Mitos Betawi (Yuzar Purnama) 283 MITOS SILAT BEKSI BETAWI MYTHS IN BEKSI SELF-DEFENSE ARTS OF BETAWI

Yuzar Purnama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat Jl. Cinambo No. 136 Ujungberung-Bandung 42094 Tep/Fax. e-mail: [email protected]

Naskah Diterima: 16 April 2018 Naskah Direvisi: 18 Juli 2018 Naskah Disetujui: 10 September 2018

Abstrak Silat beksi adalah penamaan dunia persilatan pada masyarakat Betawi. Silat beksi merupakan ilmu bela diri maen pukulan dengan empat pertahanan tubuh dari serangan lawan. Ilmu bela diri ini merupakan percampuran antara jurus silat Betawi dengan jurus-jurus bela diri dari Negeri Cina. Silat beksi sampai sekarang masih tumbuh dan berkembang pada masyarakat Betawi dibuktikan dengan adanya 120 sanggar silat beksi di , hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengkaji apa yang menyebabkan produk budaya ini dapat bertahan bahkan berkembang. Ruang lingkup penulisan mencakup, Apakah yang dimaksud masyarakat Betawi? Apakah silat beksi itu? Adakah mitos silat beksi? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskripsi. Kesimpulan penelitian, silat beksi bagi masyarakat Betawi memiliki nilai keagungan dan keluhuran, sehingga untuk mengungkapkannya munculah mitos-mitos misalnya ilmu ini diajarkan oleh makhluk jelmaan macan putih atau harimau. Kata kunci: mitos, Silat Beksi, dan masyarakat Betawi.

Abstract Beksi silat is the name of the martial world in the Betawi community. Beksi silat is a martial arts style with four body defenses against opponents. This martial art is a mixture of Betawi and China martial arts. Beksi silat is still growing and developing in the Betawi community as evidenced by the existence of 120 Beksi silat studios in Jakarta. This becomes the writer‘s interest to examine the reason of this martial art to survive and even develop. The scope of writing includes how the are, what Silat Beksi Is, and the myths in Silat Beksi. This study uses a qualitative approach with description research methods. The conclusion of this study is that the Silat Beksi for the Betawi people has the value of majesty and nobility, so that some myths revealed. For example, this art was taught by white tiger or tiger incarnation. Keywords: myths, Silat Beksi, and Betawi society.

A. PENDAHULUAN DKI Jakarta sebagai ibu kota negara DKI Jakarta adalah kota merupakan kota yang sangat kompleks dan metropolitan, ibu kota Republik . majemuk dalam berbagai hal di Indonesia. Jakarta dapat dikatakan kota termegah, Namun demikian, Jakarta pada termewah, dan terkaya di NKRI. Hal itu kenyataannya merupakan tempat yang wajar karena bagaimana pun ibu kota memiliki khasanah budaya daerah yang negara harus menjadi indentitas bangsa relatif banyak seperti ondel-ondel, Indonesia di mata dunia dan kebanggaan gambang keromong, rebana, orkes samrah, seluruh bangsa Indonesia. keroncong tugu, tanjidor, lenong, lagu 284 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298 kicir-kicir, tari topeng, yapong, tari cokek, Heksa mengatakan bahwa mitos cerita rakyat Si Pitung, Si Jampang, Nyai atau mitologi kerap berada di luar batas Dasima, Mirah dari Marunda, Murtado pemikiran manusia (2014:19). Pemahaman Macan , Juragan Boing, awal yang perlu disepakati tentang mitos kuliner gabus pucung, laksa betawi, sayur adalah apa yang dikemukakan oleh babanci, sayur godog, soto betawi, ayam Barthes, yakni mitos adalah sebuah sistem sampyok, asinan betawi, nasi uduk, kue komunikasi. Dengan kata lain, mitos cucur, kue rangi, kue talam, kue kelen, kue adalah sebuah pesan. Dengan demikian kembang goyang, kerak telor, sengkulun, dapat dikatakan bahwa mitos adalah cara putu mayang, andepite, kue ape, kue cente penandaan (signification) sebuah bentuk. manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, Mitos tidak ditentukan oleh objek dodol betawi, dan roti buaya, minuman es pesannya, tetapi oleh cara dia selendang mayang, es goyang, dan bir mengutarakan itu sendiri (Barthes, pletok. Belum lagi dialek Jakarta atau 2011:1520). dialek Betawi yang sangat kental dan khas. Betawi adalah sebutan pribumi yang Masyarakat Jakarta sangat kental bertempat tinggal di Jakarta. Etnis Betawi dengan budaya masyarakat Betawi. seperti halnya etnis lainnya di Indonesia Masyarakat ini dapat dikatakan sebagai tidak muncul sekaligus namun melalui masyarakat asli di wilayah Jakarta. Kini proses yang panjang. Heru mengatakan budaya masyarakat Betawi semakin bahwa dari tiga periode yaitu periode terpinggirkan dan berada di pinggiran Kota Sriwijaya, Kerajaan Sunda, dan Islam Jakarta seperti di Jakarta Selatan, Jakarta sebetulnya sudah dapat dikatakan bahwa Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. dasar-dasar tentang terbentuknya etnis Namun yang menjadi kebanggaan Betawi sudah menjelma. Hanya saja waktu bangsa Indonesia adalah di tengah hiruk itu, penyebutan istilah Betawi belum ada. pikuk dan hingar bingar kota metropolitan Orang menyebut penduduk Sunda Kalapa Jakarta ternyata budaya daerah atau yang sudah mengganti nama menjadi budaya tradisional masyarakat Jakarta Jayakarta dengan istilah —wong yaitu budaya tradisional masyarakat Jakarta/orang Jakarta“ (2014:14). Betawi dapat bertahan dan berkembang Silat beksi adalah salah satu maen terus sampai sekarang. pukulan yang tumbuh kembang pada Salah satu budaya yang masih masyarakat Betawi. Silat beksi ditemukan bertahan dan terus berkembang di Betawi dan lahir pada tahun 1800 di Desa Dadap, adalah silat beksi. Silat beksi ini sangat Tangerang. Engkong Jidan, Lie Ceng Ok, kental pada masyarakat Betawi karena dan H. Marhali adalah tokoh-tokoh kehidupan mereka yang religius dengan pertama yang mengembangkan silat beksi ditandai moto: ngaji, salat, dan silat. ke daerah Barat dan Selatan Jakarta. Penelitian ini ingin mengangkat Sehingga terus menyebar ke Petukangan kenapa silat beksi dapat bertahan dan melalui tangan Engkong Hasbullah, berkembang pada masyarakatnya dengan Engkong Nur, Engkong Simin, Engkong mengambil judul Mitos dalam Silat Beksi Jali sampai kepada H. Mahtum sekarang Betawi. ini (Yahya, 2002:79). Tujuan penelitian adalah untuk Silat beksi memiliki ciri khas yaitu mendapatkan gambaran yang lengkap dan gaya pukulan terbalik atau celentang yang jelas tentang mitos dalam silat beksi disebut loco boni; bermain jarak rapat; Betawi. Adapun ruang lingkup penelitian kecepatan dan kekuatan ledakan pukulan dibatasi pada pembahasan tentang mengandalkan gerak refleks tangan dan masyarakat Betawi, silat beksi, dan mitos daya pikir atau inteligensia si praktisi, dalam silat Beksi Betawi. disertai pemanfaatan tenaga gerak bahu dan pinggul; gerak atraktif meledak-ledak Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 285 dan hentakan kaki ke bumi yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, diistilahkan gedig; dan memiliki filosofi dan bukan angka-angka. (1989:7). —mau pukul, ogah dipukul“ (GJ. Nawi, Dari anasir di atas dapat 1983:74). disimpulkan bahwa pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data dari kata-kata tertulis, lisan, perilaku, gambar, dan bukan angka- angka. Langkah-langkah dalam penelitian ini dimulai dengan pengambilan sumber pustaka dari buku-buku, internet, dan lain- lain. Diteruskan dengan pengambilan data, pengklasifikasian data, analisis, dan penulisan.

Gambar 1. Pesilat mempraktikan —gedig“. C. HASIL DAN BAHASAN Sumber: Dokumentasi BPNB Jawa Barat, 1. Masyarakat Betawi 2018. Masyarakat Betawi adalah

masyarakat asli yang sebagian besar B. METODE PENELITIAN berada di wilayah Jakarta. Wilayah lainnya Penelitian ini menggunakan metode yang didiami oleh masyarakat Betawi di deskripsi dengan pendekatan kualitatif. antaranya di Bogor, Depok, Tangerang, Wardi Bachtiar mengatakan bahwa metode dan Bekasi, namun kuantitasnya lebih kecil deskriptif adalah kegiatan pengumpulan dibandingkan dengan masyarakat Betawi data dengan melukiskannya sebagaimana yang tinggal di Jakarta. adanya, tidak diiringi dengan ulasan atau Masyarakat Betawi merupakan pandangan atau analisis dari penulis masyarakat keturunan dari berbagai etnis (1987:60-61). Metode penelitian deskriptif seperti etnis Jawa, Sunda, Bugis, Bali, adalah penelaahan data yang memecahkan Makassar, Ambon, Arab, India, Cina, masalah yang tidak terbatas pada Portugis, dan Belanda. Hal ini sejalan pengumpulan dan penyusunan sampai pada dengan pendapat Heru bahwa secara garis kesimpulan yang didasarkan atas penelitian besar semua pakar sepakat bahwa etnis (Surakhmad, 1982:19). Betawi merupakan etnis yang lahir dari Dari anasir di atas dapat percampuran berbagai etnis suku bangsa disimpulkan bahwa metode penelitian yang berasal dari wilayah Nusantara deskriptif adalah pengumpulan data bahkan bangsa seperti Portugis, India, dengan melukiskan apa adanya, tidak Cina, Arab, Belanda, dan sebagainya diiringi ulasan, pandangan, analisis dari (2014:13). peneliti, dan penelaahannya dapat 1 Menurut sejarawan Ridwan Saidi , memecahkan masalah yang dimulai dari istilah —betawi“ berasal dari nama flora pengumpulan data dan penyusunan data atau tumbuhan yang ada di Nusantara. sampai kesimpulan atas dasar penelitian. Istilah-istilah flora banyak digunakan Adapun pendekatan penelitian sebagai nama tempat di Jakarta seperti kualitatif adalah prosedur penelitian yang Grogol, Gambir, Krekot, Bintaro, Makasar. menghasilkan data deskriptif berupa kata- Betawi, dan lain-lain. Pohon betawi adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan,

1972:5). Moleong mengatakan bahwa 1 http://dunia- pendekatan kualitatif adalah pendekatan kesenian.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-asal- yang didasarkan pada data yang usul-suku-betawi-dan.html, diakses tanggal 20-3-2018 pukul 09.47 WIB. 286 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298 sejenis tumbuhan perdu yang batangnya 2. Silat Beksi bulat seperti guling, mudah diraut, dan Istilah silat atau pada kokoh. Batang tumbuhan ini dahulu sering masyarakat Betawi disebut maen pukulan. dibuat untuk kelengkapan senjata Banyak sekali jenis aliran maen pukulan di tradisional yaitu dibuat gagang untuk keris Betawi di antaranya beksi, kotek, trotok, atau pisau. , ma‘apil, kelabang nyebrang Secara tertulis sebutan Betawi (sabeni), dan lain-lain (Yahya, 2002 : vii). pertama kali terdapat dalam dokumen 1644 Dari sekian banyak aliran maen pukulan berupa testamen Nyai Inqua, janda tuan ini yang paling banyak kuantitas pemain tanah Souw Beng Kong, Kapiten Tionghoa dan sanggarnya adalah maen pukulan pertama di Batavia. Nyai Inqua menyebut beksi. Selanjutnya maen pukulan beksi ini seorang pembantu perempuannya adalah disebut silat beksi. orang Betawi. Berdasarkan sumber sejarah Di dunia persilatan sering berupa dokumen itu sebenarnya telah mendengar ada nama-nama jurus yang dikenal istilah —Orang Betawi“. Dari bukti berasal dari perilaku hewan misalnya jurus itu tentu dapat ditegaskan bahwa istilah pa monyet atau jurus kera, jurus ular, jurus etnis Betawi sudah muncul pada abad ke- kelabang, jurus engkang-engkang, jurus 17 (Heru, 2014:14). elang, dan lain-lain. Ada juga jurus yang Bahasa yang digunakan masyarakat diambil dari alam misalnya jurus saepi Betawi adalah bahasa Kreol yaitu bahasa angin, jurus ujungan, jurus batra karang, Melayu Pasar ditambah dengan unsur- dan lain-lain. Biasanya jurus-jurus ini unsur bahasa Sunda, Bali, Arab, Cina, dan diadopsi oleh para pesilat dengan bahasa dari Eropa. Bahasa Betawi memperhatikan dan mengamati perilaku memiliki ciri khas misalnya diakhiri hewan dalam mempertahankan diri dan dengan vokal —e“ seperti gue, kemaren, menaklukkan lawan. Perilaku tersebut siape, ape, babeh, die, gimane, dimane, ditiru dan dipratikkan dalam latihan kenape, kemane, dan lain-lain; diakhiri kanuragan. Lama-kelamaan setelah dengan akhiran (sufiks) œin misalnya diulang-ulang dan dihapalkan serta ngapain, balikin, kembaliin, makanin, dirasakan hasilnya jadilah sebuah jurus. dudukin, biarin, dan lain-lain. Jurus pa monyet atau jurus kera Produk budaya masyarakat Betawi adalah gerakan jurus yang menyerupai pun banyak yang dipengaruhi dari budaya perilaku monyet misalnya bercanda luar misalnya kesenian gambang keromong (mempermainkan), lincah, dan suka dipengaruhi budaya Cina, rebana biang mencakar. Jurus ular adalah gerakan jurus dipengaruhi budaya Arab, tari yapong yang menyerupai perilaku ular misalnya dipengaruhi tari jaipong dari Sunda, orkes gerakannya lemah gemulai tapi dengan samrah dipengaruhi budaya Melayu, tiba-tiba tangan memukul bagian muka. kesenian keroncong tugu dipengaruhi oleh Jurus batra karang adalah jurus badan budaya Portugis dan Arab, serta tanjidor yang kebal senjata tajam atau pukulan dipengaruhi budaya dari Belanda. keras, badan tidak bergeming walaupun Masyarakat Betawi mayoritas dipukul atau dihantam senjata tajam, dan beragama Islam, oleh karena itu ada istilah sebagainya. ngaji, solat, dan silat. Dalam kehidupan Dalam dunia persilatan atau pencak sehari-hari masyarakat Betawi kental silat yang ada di Provinsi Jawa Barat saja, sekali dengan dunia Islam. Mulai dari terdapat jurus-jurus persilatan seperti pa pakaian seperti pakaian koko, peci, kain, monyet, pa macan, jurus maung ngamuk, kopiah melekat dalam kehidupan sehari- jurus badak Cihea, sepak kuda beger, hari yang diabadikan dalam pakaian adat caladi noktrok, dan lain-lain. Begitu pula masyarakat Betawi. dalam dunia bela diri seperti kung fu dari Cina dan silat beksi. Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 287

Silat beksi lahir dari kemampuan singkatan dari B=berbaktilah E=engkau orang-orang terpilih yang tiada henti- K=kepada S=sesama I=insan. hentinya melatih kepekaan indrawi, Istilah beksi2 yang menamai ilmu mengolah kelebihan atau kelenturan bela diri asal Betawi ini secara etimologi anatomi tubuh, dan belajar dari sebanyak- atau asal usul kata. Terdapat banyak banyaknya pertanda alam yang ada di pendapat mengenai asal istilah beksi, sekeliling mereka. Pertanda alam yang namun menurut peneliti silat G.J. Nawi dimaksudkan adalah kehidupan alami istilah itu perubahan dari kata aslinya bhe berupa gerak debur ombak samudera, riak si, yang dalam bahasa Hokkien berarti aliran sungai, hembusan angin sepoi-sepoi, 'kuda-kuda'. Lebih jauh (Nawi, 1983:63) rintik atau curah hujan, petir, kilat, mengatakan bahwa beksi berasal dari kata geledek, gempa bumi, gunung meletus, bek (bahasa Belanda) yang artinya atau memperhatikan pola gerak dunia pertahanan dan si (bahasa Cina) yang fauna. Tidak sedikit dunia binatang artinya empat. Pendapat lain berasal dari mengilhami gerak atau jurus maen kosa kata bahasa Cina, bie si yang berarti pukulan, apakah gerak macan, harimau, pertahanan empat. Pendapat lain beksi merak, kelabang, monyet, belalang merupakan transliterasi dari kata bhe si cangcorang, dan sebagainya (Yahya, yang berasal dari kosa kata (fukian/fujian) 2002:19). di daerah Cina Selatan yang secara harfiah Silat beksi terdiri atas dua kata yaitu berarti kuda-kuda. —silat“ dan —beksi“. Kata silat berkaitan Silat beksi adalah salah satu aliran dengan salah satu ilmu bela diri yang silat (Betawi: maen pukulan) khas Betawi. tumbuh kembang di Nusantara. Silat atau Aliran ini awalnya dikembangkan oleh pencak silat merupakan ilmu bela diri yang masyarakat dari daerah Kampung Dadap, berkembang di Indonesia bahkan dapat Kecamatan Kosambi, Tangerang. dikatakan merupakan ilmu bela diri milik Selanjutnya, dikembangkan Lie Ceng Oek bangsa Indonesia. Pencak silat ini (1854-1951). Ia menggabungkan ilmu bela menyebar di Nusantara mulai dari Provinsi diri keluarganya dengan ilmu dari guru- Aceh di utara Sumatra sampai Provinsi guru Betawinya, dan mengajarkan kepada Lampung di selatan Pulau Sumatra, mulai murid-muridnya orang Betawi pesisir dan dari Provinsi di barat Pulau Jawa orang Cina Benteng di sekitar Kampung sampai Provinsi Jawa Timur di timur Pulau Dadap. Selanjutnya aliran silat ini Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan menyebar ke daerah Petukangan Selatan, Nusa Tenggara. Jakarta Selatan, dan daerah Batujaya, Adapun kata —beksi“ adalah istilah Batuceper, Tangerang. yang menandai silat yang ada di Salah seorang murid yang paling masyarakat Betawi di Jakarta. Istilah berbakat adalah Ki Marhali. Kemudian Ki —beksi“ berasal dari kata bie sie yaitu Maharli mempunyai murid peranakan istilah yang dikatakan oleh pesilat bernama Betawi bernama H. Gozali terus Lie Ceng Oek. Nama —bie sie“ berubah mengajarkan ilmunya kepada murid- menjadi kata —beksi“ sesuai lidah muridnya di Petukangan, Jakarta Selatan, masyarakat Betawi kala itu. Adapun kata serta di Batujaya, Batuceper, Tangerang. —beksi“ memiliki arti pertahanan empat Murid-murid utama H. Gozali antara lain penjuru, yaitu ilmu pertahanan manusia Kong H. Hasbullah bin Misin, Kong M. dari serangan arah barat, timur, utara, dan Nur, Kong Simin, dan Kong Mandor selatan. Selain itu, istilah beksi pun ada Minggu, yang juga berguru pada Ki yang menyebutkan berasal dari kata —bhe si“ istilah ini berasal dari Hokian. Istilah —bhe si“ berarti kuda-kuda. Ada pula yang 2 https://id.wikipedia.org/wiki/Silat_Beksi, memberikan akronim Beksi dengan diakses tanggal 25 Januari 2018 pukul 09.07 WIB. 288 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298

Marhali. Dari tokoh-tokoh ini kemudian merah biasanya malambangkan pesilat silat beksi menyebar ke berbagai tempat. tersebut lebih mahir, unggul, dan berilmu Setidaknya terdapat 120 sanggar tinggi. silat beksi di wilayah Jabodetabek. Pada Berbeda dengan pencak silat, dalam tahun 2016 para anggota sanggar silat silat beksi tidak mengenal adanya musik tersebut turut serta dalam Girli dan Beksi pengiring gerakan jurus seperti dalam Village Festival 2016 di Kelurahan pencak silat di Nusantara. Dalam pencak Batusari, Kecamatan Batuceper, silat atau silat biasanya ada jurus-jurus Tangerang. yang ditampilkan dengan iringan alat musik atau waditra yang disebut kendang pencak. Jurus-jurus ini disebut jurus kembang yang lainnya baru disebut isi. Alat musik pengiring pencak silat terdiri atas seperangkat kendang, gong, dan terompet. Berbeda dengan pencak silat, silat beksi tidak menggunakan perangkat musik atau waditra. Hal ini berkaitan dengan asal-muasal ilmu bela diri ini. Silat beksi asalnya disebut bela diri maen pukulan kemungkinan berasal dari luar yaitu dari daratan Cina, walaupun sudah bercampur dengan jurus-jurus bela Gambar 2. Kuda-kuda silat beksi. diri lokal yaitu silat Betawi, tapi unsur dari Sumber: Dokumentasi BPNB Jawa Barat, luarnya relatif cukup kuat. Apabila melihat 2018. ilmu bela diri dari Jepang yaitu karate, ilmu bela diri dari korea yaitu tae kwon do, Busana yang dikenakan para pesilat ilmu bela diri dari Cina yaitu kung fu beksi saat tampil dalam sebuah semuanya tidak menggunakan atau pertunjukan atau turnamen umumnya memanfaatkan alat musik pengiring, menggunakan busana pangsi yang biasanya sebagai penanda gerakan jurus berwarna hitam-hitam; pakaian lengan dengan mengatakan tanda-tanda berupa panjang warna hitam yang longgar dan ucapan. Begitu pula pada silat beksi, celana warna hitam yang longgar pula. penanda jurus menggunakan lafal ucapan Selain warna hitam, ada pakaian serupa saja. dengan busana pangsi namun warna-warni seperti warna merah, kuning, biru, hijau, dan lain-lain. Warna-warni pakaian pangsi ini merupakan pakaian khas Betawi, karena salah satu pakaian adat betawi laki- laki adalah pangsi hitam dan warna-warni. Menurut seorang informan warna busana yang digunakan dalam silat beksi tidaklah memiliki makna tertentu. Warna-warni busana yang digunakan para pesilat ketika pertunjukan atau turnamen hanya sebatas untuk menarik hati para penonton. Dengan warna-warni akan membuat gerakan para pesilat lebih aktif dan menarik perhatian Gambar 3. Pesilat wanita sedang penonton. Lain lagi menurut informan memperlihatkan jurus beksi. lainnya bahwa warna itu menentukan Sumber: Dokumentasi BPNB Jawa Barat, tingkat atau level para pesilat. Warna 2018. Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 289

Jurus-jurus silat beksi cukup banyak, nama jurus tersebut yaitu jurus golok satu sekitar 12 jurus dasar atau fundamental. (jurus satu), jurus golok satu (jurus dua), Jurus-jurus ini tiap daerah berbeda, namun jurus golok satu (jurus tiga), jurus golok ada 3 jurus yang mendasar dan selalu ada satu (jurus empat), jurus golok satu (jurus di setiap daerah yaitu jurus beksi, jurus lima), jurus golok satu (jurus enam), jurus tancap, dan jurus gedig, misalnya di golok satu (jurus tujuh), jurus golok dua wilayah A memiliki jurus beksi, gedig, (jurus satu), jurus golok dua (Jurus dua), tancep, cauk, broneng, bandut, beksi satu, dan jurus golok dua (jurus tiga). silem, lokbe, bolang baling, janda berias, dan jurus panca lima. Wilayah B memiliki jurus beksi, gedig, tancep, ganden, bandut/bandul, broneng, tingkes, Rusia pecah tiga, bolang baling, gebal, kebut dan jurus petir, demikian seterusnya.

Gambar 5. Berduel menggunakan golok. Sumber: Dokumentasi BPNB Jawa Barat, 2018.

Silat beksi kini sudah berusia kurang Gambar 4. Pesilat beksi sedang berduel. lebih 2 abad, karena kelahirannya sekitar Sumber : Dokumentasi BPNB Jawa Barat, tahun 1800-an. Tumbuh kembang mata 2018. budaya ini sampai sekarang masih tampak. Dalam kurun 2 abad ternyata para tokoh Menurut Yahya (2002:61-62), selain beksi mulai dari perintis sampai penerus itu ada jurus-jurus kombinasi dan sekarang ini terekam di dalam hati para modifikasi. Meskipun kombinasi namun pelaku. sifatnya inti dan pamungkas. Jurus Silsilah guru silat beksi ini dari awal kombinasi ini merupakan ciptaan para sampai generasi kini, dari generasi pertama tokoh atau pakar silat beksi yang sampai generasi ketujuh adalah sebagai merupakan pengembangan dari 12 jurus berikut: dasar beksi. Jurus kombinasi ini di Generasi I : Raja Bulu dan Ki Jidan antaranya: jurus ganden bandut, bandut Generasi II : Ki Lie Ceng Oek, Ki kurung, bandut tepok, bolang-baling, Tempang, Ki Muna, Ki silem, lenggang barong/slipang/gebal, Dalang Ji‘ah Rusia pecah tiga, kotek besi, jejel, jurus 21 Generasi III : Kong Marhali, Kong kilat, dan jurus janda berias. Godja lih Setiap ilmu bela diri biasanya Generasi IV : Kong H. Hasbullah, memiliki jurus lain selain tangan kosong Kong HM Nur, Kong seperti jurus menggunakan senjata tajam Simin, Minggu, Salam atau golok. Dalam silat beksi pun terdapat Kalut, H. Mansyur, jurus yang menggunakan golok. Nama- Muhammad Bopeng 290 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298

Syarat menjadi seorang pesilat beksi Generasi V : Tonganih, Dimroh, HM tidaklah rumit dan bertele-tele hanya Yusuf, HM Nuh, Sidik, melakukan ritual rosulan atau ngerosul. H. Namat, H. Syahro, Ritual rosulan atau ngerosul adalah Mandor Simin, Umar tawasul disertai zikir, tahlil, dengan Generasi VI : H. Machtum,Tong memanjatkan doa kepada Allah SWT agar Tirih, H. Dani, Udin dalam mempelajari beksi diberikan Sakor, Soleh, keridaan, kekuatan, dan kesabaran. Jika Tholib/Syaiful, dll seorang pesilat beksi tidak menempuh Generasi VII : Abdul Aziz, Abdul ritual rosulan atau ngerosul maka akan Malik, HA Yani, berdampak pada matanya buta, kakinya Miftah, Nasrullah, dan patah, dan bantrok guru. Bantrok guru lain-lain. artinya seorang murid tidak disiplin dan tidak sopan kepada gurunya. Hal tersebut Generasi pertama mengajarkan ilmu akan membuat gurunya tidak senang dan silat beksi ke generasi kedua, generasi tidak akan menurunkan ilmunya kepada kedua mengajarkan ilmu ini ke generasi murid tersebut. ketiga. Begitu seterusnya sehingga sampai Dalam syarat menjadi pesilat beksi, pada generasi ketujuh, sekarang ini. ritual rosulan atau ngerosul ini dibagi Pengetahuan semacam ini jarang selengkap menjadi tiga tahapan. Tahap pertama seperti ini, biasanya beberapa mata budaya dilaksanakan ketika seseorang daftar selalu terputus untuk menelusuri siapa menjadi murid silat beksi. Tahap kedua sebenarnya pendiri atau perintis mata dilaksanakan jika pesilat beksi akan budaya tersebut. Kalaupun diketahui mendapatkan jurus keenam atau akan pendirinya maka akan kesulitan untuk mendapatkan jurus broneng. Sedangkan menentukan silsilah pendirinya sampai tahap ketiga dilaksanakan jika seorang pada generasi sekarang secara berkesinam- pesilat beksi selesai mendapatkan ilmu bungan dari —A“ sampai —Z“. petir atau seseorang telah menyelesaikan Dari silsilah di atas dapat diketahui seluruh jurus dalam ilmu bela diri silat secara pasti bahwa guru besar atau orang beksi. yang pertama kali mempelajari dan Setelah melaksanakan ritual rosulan mengembangkan ilmu bela diri silat beksi atau ngerosul maka seorang pesilat berhak adalah Ki Jidan atau Ki Iban dan Raja dan diperkenankan untuk mengajarkan Bulu. Ki Jidan adalah orang pribumi yang ilmunya. Dalam artian pesilat beksi berasal dari etnis Betawi. tersebut sudah dapat disebut sebagai guru Pada perkembangan selanjutnya Ki karena sudah memiliki murid dan Jidan mengajarkan ilmu bela diri silat mengajarkan ilmu kepada muridnya. beksi ke Lie Ceng Oek. Lie Ceng Oek Pelaksanaan ritual rosulan atau adalah etnis keturunan Cina yang tinggal di ngerosul biasanya diadakan setelah salat sekitar Tangerang saat itu, dari sinilah Isya yaitu mulai pukul 20.00 WIB sampai terjadi percampuran ilmu bela diri silat 22.00 WIB. Adapun tempatnya di halaman beksi dari Ki Jidan Betawi dengan Lie rumah atau ruang depan rumah Sang Guru. Ceng Oek yang telah memiliki ilmu bela Para murid yang akan melaksanakan diri dari Cina. Percampuran ilmu bela diri rosulan duduk melingkar di atas tikar ini selanjutnya dikembangkan dan pandan (Yahya, 2002:58). diajarkan oleh Lie Ceng Oek kepada Dimulailah ritual rosulan atau murid-muridnya. Dari murid-muridnya ngerosul diawali dengan membaca surat terus berkembang dari generasi ke generasi Alfatihah yang ditujukan kepada Nabi sampai sekarang ini. Muhammad SAW, sahabat Abu Bakar Ashshidiq, Umar bin Khatab, Usman bin Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 291

Affan, Ali bin Abi Thalib, semua sahabat kedua ini selesai maka sajian yang bisa nabi dan tabiin, para wali, Syekh dimakan dan diminum, dipersilakan Abdulqadir Jaelani, dan seluruh pendahulu dimakan oleh para murid yang mengikuti tokoh beksi. Kemudian dilanjutkan dengan ritual ini. Rosulan tahap kedua ini disebut membaca surat Alikhlas 3 kali, surat juga rosulan susu. Alfalak, surat Annas, surat Albaqarah ayat Perlengkapan ritual rosulan atau 1-5, surat Albaqarah ayat 284-286, ngerosul pada tahap ketiga disajikan nasi membaca ayat Kursi, zikir, tahlil, doa putih, nasi tumpeng kuning, sayur daun khusus, dan penutup. kelor, ikan petek, sate cabe bawang terasi, Selesai berdoa semua murid dan ayam bekakak. Rosulan tahap ketiga diharuskan minum air kembang kemudian ini disebut juga rosulan motong ayam. dibasuhkan ke muka, lengan, dada, dan kaki. Selanjutnya para murid dipersilakan 3. Asal-usul Silat Beksi menyantap makanan dan minuman yang Ada beberapa versi tentang asal ada di hadapannya, yaitu makanan dan muasalnya silat beksi. Versi-versi tersebut minuman yang menjadi syarat setiap ritual akan dibahas pada sub judul ini. rosulan atau ngerosul. Versi pertama. Asal-usul Silat Perlengkapan rosulan atau ngerosul Beksi menurut guru besar Silat Beksi, pada tahap pertama harus menyediakan Kong Nur Abdul Malik3. Konon ada pisang emas, kue tujuh rupa, kopi manis seorang Tionghoa peternak yang tinggal di dan kopi pahit, teh manis, air putih, daerah Dadap Tangerang (sekarang dikenal seperangkat pedupaan yaitu menyan putih- dengan Cina Benteng) bernama Lie Ceng menyan item-stanggi-arang, kain putih dan Oek. Sebenarnya keluarga Lie sendiri tidak kain merah, pisau lepit atau pisau cap mempunyai atau mewarisi bela diri apa garpu, minyak wangi, kembang tujuh rupa pun dari negeri asalnya. di dalam baskom tambah air dan minyak Konon, suatu ketika Lie sedang wangi, dan rujak tujuh rupa yaitu rujak berteduh di sebuah gua di daerah tersebut. yang terdiri atas buah tujuh rupa yang Lie berteduh sehabis mengangon ternak dipotong kecil-kecil kemudian ditambah dan hujan turun. air matang dan dicampur sirup. Saat berteduh, Lie mendapat Perlengkapan ritual yang dapat dimakan panggilan untuk masuk ke dalam gua dan diminum setelah acara selesai, tersebut, di dalam gua Lie Ceng Oek disantap para murid yang mengikuti ritual bertemu dengan sosok tinggi yang disebut ini. oleh orang Betawi Ki Jidan. Mulai dari Perlengkapan rosulan dan ngerosul situlah Lie Ceng Oek belajar silat, setelah tahap kedua sama dengan tahap pertama tamat belajar bela diri, Lie Ceng Oek mulai menyediakan pisang emas, kue tujuh rupa, membangun reputasinya di dunia kopi manis dan kopi pahit, teh manis, air persilatan yang kala itu di daerah tersebut putih, seperangkat pedupaan yaitu menyan masih banyak para pendekar dan centeng putih-menyan item-stanggi-arang, kain terkenal. putih dan kain merah, pisau lepit atau pisau Nama Lie Ceng Oek pun akhirnya cap garpu, minyak wangi, kembang tujuh terdengar ke seantero Betawi, terlebih rupa di dalam baskom tambah air dan ketika dia berhasil menjadi seorang minyak wangi, serta rujak tujuh rupa yaitu saudagar kaya di daerahnya. Hingga rujak yang terdiri atas buah-buahan tujuh akhirnya bertemulah Lie dengan Gozalih rupa yang dipotong kecil-kecil kemudian yang kala itu, diklaim sebagai pendekar ditambah air matang dan dicampur sirup. silat terkenal dari salah satu aliran di Hanya saja ritual rosulan pada tahap kedua ini ditambah dengan susu dan pisang 3http://ujungabad.blogspot.co.id/2012/05/sejar ambon. Begitu pula setelah ritual tahap ah-silat-beksi-betawi.html, diakses tanggal 25 Januari 2018 pukul 09.17 WIB. 292 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298

Betawi. Kong Gozalih sendiri akhirnya singkong urap, bernama Pak Jidan yang belajar silat beksi setelah dikalahkan oleh setiap malam menjual singkong di tengah Ceng Oek. Seiring dengan hal itu, keramaian pertunjukan duel tersebut. Pak kemudian juga masuk nama-nama besar Jidan mengambil singkong dari hutan yang kemudian dikenal sebagai guru dari dekat tempat tinggalnya dan singkong tiga guru besar silat beksi yaitu, kyai tersebut tidak habis-habis dan seperti ada Marhali yang terakhir kali bertempat di yang memelihara, namun karena di hutan daerah Benda, Tangerang, mempunyai Pak Jidan tidak ambil pusing. Suatu sore, sejumlah murid yang tiga di antaranya ketika pak Jidan beristirahat di rumahnya menjadi guru besar dan akhirnya dia didatangi oleh seorang pemuda yang membawa nama silat beksi hingga dikenal protes karena singkong yang dia tanam dan seantero Jakarta. pelihara di hutan diambil olehnya. Karena Ketiga muridnya mengembangkan tidak tahu ada pemiliknya, Pak Jidan pun silat beksi di daerah Petukangan Jakarta minta maaf. Selatan. Sementara perguruan beksi yang Melihat keluguan dan kejujuran Pak berasal dari murid Kyai Marhali lainnya Jidan serta hidupnya yang miskin, orang masih tersebar di daerah pelosok misterius itu menawarkan untuk membantu Tangerang hingga Cengkareng Jakarta Pak Jidan dengan memberi pelajaran maen Barat, yang hingga saat ini masih diajarkan pukulan, tidak peduli waktu itu Pak Jidan secara turun temurun. sudah berumur sekitar 60-an. Versi kedua. Pada abad 19 sekitar Singkat kata, Pak Jidan menerima tahun 1850-1860-an4, ada seorang tuan pelajaran maen pukulan sebanyak 8 jurus tanah di daerah Tangerang bernama Gow dan tiga atau empat lagi belum diajarkan, Hok Boen yang tinggal di Kampung yang akan diajarkan oleh orang lain. Kosambi. Tuan tanah ini gemar bela diri Sebelum pergi orang misterius itu minta dan menguasai ilmu atau kungfu. kemenyan dan berpesan bahwa dia bisa Sebagai tuan tanah, Tuan Gow punya dipanggil jika Pak Jidan memerlukan sekian banyak centeng untuk dengan membakar kemenyan dan membantunya. Kepala centengnya membaca mantra. bernama Ki Kenong yang memiliki ilmu Ketika orang itu pergi, Pak Jidan bela diri yang tinggi dan menguasai ilmu melihat ekor macan tersembul dari balik sihir yang dahsyat. jubahnya dan juga tengkuknya terlihat Tertarik dengan bela diri, Tuan loreng-loreng seperti layaknya kulit tanah mengadakan sayembara untuk harimau. Pak jidan pun terkejut dan mencari jagoan yang lebih hebat dari maklum bahwa dia dikunjungi dan diajari kepala centengnya, untuk mendapat maen pukulan oleh Ki Belang atau kedudukan menggantikan jabatan sebagai Siluman Macan Putih. kepala centeng. Oleh karena itu setiap Malam selanjutnya, Pak Jidan malam Minggu diadakan pertarungan berjualan seperti biasa di tengah pentas untuk mengadu ilmu dan keberuntungan duel. Disebabkan karena jengkel dengan melawan Ki Kenong. Namun dari sekian jagoan-jagoan yang tidak bayar sewaktu banyak penantangnya belum ada satu pun makan singkong daganganya, Pak Jidan yang berhasil mengalahkan Ki Kenong. menendang keranjang dagangannya dan Tersebutlah ada seorang tukang melayang masuk ke tengah gelanggang. singkong rebus disebut ancemon atau Tuan tanah Gow pun marah dan menyuruh orang menyeret Pak Jidan ke tengah arena 4 https://id-id.facebook.com/notes/forum- dan memaksanya bertarung dengan Ki betawi-rempug-fbr-sejabodetabek/maen- Kenong. pukulan-betawi-perguruan-silat- Di luar dugaan, Pak Jidan mampu beksi/98113506226/, diakse tanggal 25 Januari mengalahkan Ki Kenong dengan ilmu 2018 pukul 10.32 WIB. Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 293 yang diajarkan oleh Ki Belang itu. Nabi payungku, Menurut legenda, dengan jurus baroneng Jibril tetepken aku, Pak Jidan melumpuhkan ilmu Ki Kenong Muhammad tutupku Allah, yang terkenal dengan ”pukulan tangan Allah kunciku, berapi‘. Ketika ditanya oleh Tuan Gow Laa ila haillallah Muhammadarrosu- tentang ilmu yang dipakai oleh Pak Jidan, lullah, dia tidak tahu apa namanya. Lalu Tuan Pet empret (gedig tanah 3 kali). Gow Hok Boen menyebutnya beksi, Maung pundung, artinya pertahanan empat mata angin. Datengnya ampun, Sejak itu terkenallah Pak Jidan yang Bumi rapet, diangkat sebagai kepala pengawal Braja sirep. keamanan atau kepala centeng Tuan Gow. Berkat ilmu beksinya itu dia dapat Gajah putih nyebrang lautan, mengalahkan kepala centeng Ki Kenong. Datengnya tunduk menyembah di kaki Versi ketiga. Di kampung bagian aku, timur Tangerang hiduplah seorang laki-laki La ilahailla anta sughanaka inni kun- yang mahir bela diri bernama Raja Bulu. tum minazzhalimiin. Beliau sudah berusia sekitar 63 tahun yang Kul inkutum tuhibbunallaha fattabiu- hidup berdua dengan anaknya yang gagu uni yuhbibkumullah, (bisu), karena istrinya sudah meninggal Wayaghfirulakum zunuubakum, dunia. Wallahu ghafuururrahiem. Kehidupan Raja Bulu dapat Selain mantra anaknya pun dikatakan berkecukupan dengan pekerjaan menyuruh ayahnya agar mengamalkan mengajar silat dari kampung ke kampung. puasa 40 hari. Akhirnya Raja Bulu pun Namun aneh, anaknya sendiri tidak mau menguasai seluruh ilmu bela diri silat belajar silat padanya. Suatu ketika Raja beksi, dan dengan berpuasa Raja Bulu bulu bertanya kepada anaknya mengapa mendapatkan ilmu pamungkas maen dia tidak mau belajar maen pukulan. Dan pukulan silat beksi. Setelah itu barulah jawabannya sungguh mengejutkan, Raja Bulu mengajarkan silat beksi kepada —Belum tentu kalah dalam sambut-pukul murid-muridnya. Silat beksi semakin dengan ayah“. berkembang sampai saat ini. Si ayah lalu mengetes dan terjadilah pertarungan. Dalam pertarungan tersebut, 4. Mitos dalam Silat Beksi Raja Bulu keteter dan kewalahan Mitos mulanya dapat dipahami menghadapi ilmu bela diri anaknya. sebagai imajinasi sederhana dan primitif Akhirnya si anak mengaku bahwa selama untuk menyusun serangkaian cerita, ini dia belajar maen pukulan di hutan. sebagaimana pendapat Ratna (2006:7). Selama ini ia dilatih oleh siluman macan Dalam perkembangan yang lebih modern, putih. Oleh karena belum ada nama, Raja mitos dipahami sebagai struktur cerita itu Bulu menyebut ilmu yang dikuasai oleh sendiri sehingga sebuah kisah secara anaknya, Beksi, sebab gerakannya seperti keseluruhan dapat dikatakan mengemban segi empat dengan empat arah. Sejak itu amanat sebuah mitos tertentu. Pendapat itu Raja Bulu pun belajar pada anaknya dan sejalan dengan apa yang menjadi konsep diberikan mantra oleh anaknya agar bisa mitos dalam pemahaman Levi-Strauss mengundang atau mempercepat kehadiran tidak lain adalah dongeng (Ahimsa-Putra, siluman macan putih. Adapun mantranya 2006:77). adalah sebagai berikut: Mitos dapat dikatakan sebagai cerita Ini kunciku ummiku, yang berada di luar logika. Cerita yang Uliting Nabi ummi ulung Rosulullah, dikisahkan akan tampak benar-benar ada Hurosining Allah, dan terjadi sehingga masyarakat 294 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298 memahaminya sebagai suatu yang benar- singkong tersebut tidak habis-habisnya, benar ada. Namun pada kenyataannya, padahal setiap hari dipanen untuk cerita yang dianggap benar oleh berdagang. Keanehan muncul kenapa masyarakat, tidak dapat diterima oleh akal pohon singkong selalu tumbuh dan tidak sehat. Logika dan alam pikir manusia yang penah habis? normal tidak dapat menerima kebenaran Kemudian Ki Jidan mendapatkan cerita tersebut, oleh sebab itu cerita atau tawaran untuk dilatih ilmu bela diri oleh kisah demikian disebut juga sebagai sesorang yang misterius. Orang ini dongeng. mengaku sebagai pemilik singkong yang Mitos yang terdapat dalam silat ada di hutan, padahal selama ke hutan beksi, di antaranya disebutkan oleh memetik singkong Pa Jidan tidak pernah anaknya Raja Bulu yang gagu (bisu) menemukannya. bahwa ia mendapatkan ilmu bela diri Orang misterius mengajari Pak Jidan tersebut di hutan. Ketika di hutan ia dilatih 8 jurus, sisanya 4 jurus akan diajarkan oleh ilmu maen pukulan beksi oleh makhluk orang lain. Ketika Pak Jidan selesai belajar siluman macan putih. ilmu bela diri, orang tersebut pergi. Saat Benarkah bahwa macan putih dapat membelakangi, terlihat di bawah jubahnya mengajarkan sesuatu pada manusia? ekor macan dan di pundaknya belang- Apakah manusia yang meniru gerakan belang seperti kulit harimau. Pertanyaan macan putih tersebut? Secara logika tidak muncul, mungkinkah ada orang yang mungkin seekor mancan apa pun termasuk berekor panjang dan pundaknya belang- macan putih mengajarkan sesuatu kepada belang seperti kulit harimau? manusia, apalagi ilmu yang diberikan Mitos muncul ketika Ki Jidan olehnya pada masanya merupakan ilmu memperoleh ilmu bela diri silat beksi dari yang sangat penting dan bermanfaat untuk seekor macan dengan ciri ada ekor panjang kehidupan. Untuk menjawab logika di bawah jubahnya dan pundaknya belang- tersebut disebutkanlah bahwa yang belang seperti harimau. Orang misterius mengajarkannya itu bukan macan beneran pun mengaku bahwa kebun singkong yang tapi macan jadi-jadian yaitu siluman ada di hutan adalah miliknya. Ialah yang macan putih. Jawaban tersebut untuk menjaga dan memeliharanya selama ini, meredakan orang mencari tahu kebenaran namun ketika pohonnya sering hilang seekor binatang dapat melatih dan maka ia marah sekali. Ditemuinya Ki Jidan mengajarkan ilmu bela diri kepada untuk membalas kesalahannya. Namun manusia. Namun jawaban yang diberikan dengan kerendahan hati, Ki Jidan meminta tidaklah masuk akal atau di luar kebiasaan maaf karena selama ini dia tidak normal dalam kehidupan. Maka cerita yang mengetahui bahwa kebun singkong di menyebutkan bahwa silat beksi diturunkan hutan ada pemiliknya. kepada manusia melalui siluman macan Akhirnya orang misterius itu mau putih hanyalah mitos belaka. melatih Ki Jidan karena melihat keluguan, Mitos lainnya dapat dilihat ketika kejujuran, dan kemiskinannya. Kejadian di Raja Bulu mendapatkan mantra dan luar logika pun muncul ketika orang amalan puasa dari anaknya. Mantra dapat misterius itu minta kemenyan dan ia mengundang dan mempercepat kedatangan menitip pesan jika butuh bantuannya macan putih, sementara itu dengan tinggal bakar kemenyan dan baca mantra- mengamalkan puasa maka ilmu mantra. Jadi selama ini Ki Jidan belajar pamungkas bela diri silat beksi akan ilmu bela diri dari siluman Macan atau didapatkannya. macan jadi-jadian. Adapun mantra yang Dalam versi lain, mitos silat beksi diajarkan orang misterius kepada Ki Jidan muncul yaitu ketika Ki Jidan sering adalah sebagai berikut: memanen singkong di hutan. Ternyata Asian kaula Si Macan Putih Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 295

Macan putih mangka asih D. PENUTUP Odeng engang tiwuan Semua makhluk hidup di Sireupeun si teuweul tengah permukaan bumi akan beradaptasi dengan Biwirku wesi letahu waja lingkungan hidupnya. Manusia, binatang, Nunggah geugeuh dibeungeut kaula tumbuhan pun akan beradaptasi dengan Si Macan anakan lingkungannya untuk mempertahankan Tungkul kairud tanggah ku pari basah hidup. Makhluk yang tidak sanggup Anggrek kamaya ngaraning pamor beradaptasi dengan lingkungan lambat laun Beurpes Beurpes Beurpes ku bayu sia akan tersisih dan punah. sorangan Makhluk hidup yang dapat Laa ila ha illallah Muhammadarra- beradaptasi misalnya hewan seperti domba sullullah. dapat hidup di daerah sejuk dengan bulunya yang tumbuh sedang, kambing Kata orang misterius itu, amalkan dapat menyesuaikan dirinya dengan mantra itu sepenuh hati kemudian lingkungan di daerah panas dengan ditambah dengan mengamalkan puasa bulunya yang tipis, dan biri-biri bisa selama 40 hari, niscara bukan hanya mahir menyesuaikan dengan lingkungan maen pukulan, tapi juga kebal dari semua hidupnya yang dingin di daerah bersalju senjata tajam. dengan bulunya yang tebal. Padahal Mengamalkan mantra dengan puasa domba, kambing, dan biri-biri dulunya satu 40 hari seperti anjuran orang misterius tadi nenek moyang. Adapun contoh hewan yang dapat mengkondisikan seseorang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kebal terhadap senjata tajam merupakan lingkungannya dan berakhir dengan salah satu mitos yang tumbuh subur pada kepunahan di antaranya hewan purba masyarakat terutama masyarakat pedesaan seperti dinosaurus, tyrex, dan sebagainya. baik pada zaman dulu maupun sekarang di Salah satu bentuk adaptasi makhluk Nusantara. hidup terhadap lingkungannya adalah Dalam versi yang lain, mitos muncul usaha mempertahankan diri dan dalam silat beksi ketika dua orang tokoh melindungi dari makhluk hidup lainnya, utama silat beksi yakni Ki Jidan dan Lie misalnya manusia dalam sejarahnya harus Ceng Oek sedang memberi dan menuntut mempertahankan diri dari serangan ilmu. Ki Jidan memberikan ilmu bela diri binatang buas dan sesama manusia yang silat beksi kepada murid pertamanya yaitu berniat jahat. Lie Ceng Oek. Namun mitos muncul Bentuk pertahanan diri ini dapat ketika kegiatan pembelajaran ilmu bela diri dilakukan dengan berbagai cara seperti terjadi saat Lie Ceng Oek sedang berteduh menciptakan kekuatan diri, dengan senjata, di gua sehabis mengangon ternak dan dan dengan keterampilan atau keahlian kehujanan. Lie Ceng Oek mendengar tertentu. Kekuatan diri manusia dapat panggilan dari dalam gua. diolah dengan selalu melatih diri dengan Ternyata Ki Jidanlah yang berolah raga seperti berlari, berenang, memanggil Lie Ceng Oek ke dalam untuk fitnes, dan lain sebagainya. mengajarkan ilmu bela diri silat beksi. Mempertahankan diri dengan senjata Pertanyaan muncul, kenapa Ki Jidan ada dimulai dari penciptaan senjata sederhana dalam gua? Apakah selama ini Ki Jidan seperti tombak, panah, ketapel, klurit, bertempat tinggal di dalam gua? golok, badik, keris, kujang, pedang sampai Pertanyaan ini sulit terjawab namun dalam pada senjata yang modern dan dapat dunia persilatan hal tersebut lumrah dan membunuh secara masal misalnya biasa terjadi. Hal tersebut sebagai upaya menciptakan pistol, granat, senapan untuk memperlihatkan kepada orang otomatis, tank baja, roket, peluru kendali, bahwa ilmu bela diri sangat agung, luhur, bom atom, bom nuklir, dan bom neutron. dan sakral. 296 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298

Adapun upaya yang ketiga untuk amalan rosulan atau ngerosul akan buta melindungi diri dari serangan musuh atau mata, patah kaki, dan bantrok guru. lawan yaitu dengan menciptakan Selanjutnya bakaran kemenyan dan keterampilan atau keahlian seperti ilmu pembacaan/pelafalan mantra dapat bela diri pencak silat, yudo, karate, tae mendatangkan siluman macan putih dan kwon do, kung fu, gulat, tinju, benjang, mempercepat penyelesaian jurus-jurus silat ujungan, dan lain sebagainya. beksi. Ilmu bela diri ini tidak tumbuh Mitos-mitos ini muncul untuk dengan sendirinya tapi harus diciptakan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa oleh seseorang atau kelompok orang. Baik ilmu bela diri silat beksi adalah ilmu yang penciptaan maupun pengembangan harus agung, luhur, dan mulia. Selain itu mitos- disertai konsentrasi, pengetahuan, mitos ini dimunculkan dengan maksud pengalaman, dan wawasan. Dengan tertentu, salah satunya adalah untuk melihat fenomena alam seperti ombak laut, menarik hati orang lain agar tertarik batu karang yang ada di lautan, angin mempelajari dan menguasai ilmu bela diri topan dapat menjadi ilham untuk ini. menciptakan jurus, begitu pula perilaku Hasil penelitian ini diharapkan dapat hewan ketika sedang berkelahi seperti bermanfaat bagi semua kalangan, macan, monyet, burung dapat pula menjadi khususnya bagi peminat budaya. Penulis ilham untuk meciptakan jurus bela diri. pun mengucapkan terima kasih yang Beksi tercipta sebagai upaya sebesar-besarnya kepada semua pihak yang manusia untuk mempertahankan dan telah membantu pelaksanaan penelitian ini. melindungi diri dari serangan lawan baik manusia yang berniat jahat maupun DAFTAR SUMBER serangan binatang buas. Jurus-jurus dalam 1. Jurnal silat beksi diilhami dari pengalaman dan Biopsi, Heksa. 2014. pengetahuan lingkungannya. —Mitos Oheo dan Asas Hubungan dalam Jurus-jurus dalam silat beksi yang Konsep O Rapu, Menguak Posisi penuh konsentrasi dengan mata melotot Perempuan dalam Keluarga Suku agar dapat melihat gerak-gerik lawan dan Tolaki“ dalam Patanjala Volume 6 jangan sampai kecolongan disertai gerakan Nomor 1 Maret 2014. Hlm. 381-398. kaki yang dihentak-hentakan ke tanah Erwantoro, Heru. 2014. —gedig“ terbukti menimbulkan pukulan —Etnis Betawi; Kajian Historis“ dalam yang cepat dan kuat. Oleh karena itu, Patanjala Volume 6 Nomor 1. Maret pantas saja IPSI tidak memperbolehkan 2014. Hlm. 1-16. pesilat beksi tampil untuk bertanding dengan pesilat lainnya. 2. Buku Silat beksi dan ilmu bela diri lainnya Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2006. sudah teruji ampuh dan dapat diandalkan Strukturalisme Levi-Strauss, Mitos, dan sebagai ilmu bela diri yang dapat Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press. melindungi dan mempertahankan diri dari Bachtiar, DR. Wardi. 1997. serangan musuh. Namun hampir setiap Metode Penelitian Ilmu Dakwah. ilmu bela diri akan muncul mitos-mitos Pamulang Timur Ciputat: Logos terutama berkaitan dengan asal-usul atau Wacana Ilmu. sejarah kelahirannya. Mengapa demikian? Barthes, Roland. 2010. Mitos dalam silat beksi di antaranya Imaji, Musik, Teks: Analisis Semiologi disebutkan bahwa yang pertama atas Fotografi, Iklan, Film, Musik, mengajarkan ilmu ini adalah seekor macan Alkitab, Penulisan dan Pembacaan serta putih jadi-jadian atau siluman macan putih. Kritik Sastra. Agustinus Hartono Kemudian orang yang tidak melakukan (penerjemah).Yogjakarta: Jalasutra. Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 297

Bogdan, Robert C. 1972. Participant Oberservation in Organizational Settings, Syracuse, N.Y. : Syracuse Univercity Press.

Moleong, DR. Lexy J. 1989.

Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung : Remaja Karya.

Nawi, GJ. 1983. Maen Pukulan; Pencak Silat Khas Betawi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ratna, Nyoman Kutha. 2006.

Teori, Metode, dan Teknik Penelitian

Sastra: dari Strukturalisme hingga

Pastrukturalisme, Perspektif Wacana

Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saputra, Yahya dll. 2002. Beksi; Maen Pukulan Khas Betawi. Jakarta : Gunung Jati.

Surakhmad, Winarno. 1982. Penelitian Dasar Metode Teknis. Bandung: Tarsito.

3. Internet http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2015/ 04/sejarah-asal-usul-suku-betawi- dan.html, diakses tanggal 20-3-2018 pukul 09.47 WIB. http://ujungabad.blogspot.co.id/2012/05/sejara h-silat-beksi-betawi.html, diakses tanggal 25 Januari 2018 pukul 09.17 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Silat_Beksi, diakses tanggal 25 Januari 2018 pukul 09.07 WIB.

298 Patanjala Vol. 10 No. 2 Juni 2018: 283 - 298