Pertemuan 20Th IMT-GT Ministerial Meeting

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pertemuan 20Th IMT-GT Ministerial Meeting Pertemuan 20th IMT-GT Ministerial Meeting Image not found or type unknown 1. Kerjasama Ekonomi Sub Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dimulai pada tahun 1993 dan terdiri dari tiga negara Anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. 2. Kawasan yang masuk ke dalam kerjasama IMT-GT terdiri dari: a. 10 (sepuluh) provinsi yang berada di Pulau Sumatera yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung dan Lampung, b. 8 (delapan) negara bagian di Malaysia yaitu: Malaka, Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Penang, Perak, Perlis, dan Selangor, dan c. 14 (empat belas) provinsi di Thailand yaitu: Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phatthalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumpon, Krabi, Phangnga, Phuket, Ranong, dan Surat Thanni. 3. Tujuan dari kerjasama IMT-GT adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan perdagangan, investasi, pariwisata, dan jasa, menuju suatu kawasan yang makmur, maju dan damai dengan kualitas hidup yang lebih baik. Kerjasama ini utamanya dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan di daerah-daerah yang masuk dalam kawasan IMT-GT. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, diperlukan partisipasi dari sektor swasta. 4. Kawasan ini memiliki potensi yang cukup besar di bidang ekonomi, dengan tanah yang luas, tenaga kerja dan sumber daya alam yang melimpah, serta pasar yang cukup luas, yaitu sekitar 70 juta. Hal itu dapat menjadikan kawasan IMT GT menjadi sebuah magnet pertumbuhan yang menjanjikan apabila digabungkan dengan kekuatan keuangan dan keahlian bisnis dari sektor swasta yang dinamis. Peluang ekonomi di kawasan itu meliputi bidang pertanian dan industri, termasuk karet, kelapa sawit, hortikultura, hasil laut, minyak dan gas alam dan kayu. 5. Fokus utama dalam kerjasama ini meliputi sektor-sektor: a. Agriculture, Agro-based Industry and Environment b. Human Resource Development c. Trade and Investment d. Infrastructure and Transportation e. Tourism f. Halal Products and Services 6. Pada tahun 2014 ini, Chairmanship IMT-GT berada pada Indonesia. Untuk itu, Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT (IMT-GT Ministerial Meeting) ke-20 akan diselenggarakan di Indonesia, dalam hal ini di Banda Aceh, pada tanggal 13-14 September 2014. 7. Sebelum Pertemuan Tingkat Menteri, akan diselenggarakan serangkaian pertemuan yaitu: i) Pertemuan National Secretariat dan PertemuanJoint Business Council (JBC), akan diselenggarakan •back-to- back pada tanggal 11 September 2014, ii) Pertemuan Senior Officials’ Meeting tanggal 12 September 2014, dan iii) Pertemuan Chief Ministers’ and Governors’ Forum (CMGF) ke-11 tanggal 13 September 2014. 8. Bapak Chairul Tanjung, Menko Perekonomian, selaku Signing Minister IMT-GT Indonesia, akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-20. Sedangkan Delegasi Malaysia akan dipimpin oleh Dato’ Sri Abdul Wahid bin Omar, Minister in the Prime Minister Department. Mr. Arkhom Termpittayapaisith, Deputy Minister of Transport, Thailand, akan memimpin delegasi Thailand. Sedangkan Pertemuan Tingkat Gubernur (CMGF) ke-11 akan dipimpin oleh Bapak Zaini Abdullah, Gubernur Aceh. Diharapkan para gubernur di wilayah Sumatera dapat mengikuti pertemuan ini dan memanfaatkan kerjasama ini dengan sebaik-baiknya. 9. Beberapa proyek dalam kerangka IMT-GT antara lain adalah:Ro-Ro Melaka-Dumai, Melaka- Pekanbaru Power Interconnection, Toll RoadSumatera, Pengembangan pelabuhan di Sumatera, Green Cities Initiatives, dan Special Border Economic Zones. Sedangkan inisiatif baru yang akan diusulkan Indonesia antara lain: peningkatan konektivitas di wilayah Andaman Cluster dan pembukaan rute penerbangan baru: Sabang-Phuket-Krabi. Humas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Email: [email protected] Twitter: @perekonomianRI Website: www.ekon.go.id.
Recommended publications
  • Pentingnya Pengaturan Sistem Perbukuan Indonesia
    NOMOR: 892/III/XII/2015 PENTINGNYA INDONESIA PERLU Jangan lewatkan info DPR terkini PENGATURAN SISTEM BELAJAR PERTANIAN dan live streaming PERBUKUAN PADA TIONGKOK TV Parlemen di www.dpr.go.id EDISI 892 Tim Panja RUU Kebudaya­ an Komisi X DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam mensosialisasikan dan menjaring masukan bagi RUU tentang Kebudayaan di Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (5/12/2015). Saat pertemuan Tim de­ ngan jajaran Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Rid­ wan menjelaskan delapan point utama Rancangan Undang­Undang Kebudaya­ an yang diharapkan mampu membantu pengembangan kebudayaan di Indonesia. “Delapan item tersebut yang pertama adalah pe­ nguatan hak berkebuda yaan, pembangunan jati diri dan karak ter bangsa, pelestarian sejarah dan budaya. Selain Tim Panja RUU Kebudayaan Komisi X DPR RI dipimpin Ridwan Hisjam mensosialisasikan dan menjaring masukan di Mojokerto itu juga ada pembinaan ke­ senian, pengembangan indus­ “Jatim khususnya Trowulan ini me­ tahun 2019 ditargetkan sebanyak 20 tri budaya, penguatan diplomasi bu­ miliki kebudayaan yang tinggi dan juga juta orang wisatawan asing masuk ke daya, pengembangan Pranata SDM ke­ melahirkan seni budaya, adat istiadat, Indonesia,” katanya. budayaan serta sarana dan prasarana naskah kuno serta artefak,” imbuhnya. Dalam kunjungan ke Trowulan, Mo­ budaya,” katanya di Balai Pelestarian Kedepan, lanjut Ridwan, Indonesia di jokerto tersebut anggota Tim Panja Cagar Budaya Mojokerto, Jawa Timur. 2019 mengharapkan supaya pariwisata Komisi X antara lain Wiryanti Sukam­ RUU tentang kebudayaan sudah lama menjadi andalan devisa nomor satu. dani dari PDI­Perjuangan, Reni Mar­ dibahas tetapi masih belum disahkan “Saat ini yang menjadi andalan de­ linawati dari PPP, Bambang Sutrisno hingga pergantian anggota dewan.
    [Show full text]
  • 05 Hal Medan
    Harga Eceran Rp3.000,- Hakim Cecar Ahok: Demi Kebenaran Dan Keadilan Tim Pembela Muslim Apa Hubungannya Ikan Bantah Sekjen FUI Mau Dengan Al Maidah? Tabrakkan Truk Ke DPR JAKARTA (Waspada): Ketua Majelis Hakim Dwiarso WASPADA JAKARTA (Waspada): Tim Advokasi Gerakan Pengawal Budi Santiarto menanyakan ihwal hubungan antara budidaya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPNF MUI) Achmad ikan kerapu dan surah Al-Maidah ayat 51 dalam pidato Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) Michdan membantah Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pulau Pramuka, Kepu- ISSN: 0215-3017 ustadz Muhammad Al Khaththath punya rencana untuk lauan Seribu pada 27 September 2016. “Maksudnya saudara menabrakkan truk ke gedung DPR dan membuat ricuh itu apa? ikan dengan Al-Maidah itu apa hubungannya?” RABU, Kliwon, 5 April 2017/8 Rajab 1438 H No: 25603 Tahun Ke-70 Terbit 24 Halaman saat aksi 313 (Jumat 31 Maret). “Nggak ada itu, mau masuk tanya Dwiarso kepada Ahok di di Auditorium Kementerian lewat gorong-gorong, nabrak. Nggak adalah,” Pertanian, Jakarta, Selasa (4/4) malam. ujar Michdan di Gedung Komnas HAM, Mendengar pertanyaan hakim, Ahok me- Jakarta, Selasa (4/4). ngatakan, mengutip surat Al-Maidah lantaran Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) saat dirinya berpidato, seperti tidak menda- itu juga menyampaikan tak ada pembicaraan patkan tanggapan dari para ibu yang hadir dalam soal dana Rp 3 miliar untuk menggulingkan sosialisasi tersebut. Dia merasa ibu-ibu tidak Presiden Jokowi. Bahkan, penyidik juga tak antusias. Padahal, program yang sedang menanyakan untuk apa keperluan uang itu. ditawarkan sangatlah menarik.
    [Show full text]
  • The Case of Aceh, Indonesia Patrick Barron Erman Rahmant Kharisma Nugroho
    THE CONTESTED CORNERS OF ASIA Subnational Conflict and International Development Assistance The Case of Aceh, Indonesia Patrick Barron Erman Rahmant Kharisma Nugroho The Contested Corners of Asia: Subnational Con!ict and International Development Assistance The Case of Aceh, Indonesia Patrick Barron, Erman Rahman, Kharisma Nugroho Authors : Patrick Barron, Erman Rahman, Kharisma Nugroho Research Team Saifuddin Bantasyam, Nat Colletta, (in alphabetical order): Darnifawan, Chairul Fahmi, Sandra Hamid, Ainul Huda, Julianto, Mahfud, Masrizal, Ben Oppenheim, Thomas Parks, Megan Ryan, Sulaiman Tripa, Hak-Kwong Yip World Bank counterparts ; Adrian Morel, Sonja Litz, Sana Jaffrey, Ingo Wiederhofer Perceptions Survey Partner ; Polling Centre Supporting team : Ann Bishop (editor), Landry Dunand (layout), Noni Huriati, Sylviana Sianipar Special thanks to ; Wasi Abbas, Matt Zurstrassen, Harry Masyrafah Lead Expert : Nat Colletta Project Manager : Thomas Parks Research Specialist and Perception Survey Lead : Ben Oppenheim Research Methodologist : Yip Hak Kwang Specialist in ODA to Con!ict Areas : Anthea Mulakala Advisory Panel (in alphabetical order) : Judith Dunbar, James Fearon, Nils Gilman, Bruce Jones, Anthony LaViña, Neil Levine, Stephan Massing, James Putzel, Rizal Sukma, Tom Wing!eld This study has been co-!nanced by the State and Peacebuilding Fund (SPF) of the World Bank. The !ndings, interpretations, and conclusions expressed in this paper are entirely those of the authors. They do not necessarily represent the views of the World Bank and its af!liated organizations, or those of the Executive Directors of the World Bank or the governments they represent. Additional funding for this study was provided by UK Aid from the UK Government. The views expressed in this report are those of the authors and do not necessarily represent those of The Asia Foundation or the funders.
    [Show full text]
  • Islam, Demokrasi Dan Transisi Otonomi Khusus (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Aceh, Indonesia)
    M. Kamal Buku ini menjelaskan mengenai Islam, Demokrasi dan Transisi Otonomi Khusus (Politik dan Dinamika Identitas Lokal di Aceh, Indonesia). Ada dua tujuan dari penelitian ini. Pertama, menganalisis penyebab dari munculnya kembali Islam masuk di panggung politik Arifin Aceh setelah MoU Helsinki. Kedua, menganalisis pengaruh Islam di panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki. Metode Penelitian yang digunakan ialah Metode Kualitatif. Kemudian, data primer bersandar pada wawancara dengan anggota partai politik lokal. Berikutnya, Tesis ini menggunakan pendekatan Ilmu Politik dan kerangka teori Institusi ISLAM, Politik dan Ideologi Politik. (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Selanjutnya, ada beberapa temuan penelitian dari Tesis ini. Pertama, GAM tidak memiliki keinginan untuk membuat Aceh sebagai negara Islam. Oleh sebab itu, Islam tidak menjadi ideologi dari GAM. DEMOKRASI D Hal ini berdasar pada penelitian dokumen resmi yang dimiliki GAM, baik pernyataan proklamasinya maupun MoU Helsinki. Kedua, Islam AN kembali masuk ke panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki disebabkan pengaturan politik yang dibuat Pemerintah Pusat. DEMOKRASI D Pengaturan politik itu mengharuskan GAM untuk membuat kebijakan ISLAM, publik mengenai Syariat Islam. Ketiga, pengaruh Islam di panggung AN TONOMI Aceh,KHUSUS Indonesia) politik Aceh pasca MoU Helsinki direalisasikan oleh Gubernur Aceh TRANSISI O TRANSISI O dan mayoritas anggota DPRA yang berasal dari GAM, dengan membuat beberapa kebijakan publik yang berkaitan dengan Syariat (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Islam. Selain itu, persamaan penelitian penulis dengan peneliti lainnya ialah mengkaji ideologi dari GAM. Kemudian, perbedaan penelitian Arifin T M. Kamal ONOMI KHUSUS penulis dengan peneliti lainnya ialah penulis melakukan penelitian Aceh, Indonesia) ideologi GAM mulai dari pendiriannya pada tahun 1976 hingga tahun 2018 atau pasca MoU Helsinki sedangkan peneliti sebelumnya melakukan penelitian ideologi GAM mulai dari pendiriannya hingga sebelum MoU Helsinki.
    [Show full text]
  • Pemilihan Gubernur Dalam Pilkada Serentak 2017
    Pemilihan Gubernur dalam Pilkada Serentak 2017 No Provinsi Urutan Nama Kandidat Pilgub Perolehan Suara presentase Partai Pengusung 1 Aceh 1 Tarmizi Abdul Karim & Teuku Machsalmina Ali 406,865 16.85% Golkar, Nasdem, PPP 2 Zakaria Saman & Aladinsyah 132981 5.51% Independen 3 Abdullah Puteh & Sayed Mustofa Usab 41908 1.74% Independen 4 Zaini Abdullah & Nasaruddin 167910 6.95% Independen 5 Muzakkir Manaf & Teuku Al Khalid 766,427 31.74% Partai Aceh, Gerindra, PKS, PBB 6 Irwandi Yusuf & Nova Iriansyah 898,710 37.22% Partai Nasional Aceh, Demokrat, Partai Damai Aceh, PKB, PDIP Jumlah Pemilih Sah 2,414,801 100% Jumlah suara sah dan tidak sah 2,524,413 Jumlah DPT 3,434,722 Partisipasi Pemilih 73.50% 2 Kep. Bangka Belitung 1 Dr. H. Yusron Ihza. L.L,. M. & H. Yusroni Yasid, S.E. M.M 104,693 19.10% PPP, PBB, Demokrat 2 Rustam Efendi & Muhammad Irwansyah 124,369 22.69% PDIP 3 Hidayat Arsani & H. Sukirman S.H. 105,567 19.26% Hanura, PKS, PAN, Golkar 4 Erzaldi Rosman & Drs. H. Abdul Fatah M.Si 213,442 38.94% Gerindra, Nasdem, PKB Jumlah Pemilih Sah 548,071 100% Jumlah suara sah dan tidak sah Jumlah DPT Partisipasi Pemilih 3 DKI Jakarta 1 Agus Harimurti Yudhoyono & Sylviana Murni 937,955 17.05% Demokrat, PAN, PKB, PPP 2 Basuki Tjahaja Purnama & Djarot Saiful Hidayat 2,364,577 42.99% PDIP, Golkar, NasDem, Hanura 3 Anies Baswedan & Sandiaga Salahuddin Uno 2,197,333 39.95% Gerindra, PKS Jumlah Pemilih Sah 5,499,865 100% Jumlah suara sah dan tidak sah 5,525,649 Jumlah DPT 7,108,589 Partisipasi Pemilih 77.73% Putaran Kedua 2 Basuki Tjahaja Purnama & Djarot
    [Show full text]
  • Bunga Rampai Peradaban Aceh Dari Masa Ke Masa
    Edisi Khazanah TAHUN3 II - DESEMBER 2015 Aceh Membela Mukim, Menegakkan Adat Bunga Rampai Peradaban Aceh dari Masa ke Masa Majalah Wali Nanggroe 1 SALEUM KHAZANAH BAGI DAMAI YANG HAKIKI ADUKA Yang Mulia Wali yang sudah berjalan selama 10 tahun. Wali Nanggroe Aceh Tengku Nanggroe menegaskan mempertahankan Malik Mahmud Al-Haythar perdamaian selama 10 tahun merupakan menyatakan baru-baru ini hal yang sulit. Kendati demikian Aceh perdamaian telah membawa bisa melewatinya. Perdamaian Aceh ini PAceh ke tingkat bisa meyakinkan dunia merupakan tanggung jawab bersama. bahwa Aceh merupakan tempat yang indah Tengku Malik Mahmud Al-Haythar untuk dikunjungi, dihuni, juga untuk berin- merupakan mantan Perdana Menteri Gera- vestasi. kan Aceh Merdeka (GAM) yang menanda- “Kami mendapatkan Aceh jauh lebih in- tangani nota kesepakan damai RI-GAM di dah dari sebelumnya dan kami tidak ingin Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Teng- ada lagi persoalan yang memecah belah ku Malik Mahmud Al-Haythar dikukuhkan kami sebagai rakyat Aceh,” kata Ketua Tim sebagai Wali Nanggroe Aceh pada 16 De- Perunding GAM di Helsinki tahun 2005 itu sember 2013 berdasarkan Qanun tentang saat menjadi pembicara kunci pada malam Wali Nanggroe yang merupakan amanah pembukaan Konferensi Internasional 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tahun MoU Helsinki di Anjong Mon Mata, tentang Pemerintahan Aceh. Banda Aceh, Jumat 13 November. Sementara dalam sambutannya Wakil Tengku Malik Mahmud Al-Haythar Presiden Muhammad Jusuf Kalla men- berharap agar berakhirnya konflik Aceh gatakan tujuan perdamaian adalah untuk melalui jalur perdamaian hendaknya da- mewujudkan kesejahteraan rakyat. “Pada pat diadopsi menjadi model yang baik bagi hakikinya, tujuan perdamaian itu untuk penyelesaian konflik, terutama di negara- mewujudkan kesejahteraan.
    [Show full text]
  • 1/2 ページ 8 September Simposium Internasional Damai Aceh Di
    8 September Simposium Internasional Damai Aceh di Unsyiah » The Globe Journal 1/2 ページ Beranda Foto Politik Sosial Hukum Ekonomi Teknologi Kesehatan Pendidikan Infotainment Lingkungan Seni dan Budaya Indeks Berita Type search here... SEARCH 16:39 15:37 14:31 BREAKING Menkes RI Puji Jaminan Kesehatan Aceh Berlanjut Warung Depan PLN NEWS Kesehatan di Aceh Ludes Terbakar Diduga Berhasil Akibat Korslet Serambi Pendidikan 8 September Simposium Internasional Damai Aceh di Unsyiah Terpopuler Hari Ini Minggu Ini 8 September Simposium Internasional Damai Aceh di Unsyiah Afifuddin Acal | The Globe Journal Selasa, 24 Juli 2012 10:17 WIB Rabu, 25 Juli 2012 05:19 WIB Gubernur Aceh: Penutupan 17 Gereja Sesuai Prosedur Banda Aceh - Direktur Center for Peace and Conflict Resolution Studies (CPCRS) Unsyiah, Senin, 23 Juli 2012 00:11 WIB Saifuddin Bantasyam menjelaskan akan menggelar suatu Symposium Internasional (SI). Keutamaan Shalat Tarawih Malam Ke-4 dan 4 Acara ini diberi tema “Strengthening Peace and Human Security: Experience from the Fields” di Bentuk Puasa Darussalam, Banda Aceh Kamis 8 September mendatang. Selasa, 24 Juli 2012 10:45 WIB Jokowi: Dari Hutan Menuju Jakarta Keberadaanya di Osaka, jelas Saifuddin Bantasyam, untuk menghadiri pertemuan advisory committee yang dilaksanakan Japan Universities Consortium for Peace and Human Security di Senin, 23 Juli 2012 16:51 WIB Presiden RI Terima Gubernur Aceh Zaini Abdullah Osaka University. Selain itu juga membicarakan aspek teknis pelaksanaan SI dengan Osaka School of International Public Policy (OSIPP) - dimana mereka sebagai penanggung jawab Senin, 23 Juli 2012 10:52 WIB penuh konsorsium ini. Hidayat: Ada Tiga Perempuan Tinggal di Gubuk Ini Selasa, 24 Juli 2012 11:02 WIB "Semua kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Unsyiah dan 3 Universitas lain di Penyelamat Penumpang Angkot Itu Anggota Asean dengan pihak konsorsium di Jepang," kata Saiufuddin Bantasyam melalui rilisnya Kopassus Rabu (25/7).
    [Show full text]
  • State of Local Democracy Assessment in Indonesia (Sold Indonesia)
    State of Local Democracy Assessment in Indonesia (SoLD Indonesia) Editors: Abdul Gaffar Karim Hasrul Hanif Wigke Capri Arti Supported by: State of Local Democracy Assessment in Indonesia Copyright ©Penerbit Polgov, 2014 All rights reserved Printed I, October 2014 316 + xxviii pages, 16.5x24.5 cm ISBN 978-602-14532-7-8 Editors: Abdul Gaffar Karim, Hasrul Hanif, Wigke Capri Arti Layout and Cover: Oryza Irwanto Published by Polgov Press Polgov Press is published political and governance books, under the Research Centre for Politics and Government (Polgov), Department of Politics and Government Research Centre for Politics and Government is a research and publication unit of Department of Politics and Government (JPP) Fisipol Universitas Gadjah Mada. Polgov concerns on four keys issues; first local politics and regional autonomy, second party politics, electoral system, and parliament, third human rights and democracy, and four governance reforms and developing integrity system. Gedung BA 403 Jl. Sosio Yustisia No. 2, Yogyakarta, 55281 http://jpp.fisipol.ugm.ac.id Telp/Fax: (0274) 563362 ext.150 Surel: [email protected], [email protected] This report is a product of an assessment of the quality of democracy conducted on the basis of International IDEA's State of Local Democracy Assessment Framework. The report was developed by the Department of Politics and Government, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada with support and partnership of International IDEA. International IDEA has not participated in the content development nor the research leading to the report. Views expressed in this report do not necessarily represent the views of International IDEA, its Board or its Council members.
    [Show full text]
  • Balai Pustaka. Arsyad, Azhar. 2007. Media
    DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul. 2002. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Darwis, Muhammad. 2012. Morfologi bahasa Indonesia bidang verba. Makassar: CV. Menara Intan. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007. Pembentukan kata dalam bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hasnun, Anwar. 2006. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta: Andi. Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moeliono, Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publiser. Rosmiati. 2018. “Penggunaan Akronim pada Judul Kegiatan PKM Peserta Pimnas”. Skripsi Universitas Hasanuddin. Makassar. Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta: CV Andi Offset. 66 67 Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo. Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa . 2009. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa. Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Verlin, Sri. 2015. “Penggunaan Akronim dalam Acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7”.
    [Show full text]
  • Indonesia: Tensions Over Aceh's Flag
    Update Briefing Asia Briefing N°139 Jakarta /Brussels, 7 May 2013 Indonesia: Tensions Over Aceh’s Flag I. Overview The decision of the Aceh provincial government to adopt the banner of the former rebel Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka, GAM) as its official provincial flag is testing the limits of autonomy, irritating Jakarta, heightening ethnic and politi- cal tensions, reviving a campaign for the division of Aceh and raising fears of violence as a national election approaches in 2014. On 25 March 2013, the provincial legislature adopted a regulation (qanun) mak- ing the GAM’s old banner the provincial flag. It was immediately signed by Governor Zaini Abdullah. The governor and deputy governor are members of Partai Aceh, the political party set up by former rebel leaders in 2008 that also controls the legislature. The central government, seeing the flag as a separatist symbol and thus in viola- tion of national law, immediately raised objections and asked for changes. Partai Aceh leaders, seeing the flag as a potent tool for mass mobilisation in 2014, have refused, arguing that it cannot be a separatist symbol if GAM explicitly recognised Indonesian sovereignty as part of the Helsinki peace agreement in 2005 that ended a nearly 30-year insurgency. Partai Aceh believes that if it remains firm, Jakarta will eventually concede, as it did in 2012 over an election dispute. Indonesian President Yudhoyono’s government is torn. On the one hand, it does not want a fight with the GAM leaders; the 2005 peace agreement is the most im- portant achievement of a president who, in his final term, is very much concerned about his legacy.
    [Show full text]
  • Indonesia – the Presence of the Past
    lndonesia - The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Adnan Buyung Nasution Antje Missbach Asvi Warman Adam Bernhard Dahm Bob Sugeng Hadiwinata Daniel S. Lev Doris Jedamski Eva Streifeneder Franz Magnis-Suseno SJ Frederik Holst Ingo wandelt Kees van Dijk Mary Somers Heidhues Nadja Jacubowski Robert Cribb Sri Kuhnt-Saptodewo Tilman Schiel Uta Gärtner Vedi R. Hadiz Vincent J. H. Houben Watch lndonesia! (Alex Flor, Marianne Klute, ....--.... Petra Stockmann) regioSPECTRA.___.... Indonesia — The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Die Deutsche Bibliothek – CIP-Einheitsaufnahme Indonesia – The Presence of the Past. A festschrift in honour of Ingrid Wessel Eva Streifeneder and Antje Missbach (eds.) Berlin: regiospectra Verlag 2008 (2nd edition) ISBN 978-3-940-13202-4 Layout by regiospectra Cover design by Salomon Kronthaler Cover photograph by Florian Weiß Printed in Germany © regiospectra Verlag Berlin 2007 All rights reserved. No part of the contents of this book may be reproduced in any form or by any means without the prior written permission of the publisher. For further information: http://www.regiospectra.com. Contents In Appreciation of Ingrid Wessel 9 Adnan Buyung Nasution Traces 11 Uta Gärtner Introduction 13 Antje Missbach and Eva Streifeneder Acknowledgements 17 Part I: Indonesia’s Exposure to its Past Representations of Indonesian History 21 A Critical Reassessment Vincent J. H. Houben In Search of a Complex Past 33 On the Collapse of the Parliamentary Order and the Rise of Guided Democracy in Indonesia Daniel S.
    [Show full text]
  • B-855-3-2015.Pdf
    NOMOR: 855/III/2015 IV/MARET 2015 Jangan lewatkan info DPR terkini dan live streaming TV Parlemen di www.dpr.go.id Edisi 855 Buletin Parlementaria / Maret / 2015 tipikor, mendengar sejumlah masukan dari mereka. Sementara itu anggota Tim Kunker Wihadi Wiyanto dari Fraksi Partai Gerindra menyatakan dukungan terhadap usulan kenaikan anggaran laup pauk bagi para napi di Papua. “Saya rasa usulan kenaikan ang­ garan lauk pauk itu dapat diterima karena memang di Papua ini standar harga kebutuhan bahan pokok lebih tinggi dari wilayah lain,” ujar dia. Kakanwil Kemenkumham Provinsi Papua Demianus Rumbiak memapar­ kan standar harga biaya makan yang kebijakannya secara terpusat belum mengakomodir kebutuhan harga di daerah seperti Papua. Ia berharap DPR bersama Menkumham meninjau kembali penyesuaian harga daerah Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke man usai meninjau Lapas Abepura di setempat dengan melihat perbedaan Provinsi Papua memberikan perhatian Jayapura, Papua, Kamis (19/3/15). harga daerah pegunungan, pesisir dan pada penanganan masalah Lembaga Dalam kunjungan ke Lapas Kelas II kepulauan. Pemasyarakatan di wilayah ini. Sejum­ Abepura, Tim Kunker melihat fasilitas Pada bagian lain Kadiv Pemasyaraka­ lah isu mengemuka mulai dari over ca- untuk sel khusus wanita, klinik dan tan Johan Yarangga mengusulkan agar pacity sampai problem anggaran lauk gedung baru untuk narapidana tipikor dana Otonomi Khusus yang cukup ba­ pauk yang tidak memadai. (tindak pidana korupsi). Secara umum nyak dikucurkan untuk Papua sebagian “Kita memberikan perhatian pada menurut Benny yang juga Wakil Ketua dapat digunakan pembagunan lapas. penanganan warga binaan di sejumlah Komisi III fasilitas yang tersedia cukup “Apa bisa Lapas mendapat anggaran Lapas. Kita banyak mendengar per­ baik.
    [Show full text]