PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN INFOGRAFIK PADA MATERI PERLAWANAN

RAKYAT ACEH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

SEJARAH INDONESIA UNTUK SMA KELAS XI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh:

SUARDIN HALAWA

NIM: 161314042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya tulisan sederhana ini aku persembahkan kepada: 1. Tuhanku Yesus Kristus dan Bunda Maria 2. Ayahku Almarhum 3. Ibuku Tercinta 4. Pacarku Tercantik 5. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Tersayang 6. Pemerintah Daerah Nias Barat 7. Gerejaku Katolik Stasi Santo Gregorius Bawodesolo 8. Asrama Student Residence Universitas Sanata Dharma 9. Prodiku Pendidikan Sejarah 10. Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Kapan lagi kalau bukan sekarang” (Suardin Halawa)

“Jika ini adalah kopi, bawalah saya teh. Tetapi jika ini adalah teh, bawakan saya kopi” (Abraham Lincoln)

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat hai elang rajawali” (Ir. Soekarno)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INFOGRAFIK PADA MATERI PERLAWANAN RAKYAT ACEH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA UNTUK SMA KELAS XI

Suardin Halawa Universitas Sanata Dharma 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media infografik yang layak digunakan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia bagi peserta didik kelas XI SMA pada materi perlawanan rakyat Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan level 1, maka langkah-langkah yang ditempuh meliputi (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, dan (3) pengembangan rancangan produk awal. Uji internal meliputi validasi materi, validasi media, dan validasi oleh praktisi yakni tiga orang guru sejarah SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil validasi ahli materi, ahli media, dan praktisi (guru) menunjukkan bahwa produk infografik perlawanan rakyat Aceh yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran Sejarah Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari hasil validasi oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “baik”, hasil validasi ahli media tergolong dalam kriteria “baik”, dan rerata hasil validasi oleh praktisi terhadap guru I, guru II, dan guru III tergolong dalam kriteria “sangat baik”.

Kata Kunci: Infografik, Media Pembelajaran, Perlawanan Rakyat Aceh, Pembelajaran Sejarah Indonesia.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

INFOGRAPHIC DEVELOPMENT ON MATERIALS OF THE ACEHNESE RESISTANCE AS A LEARNING MEDIUM OF INDONESIAN HISTORY FOR XI GRADE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

Suardin Halawa Sanata Dharma University 2020

This study aims to develop infographic media that is suitable in learning Indonesian History for XI grade senior high school students / equivalent on the material of the Acehnese resistance. This study used development research methods according to Borg and Gall. This was a level 1 development study, the steps taken included (1) research and information gathering, (2) planning, and (3) development of initial product designs. Internal tests included material validation, media validation, and practitioners’ validation by three senior high school history teachers. The data were collected by using questionnaires and literature study. The data were analyzed by using quantitative and qualitative analysis. The results of the validation by material experts, media experts, and practitioners (teachers) showed that the infographic products of the Acehnese resistance that were developed were appropriate to be used as a learning media for Indonesian History. This was shown from the results of the validation by material experts were classified as "good" criteria, the results of the validation by media experts were classified as "good" criteria, and the average of validation results by practitioners against teacher I, teacher II, and teacher III were classified as "very good" criteria.

Keywords: Infographic, Learning Media, Acehnese Resistance, Indonesian History Learning.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii HALAMAN PENGESAHAN ...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...... iv HALAMAN MOTTO ...... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI ...... vii ABSTRAK ...... viii ABSTRACT ...... ix KATA PENGANTAR ...... x DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv DAFTAR GAMBAR ...... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...... xx

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Identifikasi Masalah...... 6 C. Batasan Masalah ...... 6 D. Rumusan Masalah ...... 7 E. Tujuan Penelitian ...... 7 F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ...... 7 G. Manfaat Penelitian ...... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 10 A. Kajian Teori ...... 10 1. Media Pembelajaran...... 10 2. Infografik ...... 23 3. Pembelajaran Sejarah ...... 26 4. Perlawanan Rakyat Aceh ...... 29 B. Penelitian yang Relevan ...... 34 C. Kerangka Pikir ...... 36

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ...... 39 A. Jenis Penelitian ...... 39 B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ...... 40 C. Uji Internal ...... 43 1. Desain Uji Internal ...... 43 2. Subjek Uji Internal ...... 44 D. Teknik Pengumpulan Data ...... 45 1. Angket ...... 45 2. Studi Pustaka ...... 46 E. Teknik Analisis Data ...... 47 1. Analisis Data Kuantitatif...... 47 2. Analisis Data Kualitatif...... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ...... 49 A. Analisis Kebutuhan ...... 49 B. Hasil Pengembangan ...... 52 1. Deskripsi Desain Produk Awal ...... 52 2. Uji Internal oleh Ahli Materi ...... 66 3. Uji Internal oleh Ahli Media ...... 81 4. Uji Internal oleh Praktisi (Guru) ...... 114 5. Deskripsi Desain Produk Akhir ...... 147 C. Pembahasan ...... 155

BAB V PENUTUP ...... 160 A. Kesimpulan ...... 160 B. Implikasi ...... 161 1. Implikasi Teoretis ...... 161 2. Implikasi Praktisi ...... 161 C. Saran ...... 162

DAFTAR PUSTAKA ...... 163

LAMPIRAN ...... 167

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Uji Materi ...... 45 Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen Uji Media...... 46 Tabel 3: Tabel Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan ...... 48 Tabel 4: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Ahli Materi ...... 66 Tabel 5: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi ...... 68 Tabel 6: Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Ahli Materi ...... 69 Tabel 7: Saran Perbaikan oleh Ahli Materi ...... 69 Tabel 8: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Ahli Media ...... 81 Tabel 9: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Ahli Media ...... 82 Tabel 10: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Kebahasaan oleh Ahli Media ...... 83 Tabel 11: Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Ahli Materi ...... 84 Tabel 12: Saran Perbaikan oleh Ahli Media...... 85 Tabel 13: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru I ...... 114 Tabel 14: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru I ...... 116 Tabel 15: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh guru I ...... 117 Tabel 16: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Guru I ...... 117 Tabel 17: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Kebahasaan oleh Guru I ...... 118 Tabel 18: Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru I ...... 119 Tabel 19: Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru I ...... 121 Tabel 20: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru II ...... 121 Tabel 21: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru II ...... 123

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 22: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Guru II...... 124 Tabel 23: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Guru II ...... 124 Tabel 24: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Kebahasaan oleh Guru II...... 125 Tabel 25: Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru II ...... 126 Tabel 26: Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru II ...... 127 Tabel 27: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru III...... 128 Tabel 28: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru III ...... 130 Tabel 29: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Guru III ...... 131 Tabel 30: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Guru III ...... 131 Tabel 31: Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Kebahasaan oleh Guru III ...... 132 Tabel 32: Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru III ...... 133 Tabel 33: Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru III ...... 134 Tabel 34: Rekapitulasi Aspek Isi, Aspek Pembelajaran, Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, dan Aspek Kebahasaan oleh Praktisi Guru I, Guru II, dan Guru III ...... 135

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I: Kerucut Pengalaman Edgar Dale ...... 20 Gambar II: Kerangka Pikir ...... 36 Gambar III: Langkah-langkah Penelitian R&D Level 1 ...... 39 Gambar IV: Tahap Borg And Gall ...... 42 Gambar V: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama ...... 53 Gambar VI: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 54 Gambar VII: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 55 Gambar VIII: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 56 Gambar IX: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima ...... 57 Gambar X: Tampilan Awal Infografik Sebab Perlawanan ...... 58 Gambar XI: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Pertama ...... 59 Gambar XII: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Kedua ...... 60 Gambar XIII: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga ...... 61 Gambar XIV: Tampilan Awal Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama ...... 62 Gambar XV: Tampilan Awal Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua ...... 63 Gambar XVI: Tampilan Awal Infografik Teori Menaklukan Aceh ...... 64 Gambar XVII: Tampilan Awal Infografik Akhir Perjuangan Rakyat Aceh ...... 65 Gambar XVIII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 71 Gambar XIX: Tampilah Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 72 Gambar XX: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 73 Gambar XXI: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 74

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar XXII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 75 Gambar XXIII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 76 Gambar XXIV: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Bagian Kelima ...... 77 Gambar XXV: Tampilan Setelah Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima ...... 78 Gambar XXVI: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Sebab Perlawanan .... 79 Gambar XXVII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Sebab Perlawanan ...... 80 Gambar XXVIII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Kronologis Peristiwa ...... 86 Gambar XXIX: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Kronologis Peristiwa ...... 87 Gambar XXX: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Sebab Perlawanan ...... 88 Gambar XXXI: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Sebab Perlawanan ...... 89 Gambar XXXII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Para Panglima Aceh ...... 90 Gambar XXXIII: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Para Panglima Aceh ...... 91 Gambar XXXIV: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh ...... 92 Gambar XXXV: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh ...... 93 Gambar XXXVI: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Teori Menaklukan Aceh ...... 94 Gambar XXXVII: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Teori Menaklukan Aceh ...... 95 Gambar XXXVIII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Akhir Perjuangan Rakyat ...... 96 Gambar XXXIX: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Akhir Perjuangan Rakyat ...... 97 Gambar XL: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama ...... 98 Gambar XLI: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama ...... 99 Gambar XLII: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 100 Gambar XLIII: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 101 Gambar XLIV: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 102 Gambar XLV: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 103 Gambar XLVI: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 104 Gambar XLVII: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 105 Gambar XLVIII: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima ...... 106 Gambar XLIX: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima ...... 107 Gambar L: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama ...... 108 Gambar LI: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama ...... 109 Gambar LII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga ...... 110 Gambar LIII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga ...... 111 Gambar LIV: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua ...... 112 Gambar LV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua ...... 113 Gambar LVI: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Bagian Pertama ...... 137 Gambar LVII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua ...... 138 Gambar LVIII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga ...... 139 Gambar LIX: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat ...... 140 Gambar LX: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima ...... 141 Gambar LXI: Tampilan Setelah Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa ...... 142 Gambar LXII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama ...... 143 Gambar LXIII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua ...... 144 Gambar LXIV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh ...... 145 Gambar LXV: Tampilan Infografik Tambahan Dampak Perang Aceh ...... 146 Gambar LXVI: Tampilan Final Infografik Kronologis Peristiwa ...... 148 Gambar LXVII: Tampilan Final Infografik Sebab Perlawanan ...... 149 Gambar LXVIII: Tampilan Final Infografik Para Panglima Aceh ...... 150 Gambar LXIV: Tampilan Final Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh .. 151 Gambar LXX: Tampilan Final Infografik Teori Menaklukan Aceh...... 152 Gambar LXXI: Tampilan Final Infografik Akhir Perjuangan Rakyat ...... 153 Gambar LXXII: Tampilan Final Infografik Dampak Perang Aceh ...... 154

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ...... 168 Lampiran 2: Tangkapan Layar Akun Instagram ...... 169 Lampiran 3: Keterangan dari Konversi Nilai Skala Lima ...... 170 Lampiran 4a: Validasi oleh Ahli Materi ...... 172 Lampiran 4b: Validasi oleh Ahli Media...... 178 Lampiran 4c: Validasi Praktisi (Guru I) ...... 184 Lampiran 4d: Validasi Praktisi (Guru II) ...... 194 Lampiran 4e: Validasi Praktisi (Guru III) ...... 204 Lampiran 5: Silabus ...... 214 Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...... 216

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia adalah

pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB 1 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa,1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kementerian yang menangani pendidikan dasar dan menengah

menetapkan sejarah sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dalam

Kurikulum 2013, khususnya bagi pendidikan tingkat menengah atas

(SMA/sederajat). Mata pelajaran Sejarah Indonesia yang sifatnya wajib pada

setiap jenjang memfokuskan pada upaya penguatan pendidikan karakter

peserta didik. Harapannya setiap lulusan memiliki kesadaran sejarah dan nilai-

nilai kebangsaan dalam dirinya. Sementara itu, mata pelajaran Sejarah untuk

1 UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1 Pasal 1, (online), (https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp- content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf, diakses pada tanggal 09 Januari 2020, pukul 09.45 WIB).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

peminatan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) bersifat akademis untuk penguasaan

ilmu yang menghasilkan generasi penekun dan pengembang ilmu sejarah.2 Di

abad ke-21 ini, satuan pendidikan Indonesia telah menggunakan Kurikulum

2013 yang dalam pembelajarannya berpusat pada siswa (student center)

sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Tetapi kenyataanya pembelajaran

sejarah masih berpusat pada guru (teacher center) yang masih menggunakan

metode ceramah atau cara-cara konvensional, yaitu guru menjelaskan dan

siswa mendengarkan.3 Pembelajaran sejarah yang berlangsung demikian

tentunya tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.

Selain itu, pembelajaran sejarah kurang didukung dengan model dan media

yang bervariasi sehingga pembelajaran monoton dan membosankan, padahal

yang diharapkan ialah dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

Sartono berpendapat bahwa pengajaran sejarah tidak hanya sebatas

mentransfer pengetahuan saja atau hanya memberi informasi fakta sejarah

tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik yang dapat membangkitkan

kesadaran sejarahnya. Pembelajaran sejarah yang baik diperlukan inovasi yang

efektif dalam membentuk karakter peserta didik sehingga cenderung berpikir

yang merefleksikan nilai-nilai positif dari peristiwa yang terjadi. Oleh karena

itu, pada masa sekarang diharapkan tidak hanya fokus terhadap perkembangan

kognitif saja tetapi juga mampu memperdalam pengetahuan atau ilmu yang

2 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Gava Media, 2018, hlm. 10. 3 Subakti Y. R, Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2010, hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

telah diperolehnya sehingga menjadi manusia yang humanis dan berjiwa

pancasila. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sejarah yang diajarkan

haruslah sejarah yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan, bukan sejarah

hafalan yang hanya menyebutkan nama, tempat, angka tahun dan peristiwa

semata. 4 Sejarah tidak akan berfungsi bagi proses pendidikan yang menjurus

ke arah pertumbuhan dan pengembangan karakter bangsa, apabila nilai-nilai

sejarah tersebut belum terwujud dalam pola-pola perilaku yang nyata.

Perkembangan zaman yang semakin kompleks ini, teknologi komunikasi

memberi pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan

digital dalam dunia pendidikan sekarang mengharuskan para pendidik untuk

memiliki kemampuan dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi yang ada

untuk mempermudah pekerjaan. Salah satu upaya meningkatkan proses

interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya

adalah melalui media. Media merupakan alat bantu yang dapat berupa apa saja

sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu

fungsi utama dari media adalah sebagai alat bantu mengajar untuk

menyampaikan materi pembelajaran.5 Media pembelajaran yang diciptakan

guru hendaknya lebih kreatif, inovatif dan penuh pertimbangan khusus

sehingga informasi yang disampaikan mudah dipahami dan dimengerti oleh

peserta didik. Melalui penggunaan media pengajaran yang bervariasi

4 Susanto Heri, Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014, hlm. 35. 5 Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013, hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar yang pada akhirnya

dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.

Ada berbagai macam media yang bisa digunakan, antara lain media

grafis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio-visual dan lain

sebagainya. Salah satu media yang dapat dikembangkan guru dalam

pembelajaran sejarah yaitu media infografik (media visual). Media infografik

adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang

dipadatkan dengan mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan

terpadu melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar.6 Media

infografik dapat memperlihatkan peristiwa objek masa lalu yang telah terjadi

secara nyata dan didalamnya terdapat makna yang mendalam.

Penyampaian informasi secara visual sudah dikenal sejak lama, seperti pada

zaman manusia purba dimana banyak terdapat lukisan di dalam gua

yang menggambarkan suatu kejadian. Peneliti mengkaji bahwa penyampaian

informasi secara visual memiliki banyak keuntungan karena manusia dapat

jauh lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan melalui penglihatan

dengan gambar-gambar dan kalimat-kalimat yang menarik secara ringkas

sekaligus merangsang peserta didik untuk memahami maksud dari pelajaran.

Pemanfaatan media infografik diharapkan mampu menyampaikan

pembelajaran melalui indera penglihatan (visual).

Penggunaan media seperti buku paket, power point, diktat, dan lks telah

dimanfaatkan oleh guru sejarah sebagai perantara dalam memaparkan dan

6 Nana Sudjaja & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1989, hlm. 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

memberikan informasi materi sejarah terhadap peserta didik, namun media visual yang jarang digunakan oleh guru sejarah yakni media infografik.

Infografik adalah suatu produk yang dapat mengkomunikasikan data dan fakta gagasan serta ide-ide melalui gambar dan kalimat-kalimat sejarah. Produk yang telah dibuat di tampilkan pada media sosial melalui akun Instagram. Produk ini juga dapat di akses oleh peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan bantuan internet. Alasan peneliti memilih media infografik sebagai sarana penunjang belajar mengajar karena peserta didik di era sekarang cenderung menyukai media sosial. Instagram merupakan salah satu konten media sosial yang ramai dikunjungi oleh peserta didik karena selaras perkembangan zaman. Tuntutan zaman menghendaki peserta didik agar mengakses media sosial sesuai keperluan masing-masing yang dapat menunjang proses belajar.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang menghendaki pada pengembangan produk yang layak digunakan peserta didik dengan judul

“Pengembangan Infografik pada Materi Perlawanan Rakyat Aceh sebagai Media Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XI”.

Harapan dari hasil penelitian adalah pembelajaran sejarah dapat diminati peserta didik dan dapat menumbuhkan kesadaran belajar sejarah serta dapat memanfatkan media sosial ke hal yang lebih baik dengan membangun wawasan sejarah sebagai bekal di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran sejarah sangat penting tetapi kenyataannya di lapangan masih

didominasi cara-cara yang konvensional atau metode ceramah yang

membosankan.

2. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang kreatif, inovatif, dan

menyenangkan.

3. Diperlukan media pembelajaran yang mengikuti perkembangan IPTEK

yang dapat merangsang dan memikat peserta didik.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan terhindar dari luasnya permasalahan,

maka peneliti membatasi masalah pada usaha pengembangan infografik sebagai

media pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.1 yaitu menganalisis proses

masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) ke Indonesia. Kompetensi dasar tersebut mencakup pokok

bahasan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa

Eropa sampai awal abad ke-20 secara khusus pada materi perlawanan rakyat

Aceh untuk SMA kelas XI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana infografik pada materi perlawanan rakyat Aceh yang layak

digunakan sebagai media pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan di atas, maka tujuan

penelitian yakni untuk mengembangkan infografik pada materi perlawanan

rakyat Aceh yang layak digunakan sebagai media pembelajaran Sejarah

Indonesia untuk SMA kelas XI.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media infografik menyajikan materi perlawanan rakyat Aceh.

2. Media infografik memuat gambar dan kalimat-kalimat yang mudah

dipahami dan dimengerti.

3. Media infografik pada materi perlawanan rakyat Aceh dapat digunakan di

SMA mana saja dan dapat diakses dengan bantuan internet.

4. Media infografik pada materi perlawanan rakyat Aceh disajikan dalam

platform Instagram.

5. Media yang dihasilkan lebih mengakomodasi hal-hal yang baru terkait

maraknya penggunaan media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

6. Media infografik dibuat dengan menggunakan aplikasi Canva secara online.

7. Produk Infografik menggunakan hastag untuk mempermudah pencarian

referensi mengenai perlawanan rakyat Aceh.

8. Media infografik ini disajikan dalam bentuk virtual/softfile dengan ukuran:

Panjang : 1080 piksel

Lebar : 1080 piksel

Resolusi : 1080 x 1080 piksel

G. Manfaat Penelitian

Pengembangan Infografik sebagai media pembelajaran sejarah dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam

menambah wawasan ilmu pengetahuan, khususnya mata pelajaran Sejarah

Indonesia untuk SMA kelas XI pada materi perlawanan rakyat Aceh.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat mempermudah siswa

dalam mempelajari sejarah Indonesia khususnya pada materi

perlawanan rakyat Aceh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

b. Bagi Guru

Hasil dari pengembangan produk ini dapat membantu guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran terhadap peserta didik melalui

penggunaan media infografik. c. Bagi Sekolah

Dengan adanya produk penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

melengkapi sumber belajar peserta didik di sekolah. d. Bagi Universitas

Diharapkan produk penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian

untuk penelitian selanjutnya pada masa yang akan datang. e. Bagi Peneliti lainnya

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam

mengembangkan media pembelajaran sejarah yang kreatif dan inovatif

sehingga mampu menarik minat peserta didik dalam mempelajari

Sejarah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Seiring dengan kemajuan teknologi, pendidikan di sekolah semakin

lama semakin mengalami perubahan dan perkembangan. Sekarang ini,

pembelajaran di sekolah mulai disesuaikan dengan perubahan dan

pergeseran paradigma pendidikan di bidang teknologi informasi

khususnya internet. Hadirnya media pembelajaran bukan hanya sekedar

alat bantu mengajar, tetapi lebih merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran selain dapat

menggantikan sebagian tugas pendidik sebagai penyaji materi, media juga

memiliki potensi-potensi yang unik yang dapat membantu peserta didik

dalam belajar.

Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari medium yang berarti perantara atau pengantara.7 Association of

Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi.8 Media pembelajaran bisa diartikan sebagai

7 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, : Rajawali, 1986, hlm. 6. 8 Nizwardi Jalinus, dkk, Media & Sumber Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2016, hlm. 3.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara

dalam proses pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa media adalah

segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang pemelajar untuk belajar. Secara detail Miarso menjelaskan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan kemauan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar

yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.9 Melalui media pembelajaran

yang ada, peserta didik dapat lebih cepat memahami materi yang

disampaikan sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih

efisien dan terarah.

Dari pengertian media yang telah dipaparkan di atas, media

pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat dan bahan penyampaian

informasi dalam membantu peserta didik untuk mencerna pengetahuan

yang baru.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely menyebutkan tiga ciri-ciri yang merupakan

petunjuk alasan media digunakan dan hal-hal apa saja yang dilakukan oleh

media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efesien)

melakukannya.10

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini merupakan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa

9 Hujair AH Sanaky, dkk. op. cit., hlm. 4. 10 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran edisi revisi, Jakarta: RajaGrafindo, 2014, hlm. 15 -17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media, seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-laps recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik dan rekaman fotografi tersebut. Selain dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. 3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada suatu kelas atau pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga dapat disebarkan ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat dikatakan bahwa ciri fiksatif,

manipulatif, dan distributif, sebuah media dapat ditampilkan kembali

tanpa mengenal waktu kejadian yang cukup lama dan dapat disampaikan

dalam dua atau tiga menit dengan teknik rekaman fotografi serta dapat

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu sehingga proses pembelajaran menjadi

lebih mudah dan pemahaman pada suatu materi akan lebih cepat dicerna

oleh peserta didik. c. Fungsi Media Pembelajaran

Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat

bantu dalam belajar. Pembelajaran akan lebih efektif dan jelas jika disertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

dengan media pembelajaran yang dapat membantu menjelaskan bahan

materi.

Wina Sanjaya menjelaskan beberapa fungsi media pembelajaran,

yaitu sebagai berikut:11

1) Fungsi komunikasi, yaitu untuk memperlancar komunikasi antara

penyampai pesan dan penerima pesan.

2) Fungsi motivasi, yaitu untuk memudahkan dan menggairahkan peserta

didik dalam mempelajari materi.

3) Fungsi kebermaknaan, yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam menganalisis dan memperoleh pengetahuan yang tinggi.

4) Fungsi penyamaan persepsi, yaitu setiap peserta didik memiliki

pandangan yang sama terhadap informasi yang disampaikan.

5) Fungsi individualitas, yaitu mampu memenuhi dan melayani

kebutuhan setiap peserta didik yang memiliki minat dan gaya belajar

yang berbeda.

Sedangkan fungsi khusus media pembelajaran menurut Levie dan

Lenstz dijelaskan sebagai berikut.12

1) Fungsi atensi, yaitu untuk menarik dan mengarahkan perhatian peserta

didik agar mampu berkonsentrasi pada materi pembelajaran.

2) Fungsi afektif, yaitu untuk meningkatkan kenikmatan peserta didik

ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.

11 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2012 hlm. 58 12 Howard W Levie and Diane Levie, Pictorial Memory Process, dikutip dari Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, edisi revisi, cetakan ke 20, Jakarta: Rajawali Pers, 2017, hlm. 20-21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Fungsi kognitif, yaitu untuk memperlancar pencapaian tujuan dalam

memahami dan mengingat pesan yang tertuang dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris, yaitu membantu peserta didik yang lemah

dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali.

Dari fungsi-fungsi media pembelajaran yang telah dikemukakan di

atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki banyak fungsi

yang dapat membantu peserta didik untuk memahami materi yang

disampaikan sehingga proses belajar menjadi lebih optimal dengan

hadirnya media pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran sejarah,

media memiliki kegunaan untuk memvisualisasi fakta-fakta sejarah dan

sekaligus berfungsi sebagai sumber belajar.13 Penyampaian informasi

melalui komunikasi secara lisan dapat menimbulkan salah persepsi dan

juga membuat peserta didik sulit untuk menyerap materi yang

disampaikan. Oleh sebab itu, diusahakan media pembelajaran yang

digunakan dapat membantu peserta didik memahami isi materi yang akan

disampaikan sehingga bisa mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan

melalui aktivitas yang mendekatkan peserta didik dengan kondisi yang

sesungguhnya.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki banyak manfaat dalam menciptakan

suasana belajar yang efektif sekaligus menyenangkan. Menurut Sanaky

13 Hendra Kurniawan, op. cit., hlm. 122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

ada beberapa manfaat media baik secara umum maupun khusus sebagai

alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pemelajar, antara lain:14

1) Pembelajaran menjadi lebih menarik,

2) Pembelajaran akan lebih jelas maknanya,

3) Pemelajar tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

4) Pemelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Selain itu, Azhar Arsyad mengemukakan beberapa manfaat media

pembelajaran, di antaranya sebagai berikut.15

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi.

2) Media pembelajaran dapat mengarahkan perhatian peserta didik.

3) Media pembelajaran dapat membantu mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan

lingkungannya.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pengajaran dapat

menunjukkan perbedaan yang jelas antara pengajaran tanpa media dengan

pengajaran menggunakan media sebagai alat bantu. Pengajaran tanpa

menggunakan alat bantu dapat membuat peserta didik merasa jenuh,

14 Hujair AH Sanaky, op. cit., hlm. 5. 15 Azhar Arsyad, op. cit., hlm. 29-30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

bosan, dan gagal fokus terhadap materi yang disampaikan. Sedangkan

pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu mampu

membuat peserta didik lebih cepat mengerti dalam memahami materi

pembelajaran sehingga menciptakan suasana kelas yang seru dan menarik.

e. Definisi dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Sanaky menjelaskan pertimbangan media yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media

yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan

pembelajaran, metode mengajar, tersedianya alat yang dibutuhkan, pribadi

pengajar, kondisi peserta didik, minat dan kemampuan pemelajar, dan

situasi pengajaran yang sedang berlangsung, sehingga media yang

digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.16 Menentukan

media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas harus

diperhatikan keterkaitan antara media pembelajaran dengan materi yang

akan disampaikan di dalam kelas.

Secara rinci Yudhi Munadi memberikan penjelasan beberapa

kriteria-kriteria dalam pemilihan media pembelajaran antara lain:17

1) Karakteristik siswa, keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai pembawaanya dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. 2) Tujuan belajar, menyesuaikan media yang digunakan sesuai tujuan belajar yakni mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan serta pembentukan sikap. 3) Sifat bahan ajar, dimana setiap kategori pembelajaran menuntut aktivitas atau perilaku yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.

16 Hujair AH Sanaky, op. cit., hlm. 7. 17 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2010, hlm. 187- 190.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Dalam hal ini, sebaiknya seorang guru harus bisa menentukan media

mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa alternatif media

yang bisa digunakan. Setiap media pengajaran mempunyai karakteristik

tertentu, akan tetapi seorang guru harus bisa memahami kelebihan dari

berbagai jenis media pembelajaran yang bervariasi. Dengan

memperhatikan kriteria-kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut,

pengajaran akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas seperti

mampu menyimak dan meningkatkan konsentrasi peserta didik pada

pembelajarannya.

f. Ragam dan Klasifikasi Media Pembelajaran

Apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, media pembelajaran

tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, dan audio-visual saja,

melainkan sampai pada tingkah laku pengajar dan kondisi pribadi

pemelajar. Oleh karena itu, media pembelajaran diklasifikasikan sebagai

berikut:18

1) Bahan-bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata dan visual berupa bahan-bahan cetakan dan bacaan. 2) Alat-alat yang tergolong ke dalam audio visual, yaitu media proyeksi, seperti overheda, projector, slide, film, dan LCD. 3) Media non-proyeksi, seperti papan tulis, poster, kartun, komik, bagan, diagram, gambar, grafik, dan lain-lain. 4) Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah. 5) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD, laboratorium eloktronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, komputer, dan internet.

18 Hujair AH Sanaky, op. cit., hlm. 44-45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

6) Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang dimiliki nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, budaya, politik, dan lain-lain. 7) Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberi contoh perilaku atau suatu perbuatan misalnya, mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain. Jenis media seperti ini hanya dapat dilihat dan ditirukan oleh pemelajar.

Menurut Heinich, media pembelajaran memiliki beberapa ragam

dan klasifikasi sebagai sarana untuk pengantar pesan kepada audience

(peserta didik) dalam aktivitas pembelajaran yakni sebagai berikut:19

1) Media Visual

Media visual menyampaikan informasi atau pesan melalui

pesan verbal atau non-verbal. Pesan verbal visual berupa kata-kata

dalam bentuk tulisan, sedangkan pesan non-verbal visual dituangkan

dalam simbol-simbol berupa gambar, diagram, peta, dan grafik.

2) Media Pameran

Media pameran atau display merupakan media yang

memperagakan suatu peristiwa yang pernah terjadi. Contoh media

pameran adalah diorama, miniatur, yang dapat diamati dan dipelajari

oleh peserta didik secara langsung. Media pameran dapat dikatakan

sebagai media yang dapat digunakan sebagai sarana yang menarik

perhatian peserta didik.

19 Benny A Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2017, hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

3) Media Audio

Media pembelajaran berupa audio adalah media yang digunakan

dengan cara mendengarkan. Mendengarkan suatu percakapan

merupakan kegiatan yang melibatkan kemampuan mendengar,

memperhatikan, memahami dan mengingat sehingga pembelajaran

lebih efektif dan efisien. Belajar tentang bagaimana cara pengucapan

bahasa asing yang benar akan lebih mudah bila menggunakan audio.

4) Media Gambar Bergerak atau Audio-Visual

Media gambar bergerak atau sering disebut media audio visual.

Media audio visual dibagi menjadi dua jenis yaitu media audio visual

murni dan media visual tidak murni. Media visual murni berupa film

gerak (movie) bersuara, televisi dan video, sedangkan audio visual yang

tidak murni seperti OHP (Overhead Projector) dan peralatan visual

yang diberikan unsur suara dari rekaman kaset yang digunakan secara

bersamaan dalam proses pembelajaran.

5) Multimedia

Multimedia merupakan salah produk dari kemajuan teknologi

digital. Multimedia dapat mengkombinasikan beberapa penayangan,

seperti teks, audio, grafis, video, dan animasi. Kombinasi yang

dilakukan oleh program multimedia yang dijadikan sebagai media

pembelajaran peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan

wawasan yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

6) Media berbasis Web atau Internet

Perkembangan teknologi dapat mempermudah manusia untuk

mencari dan menemukan berbagai informasi dengan bantuan web atau

internet. Google merupakan salah satu mesin pencari informasi yang

handal. Akan tetapi, informasi yang hendak dicari melalui internet

harus memperhatikan web yang dikunjungi supaya informasi yang

diperoleh benar-benar akurat dan terjamin.

Untuk memahami peranan media dalam proses pembelajaran peserta

didik, Edgar Dale, Rudy Bretz, Gerlach dan Ely mengklasifikasi media

pembelajaran sebagai usaha untuk menyederhanakan berbagai masalah

dengan perkembangan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 20

Gambar I: Kerucut Pengalaman Edgar Dale

20 Technology and Beyond, (online), (http://teachernoella.weebly.com/dales-cone-of- experience.html, diakses pada tanggal 21 Februari 2020 pukul 23:00 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Secara terperinci Wina Sanjaya menjelaskan kerucut pengalaman

tersebut, yakni:21

1) Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh peserta

didik sebagai hasil dari aktivitas sendiri atau berhubungan langsung

dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara.

2) Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda

atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati pengalaman yang

sebenarnya.

3) Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari

kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan

menggunakan skenario.

4) Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi

melalui keterlibatan secara langsung dengan memperagakan.

5) Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh peserta didik

melalui kunjungan ke objek yang ingin dipelajari.

6) Pengalaman melalui pameran merupakan pengalaman dari pertunjukan

hasil karya seperti seni lukis, seni pahat atau benda-benda bersejarah.

7) Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman dengan

menyaksikan peristiwa yang ditayangkan melalui televisi.

8) Pengalaman melalui gambar hidup dan film yaitu pengalaman dengan

mengamati gambar atau film yang diproyeksikan pada layar.

21 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 65-61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

9) Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar. Pengalaman ini

mengandalkan indera pendengaran atau indera penglihatan.

10) Pengalaman melalui lambang-lambang visual seperti grafik, gambar,

sketsa, dan bagan.

11) Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang

melalui bahasa lisan dan tulisan misalnya dalam buku, majalah, koran

dan lain-lain.

Kerucut pengalaman yang digambarkan Edgar Dale dijadikan acuan

sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar. Dari

kerucut pengalaman yang dikemukakan di atas memberikan gambaran

bahwa pengalaman belajar dapat diperoleh peserta didik melalui

pengalaman langsung, melalui benda-benda tiruan, pengalaman melalui

drama, demonstrasi wisata dan melalui pameran. Peserta didik akan lebih

abstrak memperoleh pengetahuan melalui benda atau alat perantara seperti

televisi, gambar hidup/film, radio atau tape recorder, lambang visual, dan

lambang verbal.22

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mampu

memberikan pengetahuan yang konkret serta mudah dipahami dan

dimengerti oleh peserta didik. Pada kerucut pengalaman ini, peneliti

memberikan pengalaman pada peserta didik secara visual dengan

pengembangan infografik sebagai media pembelajaran yang menyajikan

informasi pengetahuan sejarah secara ringkas, padat, dan jelas.

22 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 68-69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2. Infografik

a. Pengertian Media Infografik

Dewasa ini media infografik merupakan media yang cukup populer.

Hal ini disebabkan adanya keuntungan yang melekat dalam infografik.

Media ini memiliki kesederhanaan baik dilihat dari teknik

memproduksinya maupun dari cara pemakaiannya, dibandingkan dengan

jenis media yang lain seperti media film, video, komputer dan lain

sebagainya. Kesederhanaan ini dapat dilihat dari pembiayaan yang murah

atau tidak memerlukan pembiayaan yang terlalu tinggi.

Webster mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu

menggambar, terutama penggambaran mekanik. Graphics berasal dari

bahasa Yunani: graphikos yang berarti melukis atau menggambarkan

dengan garis.23 Jadi, dalam pengertian ini infografik berkenaan dengan

unsur gambar. Dalam konteks media pembelajaran, media infografik

adalah media yang dapat mengkomunikasikan data dan fakta gagasan serta

ide-ide melalui gambar dan kata-kata. Media infografik termasuk media

visual yang berfungsi untuk menyalurkan informasi kepada orang lain.

Media infografik memiliki banyak jenis, antara lain bagan, sketsa,

diagram/skema, grafik, kartun, poster, dan komik. Dalam media sosial

melalui akun Instagram terdapat infografik sejarah yang dapat dilihat di

akun @tirtoid, @historiographicid, @historiadotid, dan lain-lain.

23 Nana Sudjaja & Ahmad Rivai, op. cit., hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

b. Jenis -jenis Infografik

Secara garis besar terdapat empat jenis infografik menurut Artacho,

yaitu: 24

1) Infografik statistik (statistical based) yaitu infografik yang

berdasarkan pada statistik mencakup diagram, bagan, grafis, tabel dan

daftar yang dapat meninjau informasi statistik.

2) Infografik jadwal (timeline based) yaitu infografik yang berdasarkan

pada jadwal menunjukkan urutan kejadian dari waktu ke waktu dalam

bentuk tabel, paragraf tahun demi tahun, dan sebagainya.

3) Infografik proses (process based) yaitu infografik yang dapat

dipergunakan untuk menjelaskan tentang ruang kerja, pabrik atau

kantor sehingga pembaca memahami ruang terbatas secara praktis.

4) Infografik lokasi atau geografis yaitu infografik yang menunjukkan

jalan, kereta, tempat wisata, rumah sakit, bandara, dan sebagainya.

Dari jenis-jenis infografik yang telah dipaparkan di atas, peneliti

mengembangkan infografik berdasarkan infografik jadwal dengan

menjelaskan suatu peristiwa dari waktu ke waktu yang mengkombinasikan

gagasan melalui gambar dan kata-kata. Infografik yang disajikan memuat

materi pembelajaran Sejarah Indonesia khususnya pada materi perlawanan

rakyat Aceh untuk SMA kelas XI.

24 Taufiq Harpan Aldila, Akhmad Arif Musadad & Susanto, Infografik sebagai Media Alternatif dalam Pembelajaran Sejarah bagi Siswa SMA, ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 2019, 05 (10), hlm. 145.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

c. Langkah-langkah Membuat Infografik

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat infografik,

yakni:25

1) Memilih topik, yaitu mencari tahu apa yang sedang menjadi

pembicaraan di internet/media sosial, dan juga dari apa yang menjadi

pemikiran dari internal organisasi.

2) Melakukan survei dan riset, yaitu mencari sumber-sumber data buku

dari perpustakaan, internet, dan sumber-sumber internal.

3) Mendapatkan data, yaitu mengumpulkan sumber-sumber data dari

buku, internet dan sumber-sumber internal.

4) Menganalisi data, yaitu mempelajari, membaca dan mengartikan data

yang telah didapat dari buku-buku, internet dan sumber-sumber

internal.

5) Membuat narasi, yaitu membangun cerita berdasarkan makna dari data

yang didapat.

6) Membuat sketsa/wireframe, Brainstorming, yaitu membuat berbagai

sketsa visual.

7) Mengedit, yaitu menyusun tampilan data untuk dimuat ke dalam

visualisasi.

8) Mendesain, yaitu mengintegrasikan dengan data yang telah disusun.

25 Yudha Yudhanto, 2013. Komunitas Elearning Ilmu Komputer.com, 2003-2007: Pengantar Panduan Infografis, (online), (https://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2015/06/pengantar- panduan-INFOGRAPHICS-infografis.pdf, diakses pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 14:35 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

9) Melakukan pengujian, yaitu melakukan validasi terhadap data dalam

visualisasi.

10) Penyempurnaan, yaitu melakukan perbaikan berdasarkan uji coba.

Sesuai dengan langkah-langkah di atas, memilih topik yang sedang

tren menjadi hal yang penting dalam membuat infografik agar menarik

minat pembaca untuk mengetahui informasi yang hendak disampaikan.

Setelah mendapatkan data dari buku, internet maupun dari sumber lainnya,

desainlah infografik semenarik mungkin dan bagikan infografik yang telah

dibuat kepada pihak melalui platform yang sesuai.

3. Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

Sejarah dapat memberikan gambaran ke masa yang akan datang dan

menunjukkan nilai-nilai yang baik sehingga akan lebih bijak dalam

melihat dan memberikan respon terhadap berbagai masalah kehidupan

sehari-hari. Sapriya mengatakan bahwa pembelajaran sejarah merupakan

cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan

perkembangan serta peranan masyarakat pada masa lampau yang

mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih

kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian.26 Sejalan dengan

hal tersebut, pembelajaran sejarah menurut Aman ialah pembelajaran yang

26 Sapriya, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 209-210.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

mengandung tugas menanamkan semangat berbangsa dan bertanah air

yang pada tugas pokoknya adalah membentuk character building peserta

didik serta akan membangkitkan kesadaran empati atau sikap toleransi

terhadap orang lain yang disertai dengan kemampuan mengembangkan

imajinasi dan sikap kreatif, inovatif, dan partisipatif.27

Pembelajaran sejarah tidak cukup hanya memberikan unsur-unsur

sejarah seperti apa, siapa, kapan, dan dimana, tetapi harus menggambarkan

proses jalannya peristiwa (bagaimana sesuatu terjadi) dan hubungan sebab

akibat dari berbagai faktor yang mempengaruhi peristiwa itu (mengapa

peristiwa ini terjadi).

b. Prinsip-prisip Pembelajaran Sejarah

Heri Susanto menjelaskan bahwa pembelajaran sejarah perlu

memperhatikan prinsip-prinsip,28 yaitu:

1) Pembelajaran yang dilakukan haruslah sesuai terhadap perkembangan

peserta didik dan perkembangan zaman. Banyak nilai dan fakta sejarah

yang bila disampaikan dengan benar sesuai dengan alam fikiran

peserta didik akan mampu membangkitkan pemahaman dan kesadaran

peserta didik terhadap nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan

persatuan.

2) Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai.

Menyampaikan fakta memang sangat penting dalam pembelajaran

27 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2011, hlm. 30. 28 Heri Susanto, op. cit., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

sejarah, akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana

mengupas fakta-fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang

terdapat didalamnya sehingga peserta didik akan menjadi lebih mawas

diri sebagai akibat dari pemahaman nilai tersebut.

3) Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan

kreativitas dan memaksa peserta didik hanya untuk mengahafal fakta

dalam buku teks.

c. Tujuan Pembelajaran Sejarah

Heri Susanto menyampaikan tujuan pembelajaran yang

berhubungan erat dengan tujuan kurikulum pendidikan sejarah,

selanjutnya tujuan pembelajaran harus mengacu pada kompetensi dasar

yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Penyusunan rencana

pembelajaran terdapat hubungan erat antara tujuan pembelajaran dan

indikator pencapaian merupakan penanda untuk mengetahui apakah tujuan

yang diinginkan sudah tercapai dalam kegiatan pembelajaran atau belum.

Sedangkan dalam standar isi tujuan pembelajaran sejarah ditetapkan

sebagai berikut:29

1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya sebuah proses

dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

2) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi

keilmuan.

29 Ibid., hlm. 58-78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia.

4) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia.

5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari

bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang

dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perlawanan Rakyat Aceh

Masuknya orang-orang Belanda atau VOC di Nusantara membawa

dampak buruk bagi rakyat Aceh. Hal ini dikarenakan Aceh memiliki

kedudukan yang strategis dan telah menjadi pusat perdagangan. Daerah ini

memiliki hasil bumi yang kaya seperti lada, tambang, serta hasil hutan.30

Orang-orang Belanda berambisi ingin menguasai perdagangan di Aceh tetapi

para sultan yang pernah berkuasa di Aceh tetap mempertahankan kedaulatan

Aceh dari segala ancaman. Pada tanggal 17 Maret 1824 Inggris dan Belanda

menandatangani sebuah perjanjian (Traktat London) yang isinya Belanda

bebas meluaskan wilayahnya ke seluruh Sumatera, termasuk Aceh.31 Pada

tahun 1858, Belanda berhasil menguasai daerah Siak dengan mengadakan

perjanjian (Perjanjian Siak 1858) dimana Sultan Ismail menyerahkan daerah

Deli, Langkat, Asahan dan Serdang. Perjanjian London dilanggar oleh

30 Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih, Sejarah Indonesia SMA Kelas XI Semester I, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017, hlm. 67. 31 A. Kardiyat Wiharyanto, Sejarah Indonesia Madya Abad XVI-XIX, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006, hlm. 160.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Belanda yang tidak mengakui kedaulatan Aceh sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat ditenggelamkan oleh pasukan Aceh dan perbuatan ini didukung

Britania.

Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian lagi di tahun 1871 yang isinya Britania memberikan kebebasan kepada Belanda mengambil tindakan di Aceh untuk menjaga keamanan lalu lintas di selat Malaka dengan kesepakatan Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania. Tahun 1871 diadakan perjanjian Sumatera yang isinya Aceh harus mengakui Belanda.

Akibat dari perjanjian itu, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan konsul Amerika, Kerajaan Italia, Kesultanan Usmaniyah di Singapura, dan mengirimkan utusan ke Turki Usmani. Akibat hubungan diplomatik yang dilakukan Aceh, Belanda menyerang Aceh dan meminta keterangan dari

Sultan Machmud tentang yang sudah dibicarakan di Singapura tetapi Sultan

Machmud menolak untuk memberi keterangan kepada Belanda. Untuk mengalahkan pertahanan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christian

Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di pendalaman Aceh.

Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Belanda ialah Sultan yang berkedudukan di Keumala dan pengikutnya harus disingkirkan terlebih dahulu dan para bangsawan diajak untuk masuk ke dalam pamongpraja dilingkungan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

a. Perlawanan Aceh Pertama (1873-1874)

Perang ini disebab dendam Aceh terhadap Belanda pada tahun 1873

karena Belanda mengingkari Perjanjian London 1871 dan juga hasil

pengesahan dari Perjanjian Sumatera untuk merombak pantai utara

Sumatera. Perang Aceh pertama dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan

Mahmud Syah dengan melawan Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler

sebagai pemimpin Belanda. Pasukan Aceh yang terdiri atas para ulebalang,

ulama, dan rakyat terus mengadakan perlawanan sengit terhadap Belanda.

Dalam memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman pasukan Aceh berhasil

membunuh dan mengalahkan Köhler dengan 3000 serdadunya dan Köhler

sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873. Terbunuhnya Jenderal Köhler

ini maka pasukan Belanda ditarik mundur dan dengan demikian gagallah

serangan Belanda yang pertama. b. Perlawanan Aceh Kedua (1874-1880)

Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan Van Swieten.

Perlawanan kedua ini terjadi di Istana Sultan dan di Masjid Raya

Baiturrahman. Para pejuang Aceh tetap mempertahankan masjid dari

serangan tentara Belanda, namun Belanda berhasil menduduki Istana

Sultan dan Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini disebabkan oleh wafatnya

Sultan Machmud Syah II pada tanggal 26 Januari 1874 karena wabah

kolera. Pada tanggal 26 Januari 1874 Istana Sultan dijadikan sebagai pusat

pertahanan Belanda dari serangan pasukan Aceh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

c. Perlawanan Aceh Ketiga (1881-1896)

Pada tahun 1884, Muhammad Daud Syah dinobatkan sebagai sultan

dengan gelar Sultan Ala’uddin Muhammad Daud Syah yang bertempat di

Masjid Indrapuri. Pada waktu upacara penobatan para pemimpin Aceh

seperti Tuanku Hasyim, Panglima Polim, Teungku Chik Di Tiro

memproklamirkan “Ikrar Perang Sabi” atau perang melawan kafir

Belanda. Dengan digelorakan Perang Sabil, perlawanan rakyat Aceh

semakin berkobar.

Di Aceh bagian Barat tampil beserta istrinya Tjoet Nja

Dien. Pertempuran sengit terjadi dan beberapa pos pertahanan Belanda

berhasil direbut oleh pasukan Teuku Umar. Pertengahan tahun 1886 Teuku

Umar berhasil menyita kapal Belanda yang sedang berlabuh di pantai

Rigaih. Ditengah-tengah perjuangan itu pada tahun 1891 Teungku Chik Di

Tiro meninggal sehingga perjuangannya melawan Belanda dilanjutkan

oleh puteranya yang bernama Teungku Ma Amin Di Tiro. Teuku Umar

mempersiapkan pasukannya untuk melakukan serangan secara besar-

besaran ke arah Meulaboh. Nampaknya persiapan Teuku Umar ini

diketahui oleh Belanda sehingga segera menyerang benteng pertahanan

Teuku Umar dan akhirnya pada bulan Februari 1899 Teuku Umar gugur.

Perlawanan dilanjutkan oleh Tjoet Nja Dien sebagai istrinya dan tampil

menjadi komando perang gerilya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

d. Perlawanan Aceh Keempat (1896-1910)

Perlawanan rakyat Aceh masih belum berakhir. Para pejuang di

bawah komando Sultan dan Panglima Polem terus berkobar dan

melakukan perlawanan dengan berpindah-pindah. Pada bulan Januari

1903 Sultan Muhammad Daud Syah terpaksa menyerah dan kemudian hal

ini dimanfaatkan Belanda untuk mematahkan perlawanan Panglima

Polem. Dengan tekanan yang bertubi-tubi akhirnya Panglima Polem juga

menyerah pada tanggal 6 September 1903. Pada tahun 1906 berhasil

ditangkap Belanda lalu dibuang ke Sumedang, Jawa Barat sampai

meninggal pada tanggal 8 November 1908.

Perjuangan Aceh masih belum berakhir, tokoh-tokoh ulama masih

terus melancarkan serangan ke pos-pos Belanda. Pada tanggal 26

September 1910 terjadi pertempuran sengit di Paya Cicem yang

dilancarkan oleh Tjoet Meutia, akan tetapi gugur setelah beberapa peluru

mengambil nyawanya. Demikian perlawanan rakyat Aceh digelorakan

secara massal namun sebenarnya masih ada gerakan-gerakan lokal yang

berskala kecil yang sering terjadi bahkan sampai tahun 1942. Inilah akhir

dari perlawanan rakyat Aceh dalam melawan kelaliman Belanda.

Setelah perlawanan Aceh berakhir, Belanda membuat perjanjian dan

memaksa Sultan Aceh untuk menandatangani plakat pendek yang berisi:

1) Aceh mengakui kedaulatan Belanda atas daerahnya.

2) Aceh tidak diperbolehkan berhubungan dengan bangsa lain.

3) Aceh menaati perintah dan peraturan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Setyonugroho (2020) dalam Skripsi Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas

Sastra, Universitas Sanata Dharma yang berjudul “Topik dan Restorika

Tekstual Wacana Infografik Instagram Kinibisa Periode April 2019-Juni

2019”.32 Penelitian ini bertujuan untuk menekankan pada ilustrasi infografik

yang ditampilkan pada Instagram @Kinibisa sebagai alat komukasi dalam

kehidupan manusia untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.

Persamaan pada penelitian ini adalah infografik yang ditampilkan pada media

sosial yakni melalui akun Instagram. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

informasi yang disampaikan, Penelitian ini memuat informasi Sejarah

Indonesia untuk SMA kelas XI pada materi perlawanan rakyat Aceh.

2. Taufiq Harpan Aldila (2016) dalam Skripsi Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Pengembangan Bahan

Ajar Sejarah Indonesia Berbentuk Infografik Materi Sejarah Kerajaan Islam

di Jawa dan Akulturasinya Kelas X MIIA Tahun Ajaran 2015/2016 di SMA

Negeri 2 Kudus”.33 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk media

infografik sebagai sarana belajar peserta didik layak digunakan. Persamaan

pada penelitian ini, terdapat pada infografik sebagai media pembelajaran

32 Setyonugroho, 2020. Topik dan Restorika Tekstual Wacana Infografik Instagram Kinibisa Periode April2019-Juni 2019, (online), (http://repository.usd.ac.id/36438/2/164114033_full.pdf, diakses pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 15: 55 WIB). 33 Taufiq Harpan Aldila, 2016. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Indonesia Berbentuk Infografik Materi Sejarah Kerajaan Islam di Jawa dan Akulturasinya Kelas X MIIA Tahun Ajaran 2015/2016 di SMA Negeri 2 Kudus, (online), (https://lib.unnes.ac.id/27081/1/3101412023.pdf, diakses pada tanggal 23 Februari 2020 pukul 13:00 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

peserta didik di kelas. Perbedaannya terletak pada materi yang disajikan,

Taufiq Harpan Aldila melakukan pengembangan produk yang mengkaji

materi sejarah kerajaan Islam di Jawa, sedangkan pengembangan media yang

digunakan dalam penelitian ini disampaikan untuk peserta didik SMA kelas

XI dalam materi perlawanan rakyat Aceh.

3. Windarti (2015) dalam Jurnal Desain Komunikasi Verbal, Institus Bisnis dan

Informatika STIKOM, Surabaya dengan judul “ Efektivitas Infografis sebagai

Pendukung IPS pada Siswa-Siswi kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten

Bojonegoro”.34 Penelitian ini menjelaskan mengenai efektifnya infografik

sebagai pendukung media pembelajaran di sekolah dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Penggunaan Infografik dalam penelitian Windarti terbukti

efektif dengan hasil perubahan nilai menjadi lebih baik dari angkatan

sebelumnya dan peserta didik mampu menjawab soal yang diberikan.

Persamaan pada penelitian terletak pada infografik sebagai media

pembelajaran sedangkan perbedaan terdapat pada pengembangan produk.

Penelitian ini melakukan pengembangan produk yang ditampilkan di media

sosial melalui akun Instagram dengan informasi fakta sejarah pada materi

perlawanan rakyat Aceh untuk peserta didik SMA kelas XI.

34 Windarti, 2015. Efektivitas Infografis sebagai Pendukung IPS pada Siswa Siswi kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten Bojonegoro, (online), (https://jurnal.dinamika.ac.id/index.php/ArtNouveau/article/view/762/352, diakses pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 16:50 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Dari sekian banyaknya penelitian yang telah ada, dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengembangan infografik pada materi perlawanan rakyat Aceh sebagai

media pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI belum pernah

dilakukan sehingga peneliti berinovasi dan berupaya untuk menghendaki

pengembangan produk infografik yang ditampilkan melalui paltform Instagram

untuk pembelajaran Sejarah Indonesia pada materi perlawanan rakyat Aceh.

C. Kerangka Pikir

Berikut ini adalah skema kerangka pikir dalam pengembangan infografik

sebagai media pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI pada

materi perlawanan rakyat Aceh.

Pendidikan Abad 21

Pembelajaran Sejarah

Media Visual

Digital Infografik

Perlawanan Rakyat Aceh

Gambar II: Kerangka Pikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Berdasarkan kerangka pikir tersebut di atas, dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, abad 21 merupakan tantangan bagi dunia pendidikan saat ini. Kehidupan manusia semakin mengalami perubahan- perubahan yang berbeda dengan tatanan kehidupan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat sebab banyak pekerjaan mulai digantikan dengan alat-alat canggih. Kemajuan teknologi tersebut telah memasuki sendi kehidupan manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini, pendidik dan peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan belajar mengajar dalam memanfaatkan teknologi ke hal-hal yang lebih baik.

Di dalam dunia pendidikan, pembelajaran sejarah adalah proses merefleksikan nilai-nilai positif dari peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Dalam proses pembelajaran sejarah penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi dan bukan hanya sekedar memaparkan fakta-fakta sejarah, tetapi mampu membangun dan memperdalam kesadaran sejarahnya. Sejarah dalam penyampaiannya juga memerlukan sebuah media pembelajaran yang mampu memikat perhatian peserta didik.

Media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang bisa digunakan adalah infografik. Infografik merupakan salah satu konten visual yang digunakan untuk menyampaikan kronologis dari suatu peristiwa dengan gambar dan kalimat-kalimat yang padu dan jelas sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran Sejarah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Peneliti mengkaji bahwa media sosial seperti Instagram lebih dekat dengan peserta didik dikarenakan selaras perkembangan zaman yang semakin modern. Oleh karena itu, peneliti berinovasi dan berupaya mengembangkan infografik sebagai media pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI khususnya perlawanan rakyat Aceh. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini di muat dalam platform Instagram dan dapat diakses peserta didik dengan menggunakan bantuan internet.

Penggunaan media infografik dapat membantu peseta didik dalam memahami pembelajaran Sejarah Indonesia serta dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi khususnya pada materi perlawanan rakyat Aceh. Dengan memanfaatkan media pembelajaran secara visual melalui infografik, diharapkan kualitas belajar mengajar semakin meningkat sehingga pembelajaran sejarah tidak pernah dilupakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian dan

pengembangan atau yang dikenal dengan nama Research and Development

(R&D). Menurut Borg & Gall (1983) penelitian pengembangan adalah suatu

proses atau metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan

produk.35 Penelitian dan pengembangan produk dalam penelitian ini dilakukan

dengan meneliti tanpa menguji atau penelitian level 1. Lebih jelasnya bahwa

penelitian ini, menghasilkan produk yang divalidasi tanpa pengujian lapangan.

Gambaran tentang langkah-langkah penelitian untuk level 1 dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.36

Studi

Literatur Potensi Desain Validasi Desain dan Produk Desain Teruji Masalah Pengumpulan Informasi

Gambar III: Langkah-langkah Penelitian R&D Level 1

35 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, edisi ketiga, Jakarta: Kencana, 2013, hlm. 222. 36 Sugiyono, Metode Penelitian (Research and Development), Bandung: Alfabeta, 2017, hlm. 41.

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Model yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini adalah model

prosedural Borg & Gall. Model ini merupakan model deskriptif yang

menggambarkan alur dan langkah-langkah umum yang harus dilakukan demi

menghasilkan suatu produk.37 Model prosedural biasanya langkah-langkah

yang berurutan dari awal sampai akhir dan yang harus diikuti secara bertahap.

Dalam penelitian ini, kesepuluh langkah penelitian R&D tidak digunakan

secara sempurna atau menyeluruh. Penelitian ini hanya sampai pada level 1 atau

meneliti tanpa menguji dengan langkah-langkah menurut Borg dan Gall yakni

langkah-langkah R&D dari tahap satu sampai dengan tahap tiga. Langkah-

langkah penelitian pengembangan Borg & Gall yakni sebagai berikut:38

1. Research and Information Collecting (Penelitian dan Pengumpulan

informasi)

Pada langkah pertama ini, peneliti mengumpulkan informasi dengan analisis

kebutuhan, dan review literatur.

2. Planning (Perencanaan)

Langkah kedua, peneliti melakukan perencanaan yang meliputi

pendefinisian keterampilan yang harus dipelajari, perumusan tujuan,

penentuan urutan pembelajaran, dan merancang desain produk awal. Pada

langkah ini, peneliti mendesain produk (infografik perlawanan rakyat Aceh)

dengan menggunakan aplikasi Canva secara online.

37 Ibid., hlm. 204. 38 Ibid., hlm. 35-37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3. Develop Preliminary Form a Product (Pengembangan Rancangan Produk

Awal)

Langkah ketiga, langkah-langkah yang dilakukan peneliti, yaitu:

a) Menyusun instrumen untuk validasi ahli materi, ahli media, dan praktisi

oleh guru (guru sejarah) dengan menggunakan google form.

b) Menampilkan produk di media sosial melalui akun Instagram.

c) Melakukan revisi produk setelah mendapat saran dan masukan dari ahli

materi, ahli media, dan praktisi guru.

4. Preliminary Field Testing (Uji Lapangan Awal)

Pengujian lapangan awal pada sekolah 1 s.d 3 sekolah dengan menggunakan

siswa 6 s.d 12 sebagai subjek sekaligus sebagai pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasilnya dianalisis.

5. Main Product Revision (Revisi Produk Awal)

Melakukan revisi utama terhadap produk berdasarkan saran dan kritik uji

coba pengujian lapangan awal.

6. Main Field Testing (Uji Lapangan Utama)

Melakukan uji coba lapangan utama 5 s.d 15 sekolah dengan menggunakan

siswa 30 s.d 100 sebagai subjek, sekaligus untuk memperoleh data kuantitatif

tentang performance subjek. Hasil dinilai dan dibandingkan dengan data

kelompok kontrol bila memungkinkan.

7. Operational Product Revision (Revisi Produk Kedua)

Melakukan revisi terhadap produk yang siap dioperasionalkan berdasarkan

saran dan kritik uji coba lapangan utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

8. Operational Field Testing (Uji Kelompok)

Melakukan uji coba lapangan operasional pada 10 s.d 30 sekolah dengan

menggunakan siswa 40 s.d 400 sebagai subjek. Data wawancara, observasi,

dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis.

9. Final Product Revision (Revisi Produk Akhir)

Melakukan revisi produk secara menyeluruh sebagai revisi akhir produk

berdasarkan saran dan kritik dari uji coba lapangan.

10. Dissemination and Implementation (Diseminasi dan Implementasi)

Tahap ini merupakan tahap mengimplementasikan suatu hasil produk.

Membuat laporan mengenai produk dan bekerjasama dengan penerbit untuk

melakukan distribusi secara komersial.

Berikut ini merupakan gambar tahapan Borg dan Gall.39

Gambar IV: Tahap Borg dan Gall

39 Adi Wahyudi, 2011. Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall (1983). (Online), (http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model-penelitian-pengembangan-borg-and.html, diakses pada tanggal 6 Mei 2020, pukul 16.00 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

C. Uji Internal

Dalam menghasilkan produk yang layak bagi pembelajaran sejarah maka

diperlukan uji internal untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang harus

diperbaiki dalam pengembangan produk. Tahap-tahap yang dilalui untuk

merevisi produk media infografik perlawanan rakyat Aceh adalah:

1. Desain Uji Internal

a. Validasi Materi

Validasi materi dilakukan oleh dosen yang menekuni kajian atau

mengampu mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial.

b. Revisi 1

Revisi 1 dilakukan sesuai dengan kritik dan saran dari ahli materi.

c. Validasi Media

Validasi media dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah atau yang

menekuni bidang media pembelajaran.

d. Revisi 2

Revisi 2 dilakukan sesuai dengan kritik dan saran dari ahli media.

e. Validasi oleh Praktisi (Guru)

Validasi praktisi dilakukan oleh beberapa guru sejarah SMA.

f. Revisi Akhir

Revisi produk akhir dilakukan sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh

guru sejarah SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Penelitian ini hanya memfokuskan sampai pada tahap validasi oleh

praktisi guru (guru sejarah). Hal ini mengingat keterbatasan waktu, tenaga

dan biaya dari pihak peneliti. Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini juga

dikarenakan pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan peneliti untuk

melakukan pengujian lapangan pada peserta didik sehingga peneliti belum

dapat mengetahui tingkat keberhasilan produk infografik perlawanan rakyat

Aceh sebagai media pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI.

Kegiatan penilaian dalam penelitian ini dilakukan secara online via

Whatsapp, Instagram, dan Google Form. Penelitian dan pengembangan

produk dilakukan dengan meneliti tanpa menguji atau penelitian level 1 yang

menghasilkan produk tanpa pengujian lapangan.

2. Subjek Uji Internal

Subjek uji internal dalam penelitian ini dilakukan oleh beberapa ahli

sesuai dengan bidangnya. Pertama, validasi ahli materi dilakukan oleh Bapak

Heri Priyatmoko, M.A. Beliau adalah dosen sejarah Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma yang mengajar sejarah Indonesia masa kolonial.

Kedua, validasi ahli media dilakukan oleh Bapak Andreas Erwin Prasetya,

M.Pd. Beliau merupakan dosen PGSD FKIP Universitas Sanata Dharma yang

menekuni kajian strategi dan metode pembelajaran IPS, termasuk di

dalamnya media pembelajaran. Ketiga, validasi praktisi (guru) dilakukan oleh

guru sejarah di SMA. Guru I oleh Ibu Catharina Ginong Pratidhina, S.Pd.,

Guru II oleh Pak Edward Aria Jalu Taufan Putera, S.Pd., dan Guru III oleh

Ibu Putri Hasyri Suciyati, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan informasi terkait produk yang dikembangkan melalui

daftar pertanyaan secara tertulis. Angket menggunakan instrumen berupa

kuesioner. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun kisi-kisi kuesioner

yang ditunjukkan kepada ahli materi dan ahli media yang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini. Kedua kisi-kisi ini juga digunakan untuk menyusun

kuesioner untuk praktisi (guru sejarah).

Tabel 1 : Kisi-kisi Instrumen Uji Materi No Aspek Indikator 1 Aspek isi Kesesuaian isi produk dengan materi pokok Relevansi antara gambar yang disajikan dengan informasi yang ada Kebenaran dan keruntutan materi yang disajikan dalam produk Materi yang disajikan memberikan wawasan baru Ketercukupan informasi yang disampaikan Kejelasan alur materi dalam produk jelas dan mudah dipahami Sumber materi yang akurat dan terpercaya Penyajian isi materi 2 Aspek Pembelajaran Keefektifan penyampaian informasi melalui produk Ketuntasan dan kelengkapan pembahasan materi pembelajaran Produk dapat merangsang imajinasi Pemilihan kata yang tepat sehingga informasi yang disampaikan mengena Produk bersifat aplikatif dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 2 : Kisi-kisi Instrumen Penilaian Uji Media No Aspek Indikator 1 Aspek Tampilan Tampilan produk cocok dengan platform yang digunakan Bentuk dan ukuran produk Komposisi warna dan huruf yang digunakan Kesesuaian informasi dan gambar Produk yang dibuat kreatif dan mengandung kebaruan 2 Aspek Penyajian Kualitas keterbacaan produk dalam platform yang digunakan Kesesuaian tata letak Kemudahan penggunaan Kemenarikan alur penyajian Penyajian produk mampu merangsang imajinasi 3 Aspek Kebahasaan Penggunaan bahasa yang komunikatif Bahasa yang digunakan memperhatikan kemanfaatan produk untuk pembelajaran Bahasa yang digunakan menyampaikan informasi dengan tepat Penggunaan bahasa tidak menimbulkan makna ganda Penggunaan bahasa dapat mendorong rasa ingin tahu

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan sumber untuk perolehan data

dan informasi. Data dan informasi tersebut digunakan sebagai bahan awal

bagi peneliti dalam pembuatan produk. Pembuatan produk menjadi sangat

lebih mudah setelah data dan informasi dikumpulkan. Studi pustaka yang

digunakan dalam penyusunan infografik perlawanan rakyat Aceh yang

menjadi produk dalam penelitian ini mencakup sumber buku, artikel jurnal,

majalah, kisah-kisah sejarah yang relevan dengan topik kajian produk

infografik perlawanan rakyat Aceh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan, mengklarifikasi,

menganalisis, dan menarik kesimpulan dari semua data yang telah terkumpul.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif

dan kualitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka dalam bentuk skor

penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang berbentuk

kuesioner. Penilaian yang akan digunakan untuk mengetahui hasil

kuesioner yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP). Penilaian Acuan Patokan

adalah penilaian dengan membandingkan hasil kuesioner terhadap patokan

(kriteria) yang telah ditetapkan sebelumnya.40 Dalam penelitian ini, skor

penilaian didapat dari kuesioner yang mengacu pada Skala Likert, yaitu skor

penilaian yang digunakan 1 sampai 5.

Di bawah ini merupakan cara mengubah skor aktual menjadi nilai

dengan pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dalam konversi skor

menjadi nilai dengan skala lima.41

40 Herman Yosep Nunu dan Yustina Wahyu, Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: PT Kanisius, 2014, hlm. 250. 41 Eko Putra Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 238.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 3 : Tabel Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Skor Rumus Rerata Kategori Skor 5 x > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat Baik 4 Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 >3,4 – 4,2 Baik Sbi 3 Xi – 0,60 < x ≤ Xi + 0,60 Sbi >2,6 – 3,4 Cukup Baik 2 Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi – 0,60 >1,8 – 2,6 Kurang Baik Sbi 1 X ≤ Xi -1,80 Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik

Keterangan: Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 Skor minimal ideal = Jumlah indikator X tertinggi Skor maksimal ideal = Jumlah indikator X terendah X = Skor yang diperoleh 1 Rerata ideal = (skor maks. ideal + skor min. ideal) 2 1 Simpangan baku skor ideal = (skor maks. ideal + skor min. ideal) 6

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan penilaian berdasarkan mutu dan kualitas

suatu produk yang dikembangkan. Dalam penelitian pengembangan ini,

kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara deskriptif dengan

memaparkan hasil analisis data yang dinyatakan dalam bentuk kritik dan

saran dari ahli materi, ahli media, dan praktisi (guru) yang ada dalam

kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall terdapat 10 langkah

yang harus diikuti dari awal sampai akhir. Dalam penelitian ini, kesepuluh

langkah-langkah tersebut tidak digunakan peneliti secara sempurna atau

menyeluruh dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang membatasi

pergerakan peneliti untuk melakukan pengujian lapangan pada peserta didik

sehingga peneliti belum dapat mengetahui tingkat keberhasilan produk

infografik perlawanan rakyat Aceh sebagai media pembelajaran Sejarah

Indonesia untuk SMA kelas XI. Kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan

dalam penelitian ini, yakni mengumpulkan informasi berdasarkan potensi

masalah pada saat kegiatan belajar mengajar, melakukan perencanaan dengan

mendesain produk infografik, dan melakukan pengembangan rancangan

produk awal yang meliputi penyusunan instrumen untuk validasi ahli materi,

ahli media, dan validasi oleh praktisi (guru). Untuk memperoleh data dari para

ahli dan praktisi, kegiatan penilaian dilakukan secara online via Whatsapp,

Instagram, dan Google Form.

Perkembangan dan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi) telah merubah berbagai tatanan kehidupan manusia. Dalam dunia

pendidikan, teknologi hadir memberi alternatif baru untuk membantu peserta

didik dalam memahami dan mencerna informasi yang disampaikan. Selain itu,

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

perkembangan teknologi juga mengharuskan para pendidik untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk menyalurkan informasi yang hendak disampaikan. Media digital adalah bagian dari perkembangan teknologi yang sekarang ramai dikunjungi. Ada berbagai macam media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan pesan dan informasi melalui media visual digital (media sosial) untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI.

Pembelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan penggunaan media sebagai alat penyalur pesan atau informasi kepada peserta didik. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam membantu proses pembelajaran sejarah sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan efektif. Berdasarkan pengalaman PLP KP (Pengenalan Lapangan

Persekolahan Pengelolaan Pembelajaran) di SMA Negeri 6 Yogyakarta, guru sejarah telah mencoba memanfaatkan beberapa media pembelajaran seperti powerpoint, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan juga menggunakan media audio- visual untuk menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran sejarah.

Akan tetapi, metode ceramah seringkali dilakukan oleh guru sejarah untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran di kelas menjadi monoton dan kurang kondusif. Hal ini mengakibatkan peserta didik sibuk mencari kegiatan lain seperti menggunakan handphone, bermain dan berbicara dengan teman sebangkunya, tidur di dalam kelas, bahkan tidak memperhatikan guru saat menjelaskan di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Menurut pengamatan peneliti, minimnya variasi dalam pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan guru sejarah di SMA Negeri 6

Yogyakarta membuat peserta didik tidak menyukai mata pelajaran bahkan melupakan sejarah termasuk Sejarah Indonesia. Peserta didik lebih memilih belajar mata pelajaran lain seperti PJOK, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,

Fisika, Kimia, dan Biologi karena mata pelajaran ini menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan lebih mengutamakan praktek ketimbang mata pelajaran sejarah yang monoton dan membosankan di dalam kelas.

Dari masalah tersebut di atas, peneliti berkeinginan untuk mengembangkan suatu produk atau media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu media infografik.

Media infografik memuat mata pelajaran Sejarah Indonesia khususnya tentang materi perlawanan rakyat Aceh untuk SMA kelas XI. Infografik perlawanan rakyat Aceh merupakan salah satu media pembelajaran yang unik dan cukup populer dalam konteks pembelajaran abad 21. Dibalik kebaruan dan keunikannya, media ini menyajikan materi dalam konten yang sangat singkat, menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, media infografik ini dapat diakses oleh siapapun dengan bantuan internet melalui akun

Instagram. Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak diminati oleh para remaja termasuk peserta didik. Oleh karena itu, infografik perlawanan rakyat Aceh dalam platform Instagram diharapkan mampu menarik minat dan semangat baru untuk mempelajari Sejarah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

B. Hasil Pengembangan

1. Deskripsi Desain Produk Awal

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah infografik

perlawananan rakyat Aceh sebagai media pembelajaran sejarah yang dimuat

dalam platform Instagram. Media ini memuat informasi tentang materi

perlawanan rakyat Aceh yang di awali dari kronologis peristiwa perlawanan

rakyat Aceh, sebab-sebab perlawanan, para panglima Aceh, perempuan-

perempuan perkasa dari Aceh, teori menaklukan Aceh, dan akhir dari

perlawanan rakyat Aceh. Dalam proses pembuatan produk infografik

perlawanan rakyat Aceh, peneliti menggunakan jasa aplikasi Canva secara

online untuk mendesain produk yang dikembangkan.

Di bawah ini merupakan format desain produk awal infografik

perlawanan rakyat Aceh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

a. Kronologis Peristiwa

Infografik pertama ini terdiri dari lima slide yang menjelaskan kronologis

peristiwa terjadinya perlawanan rakyat Aceh yakni perlawanan rakyat Aceh

pertama, kedua, ketiga, dan perlawanan rakyat Aceh keempat.

Gambar V: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Gambar VI: Tampilan Awal Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Gambar VII: Tampilan Awal Infografik Kronolgis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Gambar VIII: Tampilan Awal Infografik Kronolgis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Gambar IX: Tampilan Awal Infografik Kronolgis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

b. Sebab Perlawanan

Infografik kedua terdiri dari satu slide yang mendeskripsikan sebab-sebab

perlawanan rakyat Aceh.

Gambar X: Tampilan Awal Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

c. Para Panglima Aceh

Infografik ketiga terdiri tiga slide yang menjelaskan riwayat hidup serta

perjuangan para panglima Aceh yang membela tanah air (Panlima Polem,

Teuku Umar, dan Teungku Chik Di Tiro).

Gambar XI: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Gambar XII: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Gambar XIII: Tampilan Awal Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

d. Perempuan Perkasa dari Aceh

Infografik keempat terdiri dari dua slide yang mendeskripsikan riwayat hidup

serta peran perempuan-perempuan perkasa dari Aceh yang ikut

mempertahankan kedaulatan Aceh.

Gambar XIV: Tampilan Awal Infografik Perempuan Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Gambar XV: Tampilan Awal Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

e. Teori Menaklukan Aceh

Infografik kelima terdiri dari satu slide berisi tentang siasat licik Belanda

yang memanfaatkan teori Snouck Hurgronje untuk menaklukan Aceh.

Gambar XVI: Tampilan Awal Infografik Teori Menaklukan Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

f. Akhir Perjuangan Rakyat Aceh

Infografik keenam terdiri dari satu slide yang menjelaskan akhir perjuangan

rakyat Aceh dalam membela bumi Darussalam.

Gambar XVII: Tampilan Awal Infografik Akhir Perjuangan Rakyat Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

2. Uji Internal oleh Ahli Materi

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi

Validasi materi dilakukan oleh Bapak Heri Priyatmoko, M.A., dosen

sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Beliau

mengajar mata kuliah Ekonomi Indonesia Abad XIX-XX dan menekuni

kajian Sejarah Indonesia Masa Kolonial sehingga dianggap tepat sebagai

validator materi dalam penelitian ini. Proses validasi infografik perlawanan

rakyat Aceh hanya melalui satu tahap. Infografik perlawanan rakyat Aceh

divalidasi oleh ahli materi pada tanggal 11 Mei 2020. Terdapat dua aspek

yang dinilai oleh ahli materi yaitu aspek isi dan aspek pembelajaran. Melalui

validasi materi, diharapkan ahli materi dapat memberikan kritik dan saran

terhadap infografik perlawanan rakyat Aceh tahap pertama sehingga

infografik yang dikembangkan melanjutkan pada tahap revisi yang layak

digunakan.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi didapatkan rekapitulasi data

sebagai berikut:

Tabel 4 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Ahli Materi Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kesesuaian isi Isi media infografik produk dengan sesuai dengan √ materi pokok materi pokok 2 Relevansi antara Gambar yang gambar yang disajikan dalam disajikan dengan media infografik √ informasi yang relevan dengan ada informasi yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 3 Kebenaran dan Materi yang keruntutan disajikan dalam materi yang media infografik √ disajikan dalam sudah benar dan produk tidak ada miskonsepsi Media infografik menyajikan materi √ secara runtut dan kronologis 4 Materi yang Materi yang disajikan disajikan media memberikan infografik dapat √ wawasan baru memberikan wawasan baru 5 Ketercukupan Media infografik informasi yang memberikan √ disampaikan informasi yang cukup memadai 6 Kejelasan alur Alur materi dalam materi dalam media infografik produk jelas dan disajikan secara √ mudah dipahami jelas dan mudah dipahami 7 Sumber materi Sumber materi yang akurat dan yang digunakan terpercaya dalam media √ infografik akurat dan terpercaya 8 Penyajian isi Secara materi keseluruhan, kualitas penyajian √ materi dalam media infografik sudah baik Media infografik menyajikan materi √ secara menarik Jumlah Skor 40 Total Skor 40 Rata-rata Skor 40/10= 4 Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 5 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Keefektifan Infografik yang penyampaian disusun efektif informasi sebagai media √ melalui produk pembelajaran visual 2 Ketuntasan dan Media infografik kelengkapan yang disusun dapat pembahasan membantu materi pembahasan materi √ pembelajaran pembelajaran secara lebih tuntas dan lengkap 3 Produk dapat Media infografik merangsang dapat merangsang √ imajinasi imajinasi peserta didik 4 Pemilihan kata Media infografik yang tepat disajikan dengan sehingga pilihan kata yang informasi yang tepat dan mudah disampaikan dipahami oleh √ mengena peserta didik sehingga menghasilkan informasi yang bermakna 5 Produk bersifat Secara umum, aplikatif dalam media infografik pembelajaran dapat diaplikasikan √ dalam pembelajaran Jumlah Skor 6 12 Total Skor 18 Rata-rata Skor 18/5= 3,6 Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 6 : Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Ahli Materi No Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria 1 Aspek Isi 4 Baik 2 Aspek Pembelajaran 3,6 Baik Rerata Gabungan 7,6/2= 3,8 Baik

Berdasarkan tabel 4 yaitu penilaian ahli materi pada aspek isi memiliki kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4 dan penilaian ahli materi pada aspek pembelajaran pada tabel 5 memiliki kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,6. Rata-rata gabungan dapat dilihat pada tabel 6 menunjukkan bahwa hasil penilaian produk infografik perlawanan rakyat Aceh yang dilakukan oleh ahli materi sebesar 3,8. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil validasi produk infografik oleh ahli materi dengan menggunakan skala (likert) tergolong dalam kriteria “Baik”.

Setelah validasi materi dilakukan, ahli materi memberikan saran serta komentar dari segi materi yang dapat digunakan sebagai revisi produk guna untuk hasil produk yang lebih sempurna sekalipun dinyatakan produk layak uji lapangan tanpa revisi. Berikut ini saran perbaikan oleh ahli materi.

Tabel 7 : Saran Perbaikan oleh Ahli Materi Bagian yang Jenis No Saran Perbaikan salah Kesalahan 1 2 3 4 1 - - Narasi dibuat lebih menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

b. Revisi 1

Setelah produk di validasi oleh ahli materi, maka selanjutnya dilakukan revisi demi perbaikan produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan saran perbaikan yang diberikan oleh ahli materi pada kuesioner, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk infografik perlawanan rakyat Aceh.

Penilaian ahli materi tentang produk infografik perlawanan rakyat Aceh dinyatakan layak uji coba lapangan tanpa revisi. Namun demikian, ahli materi juga memberikan saran perbaikan dan komentar umum yaitu narasi dibuat lebih menarik serta perbanyak rujukan. Ahli materi tidak menjelaskan secara rinci bagian yang mana tampilan infografik yang perlu disajikan lebih menarik. Oleh karena itu, tampilan revisi di bawah ini disajikan beberapa bagian produk infografik perlawanan rakyat Aceh yang menurut peneliti perlu diperbaiki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

1. Infografik Pertama

Gambar XVIII: Tampilan Sebelum Revisi Produk Kronologis Peristiwa Bagian Kedua

Gambar XVIII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar XIX: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar XX: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Gambar XXI: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Gambar XXII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Gambar XXIII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Gambar XXIV: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Gambar XXV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

2. Infografik Kedua

Gambar XXVI: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Gambar XXVII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

3. Uji Internal oleh Ahli Media

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Media

Validasi media dilakukan oleh Bapak Andreas Erwin Prasetya, M.Pd.,

yang merupakan seorang dosen PGSD FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Beliau menekuni kajian strategi dan metode pembelajaran IPS,

termasuk di dalamnya media pembelajaran IPS. Oleh karena itu, dianggap

tepat sebagai validator media dalam peneletian ini. Proses validasi infografik

perlawanan rakyat Aceh hanya melalui satu tahap. Infografik perlawanan

rakyat Aceh divalidasi oleh ahli media pada tanggal 24 Mei 2020. Terdapat

tiga aspek yang dinilai oleh ahli media yaitu aspek tampilan, aspek penyajian,

dan aspek kebahasaan. Melalui validasi media, diharapkan ahli media dapat

memberikan kritik dan saran terhadap infografik perlawanan rakyat Aceh

sehingga infografik yang dikembangkan layak digunakan.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli media didapatkan rekapitulasi data

sebagai berikut:

Tabel 8 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Ahli Media Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Tampilan Media infografik produk cocok cocok ditampilkan √ dengan platform dalam platform yang digunakan Instagram 2 Bentuk dan Media infografik ukuran produk memiliki bentuk √ dan ukuran yang sesuai 3 Komposisi Media infografik warna dan huruf menggunakan √ yang digunakan komposisi warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

dan huruf yang sesuai 4 Kesesuaian Terdapat informasi dan kesesuaian antara gambar informasi dan √ gambar yang ditampilkan dalam media infografik 5 Produk yang Media infografik dibuat kreatif yang dihasilkan dan tampak kreatif dan √ mengandung mengandung kebaruan kebaruan Jumlah Skor 8 15 Total Skor 23 Rata-rata Skor 23/5= 4,6 Kriteria Sangat Baik

Tabel 9 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Ahli Media Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kualitas Media infografik keterbacaan yang disajikan produk dalam dalam platform √ platform yang Instagram dapat digunakan terbaca dengan jelas 2 Kesesuaian tata Penyusunan tata letak letak media infografik yang √ dihasilkan tampak sesuai 3 Kemudahan Media infografik penggunaan dalam platform Instagram dapat √ dengan mudah diakses dan digunakan 4 Kemenarikan Media infografik alur penyajian yang dihasilkan memiliki alur √ penyajian yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 5 Penyajian Penyajian media produk mampu infografik dapat merangsang merangsang √ imajinasi imajinasi penggunanya Jumlah Skor 6 8 5 Total Skor 19 Rata-rata Skor 19/5= 3,8 Kriteria Baik

Tabel 10 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Kebahasaan oleh Ahli Media Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Penggunaan Media infografik bahasa yang sudah komunikatif menggunakan bahasa yang komunikatif, √ mudah dipahami, menyenangkan, namun tetap memperhatikan norma pendidikan 2 Bahasa yang Bahasa yang digunakan digunakan dalam memperhatikan media infografik kemanfaatan memperhatikan √ produk untuk kemanfaatan pembelajaran produk untuk pembelajaran 3 Bahasa yang Bahasa termasuk digunakan pilihan kata yang menyampaikan digunakan dapat √ informasi menyampaikan dengan tepat informasi secara tepat 4 Penggunaan Bahasa yang bahasa tidak digunakan dalam menimbulkan media infografik √ makna ganda sebagai penyalur informasi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 bermakna ganda (clear) 5 Penggunaan Bahasa yang bahasa dapat digunakan dalam mendorong rasa media infografik √ ingin tahu dapat mendorong rasa ingin tahu penggunanya Jumlah Skor 20 Total Skor 20 Rata-rata Skor 20/5= 4 Kriteria Baik

Tabel 11 : Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Ahli Media No Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria 1 Aspek Tampilan 4,6 Sangat Baik 2 Aspek Penyajian 3,8 Baik 3 Aspek Kebahasaan 4 Baik Rerata Gabungan 12,4/3 = 4,13 Baik

Berdasarkan tabel 8 yaitu penilaian ahli media pada aspek tampilan memiliki kriteria “Sangat Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,6. Penilaian ahli media pada aspek penyajian pada tabel 9 memiliki kriteria “Baik” dengan tara-rata skor sebesar 3,8. Penilaian ahli media pada aspek kebahasaan pada tabel 10 memiliki kriteria “Baik” dengan tara-rata skor sebesar 4. Rata-rata gabungan dapat dilihat pada tabel 11 yang menunjukkan bahwa hasil penilaian produk media infografik perlawanan rakyat Aceh yang dilakukan oleh ahli materi sebesar 4,13. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil validasi produk infografik perlawanan rakyat Aceh oleh ahli media dengan menggunakan skala (likert) tergolong dalam kriteria “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

dan dinyatakan layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran yang diberikan ahli media.

Setelah validasi media dilakukan, ahli materi memberikan saran serta komentar dari segi media yang dapat digunakan sebagai revisi produk guna untuk menghasilkan produk yang lebih sempurna. Berikut ini saran perbaikan oleh ahli materi.

Tabel 12 : Saran Perbaikan oleh Ahli Media No Bagian yang salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan 1 2 3 4 Berikan hastag yang Posting di Instagram berkaitan dengan 1 - disertai dengan hastag sejarah agar orang lain menemukannya Khusus untuk kronologi Khusus kronologis masih berupa poin-poin silahkan disajikan 2 yang belum - dalam bentuk memudahkan siswa timeline (garis untuk memahaminya waktu) Pada Infografik Tjoet Tambahkan sikap Meutia belum keteladanan dari 3 - menyertakan profil Tjoet Meutia (sikap keteladanan) Pilih sumber yang Beberapa infografik terpercaya yaitu situs masih menggunakan resmi pemerintah, 4 sumber yang kurang - jurnal, skripsi, atau terpecaya misalnya situs sejarah seperti blogspot.com hsitoria, dan sebagainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

b. Revisi 2

Pada bagian ini akan ditampilkan beberapa dari infografik perlawanan rakyat Aceh sebelum di revisi dan hasil dari perbaikan. Berikut merupakan revisi yang dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari ahli media.

1. Produk infografik perlawanan rakyat Aceh di Instagram harus disertai

dengan hastag berkaitan tentang sejarah.

Gambar XXVIII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Kronologis Peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Gambar XXIX: Tampilan Setelah Revisi Produk Kronologis Peristiwa

Gambar XXIX: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Kronologis Peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Gambar XXX: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Gambar XXXI: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Gambar XXXII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Para Panglima Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Gambar XXXIII: Tampilan Setelah Revisi Hastag Infografik Para Panglima Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Gambar XXXIV: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Gambar XXXV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Gambar XXXVI: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Teori Menaklukan Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Gambar XXXVII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Teori Menaklukan Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Gambar XXXVIII: Tampilan Sebelum Revisi Hastag Infografik Akhir Perjuangan Rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Gambar XXXIX: Tampilan Setelah Revisi Infografik Akhir Perjuangan Rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

2. Pada kronologis peristiwa disajikan dalam bentuk garis waktu.

Gambar XL: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Gambar XLI: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Gambar XLII: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Gambar XLIII: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Gambar XLIV: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Gambar XLV: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Gambar XLVI: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Gambar XLVII: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Gambar XLVIII: Tampilan Sebelum Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Gambar XLIX: Tampilan Setelah Revisi Garis Waktu Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

3. Tambahkan sikap keteladanan dari Tjoet Meutia

Gambar L: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Gambar LI: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

4. Beberapa infografik masih menggunakan sumber yang kurang terpecaya.

Gambar LII: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Gambar LIII: Tampilan Setelah Revisi Infografik Para Panglima Aceh Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Gambar LIV: Tampilan Sebelum Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Gambar LV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

4. Uji Internal oleh Praktisi (Guru)

Setelah melakukan validasi pada ahli materi dan ahli media terhadap

produk infografik perlawanan rakyat Aceh, maka peneliti melakukan revisi

sesuai saran dan kritik. Hasil revisi produk infografik perlawanan rakyat Aceh

divalidasi oleh Praktisi (Guru) terhadap tiga orang guru sejarah SMA.

Penilaian mencakup 5 aspek yaitu aspek isi, aspek pembelajaran, aspek

tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan.

a. Deskripsi Data Validasi oleh Guru I

Pelaksanaan validasi oleh guru I dilakukan oleh Ibu Catharina Ginong

Pratidhina, S.Pd., yang merupakan guru sejarah di SMA Pangudi Luhur

Sedayu. Validasi ini dilakukan pada tanggal 29 Mei 2020. Berikut adalah

tabel data hasil penilaian oleh guru I pada infografik perlawanan rakyat Aceh.

Tabel 13 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru I Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kesesuaian isi Isi media infografik produk dengan sesuai dengan √ materi pokok materi pokok 2 Relevansi antara Gambar yang gambar yang disajikan dalam disajikan dengan media infografik √ informasi yang relevan dengan ada informasi yang disampaikan 3 Kebenaran dan Materi yang keruntutan disajikan dalam materi yang media infografik √ disajikan dalam sudah benar dan produk tidak ada miskonsepsi Media infografik menyajikan materi √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 secara runtut dan kronologis

4 Materi yang Materi yang disajikan disajikan media memberikan infografik dapat √ wawasan baru memberikan wawasan baru 5 Ketercukupan Media infografik informasi yang memberikan √ disampaikan informasi yang cukup memadai 6 Kejelasan alur Alur materi dalam materi dalam media infografik produk jelas dan disajikan secara √ mudah dipahami jelas dan mudah dipahami 7 Sumber materi Sumber materi yang akurat dan yang digunakan terpercaya dalam media √ infografik akurat dan terpercaya 8 Penyajian isi Secara materi keseluruhan, kualitas penyajian √ materi dalam media infografik sudah baik Media infografik menyajikan materi √ secara menarik Jumlah Skor 3 20 20 Total Skor 43 Rata-rata Skor 43/10= 4,3 Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Tabel 14 : Hasil Penilaiaan Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru I Indikator Skala No Deskripsi yang Dinilai 1 2 3 4 5 1 Keefektifan Infografik yang penyampaian disusun efektif informasi sebagai media √ melalui produk pembelajaran visual 2 Ketuntasan Media infografik dan yang disusun dapat kelengkapan membantu pembahasan pembahasan materi √ materi pembelajaran pembelajaran secara lebih tuntas dan lengkap 3 Produk dapat Media infografik merangsang dapat merangsang √ imajinasi imajinasi peserta didik 4 Pemilihan kata Media infografik yang tepat disajikan dengan sehingga pilihan kata yang informasi yang tepat dan mudah disampaikan dipahami oleh √ mengena peserta didik sehingga menghasilkan informasi yang bermakna 5 Produk bersifat Secara umum, aplikatif dalam media infografik pembelajaran dapat diaplikasikan √ dalam pembelajaran Jumlah Skor 3 12 5 Total Skor 20 Rata-rata Skor 20/5= 4 Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Tabel 15 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Guru I Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Tampilan Media infografik produk cocok cocok ditampilkan √ dengan platform dalam platform yang digunakan Instagram 2 Bentuk dan Media infografik ukuran produk memiliki bentuk √ dan ukuran yang sesuai 3 Komposisi Media infografik warna dan huruf menggunakan yang digunakan komposisi warna √ dan huruf yang sesuai 4 Kesesuaian Terdapat informasi dan kesesuaian antara gambar informasi dan √ gambar yang ditampilkan dalam media infografik 5 Produk yang Media infografik dibuat kreatif yang dihasilkan dan tampak kreatif dan √ mengandung mengandung kebaruan kebaruan Jumlah Skor 8 15 Total Skor 23 Rata-rata Skor 20/5= 4,6 Kriteria Sangat Baik

Tabel 16 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Penyajian oleh Guru I Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kualitas Media infografik keterbacaan yang disajikan produk dalam dalam platform √ platform yang Instagram dapat digunakan terbaca dengan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 2 Kesesuaian tata Penyusunan tata letak letak media infografik yang √ dihasilkan tampak sesuai 3 Kemudahan Media infografik penggunaan dalam platform Instagram dapat √ dengan mudah diakses dan digunakan 4 Kemenarikan Media infografik alur penyajian yang dihasilkan memiliki alur √ penyajian yang menarik 5 Penyajian Penyajian media produk mampu infografik dapat merangsang merangsang √ imajinasi imajinasi penggunanya Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 18/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

Tabel 17 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Kebahasaan oleh Guru I Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Penggunaan Media infografik bahasa yang sudah komunikatif menggunakan bahasa yang komunikatif, √ mudah dipahami, menyenangkan, namun tetap memperhatikan norma pendidikan 2 Bahasa yang Bahasa yang √ digunakan digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 memperhatikan media infografik kemanfaatan memperhatikan produk untuk kemanfaatan pembelajaran produk untuk pembelajaran 3 Bahasa yang Bahasa termasuk digunakan pilihan kata yang menyampaikan digunakan dapat √ informasi menyampaikan dengan tepat informasi secara tepat 4 Penggunaan Bahasa yang bahasa tidak digunakan dalam menimbulkan media infografik makna ganda sebagai penyalur √ informasi tidak bermakna ganda (clear) 5 Penggunaan Bahasa yang bahasa dapat digunakan dalam mendorong rasa media infografik √ ingin tahu dapat mendorong rasa ingin tahu penggunanya Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 22/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

Tabel 18 : Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru I No Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria 1 Aspek Isi 4,3 Sangat Baik 2 Aspek Pembelajaran 4 Baik 3 Aspek Tampilan 4,6 Sangat Baik 4 Aspek Penyajian 4,4 Sangat Baik 5 Aspek Kebahasaan 4,4 Sangat Baik Rerata Gabungan 21,7/5= 4,34 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Berdasarkan tabel 13 yaitu pada aspek isi, guru I memberikan kriteria

“Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,3. Tabel 14 yaitu pada aspek pembelajaran guru I memberikan kriteria “Baik” dengan rerata skor sebesar

4. Tabel 15 yaitu pada aspek tampilan guru I memberikan kriteria “Sangat

Baik” dengan rerata skor sebesar 4,6. Tabel 16 yaitu pada aspek penyajian guru I memberikan kriteria “Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4.

Tabel 17 yaitu pada aspek kebahasaan guru I memberikan kriteria “Sangat

Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4.

Bila semua aspek digabung, maka rerata gabungan dari kelima aspek tersebut dalam uji internal oleh praktisi guru I dapat dilihat pada tabel 18 yaitu sebesar 4,34 dengan kriteria “Sangat Baik”. Jadi, kesimpulan dari uji internal oleh praktisi guru I tentang infografik perlawanan rakyat Aceh dengan menggunakan skala (likert) tergolong “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan peserta didik.

Setelah penilaian mengenai kualitas infografik dilaksanakan, guru I memberikan kesimpulan pada infografik perlawanan rakyat Aceh yaitu layak uji coba tanpa revisi. Namun demikian, guru I memberikan saran serta komentar yang dapat digunakan sebagai revisi untuk menyempurnakan produk sebagai media pembelajaran untuk siswa SMA. Di bawah ini merupakan saran perbaikan oleh praktisi guru I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Tabel 19 : Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru I No Bagian yang salah Jenis Saran Perbaikan Kesalahan 1 2 3 4 1 Sebagian besar tidak - Infografik ini dimodif ada kesalahan, namun dengan penjelasan yang media infografik ini tidak kaku dan yang butuh di poles lagi paling penting adalah dengan lebih kreatif membuat penasaran supaya terlihat lebih pembaca. Menurut saya menarik. tujuan infografik tidak hanya di rujukan kepada peserta didik saja, namun masyarakat luas juga yang dapat belajar terhadap sejarah.

b. Deskripsi Data Validasi oleh Guru II

Pelaksanaan validasi oleh guru II dilakukan oleh Pak Edward Aria Jalu

Taufan Putera, S.Pd., yang merupakan guru sejarah di SMA Don Bosco II

Pulomas Jaktim. Validasi ini dilakukan pada tanggal 29 Mei 2020. Berikut ini adalah tabel data hasil penilaian oleh guru II pada infografik perlawanan rakyat Aceh.

Tabel 20 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru II Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kesesuaian isi Isi media infografik produk dengan sesuai dengan √ materi pokok materi pokok 2 Relevansi antara Gambar yang gambar yang disajikan dalam disajikan dengan media infografik √ informasi yang relevan dengan ada informasi yang disampaikan 3 Kebenaran dan Materi yang keruntutan disajikan dalam √ materi yang media infografik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 disajikan dalam sudah benar dan produk tidak ada miskonsepsi Media infografik menyajikan materi √ secara runtut dan kronologis 4 Materi yang Materi yang disajikan disajikan media memberikan infografik dapat √ wawasan baru memberikan wawasan baru 5 Ketercukupan Media infografik informasi yang memberikan √ disampaikan informasi yang cukup memadai 6 Kejelasan alur Alur materi dalam materi dalam media infografik produk jelas dan disajikan secara √ mudah dipahami jelas dan mudah dipahami 7 Sumber materi Sumber materi yang akurat dan yang digunakan terpercaya dalam media √ infografik akurat dan terpercaya 8 Penyajian isi Secara materi keseluruhan, kualitas penyajian √ materi dalam media infografik sudah baik Media infografik menyajikan materi √ secara menarik Jumlah Skor 3 16 25 Total Skor 4 Rata-rata Skor 44/10= 4,4 Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Tabel 21 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru II Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Keefektifan Infografik yang penyampaian disusun efektif informasi sebagai media √ melalui produk pembelajaran visual 2 Ketuntasan dan Media infografik kelengkapan yang disusun dapat pembahasan membantu materi pembahasan materi √ pembelajaran pembelajaran secara lebih tuntas dan lengkap 3 Produk dapat Media infografik merangsang dapat merangsang √ imajinasi imajinasi peserta didik 4 Pemilihan kata Media infografik yang tepat disajikan dengan sehingga pilihan kata yang informasi yang tepat dan mudah disampaikan dipahami oleh √ mengena peserta didik sehingga menghasilkan informasi yang bermakna 5 Produk bersifat Secara umum, aplikatif dalam media infografik pembelajaran dapat diaplikasikan √ dalam pembelajaran Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 22/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Tabel 22 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Tampilan oleh Guru II Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Tampilan Media infografik produk cocok cocok ditampilkan √ dengan platform dalam platform yang digunakan Instagram 2 Bentuk dan Media infografik ukuran produk memiliki bentuk √ dan ukuran yang sesuai 3 Komposisi Media infografik warna dan huruf menggunakan yang digunakan komposisi warna √ dan huruf yang sesuai 4 Kesesuaian Terdapat informasi dan kesesuaian antara gambar informasi dan √ gambar yang ditampilkan dalam media infografik 5 Produk yang Media infografik dibuat kreatif yang dihasilkan dan tampak kreatif dan √ mengandung mengandung kebaruan kebaruan Jumlah Skor 16 5 Total Skor 21 Rata-rata Skor 21/5= 4,2 Kriteria Baik

Tabel 23 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Penyajian oleh Guru II Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kualitas Media infografik keterbacaan yang disajikan produk dalam dalam platform √ platform yang Instagram dapat digunakan terbaca dengan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 2 Kesesuaian tata Penyusunan tata letak letak media infografik yang √ dihasilkan tampak sesuai 3 Kemudahan Media infografik penggunaan dalam platform Instagram dapat √ dengan mudah diakses dan digunakan 4 Kemenarikan Media infografik alur penyajian yang dihasilkan memiliki alur √ penyajian yang menarik 5 Penyajian Penyajian media produk mampu infografik dapat merangsang merangsang √ imajinasi imajinasi penggunanya Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 22/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

Tabel 24 : Hasil PenilaianProduk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Kebahasaan oleh Guru II Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Penggunaan Media infografik bahasa yang sudah komunikatif menggunakan bahasa yang komunikatif, √ mudah dipahami, menyenangkan, namun tetap memperhatikan norma pendidikan 2 Bahasa yang Bahasa yang √ digunakan digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 memperhatikan media infografik kemanfaatan memperhatikan produk untuk kemanfaatan pembelajaran produk untuk pembelajaran 3 Bahasa yang Bahasa termasuk digunakan pilihan kata yang menyampaikan digunakan dapat √ informasi menyampaikan dengan tepat informasi secara tepat 4 Penggunaan Bahasa yang bahasa tidak digunakan dalam menimbulkan media infografik makna ganda sebagai penyalur √ informasi tidak bermakna ganda (clear) 5 Penggunaan Bahasa yang bahasa dapat digunakan dalam mendorong rasa media infografik √ ingin tahu dapat mendorong rasa ingin tahu penggunanya Jumlah Skor 8 15 Total Skor 23 Rata-rata Skor 23/5= 4,6 Kriteria Sangat Baik

Tabel 25 : Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru II No Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria 1 Aspek Isi 4,4 Sangat Baik 2 Aspek Pembelajaran 4,4 Sangat Baik 3 Aspek Tampilan 4,2 Baik 4 Aspek Penyajian 4,4 Sangat Baik 5 Aspek Kebahasaan 4,6 Sangat Baik Rerata Gabungan 22/5= 4,4 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Berdasarkan tabel 20 yaitu pada aspek isi guru II memberikan kriteria

“Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4. Tabel 21 yaitu pada aspek pembelajaran guru II memberikan kriteria “Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4. Tabel 22 yaitu pada aspek tampilan guru II memberikan kriteria

“Baik” dengan rerata skor sebesar 4,2. Tabel 23 yaitu pada aspek penyajian guru II memberikan kriteria “Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4.

Tabel 24 yaitu pada aspek kebahasaan guru II memberikan kriteria “Sangat

Baik” dengan rerata skor sebesar 4,6.

Bila semua aspek digabung, maka rerata gabungan dari kelima aspek tersebut dalam uji internal oleh praktisi guru II dapat dilihat pada tabel 25 yaitu sebesar 4,4 dengan kriteria “Sangat Baik”. Jadi, kesimpulan dari uji internal oleh praktisi guru II tentang infografik perlawanan rakyat Aceh dengan menggunakan skala (likert) tergolong “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan peserta didik.

Setelah penilaian mengenai kualitas infografik dilaksanakan, guru II memberikan kesimpulan pada infografik perlawanan rakyat Aceh yaitu layak uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Di bawah ini merupakan komentar dan saran perbaikan oleh praktisi guru II.

Tabel 26 : Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru II No Bagian Jenis Saran Perbaikan yang salah Kesalahan 1 2 3 4 Bagian-bagiannya seharusnya diberikan penjelasan yang lebih 1 - - jelas agar pembaca memahami kronologi peristiwa dan fakta sejarah yang ingin disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Bagian pertama harusnya dibuka dengan Snouck Hurgronje yang 2 - - kemudian dilanjutkan pada bagian Plakat Pendek. Pada bagian tokoh2 bisa dijadikan dalam 2 bagian berjudul "Tokoh 3 - - Perang Aceh" (misalnya), bagian I berisi tokoh Nusantara, bagian II berisi Tokoh Belanda. Dalam peranan Snouck Hurgronje bisa ditambahkan penjelasan bahwa ia melakukan praktek menyusup ke 4 - - dalam agama islam dengan masuk agama islam, naik haji, dan berganti nama menjadi Abdul Gaffar. Untuk perpaduan warna dengan gambar diperkaya dan divariasikan 5 - - kembali, boleh lihat contoh2 infografis dari akun Instagram @pinterpolitik.

c. Deskripsi Data Validasi oleh Guru III

Pelaksanaan validasi oleh guru III dilakukan oleh Ibu Putri Hasri

Suciyati, S.Pd., yang merupakan guru sejarah di SMA Negeri 1 Pajo, Dompu,

NTB. Validasi ini dilakukan pada tanggal 29 Mei 2020. Berikut ini adalah tabel data hasil penilaian oleh guru III pada infografik perlawanan rakyat

Aceh.

Tabel 27 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Isi oleh Guru III Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kesesuaian isi Isi media infografik produk dengan sesuai dengan √ materi pokok materi pokok 2 Relevansi antara Gambar yang gambar yang disajikan dalam disajikan dengan media infografik √ informasi yang relevan dengan ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 informasi yang disampaikan 3 Kebenaran dan Materi yang keruntutan disajikan dalam materi yang media infografik √ disajikan dalam sudah benar dan produk tidak ada miskonsepsi Media infografik menyajikan materi √ secara runtut dan kronologis 4 Materi yang Materi yang disajikan disajikan media memberikan infografik dapat √ wawasan baru memberikan wawasan baru 5 Ketercukupan Media infografik informasi yang memberikan √ disampaikan informasi yang cukup memadai 6 Kejelasan alur Alur materi dalam materi dalam media infografik produk jelas dan disajikan secara √ mudah dipahami jelas dan mudah dipahami 7 Sumber materi Sumber materi yang akurat dan yang digunakan terpercaya dalam media √ infografik akurat dan terpercaya 8 Penyajian isi Secara materi keseluruhan, kualitas penyajian √ materi dalam media infografik sudah baik Media infografik menyajikan materi √ secara menarik Jumlah Skor 3 20 20 Total Skor 43 Rata-rata Skor 43/10= 4,3 Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Tabel 28 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Aspek Pembelajaran oleh Guru III Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Keefektifan Infografik yang penyampaian disusun efektif informasi sebagai media √ melalui produk pembelajaran visual 2 Ketuntasan dan Media infografik kelengkapan yang disusun dapat pembahasan membantu materi pembahasan materi √ pembelajaran pembelajaran secara lebih tuntas dan lengkap 3 Produk dapat Media infografik merangsang dapat merangsang √ imajinasi imajinasi peserta didik 4 Pemilihan kata Media infografik yang tepat disajikan dengan sehingga pilihan kata yang informasi yang tepat dan mudah disampaikan dipahami oleh √ mengena peserta didik sehingga menghasilkan informasi yang bermakna 5 Produk bersifat Secara umum, aplikatif dalam media infografik pembelajaran dapat diaplikasikan √ dalam pembelajaran Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 22/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Tabel 29 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Tampilan oleh Guru III Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Tampilan Media infografik produk cocok cocok ditampilkan √ dengan platform dalam platform yang digunakan Instagram 2 Bentuk dan Media infografik ukuran produk memiliki bentuk √ dan ukuran yang sesuai 3 Komposisi Media infografik warna dan huruf menggunakan yang digunakan komposisi warna √ dan huruf yang sesuai 4 Kesesuaian Terdapat informasi dan kesesuaian antara gambar informasi dan √ gambar yang ditampilkan dalam media infografik 5 Produk yang Media infografik dibuat kreatif yang dihasilkan dan tampak kreatif dan √ mengandung mengandung kebaruan kebaruan Jumlah Skor 8 15 Total Skor 23 Rata-rata Skor 23/5= 4,6 Kriteria Sangat Baik

Tabel 30 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Penyajian oleh Guru III Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Kualitas Media infografik keterbacaan yang disajikan produk dalam dalam platform √ platform yang Instagram dapat digunakan terbaca dengan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 2 Kesesuaian tata Penyusunan tata letak letak media infografik yang √ dihasilkan tampak sesuai 3 Kemudahan Media infografik penggunaan dalam platform Instagram dapat √ dengan mudah diakses dan digunakan 4 Kemenarikan Media infografik alur penyajian yang dihasilkan memiliki alur √ penyajian yang menarik 5 Penyajian Penyajian media produk mampu infografik dapat merangsang merangsang √ imajinasi imajinasi penggunanya Jumlah Skor 12 10 Total Skor 22 Rata-rata Skor 22/5= 4,4 Kriteria Sangat Baik

Tabel 31 : Hasil Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh pada Kebahasaan oleh Guru III Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 1 Penggunaan Media infografik bahasa yang sudah komunikatif menggunakan bahasa yang komunikatif, √ mudah dipahami, menyenangkan, namun tetap memperhatikan norma pendidikan 2 Bahasa yang Bahasa yang √ digunakan digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Indikator yang Skala No Deskripsi Dinilai 1 2 3 4 5 memperhatikan media infografik kemanfaatan memperhatikan produk untuk kemanfaatan pembelajaran produk untuk pembelajaran 3 Bahasa yang Bahasa termasuk digunakan pilihan kata yang menyampaikan digunakan dapat √ informasi menyampaikan dengan tepat informasi secara tepat 4 Penggunaan Bahasa yang bahasa tidak digunakan dalam menimbulkan media infografik makna ganda sebagai penyalur √ informasi tidak bermakna ganda (clear) 5 Penggunaan Bahasa yang bahasa dapat digunakan dalam mendorong rasa media infografik √ ingin tahu dapat mendorong rasa ingin tahu penggunanya Jumlah Skor 20 Total Skor 20 Rata-rata Skor 20/5= 4 Kriteria Baik

Tabel 32 : Rekapitulasi Penilaian Produk Infografik Perlawanan Rakyat Aceh oleh Guru III No Aspek yang Dinilai Rerata Skor Kriteria 1 Aspek Isi 4,3 Sangat Baik 2 Aspek Pembelajaran 4,4 Sangat Baik 3 Aspek Tampilan 4,6 Sangat Baik 4 Aspek Penyajian 4,4 Sangat Baik 5 Aspek Kebahasaan 4 Baik Rerata Gabungan 21,7/5= 4,34 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Berdasarkan tabel 27 yaitu pada aspek isi guru III memberikan kriteria

“Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,3. Tabel 28 yaitu pada aspek pembelajaran guru III memberikan kriteria “Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4. Tabel 29 yaitu pada aspek tampilan guru III memberikan kriteria

“Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,6. Tabel 30 yaitu pada aspek penyajian guru III memberikan kriteria “Sangat Baik” dengan rerata skor sebesar 4,4. Tabel 31 yaitu pada aspek kebahasaan guru III memberikan kriteria “Baik” dengan rerata skor sebesar 4.

Bila semua aspek digabung, maka rerata gabungan dari kelima aspek tersebut dalam uji internal oleh praktisi guru III dapat dilihat pada tabel 32 yaitu sebesar 4,34 dengan kriteria “Sangat Baik”. Jadi, kesimpulan dari uji internal oleh praktisi guru III tentang infografik perlawanan rakyat Aceh dengan menggunakan skala (likert) tergolong “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan peserta didik.

Setelah penilaian mengenai kualitas infografik dilaksanakan, guru III memberikan kesimpulan pada infografik perlawanan rakyat Aceh yaitu layak uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Di bawah ini merupakan komentar dan saran perbaikan oleh praktisi guru III.

Tabel 33 : Saran Perbaikan oleh Praktisi Guru III No Bagian Jenis Saran Perbaikan yang salah Kesalahan 1 2 3 4 1 Gambar Tidak Alangkah baiknya jika keterangan kronologis terpisah pada setiap gambarnya tidak digabung dengan keterangan tahun lainnya. Hal ini bisa membuat pembaca atau peserta didik kebingungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Setelah menghitung penilaian uji internal oleh praktisi guru I, guru II, dan guru III, peneliti kemudian menghitung rerata skor gabungan kelima aspek tersebut yaitu aspek isi, aspek pembelajaran, aspek tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan dari guru I, guru II, dan guru III. Hasil rerata skor gabungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 34 : Rekapitulasi Aspek Isi, Aspek Pembelajaran, Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, dan Aspek Kebahasaan oleh Praktisi Guru I, Guru II, dan Guru III Rerata Skor Aspek yang Rerata No Guru Guru Guru Kriteria Dinilai Skor 1 2 3 13,03/3= Sangat 1 Aspek Isi 4,3 4,4 4,3 4,34 Baik Aspek 12,8/3= Sangat 2 4 4,4 4,4 Pembelajaran 4,26 Baik 13,4/3= Sangat 3 Aspek Tampilan 4,6 4,2 4,6 4,46 Baik 13,2/3= Sangat 4 Aspek Penyajian 4,4 4,4 4,4 4,4 Baik Aspek 13/3= Sangat 5 4,4 4,6 4 Kebahasaan 4,33 Baik 21,79/5= Sangat Rerata Gabungan 4,35 Baik

Berdasarkan tabel 34, yaitu tabel rekapitulasi penilaian oleh praktisi guru I, guru II, dan guru III. Pada aspek isi memperoleh rerata skor 4,34 dengan kriteria “Sangat Baik”, aspek pembelajaran memperoleh skor rerata skor 4,26 dengan kriteria “Sangat Baik”, aspek tampilan memperoleh skor

4,46 dengan kriteria “Sangat Baik”, aspek penyajian memperoleh rerata skor

4,4 dengan kriteria “Sangat Baik”, dan aspek kebahasaan memperoleh skor rerata skor 4,33 dengan kriteria “Sangat Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Dari hasil rekapitulasi tabel 34 menunjukkan bahwa hasil penilaian produk infografik perlawanan rakyat Aceh yang diperoleh dari guru I, guru

II, dan guru II memperoleh skor 4,35 dengan kriteria “Sangat Baik”. Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari produk infografik perlawanan rakyat Aceh yaitu layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk SMA Kelas XI. d. Revisi Akhir

Setelah penilaian uji internal oleh praktisi guru I, guru II, dan guru II pada aspek isi, aspek pembelajaran, aspek tampilan, dan aspek kebahasaan.

Guru I, guru II, dan guru III memberikan komentar dan saran-saran perbaikan pada produk infografik perlawanan rakyat Aceh dengan tujuan agar menghasilkan produk yang lebih sempurna. Saran-saran perbaikan dari guru

I, guru II, dan Guru III tersebut telah digabungkan menjadi satu bagian karena aspek-aspek yang dinilai mempunyai kesamaan.

Berikut ini merupakan saran dan komentar yang telah digabung dari guru I, guru II, dan guru III.

1. Pada kronologis peristiwa sebaiknya dimodif kembali dan diperjelas

informasi yang ingin disampaikan.

2. Produk infografik perlawanan rakyat Aceh sebaiknya menggunakan

kalimat-kalimat sejarah yang tidak kaku.

3. Warna dan gambar-gambar divariasikan agar terlihat lebih menarik.

4. Dampak perang pada produk infografik perlawanan rakyat Aceh perlu

ditambahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Di bawah ini adalah bagian-bagian revisi akhir berdasarkan komentar dan saran perbaikan oleh praktisi guru (guru Sejarah).

Gambar LVI: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Gambar LVII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Gambar LVIII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Gambar LIX: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Gambar LX: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa Slide Kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Gambar LXI: Tampilan Setelah Revisi Akhir Infografik Kronologis Peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Gambar LXII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Gambar LXIII: Tampilan Sebelum Revisi Akhir Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh Slide Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

LXIV: Tampilan Setelah Revisi Infografik Perempuan2 Perkasa dari Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Gambar LXV: Tampilan Infografik Tambahan Dampak Perang Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

5. Deskripsi Desain Produk Akhir

Produk akhir pada penelitian ini adalah infografik perlawanan rakyat

Aceh yang dimuat dalam platform Instagram dan dapat dilihat pada link

https://Instagram.com/perlawanan_rakyat_aceh?igshid=ajvbehr7xdlk.

Setelah melalui tahapan penelitian dan pengembangan R&D level 1

menurut langkah-langkah Borg dan Gall, desain produk akhir dalam

penelitian ini terdiri dari kronologis peristiwa perlawanan rakyat Aceh, sebab-

sebab perlawanan rakyat Aceh, para panglima Aceh, perempuan-perempuan

perkasa dari Aceh, teori menaklukan Aceh, akhir dari perlawanan rakyat, dan

produk tambahan dampak perlawanan rakyat Aceh.

Di bawah ini merupakan desain produk final dalam penelitian

“Pengembangan Infografik pada Materi Perlawanan Rakyat Aceh sebagai

Media Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XI”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

a. Kronologis Peristiwa

Pada infografik pertama ini hanya terdiri dari dua slide yang menjelaskan

kronologis peristiwa terjadinya perlawanan rakyat Aceh.

Gambar LXVI: Tampilan Final Infografik Kronologis Peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

3. Sebab Perlawanan

Infografik kedua terdiri dari satu slide yang berisi tentang deskripsi sebab-

sebab perlawanan rakyat Aceh.

Gambar LXVII: Tampilan Final Infografik Sebab Perlawanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

3. Para Panglima Aceh

Infografik ketiga terdiri dari tiga slide yang menjelaskan mengenai para

panglima Aceh (Panglima Polem, Teuku Umar, dan Teungku Chik Di

Tiro).

Gambar LXVIII: Tampilan Final Infografik Para Panglima Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

4. Perempuan Perkasa dari Aceh

Infografik keempat terdiri dari dua slide yang menjelaskan tentang

perempuan-perempuan perkasa dari Aceh yang ingin mengusir penjajah di

bumi Darussalam.

Gambar LXIV: Tampilan Final Infografik Perempuan Perkasa dari Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

5. Teori Menaklukan Aceh

Infografik kelima terdiri dari satu slide yang menjelaskan siasat licik

Belanda dengan teori Snouck Hurgronje untuk menaklukan Aceh.

Gambar LXX: Tampilan Final Infografik Teori Menaklukan Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

6. Akhir Perjuangan Rakyat Aceh

Infografik keenam terdiri dari satu slide berisi tentang akhir dari

perjuangan rakyat Aceh dengan ditandatanganinya plakat pendek.

Gambar LXX: Tampilan Final Infografik Akhir Perjuangan Rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

7. Dampak Perlawanan Rakyat Aceh

Infografik ketujuh merupakan produk tambahan yang menjelaskan

mengenai dampak perang Aceh terhadap pemerintah Belanda maupun

pada kerajaan Aceh sendiri.

Gambar LXXI: Tampilan Final Infografik Dampak Perang Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

C. Pembahasan

Infografik perlawanan rakyat Aceh telah melalui beberapa tahapan,

berdasarkan penelitian dan pengembangan (R&D) Level 1 model prosedural

Borg dan Gall. Dalam proses pembuatan produk infografik perlawanan rakyat

Aceh, peneliti menggunakan jasa aplikasi Canva secara online. Setelah produk

selesai dikerjakan, maka peneliti menyerahkannya kepada ahli materi untuk

divalidasi. Berdasarkan saran dan komentar dari ahli materi, peneliti

melakukan revisi I. Setelah produk selesai direvisi, selanjutnya diserahkan

kepada ahli media untuk di validasi. Berdasarkan saran dan komentar dari ahli

media, peneliti melakukan revisi II. Setelah produk direvisi berdasarkan

komentar dan saran dari ahli materi dan ahli media, maka dilakukan validasi

oleh Praktisi (Guru) terhadap tiga orang guru sejarah SMA. Berdasarkan saran

dan kritik validasi oleh Praktisi (Guru), peneliti melakukan revisi akhir produk

infografik perlawanan rakyat Aceh guna untuk menyempurnakan produk agar

layak digunakan peserta didik.

Hasil validasi oleh ahli materi pada aspek isi dan aspek pembelajaran

menunjukkan bahwa produk infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong

dalam kriteria “Baik” dengan perolehan skor rata-rata 3,8. Hasil validasi oleh

ahli media pada aspek tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan

menunjukkan bahwa produk infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong

dalam kriteria “Baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,13.

Hasil penilaian oleh praktisi guru I pada aspek isi, aspek pembelajaran,

aspek tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

produk infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong dalam kriteria “Sangat

Baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,34. Hasil penilaian oleh praktisi guru

II pada aspek isi, aspek pembelajaran, aspek tampilan, aspek penyajian, dan

aspek kebahasaan menunjukkan bahwa produk infografik perlawanan rakyat

Aceh tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” dengan perolehan skor rata-rata

4,4. Hasil penilaian oleh praktisi guru III pada aspek isi, aspek pembelajaran,

aspek tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan menunjukkan bahwa

produk infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong dalam kriteria “Sangat

Baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,34.

Berdasarkan hasil skor uji internal dari validasi ahli materi, validasi ahli

media, dan validasi oleh praktisi (guru), maka dapat disimpulkan bahwa

infografik perlawanan rakyat Aceh layak digunakan oleh peserta didik SMA

kelas XI. Produk yang dikembangkan ini berupa infografik dapat dijadikan

sebagai media pembelajaran sejarah terhadap peserta didik sebagai penyalur

pesan dan informasi. Media infografik dapat membantu guru dalam

menyampaikan informasi sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami

materi pembelajaran Sejarah Indonesia khususnya tentang materi perlawanan

rakyat Aceh. Infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong dalam media visual

digital dan merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup populer

dalam konteks pembelajaran abad 21.42 Dibalik kebaruan dan keunikannya,

media ini menyajikan materi dalam konten yang sangat singkat, menarik dan

mudah dipahami oleh peserta didik.

42 Nana Sudjaja & Ahmad Rivai, op. cit., hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Menurut Levie dan Lentz dalam buku Azhar Arsyad yang berjudul Media

Pembelajaran mengatakan bahwa keempat fungsi khusus media pembelajaran

yakni fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris

dapat tercapai bila menggunakan media visual dalam suatu proses

pembelajaran.43 Selain itu, menurut Sanaky media pembelajaran memiliki

banyak manfaat sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pemelajar,

yaitu pembelajaran menjadi lebih menarik, pembelajaran akan lebih jelas

maknanya, pemelajar tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

pemelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.44 Dari fungsi dan manfaat

media pembelajaran yang telah dijelaskan di atas menekankan pada

penggunaan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik

untuk memahami dan mengingat kembali informasi yang disampaikan.

Berikut ini merupakan karakteristik yang dimiliki produk infografik

perlawananan rakyat Aceh:

1. Media infografik menyajikan materi perlawanan rakyat Aceh.

2. Media infografik memuat gambar dan kalimat-kalimat yang mudah

dipahami dan mudah dimengerti.

3. Media infografik pada materi perlawanan rakyat Aceh disajikan dalam

platform Instagram.

43 Azhar Arsyad, op. cit., hlm. 20-21. 44 Hujair AH Sanaky, op. cit., hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

4. Media yang dihasilkan lebih mengakomodasi hal-hal yang baru terkait

maraknya penggunaan media sosial.

5. Media infografik dapat digunakan di sekolah mana saja dan dapat diakses

dengan bantuan internet.

6. Media Infografik dibuat dengan menggunakan bantuan aplikasi Canva

secara online.

7. Media Infografik menggunakan hastag untuk mempermudah pencarian

referensi mengenai perlawanan rakyat Aceh.

8. Media infografik disajikan dalam bentuk virtual/softfile dengan ukuran:

Panjang : 1080 piksel

Lebar : 1080 piksel

Resolusi : 1080 x 1080 piksel

Infografik perlawanan rakyat Aceh telah melalui tahapan validasi beberapa ahli dan praktisi (guru). Namun, produk ini tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut ini, peneliti akan menyajikan kekurangan dan kelebihan dari infografik perlawanan rakyat Aceh: a. Kekurangan Infografik Perlawanan Rakyat Aceh

1) Produk infografik menggunakan jasa aplikasi Canva secara online

sehingga membutuhkan paket data (kuota) internet.

2) Pembuatan produk membutuhkan proses yang panjang dikarenakan

peneliti yang baru belajar mendesain infografik.

3) Untuk menggunakan Infografik perlawanan rakyat Aceh membutuhkan

jaringan atau koneksi internet yang stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

b. Kelebihan Infografik Perlawanan Rakyat Aceh

1. Produk infografik memuat gambar-gambar dan kalimat-kalimat sejarah

khususnya materi perlawanan rakyat Aceh.

2. Produk infografik perlawanan rakyat Aceh disajikan dalam platform

Instagram pada akun (@perlawanan_rakyat_aceh).

3. Produk infografik perlawanan rakyat Aceh dapat diakses oleh siapapun

termasuk peserta didik.

4. Produk infografik perlawanan Aceh dapat membantu guru untuk

memudahkan penyampaian materi pembelajaran Sejarah Indonesia.

5. Produk infografik perlawanan rakyat Aceh dapat merangsang imajinasi

peserta didik.

Infografik perlawanan rakyat Aceh merupakan jenis media baru sebagai media pembelajaran abad 21. Salah satu konten yang ramai dikunjungi para remaja adalah media sosial termasuk Instagram. Media sosial ini sangat dekat dengan para remaja yang gaptek karena dapat menjawab kebutuhan para pengguna. Infografik perlawanan rakyat Aceh cukup sangat mudah digunakan karena adanya kecanggihan teknologi sebagai sarana proses pembelajaran. Oleh karena itu, harapannya melalui produk yang dihasilkan ini dapat menjawab kebutuhan dan keinginan para remaja termasuk peserta didik untuk belajar sejarah terutama Sejarah Indonesia. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” Ir. Soekarno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dengan judul “Pengembangan Infografik pada Materi

Perlawanan Rakyat Aceh sebagai Media Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk

SMA Kelas XI” telah menghasilkan produk yang layak digunakan sebagai

media pembelajaran sejarah dalam mendukung pembelajaran peserta didik.

Penelitian ini telah melalui tahap-tahap yang mendukung kelayakan infografik

sebagaimana metode penelitian dan pengembangan R&D menurut Borg dan

Gall. Tahap-tahap tersebut yakni pertama, uji internal oleh ahli materi,

selanjutnya dilakukan revisi 1 berdasarkan komentar dan saran dari ahli materi.

Kedua, uji internal oleh ahli media, kemudian dilakukan revisi 2 berdasarkan

komentar dan saran dari ahli media. Setelah melewati uji internal oleh ahli

materi dan ahli media, tahap terakhir yaitu uji internal oleh praktisi (guru) yang

dilakukan tiga orang guru sejarah di SMA. Selanjutnya dilakukan revisi akhir

berdasarkan komentar dan saran dari ketiga guru sejarah tersebut.

Berdasarkan uji internal oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi (guru),

kelayakan infografik perlawanan rakyat Aceh dapat ditunjukkan melalui data

sebagai berikut:

1. Hasil validasi infografik perlawanan rakyat Aceh oleh ahli materi

menunjukkan bahwa kualitas infografik tergolong dalam kriteria “Baik”

dengan rata-rata skor dari semua aspek yaitu sebesar 3,8.

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

2. Hasil validasi infografik perlawanan rakyat Aceh oleh ahli media

menunjukkan bahwa kualitas infografik tergolong dalam kriteria “Baik”

dengan rata-rata skor dari semua aspek yaitu sebesar 4,13.

3. Hasil validasi oleh praktisi guru I, guru II, dan guru III menunjukkan bahwa

kualitas infografik perlawanan rakyat Aceh tergolong dalam kriteria

“Sangat Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,35.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil skor yang didapatkan dari uji

internal oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi (guru) pada produk infografik

perlawanan rakyat Aceh yaitu layak digunakan sebagai media pembelajaran

Sejarah Indonesia untuk peserta didik SMA kelas XI.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam

menambah ilmu pengetahuan dalam pengembangan media infografik untuk

peserta didik SMA kelas XI.

2. Implikasi Praktis

a. Untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari Sejarah Indonesia

khususnya pada materi perlawanan rakyat Aceh.

b. Untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

terhadap peserta didik melalui penggunaan media infografik.

c. Untuk menambah dan melengkapi sumber belajar peserta didik di sekolah.

d. Untuk menambah sumber referensi bagi peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

C. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan melalui

beberapa tahapan, maka saran yang dapat diberikan peneliti yakni sebagai

berikut:

1. Untuk Sekolah

Produk infografik yang telah dikembangkan ini hendaknya dapat digunakan

oleh sekolah untuk memfasilitasi peserta didik dalam belajar sejarah.

2. Untuk Guru

Infografik perlawanan rakyat Aceh dapat dijadikan sebagai referensi guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran sejarah khususnya mata

pelajaran Sejarah Indonesia terhadap peserta didik.

3. Untuk Peserta Didik

Dengan tersedianya produk infografik perlawanan rakyat Aceh dalam

platform Instagram, peserta didik dapat menggunakannya sebagai sumber

belajar.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Harapan kepada peneliti selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan

produk infografik yang lebih menarik dan unik sebagai media pembelajaran

sejarah terhadap peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Arief S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran edisi revisi. Jakarta: RajaGrafindo.

Azhar Arsyad. 2017. Media Pembelajaran, edisi revisi, cetakan ke 20. Jakarta:

Rajawali Pers.

Benny A Pribadi. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Eko Putra Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hendra Kurniawan. 2018. Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:

Gava Media.

Herman Yosep Nunu dan Yustina Wahyu. 2014. Penilaian Hasil Belajar Siswa di

Sekolah, Yogyakarta: PT Kanisius.

Hujair AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara.

Kardiyat Wiharyanto, A. 2006. Sejarah Indonesia Madya Abad XVI-XIX.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nana Sudjaja dan Ahmad Rivai. 1989. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Nizwardi Jalinus, dkk. 2016. Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Punaji Setyosari. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, edisi

ketiga. Jakarta: Kencana.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sardiman, A. M. dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia SMA

Kelas XI Semester I. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Subakti, Y. R. 2010. Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian (Research and Development). Bandung:

Alfabeta.

Susanto Heri. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Wina Sanjaya. 2012 . Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Yudhi Munadi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Sumber Internet:

Taufiq Harpan Aldila, Akhmad Arif Musadad & Susanto. 2019. Infografik sebagai

Media Alternatif dalam Pembelajaran Sejarah bagi Siswa SMA, (online),

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2104-6499-1-PB%20(1).pdf, diakses pada

tanggal 25 Februari 2020 pukul 15:00 WIB.

Technology and Beyond. (online), http://teachernoella.weebly.com/dales-cone-of-

experience.html, diakses pada tanggal 21 Februari 2020 pukul 23:00 WIB.

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1

Pasal 1, (online),

https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_

20_th_2003.pdf, diakses pada tanggal 09 Januari 2020, pukul 09.45 WIB.

Yudha Yudhanto. 2013. Komunitas Elearning Ilmu Komputer.com, 2003-2007:

Pengantar Panduan Infografis Infografis, (online),

.https://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2015/06/pengantar-

panduan-INFOGRAPHICS-infografis.pdf, diakses pada tanggal 25

Februari 2020 pukul 14:35 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Sumber Skripsi/Makalah:

Adi Wahyudi. 2011. (Online), Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall

(1983). http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model-penelitian-

pengembangan-borg-and.html, diakses pada tanggal 6 Mei 2020, pukul

16.00 WIB.

Agatha Christhy Leatemia. 2019. “Pengembangan Buku Pop Up dalam Materi

Pokok Revolusi Amerika untuk Siswa SMA Kelas XI IPS”.

Setyonugroho. 2020. Topik dan Restorika Tekstual Wacana Infografik Instagram

Kinibisa Periode April2019-Juni 2019, (online),

http://repository.usd.ac.id/36438/2/164114033_full.pdf, diakses pada

tanggal 25 Februari 2020 pukul 15: 55 WIB.

Taufiq Harpan Aldila. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Indonesia

Berbentuk Infografik Materi Sejarah Kerajaan Islam di Jawa dan

Akulturasinya Kelas X MIIA Tahun Ajaran 2015/2016 di SMA Negeri 2

Kudus, (online), https://lib.unnes.ac.id/27081/1/3101412023.pdf, diakses

pada tanggal 23 Februari 2020 pukul 13:00 WIB.

Windarti. 2015. Efektivitas Infografis sebagai Pendukung IPS pada Siswa Siswi

kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten Bojonegoro, (online),

https://jurnal.dinamika.ac.id/index.php/ArtNouveau/article/view/762/352,

diakses pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 16:50 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1: Jadwal Penelitian

Februari Maret April Mei Juni Juli No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan Laporan 2. Seminar Proposal 3. Penyusunan Produk 4. Pembuatan Produk 5. Validasi Ahli Materi 6. Revisi Produk 1 7. Validasi Media 8. Revisi Produk 2 9. Validasi Praktisi (Guru) 10. Revisi Produk Akhir 11. Penyusunan Hasil Akhir Laporan

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Lampiran 2: Tangkapan Layar Akun Instagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran 3: Keterangan dari Konversi Nilai Skala Lima

Berikut merupakan penilaian acuan patokan (PAP) yang sebagai patokan dalam menilai kuesiner:

Skor Rumus Rerata Skor Kategori 5 x > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat Baik 4 Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi >3,4 – 4,2 Baik 3 Xi – 0,60 < x ≤ Xi + 0,60 Sbi >2,6 – 3,4 Cukup Baik 2 Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi >1,8 – 2,6 Kurang Baik 1 X ≤ Xi -1,80 Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik

Keterangan: Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 Skor minimal ideal = Jumlah indikator X tertinggi Skor maksimal ideal = Jumlah indikator X terendah X = Skor yang diperoleh 1 Rerata ideal = (skor maks. ideal + skor min. ideal) 2 1 Simpangan baku skor ideal = (skor maks. ideal + skor min. ideal) 6

Berikut ini perhitungan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Xi = rerata ideal = - (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = - (5 + 1) = 3 SBi = Simpangan baku ideal = - (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) = - (5 – 1) = 0,67 Sangat Baik = x > Xi + 1,80 Sbi = x > 3 + (1,80 x 0,67) = x > 3 + 1,21 = x > 4,21

Baik = Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi = 3 + (0,60 x 0,67) < x ≤ 3 + (1,80 x 0,67) = 3 + 0,40 < x ≤ 3 + 1,21 = 3,40 < x ≤ 4,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Cukup Baik = Xi – 0,60 < x ≤ Xi + 0,60 Sbi = 3 – (0,06 x 0,67 < x ≤ 3 + (0,60 x 0,67) = 3 – 0,40 < x ≤ 3 + (0,60 x 0,67) = 2,60 < x ≤ 3,40

Kurang Baik = Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi = 3 – (1,80 x 0,67 < x ≤ 3 + (0,60 x 0,67) = 3 – 1,21 < x ≤ 3 – 0,40 = 1,79 < x ≤ 2,60

Sangat Kurang Baik = x ≤ Xi -1,80 Sbi = x ≤ 3 – (1,80 x 0,67) = x≤ 3 – 1,21 = x ≤ 1,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Lampiran 4a: Validasi oleh Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Lampiran 4b: Validasi oleh Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lampiran 4c: Validasi oleh Praktisi (Guru I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

Lampiran 4d: Validasi oleh Praktisi (Guru II)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

Lampiran 4e: Validasi oleh Praktisi (Guru III)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5: Silabus

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : XI (Umum) / I

Materi Kegiatan Alokasi NO Kompetensi Dasar Indikator Penilaian Sumber Belajar Pokok Pembelajaran Waktu 3.1 Menganalisis Perkembangan • Membaca buku 3.1.1 Mengidentifikasi • Tes tertulis 2 JP 1. Sardiman AM dan proses masuk dan Kolonialisme teks, melihat tokoh-tokoh rakyat (PG, Amurwani Dwi perkembangan dan Imperialisme gambar-gambar Aceh yang berjuang Uraian) Lestariningsih. penjajahan bangsa Eropa peristiwa- mengusir penjajah.• Rubrik 2017. Sejarah Eropa (Portugis, • Proses masuk peristiwa penting 3.1.2 Menganalisis secara artikel Indonesia SMA Spanyol, Belanda, dan masa penjajahan kritis berbagai sejarah Kelas XI Semester Inggris) ke perkembangan Eropa, serta peta sumber tentang populer I. Jakarta: Pusat Indonesia penjajahan lokasi perlawanan perlawanan rakyat Kurikulum dan bangsa Eropa bangsa Indonesia Aceh terhadap Perbukuan 1 4.1 Mengolah • Perbutan politik terhadap penjajahan bangsa 2. Kardiyat informasi hegemoni bangsa penjajahan barat Belanda. Wiharyanto. tentang proses Eropa • Berdiskusi dan 3.1.3 Menganalisis secara 2006. Sejarah masuk dan melakukan Tanya komprehensif Indonesia Madya perkembangan jawab tentang strategi perlawanan Abad XVI-XIX. penjajahan materi yang belum rakyat Aceh. Yogyakarta: bangsa Eropa dipahami sebagai 3.1.4 Mengolah dengan Universitas (Portugis, klarifikasi kreatif berbagai Sanata Dharma. Spanyol, mengenai strategi informasi yang Belanda, perlawanan menguatkan

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Inggris) ke bangsa Indonesia mengenai latar Indonesia dan terhadap belakang, proses, menyajikannya penjajahan bangsa dan akhir dalam bentuk Eropa perlawanan rakyat cerita sejarah • Mengumpulkan Aceh dalam bentuk informasi terkait artikel sejarah dengan populer. pertanyaan- pertanyaan mengenai strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa • Menganalis informasi yang didapat dari sumber tertulis maupun sumber- sumber lain untuk mendapatkan kesimpulan.

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No. RPP : 1 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas/Semester : XI/I Materi Pokok : Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme Alokasi Waktu : 2 JP (1 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning, siswa dapat: 1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh rakyat Aceh yang berjuang mengusir penjajah. 2. Menganalisis secara kritis berbagai sumber tentang perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan bangsa Belanda. 3. Menganalisis strategi perlawanan rakyat Aceh dalam mengusir penjajah. 4. Mengolah dengan kreatif berbagai informasi yang menguatkan mengenai latar belakang, proses, dan akhir perlawanan rakyat Aceh dalam bentuk artikel sejarah populer. 5. Memiliki sikap cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

B. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyiapkan 15 menit siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru memberi motivasi. 3. Guru menyampaikan apersepsi mengenai pembelajaran sebelumnya. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi, kegiatan yang akan dilakukan, dan teknik penilaiannya. Inti 1. Memberi stimulus 60 menit a. Guru memperlihatkan infografik perlawanan rakyat Aceh melalui platform Instagram. b. Siswa mengamati infografik tersebut dan beberapa hal pokok tentang perlawanan rakyat Aceh. 2. Identifikasi masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Kegiatan Aktivitas Waktu a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil berisi 4 - 5 orang yang heterogen baik jenis kelamin, etnis, agama, maupun kemampuan akademiknya. b. Guru membagi setiap kelompok untuk memfokuskan diskusi pada berbagai materi dan informasi pendukung dari: (1) Kronologis Peristiwa, (2) Sebab Perlawanan, (3) Tokoh-tokoh Rakyat Aceh, (4) Siasat Licik dari Belanda, dan (5) Dampak Perlawanan Rakyat Aceh. c. Guru kemudian memberi kesempatan pada siswa untuk mencari informasi baru berdasarkan fokus kajian kelompoknya masing-masing. 3. Pengumpulan data a. Masing-masing siswa anggota kelompok melakukan penelusuran informasi untuk memperdalam materi perlawanan rakyat Aceh. b. Siswa wajib memanfaatkan berbagai macam sumber belajar yang ada (buku maupun internet). 4. Pengolahan data a. Setiap siswa menyampaikan informasi yang diperolehnya dalam kelompoknya masing-masing. b. Siswa yang lain dalam kelompok menanggapi dan berdiskusi. c. Siswa dalam kelompok mengorganisasikan berbagai informasi yang diperoleh tersebut melalui klasifikasi data, komparasi, mencari konsep kunci, dan sebagainya. 5. Pembuktian a. Siswa dalam kelompok menyajikan berbagai informasi mengenai perlawanan rakyat Aceh dan pendukung dari teori yang menjadi fokus kajian kelompoknya masing-masing. b. Informasi tersebut digunakan untuk membuat artikel sejarah populer. c. Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasilnya di hadapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

Kegiatan Aktivitas Waktu guru dan teman sekelas untuk mendapatkan masukan. 6. Menarik kesimpulan a. Siswa dalam kelompok menarik kesimpulan masing-masing berdasarkan masukan dari guru maupun dari teman sekelas. b. Siswa dalam kelompok mempersiapkan penyempurnaan artikel sejarah populer yang dihasilkannya. Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan 15 menit keseluruhan materi yang telah dibahas bersama. 2. Guru mengajak siswa berefleksi untuk menemukan hal-hal penting yang bermakna dari pengalaman belajarnya yang dapat diterapkan dalam kehidupan bersama khususnya sikap cinta tanah air. 3. Guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan artikel sejarah populernya. 4. Guru menutup pembelajaran dengan rasa syukur dan memberi salam.

C. Penilaian Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a. Sikap : Penilaian diri b. Pengetahuan : Tes tertulis c. Keterampilan : Artikel sejarah populer 2. Bentuk Penilaian a. Sikap : Lembar penilaian diri b. Pengetahuan : Soal pilihan ganda c. Keterampilan : Rubrik artikel sejarah populer 3. Rencana Kegiatan Remedial Bagi siswa yang belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal maka diberi kegiatan remedial berupa penugasan membuat rangkuman dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

berbagai sumber belajar terkait dengan subpokok bahasan yang belum dikuasainya. 4. Rencana Kegiatan Pengayaan Bagi siswa yang sudah mencapai atau melampaui batas kriteria ketuntasan minimal maka diberi kegiatan pengayaan berupa penugasan membuat artikel ilmiah sederhana tentang pengembangan kajian tertentu yang disukainya.

Mengetahui, Yogyakarta, 21 Juli 2020 Kepala SMAN 6 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran

Drs. Munjid Nur Alamsyah, M.M. Suardin Halawa NIP. 19611212 198703 1 007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

Lampiran 1. Bahan Ajar Masuknya orang-orang Belanda atau VOC di Nusantara membawa dampak buruk bagi rakyat Aceh. Hal ini dikarenakan Aceh memiliki kedudukan yang strategis dan telah menjadi pusat perdagangan. Daerah ini memiliki hasil bumi yang kaya seperti lada, tambang, serta hasil hutan. Orang-orang Belanda berambisi ingin menguasai perdagangan di Aceh tetapi para sultan yang pernah berkuasa di Aceh tetap mempertahankan kedaulatan Aceh dari segala ancaman. Pada tanggal 17 Maret 1824 Inggris dan Belanda menandatangani sebuah perjanjian (Traktat London) yang isinya Belanda bebas meluaskan wilayahnya ke seluruh Sumatera, termasuk Aceh. Pada tahun 1858, Belanda berhasil menguasai daerah Siak dengan mengadakan perjanjian (Perjanjian Siak 1858) dimana Sultan Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang. Perjanjian London dilanggar oleh Belanda yang tidak mengakui kedaulatan Aceh sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat ditenggelamkan oleh pasukan Aceh dan perbuatan ini didukung Britania. Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian lagi di tahun 1871 yang isinya Britania memberikan kebebasan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh untuk menjaga keamanan lalu lintas di selat Malaka dengan kesepakatan Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania. Tahun 1871 diadakan perjanjian Sumatera yang isinya Aceh harus mengakui Belanda. Akibat dari perjanjian itu, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan konsul Amerika, Kerajaan Italia, Kesultanan Usmaniyah di Singapura, dan mengirimkan utusan ke Turki Usmani. Akibat hubungan diplomatik yang dilakukan Aceh, Belanda menyerang Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud tentang yang sudah dibicarakan di Singapura tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberi keterangan kepada Belanda. Untuk mengalahkan pertahanan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christian Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di pendalaman Aceh. Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Belanda ialah Sultan yang berkedudukan di Keumala dan pengikutnya harus disingkirkan terlebih dahulu. a. Perlawanan Aceh Pertama (1873-1874) Perang ini disebab dendam Aceh terhadap Belanda pada tahun 1873 karena Belanda menginkari Perjanjian London 1871 dan juga hasil pengesahan dari Perjanjian Sumatera untuk merombak pantai utara Sumatera. Perang Aceh pertama dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah dengan melawan Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler sebagai pemimpin Belanda. Pasukan Aceh yang terdiri atas para ulebalang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

ulama, dan rakyat terus mengadakan perlawanan sengit terhadap Belanda. Dalam memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman pasukan Aceh berhasil membunuh dan mengalahkan Köhler dengan 3000 serdadunya dengan 3000 serdadunya dan Köhler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873. Terbunuhnya Jenderal Köhler ini maka pasukan Belanda ditarik mundur dan dengan demikian gagallah serangan Belanda yang pertama. b. Perlawanan Aceh Kedua (1874-1880) Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan Van Swieten. Perlawanan kedua ini terjadi di istana Sultan dan di Masjid Raya Baiturrahman. Para pejuang Aceh tetap mempertahankan masjid dari serangan pasukan Belanda, namun Belanda berhasil menduduki istana sultan dan Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini disebabkan oleh wafatnya Sultan Machmud Syah II pada tanggal 26 Januari 1874 diakibat wabah kolera. Pada tanggal 26 Januari 1874 yang kemudian dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. c. Perlawanan Aceh Ketiga (1881-1896) Pada tahun 1884, Muhammad Daud Syah dinobatkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Ala’uddin Muhammad Daud Syah yang bertempat di Masjid Indrapuri. Pada waktu upacara penobatan para pemimpin Aceh seperti Tuanku Hasyim, Panglima Polim, Teungku Chik Di Tiro memproklamirkan “Ikrar Perang Sabi” atau perang melawan kafir Belanda. Dengan digelorakan Perang Sabil, perlawanan rakyat Aceh semakin berkobar. Di Aceh bagian barat tampil Teuku Umar beserta istrinya Tjoet Nja Dien. Pertempuran sengit terjadi dan beberapa pos pertahanan Belanda berhasil direbut oleh pasukan Teuku Umar. Pertengahan tahun 1886 Teuku Umar berhasil menyita kapal Belanda yang sedang berlabuh di pantai Rigaih. Ditengah-tengah perjuangan itu pada tahun 1891 Teungku Chik Di Tiro meninggal sehingga perjuangannya melawan Belanda dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Teungku Ma Amin Di Tiro. Teuku Umar mempersiapkan pasukannya untuk melakukan serangan secara besar- besaran ke arah Meulaboh. Nampaknya persiapan Teuku Umar ini diketahui oleh belanda sehingga segera menyerang benteng pertahanan Teuku Umar dan akhirnya pada bulan Februari 1899 Teuku Umar gugur. Perlawanan dilanjutkan oleh Tjoet Nja Dien sebagai istrinya dan tampil menjadi komando perang gerilya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

d. Perlawanan Aceh Keempat (1896-1910) Perlawanan rakyat Aceh masih belum berakhir. Para pejuang di bawah komando sultan dan Panglima Polem terus berkobar dan melakukan perlawanan dengan berpindah-pindah. Pada bulan Januari 1903 Sultan Muhammad Daud Syah terpaksa menyerah dan kemudian hal ini dimanfaatkan Belanda untuk mematahkan perlawanan Panglima Polem. Dengan tekanan yang bertubi-tubi akhirnya Panglima Polem juga menyerah pada tanggal 6 September 1903. Pada tahun 1906 berhasil ditangkap Belanda lalu dibuang ke Sumedang, Jawa Barat sampai meninggal pada tanggal 8 November 1908. Perjuangan Aceh masih belum berakhir, tokoh-tokoh ulama masih terus melancarkan serangan ke pos-pos Belanda. Pada tanggal 26 September 1910 terjadi pertempuran sengit di Paya Cicem yang dilancarkan oleh Tjoet Meutia akan tetapi gugur setelah beberapa peluru mengambil nyawanya. Demikian perlawanan rakyat Aceh digelorakan secara massal namun sebenarnya masih ada gerakan-gerakan lokal yang berskala kecil yang sering terjadi bahkan sampai tahun 1942. Inilah akhir dari perlawanan rakyat Aceh dalam melawan kelaliman Belanda. Setelah perlawanan Aceh berakhir, Belanda membuat perjanjian dan memaksa sultan Aceh untuk menandatangani plakat pendek yang berisi: 1) Aceh mengakui kedaulatan Belanda atas daerahnya. 2) Aceh tidak diperbolehkan berhubungan dengan bangsa lain. 3) Aceh menaati perintah dan peraturan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kelompok : ……………………… Kelas : ……………………… Sekolah : ……………………… Materi : ……………………… Hari/tanggal : ………………………

Petunjuk pengerjaan! 1) Amatilah bersama kelompokmu tentang infografik perlawanan rakyat Aceh yang ada di Instagram! 2) Gunakanlah media sosial untuk mengakses infografik perlawanan rakyat Aceh! 3) Lakukanlah penelusuran informasi baru untuk memperdalam materi! 4) Kerjakanlah pertanyaan berikut ini bersama kelompokmu!

Soal: 1. Jelaskan penyebab perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. Jelaskan peran tokoh-tokoh rakyat Aceh yang berjuang mengusir penjajah (minimal 2 tokoh)! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. Buatlah analisis teori Snouck Hurgronje yang menaklukan Aceh!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. Jelaskan dampak negatif dan positif dari perlawanan rakyat Aceh! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 5. Nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari perlawanan rakyat Aceh! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

Lampiran 3. Instrumen Penilaian 1. Penilaian Sikap: Lembar Penilaian Diri SIKAP CINTA TANAH AIR INDONESIA Nama Siswa: …………… Kelas/Nomor: ……………

Sikap No. Pernyataan STS TS R S SS 1. Saya menghormati dan menghargai jasa para pahlawan Indonesia. 2. Saya bahagia melihat rakyat Indonesia merdeka. 3. Saya rela berkorban untuk Indonesia. 4. Saya bangga tehadap Indonesia. 5. Saya benci terhadap penjajahan. 5. Saya bersedia mengikuti peraturan yang berlaku. 6. Saya menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. 7. Saya suka hidup rukun dan gotong royong. 8. Saya menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan. 9. Saya senang berpartisipasi dalam mempertahankan Indonesia. 10. Saya gembira bila Indonesia selalu tenteram

Pedoman penskoran sebagai berikut: Pernyataan positif: STS=1, TS=2, R=3, S=4, dan SS=5. Pernyataan negatif: STS=5, TS=4, R=3, S=2, dan SS=1. Tidak menjawab= 0 Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Total Kriteria = Nilai Kuantitatif Kriteria Nilai Kualitatif 81-100 Sangat Tinggi A 61-80 Tinggi B 41-60 Sedang C 21-40 Rendah D 0-20 Sangat Rendah E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

2. Penilaian Pengetahuan: Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban-jawaban yang benar dan tepat! 1. Di bawah ini merupakan sebab-sebab perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda, kecuali……. a. Belanda melanggar perjanjian “Traktat London” b. Wilayah Asahan, Deli, Serdang, dan Langkat di kuasai Belanda c. Belanda berambisi menguasai perdagangan di Aceh d. Teori Snouck Hurgronje e. Belanda melarang pedagang lain 2. Tokoh yang melanjutkan perjuangan perlawanan Aceh setelah Teuku Umar gugur adalah……. a. Teungku Chik Di Tiro b. Panglima Polem c. Teuku Saleh d. Tjoet Nja Dien e. Tjoet Meutia 3. Periode waktu kronologis peristiwa perlawanan rakyat aceh yaitu…. a. 1873-1874 b. 1874-1880 c. 1881-1896 d. 1896-1910 e. Semua benar 4. Aceh menang terhadap Belanda pada tahun….. a. 1873-1874 b. 1874-1880 c. 1881-1896 d. 1896-1910 e. 1910-1915 5. Salah satu dampak perlawanan rakyat Aceh terhadap pemerintahan Belanda…… a. Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan b. Mengurasnya kas keuangan c. Jatuhnya kedaulatan d. Tewasnya para pemimpin rakyat e. Adanya musyawarah mufakat 6. Salah satu dampak positif terhadap rakyat Aceh…. a. Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan b. Tewasnya para pemimpin rakyat c. Jatuhnya kedaulatan ditangan Belanda d. Mengurasnya kas kerajaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

e. Jatuhnya banyak korban 7. Isi plakat pendek yaitu…. a. Aceh mengakui kedaulatan Belanda b. Aceh tidak diperbolehkan berhubungan dengan bangsa lain c. Aceh menaati perintah dan peraturan Belanda d. Aceh diperbolehkan membangun istana e. a, b, dan c benar 8. Snouck Hurgronje adalah seorang….. a. Ahli filsafat b. Ahli teologi c. Ahli bahasa, ahli hukum islam, dan penasehat d. Ilmuan fisika e. Ahli perbintangan 9. Jendral Kohler tewas pada tanggal….. a. 12 April 1873 b. 13 April 1874 c. 14 April 1873 d. 15 April 1874 10. Perempuan dari Aceh yang bertarung bersama pasukan 45 pria dan 13 senjata ialah… a. Tjoet Meutia b. c. Tjoet Nja Dien d. R.A. e. Pocut Baren

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

Kunci Jawaban: 1. D 2. D 3. E 4. A 5. B 6. A 7. E 8. C 9. C 10. A

Pedoman penskoran sebagai berikut: Setiap nomor;benar sempurna, skor = 4 benar, skor = 3 sebagian benar, skor = 2 salah, skor = 1 tidak menjawab, skor = 0 Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Total

3. Penilaian Keterampilan: Rubrik Artikel Buatlah satu artikel sejarah populer mengenai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme! Artikel dibuat dengan ketentuan sebgai berikut : 1. Setiap kelompok membuat satu artikel mengenai satu fokus kajian perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme. 2. Artikel harus mencantumkan sumber informasi atau referensi yang digunakan. 3. Artikel berbentuk karangan ilmiah atau opini. 4. Panjang artikel antara 500-600 kata. 5. Artikel mengikuti sistematika umum dengan menyertakan sub bab judul. 6. Draf artikel akan dipresentasikan terlebih dahulu di hadapan guru dan teman-teman lainnya untuk mendapatkan masukan. 7. Draf artikel wajib direvisi sesuai masukan dan disempurnakan dengan menuliskan kesimpulan dari kelompok pada paragraf terakhir artikel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

Pedoman penilaian sebagai berikut : No Aspek/Indikator Skor Artikel yang disajikan sesuai dengan fokus kajian kelompok yang telah ditentukan (sangat 1 1-5 tepat= 5, tepat= 4, kurang tepat= 3, tidak tepat= 2, sangat tidak tepat= 1, tidak ada= 0) Artikel menggunakan referensi (sangat tepat= 5, 2 tepat= 4, kurang tepat= 3, tidak tepat= 2, sanagat 1-5 tidak tepat= 1, tidak ada= 0) Informasi dan analisis yang diungkapkan dalam artikel (sangat tepat= 5, tepat= 4, kurang tepat= 3 1-5 3, tidak tepat= 2, sangat tidak tepat= 1, tidak ada= 0) Kepaduan topik dengan paragraf dan paragraf 4 1-5 dengan paragraf berikutnya Tulisan yang telah dinarasikan harus dapat 5 dipertanggungjawabkan, sebagai tanda bahwa 1-5 itu benar-benar hasil karya kelompok

Nilai = Skor Perolehan X 100 Skor Total