CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 I

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 I CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 i LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 ii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 iii iv LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Legislasi Masa Pandemi: Catatan Kinerja Legislasi DPR 2020 © 2021 KOORDINATOR TIM PENULIS Nabila Jusuf TIM PENULIS Agil Oktaryal Antoni Putra Estu Dyah Arianti Fajri Nursyamsi Giri Ahmad Tauk Gita Putri Damayana M. Nur Sholikin Muhammad Faiz Aziz Ronald Roandri EDITOR Rizky Argama Auditya Firza Saputra DESAIN SAMPUL DAN ISI Ardi Yunanto 13,8 x 20,3 cm; i-xiv + 210 halaman ISBN: 978-623-92150-1-9 Edisi pertama, Juli 2021 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang PENERBIT Y S H K I (YSHK) Puri Imperium Oce Plaza Unit G-9, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta Selatan 12980 Telp. 021-83701809 www.pshk.or.id v Daftar Isi K P • xi BAB 1. PENDAHULUAN • 3 1.1. Perencanaan Tak Matang sebagai Problem Berulang • 3 1.2. Capaian Rendah, Legitimasi Minim • 7 1.3. Evaluasi dan Degradasi Fungsi Prolegnas • 11 1.4. Tinjauan Kualitas Legislasi • 13 1.5. Tinjauan Proses Legislasi • 18 BAB 2. MENGURAI UNDANG-UNDANG • 25 2.1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 • 25 2.2. Perubahan atas Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara • 40 2.3 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota • 58 2.4. Perubahan Ketiga atas Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi • 67 2.5. Undang-Undang tentang Bea Meterai • 83 2.6 Undang-Undang tentang Cipta Kerja • 90 BAB 3. CORAK LEGISLASI ERA PANDEMI • 103 3.1. Tinjauan Umum Legislasi 2020 • 103 3.2. Karakter Legislasi Periode Jokowi • 112 vi LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 BAB 4. PARLEMEN, DEMOKRASI, DAN KORUPSI DALAM PANDEMI • 122 4.1. Covid-19 dan Lahirnya Undang-Undang Kontroversial • 122 4.2. Peran DPR dalam Penanganan Pandemi • 128 4.3. Mengurai Checks and Balances dalam Proses Legislasi di Indonesia • 132 4.4. Menyoal Sanksi dalam Peraturan Kepala Daerah • 146 4.5. Pentas Politik Dinasti di Tengah Bencana • 153 4.6. Pemberantasan Korupsi di Masa Pandemi • 162 4.7. Maju-Mundur Pengarusutamaan Isu Disabilitas dalam Legislasi • 165 BAB 5. PENUTUP • 175 Proyeksi 2021: Cerita Lama Kemunduran Demokrasi • 182 D P • 187 T PSHK • 207 vii Daftar Tabel, Diagram, dan Bagan Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Legislasi Berdasarkan Materi Muatan dan Bentuk • 14 Tabel 1.2 Perbandingan Kriteria Vanterpool dengan UU PPP • 16 Tabel 1.3 Indikator dan Alat Uji Kualitas Legislasi Berdasarkan Materi Muatan • 17 Tabel 1.4 Indikator dan Alat Uji Kualitas Legislasi Berdasarkan Bentuk • 17 Tabel 2.1 Materi Pengaturan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 • 32 Tabel 2.2 Produk Peraturan Tindak Lanjut Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang Telah Terbit Sepanjang 2020 • 34 Tabel 2.3 Perbandingan UU Minerba 2009 dan Revisi UU Minerba 2020 • 50 Tabel 2.4 Pembagian Enam Klaster Materi Muatan RUU Bea Meterai • 84 Tabel 2.5 Materi UU Cipta Kerja yang Mendapat Penolakan • 90 Tabel 3.1 Perkara Permohonan Pengujian terhadap Undang-Undang yang Disahkan pada 2020 • 104 Tabel 3.2 Perppu yang Diterbitkan Presiden Jokowi (Oktober 2014 s.d. Desember 2020) • 114 Tabel 4.1 Objek Pengawasan dan Hasil Evaluasi Timwas Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 • 126 Tabel 4.2 Contoh Perkada Terkait Covid-19 yang Memuat Sanksi Denda Administratif • 147 Tabel 4.3 Daftar Peraturan Pemerintah Pelaksana UU Penyandang Disabilitas dan Kementerian Pemrakarsa • 165 Tabel 4.4 RUU dalam Prolegnas Prioritas 2021 yang Berkaitan dengan UU Penyandang Disabilitas • 169 Diagram 1.1 Capaian Prolegnas Periode 2015–2020 • 4 Diagram 1.2 Capaian Prolegnas Jangka Menengah dari Periode 2005–2009 hingga Tahun Pertama Periode 2020–2024 • 5 Diagram 3.1 Capaian Jumlah RUU di Akhir Tahun Pertama Periode 2014-2019 dan Akhir Tahun Pertama Periode 2019-2024 • 110 Diagram 3.2 Jumlah Perppu yang Diterbitkan Presiden Pasca-Reformasi • 113 Diagram 4.1 Perbandingan Dinasti Politik pada 2 Pilkada Terakhir dan 3 Pemilu Legislatif Terakhir • 154 Bagan 2.1 Proses Kilat Perubahan Ketiga UU MK • 75 viii LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 Daftar Singkatan dan Akronim 3T : Test, Tracing, Treatment AMDAL : Analisis mengenai Dampak Lingkungan APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Bansos : Bantuan sosial Bawaslu : Badan Pengawas Pemilihan Umum BI : Bank Indonesia BIN : Badan Intelijen Negara BKD : Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat BPS : Badan Pusat Statistik BUMD : Badan Usaha Milik Daerah BUMN : Badan Usaha Milik Negara Covid-19 : Coronavirus Disease 2019 DIM : Daftar Inventarisasi Masalah DKI : Daerah Khusus Ibukota DKPP : Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum DPD : Dewan Perwakilan Daerah DPR : Dewan Perwakilan Rakyat DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah E-katalog : Katalog elektronik ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral Formappi : Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia FPI : Front Pembela Islam HAM : Hak Asasi Manusia ICW : Indonesia Corruption Watch Inpres : Instruksi Presiden IPR : Izin Pertambangan Rakyat IPU : Inter-Parliamentary Union IUP : Izin Usaha Pertambangan IUPK : Izin Usaha Pertambangan Khusus Jokowi : Presiden Joko Widodo Kemensos : Kementerian Sosial Keppres : Keputusan Presiden Komnas HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia KPK : Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPU : Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPU : Komisi Pemilihan Umum ix KSSK : Komite Stabilitas Sistem Keuangan KTP-el : Kartu Tanda Penduduk Elektronik LPS : Lembaga Penjamin Simpanan MA : Mahkamah Agung MAKI : Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Menko Perekonomian : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Polhukam : Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Minerba : Mineral dan batu bara MK : Mahkamah Konstitusi MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat OJK : Otoritas Jasa Keuangan PADG : Peraturan Anggota Dewan Gubernur Panja : Panitia kerja PBNU : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PDB : Produk Domestik Bruto Pemilu : Pemilihan Umum Perbup : Peraturan Bupati Perda : Peraturan Daerah Pergub : Peraturan Gubernur Perkada : Peraturan Kepala Daerah Perludem : Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri Perppu : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpres : Peraturan Presiden Perwal : Peraturan Wali Kota Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah PKS : Partai Keadilan Sejahtera PKWT : Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Polri : Kepolisian Negara Republik Indonesia PP : Peraturan Pemerintah PPDP : Petugas Pemutakhiran Data Pemilih PPK : Pejabat Pembuat Komitmen PPS : Panitia Pemungutan Suara Progsun Perpres : Program Penyusunan Peraturan Presiden Progsun PP : Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Prolegnas : Program Legislasi Nasional PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar PSHK : Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia PWYP : Publish What You Pay Indonesia RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RKUHP : Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana x LEGISLASI MASA PANDEMI: CATATAN KINERJA LEGISLASI DPR 2020 RPP : Rancangan Peraturan Pemerintah RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RUU HIP : Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila RUU : Rancangan Undang-Undang Satgas : Satuan Tugas Lawan Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat SBY : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SIPB : Surat Izin Pertambangan Batuan SiRUP : Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan SKB : Surat Keputusan Bersama SPK : Surat Perintah Kerja Timwas : Tim Pengawasan Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat TPS : Tempat Pemungutan Suara UMKM : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UU KIP : Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik UU KPK : Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU MD3 : Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD UU MK : Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi UU Pemda : Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah UU PPP : Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU : Undang-Undang UUD : Undang-Undang Dasar WIUP : Wilayah Izin Usaha Pertambangan WIUPK : Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus WP : Wilayah Pertambangan xi Kata Pengantar P C - telah menjadi arus besar narasi dalam hampir setiap persoalan di ranah publik, apapun sektornya. Belum terlihatnya cahaya terang akhir pandemi di Indonesia membuat kita perlu bersiap diri menghadapi segala kemungk- inan. Dalam skenario genting, penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab sosial semakin krusial untuk memandu keluar dari terowongan gelap. Buku ini mere eksikan persoalan itu dengan menempatkan pandemi menjadi benang merah yang akan menghubungkan penilaian proses dan dinamika legislasi yang terjadi selama 2020. Bercermin pada proses legislasi yang terjadi satu setengah tahun ke belakang, tak terlihat adanya perubahan signikan dari cara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjalankan fungsi legislasi, antara sebelum dan saat pandemi. Gelombang aksi #ReformasiDikorupsi di penghujung masa sidang DPR periode 2014–2019 seharusnya menjadi pengala- man berharga bagi DPR dan pemerintah dalam membenahi proses legislasi. Di sisi lain, inisiatif Badan Keahlian (BK) DPR dalam mendorong legislasi berbasis bukti di akhir 2019 seharusnya bisa menjadi modal untuk menyusun proses legislasi yang lebih akuntabel. Legislasi berbasis bukti semakin
Recommended publications
  • Medan's 2020 Mayoral Election
    ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 20 April 2021 Medan’s 2020 Mayoral Election: Dynastic Politics Versus Underperforming Incumbency Deasy Simandjuntak* In this picture, Bobby Nasution (centre), son-in-law of Indonesia's President Joko Widodo, and his wife Kahiyang Ayu (left) cast their votes in Medan on December 9, 2020, as Indonesia held its nationwide elections. Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election. Picture: Albert Ivan Damanik, AFP. *The author is Associate Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute and Visiting Associate Fellow at the Center for Asia-Pacific Area Studies (CAPAS), Academia Sinica. 1 ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • President Joko Widodo’s son-in-law, businessman Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election on 9 December 2020. Meanwhile, the President’s son Gibran Rakabuming Raka won Solo’s mayoral election in Central Java. In South Tangerang, Banten, all three mayoral candidates have family ties with established elites. Many observers have therefore deemed these local elections as a perpetuation of “dynastic politics”. • Bobby’s victory in Medan is especially interesting since President Jokowi did not win here in the 2019 presidential election. A key factor could be the rapprochement between Jokowi and Prabowo after the 2019 election, resulting in Bobby’s candidacy being backed by parties in the governing coalition at the national level, while his rival was aligned with the weaker and fragmented opposition parties. Voters who previously supported Prabowo’s cause became less averse to voting for Bobby. • Bobby’s campaign clearly benefited from his personal link to the President’s family.
    [Show full text]
  • Capital Comparison of Candidates from Political Dynasties in the 2020 Mayoral and Deputy Mayoral Election in Indonesia
    Journal of Social Political Sciences JSPS Vol. 2, No. 2, May, 2021 CAPITAL COMPARISON OF CANDIDATES FROM POLITICAL DYNASTIES IN THE 2020 MAYORAL AND DEPUTY MAYORAL ELECTION IN INDONESIA Siti Sadiyatunnimah Department of Political Science, Faculty of Social & Political Sciences, Universitas Nasional. Jakarta, Indonesia Email: [email protected] Abstract : This study was conducted to compare the capital owned by candidates from political dynasties in the 2020 mayor and deputy mayor elections and make a generalization about which capital turns out to be the most influential in the election. The study is a comparative research which uses the Large-N, a method that compares cases in a broad area and a large number, with 28 candidates from political dynasties as the objects. The conclusion of this study is that the dynasties owned by candidates do not seem to mean much in the 2020 mayor and deputy mayor elections. The victories of candidates from political dynasties were influenced by various combinations of capital. No capital is more influential than other capital because ownership of capital will not mean much if the candidate does not have a good enough strategy in using that capital to attract voters. Key words: Economic Capital, Election, Political Capital, Political Dynasty, Social Capital Submission : Feb, 11th 2020 Revision : April 18th 2021 Publication : May 28th 2021 INTRODUCTION Indonesia is a country that adheres to a democratic system and conducts General Elections as a direct implementation of democracy. The holding of regional head and deputy regional head elections (local election) is an important part in a democratic country like Indonesia, as stated in Article 18 of the 1945 Constitution.
    [Show full text]
  • Hal B.Indd 1 7/29/2020 8:54:44 PM
    INTERNATIONAL MEDIA, KAMIS 30 JULI 2020 Bertemu Mendagri, DKPP Polhukam B Laporkan Perkembangan Kasus IDN/ANTARA Evi Novida Ginting Manik JAKARTA (IM) - Dewan Jokowi, Pengacara Minta Evi PERTEMUAN Kehormatan Penyelenggara Novida Dikembalikan sebagai Pemilu ( DKPP) bertemu den- Komisioner KPU Diberitakan, ZULKIFLI HASAN gan Menteri Dalam Negeri perkara ini bermula ketika (Mendagri) Tito Karnavian, pertengahan Maret 2020 lalu DAN AHY Rabu (29/7). Dalam pertemuan DKPP melalui Putusan No- Ketua Umum PAN itu, salah satunya dibahas peri- mor 317/2019 memecat Evi Zulkifl i Hasan (kiri) hal perkembangan kasus peme- Novida Ginting Manik sebagai melakukan salam catan Evi Novida Ginting Man- Komisioner KPU. ik sebagai komisioner Komisi Evi dinilai melanggar kode dengan Ketua Umum Pemilihan Umum (KPU). etik penyelenggara pemilu Partai Demokrat Agus “Iya ada diskusi itu ya, jadi dalam perkara pencalonan Harimurti Yudhoyono Pak Mendagri enggak pernah anggota DPRD Provinsi Kali- bertanya secara formal infor- mantan Barat daerah pemilihan (kanan) saat per- mal. Tapi diskusi berkembang Kalimantan Barat 6 yang me- temuan di kantor DPP bahwa saya sampaikan ada ini libatkan caleg Partai Gerindra PAN, Jakarta, Rabu dan beliau mendengarkan saja,” bernama Hendri Makaluasc. ujar Muhammad di Kantor Ke- Menindaklanjuti Putuaan (29/7). Pertemuan mendagri, Rabu (29/7). DKPP, Presiden Jokowi menge- tersebut membahas “Intinya kami sampaikan luarkan Surat Keputusan Nomor sejumlah isu nasional dalam konstruksi UU 7 ta- 34/P Tahun 2020 yang member- termasuk pemba- hun 2017 disebutkan bahwa hentikan Evi secara tidak hormat putusan DKPP itu fi nal dan per tanggal 23 Maret 2020. Usai hasan rencana koalisi mengikat. Mengikat bagi siapa? pemberhentian itu, Evi meng- pada Pilkada 2020.
    [Show full text]
  • The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics
    ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 28 January 2021 The South Kalimantan Gubernatorial Election: Oligarchic, Bureaucratic and Dangdut Politics Norshahril Saat* Voters put on plastic gloves as they queue up at a polling station in Surabaya, Jawa, on December 9, 2020, as Indonesia kicked off its nationwide elections. Unlike Jawa and Sumatera, regional elections in South Kalimantan did not elicit much attention from observers. Photo: Juni Kriswanto (AFP). *Norshahril Saat is Senior Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, and Co-coordinator of the Indonesia Studies Programme. He wishes to thank Mr Muhajir Ahmad, PhD Candidate of Department of Political and Social Change, Australian National University (ANU), and Mr Made Supriatma, Visiting Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute, for their comments. 1 ISSUE: 2021 No. 7 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional election in South Kalimantan (Kalimantan Selatan or Kalsel) did not elicit much attention from observers before the 9 December polls. The focus was instead on the contests in Jawa and Sumatera. • In Kalimantan Selatan, the gubernatorial contest was between incumbent Haji Sahbirin Noor, who paired with his former rival Haji Muhidin; and Denny Indrayana and Difriadi Drajat. The Sahbirin-Muhidin pair had always been the favorites to win, having received backing from more political parties and rich businesses than their rivals. • During the campaign, the Denny-Rifdiadi team lodged several complaints against their opponent to the local election commission for breaching electoral regulations laws. The main complaint was that Sahbirin took advantage of his position as incumbent to garner votes, including claiming credit for nationwide Covid-19 aid distributed to the masses.
    [Show full text]
  • Wagub Pimpin Sidak Ke PT. Kahatex Karawang Diduga Jadi Lokasi
    FAJAR INDONESIA NETWORK KAMIS 13 FEBRUARI 2020 MAJU BERSAMA KORAN JUARA! HARGA RP 3.000 10 Rumah Tertimbun Longsor lam sepenuhnya dalam kubang- Dudi menyebutkan, 8 rumah timbun, dampak longsor da- Titik awal longsor yang ber- 80 Rumah Lainnya an lumpur hingga menutupi yang tertimbun sebagian ju- ri bukit di pinggir Jalan Tol jarak kurang lebih 10 meter BERSIHKAN bagian atap, sedangkan sisanya ga tidak bisa ditinggali lagi Purbaleunyi itu juga meng- dari bahu Jalan Tol Purbale- BARANG: Ikut Terancam mengalami kerusakan total. lantaran rawan ambruk dan ancam 80 rumah lainnya, unyi, merupakan tebing den- Seorang petugas BPBD saat - Sedikitnya “Jadi yang sepenuhnya membahayakan pemiliknya. serta menimbun 3 hektare gan ketinggian 15 meter dan NGAMPRAH membersihkan 10 unit rumah milik warga tenggelam akibat longsor itu “Lokasinya kita sterilkan sawah, dan 4 kolam ikan. lebar mencapai 30 meter. barang yang di Kampung Hegarmanah, 2 rumah, 8 rumah lainnya semua. Pemilik rumahnya “Semua warga dari 80 rumah “Kontur tanahnya memang tertimpa longsor RT 03/04, Desa Sukatani, juga tertimbun tapi tidak se- sudah kita ungsikan, alham- yang terancam sudah kita labil karena persawahan, di- di Kampung Kecamatan Ngamprah, Ka- penuhnya. Jadi sebagian ru- dulillah tidak ada korban jiwa. ungsikan juga ke tempat aman, tambah lagi dengan rembesan Hegarmanah, bupaten Bandung Barat, mahnya saja hanya kategorinya Kita sempat bantu pemiliknya salah satunya itu Masjid Nurul air dari genangan di seberang- Desa Sukatani, tertimbun longsor pada Se- rusak parah,” kata Kepala untuk ambil surat berharga, Huda. Kesulitan yang kami nya. Tanahnya bergerak hing- Kecamatan lasa (11/2) malam. Pelaksana BPBD KBB, Dudi tapi itu juga sulit dan berba- hadapi saat evakuasi ini pe- ga menyapu sawah dan rumah Ngamprah, Dari 10 rumah yang tertimbun, Prabowo, ditemui di lokasi haya,” tuturnya.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Teori Roland Barthes Pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 Terhadap Representasi Perilaku Nepotisme)
    Representasi Perilaku Nepotisme dalam Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO Edisi 10 Desember 2020 (Analisis Semiotika Teori Roland Barthes pada Ilustrasi Sampul Majalah Berita Mingguan TEMPO edisi 10 Desember 2020 terhadap Representasi Perilaku Nepotisme) Dhika Chandra Devi Monika Sri Yuliarti Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The phenomenon of the participation of two members of the President's family, Gibran Rakabuming Raka and Bobby Nasution in the 2020 regional elections, led to many assumptions in the community. One of them is the allegations related to the practice of nepotism conducted by the President's family. Many news reports have emerged related to the existence of the phenomenon. Therefore, this study aims to find out how the representation of nepotism behavior contained in the illustration on the cover of TEMPO Weekly News Magazine issue of December 10, 2020 entitled "Keluarga Berjaya" related to the phenomenon of participation of two members of the Presidential family in the 2020 elections. This study used qualitative methods with semiotic analysis of Roland Barthes models to explore denotative, connotative, and mythical meanings. As a result, some of the objects contained in the illustration have a pseudo meaning, especially in the object of rice and cotton emblems that contain the meaning of justice and prosperity. When viewed from the events that occurred and the track record of the President's performance to date, many assumptions that arise related to the purpose of the concept of justice and prosperity itself, whether for the public at large or for certain circles only.
    [Show full text]
  • The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia)
    European Journal of Molecular & Clinical Medicine ISSN 2515-8260 Volume 7, Issue 11, 2020 The High Political Costs in Local Head Election (Case Study in Indonesia) Sitti Aminah1, Tini Apriani2,Melati Ayuning Pranasari3,Dian Martha Indarti4,Maria Herlina 5 1,2,3,4 Affiliates: Ministry of Home Affairs Research and Development Agency 1 [email protected] Abstract: The most crucial issue of money politics in the election is the high cost of contestation borne by candidates in the election process. The study's objective is to analyze the causes of high political costs in regional head elections in Indonesia and the steps to reform the regional election system in the future. The study used a qualitative-descriptive method with a desk study technique, namely examining data sourced from literature and regulations and those related to the elections. The study found that political costs are high in regional head elections because, first, oligarchs control political parties because of the party's power to recruit candidates. In practice, recruiting candidates by political parties and coalitions of political parties are closed, elitist, and undemocratic. Party elites or oligarchs have the power to select and determine candidate pairs to fight in the regional elections. The nomination of candidates is not an arena for contesting capacities and capabilities, but rather an arena for capital struggle, popularity, and closeness to oligarchs or political party elites. Second, there are loopholes in regulations that open up space for high-cost politics, namely (1) a centralized nominating system; (2) Requirements for nomination at the political party level are too high and (3) The requirements for nomination by independent candidates are too stringent.
    [Show full text]
  • The Solo 2020 Election: Jokowi's Dynasty Begins?
    ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 25 February 2021 The Solo 2020 Election: Jokowi’s Dynasty Begins? A. Harimurti and Made Supriatma* Gibran Rakabuming Raka (centre), the son of Indonesia's President Joko Widodo, rides a bicycle to meet supporters after declaring victory in the mayoral election in Solo on December 9, 2020. Photo: Anwar Mustafa, AFP . * A. Harimurti is Lecturer in the Psychology Department at Sanata Dharma University, Yogyakarta. Made Supriatma is Visiting Fellow with the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. Made’s research focus is on Indonesian politics, civil-military relations, and ethnic/identity politics and he is also a free-lance journalist. 1 ISSUE: 2021 No. 18 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • The regional elections in Solo held on 9 December 2020 attracted much attention because President Jokowi's first son, Gibran Rakabuming, ran for mayor with the support of PDIP, which controls 60% of the seats in the local parliament. • In nominating Gibran, PDIP sacrificed its local candidate Achmad Purnomo, the incumbent vice maJor who had long served the party’s grassroots. Initially, Gibran faced resistance from the local party apparatus, but clinched the nomination with endorsement from party chief Megawati Sukarnoputri and provincial party officials. Gibran rallied a large coalition and secured support from all political parties in the local parliament (40 out of 45 seats) except for the Islamist party, PKS. • Following Gibran’s nomination, an independent candidate pair, Bagyo Wahyono and FX Suparjo, emerged to challenge him. These two were largely unfamiliar faces in Solo, with little prospect of withstanding Gibran's political machine, backed as it was by Indonesia’s most powerful politician.
    [Show full text]
  • Dinasti Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020
    1 RISET NAGARA INSTITUTE: DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 Tim Peneliti: Dini Nur Fadhillah Febriansyah Ramadhan Teguh Triesna Dewa Desain Grafis: Dandy Hakim Pradana Expert Review: Yoes C. Kenawas Goris Sahdan Dewan Kurator Dr. Mulyadi Tadampali, S. Sos, M.Si. Sulfikar Amir, Ph.D Zuhairi Misrawi Direktur Eksekutif: Dr. Akbar Faizal, M.Si. NAGARA INSTITUTE, JAKARTA Jalan Dukuh Patra Nomor 57, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Email: [email protected] Oktober, 2020. 1 DAFTAR ISI 1. EXECUTIVE SUMMARY 3 2. PENGANTAR 5 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8 a. Pelaksanaan pilkada 2020 b. Calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang memiliki hubungan kekerabatan/dinasti politik dengan pejabat publik atau elit partai politik c. Jumlah calon kepala daerah/wakil yang bukan kader partai pengusung 4. PENUTUP 30 DAFTAR DIAGRAM 1. DIAGRAM 1: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah berdasarkan gender 2. DIAGRAM 2: Perkembangan Dinasti Politik Dari Tahun Ke Tahun 3. DIAGRAM 3: Sebaran Dinasti Politik dalam Pilkada Berdasarkan Jabatan 4. DIAGRAM 4: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan Petahana dan Pendatang Baru. 5. DIAGRAM 5: Calon Kepala Daerah / Calon Wakil Kepala Daerah Dinasti Politik berdasarkan gender 6. DIAGRAM 6: Persentase Partai Politik Pengusung Dinasti Politik 7. DIAGRAM 7: Sebaran Dinasti Politik di Seluruh Indonesia Dalam Pilkada 2020 8. Diagram 8: Kepala Daerah yang Bukan dari kader partai politik pengusung 9. DIAGRAM 9: Partai Politik yang Tidak Mengusung Kadernya dalam Pilkada 2020 DAFTAR GAMBAR Sebaran Dinasti Politik Di Seluruh Indonsia Dalam Pilkada 2020 DAFTAR TABEL Istri kepala daerah yang maju dalam pilkada 2020 2 Executive Summary RISET NAGARA INSTITUTE TENTANG DINASTI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020 ▪ Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak episode ke-4 akan kembali digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi Maret 2018
    Daftar Isi EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 39 SELINGAN 78 Profil Industri Film Indonesia Hamka Haq Pengantar Redaksi ...................................................... 04 08 MAJELIS KHUSUS Opini ................................................................................... 06 Sidang Paripurna MPR RI Kolom ................................................................................... 20 Bicara Buku ...................................................................... 47 MPR menggelar sidang paripurna penetapan dan pengucapan sumpah tiga pimpinan baru. Penambahan tiga Gema Pancasila .............................................................. 48 pimpinan baru MPR ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik pada MPR. Debat Majelis ............................................................... 68 Aspirasi Masyarakat ..................................................... 70 Varia MPR ......................................................................... 71 Wawancara ..................................................... 72 Figur .................................................................................... 74 Ragam ................................................................................ 76 Catatan Tepi .................................................................... 82 12 Majelis Utama Menyelamatkan Bangsa dari Bahaya Narkoba COVER 30 Edisi No.03/TH.XII/Maret 2018 Nasional Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa Kunjungan Delegasi Ketua Senat Republik Kazakstan EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 3 PENASEHAT
    [Show full text]
  • The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on Youtube
    Redi Panuju: The Comparison of Jokowi and PrabowoJurnal IlmuSubianto Sosial Exposed dan Ilmu on YouTube Politik Volume 22, Issue 3, March 2019 (245-258) ISSN 1410-4946 (Print), 2502-7883 (Online) doi: 10.22146/jsp.33172 The Comparison of Jokowi and Prabowo Subianto Exposed on YouTube Redi Panuju Faculty of Communication Science of Dr Soetomo University Surabaya (email: [email protected]) Abstract This article reviews the exposure ratio of Jokowi and Prabowo in the YouTube channel. Joko Widodo’s alias, Jokowi, is the President of the Republic of Indonesia 2014-2019. He will re-join the 2019 presidential election, while Prabowo Subianto is a challenger who is supported by the Gerindra Party and the Prosperous Prosperity Party. The analytical method uses the semiotic concept of Strauss and John Fiske, who view the video as a sign system. The sign system is parsed through five political codes: lifestyle, transfer of power, existence, ideology and vision. This study finds that, in general, Jokowi’s videos were more visited and preferred than Prabowo’s videos, but Prabowo excelled in the transfer code of power, existence and ideology. In the video, Jokowi tends to impress himself as a person who has several characters. As the President of Indonesia, Jokowi displays a diligent character. As a political activist, Jokowi reinforces his ideology as a nationalist. As a citizen, Jokowi imitates the figure who adheres to the values of tradition As a man, Jokowi impressed himself as a humanist. Prabowo tends to feature a lavish lifestyle with equestrian sport with a historical background of the descendants of an economic Democrat Prof Sumitro Djojohadikusumo and associates himself like Soekarno.
    [Show full text]
  • Bentuk Dan Faktor Campur Kode Dalam Video Youtube
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BENTUK DAN FAKTOR CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE “KAESANG” TAHUN 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Oleh Nisya Ayu Ariesta NIM: 154114052 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karya sederhana ini kupersembahkan untuk mereka yang sangat kusayangi dan selalu ada mendukungku Ibu, Patricia Sri Maryanti & Bapak, Purnama vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Learn from every mistake because every experience particularly your mistakes are there to teach you and force you into being more of who you are.” - Oprah Winfrey “Pinter aja mung minteri sesama, ning pinter ngawicaksani ing kabeh insani Sugih aja mung sugihing bandha, ning sugiha kaselehing ati Ayu aja mung ayuning rupa, ning ayu kalengkap padhange nurani Bagus aja mung bagusing saderma, ning kasampurnan dikancani kaperduli kasyukur sedaya ditampi Gusti” - Handoyo Wibowo “Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31 vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
    [Show full text]