. 2009. Metode Penelitian dalam semua novel karya Kwee Tek Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Hoay. Bukan hanya soal sejarah dan Bandung: Alfabeta. fiksinya yang dilihat, melainkan Sumardjo, Jacob. 2004. Kesusastraan komunikasi sosial yang dilakukan Kwee Melayu-Rendah Masa Awal. Tek Hoay dalam setiap karya-karyanya. Yogyakarta: Galang Press. Ini menarik untuk diketahui cara van Luxemburg, Jan, dkk. 1989. Tentang penyampaian gagasan melalui karya Sastra. Diterjemahkan oleh sastra pada masa itu. Akhdiati Ikram. Jakarta: Intermasa.

Daftar Pustaka Sumber Internet Ali, R. Moh. 1963. Pengantar Ilmu http://warofweekly.blogspot.com/2010/1 Sejarah Indonesia. Jakarta: 1/pemberontakan-boxer.html, Bhratara. “Pemberontakan Boxer” diunduh Budianta, Melani, dkk. 2008. Membaca tanggal 4 Juni 2012 pukul 17.08 Sastra. Jakarta: Indonesiatera. WIB. Damono, Sapardi Djoko. 2010. Sosiologi Sastra: Pengantar Ringkas. Jakarta: Editum.

46