Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

Sketsa Bisnis Volume (7) No (1) (2020) pp (37-44)

SKETSA BISNIS

Naskah Diterima : 10 mei 2020 Diterima Publikasi : 01 Juni 2020

Journal Homepage https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS

Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Keripik Singkong

(Studi pada Industri Rumah Tangga Keripik Singkong -Sambal Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

Ainun Mardhiyah1 , Feby Aulia Safrin2

1,2, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

Abstract This research was conducted in Sipolu-polu Village, Panyabungan District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra on the business owner of the chili-chili cassava chips business in the village with the hope that in the future it will be a useful contribution to certain parties, especially the business owners. The focus of this research will be to look at the strategies employed by business owners in marketing their products and also in this study using a theory related to marketing. This research uses descriptive qualitative methods that describe the results obtained in the field. Data collection was carried out by interviewing informants. This study aims to determine how the chili-chili cassava chips marketing is to increase the volume of production sales

Keywords: marketing strategy, cassava-chili chips, business owner

Abstrak Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sipolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara pada pemilik bisnis usaha keripik singkong sambal-sambal di kelurahan tersebut dengan harapan kedepannya akan menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu khususnya para pemilik usaha tersebut. Fokus penelitian ini akan melihat strategi yang dilakukan oleh para pemilik bisnis dalam memasarkan produskinya dan juga pada penelitian ini menggunakan teori yang berkaitan dengan pemasaranpenelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mendeskripsikan hasil yang diperoleh di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap informan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pemasaran keripik singkong sambal-sambal untuk meningkatkan volume dari penjualan produksinya

Kata Kunci: strategi pemasaran, keripik singkong sambal-sambal, pemilik usaha

*) Author Korespondensi; [email protected] 37

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

1. Pendahuluan perusahaan atau usaha dan menciptakan Industri rumah tangga atau home industry suatu bauran pemasaran yang cocok dan merupakan suatu peluang usaha yang mulai dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. bermunculan dalam era sekarang karena Untuk itu para pemilik keripik semakin sempitnya lapangan kerja yang singkong sambal-sambal dapat menghasilkan tersedia. Industri semacam ini dapat dikelola di produksi keripik singkong sambal-sambal dalam rumah sehingga dapat dipantau setiap dengan baik bahkan sangat baik, diperlukan saat. Usaha kecil semacam ini dikelola oleh adanya sentuhan tangan dari pemerintah orang-orang yang memiliki hubungan berupa memberikan penyuluhan dan pelatihan kekerabatan. Modal yang dibutuhkan usaha ini bagi para pemilik usaha keripik singkong agar sedikit dan alat-alat yang digunakan bersifat dari hasil tersebut dapat memiliki keilmuan manual. yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan Keripik atau adalah sejenis makanan produksi keripik singkong yang layak dijual ringan berupa irisan dari umbi-umbian, buah- sehingga membuat usaha menjadi semakin buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam laris minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang Adapun rumusan masalah pada penelitian gurih dan renyah biasanya dicampur dengan ini adalah; Bagaimana strategi para pemilik adonan tepung yang diberi rempah usaha keripik singkong sambal-sambal dalam tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui memasarkan produksi keripik singkong tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. 2. Kerangka Teori Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, 2.1 Konsep Pemasaran manis, asam, gurih, atau paduan dari Pemasaran adalah mengidentifikasi dan kesemuanya. (Prasetyo, 2014) memenuhi kebutuhan manusia social (Keller, Keripik singkong merupakan salah satu 2016). Sedangkan menurut (Duncan, 2012). produk makanan ringan yang banyak digemari Pemasaran adalah suatu proses analisis, konsumen, rasanya yang renyah dan harga perencanaan, implementasi, koordinasi dan yang di tawarkan relative terjangkau pengendalian program pemasaran yang menjadikan produk tersebut sebagai alternatif meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan tepat untuk menemani waktu santai, seiring distribusi dari produk, jasa, dan ide yang dengan meningkatnya permintaan konsumen, ditawarkan untuk menciptakan dan kini keripik singkong mulai di inovasikan meningkatkan pertukaran manfaat dengan keberbagai varian al rasa. Banyak produsen pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan keripik singkong mulai beralih jalur dengan organisasi. (Larreche, 2000). menambahkan ekstra pedas pada produk Berdasarkan (Limbong W.H, 1987), keripik yang diciptakannya. proses penyampaian barang dari tingkat Strategi pemasaran adalah rencana produsen ke tingkat konsumen di perlukan menyeluruh, terpadu, dan menyatu dibidang tindakan-tindakan yang dapat mem- pemasaran yang memberikan pedoman perlancarkan kegiatan tersebut. Tindakan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam tersebut dinamakan sebagai fungsi-fungsi mencapai tujuan perusahaan melalui pemasaran yang dikelompokan atas tiga periklanan, program promosi, penjualan, fungsi, yaitu: program produk, dan pendistribusian. (Assauri, 1. Fungsi Pertukaran; Fungsi pertukaran 2007). Menurut Alma (Alma, 2008), strategi merupakan semua tindakan untuk pemasaran adalah memilih dan menganalisa memperlancar pemindahan hak milik atas pasar sasaran yang merupakan suatu barang dan jasa. Melalui pemasaran kelompok orang yang ingin dicapai oleh pembeli dapat membeli produk dari

38

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

produsen baik dengan menukar uang merupakan inti dari sistem pemasaran, yaitu dengan produk maupun pertukaran produk variabel yang dapat dikendalikan oleh dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para atau untuk dijual kembali. pembeli atau konsumen. 2. Fungsi Distribusi Fisik; Fungsi fisik Berikut ada empat ariabel pokok dari merupakan semua tindakan atau perlakuan bauran pemasaran menurut (Angipora, 2013) terhadap barang sehingga memperoleh yaitu: kegunaan tempat, waktu serta bentuk. 1. Produk; Produk merupakan unsur pertama Distribusi fisik suatu produk dilakukan dalam bauran pemasaran. Hal ini dengan cara mengangkut serta menyimpan dikarenakan produk merupakan kombinasi produk. Produk diangkut dari produsen barang dan jasa yang ditawarkan mendekati kebutuhan konsumen dengan seseorang atau lembaga untuk memenuhi banyak cara baik melalui air, darat, udara. kebutuhan dan keinginan pasar. Penyimpanan produk mengedepankan 2. Harga; Harga merupakan suatu nilai yang menjaga pasokan produk agar tidak dibuat untuk menjadi patokan nilai suatu kekurangan saat dibutuhkan. barang. Harga merupakan jumlah uang 3. Fungsi Perantara; Untuk menyampaikan yang harus dibayarkan konsumen untuk produk dari tangan produsen ke tangan mendapatkan suatu produk guna konsumen dapat dilakukan pelalui perantara memenuhi kebutuhan dan keinginan pemasaran yang menghubungkan aktivitas yang belum terpuaskan. Peranan harga tak pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas lepas dari proses jual beli suatu produk atau fungsi perantara antara lain seperti jasa. pengurangan resiko, pembiayaan, 3. Distribusi; Distribusi adalah kegiatan yang pencarian informasi serta standarisasi dilakukan oleh produsen untuk menjadikan /penggolongan produk. Standarisasi suatu produk yang dihasilkan dapat merupakan kegiatan menentuka suatu diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada ukuran atau penentuan mutu barang.. waktu dan tempat yang tepat di mana pun konsumen berada 2.2 Konsepsi Saluran Pemasaran 4. Promosi; Promosi merupakan berbagai Menurut (Lubis, 2004), produsen harus kegiatan yang dilakukan perusahaan mempertimbangkan berbagai macam faktor dengan tujuan utama untuk yang sangat berpengaruh dalam pemilihan menginformasikan, membujuk, saluran distribusinya. Pemilihan saluran mempengaruhi, dan mengingatkan distribusi yang efektif akan mampu mendorong konsumen agar membeli produk yang peningkatan penjualan yang diharapkan, dihasilkan sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Saluran Distribusi untuk 2.4 Konsep Harga Barang Konsumsi adalah sebagai berikut : a) Harga merupakan salah satu bagian yang Produsen – Konsumen b) Produsen - sangat penting dalam pemasaran suatu Pengecer – Konsumen c) Produsen - produk. Menurut (Canon, 2008), harga adalah Pedagang Besar - Pengecer – Konsumen d) sesuatu yang harus diberikan oleh pelanggan Produsen - Agen - Pengecer – Konsumen. untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran 2.3 Proses Keputusan Konsumen Jasa perusahaan. Menurut pendapat lain, (Swasta Menurut (Assauri, 2013) bauran Basu, Irawan, 2005), harga adalah jumlah pemasaran (marketing mix) merupakan uang (ditambah beberapa produk apabila kombinasi variabel atau kegiatan yang memungkinkan) yang dibutuhkan untuk

39

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989 mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan pelayanannya. dan diverifikasi. Penyajian data dilakukan untuk mengembangkan deskripsi informasi 2.5 Konsep Kualitas Produk tersusun dari data yang sudah direduksi agar Kualitas produk merupakan proses kemudian menarik kesimpulan dan evaluasi secara keseluruhan kepada pengambilan tindakan. Selanjutnya setelah pelanggan atas perbaikan kinerja suatu data dikembangkan maka akan diperoleh produk (Minor, 2012). Sedangkan menurut kesimpulan dari penelitian yang sudah (Keller P. K., 2016), kualitas produk adalah dilaksanakan kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan dari apa yang diinginkan pelanggan. 4.1 Pengolahan dan Kualitas Keripik Ubi Kayu

(Singkong) 3. Metode Ubi kayu (singkong) bisa diolah menjadi 3.1 Desain Penelitian bermacam-macam makanan, seperti lepat Penelitian ini menggunakan metode singkong, singkong, singkong, kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk cake singkong, keripik singkong, dan tentunya menemukan, menggambarkan, dan masih banyak macam lagi produk yang bisa menjelaskan mengenai strategi pemasaran diolah dari singkong. yang dipilih oleh para pemilik usaha keripik Pada penelitian ini fokus pada singkong di Kelurahan Sipolu-polu. Penelitian pengolahan singkong menjadi keripik ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian singkong. pengolahan singkong menjadi data dan menarik kesimpulan yang diperoleh keripik singkong juga bermacam-macam tipe dari hasil wawancara di lapangan keripik, seperti keripik sanjai, keripik sambal,

keripik sambal-sambal,keripik beteng-beteng, 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan dan lain-lain. Pada penelitian ini juga fokus Informan membahas mengenai keripik singkong yaitu Pengumpulan data primer pada penelitian keripik sambal-sambal, di mana keripik ini dilakukan dengan wawancara mendalam (in sambal-sambal merupakan salah satu khas depth interview), sedangkan pengumpulan hasil produksi dari Keluraha Sipolu-polu data sekunder diperoleh melalui bahan Kecamatan Panyabungan Kabupaten kepustakaan dan dokumen-dokumen. Mandailing Natal. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai Adapun pengolahan keripik singkong informan yaitu antara lain para pemilik usaha sambal-sambal yang dilakukan oleh produsen keripik singkong. yaitu:

1. Singkong yang sudah dibeli kepada petani 3.3 Metode Analisis Data akan terlebih dahulu dikupas dan Analisis dilakukan secara simultan dengan dibersihkan hingga benar-benar bersih proses pengumpulan data (on going analysis). tanpa ada pasir ataupun tanah, karena jika Metode kualitatif ini dilakukan mengikuti proses tidak bersih, maka akan dikhawatirkan jika antara lain, reduksi data, penyajian data dan sudah jadi keripiknya akan ada pasir atau menarik kesimpulan berdasarkan reduksi dan tanah yang termakan sehingga membuat penyajian data yang telah dilakukan konsumen merasa tidak puas dalam sebelumnya. Reduksi data dilakukan untuk membeli produk keripik singkong sambal- menggolongkan, mengarahkan, membuang sambal tersebut. data yang tidak perlu, serta mengorganisasi 2. Setelah singkong tersebut dikupas dan data dengan cara sedemikian rupa hingga dibersihkan, maka selanjutnya singkong

40

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

tersebut dipotong-potong secara manual, disajiakan dalam bentuk kemasan dengan setelah dipotong, maka singkong tersebut kemasan ukuran kecil, sedang dan besar diparut sehingga berbentuk pipih dan tipis. Keripik singkong sambal-sambal yang 3. Setelah selesai singkong tersebut diparut, sudah diproduksi oleh para pemilik usaha di maka selanjutnya hasil parutan tersebut Kelurahan Sipolu-polu didistribusikan ke akan digoreng pada kuali yang besar. konsumen, di mana proses pendistribusiannya 4. Setelah selesai proses penggorengan, ada beberapa macam hingga ke konsumen maka keripik singkong tersebut diberi akhir. Produksi keripik singkong sambal- sambal cabai dan diaduk ke keripik sambal ada yang langsung dijual ke konsumen tersebut, sehingga jadilah keripik singkong akhir, ada juga yang dijual ke pengecer dan sambal-sambal. ada juga yang didistribusikan ke sales terus 5. Selanjutnya memasukkan hasil olahan ke pengecer dan akhirnya ke konsumen akhir. tersebut ke dalam kemasan, di mana Tahapan produksi keripik singkong sambal- kemasannya bermacam-macam, ada yang sambal sampai ke konsumen akhir di kemasan kecil, menengah dan besar. Kelurahan Sipolu-polu melalui tahapan berikut ini : Pada Gambar 1 dan 2 terdapat contoh 1. Produsen; Pemilik usaha keripik singkong olahan bahan singkong yang terdapat di sambal-sambal melakukan tahap demi Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan tahap untuk memproduksi keripik singkong Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal sambal-sambal. Di mana tahapnya dimulai dari pembelian singkong kepada pemilik 4.2 Harga Keripik Ubi Kayu (Singkong) singkong dan seterusnya singkong tersebut Para pemilik bisnis keripik singkong dikupas dan dicincang untuk membuang sambal-sambal bervariasi dalam menentukan akarnya, selanjutnya direndam saty hari harga. Harga biasanya terhantung kemasan, satu malam, dan selanjutnya direbus, ada yang kemasan kecil, sedang dan besar. setelah direbus selanjutnya diolah pakai Harga juga tergantung kualitas dari bahan mesin khusus untuk pengolah (press), baku yang digunakan. Biasanya para pemilik setelah dimasukkan ke dalam mesin usaha membeli bahan baku singkong dengan pengolah, selanjutnya hasilnya dijemur, kualitas yang bagus agar hasilnya bagus juga, setelah dijemur barulah digoreng, selesai keripiknya juga akan gurih sehingga lebih digoreng, maka selanjutnya akan dikemas diminati konsumen dalam beberapa kemasan, yaitu kemasan kecil, menengah dan besar. Harga tiap 4.3 Strategi Pemasaran Keripik Singkong kemasan tentunya berbeda, biasanya per kemasan harganya mulai dari Rp.500,00, Kegiatan pemasaran keripik singkong Rp.1000,00, Rp.2.500,00, Rp.5.000,00 dan sambal-sambal merupakan kegiatan yang Rp. 10.000,00. cukup penting khususnya bagi para pemilik 2. Sales (Penjual Produk); Sales (Penjual usaha keripik singkong sambal-sambal di Produk) merupakan pedagang yang Kelurahan Sipolu-polu. Bagi sebagian membawa produksi keripik singkong penduduk di Kelurahan ini, usaha bisnis keripik sambal-sambal dari pemilik usaha dan singkong sambal-sambal merupakan sesuatu menjajakan produski tersebut ke pedagang- yang penting sebagai sumber penghasil pokok. pedagang, di mana biasanya mereka Sebagian besar penduduk di desa ini memiliki menjajakannya ke warung-warung, di mana usaha berdagang, dan salah satu nantinya warung yang berminat membeli dagangannya yaitu memiliki usaha keripik akan menjual keripik singkong sambal- singkong sambal-sambal. Produk keripik sambal tersebut dalam bentuk eceran ke singkong sambal-sambal di Kelurahan ini konsumen akhir. 41

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

3. Penjual eceran ; Penjual eceran merupakan Pemilik Konsumen pedagang yang menjual barang Usaha Akhir (Pemakai) dagangannya langsung ke konsumen akhir. Pedagang eceran ini ada yang langsung Sumber : Diolah Penulis, 2019 membeli produk keripik singkong incor-icor Gambar 4. Saluran Pemasaran 1

kepada pemilik usaha dan ada juga yang membeli dari Sales (Penjual Produk) yang datang menjajakan ke warungnya. Konsumen Pemilik Pembeli Akhir 4. Konsumen akhir merupakan konsumen Usaha Eceran (Pemakai) pemakai akhir atau konsumen yang

langsung menikmati produk tersebut, dalam Sumber : Diolah Penulis, 2019 hal ini keripik singkong sambal-sambal 5. Saluran Pemasaran Keripik Ubi (Singkong); Gambar 5. Saluran Pemasaran 2 Saluran pemasaran produksi keripik singkong sambal-sambal di Kelurahan Sipolu-polu diawali dari pemilik usaha Pemilik Usaha sebagai produsen keripik singkong sambal- sambal hingga konsumen akhir. Proses pemasaran keripik singkong sambal-sambal Sales Konsumen melibatkan beberapa saluran pemasaran. Pembeli (Penjual Akhir Eceran Saluran pemasaran merupakan Produk) (Pemakai) serangkaian organisasi – organisasi yang terlibat dalam proses mengalirkan suatu Sumber : Diolah Penulis, 2019 produk barang atau jasa yang siap dikonsumsi Gambar 6. Saluran Pemasaran 3 oleh konsumen. Penelusuran pola pemasaran Dari pola saluran pemasaran tersebut, keripik singkong sambal-sambal di Kelurahan para pemilik usaha bisnis keripik singkong Sipolu-polu dimulai dari pemilik usaha selaku sambal-sambal mampu meningkatkan volume produsen sampai konsumen akhir dengan penjualannya, tetapi para pemilik usaha keripik melibatkan pemasaran lainnya. Berdasarkan singkong sambal-sambal masih kurang up to Limbong dan Sitorus (1987), proses date untuk pemasaran online yang penyampaian barang dari tingkat produsen ke kemungkinan besar akan bisa meningkatkan tingkat konsumen di perlukan tindakan- lebih besar lagi volume penjualan mereka. tindakan yang dapat memperlancarkan kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil 4.4 4Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, penelitian, pemasaran keripik singkong Opportunities, Threats) sambal-sambal di Kelurahan Sipolu-polu SWOT adalah singkatan dari lingkungan memiliki beberapa pola saluran pemasaran. internal Strenght dan Weaknesses serta Adapun pola saluran pemasaran keripik lingkungan eksternal Oppurnites dan Threat singkong sambal-sambal yang terbentuk yang dihadapi dunia binis. Analisis SWOT adalah sebagai berikut : membandingkan antara faktor eksternal 1. Pola I : Pemilik Usaha – Konsumen peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Akhir (Pemakai) dengan faktor internal kekuatan (strengths) 2. Pola II : Pemilik Usaha – Pembeli dan kelemahan (weaknesses) (menurut Eceran – Konsumen Akhir (Pemakai) Rangkuti (2010)). Jika dilihat SWOT dari 3. Pola III : Pemilik Usaha – Sales (Penjual pemasaran produksi keripik singkong sambal- Produk) – Pembeli Eceran – Konsumen sambal di Kelurahan Sipolu-polu ini, bisa Akhir (Pemakai) dilihat sebagai berikut :

42

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

Kekuatan (Strenght) : sehingga mereka memahaminya dan mereka 1. Lokasi strategis, karena daerah padat bisa memasarkannya melalui online dan tidak penduduk hanya secara manual, di aman hal ini bisa 2. Memiliki keunggulan produk dalam bentuk meningkatkan volume penjualan mereka kelak cita rasa 6. Daftar Pustaka Kelemahan (Weaknesses): 1. Pemilik usaha kurang paham dalam Alma, Buchari. 2008. Kewirausahaan. memasarkan secara online (era digital) Bandung : Alfabeta

Peluang (Opportunity): Angipora, Marius. 2013. Dasar-Dasar 1. Kemungkinan membuka cabang di Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo wilayah Sumatera dan tidak berfokus di Sumatera Utara saja Assauri, Sofyan. 2013. Manajemen Pemasara. 2. Kemungkinan bisa untuk mengekspor Jakarta: Rajawali Pers produk keripik singkong sambal-sambal sampai ke luar negeri Assauri, Sofyan. 2007. Manajemen 3. Kemungkinan pembuatan keripik sambal- Pemasaran. Jakarta : PT. Raja sambal dengan rasa bervariasi sehingga Grafindo Persada lebih menambah antusias pelanggan

Ancaman (Threats): Basu, Swastha dan Irawan. 2005. Asas-asas 1. Munculnya usaha bisnis baru dengan Marketing. Yogyakarta: Liberty bahan baku yang sama Basu, Swastha. 2008. Manajemen Pemasaran 2. Daya beli konsumen yang menurun Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty

5. Kesimpulan Dan Saran Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen 5.1 Kesimpulan Pemasaran : Suatu Pendekatan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, Strategis dengan Orientasi Global, maka kesimpulannya adalah; Strategi yang Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga dilakukan oleh para pemilik usaha keripik singkong sambal-sambal dalam memasarkan Canon, Joseph. P, dkk. 2008. Pemasaran produksinya untuk meningkatkan volume Dasar, Buku I Edisi 16, Salemba penjualan adalah dengan menerapka tiga (3) Empat. pola dalam saluran pemasaran, yaitu :  Pola I : Pemilik Usaha – Konsumen Dwi, Yuni. 2010. Bisnis Rumah Tangga Akhir (Pemakai) Cemilan dan Minuman. Jogja: Jogja  Pola II : Pemilik Usaha – Pembeli Bangkit Publisher Eceran – Konsumen Akhir (Pemakai)  Pola III : Pemilik Usaha – Sales (Penjual Kotler, Philip dan Keller. 2016. Marketing Produk) – Pembeli Eceran – Konsumen Management. Edition New Jersey: Akhir (Pemakai) Pearson Pretice Hall  5.2 Saran Kotler, Philip dan Keller. 2009. Manajemen Saran yang yang diberikan pada penelitian Pemasaran. Jakarta: Erlangga ini yaitu; Dibutuhkan pelatihan bagi para pemilik usaha bisnis keripik singkong mengenai bagaimana pemasaran era digital 43

Sketsa Bisnis, Vol. 7, No. 1, Desember, 2020, 37-44 P-ISSN: 2356-3672 https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/index E-ISSN: 2460- 0989

Kotler, Philip, dan Keller, Kevin .2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks

Lubis, Namora Lumongga.2004. Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mowen dan Minor. 2012. Prilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama https://kenali.co/berita-1487-inilah-pengertian- umkm-secara-umum-dan-para- ahli.html, diakses pada 04 Februari 2019, Pukul 09.40 WIB http://www.berita.keripikkaruhun.com/2014/10/ keripik-singkong.html, diakses pada 14 Februari 2019, Pukul 22.15 WIB http://www.pembelajaranku.com/2018/02/peng ertian-dan-definisi-singkong-ubi.html, diakses pada 11 April 2019, Pukul 20.30 WIB

44