PENENTUAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI OPERATOR PADA BAGIAN PEMBUATAN PAVING BLOCK DI UD. BATU ALAM KABUPATEN ACEH BARAT

Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

OLEH :

NAMA : EBA OKA NIM : 09C10207035 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI U N I V E R S I T A S T E U K U U M A R F A K U L T A S T E K N I K JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ACEH BARAT 2016

BAB 1

PENDAHULUN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik ( beban kerja) mengakibatkan pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan pengeluaran energi pemulihan energi selama proses kerja berlangsung. Faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran energi selama bekerja antara lain adalah cara pelaksanaan kerja, kecepatan kerja, sikap kerja dan kondisi lingkungan kerja. Faktor yang mempengaruhi pemulihan energi antara lain adalah lamanya waktu istirahat, periode istirahat, dan frekuensi istirahat (Nurmianto. 2003).

Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis dan kelelahan psikologis. Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang timbul karena adanya perubahan faal tubuh. Perubahan faal tubuh dari kondisi segar menjadi letih akan mempengaruhi keoptimalan kinerja pekerja. Pemulihan kondisi faal tubuh untuk kembali pada kondisi segar selama beraktivitas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan periode dan frekuensi yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila lamanya waktu istirahat tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan dampak

1 2

yang negatif, seperti waktu pengerjaan yang lebih lama dan menurunkun produktivitas pekerja (Hendri. 2012).

Waktu istirahat merupakan kebutuhan fisiologis yang tidak dapat ditawar demi untuk mempertahankan kapasitas kerja. Waktu istirahat dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh jabatan yang menimbulkan tegangan mental dan saraf. Istirahat juga dibutuhkan untuk mempertahankan ketangkasan digital, ketajaman indera serta ketekunan konsentrasi mental. Waktu istirahat pendek sendiri merupakan waktu istirahat tambahan yang diberikan kepada pekerja selain waktu istirahat yang telah ditentukan (Theresia, 2006).

Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan asupan makanan dan waktu istirahat yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila asupan makanan dan lamanya waktu istirahat tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. (Sutalaksana, 2006)

Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik maupun mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengurangan gerak akan menimbulkan kebosanan dan rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan pekerja (Manuaba, 2000).

Beban kerja merupakan frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja sendiri meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau 3

penyakit akibat kerja. Beban kerja juga merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja (Purnomo, 2006).

Syamsul, Bahri (2012) dalam penelitiannya di CV. Saqua Pasee

Lhoksumawe yang berjudul “Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek

Berdasarkan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi”. CV. Saqua Pasee merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan Air Minum

Dalam Kemasan (AMDK) yang bermerek IE RO. Berat beban pada pekerjaan pengangkatan dan penurunan kemasan 240 ml sebesar 12,2 Kg, dan kemasan

600ml sebesar 15,3kg yang secara terus-menerus akan mengakibatkan kelelahan walaupun diberikan istirahat 1 jam 30 menit, akan lebih baik lagi diselingi dengan pemberian istirahat pendek serta asupan energi yang sesuai sehingga pekerja akan tidak mudah mengalami kelelahan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya waktu istirahat pendek berdasar beban kerjadi bagian pengangkatan dan penurunan kotak pada CV. Saqua Pasee. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan jumlah energi pada makanan yang harus diberikan sebesar 1895,33 kkl, sedangkan beban kardiovaskuler (% CVL) tertinggi dengan nilai 33,99% tergolong dalam kategori beban kerja sedang. Waktu istirahat pendek yang diberikan adalah pada pukul 10.00 selama 5 menit, pukul 11.00 selama 10 menit, dan pada pukul 15.00 selama 15 menit.

Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Sarwo, Widodo (2008) di

Pabrik Minyak Kayu Putih Krai yang berjudul “Penentuan Lama Waktu Istirahat

Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis”. Pabrik

Minyak Kayu Putih Krai di bawah koordinasi Kesatuan Bisnis Mandiri Industri 4

Non Kayu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah adalah sebuah industri yang menghasilkan produk berupa minyak kayu putih. Proses pengolahan ini terdiri dari beberapa proses, diantaranya adalah proses pengisian daun kedalam ketel daun, kemudian dilakukan proses destilasi, pendinginan, dan yang terakhir adalah proses pemisahan air dan minyak kayu putih. Penelitian ini bertujuan untuk menilai beban kerja pekerja dan mengklasifikasi beban kerja dengan membandingkan dengan beban kerja standar, sehingga dapat mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada stasiun persiapan dan pengolahan, serta menentukan lama waktu istirahat bagi pekerja pada stasiun persiapan dan stasiun pengolahan.

Berdasarkan hasil penelitian untuk rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler ( % CVL) pada stasiun persiapan adalah 99.85 denyut/menit dan

28,64% sehingga tergolong dalam kategori beban kerja ringan,karena (99.85< 100 denyut/menit dan 28.64< 30 %. Dan dari perhitungan total metabolisme diperoleh nilai 392.46 Kkal/jam sehingga masuk dalam kategori beban kerja berat karena

(392.46>350 – 500 Kkal/jam) Sedangkan Pada stasiun pengolahan diperoleh rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler (% CVL) 99.89 denyut/menit dan 25.23 % yang tergolong dalam kategori beban kerja ringan. Sedangkan dari perhitungan total metabolisme diperoleh nilai 383.645 Kkal/jam yang masuk dalam kategori beban kerja berat. Penentuan waktu istirahat berdasarkan beban kerja ditentukan dengan pendekatan fisiologis. Berdasarkan pendekatan fisiologis menyatakan bahwa waktu istirahat saat ini sudah cukup memadai, sehingga tidak dibutuhkan waktu penambahan waktu istirahat pada kedua sistem kerja tersebut.

(Rt=0). Waktu istirahat saat ini sebesar 60 menit. 5

UD. Batu Alam merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan paving block. Bagian pembuatan paving block ini terdiri dari beberapa proses, diantaranya Pengadukan Bahan Baku, kemudian Menggangkat Bahan

Baku Kedalam Bak, kemudian Mengangkat Bahan Baku Kemesin Pencetakan,

Mencetak Paving Block, Meletakkan Paving Block Ketempat Pengeringan dan

Mengangkat Paving Block Ketempat Perendaman, sehingga dari penelitian ini dapat mengetahui tingkat beban kerja dari masing-masing pekerja. Istirahat yang diberikan oleh operator UD. Batu Alam kepada pekerjanya adalah dari pukul

12.30 - 13.30 Wib, walaupun istirahat yang diberikan 1 jam tetapi dengan beban kerja yang begitu berat secara terus-menerus maka akan lebih baik lagi diselingi dengan pemberian istirahat pendek serta asupan energi yang sesuai sehingga pekerja akan tidak mudah mengalami kelelahan dini.

Kelelahan timbul sebagai salah satu mekanisme perlindungan terhadap tubuh tubuh terhindar dari kecelakaan kerja dan memberikan sejumlah signal akan perlunya waktu istirahat, sehingga dari lamanya waktu kerja berdasarkan ketentuan yang ditetapkan (8 jam per hari), maka perlu di tentukan waktu istirahat pendek agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani pekerja tetap dapat dipertahankan dan produktivitas dapat meningkat dengan memberi asupan energi pada makanan yang di konsumsi pekerja.

Dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Penentuan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi Operator Pada

Bagian Pembuatan Paving Block Di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat”.

6

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menilai beban kerja pekerja pada pembuatan paving block

dan mengklasifikasikan beban kerja?

2. Bagaimana mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada

bagian Pembuatan Paving Block dan menilai asupan makanan?

3. Bagaimana menentukan lama waktu istirahat pendek bagi pekerja pada

bagian Pembuatan Paving Block?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Menentukan nilai beban kerja pekerja pada pembuatan paving block

dan mengklasifikasikan beban kerja.

2. Menentukan tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada bagian

Pembuatan Paving Block dan menilai asupan makanan.

3. Menentukan lama waktu istirahat pendek bagi pekerja pada bagian

Pembuatan Paving Block.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi perusahaan, mahasiswa dan perguruaan tinggi yang meliputi:

1. Bagi Perusahaan

1) Memberikan informasi bagi perusahaan untuk menentukan lama

waktu istirahat pendek yang sesuai bagi pekerja. 7

2) Memberikan masukan bagi tenaga kerja mengenai manfaat waktu

istirahat bagi kesehatannya maupun dalam menjaga ketahanan serta

kapasitas kerjanya.

3) Memberikan gambaran serta masukan bagi tenaga kerja maupun

perusahaan tentang pentingnya penerapan waktu istirahat pendek di

samping waktu istirahat yang telah ditentukan, dalam upaya

peningkatan kesehatan kerja dan peningkatan produktivitas

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan penambah wawasan aplikasi keilmuan Teknik Industri

tentang pentingnya penerapan waktu istirahat pendek dalam bekerja.

3. Bagi Jurusan Teknik Industri

Menjadi tambahan literatur di Jurusan Teknik Industri yang dapat

dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi

dan prosedur pentingnya penerapan waktu istirahat pendek dalam

bekerja.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua hal, yaitu batasan penelitian dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini.

1.5.1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitan ini, sehingga hasil yang diperoleh dapat benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal- hal yang membatasi lingkup penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan hanya pada bagian Pembuatan Paving Block di

UD. Batu Alam. 8

2. Penilaian beban kerja dilakukan berdasarkan metabolisme tubuh yang

meliputi denyut nadi atau denyut jantung.

3. Penentuan lama waktu istirahat pendek menggunakan pendekatan

fisiologis berdasarkan persamaan Murrel.

4. Asupan makanan pekerja sesuai yang dikonsumsi dan hanya selama 1

minggu waktu pengamatan.

1.5.2. Asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pekerja yang diamati adalah pekerja yang bekerja dalam kondisi normal

serta sehat secara jasmani dan rohani.

2. Mekanisme dan aktivitas setiap stasiun pada perusahaan berjalan

normal.

3. Proses produksi tidak mengalami perubahan.

4. Tidak ada perubahan metode kerja selama penelitian berlangsung.

5. Pekerja dengan jujur mengisi lembar pengamatan mengenai asupan

makanan sehari-hari.

6. Takaran makanan yang telah dibakukan beratnya yang sesuai dari daftar

komposisi bahan makanan.

9

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

BAB 1. PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, batasan masalah dan asumsi yang digunakan dan sistematika

penulis Tugas Akhir.

BAB 2. LANDASAN TEORI

Mejelaskan tentang dasar-dasar teori yang mendukung dalam analisis

pemecahan masalah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan sebagai kerangka

dalam pengumpulan data, pengolahan data, maupun pemecahan masalah.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Menguraikan tentang data yang dikumpulkan dan pengolahannya untuk

memecahkan masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah

ditentukan.

BAB 5 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Menguraikan tentang pembahasan-pembahasan yang dilakukan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengevaluasi perbedaan-

perbedaan yang terlihat antara hasil studi dengan fakta di lapangan, serta

memberikan penjelasan secara ilmiah.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan

peneliti kepada perusahaan.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala aktivitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, 2004).

Ergonomi merupakan studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anantomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan serta evaluasi dari sebuah produk. (Nurmianto, 1996)

Peranan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun

(desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem rangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk peragaan visual (visual display unit station).

10 11

2.2. Tujuan Ergonomi

Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi menurut (Tarwaka, 2004 ) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya

pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja

fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan

meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif

maupun setelah tidak produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek

teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang

dilakukan sehingga tercipta kualitas hidup yang tinggi.

2.3. Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi

Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk menyerasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan segala keterbatasan manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi. Dalam kata lain, tuntutan tugas tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak boleh terlalu berlebihan

(overload). Karena keduanya, baik underload maupun overload akan menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan tuntutan tugas tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 2.1 berikut. 12

Gambar 2.1 Konsep Dasar Keseimbangan dalam Ergonomi

(Sumber: dalam Tarwaka, 2004 : 8)

1. Kemampuan Kerja (Work Capacity) Kemampuan seseorang sangat

ditentukan oleh:

1) Personal Capacity (Karakteristik Pribadi); meliputi faktor usia, jenis

kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama

dan kepercayaan.

2) Physicological Capacity (Kemampuan Fisiologis); meliputi

kemampuan dan daya tahan cardio-vaskuler, syaraf otot, panca

indera.

3) Biomechanical Capacity (Kemampuan Biomekanik) berkaitan

dengan kemampuan dan daya tahan sendi dan persendian, tendon

dan jalinan tulang.

2. Tuntutan Tugas (Task Demand) Tuntutan tugas pekerjaan /aktivitas

tergantung pada: 13

1) Task and Material Characteristic (Karakteristik tugas dan Material)

ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe, kecepatan

dan irama kerja.

2) Organization Characteristic: berhubungan dengan jam kerja dan jam

istirahat, shift kerja, cuti dan libur, manajemen.

3) Environmental Characteristic: berkaitan dengan teman setugas,

kondisi lingkungan kerja fisik, norma, adat kebiasaan dan sosial-

budaya.

3. Performansi (Performance) Permormansi atau tampilan seseorang

sangat tergantung kepada rasio besarnya tuntutan tugas dengan

besarnya kemampuan yang bersangkutan. Dengan demikian, apabila:

1) Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) lebih besar dari pada

Kapasitas kerja (Work Capacity), maka hasil akhirnya berupa:

ketidaknyamanan overstress, kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa

sakit dan tidak produktif.

2) Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) lebih rendah dari pada

Kapasitas kerja (Work Capacity), maka hasil akhirnya berupa:

undertress, kebosanan, kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak

produktif.

3) Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan

dinamis (Task Demand = Work Capacity) sehingga tercapai kondisi

lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan produktif.

14

2.4. Fisiologi

Kriteria fisiologis dari kegiatan manusia biasanya ditentukan berdasarkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Usaha untuk menentukan besarnya tenaga yang setepat-tepatnya berdasarkan kriteria ini agak sulit karena perubahan fisik dari keadaan normal menjadi keadaan fisik yang aktif akan melibatkan beberapa fungsi fisiologis yang lain, seperti tekanan darah, peredaran udara dalam paru-paru, jumlah oksigen yang digunakan, jumlah karbondioksida yang digunakan, temperatur badan, banyaknya keringat dan komposisi kimia dalam urine darah. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan jantung dan kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh lingkungan, atau oleh tekanan akibat kerja keras, dimana ketiga tekanan tersebut sama pengaruhnya. Sehingga apabila kecepatan denyut jantung seseorang meningkat, akan sulit ditentukan apakah akibat kerja, akibat rasa takut atau akibat temperatur ruangan yang terlalu panas. Dengan demikian pengukuran berdasarkan kriteria Fisiologis dapat digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh tersebut kecil, atau situasi kerjanya harus dalam keadaan normal (Sutalaksana,

2000)

Pengukuran berdasarkan kecepatan denyut jantung akan mudah dilakukan tetapi pengukuran ini kurang tepat dibandingkan dengan konsumsi oksigen karena lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor individu, seperti emosi, kondisi fisik, kelamin, dan lain-lain. Sehubungan dengan pekerjaannya sendiri, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran tenaga selama bekerja, diantaranya cara melaksanakan kerjanya, kecepatan kerjanya, sikap pekerja, kondisi lingkungan, dan lain-lain.

15

2.5. Beban Kerja

Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan dan melakukan pekerjaan.

Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.

Dipihak lain, bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya.

Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun mental (Tarwaka,

2004).

Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik dalam kemampuan fisik, maupun kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut.

Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran jasmani, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang bersangkutan.

2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Secara umum hubungan antara beban kerja dan kapsitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik faktor internal maupun faktor eksternal (Tarwaka, 2004).

1. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar

tubuh pekerja, meliputi: 16

1) Tugas-tugas (task) Meliputi tugas bersifat fisik seperti, stasiun kerja,

tata ruang tempat kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara

angkut, beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental

meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja

dan sebagainya.

2) Organisasi Kerja Organisasi kerja meliputi lamanya waku kerja,

waktu istirahat, shift kerja, sistem kerja dan sebagainya.

3) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja ini dapat memberikan beban

tambahan yang meliputi, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja

kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.

2. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh

akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal yang berpotensi sebagai

stressor, meliputi:

1) Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi,

kondisi kesehatan, dan sebagainya).

2) Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan,

dan sebagainya).

2.5.2. Penilaian Beban Kerja Fisik

Penilaian beban kerja dapat dilakukan dengan dua metode secara objektif, yaitu metode penilaian langsung dan metode penilaian tidak langsung. (Tarwaka,

2004).

17

1. Metode Penilaian Langsung

Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang

dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan oksigen selama

bekerja. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang

diperlukan untuk dikonsumsi. Meskipun metode pengukuran asupan

oksigen lebih akurat, namun hanya dapat mengukur untuk waktu kerja

yang singkat dan diperlukan peralatan yang mahal. Berikut adalah

kategori beban kerja yang didasarkan pada metabolisme, respirasi suhu

tubuh dan denyut jantung menurut Christensen (1991) pada tabel 2.1

berikut:

Tabel 2.1. Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan denyut Jantung Konsumsi Ventilasi Suhu Denyut Jantung Beban Kerja Oksigen (l/min) Paru (l/min) Rektal (C) 0 (denyut/min) Ringan 0,5 – 1,0 11 - 20 37,5 75 -100 Sedang 1,0 – 1,5 20 - 30 37,5 – 38,0 100 - 125 Berat 1,5 – 2,0 31 - 43 38,0 – 38,5 125 - 150 Sangat Berat 2,0 – 2,5 43 - 56 38,5 – 39,0 150 - 175 Sangat Berat Sekali 2,5 – 4,0 60 -100 >39 >175 Sumber: Christensen (1991:169). Encyclopedia of occupational Health and Safety

Tabel 2.2. Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2 max) mL/(Kg-min) Umur (Tahun) Kategori < 30 30 - 39 40 - 49 > 50 Sangat Buruk < 25,0 < 25 < 25,0 - Buruk 25,0 – 33,7 25,0 – 30,1 25,0 – 26,4 25,0 Biasa 33,8 – 42,5 30,2 – 39,1 26,5 – 35,4 25,0 – 33,7 Baik 42,6 – 51,5 39,2 – 48,0 35,5 – 45,5 33,8 – 43,0 Sangat Baik > 51,6 > 48,1 > 45,1 > 43,1 Sumber: Konz (1996). Phsyiology of Body Movement. Kansas State University

Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis sebagai berikut :

E  1.80411 - 0.0229038 X  4,71733 x 10-4 X2 ...... (2.1.)

Dimana : E = Energi (Kkal/menit) 18

X = Kecepatan denyut jantung/nadi (denyut/menit)

Sumber: Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA (vol 12 Agusstus 2007)

2. Metode Penilaian Tidak Langsung

Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut

nadi selama bekerja. Pengukuran denyut jantung selama bekerja

merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan

metode 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat

dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

10 Denyut Denyut Nadi (Denyut/Menit)  x60 ...... (2.2.) Waktu Perhitungan

Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, sangkil dan murah juga tidak diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa. Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yaitu:

1. Denyut Nadi Initial (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum

pekerjaan dimulai.

2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi initial dengan

denyut nadi kerja.

Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting didalam peningkatan cardiat output dari istirahat sampai kerja maksimum.

Peningkatan yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja maksimum didefinisikan sebagai Heart Rate Reverse (HR Reverse) yang 19

diekspresikan dalam presentase yang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Tarwaka, 2004).

DNK  DNI %HRReverse  x100...... (2.3.) DN  DNI Max

Denyut Nadi Maksimum (DNMax) adalah :

(220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur) untuk perempuan

Lebih lanjut untuk menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskuler (cardiovasculair load = % CVL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. 100 x DNK  DNI %CVL  ...... (2.4.) DN Max  DNI

Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.3. Klasifikasi Berat Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL % CVL % CVL

< 30 % Tidak terjadi kelelahan

30 % - 60 % Diperlukan Perbaikan

60 % - 80 % Kerja dalam waktu singkat

80 % - 100 % Diperlukan tindakan segera

> 100 % Tidak diperbolehkan beraktivitas (Sumber : Tarwaka, 2004 Hal 97-102)

Selain cara tersebut diatas cardivasculair strain dapat diestimasi menguunakan denyut nadi pemulihan (heart rate recovery) atau dikenal dengan Metode Brouha. Keuntungan metode ini adalah sama sekali tidak 20

menganggu atau menghentikan pekerjaan, karena pengukuran dilakukan

setelah subjek berhenti bekerja. Denyut nadi pemulihan (P) dihitung pada akhir

30 detik menit pertama, kedua dan ketiga (P1, P2, P3). Rerata dari ketiga nilai

tersebut dihubungkan dengan total cardiac cost dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Jika P1 – P3 ≥ 10 atau P1, P2, P3 seluruhnya < 90, nadi pemulihan

normal.

2. Jika rerata P1 yang tercatat ≤ 110, dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban

kerja tidak berlebihan (not excessive).

3. Jika P1 – P3 < 10 dan Jika P3 > 90, perlu redesaian pekerjaan.

Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadi

pada ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran

(individual fitness) dan pemaparan lingkungan panas. Jika pemulihan nadi

tidak segera tercapai maka diperlukan redesain pekerjaan untuk mengurangi

tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun variabel

keseluruhan dari variabel bebas task (tugas), organisasi kerja dan lingkungan

kerja yang menyebabkan beban kerja tambahan.

2.6. Kelelahan Kerja

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.

Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. 21

Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.

Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot, sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas). Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipaksa untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produktivitas pekerja. Kelelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan. Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum, Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke dalam 7 bagian yaitu:

1. Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata

2. Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang

berlebihan

3. Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan

mental atau intelektual

4. Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan

berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti pada

pekerjaan yang membutuhkan keterampilan

5. Kelelahan karena pekerjaan yang bersifat monoton

6. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka

panjang 22

7. Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan

memulai periode tidur yang baru

Sampai saat ini masih berlaku dua teroi tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat. Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Suma’mur menyatakan bahwa produktivitas mulai menurun setelah empat jam bekerja terus menerus (apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh menurunnya kadar gula di dalam darah.

Itulah sebabnya istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah empat jam bekerja terus menerus agar pekerja memperoleh kesempatan untuk makan dan menambah energi yang diperlukan tubuh untuk bekerja.

Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi menyebabkan dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf menjadi berkurang dan menyebabkan menurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi otot serta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehingga semakin lambat gerakan seseorang menunjukkan semakin lelah kondisi seseorang. Berikut ini merupakan gejala-gejala atau perasaan-perasaan yang menjadi patokan datangnya kelelahan.

1. Perasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki terasa berat,

menguap, pikiran terasa kacau, mengantuk, mata terasa “berat”, kaku 23

dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, dan merasa

ingin berbaring.

2. Merasa susah berpikir, lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat

berkonsentrasi, tidak dapat memperhatikan sesuatu, cenderung lupa,

kurang kepercayaan diri, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat

mengontrol sikap, dan tidak dapat tekun dalam pekerjaan.

3. Sakit kepala, kekakuan bahu, merasa nyeri di punggung, pernapasan

tertekan, haus, suara serak, merasa pusing, spasme dari kelopak mata,

tremor pada anggota badan, dan merasa kurang sehat badan.

Gejala-gejala yang termasuk kelompok 1 menunjukkan pelemahan kegiatan, kelompok 2 menunjukkan pelemahan motivasi dan kelompok 3 menunjukkan kelelahan fisik akibat psikologis. Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus sikap kerja statis harus dihindari dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh. Sedangkan untuk menilai tingkat kelelahan seseorang dapat dilakukan pengukuran kelelahan secara tidak langsung baik secara objektif maupun subjektif.

2.6.1. Proses Terjadinya Kelelahan

Selama tubuh melakukan pekerjaan yang berat maka tubuh akan berkompetisi dengan melakukan proses yang berlangsung amat cepat, akibatnya tubuh dapat kekurangan oksigen. Pada saat inin glikogen akan dirombak atau dipergunakan sebagai energi melalui proses yang bersifat anaeorobic/glikolisis yang berakhir dengan pembentukkan asam laktat. Akan tetapi bila telah cukup 24

istirahat berarti juga tubuh mendapat cukup oksigen, maka hati dapat mengubah kembali asam laktat menjadi glikogen (glikogen hati), peristiwa ini disebut proses glikoneogenesis dan selanjutnya bila perlu dapat terjdi proses glikogenolisis yaitu glikogen dapat diubah menjadi glukosa bebas yang beredar dalam darah.

Keseluruhan proses yang sifatnya bolak-balik (reversible) tersebut disebut siklus

Cori. Andaikan perubahan yang sifatnya reversible ini terhambat karena tubuh tidak menerima cukup oksigen, maka akan terjadi penumpukkan asam laktat dalam otot yang menyebabkan terjadinya kelelahan otot, keadaan ini disebut fatique (rigor otot) karena terjadinya proses aksidifikasi (keasaman) oleh asam laktat.

2.6.2. Langkah-langkah Mengatasi Kelelahan

Adapun beberapa langkah untuk mengatasi kelelahan adalah sebagai berikut:

1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh.

2. Bekerja dengan menggunakan metode kerja yang baik, misalnya

bekerja dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan.

3. Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya pengeluaran tenaga tidak

melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan-batasan.

4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan

pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat dan sarana-sarananya,

masa libur, rekreasi, dan lain-lain.

5. Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperatur,

kelembaban, warna, sirkulasi udara, kebisingan, dan lain-lain. 25

6. Berusaha mengurangi monotoni dan ketegangan akibat kerja, misalnya

dengan menggunakan warna dan dekorasi ruangan kerja, menyediakan

musik, olahraga, dan lain-lain.

2.7. Konsumsi Oksigen

Jika 1 liter oksigen dikonsumsikan oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan energi dari oksigen sebesar 4,8 Kkal. Pengertian 1 Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 liter air dari tubuh 14,5 C. Pada orang yang bekerja berat menurut Nurmianto (1996) bahwa kerja berat akan menyebabkan kekurangan oksigen (oxygen debt) setelah 5 menit aktivitas berlangsung. Jika bekerja terus –menerus, maka terjadi akumulasi oxygen debt yang selanjutnya terjadi metabolisme aneorobik. Akumulasi kekurangan oksigen karena digunakan selama kerja akan diterima (dipulihkan kembali) ketika beristirahat yang selanjutnya tubuh akan menjadi segar kembali.

Selain denyut nadi dan kebutuhan energi dalam perancangan sistem kerja juga perlu diperkirakan jumlah kebutuhan oksigen yang dapat dihitung dengan rumus:

 X 75   Konsumsi Oksigen   x0,1 0,5 ...... (2.5.)  5  

Dimana : X = Kecepatan denyut nadi

(Sumber : Nurmianto, Eko. 1996)

2.8. Total Metabolisme (Total Metabolism)

Salah satu proses yang paling penting dalam badan manusia ialah berubahnya energi kimia dari makanan menjadi panas dan tenaga mekanik.

Makanan dipecah di dalam usus menjadi senyawa kimia sederhana sehingga dapat 26

diserap oleh dinding alat pencerna sampai ke aliran darah. Bagian besar dari pecahan makanan lalu diangkut ke hati untuk disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen, dan jika dibutuhkan lalu dilepaskan ke dalam aliran darah sebagian besar dalam bentuk senyawa gula.

Gambar 2.2 Proses Metabolisme Tubuh (Nurmianto, Eko. 1996).

Segenap perubahan yang menyangkut bahan makanan itu disebut ” metabolisme ”. Oleh proses metabolik itulah energi dihasilkan dan dipakai untuk kerja mekanis melalui sarana kimiawi di dalam otot. Sedangkan yang dimaksud metabolisme basal adalah konsumsi energi secara konstan pada saat istirahat dengan perut dalam keadaan kosong, yang mana tergantung pada ukuran berat badan dan jenis kelamin.

2.9. Energi

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, 27

lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya.

2.9.1. Sejarah Energi

Melalui percobaan pada kelinci dan manusia, pada akhir abad ke-18 ahli kimia Prancis, Lavoiser menarik kesimpulan bahwa “Hidup adalah suatu proses pembakaran” yang membutuhkan oksigen. Jumlah oksigen yang diperlukan meningkat setelah makan dan latihan.

Peneliti-peneliti selanjutnya Reynault dan Reiset (Prancis), Pettenkoffer dan Voit (Jerman) terkenal atas keberhasilan mereka membangun ruangan respirasi (respiration chamber) guna mengukur penggunaan energi oleh manusia melalui pengukuran oksigen yang dikonsumsi dari karbondioksida yang doproduksi melalui pernafasan serta pengluaran nitrogen melalui urine. Ruangan ini kemudian dikenal sebagai Kalorimeter Bom (Bomb Calorimeter). Atwater, seorang murid Voit yang pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat melalui penelitian-penelitiannya pada manusia memantapkan pengetahuan tentang faali energi yang kemudian dugunakan sebagai dasar penentuan kebutuhan energi manusia. Data biro pusat statistik tahun 1996 menunjukkan bahwa komposisi konsumsi energi makanan rata-rata sehari orang 10,8% berasal dari protein, 20,6% dari lemak dan seleihnya yaitu 68,6% dari karbohidrat. Angka- angka ini untuk konsumsi makanan di Amreka Serikat adalah 12 % dari protein ,

30-45% dari lemak, dan 43-58% dari karbihidrat. Untuk memelihara kesehatan yang baik suaut penduduk , WHO (1990) menganjurkan rata-rata konsumsi energi makanan sehari adalah 10-15% berasal dari protein, 15-30% dari lemak, dan 55- 28

75% dari karbohidrat. Dengan demikian, komposisi konsumsi makanan rata-rata di Indonesia sudah mendekati komposisi konsumsi yang dianjurkan oleh WHO.

2.9.2. Bentuk Energi

Dalam sistem biologik berbagai bentuk energi yaitu solar, kimia, mekanis, elektris dan panas dapat salingg tukar-menukar. Hal ini sesuai dengan hukum pertama termodinamika, yang menyatakan bahwa energi hanya dapat berubah bentuknya, namun tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Hewan berbeda dengan tumbuh-tumbuhan dalam hal kemampuan menggunakan energi solar yang berasal dari matahari. Tumbuh-tumbuhan dapat menggunakan energi solar untuk mensintesis molekul kompleks, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Hewan sebaliknya bergantung pada kemanpuan sintesis tumbuh-tumbuhan ini untuk memperoleh energi kimia. Energi kimia yang diperoleh hewan ndalam bentuk makanan digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanis (kontraksi otot), elektris

(pemeliharaan kestabilan ion antar membran sel) dan kimia (sintesis molekul baru).

Proses perubahan energi makanan ke dalam bentuk-bentuk energi lain ini tidak seluruhnya berjalan dengan efisien; sekitar 75% energi makanan dikeluarkan dalam bentuk panas. Kecuali pada suhu lingkungan yang sangat rendah, panas yang dikeluarkan sebagai produk samping ini cukup untuk memelihara suhu tubuh, terutama bila tubuh dibalut dengan pakaian. Bila penggunaan energi ini meningkat secara berarti, panas ekstra yang dihasilkan sering berlebihan untuk pemeliharaan suhu tubuh, sehingga dikeluarkan dalam bentuk keringat.

29

2.9.3. Satuan Energi

Satuan energi dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal). Satu kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebanyak 10C. Sering juga digunakan istilah kalori. Satu kalori adalah 0,001 kkal.

Istilah kilokalori digunakan untuk menyatakan jumlah kilokalori tertentu, sedangkan istilah kalori untuk menyatakan energi secara umum.

Di Eropa dan Kanada ada kecenderungan untuk menggunakan unit kilojoule (kJ). Satu kilojoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser suatu benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dengan 1 Newton (unit kekuatan). 1 kkal = 4,18 kJ.

Kalorimeter adalah pengukuran jumlah panas yang dikeluarkan. Nilai energi bahan makanan dan pengeluaran energi sehari seseorang diukur dengan cara kalorimeter dan diucapkan dalam kilokalori. Bila jumlah panas yang dihasilkan diukur secara langsung, dinamakan kalorimetri langsung dan bila panas yang dihasilkan diukur secara tidak langsung dinamakan kalorimetri tidak langsung.

2.9.4. Kebutuhan Energi

Kebutuhan Energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui kebutuhan energi termasuk kebutuhan 30

untuk pembentukan jaringan-jaringan baru atau untuk sekresi yang sesuai dengan kesehatan.

Ada 2 hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan energi total seseorang, yaitu:

1. Hukum konversi tenaga yang berbunyi Produksi energi total dalam

tubuh = energi dalam makanan yang dikonsumsi dikurangi energi

dalam ekskreta dan energi untuk pertumbuhan.

2. Produksi energi total didalam tubuh berfungsi untuk:

1) Melakukan kerja internal (melangsungkan proses kerja tubuh yang

minimal = basal metabolisme)

2) Melakukan kerja eksternal

3) Menutup pengaruh makanan yang disebut “Specific Dynamic

Action” (SDA) dari makanan

2.10. Basal Metabolisme

Basal metabolisme merupakan energi minimal yang diperlukan untuk memperthankan proses-proses hidup yang pokok disebut “Basal Metabolisme”.

Proses hidup pokok ini meliputi sistem kerja:

1. Mempertahankan tonus otot

2. Sistem sirkulasi

3. Pernafasan

4. Kelenjar-kelenjar dan aktivitas seluler

Tubuh manusia seakan-akan merupakan mesin yang tidak pernah berhenti bekerja. Demkian pula sel-sel dari jaringan-jaringan tubuh merupakan organisme yang selalu aktif menjalankan proses hidup. Tenaga atau energi untuk 31

mempertahankan proses hidup tersebut sebagian digunakan oleh organ tubuh untuk melakukan kegiatannya seperti jantung berdenyut, paru-paru berkembang kempis, usus menggerakkan makanan dengan ritme peristaltik, hati, ginjal, dan kelenjar-kelenjar bekerja menjalankan fungsinya. Sebagian energi yang lebih banyak lagi dipergunakan untuk melakukan proses oksidasi dalam jaringan untuk mempertahankan tonus otot.

2.10.1. Pengukuran Basal Metabolisme

Pengukuran energi basal metabolisme dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Pengukuran secara langsung (Direct Calorimetry)

Cara ini menggunakan Kalorimater. Untuk mengukur secara langsung

orang dimasukkan ke dalamnya setelah orang tersebut memenuhi

ketentuan-ketentuan seperti diatas dapat diukur basal metabolismenya.

Panas dihasilkan oleh tubuh orang yang diukur ditangkap oleh air

yang jumlahnya telah diketahui dan berada dalam pipa saluran yang

melingkar sekeliling dinding ruang kalorimeter yang diisolasi rapat.

Dengan alat-alat yang diciptakan secara teliti dapat diukur kenaikan

suhu air dalam pipa yang diakibatkan oleh panas yang dikeluarkan

oleh tubuh orang terukur.

2. Pengukuran tak langsung

Cara ini dilakukan dengan menggunakan persyaratan seperti yang

disebutkan diatas dan ditambah dengan penggunaan alat untuk

mengukur jumlah gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2)

dari pernafasan (respirasi) orang yang bersangkutan. Dengan alat ini 32

dapat dihitung banyaknya energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi

dalam tubuh orang yang diukur menggunakan data jumlah oksigen

yang tercatat. Dengan cara ini dapat pula ditentukan rasio antara

jumlah produksi CO2 dengan O2 yang dikonsumsi pada pernafasan.

Rasio ini biasa disebut “Respiratory Quotient” (RQ). Secara empiris

dapat pula ditentukan korelasi antara RQ dengan jumlah energi yang

dihasilkan, sehingga apabila RQ diketahui maka jumlah energi dapat

pula ditentukan. Dari banyak penelitian yang dilakukan ternyata

indeks paling berpengaruh terhadap Angka Metabolisme Basal

(AMB) adalah berat badan dan umur. Dengan menggunakan rumus

regresi linier, FAO/WHO/UNU/1985 telah mengeluarkan rumus

untuk menaksir nilai AMB dari berat badan, dapat dilihat pada Tabel

2.4 berikut.

Tabel 2.4. Rumus untuk Menaksir Nilai Angka Metabolisme Basal (AMB) Kelompok Umur BMR (kkal/hari) (Tahun) Pria Wanita 0-3 60,9 B + 54 61,0 B + 51 3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499 10-18 17,5 B + 651 12,2 B + 746 18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496 30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 ≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596 Sumber : FAO / WHO/ UNU, Energi and protein Requirements 1985.

Keterangan : B = Berat Badan (kg)

2.11. Asupan Makanan

Manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan merupakan sumber energi untuk menunjang semua kegiatan atau aktivitas manusia. Manusia yang kurang makanan akan lemah baik daya kegiatan, 33

pekerjaan fisik atau daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang diterima tubuhnya yang dapat menghasilkan energi. (Suhardjo, 2003).

Tercapainya konsumsi energi rata-rata per orang per hari untuk energi

2150 Kal dan protein 46,2 gram, untuk mencapai hal tersebut harus tersedia energi per orang per hari sebesar 2500 Kal dan 55 gram protein, dimana 15 gram berasal dari protein hewani yang terdiri atas 9 gram protein ikan dan 6 gram protein yang berasal dari ternak. Kekurangan energi protein (KEP) merupakan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari- hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa, 2002).

Asupan makanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap hari. Umumnya asupan makanan di pelajari untuk di hubungkan dengan keadaan gizi. Informasi ini dapat digunakan untuk perencanaan pendidikan gizi khususnya untuk menyusun menu atau intervensi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), mulai dari keadaan kesehatan dan gizi pekerja serta produktivitasnya. (Sumarno, 1997).

\ 2.12. Hubungan Asupan Makanan Terhadap Kelelahan Kerja

Asupan makanan merupakan semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap hari. Hubungkan asupan makanan dengan kelelahan kerja adalah keadaan dimana kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja yang di sebabkan asupan makanan yang di konsumsi sehari-hari kurang memadai seperti gizi, nutrisi, dan protein.

Kelelahan kerja merupakan reaksi fungsionil dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi). Sistem penghambat 34

terdapat di thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan untuk tidur. Adapun sistem penggerak terdapat dalam formatio retikularis yang dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari peralatan dalam tubuh untuk bekerja. Maka keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja diantara dua sistem antagonistis tersebut. Apabila sistem penghambat lebih kuat, seseorang berada dalam kelelahan. Sebaliknya, manakala sistem aktivasi lebih kuat seseorang dalam keadaan segar untuk bekerja (Suma‘mur, 1989).

Secara fisiologi dapat dijelaskan bawah kelelahan merupakan akumulasi asam laktat yang terjadi di otot, saraf tepi dan sentral. Pada saat otot berkontraksi, glikogen diubah menjadi asam laktat. Asam ini merupakan produk yang dapat menghambat kontinuitas kerja otot sehingga terjadi kelelahan. Pada stadium pemulihan terjadi proses yang mengubah asam laktat menjadi glikogen kembali sehingga memungkinkan otot-otot dapat berubah normal. Penyediaan oksigen yang ada dalam tubuh turut berperan dalam kecepatan pemulihan fungsi otot.

Kekurangan oksigen dan adanya penimbunan hasil metabolisme otot yang tidak masuk dalam aliran darah akan menimbulkan kelelahan. Kelelahan juga diatur oleh saraf pusat yang ada di otak. Pada susunan saraf pusat ini terdapat aktivasi

(penggerak) dan inhibisi (penghambat). Sistem aktivasi bersifat simpatis yang merangsang saraf untuk bekerja (Grandjean, 2000).

Sedangkan inhibisi bersifat parasimpatis yang menghambat kemampuan seseorang untuk bereaksi. Agar tenaga kerja berada dalam keserasian, maka kedua sistem ini harus memberikan stabilitas kepada tubuh. Pengaruh sistem aktivasi ini lebih kuat, maka tubuh berada dalam keadaan siaga untuk merespon stimulus.

Namun, apabila sistem inhibisi lebih kuat dan sistem aktivasi rendah, maka tubuh 35

akan mengalami penurunan kesiagaan untuk bereaksi terhadap suatu rangsang, sehingga terjadi kelelahan. (Grandjean, 2000).

2.13. Gizi Kerja

Memberi energi Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.

Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan (Almatsier Sunita, 2009)

Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu:

1. Memberi energi

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak

dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang

diperlukan oleh tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh

karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan

mengganti sel-sel yang rusak.

3. Mengatur proses tubuh

Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses

tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak

sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan

membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat

infektif dan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Mineral 36

dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi, fungsi

normal syaraf dan otot.

2.14. Pemulihan Energi Saat Istirahat

Irama antara konsumsi energi dan pembayaran kembalinya, atau pergantian antara bekerja dan pemulihannya berlaku sama bagi semua fungsi tubuh. Ia diperlukan bagi keseluruhan orang maupun jantung atau otot. Waktu istirahat merupakan kebutuhan Fisiologis yang tidak dapat ditawar demi untuk mempertahankan kapasitas kerja.

Waktu istirahat dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh jabatan yang menimbulkan tegangan mental dan saraf. Istirahat juga dibutuhkan untuk mempertahankan ketangkasan digital, ketajaman indera serta ketekunan konsentrasi mental.

Menurut Suma’mur (1982) bahwa bekerja adalah anabolisme yakni mengurangi atau menggunakan bagian-bagian yang telah dibangun sebelumnya.

Dalam keadaan demikian, sistem syaraf utama yang berfungsi adalah komponen simpatis. Maka pada kondisi seperti itu, aktivitas tidak dapat dilakukan terus- menerus, melainkan harus diselingi istirahat untuk memberi kesempatan tubuh melakukan pemulihan. Pada saat istirahat tersebut, maka tubuh mempunyai kesempatan membangun kembali tenaga yang telah digunakan (katabolisme).

Grandjean (1993) menjelaskan bahwa setiap fungsi tubuh manusia dapat dilihat sebagai keseimbangan ritmis antara kebutuhan energi (kerja) dengan penggantian kembali sejumlah energi yang telah digunakan (istirahat). Kedua proses tersebut merupakan bagian integral dari kerja otot, kerja jantung dan keseluruhan fungsi biologis tubuh. Dengan demikian jelas bahwa untuk 37

memelihara performansi dan efisiensi kerja, waktu istirahat harus diberikan secukupnya, baik antara waktu kerja maupun di luar jam kerja (istirahat pada malam hari).

2.15. Waktu Istirahat

Pada waktu bekerja terjadi pengerahan tenaga dan penggunaan organ tubuh secara terkoordinasi. Pengerahan ini berbeda menurut sifat-sifat pekerjaan, fisik, mental dan sosial. Namun kualitatifnya bekerja adalah sama yaitu bertambahnya aktivitas persarafan, menegangnya otot-otot, bebasnya adrenalin, meningkatnya perdarahan ke dalam organ-organ yang perlu untuk bekerja, lebih dalamnya pernafasan, lebih cepatnya jantung dan nadi, bertambah tingginya tekanan darah, meningkatnya kebutuhan akan tenaga, pembebasan lemak dan gula ke dalam aliran darah. Kualitatif, kegiatan-kegiatan organ berbeda menurut jenis pekerjaan dan beban kerja. Pada kerja otot, tentu saja peranan otot yang lebih menonjol.

Dalam buku Sastrowinoto (1985), menyebutkan bahwa dengan studi kerja kita mengetahui bahwa orang yang bekerja diselipi oleh istirahat dengan berbagai jalan. Ada 5 tipe istirahat yang dapat dibedakan:

1. Istirahat spontan

Istirahat spontan jelas merupakan istirahat yang diselipkan oleh

pekerja sendiri untuk istirahat. Meski tidak akan memakan waktu lama

meskipun sering dilakukan, terutama pada pekerjaan yang berat.

2. Istirahat tersembunyi

Ialah melakukan pekerjaan yang tidak perlu bagi tugas yang sedang Ia

tangani. Banyak juga tempat-tempat yang memungkinkan waktu 38

istirahat jenis itu, misalnya membersihkan komponen mesin,

membenahi bangku kerja, duduk yang enak dan lain-lain.

3. Istirahat kondisi pekerja

Istirahat kondisi kerja terdiri atas segala tipe waktu tunggu, tergantung

pada pengaturan pekerja atau gerakan dari mesin. Seringkali waktu

tunggu semacam itu terjadi ketika operasi mesin telah selesai,

perkakas harus didinginkan, menanti datangnya komponen, atau

operasi perawatan mesin.

4. Istirahat telah ditentukan

Istirahat telah ditentukan dibuat berdasarkan studi kerja. Kalau

ditentukan banyaknya waktu istirahat pendek yang diselipkan selama

bekerja, maka ternyata bahwa istirahat tersembunyi dan istirahat

spontan akan berkurang jumlahnya.

5. Istirahat Pendek

Waktu istirahat tambahan yang diberikan kepada pekerja selain waktu

istirahat yang telah ditentukan. Kelima jenis istirahat tersebut di atas

memperlihatkan saling ketergantungan. Dengan pengaturan istirahat

yang memadai, istirahat-istirahat spontan dan curian akan semakin

berkurang. Istirahat curian meningkat sejalan dengan bertambahnya

kelelahan. Istirahat spontan atau curian sekurang-kurangya 15% dari

seluruh waktu kerja.

Pengaturan waktu istirahat yang baik terutama bagi pekerjaan berat mengurangi terjadinya penyakit dan absensi. Pengalaman menunjukkan bahwa isitirahat yang pendek adalah lebih baik daripada satu istirahat yang panjang. 39

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa pengaturan waktu istirahat yang tepat berakibat positif bagi produktivitas.

Istirahat-istirahat dalam pekerjaan harus disertai penambahan kalori dalam kerangka perbaikan gizi. Disamping itu sikap tubuh dalam kerja harus dengan ergonomik, misalnya agar selalu diusahakan bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan sikap duduk dan sikap berdiri secara bergantian. Waktu kerja pendek yang segera diikuti waktu istirahat pendek adalah lebih baik daripada waktu kerja panjang dan waktu istirahat panjang. Sebagaimana lamanya waktu kerja, dan waktu isitirahat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang nyaman.

2.16. Pengaruh Waktu Kerja dan Waktu Istirahat.

Pengaturan waktu istirahat harus disesuaikan dengan sifat, jenis pekerjaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti lingkungan kerja panas, dingin, bising dan berdebu. Namun demikian secara umum, di Indonesia telah ditentukan lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja dan selebihnya adalah waktu istirahat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu hanya akan menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Dalam hal lamanya waktu kerja melebihi ketentuan yang telah ditetapkan

(8 jam per hari atau 40 jam seminggu), maka perlu diatur waktu-waktu istirahat khusus agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani tetap dapat dipertahankan dalam batas-batas toleransi. Pemberian waktu istirahat tersebut secara umum dimaksudkan untuk:

1. Mencegah terjadinya kelelahan yang berakibat kepada penurunan

kemampuan fisik dan mental serta kehilangan efisiensi kerja. 40

2. Memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau

penyegaran.

3. Memberikan kesempatan waktu untuk melakukan kontak sosial.

2.17. Penentuan Waktu Istirahat Dengan Menggunakan Pendekatan

Fisiologis

Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis sebagai berikut :

E  1.80411 - 0.0229038 X  4,71733 x 10-4 X2 ...... (2.6.)

Dimana : E = Energi (Kkal/menit)

X = Kecepatan denyut jantung/nadi (denyut/menit) Sumber: Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA (vol 12 Agusstus 2007)

Selanjutnya konsumsi energi dikonversikan kedalam kebutuhan waktu istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel (Pullat, 1965) sebagai berikut : T(K -S) RT  ...... (2.7.) K -1,5 Dimana : RT = Istirahat yang dibutuhkan (menit)

T = Durasi waktu kerja (menit)

K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja (Kkal/menit)

S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (S= 4

Kkal/menit untuk wanita dan S= 5 Kkal/menit untuk laki-laki) BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pekerja. Penelitian ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kapasitas kerja pekerja pada proses pembuatan paving block di UD.

Batu Alam. Penelitian ini dilakukan mulai dari awal sampai selesai proses yang terjadi di pembuatan paving block.

3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan UD. Batu Alam Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat yang bergerak dalam pembuatan paving block

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir direncanakan 6 (enam) bulan, time line penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 :Time Line Penelitian BULAN AKTIVITAS Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam

Studi Pustaka - - - - -

Penyusunan Proposal - - - -

Pengumpulan data dan - - - - Penyusunan

Laporan - - - -

Sumber : Data Sekunder

41 42

3.3. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di bagian pembuatan Paving Block yang berjumlah 6 orang, karena sedikitnya jumlah populasi, maka penulis menggunakan total sampling yakni seluruh populasi menjadi anggota yang diamati sebagai sampel.

3.4. Sumber Data

Ada dua jenis data yang harus diperoleh yaitu data primer dan data skunder, yaitu:

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari tempat yang dijadikan

sebagai objek penelitian. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari:

1) Data usia dan berat badan pekerja

2) Data denyut nadi pekerja setiap jam selama bekerja

3) Menu makanan pekerja setiap hari selama 1 minggu

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, berupa:

1) Data karyawan yaitu jumlah karyawan

2) Pembagian waktu kerja pada pembuatan paving block

3) Jam istirahat yang diterapkan perusahaan.

43

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:

1. Diary Record

Diary Record merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat

dalam suatu daftar semua konsumsi makanan yang dikonsumsi oleh

pekerja. Berat makanan ditaksir dengan contoh makanan yang telah

dibakukan beratnya. Jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsi

dihitung menggunakan daftar komposisi bahan makanan.

2. Lembar Catatan

Lembar catatan merupakan instrumen yang digunakan dalam

wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang terkait dengan

perusahaan dan masalah yang akan dipecahkan.

3. Stopwatch Stopwatch untuk mengukur waktu denyut nadi pekerja saat

istirahat dan ketika bekerja di lapangan.

4. Stethoscope Stethoscope untuk mengukur detak jantung pekerja saat

istirahat dan ketika bekerja di lapangan.

44

3.6. Rancangan Penelitian 44

Rancangan Penelitian dapat dilihat pada diagram alir metodologi penelitian pada Gambar 3.1. berikut.

Pendahuluan

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Skunder Data Primer

1 . Data Jam Kerja Karyawan 1. Data Tahapan Prosedur Kerja 2. Data Umur Pekerja 2. Data Pengamatan beban kerja pekerja berdasarkan Asupan 3. Jam istirahat pekerja Makanan 3. Data denyut nadi pekerja 4. Data Berat Badan Pekerja

Perhitungan Jumlah Energi

Uji Keseragaman Data

Tidak Seragam Revisi

Ya Tidak Uji Keseragaman Data

Cukup Ya

Penentuan Beban Kerja

Perhitungan

Konsumsi Energi

Perhitungan Perhitungan Energi Konsumsi Oksigen Metabolisme Basal

Perhitungan Lamanya Waktu Istirahat

Analisis dan Pemecahan Masalah

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian

45

3.6.1. Pendahuluan

Persiapan penelitian dilakukan dengan pengenalan perusahaan, membuat permohonan tugas akhir pada jurusan dan perusahaan, konsultasi dengan koordinator tugas akhir dan dosen pembimbing, serta membuat proposal.

3.6.2. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk melihat atau meninjau pustaka-pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan atau mengumpulkan data pustaka tentang penentuan waktu istiraha pendek berdasarkan beban kerja fisik dan asupan energi.

3.6.3. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa metode diantaranya adalah:

1. Metode Wawancara

Pengumpulan data dengan cara melakukan interaksi tanya jawab

dengan karyawan. Tanya jawab berkaitan dengan kondisi pekerja dan

perusahaan serta masalah yang terjadi dan pemecahannya.

2. Studi Lapangan (observasi)

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung

pada objek yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk mengetahui

aktivitas yang dilakukan oleh pekerja pada pembuatan paving block.

3. Pengukuran Langsung

Pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran langsung

terhadap pekerja. Pengukuran dilakukan terhadap denyut nadi pekerja 46

ketika istirahat, bekerja dan menu makanan pekerja setiap hari selama

satu minggu.

3.6.4. Metode Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan, maka dilakukan pengolahan data, dengan metode sebagai berikut:

1. Metode Non Statistik

Metode non statistik yang digunakan adalah dengan pendekatan

fisiologis. Pendekatan fisiologis digunakan untuk menentukan

besarnya tenaga yang dikeluarkan pekerja berdasarkan kecepatan

denyut jantung pekerja.

2. Metode Statistik

Uji statistik dilakukan terhadap data denyut nadi, uji tersebut

diantaranya:

1) Uji keseragaman data

Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat data yang terkumpul

apakah sudah berada dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas

kontrol bawah (BKB) dalam arti tidak ada data yang ekstrim. Pada

uji keseragaman data, tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95% dan tingkat ketelitian yang digunakan 5%. Dimana apabila

tingkat kepercayaan;

- 99% = k = 3

- 95% = k = 2

- 68% = k = 1

Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol 47

BKA  X  kx ...... (3.1.) ...... (3.2.) BKB  X  kx X Dimana : X   ...... (3.3.) n n (X i  X ) i 1 ...... (3.4.)  x  S  n

2) Uji Kecukupan Data

Aktivitas pengukuran kerja pada dasarnya merupakan proses

sampling. Konsekuensinya yang diperoleh adalah semakin besar

jumlah siklus kerja yang diamati, akan semakin mendekati

kebenaran akan data waktu yang diperoleh. Untuk pengukuran

kerja jika N’>N maka perlu dilakukan pengamatan tambahan.

Untuk uji kecukupan data digunakan data denyut nadi dengan

tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% dengan rumus

sebagai berikut:

2  2   n  n   40 N X 2   X      i   ' i 1  i  1  N   ...... (3.5.)  n    X i   i  1    Keterangan: N’ = Jumlah pengukuran yang seharusnya dilaksanakan

N = Jumlah pengamatan yang dilakukan

X = Data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk

tiap-tiap individu pengamatan.

Dimana : Jika N’ < N, maka jumlah data pengamatan sudah mencukupi

Jika N’ > N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi

(Sumber : Sudjana, 2002). 48

3.7. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah dilakukan dengan menganalisis beban kerja pekerja dengan menggunakan metode fisiologis. Hasil analisis digunakan untuk merancang waktu istirahat pendek untuk pekerja pada jam kerja tertentu dan menghitung jumlah kalori dari asupan makanan pekerja, agar pekerja mengetahui bahwa asupan makanan sudah terpenuhi atau tidak, berdasakan aktivitas pekerja.

3.8. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan didapat melalui hasil analisa yang dilakukan yang menghasilkan waktu pemberian istirahat pendek terhadap pekerja pada aktivitas pengadukan bahan bahan baku paving block, mengangkat bahan baku kedalam bak, mengangkat bahan baku ke mesin pencetakan, pencetakan paving block, meletakan paving block ketempat pengeringan dan mengangkat paving block ketempat perendaman, kemudian dapat diberikan saran-saran dan masukan demi kepentingan dan kemajuan perusahaan terutama bagi produktivitas pekerja. BAB 4

PENGUMPULAN DAN PENGOALAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan mengukur berat badan, umur dan denyut nadi pekerja pada bagian pembuatan Paving Block di UD. Batu Alam, dari pengumpulan data didapatkan data sebagai berikut:

4.1.1. Data Jam Kerja Pekerja

Ketentuan kerja pada UD. Batu Alam adalah sebagai berikut:

Senin-Minggu

Waktu Kerja Pukul 08.00 - 12.30 WIB

Waktu Istirahat Pukul 12.30 - 13.30 WIB

Waktu Kerja Pukul 13.30 - 17.00 WIB

4.1.2. Tahapan Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada pembuatan paving block di UD. Batu Alam yaitu meliputi enam tahapan diantaranya yaitu:

1. Pengadukan Bahan Baku

2. Mengangkat Bahan Baku Kedalam Bak

3. Mengangkat Bahan Baku ke mesin Pencetakan paving block

4. Mencetak Paving Block

5. Meletakan Paving Block ke tempat Pengeringan

6. Mengangkat Paving Block ketempat Perendaman

49 50

4.1.3. Data Umur dan Berat Badan

Data berat badan pekerja dari hasil penimbangan berat badan dan umur yang didapat dari pengamatan dapat dilihat dari Tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Data Umur dan Berat Badan Pekerja Pembuatan Paving Block di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat Umur Berat Badan No Nama Pekerja (Tahun) (Kg) 1. Pekerja 1 30 63 2. Pekerja 2 24 58 3. Pekerja 3 24 50 4. Pekerja 4 23 62 5. Pekerja 5 32 70 6. Pekerja 6 24 55 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam, 2016

4.1.4. Data Denyut Nadi Pekerja

Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut dimana dengan metode ini dapat dihitung denyut nadi kerja dengan menggunakan persamaan 2.2. terdahulu.

Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, dan murah juga tidak diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa.

Pengumpulan data denyut nadi dengan metode 10 denyut pada tanggal 29

Februari s/d 06 Maret 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.2. sampai dengan Tabel

4.7. berikut.

51

Tabel 4.2. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 1 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,23 7,32 5,86 5,32 5,81 8,11 5,03 5,84 5,98 5,88 5,91 Selasa 8,98 7,37 5,65 5,12 5,85 8,90 4,95 5,89 5,81 5,91 5,96 Rabu 8,71 7,34 5,76 5,55 5,97 8,10 4,87 5,91 5,88 5,85 5,87 Kamis 8,85 7,48 5,37 5,47 5,83 8,22 4,88 5,83 5,97 5,39 5,89 Jumat 8,24 7,34 5,32 5,31 5,69 8,97 4,99 5,75 5,78 5,31 5,68 Sabtu 8,32 7,15 5,74 4,97 5,84 8,25 5,12 5,97 5,59 5,51 5,93 Minggu 8,83 7,21 5,52 5,27 5,91 8,30 5,15 5,87 5,75 5,48 5,49 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.3. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 2 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,58 5,89 5,68 5,17 5,69 8,89 5,04 5,99 5,89 5,79 5,47 Selasa 8,79 6,23 5,71 5,21 5,61 8,79 5,28 5,81 5,9 5,71 5,38 Rabu 8,43 5,9 5,85 5,25 5,85 8,17 5,17 5,73 6,04 5,96 5,11 Kamis 8,74 5,97 5,83 5,16 5,66 8,95 5,10 5,98 5,8 5,87 5,27 Jumat 8,42 6,14 5,45 5,19 5,72 8,91 5,24 5,82 6,17 5,73 5,35 Sabtu 8,54 5,97 5,6 5,02 5,32 8,22 5,01 5,79 5,81 5,89 5,42 Minggu 8,42 6,2 5,72 5,15 5,45 8,7 5,27 5,85 6,09 5,84 5,25 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.4. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 3 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,21 5,25 5,21 5,36 5,19 8,66 5,84 5,21 5,17 5,86 5,58 Selasa 8,33 5,38 5,73 5,17 5,14 8,97 5,36 5,35 5,26 5,72 5,65 Rabu 8,45 5,23 5,83 5,04 5,18 8,45 5,66 5,62 5,48 5,84 5,65 Kamis 8,23 5,52 5,48 5,04 5,05 8,66 5,76 5,26 5,17 5,68 5,61 Jumat 8,13 5,36 5,35 5,25 5,14 8,45 5,82 5,12 5,21 5,65 5,65 Sabtu 8,56 5,81 5,21 5,07 5,10 8,89 5,76 5,26 5,27 5,84 5,58 Minggu 8,28 5,45 5,47 5,18 5,13 8,27 5,84 5,47 5,45 5,19 5,69 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016). 52

Tabel 4.5. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 4 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,42 5,42 5,24 5,36 5,23 8,59 5,84 5,34 5,02 5,26 5,72 Selasa 8,56 5,29 5,38 5,16 5,39 8,89 5,76 5,92 5,12 5,02 5,84 Rabu 8,23 5,43 5,32 5,29 5,38 8,88 5,88 5,75 5,23 5,21 5,97 Kamis 8,04 5,05 5,18 5,27 5,59 8,81 5,82 5,88 5,04 5,14 5,89 Jumat 8,23 5,14 5,04 5,18 5,49 8,31 5,88 5,29 5,01 5,18 5,94 Sabtu 7,98 5,36 5,07 5,08 5,31 8,89 5,82 5,89 5,26 5,23 5,68 Minggu 8,58 5,09 5,16 5,19 5,33 8,82 5,77 5,60 5,19 5,37 5,48 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.6. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 5 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,56 5,38 5,73 5,53 5,28 7,96 5,43 5,15 5,36 5,84 5,89 Selasa 8,33 5,29 5,62 5,75 5,32 7,83 5,27 5,29 5,45 5,96 5,92 Rabu 7,96 5,19 5,34 5,63 5,25 7,98 5,73 5,23 5,21 5,71 5,75 Kamis 7,86 5,21 5,69 5,41 5,31 7,97 5,35 5,1 5,64 5,85 5,91 Jumat 8,21 5,33 5,62 5,44 5,43 8,08 5,47 5,23 5,33 5,91 5,86 Sabtu 8,34 5,25 5,86 5,22 5,37 7,96 5,22 5,46 5,57 5,78 5,52 Minggu 8,52 5,36 5,49 5,47 5,48 8,44 5,38 5,37 5,59 5,57 5,73 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.7. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 6 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 8,46 6,27 5,36 5,97 6,01 8,74 5,65 5,59 6,02 5,68 5,65 Selasa 8,34 6,69 5,23 5,67 5,69 8,45 5,76 5,43 5,87 5,65 5,34 Rabu 8,57 6,35 5,02 5,73 5,79 8,43 5,88 5,38 5,87 5,68 5,28 Kamis 8,31 6,57 5,72 5,45 5,98 8,14 5,88 5,11 6,04 5,61 5,98 Jumat 8,63 6,29 5,32 5,82 5,98 8,33 6,01 5,16 5,96 5,68 5,31 Sabtu 8,28 6,18 5,57 5,87 5,79 8,47 5,82 5,29 5,87 5,65 5,37 Minggu 8,43 6,47 5,29 5,67 5,58 8,57 5,79 5,17 5,69 5,71 5,54 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016). 53

Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode 10 denyut dengan menggunakan persamaan 4.1. yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil yang tertera pada Tabel 4.8. sampai dengan Tabel 4.13. berikut.

Tabel 4.8. Denyut Nadi Pekerja 1 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102 Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101 Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102 Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102 Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106 Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101 Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.9. Denyut Nadi Pekerja 2 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110 Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112 Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117 Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114 Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112 Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111 Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.10. Denyut Nadi Pekerja 3 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108 Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106 Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106 Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107 Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106 Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108 Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

54

Tabel 4.11. Denyut Nadi Pekerja 4 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105 Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103 Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101 Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102 Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101 Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106 Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.12. Denyut Nadi Pekerja 5 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102 Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 110 101 101 Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104 Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 106 103 102 Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102 Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109 Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.13. Denyut Nadi Pekerja 6 Pembuatan Paving Block JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DETIK Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106 Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112 Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114 Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100 Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113 Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112 Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan :

- Pengambilan atau pengukuran denyut nadi dilakukan pada saat sebelum

pekerja memulai pekerjaannya yaitu pada jam 08.00 dan 13.30. 55

- Pengambilan atau pengukuran denyut nadi kerja dilakukan pada saat

pekerja melakukan pekerjaannya. Pengukuran dilakukan setiap jam

(interval 1 jam)

4.1.5. Data Menu Makanan Pekerja

Menu makanan masing-masing pekerja makan pagi, siang dan malam dicatat setiap harinya selama melakukan penelitian. Pekerja mengkonsumsi makanan yang dibawa dari rumah masing-masing. Jadi setiap pekerja memakan menu yang berbeda setiap harinya sesuai dengan tingkat ekonomi masing-masing.

Data menu makanan masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.14. sampai dengan Tabel 4.19. berikut.

Tabel 4.14. Menu Makanan Pekerja 1 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi putih Nasi Putih Nasi Putih Sambeladoh Ikan Sambaladoh Ikan Senin Sambaladoh Ikan Boloh Tongkol Boloh 29/02/2016 Toge Tumis Tumis Bayam Sayur Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Asem Keeng Ikan Selasa Ikan Dencis Kaleng Rebung Tongkol 01/03/2016 Tumis kol dan wortel Boloh Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambeladoh Ikan Sambelado Udang Rebus Daun Ubi Rabu Boloh 02/03/2016 Sambelado Ikan Tumis Buncis Tumis Kangkung Tongkol Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Telur Dadar + Sambeladoh Telur Bulat Sambelado Udang Kamis Tempe Goreng 03/03/2016 Tumis Kacang Gule Sayur Campur Bayam Rebus Panjang Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam

56

Tabel 4.14. Menu Makanan Pekerja 1 Lanjutan Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Jumat Telur Asin Ikan Bolo Goreng + Telur Ceplok 04/03/2016 Gule Rebung Sayur Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sabtu Telur Dadar Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol 05/03/2016 Bayam Rebus Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Minggu Sambelado Ikan Teri Sambelado Udang Sambelado Udang 06/03/2016 Bayam Rebus Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.15. Menu Makanan Pekerja 2 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi putih Nasi putih Nasi putih Sambelado Ikan Sambelado Ikan Senin udang 29/02/2016 Tongkol Tongkol Kopi Hitam Sayur Campur Rebus Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam

Nasi putih Nasi putih Nasi putih Sambelado Terong + Selasa Sambal Lado Tempe Tumis Buncis 01/03/2016 Udang Sabu Ikan lele goreng + Tumis Tauge Bayam Rebus sambal Terasi Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi putih Nasi Putih Nasi Putih Rabu Ikan Dencis Kaleng Lele Goreng Sambal Lado Udang 02/03/2016 Daun Ubi Rebus + Kopi Hitam Gule Rebung Sambal Terasi Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Kamis Telur Dadar Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol 03/03/2016 Tumis Bayam Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi putih Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Jumat Telur sambal Boloh Boloh 04/03/2016 Gulai Labu Jipang Tumis Kacang Panjang Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam

57

Tabel 4.15. Menu Makanan Pekerja 2 Lanjutan Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Indome Goreng + Sabtu Sambal Lado Udang Sambal Lado Udang 05/03/2016 Telur Dadar Tumis Sawi Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Minggu Sambal Lado Tempe Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol 06/03/2016 Tumis Buncis Sayu Rebus Wortel + Sawi Bayam rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.16. Menu Makanan Pekerja 3 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Putih Nasi Putih Senin Sambal Lado Ayam Telur Dadar Gulai Ayam 29/02/2016 Goreng Kopi Hitam Bayam Rebus Tumis Sawi Kopi Hitam Kopi Hitam

Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Selasa 01/03/2016 Sambal Goreng Ati Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Ayam Boloh Boloh Kopi Hitam Tumis Pakis Tumis Sayur Kol Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Rabu Telur Asin Rebus Gulai Pakis Sambel Lado Tempe 02/03/2016 Tumis Sawi Telur Dadar Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Kamis Tumis Kacang Panjang Sambal Lado Ikan Teri Sambal Lado Ikan Teri 03/03/2016 Telur Dadar Tumis Bayam Tumis Sayur Sawi

Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Jumat Tahu Sambal Boloh Boloh 04/03/2016 Tumis Buncis Daun Ubi Rebus Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Sabtu Tongkol Tongkol 05/03/2016 Tumis Kacang Tumis Tauco Kacang Tumis Buncis Panjang Panjang Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Minggu Telur Dadar Sambala Lado Ikan Teri Ayam Goreng 06/03/2016 Tumis Tauge Tumis Sawi Tumis Kangkung Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016). 58

Tabel 4.17. Menu Makanan Pekerja 4 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Senin Asem Keeng Ikan Asem Keeng Ikan Sambelado Tempe 29/02/2016 Tongkol Tongkol Tumis Kacang Panjang Bayam Rebus Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Selasa Indome Goreng Telu Asin Rebus Sambal Lado 01/03/2016 +Telur Dadar +Tempe Udang

Kopi Hitam Tumis Kangngung Tumis Sayur Sawi

Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Lemak Nasi Putih Nasi Putih Rabu Telur Dadar Ayam Ayam Semur 02/03/2016 Tumis Buncis Bayam Rebus Tumis Kangkung Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sayur Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Telur Kamis Gule Cumi Gule Cumi Rebus 03/03/2016 Gule Sayur Wortel Tumis Bayam Tumis Pakis + Labu Jipang Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Tempe Jumat Gule Ikan Hiyu Gule Ikan Hiyu + Telur Dadar 04/03/2016 Tumis Buncis Tumis Kangkung Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Telur Dadar Sabtu Tongkol Tongkol 05/03/2016 Tumis Tauco Tumis Kacang Panjang Tumis Tauco Terong Terong Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Minggu Telur Dadar Ikan Boloh Ikan Pepes Boloh 06/03/2016 Tumis Kol +Wortel Tumis Brokoli Tumis Kangkung Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).

59

Tabel 4.18. Menu Makanan Pekerja 5 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih Telur Dadar + Senin Ikan Asin Cuale Ikan Asin Cuale Tempe Goreng 29/02/2016 Gule Daun Ubi Gule Daun Ubi Kopi Hitam Tumbuk Tumbuk Kopi Hitam Kopi Hitam

Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Selasa Indomi Goreng + Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan 01/03/2016 Telur Dadar Boloh Boloh

Kopi Hitam Tumis Kangkung Tumis Sayur Kol Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambel Lado Ikan Sambel Lado Ikan Rabu Telur Dadar Dencis Dencis 02/03/2016 Tumis Buncis Tumis Kangkung Tumis Bayam Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Kamis Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Tumis Kacang Panjang 03/03/2016 Teri Teri Telur Dadar Tumis Bayam Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Ayam Sambal Lado Jumat Telur Dadar Goreng Ayam Goreng 04/03/2016 Tumis Buncis Daun Ubi Rebus Sawi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Ayam Goreng Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol Sabtu Gule Santan Wortel 05/03/2016 Tumis Kangkung Tumis Tauge + Labu Jipang Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambala Lado Ikan Sambala Lado Ikan Minggu Telur Dadar Teri Teri 06/03/2016 Tumis Buncis Gule Plik ue Gule Plik ue Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).

60

Tabel 4.19. Menu Makanan Pekerja 6 Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih Senin Sambal Lado Telur Dadar Sambal Lado Tempe 29/02/2016 Tempe Kopi Hitam Tumis Pakis Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam

Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Selasa Indomie Goreng + 01/03/2016 Lokan Rendang Lokan Telur Dadar

Kopi Hitam Sayur Sayur Cap Cai

Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambel Lado Rabu Telur Asin Rebus Sambel Lado Udang Udang 02/03/2016 Tumis Buncis Gule Nangka Gule Nangka Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Kamis Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Tumis Kacang Panjang 03/03/2016 Teri Teri Telur Dadar Tumis Kangkung Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Sambal Lado Jumat Ikan Dencis Kaleng Sambal Lado Udang Udang 04/03/2016 Kopi Hitam Gule Daun Ubi Gule Daun Ubi Kopi Hitam Kopi Hitam

Nasi Lemak Nasi Putih Nasi Putih Asem Keeng Ikan Asem Keeng Ikan Telur Dadar Sabtu Tongkol Tongkol 05/03/2016 Tumis Tauco Tumis Buncis Tumis Tauco Terong Terong Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambala Lado Ikan Sambala Lado Ikan Minggu Telur Dadar Teri Teri 06/03/2016 Tumis Tauge Tumis Kol Tumis Kangkung Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).

61

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Perhitungan Jumlah Energi dalam Menu Makanan

Energi yang masuk dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat bekerja. Perhitungan jumlah energi yang masuk sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 4.20.-4.25. berikut.

Tabel 4.20. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 1 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambeladoh Ikan Sambaladoh Ikan Sambaladoh Ikan 110 111 80 87,65 80 87,65 Senin Tongkol Boloh Boloh 29/02/2016 Sayur Daun Ubi Tumis Toge 250 243 Tumis Bayam 50 78 120 151 Rebus Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 561 722 Jumlah: 331 533,65 Jumlah: 401 606,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1862,30 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Asem Keeng Ikan Ikan Dencis Kaleng 60 85,3 100 110 Gulai Rebung 60 57,5 Selasa Tongkol 01/03/2016 Tumis kol dan Ikan Goreng 75 53 80 87,65 Kopi Hitam 1 18 wortel Boloh Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 376 531 Jumlah: 341 513,15 Jumlah Kalori 1 hari : 1497,45 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambeladoh Ikan 80 87,65 Sambelado Udang 100 123 Rebus Daun Ubi 120 151 Rabu Boloh 02/03/2016 Sambelado Ikan Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 110 111 Tongkol Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 381 507,65 Jumlah: 401 638 Jumlah: 431 630 Jumlah Kalori 1 hari : 1775,65

Nasi Lemak 200 506 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350

Telur Dadar + Sambeladoh Telur 125 306 60 97 Sambelado Udang 100 123 Tempe Goreng Bulat Kamis 03/03/2016 Tumis Kacang Gule Sayur 100 72 100 88 Bayam Rebus 50 18 Panjang Campur

Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 426 902 Jumlah: 361 553 Jumlah: 351 509 Jumlah Kalori 1 hari : 1964 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Indomie Mie Goreng + Telur 260 361 Telur Asin 75 138 Ikan Bolo Goreng 80 87,65 Jumat Ceplok 04/03/2016 Sayur Bayam Gule Rebung 60 57,5 50 18 Kopi Hitam 1 18 Rebus Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 461 729 Jumlah: 336 563,5 Jumlah: 331 473,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1766,15

62

Tabel 4.20. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 1 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sabtu Telur Dadar 75 188 Gule Ikan Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 100 110 05/03/2016 Bayam Rebus 50 18 Daun Ubi Rebus 120 151 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 276 556 Jumlah: 351 496 Jumlah: 421 629 Jumlah Kalori 1 hari : 1681 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambelado Ikan Minggu 150 276 Sambelado Udang 100 123 Sambelado Udang 100 123 Teri 06/03/2016 Bayam Rebus 50 18 Daun Ubi Rebus 120 151 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 50 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 351 644 Jumlah: 351 541 Jumlah: 421 642 Jumlah Kalori 1 hari : 1827 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.21. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 2 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambelado Ikan udang Sambal 100 123 110 111 Sambelado Ikan Tongkol 110 111 Senin Tongkol 29/02/2016 Sayur Campur Kopi Hitam 1 100 88 Daun Ubi Rebus 120 151 18 Rebus Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 301 491 Jumlah: 411 567 Jumlah: 431 630 Jumlah Kalori 1 hari : 1688 Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambelado Sambal Lado 150 276 Terong + Udang 150 113,1 Tumis Buncis 100 52 Selasa Tempe Sabu 01/03/2016 Ikan lele goreng + sambal Tumis Tauge 250 276 Bayam Rebus 50 18 110 107,5 Terasi Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 601 920 Jumlah: 401 499,1 Jumlah: 411 527,5 Jumlah Kalori 1 hari : 1946,6 Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Ikan Dencis 60 85,3 Lele Goreng 100 123 Rabu Kaleng 60 57,5 Sambal Lado Udang 02/03/2016 Daun Ubi Rebus Kopi Hitam 1 18 150 267 Gule Rebung 60 57,5 + Sambal Terasi Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 411 692,5 Jumlah: 361 548,5 Jumlah Kalori 1 hari : 1694,3 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Gule Ikan Telur Dadar 75 100 110 Kamis 188 Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 03/03/2016 Tumis Bayam 50 78 Daun Ubi Rebus 120 151 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 276 556 Jumlah: 351 556 Jumlah: 421 629 Jumlah Kalori 1 hari : 1741 Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambal Lado Telur sambal 60 97 80 87,65 80 87,65 Jumat Ikan Boloh Sambal Lado Ikan Boloh 04/03/2016 Gulai Labu Tumis Kacang 100 88 100 72 50 18 Jipang Panjang Bayam Rebus Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 361 553 Jumlah: 381 527,65 Jumlah: 331 473,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1554,3

63

Tabel 4.21. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 2 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Indome Goreng Sambal Lado 260 361 100 123 100 123 Sabtu + Telur Dadar Udang Sambal Lado Udang 05/03/2016 Tumis Sawi 100 61 Tumis Pakis 100 182 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 461 729 Jumlah: 401 552 Jumlah: 401 673 Jumlah Kalori 1 hari : 1954 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Lado Gule Ikan Gule Ikan 150 276 100 110 Minggu Tempe Tongkol 100 110 Tongkol 06/03/2016 Sayu Rebus Tumis Buncis 100 52 200 102,6 50 18 Wortel + Sawi Bayam rebus Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 451 696 Jumlah: 501 580,6 Jumlah: 351 496 Jumlah Kalori 1 hari : 1772,6 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.22. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 3 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Goreng 100 267 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Lado Senin Telur Dadar 75 188 75 358,6 Gulai Ayam 100 165,3 Ayam Goreng 29/02/2016 Kopi Hitam 1 18 Bayam Rebus 50 18 Tumis Sawi 100 61 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 176 473 Jumlah: 326 744,6 Jumlah: 401 594,3 Jumlah Kalori 1 hari : 1811,9 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Goreng Ati Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan 50 98 80 87,65 80 87,65 Selasa Ayam Boloh Boloh 01/03/2016 Kopi Hitam 1 18 Tumis Pakis 100 182 Tumis Sayur Kol 100 59 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 251 466 Jumlah: 381 637,65 Jumlah: 381 514,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1618,3 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Rabu Telur Asin Rebus 75 138 Gulai Pakis 100 182 Sambel Lado Tempe 150 276 02/03/2016 Tumis Sawi 100 61 Telur Dadar 75 188 Bayam Rebus 50 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 567 Jumlah: 376 738 Jumlah: 401 662 Jumlah Kalori 1 hari : 1967 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Tumis Kacang Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Kamis 100 72 150 276 150 276 Panjang Teri Teri 03/03/2016 Telur Dadar 75 188 Tumis Bayam 50 78 Tumis Sayur Sawi 100 61 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 628 Jumlah: 401 722 Jumlah: 451 705 Jumlah Kalori 1 hari : 2055 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Tahu Sambal 100 111 80 87,65 80 87,65 Jumat Boloh Boloh 04/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Daun Ubi Rebus 120 151 Bayam Rebus 50 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 401 531 Jumlah: 401 606,65 Jumlah: 331 473,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1611,3

64

Tabel 4.22. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 3 yang Masuk dari Makanan (Lanjutkan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Ayam Goreng 75 358,6 110 111 110 111 Sabtu Tongkol Tongkol 05/03/2016 Tumis Tauco Tumis Tauco Tumis Buncis 100 52 100 147 100 147 Kacang Panjang Kacang Panjang Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 778,6 Jumlah: 411 626 Jumlah: 411 626 Jumlah Kalori 1 hari : 2030,6 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambala Lado Ikan Minggu Telur Dadar 75 188 150 276 Ayam Goreng 75 358,6 Teri 06/03/2016 Tumis Tauge 250 276 Tumis Sawi 100 61 Tumis Kangkung 100 147 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 526 832 Jumlah: 451 705 Jumlah: 376 873,6 Jumlah Kalori 1 hari : 2410,6 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.23. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 4 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambelado Asem Keeng Ikan Asem Keeng Ikan 150 276 100 110 100 110 Senin Tempe Tongkol Tongkol 29/02/2016 Tumis Kacang 100 72 Bayam Rebus 50 18 Tumis Pakis 100 182 Panjang Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 451 716 Jumlah: 351 496 Jumlah: 401 660 Jumlah Kalori 1 hari : 1872 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Indome Goreng Telu Asin Rebus 260 360 125 256 Sambal Lado Udang 100 123 Selasa +Telur Dadar +Tempe 01/03/2016 Kopi Hitam 1 18 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Sayur Sawi 100 61 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 461 728 Jumlah: 426 771 Jumlah: 401 552 Jumlah Kalori 1 hari : 2051 Nasi Lemak 200 506 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Rabu Telur Dadar 75 188 Ayam Semur 50 177,8 Ayam Semur 50 177,8 02/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Bayam Rebus 50 18 Tumis Kangkung 100 147 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 764 Jumlah: 301 563,8 Jumlah: 351 692,8 Jumlah Kalori 1 hari : 2020,6 Lontong Sayur 200 38 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambal Lado 60 97 Gule Cumi 100 183 Gule Cumi 100 183 Telur Rebus Kamis 03/03/2016 Gule Sayur Wortel + Labu 120 136 Tumis Bayam 50 78 Tumis Pakis 100 182 Jipang Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 381 289 Jumlah: 351 629 Jumlah: 401 733 Jumlah Kalori 1 hari : 1651 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambal Lado Jumat Tempe + Telur 125 306 Gule Ikan Hiyu 200 252,7 Gule Ikan Hiyu 200 252,7 04/03/2016 Dadar Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 Bayam Rebus 50 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 426 726 Jumlah: 501 767,7 Jumlah: 451 638,7 Jumlah Kalori 1 hari : 2132,4

65

Tabel 4.23. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 4 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan)

Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Telur Dadar 75 188 110 111 110 111 Sabtu Tongkol Tongkol 05/03/2016 Tumis Kacang Tumis Tauco Tumis Tauco 100 72 100 147 100 147 Panjang Terong Terong Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 628 Jumlah: 411 626 Jumlah: 411 626 Jumlah Kalori 1 hari : 1880 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Telur Dadar 75 188 Ikan Pepes Boloh 100 85 Ikan Pepes Boloh 100 85 Minggu Tumis Kol 06/03/2016 75 53 Tumis Brokoli 75 53 Tumis Kangkung 100 147 +Wortel Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 351 609 Jumlah: 376 506 Jumlah: 401 600 Jumlah Kalori 1 hari : 1715 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.24. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 5 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Goreng 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Telur Dadar + 125 306 Ikan Asin Cuale 100 105 Ikan Asin Cuale 100 105 Senin Tempe Goreng 29/02/2016 Gule Daun Ubi Gule Daun Ubi Kopi Hitam 1 18 100 150 100 150 Tumbuk Tumbuk Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 326 674 Jumlah: 401 623 Jumlah: 401 623 Jumlah Kalori 1 hari : 1920 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Indomi Goreng + Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan 260 360 60 87,65 60 87,65 Selasa Telur Dadar Boloh Boloh 01/03/2016 Kopi Hitam 1 18 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Sayur Kol 75 53 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 461 728 Jumlah: 361 602,65 Jumlah: 336 508,65 Jumlah Kalori 1 hari : 1839,3 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambel Lado Ikan Sambel Lado Ikan Rabu Telur Dadar 75 188 60 85,3 60 85,3 Dencis Dencis 02/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Bayam 50 78 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 608 Jumlah: 361 600,3 Jumlah: 311 531,3 Jumlah Kalori 1 hari : 1739,6 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Tumis Kacang Sambal Lado Ikan Sambal Lado Ikan Kamis 100 72 150 276 150 276 Panjang Teri Teri 03/03/2016 Telur Dadar 75 188 Tumis Bayam 50 78 Tumis Pakis 100 182 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 628 Jumlah: 401 722 Jumlah: 451 826 Jumlah Kalori 1 hari : 2176 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Sambal Lado Ayam Sambal Lado Telur Dadar 75 188 75 358,6 75 358,6 Jumat Goreng Ayam Goreng 04/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Daun Ubi Rebus 100 150 Sawi Rebus 100 61 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 608 Jumlah: 376 876,6 Jumlah: 376 787,6 Jumlah Kalori 1 hari : 2272,2

66

Tabel 4.24. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 5 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Lontong Sayur 200 38 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Ayam Goreng 75 358,6 Gule Ikan Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 100 110 Sabtu Gule Santan 05/03/2016 Wortel + Labu 120 136 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Tauge 250 276 Jipang Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 396 550,6 Jumlah: 401 625 Jumlah: 551 754 Jumlah Kalori 1 hari : 1929,6 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambala Lado Ikan Sambala Lado Ikan Telur Dadar 75 188 150 276 150 276 Minggu Teri Teri 06/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Gule Plik ue 100 56 Gule Plik ue 100 56 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 608 Jumlah: 451 700 Jumlah: 451 700 Jumlah Kalori 1 hari : 2008 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.25. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 6 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Goreng 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambal Lado Sambal Lado Telur Dadar 75 188 150 276 150 276 Senin Tempe Tempe 29/02/2016 Kopi Hitam 1 18 Tumis Pakis 100 182 Tumis Pakis 100 182 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 276 556 Jumlah: 451 826 Jumlah: 451 826 Jumlah Kalori 1 hari : 2208 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Indomie Goreng Rendang 260 361 100 59 Rendang Lokan 100 59 Selasa + Telur Dadar Lokan 01/03/2016 Kopi Hitam 1 18 Sayur Cap Cai 100 88 Sayur Cap Cai 100 88 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 461 729 Jumlah: 401 515 Jumlah: 401 515 Jumlah Kalori 1 hari : 1759 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Telur Asin Sambel Lado Sambel Lado Rabu 75 138 100 123 100 123 Rebus Udang Udang 02/03/2016 Tumis Buncis 100 52 Gule Nangka 100 85 Gule Nangka 100 85 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 558 Jumlah: 401 576 Jumlah: 401 576 Jumlah Kalori 1 hari : 1710 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Tumis Kacang Sambal Lado Sambal Lado 100 72 150 276 150 276 Kamis Panjang Ikan Teri Ikan Teri 03/03/2016 Tumis Telur Dadar 75 188 100 147 Tumis Pakis 100 182 Kangkung Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 628 Jumlah: 451 791 Jumlah: 451 826 Jumlah Kalori 1 hari : 2245 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350 Ikan Dencis Sambal Lado Sambal Lado 60 85,3 100 123 100 123 Jumat Kaleng Udang Udang 04/03/2016 Gule Daun Kopi Hitam 1 18 100 150 Gule Daun Ubi 100 150 Ubi Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18

Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 401 641 Jumlah: 401 641 Jumlah Kalori 1 hari : 1735,3

67

Tabel 4.25. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 6 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal Nasi Lemak 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Asem Keeng Asem Keeng Telur Dadar 75 188 100 110 100 110 Sabtu Ikan Tongkol Ikan Tongkol 05/03/2016 Tumis Tauco Tumis Tauco Tumis Buncis 100 52 100 147 100 147 Terong Terong Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 376 608 Jumlah: 401 625 Jumlah: 401 625 Jumlah Kalori 1 hari : 1858 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Sambala Lado Sambala Lado Telur Dadar 75 188 150 276 150 276 Minggu Ikan Teri Ikan Teri 06/03/2016 Tumis Tumis Tauge 250 276 Tumis Kol 75 53 100 147 Kangkung Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Jumlah : 526 832 Jumlah: 426 697 Jumlah: 451 791 Jumlah Kalori 1 hari : 2320 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah energi pekerja maka rekapitulasi perhitungan jumlah kalori yang masuk setiap harinya secara keseluruhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.26. berikut.

Tabel 4.26. Rekapitulasi Jumlah Kalori yang Masuk dari Makanan Pekerja

Hari Tanggal Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6

Senin, 29 1862,30 1688,00 1811,90 1872,00 1920,00 2208,00 Februari 2016 Selasa, 1 Maret 1497,45 1946,60 1618,30 2051,00 1839,30 1759,00 2016 Rabu, 2 Maret 1775,65 1694,30 1967,00 2020,60 1739,60 1710,00 2016 Kamis, 3 Maret 1964,00 1741,00 2055,00 1651,00 2176,00 2245,00 2016 Jumat, 4 Maret 1766,15 1554,30 1611,30 2132,40 2272,20 1735,30 2016 Sabtu, 5 Maret 1681,00 1954,00 2030,60 1880,00 1929,60 1858,00 2016 Minggu, 6 Maret 1827,00 1772,60 2410,60 1715,00 2008,00 2320,00 2016 Rata-rata 1767,65 1764,4 1929,24 1903,14 1983,52 1976,47 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

68

4.2.2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam dengan cara membuang data yang berada diluar batas kontrol tersebut dan melakukan perhitungan kembali.

Perhitungan uji keseragaman data, tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dan tingkat ketelitian yang digunakan 5%. Dimana tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95% = k = 2

Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan 3.1. dan persamaan 3.2. yang tertera pada bab 3 sebelumnya.

Contoh Perhitungan uji keseragaman data waktu pengamatan pada tanggal 29 Februari 2016 hari Senin pukul 08.00 untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut:

∑X = 73 + 67 + 69 + 68+ 73 + 72 + 68 = 490

490 X   70,00 7 (73  70,00)2  (67  70,00)2 (68  70,00)2  ...  (68  70,00)2   7   2,58

BKA  X  2

BKB  X  2

BKA = 70,00 + 2 (2,58) = 75,16

BKB = 70,00 - 2 (2,58) = 64,84

Dengan cara yang sama hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja 1 dapat dilihat pada Tabel 4.27. berikut.

69

Tabel 4.27. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102 Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101 Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102 Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102 Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106 Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101 Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109 X Rata-Rata 70,00 82,00 107,29 113,71 102,86 71,43 120,00 102,43 103,00 107,00 103,29 Stedev 2,58 1,29 4,15 4,31 1,21 3,10 2,52 0,98 2,31 4,58 3,04 BKA 75,16 84,58 115,59 122,33 105,28 77,63 125,04 104,39 107,62 116,16 109,37 BKB 64,84 79,42 98,99 105,09 100,44 65,23 114,96 100,47 98,38 97,84 97,21 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

70

PETA KONTROL DENYUT NADI PEKERJA 1 PUKUL 08.00 WIB

76

74

72

70 Denyut Nadi

68 X Rata-Rata 66 BKA 64 62 BKB BATAS KONTROLBATAS 60 58 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

HARI PENGAMATAN

Gambar 4.1. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 1 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Gambar 4.1. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol

(Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 1 untuk keseluruhan dapat dilihat pada lampiran enam.

Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja

2 dapat dilihat pada Tabel 4.28. berikut. 71

Tabel 4.28. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110 Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112 Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117 Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114 Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112 Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111 Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114 X Rata-Rata 70,00 99,57 105,57 116,29 107,00 69,14 116,57 102,57 100,71 103,14 112,86 Stedev 1,15 2,51 2,44 1,89 3,42 2,73 2,44 1,9 2,36 1,57 2,34 BKA 72,30 104,59 110,45 120,07 113,84 74,60 121,45 106,37 105,43 106,28 117,54 BKB 67,70 94,55 100,69 112,51 100,16 63,68 111,69 98,77 95,99 100,00 108,18 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 72

PETA KONTROL DENYUT NADI PEKERJA 2 PUKUL 08.00 WIB 73

72 71

70 Denyut Nadi 69 X Rata-Rata

68 BKA

BKB BATAS KONTROLBATAS 67 66

65 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu HARI PENGAMATAN

Gambar 4.2. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 2 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Berdasarkan pada gambar 4.2. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 2 berikutnya dapat dilhat pada lampiran enam.

Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja

3 dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut.

73

Tabel 4.29. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108 Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106 Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106 Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107 Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106 Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108 Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105 X Rata-Rata 72,14 110,71 109,86 116,29 117,14 69,57 105,00 112,71 113,43 105,86 106,57 Stedev 1,35 3,99 4,63 2,63 1,07 2,23 3,27 3,35 2,82 4,74 1,13 BKA 74,84 118,69 119,12 121,55 119,28 74,03 111,54 119,41 119,07 115,34 108,83 BKB 69,44 102,73 100,60 111,03 115,00 65,11 98,46 106,01 107,79 96,38 104,31 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 74

PETA KONTROL DENYUT NADI

PEKERJA 3 PUKUL 08.00 WIB 76

75 74

73 Denyut Nadi 72 X Rata-Rata 71 BKA 70 69 BKB

BATAS KONTROLBATAS 68 67 66 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu HARI PENGAMATAN

Gambar 4.3. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 3 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Berdasarkan pada gambar 4.3. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 3 berikutnya dapat dilhat pada lampiran enam.

Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja

4 dapat dilihat pada Tabel 4.30 berikut.

75

Tabel 4.30. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105 Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103 Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101 Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102 Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101 Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106 Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109 X Rata-Rata 72,43 114,29 115,57 115,00 111,43 68,57 103,00 105,86 117,29 115,57 103,86 Stedev 2,15 3,64 2,51 2,08 2,70 1,81 0,82 4,95 2,43 2,51 2,97 BKA 76,73 121,57 120,59 119,16 116,83 72,19 104,64 115,76 122,15 120,59 109,80 BKB 68,13 107,01 110,55 110,84 106,03 64,95 101,36 95,96 112,43 110,55 97,92 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 76

PETA KONTROL DENYUT NADI PEKERJA 4 PUKUL 08.00 WIB 78

76 74 Denyut Nadi 72 X Rata-Rata 70 BKA 68 BKB

66 BATAS KONTROLBATAS 64 62 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu HARI PENGAMATAN

Gambar 4.4. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 4 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Berdasarkan pada gambar 4.4. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 4 berikutnya dapat dilhat pada lampiran enam.

Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja

5 dapat dilihat pada Tabel 4.31. berikut. 77

Tabel 4.31. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102 Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 110 101 101 Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104 Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 106 103 102 Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102 Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109 Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105 X Rata-Rata 72,57 113,57 106,71 109,29 112,14 74,57 111,14 114,29 110,14 103,71 103,57 Stedev 2,30 1,51 3,20 3,45 1,95 1,81 3,29 2,81 3,34 2,29 2,76 BKA 77,17 116,59 113,11 116,19 116,04 78,19 117,72 119,91 116,82 108,29 109,09 BKB 67,97 110,55 100,31 102,39 108,24 70,95 104,56 108,67 103,46 99,13 98,05 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

78

PETA KONTROL DENYUT NADI PEKERJA 5 PUKUL 08.00 WIB 78 76 74

72 Denyut Nadi

70 X Rata-Rata BATAS BKA 68KONTROL BKB 66 64 62 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu HARI PENGAMATAN

Gambar 4.5. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 5 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Berdasarkan pada gambar 4.5. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 5 berikutnya dapat dilhat pada lampiran enam.

Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja

6 dapat dilihat pada Tabel 4.32. berikut.

79

Tabel 4.32. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

JAM HARI 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106 Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112 Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114 Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100 Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113 Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112 Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108 X Rata-Rata 71,14 93,71 112,29 104,71 103,00 71,14 103,00 113,00 101,57 106,00 109,29 Stedev 0,90 2,56 4,82 3,04 3,11 1,57 1,91 3,65 1,90 0,58 4,99 BKA 72,94 98,83 121,93 110,79 109,22 74,28 106,82 120,30 105,37 119,27 119,27 BKB 69,34 88,59 102,65 98,63 96,78 68,00 99,18 105,70 97,77 104,84 99,31 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 80

PETA KONTROL DENYUT NADI PEKERJA 6 PUKUL 08.00 WIB 74 73

72 Denyut Nadi

X Rata-Rata 71

BATAS 70 BKA 69KONTROL BKB 68 67 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

HARI PENGAMATAN

Gambar 4.6. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 6 Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib

Berdasarkan pada gambar 4.6. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 6 berikutnya dapat dilhat pada lampiran enam.

4.2.3. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk melakukan uji kecukupan data digunakan persamaan 3.5. pada bab sebelumnya.

Berikut contoh cara perhitungan uji kecukupan data pada waktu pengamatan pada tanggal 29 Februari 2016 hari Senin pukul 08.00 untuk pekerja

1 dengan perhitungannya sebagai berikut.

N = 7  X = 490 81

 X2 = 34340 ( X)2 = 240100

 X = 73 + 67 + 69 + 68 + 73 + ...... + 68 = 490  X2 = 732 + 672 + 692 + 682 + 732 +...... + 682 = 34340 ( X)2 (73 + 67 + 69 + 68 + 73 + ...... + 68)2 = 240100

2 40 7 (34340)  (490)2  N'    490    2 40 240380  240100      490  2 2 2 40 280  40.16,73 669,2 2           1,37  1,87  490   490   490 

N' 1,87 Kesimpulan: bahwa N '  1,87 < data = 7

Maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Dengan cara yang sama seperti diatas, maka rekapitulasi hasil uji kecukupan data untuk keseluruhan pekerja 1 dapat dilihat pada Tabel 4.33.berikut. 82

Tabel 4.33. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102 Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101 Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102 Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102 Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106 Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101 Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109 Ʃx 490 574 751 796 720 500 840 717 721 749 723 Ʃx2 34340 47078 80675 90628 74066 35772 100838 73447 74295 80269 74731

(Ʃx)2 240100 329476 564001 633616 518400 250000 705600 514089 519841 561001 522729 N' 1,87 0,34 2,05 1,97 0,19 2,59 0,60 0,12 0,69 2,52 1,19 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.33. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 2 dapat dilihat pada Tabel 4.34. berikut.

83

Tabel 4.34. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110 Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112 Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117 Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114 Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112 Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111 Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114 Ʃx 490 697 739 814 749 484 816 718 705 722 790 Ʃx2 34308 69439 78053 94678 80213 33510 95158 73668 71037 74484 89190

(Ʃx)2 240100 485809 546121 662596 561001 234256 665856 515524 497025 521284 624100 N' 0,37 0,87 0,73 0,36 1,40 2,14 0,60 0,47 0,75 0,32 0,59 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.34. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 3 dapat dilihat pada Tabel 4.35. berikut.

84

Tabel 4.35. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108 Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106 Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106 Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107 Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106 Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108 Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105 Ʃx 505 774,531 769 814,549 818,318 487 735 789 794 740,199 746 Ʃx2 36443 85790,5 84609 94826,8 95670,6 33911 77239 88999 90110 78398,2 79510

(Ʃx)2 255025 599898 591361 663490 669644 237169 540225 622521 630436 547895 556516 N' 0,48 1,70 2,44 0,72 0,12 1,40 1,33 1,21 0,85 2,61 0,16 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.35. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 4 dapat dilihat pada Tabel 4.36. berikut.

85

Tabel 4.36. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105 Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103 Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101 Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102 Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101 Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106 Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109 Ʃx 507 800 809 805 780 480 721 741 821 809 727 Ʃx2 36749 91508 93535 92601 86958 32934 74267 78587 96327 93535 75557

(Ʃx)2 257049 640000 654481 648025 608400 230400 519841 549081 674041 654481 528529 N' 1,21 1,39 0,65 0,45 0,80 0,96 0,09 3,00 0,59 0,65 1,12 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.36. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 5 dapat dilihat pada Tabel 4.37. berikut.

86

Tabel 4.37. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102 Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 101 101 101 Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104 Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 103 103 102 Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102 Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109 Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105 Ʃx 508 795 747 765 785 522 778 800 759 726 725 Ʃx2 36898 90303 79777 83675 88055 38946 86534 91476 82461 75328 75135

(Ʃx)2 258064 632025 558009 585225 616225 272484 605284 640000 576081 527076 525625 N' 1,38 0,24 1,23 1,37 0,42 0,81 1,20 0,83 3,18 0,67 0,97 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.37. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 6 dapat dilihat pada Tabel 4.38. berikut.

87

Tabel 4.38. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut Nadi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)

Jumlah Denyut Nadi Per Menit HARI Waktu Pengamatan Pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106 Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112 Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114 Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100 Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113 Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112 Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108 Ʃx 498 656 786 733 721 498 721 791 711 742 775 Ʃx2 35434 61516 88396 76811 74321 35444 74285 89463 72239 78654 85853

(Ʃx)2 248004 430336 617796 537289 519841 248004 519841 625681 505521 550564 600625 N' 0,22 1,03 2,53 1,16 1,25 0,67 0,47 1,43 0,48 0,04 0,92 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari tabel 4.38. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan penelitian.

88

4.2.4. Penilaian Beban Kerja

Cardiovascular Load merupakan klasifikasi beban kerja dengan membandingkan peningkatan denyut nadi kerja dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskuler. Adapun rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 2.4. berikut rekapitulasi denyut nadi pekerja 1- pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) yang tertera pada tabel 4.39.-

4.44. dibawah ini.

Tabel 4.39. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Jam Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 73 74 73,5 82 102 113 103 119 103 100 102 102 102,9 190 Selasa 67 67 67,0 81 106 117 103 121 102 103 102 101 104,0 190 Rabu 69 74 71,5 82 104 108 101 123 102 102 103 102 103,0 190 Kamis 68 73 70,5 80 112 110 103 123 103 101 111 102 105,0 190 Jumat 73 67 70,0 82 113 113 105 120 104 104 113 106 106,7 190 Sabtu 72 73 72,5 84 105 121 103 117 101 107 109 101 105,3 190 Minggu 68 72 70,0 83 109 114 102 117 102 104 109 109 105,4 190 Rata-Rata 70,7 104,6 190 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 1 yaitu 30 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 1 100 x (104,670,7) 100 x 33,9 3390 %CVL    28,41 190  70,7 119,3 119,3 89

Tabel 4.40. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada Jam DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 70 67 68,5 102 106 116 105 119 100 102 104 110 107,1 196 Selasa 68 68 68,0 96 105 115 107 114 103 102 105 112 106,6 196 Rabu 71 73 72,0 102 103 114 103 116 105 99 101 117 106,7 196 Kamis 69 67 68,0 101 103 116 106 118 100 103 102 114 107,0 196 Jumat 71 67 69,0 98 110 116 105 115 103 97 105 112 106,8 196 Sabtu 70 73 71,5 101 107 120 113 120 104 103 102 111 109,0 196 Minggu 71 69 70,0 97 105 117 110 114 103 99 103 114 106,9 196 Rata-Rata 69,6 107,1 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 2 yaitu 24 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 2 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 2

100 x (107,169,6) 100 x 37,5 3750 %CVL    196  69,6 126,4 126,4

%CVL  29,67

90

Tabel 4.41. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada Jam DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 73 69 71,0 114 115 112 116 103 115 116 102 108 111,2 196 Selasa 72 67 69,5 112 105 116 117 112 112 114 105 106 111,0 196 Rabu 71 71 71,0 115 103 119 116 106 107 109 103 106 109,3 196 Kamis 73 69 71,0 109 109 119 119 104 114 116 106 107 111,4 196 Jumat 74 71 72,5 112 112 114 117 103 117 115 106 106 111,3 196 Sabtu 70 67 68,5 103 115 118 118 104 114 114 103 108 110,8 196 Minggu 72 73 72,5 110 110 116 117 103 110 110 116 105 110,8 196 Rata-Rata 70,9 110,8 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 3 yaitu 24 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 3 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 3 100 x (110,870,9) 100 x 39,9 3990 %CVL    196  70,9 125,1 125,1

%CVL  31,89

91

Tabel 4.42. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada Jam DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 71 70 70,5 111 115 112 115 103 112 120 114 105 111,9 197 Selasa 70 67 68,5 113 112 116 111 104 101 117 120 103 110,8 197 Rabu 73 68 70,5 110 113 113 112 102 104 115 115 101 109,4 197 Kamis 75 68 71,5 119 116 114 107 103 102 119 117 102 111,0 197 Jumat 73 72 72,5 117 119 116 109 102 113 120 116 101 112,6 197 Sabtu 75 67 71,0 112 118 118 113 103 102 114 115 106 111,2 197 Minggu 70 68 69,0 118 116 116 113 104 107 116 112 109 112,3 197 Rata-Rata 70,5 111,3 197 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 4 yaitu 23 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 4 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 4 100 x (111,370,5) 100 x 40,8 4080 %CVL    197  70,5 126,5 126,5

%CVL  32,25 92

Tabel 4.43. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada Jam DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 70 75 72,5 112 105 108 114 110 117 112 103 102 109,2 188 Selasa 72 77 74,5 113 107 104 113 114 113 110 101 101 108,4 188 Rabu 75 75 75,0 116 112 107 114 105 115 115 105 104 110,3 188 Kamis 76 75 75,5 115 105 111 113 112 118 106 103 102 109,4 188 Jumat 73 74 73,5 113 107 110 110 110 115 113 102 102 109,1 188 Sabtu 72 75 73,5 114 102 115 112 115 110 108 104 109 109,9 188 Minggu 70 71 70,5 112 109 110 109 112 112 107 108 105 109,3 188 Rata-Rata 73,6 109,4 188 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 5 yaitu 32 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 5 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 5 100 x (109,473,6) 100 x 35,8 3580 %CVL    188  73,6 114,4 114,4

%CVL  31,29

93

Tabel 4.44. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) DNI Pada Jam DNI DNK Pada Jam DNK DNK HARI Rata-Rata Rata-Rata Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 71 69 70,0 96 112 101 100 106 107 100 106 106 103,8 196 Selasa 72 71 71,5 90 115 106 105 104 110 102 106 112 105,6 196 Rabu 70 71 70,5 94 120 105 104 102 112 102 106 114 106,6 196 Kamis 72 74 73,0 91 105 110 100 102 117 99 107 100 103,4 196 Jumat 70 72 71,0 95 113 103 100 100 116 101 106 113 105,2 196 Sabtu 72 71 71,5 97 108 102 104 103 113 102 106 112 105,2 196 Minggu 71 70 70,5 93 113 106 108 104 116 105 105 108 106,4 196 Rata-Rata 71,1 105,2 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).

Umur Pekerja 6 yaitu 24 Tahun

Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 6 adalah sebagai berikut.

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 6

100 x (105,271,1) 100 x 34,1 3410 %CVL    196  71,1 124,9 124,9

%CVL  27,30

94

Setelah nilai %CVL diperoleh dari masing-masing pekerja maka langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan klasifikasi yang ada, berikut rekapitulasi % CVL dan tindakan yang diperlukan untuk masing-masing pekerja yang merujuk pada tabel 2.3. standar klasifikasi beban kerja berdasarkan % CVL

Tarwaka, 2004 Hal.97-102.

Tabel 4.45. Rekapitulasi %CVL dan Kriteria Tindakan Setiap Pekerja DN Pekerja Umur DNI DNK % CLV Katagori Maks

Pekerja 1 30 70,7 104,6 190 28,41 Tidak Terjadi Kelelahan

Pekerja 2 24 69,6 107,1 196 29,67 Tidak Terjadi Kelelahan

Pekerja 3 24 70,9 110,8 196 31,89 Diperlukan Perbaikan

Pekerja 4 23 70,5 111,3 197 32,25 Diperlukan Perbaikan

Pekerja 5 32 73,6 109,4 188 31,29 Diperlukan Perbaikan

Pekerja 6 24 71,1 105,2 196 27,30 Tidak Terjadi Kelelahan Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

4.25. Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja

Penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis sesuai dengan persamaan 2.1. pada bab sebelumnya.

Contoh : Konsumsi kalori yang dikeluarkan pekerja 1 pada jam 07.00

E = 1.80411 – 0.0229038 x 73 + 4.71733 x 0,001 – 5329

= 2,65 Kkal/menit

Adapun untuk rekapitulasi hasil perhitungan konsumsi kalori pekerja pada waktu pengamatan dengan kecepatan denyut jantung, untuk rekapitulasi hasil 95

perhitungan konsumsi energi pekerja untuk setiap harinya dapat dilihat pada Tabel

4.46 - Tabel 4.51.berikut.

Tabel 4.46. Konsumsi Energi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,65 3,10 4,38 5,24 4,45 2,69 5,76 4,45 4,23 4,38 4,38 Selasa 2,39 3,04 4,68 5,58 4,45 2,39 5,94 4,38 4,45 4,38 4,30 Rabu 2,47 3,10 4,52 4,83 4,30 2,69 6,12 4,38 4,38 4,45 4,38 Kamis 2,43 2,99 5,16 4,99 4,45 2,65 6,12 4,45 4,30 5,07 4,38 Jumat 2,65 3,10 5,24 5,24 4,60 2,39 5,85 4,52 4,52 5,24 4,68 Sabtu 2,60 3,21 4,60 5,94 4,45 2,65 5,58 4,30 4,75 4,91 4,30 Minggu 2,43 3,15 4,91 5,32 4,38 2,60 5,58 4,38 4,52 4,91 4,91 Rata-rata 2,51 3,10 4,78 5,31 4,44 2,58 5,85 4,41 4,45 4,76 4,47 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.47. Konsumsi Energi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,51 4,38 4,68 5,49 4,60 2,39 5,76 4,23 4,38 4,52 4,99 Selasa 2,43 3,95 4,60 5,41 4,75 2,43 5,32 4,45 4,38 4,60 5,16 Rabu 2,56 4,38 4,45 5,32 4,45 2,65 5,49 4,60 4,16 4,30 5,58 Kamis 2,47 4,30 4,45 5,49 4,68 2,39 5,67 4,23 4,45 4,38 5,32 Jumat 2,56 4,09 4,99 5,49 4,60 2,39 5,41 4,45 4,02 4,60 5,16 Sabtu 2,51 4,30 4,75 5,85 5,24 2,65 5,85 4,52 4,45 4,38 5,07 Minggu 2,56 4,02 4,60 5,58 4,99 2,47 5,32 4,45 4,16 4,45 5,32 Rata-rata 2,51 4,20 4,65 5,52 4,76 2,48 5,55 4,42 4,28 4,46 5,23 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.48. Konsumsi Energi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,65 5,32 5,41 5,16 5,49 2,47 4,45 5,41 5,49 4,38 4,83 Selasa 2,60 5,16 4,60 5,49 5,58 2,39 5,16 5,16 5,32 4,60 4,68 Rabu 2,56 5,41 4,45 5,76 5,49 2,56 4,68 4,75 4,91 4,45 4,68 Kamis 2,65 4,91 4,91 5,76 5,76 2,47 4,52 5,32 5,49 4,68 4,75 Jumat 2,69 5,16 5,16 5,32 5,58 2,56 4,45 5,58 5,41 4,68 4,68 Sabtu 2,51 4,45 5,41 5,67 5,67 2,39 4,52 5,32 5,32 4,45 4,83 Minggu 2,60 4,99 4,99 5,49 5,58 2,65 4,45 4,99 4,99 5,49 4,60 Rata-rata 2,61 5,06 4,99 5,52 5,59 2,50 4,60 5,22 5,28 4,67 4,72 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 96

Tabel 4.49. Konsumsi Energi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,56 5,07 5,41 5,16 5,41 2,51 4,45 5,16 5,85 5,32 4,60 Selasa 2,51 5,24 5,16 5,49 5,07 2,39 4,52 4,30 5,58 5,85 4,45 Rabu 2,65 4,99 5,24 5,24 5,16 2,43 4,38 4,52 5,41 5,41 4,30 Kamis 2,74 5,76 5,49 5,32 4,75 2,43 4,45 4,38 5,76 5,58 4,38 Jumat 2,65 5,58 5,76 5,49 4,91 2,60 4,38 5,24 5,85 5,49 4,30 Sabtu 2,74 5,16 5,67 5,67 5,24 2,39 4,45 4,38 5,32 5,41 4,68 Minggu 2,51 5,67 5,49 5,49 5,24 2,43 4,52 4,75 5,49 5,16 4,91 Rata-rata 2,62 5,35 5,46 5,41 5,11 2,45 4,45 4,68 5,61 5,46 4,52 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.50. Konsumsi Energi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,51 5,16 4,60 4,83 5,32 2,74 4,99 5,58 5,16 4,45 4,38 Selasa 2,60 5,24 4,75 4,52 5,24 2,84 5,32 5,24 4,30 4,30 4,30 Rabu 2,74 5,49 5,16 4,75 5,32 2,74 4,60 5,41 5,41 4,60 4,52 Kamis 2,79 5,41 4,60 5,07 5,24 2,74 5,16 5,67 4,45 4,45 4,38 Jumat 2,65 5,24 4,75 4,99 4,99 2,69 4,99 5,41 5,24 4,38 4,38 Sabtu 2,60 5,32 4,38 5,41 5,16 2,74 5,41 4,99 4,83 4,52 4,91 Minggu 2,51 5,16 4,91 4,99 4,91 2,56 5,16 5,16 4,75 4,83 4,60 Rata-rata 2,63 5,29 4,74 4,94 5,17 2,72 5,09 5,35 4,88 4,50 4,50 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.51. Konsumsi Energi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) Konsumsi Energi HARI (kkal/menit) pada Jam 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 2,56 3,95 5,16 4,30 4,23 2,47 4,68 4,75 4,23 4,68 4,68 Selasa 2,60 3,56 5,41 4,68 4,60 2,56 4,52 4,99 4,38 4,68 5,16 Rabu 2,51 3,82 5,85 4,60 4,52 2,56 4,38 5,16 4,38 4,68 5,32 Kamis 2,60 3,63 4,60 4,99 4,23 2,69 4,38 5,58 4,16 4,75 4,23 Jumat 2,51 3,89 5,24 4,45 4,23 2,60 4,23 5,49 4,30 4,68 5,24 Sabtu 2,60 4,02 4,83 4,38 4,52 2,56 4,45 5,24 4,38 4,68 5,16 Minggu 2,56 3,75 5,24 4,68 4,83 2,51 4,52 5,49 4,60 4,60 4,83 Rata-rata 2,56 3,80 5,19 4,58 4,45 2,56 4,45 5,24 4,35 4,68 4,94 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 97

Adapun hasil perhitungan konsumsi energi pekerja setiap jam pada waktu pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.52 - Tabel 4.57 berikut.

Tabel 4.52. Konsumsi Energi Pekerja 1 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- Total 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 185,87 262,54 314,36 266,96 161,54 345,51 266,96 253,85 262,54 262,54 2582,66 Selasa 182,63 280,59 334,90 266,96 143,22 356,34 262,54 266,96 262,54 258,17 2614,85 Rabu 185,87 271,45 289,95 258,17 161,54 367,41 262,54 262,54 266,96 262,54 2588,95 Kamis 179,45 309,36 299,54 266,96 158,75 367,41 266,96 258,17 304,42 262,54 2673,56 Jumat 185,87 314,36 314,36 275,99 143,22 350,90 271,45 271,45 314,36 280,59 2722,53 Sabtu 192,52 275,99 356,34 266,96 158,75 334,90 258,17 285,24 294,72 258,17 2681,75 Minggu 189,16 294,72 319,41 262,54 156,02 334,90 262,54 271,45 294,72 294,72 2680,17 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.53. Konsumsi Energi Pekerja 2 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- Total 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 262,54 280,59 329,68 275,99 143,22 345,51 253,85 262,54 271,45 299,54 2724,90 Selasa 237,16 275,99 324,51 285,24 145,67 319,41 266,96 262,54 275,99 309,36 2702,83 Rabu 262,54 266,96 319,41 266,96 158,75 329,68 275,99 249,59 258,17 334,90 2722,94 Kamis 258,17 266,96 329,68 280,59 143,22 340,17 253,85 266,96 262,54 319,41 2721,55 Jumat 245,39 299,54 329,68 275,99 143,22 324,51 266,96 241,25 275,99 309,36 2711,90 Sabtu 258,17 285,24 350,90 314,36 158,75 350,90 271,45 266,96 262,54 304,42 2823,68 Minggu 241,25 275,99 334,90 299,54 148,17 319,41 266,96 249,59 266,96 319,41 2722,18 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.54. Konsumsi Energi Pekerja 3 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- Total 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 319,41 319,41 324,51 309,36 329,68 148,17 266,96 324,51 329,68 262,54 2934,23 Selasa 309,36 309,36 275,99 329,68 334,90 143,22 309,36 309,36 319,41 275,99 2916,63 Rabu 324,51 324,51 266,96 345,51 329,68 153,35 280,59 285,24 294,72 266,96 2872,04 Kamis 294,72 294,72 294,72 345,51 345,51 148,17 271,45 319,41 329,68 280,59 2924,47 Jumat 309,36 309,36 309,36 319,41 334,90 153,35 266,96 334,90 324,51 280,59 2942,70 Sabtu 266,96 266,96 324,51 340,17 340,17 143,22 271,45 319,41 319,41 266,96 2859,24 Minggu 299,54 299,54 299,54 329,68 334,90 158,75 266,96 299,54 299,54 329,68 2917,69 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

98

Tabel 4.55. Konsumsi Energi Pekerja 4 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI Total 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 153,35 304,42 324,51 309,36 324,51 150,73 266,96 309,36 350,90 319,41 2813,53 Selasa 150,73 314,36 309,36 329,68 304,42 143,22 271,45 258,17 334,90 350,90 2767,18 Rabu 158,75 299,54 314,36 314,36 309,36 145,67 262,54 271,45 324,51 324,51 2725,05 Kamis 164,38 345,51 329,68 319,41 285,24 145,67 266,96 262,54 345,51 334,90 2799,79 Jumat 158,75 334,90 345,51 329,68 294,72 156,02 262,54 314,36 350,90 329,68 2877,04 Sabtu 164,38 309,36 340,17 340,17 314,36 143,22 266,96 262,54 319,41 324,51 2785,09 Minggu 150,73 340,17 329,68 329,68 314,36 145,67 271,45 285,24 329,68 309,36 2806,02 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.56. Konsumsi Energi Pekerja 5 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI Total 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 150,73 309,36 275,99 289,95 319,41 164,38 299,54 334,90 309,36 266,96 2720,59 Selasa 156,02 314,36 285,24 271,45 314,36 170,24 319,41 314,36 258,17 258,17 2661,75 Rabu 164,38 329,68 309,36 285,24 319,41 164,38 275,99 324,51 324,51 275,99 2773,45 Kamis 167,28 324,51 275,99 304,42 314,36 164,38 309,36 340,17 266,96 266,96 2734,41 Jumat 158,75 314,36 285,24 299,54 299,54 161,54 299,54 324,51 314,36 262,54 2719,92 Sabtu 156,02 319,41 262,54 324,51 309,36 164,38 324,51 299,54 289,95 271,45 2721,68 Minggu 150,73 309,36 294,72 299,54 294,72 153,35 309,36 309,36 285,24 289,95 2696,35 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.57. Konsumsi Energi Pekerja 6 Tiap Jam Waktu Pengamatan Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam HARI Total 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 12.30- 13.30- 14.00- 15.00- 16.00- 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 153,35 237,16 309,36 258,17 253,85 148,17 280,59 285,24 253,85 280,59 2460,33 Selasa 156,02 213,82 324,51 280,59 275,99 153,35 271,45 299,54 262,54 280,59 2518,40 Rabu 150,73 229,15 350,90 275,99 271,45 153,35 262,54 309,36 262,54 280,59 2546,59 Kamis 156,02 217,57 275,99 299,54 253,85 161,54 262,54 334,90 249,59 285,24 2496,78 Jumat 150,73 233,13 314,36 266,96 253,85 156,02 253,85 329,68 258,17 280,59 2497,33 Sabtu 156,02 241,25 289,95 262,54 271,45 153,35 266,96 314,36 262,54 280,59 2499,00 Minggu 153,35 225,23 314,36 280,59 289,95 150,73 271,45 329,68 275,99 275,99 2567,32 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Setelah nilai konsumsi energi pekerja diperoleh dari masing-masing pekerja maka rekapitulasi konsumsi energi pekerja dapat dilihat pada tabel 4.58. berikut.

99

Tabel 4.58. Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Energi yang Di Keluarkan Tiap Hari Pada Semua Pekerja Hari Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6 Senin 2582,66 2724,90 2934,23 2813,53 2720,59 2460,33 Selasa 2614,85 2702,83 2916,63 2767,18 2661,75 2518,40 Rabu 2588,95 2722,94 2872,04 2725,05 2773,45 2546,59 Kamis 2673,56 2721,55 2924,47 2799,79 2734,41 2496,78 Jumat 2722,53 2711,90 2942,70 2877,04 2719,92 2497,33 Sabtu 2681,75 2823,68 2859,24 2785,09 2721,68 2499,00 Minggu 2680,17 2722,18 2917,69 2806,02 2696,35 2567,32 Rata-rata 2649,21 2732,86 2909,57 2796,24 2718,31 2512,25 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

4.26. Perhitungan Konsumsi Oksigen

Konsumsi oksigen dapat dihitung dengan mengkonversikan denyut jantung. Adapun rumus yang digunakan sesuai dengan persamaan 2.5. pada yang dibahas pada bab dua sebelumnya.

Contoh : Konsumsi Oksigen Pekerja 1 pada Pukul 07.00 hari 1

 7375   Konsumsi Oksigen   x0,1 0,5 0.46 liter/menit  5  

Adapun rekapitulasi hasil perhitungan konsumsi oksigen dari data denyut nadi para pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.59 - Tabel 4.64 berikut.

Tabel 4.59. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 1 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,46 0,64 1,04 1,26 1,06 0,48 1,38 1,06 1,00 1,04 1,04 0,95 Selasa 0,34 0,62 1,12 1,34 1,06 0,34 1,42 1,04 1,06 1,04 1,02 0,95 Rabu 0,38 0,64 1,08 1,16 1,02 0,48 1,46 1,04 1,04 1,06 1,04 0,95 Kamis 0,36 0,60 1,24 1,20 1,06 0,46 1,46 1,06 1,02 1,22 1,04 0,97 Jumat 0,46 0,64 1,26 1,26 1,10 0,34 1,40 1,08 1,08 1,26 1,12 1,00 Sabtu 0,44 0,68 1,10 1,42 1,06 0,46 1,34 1,02 1,14 1,18 1,02 0,99 Minggu 0,36 0,66 1,18 1,28 1,04 0,44 1,34 1,04 1,08 1,18 1,18 0,98 Rerata 0,97 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

100

Tabel 4.60. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 2 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,40 1,04 1,12 1,32 1,10 0,34 1,38 1,00 1,04 1,08 1,20 1,00 Selasa 0,36 0,92 1,10 1,30 1,14 0,36 1,28 1,06 1,04 1,10 1,24 0,99 Rabu 0,42 1,04 1,06 1,28 1,06 0,46 1,32 1,10 0,98 1,02 1,34 1,01 Kamis 0,38 1,02 1,06 1,32 1,12 0,34 1,36 1,00 1,06 1,04 1,28 1,00 Jumat 0,42 0,96 1,20 1,32 1,10 0,34 1,30 1,06 0,94 1,10 1,24 1,00 Sabtu 0,40 1,02 1,14 1,40 1,26 0,46 1,40 1,08 1,06 1,04 1,22 1,04 Minggu 0,42 0,94 1,10 1,34 1,20 0,38 1,28 1,06 0,98 1,06 1,28 1,00 Rerata 1,01 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.61. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 3 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,46 1,28 1,30 1,24 1,32 0,38 1,06 1,30 1,32 1,04 1,16 1,08 Selasa 0,44 1,24 1,10 1,32 1,34 0,34 1,24 1,24 1,28 1,10 1,12 1,07 Rabu 0,42 1,30 1,06 1,38 1,32 0,42 1,12 1,14 1,18 1,06 1,12 1,05 Kamis 0,46 1,18 1,18 1,38 1,38 0,38 1,08 1,28 1,32 1,12 1,14 1,08 Jumat 0,48 1,24 1,24 1,28 1,34 0,42 1,06 1,34 1,30 1,12 1,12 1,09 Sabtu 0,40 1,06 1,30 1,36 1,36 0,34 1,08 1,28 1,28 1,06 1,16 1,06 Minggu 0,44 1,20 1,20 1,32 1,34 0,46 1,06 1,20 1,20 1,32 1,10 1,08 Rerata 1,07 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.62. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 4 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,42 1,22 1,30 1,24 1,30 0,40 1,06 1,24 1,40 1,28 1,10 1,09 Selasa 0,40 1,26 1,24 1,32 1,22 0,34 1,08 1,02 1,34 1,40 1,06 1,06 Rabu 0,46 1,20 1,26 1,26 1,24 0,36 1,04 1,08 1,30 1,30 1,02 1,05 Kamis 0,50 1,38 1,32 1,28 1,14 0,36 1,06 1,04 1,38 1,34 1,04 1,08 Jumat 0,46 1,34 1,38 1,32 1,18 0,44 1,04 1,26 1,40 1,32 1,02 1,11 Sabtu 0,50 1,24 1,36 1,36 1,26 0,34 1,06 1,04 1,28 1,30 1,12 1,08 Minggu 0,40 1,36 1,32 1,32 1,26 0,36 1,08 1,14 1,32 1,24 1,18 1,09 Rerata 1,08 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 101

Tabel 4.63. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 5 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,40 1,24 1,10 1,16 1,28 0,50 1,20 1,34 1,24 1,06 1,04 1,05 Selasa 0,44 1,26 1,14 1,08 1,26 0,54 1,28 1,26 1,02 1,02 1,02 1,03 Rabu 0,50 1,32 1,24 1,14 1,28 0,50 1,10 1,30 1,30 1,10 1,08 1,08 Kamis 0,52 1,30 1,10 1,22 1,26 0,50 1,24 1,36 1,06 1,06 1,04 1,06 Jumat 0,46 1,26 1,14 1,20 1,20 0,48 1,20 1,30 1,26 1,04 1,04 1,05 Sabtu 0,44 1,28 1,04 1,30 1,24 0,50 1,30 1,20 1,16 1,08 1,18 1,07 Minggu 0,40 1,24 1,18 1,20 1,18 0,42 1,24 1,24 1,14 1,16 1,10 1,05 Rerata 1,05 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.64. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 6 per harinya Konsumsi Oksigen HARI (liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00 Senin 0,42 0,92 1,24 1,02 1,00 0,38 1,12 1,14 1,00 1,12 1,12 0,95 Selasa 0,44 0,80 1,30 1,12 1,10 0,42 1,08 1,20 1,04 1,12 1,24 0,99 Rabu 0,40 0,88 1,40 1,10 1,08 0,42 1,04 1,24 1,04 1,12 1,28 1,00 Kamis 0,44 0,82 1,10 1,20 1,00 0,48 1,04 1,34 0,98 1,14 1,00 0,96 Jumat 0,40 0,90 1,26 1,06 1,00 0,44 1,00 1,32 1,02 1,12 1,26 0,98 Sabtu 0,44 0,94 1,16 1,04 1,08 0,42 1,06 1,26 1,04 1,12 1,24 0,98 Minggu 0,42 0,86 1,26 1,12 1,16 0,40 1,08 1,32 1,10 1,10 1,16 1,00 Rerata 0,98 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

4.27. Perhitungan Energi Metabolisme Basal

Perhitungan energi yang diperlukan untuk Angka Metabolisme Basal menggunakan rumusan yang telah ditetapkan oleh FAO/WHO/UNU/1985 seperti yang tertera pada tabel 2.4. pada pembahasan bab dua sebelumnya.

Pekerja yang diteliti adalah 6 pria dengan umur dan berat badan yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada 4.65. berikut.

102

Tabel 4.65. Data Umur dan Berat Badan Pekerja Pembuatan Paving Block di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat Nama Umur Berat Badan No Pekerja (Tahun) (Kg) 1. Pekerja 1 30 63 2. Pekerja 2 24 58 3. Pekerja 3 24 50 4. Pekerja 4 23 62 5. Pekerja 5 32 70 6. Pekerja 6 24 55 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam, 2016

Berdasarkan tabel 4.64. diatas maka perhitungan energi metabolisme basal untuk masing-masing pekerja adalah sebagai berikut.

Maka : AMB pekerja 1 = 15,3 B + 679

= 15,3 (63) + 679

= 1642,9 kkal/hari

AMB pekerja 2 = 15,3 B + 679

= 15,3 (58) + 679

= 1566,4 kkal/hari

AMB pekerja 3 = 15.3 B + 679

= 15.3 (50) +6

= 1444,0 kkal/hari

AMB pekerja 4 = 15.3 B + 679

= 15.3 (62) + 679

= 1627,6 kkal/hari

AMB pekerja 5 = 11.6 B + 879

= 11.6 (70) + 879

= 1691,0 kkal/hari

103

AMB pekerja 6 = 15.3 B + 679

= 15.3 (55) + 679

= 1520,5 kkal/hari

4.28. Perhitungan Lamanya Waktu Istirahat

Denyut nadi dipantau dari sebelum bekerja, saat bekerja dan setelah bekerja (istirahat), maka waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis.

Murrel (1965) merumuskan metode untuk menentukan waktu istirahat yang dibutuhkan sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik seperti yang terlihat pada persamaan 2.7. pada pembahasan bab dua terdahulu. Adapun contoh perhitungan lamanya waktu istirahat untuk pukul 11.00 adalah sebagai berikut. 60(5,31- 5) RT   4,9 Menit 5,31-1,5 Adapun hasil perhitungan lamanya waktu istirahat yang dibutuhkan oleh semua para pekerja sepanjang jam kerja disajikan pada Tabel 4.66 - Tabel 4.71. sebagai berikut.

Tabel 4.66. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 1 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam Rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 70,00 2,51 - 09.00 82,00 3,10 - 10.00 107,29 4,78 - 11.00 113,71 5,31 4,9 12.00 102,86 4,44 - 12.30 71,43 2,58 - 13.30 120,00 5,85 11,7 14.00 102,43 4,41 - 15.00 103,00 4,45 - 16.00 107,00 4,76 - 17.00 103,29 4,47 - Istrirahat Yang Dibutuhan : 16,6 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 104

Tabel 4.67. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 2 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam Rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 70,00 2,51 - 09.00 99,57 4,2 - 10.00 105,57 4,65 - 11.00 116,29 5,52 7,8 12.00 107,00 4,76 - 12.30 69,14 2,48 - 13.30 116,57 5,55 8,1 14.00 102,57 4,42 - 15.00 100,71 4,28 - 16.00 103,14 4,46 - 17.00 112,86 5,23 3,7 Istrirahat Yang Dibutuhan : 19,6 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.68. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 3 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 72,14 2,61 - 09.00 110,71 5,06 1,0 10.00 109,86 4,99 - 11.00 116,29 5,52 7,8 12.00 117,14 5,59 8,7 12.30 69,57 2,5 - 13.30 105,00 4,6 - 14.00 112,71 5,22 3,5 15.00 113,43 5,28 4,4 16.00 105,86 4,67 - 17.00 106,57 4,72 - Istrirahat Yang Dibutuhan : 25,4 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.69. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 4 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 72,43 2,62 - 09.00 114,29 5,35 5,5 10.00 115,57 5,46 7,0 11.00 115 5,41 6,3 12.00 111,43 5,11 1,8 12.30 68,57 2,45 - 13.30 103 4,45 - 14.00 105,86 4,68 - 15.00 117,29 5,61 8,9 16.00 115,57 5,46 7,0 17.00 103,86 4,52 - Istrirahat Yang Dibutuhan : 36,5 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 105

Tabel 4.70. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 5 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 72,57 2,63 - 09.00 113,57 5,29 4,6 10.00 106,71 4,74 - 11.00 109,29 4,94 - 12.00 112,14 5,17 2,8 12.30 74,57 2,72 - 13.30 111,14 5,09 1,5 14.00 114,29 5,35 5,5 15.00 110,14 4,88 - 16.00 103,71 4,5 - 17.00 103,57 4,5 - Istrirahat Yang Dibutuhan : 14,4 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.71. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Untuk Pekerja 6 Waktu Pengamatan Denyut Nadi Rata- Energi Waktu Istrirahat Yang Pada Jam rata Per Hari Kkal/Menit Diperlukan menit 08.00 71,14 2,56 - 09.00 93,71 3,8 - 10.00 112,29 5,19 3,1 11.00 104,71 4,58 - 12.00 103 4,45 - 12.30 71,14 2,56 - 13.30 103 4,45 - 14.00 113 5,24 3,9 15.00 101,57 4,35 - 16.00 106 4,68 - 17.00 109,29 4,94 - Istrirahat Yang Dibutuhan : 7,0 Menit Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 4.72. Rekapitulasi Waktu Istirahat yang dibutuhkan Semua Pekerja Total Waktu Istrirahat Hari Menit Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6

Senin s/d 16,6 19,6 25,4 36,5 14,4 7,0 Minggu

Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

BAB 5

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

5.1. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah

Kalori yang Terkandung Dalam Makanan

Perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori yang terkandung dalam makanan yaitu masukan energi pekerja berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya setiap hari. Berdasarkan dari hasil pengolahan data didapat jumlah energi yang masuk pada pekerja yang selanjutnya akan digunakan untuk aktifitas fisik sehari-harinya. Dari Tabel 5.1-5.6. didapat jumlah kalori yang keluar lebih besar dari jumlah kalori yang masuk dalam tubuh pekerja yang berasal dari makan pagi, makan siang, dan makan malam. Kalori yang dihasilkan oleh makanan tidak dapat mencukupi kebutuhan energi yang dikeluarkan pekerja pada saat bekerja.

Tabel 5.1. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 1 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari Senin 2582,66 1862,30 Selasa 2614,85 1497,45 Rabu 2588,95 1775,65 Kamis 2673,56 1964,00 Jumat 2722,53 1766,15 Sabtu 2681,75 1681,00 Minggu 2680,17 1827,00 Rata-rata 2649,21 1767,65 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

106 107

Tabel 5.2. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 2 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari Senin 2724,90 1688,00 Selasa 2702,83 1946,60 Rabu 2722,94 1694,30 Kamis 2721,55 1741,00 Jumat 2711,90 1554,30 Sabtu 2823,68 1954,00 Minggu 2722,18 1772,60 Rata-rata 2732,86 1764,40 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.3. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 3 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari

Senin 2934,23 1811,90 Selasa 2916,63 1618,30 Rabu 2872,04 1967,00 Kamis 2924,47 2055,00 Jumat 2942,70 1611,30 Sabtu 2859,24 2030,60 Minggu 2917,69 2410,60 Rata-rata 2909,57 1929,24 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.4. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 4 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari Senin 2813,53 1872,00 Selasa 2767,18 2051,00 Rabu 2725,05 2020,60 Kamis 2799,79 1651,00 Jumat 2877,04 2132,40 Sabtu 2785,09 1880,00 Minggu 2806,02 1715,00 Rata-rata 2796,24 1903,14 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 108

Tabel 5.5. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 5 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari Senin 2720,59 1920,00 Selasa 2661,75 1839,30 Rabu 2773,45 1739,60 Kamis 2734,41 2176,00 Jumat 2719,92 2272,20 Sabtu 2721,68 1929,60 Minggu 2696,35 2008,00 Rata-rata 2718,31 1983,52 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.6. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 6 Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung Hari Kkal/Hari Dalam Makanan kkal/hari Senin 2460,33 2208,00 Selasa 2518,40 1759,00 Rabu 2546,59 1710,00 Kamis 2496,78 2245,00 Jumat 2497,33 1735,30 Sabtu 2499,00 1858,00 Minggu 2567,32 2320,00 Rata-rata 2512,25 1976,47 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari Tabel 5.1.-5.6. hasil perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan dan jumlah kalori yang masuk dari makanan maka dapat dilihat rekapitulasi rata-rata perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan masing-masing pekerja dengan jumlah kalori pada asupan makanan pekerja.

E = Energi Masuk-Energi Keluar

= 1767,65– 2649,21= -881,56 Kkal/ hari 109

Dengan cara yang sama, maka hasil rekapitulasi rata-rata perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori dalam makanan dan kekurangan kalori dapat dilihat pada Tabel 5.7. berikut.

Tabel 5.7. Rekapitulasi Rata-rata Perbandingan Jumlah Kalori Yang Dikeluarkan Dengan Jumlah Kalori Dalam Makanan Rata-rata Kalori Kkal Kalori yang Kekurangan Pekerja Kalori yang Terkandung Dalam Kalori Dikeluarkan Makanan 1. 2649,21 1767,65 881,56 2. 2732,86 1764,40 968,46 3. 2909,57 1929,24 980,33 4. 2796,24 1903,14 893,1 5. 2718,31 1983,52 734,79 6. 2512,25 1976,47 535,78 Rata-Rata 2719,74 1887,40 832,34 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan Tabel 5.7. diatas untuk secara jelas dapat dilihat grafik perbandingan rata-rata kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori dalam asupan makanan sebelum perbaikan usulan.

Perbandingan Jumlah Kalori yang Masuk dan Jumlah Kalori yang Keluar 3000

2500

2000 Perbandingan Jumlah Kalori Kalori yang Dikeluarkan

1500 Kkal 1000 Perbandingan Jumlah Kalori Kalori yang Terkandung Dalam 500 Makanan 0 Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja 1 2 3 4 5 6

Pekerja

Gambar 5.1. Grafik Perbandingan Jumlah Kalori Sebelum Perbaikan Usulan Makanan 110

Berdasarkan dari gambar 5.1. grafik perbandingan jumlah kalori sebelum perbaikan usulan makanan dapat dilihat bahwa jumlah energi yang dikeluarkan per harinya masih lebih besar dari jumlah energi yang masuk dari makanan, sedangkan penyediaan asupan makanan dan minuman untuk pekerja berupa makan pagi, makan siang dan makan sore yang dibawa dari rumah masing-masing ataupun dibeli oleh pekerja itu sendiri disesuaikan dengan tingkat ekonomi pekerja tersebut sehingga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi pekerja tersebut dapat mencukupi kebutuhan energinya untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

5.2. Jumlah Konsumsi Oksigen pada Saat Ini

Konsumsi oksigen pekerja 1 pada fase sebelum bekerja pada hari pertama yaitu pukul 08.00 adalah sebesar 0,46 liter/menit, kemudian pada fase bekerja terjadi peningkatan yaitu pukul 09.00 menjadi 0,64 liter/menit, kemudian pada fase bekerja yaitu pukul 10.00 terjadi peningkatan kembali yaitu menjadi 1,04 liter/menit dan terus meningkat untuk jam-jam berikutnya, dan akan kembali turun ketika istirahat menjadi 0,48 liter/menit. Begitu juga untuk hari-hari berikutnya.

Pada Tabel 4.46 - Tabel 4.64 dapat dilihat adanya hubungan antara konsumsi energi dan konsumsi oksigen dengan kecepatan denyut nadi, bahwa semakin cepat denyut nadi maka semakin besar konsumsi energi dan semakin banyak oksigen yang dikonsumsi. Berdasarkan konsumsi oksigen, pekerjaan ini diklasifikasikan sedang (moderate).

111

5.3. Frekuensi dan Lamanya Waktu Istirahat Aktual Saat Ini

Waktu kerja yang diberlakukan saat ini 8 jam kerja mulai dai pukul 08.00

WIB sampai dengan 17.00 WIB dan isitirahat selama 1 jam pada pukul 12.30 WIB sampai 13.30 WIB, untuk istirahat makan siang, serta diberikan waktu istirahat pendek selama 20 menit untuk melaksanakan shalat dzuhur dan ashar pada pukul

12.30 WIB dan pukul 15.45 WIB. Hasil dari pengolahan data didapat waktu istirahat dibutuhkan pekerja untuk memenuhi kebutuhan energi yang hilang selama bekerja dan sekaligus menghilangkan rasa jenuh dan lelah.

5.4. Penilaian Beban Kerja Metode Tidak Langsung

Penilaian beban kerja secara tak langsung adalah dengan mengukur denyut nadi selama bekerja. Kategori beban kerja pada metode ini ditentukan melalui beban kardiovaskuler % CVL, hasil pengolahan dengan metode tidak langsung didapat hasil perhitungan seperti disajikan pada Tabel 5.8. berikut.

Tabel 5.8. Hasil Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Kardiovaskuler Pekerja Umur DNI DNK DN Maks % CLV Katagori Tidak Terjadi Pekerja 1 30 70,7 104,6 190 28,41 Kelelahan Tidak Terjadi Pekerja 2 24 69,6 107,1 196 29,67 Kelelahan Pekerja 3 24 70,9 110,8 196 31,89 Diperlukan Perbaikan Pekerja 4 23 70,5 111,3 197 32,25 Diperlukan Perbaikan Pekerja 5 32 73,6 109,4 188 31,29 Diperlukan Perbaikan Tidak Terjadi Pekerja 6 24 71,1 105,2 196 27,30 Kelelahan Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan dari table 5.8.diatas tersebut diperoleh tiga pekerja yang kategori diperlukan perbaikan dan ketiga pekerja lainnya di katagorikan tidak terjadi kelelahan terhadap enam orang pekerja yang diamati. Adapun perbaikan 112 yang akan dilakukan yaitu dengan memberikan waktu istirahat pendek untuk ketiga pekerja agar mengurangi beban kardiovaskuler % CVL.

5.5. Pemecahan Masalah

5.5.1. Usulan Menu Makanan Pekerja

Kalori yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi pekerja (rata- rata 1887,40 kkalori) tidak dapat memenuhi kebutuhan energi yang dikeluarkan pekerja (rata-rata 2719,74 kkalori) pada saat bekerja. Oleh sebab itu, diperlukan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi setiap pekerja. Contoh usulan menu makanan pekerja untuk memenuhi kebutuhan kalori yang dikeluarkan oleh pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.9. berikut. 113

Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan Makanan Makanan Makanan Makan Berat Berat Makan Berat Berat Makan Berat Berat Hari Kal Selingan Kal Kal Selingan Kal Kal Selingan Kal Pagi (gr) (gr) Siang (kg) (gr) Malam (gr) (gr) Pagi Sore Sore Singkong Mie Nasi putih 200 350 100 146 Nasi putih 200 350 200 321 Nasi putih 200 350 Kopi 1 18 Rebus Goreng Ayam Kapucino Kopi Rendang 75 358 1 27 Telur dadar 50 167 1 18 75 285 100 270 Goreng Susu (Cangkir) daging Senin Sambelado 29/02/2016 Tumis 100 52 Lontong 200 38 Ikan 100 111 Telur asin 75 138 100 111 Buncis tongkol Kopi Mie Tempe 1 18 50 168 100 147 (Cangkir) instant Bacem Jumlah : 376 778 Jumlah : 351 379 Jumlah : 450 775 Jumlah : 201 339 Jumlah : 350 773 Jumlah : 201 399

Jumlah Kalori 1 hari : 3443 Singkong Bihun Nasi putih 200 350 Apem 150 260 Nasi putih 200 350 100 146 Nasi putih 200 350 150 296 rebus Goreng Ikan Tahu The Manis Kopi Telur sambal The Manis 100 129 140 ml 353 Kembung 125 236 1 18 140 179 140 ml 353 Sambal (Gelas) (Cangkir) + terong (Gelas) Selasa 01/03/2016 Telur mata Bubur Kapucino 60 40 200 204 1 105 Bayam rebus 50 18 sapi Kacang Ijo Susu (Saset) Kopi 1 18 Telur asin 75 138 Kopi 1 18 (Cangkir) Jumlah : 361 537 Jumlah : 490 817 Jumlah : 401 829 Jumlah : 101 164 Jumlah : 391 565 Jumlah : 290 649 Jumlah Kalori 1 hari : 3561 Nasi putih 200 350 120 216 Nasi putih 200 350 Pisang 200 236 Nasi putih 200 350 100 260 Kentang danging sapi Gulai Danging The Manis Kue naga Tumis daun 50 147 140 ml 353 bayam 50 18 70 147 120 151 kopi 1 18 Balado (Gelas) sari singkong Rabu rebus 02/03/2016 Bening Tahu Pisang 50 18 75 302 100 147 2 pt 205 bayam bacem Goreng Kapucino Kopi Bubur 1 18 200 204 Susu 1 105 kopi 1 18 (Cangkir) Kacang Ijo (Saset) Jumlah : 301 533 Jumlah : 535 1075 Jumlah : 351 620 Jumlah : 270 383 Jumlah : 323 724 Jumlah : 101 278 Jumlah Kalori 1 hari : 3613

114

Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan (Lanjutan)

Makana Makanan Makanan Makan Berat Berat Makan Berat n Berat Makan Berat Berat Hari Kal Selingan Kal Kal Kal Kal Selingan Kal Pagi (gr) (gr) Siang (kg) Selingan (gr) Malam (gr) (gr) Pagi Sore Sore Martabak Nasi putih 200 350 Piscok 170 298 Nasi putih 200 350 Risol 100 247 Nasi putih 200 350 95 196 Telur Tempe Kapucino Talur Asin Kopi Susu Putih 50 118 1 105 75 116 1 18 Tempe Sambal 70 119 1 54 Goreng Susu (Saset) Rebus (Cangkir) (cangkir) Kamis Bubur Roti 03/03/2016 Gulai Pakis 100 182 200 204 Gulai Cumi 100 183 100 240 Ikan tongkol 100 111 Kacang Ijo coklat Kopi Kapucino 1 18 1 105 Telur dadar 50 167 (Cangkir) Susu (Saset) 2 pt 205

Jumlah : 351 668 Jumlah : 371 607 Jumlah : 378 959 Jumlah : 201 505 Jumlah: 420 747 Jumlah : 96 250 Jumlah Kalori 1 hari : 3736 Kue Pisang Nasi Lemak 200 506 80 231 Nasi putih 200 350 2 pt 205 Nasi putih 200 350 Mie Goreng 200 321 Pancong goreng Tempe Sambaladoh Sambaladoh Jouce Pokat 50 118 Jus Alpukat 100 85 80 87,65 Kapucino 80 87,65 1 85 Goreng Ikan Boloh Ikan Boloh (gelas) Susu 1 105 Jum’at Sayur Bayam Gule Ayam 100 165,3 Risol 100 247 Tumis Bayam 50 78 (Saset) 50 18 04/03/2016 Rebus Tumis Kopi Kopi 100 52 1 18 1 18 Buncis (Cangkir) (Cangkir) Kopi 1 18 (Cangkir) Jumlah : 451 859,3 Jumlah : 280 563 Jumlah : 331 533,65 Jumlah : 3 310 Jumlah : 331 473,65 Jumlah : 201 406 Jumlah Kalori 1 hari : 3145,6 Kentang Nasi putih 200 350 Bakwan 100 270 Nasi putih 200 350 150 211 Nasi putih 200 350 200 302 Goreng Kapucino Ikan Kembung Kopi Jouce Pokat Telur sambal 50 134 1 105 50 168 1 18 tahu gareng 100 111 1 85 Sabtu Susu (Saset) Balado (Cangkir) (gelas) 05/03/2016 Bubur Tumis Daun Martabak Gulai Cumi 100 183 200 204 120 151 95 196 Bayam rebus 50 18 Kacang Ijo Singkong telur Kopi 1 18 Gado-gado 150 295 (Cangkir) Jumlah : 351 685 Jumlah : 301 579 Jumlah : 370 669 Jumlah : 246 425 Jumlah : 500 774 Jumlah : 201 387 Jumlah Kalori 1 hari : 3519

115

Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan (Lanjutan) Makanan Makanan Berat Berat Makan Berat Makanan Berat Berat Berat Hari Makan Pagi Kal Selingan Kal Kal Kal Makan Malam Kal Selingan Kal (gr) (gr) Siang (kg) Selingan Sore (gr) (gr) (gr) Pagi Sore Bakwan Martabak Nasi Lemak 200 506 Goreng 200 350 Nasi putih 200 350 Risol 100 247 Nasi putih 200 350 95 196 Telur +Tahu Isi Gule Kapucino Talur Asin Susu Putih 100 165,3 1 105 75 116 Kopi (Cangkir) 1 18 Tempe Sambal 70 119 1 54 Ayam Susu (Saset) Rebus (cangkir) Tumis Minggu Kacang 125 118 Bubur 06/03/2016 Panjang + 200 204 Gulai Cumi 100 183 Roti coklat 100 240 Ikan tongkol 100 111 Kacang Ijo Jagung Muda Kopi Kapucino 1 18 1 105 Telur dadar 50 167 (Cangkir) Susu (Saset) Pisang 2 pt 205 goreng Jumlah : 426 807,3 Jumlah : 401 659 Jumlah : 378 959 Jumlah : 201 505 Jumlah: 420 747 Jumlah : 96 250

Jumlah Kalori 1 hari : 3927,3 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

116

Menu makanan pada Tabel 5.9 diatas hanya sebatas usulan saja, boleh berbeda asalkan kalori yang dibutuhkan pekerja saat bekerja dapat terpenuhi. Pada

Tabel 5.10. sampai Tabel 5.15. dapat dilihat perbandingan antara energi yang dikeluarkan pekerja dengan kalori yang dihasilkan dari menu makanan usulan.

Dengan penambahan menu makanan dapat mencukupi kebutuhan energi yang dikeluarkan pekerja saat bekerja.

Tabel 5.10. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 1 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2582,66 3443 Selasa 2614,85 3561 Rabu 2588,95 3613 Kamis 2673,56 3736 Jumat 2722,53 3145,6 Sabtu 2681,75 3519 Minggu 2680,17 3927,3 Rata-rata 2649,21 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.11. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 2 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2724,90 3443 Selasa 2702,83 3561 Rabu 2722,94 3613 Kamis 2721,55 3736 Jumat 2711,90 3145,6 Sabtu 2823,68 3519 Minggu 2722,18 3927,3 Rata-rata 2732,86 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

117

Tabel 5.12. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 3 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2934,23 3443 Selasa 2916,63 3561 Rabu 2872,04 3613 Kamis 2924,47 3736 Jum’at 2942,70 3145,6 Sabtu 2859,24 3519 Minggu 2917,69 3927,3 Rata-rata 2909,57 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.13. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 4 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2813,53 3443 Selasa 2767,18 3561 Rabu 2725,05 3613 Kamis 2799,79 3736 Jum’at 2877,04 3145,6 Sabtu 2785,09 3519 Minggu 2806,02 3927,3 Rata-rata 2796,24 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Tabel 5.14. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 5 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2720,59 3443 Selasa 2661,75 3561 Rabu 2773,45 3613 Kamis 2734,41 3736 Jum’at 2719,92 3145,6 Sabtu 2721,68 3519 Minggu 2696,35 3927,3 Rata-rata 2718,31 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 118

Tabel 5.15. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan pada Pekerja 6 Kalori yang Terkandung Hari Kalori yang Dikeluarkan Dalam Makanan Usulan Senin 2460,33 3443 Selasa 2518,40 3561 Rabu 2546,59 3613 Kamis 2496,78 3736 Jum’at 2497,33 3145,6 Sabtu 2499,00 3519 Minggu 2567,32 3927,3 Rata-rata 2512,25 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan hasil pada Tabel 5.16. dapat dilihat rekapitulasi rata-rata perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan masing-masing pekerja dengan jumlah kalori pada asupan makanan pekerja seelah dilakukan perbaikan usulan asupan makanan.

Tabel 5.16. Rekapitulasi Rata-rata Perbandingan Kalori Dikeluarkan Setelah Dilakukan Perbaikan Asupan Makanan Rata-rata Kalori (Kkal) Pekerja Kalori yang Kalori yang Terkandung Dalam Dikeluarkan Usulan Makanan Pekerja 1 2732,86 3563,56 Pekerja 2 2909,57 3563,56 Pekerja 3 2796,24 3563,56 Pekerja 4 2718,31 3563,56 Pekerja 5 2512,25 3563,56 Pekerja 6 2512,25 3563,56

Rata-Rata 2696,91 3563,56 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016). 119

Berdasarkan Tabel 5.16 diatas, maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.2. grafik perbandingan rata-rata kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori setelah perbaikan usulan asupan makanan pekerja.

Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah Kalori yang Terkandung Dalam Usulan Makanan Pekerja 4000 Kalori yang 3500 Dikeluarkan

3000

2500 Kalori yang

Kkal Terkandung Dalam 2000 Usulan Makanan 1500 Pekerja 1000 500

0 pekerja 1 pekerja 2 pekerja 3 pekerja 4 pekerja 5 pekerja 6 Pekerja

Gambar 5.2. Perbandingan Jumlah Kalori Setelah Perbaikan Usulan Makanan

5.5.2. Usulan Penentuan Waktu Istirahat Pekerja

Besarnya waktu istirahat yang dibutuhkan pekerja untuk dapat memulihkan kondisi fisiknya berbeda untuk masing-masing pekerja. Hal ini dapat dilihat dari denyut nadi pada saat bekerja. Semakin cepat denyut nadi pekerja maka waktu istirahat yang dibutuhkan semakin besar pula.

Berdasarkan Tabel 4.66 - Tabel 4.71. hasil perhitungan waktu istirahat dari masing-masing pekerja, maka dapat dilihat hasil rekapitulasi waktu istirahat yang di usulkan dari masing-masing pekerja pada Tabel 5.17. berikut.

120

Tabel 5.17. Rekapitulasi Total Waktu Istirahat yang di Usulkan Untuk Semua Pekerja Total Waktu Istrirahat Hari Menit Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6

Senin s/d 16,6 19,6 25,4 36,5 14,4 7,0 Minggu

Rata-Rata 2,38 2,80 3,63 5,21 2,05 1,00

Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

Berdasarkan Tabel 5.17 diatas dapat dilihat rata-rata waktu istirahat yang dibutuhkan oleh pekerja untuk mengembalikan kondisi fisiknya. Rata-rata waktu istirahat yang diusulkan adalah selama ± 3 menit diluar dari waktu istirahat makan siang. Hal ini dapat diusulkan oleh perusahaan tanpa mengurangi jam produksi.

Bila jam produksi berkurang maka jumlah produksi akan menurun. Untuk menghindari hal ini maka waktu istirahat yang diberikan sebaiknya diatur dengan baik sehingga tidak terjadi pengurangan jam produksi dengan cara mengambil atau memotong 30 menit dari waktu istirahat makan siang yang sebelumnya 1 jam menjadi 0,5 jam istirahat makan siang. Jika selama ini isitirahat makan siang dari jam 12.30 – 13.30 WIB menjadi 12.30 – 13.00 WIB. Kemudian 30 puluh menit waktu istirahat makan siang yang diambil, dikonversikan menjadi waktu isitirahat pendek yang akan diberikan kepada pekerja pada jam 10.00 WIB, 11.00 WIB dan

15.00 WIB dimana pada jam-jam tersebut pekerja mengalami kelelahan yang dapat dilihat dari rerata tertinggi denyut nadi dan energi yang dikeluarkan pekerja perharinya. 121

Waktu isitirahat pendek diberikan kepada pekerja selama tiga periode, dengan lama isitirahat 10 meint. Pada periode pertama untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat pada jam 10.00 – 10.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.03 – 10.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.06 – 10.09 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam

10.09 – 10.12 WIB, untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.12-

10.15 WIB dan untuk pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.15 – 10.18

WIB.

Selanjutnya pada periode kedua untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat pada jam 11.00 – 11.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam

11.03 – 11.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.06-

11.09 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.09-11.12 WIB, untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.12-11.15 WIB dan untuk pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.15-11.18 WIB.

Pada periode Ketiga untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat pada jam

15.00 – 15.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.03 –

15.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.06 – 15.09

WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.09 – 15.12 WIB, untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.12 – 15.15 WIB dan untuk pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.15 – 15.18 WIB. Ketika salah satu pekerja sedang beristirahat maka pekerja yang lain tetap bekerja dengan begitu proses produksi tidak terganggu. Asupan energi pekerja sebaiknya juga ditambahkan, tidak hanya sarapan pagi dirumah saja tapi diberikan makanan ringan misalnya : roti (kkal) dan gorengan (492.5 kkal). Sehingga kehilangan 122

energi pada saat bekerja dapat dikembalikan dengan waktu istirahat dan asupan energi yang mencukupi. Dengan adanya waktu istirahat ini diharapkan operator dapat bekerja maksimal. 4.198

5.5.3. Perbandingan Metode Kerja Aktual Dengan Metode Kerja Usulan

Perbandingan metode kerja aktual dan metode kerja usulan dapat dilihat pada Tabel 5.18 berikut.

Tabel 5.18. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Metode Kerja Usulan Metode Kerja Aktual Metode Kerja Usulan Pekerja 1 sampai dengan pekerja 6 diberikan waktu istirahat pada pukul 12.30 – 13.30 Wib, selain itu pekerja 1 Pekerja 1 sampai dengan pekerja 6 sampai dengan pekerja 6 diberikan hanya diberikan waktu istirahat pada waktu istirahat pendek pad pukul 10.00, pukul 12.30 – 13.30 Wib. 11.00, dan 15.00 dimana pekerja secara bergantian diberikan waktu istirahat pendek tersebut. Pekerja diberi waktu isitirahat pendek Pekerja hanya mengkonsumsi untuk mengkonsumsi makanan ringan makanan dari rumah ketika sarapan yang dapat memulihkan energi pagi misalnya seperti : roti (kkal) dan gorengan (492.5 kkal). 4.198 Sumber: Analisis Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Berdasarkan beban kerja dengan cara perhitungan denyut nadi pekerja

didapat hasil perhitungan beban kerja (CVL) dapat dilihat bahwa

pekerja 28,41%, dimana pekerja 1 dikatagorikan tidak terjadi

kelelahan, Pekerja 2 yaitu sebesar 29,67% dikatagorikan tidak terjadi

kelelahan, Pekerja 3 yaitu sebesar 31,89% dikatagorikan Diperlukan

Perbaikan, pekerja 4 yaitu sebesar 32,25% dikatagorikan Diperlukan

Perbaikan, pekerja 5 yaitu sebesar 31,29 dikatagorikan Diperlukan dan

pekerja 6 yaitu sebesar 27,30% dan dikatagorikan tidak diperlukan

perbaikan.

2. Hasil perhitungan beban kerja berdasarkan jumlah kalori rata-rata

yang dikeluarkan pekerja masing-masing pada pekerja 1 yaitu sebesar

2649,21 kkal, pada pekerja 2 yaitu 2732,86 kkal dan pada pekerja 3

yaitu sebesar 2909,57 kkal, pada pekerja 4 yaitu sebesar 2796,24

kkal, pada pekerja 5 yaitu sebesar 2718,31 kkal dan pada pekerja 6

yaitu sebesar 2512,25 kkal sedangkan jumlah kandungan kalori rata-

rata pada asupan makanan pekerja adalah pada pekerja 1 yaitu sebesar

1767,65 kkal, pada pekerja 2 yaitu sebesar 1764,40 kkal, pada pekerja

3 yaitu sebesar 1929,24 kkal, pada pekerja 4 yaitu sebesar 1903,14

kkal, pada pekerja 5 yaitu sebesar 1983,52 kkal dan pekerja 6 yaitu

123 124

sebesar 1976,47 kkal. Sehingga dari keeanam pekerja yang dijadikan

sampel penelitian rata-rata mengalami kekurangan kalori yaitu sebesar

832,34 kkal.

3. Waktu istirahat berdasarkan pengukuran denyut nadi pekerja, waktu

yang diperlukan pada masing-masing pekerja 1 yaitu sebear 16,6

menit, Pekerja 2 yaitu sebesar 19,6 menit, Pekerja 3 yaitu sebesar 25,4

menit, Pekerja 4 yaitu sebesar 36,5 menit, pekerja 5 yaitu sebesar 14,4

dan Pekerja 6 yaitu sebesar 7,0 menit. Berdasarkan jadwal kerja

karyawan, waktu istirahat yang diberikan pihak perusahaan terlalu

singkat dibandingkan dengan jam kerja yang panjang ditetapkan

perusahaan.

6.2. Saran

Saran yang diberikan kepada UD. Batu Alam, adalah:

1. Beban kerja yang dihasilkan dari denyut nadi pekerja mempunyai

keterbatasan sehingga untuk mengatasinya maka sebaiknya

perusahaan lebih memperhatikan penyediaan asupan energi yang

sesuai dengan kebutuhan fisik pekerja.

2. Perusahaan sebaiknya memberikan tambahan waktu istirahat sesuai

dengan beban kerja dari masing-masing pekerja.

3. Sebaiknya waktu istirahat yang ada sekarang diperbaiki dengan waktu

istirahat yang diusulkan, sehingga apabila pekerja mengalami

kelelahan dan kejenuhan akan dapat berkurang dengan waktu istirahat

yang diusulkan. DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar ILMU Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Christensen, E.H. 1991. Physiology of Work. Encyclopedia of Occupational Health and Safety. 3nd Edition. Geneva: ILO. p. 1698-1700.

FAO. 1985. Energy and Protein Requirements: Report of A Joint FAO/WHO Expert Consultation. Geneva: WHO Series

Grandjean, E. 1988. Fitting The Task To The Man: An Ergonomic Approach, London: Taylor and I'ifliicis.

Fitting The Task To The Man: An Ergonomic Approach, London: Taylor and I'ifliicis.

2000. Fitting the Task to The man. A Textbook Of Occupational Ergonomics. 4th edition. New York: Taylor & Francis.

Hendri, Yanto. 2012. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Pendekatan Fisiologis. Dumai, Riau.

Kilbon, A. 1992. Measurement and Assessment of Dinamic Work. Dalam: Wilson,J.R.& Corlett, E.N.eds.Evaluation of Human Work;A Praktical Ergonomics Methodology. Taylor & Francis Great Britain: 520-543.

Konz. 1996. Phisiology of Body Movement Dalam Battacharya, A. & McGlothin, J.D.eds. Occupational Ergonomic.Marcel Dekker Inc. USA:47-61.

Manuaba, A, 2000, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Guna Widya, Surabaya.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya.

2003, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya: Guna Widya.

Purnomo, Pendekatan Biomekanika untuk Desain Beban Kerja dan Perbaikan Metode Kerja pada Pekerja Mebel Mangga. Surakarta.

Sarwo, Widodo, 2008. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis. Studi Kasus: Pabrik Minyak Kayu Putih Krai Yogyakarta.

Sastrowinoto, 1985 Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. PT. Pustaka Binaman Pessindo. Jakarta.

125 126

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Suma’mur. 1989. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung. Jakarta.

Sumarno I, 1997. Pola Konsumsi Makanan Rumah Tangga Indonesia, Gizi Indonesia, 221: 39-61.

Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.

Sutalaksana, 2000. Analisis Perancangan Sistem Kerja, ITB. Bandung

. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung.

Samyum,Wan. 2012. http://samyunwan.com/tabel-daftar-kalori-makanan-dan- minuman.

Syamsul, Bahri. 2012. Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek Berdasarkan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi. Lhokseumawe. Aceh Utara.

Tarwaka, 2004. Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Uniba Pres. Semarang.

Theresia L, 2006. Penentuan lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja. Serpong Tangerang.

Yudha, Wibowo. 2010. Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek Berdasarkan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi Pada Bagian Balling Press Di PT. ridgestone Sumatera Rubber Estate. Sumatra Utara.