Majalah Majelis Edisi Maret 2018

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Majalah Majelis Edisi Maret 2018 Daftar Isi EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 39 SELINGAN 78 Profil Industri Film Indonesia Hamka Haq Pengantar Redaksi ...................................................... 04 08 MAJELIS KHUSUS Opini ................................................................................... 06 Sidang Paripurna MPR RI Kolom ................................................................................... 20 Bicara Buku ...................................................................... 47 MPR menggelar sidang paripurna penetapan dan pengucapan sumpah tiga pimpinan baru. Penambahan tiga Gema Pancasila .............................................................. 48 pimpinan baru MPR ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik pada MPR. Debat Majelis ............................................................... 68 Aspirasi Masyarakat ..................................................... 70 Varia MPR ......................................................................... 71 Wawancara ..................................................... 72 Figur .................................................................................... 74 Ragam ................................................................................ 76 Catatan Tepi .................................................................... 82 12 Majelis Utama Menyelamatkan Bangsa dari Bahaya Narkoba COVER 30 Edisi No.03/TH.XII/Maret 2018 Nasional Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa Kunjungan Delegasi Ketua Senat Republik Kazakstan EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 3 PENASEHAT Pimpinan MPR-RI PENANGGUNG JAWAB Ma’ruf Cahyono Selfi Zaini PEMIMPIN REDAKSI Siti Fauziah Indonesia DEWAN REDAKSI Yana Indrawan, M. Rizal, Darurat Narkoba Suryani, Tugiyana, Heri Herawan, Maifrizal REDAKTUR PELAKSANA EJUMLAH data tentang narkotika dan kondisi sangat berbahaya. Inilah persoalan Muhamad Jaya bahan (obat) berbahaya (narkoba) besar bangsa. Pasalnya, sasaran narkoba KOORDINATOR REPORTASE Smembuat kita miris dan mengurut dada. sudah masuk dalam semua level dan tingkatan, Budi Muliawan REDAKTUR FOTO Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan mulai dari anak sekolah dasar, remaja, generasi Supriyanto, Euis Karmilah, pengguna (penyalahguna) narkoba di Indone- muda, dan merambah ke semua profesi mulai Sucipto sia sudah mencapai lebih dari 5 juta orang. BNN dari pegawai negeri sipil, tentara, polisi, hakim, REPORTER Indra Ardianto, Ana Suzana, juga mencatat setiap hari antara 40 sampai 50 pejabat pemerintah, artis, dan lainnya. Narkoba Mery S. Magdalena, Rahayu orang meninggal akibat narkoba. Belum lagi merusak moral dan mengancam masa depan Nafisah, Sugeng Cahyono kerugian materiil yang mencapai Rp 63,1 triliun. bangsa. FOTOGRAFER Ahmad Suryana, Frinda, Ditambah lagi penyelundupan narkoba ke Indo- Tentu MPR pun prihatin dengan situasi Restu, Suprianto, Sugeng, Wira, nesia yang tiada henti. Terakhir, pada Februari seperti itu. MPR tidak hanya mengawal ideologi A. Ariyana, Agus Darto lalu, aparatur berhasil menggagalkan dan konstitusi tapi juga concern dengan PENANGGUNG JAWAB DISTRIBUSI penyelundupan lebih dari dua ton sabu. Malah, persoalan bangsa, seperti narkoba, Elen Magdalena data pada 2016 menyebutkan, ada sekitar 250 kemiskinan, kesenjangan, dan lainnya. Dalam KOORDINATOR DISTRIBUSI ton sabu yang masuk ke Indonesia. konteks itulah, majalah Majelis edisi ini Cucu Riwayati STAF DISTRIBUSI Keadaan seperti itu membuat Indonesia tidak mengangkat persoalan narkoba dalam laporan Armansyah, Retno Megahwatie, hanya darurat narkoba, tetapi sudah dalam utama. ❏ Amiruddin, Dhita Fitasari Junaid SEKRETARIS REDAKSI Djarot Widiarto TIM AHLI Syahril Chili, Jonni Yasrul, Ardi Winangun, Budi Sucahyo, Derry Irawan, M. Budiono ALAMAT REDAKSI Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi, Biro Humas, Sekretariat Jenderal MPR-RI Gedung Nusantara III, Lt. 5 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 6, Senayan, Jakarta 10270. Telp. (021) 57895237, 57895238 Fax.: (021) 57895237 Email: [email protected] ILUSTRASI: SUSTHANTO 4 EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 5 Kasus Novel Baswedan Harus Dituntaskan ISTIMEWA AMIS pagi, 11 April 2017, usai shalat Subuh di Mushola dekat juga berharap pihak kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini, rumahnya di sebuah wilayah Jakarta, seorang pria berjalan segera menangkap pelaku dan menemukan motif penyerangan Ksendirian menuju rumahnya. Pagi itu, ternyata menjadi hari sebenarnya. Saya harap kawan-kawan di KPK pasca kejadian yang tak akan pernah dilupakan oleh pria tersebut. Tiba-tiba ia yang menimpa diri saya jangan takut dan menurunkan produktifitas diserang oleh dua orang berboncengan sepeda motor dengan kerja, malah harus semakin berani untuk memberantas korupsi. menyiramkan air keras tepat ke wajahnya dan mengenai matanya. Jangan sampai kemenangan di tangan mereka,” harap Novel Siraman air keras tersebut sangat fatal, pria itu merasakan sakit Baswedan. dan panas luar biasa. Esoknya jagat pemberitaan nasional dan Kabar kembalinya Novel Baswedan ke Jakarta memantik beberapa media sosial sangat riuh dan ramai memperbincangkan kasus respon dari beberapa tokoh nasional, salah satunya Ketua MPR RI penyiraman tersebut. Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhasan. Zulhasan menegaskan Pria yang menjadi korban ternyata bukan orang sembarangan, ia bahwa kasus yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan adalah Novel Baswedan, salah seorang penyidik senior di Komisi harus segera dituntaskan, jangan dibiarkan berlarut-larut. Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat itu sedang mengurus “Saya harap kasus yang sudah lama, ya sekitar hampir 1 tahun berbagai kasus besar. Publikpun lantas mengaitkan aksi penyerangan atau tepatnya 10 bulan, ya harus ada penjelasan total. Saya rasa tersebut dengan berbagai kasus korupsi besar yang sedang harus dituntaskan itu kasusnya, karena jika tidak akan berdampak ditanganinya. negatif merugikan pemerintah. Publik akan mengira-ngira ada apa Penyidik KPK tersebut lantas diterbangkan ke Singapura untuk atau malah berasumsi yang tidak-tidak.,” kata Zulhasan di Ruang menjalani perawatan mata hingga sembilan bulan lamanya. Selama Kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, dalam perawatan, kasusnya seperti menjadi misteri tak terpecahkan. Jakarta, Kamis (22/2/2018). Pihak kepolisian ternyata sudah melakukan aksi untuk mengungkap Zulhasan mengaku, sangat miris melihat perkembangan kasus kasus tersebut. Kepolisian mengungkapkan telah memeriksa lebih Novel yang belum ada titik terangnya. “Harus dijelaskan kenapa dari 68 orang saksi dan mengklaim telah memeriksa ratusan rekaman tidak tuntas. Jika memang sulit, kendalanya apa, sulitnya dimana? kamera pengawas serta menyita sejumlah barang bukti lain. Jika memang tidak bisa dituntaskan, kenapa? Ini perlu penjelasan Kamis (22/2/2018), Novel Baswedan kembali ke Jakarta meski semua. Jika dibiarkan berlarut-larut terus menjadi ‘PR’ pemerintah, kondisi mata kirinya belum pulih total. Begitu mendarat di bandara, dan akan terus membayangi hingga pilkada dan pilpres,” tandasnya. Novel langsung menuju gedung KPK. Di sana telah berkumpul Dalam kesempatan lain, Komisioner KPK Laode Syarief ratusan aktifis penggiat antikorupsi dan seorang Pimpinan KPK Laode menjelaskan, dari informasi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz Syarief, serta beberapa mantan Pimpinan KPK ikut pula menyambut bahwa perkembangan penanganan kasus Novel masih berjalan, tim kedatangan Novel. masih bekerja. “Semoga tersangka penyerangan bisa ditemukan “Saya berharap dalam waktu tidak lama, pengobatan mata saya secepatnya,” katanya. ❏ bisa tuntas dan saya bisa bertugas lagi di KPK seperti biasa. Saya DER Indonesia Darurat Narkoba ISTIMEWA ELURUH masyarakat Indonesia tersentak, kaget, dan hampir haram itu berhasil digagalkan aparatur hukum gabungan TNI, BNN, tak percaya kabar masuknya lebih dari 1 ton narkoba jenis Polri dan Direktorat Bea Cukai di Batam, Kepulauan Riau pada Minggu Ssabu-sabu bernilai lebih dari 1 triliun rupiah oleh warga negara (11/2/2018). Taiwan menggunakan kapal berbendera Singapura MV Sunrise Glory Dengan jumlah sebesar itu, masyarakat Indonesia sangat khawatir ke wilayah Indonesia. Untungnya, upaya penyelundupan barang bahwa Indonesia sudah menjadi pangsa pasar narkoba 6 EDISI NO.03/TH.XII/MARET 2018 internasional. Menkopolkam RI Jenderal TNI (purn.) Wiranto juga pantas diberikan penghargaan setinggi-tingginya, sebab berhasil mengaku kaget dengan hasil tangkapan sabu-sabu tersebut. “Satu menggagalkan upaya perusakan bangsa Indonesia dengan narkoba. gram sabu-sabu saja bisa membuat 5 orang teller, bagaimana kalau Tapi, jangan pula berpuas diri, pengedar-pengedar narkoba di luar sampai 1 ton lebih. Artinya, TNI, Polri, dan BNN berhasil menyelamatkan sana pasti akan kembali mencari celah untuk memasukkan barang 5 juta manusia Indonesia,” katanya di Jakarta. haram tersebut ke Indonesia. Kewaspadaan tinggi perlu ditingkatkan, Menurut Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, bukan hanya oleh aparatur berwenang, tapi juga seluruh rakyat kekekhawatiran ke arah tersebut sangat beralasan. Pihak BNN pun Indonesia. Indonesia darurat narkoba ternyata sudah dinyatakan cukup kesulitan dalam menangkal serbuan masuknya narkoba ke sejak zaman orde baru. wilayah NKRI yang luas. “Kondisi geografis Indonesia sangat Komjen Budi Waseso mengungkapkan, Indonesia dinyatakan memungkinkan para pengedar menyelundupkan narkotika melalui darurat narkoba sejak 1971. Ketika itu, Presiden ke-2 Republik Indo- banyak jalur ‘tikus’. Tapi, kami bersama lembaga terkait akan terus nesia, Soeharto, menyatakan, Indonesia sedang
Recommended publications
  • Kajian Naratif Atas Tema Nasionalisme Dalam Film-Film Usmar Ismail Era 1950-An
    KAJIAN NARATIF ATAS TEMA NASIONALISME DALAM FILM-FILM USMAR ISMAIL ERA 1950-AN TESIS PENGKAJIAN SENI untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat magister dalam bidang Seni, Minat Utama Videografi Sazkia Noor Anggraini 1320789412 PROGRAM PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa tesis yang saya tulis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi manapun. Tesis ini merupakan hasil pengkajian/penelitian yang didukung berbagai referensi dan sepengetahuan saya belum pernah ditulis dan dipublikasikan kecuali yang secara tertulis diacu dan disebutkan dalam kepustakaan. Saya bertanggungjawab atas keaslian tesis ini dan saya bersedia menerima sanksi apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini. Yogyakarta, 10 Agustus 2017 Yang membuat pernyataan, Sazkia Noor Anggraini NIM. 1320789412 iii UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA KAJIAN NARATIF ATAS TEMA NASIONALISME DALAM FILM-FILM USMAR ISMAIL ERA 1950-AN Pertanggungjawaban Tertulis Program Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2017 Oleh Sazkia Noor Anggraini ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari klaim bahwa film-film sebelum Darah dan Doa (1950) tidak didasari oleh sebuah kesadaran nasional dan oleh karenanya tidak bisa disebut sebagai film Indonesia. Klaim ini perlu dipertanyakan karena punya tendensi akan pengertian sempit etno nasionalis yang keluar dari elite budaya Indonesia. Penelitian ini mencoba membangun argumen secara kritis dengan memeriksa kembali proyeksi tema nasionalisme dalam naratif film-film Usmar Ismail pada era 1950-an. Gagasan nasionalisme kebangsaan oleh Benedict Anderson digunakan sebagai konsep kerja utama dalam membedah naratif pada film Darah dan Doa, Lewat Djam Malam (1954), dan Tamu Agung (1955).
    [Show full text]
  • Medan's 2020 Mayoral Election
    ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 20 April 2021 Medan’s 2020 Mayoral Election: Dynastic Politics Versus Underperforming Incumbency Deasy Simandjuntak* In this picture, Bobby Nasution (centre), son-in-law of Indonesia's President Joko Widodo, and his wife Kahiyang Ayu (left) cast their votes in Medan on December 9, 2020, as Indonesia held its nationwide elections. Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election. Picture: Albert Ivan Damanik, AFP. *The author is Associate Fellow at ISEAS – Yusof Ishak Institute and Visiting Associate Fellow at the Center for Asia-Pacific Area Studies (CAPAS), Academia Sinica. 1 ISSUE: 2021 No. 48 ISSN 2335-6677 EXECUTIVE SUMMARY • President Joko Widodo’s son-in-law, businessman Bobby Nasution, won Medan’s 2020 mayoral election on 9 December 2020. Meanwhile, the President’s son Gibran Rakabuming Raka won Solo’s mayoral election in Central Java. In South Tangerang, Banten, all three mayoral candidates have family ties with established elites. Many observers have therefore deemed these local elections as a perpetuation of “dynastic politics”. • Bobby’s victory in Medan is especially interesting since President Jokowi did not win here in the 2019 presidential election. A key factor could be the rapprochement between Jokowi and Prabowo after the 2019 election, resulting in Bobby’s candidacy being backed by parties in the governing coalition at the national level, while his rival was aligned with the weaker and fragmented opposition parties. Voters who previously supported Prabowo’s cause became less averse to voting for Bobby. • Bobby’s campaign clearly benefited from his personal link to the President’s family.
    [Show full text]
  • Kebangkitan Industri Perfilman Nasional Di Tengah Kekosongan Festival Film Indonesia (1993—2005)
    Kebangkitan Industri Perfilman Nasional di Tengah Kekosongan Festival Film Indonesia (1993—2005) Marcia Audita, Muhammad Wasith Albar Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Nama : Marcia Audita Program Studi : Ilmu Sejarah Judul : Kebangkitan Industri Perfilman Nasional Di Tengah Kekosongan Festival Film Indonesia (1993—2005) Skripsi ini membahas mengenai kebangkitan industri perfilman nasional di tengah kekosongan Festival Film Indonesia (1993—2005). Festival Film Indonesia (FFI) merupakan sebuah kompetisi antar insan perfilman sebagai wujud apresiasi bangsa kepada para pekerja film dalam rangka membangkitkan sinema Indonesia. Pelaksanaan FFI sempat mengalami masa kekosongan selama lebih dari satu dasawarsa di tahun 1993—2003. Berakhirnya masa tugas Panitia Tetap FFI serta tingkat penurunan kuantitas dan kualitas film Indonesia telah memengaruhi arus peredaran film dalam hal produksi, distribusi dan eksibisi hingga menjelang era awal masa reformasi. Masa kekosongan tersebut rupanya diisi oleh aktivitas para sineas muda yang mulai berusaha untuk kembali membangitkan produksi perfilman nasional. Keberhasilan para sineas muda dalam mengembalikan penonton Indonesia mendorong FFI untuk hadir kembali di tahun 2004 dengan puncak jumlah produksi film serta prestasi internasional diraih di tahun 2005. Pada akhirnya skripsi ini membuktikan bahwa masa kekosongan berkepanjangan FFI rupanya tidak menyurutkan dan memengaruhi para sineas untuk
    [Show full text]
  • Respons Konstitusional Larangan Calon Anggota Dewan Perwakilan
    Respons Konstitusional Larangan Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah sebagai Pengurus Partai Politik Constitutional Response Concerning the Prohibition for Regional Representative Council Candidates as Political Party Officials Pan Mohamad Faiz dan Muhammad Reza Winata Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No.6, Jakarta E-mail: [email protected] dan [email protected] Naskah diterima: 27/03/2019 revisi:07/08/2019 disetujui: 20/08/2019 Abstrak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 30/PUU-XVI/2018 bertanggal 23 Juli 2018 menjadi salah satu putusan penting bagi desain lembaga perwakilan di Indonesia. Dalam Putusan tersebut, MK menyatakan bahwa pengurus partai politik dilarang menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah. Namun, tindak lanjut dari Putusan ini memicu polemik ketatanegaraan. Sebab, terjadi kontradiksi mengenai waktu pemberlakuan larangan tersebut akibat adanya perbedaan pemaknaan terhadap Putusan MK di dalam Putusan MA, PTUN, dan Bawaslu. MK menyatakan bahwa Putusannya berlaku sejak Pemilu 2019. Akan tetapi, Putusan MA, PTUN, dan Bawaslu tersebut menyatakan larangan tersebut berlaku setelah Pemilu 2019. Artikel ini mengkaji kontradiksi Putusan-Putusan tersebut doktrindengan menggunakanresponsivitas terhadap tiga pisau putusan analisis, pengadilan yaitu: (1) finalitasdari Tom putusan; Ginsburg, (2) artikel respons ini menyimpulkanterhadap putusan; bahwa dan Keputusan(3) validitas KPU atau yang keberlakuan tetap kukuh norma. memberlakukan Dengan menggunakan larangan bagi pengurus
    [Show full text]
  • Capital Comparison of Candidates from Political Dynasties in the 2020 Mayoral and Deputy Mayoral Election in Indonesia
    Journal of Social Political Sciences JSPS Vol. 2, No. 2, May, 2021 CAPITAL COMPARISON OF CANDIDATES FROM POLITICAL DYNASTIES IN THE 2020 MAYORAL AND DEPUTY MAYORAL ELECTION IN INDONESIA Siti Sadiyatunnimah Department of Political Science, Faculty of Social & Political Sciences, Universitas Nasional. Jakarta, Indonesia Email: [email protected] Abstract : This study was conducted to compare the capital owned by candidates from political dynasties in the 2020 mayor and deputy mayor elections and make a generalization about which capital turns out to be the most influential in the election. The study is a comparative research which uses the Large-N, a method that compares cases in a broad area and a large number, with 28 candidates from political dynasties as the objects. The conclusion of this study is that the dynasties owned by candidates do not seem to mean much in the 2020 mayor and deputy mayor elections. The victories of candidates from political dynasties were influenced by various combinations of capital. No capital is more influential than other capital because ownership of capital will not mean much if the candidate does not have a good enough strategy in using that capital to attract voters. Key words: Economic Capital, Election, Political Capital, Political Dynasty, Social Capital Submission : Feb, 11th 2020 Revision : April 18th 2021 Publication : May 28th 2021 INTRODUCTION Indonesia is a country that adheres to a democratic system and conducts General Elections as a direct implementation of democracy. The holding of regional head and deputy regional head elections (local election) is an important part in a democratic country like Indonesia, as stated in Article 18 of the 1945 Constitution.
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN Nomor 33 P/HUM/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Mahkamah AgungMemeriksa dan mengadili Republik perkara permohonan keberatan Indonesia hak uji materiil terhadap Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Tata Tertib, pada tingkat pertama dan terakhir telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara: 1. Ir. ANANG PRIHANTORO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal RT. 003 RW. 003 Kelurahan Nambahdadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pekerjaan Anggota DPD RI Periode 2014-2019; 2. MARHANY VICTOR POLY PUA, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal RT. -/RW 008 Kelurahan Kairagi Dua Kecamatan Mapanget Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pekerjaan Anggota DPD RI Periode 2014-2019; 3. DJASARMEN PURBA, S.H. kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Jl. Kaktus Giwang No. 2A Sukajadi RT/RW: 003/001 Batam, pekerjaan Anggota DPD RI Periode 2014- Mahkamah Agung2019; Republik Indonesia 4. AM. IQBAL PAREWANGI, S.SI, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Jl. Datuk Patimang No. 47 RT/RW: 006/003, Desa La’Latang, Kec. Tallo, Kota, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pekerjaan Anggota DPD RI Periode 2014-2019; 5. HI AHMAD JAJULI S.IP, kewarganegaraan Indonesia, Jl. Sisinga Mangaraja No. 56 LK2, RT/RW: 012/-, Desa Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pekerjaan Anggota DPD RI Periode 2014-2019; Selanjutnya memberi kuasa kepada : 1. Dr. A. Irmanputra Sidin, S.H., M.H.; 2. Iqbal Tawakkal Pasaribu, S.H.; 3. Hermawanto, S.H.,M.H.; 4. Victor Santoso Tandiasa, S.H., M.H.; Mahkamah Agung5. Agustiar, Republik S.H.; Indonesia Halaman 1 dari 53 halaman.
    [Show full text]
  • JURNAL MAJELIS Media Aspirasi Konstitusi
    JURNAL MAJELIS Media Aspirasi Konstitusi MEWUJUDKAN VISI INDONESIA 2045 Badan Pengkajian MPR RI 2018 Susunan Dewan Redaksi Penasehat : Dr. (H.C.) Zulkifl i Hasan, S.E., M.M. Dr. Mahyudin, S.T., M.M. E.E. Mangindaan, S.IP. Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, M.A. Dr. (H.C.) Oesman Sapta Odang Dr. Ahmad Basarah, M.H. H. Ahmad Muzani Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si. Pengarah : Dr. Bambang Sadono, S.H., M.H. Prof. Dr. Hendrawan Supratikno Rambe Kamarul Zaman, M.Sc., M.M. Martin Hutabarat, S.H. Ir. Tifatul Sembiring Penanggung Jawab : Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H. Wakil Penanggung Jawab : Dra. Selfi Zaini Pemimpin Redaksi : Drs. Yana Indrawan, M.Si. Redaktur Pelaksana : Tommy Andana, S.IP, M.AP. Drs. Joni Jondriman Editor : Siti Aminah; Pradita Devis Dukarno; Otto Trengginas Setiawan. Pengumpul Bahan : Endang Sapari; Endang Ita; Riswandi; Rindra Budi Priyatmo; Dian Kartika Sari; Widhi Aditia Putra; Bayu Nugroho; Wafi strietman Corris; Elias Petege; Indra Ardianto; Wasinton Saragih; Rani Purwati Kemala Sari; Alamat Redaksi Biro Pengkajian, Sekretariat Jenderal MPR RI Gedung Bharana Graha, Lantai 3, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 6 Jakarta 10270 Telp. (021) 57895421, Fax: (021) 57895420 E-mail : [email protected] / [email protected] DAFTAR ISI Daftar Isi ......................................................................................................................... i Pengantar Redaksi ...................................................................................................... iii Sambutan Sekretaris Jenderal
    [Show full text]
  • World Cinema Foundation, Sinematek Indonesia
    65th FESTIVAL DE CANNES (16 - 27 MAY 2012) OFFICIAL SELECTION – CANNES CLASSICS Lewat Djam Malam (After the Curfew) (1954) Kalpana (1948) Contact Info: 110 W. 57th Street, 5th Floor New York, NY 10019, USA www.worldcinemafoundation.org - [email protected] LEWAT DJAM MALAM (After the Curfew) Written by Usmar ISMAIL, Asrul SANI Director of Photography Max TERA Set Deisgner Abdul CHALID Original Music G.R.W. SINSU Sound B. SALTZMANN Editing SUMARDJONO Production PERSARI, PERFINI Starring A.N. ALCAFF(Iskandar), Netty HERAWATY (Norma), R.D. ISMAIL (Gunawan) Running Time 101’ Year of Production 1954 Country of Production INDONESIA Language INDONESIAN From NATIONAL MUSEUM OF SINGAPORE, WORLD CINEMA FOUNDATION, SINEMATEK INDONESIA Restored in 2012 by the National Museum of Singapore and the World Cinema Foundation, with support from the Konfiden Foundation and Kineforum of the Jakarta Arts Council. The restoration work was conducted by Cineteca di Bologna/L'Immagine Ritrovata Laboratory from original film elements preserved at the Sinematek Indonesia. Special thanks to the Usmar Ismail family. ABOUT THE FILM Lewat Djam Malam (After the Curfew) is a passionate work looking directly at a crucial moment of conflict in Indonesian history: the aftermath of the four-year Republican revolution which brought an end to Dutch rule. This is a visually and dramatically potent film about anger and disillusionment, about the dream of a new society cheapened and misshapen by government repression on the one hand and bourgeois complacency on the other. The film’s director, Usmar Ismail, is generally considered to be the father of Indonesian cinema, and his entire body of work was directly engaged with ongoing evolution of Indonesian society.
    [Show full text]
  • Q&A PROGRAM KINEFORUM MARET 2011 SEJARAH ADALAH SEKARANG 5 Page 1
    Q&A PROGRAM KINEFORUM MARET 2011 SEJARAH ADALAH SEKARANG 5 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU 1 2 3 4 5 6 WARNA WARNI BUKAN SEKEDAR BOW: USMAR ISMAIL FESTIVAL 80-AN FILM ANAK INDONESIA FILM ANAK INDONESIA PEREMPUAN PROFESI BOW: USMAR ISMAIL GAMBAR TANGAN, LAYAR GAMBAR TANGAN, LAYAR TEREKAM, TERDENGAR, TEREKAM, TERDENGAR, PERAN PEMERAN LEBAR LEBAR TERLIHAT TERLIHAT FESTIVAL 80-AN WARNA WARNI PERAN PEMERAN GAMBAR TANGAN, LAYAR PEREMPUAN LEBAR kineforum 14.15: Perempuan Kedua 14.15: Raja Jin Penjaga 14.15: Red Cobex 14.15: Ira Maya Putri 14.15: Langitku, Rumahku 14.15: Djenderal Kantjil Pintu Kereta Api Cinderella 17.00: Darah dan Doa 17.00: Badut-badut Kota 17.00: Enam Djam di 17.00: Metamorfoblus 17.00: The Songstress and 17.00: Petualangan Sherina Djogdja the Seagull 19.30: Nakalnya Anak-anak 19.30: Sorga yang Hilang 19.30: Beranak Dalam 19.30: Kejarlah Daku, Kau 19.30: Tuan Tanah 19.30: Fiksi Kubur Kutangkap Kedawung 16:00 Diskusi Dari Gambar Acara Pendukung Tangan ke Layar Lebar GC III Pameran Sejarah Bioskop Pameran Sejarah Bioskop Pameran Sejarah Bioskop Pameran Sejarah Bioskop Pameran Sejarah Bioskop Pameran Sejarah Bioskop dan Kebijakan Film di dan Kebijakan Film di dan Kebijakan Film di dan Kebijakan Film di dan Kebijakan Film di dan Kebijakan Film di Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia 7 8 9 10 11 12 13 FESTIVAL 80-AN SUPERHERO BUKAN SEKEDAR TEREKAM, TERDENGAR, SUPERHERO FILM ANAK INDONESIA FILM ANAK INDONESIA PROFESI TERLIHAT WARNA WARNI WARNA WARNI GAMBAR TANGAN, LAYAR BOW: USMAR ISMAIL BUKAN
    [Show full text]
  • ETIKA POLITIK DAN KEKUASAAN (Studi Atas Pemilihan Ketua DPD RI Periode 2017-2019, Oesman Sapta Odang)
    ETIKA POLITIK DAN KEKUASAAN (Studi atas Pemilihan Ketua DPD RI Periode 2017-2019, Oesman Sapta Odang) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Muhammad Mardhiyulloh 11141120000045 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M ABSTRAK ETIKA POLITIK DAN KEKUASAAN (Studi atas Pemilihan Ketua DPD RI Periode 2017-2019, Oesman Sapta Odang) Pemilihan Ketua DPD RI merupakan bagian dari pemilihan pimpinan DPD RI, tercakup di dalamnya pemilihan wakil ketua I dan wakil ketua II. Terdapat sesuatu yang berbeda pada pemilihan ketua DPD RI periode 2017-2019 dengan pemilihan-pemilihan periode sebelumnya, yaitu kebiasaan memilih ketua DPD RI dari kalangan independen atau non partisan, sedangkan kali ini memilih ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dengan status rangkap jabatan sebagai wakil ketua MPR RI periode 2014-2019 dan juga ketua umum partai Hanura. Selain itu, pemilihan tersebut juga sebagai wujud perubahan Tata Tertib DPD RI No. 1 Tahun 2014 yang mengatur masa jabatan pimpinan selama lima tahun menjadi No. 1 Tahun 2016 dan No. 1 Tahun 2017 dengan aturan dua tahun enam bulan. Secara otomatis periode pimpinan DPD RI 2014-2019 berubah menjadi periode 2014-2017 dan terpaksa berakhir pada April 2017. Namun demikian, Mahkamah Agung (MA) melalui putusannya No. 38P/HUM/2016 dan 20P/HUM/2017 membatalkan perubahan Tata Tertib DPD RI tersebut dan mengembalikannya pada Tata Tertib DPD RI No. 1 Tahun 2014. Akan tetapi, pemilihan tersebut tetap berlangsung dengan diwaranai kericuhan yang berdampak terhadap buruknya citra moral DPD RI. Skripsi ini mengkaji dinamika politik sebenarnya yang terjadi pada pemilihan pimpinan DPD RI periode 2017-2019, juga membedah fenomena tersebut dan status rangkap jabatan Oesman Sapta Odang dari sudut pandang etika politik, juga membongkar sumber-sumber kekuasaan Oesman Sapta Odang sebagai Ketua DPD RI terpilih.
    [Show full text]
  • Halaman Depan
    DINAMIKA PERFILMAN INDONESIA (SEJARAH FILM INDONESIA TAHUN 1968-2000) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah OLEH Anselmus Ardhiyoga NIM: 034314001 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 ii iii Look, if you had one shot, one opportunity To seize everything you ever wanted, one moment Would you capture it, or just let it slip? You own it; you better never let it go You only get one shot do not miss your chance to blow This opportunity comes once in a lifetime You can do anything You set your mind to (EMINEM) SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA : ¯ TUHAN YESUS KRISTUS ¯ KAKEK DAN PAMANKU YANG TELAH ADA DI SURGA ¯ KELUARGA BESARKU YANG TERCINTA ¯ FITRIA SRI WULANDARI (Thnks Fr Th Mmmrs) ¯ Universitas Sanata Dharma (Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Sejarah) iv ABSTRAK Ardhiyoga, Anselmus. 2008. “Dinamika Perfilman Indonesia (Sejarah Film Indonesia Tahun 1968-2000)”. Skripsi Strata I (SI). Yogyakarta: Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh ideologi pembangunan terhadap perkembangan kebudayaan populer masyarakat. Akan tetapi secara khusus, penelitian ini lebih menyoroti tentang perkembangan film Indonesia karena merupakan film salah satu bagian dari kebudayaan populer dalam masyarakat. Penelitian tentang film, dibagi dalam tiga permasalahan: (1) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1968-1980? (2) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1980-1990? (3) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1990- 2000? Dalam menjawab permasalahan tersebut, Penelitian ini mempergunakan metode penelitian pustaka atau tinjauan/studi pustaka dan menggunakan kritik intren untuk membandingkan data yang diketemukan Dari hasil penelitian tampak bahwa pada tahun 1968-1980, pemerintah ikut campur tangan dalam perkembangan film Indonesia.
    [Show full text]
  • Alcoholic Beverages in Indonesian Movies
    Ashdin Publishing Journal of Drug and Alcohol Research ASHDIN Vol. 7 (2018), Article ID 236062, 09 pages publishing doi:10.4303/jdar/236062 Research Article Alcoholic Beverages in Indonesian Movies Redi Panuju and Daniel Susilo* Faculty of Communications Science, Dr Soetomo University, Indonesia Address correspondence to Daniel Susilo, [email protected] Received 28 August 2018; Revised 08 November 2018; Accepted 14 November 2018 Copyright © 2018 Daniel Susilo, et al. This is an open access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. Abstract The State prohibition on free circulation of liquor Alcoholic beverages, or what is often referred to as liquor is a threat to is related to consequences of excessive consumption. people's lives due to destructive effects when consumed in excess. In Excessive consumption of liquor can lead to disruption Indonesia, the prohibition on using alcoholic beverages is regulated in of liver function, which can lead to hepatitis, gastric Criminal Code (KUHP). Dealers who cause drunkenness and anyone who makes children under the age of 16 drunk are subject to prison damage, damage to body tissues, increased risk of breast sentences. However, as a life story, the phenomenon of using alcoholic cancer, damage to brain function, and damage to the heart beverages is fascinating and because of that, many works of art such as and kidneys. This could result in a stroke, nerve paralysis movies make use of the phenomenon of using alcoholic beverages as and organ failure, which could lead to disability and even a story.
    [Show full text]