PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE

DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra

Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE

DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019

i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk mereka yang sangat kusayangi

dan selalu ada mendukungku

Ibu, Patricia Sri Maryanti & Bapak, Purnama

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Learn from every mistake because every experience particularly your mistakes

are there to teach you and force you into being more of who you are.” - Oprah

Winfrey

“Pinter aja mung minteri sesama, ning pinter ngawicaksani ing kabeh insani

Sugih aja mung sugihing bandha, ning sugiha kaselehing ati

Ayu aja mung ayuning rupa, ning ayu kalengkap padhange nurani

Bagus aja mung bagusing saderma, ning kasampurnan dikancani kaperduli

kasyukur sedaya ditampi Gusti” - Handoyo Wibowo

“Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari

dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Yesaya 40:31

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video YouTube

“Kaesang” Tahun 2017” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana (S-1) pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membimbing, membantu, dan memberi dukungan.

Pertama, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sangat penulis cintai, Ibu Patricia Sri Maryanti dan Bapak Purnama, yang selalu berdoa dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan studi penulis hingga dapat menyelesaikan proses belajarnya, juga untuk kesabaran, nasihat, dan dukungannya.

Penulis juga berterima kasih kepada kakak, Yanis Eka Purnama, Winingsih Isti

Purnami, serta adik, Yonas Andika Purnama yang telah memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Kedua, penulis mengucapkan terima kasih kepada Sony Christian

Sudarsono, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing I dan Maria Magdalena Sinta

Wardani, S.S., M.A. selaku dosen pembimbing II yang penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing, memberi masukan, mengarahkan dan menyemangati sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ketiga, penulis mengucapkan terima kasih kepada Susilawati Endah Peni

Adji, S.S., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi

Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Keempat, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen Program

Studi Sastra Indonesia, Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., Dr. Yoseph Yapi

Taum, M.Hum., Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Drs. Hery Antono, M.Hum. (alm),

Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. (alm), serta dosen pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Kelima, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap Staf Sekretariat

Fakultas Sastra yang sudah membantu penulis selama berkuliah. Penulis juga berterima kasih kepada segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu menyediakan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.

Keenam, penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat, Ruth

Damaris Susanto, Marselina Japa, Yupita Selfira Dewi, Agustina Winda, Maria

Novenia, Ariana Rima, Caroline Sinthya Prasetya, yang sedia menjadi tempat bercerita penulis, selalu memberi masukan, serta tak henti memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada Martika Fema

Putri yang selalu menyemangati dan memberi tumpangan kamar ketika penulis suntuk mengerjakan tugas di rumah. Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat

SMA penulis, Stacia Unimaris Priyono, Triningsih Wahyu Kristanti, Hana Septa

Gracia, yang telah mendoakan dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa rasa terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman

Prodi Sastra Indonesia angkatan 2015, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Ariesta, Nisya Ayu. 2019. “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang” Tahun 2017”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian yang berjudul “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang” Tahun 2017 bertujuan untuk (i) mendiskripsikan bentuk campur kode yang ada dalam video tersebut dan (ii) mendiskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode.

Objek penelitian ini adalah campur kode yang meliputi satuan kebahasaan serta faktor penyebabnya. Data penelitian diperoleh dari video YouTube “Kaesang” tahun 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik lanjutan dari metode simak adalah teknik simak bebas libat cakap, dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat diwujudkan dalam bentuk transkripsi dari data. Data kemudian dianalisis dengan metode padan translasional dan metode padan pragmatis. Hasil analisis disajikan dengan metode formal dan metode informal.

Hasil penelitian ini adalah bentuk campur kode yang dikelompokan menjadi tiga bentuk, yaitu (i) kata, (ii) frasa, (iii) klausa, dan (iv) kalimat. Campur kode yang terjadi disebabkan oleh sepuluh faktor, yaitu (i) latar belakang pembicara, (ii) mitra bicara, (iii) modus pembicaraan, (iv) topik (v) untuk sekadar bergengsi, (vi) penggunaan istilah yang lebih populer, (vii) pilihan kata yang lebih singkat, (viii) untuk memperhalus tuturan, (ix) keterbatasan penggunaan kode, dan (x) budaya.

Kata kunci: bentuk, faktor, campur kode, youtube, kaesang

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Ariesta, Nisya Ayu. 2019. “Forms and Factors Code Mixing of “Kaesang” YouTube Videos in 2017”. Undergraduate Thesis (S-1). Indonesian Literature Study Program, Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

The study titled “Forms and Factors Code Mixing of “Kaesang” YouTube Videos in 2017” aims to (i) describe the forms of code mixing in videos and (ii) describe the causes of code mixing.

The object of this research is a code mixing that includes units of linguistic and their causes. Research data is obtained from “Kaesang” YouTube videos in 2017. The data is collected by observation method. The follow up from observation method is uninvolved conversation observation, followed by note taking technique. The note taking technique is realized in the form of transcription from the data. The data is then analyzed by the translational padan method and the pragmatic padan method. The results of the analysis are presented by formal method and informal method.

The results of this study are forms of code mixing which are grouped into three forms, namely (i) word, (ii) phrase, (iii) clause and (iv) sentence. Code mixing occurs due to ten factors, namely (i) speaker’s background, (ii) speaking partner, (iii) mode of conversation, (iv) topic (v) to simply prestigious, (vi) use of more popular terms, (vii) shorter choice of words, (viii) to refine speech, (ix) limited use of codes, and (x) culture.

Keywords: forms, factors, code mixing, youtube, kaesang

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ...... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...... vi MOTTO ...... vii KATA PENGANTAR ...... viii ABSTRAK ...... xi ABSTRACT ...... xii DAFTAR ISI ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 5 1.3 Tujuan Penelitian ...... 5 1.4 Manfaat Hasil Penelitian...... 5 1.5 Tinjauan Pustaka ...... 6 1.6 Landasan Teori ...... 8 1.6.1 Pengertian Bilingualisme dan Multilingualisme ...... 8 1.6.2 Kontak Bahasa ...... 8 1.6.3 Pengertian Kode ...... 9 1.6.4 Pengertian Alih Kode, Campur Kode, Interferensi, dan Integrasi ...... 9 1.6.5 Bentuk Campur Kode ...... 12 1.6.6 Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode ...... 13 1.7 Metode Penelitian ...... 17 1.7.1 Metode Pengumpulan Data ...... 18

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7.2 Metode Analisis Data ...... 19 1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data ...... 21 1.8 Sistematika Penyajian ...... 22

BAB II BENTUK CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 ...... 23

2.1 Pengantar ...... 23 2.2 Bentuk Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang” Tahun 2017 . 23 2.2.1 Campur Kode Berupa Kata ...... 24 2.2.1.1 Campur Kode Berupa Kata Dasar ...... 24 2.2.1.1.1 Campur Kode Berupa Kata Benda (Nomina) ...... 24 2.2.1.1.2 Campur Kode Berupa Kata Kerja ...... 29 2.2.1.1.3 Campur Kode Berupa Kata Keadaan ...... 32 2.2.1.1.4 Campur Kode Berupa Kata Keterangan ...... 34 2.2.1.1.5 Campur Kode Berupa Interjeksi ...... 35 2.2.1.2 Campur Kode Berupa Baster ...... 37 2.2.1.2.1 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar (bahasa Indonesia) ...... 38 2.2.1.2.2 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar (bahasa Inggris) ...... 42 2.2.1.2.3 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa Indonesia) + Bentuk Dasar (bahasa Inggris) .... 43 2.2.1.2.4 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Bentuk Dasar (bahasa Inggris) + Akhiran (bahasa Indonesia) ...... 44 2.2.1.2.5 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Bentuk Dasar (bahasa Indonesia) + Akhiran (bahasa Jawa) ...... 47 2.2.1.3 Campur Kode Berupa Kata Ulang ...... 48 2.2.2 Campur Kode Berupa Frasa ...... 49 2.2.2.1 Campur Kode Berupa Frasa Nomina ...... 50 2.2.2.2 Campur Kode Berupa Frasa Verba ...... 51 2.2.2.3 Campur Kode Berupa Frasa Adjektiva ...... 51 2.2.2.4 Campur Kode Berupa Frasa Adverbia ...... 52

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.3 Campur Kode Berupa Klausa ...... 53 2.2.4 Campur Kode Berupa Kalimat ...... 54 2.3 Rangkuman ...... 56

BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 ...... 58

3.1 Pengantar ...... 58 3.2 Latar Belakang Pembicara ...... 58 3.3 Mitra Bicara ...... 61 3.4 Modus Pembicaraan...... 63 3.5 Topik ...... 63 3.6 Untuk Sekadar Bergengsi ...... 65 3.7 Penggunaan Istilah yang Lebih Populer ...... 68 3.8 Pilihan Kata yang Lebih Singkat ...... 73 3.9 Untuk Memperhalus Tuturan ...... 76 3.10 Keterbatasan Penggunaan Kode ...... 78 3.11 Budaya ...... 80 3.12 Rangkuman ...... 80

BAB IV PENUTUP ...... 82

4.1 Simpulan ...... 82 4.2 Saran ...... 84

DAFTAR KEPUSTAKAAN ...... 85 PUSTAKA LAMAN ...... 87 LAMPIRAN ...... 88

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2008: 24). Bentuk interaksi atau komunikasi bahasa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung (bahasa lisan) dan secara tidak langsung (bahasa tulisan). Dari kedua jenis komunikasi tersebut, bahasa lisan lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam berkomunikasi, sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Keadaan ketika seseorang dapat menggunakan dua bahasa disebut bilingualisme. Hal ini dapat terjadi karena keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia. Tidak hanya dapat menggunakan kedua bahasa tersebut, sebagian masyarakat Indonesia juga menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris dalam berkomunikasi sehari- hari. Keadaan ketika seseorang dapat menggunakan lebih dari dua bahasa disebut multilingualisme.

Kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa menciptakan fenomena yang biasa disebut campur kode. Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa lain, bilamana orang mencampurkan dua bahasa (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa (speech act atau discourse) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa itu (Nababan, 1991: 32).

Ciri dari gejala campur kode ialah bahwa unsur-unsur bahasa atau variasi- variasinya yang menyisip dalam bahasa lain tidak lagi mempunyai fungsi tersendiri.

Unsur-unsur itu telah menyatu dengan bahasa yang disisipinya dan secara keseluruhan hanya mendukung satu fungsi (Suwito, 1983: 75).

Fenomena campur kode dalam ragam bahasa lisan terdapat pada video

YouTube milik Kaesang Pangarep. YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton, dan berbagi video

(“YouTube”, tt). Channel (kanal) YouTube adalah sebuah akun yang dimiliki perorangan, organisasi, atau perusahaan-perusahaan yang memiliki program kemitraan dengan YouTube. Kaesang Pangarep memiliki channel YouTube yang bernama “Kaesang”. Ia mengunggah video pertamanya pada 25 Mei 2016.

Sepanjang tahun 2017, ia telah mengunggah sebanyak 27 video.

Kaesang Pangarep lahir di Solo pada 25 Desember 1994. Kaesang merupakan anak bungsu dari Presiden ke-7 Republik Indonesia,

(“Kaesang Pangarep”. tt). Kaesang lahir dan tumbuh di lingkungan orang Jawa sehingga ia bisa berbahasa Jawa. Tidak hanya dapat berbahasa Indonesia dan Jawa,

Kaesang juga dapat berbahasa Inggris. Ia sering menyisipkan bahasa Jawa dan bahasa Inggris ketika sedang berbicara dalam bahasa Indonesia karena Kaesang menempuh pendidikan SMA dan berkuliah di Singapura. Campur kode bahasa

Jawa dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia bisa dilihat dalam video-video di channel YouTube-nya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Terdapat dua hal yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, penelitian ini membahas bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan dan bentuk campur kode berdasarkan bahasanya, yaitu bahasa Jawa Ngoko, bahasa Jawa Krama, dan

Bahasa Inggris dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017. Kedua, penelitian ini membahas faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017.

Berikut ini contoh campur kode yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017:

(1) Kalau mau dipakai blusukan kayaknya nyaman karena ini ringan banget. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017) (2) Nanti aku kasih di link-nya di deskripsi di bawah. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017)

Berdasarkan bentuk satuan kebahasaannya, contoh (1) blusukan merupakan campur kode berupa kata kerja. Kata blusukan memiliki definisi ‘masuk ke suatu tempat dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu’. Kata blusukan merupakan kata dalam bahasa Jawa yang disisipkan ke dalam kalimat bahasa Indonesia.

Contoh (2) link-nya merupakan campur kode bentuk satuan kebahasaan berupa baster dengan pola bentuk dasar (bahasa Inggris) + akhiran (bahasa

Indonesia). Kata link-nya terdiri dari link + -nya. Kata link berasal dari bahasa

Inggris yang memiliki padanan ‘tautan’. Kata link-nya memiliki definisi

‘tautannya’.

(3) Kaesang : Gimana mas, sedih ngga koleb sama aku mas? Aku aja denger suaraku sendiri, aku sedih lo mas. Faiz : Ya nantilah, kita liat hasilnya. Keren hasilnya karena mas Kaesang ini jago ngerap. Awan : Yes, bisa nyanyi juga lo. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

(4) Kahiyang : Skip ajalah. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Dilihat dari faktor penyebab terjadinya campur kode, contoh (3) skip terjadi karena adanya faktor pilihan kata yang lebih singkat. Pada contoh (3) terdapat kode bahasa Inggris skip yang memiliki definisi ‘lompati’. Kata skip terdiri dari satu suku kata skip dan kata ‘lompati’ terdiri dari tiga suku kata lom, pa, dan ti. Penutur memilih menggunakan kata skip karena lebih singkat diucapkan daripada kata

‘lompati’.

Dilihat dari faktor penyebab terjadinya campur kode, contoh (3) yes terjadi karena adanya faktor untuk sekadar bergengsi. Pada contoh (3) terdapat kode bahasa Inggris yes yang memiliki padanan, yaitu ‘iya’. Huda menggunakan kata yes sebagai ungkapan sepakat dengan perkataan penutur sebelumnya, Faiz. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Dalam satu campur kode berdasarkan satuan kebahasaan dan campur kode berdasarkan bahasanya dapat ditemukan lebih dari satu faktor penyebab terjadinya campur kode, namun dalam penelitian ini, satu campur kode hanya mewakili sebagai contoh satu faktor penyebab campur kode.

Topik “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang”

Tahun 2017” dipilih dengan dua alasan. Pertama, campur kode sering digunakan dalam video-video YouTube milik Kaesang. Kedua, YouTube merupakan situs web berbagi video yang terkenal di dunia dan sering dikunjungi oleh para warganet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana bentuk campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun

2017?

1.2.2 Apa saja faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan bentuk campur kode dalam video YouTube “Kaesang”

tahun 2017.

1.3.2 Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini adalah (i) bentuk campur kode dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 dan (ii) faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017. Hasil penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut.

Secara teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan penerapan teori sosiolinguistik. Penelitian ini bermanfaat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

menyumbang pengembangan teori campur kode, khususnya campur kode dalam bentuk satuan kebahasaan dan faktor-faktor terjadinya campur kode.

Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pemahaman pembaca mengenai bentuk campur kode dan faktor terjadinya campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai campur kode sudah pernah beberapa kali dilakukan.

Penelitian tersebut di antaranya diteliti oleh Primasandi (2011), Tyas (2014),

Alawiyah (2016), Apriliani (2018), dan Atmaja (2018).

Primasandi (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Campur Kode Bahasa

Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Tuturan Tokoh Pariyem dalam Novel

Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG” meneliti tentang (i) satuan lingual apa saja campur kode terjadi dalam novel Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi, dan (ii) sebab-sebab terjadinya campur kode dalam novel Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi.

Penelitian tentang campur kode juga pernah dilakukan oleh Tyas (2014) dalam skripsi yang berjudul “Campur Kode Bahasa Jawa ke dalam Bahasa

Indonesia pada Wacana Berita Kriminal Koran Merapi edisi September 2012”.

Penelitian tersebut membahas tentang (i) campur kode dalam satuan lingual yang terjadi dalam berita kriminal Koran Merapi edisi September 2012, dan (ii) fungsi campur kode yang terjadi pada wacana berita kriminal Koran Merapi edisi

September 2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Alawiyah (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Alih Kode dan Campur

Kode dalam Acara Talk Show Just Alvin di Metro TV dan Implikasinya pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA” membahas tentang (i) bentuk dan faktor penyebab alih kode dan campur kode dalam acara talk show just Alvin, dan (ii) implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.

Apriliani (2018) dalam skripsinya yang berjudul “Campur Kode Bahasa

Jawa ke Dalam Bahasa Indonesia pada Novel Rara Mendut Karya Y.B.

Mangunwijaya” membahas tentang (i) satuan kebahasaan yang terdapat bahasa

Jawa yang bercampur dengan bahasa Indonesia yang ada pada novel Rara Mendut karya Y.B. Mangun Wijaya, dan (ii) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dalam novel Rara Mendut karya Y.B. Mangun Wijaya.

Atmaja (2018) dalam skripsinya yang berjudul “Campur Kode dan Alih

Kode dalam Interkasi Perdagangan di Pasar Beringharjo Yogyakarta” meneliti tentang (i) jenis dan penyebab campur kode dalam interaksi perdagangan di Pasar

Beringharjo Yogyakarta, dan (ii) jenis dan penyebab alih kode dalam interaksi perdagangan di Pasar Beringharjo Yogyakarta.

Berdasarkan paparan di atas, penelitian tentang satuan kebahasaan dalam campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode sudah beberapa kali dilakukan. Penelitian terhadap video-video di YouTube masih jarang dilakukan, oleh karena itu penelitian tentang campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode terhadap video-video di channel YouTube “Kaesang” perlu dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

1.6 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung peneliti dalam menganalisis data. Teori yang digunakan meliputi (1) pengertian bilingualisme dan multilingualisme, (2) kontak bahasa, (3) pengertian kode (4) pengertian alih kode, campur kode, interferensi, dan integrasi, (5) bentuk campur kode, dan (6) faktor penyebab terjadinya campur kode.

1.6.1 Pengertian Bilingualisme dan Multilingualisme

Istilah bilingualism (Inggris: bilingualism) dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Secara umum, bilingualisme dapat diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Orang yang dapat menggunakan dua bahasa disebut orang yang bilingual (dwibahasawan). Sedangkan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa disebut bilingualitas (kedwibahasawanan). Selain istilah bilingualisme, ada juga istilah multilingualisme. Multilingualisme (keanekabahasaan) adalah keadaan digunakannya lebih dari dua bahasa oleh seseorang dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Chaer, 2014: 84-85)

1.6.2 Kontak Bahasa

Mackey (dalam Suwito, 1983: 39) mengatakan bahwa kontak bahasa adalah pengaruh bahasa yang satu kepada bahasa yang lain, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang dimiliki oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

ekabahasawan (orang yang hanya mampu menggunakan satu bahasa). Penutur yang ekabahasawan bisa menjadi dwibahasawan.

Adanya kontak bahasa mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa kebahasaan. Peristiwa-peristiwa kebahasaan yang mungkin terjadi sebagai akibat adanya kontak bahasa itu di antaranya adalah alih kode, campur kode, interferensi, integrasi (Chaer, 2014: 84).

1.6.3 Pengertian Kode

Kode memiliki arti sebagai alat komunikasi yang merupakan variasi dari bahasa (Suwito, 1983: 67). Variasi bahasa adalah sejenis ragam bahasa yang pemakaiannya disesuaikan dengan fungsi dan situasinya, tanpa mengabaikan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan (Padmadewi,

2004: 8).

1.6.4 Pengertian Alih Kode, Campur Kode, Interferensi, dan Integrasi

Hymes (dalam Suwito 1983: 69) mengatakan bahwa alih kode adalah istilah umum untuk menyebut pergantian (peralihan) pemakaian dua bahasa atau lebih, beberapa variasi dari satu bahasa, atau bahkan beberapa gaya dari satu ragam. Chaer

(2014: 114) mengatakan bahwa alih kode dalam setiap bahasa atau ragam bahasa memiliki fungsi otonom masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan sengaja dengan sebab-sebab tertentu.

Chaer (2014: 106) memberi sebuah contoh peristiwa alih kode, yaitu

Nanang dan Ujang, keduanya berasal dari Priangan yang hadir di ruang kuliah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

sebelum kuliah dimulai. Keduanya terlibat dalam percakapan dengan menggunakan bahasa Sunda. Kemudian masuklah Togar yang berasal dari Tapanuli, yang tidak dapat berbahasa Sunda. Togar menyapa mereka dalam bahasa Indonesia. Lalu mereka terlibat dalam percakapan menggunakan bahasa Indonesia. Peristiwa pergantian bahasa yang digunakan dalam ilustrasi tersebut adalah alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia.

Nababan (1991: 32) menjelaskan bahwa campur kode adalah suatu keadaan ketika orang mencampurkan dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindakan berbahasa. Di Indonesia, campur kode ini sering sekali terdapat dalam keadaan orang berbincang-bincang; yang dicampur ialah bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Jika yang berbincang-bincang itu orang yang “terpelajar”, kita dapat juga melihat campur kode antara bahasa Indonesia (atau bahasa daerah) dengan bahasa asing.

Ciri yang menonjol dalam campur kode ini ialah kesantaian atau situasi informal. Dalam situasi berbahasa yang formal, jarang terdapat campur kode

(Nababan 1991: 32). Suwito (1983: 76) membedakan campur kode menjadi dua golongan, yaitu campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasi-variasinya atau campur kode ke dalam (inner code mixing) dan campur kode yang bersumber dari bahasa asing atau campur kode ke luar (outer code mixing).

Secara garis besar, persamaan antara alih kode dan campur kode adalah fenomena yang menggunakan dua bahasa atau lebih. Yang membedakannya adalah alih kode diartikan sebagai peristiwa peralihan penggunaan bahasa atau ragam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

bahasa yang disebabkan karena kehadiran orang ketiga, sedangkan campur kode adalah peristiwa percampuran dua kode bahasa atau ragam bahasa yang berbeda.

Interferensi dan Integrasi juga terjadi sebagai akibat adanya penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur yang multilingual. Dalam peristiwa interferensi digunakan unsur-unsur bahasa lain dalam menggunakan suatu bahasa, yang dianggap sebagai suatu kesalahan karena menyimpang dari kaidah atau aturan bahasa yang digunakan. Kalau dilacak dari penyebab terjadinya interferensi ini adalah terpulang pada kemampuan si penutur dalam menggunakan bahasa tertentu sehingga dia dipengaruhi oleh bahasa lain. Biasanya interferensi ini terjadi dalam menggunakan bahasa kedua, dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua itu adalah bahasa pertama atau bahasa ibu (Chaer, 2014: 120).

Menurut Suwito (1983: 59) interferensi dalam bahasa Indonesia dan bahasa- bahasa Nusantara berlaku bolak-bolak, artinya, unsur bahasa daerah bisa memasuki bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia banyak memasuki bahasa-bahasa daerah.

Tetapi dengan bahasa asing, bahasa Indonesia hanya menjadi bahasa penerima.

Interferensi dipandang sebagai “pengacauan” karena “merusak” sistem suatu bahasa; tetapi pada sisi lain interferensi dipandang sebagai suatu mekanisme yang paling penting dan dominan untuk mengembangkan suatu bahasa yang masih perlu pengembangan. Dengan interfensi kosakata bahasa resepien menjadi diperkaya oleh kosakata bahasa donor, yang pada mulanya dianggap sebagai unsur pinjaman, tetapi kemudian tidak lagi karena kosakata itu telah berintergrasi menjadi bagian dari bahasa resepien (Chaer, 2014: 128). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Mackey (dalam Chaer, 2014: 128) menjelaskan bahwa intergrasi adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa tersebut. Tidak dianggap lagi sebagai unsur pinjaman atau pungutan.

Dari keempat peristiwa yang disebabkan oleh kontak bahasa tersebut, teori campur kode akan digunakan sebagai landasan penelitian ini. Teori campur kode yang digunakan adalah campur kode yang mengacu pada keadaan ketika orang mencampurkan dua atau lebih bahasa saja.

1.6.5 Bentuk Campur Kode

Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya, Suwito

(1983: 78) membedakan campur kode menjadi enam macam, antara lain:

a. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang berdiri sendiri, terbentuk dari

morfem tunggal (seperti; saya, hijau, pohon) atau gabungan morfem

(seperti; terjebak, rerumputan, mahakuasa)

b. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa

Frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih. Contohnya adalah nasi

goreng, rumah makan, kamar mandi.

c. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster

Baster adalah hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda

membentuk satu makna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Contohnya adalah pola bentuk dasar (bahasa Inggris) + akhiran (bahasa

Indonesia) yang terdapat dalam kata handpone-nya

d. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata

Perulangan kata dapat terjadi karena proses pengulangan kata atau unsur

kata. Contohnya adalah terburu-buru¸ daun-daun, bolak-balik.

e. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom

Idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan

makna unsur-unsurnya, contohnya kambing hitam yang memiliki makna

orang yang dalam suatu peristiwa sebenarnya tidak bersalah, tetapi

dipersalahkan.

f. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa

Klausa merupakan satuan gramatikal yang mengandung predikat dan

berpotensi menjadi kalimat. Klausa dapat dibedakan menjadi klausa

bebas dan klausa terikat. Klausa bebas bisa disebut klausa utama atau

induk kalimat yang mempunyai unsur lengkap pembangun kalimat,

sekurang-kurangnya terdiri dari subyek dan predikat. Klausa terikat

adalah klausa yang tidak memiliki unsur lengkap.

1.6.6 Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode

Suandi (2014: 143-146) membagi faktor penyebab campur kode menjadi tiga belas macam, di antaranya adalah:

a. Keterbatas Penggunaan Kode. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Faktor keterbatasan kode terjadi apabila penutur melakukan campur

kode karena tidak mengerti padanan kata, frase, atau klausa dalam

bahasa dasar digunakannya. Keterbatasan ini menyebabkan penutur

menggunakan kode yang lain dengan kode dasar pemakaian kode

sehari-hari. b. Penggunaan Istilah yang Lebih Populer

Dalam kehidupan sosial, terdapat kosakata tertentu yang dinilai

mempunyai padanan yang lebih populer. c. Pembicara dan Pribadi Pembicara

Pembicara terkadang sengaja melakukan campur kode terhadap mitra

bahasa karena dia memiliki maksud dan tujuan tertentu, yaitu pembicara

ingin mengubah situasi pembicaraan. Pembicara juga terkadang

melakukan campur kode dari suatu bahasa ke bahasa lain karena faktor

kebiasaan. d. Mitra Bicara

Mitra bicara dapat berupa individu atau kelompok. Dalam masyarakat

bilingual, seorang pembicara yang mula-mula menggunakan satu

bahasa dapat melakukan campur kode menggunakan bahasa lain dengan

mitra bicaranya yang memiliki latar belakang daerah yang sama. e. Tempat Tinggal dan Waktu Pembicaraan Berlangsung

Hal ini berkaitan dengan tempat pembicaraan itu terjadi, misalnya di

pasar, tempat orang-orang dari berbagai etnis bertemu. Seorang penjual

mula-mula berbicara dengan menggunakan bahasa A untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

memudahkan transaksi dengan pembeli pertama. Ketika pembeli kedua

datang dan menggunakan bahasa B, penjual akan melakukan campur

kode agar bisa bertransaksi dengan pembeli kedua. f. Modus Pembicaraan

Modus pembicaraan merupakan sarana yang digunakan untuk berbicara.

Modus pembicaraan dibagi menjadi dua golongan, yaitu modus lisan

dan modus tulis. Modus lisan lebih banyak menggunakan ragam

nonformal (tatap muka langsung, melalui telepon, audio visual)

dibandingkan dengan modus tulis yang biasanya menggunakan ragam

formal (surat dinas, surat kabar, buku ilmiah). g. Topik

Topik digolongkan menjadi dua macam, yaitu topik ilmiah dan topik

nonilmiah. Topik ilmiah disampaikan dengan menggunakan ragam

formal. Topik nonilmiah disampaikan dengan “bebas” dan “santai”

dengan menggunakan ragam nonformal. h. Fungsi dan Tujuan

Fungsi bahasa didasarkan pada tujuan berkomunikasi, seperti

memerintah, menawarkan, mengumumkan, memarahi, dan lain

sebagainya. i. Ragam dan Tingkat Tutur Bahasa

Pemilihan ragam dan tingkat tutur bahasa banyak didasarkan pada

pertimbangan pada mitra bicara. Pertimbangan ini menunjukkan suatu

pendirian terhadap topik tertentu atau relevansi dengan situasi tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Pemilihan tingkat tutur yang digunakan berfungsi untuk memperhalus

tuturan, menunjukkan rasa hormat pada orang lain, dan menunjukkan

rasa hormat pada orang yang lebih tua. j. Hadirnya Penutur Ketiga

Dua orang yang berasal dari etnis yang sama umumnya akan

berinteraksi dengan bahasa kelompok etnisnya. Tetapi apabila hadir

orang ketiga pada percakapan tersebut, dan orang tersebut memiliki latar

belakang yang berbeda maka biasanya dua orang yang pertama beralih

kode ke bahasa yang dikuasai oleh orang tersebut. k. Pokok Pembicaraan

Pokok pembicaraan dibagi menjadi dua golongan, yaitu pokok

pembicaraan yang bersifat formal biasanya diungkapkan dengan bahasa

baku dan pokok pembicaraan yang bersifat informal biasanya

disampaikan dengan bahasa tak baku. l. Untuk Membangkitkan Rasa Humor

Campur kode bisa digunakan dalam situasi formal seperti rapat.

Pemimpin rapat memanfaatkan campur kode untuk menghadapi

ketegangan, sehingga diperlukan rasa humor. m. Untuk Sekadar Bergengsi

Sebagai penutur ada yang melakukan campur kode hanya untuk sekadar

bergengsi. Hal ini terjadi apabila faktor situasi, lawan bicara, topik, dan

faktor-faktor situasionalnya yang lain tidak mengharuskan unsur

bercampur kode, fungsi konstekstualnya maupun relevansinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Suwito (1983: 77) membagi penyebab campur kode menjadi tiga faktor, di antaranya adalah:

a. Identifikasi Peranan

Ukuran untuk identifikasi peranan adalah sosial, registral, dan

edukasional.

b. Identifikasi Ragam

Identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa di mana seorang penutur

melakukan campur kode yang akan menempatkan dia di dalam hierarki

status sosialnya.

c. Keinginan untuk Menjelaskan dan Menafsirkan

Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan, nampak karena campur

kode uga menandai sikap dan hubungannya terhadap orang lain dan

sikap dan hubungan orang lain terhadapnya.

Ketiganya penyebab campur kode tersebut saling bergantung dan tidak jarang bertumpang tindih.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut adalah uraian dari masing-masing tahap dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa

Indonesia dan campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang meliputi satuan kebahasaannya serta faktor-faktor penyebabnya. Data yang dikumpulkan diperoleh dari video YouTube “Kaesang” tahun 2017 yang berjumlah

27 video.

Metode penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak.

Sudaryanto (2015: 203) mengatakan, disebut “metode simak” atau “penyimakan” karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Dalam penelitian ini, penyimakan dilakukan pada tuturan dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017.

Berdasarkan tahap pemakaiannya, Sudaryanto (2015: 202-204) membedakan metode simak menjadi dua hal, yaitu “teknik dasar” dan “teknik lanjutan”. Disebut teknik dasar karena teknik ini dilakukan di awal penelitian.

Teknik dasar pada praktiknya diwujudkan dengan penyadapan atau dapat disebut

“teknik sadap”. Data penelitian didapatkan dengan menyadap penggunaan bahasa dalam pembicaraan seseorang atau beberapa orang. Teknik sadap untuk melakukan penyimakan digunakan untuk mengetahui campur kode yang ada dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017.

Teknik lanjutan dalam penelitian ini menggunakan “teknik simak bebas libat cakap” atau “teknik SBLC”. Dalam penelitian ini, peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, atau imbal-wicara; jadi, tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling berbicara (Sudaryanto, 2015: 202-204). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Setelah teknik SBLC dilakukan, langkah selanjutnya adalah teknik catat. Teknik catat diwujudkan dalam bentuk transkripsi dari data yang sudah dikumpulkan.

Tahap terakhir adalah tahap pengklasifikasian data dengan mengklasifikasikan data sesuai dengan bentuk campur kode yang dilihat dari satuan kebahasaan dan bahasa yang ditemukan serta faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017.

1.7.2 Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah tahap analisis data.

Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode padan. Metode padan, alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan dapat dibedakan menjadi lima sub-jenis berdasarkan macam alat penentu yang dimaksud (Sudaryanto, 2015: 15). Kelima sub-jenis itu adalah, metode padan referensial, fonetis artikulatoris, translasional, ortografis, dan pragmatis (Sudaryanto, 2015: 18). Dalam penelitian ini, metode padan yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan pragmatis.

Metode padan translasional, alat penentunya adalah bahasa lain

(Sudaryanto, 2015: 18). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi satuan kebahasaan, definisi dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, padanan dalam bahasa Indonesia, serta pembagian bahasa Jawa berdasarkan tingkatannya (bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama) dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017. Metode padan pragmatis, alat penentunya adalah mitra wicara (Sudaryanto, 2015: 18). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

penyebab terjadinya campur kode dalam video-video YouTube “Kaesang” tahun

2017.

Penerapan metode analisis data dan cara kerja untuk menjawab dua masalah dalam penelitian ini dapat dirangkum sebagai tabel berikut.

Tabel 1. Metode Analisis Data Masalah Penelitian Metode Analisis Cara Kerja 1. Bagaimana Padan Mengidentifikasi clue berupa kata bentuk campur translasional dasar, baster, kata ulang, frasa, kode dalam video klausa dan kalimat, kemudian YouTube menggolongkannya ke dalam bahasa “Kaesang” tahun Jawa Ngoko, bahasa Jawa Krama, 2017? dan bahasa Inggris. Langkah berikutnya adalah menjelaskan definisinya, serta mencantumkan padanannya dalam bahasa Indonesia. 2. Apa faktor Padan Pragmatis Mengidentifikasi clue berupa faktor penyebab latar belakang pembicara, mitra terjadinya campur bicara, modus pembicaraan, topik, kode dalam video untuk sekadar bergengsi, YouTube penggunaan istilah yang lebih “Kaesang” tahun populer, pilihan kata yang lebih 2017? singkat, untuk memperhalus tuturan, keterbatasan penggunaan kode, dan budaya. Faktor-faktor tersebut digunakan untuk menunjukkan penyebab terjadinya campur kode yang ditemukan, serta menjelaskan alasan campur kode bisa terjadi.

Contoh penerapan metode padan translasional dalam menganalisis data: (5) Kaesang : Aku Kaesang, dan welcome to my pilok. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017)

Pada contoh (5) terdapat tuturan ‘welcome to my pilok’ yang merupakan campur kode berupa kalimat berita yang mengalami campur kode bahasa Inggris PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

ke dalam bahasa Indonesia. Kalimat ‘welcome to my pilok’ terdiri dari kata welcome ‘selamat datang’, to ‘di’, my pilok ‘pilokku’, kata-kata tersebut jika digabungkan menjadi ‘selamat datang di pilokku’.

Contoh penerapan metode padan pragmatis dalam menganalisis data:

Tuturan pada contoh (5) ‘welcome to my pilok’ termasuk dalam faktor campur kode untuk sekadar bergengsi. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data

Metode penyajian hasil analisis data atau metode penyajian kaidah hanya memiliki dua jenis, yaitu metode formal dan metode informal. Metode formal adalah metode analisis data yang perumusannya menggunakan tanda, lambang- lambang dan berbagai diagram, sedangkan metode informal adalah metode analisis data yang perumusannya dilakukan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat

(Sudaryanto 2015: 240-241)

Pada penelitian ini hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan metode informal. Metode formal dalam penelitian ini berupa tabel yang digunakan untuk mengetahui jumlah campur kode yang terjadi serta bagan yang digunakan untuk menunjukkan klasifikasi bentuk campur kode. Metode informal digunakan untuk menjelaskan bentuk dan faktor campur kode yang ada dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1.8 Sistematika Penyajian

Penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi uraian mengenai bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaannya dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017. Bab III berisi mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017. Bab IV berupa penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

BAB II

BENTUK CAMPUR KODE

DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017

2.1 Pengantar

Pada bab ini akan dibahas bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan dan campur kode berdasarkan bahasanya dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017. Campur kode yang terjadi adalah campur kode ke dalam

(inner code-mixing), yaitu campur kode yang terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, serta campur kode ke luar (outer code-mixing), yaitu campur kode yang terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Campur kode yang akan dibahas adalah campur kode yang masih mempertahankan bentuk aslinya atau belum diadaptasi.

2.2 Bentuk Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang” Tahun 2017

Analisis bentuk campur kode akan dilakukan berdasarkan satuan kebahasaan dan bahasanya. Campur kode dapat terjadi dalam tataran kebahasaan.

Dalam video “Kaesang”, campur kode tersebut terjadi pada tataran kata, frasa, klausa dan kalimat. Satuan kebahasaan kata dibagi menjadi kata dasar, baster (terdiri dari bentuk dasar dan imbuhan) (Suwito, 1983: 79), dan kata ulang. Berdasarkan satuan kebahasaan dan bahasanya, campur kode ditemukan dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

2.2.1 Campur Kode Berupa Kata

Campur kode berupa kata yang ditemukan dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 digolongkan menjadi tiga bentuk, yaitu kata dasar, baster, dan kata ulang.

2.2.1.1 Campur Kode Berupa Kata Dasar

Campur kode berupa kata dasar yang ditemukan dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 adalah kata benda, kata kerja, kata keadaan, kata keterangan, dan interjeksi. Berikut ini adalah pembahasan campur kode berupa kata benda, kata kerja, kata keadaan, kata keterangan, dan interjeksi

2.2.1.1.1 Campur Kode Berupa Kata Benda (Nomina)

Kata benda (nomina) adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk (1) bergabung dengan partikel tidak, (2) mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari (Kridalaksana, 1986: 66). Kata benda

(nomina) adalah kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan (Alwi, 2003:

213). Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa kata benda bahasa Jawa dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Berikut campur kode berupa kata benda yang terdapat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(6) Dulu pengen bikin challenge tapi nggak pernah terealisasi, ya agak susah, karena ya, banyak tantangan, bukan tantangan, banyak halangannya. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (7) Ntar pada kaget ntar pas meeting (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

(8) Saya dari freelance ya. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (9) Saya YouTube channel belum ada. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (10) Ini sound-nya juga keras banget lagi di speaker. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (11) Ada sesuatu, flashlight. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (12) Hai guys balik lagi sama Kaesang di sini. (Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (13) Jadi di video kali ini aku bakal mainin game aku lagi yang namanya Kuis Iseng. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (14) Berapa jumlah persegi? Persegi? square? (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (15) Yang ini rectangle. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (16) Ya, jadi aku sekarang udah di airport, di Changi Airport. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (17) Kenapa aku launching di car free day, karena gratis. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (18) Aku tadi ngambil beberapa footage yang bisa aku tunjukin ke kalian. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (19) Nanti kalau satu juta subscriber aku bakal bagi-bagi barang (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (20) Jadi itu aku liat kayak di pantulan ini kayaknya kayak ada putih- putihnya di sini yak karena lighting-nya, ada sinarnya, ada glare. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (21) Ayo mas Bobby opening. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (22) Dua puluh persen dari follower Ayang diundang ya? (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (23) Kalau di sini kita harus nyari tempat sendiri, kadang ada security (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (24) Congratulation. (SAH !!!!!, 11 November 2017)

Campur kode berupa kata benda yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (6) challenge ‘tantangan’, contoh (7) meeting ‘pertemuan’, contoh (8) freelance ‘pekerja bebas’, contoh (9) channel

‘kanal’, contoh (10) speaker ‘pengeras suara’, contoh (11) flashlight ‘senter’, contoh (12) guys ‘teman-teman’, contoh (13) game ‘permainan’, contoh (14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

square ‘persegi’, contoh (15) rectangle ‘persegi panjang’, contoh (16) airport

‘bandara’, contoh (17) launching ‘peluncuran’, contoh (18) footage ‘rekaman mentah’, contoh (19) subscriber ‘pelanggan’, contoh (20) glare ‘silau’, ‘cahaya silau’, contoh (21) opening ‘pembukaan’, contoh (22) follower ‘pengikut’, contoh

(23) security ‘petugas keamanan’, dan contoh (24) congratulation ‘selamat’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan menggolongkan kata dalam bahasa Inggris serta padanannya dalam bahasa

Indonesia. Pelacakan makna bahasa Inggris berdasarkan Oxford Learner’s Pocket

Dictionary Fourth Edition yang diterbitkan oleh Oxford University Press.

Tabel 2. Campur Kode Berupa Kata Benda

No Campur Bentuk Definisi Bahasa Definisi Bahasa Padanan Kode Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Indonesia 6 Challenge Bahasa Invitation to take Ajakan untuk ikut Tantangan Inggris part in a game, bagian dalam sebuah fight, etc. permainan, pertarungan, dll. 7 Meeting Bahasa Occasion when Peristiwa ketika Pertemuan Inggris people come orang-orang datang together, especially bersama, khususnya to discuss or decide untuk berdiskusi dan something memutuskan sesuatu 8 Freelance Bahasa Who works for Orang yang bekerja Pekerja Inggris several employers untuk beberapa bebas majikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

9 Channel Bahasa A medium for Sarana komunikasi Kanal Inggris communication or atau bagian dari the passage of informasi information 10 Speaker Bahasa Part of a radio or Bagian dalam radio Pengeras Inggris piece of musical or atau bagian dalam suara computing musikal, atau equipment that the peralatan komputasi sound comes out of yang dapat mengeluarkan suara 11 Flashlight Bahasa Small electric torch Penerang elektronik Senter Inggris kecil 12 Guys Bahasa People of either sex Orang-orang dari Teman- Inggris dua jenis kelamin teman 13 Game Bahasa Form of play or Bentuk dari bermain Permainan Inggris sport with rules atau olah raga dengan aturan 14 Square Bahasa Shape or area with Bentuk atau bidang Persegi Inggris four equal sides dengan empat sisi and four angles of yang sama dan 90º empat sudut 90º 15 Rectangle Bahasa A plane figure with Bidang dengan Persegi Inggris four straight sides empat sisi lurus dan panjang and four right empat sudut, angles, especially khususnya satu one with unequal dengan satu sisi adjacent sides, in yang tidak setara, contrast to a square berlawanan dengan persegi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

16 Airport Bahasa Place where Tempat di mana Bandara Inggris aircraft land and pesawat udara take off, with mendarat dan lepas buildings for landas, dengan passengers to wait bangunan untuk in, etc. penumpang dapat menunggu, dll. 17 Launching Bahasa Launch: Make a Membuat produk Peluncuran Inggris product available tersedia untuk umum to the public for the untuk pertama first time kalinya. 18 Footage Bahasa A length or film Rekaman atau film Rekaman Inggris made for movies or dibuat untuk film (di mentah television bioskop) atau televisi 19 Subscriber Bahasa A person who Orang yang Pelanggan Inggris receives a menerima publikasi publication secara teratur regulary by paying dengan membayar di in advance muka 20 Glare Bahasa Very bright Sangat terang, Silau, Inggris unpleasent light cahaya yang tidak cahaya menyenangkan silau 21 Opening Bahasa A ceremony or Upacara atau Pembukaan Inggris celebratory perayaan berkumpul gathering at which pada sebuah a building, show, bangunan, etc. pertunjukan, dll. 22 Follower Bahasa Supporter or Pendukung atau Pengikut Inggris admirer penggemar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

23 Security Bahasa A private police Tenaga polisi Petugas Inggris force that guards a pribadi yang keamanan building, campus, menjaga sebuah park, etc.. bangunan, kampus, taman, dll. 24 Congratu- Bahasa An expresision of Ekspresi dari Selamat lation Inggris praise for an memuji pada sebuah achievement or pencapaian atau good wishes on a permohonan baik special occasion; pada sebuah the act of kesempatan; congratulating tindakan untuk menyelamati

2.2.1.1.2 Campur Kode Berupa Kata Kerja

Kata kerja (verba) secara sintaksis adalah sebuah satuan gramatikal dapat diketahui berkategori verba dari perilakunya dalam satuan yang lebih besar; jadi sebuah kata dapat dikatakan berkategori verba dari perilakunya dalam frasa, yakni dalam hal kemungkinan satuan itu didampingi partikel tidak dalam konstruksi dan dalam hal tidak dapat didampinginya satuan itu dengan partikel di, ke, dari, atau dengan partikel seperti sangat, lebih, atau agak (Kridalaksana, 1986: 49). Berikut adalah campur kode berupa kata kerja yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017,

(25) Jadi aku harap setelah aku upload video kayak video ini bisa dua ratus ribu (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (26) Yo muleh. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (27) Dan tolong subscribe ya di channel-ku di sini. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (28) Yak, sekarang lagi ngeklik refresh. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

(29) Makasih banget yang udah support. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (30) Jadi di video kali ini aku bakal unboxing sesuatu ya, yaitu adalah monitor dari Samsung. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (31) Aku melu. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 Sptember 2017) (32) Mbak Ayang, waktu mas Bobby nyuwun restu ke bapak, mas Bobby bawa sepeda ke rumah nggak? (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (33) Baleni. (NgeVlog Sama Mas Gibran, 28 November 2017)

Campur kode berupa kata kerja yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (25) upload ‘unggah’, contoh (26) muleh ‘pulang’, contoh (27) subscribe ‘berlangganan’, contoh (28) refresh

‘menyegarkan, contoh (29) support ‘mendukung’, contoh (30) unboxing

‘mengulas sebuah produk’, contoh (31) melu ‘ikut’, contoh (32) nyuwun

’meminta’, contoh (33) baleni ‘ulangi’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan kata dalam bahasa Jawa atau bahasa Inggris serta padanannya dalam bahasa Indonesia. Pelacakan makna bahasa Jawa berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi Kelima yang disusun oleh Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Buku yang kedua adalah Kamus Bahasa Jawa (Bausastra Jawa) yang disusun oleh tim Balai Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Tabel 3. Campur Kode Berupa Kata Kerja

No Campur Bentuk Definisi Bahasa Definisi Bahasa Padanan Kode Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Indonesia 25 Upload Bahasa Transfer (data) to Kirim (data) ke Unggah Inggris another computer sistem komputer system; transmit lain; mengirim (data) (data) 26 Muleh Bahasa Mulih Pulang Pulang Jawa Ngoko 27 Subscribe Bahasa Be a member of an Menjadi angota dari Berlanggan Inggris organization, organisasi, sosialitas, an charity, etc. dll. 28 Refresh Bahasa An act or function of Aksi atau fungsi dari Menyegark Inggris updating the display memperbarui an on a screen tampilan pada layar 29 Support Bahasa Help or encourage Pertolongan atau Mendukun Inggris somebody/somethin dorongan g g by showing that seseorang/sesuatu you agree with dengan menunjukan them/it, by giving bahwa kau money, etc. sependapat dengan mereka/hal itu, dengan memberi uang, dll. 30 Unboxing Bahasa An act or instance of Aksi atau kejadian Mengulas Inggris removing a newly melucuti produk sebuah purchased product yang baru dibeli dari produk from its packaging bungkusnya dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

and examining its memeriksa features, typically keistimewaan, when filmed and khususnya dengan shared on a social merekamnya dan media site. membagikannya di situs sosial media. 31 Melu Bahasa Elu: Mung manut Hanya ikut-ikut Ikut Jawa ombyaking akeh orang-orang Ngoko 32 Nyuwun Bahasa Njaluk Meminta Meminta Jawa Krama 33 Baleni Bahasa Mbaleni: Melakukan Ulangi Jawa Nindakake (mengerjakan) Ngoko (nggarap) maneh kembali sebuah tumrap pagawean pekerjaan

2.2.1.1.3 Campur Kode Berupa Kata Keadaan

Kata keadaan (adjektiva) adalah kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk (1) bergabung dengan partikel tidak, (2) mendampingi nomina, atau (3) didampingi partikel seperti lebih, sangat, agak (Kridalaksana,

1986: 57). Kata keadaan adalah kata uang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam suatu kalimat (Alwi, 2003:

171). Berikut adalah campur kode berupa kata keadaan yang terdapat dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(34) Yang penting tu sendalnya tu nyaman dipakai dan stylish. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (35) Ini shiny banget, tapi ini soft banget, bener-bener soft. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

(36) Aku kualat. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (37) Nggak cetha. (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (38) Emangnya masih jaman, minta proyek sama orangtua yang di pemerintahan? Dasar ndeso. (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (39) Emang, maka harus ngomongnya kenceng. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (40) Sininya bikin gatel. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (41) Nggilani banget, sumpah mas. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Campur kode berupa kata kedaan yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (34) stylish ‘bergaya’, contoh (35) shiny

‘berkilau’, dan soft ‘lembut’, contoh (36) kualat ‘celaka’, ‘terkutuk’, contoh (37) cetha ‘jelas’, contoh (38) ndeso ‘udik’, contoh (39) kenceng ‘nyaring’, contoh (40) gatel ‘gatal’, dan contoh (41) nggilani ‘menjijikan’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan kata dalam bahasa Jawa atau bahasa Inggris serta padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 4. Campur Kode Berupa Kata Keadaan

No Campur Bentuk Definisi Bahasa Definisi Bahasa Padanan Kode Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Indonesia 34 Stylish Bahasa Fashionable Modis Bergaya Inggris 35 Shiny Bahasa Smooth and bright Lembut dan bersinar Berkilau Inggris Soft Bahasa Not hard or stiff Tidak keras atau Lembut Inggris kaku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

36 Kualat Bahasa Entuk cilaka Mendapat bencana Celaka, Jawa terkutuk Ngoko 37 Cetha Bahasa Terang banget Terang sekali (pada Jelas Jawa (tumrap pendeleng, penglihatan, Ngoko pangrungu, lsp) pendengaran, dll) 38 Ndeso Bahasa Ndesani: kaya wong Seperti orang atau Udik Jawa utawa bocah desa anak desa Ngoko 39 Kenceng Bahasa Banter (tumprap Kencang (pada Nyaring Jawa angina, laku, lsp) angina, cara berjalan, Ngoko dll) 40 Gatel Bahasa Rasa kaya dene Rasa seperti rasanya Gatal Jawa rasane kena uler, terkena ulat, Ngoko gudhigen, lsp penyakit skabies, dll 41 Nggilani Bahasa Medeni, njalari Menakutkan, Menjijikan Jawa wedi kang keluwih- merasakan takut Ngoko luwih yang berlebihan

2.2.1.1.4 Campur Kode Berupa Kata Keterangan

Kata keterangan (adverbia) adalah kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau proposisi dalam konstruksi sintaksis (Kridalaksana,

1986: 66). Berikut adalah campur kode berupa kata keterangan yang terdapat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(42) Uwis, uwis, udah, udah, langsung ke ini aja. (QnA: Aku, Mas Boby,

dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Campur kode berupa kata keterangan yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (42) uwis, ‘sudah’. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan kata dalam bahasa Jawa serta padanannya dalam bahasa

Indonesia.

Tabel 5. Campur Kode Berupa Kata Keterangan

No Campur Bentuk Definisi Bahasa Definisi Bahasa Padanan Kode Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Indonesia 42 Uwis Bahasa Wis: rampung Selesai (sudah Sudah Jawa (kepungkur) terjadi) pada Ngoko enggone tumindak tindakan (yang (nglakoni, dijalani, yang nindakake) dilakukan)

2.2.1.1.5 Campur Kode Berupa Interjeksi

Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok yang dimaksud (Alwi, 2003: 303). Berikut campur kode berupa interjeksi yang terdapat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(43) Nggih, jadi biar kayak koboy. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (44) La kalau orang tua kayak gini modelnya apa mas? (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (45) Yes, bisa nyanyi juga lo. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (46) Kenapa kok bapak jadi serius gini ta? (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (47) Tapi ntar, ntar, ini masih satu menit e. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

(48) Ya lagi, ngomong terus aja. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (49) Iya, mandinya parfum ok. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (50) Walah. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (51) Mbok apa gitu mas Bobby, curhat gitu, ini pertama kalinya masuk vlog. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Interjeksi atau kata seru yang terdapat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (43) nggih (inggih) yang menandai kesetujuan.

Contoh (44) la yang menandai maksud akan melanjutkan permintaan, contoh (45) yes yang menandai kesetujuan, contoh (46) ta yang menandai perasaan bingung, contoh (47) e yang menandai permintaan untuk menunggu, contoh (48) ya yang menandai permintaan, contoh (49) ok yang digunakan untuk menekankan maksud, contoh (50) walah yang menandai perasaan heran, dan contoh (51) mbok yang menandai anjuran.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, padanannya dalam bahasa Indonesia, serta definisinya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 6. Campur Kode Berupa Interjeksi

No Bentuk Padanan dalam Definisi dalam Bahasa Indonesia Campur Kode Bahasa Indonesia 43 Nggih (Inggih) Iya/ya Kata untuk menyatakan setuju (membenarkan dan sebagainya) 44 La Lah Kata seru memberikan tekanan atau menyugguhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

45 Yes Iya/ya Kata untuk menyatakan setuju (membenarkan dan sebagainya) 46 Ta Sih Kata penambahan atau penegas dalam kalimat tanya, menyatakan masih bimbang atau belum pasti benar 47 E Lo Kata seru untuk menyatakan heran, terperanjat, dan sebagainya 48 Ya Ya Kata penambahan pada awal kalimat untuk menyatakan pemintaan 49 Ok Kok Kata yang digunakan untuk menekankan atau menguatkan maksud 50 Walah Alah Kata seru untuk menyatakan ketidakpedulian; ah 51 Mbok Dong Kata yang digunakan untuk menganjurkan sesuatu

2.2.1.2 Campur Kode Berupa Baster

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda, membentuk satu makna (Suwito 1983: 76). Dalam video Youtube “Kaesang” tahun

2017 ditemukan bentuk baster yang dibagi atas pola seperti berikut,

a. Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar (bahasa Indonesia)

b. Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar (bahasa Inggris)

c. Awalan (bahasa Indonesia) + Bentuk Dasar (bahasa Inggris)

d. Bentuk Dasar (bahasa Inggris) + Akhiran (bahasa Indonesia)

e. Bentuk Dasar (bahasa Indonesia) + Akhiran (bahasa Jawa) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2.2.1.2.1 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa Jawa) +

Bentuk Dasar (bahasa Indonesia)

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa baster dengan pola awalan dalam bahasa Jawa + kata dalam Bahasa

Indonesia. Awalan tersebut berupa prefiks N-. Berikut adalah contoh dan penjelasannya,

(52) Itu yang ngedit siapa mas? (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (53) Keren hasilnya karena mas Kaesang ini jago ngerap. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (54) Oke, hai guys, jadi kalian tau kan kalau selama ini orang suka banget ngebahas sepatu yang kayak lagi ngetren banget. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (55) Oke guys, aku barusan tadi ngetes, ya bukan ngetes sih cuma kayak dipakai jalanlah, apa, sendalnya itu enak apa enggak. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (56) Bagi kalian yang pengen ngecek produknya mereka bisa ke Twitter- nya mereka. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (57) Yak sekarang aku lagi garukin hidung alias ngupil. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (58) Aku tadi ngambil beberapa footage yang bisa aku tunjukin ke kalian. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (59) Jadi kali ini aku nggak ada gandengan dan terpaksa ngegandeng ibu. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (60) Di nikahanya nanti ngundang artis Korea nggak? (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (61) Padahal masih ngantre. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Contoh (52) ngedit ‘mengedit’ terdiri dari prefiks N- dan edit. Contoh (53) ngerap ‘mengerap’ terdiri dari prefiks N- dan rap. Contoh (54) ngebahas

‘membahas’ terdiri dari prefiks N- dan bahas serta ngetren ‘mengetren’ terdiri dari morfem prefiks N- dan tren. Contoh (55) ngetes ‘mengetes’ terdiri dari prefiks N- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

dan tes. Contoh (56) ngecek ‘mengecek’ terdiri dari prefiks N- dan cek. Contoh (57) ngupil ‘mengupil’ terdiri dari prefiks N- dan upil. Contoh (58) ngambil

‘mengambil’ terdiri dari prefiks N- dan ambil. Contoh (59) ngegandeng

‘menggandeng’ terdiri dari prefiks N- dan gandeng. Contoh (60) ngundang

‘mengundang’ terdiri dari prefiks N- dan undang. Contoh (61) ngantre ‘mengantre’ terdiri dari prefiks N- dan antre.

(62) Dan sekarang itu kegantenganku cuma nambah lima persenlah, tapi setidaknya tu nambah sesuatu kan dengan harga sembilan ribu. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (63) Nggak ada kopinya, nipu ni orang. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (64) Mau nutup videoku harus gini. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (65) Kan sambil nesis (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (66) Jadi jangan diliat nominalnya, tapi kita nerima bersihnya tu enggak (Penghasilan YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (67) Makanya aku bakalan nonton film Chrisye itu waktu udah hadir di bioskop (In Memorian Om Chrisye, 1 Desember 2017)

Contoh (62) nambah ‘menambah’ terdiri dari prefiks N- dan tambah.

Contoh (63) nipu ‘menipu’ terdiri dari prefiks N-dan tipu. Contoh (64) nutup

‘menutup’ terdiri dari prefiks N- dan tutup. Contoh (65) nesis ‘membuat tesis’ terdiri dari prefiks N- dan tesis. Contoh (66) nerima ‘menerima’ terdiri dari prefiks

N- dan terima. Contoh (67) nonton ‘menonton’ terdiri dari prefiks N- dan tonton.

(68) Jadi ini ceritanya kayak ada orang yang nglembur kerja dan dia di kantor sendirian, dan begitulah, ada hantu kayaknya. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (69) Astaga nglawan hantu tapi pakai bolpen. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (70) Kalau kalian ngerasa kurang, kalian bisa tambahin lagi. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (71) Layarnya tu nglengkung, (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Contoh (68) nglembur ‘melembur’ terdiri dari prefiks N- dan lembur.

Contoh (69) nglawan ‘melawan’ terdiri dari prefiks N- dan lawan. Contoh (70) ngerasa ‘merasa’ terdiri dari prefiks N- dan rasa. Contoh (71) nglengkung

‘melengkung’ terdiri dari prefiks N- dan lengkung.

(72) Kalian bisa beli, iyalah beli, masa nyolong. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (73) Mas Je, makasih udah njemput (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (74) Kalau di sini kita harus nyari tempat sendiri, (Penghasilan YOUTUBER, 5 Oktober 2017)

Contoh (72) nyolong ‘mencolong’ terdiri dari prefiks N- dan colong. Contoh

(73) njemput ‘menjemput’ terdiri dari prefiks N- dan jemput. Contoh (74) nyari

‘mencari’ terdiri dari prefiks N- dan cari.

(75) Saya fokus nyetir, mas. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (76) Iya nyapu, nggak pa-pa nyapu dulu (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (77) Mbak, aku nggak nyuruh kamu, mbak. (NgeVlog Sama Mas Gibran, 28 November 2017)

Contoh (75) nyetir ‘menyetir’ terdiri dari prefiks N- dan setir. Contoh (76) nyapu ‘menyapu’ terdiri dari prefiks N- dan sapu. Contoh (77) nyuruh ‘menyuruh’ terdiri dari prefiks N- dan suruh.

Berikut pembahasan data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian bentuk campur kode, uraian bentuk dalam bahasa Jawa, dan bentuk utuhnya dalam bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 7. Pencampuran Baster Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar

(bahasa Indonesia)

No Bentuk Campur Uraian Bentuk Bentuk Tidak Campur Kode Kode 52 Ngedit N+ edit Mengedit 53 Ngerap N+ rap Mengerap 54 Ngebahas N+ bahas Membahas Ngetren N+ tren Mengetren 55 Ngetes N+ tes Mengetes 56 Ngecek N+ cek Mengecek 57 Ngupil N+ upil Mengupil 58 Ngambil N+ ambil Mengambil 59 Ngegandeng N+ gandeng Menggadeng 60 Ngundang N+ undang Mengundang 61 Ngantre N+ antre Mengantre 62 Nambah N+ tambah Menambah 63 Nipu N+ tipu Menipu 64 Nutup N+ tutup Menutup 65 Nesis N+ tesis membuat tesis 66 Nerima N+ terima Menerima 67 Nonton N+ tonton Menonton 68 Nglembur N+ lembur Melembur 69 Nglawan N+ lawan Melawan 70 Ngerasa N+ rasa merasa 71 Nglengkung N+ lengkung Melengkung 72 Nyolong N+ colong Mencolong 73 Njemput N+ jemput Menjemput 74 Nyari N+ cari Mencari 75 Nyetir N+ setir Menyetir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

76 Nyapu N+ sapu Menyapu 77 Nyuruh N+ suruh Menyuruh

2.2.1.2.2 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa Jawa) +

Bentuk Dasar (bahasa Inggris)

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa baster dengan pola awalan dalam bahasa Jawa + kata dalam Bahasa Inggris.

Awalan tersebut berupa prefiks N-. Berikut adalah contoh dan penjelasannya,

(78) Di video kali ini aku bakal nge-review sepatu (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017) (79) Banyak dari kalian yang nge-tag aku ke instagram yang lain tentang ini sepatu. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017) (80) Bapak itu kenapa nggak nge-follow Instagram atau twitternya Kaesang? (Misteri terungkap!!!!!, 7 September 2017) (81) Tempat favorit nge-date di mana? (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) Contoh (78) nge-review ‘mengulas’ terdiri dari prefiks N- dan review. Kata review berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti ulasan. Contoh (79) nge-tag

‘menandai’ terdiri dari prefiks N- dan tag. Kata tag berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti tanda. Contoh (80) nge-follow ‘mengikuti’ terdiri dari prefiks N- dan follow. Kata follow berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti ikut. Contoh (81) nge-date ‘berkencan’ terdiri dari prefiks N- dan date. Kata date berasal dari bahasa

Inggris yang memiliki arti kencan.

Berikut pembahasan data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian bentuk campur kode, uraian bentuk dalam bahasa Jawa, bentuk utuhnya dalam bahasa Inggris, dan padanan dalam bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 8. Pencampuran Baster Awalan (bahasa Jawa) + Bentuk Dasar

(bahasa Inggris)

No Bentuk Uraian Bentuk Bentuk Dasar Definisi dalam Campur Kode Bahasa Indonesia 78 Nge-review N+ review Review Mengulas 79 Nge-tag N+ tag Tag Menandai 80 Nge-follow N+ follow Follow Mengikuti 81 Nge-date N+ date Dating Berkencan

2.2.1.2.3 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Awalan (bahasa

Indonesia) + Bentuk Dasar (bahasa Inggris)

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa baster dengan pola awalan dalam bahasa Indonesia + kata dalam Bahasa

Inggris. Awalan tersebut berupa prefiks di-. Berikut adalah contoh dan penjelasannya,

(82) Jarang lo di-interview sama aku. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (83) Kamu nonton video YouTube nanti ada iklannya bisa di-skip, ya kan. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) Campur kode berupa baster dengan pola awalan (bahasa Indonesia) + kata

(bahasa Inggris) dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, tampak pada contoh

(82) di-interview terdiri dari di- + interview. Kata interview berasal dari bahasa

Inggris yang memiliki arti wawancara. Kata di-interview memiliki definisi

‘diwawancara’. Contoh (83) di-skip terdiri dari di- + skip. Kata skip berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti loncati dan lompati. Kata di-skip memiliki definisi ‘diloncati’, atau ‘dilompati’. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Berikut pembahasan data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian bentuk campur kode, uraian bentuk, bentuk dasar dalam bahasa Inggris dan definisi dalam bahasa Indonesia.

Tabel 9. Pencampuran Baster Awalan (bahasa Indonesia) + Bentuk

Dasar (bahasa Inggris)

No Bentuk Uraian Bentuk Bentuk Dasar Definisi dalam Campur Kode Bahasa Indonesia 82 Di-interview Di+ interview Interview Diwawancara 83 Di-skip Di+ skip Skip Diloncati, dilompati

2.2.1.2.4 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Bentuk Dasar (bahasa

Inggris) + Akhiran (bahasa Indonesia)

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa baster dengan pola kata dalam Bahasa Inggris + akhiran dalam bahasa

Indonesia. Akhiran tersebut berupa klitik -nya. Berikut adalah contoh dan penjelasannya,

(84) Kan aku basic-nya sombong mas. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (85) Ini sound-nya juga keras banget. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (86) Dulu aku udah pernah mainin game-nya. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (87) Biar nanti channel-nya bisa satu juta subscriber. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (88) Ini beda, kita unboxing-nya di kasur. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (89) Jadi itu aku liat kayak di pantulan ini, kayaknya, kayak ada putih- putihnya di sini yak karena lighting-nya, ada sinarnya, ada glare. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

(90) Padahal follow-nya udah lama banget. (Misteri terungkap!!!!!, 7 September 2017) (91) Honeymoon-nya nanti rencana ke mana? (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (92) Nanti follower-nya mbak Ayang tu ada yang bisa diundang datang, dapet undangan nggak? (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (93) Tadi itu merupakan dansa patah-patah yang original-nya dari Om Chrisye. (In Memorian Om Chrisye, 1 Desember 2017)

Campur kode berupa baster dengan pola awalan (bahasa Inggris) + kata

(bahasa Indonesia) dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, tampak pada contoh (84) basic-nya terdiri dari basic + -nya. Kata basic berasal dari bahasa

Inggris yang memiliki padanan dasar. Kata basic-nya memiliki definisi ‘dasarnya’.

Contoh (85) sound-nya terdiri dari sound + -nya. Kata sound berasal dari bahasa

Inggris yang memiliki padanan suara. Kata sound-nya memiliki definisi

‘suaranya’.

Contoh (86) game-nya terdiri dari game + -nya. Kata game berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan permainan. Kata game-nya memiliki definisi ‘permainannya’. Contoh (87) channel-nya terdiri dari channel + -nya. Kata channel berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan kanal. Kata channel- nya memiliki definisi ‘kanalnya’.

Contoh (88) unboxing-nya terdiri dari unboxing + -nya. Kata unboxing berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan mengulas produk. Kata unboxing-nya memiliki definisi ‘mengulas produknya’. Contoh (89) lighting-nya terdiri dari lighting + -nya. Kata lighting berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan penerangan. Kata lighting-nya memiliki definisi ‘penerangannya’. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Contoh (90) follow-nya terdiri dari follow + -nya. Kata follow berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan mengikuti. Kata follow-nya memiliki definisi ‘mengikutinya’. Contoh (91) honeymoon-nya terdiri dari honeymoon + - nya. Kata honeymoon berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan bulan madu. Kata honeymoon-nya memiliki definisi ‘bulan madunya’.

Contoh (92) follower-nya terdiri dari follower + -nya. Kata follower berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan pengikut. Kata follower-nya memiliki definisi ‘pengikutnya’. Contoh (93) original-nya terdiri dari original + -nya. Kata original berasal dari bahasa Inggris yang memiliki padanan asli. Kata original-nya memiliki definisi ‘aslinya’.

Berikut pembahasan data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian bentuk campur kode, uraian bentuk, bentuk dasar dalam bahasa Inggris dan definisi dalam bahasa Indonesia.

Tabel 10. Pencampuran Baster Bentuk Dasar (bahasa Inggris) +

Akhiran (bahasa Indonesia)

No Bentuk Uraian Bentuk Bentuk Dasar Definisi dalam Campur Kode Bahasa Indonesia 84 Basic-nya Basic+ nya Basic Dasarnya 85 Sound-nya Sound+ nya Sound Suaranya 86 Game-nya Game+ nya Game Permainannya 87 Channel-nya Channel+ nya Channel Kanalnya 88 Unboxing-nya Unboxing+ nya Unboxing Membongkar produk 89 Lighting-nya Lighting + nya Lighting Penerangannya 90 Follow-nya Follow+ nya Follow Mengikutinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

91 Honeymoon-nya Honeymoon+ nya Honeymoon Bulan madunya 92 Follower-nya Follower+ nya Follower Pengikutnya 93 Original-nya Original+ nya Original Aslinya

2.2.1.2.5 Campur Kode Berupa Baster dengan Pola Bentuk Dasar (bahasa

Indonesia) + Akhiran (bahasa Jawa)

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan campur kode berupa baster dengan pola kata dalam Bahasa Indonesia + akhiran dalam bahasa

Jawa. Akhiran tersebut berupa sufiks -e dan -ne. Berikut adalah contoh dan penjelasannya,

(94) Siap, siap nggak ikut maksude. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (95) Makane aku kasih kode. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (96) Buktine ini. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017)

Campur kode berupa baster dengan pola awalan (bahasa Indonesia) + kata

(bahasa Jawa) dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, tampak pada contoh

(94) maksude ‘maksudnya’ terdiri dari maksud + -e. Contoh (95) buktine

‘buktinya’ terdiri dari bukti + -ne. Contoh (96) makane ‘makanya’ terdiri dari maka

+ -ne.

Berikut pembahasan data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian bentuk campur kode, uraian bentuk, dan bentuk utuhnya dalam bahasa

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 11. Pencampuran Baster Bentuk Dasar (bahasa Indonesia) +

Akhiran (bahasa Jawa)

No Bentuk Campur Kode Uraian Bentuk Bentuk Tidak Campur Kode 94 Maksude Maksud+ e Maksudnya 95 Buktine Bukti+ ne Buktinya 96 Makane Maka+ ne Makanya

2.2.1.3 Campur Kode Berupa Kata Ulang

Pengulangan adalah proses pembentukan kata jadian dengan cara mengulang bentuk dasar. Kata jadian yang dihasilkan adalah kata ulang (Baryadi

2011: 47). Berikut adalah campur kode berupa kata ulang dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017,

(97) Bro, subscriber di channel kita ok nggak nambah-nambah ya? (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (98) Biar sehat itu, makannya yang ijo-ijo. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (99) Dari tadi muter-muter di terminal 3 cari makanan tapi kebanyakan ramai semua. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (100) Sang, jangan kenceng-kenceng hlo Sang. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (101) Ngejar-ngejar aku. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (102) O, tekniknya gitu, mancing-mancing. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (103) Sekarang itu lagi salam-salaman. (SAH !!!!!, 11 November 2017) (104) Kamu kok jahat banget sih nendang-nendang, baru wawancara kok. (SAH !!!!!, 11 November 2017)

Campur kode berupa bentuk ulang yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (97) nambah-nambah ‘bertambah- tambah’, contoh (98) ijo-ijo ‘hijau-hijau’, contoh (99) muter-muter ‘berputar- putar’, contoh (100) kenceng-kenceng ‘keras-keras’, contoh (101) Ngejar-ngejar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

‘mengejar-ngejar’, contoh (102) mancing-mancing ‘memancing-mancing’, contoh

(103) salam-salaman ‘bersalam-salaman’, dan contoh (104) nendang-nendang

‘menendang-nendang’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode dan pengertiannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 12. Campur Kode Berupa Kata Ulang

No Campur Kode Arti Bahasa Indonesia

97 Nambah-nambah Bertambah-tambah 98 Ijo-ijo Hijau-hijau 99 Muter-muter berputar-putar 100 Kenceng-kenceng keras-keras 101 Ngejar-ngejar Mengejar-ngejar 102 Mancing-mancing Memancing-mancing 103 Salam-salaman Bersalam-salaman 104 Nendang-nendang Menendang-nendang

2.2.2 Campur Kode Berupa Frasa

Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Frasa selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S (Subjek), P (Predikat), O

(Objek), Pel (Pelengkap), atau Ket (Keterangan) (Ramlan, 2005: 139). Dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan empat jenis frasa, yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, dan frasa adverbia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

2.2.2.1 Campur Kode Berupa Frasa Nomina

Frasa nomina adalah frasa yang terdiri dari kata nomina sebagai unsur pusat

(Ramlan, 2005: 146). Berikut adalah campur kode berupa frasa nomina dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(105) Oke, jadi awalnya pasti new game dulu. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (106) Ini sekarang lagi ngeklik home button. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (107) Ada fitur yang aku suka dari HP ini, yaitu adalah fast fingerprint. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (108) Ini namanya soft light. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (109) Launching produknya di car free day. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017)

Campur kode berupa frasa nomina yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (105) new game ‘permainan baru’, contoh (106) home button ‘tombol home’, contoh (107) fast fingerprint ‘pemindai sidik jari’, contoh (108) soft light ‘cahaya lembut’, dan contoh (109) car free day

‘hari bebas kendaraan bermotor’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 13. Campur Kode Berupa Frasa Nomina

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 105 New game Permainan baru 106 Home button Tombol home 107 Fast fingerprint Pemindai sidik jari 108 Soft light Cahaya lembut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

109 Car free day Hari bebas kendaraan bermotor

2.2.2.2 Campur Kode Berupa Frasa Verba

Frasa verba adalah frasa yang terdiri dari kata verba sebagai unsur pusat

(Ramlan, 2005: 154). Berikut adalah campur kode berupa frasa verba dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(110) Ya, jadi aku sekarang udah di airport, di Changi Airport. Dan ya, aku udah check in udah ngurusin semuanya dan sekarang aku mau makan karena aku udah laper banget. Ntar ya. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017)

Campur kode berupa frasa verba yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (110) check in memiliki arti ‘lapor masuk’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 14. Campur Kode Berupa Frasa Verba

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 110 Check in Lapor masuk

2.2.2.3 Campur Kode Berupa Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva adalah kelompok kata yang unsur pusatnya adjektiva.

Berikut adalah campur kode berupa frasa adjektiva dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

(111) Pokoknya super slim desain, katanya. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (112) Kamu tumben pakai kacamata mas, mas, nggilani bangeti. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Campur kode berupa frasa adjektiva yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (111) super slim ‘sangat tipis’, dan contoh (112) nggilani bangeti ‘sangatlah menjijikan’.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 15. Campur Kode Berupa Frasa Adjektiva

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 111 Super Slim Sangat tipis 112 Nggilani banget Sangatlah menjijikan

2.2.2.4 Campur Kode Berupa Frasa Adverbia

Frasa adverbial atau frasa keterangan adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan. Berikut adalah campur kode berupa frasa adverbia dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017,

(113) This one. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (114) Blas ora romantis. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Campur kode berupa frasa adverbia yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (113) this one ‘yang ini’ dan (114) blas ora ‘sama sekali tidak’. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 16. Campur Kode Berupa Frasa Adverbia

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 113 This one Yang ini 114 Blas ora Sama sekali tidak

2.2.3 Campur Kode Berupa Klausa

Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat, disertai objek, pelengkap, dan keterangan, atau tidak. Klausa ialah S P, O

PEL KET boleh ada boleh tidak (Ramlan, 2005: 79). Subjek dari klausa bisa saja tidak terlihat secara eksplisit. Berikut ini adalah pembahasan campur kode berupa klausa dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017.

(115) Tak tujes kamu pakai bolpen, Tak tujes kamu. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (116) Kaesang wonten mriki. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (117) Kek gimana gitu. Katanya sih boyfriend jeans, tapi I don’t know. Aneh. Itu lo celananya kayak gitu. Tu kan aneh banget. Tadi lebih aneh, sekarang agak nggak aneh sih. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Contoh (115) Tak tujes memiliki arti ‘aku coblos’. Kata tak menduduki fungsi subjek dan kata tujes menduduki fungsi predikat. Contoh (116) wonten mriki memiliki arti ‘ada di sini’. Kata wonten menduduki fungsi predikat dan kata mriki menduduki fungsi keterangan. Contoh (117) I don’t know memilik arti ‘aku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

tidak tahu’. Kata I menduduki fungsi subjek dan don’t know menduduki fungsi predikat.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 17. Campur Kode Berupa Klausa

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 115 Tak tujes Aku coblos 116 Wonten mriki Ada di sini 117 I don’t know Saya tidak tahu

2.2.4 Campur Kode Berupa Kalimat

Kalimat tidak ditentukan dari banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan setiap kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan, 2005: 23). Berikut ini adalah pembahasan campur kode berupa kalimat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017.

(118) I’m exhausted. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (119) I see you. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (120) I better get back to work. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (121) Keselak nek iki. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Campur kode berupa kalimat yang terdapat dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017 terlihat pada contoh (118) I’m exhausted ‘aku lelah’. Kata

I’m menduduki fungsi subjek dan kata exhausted menduduki fungsi predikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Contoh (119) I see you memiliki arti ‘aku melihat kamu’. Kata I menduduki fungsi subjek, kata see menduduki fungsi predikat, dan kata you. menduduki fungsi objek.

Contoh (120) I better get back to work memiliki arti ‘Aku lebih baik kembali bekerja’. Kata I menduduki fungsi subjek, better menduduki fungsi keterangan, get back to menduduki fungsi predikat, dan work menduduki fungsi objek. Contoh (121) keselak nek iki memilik arti ‘tersedak kalau ini’. Kata keselak menduduki fungsi predikat dan nek iki menduduki fungsi keterangan.

Berikut ini disajikan pembahasan data dalam bentuk tabel dengan membandingkan bentuk campur kode, dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Tabel 18. Campur Kode Berupa Kalimat

No Campur Kode Padanan dalam Bahasa Indonesia 118 I’m exhausted Aku lelah 119 I see you Aku melihat kamu 120 I better get back to work Aku lebih baik kembali bekerja 121 Keselak nek iki Tersedak kalau ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

2.3 Rangkuman

Berdasarkan analisis data bentuk campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, dapat disimpulkan sebagai berikut:

kata benda kata kerja

kata dasar kata keadaan

kata keterangan

interjeksi

awalan (bahasa Jawa) + bentuk dasar (bahasa Indonesia)

kata awalan (bahasa Jawa) + bentuk dasar (bahasa Inggris)

awalan (bahasa Indonesia) + baster bentuk dasar (bahasa Inggris) bentuk campur kode bentuk dasar (bahasa Inggris) + akhiran (bahasa Indonesia)

bentuk dasar (bahasa Indonesia) + akhiran (bahasa Jawa) kata ulang

frasa nomina

frasa verba frasa frasa akjektiva

frasa adverbia

klausa

kalimat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan yang ditemukan dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Satuan kebahasaan kata dibagi menjadi kata dasar, baster, dan kata ulang. Campur kode berupa kata dasar mencakup kata benda, kata kerja, kata keadaan, kata keterangan, dan interjeksi. Campur kode berupa baster mencakup pencampuran awalan (bahasa Jawa) + bentuk dasar (bahasa Indonesia), pencampuran awalan

(bahasa Jawa) + bentuk dasar (bahasa Inggris), pencampuran awalan (bahasa

Indonesia) + bentuk dasar (bahasa Inggris), pencampuran bentuk dasar (bahasa

Inggris) + akhiran (bahasa Indonesia), dan pencampuran bentuk dasar (bahasa

Indonesia) + akhiran (bahasa Jawa).

Campur kode berupa frasa mencakup frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, dan frasa adverbia. Bentuk campur kode berdasarkan bahasanya yang ditemukan adalah bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia terjadi karena penutur adalah orang Jawa. Campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia terjadi agar terkesan kekinian. Faktor semacam itu akan dibahas pada bab 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

BAB III

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CAMPUR KODE

DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017

3.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas faktor penyebab campur kode dalam video YouTube

“Kaesang” tahun 2017. Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 ditemukan setidaknya sepuluh faktor penyebab campur kode yang terjadi pada video YouTube

“Kaesang” tahun 2017. Faktor-faktor tersebut meliputi: (i) latar belakang pembicara, (ii) mitra bicara, (iii) modus pembicaraan, (iv) topik, (v) untuk sekadar bergengsi, (vi) penggunaan istilah yang lebih populer, (vii) pilihan kata yang lebih singkat, (viii) untuk memperhalus tuturan, (ix) keterbatasan penggunaan kode, dan

(x) budaya.

3.2 Latar Belakang Pembicara

Pembicara terkadang melakukan campur kode dari suatu bahasa ke bahasa lain karena faktor kebiasaan (Suandi, 2014: 144). Kebiasaan pembicara menggunakan suatu bahasa dipengaruhi dari mana ia berasal, dan bahasa apa yang digunakan di lingkungan ia tinggal. Berikut pembahasaan faktor latar belakang pembicara pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(122) Kaesang : Ndak, ini vlogku, jadi aku yang nanyain. Kok mau koleb sama aku mas? Awan : Ya, kita pengen cari warna barulah. Kaesang : Jauh-jauh dari Lamongan lo mas. Awan : Iya, nggak pa-pa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Kaesang : Sampai Bogor lo. Faiz : Kalau pertanyaannya mau apa enggak, pasti maulah kita. Cuma dengan kesempatan ini kita berusaha memaksimalkan sebaik mungkin biar hasilnya nggak sia-sia. Maksudnya nggak setengah-setengahlah. Sakisae-lah. Biar keren hasilnya. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (123) Kaesang : Ayok honeymoon di mana? Bobby : Di mana ya, biarkan dia yang memilih. Kahiyang : Di Indonesia pastinya. Kaesang : Di Indonesia mana? Kahiyang : Rahasia, mengko melu kabeh. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (124) Bobby : Dia cemburu Sang. Kahiyang : Uwis, uwis, udah, udah, langsung ke ini aja. Bobby : Tapi bener kan kamu cemburu duluan? Kahiyang : Mana ada. Nggak. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (125) Kaesang : Aku tu tadi waktu pertama kali ketemu sama Felisha itu komplain tentang celananya. Celananya tu aneh banget sumpah. Aku nggak bohong. Felisha : Enggak. Kaesang : Kek gimana gitu. Katanya sih boyfriend jeans, tapi, I don’t know. Aneh. Itu lo celananya kayak gitu. Tu kan aneh banget. Tadi lebih aneh, sekarang agak nggak aneh sih. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Pada contoh (122) terdapat kode bahasa Jawa ndak yang dituturkan oleh

Kaesang dan kode bahasa Jawa sak isae yang dituturkan oleh Faiz. Kata ndak memiliki padanan, yaitu tidak. Sak isae terdiri dari imbuhan sak- ‘se’ dan -e ‘nya’ serta kata isa ‘bisa’, sehingga kata tersebut memiliki padanan sebisanya. Kaesang yang bernama lengkap Kaesang Pangarep lahir pada 25 Desember 1994 di Solo

(). Ia menempuh pendidikan di Solo sejak SD sampai SMP. Kedua orang tua Kasang, yaitu Iriana dan Joko Widodo lahir dan besar di kota Solo (“Kaesang

Pangarep”, tt). Kehidupan Kaesang yang berada di lingkungan orang Jawa tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

yang membuat Kaesang memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa. Faiz yang menjadi mitra tutur Kaesang memiliki nama lengkap, yaitu Faiz Alhabib. Faiz adalah musisi asal Lamongan, Jawa Timur. Kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terjadi karena Faiz berasal dari Jawa Timur.

Pada contoh (123) terdapat tuturan bahasa Jawa mengko melu kabeh yang terdiri dari kata mengko ‘nanti’, melu ’ikut’, dan kabeh ‘semua’, kata-kata tersebut jika digabungkan menjadi ‘nanti ikut semua’. Tuturan tersebut merupakan tuturan

Kahiyang kepada Kaesang. Kahiyang bernama lengkap Kahiyang Ayu lahir pada

20 April 1991 di Solo (Surakarta). Ia tinggal dan menempuh pendidikan di Solo.

Kahiyang merupakan kakak kandung Kaesang (“Keluarga Joko Widodo”, tt).

Kehidupan Kahiyang yang berada di lingkungan Jawa membuat Kahiyang memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa.

Pada contoh (124) terdapat kode bahasa Jawa uwes yang memiliki padanan, yaitu sudah. Peristiwa tutur ini melibatkan Kahiyang yang keturunan orang Jawa dan Bobby keturunan orang Tapanuli. Bobby Nasution lahir di dan menempuh pendidikan dasar di , SMP dan SMA di Bandar Lampung, S-

1 di Bogor (“Keluarga Joko Widodo”, tt). Campur kode yang dituturkan oleh

Kahiyang terjadi karena kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tanpa melihat apakah

Bobby (mitra tuturnya) memiliki latar belakang yang sama dengannya.

Pada contoh (125) terdapat kode bahasa Inggris I don’t know yang dituturkan oleh Kaesang. Tuturan I don’t know yang memiliki padanan, yaitu ‘saya tidak tahu’. Campur kode tersebut dapat terjadi karena pembicara, yaitu Kaesang menempuh SMA-nya di Anglo-Chinese School International dengan program studi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

International Baccalaureate, Singapura. Kemudian ia melanjutkan kuliahnya di

Singapore Institute of Management University, Singapura (“Kaesang Pangarep”, tt). Faktor latar belakang pembicara pada Kaesang tidak hanya terjadi karena ia berasal dari suku Jawa tetapi dapat juga terjadi karena ia tumbuh di Singapura, di lingkungan yang membuatnya terbiasa menggunakan kode bahasa Inggris.

3.3 Mitra Bicara

Mitra bicara dapat berupa individu atau kelompok. Dalam masyarakat bilingual, seorang pembicara yang mula-mula menggunakan satu bahasa dapat melakukan campur kode menggunakan bahasa lain dengan mitra bicaranya yang memiliki latar belakang daerah yang sama (Suandi, 2014: 144). Berikut pembahasaan faktor mitra pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(126) Awan : Kesan-kesan mas Kaesang gimana setelah koleb sama kita. Huda : Apakah sedih, apakah tambah ra jelas ini kan. Kaesang : Kan aku basic-nya sombong mas. Sombong. Huda : O, gitu. Kaesang : Sombong, jadi biasa aja. Aku orangnya kayak gitu. Faiz : Yo muleh. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (127) Kahiyang: Kok ra ono sing takok to le neng Bobby. Mesakke banget. Kaesang : Nggak tertarik. Bentar untuk mbak Ayang. Di nikahanya nanti ngundang artis Korea nggak? Kahiyang: Sponsor, sponsor. Artis Korea. Kaesang : Mungkin nanti ada G-Dragon atau nanti ada Suzy. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (128) Kaesang : Ini kita udah persiapan untuk, apa ni nggak tau, kirab. Sekarang itu terlalu rame, aku nggak tau suaraku tu kedengeran atau enggak di sini. Tapi ya, ngetes aja, buat ngevlog. Bapak sama ibu udah keringetan semua. Semangat. Ethes. Thes, Ethes, ini lo. Liat kamera ini lo. Mbak, aku nggak nyuruh kamu, mbak. Akhirnya, nyampai juga. Seumur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

hidup aku tu nggak pernah ngevlog sama mas Gibran. Nah gitu lo mas, mbok sekali-sekali ngevlog karo aku ngono lo. Nggak boleh. Mbak Selvi, kok suka ta sama makhluk kayak ginian mbak. Gibran : Ngawur. (NgeVlog Sama Mas Gibran, 28 November 2017)

Pada contoh (126) terdapat kode bahasa Jawa ra (ora) yang dituturkan oleh

Huda dan dan kode bahasa Jawa muleh yang dituturkan oleh Faiz. Kata ra (ora) memiliki padanan, yaitu tidak dan kata muleh memiliki padanan, yaitu pulang.

Campur kode dapat terjadi karena adanya faktor latar belakang daerah yang sama, yaitu latar belakang Jawa. Dalam video Kaesang yang berjudul Pilok #26 Dibalik

Lagu Bersatulah, Huda menuturkan ia berasal dari Jogja dan Faiz berasal dari

Lamongan.

Pada contoh (127) terdapat tuturan ‘kok ra ono sing takok to le neng

Bobby. Mesakke’ terdiri dari kata ra (ora) ‘tidak’, ono ‘ada’, sing ‘yang’, takok

‘tanya’, to ‘sih’ le ‘dek’, neng ‘ke’, Bobby, dan mesakke ‘kasihan’, kata-kata tersebut jika digabungkan menjadi ‘kok tidak ada yang tanya sih dek ke Bobby.

Kasihan’. Peristiwa campur kode tersebut dituturkan oleh Kahiyang kepada

Kaesang yang terjadi karena adanya faktor latar belakang daerah yang sama.

Pada contoh (128) terjadi peristiwa campur kode yang melibatkan Kaesang,

Gibran, dan Selvi yang memiliki latar belakang daerah yang sama. Pada contoh

(128) terdapat tuturan ‘sekali-sekali ngevlog karo aku ngono lo’ yang dituturkan oleh Kaesang dan ngawur yang dituturkan oleh Gibran. Tuturan ‘sekali-sekali ngevlog karo aku ngono lo’ yang terdiri dari kata sekali-sekali, ngevlog ‘membuat vlog’, karo ‘dengan’, aku, ngono ‘gitu’, dan lo, kata-kata tersebut jika digabungkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

menjadi ‘sekali-sekali membuat vlog dengan aku gitu lo’. Tuturan ngawur memiliki padanan, yaitu sebarang. Kata tersebut dituturkan oleh Gibran kepada

Kaesang. Dilihat dari latar belakangnya, Gibran yang memiliki nama lengkap

Gibran Rakabuming Raka lahir pada 1 Oktober 1987 di Solo (Surakarta). Sejak kecil hingga tamat SD, Gibran tinggal di Solo. Gibran merupakan kakak kandung dari Kaesang. Selvi atau Selvi Ananda lahir pada 9 Januari 1989 di Solo (Surakarta).

Selvi adalah istri Gibran, atau kakak ipar Kaesang (“Keluarga Joko Widodo”, tt).

3.4 Modus Pembicaraan

Modus pembicaraan merupakan sarana yang digunakan untuk berbicara.

Modus pembicaraan dibagi menjadi dua golongan, yaitu modus lisan dan modus tulis. Modus lisan lebih banyak menggunakan ragam nonformal (tatap muka langsung, melalui telepon, audio visual) dibandingkan dengan modus tulis yang biasanya menggunakan ragam formal (surat dinas, surat kabar, buku ilmiah)

(Suandi, 2014: 145). Pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 modus pembicaraan yang digunakan adalah modus lisan, dan sarana komunikasinya menggunakan audio visual. Modus pembicaraan ini menjadi salah satu faktor terjadinya campur kode.

3.5 Topik

Campur kode terjadi karena faktor topik. Topik dibedakan menjadi topik ilmiah dan topik nonilmiah. Topik nonilmiah disampaikan dengan “bebas” dan

“santai” (Suandi, 2014: 145). Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, campur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

kode terjadi karena faktor topik nonilmiah. Berikut pembahasaan faktor topik nonilmiah yang ada pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(129) Kaesang : Nanti, kali ini aku yang akan nanya sama mas Bobby sama mbak Ayang. Oke, ya itu aja. Oke, ini, dari Syamsulofivori, tempat favoritnya mbak Ayang dan mas Bobby di mana ya untuk nge-date? Tempat favorit nge- date di mana? Harus bareng kalau nggak bareng berarti beda tempat. Bobby : Saung kampus. Kaesang : Saung kampus. (QnA - Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (130) Kaesang : Aku tu tadi waktu pertama kali ketemu sama Felisha itu komplain tentang celananya. Celananya tu aneh banget sumpah. Aku nggak bohong. Felisha : Enggak. Kaesang : Kek gimana gitu. Katanya sih boyfriend jeans, tapi, I don’t know. Aneh. Itu lo celananya kayak gitu. Tu kan aneh banget. Tadi lebih aneh, sekarang agak nggak aneh sih. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

Dalam kutipan (129) menjelaskan tentang tempat nge-date ‘berkencan’ antara Bobby dan Kahiyang yang tidak ada kaitannya dengan bidang ilmu tertentu.

Oleh karena itu, pembicaraan pada (129) bukan termasuk topik ilmiah.

Pembicaraan nonilmiah tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa campur kode, hal tersebut dapat terlihat pada kata nanya ‘bertanya’ dan nge-date ‘berkencan’.

Dalam kutipan (130) menjelaskan tentang model celana yang digunakan oleh Felisha.yang tidak ada kaitannya dengan bidang ilmu tertentu. Oleh karena itu, pembicaraan pada (130) bukan termasuk topik ilmiah. Pembicaraan nonilmiah tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa campur kode, hal tersebut dapat terlihat pada tuturan I don’t know ‘Aku tidak tahu’. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

3.6 Untuk Sekadar Bergengsi

Sebagai penutur ada yang melakukan campur kode hanya untuk sekadar bergengsi. Hal ini terjadi apabila faktor situasi, lawan bicara, topik dan faktor-faktor situasionalnya yang lain tidak mengharuskan unsur bercampur kode, fungsi konstekstualnya maupun relevansinya (Suandi, 2014: 146). Peristiwa campur kode dapat terjadi karena penilaian penutur bahwa bahasa yang satu lebih tinggi nilai sosialnya dari bahasa yang lain. Pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 terdapat campur kode yang terjadi karena faktor untuk sekadar bergengsi. Berikut pembahasaan faktor untuk sekadar bergengsi kode pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(131) Kaesang : Kalian bisa liat rambut aku sekarang acak- acakan kayak nggak rapilah. Namanya cowok itu nggak bisa, cuek sama penampilan. Kita itu juga harus pikirin penampilan kita, apalagi yang mukanya pas- pasan kayak aku, itu perlu banget perhatiin penampilan. Oke, jadi gimana transformasi dari muka begini jadi yang lebih, lebih, lebih enak dilihat walau pun itu Cuma lima persen nambahnya. Oke, liat aja yok. Set, udah. Ini penting banget, sisir. Ini shiny banget, tapi ini soft banget, bener-bener soft, tapi bisa keliatan rapi pakai ini. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (132) Kaesang : Oke, see you guys di video selanjutnya. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (133) Kaesang : Ini sound-nya juga keras banget lagi di speaker. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (134) Kaesang : Yak, tadi itu gimana kondisi car free day bener-bener rame banget. Makasih banget yang udah support, yang udah dateng, udah beli kaosnya, beli martabak juga, semua. (CD Solo, 31 Agustus 2017) (135) Kaesang : Oke yak, kita tes gimana hasilnya. Jadi itu aku liat kayak di pantulan ini kayaknya kayak ada putih-putihnya di sini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

yak karena lighting-nya, ada sinarnya, ada glare. Oke kita coba saja. Kita lihat monitornya bagus atau enggak. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (136) Kaesang : Sebelum apa, sebelum mulai video itu harus tepuk tangan dulu. Itu biar aku nanti ngeditnya gampang. Bobby : Satu, dua. Kaesang : Engga, kamu mas Bobby. Bobby : Sendiri doang? Kaesang : Iya. Nah udah. Ayo mas Bobby opening. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (137) Kaesang : Ya udah, ini lagi, pertanyaan kedua dari Tobotin. Honeymoon-nya nanti rencana ke mana? Kahiyang : Walah. Bobby : Di rumah. Kahiyang : Enak aja, di rumah. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (138) Faiz : Dan mister Huda ini, Huda segalanya yang bantu kita proses syuting. Huda : Untuk temen-temen dari Gafarock dan GamelAwan. Faiz : Angle-angle-nya oke. Kaesang : Semoga aja oke. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017)

Pada contoh (131) terdapat kode bahasa Inggris shiny dan soft. Kata shiny memiliki padanan, yaitu berkilau dan kata soft memiliki padanan, yaitu lembut.

Kode Kaesang menggunakan kata shiny dan soft untuk mendeskripsikan rambutnya setelah menggunakan pomade, yaitu rambutnya menjadi berkilau dan lembut. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Pada contoh (132) terdapat kode bahasa Inggris see you guys yang terdiri dari frasa see you ‘sampai jumpa’, dan kata guys ‘teman-teman’, jika digabungkan menjadi ‘sampai jumpa teman-teman’. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut saat menutup vlognya. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Pada contoh (133) terdapat kode bahasa Inggris sound yang memiliki padanan, yaitu suara. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk menjelaskan suara yang keluar dari speaker (pengeras suara) terdengar kencang.

Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Pada contoh (134) terdapat kode bahasa Inggris support yang memiliki padanan, yaitu mendukung. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk berterimakasih atas dukungan saat ia melakukan kegiatan di Car Free Day.

Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Pada contoh (135) terdapat kode bahasa Inggris lighting yang memiliki padanan, yaitu penerangan dan glare yang memiliki padanan, yaitu silau dan cahaya silau. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk menjelaskan cahaya silau yang terpantul di layar monitor. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Pada contoh (136) terdapat kode bahasa Inggris opening yang memiliki padanan, yaitu pembukaan. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk menyebut pembukaan dalam videonya. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

Pada contoh (137) terdapat kode bahasa Inggris honeymoon yang memiliki padanan, yaitu bulan madu. Kaesang menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk menanyakan lokasi bulan madu Kahiyang dan Bobby. Kode bahasa Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pada contoh (138) terdapat kode bahasa Inggris mister yang memiliki padanan, yaitu tuan dan angle yang memiliki padanan, yaitu sudut pandang. Faiz menggunakan kode bahasa Inggris tersebut untuk memuji Huda yang menjadi kamerawan dalam pembuatan video musik GamelAwan dan Kaesang. Kode bahasa

Inggris tersebut digunakan karena dianggap lebih tinggi nilai sosialnya.

3.7 Penggunaan Istilah yang Lebih Populer

Dalam kehidupan sosial, terdapat kosakata tertentu yang dinilai mempunyai padanan yang lebih populer (Suandi, 2014: 144). Berikut pembahasaan faktor penggunaan istilah yang lebih populer pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(139) Kaesang : Bro, subscriber di channel kita ok nggak nambah- nambah ya? (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (140) Kaesang : Dan ya bagi kalian yang pengen ngecek produknya mereka bisa ke Twitter-nya mereka, mereka tu ada Twitter, ada Facebook, ada Instagram, nanti aku kasih di link-nya di deskripsi di bawah. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (141) Kaesang : Jadi di video kali ini aku bakalan mainin game yang namanya One Late Night. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (142) Kaesang : Jadi HP yang bakal aku review kali ini adalah HP keluaran terbaru dari Vivo, Vivo V5S. Jadi nggak ada tulisannya di sini, di sini cuma tulisannya Vivo doang. Katanya nih, katanya, ini HP tu jagonya selfie. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (143) Dan ini HP nggak bakal lelet kalau kalian mau pakai multitasking-lah. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Pada contoh (139) terdapat kata subscriber dan channel. Kata subscriber memiliki definisi ‘orang yang membeli (menggunakan dan sebagainya) barang

(surat kabar dan sebagainya) secara tetap’. Kata subscriber memiliki padanan, yaitu pelanggan. Kata channel memiliki definisi sebagai saluran dan memiliki padanan, yaitu kanal. Kaesang memilih menggunakan kedua kata tersebut karena penggunaannya yang lebih populer.

Pada contoh (140) terdapat kode bahasa inggris link yang memiliki definisi

‘hubungan antara elemen kata, simbol, gambar, dan sebagainya dalam dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala’. Kata link memiliki padanan, yaitu tautan atau hipertaut. Kata link lebih populer digunakan untuk menyebut tautan dalam laman website.

Pada contoh (141) terdapat kode bahasa Inggris game yang memiliki definisi ‘bentuk permainan atau olahraga dengan aturan’. Kata game memiliki padanan, yaitu permainan. Kata game lebih populer digunakan untuk menyebut permainan-permainan dalam perangkat elektronik.

Pada contoh (142) terdapat kode bahasa Inggris review dan selfie. Kata review memiliki definisi ‘memberikan penjelasan dan komentar; menafsirkan

(penerangan lanjut, pendapat, dan sebagainya)’. Kata review yang memiliki padanan, yaitu ulas. Kata selfie memiliki definisi ‘potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera ponsel atau kamera digital, biasanya untuk diunggah ke media sosial’. Kata selfie memiliki padanan, yaitu swafoto. Kata selfie merupakan kata yang lebih populer digunakan karena kata ini lebih awal dikenal daripada kata swafoto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Pada contoh (143) terdapat kode bahasa inggris multitasking yang memiliki definisi ‘kemampuan seseorang untuk melakukan dua tugas sekaligus’. Kata multitasking memiliki padanan, yaitu tugas dua proses. Kata multitasking lebih populer digunakan untuk menyatakan dua pekerjaan atau lebih yang dilakukan dalam waktu yang sama.

(144) Kaesang : Kenapa ini HP dijuluki jagonya selfie, karena ini HP kamera depannya itu beresolusi dua puluh megapiksel dan ada soft light-nya. Kalian tau soft light itu kayak apa, aku bakal tunjukkin. Aku juga baru tau kalau HP itu ada soft light-nya. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (145) Kaesang : Dan ya, aku udah check in udah ngurusin semuanya. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (146) Kaesang : Aku bakal launching produk kaosku. Ya, launching produknya di car free day, car free day tu, ya, kalian tau kan car free day itu apa, karena kenapa aku launching di car free day, karena gratis. Ya cuma ngurusin ijin-ijin bentar, udah kelar. Kalau di mall kan bayar, jadi ya cari yang gratisan aja. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (147) Kaesang : Kebetulan tadi tu rame banget, bener-bener rame, jadi ya nggak ada kesempatan sama sekali buat ngevlog, tapi aku tadi ngambil beberapa footage yang bisa aku tunjukin ke kalian. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (148) Kaesang : Keknya bagus banget nanti buat judul yang agak clickbait, jadi kayak apa namanya “Unboxing monitor tapi layarnya nggak nyala”. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017)

Pada contoh (144) frasa soft light memiliki definisi ‘cahaya yang mengenai subjek berasal dari berbagai sumber atau dari berbagai arah. Soft light memiliki padanan, yaitu cahaya lembut. Istilah soft light merupakan kata yang lebih populer digunakan mengenai dunia fotografi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Pada contoh (145) terdapat frasa check in yang memiliki definisi ‘melapor kepada petugas untuk masuk atau naik (tentang hotel atau pesawat) bersangkutan’.

Istilah check in memiliki padanan, yaitu lapor masuk. Istilah check in merupakan kata yang lebih populer digunakan dalam penerbangan komersial yang bisa diartikan sebagai proses konfirmasi calon penumpang pesawat kepada pihak maskapai.

Pada contoh (146) terdapat kode bahasa Inggris car free day memiliki padanan, yaitu hari bebas kendaraan bermotor. Istilah car free day merupakan kata yang lebih populer digunakan.

Pada contoh (147) terdapat kode bahasa Inggris footage yang memiliki definisi ‘materi mentah hasil rekaman langsung dari kamera film atau kamera video yang harus melalui pengeditan untuk membuat gambar bergerak, video klip, acara televisi, atau karya serupa’ (“Rekaman Mentah”, tt). Kata footage memiliki padanan, yaitu rekaman mentah. Kata footage merupakan kata yang lebih populer digunakan untuk menyebutkan rekaman mentah dalam membuat video.

Pada contoh (148) kata clickbait memiliki definisi ‘konten web yang dibuat menarik mata agar konten tersebut dikunjungi’. Kata clickbait memiliki padanan, yaitu umpan klik. Kata clickbait merupakan istilah yang lebih populer digunakan dalam sebuah laman website.

(149) Kaesang : Bapak, bapak, bapak. Bapak itu kenapa nggak nge-follow Instagram atau twitternya Kaesang? Jokowi : Lo, kamu nge-follow ta? Kaesang : Padahal follow-nya udah lama banget. (Misteri terungkap!!!!!, 7 September 2017) (150) Kaesang : Di sini aku mau memberi tips buat kalian gimana caranya buat telat karena menurutku itu terlalu mainstream kalau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

aku memberikan tips untuk kalian gimana caranya untuk tidak telat. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (151) Kaesang : Mbak ini kalau nanti ini, misalnya banyak banget yang dari tadi itu minta untuk diundang ke nikahannya mbak Ayang, bisa atau enggak? Nanti follower-nya mbak Ayang tu ada yang bisa diundang datang, dapet undangan nggak? Bobby : Dua puluh persen dari follower Ayang diundang ya? (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (152) Kaesang : Ada fitur yang aku suka dari HP ini, yaitu adalah fast fingerprint. Jadi apa itu fast fingerprint? Jadi gini, ini liat ya, jadi jempolku di sini dikasih ke home button-nya. Langsung kebuka. Jadi, ya Itu namanya fast fingerprint. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017)

Pada contoh (149) kata follow memiliki definisi ‘menurutkan (sesuatu yang berjalan di depan, yang telah ada); mengiringi; menyertai’. Kata follow memiliki padanan, yaitu mengikuti. Istilah follow dalam tuturan ini merupakan istilah yang lebih populer digunakan dalam sebuah laman media sosial.

Pada contoh (150) terdapat kode bahasa Inggris mainstream yang memiliki definisi ‘sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya’. Kata mainstream memiliki padanan kata, yaitu kebiasaan umum.

Pada contoh (151) terdapat kode bahasa Inggris follower memiliki padanan, yaitu pengikut. Istilah follower merupakan istilah yang lebih populer digunakan dalam sebuah laman media sosial.

Pada contoh (152) terdapat frasa fast fingerprint dan home button. Istilah fast fingerprint memiliki definisi ‘sistem identifikasi dengan sidik jari’. Istilah fast fingerprint memiliki padanan, yaitu sensor sidik jari. Istilah home button memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

padanan, yaitu tombol home. Istilah fast fingerprint dan home button merupakan istilah yang lebih populer digunakan dalam perangkat elektronik.

3.8 Pilihan Kata yang Lebih Singkat

Peristiwa campur kode dapat terjadi karena penilaian penutur bahwa bahasa yang satu lebih singkat untuk diucapkan dari bahasa yang lain. Berikut pembahasaan faktor pilihan kata yang lebih singkat pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(153) Kaesang : Ya, jadi ya aku tu udah berbulan-bulan nungguin buat dapetin dua ratus ribu subscriber¸ cuma sayangnya sekarang stuck di angka, bentar aku ceknya dulu. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (154) Kaesang : Nanti aku kasih di link-nya di deskripsi di bawah dan jangan lupa subscribe channel-ku di sini dan tonton videoku yang lain di sini. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (155) Kaesang : Jadi di video kali ini aku bakalan mainin game yang namanya One Late Night. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (156) Kaesang : Ini sound-nya juga keras banget lagi di speaker. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (157) Kaesang : Yak, sekarang lagi ngeklik refresh, klik refresh lagi. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (158) Kaesang : Ya, aku tu liat detail dari hasil kamera belakangnya itu bener-bener sumpah keren banget, cuma skill-ku aja yang kurang. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (159) Kaesang : Ya, jadi aku sekarang udah di airport, di Changi Airport. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (160) Kaesang : Jadi itu aku liat kayak di pantulan ini kayaknya kayak ada putih-putihnya di sini yak karena lighting-nya, ada sinarnya, ada glare. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (161) Kahiyang : Kan sambil nesis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

(QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Pada contoh (153) terdapat kode bahasa Inggris stuck yang memiliki definisi ‘terhenti, tidak lancar’. Kata stuck memiliki padanan kata, yaitu macet.

Kata stuck terdiri dari satu suku kata stᴧk dan kata macet terdiri dari dua suku kata ma dan cet. Penutur memilih menggunakan kata stuck karena lebih singkat diucapkan daripada kata macet.

Pada contoh (154) terdapat kode bahasa Inggris link yang memiliki definisi

‘hubungan antara elemen kata, symbol, gambar, dan sebagainya dalam dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala’. Kata link memiliki padanan kata, yaitu tautan. Kata link terdiri dari satu suku kata lingk dan kata tautan terdiri dari tiga suku kata ta, ut dan an. Penutur memilih menggunakan kata link karena lebih singkat diucapkan daripada kata tautan.

Pada contoh (155) terdapat kode bahasa Inggris game yang memiliki definisi ‘bentuk permainan atau olahraga dengan aturan’. Kata game memiliki padanan, yaitu permainan. Kata game terdiri dari satu suku kata geim dan kata permainan terdiri dari empat suku kata per, ma, in dan an. Penutur memilih menggunakan kata game karena lebih singkat diucapkan daripada kata permainan.

Pada contoh (156) terdapat kode bahasa Inggris sound yang memiliki definisi ‘sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga’. Kata sound memiliki padanan, yaitu bunyi. Kata sound terdiri dari satu suku kata sawnd dan kata bunyi terdiri dari dua suku kata bu dan nyi. Penutur memilih menggunakan kata sound karena lebih singkat diucapkan daripada kata bunyi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Pada contoh (157) terdapat campur kode ngeklik yang memiliki definisi

‘menekan dan melepas tombol pada tetikus atau pena’. Kata ngeklik merupakan campur kode yang terdiri dari prefiks N- dan klik yang memiliki bentuk lengkap

‘mengeklik’. Kata ngeklik terdiri dari dua suku kata nge dan klik. Kata ‘mengeklik’ terdiri dari tiga suku kata me, nge dan klik. Penutur memilih menggunakan kata ngeklik karena lebih singkat diucapkan daripada kata ‘mengeklik’.

Pada contoh (158) terdapat kode bahasa Inggris skill yang memiliki definisi

‘kemampuan untuk melakukan sesuatu’. Kata skill memiliki padanan, yaitu keterampilan. Kata skill terdiri dari satu suku kata skil dan kata keterampilan terdiri dari lima suku kata ke, te, ram, pil dan an. Penutur memilih menggunakan kata skill karena lebih singkat diucapkan daripada kata keterampilan.

Pada contoh (159) terdapat kode bahasa Inggris airport memiliki padanan, yaitu bandara. Kata airport terdiri dari dua suku kata ær’ dan powrt serta kata bandara terdiri dari tiga suku kata ban, da, dan ra. Penutur memilih menggunakan kata airport karena lebih singkat diucapkan daripada kata bandara.

Pada contoh (160) terdapat kode bahasa Inggris lighting dan glare. Kata lighting memiliki definisi ‘alat-alat untuk menerangi’ dan padanan katanya adalah penerangan. Kata lighting terdiri dari dua suku kata lait dan ning serta kata penerangan terdiri dari empat suku kata pe, ne, rang, dan an. Penutur memilih menggunakan kata lighting karena lebih singkat diucapkan daripada kata penerangan. Kata glare memiliki definisi ‘cahaya yang berkilau-kilau’ dan padanan katanya adalah silau. Kata glare terdiri dari satu suku kata glær dan kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

silau terdiri dari dua suku kata si, dan lau. Penutur memilih menggunakan kata glare karena lebih singkat diucapkan daripada kata silau.

Pada contoh (161) kata nesis merupakan campur kode yang terdiri dari prefiks N- dan tesis yang memiliki definisi ‘membuat tesis’. Kata nesis terdiri dari dua suku kata ne dan sis. ‘Membuat tesis’ terdiri dari lima suku kata mem, bu, at, te dan sis. Penutur memilih menggunakan kata nesis karena lebih singkat diucapkan daripada ‘membuat tesis’.

3.9 Untuk Memperhalus Tuturan

Pemilihan tingkat tutur bahasa banyak didasarkan pada pertimbangan mitra bicara. Pemilihan tingkat tutur yang digunakan berfungsi untuk memperhalus tuturan, menunjukkan rasa hormat pada orang lain, dan menunjukkan rasa hormat pada orang yang lebih tua. Pelacakan tingkat tutur bahasa Jawa berdasarkan Kamus

Unggah-Ungguh Bahasa Jawa yang disusun oleh Harjawiyana dan Supriya tahun

2009 yang diterbitkan oleh Penerbit Kanisius. Berikut pembahasaan faktor ragam dan tingkat tutur bahasa pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(162) Kaesang : Kok pakai sabuk ta mas? Jumadi : Nggih, jadi biar kayak koboy. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (163) Kaesang : Semoga aja oke. Itu yang ngedit siapa mas? Awan : Terserah. Faiz : Ayo yang ngedit. Editor semua. Huda : Yang ngedit, ya mangga nanti yang biasanya. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (164) Kaesang : Mbak Ayang, waktu mas Bobby nyuwun restu ke bapak, mas Bobby bawa sepeda ke rumah nggak? Bobby : Dikasih sepeda saya malahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

(QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017)

Pada contoh (162) terdapat kode bahasa Jawa nggih (inggih) yang memiliki padanan, yaitu iya. Bahasa Jawa memiliki tingkatan bahasa Jawa Krama dan bahasa

Jawa Ngoko. Bahasa Jawa Krama digunakan untuk memperhalus tuturan, menunjukkan rasa hormat pada orang lain atau orang yang lebih tua. Bahasa Jawa

Ngoko digunakan untuk menunjukkan kesantaian antara pembicara dan mitra tutur.

Berdasarkan tingkat dalam bahasa Jawa, kata iya memiliki padanan dalam bahasa

Jawa Krama, yaitu nggih (inggih) dan bahasa Jawa Ngoko yaitu iya. Pemilihan kata nggih yang dilakukan oleh Jumadi kepada Kaesang bertujuan untuk memperhalus tuturan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain.

Pada contoh (163) terdapat kode bahasa Jawa mangga yang memiliki padanan, yaitu mari. Berdasarkan tingkat dalam bahasa Jawa, kata ‘mari’ memiliki padanan dalam bahasa Jawa Krama, yaitu mangga dan dan bahasa Jawa Ngoko yaitu ayo, yo. Kata mangga digunakan oleh Huda kepada Kaesang, Awan, dan Faiz dengan maksud untuk memperhalus tuturan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain.

Pada contoh (164) terdapat kode bahasa Jawa nyuwun (suwun) yang memiliki padanan, yaitu minta. Berdasarkan tingkatan dalam bahasa Jawa, kata minta memiliki padanan, dalam bahasa Jawa Krama, yaitu suwun dan dalam bahasa

Jawa Ngoko, yaitu jaluk, djaluk. Kaesang memilih menggunakan tingkat tutur bahasa Jawa Krama nyuwun kepada Kahiyang dengan tujuan untuk memperhalus tuturan dan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3.10 Keterbatasan Penggunaan Kode

Faktor keterbatasan penggunaan kode terjadi karena penutur tidak mengerti padanan kata, frasa, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakan (Suandi, 2014:

143). Berikut pembahasaan faktor keterbatasan penggunaan kode pada video

YouTube “Kaesang” tahun 2017 dengan melihat contoh dan penjelasannya,

(165) Kaesang : La kalau orang tua kayak gini modelnya apa mas? Jumadi : Modelnya ya rapiin aja. Kaesang : Di undercut aja mas. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (166) Kaesang : Bapak pakai sepatu ini, ya, nggak ada mereknya, mereknya hilang. Kenapa ini sepatu, ya, karena sepatunya ringan. Kalau mau dipakai blusukan kayaknya nyaman karena ini ringan banget. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017) (167) Kaesang : Jadi di video kali ini aku bakal unboxing sesuatu ya, yaitu adalah monitor dari Samsung. Ya, ini monitornya. Jadi aku nggak di-endorse sama sekali, tapi nanti kalau ada merek monitor mau endorse saya, bisa. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (168) Kaesang : Gimana sih sebenernya kalau YouTuber itu dapet duit, gimana? Kevin : YouTuber itu dapet duit dari AdSense namanya. Kalau misalnya kita, kita, kamu nonton video YouTube nanti ada iklannya bisa di-skip, ya kan. Itu dari situ kita dapat penghasilan. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 201) (169) Mas Saiful : Hai. Kaesang : Kamu tumben pake kacamata mas mas, nggilani bangeti. Belinya di mana mas kacamatanya mas? Mas Saiful : Pinggir jalan tadi. (Pulang Solo untuk Nikahan Mbak Ayang, 11 November 2017)

Pada contoh (165) terdapat kode bahasa Inggris undercut. Kata undercut memiliki makna ‘potongan rambut tipis pada bagian bawah kepala’. Kata tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

dituturkan oleh Kaesang kepada Jumadi saat membahas model rambut. Kata undercut belum memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia.

Pada contoh (166) terdapat kata blusukan yang terdiri dari kata blusuk dan imbuhan -an. Kata blusukan memiliki arti ‘masuk ke suatu tempat dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu’. kata blusukan belum memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia.

Pada contoh (167) terdapat kata unboxing dan endorse. Kata unboxing memiliki makna sebagai kegiatan mengulas sebuah produk. Kata endorse memiliki makna sebagai dukungan seseorang (biasanya tokoh terkenal) terhadap suatu produk. Kata unboxing dan endorse belum memiliki padanan kata dalam bahasa

Indonesia.

Pada contoh (168) terdapat kata AdSense yang memiliki makna sebagai

‘program kerja sama periklanan melalui media internet yang diselenggarakan oleh

Google’ (“AdSense”, tt). Kata AdSense merupakan kode bahasa Inggris yang belum memiliki padanan dalam bahasa Indonesia.

Pada contoh (169) frasa nggilani bangeti terdiri dari kata nggilani dan bangeti. Kata nggilani terdiri dari kata gila ‘edan’ dan imbuhan N- dan -ni. Kata bangeti terdiri dari kata banget ‘banget’ dan imbuhan -i. Frasa nggilani bangeti bila diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘menjijikan sekali’. Frasa tersebut merupakan tuturan Kaesang kepada mas Saiful. Pada peristiwa tutur tersebut, penutur melakukan campur kode dengan memasukan kode bahasa Jawa nggilani bangeti karena sulit untuk menemukan padanan kode bahasa Jawa tersebut dalam bahasa Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

3.11 Budaya

Faktor budaya ditemukan sebagai faktor penyebab terjadinya campur kode pada video YouTube “Kaesang” tahun 2017. Berikut contoh dan pembahasan faktor sosial budaya yang mempengaruhi terjadinya campur kode,

(170) Kaesang : Tak tujes kamu pakai bolpen, Tak tujes kamu. Aku kualat. Aku kualat. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017)

Pada contoh (170) kata kualat mempunyai arti ‘mendapat bencana (karena berbuat kurang baik kepada orang tua dan sebagainya); kena tulah’. Kata tersebut dituturkan oleh Kaesang setelah salah memilih keputusan saat memainkan permainan One Late Night di videonya yang berjudul Maen Game Horor

#MALJUM. Kata kualat merupakan campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa

Indonesia yang digunakan dalam masyarakat wilayah D.I. Yogyakarta dan Jawa

Tengah.

3.12 Rangkuman

Faktor latar belakang pembicara dapat terjadi karena kebiasaan penutur menggunakan kode bahasa tersebut. Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dapat terjadi karena penutur berasal dari suku Jawa, dan tidak terpengaruh meski mitra tutur berasal dari daerah yang berbeda. Campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dapat terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

karena penutur tinggal di lingkungan orang-orang yang menggunakan kode bahasa

Inggris.

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, faktor latar belakang pembicara, serta faktor mitra bicara yang cenderung menyebabkan terjadinya campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Faktor latar belakang pembicara berkaitan dengan kebiasaan penutur menggunakan bahasa Jawa karena identitasnya sebagai orang Jawa. Faktor mitra bicara berkaitan dengan mitra tutur yang berasal dari daerah yang sama, yaitu dari suku Jawa.

Dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, faktor pilihan kata yang lebih singkat cenderung menyebabkan terjadinya campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Faktor disebabkan oleh penilaian penutur bahwa kode bahasa

Inggris yang ia gunakan lebih singkat untuk diucapkan dari bahasa yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Penelitian bertajuk “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video

YouTube “Kaesang” Tahun 2017” ini membahas dua masalah, yaitu (i) bentuk campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017 dan (ii) faktor penyebab terjadinya campur kode dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017.

Berdasarkan analisis data mengenai “Bentuk dan Faktor Campur Kode dalam Video YouTube “Kaesang” Tahun 2017” dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, bentuk campur kode berdasarkan satuan kebahasaan yang terdapat dalam video YouTube “Kaesang” tahun 2017, yaitu (i) kata, (ii) frasa, (iii) klausa, dan (iv) kalimat. Satuan kebahasaan kata dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu (i) kata dasar,

(ii) baster (terdiri dari bentuk dasar dan imbuhan), dan (iii) kata ulang. Campur kode berdasarkan bahasa yang terjadi, yaitu (i) bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dan (ii) bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

Kedua, faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam video

YouTube “Kaesang” tahun 2017, yaitu (i) latar belakang pembicara, (ii) mitra bicara, (iii) modus pembicaraan, (iv) topik, (v) untuk sekadar bergengsi, (vi) penggunaan istilah yang lebih populer, (vii) pilihan kata yang lebih singkat, (viii) untuk memperhalus tuturan, (ix) keterbatasan penggunaan kode, dan (x) budaya.

Penggunaan campur kode bahasa Jawa dalam Video YouTube “Kaesang” karena bahasa Jawa memiliki tingkatan-tingkatan bahasa yang tidak dimiliki dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

bahasa Indonesia. Tingkatan dalam bahasa Jawa di antaranya adalah bahasa Jawa

Ngoko yang digunakan oleh penutur dalam situasi akrab, dan bahasa Jawa Krama yang memiliki fungsi untuk memperhalus tuturan. Penutur melakukan campur kode bahasa Jawa Krama yang memiliki makna lebih kuat dalam hal untuk menunjukkan rasa hormat pada mitra tutur. Selain itu, penutur memilih menggunakan kode dalam bahasa Inggris karena dalam bahasa Inggris terdapat istilah-istilah yang lebih ringkas dituturkan daripada istilah yang ada pada bahasa Indonesia. Dengan demikian, campur kode merupakan gejala yang potensial terjadi karena ada kekhasan pada setiap bahasa.

Kaesang yang dominan menjadi penutur campur kode dalam penelitian ini, mencerminkan penutur berusia muda yang menggunakan bahasa Indonesia yang dinamis, ia tidak meninggalkan bahasa Jawa, tetapi tetap terbuka dengan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan slogan Badan

Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, yang berbunyi “utamakan bahasa

Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

4.2 Saran

Penelitian pada video YouTube “Kaesang” masih bisa dikembangkan, misalnya pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi fungsi campur kode. Selain itu bisa dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi peristiwa alih kode, atau perbedaan antara campur kode dan alih kode. Penelitian pada video YouTube “Kaesang” juga bisa dilakukan dengan menganalisis tindak tutur dan fungsi tindak tuturnya karena dalam video-video tersebut ditemukan tuturan untuk menyatakan maksud, tuturan untuk menyatakan maksud agar dipergunakan untuk melakukan sesuatu, tuturan untuk mempengaruhi seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Alawiyah, Astuti. 2016. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Acara Talk Show Just Alvin di Metro TV dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiikan. Universitas Lampung.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Lima. Jakarta: PT (Persero) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka.

Apriliani, Fransiska Esti. 2017. “Campur Kode Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Novel Rara Mendut Karya Y. B. Mangunwijaya”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Atmaja, Valensia Krisna Murti. 2018. “Campur Kode dan Alih Kode dalam Interaksi Perdagangan di Pasar Beringharjo Yogyakarta”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Baryadi, I. Praptomo. 2011. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Penerbit USD.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2014. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Harjawiyana, Haryana dan Theodorus Supriya. 2009. Kamus Unggah- Ungguh Basa Jawa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Marmanto, Sri. 2012. Potret Bahasa Jawa Krama di era Globalisasi. Surakarta: UNS Press.

Muhammad. 2016. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistis: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Oxford University. 2008. Oxford Learner’s Dictionary: Fourth Edition. Oxford: Oxford University Press

Padmadewi, Nyoman, dkk. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Primasandi, Ayu. 2012. “Campur Kode Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Tuturan Tokoh Pariyem dalam Novel Pengakuan Pariyem Karya Linus Suryadi Ag”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Ramlan. 2005. Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Suratno, Pardi, dkk. 2006. Kamus Jawa-Indonesia dan Mutiara Budaya Jawa. Yogyakarta: AdiWacana.

Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Fakultas Sastra Universitas Mataram.

Tyas, Agustina Tri Tresnaning. 2013. “Campur Kode Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Wacana Berita Kriminal Koran Merapi edisi September 2012”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Wedhawati, dkk. 2001. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Jakarta: Pusat Bahasa.

Widada, dkk. 2011. Kamus Bahasa Jawa (Bausastra Jawa) Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

PUSTAKA LAMAN

“AdSense”. tt. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/AdSense, pada 12 Juni 2019, 23.00.

“Kaesang Pangarep”. tt. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kaesang_Pangarep, pada 7 Maret 2019, 13.00.

“Keluarga Joko Widodo”, tt. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Joko_Widodo, pada 10 Mei 2019, 20.35.

“Rekaman Mentah”. tt. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Rekaman_mentah, pada 12 Juni 2019, 22.40.

“Youtube”. tt. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube, pada 7 Maret 2019, 12.28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

LAMPIRAN I KLASIFIKASI DATA BERDASARKAN BENTUK CAMPUR KODE

2.1 Campur Kode Berupa Kata Benda

No Contoh Kata Benda yang terdapat Arti Kata dalam dalam Kalimat Bahasa Indonesia 1 La kalau orang tua kayak gini Kakak (panggilan untuk modelnya apa mas? laki-laki) (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) 2 Dan mister Huda ini, Huda segalanya Tuan yang bantu kita proses syuting. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) 3 Di sini aku mau memberi tips buat Kebiasaan umum kalian gimana caranya buat telat karena menurutku itu terlalu mainstream kalau aku memberikan tips untuk kalian gimana caranya untuk tidak telat. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017)

4 Ya, aku tu liat detail dari hasil kamera Keterampilan belakangnya itu bener-bener sumpah keren banget, cuma skill-ku aja yang kurang. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017)

5 Dan ini HP nggak bakal lelet kalau Tugas dua proses kalian mau pakai multitasking-lah. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017)

6 O, sorry, sorry. Maaf (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017)

7 Eh, enggak, sale dulu. Barang obral PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

(Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017)

8 Udah sampai Medan lo mbak, mau Kakak (panggilan untuk ketemu siapa? (Pilok #29- MEDAN, 17 perempuan) Juni 2017)

9 Keknya bagus banget nanti buat judul Umpan klik yang agak clickbait. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) 10 Dah, sekarang mouse-ku yang nggak Tetikus gerak, nggak tau kenapa. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017)

11 YouTuber itu dapet duit dari AdSense program kerja sama namanya. periklanan melalui (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 media internet yang Oktober 2017) diselenggarakan oleh Google

2.2 Campur Kode Berupa Kata Kerja

No Contoh Kata Kerja yang terdapat Arti Kata dalam dalam Kalimat Bahasa Indonesia 12 Ya, jadi ya aku tu udah berbulan-bulan Macet nungguin buat dapetin dua ratus ribu subscriber¸ cuma sayangnya sekarang stuck di angka, bentar aku ceknya dulu. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017)

13 Sebenernya nggak mau giveaway atau Membagi-bagi hadiah bikin challenge. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017)

14 Yang ngedit, ya mangga nanti yang Silakan biasanya. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

15 Dan bagi kalian yang pengen agak Menyisir nggak terlalu rapi tapi masih rapi, jadi setelah di jongkati alias disisirin, kalian bisa acak-acak dikit. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017)

16 Katanya nih, katanya, ini HP tu jagonya Swafoto selfie. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017)

17 Apalagi kalau kamu traveling ke luar Jalan-jalan negeri misalnya. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017)

18 Karena nggak ada yang ngeladeni aku Melayani ngevlog kali ini, jadi, yak, aku sudahin aja vlog hari ini. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017)

2.3 Campur Kode Berupa Kata Keadaan

No Contoh Kata Keadaan yang Arti Kata dalam terdapat dalam Kalimat Bahasa Indonesia 19 Di undercut aja mas. Potongan rambut tipis (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, pada bagian bawah 16 Januari 2017) kepala

20 Coba aja, ndak pa-pa. Tidak (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017)

21 Ngawur, mau di mohwak? Sebarang (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017)

22 Biar sehat itu, makannya yang ijo-ijo, Hijau padahal rasanya nggak enak banget PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

makan yang ijo, tapi ya, makan yang sehat. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017)

23 Di video kali ini aku bakal nge-review Terkenal sepatu yang kayaknya bakal booming atau ngetren. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017)

2.4 Campur Kode Berupa Klausa

No Contoh Kalimat Arti Kalimat dalam Bahasa Indonesia 24 Aku Kaesang, dan welcome to my pilok. Aku Kaesang, dan (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari selamat datang di 2017) pilokku.

25 See you guys di video selanjutnya. Sampai jumpa teman- (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari teman di video 2017) selanjutnya.

26 Sek, sek, sek, ono sing lewat, makane Sebentar, sebentar, aku kasih kode. sebentar, ada yang (Kaesang feat. GamelAwan & lewat, makanya aku GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari kasih kode. 2017)

27 Aku Kaesang and this is my vlog. Aku Kaesang dan ini (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 adalah vlogku. Maret 2017)

28 OTW ndasmu, asem kowe. OTW kepalamu, asam (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 kamu. Mei 2017) 29 Jadi this is the end of my V-log. Jadi ini adalah akhir (Pilok #29- MEDAN, 17 Juni 2017) dari Vlog-ku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

2.5 Campur Kode Berupa Kalimat

No Contoh Kalimat Arti Kalimat dalam Bahasa Indonesia 30 Dha ndelik kabeh. Ndelike kabeh ki. Gimana caranya ya? Ndelik kabeh. Semua sembunyi (Kaesang feat. GamelAwan & semua. Yang sembunyi GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari semua ini. Sembunyi 2017) semua.

31 Time to check if the coffee’s ready. Waktunya mengecek (Maen Game Horor #MALJUM, 30 bila kopi sudah jadi. Maret 2017) 32 I hear her knock on the door. Aku mendengar dia (Maen Game Horor #MALJUM, 30 mengetuk pintu. Maret 2017)

33 She has done very bad thing. Dia telah melakukan (Maen Game Horor #MALJUM, 30 hal yang sangat buruk. Maret 2017)

34 Check my drawer. Cek laciku. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017)

35 The light is your friend. Cahaya adalah (Maen Game Horor #MALJUM, 30 temanmu. Maret 2017)

36 Apa ta le? Apa sih nak? (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017)

37 Masak pengin penake tok? Masa ingin enaknya (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) saja.

38 What’s up guys? Apa kabar teman- (Pilok #29- MEDAN, 17 Juni 2017) teman?

39 On your eyes best in class, for future. Kelas terbaik di mata (UNBOXING Monitor TAPI GAK anda, untuk masa NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LAMPIRAN II KLASIFIKASI DATA BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB CAMPUR KODE

a. Latar Belakang Pembicara

(1) Kaesang wonten mriki. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (2) Tak tujes kamu pakai bolpen. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (3) Kaesang : Halo, halo bapak, mbok Kaesang minta ini, minta proyek triliunan, bapak, yang ada di pemerintah. (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (4) Rahasia, mengko melu kabeh. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (5) Aku melu. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (6) Lo kan, jarene ibu “aku melu”. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (7) Ho’o. “bu, bu saya mau datengin ibu sama ibu, ya ya. Blas ora romantis. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (8) Iya, mandinya parfum ok. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (9) Keselak nek iki. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (10) Orang sibuk banget e. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (11) Karena nggak ada yang ngeladeni aku ngevlog kali ini, jadi, yak, aku sudahin aja vlog hari ini. See you. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017) (12) Yo muleh. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (13) Sabar ta le, le, nanti ya nambah sendiri ta. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (14) La kalau orang tua kayak gini modelnya apa mas? (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (15) Coba aja, ndak pa-pa. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (16) Terus ini nanti kalau jadi ngganteng ke sini terus. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (17) Nanti kalau bapak bagus, nanti tak ke sini sendiri mas. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (18) Sek, sek, sek ono sing lewat, makane aku kasih kode. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

(19) Gimana caranya ya. Dha ndelik kabeh. Ndelike kabeh ki. Ndelik kabeh. (Kaesang feat. GamelAwan & GaFaRock – Bersatulah, 27 Januari 2017) (20) Siap, siap nggak ikut maksude, siap nggak, ikut. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (21) Jadi setelah di jongkati alias disisirin, kalian bisa acak-acak dikit. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (22) Time to check if the coffee’s ready. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (23) Oke, how to play, interact, skip messages, oke, oke. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (24) I better get back to work. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (25) I see you. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (26) 3D gaming development. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (27) There’s something, ya, ya, ya, terserah, terserah, terserah. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (28) I see you too. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (29) I hear her knock on the door. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (30) She has done very bad thing. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (31) Check my drawer. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (32) Ada sesuatu, flashlight. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (33) Eh, enggak, sale dulu. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (34) Tak tujes kamu pakai ini, pakai bolpen. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (35) La wong presiden pakai voorijder bisa telat apalagi kita. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (36) Otw ndasmu, asem kowe. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (37) Jadi aku juga ndeso. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (38) Apa ta le? Mau sukses sama kaya ya kerja keras ta. Masak pengin penake tok? (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (39) Apa ta pak, pak. Nggak cetha. (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (40) Tapi ntar, ntar, ini masih satu menit e. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (41) Biar sehat itu, makannya yang ijo-ijo, padahal rasanya nggak enak banget makan yang ijo, tapi ya, makan yang sehat. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (42) Mas, nyetir mas. Nggilani banget, sumpah mas. (Pulang Solo untuk Nikahan Mbak Ayang, 11 November 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

(43) Jadi ini ceritanya kayak ada orang yang nglembur kerja dan dia di kantor sendirian, dan begitulah, ada hantu kayaknya. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (44) Layarnya tu nglengkung, karena yang lengkung itu lebih bagus dari pada yang datar. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (45) Jadi kali ini aku nggak ada gandengan dan terpaksa ngegandeng ibu. Tapi kayaknya ibu bakal digandeng sama bapak dan ya udah nggak ada gandengan. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (46) Sedikit bingung dengan terminal 2 karena nggak pernah ke sini sebelumnya aku dari tadi tu udah muter-muter cari makanan tapi sayangnya nggak ada yang cocok sama aku dan harganya mahalnya minta ampun, jadi ya nanti makan aja di pesawat yang gratis. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (47) Sang, jangan kenceng-kenceng lo Sang. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (48) Aku tak nyari pertanyaan dulu. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (49) Sininya bikin gatel. Ayo jawab-jawab, mbak Ayang tok yang jawab. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (50) Buktine ini. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (51) Nggonceng adem. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017) (52) Karena nggak ada yang ngeladeni aku ngevlog kali ini, jadi, yak, aku sudahin aja vlog hari ini. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017) (53) Baleni. (NgeVlog Sama Mas Gibran, 28 November 2017) (54) Bye. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017)

b. Keterbatas Penggunaan Kode

(55) Jadi aku harap setelah aku upload video kayak video ini bisa dua ratus ribu dan sebenernya nggak mau giveaway atau bikin challenge. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (56) Nah, soft sprint itu yang penting untuk lari dari hantu. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (57) Ini harus banget ya setting-nya lagi hujan gini. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (58) Jadi kalau kalian zoom itu nggak bakal pecah. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (59) Ya, aku tu liat detail dari hasil kamera belakangnya itu bener-bener sumpah keren banget, cuma skill-ku aja yang kurang. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (60) This one. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (61) Ya sorry. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

(62) Berapa jumlah persegi? Persegi? square? (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (63) Yang ini retangle. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (64) Ya, jadi aku sekarang udah di airport, di Changi Airport. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (65) Aku nggak usah pakai sinematik yang harus, aku ini one man show nggak bisa apa namanya, aku ambil dulu kameranya, aku taruh sampai kayak gini kayak gini. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (66) Tadi tu udah dipanggil-panggilin kalau udah telat katanya udah last goal, padahal masih ngantre. (Pulang Solo Untuk Nikahan Mbak Ayang¸ 11 November 2017) (67) Apalagi kalau kamu traveling ke luar negeri misalnya. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017)

c. Penggunaan Istilah yang Lebih Popular

(68) Jadi aku harap setelah aku upload video kayak video ini bisa dua ratus ribu dan sebenernya nggak mau giveaway atau bikin challenge. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (69) Oke, jadi awalnya pasti new game dulu. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017) (70) Dah, sekarang mouse-ku yang nggak gerak, nggak tau kenapa. (UNBOXING Monitor TAPI GAK NYALA (KLIKBET), 2 September 2017) (71) Jadi aku harap setelah aku upload video kayak video ini bisa dua ratus ribu dan sebenernya nggak mau giveaway atau bikin challenge. (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017) (72) Dan bagi kalian yang pengen download game ini, kalian bisa temukan langsung di App Store, di apa, Apple Store ya? (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017)

d. Untuk Sekadar Bergengsi

(73) Ntar pada kaget ntar pas meeting. (Pilok #25- Mas Jumadi Nyukur Bapak, 16 Januari 2017) (74) Saya dari freelance ya. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (75) Kan aku basic-nya sombong mas. Sombong. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (76) Aku Kaesang and this is my vlog. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

(77) Dan yang penting tu sendalnya tu nyaman dipakai dan stylish itu juga penting karena namanya anak muda nggak bisa dong fesyen itu ditinggalin. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (78) Di video kali ini aku bakal nge-review sepatu yang kayaknya bakal booming atau ngetren. (#BapakMintaProyek, 27 Mei 2017) (79) Yo, what’s up guys? (Pilok #29- MEDAN, 17 Juni 2017) (80) Aku hair dryer-an dulu. (Mulai NgeVlog, 28 Agustus 2017) (81) Jarang lo di-interview sama aku. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (82) Congratulation. (SAH !!!!!, 11 November 2017) (83) Jadi waktu itu aku lagi searching-searching video di YouTube dan aku tu seneng banget karna kenapa? Aku itu nemuin trailer film Chrisye. (In Memorian Om Chrisye, 1 Desember 2017)

e. Pilihan Kata yang Lebih Singkat

(84) Yak sekarang aku lagi garukin hidung alias ngupil. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (85) Kaesang : Jadi kalau kalian zoom itu nggak bakal pecah. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (86) Jadi ya, hari ini tu sebenernya launching produk Sang Javas cuma dari tadi aku nggak bisa ngevlog, emang pas. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (87) Itu biar aku nanti ngeditnya gampang. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (88) Di nikahanya nanti ngundang artis Korea nggak? (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (89) Ntar nyapu dulu. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (90) Oke guys, aku barusan tadi ngetes. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (91) Dan ya bagi kalian yang pengen ngecek produknya mereka bisa ke Twitter-nya mereka. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) (92) Bro, subscriber di channel kita ok nggak nambah-nambah ya? (Pilok #24- Nunggu 200,000, 12 Januari 2017 (93) Nggak ada kopinya, nipu ni orang. (Maen Game Horor #MALJUM, 30 Maret 2017 (94) Itu yang ngedit siapa mas? (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (95) Keren hasilnya karena mas Kaesang ini jago ngerap. (Pilok #26 Dibalik Lagu Bersatulah, 12 Februari 2017) (96) Jadi kalian tau kan kalau selama ini orang suka banget ngebahas sepatu yang kayak lagi ngetren banget yang namanya tu, aku di sini nggak bakal ngebahas itu karena aku pengen bahas sesuatu yang buatannya Indonesia. (Pilok #27- Sendal Asli Indonesia, 11 Maret 2017) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

(97) Aku juga nyari ini pomade susah banget. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (98) Dan sekarang itu kegantenganku cuma nambah lima persenlah. (Pilok #28- Ganteng Itu Murah, 21 Maret 2017) (99) Setelah alarm yang jam delapan nyala sebisa mungkin kalian tidur lagi. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (100) Yak sekarang aku lagi garukin hidung alias ngupil. (Tips Untuk Telat feat Yanto Culun, 6 Mei 2017) (101) Wah, ada HP nganggur ini. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (102) Woy, jangan seenaknya ngambil, belum lunas itu. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (103) Kalau kalian ngerasa kurang, kalian bisa tambahin lagi. Kalian bisa beli, iyalah beli, masa nyolong. (#Ripiu Vivo V5S - Next Level of Selfie, 21 Mei 2017) (104) Tapi kenapa aku pilihinnya abu-abu buat bapak, karena apa, karena ya pengin yang agak ngejreng, agak beda. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017) (105) Nonton video aja. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (106) Mau nutup videoku harus gini. (Kuis Iseng Part 2 Ft. Garuda Sipit, 10 Juni 2017) (107) Kebetulan tadi tu rame banget, bener-bener rame, jadi ya nggak ada kesempatan sama sekali buat ngevlog. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (108) Kamu kok ngemut kayak gitu to dek. (CFD Solo, 31 Agustus 2017) (109) Saya fokus nyetir mas. (NIKAH!!!!!!! (KLIKBET), 11 September 2017) (110) La ni ada orang nanya lagi, dari Laksmasiagian, nikah di mana pakai adat apa, Batak atau Jawa, apa campuran? (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (111) Di nikahanya nanti ngundang artis Korea nggak? (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (112) Ngejar-ngejar aku. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (113) O tekniknya gitu, mancing-mancing. (QnA: Aku, Mas Boby, dan Mbak Ayang, 18 September 2017) (114) Dipotongnya tu gede. Jadi jangan diliat nominalnya, tapi kita nerima bersihnya tu enggak. (PENGHASILAN YOUTUBER, 5 Oktober 2017) (115) Yak, ini udah selesai tadi ijab qobul-nya dan sekarang itu lagi salam- salaman. (SAH !!!!!, 11 November 2017) (116) Kamu kok jahat banget sih nendang-nendang, baru wawancara kok. (SAH !!!!!, 11 November 2017) (117) Mbak, aku nggak nyuruh kamu, mbak. (NgeVlog Sama Mas Gibran, 28 November 2017) (118) Jadi ya kenapa aku bikin video ini, karena tadi ada beberapa dari kalian yang tanya tentang ini sepatu di Instagram-ku dan banyak dari kalian yang nge-tag aku ke instagram yang lain tentang ini sepatu. (#RIPIU Sepokat Bapak, 9 Juni 2017)