Analisis Gaya Bahasa Dalam Puisi “Danau Toba” Karya Sitor Situmorang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Volume 9 No. 1, Juni 2020 ASAS : JURNAL SASTRA p-ISSN: : 2301-5896 | e-ISSN: 2580-894X Analisis Gaya Bahasa dalam Puisi “Danau Toba” Karya Sitor Situmorang Margaretha O. Panjaitan1, Ester Anugrah Telaumbanua2, Fitri Ariani3 Universitas Negeri Medan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Medan [email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gaya bahasa dalam puisi Danau Toba Karya Sitor Situmorang. Puisi merupakan karya sastra yang berbentuk bahasa dan menggambarkan perasaan dari penggarangnya dan disampaikan kepada para pembaca dan khusunya bagi pecinta sastra. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah penggambaran atau penyajian data berdasarkan kenyataan-kenyataan secara objektif. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik baca tulis. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, puisi “Danau Toba” karya Sitor Situmorang, penulis menemukan tiga gaya bahasa di antaranya, gaya bahasa penegasan, gaya bahasa perbandingan, dan gaya bahasa pertentangan. Kata kunci : Puisi, gaya bahasa, Sitor Situmorang 1. PENDAHULUAN Karya sastra sangat beragam salah Sastra merupakan disiplin ilmu satunya adalah puisi. Puisi adalah karya yang mempelajari tentang teks-teks sastra sastra yang mengembangkan perasaan dari yang terus berkembang di dalam pengarangnya dan disampaikan kepada masyarakat. Produk sastra adalah sebuah pembacanya. Puisi harus memiliki karya sastra, di mana lahirnya sebuah perpaduan unsur yang tepat agar karya sastra adalah untuk dapat dinikmati terciptanua puisi yang menarik dan indah para pembacanya. Menurut Sumardjo dan untuk dibaca. Unsur pembangun puisi Sumaini, karya sastra adalah seni bahasa. antara lainnya bunyi, diksi, bahasa kiasan, Karya sastra adalah seni, di mana mengacu citraan, bentuk visual, dan makna pada kreativitas yang imajinatif yang dapat (Wiyatmi, 2009:57) pemilihan bahasa memberikan hiburan dan pesan terhadap kiasan atau majas merupakan salah satu para pembacanya. unsur yang paling menarik dan dapat membuat puisi lebih indah. 72 Gaya bahasa atau sering disebut perasaan penyair yang membentuk sebuah majas adalah cara pengarang dunia bernama puisi. Sedangkan menurut mengungkapkan imajinasinya melalui Suyuti (dalam Padi 2013:21) puisi adalah bahasa yang khas dengan menyamakan pengucapan bahasa yang sesuatu dengan sesuatu lainnya; kiasan. memperhitungkan adanya aspek-aspek Semakin baik gaya bahasannya, semakin bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan baik pula penilaian pembaca terhadap pengalaman imajinatif, emosional, dan karya sastra, semakin buruk gaya intelektual penyair yang ditimba dari bahasanya, semakin buruk pula penilaian kehidupan individu dan sosialnya, yang pembac terhadap karya sastra tersebut diungkapkan dengan teknik tertentu, (Keraf 2007:113). Pemakaian gaya bahasa sehingga puisi itu dapat membangkitkan juga menunjukan kekayaan kosa kata pengalaman tertentu pula dalam diri pemakainnya, itulah sebabnya penelitian pembaca atau pendengarnya. gaya bahasa ini dilakukan, untuk mengetahui kekayaan kosa kata Sitor Unsur-unsur puisi Situmorang dalam puisinya yang berjudul Unsur-unsur puisi terdiri dari Danau Toba. emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan, dan perasaan 2. KAJIAN TEORI yang bercampur-baur (Shanon Ahmad A. PUISI melalui Pradopo, 2009: 7). Dapat Menurut ahli (Pradopo, dalam disimpulkan ada tiga unsur yang pokok. Dewi, 2008: 11) puisi adalah salah satu Pertama, hal yang meliputi pemikiran, ide, genre atau jenis sastra. Sering kali istilah atau emosi; kedua, bentuknya; dan ketiga “puisi” disamakan dengan “sajak”. ialah kesannya. Semua itu terungkap Sebenarnya istilah itu tidak sama, puisi dengan media bahasa (Pradopo, 2009: 7). merupakan jenis sastra yang melingkupi sajak, sedangkan sajak adalah individu B. GAYA BAHASA puisi. Dalam istilah bahasa inggris, puisi Menurut Keraf (2010:113) Gaya adalah Poetry dan sajak adalah poem. bahasa merupakan cara pengarang Dresden (dalam Padi 2013:21) mengungkapkan pikiran melalui bahasa puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi secara khas yang memperlihatkan jiwa dan yang terkandung di dalam puisi merupakan kepribadian penulis atau pemakai bahasa. cerminan pengalaman, pengetahuan, dan Kemudian Tarigan (2013:4) 73 mengemukakan bahwa gaya bahasa adalah Majas Antropomorfisme, Majas Sinestesia, penggunaan kata-kata dalam berbicara dan Majas Aptronim, Majas Hipokorisme, menulis untuk meyakinkan atau Majas Dipersonifikasi, Majas Disfimisme, memengaruhi penyimak dan pembaca. Majas Fabel, Majas Perifrasa, Majas Pada dasarnya gaya bahasa digunakan Eponim, Majas Simbolik dan Majas dengan tujuan untuk menimbulkan kesan Asosiasi. tertentu kepada penyimak atau pembaca. Gaya bahasa sindiran terbagi lagi, Menurut Ilmu Bahasa dalam yaitu Majas Ironi, Majas Sinisme, Majas situsnya https://www.ilmubahasa.net/2014/ Sarkasme, Majas Alusio, Majas Satire dan 11/macam-macam-gaya-bahasa- Majas Innuendo. majas.html menyatakan bahwa gaya Gaya bahasa pertentangan terbagi bahasa dibedakan menjadi 4, yaitu Gaya lagi, yaitu Majas Paradoks, Majas bahasa penegasan, Gaya bahasa Antitesis, Majas Hiperbola, Majas Litotes, perbandingan, Gaya bahasa sindiran dan Majas Oksimoron, Majas Anakronisme Gaya bahasa pertentangan. dan Majas Kontradiksi Interminus. Gaya bahasa penegasan terbagi lagi, yaitu Majas Pleonasme, Majas 3. METODE PENELITIAN Hiperbola, Majas Litotes, Majas Repetisi, Berdasarkan tujuan yang ingin Majas Klimaks, Majas Antiklimaks, Majas dicapai dalam penelitian ini maka metode Asidenton, Majas Polisindenton, Majas penelitian yang akan digunakan adalah Koreksio, Majas Interupsi, Majas metode penelitian deskriptif kualitatif. Tautologi, Majas Retorik, Majas Metode deskriptif adalah penggambaran Paralelisme, Majas Apofasis, Majas atau penyajian data berdasarkan Pararima, Majas Aliterasi, Majas kenyataan-kenyataan secara objektif. Sigmatisme, Majas Inversi, Majas Retoris, Dikatakan kualitatif karena di dalamnya Majas Elispsis, Majas Ekslamasi, Majas tidak menggunakan prinsip-prinsip Enumarasio, Majas Preterito, Majas statistic, tetapi berpedoman pada teori- Alonim, Majas Kolokasi, Majas Silepsis teori kebahasaan yang mendukung dan Majas Zeugma. penelitian ini. Gaya bahasa perbandingan terbagi Penelitian ini tergolong dalam jenis lagi, yaitu Majas Matafora, Majas penelitian kepustakaan dengan studi Personifikasi, Majas Tropen, Majas dokumen/ teks. Dikatakan penelitian Metonimia, Majas Sinekdoke, Majas kepustakaan karena objek kajian berupa Eufemisme, Majas Alegori, Majas Simile, data tertulis dan semua kegiatan dalam 74 mencari, mengumpulkan, dan dunia penyair perlulah menganalisis puisi mendapatkan data-data yang diperlukan tersebut. Puisi tidak luput dari sistem tanda umumnya dengan cara mencari gaya yaitu bahasa. Untuk memahami sebuah bahasa dalam puisi Sitor Situmorang yang puisi tidak hanya memahami makna berjudul “DANAU TOBA”. Studi bahasanya saja namun, juga harus dokumen atau teks merupakan kajian yang memahami secara struktur bahasa yang menitik beratkan pada analisis atau membangun puisi. Oleh karena itu, penulis interpretasi bahan tertulis berdasarkan akan menganalisis puisi berdasarkan salah konteksnya. Bahan bisa berupa catatan satu unsur puisi, yaitu berdasarkan gaya yang terpublikasi, buku teks, surat kabar, bahasa yang digunaan penyair. majalah, surat-surat, film, catatan harian, Puisi yang akan dianalisis oleh naskah, artikel, dan sejenisnya. penulis yaitu “Danau Toba” karya Sitor Sumber data dalam penelitian ini Situmorang. Berikut hasil analisis penulis : adalah berupa data tulis, opini yang termuat dalam puisi Sitor Situmorang Danau Toba “DANAU TOBA”. Karya Sitor Situmorang Data penelitian ini dikumpulkan Aku rindu pada bahagia anak, dengan menggunakan teknik baca tulis. Yang menunggu bapaknya pulang, Teknik baca yang dimaksud adalah Dari gunung membawa puput, Sepotong bambu tumbuh dipaya-paya. membaca dan menganalisis gaya bahasa dalam puisi Sitor Situmorang yang Pada perahu tiba-tiba muncul sore, berjudul “DANAU TOBA” Setelah itu, Dari balik tanjung di teluk danau, Membawa Ibu dari pekan, akan diadakan pencatatan dari hasil Dengan oleh-oleh kue beras bergula pengamatan yaitu indicator-indikator gaya merah. bahasa dalam puisi Sitor Situmorang yang berjudul “DANAU TOBA”. Aku rindu pada malam berbulan, Kala si tua dan si anak mandi sinar purnama, 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berkaca di permukaan danau biru Menurut Dresden (dalam Padi Sebelum air mengelucak di musim kemarau 2013:21) puisi adalah dunia dalam kata. Aku rindu pada bunyi seruling gembala, Puisi merupakan cerminan pengalaman, Bergema di bukit memenuhi lembah, pengetahuan, dan perasaan penyair yang Pada permainan di gua-gua batu penuh lebah, membentuk sebuah dunia atas penyair itu sendiri. Dengan begitu untuk memahami 75 Kala api panen mengusik hewan di tengah di sana, di tepi Danau Toba, kelahiranku. sawah. Terdapat beberapa gaya bahasa yang Aku rindu. Aku rindu pada tebing hijau, digunakan penyair dalam puisi ini. Gaya Tempat ikan emas bercengkerama, Di antara lumut menggeliat bening, bahasa atau yang sering disebut dengan Seperti taman zambrut dalam impian. istilah majas, adalah cara penyair memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa Aku rindu pada batu-batu besar dan hitam, penyair. Bahasa yang dipilih adalah bahasa Muntahan lahar dari perut bumi, yang dapat menimbulkan perasaan tertentu Pada pemandangan tua ribuan tahun,