Edisi

Khazanah TAHUN3 II - DESEMBER 2015

Aceh Membela Mukim, Menegakkan Adat

Bunga Rampai Peradaban dari Masa ke Masa

Majalah Wali Nanggroe 1

SALEUM

KHAZANAH BAGI DAMAI YANG HAKIKI

aduka Yang Mulia Wali yang sudah berjalan selama 10 tahun. Wali Nanggroe Aceh Tengku Nanggroe menegaskan mempertahankan Malik Mahmud Al-Haythar perdamaian selama 10 tahun merupakan menyatakan baru-baru ini hal yang sulit. Kendati demikian Aceh perdamaian telah membawa bisa melewatinya. Perdamaian Aceh ini AcehP ke tingkat bisa meyakinkan dunia merupakan tanggung jawab bersama. bahwa Aceh merupakan tempat yang indah Tengku Malik Mahmud Al-Haythar untuk dikunjungi, dihuni, juga untuk berin- merupakan mantan Perdana Menteri Gera- vestasi. kan Aceh Merdeka (GAM) yang menanda- “Kami mendapatkan Aceh jauh lebih in- tangani nota kesepakan damai RI-GAM di dah dari sebelumnya dan kami tidak ingin Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Teng- ada lagi persoalan yang memecah belah ku Malik Mahmud Al-Haythar dikukuhkan kami sebagai rakyat Aceh,” kata Ketua Tim sebagai Wali Nanggroe Aceh pada 16 De- Perunding GAM di Helsinki tahun 2005 itu sember 2013 berdasarkan Qanun tentang saat menjadi pembicara kunci pada malam Wali Nanggroe yang merupakan amanah pembukaan Konferensi Internasional 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tahun MoU Helsinki di Anjong Mon Mata, tentang Pemerintahan Aceh. , Jumat 13 November. Sementara dalam sambutannya Wakil Tengku Malik Mahmud Al-Haythar Presiden Muhammad Jusuf Kalla men- berharap agar berakhirnya konflik Aceh gatakan tujuan perdamaian adalah untuk melalui jalur perdamaian hendaknya da- mewujudkan kesejahteraan rakyat. “Pada pat diadopsi menjadi model yang baik bagi hakikinya, tujuan perdamaian itu untuk penyelesaian konflik, terutama di negara- mewujudkan kesejahteraan. Karena itu, negara lain yang sedang terlibat konflik. dengan perdamaian ini, Aceh harus mampu Semua orang di dunia ini bertarung untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” kata perdamaian, karena hal itu merupakan Jusuf Kalla pada peringatan 10 Tahun MoU kebutuhan dasar umat manusia. Namun Helsinki dan Perdamaian Aceh di Taman demikian meraih perdamaian bukanlah Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. proses yang mudah, butuh perjalanan yang Demikianlah pada akhirnya khazanah keras dan rumit. bagi damai yang hakiki adalah mewujud- Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik kan kesejahteraan rakyat, yang mesti dica- Mahmud Al-Haythar mengimbau semua pai dalam momentum damai Aceh dengan pihak untuk tetap menjaga perdamaian Aceh segala tantangannya. Semoga.

Pembina: Paduka Yang Mulia Tengku Malik Mahmud Al-Haythar I Pemimpin Umum/ Penanggungjawab: Sutrisno I Pimpinan Redaksi: Ok. Nasrun I Dewan Redaksi: Amrullah, Ifdhaluddin I Sekretaris Redaksi: Cut Aja Muzita I Redaktur: Muhammad Rizal, Malik, Arief Mahara, Mirza Kumala.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 3 PINTU

PEUNUTOH WALI BUDAYA Mengelola SDA Aceh dengan cermat dan 6 Pribumisasi Bunyi Musik Aceh 34 bijaksana Mop-Mop Atawa Biola Aceh Seba- 36 gai Media Komunikasi Sosial TEMA UTAMA Bunga Rampai Peradaban Aceh dari 8 WAWANCARA WALI Masa ke Masa Orang Aceh Jangan Memalukan 39 Indatu DOKUMEN Membela Mukim, Menegakkan Adat 20 KLIPING Wali Nanggroe Salut Kreatifitas 42 LIPUTAN KHUSUS Kaum Muda Aceh Perdamaian untuk Wujudkan 28 Wali Nanggroe Pembicara Kunci 43 Kesejahteraan Rakyat Seminar Perdamaian Uni Eropa dan Komunitas Internasional 29 di Unsyiah Memantau Perdamaian Aceh Wali Nanggroe Menyatakan Aceh 43 Doktor Honoris Causa kepada Jusuf Kalla 30 Harus Melakukan Revolusi Pendidikan Wali Nanggroe Sorot Nasib Korban 31 Konflik Wali Nanggoe dan Kapolri Hadiri 45 Milad UIN Ar-Raniry Ke-52 Wali Nanggroe Menyatakan Adat 45 AGENDA dan Budaya Benteng Peradaban Upaya Penguatan Bahasa Lokal di 32 Aceh Aceh Wali Nanggroe Amanatkan 46

KREDIT TULISAN/LIPUTAN Halaman 6-7: Keurukon Katibul Wali, 8-19: Nazaruddin Sjamsuddin, 20-25: Muhammad Taufik Abda, 28-29: skalanews.com, 29-30: antaranews.com, 32-33: lintas- gayo.co, 34-35: Moritza Thaher, 36-38: Sulaiman Juned, 43: suarakomunikasi.com, 43-44: antaranews.com, 46-47: pikiranmerdeka.co, 47-49: serambinews.com, antaranews.com, 49: Tim, 50: M.Y. Bombang.

KREDIT FOTO: Halaman 5: Mirza Kumala, 6: Edho, 9: djendral4arwah.wordpress.com, 10: eap.bl.uk, 13-14: wikiwand.com, 17: wikipedia.org, 18: wikiwand.com, 21: Muhammad Taufik Abda, 24-25: Istimewa, 26-28: zoelhumassetda, 29: lintasnasional.com, 30: analisadaily.com, 31-33: Mirza Kumala, 34: gurindam12. co, 35: acehonline.info, 36-38: Islahuddin, 42-49: Mirza Kumala,

4 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh GERBANG

Pentingnya Partai Aceh Bersatu Wali Nanggroe: 47 “JK adalah Bapak Perdamaian Aceh untuk Dunia” Wali Nanggroe 49 Harapkan Aceh Jadi Model, Modul dan Modal Bagi Kawasan Maju

HIKAYAT Jambo Bineh Gle 50 foto: Mirza Kumala Hikayat Cicem 50 Geureuda TUGAS UTAMA KEURUKON KATIBUL WALI

DPRA telah mengesahkan Rancangan Qanun PAN-RB/9/2013 tanggal 17 September 2013 Aceh Tentang Pembentukan Susunan Organisasi perihal Pembentukan Organisasi dan Tata kerja dan Tata Kerja Keurukon Katibul Wali, qanun ini Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh dan berfungsi antara lain untuk membantu tugas-tu- Menteri Dalam Negeri dengan Suratnya Nomor gas kedinasan dari Wali Nanggroe Aceh. 061/7612/SJ tanggal 18 Oktober 2013 perihal Setidaknya ada 4 tugas utama dari Keuru- Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekre- kon Katibul Wali masing-masing melaksanakan tariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh. pelayanan administratif terhadap Lembaga Wali Dalam klausula Qanun 10/2013 diatur segala Nanggroe, melaksanakan pengelolaan keuangan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan ke- terhadap Lembaga Wali Nanggroe, kemudian giatan Keurukon Katibul Wali dibebankan kepada mempersiapkan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Majelis fungsional dan melaksanakan tugas-tugas serta sumber-sumber lain sesuai dengan keten-

pelayanan persidangan dan risalah pada Lem- tuan Peraturan Perundang-undangan.a Redaksi menerima kiriman berbagai tulisan yang terkait baga Wali Nanggroe. Pembentukan Keurukon dengan tugas dan wewenang Katibul Wali juga sudah mendapatkan persetu- Wali Nanggroe. Tulisan da- juan dari dua kementrian terkait, masing-masing pat dikirim ke alamat email Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara [email protected]. Khusus untuk rubrik Rakyat dan Reformasi Birokrasi serta Kementrian Dalam Bertanya Wali Nanggroe Men- Negeri. jawab harap mencantumkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan nama alamat dan identitas Reformasi Birokrasi dengan Nomor: B/2902/M. yang lengkap. Setiap pertan- Katibul Wali Drs. Sutrisno, M.M yaan yang dimuat mulai edisi mendatang akan mendapat- kan sofenir dari majalah ini. KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 5 PEUNUTOH WALI

Mengelola SDA Aceh dengan cermat dan bijaksana

ejak beberapa dung dan aspal. Seharusnya Besar kita lihat sudah mulai bulan terakhir tumbuhan dan hewan tersebut menurut debit airnya, hal yang hingga memasuki dipertahankan untuk menja- sama juga terjadi di danau lut Ramadan 1436 ga kesimbangan energy atau tawar di tanoh Gayo, danau hijriah, kita semua ekosistim. Namun sayang sekali aneuk laot di Kota Sabang, Ssebagai masyarakat Aceh keberadaan hewan dan tumbu- yang kian hari mulai tercemar, sepertinya diuji dengan kondisi han tidak mendapat perhatian dipenuhi tanaman merambat, cuaca ekstrem yang melanda. bahkan cenderung dirusak dan dan menyusut airnya. Kondisi Apalagi suhu udara di Aceh bisa diusik keberadaanya. hutan Aceh di berbagai daerah mencapai 34 derajat celcius. Pada zaman dahulu para in- yang seamakin rusak, ini mer- Hal ini telah berdampak banyak datu kita telah membuat analisa upakan pertanda bahwa kita be- masyarakat kita yang mulai atau membuat prakiraan cuaca lum istiqamah dalam mengelola terserang berbagai macam pen- tidak menggunakan teknologi bumi Allah ini. yakit akibat perubahan kondisi canggih, tapi cukup dengan Kerusakan ekosistem yang cuaca yang terjadi dengan memperhatikan tanda-tanda terjadi ini sesungguhnya mer- cepat. alam. Seperti memperhati- upakan tanggung-jawab Kita Sebagian para pakar cuaca kan tingkah laku hewan atau semua, pemerintah harus taat telah menyebutkan bahwa memperhatikan sifat tumbuhan. dan disiplin pada peraturan yang kondisi ini diakibatkan dari Hal ini memberi pesan kepada ada, masyarakat harus mampu perubahan struktur alam dan generasi selanjutnya agak kita menjaga ekosistem ini tidak ha- lingkungan ada juga yang tidak melupakan alam dan kita nya untuk kepentingan kita saat menyebutya sebagai perubahan memang perlu harmonis terha- ini melainkan untuk masa depan iklim. Suatu fenomena yang dap alam dan lingkungan. anak cucu kita. Nilai-nilai kear- semikin sering kita hadapi saat Apa yang yang kita rasakan ifan lokal (local wisdom) yang ini seperti bencana banjir dan dan alami dalam beberapa kita miliki haruslah menjadi tanah longsor secara keilmuan tahun terakhir ini, bencana alam benteng utama dalam menjaga memang dapat dikaitkan banjir, kekeringan lahan-lahan kelestarian lingkungan. dengan cuaca ekstrim, cuaca pertanian, tanah longsor di Allah berfirman dalam Surah ekstrim dikaitkan dengan siklon berbagai wilayah di Indonesia, Al-Mulk: ayat 3, bahwasanya; tropis, siklon tropis dikaitakan rusaknya terumbu karang, hutan “Allah menjadikan tujuh langit, dengan El Nino atau La Nina. bakau dan pencemaran aliran kamu sama sekali tidak melihat Namun kita tidak boleh lupa sungai akibat kesalahan kita sesuatu yang tidak seimbang/ dengan pola pembangunan dalam mengelola sumbersum- serasi di dalam ciptaan Allah kita, serta cara kita mengelola ber air. Ini semua telah menim- Yang Maha alam raya ini. keadaan alam bulkan kerugian bagi kehidupan Rahman. Lihatlah berulang yang ramah yang penuh dengan kita dan merupakan bentuk keti- kali dengan teliti, adakah kamu tumbuh-tumbuhan dan he- dak patuhan kita menjalankan temui sesuatu yang tidak seim- wan-hewan, namun hewan dan amanah Allah sebagai khalifah bang/serasi” tumbuhan lambat laun sirna dibumi ini. Firman ini bermakna bah- tergantikan dengan gedung-ge- Waduk Keliling di Aceh wa alam ini diciptakan Allah

6 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh Mengelola SDA Aceh dengan cermat dan bijaksana

dalam keadaan seimbang dan seimbang dan berkelanjutan atau serasi. Dan kita sebagai oleh perangkat Lemabaga Wali Khalifah dibumi Allah diberikan Nanggroe yaitu Majelis Hutan. amanah untuk menjaganya Untuk itu kita menginginkan dan memanfaatkannya secara adanya strategi pengelolaan seimbang dan atau serasi. Jika alam yang bijak, sehingga dapat kita saksikan keadaan alam merumuskan sebuah kebija- saat ini bagaimana kita menjaga kan dan rencana kerja yang dan mengelola sumberdaya berkesinambungan. Khusus alam sudah tidak lagi amanah, untuk pengelolaan sumberdaya sebagaimana firman Allah alam Aceh yang kita cintai ini dalam surah Ar-Ruum ayat 41, haruslah secara terpadu dengan bahwa “telah nampak kerusakan melibatkan seluruh elemen di darat dan di laut disebabkan masyarakat dan pemerintahan, karena perbuatan tangan ma- dapat menjawab tantangan nusia, supaya Allah merasakan zaman dan kebutuhan kekinian kepada mereka sebagahagian yang berbasiskan pada kearifan dari akibat perbuatan mereka, lokal Aceh dan tidak merusak agar mereka kembali ke jalan ekosistem. yang benar” Saya menaruh harapan be- Artinya, apapun kebijakan sar kepada seluruh stake holder yang diambil oleh Pemerintah dan institusi pengelolaan baik Pemerintah Indonesia, lingkungan, baik yang berada Pemerintah Aceh, Pemerintah di Pemerintah Aceh maupun di kabupaten/kota dengan berb- Pemerintah Kabupaten/kota di agai program pembangunannya seluruh Aceh, serta Pemerintah khususnya dalam mengelola pusat melalui Kementrian Ke- sumberdaya alam janganlah hutanan untuk dapat bekerjasa- kita melebihi dari kuasa Allah ma dengan Majelis Adat Aceh, dan melupakan perintah dan para Imum Mukim dan peringatanNya sebagaimana Pranata sosial lainnya seperti yang saya sampaikan diatas Pawang Uteun, Kejrun Blang tadi. dan pemangku Keberadaan Lembaga Wali adat lainnya dalam menata Nanggroe yang merupakan per- dan mengelola sumber daya intah UU Republik Indonesia No alam Aceh ini dengan cermat 11/2006 melalui Majelis Hutan dan bijaksana. Aceh memiliki tugas utamanya adalah memastikan ekosistem Tengku Malik foto: Edho alam ini dikelola secara baik Mahmud Al-Haythar.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 7 TEMA UTAMA

Bunga Rampai Peradaban Aceh dari Masa ke Masa

anitia meminta tonggak, melainkan detail dari yang tinggi. Ketiga nilai ini gan dengan Islam, pastilah akan saya berbicara hari peradaban. saling kuat menguatkan, saling mendapat tanggapan negatif dari ini dengan topik: Lalu, yang kedua, apa yang mendukung satu sama lain, dan masyarakat Aceh. Sebaliknya, “Bunga Rampai saya maksudkan dengan “per- biasanya tercermin di dalam hal-hal yang sejalan dengan (Overview) Perada- adaban”? Di sini saya memahami adat istiadat atau budayanya. nilai-nilai Islam akan dapat Pban Aceh”. Saya terima saja topik secara umum saja, yaitu per- Bahkan dapat dikatakan bahwa memuaskan mereka. Akan tetapi, tersebut, sekalipun semula saya adaban sebagai perkembangan adat istiadat atau budaya itu sesederhana itukah kondisi ingin memberikan judul: “Tong- dalam pelbagai aspek kehidupan meneguhkan ketiga nilai tersebut. etnisitas Aceh sebenarnya? gak-tonggak Peradaban Aceh”. sesuatu masyarakat, seperti Kalaulah dapat kita pandang Jawabannya adalah tidak. Menurut saya, makna kedua topik sosial, budaya, ekonomi, politik agama, solidaritas dan heroisme Memang, ketika menghadapi itu sebenarnya sama saja. Sebab, dan lain sebagainya, yang meng- sebagai jaringan urat dalam Portugis di Melaka (di Malaysia pada saat kita bicara mengenai gambarkan tingkat pencapaian tubuh manusia Aceh, maka rasa sekarang) pada tahun 1511, “bunga rampai peradaban”, maka masyarakat itu. Dalam kehidu- dendam dan keras kepala atau dengan mudah Aceh bisa di sini kita berbincang tentang pan sehari-hari, mungkin secara tungang adalah darah yang men- berkolaborasi dengan Kesul- unsur-unsur yang ada dalam tidak sadar kita telah berbicara galir di dalamnya. Harap dicatat, tanan , yang didirikan suatu peradaban. Unsur-unsur tentang peradaban, umpamanya dan mohon tidak tersinggung, oleh seorang ulama asal Aceh, yang kita bicarakan tersebut pada saat kita menggunakan dengan ungkapan ini saya sama Fatahillah. Mengapa? Karena bukanlah unsur biasa, melainkan istilah “canggih” atau “teknologi” sekali tidak bermaksud menga- di sini berperan karakteristik unsur yang menonjol atau pent- atau pun “modern”. Dalam ketiga takan bahwa watak dendam dan kedua dari peradaban Aceh, yakni ing, yang tanpa unsur itu maka istilah itu kita dapat merasakan tungang ini berkonotasi negatif. solidaritas. Dalam hubungan ini, orang tidak akan mengerti apa adanya “tingkat pencapaian” atau Memang banyak orang luar yang Kesultanan Aceh dan Kesultanan yang kita percakapkan. Begitu prestasi dari suatu masyarakat. melihatnya seperti itu, namun Banten bekerjasama dengan juga halnya dengan terminologi Sudah barang tentu “tingkat pen- bagi saya interpretasinya tidak mengerahkan kekuatan militer “tonggak-tonggak peradaban”. capaian” itu perlu dikaitkan den- selalu harus begitu. Tentu saja mereka untuk mengusir Portugis Di sini juga kita bicara tentang gan konteks di mana masyarakat penilaiannya tergantung pada dari Semenanjung Melayu. unsur-unsur peradaban, karena itu berada. Pada kesempatan ini sudut pandang masing-masing Kerjasama militer ini berlandas- tanpa unsur-unsur ini maka kita saya menempatkan peradaban penilainya. kan solidaritas yang terbentuk tidak akan mampu menggambar- masyarakat Aceh dalam konteks Tidak terbantahkan kiranya atas dasar kesamaan agama: kan bagaimana tonggak-tonggak sejarah politik. bahwa, pertama-tama, nilai-nilai kekuatan Islam dihadapkan pada peradaban. Unsur-unsur yang Islam telah menjadi landasan kekuatan non-Islam. Akan tetapi kita bahas di sini dengan sendi- Agama, Solidaritas dan Heroisme peradaban Aceh. Karena itu respon rakyat Aceh menjadi rinya juga merupakan unsur-un- Ada sejumlah nilai yang men- respon rakyat Aceh terhadap berbeda pada saat mereka berha- sur yang menonjol, sebab kalau dasari peradaban masyarakat kehidupan di sekitarnya se- dapan dengan sesama kekuatan tidak demikian, maka yang kita Aceh, yakni agama, solidaritas lalu berdasarkan pada nilai-nilai Islam. Dalam situasi seperti ini, perbincangkan bukan tonggak- dan heroisme atau daya juang agama. Hal-hal yang bertentan- yang dimunculkan ke permu-

8 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh kaan bukanlah faktor kesamaan tenang dan damai yang relatif peristiwa ini sangat kurang. Ada terpaksa melarikan diri dengan agama, melainkan kepentingan singkat. Pengalaman juang yang berapa banyakkah di antara kita meninggalkan banyak korban. yang lebih kecil, yaitu kepentin- panjang itulah yang menempa yang pernah mengunjungi ben- Barulah pada tahun 1874, dalam gan etnisnya. Artinya, solidaritas rakyat Aceh. teng dan kuburan Malahayati? serangan kedua dengan menger- etnis mengemuka pada saat Begitulah gambaran kehidu- Kita tidak tahu, maka kita ahkan pasukan dan kapal meriam rakyat Aceh merasa kepentingan pan rakyat Aceh setidak-tidaknya tidak bisa menghargai. Memang yang lebih banyak, Belanda dapat etnisnya terganggu atau teran- sejak tahun 1500-an, ketika Aceh banyak orang di Aceh dan di luar menguasai ibukota Kesultanan cam oleh kekuatan luar yang berada di bawah kepemimpi- Aceh yang tidak mengetahui Aceh dan menghancurkan kera- sama-sama memiliki latarbela- nan para sultan dan sultanah peristiwa besar ini. Padahal peri- ton sampai tidak bersisa. Namun kang agama yang sama. sampai ke masa penjajahan dan stiwa ini benar-benar luar biasa. Belanda masih memerlukan 45 Heroisme atau daya juang kemerdekaan. Misalnya saja, Bayangkan, sebuah kekuatan tahun lagi untuk dapat mengua- yang tinggi yang dimiliki rakyat selama abad 16 dan 17, sultan- besar Eropa masa itu, dihalau dan sai Aceh, yang ditandai dengan Aceh juga ditempa oleh pengala- sultan mengerahkan armada dihancurkan oleh suatu kekuatan berdirinya pemerintahan sipil man sejarah yang panjang dalam (!) Aceh untuk menggempur militer Asia di Aceh. Tidakkah itu pada tahun 1918. Tapi melawan kekuatan Eropa. Darah penjajah Portugis di Melaka dan sebanding dengan kemenangan Pada kenyataannya, rakyat Aceh selalu menggelegak Johor (Malaysia). Aceh pernah angkatan laut Jepang atas Rusia heroisme rakyat Aceh mampu di sepanjang sejarah nusantara pula digempur dari laut oleh pada tahun 1905? membuat Belanda tidak pernah sejak tahun 1500. Abad demi armada Portugis, namun pasukan Apa yang dilakukan oleh para merasa aman sampai tahun abad dilalui rakyat Aceh, dan Portugis berhasil dienyahkan endatu (leluhur) Aceh di masa 1930. Perlawanan gerilyawan mereka tidak pernah berhenti oleh angkatan laut Aceh di bawah kesultanan pada abad 16 dan 17 masih berlangsung sampai 1925. berjuang. Berjuang, berjuang, dan pimpinan seorang laksamana itu berulang kembali pada abad Bahkan sesudah itu, dari antara sekali lagi, berjuang. Di sepan- wanita yang bernama Keumala 19. Serangan Belanda atas Aceh tahun 1925 sampai tahun 1930, jang abad itu, perjuangan rakyat Hayati. Luar biasa. Sayangnya pada tahun 1873 dipatahkan oleh masih ada saja orang Belanda Aceh tidak pernah putus, dan apresiasi orang Aceh dan bangsa armada laut dan pasukan darat yang mati di ujung rencong atau- hanya diselingi oleh masa-masa Indonesia pada umumnya untuk Aceh, sehingga armada Belanda pun tebasan kelewang.

Armada kapal perang Belanda mengepung pantai Aceh tahun 1873. djenderal4arwah.wordpress.com Dalam Sejarah, munculnya gat juang mereka yang rendah tidak mudah menguasai Aceh. kapan pun selama kepentin- pejuang Aceh, seperti Cut Nyak atau lantaran faktor lain? Apapun Dendam tersebut muncul ke gan Aceh tidak tersalurkan dan Dhien, Cut Nyak Mutia, Tengku juga, kiranya semangat rakyat permukaan begitu rakyat Aceh terpenuhi dengan baik. Hanya Umar dan tokoh pahlawan lain- Aceh perlu dipompa agar bisa mengetahui bagaimana watak saja manifestasi “berani mati” nya, membuat Belanda di akhir berprestasi lebih baik di segala Jepang yang sesungguhnya, itu dari dulu sampai sekarang tahun 1941terpaksa keluar dan bidang. Mungkin untuk ini Aceh yang bertentangan dengan nilai- ini bisa beraneka bentuk. Ada tidak pernah menginjakkan kaki sekarang memerlukan semacam nilai Islam. Beberapa kali terjadi yang dalam wujud ekspresi yang lagi di tanah Aceh. “hikayat prang sabi”. pemberontakan rakyat terhadap vokal, protes, dan bahkan bisa Ada saja orang Aceh yang Dendam kesumat itu bukan- Jepang, seperti di Bayu (Aceh sampai kepada penghilangan secara individual melampiaskan nya tidak mempunyai akar sama Utara) dan Pandrah (Bireuen). nyawa musuh. Ketiga-tiganya dendamnya kepada Belanda. Hi- sekali. Salah satu sumbernya Dalam setiap kali pemberon- sama bahayanya bagi diri sendiri. kayat Prang Sabi (Hikayat Perang adalah kebijakan kolonial takan itu yang terjadi adalah Lantaran orang berani mengam- Sabil) senantiasa terngiang- Belanda yang melumatkan sendi- perlawanan yang tidak seimbang. bil risiko yang membahayakan ngiang di benak rakyat Aceh sendi kehidupan kultural rakyat Kekuatan rakyat yang ber- diri sendiri itulah maka orang itu kala itu: “Bek tameugot ngon Aceh, begitu Belanda meng- modal semangat (dendam) dan disebut “gila”. Lagi-lagi, bukan Beulanda kaphee, musoh sabee injakkan kakinya di daerah dipersenjatai seadanya melawan dalam konteks sakit ingatan. meupusaka” (Jangan berkawan itu. Belanda tidak puas hanya suatu kekuatan militer yang Melakukan pembalasan dengan kafir Belanda, musuh kita dengan memusnahkan seluruh modern. Tentu saja “pasukan” dendam dengan cara yang turun temurun). Para pewaris kekuatan militer Aceh saja. Lebih rakyat itu kalah. Namun di balik membahayakan diri sendiri tidak nilai seperti ini termasuk dalam jauh dari itu, Belanda bahkan kekalahan itu, dendam semakin berarti orang Aceh tidak takut kategori orang-orang yang “be- juga menghancurkan tradisi dan membara. mati. Sebenarnya yang menjadi rani mati”. Merekalah yang oleh budaya Aceh dengan membakar Dendam kesumat semacam pertimbangan bukanlah soal Belanda dijuluki “Atjeh moord”, keraton Aceh dan benda-benda itulah yang tersemai di dalam takut mati atau tidak, melainkan yang kemudian oleh orang awam budaya lain yang mencerminkan dada setiap orang Aceh, kendati ganjaran yang akan diperoleh disebut sebagai “Aceh pungo” kejayaan Aceh. Yang disisakan kita tidak menyadarinya. Di za- di akhirat nanti, seperti yang atau “Aceh gila”. Gila atau tidak, Belanda hanyalah masjid raya man kolonial Belanda manif- jelas tergambarkan dalam syair itulah salah satu ungkapan hero- di Banda Aceh, yang mereka estasi dendam seperti itulah berikut: isme Aceh, yang anti penjajah bangun kembali setelah terbakar yang mendasari perilaku “Atjeh Do do da idi, dan penjajahan. (atau, memang sengaja dibakar?) moord”. Istilah Belanda ini Sinyak putehdi beurijang raya Menyangkut daya juang yang dalam pertempuran untuk men- jangan diterjemahkan sebagai Peukong agama syari’at Nabi, tinggi itu, sepertinya perlu diasah guasai istana Sultan. Belanda pembunuhan yg dilakukan oleh ‘oh uroe akhee beuasoe lagi sekarang, perlu diberi makna bahkan melarang dibangunkan- orang-orang “Aceh pungo” atau syureuga. baru. Aceh perlu meningkatkan nya kembali Kesultanan Aceh. “Aceh gila” yang selama ini sering daya saing dalam berbagai Namun jangan dikira bahwa kita dengar dalam nada yang (Do do da idi, anakku yang bidang, termasuk olahraga. Seka- dendam kesumat terhadap penuh ejekan. Maksudnya, ada tampan lekaslah besar, rang daya juang yang tinggi itu Belanda hanya dimiliki oleh para orang sakit ingatan yang mem- perkuat agama syariat Nabi, misalnya tidak kita temukan lagi pemimpin di luar keraton saja. bunuh orang Belanda. Dengan di akhirat menjadi penghuni dalam klub-klub sepakbola Aceh Sultan Muhammad Daood yang sendirinya maknanya menjadi surga). sekarang, sehingga klub-klub meletakkan senjata pada tahun negatif. Padahal ungkapan itu itu berada dalam suasana yang 1903, atas arahan para ulama, harus diterjemahkan sebagai Atau ganjaran yang lebih sangat memprihatinkan. Padahal mengkoordinasikan pemberon- “Gila Aceh” atau “Kegilaan Aceh”. tegas lagi sebagaimana diungkap pada tahun 1970an, Menteri takan rakyat pada tahun 1907. “Gila Aceh” atau “Kegilaan Aceh” oleh sebait syair Hikayat Prang Riset Profesor Sumitro Djojo- Tetapi rencana tersebut bocor itulah yang membuat orang Aceh Sabi berikut ini: hadikusumo berpendapat bahwa ke tangan Belanda. Akibatnya, berani mati untuk membela tanah orang Aceh dan lebih tepat Tuanku Muhammad Daood di- kelahiran mereka. Bidadari ka seudang-seu dibina untuk menjadi pemain tangkap dan dibuang Belanda ke Karena itu sampai sekarang dang, Jiteungoh u blang PSSI, karena daya juangnya Batavia () dan tidak per- pun saya tidak heran bila bertemu jideong meuriti, Wahee rakan yang tinggi. Jadi, kalau sekarang nah dibiarkan kembali ke Aceh. dengan orang-orang Aceh yang bek taduek lee, Beudeoh ternyata prestasi klub-klub Aceh Dendam seperti itulah pula berani mati. Sebab, ini bukan saree jak prang kaphee. tidak baik, apakah berarti seman- yang kemudian membuat Jepang barang langka di Aceh sampai

10 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh (Bidadari sudah berdandan, dayah-dayah besar sebagai Ke tengah sawah menyambut pusat-pusat pendidikan Islam. rapi, Wahai kawan janganlah Murid-muridnya berdatangan terus berdiam diri, Bangkit dari pelosok-pelosok Asia serentak perangi kafir (Be- Tenggara. Selain dalam bidang landa) pendidikan, ulama-ulama besar seperti Syamsuddin as-Sumat- Perasaan dendam ini rani, Syekh Abdurrauf as-Singkili diperkuat oleh watak orang Aceh (Syiah Kuala) dan Nurruddin ar- sebagaimana yang tergambarkan Raniri, berperanan besar dalam dalam istilah “tungang”, “kreuh pemerintahan. Banyak ulama ulee” atau “kreuh tangkurak”. besar dari Arab dan India datang Bila dilihat dari sudut perjuangan dan bermukim. Oleh sebab itu tak semata, maka sifat keras kepala terbilang buku-buku hasil karya itu berfungsi positif juga bagi para ulama besar yang diterbit- rakyat Aceh. Bayangkan saja, kan di Aceh. andaikata rakyat Aceh tidak “tun- Sejarah mencatat bahwa gang”, “kreuh ulee” atau “kreuh dalam abad 16 dan 17, ulama- tangkurak”, maka Aceh sudah da- ulama Aceh merantau dan pat ditaklukkan Belanda dengan menyebarkan Islam sampai ke mudah. Akan tetapi di masa kini Jawa dan . Tercatat banyak orang Aceh yang merasa empat dari sembilan wali di Jawa tidak nyaman dengan nilai terse- yang dikenal dengan sebutan but. Mereka berpendapat bahwa Wali Songo itu berasal dari Aceh. hal ini merupakan stigma, repu- Para wali itu adalah Sunan Gu- tasi negatif atau yang merugikan nung Jati (Fatahillah) di Cirebon, masyarakat Aceh. Namun saya sementara di Jawa Timur ada melihatnya dari sudut berbeda. Maulana Malik Ibrahim dan put- Dalam sebuah seminar yang dis- ranya, yang dikenal sebagai Su- elenggarakan Bappeda Aceh di nan Ampel, serta Sunan Bonang Jakarta beberapa tahun yang lalu (putra Sunan Ampel). Adapun Su- saya katakan bahwa nilai terse- nan Kali Jaga di Jogjakarta ber- but masih tetap dibutuhkan dan isterikan wanita Aceh, yaitu adik perlu dipelihara, sebab secara Fatahillah. Di Sulawesi Selatan, historis terbukti bermanfaat bagi konon kota Makassar didirikan Aceh. Nilai-nilai Aceh lainnya oleh serombongan ulama Aceh sudah tersapu habis jikalau orang yang datang ke sana untuk men- Aceh tidak memiliki nilai yang gajar agama. Dalam perjalanan satu ini: “tungang”, “kreuh ulee” ke Sulawesi mereka menemukan atau “kreuh tangkurak”. sebuah lokasi yang indah di tepi pantai dan berlabuhlah mereka di Peranan Ulama tempat yang mereka sebut seba- Dengan menjadi kesultanan gai “Mankasara”. Saya kira anak Islam yang besar di Asia Teng- cucu merekalah yang kemudian gara, Aceh berperanan penting kembali ke tanah leluhur di Aceh dalam pengembangan Islam di dan sering dipanggil dengan Asia Tenggara pada umumnya nama Nyak Bugeh (Bugis). dan nusantara pada khususnya. Menyusutnya pamor Kesul- Untuk mendukung peranan tanan Aceh yang ditandai dengan

Hikayat prang Sabi abad 20, milik Syik Jah Amut, 1955. eap.bl.uk tersebut, Aceh mengembangkan menciutnya wilayah kekuasaan-

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 11 nya, menyusut pula kebesaran Seiring dengan hasil pendidi- “kolot”), masing-masing sudah “Adat ngon hukom lagee zat ngon Aceh dalam pengembangan aga- kan non-agama yang didorong tertampung dalam Muham- sifeut”. Artinya, keterkaitan antara ma. Keadaan ini diperparah oleh oleh Belanda, maka peradaban madiyah dan NU (Nahdatul adat dengan agama (syariah), berkecamuknya perang melawan Aceh pada “zaman baru” atau Ulama) sebagaimana halnya di bagaikan benda dengan sifatnya; Belanda yang melibatkan banyak “zaman kemajuan” itu ditandai daerah-daerah lain di Indonesia. tidak mungkin bertentangan. ulama. Dayah-dayah banyak dengan hadirnya pertarun- Keadaan pendidikan agama di Secara berabad-abad hal yang hancur karena bertahun-ta- gan dua arus besar pemikiran Aceh sekarang tidaklah seperti ini dipercayai dan hingga kini hun ditinggalkan oleh para ulama yang sangat menonjol dalam pada masa jaya kesultanan dulu. disimbolkan dalam sebuah yang pergi memimpin gerilya masyarakat Aceh pada masa Karena itu Aceh kini tidak men- pepatah lain: “Adat bak Po- melawan Belanda di hutan-hutan itu. Kedua arus besar tersebut girimkan ulamanya ke luar, mel- teumeureuhom, hukom bak Syiah belantara. Karena itu pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang ainkan menerima kiriman ulama Kuala”. Terjemahan bebasnya, merosot drastis sampai ke titik masing-masingnya berdasarkan dari luar. Artinya, pendidikan kekuasaan pemerintahan ada di yang sangat mengkhawatir- pada ajaran agama, dalam hal agama di Aceh sedang merosot, tangan Sultan Iskandar Muda (Po kan. Menanggapi kenyataan ini Islam, dan pandangan sekuler dan dampaknya terlihat dalam Teumeureuhom atau “Baginda ini, sejumlah ulama mendesak atau non-agama. Oleh karena manifestasi kehidupan beragama Almarhum”), sementara agama Sultan Muhammad Daood untuk masing-masing pemikiran itu ada masyarakat. Saat azan magrib dikendalikan oleh para ulama, meletakkan senjata pada 1903, pengikutnya, maka munculnya tiba, manusia-manusia Aceh yang dipersonifikasikan oleh guna membangun kembali dunia pengelompokan-pengelompokan banyak yang berada di kedai-ke- Syiah Kuala. Jadi, ada pembagian pendidikan Aceh. Desakan itu tidaklah dapat dihindarkan. dai kopi, sementara kaum wanita tugas antara Sultan Iskandar dipatuhi oleh Tuwanku Muham- Pada gilirannya, peluang bagi terpaksa melakukan sweeping Muda dengan para ulama, se- mad Daood, tetapi dia kembali terjadinya konflik fisik sering pula agar kaum lelaki tidak lalai untuk bagaimana diatur dalam Qanun mengangkat senjata pada 1907, menganga. shalat Jum’at di masjid. Meukuta Alam (Kanun Mahkota sehingga ditangkap dan dibuang Kenyataan ini sesungguhnya Alam). Wewenang sultan ada ke Batavia (Jakarta). sudah berlangsung sejak sekitar Konstruksi Sosial Budaya dalam bidang adat isitiadat Strategi para ulama untuk 1920an, dimana terdapat kaum Nilai-nilai agama memang atau pemerintahan, sedangkan membangun kembali dayah ulama tua yang dianggap “kolot” telah menyatu demikian rupa hal-hal yang berkenaan dengan itu telah menghasilkan ulama- dan ulama-ulama muda reformis dalam suatu kompleks adat syariah atau hukum merupakan ulama muda pada awal 1920an. yang sedang naik daun. Kaum istiadat sejak Aceh bersentuhan wewenang para ulama. Dengan Banyak di antara ulama-ulama kolot sangat terusik oleh mas- dengan Islam. Dalam politik demikian, kekuasaan bukanlah muda ini yang beraliran modernis uknya Muhammadiyah ke Aceh atau pemerintahan, kekuasaan monopoli sultan. Walaupun tidak setelah mendapat pengaruh dari pada tahun 1923, sehingga mere- disalurkan melalui institusi adat dapat dipungkiri bahwa sultan Mesir khususnya. Bekerjasama ka terdorong untuk bekerjasama tertinggi yang disimbolkan oleh mempunyai posisi yang menen- dengan para ulebalang, mereka dengan para ulama reformis. Kesultanan Aceh. Dari pun- tukan, namun peranan ulama memperbaharui sistem pendidi- Kerjasama ini ada yang bersifat cak kekuasaan, adat istiadat yang dominan dalam bidang kan agama dengan mendirikan sementara, tetapi ada pula yang tersebut diturunkan atau, boleh hukum menyebabkan sultan se- madrasah di banyak tempat di berlangsung secara berkelanju- juga dikatakan, berakar pada nantiasa meminta pertimbangan Aceh, kendati dayah-dayah tetap tan. Berkelanjutan atau tidaknya level terendah kekuasaan, yakni syariah kepada para ulama. dipertahankan oleh sebagian kerjasama ini tergantung pula gampong (kampung). Namun Itulah esensi sistem kalangan ulama. Perkembangan pada orientasi-orientasi yang demikian, “adat” tidak menjadi demokrasi Aceh yang dipraktek- sistem yang pesat ini merupakan ada dalam kalangan ulama kolot, suatu entitas tunggal, lantaran kan secara konsekuen di masa awal pertumbuhan dan ke- yang untuk mudahnya saja saya “adat” senantiasa berdampingan itu. Karena itulah sampai ke bangkitan intelektual Aceh yang sebut di sini sebagai orientasi dengan agama, yang dimanifes- tingkat gampong (kampung) memainkan peranan besar dalam puritan dan moderat. tasikan sebagai “hukom” atau pun adat dan agama tetap seir- percaturan sosial politik pada Akan tetapi hubungan yang syariah. Apabila “adat” atau ing sejalan. Pada tingkat ini, dekade 1930an sampai 1970an. bersifat “pertarungan” semacam kekuasaan itu merupakan ranah petinggi adat dan petinggi agama Mereka merupakan penggerak itu sekarang ini boleh dikatakan Sultan beserta segenap jajaran merupakan dua serangkai yang apa yang mereka sebut sebagai sudah menghilang, sebab situasi hirarkisnya, maka “hukom” ada- saling mengakui otoritas masing- “zaman baru” atau pun “zaman memang sudah berbeda. Baik lah wilayah para ulama. Namun, masing, yakni keuchik (kepala kemajuan” di Aceh pada awal aliran reformis maupun tradi- tidak ada pemisah di antara kampung) dan teungku meuna- 1920an. sional (yang dulunya disebut keduanya. Seperti kata pepatah: sah (imam meunasah).

12 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh Bangunan meunasah di salah satu dayah di Aceh Foto wikiwand.com

Meunasah pada dasarnya pertemuan tingkat gampong. Di tahan. Walaupun begitu, ia tidak Aceh bahkan lebih menonjol merupakan “balai serbaguna” luar kegiatan-kegiatan tersebut, dapat memerintah semaunya, lagi dengan kehadiran lembaga yang mutlak ada di setiap gam- meunasah merupakan pusat sebab dia juga harus memper- mukim dan imum mukim. Mukim pong. Tidak ada gampong tanpa kegiatan warga, termasuk se- hitungkan keberadaan teungku adalah federasi beberapa gam- meunasah, sehingga komunitas bagai tempat menginap semua meunasah, yang oleh penduduk pong, yang ditandai oleh adanya yang tidak memiliki meunasah penduduk laki-laki akil balig yang dianggap dianggap sebagai “ibu sebuah masjid. Federasi ini dip- tidak memenuhi syarat untuk belum berkeluarga. Bangunan kampung”. Ibarat suatu rumah impin oleh seorang imum mukim menjadi gampong. Meunasah ini juga menjadi akomodasi bagi tangga, maka bapak dan ibu (terkadang disebut juga sebagai berfungsi sebagai pusat ke- para tamu yang datang dari luar kampung harus bekerjasama teungku imum) atau imam mas- giatan agama dan sosial warga dan singgah bermalam di gam- membina “anak-anak” mereka jid. Baik teungku meunasah mau- gampong. Kegiatan-kegiatan pong itu. melalui suatu pembagian tugas pun keuchik tunduk kepada imum agama di sana, seperti shalat Keuchik adalah otoritas yang tidak tumpang tindih. Mela- mukim. Namun imum mukim dan pengajian kaum pria, selalu dalam bidang pemerintahan lui personifikasi yang demikian, tidak dapat bertindak semaunya, dipimpin oleh teungku meunasah, desa, termasuk memelihara maka peranan adat (kekuasaan) sebab dia hanyalah seorang sebab dialah otoritas agama adat istadat. Dalam posisi yang dan agama (syariah) benar-benar kepala “federasi” yang tidak boleh tertinggi di kampung itu. Tempat demikian, ia dipandang “bapak menyatu dan tidak terpisahkan. mencampuri begitu saja urusan itu juga digunakan keuchik kampung”, karena kepadanyalah Peranan agama dalam ke- keuchik dan teungku meunasah. untuk menjalankan pertemuan- dipercayakan kendali pemerin- hidupan sehari-hari masyarakat Posisi politiknya samalah seperti

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 13 posisi raja dalam sistem monarki yang berfungsi sebagai kepala tidak memungkinkan lagi bagi masyarakat dan kaum intelektual konstitusional, yakni “the king desa atau kades. Kalau di Jawa, lelaki dan tamu untuk menginap pada masa kesultanan terdiri can do no wrong”. Memang unik, para kades ini menuntut persa- di meunasah. Lebih dari itu lagi atas dua unsur, yakni yang meng- entah darimana pula masyarakat maan hak dan diangkat menjadi mana mungkin meunasah me- gunakan Bahasa Aceh dan non- Aceh mendapat konsep yang PNS. nampung keinginan masyarakat Aceh. Bahasa Aceh digunakan telah mereka praktekkan selama Perkembangan semacam untuk menonton siaran televisi dalam komunikasi sesama Aceh, beberapa ratus tahun ini! ini dan perkembangan lainnya parabola atau televisi kabel sep- sementara bahasa non-Aceh, Di masa sekarang ini tentu tak terelakkan berpengaruh juga erti yang kini populer di kedai- yaitu Bahasa Melayu dan Bahasa kita sudah menyadari bahwa terhadap meunasah. Misalnya kedai kopi. Arab, dengan sendirinya menjadi lembaga-lembaga tersebut saja, peningkatan jumlah pen- alat komunikasi yang menjang- sudah diterpa oleh perubahan duduk dan ekonomi masyarakat Intelektualisme kau masyarakat non-Aceh. Hal ini zaman. Semangat penyeraga- gampong telah menyebabkan Posisi saling mengakui dengan sendirinya memperkuat man yang dilakukan Orde Baru meunasah berubah menjadi mas- otoritas masing-masing lem- wujud “internasional” perada- pada 1975, menjadikan sebagian jid. Dalam kaitan ini tentu masjid baga atau unsur-unsur yang ada ban Aceh saat itu. Jangkauan keuchik menjadi lurah, sehingga tidak bisa mengambil alih fungsi dalam masyarakat juga terlihat pengaruh dan kekuasaan Kesul- budaya kerjanya pun berubah. meunasah sebagai lembaga dalam perkembangan intelektu- tanan Aceh yang melebar ke luar Perubahan ini berpengaruh juga serbaguna. Juga pengalaman alisme dalam bidang agama dan Aceh memang mengharuskan atas kinerja sebagian keuchik di masa konflik yang baru lalu sastra. Di lihat dari sudut bahasa kalangan istana untuk men-

Peziarah dari Aceh dalam perjalanan mereka ke Mekah. Gambar diambil oleh ‘Snouck Hurgronje’ di Konsulat Belanda di Jeddah, 1884. Foto wikiwand.com gadopsi Bahasa Melayu, yang Generasi baru penulis Aceh baru telah menyebabkan mundurnya muda Aceh kini, kiranya masih telah berfungsi sebagai bahasa muncul dalam tahun 1920an, pendidikan di Aceh, terutama cukup banyak orang Aceh yang pergaulan di kawasan ini, menjadi ketika suasana perang telah pendidikan agama. Maka “zaman bangga dengan fakta sejarah bahasa resmi kedua. Langkah ini berangsur surut. Dalam kurun baru” atau “zaman kemajuan” bahwa Kesultanan Aceh pernah merupakan sumbangan besar waktu ini kita catat sejumlah yang dicita-citakan pada tahun menguasai hampir seluruh Pulau peradaban Aceh bagi peneguhan nama besar, antara lain Hasbi 1920an semakin menjauh. Untuk Sumatera. Bagaimana tidak. Bahasa Melayu sebagai bahasa as-Shidiqi, Ali Hasjmy, El Muham- mengatasinya, pada akhir 1950an Para panglima dan pasukan Aceh nusantara. madi dan Ismail Jakub. Selain Pemerintah Daerah membangun hadir di mana-mana di Sumatera Karena itu perkembangan mereka, pada awal 1950an kita Universitas Syiah Kuala dan IAIN dan beberapa tempat di Seme- pesat terjadi dalam penulisan dapati Aceh yang gersang akan (Institut Agama Islam Negeri) nanjung Melayu berpenampilan kitab-kitab agama dan karya para penulis buku, apakah itu di Darussalam, yang kemudian yang gagah perkasa, sehingga sastra oleh para ulama dan buku mengenai perkembangan dilengkapi pula dengan Dayah dikagumi masyarakat setempat, sastrawan Aceh yang menjang- sosial, budaya, ekonomi, apalagi Teungku Chik Pantee Kulu. dan menjadi trendsetter. kau sampai keluar Aceh. Dalam politik dan hukum. Dalam hal Sementara saya tidak tahu Sebagai ilustrasi, di Minang- hubungan ini sejarah telah ini, kita tidak berbicara tentang bagaimana perkembangan Dayah kabau misalnya, masyarakatnya mencatat dengan tinta emas penulis kaliber besar, sebab yang tersebut sekarang, Unsyiah dan sangat berkesan terhadap para nama-nama besar penulis dalam berkaliber kecil pun hampir tak IAIN telah berkembang cukup tentara Aceh yang banyak berada bidang agama dan sastra, seperti ada. Situasi ini memang bertolak- pesat. di sana. Seorang pujangga baru, Syamsuddin as-Sumatrani dan belakang dengan keadaan pada IAIN sekarang bahkan akan Nur St Iskandar, melukiskannya Hamzah Fansuri, yang tersohor abad-abad sebelumnya. dapat lebih maju lagi lantaran dengan sangat menarik dalam di seantero dunia Melayu. Di Jikalau di masa Kesultanan statusnya sudah “disederajad- novel Hulubalang Raja. Gadis- lain pihak, merebaknya Bahasa Aceh, penggunaan bahasa-ba- kan” dengan Unsyiah, setelah gadis Minang, begitu tulisnya, Melayu tidak mematikan penggu- hasa non-Aceh tidak mengurangi menjadi Universitas Islam banyak yang tertarik akan para naan Bahasa Aceh sebagai media peranan bahasa Aceh dalam Negeri Ar-Raniry. Hanya saja pemuda Aceh; dalam pandan- kesusastraan. Tak kurang banyak masyarakat, maka ada perkem- perlu diwaspadai jangan sampai gan mereka, para pemuda Aceh karya sastra dalam bentuk hikay- bangan berbeda pada masa pengajaran “ilmu agama” justru gagah-gagah. Sementara itu para at dalam bahasa Aceh, buah tan- kemerdekaan. Sejak 1960an, terpingkirkan oleh “ilmu umum” pemuda Minang banyak yang gan sastrawan seperti Teungku buku-buku hikayat Aceh sudah setelah IAIN berubah menjadi meniru cara lelaki Aceh berpaka- Lam Rukam dan Do Karim serta jarang diterbitkan, sementara UIN. Jikalau kecenderungan- ian. Mereka sangat menyukai penulis lain yang lebih suka mun- pembacaan hikayat di kampung- nya memang seperti itu, maka model celana yang dipakai cul sebagai anonim. Di antaranya kampung pun sudah tidak Pemerintah Daerah perlu mendi- pasukan Aceh, yang mereka ke- tercatat monumental seperti ada lagi. Selain itu, barangkali rikan kembali lembaga sejenis nal sebagai “celana Aceh”. Yang Hikajat Malem Dagang, Hikajat karena faktor solidaritas atau IAIN di Darussalam, sehingga dimaksudkan dengan “celana Pocut Muhammad, dan Hikajat karena emosi nasionalisme yang merosotnya pendidikan agama Aceh” itu adalah celana yang Putroe Gumbak Meuh dan lain- menggebu-gebu, nama-nama dapat dicegah. Kalau tidak, maka kakinya melebar di tumit, yang lain. Jangan pula dilupakan nama kampong atau kota pun men- warna peradaban Aceh akan masih dipakai di Aceh hingga besar Teungku Tjhik Pantee Kulu galami Indonesianisasi. Ump- berubah. tahun 1930an. Di tahun 1980an yang menukilkan Hikajat Prang amanya saja, Lammeulo (pernah) dikenal sebagai celana cutbray. Sabi yang mampu menggeleg- berubah menjadi Kotabakti, ada Persatuan Aceh Kembali ke soal “daerah akkan darah para pejuang Aceh juga nama kampong Kembang Mungkin banyak di antara takluk” tadi, memang di masa dan menggentarkan semangat Tanjung, sementara Geurugok kita sekarang, terutama gen- Kesultanan Aceh, sebagian besar kolonial Belanda itu. disebut juga Gandapura. erasi muda Aceh, yang belum daerah lain di Sumatera, yakni Produktifitas intelektualisme Telah saya kemukakan di pernah mendengar sebutan mulai dari Sumatera Utara sam- Aceh merosot sangat tajam atas bahwa merosotnya dunia “Aceh dan Daerah Takluknya”. pai sekarang ini, takluk seiring dengan hancurnya sistem pendidikan Aceh telah memaksa Barangkali ada yang sama sekali atau berada dibawah perintah pendidikannya. Patut dicatat Sultan Muhammad Daood mele- tidak tahu atau bisa jadi sudah Sultan Aceh. Namun daerah- bahwa perang besar dengan Be- takkan senjata pada tahun 1903. lupa. Tidak mustahil pula ada daerah tesebut bukanlah “daerah landa telah menyusutkan karya Lima puluh tahun kemudian, yang pernah mengetahui, tetapi takluk” seperti yang dimaksudkan tulis rakyat Aceh, baik dalam pada 1953, keterlibatan para salah memahaminya. Meskipun oleh Belanda dalam ungkapan bidang agama maupun sastra. ulama dalam gerakan Darul Islam sering dilupakan oleh generasi “Aceh dan Daerah Takluknya” itu.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 15 Istilah “Aceh dan Daerah pulau terlampaui”. sebelum kita. Jadi, bila diband- yang memadai. Hal ini tidak Takluknya” itu adalah terjema- Padahal Aceh seperti yang ingkan dengan para leluhur, cara perlu diherankan, sebab ketika han dari Bahasa Belanda, yang dimaksudkan Belanda sudah berpikir kita jauh tertinggal. itu Aceh memang telah men- dipakai oleh pemerintah kolonial tertinggal di belakang lebih dari Sebagai catatan pinggir, kira- guasai teknologi persenjataan Belanda untuk mengkerdilkan 600 tahun sebelum ekspedisi nya selama ini penghargaan kita mutakhir, termasuk pembuatan Aceh yang sulit ditaklukan- Belanda itu. Aceh yang seperti kepada Sultan Alimughayat Syah meriam, berkat bantuan ahli-ahli nya sekalipun sudah berperang itu adalah Kesultanan Aceh yang tidak sebanding dengan penghar- dari Turki. Kalau tidak demikian selama puluhan tahun. Istilah itu didirikan oleh Sultan Alaidin gaan yang telah kita berikan ke- manalah mungkin Aceh mampu juga sebenarnya dimaksudkan Johan Syah (1205-1234) setelah pada Sultan Iskandar Muda. Agar bertarung dengan Belanda dan dalam rangka pelaksanaan politik mengalahkan sejumlah kerajaan kita dipandang lebih “beradab” Portugis di Selat Melaka selama devide et impera di Aceh. Tidak kecil. Kesultanan itulah yang oleh anak cucu kita di kemudian beberapa ratus tahun. lebih tidak kurang, sebutan itu menjadi cikal bakal Kesultanan hari, maka sangatlah perlu kita Dengan kemampuan mengungkapkan keengganan Aceh yang besar, Kesultanan memberikan penghargaan yang bertarung seperti itu tidak perlu Belanda untuk mengakui fakta Aceh Darussalam, yang dengan memadai dan lebih pantas bagi diragukan bahwa Kesultanan bahwa Aceh adalah atau pernah susah payah diperangi Belanda Bapak Pemersatu Aceh itu. Pada Aceh Darussalam adalah sebuah menjadi suatu negara besar. sejak 1873. Kesultanan Aceh kesempatan ini saya mengusul- negara besar. Untuk mendukung Dengan istilah itu, bagi Belanda, Darussalam yang ingin dikerdil- kan agar jalan yang mengelil- kekuatan militernya yang besar Aceh hanyalah merupakan se- kan oleh Belanda itu adalah ingi Aceh, mulai dari perbatasan dengan sendirinya jumlah pen- buah kerajaan kecil yang berada sebuah kerajaan besar dibawah Sumatera Utara di sepanjang duduk Aceh harus besar pula. Al- di Aceh Besar sekarang ini saja. pimpinan Sultan Alimughayat pantai barat dan pantai timur, marhum Profesor Ibrahim Hasan Wilayah Aceh lain di luar Aceh Syah (1511-1530) yang ber- seluruhnya kita namai Jalan memperkirakan jumlah penduduk Besar diungkapkan Belanda se- hasil mempersatukan Aceh. Jadi, Raya Sultan Alimughayat Syah. Aceh pada masa kesultanan bagai “daerah takluk Kesultanan dalam terminologi kita sekarang, Ini untuk mengenang jasa Sultan tidak kurang dari lima juta orang. Aceh”. Sultan Ali mughayat Syah ini ada- Alimughayat Syah dan sekaligus Menurut dia banyak sekali orang Jadi, ketika Belanda men- lah Bapak Pemersatu Aceh. juga sebagai rasa syukur kita yang tewas dalam perang dengan daratkan pasukannya dan men- Taktik Belanda ini meresap akan simbol persatuan Aceh Belanda, karena tentara Belanda guasai keraton Aceh pada tahun juga di benak kita; banyak orang sebagaimana yang diwariskan al- menggunakan senjata kuman 1874, setelah ekspedisi yang Aceh yang belum merasa menjadi marhum kepada kita sekarang ini. atau bakteri untuk membunuh gagal pada 1873, Belanda ingin Aceh. Pada tahun 1950an, orang Orang Aceh sekarang pasukan Aceh. Benar atau tidak mengkerdilkan Kesultanan Aceh Bireuen yang mau ke Kutaraja, memang mustahil meniru tudingan itu, yang jelas di Aceh dengan cara menolak mengakui kalau ditanya: “Mau ke mana?”, Sultan Ali Mughayat Syah, tetapi ketika itu menular penyakit “bioh daerah-daerah Aceh yang lain dia jawab: “Mau ke Aceh”. Ini per- bukan berarti kita boleh belajar sampoh” yang sangat memati- sebagai wilayah Kesultanan Aceh, sis seperti orang Aceh yang mau dan mengambil suri tauladan kan. Sebagai catatan, penduduk melainkan hanya sebagai “daerah ke Jawa, sudah sampai di Jakar- dari Sultan Aceh ini. Lihatlah Aceh pada tahun 1950an hanya takluk” Kesultanan Aceh saja. ta, masih belum merasa berada bagaimana dia berhasil menebar sekitar tiga juta jiwa. Dengan cara itu pula Belanda di Jawa. Orang dari Banda Aceh pengaruh di Sumatera dan Seme- Perekonomian Kesultanan mengadu-domba “kesultanan” dan Sigli yang mau ke Lhokseu- nanjung Melayu, dan menjadikan Aceh juga kuat; sebab, ka- Aceh yang ada di Aceh Besar itu mawe atau Langsa mengatakan: Aceh sebagai sebuah negara be- lau tidak kuat, mana mampu dengan “bekas-bekas kerajaan” “Mau pergi ke Timur”. Sementara sar kala itu. Dalam bidang militer, membiayai kekuatan militer lokal yang ada di sepanjang pan- itu, sebagian orang masih mau Aceh mempunyai pasukan dalam yang besar. Perekonomian yang tai timur dan barat serta pedala- mengkotak-kotakkan Aceh yang jumlah besar, yang terutama kuat itu antara lain ditunjang man Aceh. Dengan cara yang licik sudah kecil begini menjadi pesisir tersebar di daerah-daerah sepan- oleh penguasaan perdagangan itu pula Belanda ingin menanam barat, pesisir timur, dan pedala- jang pantai timur. Armada lautnya rempah-rempah, yang sangat dalam pikiran kita bahwa yang man. Padahal endatu kita, Sultan menguasai garis pantai barat diminati pasar Eropa, melalui namanya Aceh itu, hanyalah seki- Alimughayat Syah, dan pendiri dan timur Aceh. Para perwiranya Selat Melaka. Saat itu Banda tar Banda Aceh atau Kutaraja dan Kesultanan Aceh, Sultan Alaidin terlatih di akademi angkatan laut Aceh menjadi sebuah pusat per- sekitarnya saja; di luar wilayah Johan Syah, berasal dari Gayo yang terletak di Krueng Aceh. dagangan yang penting di Asia itu bukan Aceh. Taktik Belanda tetapi melepas diri dari sekat- Mereka tidak hanya mengua- Tenggara, yang ramai didatangi ini persis ibarat kata pepatah: sekat yang demikian, padahal sai “ilmu perang”, tetapi juga oleh para pedagang dari India, “Sekali mendayung dua tiga mereka hidup sekian ratus tahun dilengkapi dengan persenjataan Arab, Eropa dan Cina. Perdagan-

16 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh gan dilakukan dengan meng- tetap mengawasi sepak terjang gunakan mata uang dirham dan para ulebalang. Salah satu tugas dinar. Mata uang emas dan perak ulebalang tersebut adalah men- memang sudah dikenal bahkan dukung ekspedisi militer Sultan di sejak kerajaan Samudra Pasai. Selat Melaka dengan menyedia- Kuatnya ekonomi Aceh tercermin kan logistik. juga dari kemampuan Kesul- Dengan demikian, sistem tanan Aceh Darussalam untuk politik yang dibangun oleh Aceh mencetak uang dinar dan dirham Darussalam bersifat konfederatif. sendiri. Ini berarti Aceh sudah Dengan kata lain, Kesultanan menguasai teknologi pembuatan Aceh Darussalam pada dasarnya koin dan pengolahan emas serta adalah sebuah negara konfeder- perak. asi. Artinya, sebagai negara kon- Nah, kalau kita mau Aceh federasi, Kesultanan Aceh terdiri bangkit kembali, silakan belajar atas sejumlah negara kecil yang dan tiru apa yang telah dilakukan berdaulat. Sebagaimana halnya oleh semua leluhur kita, dan itu negara pada lazimnya, negara- tidak hanya terbatas pada para negara tersebut menjalankan sulta saja. kekuasaannya sendiri dan benar- benar berdaulat atas rakyat di Konstruksi Politik wilayahnya masing-masing. Kesultanan Aceh Darussalam Sekalipun Sultan Aceh tidak adalah sebuah negara konfeder- mencampuri urusan negara- asi, sehingga sistem politik yang negara berdaulat tersebut, namun dibangunnya sangat demokratis, semuanya terikat dan tunduk padahal jika dilihat dari sudut kepada Kesultanan Aceh. luas wilayah, Aceh itu kecil sekali. Dan terbukti sistem konfed- Tidak mustahil itulah alasan erasi itu sangat cocok dengan penting mengapa kesultanan ini kebutuhan Kesultanan, padahal mampu bertahan selama lebih selama hampir 400 tahun, dari dari 600 tahun. awal tahun 1500 sampai diper- Sultan Aceh dan pusat angi Belanda pada 1873, Aceh kekuasaannya tidak langsung tetap kuat. Bahkan rakyat Aceh memerintah rakyat, baik yang di tetap melawan Belanda sampai wilayah Aceh maupun di wilayah- 45 tahun kemudian, dan sesudah wilayah lain yang dikuasainya di itu pun tidak pernah mengakui Sumatera. Setelah menaklukkan kekuasaan kolonial Belanda. Be- kerajaan-kerajaan kecil, Sultan landa dan orang-orang luar Aceh Aceh membiarkan kerajaan-kera- menganggap Aceh terpecah be- jaan tersebut tetap berdaulat di lah. Namun sejarah membuktikan wilayah masing-masing, selama bahwa justru dalam keterpecah- mereka mengakui dan tunduk belahan itulah terletak kekuatan kepada Kesultanan Aceh Darus- Aceh. salam. Kekuasaan raja-raja kecil Dari sudut politik, rupanya atau ulebalang tersebut disahkan demokrasi yang bernafaskan Is- oleh Sultan dengan sepucuk lam merupakan tonggak penting sarakata, surat pengangkatan dalam peradaban Aceh. Sultan resmi yang dibubuhi stempel ke- yang kuat sekalipun tidak men- sultanan, cap sikureung atau “cap gangkangi kekuasaan, sehingga sembilan”. Akan tetapi Sultan pusat-pusat kekuasaan menye- Sultan Muhammad Daud Syah. Foto wikimedia.org Makam Sultan Ali Mughayat Syah di Komplek Kandang XII, Banda Aceh Foto wikiwand.com

bar ke seluruh kesultanan yang adalah rasa saling percaya. pada level terendah kekuasaan, adalah serangkaian perubahan dipimpinnya. Di atas telah kita Sebelumnya juga telah yakni gampong. Namun begitu, yang telah memunculkan diskon- lihat bagaimana nilai demokrasi kita lihat bahwa yang men- “adat” tidak menjadi suatu entitas tinuitas dalam konstruksi politik yang dipraktekkan pada tataran jadi landasan peradaban Aceh tunggal, sebab “adat” senantiasa rakyat Aceh. Dengan mengha- konfederatif berjalan cukup adalah nilai-nilai Islam. Agama berdampingan dengan agama, puskan kesultanan, di satu pihak efisien pada level mukim (kum- telah menyatu sedemikian rupa yang dimanifestasikan sebagai Belanda mereduksi peranan pulan gampong). Dalam kaitan dalam suatu kompleks adat “hukom” atau syariah. ulama dalam pemerintahan dan, ini, imum mukim menjalankan istiadat sejak Aceh bersentuhan Itu adalah konstruksi politik di lain pihak, memperkuat posisi pengaruhnya terhadap keuchik dengan Islam. Dalam politik yang seharusnya diwarisi rakyat ulebalang dalam sistem kolonial dan teungku meunasah tanpa atau pemerintahan, kekuasaan Aceh dari masa lampau. Akan Belanda. Perubahan ini men- mengintervensi otoritas kedua disalurkan melalui institusi adat tetapi pewarisan itu tidak terjadi, imbulkan diskontinuitas dalam lembaga itu. Juga sudah kita lihat tertinggi, yakni Kesultanan Aceh. sebab yang muncul kemudian konstruksi politik yang telah di atas bagaimana keuchik dan Dari puncak kekuasaan, adat adalah sejumlah perubahan dibangun para Sultan selama teungku meunasah saling ber- istiadat tersebut diturunkan, atau fundamental yang menghentikan beberapa abad. Perubahan ini bagi kekuasaan. Kata kuncinya boleh juga dikatakan berakar proses pewarisan. Yang terjadi menimbulkan konflik dalam

18 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh masyarakat Aceh sampai setelah kup peradaban Aceh masa kini umumnya mundur, sebagiannya sangan intelektual juga? Belanda meninggalkan Aceh dan memang berbeda dengan masa karena “kegersangan intelektu- Kegersangan intelektualisme digantikan oleh kekuasaan militer lampau. Berbeda, sebab sekarang alisme” kita. Terkadang memang lebih parah lagi dalam pemun- Jepang. Aceh merupakan bagian dari muncul ide-ide cemerlang culan intelektual Aceh pada level Peneguhan konflik terus sebuah negara, sehingga tingkat yang mampu menampilkan nasional. Kalau dibandingkan berlangsung pada masa setelah pencapaian peradaban pun tidak Aceh sebagai role model pada dengan “tetangga sebelah”, kita kemerdekaan Indonesia diprokla- sepenuhnya ditentukan di Aceh. level nasional. Umpamanya ini kalah jauh. Lihat saja fakta masikan, di mana kaum ulama Meskipun begitu, kita dapat men- gagasan ADB (Aceh Develop- bahwa setiap ada iklan pengisian berhasil menyingkirkan para jadikan prestasi Aceh pada masa ment Board) yang kemudian posisi untuk lembaga-lembaga ulebalang dari panggung politik lalu sebagai cermin untuk men- dijelmakan Pemerintah Pusat tingkat nasional, (hampir) tidak setempat. Pemerintah Pusat gaca peradaban kita di masa kini. menjadi Bappeda, sementara ada nama sarjana Aceh yang tidak dapat berbuat lain daripada Mari kita tanya kepada diri kita MUI diadopsi menjadi konsep mendaftarkan diri. Ini berbeda membiarkan proses penyingkiran sendiri: Bagaimana peradaban nasional. Namun semuanya dari “tetangga sebelah” kita itu. itu berlangsung, lantaran pemer- Aceh sekarang? Di mana posisi itu bersifat sporadis, sehingga Rupanya kita lupa akan sejarah, intah memerlukan dukungan kita sekarang ini bila diband- mudah terlupakan. lupa akan warisan atau wasiat para ulama untuk perjuangan ingkan dengan keadaan masa Kegersangan intelektualisme para endatu kita untuk bertarung mempertahankan kemerdekaan. lampau? Apakah peradaban kita itu menyebabkan orang Aceh di luar Aceh. Kita asyik bertarung Perlu diingat bahwa Aceh selama kini lebih maju daripada masa menjadi jago kandang, yaitu sesama sendiri. Atau, barangkali, masa revolusi 1945-1949, Aceh lalu ataukah sebaliknya? hanya mampu berperan pada karena kita tidak mampu ber- merupakan satu-satunya wilayah Perlu juga dicatat bahwa tingkat daerah. Kita, umpaman- peran di luar Aceh, lalu bertarung RI yang tidak berhasil diduduki apa yang saya uraikan di atas ya, tidak mampu menampilkan sesama sendiri sampai-sampai kembali oleh Belanda. bukanlah untuk membangga- budaya Aceh ke luar daerah. meriskir perpecahan di antara Karakter agama dalam kan golden age masa lampau Yang dikenal orang luar hanya kita? Endatu kita meneladankan peradaban kembali dimunculkan Aceh. Tidak perlu ada kontro- Tari Saman saja, padahal masih persatuan Aceh, tetapi yang kita oleh para ulama dalam masa versi tentang ini. Memang tidak banyak kesenian lainnya dari lakukan adalah sebaliknya. revolusi. Mereka menuntut komit- sedikit intelektual Aceh masa berbagai kabupaten yang bisa Tontonan kegersangan men Pemerintah Pusat untuk kini yang berpendapat bahwa: kita tampilkan. Dalam kaitan intelektualisme kita yang juga memberlakukan syariat Islam di “Itu masa lampau, tidak perlu ini saya teringat akan seorang amat menonjol (atau lebih tepat, Indonesia sebagai syarat dukun- dikenang lagi. Yang penting bagi budayawan Jawa, Profesor Umar memalukan?) adalah dalam gan rakyat Aceh kepada Republik. rakyat Aceh sekarang ini adalah Kayam, yang pernah mengata- penamaan “Jalan -Banda Kepada Presiden Soekarno yang menghadapi kenyataan bahwa kan bahwa kesenian Aceh lebih Aceh” untuk jalan sepanjang berkunjung ke sana pada tahun Aceh sudah tertinggal dalam kaya daripada kesenian Jawa. pantai timur. Adalah lebih pantas 1948, mereka bertanya: “Apakah banyak hal dari daerah lain”. Lalu dimana kemampuan kita kiranya kalau jalan itu dan jalan nanti Indonesia yang merdeka Pikiran semacam itu tidak sepe- memperlihatkan kekayaan itu sepanjang pantai barat, kita akan menjadi negara Islam?”. Ba- nuhnya salah, namun jangan sampai menyamai pamor Tari resmikan sebagai “Jalan Raya rulah setelah Soekarno mengata- dilupakan bahwa sejarah masa Saman? Sultan Alimughayat Syah”, Bapak kan bahwa setidak-tidaknya Aceh lalu mempunyai fungsi dalam Kegersangan intelektual Pemersatu Aceh.a akan didasarkan pada prinsip- memberikan arah bagi perkem- kita yang lain tercermin dalam prinsip Islam, maka mereka bangan masyarakat di masa kini penamaan kabupaten peme- punnmendukung Republik dan masa depan. Sejarah adalah karan. Nama Kabupaten Pidie Nazaruddin Sjamsuddin dengan loyalitas penuh. Namun sumber inspirasi bagi sesuatu Jaya menyiratkan adanya Pidie ketika kemudian ternyata bahwa bangsa. Karena itu, kegemilan- yang tidak jaya. Begitu juga den- Guru Besar Ilmu Politik FISIP Uni- versitas Indonesia; Guru Besar Ilmu janji tersebut tidak ditepati, maka gan masa lampau dapat menjadi gan nama Kabupaten Aceh Jaya. Politik Sekolah Pasca Sarjana Uni- mereka memberontak. Sejak itu inspirasi dan harus menggugah Terus terang saja, saya pribadi versitas Nasional, Jakarta, dan Guru sampai kini, konflik dan damai semangat rakyat Aceh dalam merasa terhina, karena merasa Besar Internasional, Monash Uni- silih berganti. menghadapi kenyataan masa dianggap sebagai bagian dari versity, Australia. Penerima Monash kini. Aceh yang tidak jaya. Tapi saya Distinguished Alumni Award 2004. Penutup Memang perlu kita akui heran, mengapa tidak ada orang Naskah ini disampaikan saat pidato Sebagai penutup, saya ingin bahwa sejak kemerdekaan yang memprotes. Mungkinkah kebudayaan pra Kongres Peradaban mengatakan bahwa ruang ling- Indonesia peradaban Aceh pada hal itu disebabkan oleh keger- Aceh September 2015.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 19 DOKUMEN

Membela Mukim, Menegakkan Adat

eberadaan Besluit van den Gouverneur- baru keberadaan mukim di Imeum Mukim atau nama lain Mukim di Aceh Generaal van Nederlandsch- Aceh sempat hilang legiti- dan berkedudukan langsung di memiliki akar Indie No. 8 Tahun 1937. Masa masi hukumnya akibat pember- bawah Camat” sejarah peradaban penjajahan Jepang, keberadaan lakuan UU No. 5/1974 tentang Dari segi eksistensi (ke- yang panjang. pemerintahan mukim juga tetap Pemerintahan Daerah dan UU beradaan) nya , Mukim diakui DKalam Qanun Syara’ Kesultanan diakui berdasarkan Osamu No. 5/1979 tentang Pemerinta- secara tegas dan jelas sebagai Aceh atau Qanun Al Asyi, yang Seirei (Undang-Undang) No. 7 han Desa. Keberadaan mukim lembaga pemerintahan dan ditulis ulang oleh Teungku Di Tahun 2604 (1944). dalam sistem pemerintahan di lembaga adat maupun sebagai Mulek dalam kitab Tazkirah Setelah Indonesia merdeka, Aceh kembali diakui dalam UU unsur wilayah. Mukim sebagai Tabakah pada 1270 Hijriyah keberadaan mukim diakui No. 18/2001 tentang Otonomi Lembaga Pemerintahan , diatur (sekitar 1864 M), dengan jelas secara implisit dalam UUD 1945 Khusus bagi Provinsi Daerah dengan ketentuan pasal 2 ayat disebutkan istilah “mukim” (sebelum amandemen) Pasal Istimewa Aceh Sebagai Provinsi (1) dan (2) , pasal 112 ayat sebagai persekutuan gampong- 18 bagian penjelasan dengan Nanggroe Aceh Darussalam (3b) dan pasal 114 UUPA. Juga gampong di Aceh. Qanun ini kategori Volksgemeenschappen (NAD) dan dilanjutkan dalam UU sesuai dengan Qanun Aceh No. memuat dasar-dasar tata dan ketentuan Pasal II Aturan No. 11/2006 tentang Pemerin- 4/2003 tentang Mukim yang pemerintahan di Aceh. Salah Peralihan UUD 1945. Untuk tahan Aceh (UUPA) sekarang diatur kembali dalam satu kutipan terkait mukim ada- mempertahankan kedudu- berbagai Qanun Kabupaten/ lah “Maka tiap-tiap satu mukim, kan mukim dalam struktur Mukim menurut UU Keistime- Kota tentang Pemerintahan ada yang lima meunasah, dan pemerintahan, Keresidenan waan Aceh dan UUPA Mukim untuk adaptasi ber- ada yang tujuh meunasah, dan Aceh mengeluarkan Peraturan Membaca kembali Undang- dasarkan UUPA. Terakhir Qanun ada yang delapan meunasah, Keresidenan Aceh Nomor 2 dan Undang No.44/1999 tentang Aceh No. 3/2009 tentang Tata dan sekurang-kurangnya tiga Nomor 5 Tahun 1946. Penyelenggaraan Keistimewaan Cara Pemilihan dan Pemberhen- meunasah menurut `uruf tem- Ketika Aceh berbentuk ker- Aceh (UU Keistimewaan Aceh) tian Imeum Mukim. patnya masing-masing” (Abdul- esidenan bagian dari Provinsi dan UUPA beserta produk hu- Mukim sebagai Lembaga lah Sani, 2005). Sumatera Utara, Menteri Dalam kum turunannya, maka ketentu- Adat, diatur dengan ketentuan Konsepsi mukim sangat Negeri pernah menerbitkan an tentang Mukim diatur secara pasal 6 dan 7 UU No. 44/1999 dipengaruhi oleh bahasa Arab Peraturan Menteri Dalam Negeri tegas dan jelas (eksplisit), baik dan Pasal 98 UU No. 11/2006. sebagai asal kata “mukim” No. 10/1953 tentang Pembe- dari segi definisinya maupun Secara rinci juga diatur dalam yang artinya “berkedudukan rian Tunjangan kepada Imeum segi eksistensinya. Qanun Aceh No. 9 /2008 ten- pada suatu tempat”. Konsepsi (Kepala Mukim). Mukim juga Dari segi definisi (ke- tang Penyelenggaraan Kehidu- ini terkait dengan prasyarat pernah diakui sebagai Daerah adalah-an) nya, Mukim secara pan Adat dan Adat Istiadat, Qa- kebutuhan jamaah shalat jum’at Tingkat III -- tanpa peralihan tegas dan jelas disebutkan nun Aceh No. 10/2008 tentang sesuai mazhab syafi’i sebanyak desapraja -- dalam penjelasan dalam Pasal 1 angka 19 UUPA, Lembaga Adat dan Peraturan empat puluh puluh orang de- UU No.19/1965 tentang Desa “Mukim adalah kesatuan Gubernur Aceh No. 60/2013 wasa (Zainuddin, 1971; Snouck Praja sebagai bentuk untuk masyarakat hukum di bawah tentang Pelaksanaan Penye- Hurgronje, 1985). mempercepat terwujudnya Dae- Kecamatan yang terdiri atas lesaian Sengketa/Perselisihan Pada masa kolonial Belanda rah Tingkat III di seluruh wilayah gabungan beberapa Gampong Adat dan Istiadat. keberadaan mukim tetap diakui Republik Indonesia. yang mempunyai batas wilayah Dalam konteks sebagai dan diatur secara khusus dalam Namun, dalam masa orde tertentu yang dipimpin oleh lembagai adat, Mukim adalah

20 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh “organisasi payung” bagi semua lembaga adat yang diakui dalam Pasal 98 UUPA (Imeum Mukim, Tuha Peut, Tuha Lapan, Imeum Chik, Pawang Glee, Peutua Seuneubok, Keujruen Blang, Syahbanda, Haria Pekan dan Panglima Laot, Keuchik dan Imeum Meunasah sebagai ang- gota Musyawarag Mukim), kec- uali Majelis Adat Aceh (MAA). Mukim sebagai Unsur Wilayah, diakui dan diatur secara tegas dan jelas dalam Pasal 2 UUPA,” (1) Daerah Aceh dibagi atas Kabupaten/Kota, (2) Kabupaten/Kota dibagi atas Ke- camatan, (3) Kecamatan dibagi atas Mukim, (4) Mukim dibagi atas Kelurahan dan Gampong” . Kelurahan berdasarkan Pasal 267 ayat (1) UUPA dihapus secara bertahap menjadi Gam- pong dalam Kabupaten/Kota. Walaupun demikian, jika membaca pengaturan Mukim dalam berbagai Qanun Kabu- paten/Kota tentang Pemerin- tahan Mukim yang merupa- kah perintah pasal 114 ayat (4) UUPA. Ketentuan terkait kedudukan dan wewenang mukim tidak seragam. Terkait kedudukan mukim, ada kabu- paten/kota yang menegaskan sebagai institusi/lembaga/ pimpinan pemerintahan adat; ada juga sebagai insitusi pemerintahan dan adat; ada juga sebagai institusi pemer- intahan saja, bahkan ada yang menyebut mukim hanya sebagai unsur wilayah. Terkait dengan wewenang mukim, umumnya mengakui mukim memiliki wewenang berdasarkan hak asal-usul yang merupakan salah satu wewenang yang dimiliki oleh foto: Muhammad Taufik Abda masyarakat hukum adat

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 21 sebagaimana ketentuan pasal atau hak tradisionalnya. Kare- (seuneubok), padang pengem- tata kelola berbasis adat mukim 18 B ayat (2) UUD 1945 yang nanya Kabupaten/Kota di Aceh balaan (padang meurabe/ atau persekutuan mukim, (2) kemudian diatur dalam berbagai supaya segera menerbitkan pereweren), sungai (krueng/ Proses pengaturan peman- ketentuan peraturan perundan- produk hukum berupa Qanun weh), sawah (blang) hingga faatan bersifat partisipatif, (3) gan-undangan terkait. Kabupaten/Kota tentang Mukim pantai dan laut (laot). Pengakuan dan Perlindungan Perbandingan ketentuan sebagai Masyarakat Hukum Sistem penguasaan dan hak-hak bersama (komunal) Mukim dalam Qanun Kabu- Adat. Sekaligus menetapkan pengelolaan sumber daya alam dan hak warga, (4) Pendistribu- paten/Kota, khususnya terkait wilayah adat, tanah ulayat dan berbasis adat selamat ini lebih sian hak berdasarkan keadilan kedudukan dan wewenangnya harta kekayaan mukim. mengandalkan ingatan bersama dan kepatutan, (5) Pengambilan berdasarkan hak asal-usul dan (memori kolektif) dibanding- keputusan berbasis adat dan ketentuan adat serta adat istia- Mukim dan Model Tata Kuasa kan dokumentasi tertulis. Hal mufakat. Keputusan-keputu- dat dapat dilihat dalam tabel 1. dan Tata kelola Sumber Daya tersebut mengakibatkan sistem san, (6) Akomodatif terhadap Qanun Kabupaten/Kota Alam Berbasis Adat penguasaan dan pengelolaan kepentingan kelompok rentan, tentang Pemerintahan Mukim Masyarakat Mukim telah sumber daya alam berbasis (7) Adaptif terhadap perubahan lebih mendorong mukim-mukim memiliki sistem pengetahuan adat menjadi bias informasi zaman, (8) Pengutamaan ke- dalam aspek pemerintahan, dan kearifan -- meminjam atau malah hilang sama sekali. berlanjutan sumber daya alam dibandingkan aspek adat, teru- istilah Roem Topatimasang Menurut Sanusi M. Syarif dan keberlanjutan pemanfaatan, tama pengurusan sumber daya -- terkait tata kuasa dan tata (2015), Pola penguasan dan (9) Penerapan Pengurangan alam berbasis adat. kelola sumber daya alam dalam pengelolan sumber daya alam risiko bencana, (10) Pengu- Pengakuan mukim sebagai berbagai ruang penghidupan berbasis adat di Aceh bertumpu tamaan Pencegahan kerusakan pemerintahan belum cukup seperti kawasan hutan (uteun/ pada beberapa aspek, yaitu : lingkungan, (11) Pengawasan melindungi hak asal-usul dan/ uten), kebun pinggiran hutan Pengaturan penguasaan dan berbasis masyarakat, dan (12)

Tabel 1 Kedudukan dan Wewenang Mukim menurut Qanun Kabupaten/Kota

Nomor Qanun Kab/Kota No Kabupaten/Kota tentang Pemerintahan Kedudukan Wewenang Mukim 1 Aceh Besar No. 8/2009 Institusi pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 2 Bener Meriah No. 8/2009 Institusi pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 3 Aceh Barat No. 3/2010 lembaga pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 4 Langsa No. 5/2010 Unsur wilayah Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 5 Simeulu No. 5/2010 Unit pemerintahan Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 6 Sabang No. 6/2010 Institusi pemerintahan Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 7 No. 13/2010 Unsur wilayah Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat Nagan Aceh 8 No. 7/2011 Pimpinan pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat Tamiang Raya 9 Pidie No. 7/2011 Institusi pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 10 Aceh Utara No. 14/2011 Institusi pemerintahan Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 11 Aceh Jaya No. 4/2011 Unit pemerintahan - 12 Aceh Tengah No. 5/2011 Lembaga adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 13 Aceh Singkil No. 1/2012 - Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 14 Gayo Lues No. 2/2012 Unit pemerintahan - 15 Bireuen No. 4/2012 Unit pemerintahan - 16 Aceh Timur No. 11/2012 Institusi pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat 17 Aceh Selatan No. 23/2012 Institusi pemerintahan adat Hak asal-usul dan ketentuan adat serta adat istiadat

22 Agustus 2015 KHAzANAH Aceh No Mukim Bentuk dan Sifat Pengaturan Kawasan Sumber Daya Alam Tata Kuasa Tata Kelola Peutua Hutan (Uteun) Mukim Uteun Padang Pengembalaan (Padang Imeum Mukim, Keuchik, Peutua Mukim Meurabee) Uteun Lam- Bentuk Pengaturan: Dokumen Tambang (Pasir Besi dan Batu Mukim Imeum Mukim dan Keuchik panah, Kec. Kesepakatan Adat (5 Juni 2005) Gunung) 1 Seulimeum, Sungai (Krueng) Mukim Imeum Mukim Kab. Aceh Sifat Pengaturan: Umum (Adat Kebun (Seuneubok) Mukim Peutua Seuneubok Besar Sumber Daya Alam Sawah (Blang) Mukim Keujrun Blang/Keujrun Chik Pekan (Pasar) Mukim Haria Peukan Tambak (Neuheun) Mukim Keuchik dan Panglima Laot Laut (Laot) Mukim Panglima Laot Kawasan Hutan (Beruten) Mukim Pengulu Uten Kawasan Berburu (Mungaro) Mukim Pawang Deret Kawasan padang pengembalaan Mukim Pengulu Uwer (Peruweren)

Bentuk Pengaturan: Naskah Kawasan Berkebun (Berempus) Mukim Kepala Mukim Mukim Sim- Kesepakatan Adat (24 September Kawasan Mata Air Mukim Kepala Mukim pang Tiga, 2013) Kawasan Bersawah (Berume) Mukim Kejurun Belang 2 Kab. Bener Meriah Kawasan daerah aliran sungai Mukim Pengulu Weh Sifat Pengaturan: Umum (Adat Kawasan perkampungan Mukim Reje/Gecik Sumber Daya Alam Kawasan pekan Mukim Harie Pekan Kawasan tanah di pinggiran Mukim Kepala Mukim kampong (Tanah Dewal) Kawasan pembuangan Sampah Mukim Kepala Mukim dan Limbah Hutan (Glee/Uteun) Mukim Pawang Glee Petua Seuneubok (Mukim- Kebun (Seuneubok) Mukim Gampong) Bentuk Pengaturan: Qanun Mukim Padang pengembalaan (Padang Petua Padang Meurabe (Mukim- Mukim Lu- Lutueng No. 1 /2012 tentang Atu- Mukim tueng, Kab. ran Adat Mukim (11 Juli 2012) Meurabe) Gampong) 3 Pidie Alur (Alue) Mukim Imeum Mukim Sifat Pengaturan: Umum (Adat Sungai (Krueng) Mukim Pawang Krueng Sumber Daya Alam dan Sosial) Pemukiman Gampong Geusyik Sawah (Blang) Mukim Kejrun Chik Rawa (Paya) Mukim Imeum Mukim

Bentuk Pengaturan: Qanun Mukim Mukim Lango No. 1 / 2014 tentang Pen- Lembaga adat mukim-gampong Lango, guasaan dan Pengelolaan Hutan Aturan lebih detail Dilengkapi 4 Kab. Aceh Adat (13 November 2014) Hutan (Uteun) Mukim Rencana Induk Pengelolaan Barat Hutan Adat Sifat Pengaturan: Khusus (Hutan Adat)

Bentuk Pengaturan: Qanun Mukim Kunyet No. 1 / 2014 tentang Pen- Mukim Melibatkan beberapa lembaga guasaan dan Pengelolaan Hutan Kunyet, Kab. adat mukim-gampong aturan 5 Adat (15 Desember 2014) Hutan (Uteun) Mukim Pidie lebih detail dilengkapi Rencana Induk Pengelolaan Hutan Adat Sifat Pengaturan: Khusus (Hutan Adat)

Tabel 2 Model Penguasaan dan Pengelolaan Penindakan dan penegakan mempunyai kekuatan hukum saan dan pengelolaan hutan adat mukim dan dilaksan- aturan berbasis adat. mengikat, sehingga pasal tsb adat Mukim tersebut dalam akan oleh pemerintahan Beberapa Mukim sejak “Hutan adat adalah hutan Qanun Mukim masing-masing. mukim; ditetapkannya UU No. 18/2001 yang berada dalam wilayah Mukim Lango menetapkan Qa- (2) Penguasaan sebagaimana tentang Otonomi Khusus masyarakat hukum adat” (vide nun Mukim Lango No. 1/2014 dimaksud pada ayat (1) Aceh yang mengakui kembali hal 186), (b) Pasal 5 (1) dan (2) tentang Penguasaan dan berupa ; kewenangan keberadaan Mukim dalam Un- bertentangan dgn UUD 1945 Pengelolaan Hutan Adat Mukim. mengatur, kewenangan dang-Undang, setelah tereduksi sehingga tidak mempunyai Sedang Mukim Kunyet men- menetapkan hubungan UU No. 5/1979 tentang Peme- kekukuatan hukum mengikat, tapkan Qanun Mukim Kunyet hukum (memberi izin), rintahan Desa. Mulai mendoku- (c) Pasal 5 ayat (3) Undang- No.1/2014 tentang Penguasaan kewenangan memberikan mentasikan kembali adat yang Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan Pengelolaan Hutan Adat persetujuan, kewenangan berlaku di Mukim masing-mas- menjadi “Pemerintah menetap- Mukim. mengelola, kewenangan ing, baik adat terkait sumber kan status hutan sebagaimana Dalam Qanun Mukim Lango mengawasi dan kewenan- daya alam maupun adat terkait dimaksud pada ayat (1); dan misalnya, konsepsi penguasaan gan menegakkan adat hubungan sesama (adat sosial). hutan adat ditetapkan sepan- (tata kuasa) dan konsepsi pen- (3) Imeum Mukim dalam Sistem penguasaan dan jang menurut kenyataannya gelolaan (tata kelola) dipisah menyelenggarakan ke- pengelolaan sumber daya alam masyarakat hukum adat yang pengaturannya. Terkait tata wenangan sebagaimana berbasis adat mendapat legiti- bersangkutan masih ada dan kelola diatur dalam beberapa dimaksud pada ayat (2) masi yang kuat setelah Putusan diakui keberadaannya” (h.187) pasal. Sedangkan terkait tata harus mendapat persetu- MK 35/2012 dibaca tgl 16 Mei Putusan MK 35/2012 terse- kuasa diatur dalam Pasal 3 den- juan musyawarah mukim; 2013, antara lain berisi : (a) Kata butlah yang mendasari Mukim gan rincian sebagai berikut : (4) Musyawarah Mukim “negara” dalam pasal 1 angka 6 Lango (Aceh Barat) dan Mukim (1) Seluruh wilayah hutan sebagaimana dimaksud UU 41/1999 bertentangan dgn Kunyet (Pidie) menetapkan adat mukim dikuasai dalam ayat (3), dihadiri UUD 1945, sehingga tidak lagi aturan adat tentang pengua- bersama oleh masyarakat oleh sekurang-kurangnya

Peta mukim di Aceh pada zaman Belanda IST Peta mukim di Aceh pada zaman Belanda IST

unsur imeum mukim, tuha Mukim/Kepala Mukim, Keuchik/ dan tata kelola sumber daya alam dan melindungi sistem pengua- peut mukim, imeum chik, Geusyik atau lembaga adat secara lestari dan menjadi jamina saan dan pengolalaan sumber lembaga adat mukim, terkait. ketersediaan sumber pangan dan daya alam berbasis adat di para keuchik dan imeum Ditinjau dari bentuk , model mata pencaharian berkelanjutan. mukim-mukim di Aceh. meunasah dalam wilayah penguasaan dan pengelolaan Model ini ditinjau dari segi biaya Akhirnya, dukungan dari mukim. sumber daya alam wilayah adat cenderung murah karena lebih berbagai kalangan sangat dibu- Jika ditelusuri model Mukim berbentuk (1) Naskah mengedepankan sikap gotong tuhkan, karena membela mukim penguasaan dan pengelolaan Kesepakatan Adat dan (2) Qa- royong dalam tata kelolanya. dengan mengadvokasi berbagai sumber daya alam berbasis nun Mukim. Sedangkan ditinjau Dapat dikatakan juga sistem kebijakan yang memperkuat wilayah adat Mukim , terdiri atas dari sifat pengaturan , ada yang penguasaan dan pengelolaan kelembagaan mukim sebagai tiga bentuk model pengaturan: bersifat umum dan ada bersifat sumber daya alam berbasis lembaga pemerintahan adat ada- (1) Mengandalkan memori khusus. wilayah adat, lebih mensejahtera- lah suatu keniscayaan terhadap kolektif berdasarkan kesepaka- Model penguasaan dan kan dan menyelamatkan. berbagai upaya penguatan dan tan adat sebelumnya (informal), pengelolaan sumber daya alam Lebih baik lagi, model ini jika penegakan (peudong) adat di (2) Naskah kesepakatan adat wilayah adat Mukim tersebut, dilengkapi dengan peta wilayah Aceh. Mukim dan adat sep- berdasarkan permusyawara- dipastikan dapat mengu- dan tata guna lahan yang disepa- erti dua sisi mata uang yang tak tan masyarakat Mukim, (3) rangi dampak buruk dari sistem kati bersama masyarakat mukim, dapat terpisahkan, malah ada Qanun Mukim tentang Adat penguasaan dan pengelolaan termasuk membuat aturan yang bertamsil, mukim dan adat Masyarakat Mukim berdasarkan sumber daya alam selama ini bersama dalam tata kelolanya. seperti jasad dan rohnya. Mukim permusyawaratan masyarakat yang tidak berbasis adat, seperti Kata kunci penting untuk model sebagai jasad, sedang adat Mukim. ancaman kerusakan lingkungan, ini adalah musyawarah mufakat, sebagai rohnya. Wallahu a’lam Dari Tabel 2. diatas dapat konflik manusia dan satwa. kebersamaan dan gotong royong. bishawab. dilihat bahwa tata kuasa Model penguasaan dan Karenanya Pemerintah, umumnya di tingkat Mukim, pengelolaan sumber daya alam Pemerintah Aceh dan Pemerintah Muhammad Taufik Abda sedangkan tata kelola ada berbasis wilayah adat mukim Kabupaten/Kota berkewajiban Fasilitator Akademi Adat beberapa yang dilaksanakan oleh Imeum juga akan mendorong tata kuasa untuk mengakui, menghormasi Mukim di Aceh

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 25 Wakil Presiden, Jusuf Kalla (tengah), Gubernur Aceh, Zaini Abdullah (kedua kanan) , Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haythar (kedua kiri), Wakil Gubernur Aceh, (kanan) dan Mantan ketua Aceh Monitoring Mission (AMM), Peter Feith (kiri) saat peringatan 10 Tahun MoU Helsinki di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh

26 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh DAMAI UNTUK SEJAHTERA

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 27 Wapres Jusuf Kalla disambut PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar di Bandara Iskandar Muda.

Perdamaian UNTUK WUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

aduka Yang Mulia sional 10 Tahun MoU Helsinki di akukan usaha untuk membuat bahwa menjadi tempat yang in- Wali Nanggroe Anjong Mon Mata, Banda Aceh, dan mempertahankan perdama- dah dikunjungi. Menurut Tengku Aceh Tengku Malik Jumat 13 November. ian tersebut,” ujarnya seperti Malik Mahmud Al-Haythar mem- Mahmud Al-Hay- Tengku Malik Mahmud Al- dilansir Serambinewscom. pertahankan perdamaian selama thar menyatakan Haythar berharap agar berakh- Wali Nanggroe Aceh Tengku 10 tahun merupakan hal yang baru-baruP ini perdamaian telah irnya konflik Aceh melalui jalur Malik Mahmud Al-Haythar sulit. Kendati demikian Aceh bisa membawa Aceh ke tingkat bisa perdamaian hendaknya dapat mengimbau semua pihak untuk melewatinya. Perdamaian Aceh meyakinkan dunia bahwa Aceh diadopsi menjadi model yang tetap menjaga perdamaian Aceh ini merupakan tanggung jawab merupakan tempat yang indah baik bagi penyelesaian konflik, yang sudah berjalan selama 10 bersama. untuk dikunjungi, dihuni, juga terutama di negara-negara lain tahun.”Saya mengharapkan dan “Mari kita rawat dan men- untuk berinvestasi. yang sedang terlibat konflik. Se- mengajak semua pihak menjaga jaga komitmen perdamaian ini. “Kami mendapatkan Aceh mua orang di dunia ini bertarung perdamaian Aceh.Abadikan Perdamaian Aceh harus abadi jauh lebih indah dari sebelumnya untuk perdamaian, karena hal perdamaian Aceh yang sudah karena mewujudkan perdamaian dan kami tidak ingin ada lagi itu merupakan kebutuhan dasar berjalan 10 tahun,” kata Tengku ini merupakan pekerjaan mulia,” persoalan yang memecah belah umat manusia. Namun demikian Malik Mahmud Al-Haythar. kata Tengku Malik Mahmud kami sebagai rakyat Aceh,” kata meraih perdamaian bukanlah Wali Nanggroe menegaskan Al-Haythar seperti dilansir Ketua Tim Perunding GAM di Hel- proses yang mudah, butuh per- bahwa perdamaian Aceh sejak 10 skalanews.com sinki tahun 2005 itu saat menjadi jalanan yang keras dan rumit. tahun silam ini telah membawa Tengku Malik Mahmud pembicara kunci pada malam “Tapi pada akhirnya seluruh Aceh ke tempat lebih baik. Aceh Al-Haythar menegaskan bahwa pembukaan Konferensi Interna- kita harus secara konsisten mel- bisa menunjukkan pada dunia kesuksesan membangun per-

28 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh LIPUTAN KHUSUS

damaian Aceh tentu akan men- Agustus 2005. kesejahteraan. Karena itu, den- dihadiri anggota DPR dan DPD jadi contoh bagi negara-negara Tengku Malik Mahmud gan perdamaian ini, Aceh harus RI asal Aceh, tokoh perdamaian lainnya yang kini sedang dalam Al-Haythar dikukuhkan sebagai mampu mewujudkan kesejahter- Aceh, tokoh masyarakat, serta proses perdamaian. Wali Nanggroe Aceh berdasarkan aan rakyat,” kata Jusuf Kalla di para pejabat Pemerintah Aceh, “Kini Aceh jauh lebih indah qanun atau peraturan daerah. Banda Aceh 15 November seperti dan bupati/wali kota seluruh dari sebelumnya. Kami tidak ingin Qanun tentang Wali Nanggroe dilansir republika.com. Aceh. ada persoalan lagi yang bisa me- tersebut merupakan amanah Pernyataan tersebut dis- Wapres menegaskan mecah belah Aceh. Alasan saya Undang-Undang Nomor 11 ampaikan Muhammad Jusuf perdamaian Aceh tidak akan berdiri di sini tidak lain adalah Tahun 2006 tentang Pemerintah- Kalla pada puncak peringatan berarti jika masyarakatnya belum untuk menyuarakan suara rakyat an Aceh. 10 Tahun MoU Helsinki dan sejahtera dan hidup dalam dalam menjaga perdamaian di Sementara dalam Perdamaian Aceh di Taman Ratu keadaan miskin. Ia pun mem- Aceh,” kata Wali Nanggroe Aceh. sambutannya Wakil Presiden Safiatuddin, Banda Aceh. inta agar Pemerintah Aceh dan Tengku Malik Mahmud Muhammad Jusuf Kalla Puncak peringatan 10 Tahun pemerintah kabupaten/kota di Al-Haythar merupakan mantan mengatakan tujuan perdamaian MoU Helsinki dan Perdamaian Aceh mampu meningkatkan taraf Perdana Menteri Gerakan Aceh adalah untuk mewujudkan Aceh turut dihadiri sejumlah hidup masyarakatnya sehingga Merdeka (GAM) yang menanda- kesejahteraan rakyat. menteri kabinet, Gubernur Aceh terwujud kesejahteraan rakyat. tangani nota kesepakan damai “Pada hakikinya, tujuan per- Zaini Abdullah dan Wakil Guber- RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 damaian itu untuk mewujudkan nur Aceh Muzakir Manaf, serta SKALANEWS.COM

UNI EROPA DAN KOMUNITAS INTERNASIONAL Perdamaian UNTUK WUJUDKAN MEMANTAU PERDAMAIAN ACEH KESEJAHTERAAN RAKYAT ubernur Aceh Zaini “Proses yang terjadi selama perdamaian ini” kata Gubernur dipacu, arus investasi yang harus Abdullah secara 10 tahun ini menghadirkan Zaini terus ditingkatkan, komitmen resmi membuka sikap optimis bahwa kita akan Menurut Gubernur Aceh menjaga dan merawat perdama- konferensi inter- mampu membawa Aceh ke arah masih banyak hal yang harus dis- ian. national dalam yang lebih baik lagi, yang kita elesaikan di antaranya regulasi “Untuk menghadapi tan- rangkaG memperingati 10 Tahun butuhkan adalah kebersamaan turunan UUPA dan MoU Helsinki tangan itu kita perlu kerja keras MoU Helsinki pada 13 November dan kekompakan untuk bersama yang belum tuntas, pertumbu- dan soliditas dalam menjaga malam di Anjong Mon Mata Kom- sama membangun dan merawat han ekonomi yang masih harus perdamaian ini agar lebih sukses plek Pendapa Gubernur Banda Aceh. Konferensi turut dihadiri oleh Ketua Aceh Monitoring lintasnasional.com Pembukaan konferensi international dalam rangka memperingati 10 Tahun Perdamaian Aceh Mission Pieter Feith, Duta Besar di Anjong Mon Mata (Pendopo Gubernur Aceh) Uni Eropa untuk Asean Francisco Fontan Pardo, Duta Besar dari beberapa negara dan para tokoh penting Perdamaian Aceh Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam sambutannya mengatakan selama 10 tahun telah banyak perubahan yang sudah dicapai oleh pemerintah Aceh, meskipun ada beberapa hal yang masih harus ditingkatkan lagi. lagi. Perdamaian ini tidak bisa ASEAN menyampaikan bahwa model penyelesaian konflik yang proses penyelesaian konflik dan dikatakan berhasil jika tidak kunci yang paling utama bagi bisa diterapkan di wilayah konflik membangun perdamaian. Selama ada perubahan bagi kehidupan Aceh saat ini dan kedepan adalah di dunia ini,” kata Gubernur Zaini 10 tahun perjalanan damai Aceh, masyarakat” tegas Zaini merawat perdamaian. “Uni Eropa Abdullah di Banda Aceh seperti banyak kemajuan yang dida- Sementara itu mantan dan komunitas international akan dilansir Antaranewscom. pat. Menurut Gubernur dengan Ketua Aceh Monitoring Mission terus memantau dan beker- Gubernur Aceh Zaini dijadikannya perdamaian sebagai (AMM) Peiter Feith mengatakan jasama dengan pemerintah Aceh Abdullah mengatakan suasana proses penyelesaian konflik, banyak hal yang dapat dipela- untuk memastikan perdamaian damai di Aceh telah membawa maka perdamaian Aceh tidak jari dari Proses perdamaian yang sudah diraih dapat terus perubahan besar bagi kehidu- hanya bermanfaat bagi rakyat Aceh. Negara-negara seperti dijaga”ujarnya. pan masyarakat di berbagai Aceh, tetapi juga bisa dipersem- Philipina, Ukraina dan negara Hal yang sama sebelumnya wilayah Aceh. Menurut gubernur bahkan kepada masyarakat lainya yang sedang dalam konflik juga disampaikan Gubernur Aceh dibutuhkan sekarang ini adalah dunia. dapat mengambil pelajaran dari Zaini Abdullah yang menyatakan kebersamaan dan kekompakan “Kami berharap perdamaian perdamaian di Aceh. Menurutnya perdamaian di tanah rencong dalam mengisi pembangunan, Aceh abadi dan menjadi model hal yang paling penting bagi Aceh bisa menjadi model penyelesaian sehingga perdamaian ini mampu terbaik dalam strategi resolusi adalah menjaga toleransi, men- konflik yang terjadi di beberapa membawa masyarakat ke ger- konflik di dunia ini. Serta men- jalakan pemerintah yang bebas negara di dunia ini. bang kesejahteraan. dorong perdamaian Aceh mem- korupsi dan menegakkan hukum. “Kita ingin menunjukkan Zaini Abdullah mengata- berikan hasil lebih maksimal bagi Pada kesempatan yang sama kepada dunia bahwa proses kan negara-negara berkonflik pembangunan dan kesejahteraan Duta Besar Uni Eropa untuk perdamaian Aceh merupakan di dunia ini bisa mencontoh rakyat,” katanya. ANTARANEWS.COM

Doktor Honoris Causa kepada Jusuf Kalla

akil Presiden teguh beliau untuk terciptanya Muhammad kedamaian di negeri Serambi Jusuf Kalla Mekkah ini terlihat melalui menerima gelar dukungan moral dan spiritual,” Doktor Honoris kata Rektor Unsyiah Prof DR CausaW dari Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal MSc. Aceh dalam bidang perdamaian Penyelesaian konflik dan dan kemanusiaan. perdamaian Aceh membutuhkan Peran Jusuf Kalla dalam waktu panjang. Perdamaian ini mengatasi dampak tsunami yang terwujud setelah kedua pihak, RI melanda Aceh pada 2004 serta dan GAM sama-sama menyepa- perundingan perdamaian melalui kati perdamaian. Perjanjian Helsinki pada 2005 Wakil Presiden Muhammad menjadi dasar bagi Senat Unsyiah Jusuf Kalla menyampaikan ada memberikan gelar kehormatan. dua faktor kesuksesan perdama- “Sebagai Wakil Presiden, Pak ian Aceh yakni secara politik Jusuf Kalla merupakan salah satu dan militer. Dua faktor ini harus sosok yang ikut memprakarsai menunjang satu sama lain. lahirnya MoU Helsinki. Komitmen Begitu juga dengan regulasi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa yang diserahkan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Syamsul Rizal analisadaly.com Jusuf Kalla mengatakan Suasana acara penganugerahan Doktor Honoris Causa di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh perdamaian di Aceh membawa makna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Tanah Rencong itu. Pada 1990, tingkat kemiskinan di Aceh mencapai 11,5 persen yang jauh berada di bawah tingkat kemiskinan nasional saat itu, yaitu 19,6 persen. Tiga tahun menjelang penandatanganan perdamaian Perjanjian Helsinki, yaitu pada 2002, tingkat kemiskinan di Aceh meningkat tiga kali lipat menjadi 29,8 persen dan termasuk salah satu provinsi dengan tingkat kemiskinan paling tinggi selain Papua, Papua Barat, , dan Nusa Tenggara Timur. foto: Mirza Kumala Pada September 2014, tingkat kemiskinan di Aceh menurut statistik berangsur turun menjadi 17 persen. Begitu pula dengan peningkatan Indeks Pembangunan nota kesepakatan damai atau katan damai.Dengan dijadikannya berlangsung selama 10 tahun Manusia dari 69,1 di 2005 menjadi dikenal dengan MoU Helsinki undang-undang, maka ada keje- tersebut. 73,1 di 2013. akhirnya diimplementasikan lasan dasar hukum menjalankan “Jadikan perdamaian Aceh “Kita patut bersyukur bahwa menjadi Undang-Undang poin-poin perdamaian tersebut,” untuk proses pembelajaran bagi semua pencapaian yang telah di- Nomor 11 Tahun 2006 tentang ungkap JK seperti dilansir anta- daerah berkonflik lainnya, baik rasakan dan dinikmati masyarakat pemerintahan Aceh. ranews.com. di Indonesia, maupun di dunia. Aceh tersebut dimungkinkan “Kami khawatir kalau tidak Muhammad Jusuf Kalla me- Perdamaian Aceh ini merupakan karena adanya kondisi yang dijadikan undang-undang, maka ngajak semua elemen masyarakat tanggung jawab semua pihak,” kondusif, kondisi yang damai,” pemerintahan berikutnya bisa Aceh menjaga, merawat, dan kata JK. kata Wakil Presiden Muhammad saja membatalkan nota kesepa- mengisi perdamaian yang sudah Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Wali NANGGROE Sorot Nasib Korban Konflik

ali Nanggroe Tengku pkan keprihatinannya, dan mendesak perlu- Malik Mahmud Al-Haythar nya penanganan khusus terkait kesejahter- dalam lawatannya ke aan eks kombatan GAM, korban konflik dan sejumlah wilayah di Aceh warga dhuafa lainnya. Wbaru-baru ini mengungka- “Jika perekonomian masyarakat

foto: Mirza Kumala PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar saat rapat kerja MAA. foto: Mirza Kumala

membaik, kesejateraan melalui pembinaan dan bantuan konflik. Nasib mantan kombatan ingatan perdamaian Aceh perlu terjamin, maka otomatis baik lainnya,” tegas Wali Nanggroe. dan korban konflik kurang peningkatan perhatian pemerin- pula keamanan di Aceh. Saya Pemerintah Aceh pernah diperhatikan baik dari pemerin- tah dengan hal tersebut. berharap Aceh akan terus aman berjanji untuk mensejahterakan tah pusat maupun Pemerintah dan damai. Banyak cara yang masyarakat khususnya mantan Aceh. Wali Nanggroe berharap bisa dilakukan pemerintah, baik kombatan GAM, dan korban dalam momentum 10 tahun per-

Upaya Penguatan Bahasa Lokal di Aceh

ongres Peradaban berkala tiap tahun. Kali ini yakni Simeulue, memiliki lima menyatakan. “peradaban di Aceh Aceh berlangsung mengambil tema “Penguatan bahasa lokal. Di sana ada bahasa ada dimana-mana, dari bangun 9-10 Desember Bahasa-bahasa Lokal di Aceh.” Devayan, Sigulai, Leukon, dan tidur hingga tidur lagi ada per- 2015 di Gedung Pemilihan tema bahasa lainnya. “Itu bentuk keberagaman adaban, karena kita merasakan AAC Dayan Dawood untuk kongres pertama, menurut etnik di Aceh dan semua berada keindahan. Kulinernya enak dan UKniversitas Syiah Kuala. Ahmad Farhan, karena bahasa adalah inti dalam kesetaraan.” alamnya bagus.” Farhan Hamid selaku Ketua dari peradaban.“Elemen utama Pada kesempatan pembu- Menurut Anies, “Perada- Panitia Kongres menyampaikan peradaban adalah bahasa seba- kaan kongres Wali Nanggroe ban Aceh sudah terjadi ratusan gagasan untuk mengadakan gai alat komunikasi,”. Aceh Tengku Malik Mahmud Al- tahun, jangan hancurkan untuk Kongres Peradaban Aceh meru- Di Aceh memiliki sekitar Haythar menyampaikan Sarakata kepentingan 5 tahun atau 10 pakan jawaban dari kegelisahan 13 bahasa lokal. Ada bahasa dan menanda tangani prasasti. tahun saja.” terhadap tergerusnya identitas Aceh, Gayo, Alas, Tamiang, Kluet, Sementara itu Menteri Pen- Lebih jauh Menteri Pen- keacehan. Kongres Peradaban Jamee, Devayan, dan lain-lain. didikan dalam didikan dan Kebudayaan Anies Aceh akan diselenggarakan Bahkan, ada satu kabupaten orasi pada pembukaan kongres Baswedan mengatakan kosakata

32 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh AGENDA

bahasa Aceh yang dipakai ke kosakata bila dibanding dengan lokal itu secara perlahan mulai dalam bahasa Indonesia ada barat,” jelasnya. tergurus. Dalam pergaulan, 112 kata, kosa kata bahasa Gayo Saat ini kosakata bahasa misalnya, kalangan anak-anak 45, dan alas 30 kata. “Kosa kata Indonesia 99 ribu kata. Perkem- muda terutama di kota-kota lebih Gayo yang dipakai dalam bahasa bangan itu dimulai tahun 1970 sering berkomunikasikan dalam Indonesia seperti Cengkung sebanyak 73 ribu kosakata, bahasa Bahasa Indonesia dan yang berarti jongkok,” kata Anies jumlah itu meningkat pada tahun Inggris ketimbang bahasa loka- Baswedan. 1988 sebanyak 80 ribu kosa kata, lnya. Selaku Menteri Pendidikan Kosakata yang masuk dari dan sekarang ada 99 ribu. dan Kebudayaan Anies Bas- Aceh ke bahasa nasional itu “Sementara dalam bahasa wedan mendukung sepenuhnya masih sangat sedikit, masih Inggris ada 1 juta kosakata dan mata pelajaran bahasa lokal dan perlu ditambah dengan memulai terus akan berkembang,” de- inisiatif untuk membuka program lewat penulisan media lokal. mikian Anies Baswedan. studi Bahasa Aceh di kampus “Secara umum juga bahasa Indo- Menurut Anies sekarang Universitas Syiah Kuala. nesia masih kalah penambahan ada sinyalemen bahasa-bahasa LINTASGAYO.CO Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan

PYM Wali Nanggroe tandartangani Sarakata. foto: Mirza Kumala

Lima Butir “Sarakata PYM Wali Nanggroe”

Sarakata merupakan bahasa 1. Peradaban Aceh adalah pencapa- mengambil peran signifikan dalam semua warga yang ada di Aceh persatuan diambil dari bahasa “Gayo” ian tertinggi karya manusia, pelaksanaan Kongres Peradaban secara adil dan bermartabat sertai yang punya arti “satu kata”. Sarakata karena itu tidak boleh ada dis- Aceh Berikutnya. menghargai ekspresi budaya juga dipakai para Raja Aceh tempo kriminasi apapun dalam ekspresi 3. Lembaga Wali Nanggroe mengaw- masyarakat setempat. dulu ketika akan memberi perintah budaya. Lembaga Wali Nanggroe al Pelaksanaan setiap keputusan 5. Sangat menghargai inisiatif atau ajakan. Berikut isi lengkap 5 butir mendorong dan mengawal pele- yang diambil dalam kongres penggagas yang melahirkan “SARAKATA WALI NANGGROE” pada starian, penguatan dan pengem- Peradaban Aceh tahun 2015 oleh gagasan penyelenggara kongres Kongres Peradaban Aceh Tahun 2015. bangan bahasa-bahasa lokal di pemerintah Aceh, Pemerintah peradaban Aceh yang untuk tahun Dengan memohon Ridha Allah Aceh walaupun penuturnya tinggal Kabupaten/Kota serta elemen 2015 mengambil tema “Penguatan SWT, Saya Tengku Malik Mahmud Al sedikit, dan tinggal jauh di pulau masyarakat lainnya. Bahasa-Bahasa Lokal di Aceh” Haythar, Wali Nanggroe Aceh mener- terpencil. 4. Meminta semua Penyelenggara bitkan SARAKATA sebagai berikut: 2. Lembaga Wali Nanggroe akan Negara di Aceh memperlakukan

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 33 BUDAYA

Kesenian Rapa’i. gurindam12.co Pribumisasi Bunyi Musik Aceh

usik Aceh yang menjadi bentuk musik yang kita Ada dua hal yang mendorong yakni hanya menambahkan ada sekarang dengar pada hari ini. hal itu terjadi. Salah satunya instrumen tradisi kedalam musik adalah warisan Penampilan lagu Aceh yang adalah pengaruh dari mulai pop- pop. Tapi dengan dipadukan- generasi sebe- menggunakan iringan alat musik ulernya musik-musik bukan barat nya alat-alat musik itu, mun- lumnya. Mele- band telah dimulai puluhan tahun yang dipadukan dengan musik cullah karakteristik baru pada Mstarikannya adalah wajib. Namun lalu. Tapi hinggaakhir tahun barat. Namun alasan kedua musik pop Aceh dengan format menambahkanunsur karakteristik 90-an, musik ‘pop Aceh’yang ada mungkin lebih mewakili.Saat itu instrumen: drum, bass, gitar, baru sebagai usaha memperkaya masih tetap memakai instrumen munculkesadaran untuk menjadi- keyboard, ditambah dengan rapai, khasanah musik Aceh harus yang biasa dipakai oleh group kan Aceh jadi ‘lebih Aceh’dalam geundeurang dan seurune kalee. dilakukan secara hati-hati.” band konvensional.Angin segar semua bidang, termasuk musik. Hampir semua kelompok musik Masyarakat sangat terbuka berhembus pada awal dekade Lalu muncullah bentuk baru yang lahir pada era tersebut pada pembaruan. Lagu-lagu pop 2000-an. Pada masa itu,beberapa musik yang kreatifitasnya dipicu memakai format tersebut. Hingga Aceh yang lahir sejak awal ke- musisi berusaha memasukkan dan timbul akibat konflik Aceh. kini malah. merdekaan Indonesia terus men- instrumen tradisional kedalam Pembaruan yang dilakukan Jika membandingkanpemba- galami perkembangan hingga musik pop Aceh. sebenarnya sangat sederhana, ruan tersebut dengan yang terjadi

34 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh Kolaborasi musik modern dan tradisonal Aceh. acehonline.info

pada musik Melayu Sumatera, bahwa itu adalah musik Aceh? rock biasa tidak terlepas dari alih mengembangkan potensi usaha yang dilakukan tadi berto- Bagi orang yang tinggal di Aceh pengalaman dan pengenalan- irama dan lagu pada musik lak belakang dengan yang terjadi barangkali iya, tapi bagi Robert pengenalan dia sebelumnya rapai, komunitas yang mengaku di sana. Musik melayu Sumatera Spours, komposer asal Wina terhadap unsur-unsur yang akan mengangkat musik Aceh berhasilmengadaptasi instrumen tidaklah demikian. dipakai pada musik Aceh masa inimalah memfungsikan djembe accordeon–alat musik asal Eropa Setelah menonton penampi- sekarang. Untunglah dia belum lebih menonjol daripada rapai –kedalam kesenian mereka. lan beberapa group musik Aceh, sempat mendengar musik India yang akhirnya cuma jadi sekedar Walaupun secara fisik instrumen dia berkesimpulan bahwa musik yang bahasanya ditukar kedalam tempelan pada setiap penampi- accordeon tersebut tetap terlihat yang mereka bawakan adalah bahasa Aceh. Entah apa pula lan mereka. sebagai ‘bule’, namun secara musik rock biasa yang hanya komentarnya. Cara-cara seperti ini jelas bunyi ia terdengarbagai‘pribumi’ memakai perkusi Aceh sebagai Sebenarnya, jika ingin mendangkalkan musik Aceh. asli. pengganti drum. agar musik Aceh terdengar Lagu-lagu Aceh yang ditampilkan ‘Pribumisasi bunyi’ accord- Band-band yang telah ‘lebih orisinal’, maka unsur yang bukannya semakin kental malah eon sukses dilakukan oleh orang- ditonton oleh Spours tadi boleh punya potensi membelokkan sebaliknya, semakin pudar. orang Melayudi Sumatera. Di merasa tersinggung karena asosiasi pendengar ketempat lain Tentu tidak ada larangan Indonesia, jika orang mendengar musiknya dianggap bukan musik haruslah dihindari. untuk memasukkan instrumen sebuah lagu memakai accordeon, Aceh. Walaupun mereka bisa ber- Sebagai contoh, akhir-akhir asing kedalam musik daerah. maka asosiasi yang terbentuk dalih dengan mengatakan bahwa ini ada kecenderungan untuk Lihatlah, contoh suksesnya orang dibenak mereka adalah musik itu adalah musik Aceh karena memasukkan djembe, perkusi Melayu Sumatera yang berhasil Melayu.Di Aceh sendiri ternyata mereka telah memakai bahasa asal Mali, Afrika Barat, kedalam mempribumisasikan bunyi sangat sulit untuk mengasosiasi- Aceh ke dalam lagu-lagunya, kelompok musik rapai. Trend ini accordeon untuk musik-musik kan bunyi-bunyi tertentu sebagai tetap saja bagi telinga orang pertama kali muncul di Banda mereka. bunyi musik Aceh. asing musik mereka terdengar Aceh, dipelopori oleh sebuah Lalu, apakah dengan me- sebagai musik cadas biasa. komunitas perkusi. Moritza Thaher makai rapai dan geunderang Bagi Spours, mengasosiasi- Infiltrasi ini bukan ter- Pimpinan Sekolah Musik Moritza akan memunculkan asosiasi kan musik Aceh sebagai musik jadi secara kebetulan. Alih- Banda Aceh.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 35 Mop-Mop Yang dipentaskan dalam acara Kemah Seniman Aceh ke-4 di Jantho. Foto Islahuddin.

Mop-Mop atawa Biola Aceh sebagai Media Komunikasi Sosial

Seni tradisi etnis yang sangat beragam dan berangkat dari perkembangan keharusan normatif yang terlahir adalah gam- berbeda. Karya-karya yang diper- jaman kesenian tradisi mulai dari kesantunan, rasa persau- baran kebu- tunjukan oleh seniman-seniman bergeser pungsinya, awalnya daraan, pemurah, peramah, dayaan suatu tradisional merupakan suatu menjadi alat komunikasi dalam dan setia terhadap siapapun. masyarakat bukti betapa beragamnya kultur- ruang sosial bagi kehidupan ber- Kesenian tradisi Aceh Mop-Mop Mpada sebuah daerah. Aceh me- seni dan budaya masyarakat masyarakat di Aceh. Seni tradisi (Biola Aceh) terancam punah miliki keberagaman seni lokalitas Aceh. Berdasarkan itulah, ini kali ini memang masih tetap bertahan namun kesenian ini perlu kiranya yang sangat kaya dengan keari- penulis ingin memaparkan ten- di Aceh, walau terasa sudah mu- dihidupkan kembali karena seni fan lokal. Kekayaan kultur budaya tang kesenian Mop-Mop atawa lai langka. Interaksi sosial melalui tradisional Aceh ini kaya akan bangsa dalam seni tradisi secara Biola Aceh. seni tradisi membuat prilaku nilai-nilai agama, adat, moralitas, tidak langsung memiliki karakter Dewasa ini tanpa sengaja masyarakat Aceh, terwujud dari dan sosial.

36 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh Kesenian Mop-Mop kali pertunjukannya mendapat (biola Aceh) telah hidup di tengah sambutan meriah dari penonton, masyarakat semenjak jaman penyulut tawa adalah pantunnya Kolonial Belanda. Namun mulai yang jenaka, segar dan menggeli- berkembang pesat di Kabupaten tik terkadang terkesan porno. Aceh Utara, Aceh Besar dan Pidie Meskipun pola dasarnya paduan sejak tahun 50-an. Penamaan musik dengan nyanyian, namun terhadap kesenian ini karena magnitumnya justru pada gerak penggunaan instrumen biola tubuh dan tingkah pemainnya sebagai intsrumen utamanya. Di yang kocak membuat penonton Kabupaten Aceh Utara kes- bertahan sampai dini hari. Pantun enian ini diberinama Mop-mop dan nyanyian, serta dialog dari sedangkan di Aceh Besar dan penari berisi cerita lucu tentang Kaputen Pidie, biola Aceh ini di perkawinan, dan rumah tangga sebut Genderang Kleng. Biola yang sarat dengan masalah so- yang digunakan adalah biola sial. Juga diselingi cerita mertua violin. Kesenian ini dimainkan atau isteri yang cerewet. Kisah paling banyak 5 (lima) orang rumah tangga tentang wanita pemain, masing-masing satu yang suami tetapi mencintai pria orang bertindak sebagai violis lain. Sebaliknya pria yang telah Foto Islahuddin. (syech) yang merangkap vokalis, memiliki istri namun masih men- pemimpin grup sekaligus sebagai cari wanita lain. Mari kita nikmati sutradara yang menyusun dialog salah satu pantunnya: untuk menyanyi. Penabuh gen- Ta ek u glee tajak koh sigeu- dang, penyanyi, dan dua orang dum menor dan mencolok, terkadang melodi dasar biola, serta digarap lagi sebagai penari dan pelawak, Lam kayee ruhung umpung mengenakan rok dan blus, tak secara bervariasi. berperan sebagai Linto Baro ‘nggang dama jarang memakai kebaya dengan “Masyarakat Aceh yang dan Dara Baro (Suami Istri atau Gajah di dumpek, rimueng di selendang berwarna hijau atau menganut sistem feodal, namun Marapulai kalau di Minangkabau) taum merah menutup kepala, kalau dipengaruhi oleh unsur-unsur yang melakukan gerak tari dan Loen dhoe geuliunyeueng, sekarang ini disesuaikan dengan agama Islam, terjadi interaksi banyolan sesuai irama Biola dan loen jak bak gata. kondisi syariat Islam tokoh Dara sosial yang memberikan dampak pukulan Rapa’i. Pertunjukannya Baro telah memakai jilbab dan perubahan terhadap budaya. membutuhkan panggung hanya 6 Artinya: baju kurung. Sementara penari Bentuk perubahan tersebut adan- X 6 meter. Mendaki gunung memotong pria mengenakan pakaian biasa, ya adaptasi, akulturasi, asimilasi, Ciri khasnya adalah adanya pohon sigeudum namun baju atau jasnya di pakai dan integrasi dengan kesenian tarian, cerita (dialog), nyanyian Di lobang kayu, bangau terbalik, terkadang juga memakai ronggeng yang berasal dari lewat berbalas pantun den- bersarang sepatu yang kebesaran. Jadi Sumatera Timur. Proses adaptasi gan ungkapan-ungkapan lucu, Gakah menguak, harimau menyaksikan pertunjukan Mop- terjadi ketika terjadi pertandingan menggelikan, dan penuh humor, mengaum Mop (biola Aceh) menyaksikan kesenian antara Aceh dengan serta para pemainnya memakai Ku tutu telinga, ku datang pemain biola, penabuh gendang Sumatera Timur di jaman Be- pakaian yang warnanya kontras. padamu. yang dikombinasikan dengan landa. Sumatera Timur kesenian Mop-Mop (Biola Aceh) komuni- Penonton turut berpantun, menari, dan melawak. yang ditampilkan ronggeng. kasi disampaikan lewat kekuatan terbahak-bahak menyaksikan Kesenian Mop-Mop (biola Aceh) Aceh sepulang dari pertandingan humoris, dan secara tidak lang- bunyi biola yang terdengar dalam proses adaptasi menyerap tersebut, menciptakan kesenian sung terselip nilai kritik social sumbang, ditingkahi suara gen- nilai-nilai budaya islam, tampak yang hampir mirip ronggeng, serta pesan moral melalui pan- dang, dan disahuti pantun yang pada tekhnik memainkannya diberinama Mop-Mop atau Biola tunnya yang kocak. Kesenian ini jenaka. Apalagi dihadiri penari yaitu mengiringi vokal dengan Aceh” (Wawancara dengan Syech sampai sekarang masih mampu joget yang adalah tokoh Dara mengikuti melodi vokal yang Ma’e Pidie, 20 Januari 2005, di berinteraksi dengan masyara- Baro lelaki berperan sebagai ditambah dengan nada hias. Kabupaten Pidie, Aceh). karat. Ini terbukti dari setiap wanita . Tampil dengan dandanan Melodi dasar lagu sama dengan Tokoh Mop-Mop (Biola

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 37 Aceh) diantaranya yaitu Syech Aceh) selanjutnya memang jalan kebersamaan. Manusia acap global untuk melakukan kontruk- Abdul Gani Krueng Mane (Sudah ditempat jika tidak mau dikata- kali saling bersilang pendapat si indentitas diri. Konsep kultural almarhum) , Syech Maneh, dan kan punah. Hal ini, disebabkan tentang idealisme yang menga- dalam nilai etnisitas keacehan Syech Ma’e (Ismail), serta Syech terjadinya konflik bersenjata kar dalam diri. Namun kesenian untuk mengidentifikasikan Ali Basyah. Menurut mereka, dan tsunami di Aceh. Secara cenderung merekatkan kereta- masyarakat jadi ‘ahli waris’ dari biola sebagai alat musik instru- tidak langsung generasi muda kan manusia tersebut. Aceh ini seni tradisi sekaligus sebagai men kesenian tradisi Aceh yang mengalami fase a-history, dan hari telah kehilangan juru bicara pelaku bagi transformasi iden- berasal dari Mesir, walau biola kurangnya pengetahuan, bahkan seniman besar, seperti Teungku titas lokal yang indenpenden. pertama sekali diperkenalkan di banyak yang tidak mengenal Adnan PM TOH, Cut Maharuhoi, Semua seni tontonan menjadi Italia tahun 1719. Sama persis kesenian Mop-Mop (biola Aceh). Idawati, Syech Abdul Gani Krueng aktual, relevan dan mewakili seperti alat musik konvensional Padahal Mop-Mop (biola Aceh) Mane, Syech Ma’e, Syech Ali jamannya. Senantiasa bergerak barat. Perbedaannya terletak sebagai salah satu seni tradisi Basyah dan Syehlah Geunta. sesuai dengan konsepsi komuni- pada metode dalam memain- yang populer dapat menjadi Hendaknya kesenian yang diwar- kasi sosial. Seni pertunjukan kannya, penggesek biola Aceh media komunikasi sosial antara iskannya marilah kita lakukan seperti Mop-Mop (biola Aceh) memainkan progresi melodi sesama etnis di Aceh yang multi- Revitalisasi atau berangkat dari memang kesepian dalam peti, pada biola aceh membentuk etnis sekaligus dapat menjadi spirit seni tradisional Aceh untuk tetapi tetap berinteraksi dengan harmoni vertikal dengan interval media dakwah juga transformasi melahirkan karya-karya baru. jamannya. Sebab seni tradisi kwint. Teknik memainkannya moral bagi generasi muda Aceh. Pasca konflik dan tsunami, Aceh selalu bersentuhan secara sangat mirip dengan rabab di Kesenian memang mampu apakah seni-seni tradisional yang aktual dan universal lewat kon- Minangkabau, satu nada di tahan menjadi perekat antar sesama. maha agung itu akan hidup, atau sep kebersamaan, dan mampu sementara nada lainnya bergerak Teater-musik-tari dan kesenian seni Aceh tersebut akan terkubur. mengikuti kemajuan jaman. Seni membentuk progresi melodi. lainnya membuat masyarakatnya Generasi muda Aceh hari ini tradisi Aceh, tak usah memper- Sudah selayaknyalah luruh dalam kearifan lokal. selayaknya harus kenal dengan tentangkan konsepsi pertun- kesenian ini perlu dilestarikan. Sekaligus dapat menghilangkan kesenian Dangderia, Peugah jukan antara tradisi dengan Perkembangan Mop-Mop (Biola perbedaan, dan menumbuhkan Haba, Poh Tem, Dalupa, Pho, kontemporer. Sebab pertunjukan Didong, Guel, Biola Aceh, Tangis seni tradisi Aceh sesungguhnya Dilo, Sandiwara Gelanggang Labu telah melaksanakan konsepi dan lain-lain. Rekan-rekan pertunjukan dalam tataran kon- seniman, pihak yang terkait, temporer. Foto Islahuddin. para intelektual seni, mari duduk Sesungguhnya tanpa disadari bersama bicarakan pentingnya budaya Aceh yang sarat dengan menghidupkan kesenian tradisi. muatan penyadaran moral, aga- Tugas Dinas Pariwisata dan Ke- ma, adat dan sosial mulai terkikis budayaan Provinsi Aceh, Dewan dari kehidupan bermasyarakat. Kesenian Aceh beserta seniman- Sementara melalui kesenianlah nya. Tugas Lembaga Pendidikan muatan moralitas dan karak- Tinggi Seni seperti Institut Seni ter anak bangsa disampaikan. dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh Kesenian sesungguhnya tak yang ada di Jantho untuk men- hanya berfungsi sebagai media jawab tantangan ini, menjadikan hiburan semata, tetapi mampu seni lokalitas Mop-Mop (Biola menjadi sebagai media dakwah Aceh) sebagai mata kuliah untuk dalam perbaikan moral generasi kurikulum nasional bila perlu, muda. Semoga seni tradisi Aceh agar seni tradisi populer ini dapat ini tetap hidup dan berkembang. menjadi media komunikasi so- Semoga! sial. Sekaligus dapat terus hidup dan berkembang. Sulaiman Juned Lokalitas seni sebagai Kandidat Doktor Program Doktoral fenomena budaya diletakkan (S-3) Penciptaan Seni Teater Pas- dalam perspektif kehidupan casarjana ISI Surakarta, Jawa Tengah. WAWANCARA WALI

WALI NANGGROE TEUNGKU MALIK MAHMUD AL-HAYTAR Orang Aceh Jangan Memalukan Indatu

ali, pada 16 Bagaimana Wali Nanggroe Desember menanggapi berbagai saran dan tahun ini kritik dari sebagian masyarakat? genap Ya itu cukup wajar ya, dan dua tahun kita menerima semua kritik , itu WLembaga Wali Nanggroe, apa semua bagi saya sebagai suatu pandangan Wali plus minus masukan yang cukup berguna Lembaga Wali Naggroe ? untuk kita pikirkan, saran dan Pertama-tama sejak kritik dari masyarakat tentu berdirinya Lembaga Wali tujuan utamanya demi kebaikan Nanggroe adalah memenuhi lembaga ini dan Aceh. Undang Undang Pemerintahan Aceh UUPA 11/2006. Dan Bagaimana pandangan Wali memang ini lembaga baru, apa yang akan dilakukan oleh kita semua masih mencari Kerukon Khatibul Wali dan kesempurnaannya. Apa yang Lembaga Wali Nanggroe sendiri dilakukan oleh Khatibul Wali kedepan ? sudah memadai dalam tahap Salah satu yang utama pertama selama dua tahun meningkatkan kesadaran ini. Selain itu juga kita sudah masyarakat, betapa pentingnya memperkenalkan tentang lembaga ini karena ini peran Lembaga Wali Nanggroe perjuangan yang cukup panjang bagi Aceh dan pentingnya dan besar dari rakyat Aceh, melanjutkan perdamaian dengan adanya Lembaga Wali Aceh dalam kerangka Negara Nanggroe ini Aceh memiliki Kesatuan Republik Indonesia. simbol yang tadinya sudah Tugas kita semua, mencari dan hilang. Aceh ini merupakan memperbaikinya agar lembaga ini sebuah negeri yang pernah berjalan seperti yang diharapkan. menjadi bentengnya nusantara Dan saya yakin dengan dalam mengahadapi penjajah kerja sama kita semua, masa itu, Aceh merupakan masyarakat Aceh memahami pusat peradaban Islam utama akan pentingnya lembaga ini , di Asia, menguasai dan tinggi. bangkitkan martabat sejarah dan kita akan dapat memenuhi cita- memiliki kedudukan penting Perang Belanda peranan Aceh bagi nusantara cita dan mendorong lembaga di semenanjung Malaka, dan mengakibatkan status itu dan dunia. Ini kita harus Wali Nanggroe untuk Aceh dan banyak hal lain terkait status agar pudar, maka dengan bangkitkan kembali. Indonesia. Aceh yang memiliki nilai sejarah adanya lembaga ini kita dapat Cukup banyak tugas yang

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 39 kita harus lakukan ke depan, tingkatkan mata pelajarannya antara lain kita menghidupkan yang lebih fokus kearah kembali lembaga adat kebangkitan ekonomi, dalam diseluruh Aceh, memperkuat hal ini ekonomi berbasis peran lembaga adat seperti teknologi, tujuan salah satunya yang pernah dilakukan di untuk pengembangan industri. masa lalu atau melakukan Selama ini ekonomi Aceh hanya perubahan-perubahan sehingga berbasis pertanian dan kelautan, menyesuaikannya dengan namun belum sepenuhnya keadaan sekarang. Adat memanfaatkan teknologi. Kita istiadat membuat kita kuat cukup penting masuk kepada era dan menyatukan rakyat Aceh industri, pemerintah, kalangan yang ada sekarang , Aceh punya pendidikan dan perguruan tinggi keberagaman etnis, adat budaya. punya peran memperkuat minat Pada abad 16, Aceh pemuda dalam pendidikan yang dapat menyatukan sebagian berbasis sains teknologi, tentu besar wilayah nusantara, teknologi yang canggih. semenanjung Malaya , Sumatera Bangsa yang menguasai dari Indragiri di wilayah barat teknologi menjadi bangsa yang hingga ke Maluku , Aceh mampu maju dan kaya raya , seperti menyatukan nusantara dalam AS, Eropa, China dan Jepang, suatu kerajaan. Tantangan cukup mereka sedang berada di puncak berat diwaktu itu, menghadapi kejayaan saat ini. Negara- Portugis, Belanda dan Inggris. negara kecil yang menerapkan Belanda menyerang Aceh untuk ekonomi berbasis teknologi tujuan menghancurkan Aceh, seperti Korea dan Taiwan tingkat merdeka, mereka tidak lebih Mulai awal tahun depan 2016 perang melawan Belanda waktu kesejahteraan masyarakatnya baik dari kondisi Aceh seperti Masyarakat ekonomi ASEAN itu membuat peradaban Aceh cukup tinggi. Malaysia sedang sekarang, juga mulai efektif diterapkan , menurun , dan masa inilah kita menuju ke arah lebih baik demikian, baru merdeka pada bagaimana menurut Wali , bangkitkan kembali. ekonominya, Singapura negeri tahun 1965, namun apa yang apakah Aceh dan Indonesia Banyak kalangan mendesak dengan luas wilayah paling terjadi dengan mereka, mereka berpeluang dan lebih berperan agar Aceh melakukan kecil namun menguasai industri telah meletakkan suatu dasar dalam bidang ekonomi? penyusuran kembali sejarahnya, dan perdagangan global. terutama pendidikan untuk lebih Kita tetap mempunyai karena Aceh dinilai bagian dari Singapura salah satu Negara mensejahterakan warganya, dan potensi dan merebut peluang peradaban dunia. Kita harus dengan perkapita tertinggi sekarang hasilnya. ekonomi itu, sumber daya mengkaji kembali bagaimana di dunia mencapai US$ 30- Singapura tanpa SDA melalui manusia SDM Aceh segera Aceh cukup berperan masa itu 50 ribu, mereka tidak punya pendidikan berhasil menyediakan disiapkan, dalam banyak hal dan saling berinteraksi dengan sumber daya alam (SDA) namun SDM yang cukup baik di dunia. kita plus, ketersediaan lahan, dunia luar, dengan India, Timur memiliki SDM terbaik, kita Aceh Sedangkan lihatlah kita di SDA luar biasa, laut terbentang Tengah dan bangsa-bangsa di bercermin kepada Singapura , Aceh, maka dari dahulu saya dan sebagai sumber kehidupan. benua Eropa, ini harus kita gali belajar dari kemampuan mereka Wali Tengku Muhammad Hasan SDM Aceh harus sungguh- kembali. menguasai teknologi , industri Di Tiro cita-citanya begitu, tetapi sunggu disiapkan, dan yang dan kemampuan mengelola terhambat karena kita harus cukup penting juga daya pikir Bagaimana pandangan Wali perdagangan global. berjuang (perang). tidak ada pemimpin Aceh harus lebih maju Nanggroe terhadap peran dunia Aceh harus demikian, kata terlambat, kita siapkan dari (visioner) dalam horizon itu, pendidikan dan pemuda dalam Aceh sering berbeda pendapat sekarang pendidikan terbaik bagi kemana akan kita bawa ekonomi mewujudkan Aceh lebih damai (berontak) karena tujuan pemuda pemudi Aceh, apalagi Aceh yang menjadi bagian dari dan sejahtera. utamnnya ingin masyarakatnya Aceh memiliki sumber daya alam Indonesia. Aceh dan Indonesia Dunia pendidikan Aceh lebih maju dan sejahtera. Ketika SDA luar biasa. harus mampu merebut peluang sudah bagus, tetapi harus kita 40 tahun lalu, Malaysia baru itu, Indonesia harus sadar betul

40 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh memiliki Aceh sebagai salah satu regional seperti ke Burma kalangan muda? itu sebenarnya, pikiran kita harus wilayah yang cukup strategis, dan India juga. Sama halnya Ada semangat dan potensi berubah bangkit lage indatue Indonesia salah satu negara dengan minyak dan gas (migas), kalangan muda kita, namun kita geutanyoe dile. dengan populasi terbesar dunia, yang jadi kekuatan sebuah masih gelap dan meraba-raba, ini Awaknyan (pemuda), dile wilayahnya membentang dari negeri saat ini. Aceh jadi pusat bergantung kemudi (pemimpin) watee lon di Malaya, sapat Sabang hingga Papua, sama segala-galanya, termasuk pusat sudah lekang, kaptennya pun awak tanyoe , ladum cit hana halnya dari London ke Baghdad, peradaban Islam Asia Tenggara, kurang pas ya, harusnya saling kereja awaknyan, menumpang terkoneksi 6 hingga 7 jam jarak ini yang kita harus ciptakan , melengkapi demi Aceh. lam rumoh so yang na rumoh, jelajah menggunakan pesawat bangkitkan kembali dibenak Intinya, Aceh potensi cukup pu yang na di rumoh pajoh , udara. rakyat Aceh. Tugas Lembaga besar, tinggal visi daya pemikiran, meuripee-ripe, kata yang sering Membangkitkan ekonomi Wali Nanggroe salah satunya cara pandang kita harus berubah, dipakai bagi warga perantau Aceh prioritas, populasi menperkuat itu. jangan hal yang sepele dibesar- di Malaya, dengan itu saling Indonesia yang hampir 300 Bagi saya, kalau Aceh besarkan, beda pendapat harus bantu-membantu. Bantu modal juta jiwa sudah lebih dari cukup, ini membangun, sejahtera sama-sama kita selesaikan demi berniaga, hingga bisa membeli apalagi ditambah dengan rakyatnya justru wujudnya nyata Aceh yang jadi kebanggaan kita toko buat dagang dan membantu populasi Asia. Sayangnya SDM sumbangan terbesar kembali bersama. modal rakan yang lain. Kerja Aceh minim dan visi pemimpin bagi Republik Indonesia ini keras menghasilkan kecukupan belum jelas, ini kekurangan yang Menurut pandangan Wali ke buat pemuda kita di perantauan, harus kita penuhi. Kalau mau bercermin dari depan pemimpin di Aceh seperti motivasi ini yang harus ada Dengan hanya lima juta Singapore yang tanpa SDA , tapi apa, mungkin Wali punya di Aceh sekarang, mengelola penduduk, Aceh harus membantu lebih maju dari kita, apa yang gambaran? mental kita ini, sebagai orang Indonesia lebih berperan dalam harus diperbaiki di Aceh? Inilah seperti yang saya ingin Aceh harus the best jangan era Asia yang lebih bangkit Semangat kita, kesadaran katakan, pemimpin yang punya memalukan indatu kita. secara ekonomi, itu potensi kita kita dan potensi kita untuk arah tujuan yang jelas (visioner) Harapan saya ke depan, dan harus kita pikirkan. membangkitkan ekonomi , yang mampu membawa Aceh Aceh salah satu wilayah Bayangkan kalau kita mencari arah ideal pembangunan lebih maju sejahtera. Bagaimana Indonesia yang maju, dan ini memiliki industri di Aceh, maka kita tuju, rakyat dan pemimpin kita mau wujudkan Aceh lebih akan membantu Indonesia, pasar kita bukan hanya populasi mesti bersatu. bermartabat, makna bermartabat memotivasi daerah yang lain Indonesia yang 250 juta itu Semangat keacehan, cukup luas, apapun yang kita berkontribusi untuk memajukan saja, namun populasi regional kebanggaan dan patriotism kita lakukan harus bermartabat , wilayah Indonesia yang lain. ASEAN dan Asia. Tugas dan gunakan untuk memperkuat you are the best, dalam bahasa Potensi dan peluang Aceh tantangan bagi kita semua perjuangan kita sekarang. Inggris atau we are the best , itu cukup luar biasa dari segi mengembalikan spirit ekonomi Pengalaman saya waktu pengalaman kami di Singapura ekplorasi dan lain-lain, kalau sultan-sultan terdahulu, yang di Singapura dahulu, kami dulu. Dan saya melihat pemuda Aceh sudah kaya raya, maka selalu memandang peran Aceh memang sudah terlatih, kerja Aceh memilki semangat itu, Aceh bisa investasi ke daerah dari perspektif global (dunia). keras. Dengan bekerja keras terutama jika diberikan peluang, lain, Indonesia cukup besar . Kala ini indatu kita memiliki kita akan mendapat hasil yang dia akan cepat maju sesuai Warga Aceh ada dimana-mana, tata kelola perdagangan cukup bagus pula untuk kita dan keahliannya. kita dorong pemuda Aceh jadi maju terkoneksi dengan banyak keluarga, kecukupan dan segala Kalangan muda di saudagar sukses diseluruh Negara Timur Tengah dan Eropa, macam. Di Singapore, saya rela perantauan, baik di Singapura dunia. Peran perempuan luar jangan lupa kekayaan dan bekerja kalau perlu 24 jam, saya dan Malaysia, pemuda Aceh biasa juga, Aceh dikenal dunia, basis perdagangan kita adalah alami. Kita tahu pekerjaan kita bekerja keras contohnya di sejarah perempuan memimpin rempah (1819) Aceh produsen menghasilkan kesejahteraan sektor perkebunan di sana dan Aceh abad 13-14, Laksamana lada terbesar dunia dan paling buat keluarga, ini berkontribusi dengan semangat Aceh itu tadi Keumalahayati, perempuan diminati bangsa-bangsa Eropa, membangkitkan ekonomi negeri. mereka maju dan menerima pemimpin armada perang laut selain lada di Aceh, basis rempah Ini yang harus diterapkan di manfaat secara ekonomi, mandiri pertama dunia, jadi tugas kita kita juga ada pala di Maluku. Aceh. dan serba kecukupan. Dalam Puwo kelai semangat indatu. Kapal dagang Aceh hal perdagangan dan bisnis sampai ke Eropa waktu itu, dan Ada potensi itu di anak muda kalangan muda |Aceh unggul memenuhi konsumsi rempah Aceh, dari hasil interaksi dengan dibanyak tempat, kita keturunan

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 41 KLIPING

Wali Nanggroe Salut Kreatifitas Kaum Muda Aceh

alah satu agenda digagas dan diinisiasi kalangan mud Al-Haythar mengatakan, PYM Tengku Malik Mahmud Wali Nanggroe yang muda Aceh, terutama bidang ajang ini akan memunculkan Al-Haythar mendorong semua cukup menonjol pendidikan , sains teknologi dan bibit sineas-sineas muda Aceh pihak, agar mau memberikan ide, dalam menjalan tu- kebudayaan. yang mampu bersaing diting- gagasan untuk mendokumenta- gas pengabdiannya, Dalam sambutannya, Tengku kat nasional. Ia menilai hal ini sikan sejarah dan budaya Aceh Sterkait dengan interaksinya den- Malik Mahmud Al-Haythar ber- sudah terbukti dengan adanya yang sudah dilupakan. gan kalangan pemuda beberapa harap, film-film dokumenter yang karya-karya sinieas Aceh yang “Mari mengumpulkan (men- pekan lalu, ditandai dengan diangkat oleh kalangan sineas berkompetisi di Aceh Documen- dokumentasikan) sejarah Aceh Kehadiran PYM Wali Nanggroe muda Aceh dapat memberi- tary 2015. yang sudah tenggelam (hilang) Tengku Malik Mahmud Al-Hay- kan pengetahuan baru kepada Lebih lanjut ia mengatakan, agar tetap lestari,” imbuhnya. thar di tengah kalangan muda, khalayak. “Semoga dari film melalui ajang ini para sineas agar Mudah-mudahan para terutama dalam gelar malam docmentary ini bisa memberikan mau memperkenalkan budaya, sejarahwan kita mau men- penganugerahan Aceh Documen- pengetahuan dan informasi yang sejarah Aceh kepada kha- dokumentasikan (menulis) tary di Balai Kota Banda Aceh 17 baru kepada khalayak,” katanya layak (dunia). Tujuannya untuk dan melusuri kembari sejarah Oktober menunjukkan dukun- seperti dilansir Detak-unsyiah. memberikan informasi dan juga maupun budaya Aceh terdahulu. gan dan apresiasi beliau dalam com. berkontribusi bidang perfilm-an Sehingga ada bukti dokumen- beragam bentuk kreatifitas yang PYM Tengku Malik Mah- Aceh khususnya. tasi nantinya.

PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar saat memberi- kan hadiah kepada para pemenang 3rd Annual Awards Night Aceh Documentary 2015 di Balai Kota Banda Aceh.

42 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh erada di lingkungan kaum muda dan lembaga pen- didikan dari semua strata, remaja hingga Bmahasiswa membuat PYM Wali Nanggroe Tengku Malik Mahmud Al-Haythar cukup betah, nuansa cukup menarik dan hangat ditun- jukan PYM Tengku Malik Mahmud Al-Haythar saat ia hadir menjadi salah satu panelis kunci dalam kegiatan Unsyiah Fair ke-10 2015. Wali Nanggroe, PYM Tengku Malik Mahmud Al-Haythar saat acara seminar nasional Unsyiah Fair ke-10 2015 di Gedung AAC Dayan Dawood, Wali Nanggroe, Tengku Malik Mah- mud Al-Haythar sebagai pemateri seminar nasional bertemakan “Menyongsong Satu Dekade Per- Wali Nanggroe Pembicara damaian Aceh”, 20 Oktober siang. Selesai menjadi pemateri, Wali Kunci Seminar Perdamaian Nanggroe mengunjungi stan-stan mewakili fakultas dan jurusan di Unsyiah, salah satunya stan BEM di UNSYIAH FISIP. Di pojok stan pameran BEM Fair 10 tahun 2015 merupa- Wali Nanggroe kepada kalan- katan 2011. Sehingga, membuat FISIP tertera slogan bertuliskan kan kegiatan yang diikuti oleh gan mahasiswa berpesan agar mahasiswa yang menjaga stan “FISIP Kampus Perjuangan” sejumlah mahasiswa Unsyiah mahasiswa untuk terus berjuang memberikan satu buku yang su- membuat Tengku Malik Mahmud dari pelbagai fakultas dan jurusan apapun yang sedang diperjuang- dah dipersiapkan ini kepada Wali Al-Haythar tertarik untuk mengun- bahkan dari organisasi eksternal, kan sekarang seperti dilansir Nanggroe. jungi. “Wali Nanggroe mengaku komunitas, pedagang dan Kodam Suarakomunikasicom. Wali Nanggroe juga memberi- tertarik dengan melihat tulisan Iskandar Muda. Setiap fakultas Tak hanya tertarik dengan kan pesan kepada penulis dengan kampus perjuangan,” kata melalui dan jurusan menampilkan krea- tulisan kampus perjuangan, Wali menuliskan Satu Usaha yang Mutiara Rahmah selaku penang- tivitas masing-masing. Kegiatan Nanggroe mengaku cukup senang Terpuji ditambah tandangan di gung jawab stan BEM FISIP. ini digelar di Gedung AAC Dayan melihat buku Istanbul Warna halaman depan buku yang sengaja Agenda regular tahunan BEM Dawood, Unsyiah, Banda Aceh 19- Ibukota Dunia karya Ariful Azmi masih dipajang hingga Unsyiah Universitas Syiah Kuala, Unsyiah 23 oktober 2015. Usman, mahasiswa FISIP ang- Fair berakhir. SUARAKOMUNIKASI.COM WALI NANGGROE MENYATAKAN ACEH HARUS MELAKUKAN REVOLUSI PENDIDIKAN

aduka Yang Mulia Al Muslim Bireuen beberapa berkeadilan sosial serta mandiri pat memulai dengan melahirkan Wali Nanggroe waktu lalu, kepada civitas dalam memajukan peradaban. para guru-guru yang berkualitas Tengku Malik akademika mengatakan bahwa “Sejalan dengan pemikiran seperti hari ini,” ujar Tengku Mahmud Al-Hay- Aceh harus melakukan revolusi saya bahwa Aceh harus mel- Malik Mahmud Al-Haytar seperti thar dalam sebuah pendidikan jika hendak menuju akukan revolusi pendidikan jika dilansir theglobejournalcom. lawatanP ke kampus Universitas masa depan yang bemartabat, ingin Aceh maju. Maka kita da- Menurutnya pahlawan per-

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 43 acehinfo.com

semua pihak berdaya meng- hadapi ancaman global atas perdamaian dunia yang berdampak pada keberlanju- tan perdamaian Aceh. Kedua, bagaimana bisa merespon an- caman liberalisasi kebudayaan. Dan ketiga yakni bagaimana juga harus merespon anca- man sekaligus meraih peluang leberalisasi ekonomi yang ditandai dengan lonjakan harga Wali Nanggroe Tengku Malik Mahmud Al-Haytar di dampingi Bupati Bireuen saat berkunjung ke Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Bireuen. pangan dan energi yang terus meningkat secara cepat. “Dalam pandangan saya, juangan sesungguhnya adalah kan dari kampus kebanggaan Abdullah bertindak sebagai perlunya kita melakukan tero- saudara-saudara yang berperan rakyat Aceh ini selalu melahir- saksi pengukuhan Wali Nang- bosan dan atau perubahan se- sebagai guru atau cek gu. kan para generasi bangsa yang groe Aceh ke-9. cara fundamental yang dimulai “Bagi saya guru adalah pen- mampu menciptakan inovasi Wali Nanggroe mengas- dari bangku sekolah/madrasah erang dan pembuka jalan hidup. dan menjadi cekdiawan Aceh kan, tidak ada artinya status sejak usia dini hingga pergu- Seorang penyair terkemuka humanis, kreatif dan produktif,” kekhususan dan keistimewaan ruan tinggi atau dalam bahasa Syauki mengatakan bahwa sebut Tengku Malik Mahmud Aceh jika pranata peradaban di lainnya kita perlu melakukan berdiri dan hormatilah guru dan Al-Haythar . provinsi ini tidak lagi berfungsi revolusi pendidikan.Sejalan berilah penghargaan seorang Dalam kesempatan ter- sebagai pilar pembangunan dengan proses transformasi guru itu hampir saja merupakan pisah, Wali Nanggroe Tengku Aceh. pengetahuan yang saat ini se- seorang rasul,” ujar Tengku Malik Mahmud Al-Haythar “Akan hilang maknanya dang berjalan di Aceh,” katanya Malik Mahmud Al-Haythar men- menyatakan perlunya mel- kebebasan, perdamaian dan menjelaskan. gutip syair Syauki. akukan revitalisasi seluruh kemartaban serta peradaban Berdasarkan pandangan- Tengku Malik Mahmud peradaban Aceh dan men- sebuah bangsa, jika kita tidak nya, Tengku Malik Mahmud Al- Al-Haythar juga menghibau ke- jadikannya sebagai bagian saling percaya dan menghor- Haythar mengatakan perlunya pada para peserta wisuda untuk dari peradaban Indonesia dan mati atas nilai-nilai perdaban revolusi pendidikan itu karena terus megembangkan tradisi dunia. kita serta menjadikannya pada hakekatnya pendidikan Aceh menjadikan meunasah, “Saya memandang kita sebagai landasan dan ciri- itu adalah membebaskan se- surau atau bale-bale sebagai perlu merevitalisasi seluruh ciri khas tamadun Aceh,” kata seorang untuk berinovasi dan ruang belajar dan berbagi ilmu pranata peradaban Aceh dan mantan petinggi Gerakan Aceh berkreativitas sesuai dengan pengetahuan. Ia juga menekan- menjadikannya sebagai bagian Merdeka (GAM) yang lama ber- potensi atau keunggulan yang kan pentingnya kalangan muda dari peradaban Indonesia dan domisili di luar negeri itusepeti dimilikinya. bekerja keras menekuni pen- dunia,” kata Tengku Malik dilansir acehantaranews.com. Kemudian, kata dia nantin- didikan , sebab akan menjadi Mahmud Al-Haythar dalam Tengku Malik Mahmud ya pendidikan tidak semata- kunci peradaban Aceh untuk 50 pidato perdananya sebagai Al-Haythar juga menyebutkan mata untuk mempersiapkan tahun dan 100 tahun ke depan. Wali Nanggroe Aceh di gedung tiga tantangan besar kedepan seseorang menjadi pegawai “Jika kita tidak melaku- DPRA di Banda Aceh. dalam mengurangi kesen- pemerintah, melainkan anak- kan dari sekarang maka dapat Tengku Malik Mahmud jangan sosial, ketidakadilan anak Aceh yang sejak usia dipastikan indetitas kita akan Al-Haythar mengukuhkan ekonomi, dan kesenjangan dini sampai perguruan tinggi hilang sebagai bangsa yang diri sebagai Wali Nanggroe antara wilayah yang perlu sudah dididik berdaya dalam berperadaban akan hilang. Saya Aceh di depan rapat paripurna segera ditemukan resolus- menumbuhkan budaya inovasi percaya bahwa Universitas Al- istimewa DPRA yang digelar inya dalam membangun Aceh kreatifitas dalam mengelola Muslim tidak saja melahirkan dua tahun silam 16 Desember secara utuh berbasiskan nila- sumbertdaya alam. para sarjana pencari kerja dan 2013. Gubernur Aceh Zaini Ab- nilai peradaban daerah ini. pengangguran terdidik melain- dullah dan Ketua DPRA Hasbi Pertama, bagaimana ANTARANEWS.COM

44 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh Rektor UIN AR-Raniry Prof Farid Wajdi, Menyematkan Pin Kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti saat acara Dies Natalis Ke 52 UIN AR-Raniry Banda Aceh. Wali NanggRoe DAN KAPOLRI Hadiri Milad UIN Ar-Raniry Ke-52

asih agenda Natalis Universitas Islam Negeri AR-Raniry yang digelar di gedung pejabat nomor satu dijajaran Ke- keliling kampus, (UIN) AR-Raniry Banda Aceh pada Auditorium Prof H Ali Hasjmi itu, polisian RI ini antara lain mengurai Wali Nanggroe 29 Oktober. diisi Orasi ilmiah, yang disampai- tentang utamnya kenyamanan dan Aceh, Tengku Menyertai kunjungan Kapolri kan oleh Kapolri, dengan tema keamanan bagi investor, terutama Malik Mahmud , Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah “Mengendalikam Dizzying Effect pengusaha muda. Kapolri juga Al-HaytharM belum lama ini juga dan beberapa pejabat kunci di Perubahan dalam Perspektif Kea- menegaskan kembali peran Polri mendampingi kunjungan kerja Ka- Pemerintah Aceh serta Rektor UIN manan dan Kesejahteraan” seperti dalam menjaga dan menjamin polri Jenderal Polisi Drs. Badrod- AR-Raniry Prof Farid Wajdi. dilansir Kanalacehcom. Dalam keamanan berinvestasi. din Haiti dalam kegiatan Dies Rangkaian “Milad” ke-52 UIN orasi didepan civitas akademika,

WALI NANGGROE MENYATAKAN ADAT DAN BUDAYA BENTENG PERADABAN ACEH

ali Nanggroe vember lalu pada acara rapat kerja timbulnya budaya individualistik itu, peran dan tokoh masyarakat Aceh, PYM Majelis Adat Aceh (MAA) di Banda ditengah-tengah Masyarakat. dalam penguatan dan pelestar- Malik Mahmud Aceh seperti dilansir tgjcom. “Dengan memperkuat dan ian adat sangatlah dibutuhkan Al-Haythar PYM Tengku Malik Mah- membangun kembali nilai-nilai agar tradisi dan budaya sebagai mengatakan mud Al-Haythar mencontohkan, adat dan budaya Aceh, saya yakin identitas ke-Acehan tetap melekat bahwaW adat dan budaya pengaruh teknologi yang kian kita dapat membendung berbagai dalam kehidupan masyarakat. merupakan benteng bagi berkembang dan menyebarkan ke- pengaruh yang bertentangan Sementara Gubernur Aceh masyarakat dari pengaruh- budayaan-kebudayaan luar yang dengan adat budaya kita” kata dalam sambutanya yang dibaca- pengaruh yang tidak sesuai bertolak belakang dengan kehidu- Wali Nanggroe. kan oleh Sekretaris Daerah Aceh, dengan adat istiadat Aceh yang pan masyarakat Aceh. Begitu juga Perkembangan arus glo- Drs. Dermawan, MM pada acara datang dari luar. dengan budaya seperti Gotong balisasi saat ini semakin gencar rapat kerja Majelis Adat Aceh Pernyataan ini disampaikan Royong yang kini sudah ditinggal- dan rasa cinta terhadap adat & (MAA) di Banda Aceh 18 Novem- oleh Paduka Yang Mulia, 18 No- kan oleh sebagian Masyarakat dan budaya semakin berkurang. Untuk ber lalu.

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 45 “Pemangku adat dan Undang-Undang Nomor 11 tahun Istiadat dalam bermasyarakat dan gampong yang sudah diwariskan pengurus MAA harus tetap aktif 2006 dan merupakan urusan wajib bernegara. oleh endatu dahulu, seperti gotong menggerakkan lembaga-lembaga Pemerintah Aceh dan Pemerinta- “Qanun inilah yang menjadi royong, solidaritas dan sosial yang adat di Aceh agar lebih berperan han Kabupaten/Kota. dasar pembentukan Majelis Adat tinggi, sopan santun, dan lainnya. menciptakan keharmonisan dalam Hal tersebut jelas Gubernur, Aceh (MAA) sebagai lembaga Selain itu, Gubernur juga men- kehidupan bermasyarakat supaya juga di tegaskan dalam Qanun penyelenggara program bidang gajak para pemangku adat untuk dapat mencegah gesekan sosial Aceh Nomor 3 Tahun 2004 tentang adat istiadat” papar Gubernur. melakukan kajian-kajian terhadap budaya yang bersifat negatif” kata Pembentukan Susunan Organisasi Pada kesempatan tersebut, perkembangan adat dan budaya Gubernur Zaini seperti dilansir dan Tata Kerja Majelis Adat Aceh, Gubernur juga meminta kepada agar dapat menentukan langkah radioantero.com bahwa kehidupan masyarakat para pemangku adat dan pengu- terbaik untuk menjaga dan mer- Gubernur Aceh mengatakan, Aceh telah memberi kedudukan rus MAA untuk terus melestari- awat adat dan budaya yang men- penguatan ada dan adat istiadat dan peran kepada Lembaga Adat kan Adat dan Adat Istiadat serta jadi identitas masyarakat Aceh. Aceh sudah dituangkan dalam Aceh untuk menjalankan Adat budaya yang hidup di Gampong-

WALI NANGGROE AMANATKAN PENTINGNYA PARTAI ACEH BERSATU

ali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haythar dalam Aceh. masa depan Aceh ke arah yang Paduka Yang beragam rangkaian lawataannya PYM Wali Nanggroe sekaligus lebih baik. Mulia Teungku kesejumlah wilayah , warga dan Ketua Tuha Peut Partai Aceh (PA), PA perlu bulatkan tekat Malik Mahmud wali berbicara dan membahas Malik Mahmud Al-Haythar, baru- menyalakan obor tekad kebersa- Al-Haythar banyak hal dan cukup interaktif baru ini menghadiri dan mem- maan tambah PYM Wali Nanggroe melawatiW beragam agenda kunci terkait tantangan masa depan buka resmi rapat koordinasi PA di Tengku Malik Mahmud Al-Haythar, selama bulan Oktober-November bidang sosial politik , pendidikan Banda Aceh. Dalam kesempatan “perjuangan Aceh sudah 39 tahun 2015. dan kebudayaan serta masalah- sambutannya, PYM Tengku Malik kita akan berjuang dan terus ber- Nuansa akrab dan penuh masalah sosial lainnya, terutama Mahmud Al-Haythar menekankan juang. Seperti Lambang Daerah, kehangatan terpancar dari wajah soal kontribusi perdamaian dalam pentingnya seluruh kader PA ber- himne, tetap kita tuntaskan karena warga saat bertemu langsung pembangunan dan peningkatan satu demi terlaksanaamanah Mou itu adalah hak Aceh,” katanya Wali Nanggroe PYM Tengku kesejahteraan bagi seluruh rakyat Helsinki hingga demi terwujudnya “Aceh menjadi contoh bagi negara lain, Aceh sekarang men- jadi pendidikan dunia luar, Aceh PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haythar saat rapat koordinasi PA di Banda Aceh juga memiliki banyak potensi, seperti pertanian, kedepan akan meningkatkan produkifitas petani lokal, kekayaan alam Aceh juga melimpah, dunia luar juga ingin berpartisipasi dalam investasi sektor mineral,” katanyaseperti dilansir pikiranmerdeka.co. Disebutnya, dengan segala keunggulan dan potensi yang dimiliki, maka sudah sepatutnya Aceh dapat bersaing dengan bangsa lainnya dan mampu mensejahterakan rakyatnya. “Bangsa Aceh harus menjaga

46 DESEMBER 2015 KHAzANAH Aceh alamnya yang begitu indah, begitu sampai sekarang belum tuntas. Aceh kedepan. terjadi antara pemerintah Aceh kaya, ditambah kekayaan satwa Tengku Malik Mahmud “Saya berharap kepada Partai dengan pemerintah pusat. yang melimpah, seperti Al-Haythar menyebutkan ada Aceh kedepan tetap solid. Dan “Disisi lain Partai Aceh sen- dan beberapa daerah lain akibat beberapa amanah MoU Helsinki kami merasa bertanggungjawab antiasa harus memperjuangkan lalai dalam menjaga kepentingan, yang masih belum ada kejela- mensejahtrakan rkyat Aceh dan reformasi agraria terhadap Aceh sehingga alamnya merosot,” san seperti persoalan bendera, memenuhi hasil perjuangan yang dalam kebijakan pertanahan, kare- katanya. Lambang, Hymne, kekuasaan lama, dalam hal ini butir-butir MoU na Aceh merupakan wilayah yang Menurut Paduka Yang Mulia dan wewenang, pertanahan serta Helsinki yang dijabarkan dalam berpotensi di sektor pertanian dan Tengku Malik Mahmud Al-Haythar, pembagian hasil dan Migas. UUPA,”ujarnya. perkebunan,”ujarnya saat ini dibutuhkan orang untuk Ha demikian diungkapkan Tengku Malik Mahmud Al- Dalam Pemilu Nasional 2014 mengelola kekayaan alam. Maka Tengku Malik Mahmud Al-Haythar Haythar memandang perlu meng- lalu, Komisi Independen Pemilihan sudah seharusnya Pemerinta pada pembukaan Rapat Koordi- ingatkan hal itu sebagai jawaban (KIP) Aceh menetapkan tiga partai Aceh menyiapkan anak-anak Aceh nasi Dewan Pimpinan Aceh Partai belum selesainya pembangunan politik lokal, yaitu Partai Aceh (PA), dengan menyekolahkannya untuk Aceh (DPA-PA), 23 Oktober. Aceh, baik pembangunan sarana Partai Nasional Aceh (PNA), dan menguasai teknologi. Tengku Malik Mahmud Al- prasaran, kebangkitan ekonomi Partai Damai Aceh (PDA) sebagai Di akhir sambutan Paduka Haythar mengingatakan partai rakyat, pemberantasan pengang- peserta Pemilu Legislatif 2014. Ke- Yang Mulia Malik Mahmud Aceh sangat dituntut oleh seluruh guran, mengurangi kemiskinan hadiran dan kelahiran partai lokal Al-Haythar membuka rapat rakyat Aceh untuk meneruskan dan pembangunan mental. dalam Pemilu Indonesia salah koordinasi PA tersebut dan Acara perjuangan Aceh menjadi pelayan Selain itu Tengku Malik satu dari implementasi butir-butir pembukaan pun ditutup dengan umat. Selain itu menurutnya, Mahmud Al-Haythar meminta kesepakatan MoU Helsinki yang do’a oleh Ustadz Samunzir. Partai Aceh juga dituntut mampu kepada Partai Aceh melalui DPR ditandantangani Perwakilan GAM- Wali Nanggroe Aceh yang mengantarkan rakyat Aceh kearah Aceh dan DPR Kabupaten/kota RI di Finlandia 15 Agustus 2005, juga Ketua Tuha Peut Partai Aceh yang lebih baik, oleh karena itu agar senantiasa memperjuangkan sekaligus menandai berakhirnya Tengku Malik Mahmud Al-Haythar Tengku Malik Mahmud Al-Haythar pelaksanaan berbagai regulasi konflik dan dimulai pemulihan meminta jajaran DPA partai Aceh meminta jika ada hal-hal yang yang berkaitan langsung dengan Aceh multiaspek, terutama sosial untuk mengevaluasi pelaksanaan selama ini belum selesai akan Aceh yang telah ditetapkan dalam politik demi mewujudkan Aceh MoU Helsinki dan Undang-Undang menjadi tugas kepada calon-calon qanun-qanun Aceh, serta me- lebih damai demokratis dan lebih Pemerintah Aceh (UUPA) yang kepala pemerintahan dari partai nyelesaikan persengketaan yang sejahtera di masa depan.

WALI NANGGROE: “JK ADALAH BAPAK PERDAMAIAN ACEH UNTUK DUNIA”

aduka Yang Mulia dipusatkan di Banda Aceh 15 Jusuf Kalla, Gubernur dr. Zaini Feithdan berbagai perwakilan Wali Nanggroe November. Abdullah, Wagub Muzakir Manaf, Negara sahabat. Tengku Malik Wali Nanggroe Tengku Malik PYM Wali Nanggroe Tengku Malik Wali Nanggroe Aceh, Tengku Mahmud Al-Haythar Mahmud Al-Haythar dan Wakil Mahmud Al-Haythar serta kala- Malik Mahmud Al-Haythar dalam bersama pemuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf ngan parlemen Aceh melaksana- sambutannyamengatakan Pmasyarakat, pejabat pemerintah menghadiri puncak perigatan 10 kan Puncak peringatan 10 tahun Muhammad Jusuf Kalla atau Gubernur dr Zaini Abdullah dan tahun perdamaian Aceh setelah perdamaian Aceh (MoU Helsinki) akrab disapa JK yang juga Wakil jajaran, kalangan parlemen Aceh sebelumnya menghadiri malam berlangsung sederhana dan kh- Presiden RI merupakan promotor menjadi beberapa tokoh kunci gala dinner pembukaan 10 tahun idmat di Taman Ratu Safiatuddin, perdamaian Aceh. yang hadir mendampingi Wakil perdamaian di Anjong Man Mata Banda Aceh, 15 November. “Di mata saya, Pak JK adalah Presiden Jusuf Kalla dan tamu dan saat sambutan Wakil Presiden Puncak peringatan Perdama- promotor utama perdamaian Negara dalam mengikuti seluruh Jusuf Kalla di Hermes seperti ian Aceh ke-10 dihadiri ratusan Aceh. Bapak adalah Bapak Per- rangkaian kegiatan Peringatan dilansir serambinews.com. tamu undangan dari berbagai damaian Aceh untuk dunia,” kata Perdamaian Aceh ke-10, yang Mendampingi Wakil Presiden pihak. Mantan ketua AMM, Pieter Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik

KHAZANAH Aceh DESEMBER 2015 47 Tokoh kunci yang hadir mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan tamu Negara dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Perdamaian Aceh ke-10

Mahmud Al-Haythar di Banda perdamaian Aceh sejak tahun konstitusional dalam bingkai Ne- juga perlu merasakan efek dari Aceh, seperti dilansir acehanta- 2000,” kata Tengku Malik Mahmud gara Kesatuan Republik Indonesia. perdamaian ini,” kata Farah. ranews.com 15 November Al-Haythar. “Dengan perdamaian ini, Aceh Sementara terpisah, dalam Pernyataan tersebut dike- Tengku Malik Mahmud bisa membangun dan menggerak- lawatan ke Aceh pekan lau Wakil mukakan Tengku Malik Mahmud Al-Haythar juga menyebutkan kan roda ekonomi Indonesia serta Presiden Jusuf Kalla menekankan Al-Haythar pada puncak peringa- apresiasi dan terima kasihnya terwujudnya sistem pemerin- subtansi terpenting dari perdama- tan 10 Tahun MoU Helsinki dan kepada Uni Eropa, dan negara-ne- tahan yang berbasiskan pada ian dan pencegahan konflik adalah Perdamaian Aceh di Taman Ratu gara ASEAN yang turut mengawal kesejahteraan rakyat,” kata Mali upaya-upaya tiada henti untuk Safiatuddin, Banda Aceh. implementasi butir-butir nota Mahmud. mencapai kesejahteraan dan Puncak peringatan 10 Tahun kesepakatan damai atau dikenal Politisi perempuan Cut Mutia keadilan bagi masa depan Aceh. MoU Helsinki dan Perdamaian MoU Helsinki. (Farah) mengatakan, perdamaian Ungkapan itu disampaikan JK Aceh turut dihadiri Wakil Presiden Perdamaian Aceh, kata dia, Aceh seharusnya tidak menjadi dalam penganugerahan gelar Dok- RI M Yusuf Kalla, sejumlah menteri juga tidak terlepas dari peran peringatan bagi sekelompok orang tor Kehormatan atau Doktor Hono- kabinet, dan anggota DPR dan Hamid Awaluddin, Sofyan Djalil, saja. ris Causa (Dr HC) di Gedung AAC DPD RI asal Aceh. beserta tim juru runding RI, serta “Artinya perdamaian ini bukan Dayan Dawood Unsyiah Darus- Serta Gubernur dan Wakil Marty Ahtisari, mantan Presiden milik elite di Aceh, tapi perdama- salam, Banda Aceh, 14 November. Gubernur Aceh, para pejuang per- Finlandia beserta personel ian milik kita semua,” kata Farah Menurut JK, konstitusi secara damaian Aceh, tokoh masyarakat, CMI yang telah memfasilitasi saat memberi pernyataan dalam tegas mengamankan untuk serta para pejabat Pemerintah perundingan RI dan GAM. diskusi 10 tahun perdamaian Aceh memajukan bangsa, meningkat- Aceh, dan bupati/wali kota se Perundingan di Helsinki yang di Hotel Hermes Palace, Banda kan kesejahteraan umum, serta Provinsi Aceh. berlangsung lima putaran dalam Aceh, 14 november seperti dilansir mencerdaskan kehidupan bangsa. Tengku Malik Mahmud Al- waktu tujuh bulan berjalan cukup serambinewscom. “Muaranya tertuju kepada Haythar mengatakan, perdamaian dinamis dan penuh ketegangan. Farah yang mengaku pernah kesejahteraan dan keadilan di Aceh sudah berlangsung 10 tahun. Perdamaian yang sekarang menghadiri perundigan Gerakan bidang politik, ekonomi, sosial, bu- Perdamaian tersebut tidak terlepas dirasakan merupakan buah Aceh Merdeka (GAM) mengatakan, daya, pertahanan dan keamanan,” dari peran serta JK yang saat itu perundingan tersebut, kata dia. ke depan, peringatan perdamaian kata JK di hadapan Gubernur menjabat Wakil Presiden RI. Pada kesempatan itu, Tengku jangan selalu diadakan di Banda Aceh, Zaini Abdullah, Wali Nang- “Bersama sahabat saya Susilo Malik Mahmud Al-Haythar menga- Aceh. groe Aceh, Tengku Malik Mahmud Bambang Yudhoyono, Presiden RI jak semua pihak mendukung dan “Yang merasakan perang dan Al-Haythar, dan ribuan hadirin ke-6, JK telah memberikan perha- mewujudkan perdamaian Aceh konflik itu orang di daerah, bukan seperti dilansir acehantaranews. tian dan dukungan penuh untuk yang abadi. Aceh yang secara di sini (Banda Aceh). Mereka com.

48 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh Secara umum, kata JK, ekonomi, karena tidak ada bangsa harus ada pemerataan, ukuranya Apalagi daya beli sudah baik, maka kesejahteraan yang ingin dicapai yang sejahtera tanpa pertumbu- adalah pendapatan per kapita. secara umum kondisi masyarakat harus mencakup pengertian yang han ekonomi yang baik. “Untuk mengetahui apakah dalam keadaan sejahtera,” kata luas dengan ukuran yang jelas. Pertumbuhan ekonomi saja pendapatan perkapita sudah baik, JK. Pemerintahan diukur dari sisi tidak cukup, karena pertumbuhan maka ukurannya adalah daya beli.

WALI NANGGROE HARAPKAN ACEH JADI MODEL, MODUL DAN MODAL BAGI KAWASAN

ali Nanggroe menjadi pembicara kunci (keynote untuk perdamaian, karena hal sebagai wilayah cukup strategis Aceh, Tengku speaker) pada malam pembukaan itu merupakan kebutuhan dasar berada di jalur utama pelayaran Malik Mahmud Konferensi Internasional 10 Tahun umat manusia. Namun, meraih dunia, terutama kawasan Selat Al-Haythar MoU Helsinki di Anjong Mon Mata, perdamaian bukanlah proses yang Malaka, Aceh dan Sumatera menyatakan, Banda Aceh, 13 November seperti mudah, butuh perjalanan yang diharap memegang peran kunci perdamaianW telah membawa Aceh dilansir serambinewscom. keras dan rumit. dalam perekonomian dan inves- ke tingkat bisa meyakinkan dunia Tengku Malik Mahmud “Tapi pada akhirnya selu- tasi. bahwa Aceh merupakan tempat Al-Haythar juga berharap agar ruh kita harus secara konsisten Aceh diharapkan menjadi yang indah untuk dikunjungi, pengakhiran konflik Aceh melalui melakukan usaha untuk membuat model , modul dan modal bagi dihuni, juga untuk berinvestasi. jalur perdamaian hendaknya dapat dan mempertahankan perdamaian terwujudnya pembangunan “Kami mendapatkan Aceh diadopsi menjadi model yang baik tersebut,” ujarnya. kawasan yang lebih lestari jauh lebih indah dari sebelumnya bagi penyelesaian konflik, teru- Analis geopolitik mengatakan, sehingga berdampak langsung dan kami tidak ingin ada lagi tama di negara-negara lain yang sejak dahulu kala Aceh memiliki dalam menjaga keseimbangan persoalan yang memecah belah sedang terlibat konflik. peran kunci bagi stabilitas regional ekologi yang mendorong kami sebagai rakyat Aceh,” kata Menurut Tengku Malik dan nasional, sementara dalam kesejahteraan yang memberi mantan ketua Tim Perunding GAM Mahmud Al-Haythar, semua satu dasa warsa terakhir , teru- kontribusi bagi pembangunan di Helsinki tahun 2005 itu saat orang di dunia ini bertarung tama pascakonflik dan bencana nasional multidimensi. TIM

Malam pembukaan Konferensi Internasional 10 Tahun MoU Helsinki di Anjong Mon Mata HIKAYAT

Jambo Hikayat Bineh Gle Cicem Geureuda

Jambo bineh gle rumoh lontuan Garuda turun di tanah luas Dilee saboh jan peuniyoh gata Si malem diwa datang menebas Oh ban troh teuka si rimueng kuran Matamu tajam cakarmu kuat Gata u dalam bah lon di lua Tak jadi hinggap takut tersayat

Reubong lam uteun meulungkiek duroe Garuda terbang melayang-layang Lon jak cok keudroe lam ujeun raya Hinggap sekejab di pohon rindang Bak pi-e sayang keu gata adoe Dahulu kekar tubuhmu garang Adak luka droe hana lon kira Kini meliuk di awang-awang

Kuwah reubong trieng taguen cot uroe Garuda terbang tinggi menjulang Teumon bu adoe musem keunong sa Di awan mega kini terdampar Adak pih kureung lon pajoh keudroe Cakarmu dulu sangatlah tajam Keu gata adoe teutap lon peuna Kini sayapmu diterpa badai

Sikrek ija krong seunalob badan Garudaaaaa………………………… Ulon koh sikhan peulimbot gata Turunlah engkau menyapa bumi Pakon keuh jinoe adoe buleun trang Kepak sayapmu di cakrawala Keu ulontuan tan le taniet na Dahulu engkau pernah berjanji Tapak menancap di nusantara Meusosah payah lon hiroe-satoe Musem meugantoe ka la’en cara Garudaaaa……………………… Adak han ta tem ta mumat jaroe Burung pungguk merindu bulan Meubek hai adoe ta paleng muka Bawalah turun sekeping saja Kalaulah engkau angan tak sampai Jinoe ka taduek lam rumoh geudong Jangan biarkan pungguk merana Jambo lam gampong seujarah gata Beu na ta ingat hai adoe payong Bek leupah lambong ta peugah haba M.Y Bombang

50 DESEMBER2015 KHAzANAH Aceh

Kelembagaan Wali Nanggroe adalah lembaga kepemimpi- Lembaga Wali Nanggroe merupakan amanat Pasal 96, nan adat sebagai pemersatu masyarakat yang independen, pasal 97 dan Pasal 99 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 berwibawa dan berwenang membina dan mengawasi pe- Tentang Pemerintahan Aceh sebagai wujud dari butir 1.1.7 nyelenggaraan kehidupan adat istiadat, bahasa, dan pembe- MoU Helsinki. Lebih lanjut diatur dengan Qanun Aceh No. 9 rian gelar/derajat dan upacara-upacara adat lainnya Tahun 2013 tentang Lembaga Wali Nanggroe.

KeurUkon Katibul Wali Sekretariat Lembaga Wali NanggroE