Komunitas Tionghoa Di Solo: Dari Terbentuknya Chuan Min Kung Hui Hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Komunitas Tionghoa di Solo: Dari terbentuknya Chuan Min Kung Hui Hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sejarah Disusun Oleh : CHANDRA HALIM 024314004 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 2 3 4 MOTTO Keinginan tanpa disertai dengan tindakan adalah sia-sia. Sebaliknya ketekunan dan kerja keras akan mendatangkan keberhasilan yang melimpah. (Amsal 13:4) 5 HALAMAN PERSEMBAHAN Tiada kebahagiaan yang terindah selain mempersembahkan skripsi ini kepada : Thian Yang Maha Kuasa serta Para Buddha Boddhisattva dan dewa dewi semuanya yang berkenan membukakan jalan bagi kelancaran studiku. Papa dan Mama tercinta, serta adik-adikku tersayang yang selalu mendoakan aku untuk keberhasilanku. Om Frananto Hidayat dan keluarga yang berkenan memberikan doa restunya demi keberhasilan studi dan skripsiku. 6 ABSTRAK Komunitas Tionghoa di Solo: Dari terbentuknya Chuan Min Kung Hui hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959) Chandra Halim 024314004 Skripsi ini berjudul “Komunitas Tionghoa di Solo : Dari Terbentuknya Chuan Min Kung Hui Hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959)“. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tiga permasalahan yang diungkapkan, yaitu sejarah masuknya Etnik Tionghoa di Solo, kehidupan berorganisasi Etnik Tionghoa di Solo dan pembentukan organisasi Chuan Min Kung Hui (CMKH) hingga berubah menjadi Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah yang mencakup heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan. Selain itu juga menggunakan metode wawancara sebagai sumber utama, dan studi pustaka sebagai sumber sekunder dengan mencari sumber yang berasal dari buku-buku, koran, dan majalah. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Tionghoa di Solo sudah ada sejak 1740, tepatnya ketika Solo dalam kekuasaan Mataram Islam. Keberadaan mereka membuat terbentuknya organisasi Tionghoa yang bermanfaat bagi kalangan intern Tionghoa dan juga masyarakat umum. Salah satu contoh adalah Organisasi CMKH yang merupakan sebuah wadah bagi Tionghoa di Solo untuk menyelesaikan permasalahan intern mereka. Latar belakang perbedaan yang ada dalam tubuh masyarakat Tionghoa, ternyata tidak mempengaruhi kehidupan berorganisasi mereka. Penelitian ini tentunya menjelaskan terlebih dahulu bagaimana keberadaan Tionghoa di Indonesia, termasuk didalamnya hasil kebudayaan Tionghoa yang mampu membentuk karakter berorganisasi mereka. Setelah mendapatkan gambaran mengenai hasil kebudayaan Tionghoa, penelitian ini mencoba menguraikan bagaimana kehidupan berorganisasi mereka. Pembentukan CMKH merupakan sebuah bukti bagaimana kehidupan berorganisasi orang Tionghoa di Solo. Meskipun harus merubah nama organisasi tersebut menjadi PMS, namun eksistensi organisasi tersebut masih terasa hingga saat ini dan sudah mengalami beberapa rejim pemerintahan. Perubahan dalam AD / ART organisasi CMKH, termasuk di dalamnya terdapat orang-orang dari Etnik Jawa, membawa suatu perubahan bagi CMKH. Untuk lebih menunjukkan rasa nasionalismenya, dan untuk tetap menjaga hubungan dengan etnik lain, orang- orang Tionghoa di Solo mengadakan rapat untuk merubah nama organisasi dan mengubah AD / ART mereka. Kata Kunci : Organisasi Sosial, Tionghoa. 7 ABSTRACT Chinese Community in Solo: From the Formed of Chuan Min Kung Hui until Organization of Surakarta Society (1932-1959) Chandra Halim 024314004 The title of this thesis is “Komunitas Tionghoa di Solo: Dari Terbentuknya Chuan Min Kung Hui Hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959)” (Chinese Comunity in Solo: From the Formed of Chuan Min Kung Hui until Organization of Surakarta Society 1932-1959). This research purposed to describe and analyze three revealed problems; these are a history of Tionghoa in Solo; how about the system organisation of Tionghoa in Solo; and the establishment of Chuan Min Kung Hui (CMKH) until to reform into Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Method was used in this thesis writing was historical method of which included heuristic, critics, interpretation, and historiography. Beside it also used interview method as the main source and the literature study as the secondary source by finding any sources which produced from literary books, daily news, and magazine. This research revealed that the existence of the Tionghoa in Solo is since 1740, exactly when The Mataram Islam has the authority in Solo. With their existence make a forming of Tionghoa organization that useful not for intern of Tionghoa but also the other community. For example is CMKH that using as a coordinating institution for Tionghoa in Solo to finishing their intern problem. The difference back ground that show on their, isn’t influence their system organisation. CMKH is an instrument for overseas Chinese in Solo to solve their problem. For The First, this research is certainly to explain how about existence of Tionghoa in Indonesia, include them is a result of their culture that makes their organization Character. After get an illustration about their culture, these researches try to analyze how about their system organisation. Establishment CMKH is an evidence of their system organisastion. Although the name of their organisation change into PMS, but the existence of that organisation can be feeling as yet and experienced some government. The change of AD/ ART CMKH, included of inside them is contains the people from Javanese ethnic, that make a change for CMKH. To show their nationalism, and to keep in touch with the other ethnic, the Tionghoa in Solo make a board meeting to change the name of organisation and change their AD / ART too. Keyword: Social Organization, Tionghoa. 8 9 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Thian Yang Maha Pemurah karena atas segala kebaikan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Komunitas Tionghoa di Solo : Dari terbentuknya Chuan Min Kung Hui hingga Perkumpulan Masyarakat Surakarta (1932-1959)“. Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah komunitas Tionghoa di Indonesia dan Komunitas Tionghoa yang ada di Solo. Selain itu, diharapkan dengan adanya tulisan ini masyarakat umum dapat mengenal Kehidupan masyarakat Tionghoa khususnya Tionghoa di Solo dan kehidupan berorganisasi mereka. Skripsi ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejauh ini, penulis mengakui bahwa tanpa adanya bantuan dari pihak lain maka penulisan skripsi ini tidak akan selesai. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta staf kerja yang sudah memberikan kesempatan serta ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih tak lupa juga saya tujukan kepada Bapak Drs. Hb. Hery Santosa, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra Univeritas Sanata Dharma dan selaku dosen akademik yang telah memberikan nasehat dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada para dosen pembimbing akademik, antara lain : Rm. Dr. F.X. Baskara T Wardoyo 10 SJ., Rm. Dr. G. Budi Subanar SJ., Dr. ST. Sunardi, Prof. Dr. PJ. Suwarno S.H., Drs. H Purwanta, M.A., Drs. Ign. Sandiwan Suharso; Drs. Anton Haryono, M.Hum., Dra. Lucia Juningsih, M.Hum, yang berkenan menjadi pengajar bagi kami dan menularkan ilmunya selama kami menjadi mahasiswa di kampus ini. Sebagai hasil penelitian pemula, dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari Bapak Drs. Silverio R.L. Aji Sampurno, M.Hum. yang telah berkenan dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing dan mengoreksi skripsi ini dari awal hingga akhir sekaligus menjadi teman diskusi dengan pemikiran-pemikirannya yang aktual. Pada masa-masa penelitian saya mendapat bantuan dari staf sekretariat Fakultas Sastra, Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta seperti : Bu Wiwiek, Mas Drajat dan Mbak Tina yang dengan sabar berkenan memberikan pelayanan terbaiknya selama pencarian bahan sebagai sumber dari skripsi ini. Oleh sebab itu, sudah selayaknyalah penulis mengucapkan terimakasih. Dikota Solo, penulis juga banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik itu berupa bahan-bahan tertulis, maupun bahan dari diskusi. Dukungan muncul dari berbagai pihak antara lain Keluarga besar Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) yang di wakili oleh Bapak Martono, Kelurga besar Khong Kauw Hwee yang didalamnya ada Haksu Tjhie Tjay Ing, Bapak Adjie Candra, Bapak Tan Gik Hin, serta Bapak Joko Prananto dari Hoo Hap Hwee Solo dan Bapak Iswahyudia; kepada mereka penulis mengucapkan terimakasih buat segala masukan dan dukungannya. Kepada teman-teman di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma angkatan 2002, antara 11 lain Feni, Nana Bul-bul, Ida, Gusti, Yosi, Daniel, Markus, Hananto, Devi, dan Eva, dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih karena telah berkenan memberikan dorongan semangat untuk didalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tulus juga penulis berikan kepada Sahabat-sahabat tersayang, antara lain : Koh Han, Koh Jiang, Koh Tiong Ping, Koh San-san, Koh Candra, Koh Willy, Koh Agus Swijono, Koh Roby, Erwin, Richie, Henry Kupang, Andre Kis, Andre Agung, Yesaya, Teguh, Kevin, Grace, Wulan, Dini, Lusi, Nurrita Ling-ling, Nana, Agustina, Hana,