Newstrend Ketenagakerjaan 22 Oktober 2020

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Newstrend Ketenagakerjaan 22 Oktober 2020 22 OKTOBER 2020 Newstrend Ketenagakerjaan 22 Oktober 2020 Berita Terbaru 140 120 100 Positif; 123 80 60 Negatif; 27 40 20 0 Positif Negatif NEWSTREND Pemerintah Diminta Tegas Batasi Jabatan Tertentu Judul : untuk TKA Sentimen : Positif Ringkasan Dari 11 klaster yang diatur dalam UU Cipta Kerja, sektor ketenagakerjaan paling banyak disorot. Beleid ini mengubah sejumlah norma yang diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sebelum UU Cipta Kerja disahkan pemerintah, DPR, dan DPD, pemerintah sudah memberikan kemudahan bagi perekrutan tenaga kerja asing (TKA). Misalnya, memangkas prosedur perekrutan. Karena itu, pemerintah wajib mengantisipasi agar tenaga kerja Indonesia dapat bersaing. Misalnya, dengan meningkatkan pelatihan baik yang diselenggarakan pemerintah atau pihak lain. Mengingat tenaga kerja di Indonesia mayoritas lulusan setara SMP, pemerintah juga perlu memberikan perlindungan antara lain dengan membatasi jabatan tertentu yang bisa diduduki TKA. 1 Judul Kapan Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka? Ini Bocoran Soal Kartu Prakerja Gelombang 11 Nama Media tribunnews.com Newstrend Kartu Pra Kerja Halaman/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/22/kapan-kartu- prakerja-gelombang-11-dibuka-ini-bocoran-soal-kartu-prakerja- gelombang-11 Jurnalis Suci Bangun Dwi Setyaningsih Tanggal 2020-10-22 06:36:00 Ukuran 0 Warna Warna AD Value Rp 17.500.000 News Value Rp 52.500.000 Kategori Ditjen Binalattas Layanan Korporasi Sentimen Positif Narasumber positive - Tribunnews (Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja) Dengan pembukaan gelombang 10, Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja telah menyelesaikan kuota tahun anggaran 2020 sebesar 5,6 juta peserta negative - Louisa Tuhatu (Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja) Keputusan penambahan gelombang beserta kuotanya ada di tangan Komite Cipta Kerja (KCK) negative - Louisa Tuhatu (Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja) Dari gelombang 1-8 kami telah mencabut kepesertaan dari 344.959 penerima Kartu Prakerja negative - Louisa Tuhatu (Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja) KCK yang akan memutuskan mau diapakan dana tersebut Ringkasan Berikut ini informasi seputar Kartu Prakerja Gelombang 11, apakah akan dibuka atau tidak di tahun 2020. Adanya keputusan pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 11 ini berada di tangan Komite Cipta Kerja (KCK). Pihak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pun mengungkapkan soal Kartu Prakerja Gelombang 11. 2 KAPAN KARTU PRAKERJA GELOMBANG 11 DIBUKA? INI BOCORAN SOAL KARTU PRAKERJA GELOMBANG 11 Berikut ini informasi seputar Kartu Prakerja Gelombang 11, apakah akan dibuka atau tidak di tahun 2020. Adanya keputusan pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 11 ini berada di tangan Komite Cipta Kerja (KCK). Pihak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pun mengungkapkan soal Kartu Prakerja Gelombang 11. "Dengan pembukaan gelombang 10, Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja telah menyelesaikan kuota tahun anggaran 2020 sebesar 5,6 juta peserta," kata Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada Tribunnews, Senin (19/10/2020). "Keputusan penambahan gelombang beserta kuotanya ada di tangan Komite Cipta Kerja (KCK)," imbuh Louisa. UPDATE Info Terbaru Kartu Prakerja Gelombang 11, Pendaftaran Hanya di Situs Resmi www.prakerja.go.id Louisa menyebut dari gelombang 1-8 ada lebih dari 300 ribu peserta yang dicabut kepesertaannya. "Dari gelombang 1-8 kami telah mencabut kepesertaan dari 344.959 penerima Kartu Prakerja," katanya. Sedangkan untuk gelombang 9 dan 10, Louisa menyebut belum jatuh tempo. Louisa menyebut dana dari pencabutan peserta pada gelombang 1-8 dikembalikan kepada Rekening Kas Umum Negara (RKUN). "KCK yang akan memutuskan mau diapakan dana tersebut," ujarnya. Saat Kartu Pra Kerja Gelombang 11 Dibuka, Pendaftaran Hanya di www.prakerja.go.id Adapun sebagai informasi, bila pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 dibuka, sebaiknya Anda mengakses laman www.prakerja.go.id. Pastikan hanya mengakses situs resmi pemerintah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pendaftar juga diimbau tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya. Tips Hindari Aksi Penipuan saat Mendaftar Kartu Prakerja Sebaiknya, pendaftaran tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya. Jangan percaya bila menerima email yang tidak menggunakan domain email resmi Kartu Prakerja. Domain email resmi Kartu Prakerja hanya prakerja.go.id. Apabila Anda menemukan informasi mencurigakan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja, laporkan melalui nomor layanan masyarakat Kartu Prakerja 0800-150-3001. Hal ini berdasarkan keterangan di akun resmi Instagram Kartu Prakerja, @prakerja.go.id. 3 "Sobat Prakerja, mohon waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja. Alamat situs Kartu Prakerja yang resmi hanya www.prakerja.go.id Pastikan Sobat tidak memberikan data pribadi seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Jadi, pastikan Sobat hanya mengunjungi situs Kartu Prakerja yang resmi, ya!" kutipan keterangan dalam postingan Instagram @prakerja.go.id. Berikut ini syarat mendaftar Kartu Prakerja: - Kartu Prakerja diperuntukkan WNI - Berusia 18 tahun ke atas - Tidak sedang bersekolah Panduan pendaftaran Kartu Prakerja secara online: 1. Membuat akun Prakerja - Masuk ke situs www.prakerja.go.id dan pilih menu Daftar Sekarang. - Masukan nama lengkap, alamat email, dan kata sandi baru. - Cek email masuk dari akun Prakerja dan ikuti petunjuk untuk konfirmasi akun email. - Setelah konfirmasi akun email berhasil, kembali ke situs Prakerja 2. Isi data diri - Login akun Prakerja. Anda bisa memasukkan alamat email dan kata sandi yang baru dibuat. Nantinya, Anda diminta untuk verifikasi KTP, mengisi data diri, dan nomor HP. - Kemudian, masukan nomor KTP, nomor Kartu Keluarga, lalu klik Lanjutkan - Isikan data diri lengkap sesuai formulir Kartu Prakerja. Misalnya, mengenai nama lengkap, alamat email, alamat tempat tinggal, alamat domisili, pendidikan, status kebekerjaan, foto KTP, dan foto selfie dengan KTP. - Masukkan nomor telepon. Setelah mengisi nomor telepon, maka kode OTP yang dikirimkan melalui SMS. Nah, ketika swafoto, pastikan foto yang kamu unggah ketika mendaftar sudah sesuai dengan ketentuan agar akun dapat diverifikasi. Pastikan juga seluruh wajah terlihat jelas, jangan gunakan kacamata, penutup kepala, apalagi menggunakan masker. 3. Ikuti tes Siapkan kertas dan alat tulis untuk mengikuti Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar secara online. 4. Klik "Gabung" pada Gelombang yang sedang dibuka. 5. Nantikan pengumuman peserta yang lolos seleksi Gelombang melalui SMS. Nomor Layanan Masyarakat Kartu Prakerja Nomor Layanan Masyarakat Kartu Prakerja berubah menjadi: 0800-150-3001 Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, Nomor Layanan Masyarakat Kartu Prakerja akan beroperasi pada hari Senin-Minggu pukul 08.00-20.00 WIB. Selain itu, bisa menyampaikan kendala atau pertanyaan melalui: Fitur live chat di situs www.prakerja.go.id dan Email ke [email protected]. 4 Judul Berita Foto - RAPID TEST GRATIS UNTUK PENCARI KERJA Nama Media Ekonomi Neraca Newstrend Protokol Kesehatan Di Industri Halaman/URL Pg9 Jurnalis NERACA Tanggal 2020-10-22 06:30:00 Ukuran 99x126mmk Warna Hitam/Putih AD Value Rp 3.960.000 News Value Rp 19.800.000 Kategori Ditjen PPK & K3 Layanan Korporasi Sentimen Positif Ringkasan Peserta mengikuti pengambilan sempel darah untuk tes cepat (rapid test) di Balai Pelatihan Kerja (BLK) Disnaker Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/10/2020). Rapid test massal untuk 1.000 orang pencari kerja tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu terutama di lingkungan pekerja. 5 Judul Depok Programkan Bursa Kerja Daring Jembatani Pencari Kerja- Perusahaan Nama Media Ekonomi Neraca Newstrend Program Bursa Kerja Online Depok Halaman/URL Pg9 Jurnalis NERACA Tanggal 2020-10-22 06:29:00 Ukuran 93x62mmk Warna Hitam/Putih AD Value Rp 1.860.000 News Value Rp 5.580.000 Kategori Ditjen Binapenta Layanan Korporasi Sentimen Positif Narasumber positive - Manto (Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok) Program ini menyajikan pengumuman rekrutmen perusahaan yang bisa dilihat langsung oleh pencari kerja, yaitu mereka yang sudah memiliki Kartu Kuning atau AKI positive - Manto (Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok) Kami hanya memfasilitasi aplikasi BKOL yang bisa diakses melalui bkol.depok.go.id. Selanjurnya, pencari kerja diarahkan untuk membuat AKI agar terdata dan bisa memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan Ringkasan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Jawa Barat, mengembangkan Program Bursa Kerja.Online (BKOL) untuk menjembatani pencari kerja dengan perusahaan. "Program ini menyajikan pengumuman rekrutmen perusahaan yang bisa dilihat langsung oleh pencari kerja, yaitu mereka yang sudah memiliki Kartu Kuning atau AKI," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok Manto di Depok, Rabu (14/10). DEPOK PROGRAMKAN BURSA KERJA DARING JEMBATANI PENCARI KERJA- PERUSAHAAN Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Jawa Barat, mengembangkan Program Bursa Kerja.Online (BKOL) untuk menjembatani pencari kerja dengan
Recommended publications
  • Medan's 2020 Mayoral Election
    ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 20 April 2021 Medan’s 2020 Mayoral Election: Dynastic Politics Versus Underperforming Incumbency Deasy Simandjuntak* In this picture, Bobby Nasution (centre), son-in-law of Indonesia's President Joko Widodo, and his wife Kahiyang Ayu (left) cast their votes in Medan on December 9, 2020, as Indonesia held its nationwide elections. Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election. Picture: Albert Ivan Damanik, AFP. *The author is Associate Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute and Visiting Associate Fellow at the Center for Asia-Pacific Area Studies (CAPAS), Academia Sinica. 1 ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • President Joko Widodo’s son-in-law, businessman Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election on 9 December 2020. Meanwhile, the President’s son Gibran Rakabuming Raka won Solo’s mayoral election in Central Java. In South Tangerang, Banten, all three mayoral candidates have family ties with established elites. Many observers have therefore deemed these local elections as a perpetuation of “dynastic politics”. • Bobby’s victory in Medan is especially interesting since President Jokowi did not win here in the 2019 presidential election. A key factor could be the rapprochement between Jokowi and Prabowo after the 2019 election, resulting in Bobby’s candidacy being backed by parties in the governing coalition at the national level, while his rival was aligned with the weaker and fragmented opposition parties. Voters who previously supported Prabowo’s cause became less averse to voting for Bobby. • Bobby’s campaign clearly benefited from his personal link to the President’s family.
    [Show full text]
  • Capital Comparison of Candidates from Political Dynasties in the 2020 Mayoral and Deputy Mayoral Election in Indonesia
    Journal of Social Political Sciences JSPS Vol. 2, No. 2, May, 2021 CAPITAL COMPARISON OF CANDIDATES FROM POLITICAL DYNASTIES IN THE 2020 MAYORAL AND DEPUTY MAYORAL ELECTION IN INDONESIA Siti Sadiyatunnimah Department of Political Science, Faculty of Social & Political Sciences, Universitas Nasional. Jakarta, Indonesia Email: [email protected] Abstract : This study was conducted to compare the capital owned by candidates from political dynasties in the 2020 mayor and deputy mayor elections and make a generalization about which capital turns out to be the most influential in the election. The study is a comparative research which uses the Large-N, a method that compares cases in a broad area and a large number, with 28 candidates from political dynasties as the objects. The conclusion of this study is that the dynasties owned by candidates do not seem to mean much in the 2020 mayor and deputy mayor elections. The victories of candidates from political dynasties were influenced by various combinations of capital. No capital is more influential than other capital because ownership of capital will not mean much if the candidate does not have a good enough strategy in using that capital to attract voters. Key words: Economic Capital, Election, Political Capital, Political Dynasty, Social Capital Submission : Feb, 11th 2020 Revision : April 18th 2021 Publication : May 28th 2021 INTRODUCTION Indonesia is a country that adheres to a democratic system and conducts General Elections as a direct implementation of democracy. The holding of regional head and deputy regional head elections (local election) is an important part in a democratic country like Indonesia, as stated in Article 18 of the 1945 Constitution.
    [Show full text]
  • Hal B.Indd 1 7/29/2020 8:54:44 PM
    INTERNATIONAL MEDIA, KAMIS 30 JULI 2020 Bertemu Mendagri, DKPP Polhukam B Laporkan Perkembangan Kasus IDN/ANTARA Evi Novida Ginting Manik JAKARTA (IM) - Dewan Jokowi, Pengacara Minta Evi PERTEMUAN Kehormatan Penyelenggara Novida Dikembalikan sebagai Pemilu ( DKPP) bertemu den- Komisioner KPU Diberitakan, ZULKIFLI HASAN gan Menteri Dalam Negeri perkara ini bermula ketika (Mendagri) Tito Karnavian, pertengahan Maret 2020 lalu DAN AHY Rabu (29/7). Dalam pertemuan DKPP melalui Putusan No- Ketua Umum PAN itu, salah satunya dibahas peri- mor 317/2019 memecat Evi Zulkifl i Hasan (kiri) hal perkembangan kasus peme- Novida Ginting Manik sebagai melakukan salam catan Evi Novida Ginting Man- Komisioner KPU. ik sebagai komisioner Komisi Evi dinilai melanggar kode dengan Ketua Umum Pemilihan Umum (KPU). etik penyelenggara pemilu Partai Demokrat Agus “Iya ada diskusi itu ya, jadi dalam perkara pencalonan Harimurti Yudhoyono Pak Mendagri enggak pernah anggota DPRD Provinsi Kali- bertanya secara formal infor- mantan Barat daerah pemilihan (kanan) saat per- mal. Tapi diskusi berkembang Kalimantan Barat 6 yang me- temuan di kantor DPP bahwa saya sampaikan ada ini libatkan caleg Partai Gerindra PAN, Jakarta, Rabu dan beliau mendengarkan saja,” bernama Hendri Makaluasc. ujar Muhammad di Kantor Ke- Menindaklanjuti Putuaan (29/7). Pertemuan mendagri, Rabu (29/7). DKPP, Presiden Jokowi menge- tersebut membahas “Intinya kami sampaikan luarkan Surat Keputusan Nomor sejumlah isu nasional dalam konstruksi UU 7 ta- 34/P Tahun 2020 yang member- termasuk pemba- hun 2017 disebutkan bahwa hentikan Evi secara tidak hormat putusan DKPP itu fi nal dan per tanggal 23 Maret 2020. Usai hasan rencana koalisi mengikat. Mengikat bagi siapa? pemberhentian itu, Evi meng- pada Pilkada 2020.
    [Show full text]
  • The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics
    ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 28 January 2021 The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics Norshahril Saat* Voters put on plastic gloves as they queue up at a polling station in Surabaya, Jawa, on December 9, 2020, as Indonesia kicked off its nationwide elections. Unlike Jawa and Sumatera, regional elections in South Kalimantan did not elicit much attention from observers. Photo: Juni Kriswanto (AFP). *Norshahril Saat is Senior Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, and Co-coordinator of the Indonesia Studies Programme. He wishes to thank Mr Muhajir Ahmad, PhD Candidate of Department of Political and Social Change, Australian National University (ANU), and Mr Made Supriatma, Visiting Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, for their comments. 1 ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional election in South Kalimantan (Kalimantan Selatan or Kalsel) did not elicit much attention from observers before the 9 December polls. The focus was instead on the contests in Jawa and Sumatera. • In Kalimantan Selatan, the gubernatorial contest was between incumbent Haji Sahbirin Noor, who paired with his former rival Haji Muhidin; and Denny Indrayana and Difriadi Drajat. The Sahbirin-Muhidin pair had always been the favorites to win, having received backing from more political parties and rich businesses than their rivals. • During the campaign, the Denny-Rifdiadi team lodged several complaints against their opponent to the local election commission for breaching electoral regulations laws. The main complaint was that Sahbirin took advantage of his position as incumbent to garner votes, including claiming credit for nationwide Covid-19 aid distributed to the masses.
    [Show full text]
  • CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 I
    CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 i LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 iii iv LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Legislasi Masa Pandemi: Catatan Kinerja Legislasi DPR 2020 © 2021 KOORDINATOR TIM PENULIS Nabila Jusuf TIM PENULIS Agil Oktaryal Antoni Putra Estu Dyah Arianti Fajri Nursyamsi Giri Ahmad Tauk Gita Putri Damayana M. Nur Sholikin Muhammad Faiz Aziz Ronald Roandri EDITOR Rizky Argama Auditya Firza Saputra DESAIN SAMPUL DAN ISI Ardi Yunanto 13,8 x 20,3 cm; i-xiv + 210 halaman ISBN: 978-623-92150-1-9 Edisi pertama, Juli 2021 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang PENERBIT Y S H K I (YSHK) Puri Imperium Oce Plaza Unit G-9, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta Selatan 12980 Telp. 021-83701809 www.pshk.or.id v Daftar Isi K P • xi BAB 1. PENDAHULUAN • 3 1.1. Perencanaan Tak Matang sebagai Problem Berulang • 3 1.2. Capaian Rendah, Legitimasi Minim • 7 1.3. Evaluasi dan Degradasi Fungsi Prolegnas • 11 1.4. Tinjauan Kualitas Legislasi • 13 1.5. Tinjauan Proses Legislasi • 18 BAB 2. MENGURAI UNDANG-UNDANG • 25 2.1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 • 25 2.2. Perubahan atas Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara • 40 2.3 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota • 58 2.4. Perubahan Ketiga atas Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi • 67 2.5.
    [Show full text]
  • Wagub Pimpin Sidak Ke PT. Kahatex Karawang Diduga Jadi Lokasi
    FAJAR INDONESIA NETWORK KAMIS 13 FEBRUARI 2020 MAJU BERSAMA KORAN JUARA! HARGA RP 3.000 10 Rumah Tertimbun Longsor lam sepenuhnya dalam kubang- Dudi menyebutkan, 8 rumah timbun, dampak longsor da- Titik awal longsor yang ber- 80 Rumah Lainnya an lumpur hingga menutupi yang tertimbun sebagian ju- ri bukit di pinggir Jalan Tol jarak kurang lebih 10 meter BERSIHKAN bagian atap, sedangkan sisanya ga tidak bisa ditinggali lagi Purbaleunyi itu juga meng- dari bahu Jalan Tol Purbale- BARANG: Ikut Terancam mengalami kerusakan total. lantaran rawan ambruk dan ancam 80 rumah lainnya, unyi, merupakan tebing den- Seorang petugas BPBD saat - Sedikitnya “Jadi yang sepenuhnya membahayakan pemiliknya. serta menimbun 3 hektare gan ketinggian 15 meter dan NGAMPRAH membersihkan 10 unit rumah milik warga tenggelam akibat longsor itu “Lokasinya kita sterilkan sawah, dan 4 kolam ikan. lebar mencapai 30 meter. barang yang di Kampung Hegarmanah, 2 rumah, 8 rumah lainnya semua. Pemilik rumahnya “Semua warga dari 80 rumah “Kontur tanahnya memang tertimpa longsor RT 03/04, Desa Sukatani, juga tertimbun tapi tidak se- sudah kita ungsikan, alham- yang terancam sudah kita labil karena persawahan, di- di Kampung Kecamatan Ngamprah, Ka- penuhnya. Jadi sebagian ru- dulillah tidak ada korban jiwa. ungsikan juga ke tempat aman, tambah lagi dengan rembesan Hegarmanah, bupaten Bandung Barat, mahnya saja hanya kategorinya Kita sempat bantu pemiliknya salah satunya itu Masjid Nurul air dari genangan di seberang- Desa Sukatani, tertimbun longsor pada Se- rusak parah,” kata Kepala untuk ambil surat berharga, Huda. Kesulitan yang kami nya. Tanahnya bergerak hing- Kecamatan lasa (11/2) malam. Pelaksana BPBD KBB, Dudi tapi itu juga sulit dan berba- hadapi saat evakuasi ini pe- ga menyapu sawah dan rumah Ngamprah, Dari 10 rumah yang tertimbun, Prabowo, ditemui di lokasi haya,” tuturnya.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Teori Roland Barthes Pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 Terhadap Representasi Perilaku Nepotisme)
    Representasi Perilaku Nepotisme dalam Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 (Analisis Semiotika Teori Roland Barthes pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO edisi 10 Desember 2020 terhadap Representasi Perilaku Nepotisme) Dhika Chandra Devi Monika Sri Yuliarti Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The phenomenon of the participation of two members of the President's family, Gibran Rakabuming Raka and Bobby Nasution in the 2020 regional elections, led to many assumptions in the community. One of them is the allegations related to the practice of nepotism conducted by the President's family. Many news reports have emerged related to the existence of the phenomenon. Therefore, this study aims to find out how the representation of nepotism behavior contained in the illustration on the cover of TEMPO Weekly News Magazine issue of December 10, 2020 entitled "Keluarga Berjaya" related to the phenomenon of participation of two members of the Presidential family in the 2020 elections. This study used qualitative methods with semiotic analysis of Roland Barthes models to explore denotative, connotative, and mythical meanings. As a result, some of the objects contained in the illustration have a pseudo meaning, especially in the object of rice and cotton emblems that contain the meaning of justice and prosperity. When viewed from the events that occurred and the track record of the President's performance to date, many assumptions that arise related to the purpose of the concept of justice and prosperity itself, whether for the public at large or for certain circles only.
    [Show full text]
  • The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia)
    European Journal of Molecular & Clinical Medicine ISSN 2515-8260 Volume 7, Issue 11, 2020 The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia) Sitti Aminah1, Tini Apriani2,Melati Ayuning Pranasari3,Dian Martha Indarti4,Maria Herlina 5 1,2,3,4 Affiliates: Ministry of Home Affairs Research and Development Agency 1 [email protected] Abstract: The most crucial issue of money politics in the election is the high cost of contestation borne by candidates in the election process. The study's objective is to analyze the causes of high political costs in regional head elections in Indonesia and the steps to reform the regional election system in the future. The study used a qualitative-descriptive method with a desk study technique, namely examining data sourced from literature and regulations and those related to the elections. The study found that political costs are high in regional head elections because, first, oligarchs control political parties because of the party's power to recruit candidates. In practice, recruiting candidates by political parties and coalitions of political parties are closed, elitist, and undemocratic. Party elites or oligarchs have the power to select and determine candidate pairs to fight in the regional elections. The nomination of candidates is not an arena for contesting capacities and capabilities, but rather an arena for capital struggle, popularity, and closeness to oligarchs or political party elites. Second, there are loopholes in regulations that open up space for high-cost politics, namely (1) a centralized nominating system; (2) Requirements for nomination at the political party level are too high and (3) The requirements for nomination by independent candidates are too stringent.
    [Show full text]
  • The Solo 2020 Election: Jokowi's Dynasty Begins?
    ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 25 February 2021 The Solo 2020 Election: Jokowi’s Dynasty Begins? A. Harimurti and Made Supriatma* Gibran Rakabuming Raka (centre), the son of Indonesia's President Joko Widodo, rides a bicycle to meet supporters after declaring victory in the mayoral election in Solo on December 9, 2020. Photo: Anwar Mustafa, AFP . * A. Harimurti is Lecturer in the Psychology Department at Sanata Dharma University, Yogyakarta. Made Supriatma is Visiting Fellow with the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. Made’s research focus is on Indonesian politics, civil-military relations, and ethnic/identity politics and he is also a free-lance journalist. 1 ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional elections in Solo held on 9 December 2020 attracted much attention because President Jokowi's first son, Gibran Rakabuming, ran for mayor with the support of PDIP, which controls 60% of the seats in the local parliament. • In nominating Gibran, PDIP sacrificed its local candidate Achmad Purnomo, the incumbent vice maJor who had long served the party’s grassroots. Initially, Gibran faced resistance from the local party apparatus, but clinched the nomination with endorsement from party chief Megawati Sukarnoputri and provincial party officials. Gibran rallied a large coalition and secured support from all political parties in the local parliament (40 out of 45 seats) except for the Islamist party, PKS. • Following Gibran’s nomination, an independent candidate pair, Bagyo Wahyono and FX Suparjo, emerged to challenge him. These two were largely unfamiliar faces in Solo, with little prospect of withstanding Gibran's political machine, backed as it was by Indonesia’s most powerful politician.
    [Show full text]
  • Dinasti Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020
    1 RISET NAGARA INSTITUTE: DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 Tim Peneliti: Dini Nur Fadhillah Febriansyah Ramadhan Teguh Triesna Dewa Desain Grafis: Dandy Hakim Pradana Expert Review: Yoes C. Kenawas Goris Sahdan Dewan Kurator Dr. Mulyadi Tadampali, S. Sos, M.Si. Sulfikar Amir, Ph.D Zuhairi Misrawi Direktur Eksekutif: Dr. Akbar Faizal, M.Si. NAGARA INSTITUTE, JAKARTA Jalan Dukuh Patra Nomor 57, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Email: [email protected] Oktober, 2020. 1 DAFTAR ISI 1. EXECUTIVE SUMMARY 3 2. PENGANTAR 5 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8 a. Pelaksanaan pilkada 2020 b. Calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang memiliki hubungan kekerabatan/dinasti politik dengan pejabat publik atau elit partai politik c. Jumlah calon kepala daerah/wakil yang bukan kader partai pengusung 4. PENUTUP 30 DAFTAR DIAGRAM 1. DIAGRAM 1: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah berdasarkan gender 2. DIAGRAM 2: Perkembangan Dinasti Politik Dari Tahun Ke Tahun 3. DIAGRAM 3: Sebaran Dinasti Politik dalam Pilkada Berdasarkan Jabatan 4. DIAGRAM 4: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan Petahana dan Pendatang Baru. 5. DIAGRAM 5: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan gender 6. DIAGRAM 6: Persentase Partai Politik Pengusung Dinasti Politik 7. DIAGRAM 7: Sebaran Dinasti Politik di Seluruh Indonesia Dalam Pilkada 2020 8. Diagram 8: Kepala Daerah yang Bukan dari kader partai politik pengusung 9. DIAGRAM 9: Partai Politik yang Tidak Mengusung Kadernya dalam Pilkada 2020 DAFTAR GAMBAR Sebaran Dinasti Politik Di Seluruh Indonsia Dalam Pilkada 2020 DAFTAR TABEL Istri kepala daerah yang maju dalam pilkada 2020 2 Executive Summary RISET NAGARA INSTITUTE TENTANG DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 ▪ Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak episode ke-4 akan kembali digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi Maret 2018
    Daftar Isi EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 39 SELINGAN 78 Profil Industri Film Indonesia Hamka Haq Pengantar Redaksi ...................................................... 04 08 MAJELIS KHUSUS Opini ................................................................................... 06 Sidang Paripurna MPR RI Kolom ................................................................................... 20 Bicara Buku ...................................................................... 47 MPR menggelar sidang paripurna penetapan dan pengucapan sumpah tiga pimpinan baru. Penambahan tiga Gema Pancasila .............................................................. 48 pimpinan baru MPR ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik pada MPR. Debat Majelis ............................................................... 68 Aspirasi Masyarakat ..................................................... 70 Varia MPR ......................................................................... 71 Wawancara ..................................................... 72 Figur .................................................................................... 74 Ragam ................................................................................ 76 Catatan Tepi .................................................................... 82 12 Majelis Utama Menyelamatkan Bangsa dari Bahaya Narkoba COVER 30 Edisi No.03/TH.XII/Maret 2018 Nasional Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa Kunjungan Delegasi Ketua Senat Republik Kazakstan EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 3 PENASEHAT
    [Show full text]
  • The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on Youtube
    Redi Panuju: The Comparison of Jokowi and PrabowoJurnal IlmuSubianto Sosial Exposed dan Ilmu on YouTube Politik Volume 22, Issue 3, March 2019 (245-258) ISSN 1410-4946 (Print), 2502-7883 (Online) doi: 10.22146/jsp.33172 The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on YouTube Redi Panuju Faculty of Communication Science of Dr Soetomo University Surabaya (email: [email protected]) Abstract This article reviews the exposure ratio of Jokowi and Prabowo in the YouTube channel. Joko Widodo’s alias, Jokowi, is the President of the Republic of Indonesia 2014-2019. He will re-join the 2019 presidential election, while Prabowo Subianto is a challenger who is supported by the Gerindra Party and the Prosperous Prosperity Party. The analytical method uses the semiotic concept of Strauss and John Fiske, who view the video as a sign system. The sign system is parsed through five political codes: lifestyle, transfer of power, existence, ideology and vision. This study finds that, in general, Jokowi’s videos were more visited and preferred than Prabowo’s videos, but Prabowo excelled in the transfer code of power, existence and ideology. In the video, Jokowi tends to impress himself as a person who has several characters. As the President of Indonesia, Jokowi displays a diligent character. As a political activist, Jokowi reinforces his ideology as a nationalist. As a citizen, Jokowi imitates the figure who adheres to the values of tradition As a man, Jokowi impressed himself as a humanist. Prabowo tends to feature a lavish lifestyle with equestrian sport with a historical background of the descendants of an economic Democrat Prof Sumitro Djojohadikusumo and associates himself like Soekarno.
    [Show full text]