PEMANTAUAN PILKADA Serentak
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
2017 Komnas HAM RI PEMANTAUAN PILKADA Serentak Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan HAM 2017 PEMANTAUAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2017 SUBKOMISI PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN KOMNAS HAM RI JUDUL PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK 2017 Penanggugjawab Siane Indriani Pengarah Otta Syamsudin Ishak Johan Efendi Imelda Saragih Penyusun Siane Indriani Agus Suntoro Endang Sri Melanie Nur Jaman Teny Karlina Desain Sampul dan Tata Letak Andre Wahyu Cahyadi Penerbit Komnas HAM RI Jl. Latuharhary No. 4B Menteng, Jakarta Pusat Telp : 021 – 3925230 Fax: 021 – 3925227 Website : www.komnasham.go.id Email : [email protected] KATA PENGANTAR Indonesia telah melaksanakan rangkaian pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak gelombang kedua pada 2017. Pilkada merupakan pemilihan umum untuk memilih pasangan kepala daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota. Dalam standar internasional penegakan HAM, maka pelaksanaan pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan: (a) hak untuk berperan dalam pemerintahan ( right to take part in government ); (b) hak untuk memilih dan dipilih ( right to vote and to be elected ); dan (c) hak untuk memperoleh kesetaraan akses dalam pelayanan publik ( right to equal access to public service ). Di Indonesia, hak asasi warga negara untuk turut serta dalam proses tersebut diatur secara tegas dalam Undang-Undang Dasar 1945 Amandmen ke-4, Pasal 28D Ayat (3), Pasal 43 dan 44 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dan dalam Pasal 25 Kovenan Internasional Hak- Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR 1966 ) yang telah diratifikasi dengan UU Nomor 12 Tahun 2005. Berdasarkan hal tersebut, maka sesuai mandat Komnas HAM dalam pemantauan dan penyelidikan, memutuskan melakukan pantauan dalam pelaksanaan Pilkada 2017 dengan tujuan untuk memastikan pilkada ini menjadi salah satu pilar penting demokratisasi di Indonesia. Selain itu bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan data terkait hak-hak warga Negara untuk mengikuti Pilkada dalam rangka penghormatan dan penegakan HAM. Selanjutnya hasil pantauan tersebut disampaikan sebagai masukan kepada pemerintah, lembaga legislatif dan penyelenggara Pemilu/Pilkada dalam rangka perbaikan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada yang lebih menghormati HAM. Fokus pantauan Pilkada serentak 2017 dilakukan pada 4 (empat) hal yaitu hak untuk dipilih dan memilih; diskriminasi dan intoleransi; potensi konflik sosial dan kekerasan sosial; dan penegakan hukum. Sedangkan pelaksanaan pantauan dilakukan di 14 (empat belas) provinsi di Indonesia. Dengan terbitnya laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan berharga bagi semua pihak terkait baik di pusat maupun di daerah agar pelaksanaan Pilkada 2017 dan sesudahnya dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan seadil adilnya bagi kebesaran dan kejayaan Indonesia sebagai negara demokrasi. Tim Penyusun DAFTAR ISI BAB I URGENSI PELAKSANAAN PEMANTAUAN PILKADA SERENTAK -------------- 1 1.1. Wilayah Penyelenggaran 1 Pilkada ------------------------------------------------------------------- 1.2. Prosedur dan Tahapan 1.3. Dasar Pelaksanaan 3 Pemantauan ------------------------------------------------------------------- 1.4. Tujuan Pelaksanaan Pemantauan ------------------------------------------------------------------- 5 1.5. Metodologi ------------------------------------------------------------------- 6 1.6. Wilayah Pemantauan Komnas 16 HAM ------------------------------------------------------------------- BAB II DESKRIPSI TENTANG PENTAHAPAN PILKADA ----------------------------------------- 19 BAB III FOKUS DAN HASIL PANTAUAN ------------------------------------------------------------- 49 3.1. Hak Dipilih dan Memilih ------------------------------------------------------------------- 49 3.2. Konflik Sosial dan Kekerasan ------------------------------------------------------------------- 99 3.3. Diskriminasi dan Intoleransi ------------------------------------------------------------------- 115 3.4. Penegakan Hukum ------------------------------------------------------------------- 117 BAB IV INTERVENSI KOMNAS HAM TERHADAP TEMUAN ----------------------------------- 134 BAB V SIMPULAN HASIL PEMANTAUAN ------------------------------------------------------------- 141 BAB VI REKOMENDASI KOMNAS HAM UNTUK PILKADA SELARAS HAM -------------- 145 BAB I URGENSI PELAKSANAAN PEMANTAUAN PILKADA SERENTAK Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan diselenggarakan 2017 merupakan tahap kedua dari rangkaian Pilkada serentak yang akan dilakukan hingga tahun 2023, sebelum dapat diselenggarakan Pilkada serentak secara nasional (dilakukan pada satu waktu untuk seluruh daerah) pada tahun 2027. Sebelum mengenal pemilihan kepada daerah secara langsung, yang untuk pertama sekali dilaksanakan pada bulan Juni 2005 (sesuai amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah). Wacana Pilkada dilakukan serentak secara nasional mengemuka akibat mahalnya pembiayaan (anggaran) maupun waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pemilihan jika dilakukan dalam waktu yang berbeda-beda di setiap daerah. Pasal 3 ayat 1 Perppu No. 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang telah diperkuat menjadi undang-undang (UU Nomor 1 Tahun 2015) yang disempurnakan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 TentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang juga telah menyatakan: “pemilihan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali secara serentak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Meskipun demikian, perbedaan-perbedan waktu Pilkada yang telah berlangsung di seluruh Indonesia sejak 2005 membuat Pilkada serentak secara nasional (dilaksanakan bersamaan di seluruh wilayah NKRI) tidak mungkin dilaksanakan pada waktu dekat. Pelaksanaan Pilkada serentak harus dilakukan secara bertahap. Ada lima tahap Pilkada serentak yang telah diagendakan oleh KPU untuk menuju pelaksanaan Pilkada serentak secara nasional. Tahap pertama terdiri dari 3 gelombang yang akan diselenggarakan pada Desember 2015, Februari 2017 dan Juni 2018. Tahap Kedua akan diselenggarakan pada tahun 2020, Tahap Ketiga pada tahun 2022, dan Tahap Keempat pada tahun 2023. Baru pada tahun 2027 diperkirakan dapat dilaksanakan Pilkada serentak yang dilakukan di seluruh wilayah NKRI. 1.1. Wilayah Penyelenggaraan Pilkada 2017 Pilkada serentak gelombang II dari tahap pertama akan digelar pada Februari 2017 diperuntukan bagi daerah-daerah yang masa jabatan Kepala Daerah-nya akan berakhir di 1 antara Juli 2016 hingga Desember 2017. Sedangkan gelombang III dari tahap pertama akan dilaksanakan pada Juni 2018 bagi daerah-daerah yang masa jabatan Kepala Daerahnya akan berakhir pada tahun 2018 dan 2019. 1Pilkada serentak gelombang kedua pada Februari 2017 untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada semester kedua 2016 dan kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2017. Total daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi itu tercatat sebanyak 101 daerah yang terdiri dari terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota : 1. 7 (tujuh) Provinsi yang menyelenggarakan Pilkada adalah: Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. 2. 76 kabupeten dan 18 kota terdiri : Lampung Mesuji, Lampung Barat, Tulang Bawang Jawa Barat Bekasi, Cimahi, Tasikmalaya Jawa Tengah Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati, Cilacap, Brebes, Salatiga Jawa Timur Batu Yogyakarta Kulonprogo, Yogyakarta Bali Buleleng NTT Flores Timur, Lembata, Kupang Kalimantan Landak, Barito Selatan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Tengah Kotawaringin Barat Kalimantan Barat Singkawang Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan, Buol Sulawesi Utara Bolaang Mongondow, Kepulauan Sangihe Sulawesi Bombana, Kolaka Utara, Buton, Boalemo, Muna Barat, Buton Tenggara Tengah, Buton Selatan, Kendari Maluku Seram Bagian Barat, Buru, Maluku Tengah Barat, Maluku 1 Lihat dokumen ‘Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah dan Pelaksanaan Pilkada Gelombang I, II, dan III’ yang dijadikan dasar KPU dalam menentukan daerah mana saja yang akan terlibat dalam pelaksanaan Pilkada serentak di tiga gelombang sejak 2015 hingga 2018. Dokumen dapat diunduh di http://www.kpu.go.id/ index.php/pages/detail/2015/395. 2 Tengah, Ambon Maluku Utara Pulau Morotai, Halmahera Tengah, Papua Nduga, Lanny Jaya, Sarmi, Mappi, Tolikara, Kepulauan Yapen, Jayapura, Intan Jaya, Puncak Jaya, Dogiyai Papua Barat Tambraw, Maybrat, Sorong Aceh Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Bener Meriah, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil, Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Banda Aceh, Lhoksumawe , Langsa, Sabang Sumatera Utara Tapanuli Tengah, Tebing Tinggi Sumatera Barat Kepulauan Mentawai, Payakumbuh Riau Kampar, Pekanbaru Jambi Sarolangun, Tebo Sumatera Musi Banyuasin Selatan Bengkulu Bengkulu Tengah Lampung Tulang Bawang Barat dan Pringsewu 1.2. Prosedur dan Tahapan-tahapan dalam Pilkada 2017 Prosedur dan tahapan-tahapan dalam Pilkada 2017 diatur dalam P-KPU No. 3/2016 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Adapun detail tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: NO KEGIATAN JADWAL PERSIAPAN 1. Perencanaan Program dan Anggaran 22 Mei 2016 2. Penyusunan dan Penandatanganan Naskah 22 Mei 2016 Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) 3 3. Penyusunan dan