Hal B.Indd 1 7/29/2020 8:54:44 PM

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Hal B.Indd 1 7/29/2020 8:54:44 PM INTERNATIONAL MEDIA, KAMIS 30 JULI 2020 Bertemu Mendagri, DKPP Polhukam B Laporkan Perkembangan Kasus IDN/ANTARA Evi Novida Ginting Manik JAKARTA (IM) - Dewan Jokowi, Pengacara Minta Evi PERTEMUAN Kehormatan Penyelenggara Novida Dikembalikan sebagai Pemilu ( DKPP) bertemu den- Komisioner KPU Diberitakan, ZULKIFLI HASAN gan Menteri Dalam Negeri perkara ini bermula ketika (Mendagri) Tito Karnavian, pertengahan Maret 2020 lalu DAN AHY Rabu (29/7). Dalam pertemuan DKPP melalui Putusan No- Ketua Umum PAN itu, salah satunya dibahas peri- mor 317/2019 memecat Evi Zulkifl i Hasan (kiri) hal perkembangan kasus peme- Novida Ginting Manik sebagai melakukan salam catan Evi Novida Ginting Man- Komisioner KPU. ik sebagai komisioner Komisi Evi dinilai melanggar kode dengan Ketua Umum Pemilihan Umum (KPU). etik penyelenggara pemilu Partai Demokrat Agus “Iya ada diskusi itu ya, jadi dalam perkara pencalonan Harimurti Yudhoyono Pak Mendagri enggak pernah anggota DPRD Provinsi Kali- bertanya secara formal infor- mantan Barat daerah pemilihan (kanan) saat per- mal. Tapi diskusi berkembang Kalimantan Barat 6 yang me- temuan di kantor DPP bahwa saya sampaikan ada ini libatkan caleg Partai Gerindra PAN, Jakarta, Rabu dan beliau mendengarkan saja,” bernama Hendri Makaluasc. ujar Muhammad di Kantor Ke- Menindaklanjuti Putuaan (29/7). Pertemuan mendagri, Rabu (29/7). DKPP, Presiden Jokowi menge- tersebut membahas “Intinya kami sampaikan luarkan Surat Keputusan Nomor sejumlah isu nasional dalam konstruksi UU 7 ta- 34/P Tahun 2020 yang member- termasuk pemba- hun 2017 disebutkan bahwa hentikan Evi secara tidak hormat putusan DKPP itu fi nal dan per tanggal 23 Maret 2020. Usai hasan rencana koalisi mengikat. Mengikat bagi siapa? pemberhentian itu, Evi meng- pada Pilkada 2020. Bagi presiden, bagi KPU, bagi gugat surat surat keputusan Bawaslu untuk menjalankan,” Presiden ke PTUN. lanjutnya. Kemudian, melalui putu- Dengan demikian, kata san bernomor 82/G/2020/ dia, yang dilakukan Presiden PTUN.JKT yang terbit pada Joko Widodo memberhentikan 23 Juli , PTUN menyatakan Evi Novida Ginting Manik membatalkan Surat Keputusan sudah tepat. Hal itu diperkuat Presiden Nomor 34/P Tahun dengan adanya sidang etik di 2020 tentang pemecatan Evi Pemerintah Kebut Perpres Pelibatan TNI DKPP sebelum adanya pem- Novida. berhentian. Karena sudah ada Salah satu amar putusan proses yang sesuai dengan tu- juga memerintahkan Presiden gas DKPP, Muhammad menilai merehabilitasi nama baik dan putusan mereka sedianya tidak memulihkan kedudukan Evi dalam Penanggulangan Terorisme dipersoalkan lagi. Dia menam- Novida sebagai Komisioner bahkan, Tito tidak memberikan KPU masa jabatan 2017-2022. ya covid-19 tidak dijadikan alasan Diberitakan sebelumnya, lagu mars marinir. Mengena- intervensi atas perkembangan Oleh karena amar putusan Ada beberapa alasan mengapa Perpres untuk terus menerus menunda Mahfud MD kembali melan- kan jaket bermotif loreng yang ada. tersebut belum dijalankan pelibatan TNI dalam penanggulanga n pembahasan Perpres tersebut jutkan serangkaian kunjun- Marinir, berbalut kemeja putih “Tidak ada intervensi Presiden hingga saat ini, pihak dengan tetap mengedepankan gan kerja (Kunker). Kali ini dan celana panjang hitam, apapun. Pak Mendagri meng- Evi Novida pun menyam- teroris harus diselesaikan dengan hak asasi manusia. mantan menteri pertahanan mantan menteri Kehakiman ini hormati independensi DKPP,” paikan desakan ke Presiden “Begitu kita berpikir lagi, di- era Gus Dur ini mengadakan disambut langsung Komandan tambahnya. Baca juga: Surati Jokowi. Q mei segera. Alasan pertama, yakni pemba- hadang lagi oleh pandemi covid- kunjungan kerja ke Sarang Korps Marinir (Dankormar) hasan terkait Perpres sudah tertunda 19. Tetapi kita sudah bersepakat Petarung, Korps Marinir Ci- Mayjen TNI Suhartono. bahwa covid-19 tidak akan landak, Jakarta Selatan, Rabu Kunjungan kerja Menko Di Pengadilan, Lucinta Luna Mengaku selama satu tahun lebih akibat masalah mematikan tugas-tugas kita dan (29/7/2020). Polhukam turut dihadiri pejabat kita akan segera melanjutkan Mahfud tiba pukul 13.25 dari Kementerian Pertahanan Pilpres dan Pileg yang lalu. peembahasan itu dengan tetap WIB dengan menaiki kend- (Kemhan), Markas Besar (Mabes) Sebanyak Tiga Kali Pakai Ekstasi menjunjung tinggi hak asasi araan tempur (ranpur) marinir TNI, Mabes TNI AL, serta Mako JAKARTA (IM) - Terdak- mendapat ekstasi dari seseorang JAKARTA (IM) - Men- (Denjaka), Cilandak, Jakarta manusia,” ungkapnya. jenis LVT7 serta iring-iringan Korps Marinir. Q mei wa kasus narkoba dan psikotro- perempuan yang tidak dikenal teri Koordinator Bidang Poli- Selatan, Rabu (29/7). pika Lucinta Luna mengakui saat di tempat hiburan malam tik Hukum dan Keamanan Mahfud menuturkan, pernah mengonsumsi ekstasi. di kawasan Senopati. (Menkopolhukam), Mahfud beberapa alasan mengapa Pengakuan itu disampaikan Lu- “Setelah dapat ekstasi itu MD menyebut pemerintah Perpres tersebut harus disele- cinta dalam sidang pemeriksaan terdakwa coba namun karena tengah mengebut proses per- saikan dengan segera. Alasan terdakwa di Pengadilan Negeri rasanya tidak enak kemudian ampungan daripada Peraturan pertama, yakni pembahasan Jakarta Barat, Rabu (29/7). terdakwa bawa pulang,” ujar Presiden (Perpres), yang men- terkait Perpres sudah tertunda “Saya pernah konsumsi inex Asep membacakan dakwaan Lu- gatur pelibatan TNI dalam selama satu tahun lebih akibat (ekstasi) satu tahun yang lalu,” cinta Luna di Pengadilan Negeri penanggulangan terorisme. masalah Pilpres dan Pileg kata Lucinta saat ditanya Jaksa Jakarta Barat, Rabu (27/5). Menurutnya, pelibatan TNI yang lalu. Penuntut Umum (JPU). Ia men- Asep dalam dakwaannya dalam penanggulangan teror- “Karena menurut undang- gaku sudah tiga kali mengon- menyebut dua butir ekstasi itu isme merupakan pengaplika- undang itu seharusnya sudah se- sumsi narkoba tersebut. Pertama didapat Lucinta Luna dari orang sian amanat Undang-Undang lesai tanggal 21 Juni Tahun 2019, kali ia mengonsumsi ekstasi yang tak dikenalnya sewaktu Nomor 5 Tahun 2018. tapi waktu itu kita sibuk mengh- tahun 2018. Pada 2018, Lucinta dia berada di tempat hiburan “Saya sudah mendiskusikan adapi keriuhan Pilpres dan Pileg mengaku dua kali mengonsumsi malam pada Februari 2020. Pada ini dengan LSM dan teman- dan sesudah itu baru kita mulai ekstasi. Terakhir ia mengonsumsi Februari 2020, seminggu sebe- teman parpol, dengan lintas berpikir lagi,” tuturnya. ekstasi November 2019 lalu. lum Lucinta Luna berlibur ke kementerian dan lembaga juga. Lebih lanjut Mahfud menu- “Bulan November tahun Pulau Bali, Lucinta membuang Memang tidak ada jawaban lain turkan alasan kedua, menurut- IDN/ANTARA 2019 itu di Malaysia. Saya kon- ekstasi itu ke tong sampah. Ke- bahwa Perpres itu harus segera nya, saat awal-awal pandemi AKSI MENOLAK OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA sumsi satu setengah, waktu mudian pada Selasa 11 Februari, diproses lebih lanjut pemba- covid-19 terjadi, itu menjadi hal Sejumlah buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, itu dikasih teman saya,” ucap polisi melakukan penggeledahan hasannya,” ucapnya di Mako yang cukup mengganggu. Na- Senayan, Jakarta, Rabu (29/7). Mereka menuntut DPR untuk mengh- Lucinta. di apartemen dan ditemukan Detasemen Jala Mangkara mun, dia memastikan bahwasan- Adapun Lucinta didakwa narkotika jenis ekstasi. entikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. atas kepemilikan ekstasi dan Lucinta Luna tidak men- tujuh butir Riklona. Ia didakwa gakui kepemilikan dua butir dengan Pasal 112 ayat (1) Un- ekstasi yang ditemukan di tong PAN Resmi Dukung Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada 2020 dang-undang Narkotika atau sampah apartemennya. Na- JAKARTA (IM) - Ketua Bobby karena begini, saya men- kota biasa. Jadi, jangan sampai mendukung Gibran. Bahkan, surat tandasnya. Pasal 127 ayat (1) huruf a UU mun hasil pemeriksaan rambut Umum (Ketum) Partai Amanat dukung Bobby PAN ini kita ingin terbawa seperti pilpres. rekomendasinya pun sudah keluar Narkotika. Kedua, Lucinta Luna Lucinta Luna menunjukkan Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pilkada ini pemilihan walikota jadi “Bobby maupun Akhyar sejak awal Bertemu AHY didakwa atas Pasal 60 ayat (3) dia telah mengonsumsi ek- mengungkap, bahwa partainya sudah adu konsep adu gagasan. Lihat sama-sama anak bangsa, dua- “Sudah (keluar), sudah dari Zulhas menyampaikan bahwa Undang-undang Psikotropika stasi selama sebulan. Hal itu resmi mendukung menantu dan anak nanti kandidat yang paling siap duanya juga agamanya Islam jadi awal,” ujar Zulhas. keluarga besar PAN merasa senang atau Pasal 62 UU Psikotropika. ditunjukkan dengan kandungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) paling mampu bisa membawa jangan sampai nanti jualan anu Adapun putri Wakil Presiden hati, dan gembira atas kedatangan Sebelumnya dalam dak- amfetamin dan MDMA atau yakni, Bobby Nasution dan Gibran perubahan,” kata Zulhas di Kantor lagi pilih yang terbaik mana nanti Maruf Amin, Zulhas menjelaskan tamu istimewa, waan, menurut jaksa, Lucinta metilendioksi-metamfetamina), Rakabuming Raka dalam Pilkada DPP PAN, Jakarta, Rabu (29/7). yang bisa membangun maju dan bahwa PAN belum memutuskan Ketum DPP Partai Demokrat, terbukti sebagai pemilik ekstasi biasanya dikenal dengan nama 2020. Bahkan, surat rekomendasinya Zulhas menegaskan, pihaknya sebagainya,” tegasnya. dukungan untuk Pilkada Kota Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dibuang di tempat sampah ekstasi, E, X atau XTC yang sudah diteken olehnya tidak ingin di pilkada kota Medan Untuk pilkada kota Solo, Tangerang Selatan (Tangsel). melakukan kunjungan ke kantor apartemennya. memang seringkali ditemukan “Kota Medan
Recommended publications
  • Medan's 2020 Mayoral Election
    ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 20 April 2021 Medan’s 2020 Mayoral Election: Dynastic Politics Versus Underperforming Incumbency Deasy Simandjuntak* In this picture, Bobby Nasution (centre), son-in-law of Indonesia's President Joko Widodo, and his wife Kahiyang Ayu (left) cast their votes in Medan on December 9, 2020, as Indonesia held its nationwide elections. Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election. Picture: Albert Ivan Damanik, AFP. *The author is Associate Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute and Visiting Associate Fellow at the Center for Asia-Pacific Area Studies (CAPAS), Academia Sinica. 1 ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • President Joko Widodo’s son-in-law, businessman Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election on 9 December 2020. Meanwhile, the President’s son Gibran Rakabuming Raka won Solo’s mayoral election in Central Java. In South Tangerang, Banten, all three mayoral candidates have family ties with established elites. Many observers have therefore deemed these local elections as a perpetuation of “dynastic politics”. • Bobby’s victory in Medan is especially interesting since President Jokowi did not win here in the 2019 presidential election. A key factor could be the rapprochement between Jokowi and Prabowo after the 2019 election, resulting in Bobby’s candidacy being backed by parties in the governing coalition at the national level, while his rival was aligned with the weaker and fragmented opposition parties. Voters who previously supported Prabowo’s cause became less averse to voting for Bobby. • Bobby’s campaign clearly benefited from his personal link to the President’s family.
    [Show full text]
  • Capital Comparison of Candidates from Political Dynasties in the 2020 Mayoral and Deputy Mayoral Election in Indonesia
    Journal of Social Political Sciences JSPS Vol. 2, No. 2, May, 2021 CAPITAL COMPARISON OF CANDIDATES FROM POLITICAL DYNASTIES IN THE 2020 MAYORAL AND DEPUTY MAYORAL ELECTION IN INDONESIA Siti Sadiyatunnimah Department of Political Science, Faculty of Social & Political Sciences, Universitas Nasional. Jakarta, Indonesia Email: [email protected] Abstract : This study was conducted to compare the capital owned by candidates from political dynasties in the 2020 mayor and deputy mayor elections and make a generalization about which capital turns out to be the most influential in the election. The study is a comparative research which uses the Large-N, a method that compares cases in a broad area and a large number, with 28 candidates from political dynasties as the objects. The conclusion of this study is that the dynasties owned by candidates do not seem to mean much in the 2020 mayor and deputy mayor elections. The victories of candidates from political dynasties were influenced by various combinations of capital. No capital is more influential than other capital because ownership of capital will not mean much if the candidate does not have a good enough strategy in using that capital to attract voters. Key words: Economic Capital, Election, Political Capital, Political Dynasty, Social Capital Submission : Feb, 11th 2020 Revision : April 18th 2021 Publication : May 28th 2021 INTRODUCTION Indonesia is a country that adheres to a democratic system and conducts General Elections as a direct implementation of democracy. The holding of regional head and deputy regional head elections (local election) is an important part in a democratic country like Indonesia, as stated in Article 18 of the 1945 Constitution.
    [Show full text]
  • The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics
    ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 28 January 2021 The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics Norshahril Saat* Voters put on plastic gloves as they queue up at a polling station in Surabaya, Jawa, on December 9, 2020, as Indonesia kicked off its nationwide elections. Unlike Jawa and Sumatera, regional elections in South Kalimantan did not elicit much attention from observers. Photo: Juni Kriswanto (AFP). *Norshahril Saat is Senior Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, and Co-coordinator of the Indonesia Studies Programme. He wishes to thank Mr Muhajir Ahmad, PhD Candidate of Department of Political and Social Change, Australian National University (ANU), and Mr Made Supriatma, Visiting Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, for their comments. 1 ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional election in South Kalimantan (Kalimantan Selatan or Kalsel) did not elicit much attention from observers before the 9 December polls. The focus was instead on the contests in Jawa and Sumatera. • In Kalimantan Selatan, the gubernatorial contest was between incumbent Haji Sahbirin Noor, who paired with his former rival Haji Muhidin; and Denny Indrayana and Difriadi Drajat. The Sahbirin-Muhidin pair had always been the favorites to win, having received backing from more political parties and rich businesses than their rivals. • During the campaign, the Denny-Rifdiadi team lodged several complaints against their opponent to the local election commission for breaching electoral regulations laws. The main complaint was that Sahbirin took advantage of his position as incumbent to garner votes, including claiming credit for nationwide Covid-19 aid distributed to the masses.
    [Show full text]
  • CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 I
    CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 i LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 iii iv LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Legislasi Masa Pandemi: Catatan Kinerja Legislasi DPR 2020 © 2021 KOORDINATOR TIM PENULIS Nabila Jusuf TIM PENULIS Agil Oktaryal Antoni Putra Estu Dyah Arianti Fajri Nursyamsi Giri Ahmad Tauk Gita Putri Damayana M. Nur Sholikin Muhammad Faiz Aziz Ronald Roandri EDITOR Rizky Argama Auditya Firza Saputra DESAIN SAMPUL DAN ISI Ardi Yunanto 13,8 x 20,3 cm; i-xiv + 210 halaman ISBN: 978-623-92150-1-9 Edisi pertama, Juli 2021 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang PENERBIT Y S H K I (YSHK) Puri Imperium Oce Plaza Unit G-9, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta Selatan 12980 Telp. 021-83701809 www.pshk.or.id v Daftar Isi K P • xi BAB 1. PENDAHULUAN • 3 1.1. Perencanaan Tak Matang sebagai Problem Berulang • 3 1.2. Capaian Rendah, Legitimasi Minim • 7 1.3. Evaluasi dan Degradasi Fungsi Prolegnas • 11 1.4. Tinjauan Kualitas Legislasi • 13 1.5. Tinjauan Proses Legislasi • 18 BAB 2. MENGURAI UNDANG-UNDANG • 25 2.1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 • 25 2.2. Perubahan atas Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara • 40 2.3 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota • 58 2.4. Perubahan Ketiga atas Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi • 67 2.5.
    [Show full text]
  • Wagub Pimpin Sidak Ke PT. Kahatex Karawang Diduga Jadi Lokasi
    FAJAR INDONESIA NETWORK KAMIS 13 FEBRUARI 2020 MAJU BERSAMA KORAN JUARA! HARGA RP 3.000 10 Rumah Tertimbun Longsor lam sepenuhnya dalam kubang- Dudi menyebutkan, 8 rumah timbun, dampak longsor da- Titik awal longsor yang ber- 80 Rumah Lainnya an lumpur hingga menutupi yang tertimbun sebagian ju- ri bukit di pinggir Jalan Tol jarak kurang lebih 10 meter BERSIHKAN bagian atap, sedangkan sisanya ga tidak bisa ditinggali lagi Purbaleunyi itu juga meng- dari bahu Jalan Tol Purbale- BARANG: Ikut Terancam mengalami kerusakan total. lantaran rawan ambruk dan ancam 80 rumah lainnya, unyi, merupakan tebing den- Seorang petugas BPBD saat - Sedikitnya “Jadi yang sepenuhnya membahayakan pemiliknya. serta menimbun 3 hektare gan ketinggian 15 meter dan NGAMPRAH membersihkan 10 unit rumah milik warga tenggelam akibat longsor itu “Lokasinya kita sterilkan sawah, dan 4 kolam ikan. lebar mencapai 30 meter. barang yang di Kampung Hegarmanah, 2 rumah, 8 rumah lainnya semua. Pemilik rumahnya “Semua warga dari 80 rumah “Kontur tanahnya memang tertimpa longsor RT 03/04, Desa Sukatani, juga tertimbun tapi tidak se- sudah kita ungsikan, alham- yang terancam sudah kita labil karena persawahan, di- di Kampung Kecamatan Ngamprah, Ka- penuhnya. Jadi sebagian ru- dulillah tidak ada korban jiwa. ungsikan juga ke tempat aman, tambah lagi dengan rembesan Hegarmanah, bupaten Bandung Barat, mahnya saja hanya kategorinya Kita sempat bantu pemiliknya salah satunya itu Masjid Nurul air dari genangan di seberang- Desa Sukatani, tertimbun longsor pada Se- rusak parah,” kata Kepala untuk ambil surat berharga, Huda. Kesulitan yang kami nya. Tanahnya bergerak hing- Kecamatan lasa (11/2) malam. Pelaksana BPBD KBB, Dudi tapi itu juga sulit dan berba- hadapi saat evakuasi ini pe- ga menyapu sawah dan rumah Ngamprah, Dari 10 rumah yang tertimbun, Prabowo, ditemui di lokasi haya,” tuturnya.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Teori Roland Barthes Pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 Terhadap Representasi Perilaku Nepotisme)
    Representasi Perilaku Nepotisme dalam Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 (Analisis Semiotika Teori Roland Barthes pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO edisi 10 Desember 2020 terhadap Representasi Perilaku Nepotisme) Dhika Chandra Devi Monika Sri Yuliarti Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The phenomenon of the participation of two members of the President's family, Gibran Rakabuming Raka and Bobby Nasution in the 2020 regional elections, led to many assumptions in the community. One of them is the allegations related to the practice of nepotism conducted by the President's family. Many news reports have emerged related to the existence of the phenomenon. Therefore, this study aims to find out how the representation of nepotism behavior contained in the illustration on the cover of TEMPO Weekly News Magazine issue of December 10, 2020 entitled "Keluarga Berjaya" related to the phenomenon of participation of two members of the Presidential family in the 2020 elections. This study used qualitative methods with semiotic analysis of Roland Barthes models to explore denotative, connotative, and mythical meanings. As a result, some of the objects contained in the illustration have a pseudo meaning, especially in the object of rice and cotton emblems that contain the meaning of justice and prosperity. When viewed from the events that occurred and the track record of the President's performance to date, many assumptions that arise related to the purpose of the concept of justice and prosperity itself, whether for the public at large or for certain circles only.
    [Show full text]
  • The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia)
    European Journal of Molecular & Clinical Medicine ISSN 2515-8260 Volume 7, Issue 11, 2020 The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia) Sitti Aminah1, Tini Apriani2,Melati Ayuning Pranasari3,Dian Martha Indarti4,Maria Herlina 5 1,2,3,4 Affiliates: Ministry of Home Affairs Research and Development Agency 1 [email protected] Abstract: The most crucial issue of money politics in the election is the high cost of contestation borne by candidates in the election process. The study's objective is to analyze the causes of high political costs in regional head elections in Indonesia and the steps to reform the regional election system in the future. The study used a qualitative-descriptive method with a desk study technique, namely examining data sourced from literature and regulations and those related to the elections. The study found that political costs are high in regional head elections because, first, oligarchs control political parties because of the party's power to recruit candidates. In practice, recruiting candidates by political parties and coalitions of political parties are closed, elitist, and undemocratic. Party elites or oligarchs have the power to select and determine candidate pairs to fight in the regional elections. The nomination of candidates is not an arena for contesting capacities and capabilities, but rather an arena for capital struggle, popularity, and closeness to oligarchs or political party elites. Second, there are loopholes in regulations that open up space for high-cost politics, namely (1) a centralized nominating system; (2) Requirements for nomination at the political party level are too high and (3) The requirements for nomination by independent candidates are too stringent.
    [Show full text]
  • The Solo 2020 Election: Jokowi's Dynasty Begins?
    ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 25 February 2021 The Solo 2020 Election: Jokowi’s Dynasty Begins? A. Harimurti and Made Supriatma* Gibran Rakabuming Raka (centre), the son of Indonesia's President Joko Widodo, rides a bicycle to meet supporters after declaring victory in the mayoral election in Solo on December 9, 2020. Photo: Anwar Mustafa, AFP . * A. Harimurti is Lecturer in the Psychology Department at Sanata Dharma University, Yogyakarta. Made Supriatma is Visiting Fellow with the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. Made’s research focus is on Indonesian politics, civil-military relations, and ethnic/identity politics and he is also a free-lance journalist. 1 ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional elections in Solo held on 9 December 2020 attracted much attention because President Jokowi's first son, Gibran Rakabuming, ran for mayor with the support of PDIP, which controls 60% of the seats in the local parliament. • In nominating Gibran, PDIP sacrificed its local candidate Achmad Purnomo, the incumbent vice maJor who had long served the party’s grassroots. Initially, Gibran faced resistance from the local party apparatus, but clinched the nomination with endorsement from party chief Megawati Sukarnoputri and provincial party officials. Gibran rallied a large coalition and secured support from all political parties in the local parliament (40 out of 45 seats) except for the Islamist party, PKS. • Following Gibran’s nomination, an independent candidate pair, Bagyo Wahyono and FX Suparjo, emerged to challenge him. These two were largely unfamiliar faces in Solo, with little prospect of withstanding Gibran's political machine, backed as it was by Indonesia’s most powerful politician.
    [Show full text]
  • Dinasti Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020
    1 RISET NAGARA INSTITUTE: DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 Tim Peneliti: Dini Nur Fadhillah Febriansyah Ramadhan Teguh Triesna Dewa Desain Grafis: Dandy Hakim Pradana Expert Review: Yoes C. Kenawas Goris Sahdan Dewan Kurator Dr. Mulyadi Tadampali, S. Sos, M.Si. Sulfikar Amir, Ph.D Zuhairi Misrawi Direktur Eksekutif: Dr. Akbar Faizal, M.Si. NAGARA INSTITUTE, JAKARTA Jalan Dukuh Patra Nomor 57, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Email: [email protected] Oktober, 2020. 1 DAFTAR ISI 1. EXECUTIVE SUMMARY 3 2. PENGANTAR 5 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8 a. Pelaksanaan pilkada 2020 b. Calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang memiliki hubungan kekerabatan/dinasti politik dengan pejabat publik atau elit partai politik c. Jumlah calon kepala daerah/wakil yang bukan kader partai pengusung 4. PENUTUP 30 DAFTAR DIAGRAM 1. DIAGRAM 1: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah berdasarkan gender 2. DIAGRAM 2: Perkembangan Dinasti Politik Dari Tahun Ke Tahun 3. DIAGRAM 3: Sebaran Dinasti Politik dalam Pilkada Berdasarkan Jabatan 4. DIAGRAM 4: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan Petahana dan Pendatang Baru. 5. DIAGRAM 5: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan gender 6. DIAGRAM 6: Persentase Partai Politik Pengusung Dinasti Politik 7. DIAGRAM 7: Sebaran Dinasti Politik di Seluruh Indonesia Dalam Pilkada 2020 8. Diagram 8: Kepala Daerah yang Bukan dari kader partai politik pengusung 9. DIAGRAM 9: Partai Politik yang Tidak Mengusung Kadernya dalam Pilkada 2020 DAFTAR GAMBAR Sebaran Dinasti Politik Di Seluruh Indonsia Dalam Pilkada 2020 DAFTAR TABEL Istri kepala daerah yang maju dalam pilkada 2020 2 Executive Summary RISET NAGARA INSTITUTE TENTANG DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 ▪ Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak episode ke-4 akan kembali digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi Maret 2018
    Daftar Isi EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 39 SELINGAN 78 Profil Industri Film Indonesia Hamka Haq Pengantar Redaksi ...................................................... 04 08 MAJELIS KHUSUS Opini ................................................................................... 06 Sidang Paripurna MPR RI Kolom ................................................................................... 20 Bicara Buku ...................................................................... 47 MPR menggelar sidang paripurna penetapan dan pengucapan sumpah tiga pimpinan baru. Penambahan tiga Gema Pancasila .............................................................. 48 pimpinan baru MPR ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik pada MPR. Debat Majelis ............................................................... 68 Aspirasi Masyarakat ..................................................... 70 Varia MPR ......................................................................... 71 Wawancara ..................................................... 72 Figur .................................................................................... 74 Ragam ................................................................................ 76 Catatan Tepi .................................................................... 82 12 Majelis Utama Menyelamatkan Bangsa dari Bahaya Narkoba COVER 30 Edisi No.03/TH.XII/Maret 2018 Nasional Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa Kunjungan Delegasi Ketua Senat Republik Kazakstan EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 3 PENASEHAT
    [Show full text]
  • The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on Youtube
    Redi Panuju: The Comparison of Jokowi and PrabowoJurnal IlmuSubianto Sosial Exposed dan Ilmu on YouTube Politik Volume 22, Issue 3, March 2019 (245-258) ISSN 1410-4946 (Print), 2502-7883 (Online) doi: 10.22146/jsp.33172 The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on YouTube Redi Panuju Faculty of Communication Science of Dr Soetomo University Surabaya (email: [email protected]) Abstract This article reviews the exposure ratio of Jokowi and Prabowo in the YouTube channel. Joko Widodo’s alias, Jokowi, is the President of the Republic of Indonesia 2014-2019. He will re-join the 2019 presidential election, while Prabowo Subianto is a challenger who is supported by the Gerindra Party and the Prosperous Prosperity Party. The analytical method uses the semiotic concept of Strauss and John Fiske, who view the video as a sign system. The sign system is parsed through five political codes: lifestyle, transfer of power, existence, ideology and vision. This study finds that, in general, Jokowi’s videos were more visited and preferred than Prabowo’s videos, but Prabowo excelled in the transfer code of power, existence and ideology. In the video, Jokowi tends to impress himself as a person who has several characters. As the President of Indonesia, Jokowi displays a diligent character. As a political activist, Jokowi reinforces his ideology as a nationalist. As a citizen, Jokowi imitates the figure who adheres to the values of tradition As a man, Jokowi impressed himself as a humanist. Prabowo tends to feature a lavish lifestyle with equestrian sport with a historical background of the descendants of an economic Democrat Prof Sumitro Djojohadikusumo and associates himself like Soekarno.
    [Show full text]
  • Bentuk Dan Faktor Campur Kode Dalam Video Youtube
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karya sederhana ini kupersembahkan untuk mereka yang sangat kusayangi dan selalu ada mendukungku Ibu, Patricia Sri Maryanti & Bapak, Purnama vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Learn from every mistake because every experience particularly your mistakes are there to teach you and force you into being more of who you are.” - Oprah Winfrey “Pinter aja mung minteri sesama, ning pinter ngawicaksani ing kabeh insani Sugih aja mung sugihing bandha, ning sugiha kaselehing ati Ayu aja mung ayuning rupa, ning ayu kalengkap padhange nurani Bagus aja mung bagusing saderma, ning kasampurnan dikancani kaperduli kasyukur sedaya ditampi Gusti” - Handoyo Wibowo “Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31 vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
    [Show full text]