Makna Simbolik Dalam Tari Blenggo Di Ciganjur
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Oleh Saadah NIM: 1113022000103 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Saadah NIM : 1113022000103 Program Studi : Sejarah dan Peradaban Islam Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya. Ciputat, 12 Januari 2018 Saadah i MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Oleh Saadah NIM: 11130220000103 Pembimbing, Dr. H. Abdul Chair, M.A. NIP: 195412311983031030 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M ii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR ini telah diujikan dalam sidang skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Januari 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) pada Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam. Ciputat, 12 Januari 2018 iii DEDIKASI Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Muhammad Afandi (alm.) dan Ibu Rosyidah, dan kakak-kakak dari penulis yaitu Qudniah dan Yuyun Maghfiroh, serta adik-adik dari penulis yaitu Ismi Hamdunah dan Hilwatunnisa. Kalianlah yang menjadi penyemangat bagi penulis untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini. iv ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam tari Blenggo di Ciganjur. Tari Blenggo merupakan salah satu kesenian tradisional Betawi yang dinyatakan hampir punah, hal ini dapat dilihat dari satu-satunya sanggar yang masih mempertahankan tari Blenggo adalah “Sanggar Pusaka Rebana Biang Ciganjur” yang didirikan pada tahun 1986. Pada penelitian terdahulu seperti karya Fitri (2014) yang membahas tentang tari Blenggo dari segi sosiologisnya. Ruchiat (2000) yang membahas tari Blenggo dari segi sejarah, perkembangan dan persebarannya. Berdasarkan penelitian yang ada sebelumnya, maka pada penelitian kali ini akan membahas tentang makna-makna dari simbol yang terdapat dalam tari Blenggo di Ciganjur. Berdasarkan penelitian yang ada sebelumnya terdapat pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu, bagaimana makna simbol yang terdapat dalam tari Blenggo di Ciganjur? Untuk menjawab pertanyaan tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan antropologi yang menggunakan teori Clifford Geertz Interpretasi Simbolik. Temuan penelitian ini adalah pertama, penyebutan Blenggo sebagai sebuah tari dan penyebutan Terbang Gede sebagai Rebana Biang, berdasarkan saran dari Gubernur Ali Sadikin. Kedua, sebelum pementasan tari blenggo, diwajibkan untuk berdoa‟a bagi para leluhur yang telah melestarikan kesenian tersebut. Ketiga, lagu-lagu yang digunakan setelah generasi ke-3 (1985) ditambahi dengan lagu-lagu rakyat, seperti Anak Ayam, Sangrah, dan Kangaji. Keempat, gerakan tari Blenggo di Ciganjur mengambil pola gerakan silat Koplek dari “Sanggar/Padepokan Akal dan Takwa Ciganjur”. Kelima, dalam tarian Blenggo memiliki makna yang dalam untuk kehidupan sehari-hari, karena di dalam gerakannya yang seluruhnya merunduk dan merendahkan kaki serta badan memberikan arti bahwa dalam hidup ini kita tidak boleh sombong atau membanggakan diri, bahkan kita harus selalu sopan dan rendah hati. Kata Kunci: Simbol, Tari Blenggo, Rebana Biang, Ciganjur. v KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Makna Simbolik Dalam Tari Blenggo Di Ciganjur Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman, amin. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan sebab keterbatasan kemampuan penulis, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan saran serta kerja sama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, kekurangan tersebut dapat sedikit demi sedikit diperbaiki. Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Kedua orangtuaku, Muhammad Afandi (alm) dan Rosyidah, yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang serta didikan yang amat luar biasa, sehingga menjadikan penulis wanita yang lebih kuat. Serta Kakek Bunayan (alm) yang selalu memotivasi penulis untuk tidak lelah dalam berusaha. Tak lupa kakak-kakakku, Qudniah dan Yuyun Maghfiroh yang selalu membantu penulis baik itu materi atau dukungan moril untuk segera menyelesaikan skripsi, juga adik-adikku, Ismi Hamdunah dan Hilwatunnisa yang selalu memberi keceriaan dan kebahagiaan bagi penulis 2. Kyaiku, KH. Syukron Ma‟mun sebagai pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, terimakasih atas segala ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga bisa terus dimanfaatkan oleh penulis dengan sebaik-baiknya 3. Bapak H. Nurhasan, M.A. Selaku Ketua Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam yang telah membantu penulis selama menjadi mahasiswi dalam beberapa hal yang berhubungan dengan Universitas sehingga segalanya menjadi lebih mudah. 4. Ibu Sholikatus Sa‟diyah, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam yang telah banyak membantu penulis saat menjadi mahasiswi di Prodi SPI ini, baik yang berkenaan dengan surat menyurat ataupun motivasi untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. vi vii 5. Bapak Dr. H. Abdul Chair, M.A. Selaku dosen pembimbing skripsi yang memberikan banyak masukan serta saran kepada penulis untuk terus mencari sumber dalam penulisan ini, serta selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan kewajiban menulis skripsi. 6. Bapak Dr. H. Saidun Derani, M.A dan Bapak Drs. Imam Subchi, M.A selaku dosen penguji, yang telah banyak membantu penulis untuk memperbaiki isi skripsi agar menjadi lebih baik. 7. H. Abdurrahman, Drs. Abdurrachem, Bapak Abdul Khalid, Bapak Soni dan Bapak Abdul Hamid selaku narasumber yang telah menyempatkan waktunya untuk membantu penulis dalam melengkapi informasi terkait tema penelitian. Tak lupa anak-anak sanggar Akal dan Takwa yang bersedia membantu penulis untuk mendapatkan dokumentasi terkait tema penelitian 8. Bapak Yahya Andi Saputra yang membantu penulis untuk mendapatkan solusi terbaik terkait tema penelitian 9. Siti Uswatun Chasanah S. Hum dan Tati Rohayati S. Hum yang telah membantu penulis untuk mendapatkan solusi dan perbaikaan-perbaikan terkait tema penelitian 10. Sahabatku Tia Supriani dan Farah Awalia Nurdini yang senantiasa menemani penulis untuk mencari sumber data di berbagai perpustakaan dan menemani dalam melaksanakan penelitian di lokasi penelitian 11. Teman-teman dari komunitas Anak Panah yaitu;, Intan Permata Islami, Irma Rahmawati, Faridah Andriani, Farah awalia, Septi Nurizkiyani, Yulia Kartika, Rizka Azizah, Mutia Saadah, Rizka Putri, Sartika, Sufiyati, Widiawati, Achmad Taufiq, Mahbub Haikal, Faisal Ma‟arif, Juliawan, Imam Wahyudi, Abudzar, M. Muhaimin, Ilham Edlian, Maulana Fauzi, Fikri Widantomo, Mulyadi, Sofyan Hadi. Kalianlah yang menjadi salah satu penyemangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini, dan menjadi sahabat yang selalu ada untuk penulis 12. Teman-teman alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman angkatan 33 yaitu, Husnul Khotimah, Najahatul A‟laliyah, Chairunnisa Aziz, Ratna Zulfa, Chairunnisa ZA, Viya Mauridah, Nur Mahmudah, Siti Mahfudzoh, Siti viii Fatimah, Supriyani, Qonita Aulia, Isna Husniati, Afifah, Khulud Samira, yang banyak memotivasi penulis untuk terus menjadi orang yang lebih baik 13. Teman-teman KKN Sampoerna 26 yaitu, Desi Hestika, Destri Nuraini, Fazriah Afriani, M. Nasrullah, Fahmi Hasan, Syafiq Naufal, Muhajjalul Muna, Yasser, M. Dzikri, dan Aryajaya Alamsyah Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi kita semua. Jakarta, 12 Januari 2018 Saadah DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii DEDIKASI ............................................................................................................ iv ABSTRAK ............................................................................................................. v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................