Islam, Demokrasi Dan Transisi Otonomi Khusus (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Aceh, Indonesia)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
M. Kamal Buku ini menjelaskan mengenai Islam, Demokrasi dan Transisi Otonomi Khusus (Politik dan Dinamika Identitas Lokal di Aceh, Indonesia). Ada dua tujuan dari penelitian ini. Pertama, menganalisis penyebab dari munculnya kembali Islam masuk di panggung politik Arifin Aceh setelah MoU Helsinki. Kedua, menganalisis pengaruh Islam di panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki. Metode Penelitian yang digunakan ialah Metode Kualitatif. Kemudian, data primer bersandar pada wawancara dengan anggota partai politik lokal. Berikutnya, Tesis ini menggunakan pendekatan Ilmu Politik dan kerangka teori Institusi ISLAM, Politik dan Ideologi Politik. (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Selanjutnya, ada beberapa temuan penelitian dari Tesis ini. Pertama, GAM tidak memiliki keinginan untuk membuat Aceh sebagai negara Islam. Oleh sebab itu, Islam tidak menjadi ideologi dari GAM. DEMOKRASI D Hal ini berdasar pada penelitian dokumen resmi yang dimiliki GAM, baik pernyataan proklamasinya maupun MoU Helsinki. Kedua, Islam AN kembali masuk ke panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki disebabkan pengaturan politik yang dibuat Pemerintah Pusat. DEMOKRASI D Pengaturan politik itu mengharuskan GAM untuk membuat kebijakan ISLAM, publik mengenai Syariat Islam. Ketiga, pengaruh Islam di panggung AN TONOMI Aceh,KHUSUS Indonesia) politik Aceh pasca MoU Helsinki direalisasikan oleh Gubernur Aceh TRANSISI O TRANSISI O dan mayoritas anggota DPRA yang berasal dari GAM, dengan membuat beberapa kebijakan publik yang berkaitan dengan Syariat (Politik Dan Dinamika Identitas Lokal Di Islam. Selain itu, persamaan penelitian penulis dengan peneliti lainnya ialah mengkaji ideologi dari GAM. Kemudian, perbedaan penelitian Arifin T M. Kamal ONOMI KHUSUS penulis dengan peneliti lainnya ialah penulis melakukan penelitian Aceh, Indonesia) ideologi GAM mulai dari pendiriannya pada tahun 1976 hingga tahun 2018 atau pasca MoU Helsinki sedangkan peneliti sebelumnya melakukan penelitian ideologi GAM mulai dari pendiriannya hingga sebelum MoU Helsinki. Sementara itu, pada satu sisi, peneliti yang bernama Edward Aspinall (2009) dengan bersandar pada dokumen yang dimiliki GAM pada tahun 1992 menyatakan bahwa Islam menjadi ideologi dari GAM. Di sisi lain, peneliti yang bernama Kirsten E. Schulze (2004) dengan bersandar pada dokumen yang dimiliki GAM pada tahun 1976 menyatakan bahwa Islam tidak menjadi ideologi dari GAM. ISBN 978 602 5576 63 8 9 7 8 6 0 2 5 5 7 6 6 3 8 ISLAM, DEMOKRASI DAN TRANSISI OTONOMI KHUSUS (POLITIK DAN DINAMIKA IDENTITAS LOKAL DI ACEH, INDONESIA) M. Kamal Arifin Penerbit YPM 2020 i Judul buku ISLAM, DEMOKRASI DAN TRANSISI OTONOMI KHUSUS (POLITIK DAN DINAMIKA IDENTITAS LOKAL DI ACEH, INDONESIA) Penulis M. Kamal Arifin Layout Juna ISBN 978-602-5576-63-8 x + 214 hlm .; ukuran buku 20,5 x 14,5 cm © M. Kamal Arifin, Agustus 2020 Hak penerbitan dimiliki Young Progressive Muslim. Dilarang mengkopi sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit. Young Progressive Muslim Jl. Talas II Pondok Cabe Ilir Pamulang Rt.05 Rw.01 Tangerang Selatan 15418 ii Kata Pengantar Puji dan Syukur kepada Allah Subhanawataa’la, yang memberikan penulis kesehatan dan kesempatan untuk belajar di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Ada beberapa nama dan pihak, yang memberikan bantuan kepada penulis selama kuliah di UIN Jakarta. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis perlu menyampaikan terimakasih. Pertama, penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua, Ibu Hj. Zuarni dan Bapak Drs. H. Umar Arifin, MM, yang selalu memberikan nasehat dan bantuan keuangan kepada penulis selama belajar di UIN Jakarta. Kedua, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak Pascasarjana UIN Jakarta, yang memfasilitasi proses belajar pada periode 2016-2020. Ketiga, penulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing tesis, Prof. Dr. Ali Munhanif, MA, yang telah memperluas perspektif penulis mengenai Pengkajian Islam, khususnya Islam dan Demokrasi. Di samping itu, penulis juga mendapat informasi yang berharga melalui jurnal-jurnal baik yang membahas mengenai Islam, Aceh, maupun Otonomi Khusus. Sementara itu, otonomi yang berlaku di Canadian Province of Quebec menjadi salah satu bacaan yang dapat penulis gunakan sebagai comparative Politics. Keempat, penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Jamhari dan Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, sebagai Direktur Pascasarjana, dalam kurun waktu 2016- 2020. Kelima, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. JM. Muslimin, MA, baik sebagai ketua Prodi Magister, maupun sebagai salah satu penguji pada saat penulis mengikuti Ujian Proposal Tesis. Keenam, penulis mengucapkan terimakasih kepada Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, baik sebagai ketua Prodi Magister, maupun sebagai salah satu penguji pada saat penulis mengikuti ujian WIP 1, Ujian Komprehensif, WIP 2, dan Ujian Pendahuluan Tesis. Ketujuh, penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, sebagai salah satu penguji pada saat iii penulis mengikuti Ujian Komprehensif, WIP 2, dan Ujian Pendahuluan Tesis. Kedelapan, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Hamka Hasan, MA sebagai salah satu penguji pada saat penulis mengikuti Ujian Pendahuluan Tesis. Kesembilan, penulis mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak dari partai politik lokal, yang memberikan informasi untuk penulisan tesis ini. Kesepuluh, penulis mengucapkan terimakasih kepada dua kakak penulis, Mina Hidayah, MA dan Milda Hanim, MA, yang juga ikut memberikan bantuan keuangan selama penulis belajar di Pascasarjana. Kesebelas, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman penulis di Pascasarjana, yang telah berdiskusi baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hanya ini yang dapat saya kemukakan Jakarta, Agustus 2020 M. Kamal Arifin iv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. A. Konsonan ﻑ = F ﺯ = Z ﺏ = B ﻕ = Q ﺱ = S ﺕ = T ﻙ = K ﺵ = Sh ﺙ = Th ﻝ = L ﺹ = Ṣ ﺝ = J ﻡ = M ﺽ = Ḍ ﺡ = Ḥ ﻥ = N ﻁ = Ṭ ﺥ = Kh ﻫ = H ﻅ = Ẓ ﺩ = D ﻮ = W ﻉ = ‘ ﺫ = Dh ﻱ = Y ﻍ = Gh ﺭ = R B. Vokal 1. Vokal Tunggal Tanda Nama Huruf Latin Nama fatḥaḥ dan alif A A ٲ kashrah dan ya I I ٳ ḍammah U U ٱ 2. Vokal Rangkap Tanda Nama Gabungan Huruf Nama fatḥaḥ dan ya Ay a dan y ..ﻯ fatḥaḥ dan wau Aw a dan w ..ﻮ Contoh: Husayn : ُح َسين v C. Maddah Tanda Nama Huruf Nama Latin Fathah dan alif Ā a dan garis di atas ﺑﺄ Kashrah dan ya Ῑ i dan garis di atas ﻲِ Dammah dan wau Ū u dan garis di atas ﺑﻮ (ﺓ) D. Ta’marbutah Transliterasi ta’marbutah ditulis dengan ‚h‛ baik dirangkai dengan kata sesudahnya maupun tidak. Contoh: al-Madĩnah al-Munawwarah : المدﻳنة المنﻮﺭة E. Shaddah Shaddah/tashdĩd ditransliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bershaddah itu. Contoh: rabbanā : َﺭﺑَّنَا F. Kata Sandang ,dilambangkan berdasar huruf yang mengikutinya ‛اﻠ‚ Kata sandang jika diikuti dengan huruf syamsiah maka ditulis dengan huruf yang bersangkutan dan ditulis ‚al‛ jika diikuti dengan huruf qamariyah. ditulis lengkap baik menghadapi al-Qamariyah اﻠ Selanjutnya maupun al-Shamsiyah. Contoh: al-Syams : الشمس G. Pengecualian Transliterasi Adalah kata-kata bahasa arab yang telah lazim digunakan di dalam bahasa Indonesia dan menjadi bagian dalam bahasa Indonesia, al-asma’ al-husna dan ibn, kecuali menghadirkannya ,ﷲ seperti lafal dalam konteks aslinya dan dengan pertimbangan konsistensi dalam penulisan. vi Daftar Isi Halaman Judul ................................................................. i Kata Pengantar ................................................................ iii Pedoman Transliterasi .................................................... v Daftar Isi ........................................................................... vii BAB I Pendahuluan ..................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................... 1 B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah .................... 22 C. Perumusan Masalah................................................ 23 D. Tujuan Penelitian.................................................... 23 E. Signifikansi dan Manfaat Penelitian ...................... 23 F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ....................... 24 G. Metodologi Penelitian ............................................ 30 H. Sistematika Penulisan ............................................. 32 BAB II Ideologi, Islam, dan Institusi Politik............................... 33 A. Islam dan GAM Ditinjau dari beberapa Perspektif 34 B. Institusi Politik sebagai Pengatur dari Suatu Kebijakan ............................................................... 36 C. Ideologi Politik sebagai Pengarah dari Suatu Organisasi ............................................................... 39 D. Islam dan Demokrasi di Indonesia ......................... 46 E. Identitas Politik sebagai Suatu Keistimewaan ....... 62 F. Dinamika Otonomi Khusus Aceh .......................... 64 vii BAB III Perkembangan Politik di Aceh Pasca MoU Helsinki .... 73 A. Evolusi Kekuatan Politik Menuju Kontestasi di Aceh ................................................................... 73 a. Transisi GAM dari Pemberontak ke Organisasi Politik ..................................................................... 73 b. Profil Peserta Pilkada Aceh Pada Tahun 2006 ....... 75 B. Profil Partai Politik Lokal di Aceh pada pemilu 2009 ....................................................................... 78 C. Profil