UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang) UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat Oleh: RATIH KARIM ASTUTI NIM: 114111031 FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG 2015 DEKLARASI KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ratih Karim Astuti Nim : 114111031 Jurusan : Akidah dan Filsafat Fakultas : Ushuluddin Judul Skripsi :UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang) Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain. Demikian juga skripsi ini tidak berisi sedikitpun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 19 Mei 2015 Diklarator Ratih Karim Astuti NIM : 114111031 ii UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat Oleh: RATIH KARIM ASTUTI NIM: (114111031) Semarang, 19 Mei 2015 Disetujui Oleh, Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Asmoro Achmadi, M.Hum Widiastuti, M.Ag NIP. 19520617 198303 1 001 NIP. 19750319 200901 2 003 iii NOTA PEMBIMBING Lamp : - Hal : Persetujuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudara: Nama : Ratih Karim Astuti Nim : 114111031 Jurusan : Aqidah dan Filsafat Judul skripsi : UNSUR MAGIS DALAM JATILAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMAHAMAN AKIDAH (Studi Kasus di Desa Wonorejo Kec. Pringapus Kab. Semarang) Dengan ini telah kami setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Semarang, 19 Mei 2015 Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Asmoro Achmadi, M.Hum Widiastuti, M.Ag NIP. 19520617 198303 1 001 NIP.19750319 200901 2 003 iv PENGESAHAN Skripsi Saudari Ratih Karim Astuti No. Induk Mahasiswa 114111031 telah di munaqasyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, pada tanggal: _____________________ dan telah diterima serta disahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin. Dekan Fakultas/ Ketua Sidang Rokhmah Ulfah, M.Ag NIP.19700513 199803 2002 Pembimbing I Penguji I Dr. H.Asmoro Achmadi, M.Hum Drs. H. Sudarto. M.Hum NIP. 19520617 198303 1001 NIP.19501025 197603 1003 Pembimbing II Penguji II Wdiastuti, M.Ag Drs.H. Danusiri, M.Ag NIP.19750319 200901 2 003 NIP. 19561129 198703 1 003 Sekretaris Sidang Tsuwaibah, M.Ag. NIP.19720712 200604 2001 v MOTTO . Artinya : Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki- laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Q.S. al-Jin [72]; 6) vi TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata- kata bahasa Arab yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Transliterasi Arab-Latin” yang dikeluarkan berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1987. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut: a. Kata Konsonan Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab Alif tidak Tidak ا dilambangkan dilambangkan Ba B Be ب Ta T Te ت Sa s| es (dengan titik ث diatas) Jim J Je ج Ha h} ha (dengan titik ح dibawah) Kha Kh ka dan ha خ Dal D De د Zal z| zet (dengan titik ذ diatas) Ra R Er ر Zai Z Zet ز Sin S Es س Syin Sy es dan ye ش Sad s{ es (dengan titik ص dibawah) Dad d} de (dengan titik ض dibawah) Ta t} te (dengan titik ط vii Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab dibawah) Za zet (dengan titik ظ z} dibawah) ain ...„ koma terbalik (di„ ع atas) Gain G Ge غ Fa F Ef ف Qaf Q Ki ق Kaf K Ka ك Lam L El ل Mim M Em م Nun N En ن Wau W We و Ha H Ha ه hamzah ...„ Apostrof ء Ya Y Ye ي b. Vokal Vokal bahasa arab, seperti vokal bahasa Indonesia, yaitu terdiri dari vokal tunggal dan vokal rangkap. 1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama Fathah A A َ Kasrah I I ِ Dhamah U U ُ viii 2. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama fathah dan ya Ai a dan i ي َ fathah dan wau Au a dan u و َ c. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut: Huruf Arab Nama Huruf Nama Latin Fathah dan A a dan garis ي َ ا َ alif atau ya diatas Kasrah dan I I dan garis ي ِ ya diatas Dhamamah U u dan garis و َ dan wau diatas Contoh : - qala - rama> - yaqu>lu d. Ta Marbutah Transliterasinya menggunakan: 1. Ta Marbutah hidup, transliterasinya adalah / t/ - raudatu 2. Ta Marbutah mati, transliterasinya adalah /h/ - raudah ix 3. Ta Marbutah yang diikuti kata sandang /al/ - raud}ah al- at}fal e. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah. Contoh: - rabbana> f. Kata Sandang Transliterasi kata sandang dibagi dua, yaitu: 1. Kata sandang samsiya, yaitu kata sandang yang ditransliterasikan sesuai dengan huruf bunyinya: Contoh : - asy-syifa>‟ 2. Kata sandang qamariyah, yaitu kata sandang yang ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya huruf /l/ Contoh - al- qalamu g. Hamzah Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan diakhir kata. Bila hamzah itu terletak diawal kata, ia tidak di lambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. h. Penulisan kata Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi‟il, isim maupun huruf ditulis terpisah, hanya kata- kata tertentu yang penulisannya dengan tulisan arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh: Wa innalla>ha lahuwa khair arra>ziqi>n x UCAPAN TERIMA KASIH Bismilla>hirrah}ma>nirrah}i>m Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Unsur Magis Dalam Jatilan dan Relevansinya terhadap Akidah (Studi Kasus di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang). Skripsi tersebut disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. 2. Dr. H. M. Muksin jamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 3. Dr. Zainul Adzfar, M.Ag dan Dra. Yusriyah, M.Ag selaku ketua dan sekretaris jurusan Aqidah Filsafat yang telah memberikan pengarahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Prof. Dr. H. Asmoro Achmadi, M.Hum sebagai pembimbing I dan Widiastuti, M.Ag sebagai Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Tsuwaibah, M.Ag, selaku kepala perpustakaan fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ijin dan pelayanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. xi 6. Kepala Desa desa Wonorejo dan masyarakat serta anggota grup jatilan “Wahyu Turonggo Taruno Putro”, yang terlibat dalam penelitian di desa Wonorejo kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang,. 7. Para Dosen Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi. 8. Bapak Suharto dan Ibu Saminem yang selalu mencurahkan cinta, kasih sayang dan iringan doa dalam restu sehingga ananda semangat dalam melangkah untuk menggapai cita-cita demi pengorbanan dan jerih payah bapak dan ibu baik dari segi moril dan materil. 9. Saudara-saudaraku tercinta (Ilham Pramono Nugroho dan Salsabrina Aisatul Berlianti) yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menuntut ilmu sehingga penulis terpacu dalam menyelesaikan tugas akhir. 10. Rekan-rekan seperjuangan di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang angkatan 2011 Jurusan Aqidah dan Filsafat yang telah memberikan arti indahnya kebersamaan. 11. Teman- teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Fakultas Ushuluddin dan teman-teman IKHLAS (Ikatan Lintas Solo Semarang) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang telah memberikan arti keloyalan dan kebersamaan dalam berorganisasi. 12. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Recommended publications
  • Analysis on Symbolism of Malang Mask Dance in Javanese Culture
    ANALYSIS ON SYMBOLISM OF MALANG MASK DANCE IN JAVANESE CULTURE Dwi Malinda (Corresponing Author) Departement of Language and Letters, Kanjuruhan University of Malang Jl. S Supriyadi 48 Malang, East Java, Indonesia Phone: (+62) 813 365 182 51 E-mail: [email protected] Sujito Departement of Language and Letters, Kanjuruhan University of Malang Jl. S Supriyadi 48 Malang, East Java, Indonesia Phone: (+62) 817 965 77 89 E-mail: [email protected] Maria Cholifa English Educational Department, Kanjuruhan University of Malang Jl. S Supriyadi 48 Malang, East Java, Indonesia Phone: (+62) 813 345 040 04 E-mail: [email protected] ABSTRACT Malang Mask dance is an example of traditions in Java specially in Malang. It is interesting even to participate. This study has two significances for readers and students of language and literature faculty. Theoretically, the result of the study will give description about the meaning of symbols used in Malang Mask dance and useful information about cultural understanding, especially in Javanese culture. Key Terms: Study, Symbol, Term, Javanese, Malang Mask 82 In our every day life, we make a contact with culture. According to Soekanto (1990:188), culture is complex which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society. Culture are formed based on the local society and become a custom and tradition in the future. Culture is always related to language. This research is conducted in order to answer the following questions: What are the symbols of Malang Mask dance? What are meannings of those symbolism of Malang Mask dance? What causes of those symbolism used? What functions of those symbolism? REVIEW OF RELATED LITERATURE Language Language is defined as a means of communication in social life.
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 231 5th International Conference on Community Development (AMCA 2018) Ronggeng: Cultural Artifact and Its Representation in Indonesian Film Yulianeta Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] Abstract. Ronggeng is a cultural artifact that is very in several regions of Central Java and East Java. The last, popular in the life of Indonesian people, especially in people in West Java call them sindhen or ronggeng. This Java. In a historical context, ronggeng which is on the art spreads almost in all regions of Java Island [3]. concept was originally viewed as a sacred culture in Ronggeng word comes from Javanese language, its development into a profane culture. The reception which means tandak or female dancers accompanied by of ronggeng is not only uttered orally, but also in gamelan (Javanese traditional orchestra). Referring to the literature and film. This study aims to describe definition, women become the key of the art. In the ronggeng as a cultural artifact and its representation Ensiklopedi Tari Indonesia Seri P-T, ronggeng is in the film Nyi Ronggeng (1969), Darah dan Mahkota classified into couple entertainment dances performed by Ronggeng (1983), and Sang Penari (2011). The a woman and a man. On its shows, a female ronggeng method used in this research is descriptive analysis dancer usually asks a male dancer by throwing her shawl method representation theory of Stuart Hall, to see to the man to go up to the stage and dance together with how the image of ronggeng is represented in three her [4]. Once the dance is finished, the male dancer films.
    [Show full text]
  • The Traditional Arts and Cultural Policy in Banyuwangi
    The Traditional Arts and Cultural Policy in Banyuwangi Novi Anoegrajekti1, Sudartomo Macaryus2, Ali Imron Al-Ma’ruf 3, Siti Gomo Attas4, Agustina Dewi Setyari5 , Zahratul Umniyyah6 {[email protected],[email protected],[email protected] om3,[email protected], [email protected], [email protected]} 1,5.6 Universitas Jember, Indonesia 2 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, Indonesia 3Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Indonesia 4 Universitas Negeri Jakarta, Indonesia Abstract. Gandrung Traditional Art in Banyuwangi is placed as a cultural event. Nowadays, it is decreasing, because it is only a place for the State (bureaucracy), religion and markets to fight. For this reason, it is necessary to revitalize traditional arts through increasing the innovation of traditional arts based on locality. This paper discusses how the revitalization and dynamics of the Gandrung tradition of art in the midst of socio-cultural changes in Banyuwangi. Analysis with cultural studies approaches, this paper produces an in-depth description and understanding of various social and cultural forces in relation to the traditional arts of Gandrung in Banyuwangi. The model of locality-based innovation as a cultural policy produced is expected to support the development of Gandrung traditional art in Banyuwangi. Socialization, promotion, and marketing as well as utilizing cultural activities that take place in Banyuwangi, are packaged in the Banyuwangi Festival Calendar as a form of revitalizing traditional arts. Keywords: Beach Ball Investigation Group, Social Skill, Cooperative Learning, Model, Development, Speaking. 1. INTRODUCTION Speaking course Gandrung's art tradition rests and survives on the basis of the local values that it contains dealing with new demands that not only ensure modern rationality and propriety, but also involve survival in economic terms.
    [Show full text]
  • Glossary.Herbst.Bali.1928.Kebyar
    Bali 1928 – Volume I – Gamelan Gong Kebyar Music from Belaluan, Pangkung, Busungbiu by Edward Herbst Glossary of Balinese Musical Terms Glossary angklung Four–tone gamelan most often associated with cremation rituals but also used for a wide range of ceremonies and to accompany dance. angsel Instrumental and dance phrasing break; climax, cadence. arja Dance opera dating from the turn of the 20th century and growing out of a combination of gambuh dance–drama and pupuh (sekar alit; tembang macapat) songs; accompanied by gamelan gaguntangan with suling ‘bamboo flute’, bamboo guntang in place of gong or kempur, and small kendang ‘drums’. babarongan Gamelan associated with barong dance–drama and Calonarang; close relative of palégongan. bapang Gong cycle or meter with 8 or 16 beats per gong (or kempur) phrased (G).P.t.P.G baris Martial dance performed by groups of men in ritual contexts; developed into a narrative dance–drama (baris melampahan) in the early 20th century and a solo tari lepas performed by boys or young men during the same period. barungan gdé Literally ‘large set of instruments’, but in fact referring to the expanded number of gangsa keys and réyong replacing trompong in gamelan gong kuna and kebyar. batél Cycle or meter with two ketukan beats (the most basic pulse) for each kempur or gong; the shortest of all phrase units. bilah Bronze, iron or bamboo key of a gamelan instrument. byar Root of ‘kebyar’; onomatopoetic term meaning krébék, both ‘thunderclap’ and ‘flash of lightning’ in Balinese, or kilat (Indonesian for ‘lightning’); also a sonority created by full gamelan sounding on the same scale tone (with secondary tones from the réyong); See p.
    [Show full text]
  • Asia Society Presents Music and Dance of Yogyakarta
    Asia Society Presents Music and Dance of Yogyakarta Sunday, November 11, 2018 7:00 P.M. Asia Society 725 Park Avenue at 70th Street New York City This program is approximately ninety minutes with no intermission In conjunction with a visit from Hamengkubuwono X, the Sultan of Yogyakarta in Indonesia, Asia Society hosts a performance by the court dancers and musicians of Yogyakarta. The Palace of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat is the cultural heart of the city. From generation to generation, the Sultans of Yogyakarta are the traditional governors of the city and responsible for passing on art and culture heritage. The entire royal family is involved in preserving these art forms, and the troupe must perform with a member of the royal family present. The dances from Yogyakarta will be accompanied by gamelan music native to Java. Program Golek Menak Umarmaya Umarmadi Dance Masked Dance Fragment (Wayang Wong) “Klana Sewandana Gandrung” Bedhaya Sang Amurwabhumi About the forms: Golek Menak The golek menak is a contemporary example of the seminal influence exerted by the puppet theater on other Javanese performing arts. This dance was inspired by the stick–puppet theater (wayang golek), popular in the rural area of Yogyakarta. Using the three dimensional rod-puppets, it portrays episodes from a series of stories known as menak. Unlike the high-art wayang kulit (shadow puppets), it is a village entertainment, and it did not flourish at the court. As a dance drama, golek menak focuses on imitating this rod-puppet theater with amazing faithfulness. Human dancers realistically imitate the smallest details of puppet movement, right down to the stylized breathing of the puppets.
    [Show full text]
  • Pementasan Tari Gandrung Dalam Tradisi Petik Laut Di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Banyuwangi, Jawa Timur (Suatu Kajian Filosofis) Relin D.E
    MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 32, Nomor 1, Februari 2017 p 41 - 55 P-ISSN 0854-3461, E-ISSN 2541-0407 Pementasan Tari Gandrung Dalam Tradisi Petik Laut Di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Banyuwangi, Jawa Timur (Suatu Kajian Filosofis) Relin D.E Jurusan Teologi, Fakultas Brahma Widya, IHDN Denpasar E-mail: relin_denayu @yahoo.co.id Tari Gandrung merupakan kekayaan budaya lokal banyuwangi dan dijadikan maskot daerah Banyuwangi. Tari gandrung banyak dipentaskan diberbagai acara publik termasuk di dalam tradisi petik laut. Pementasan Tari Gandrung dalam tradisi petik laut memiliki makna tersendiri karena tradisi ini diyakini sebagai bentuk persembahan kepada Dewa Laut agar nelayan dianugrahkan ikan yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tari Gandrung dan makna filosofi Tari gandrung yang terkandung dalam tradisi Petik laut di pantai Muncar Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. dengan analisis deskriftip kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi (data-data sekunder). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Setiap peragaan Gandrung Banyuwangi selalu berpola jejer, paju dan seblang-seblang. Dalam pementasannya memasuki tiga babak yakni pertama jejer, gending terdiri dari lagu Padha Nonton yang terdiri dari delapan bait 32 baris setiap baitnya terbagi menjadi empat baris, baru kemudian dilanjutkan dengan gending Padha Nonton pada bait-bait berikutnya dengan gerak tari yang sesuai warna lagu yang dibawakan. Kemudian babak kedua disebut Paju gending yang dibawakan bebas sesuai permintaan yang akan ikut menari (maju gandrung) dan ketiga Seblang-seblang yang selalu diawali dengan gending atau lagu yang berjudul Seblang Lukito dan gending-gending lainnya. Pementasan tari gandrung dalam tradisi petik laut secara filosofis bila diamati dari lagu Padha nonton dengan syairnya berbentuk bebas dan pola yang berkembang ini merupakan gambaran filosofis hidup tentang manusia.
    [Show full text]
  • Jurnal Seni Tari
    ISSN: 1858-3989 VOLUME: 3 NO.: 1 MEI 2012 JURNAL SENI TARI ISSN: 1858-3989 VOLUME: 3 NO.: 1 MEI 2012 JURNAL SENI TARI Jurnal Joged merangkai beberapa topik kesenian yang terkait dengan fenomena, gagasan konsepsi perancangan karya seni maupun kajian. Joged merupakan media komunikasi, informasi, dan sosialisasi antar insan seni perguruan tinggi ke masyarakat luas. Redaktur menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain, format penulisan berada di halaman belakang. Naskah yang masuk akan disunting format, istilah dan tata cara lainnya. Pemimpin Umum: Ketua Jurusan Tari (ex-officio) Pemimpin Redaksi: Dr. Sumaryono, MA. Wakil Pemimpin Redaksi: Dr. Hendro Martono, M.Sn. Sekretaris Redaksi: Dra. Supriyanti, M. Hum. Staf Redaksi: 1. Drs. Raja Alfirafindra, M.Hum. 2. Bekti Budi Hastuti, SST., M. Sn. Anggota Redaksi: 1. Prof. Dr. Y. Sumandiyo Hadi. SST. SU. 2. Dr. Hersapandi, SST., M.S. 3. Dr. Rina Martiara, M. Hum. 4. Dra. M. Heni Winahyuningsih, M. Hum. 5. Dra. Daruni, M.Hum. 6. Dra. Budi Astuti, M.Hum. 7. Dra. Siti Sularini Desain Sampul: Dr. Hendro Martono, M.Sn. Alamat Redaksi dan Penerbit: Jurusan Tari Fak. Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Jl. Parangtritis km 6,5 Yogyakarta 55188 Telp. 08121561257 Naskah dapat dikirim melalui salah satu alamat email di bawah ini: Email: [email protected], [email protected], [email protected] Dicetak oleh: Multi Grafindo, Ruko Perumahan Candi Gebang Permai I/4 Sleman Yogyakarta 55584, Telp. (0274) 7499863, Fax.( 0274)888027 Email: [email protected] Apabila mengutip atau menyalin naskah yang terdapat dalam jurnal ini, maka harus ada ijin dari penulis langsung atau mencantumkan dalam referensi sesuai dengan tata tulis akademis yang berlaku.
    [Show full text]
  • Falidasi Data Lingkung Seni Se-Kecamatan Ujungberung Tahun 2014
    FALIDASI DATA LINGKUNG SENI SE-KECAMATAN UJUNGBERUNG TAHUN 2014 Tahun Tempat NO Nama Lingkung Seni Jenis Kesenian Pimpinan Alamat Perangkat Kesenian Anggota Legalisasi Berdiri Latihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pasar Kaler RT.01 1 Pas Nada Elektone Ibu. Heny Organ, Kibord,Gitar, Kendang, Suling, 5 Orang Tidak Ada 2010 Rumah RW.01 Cigending RT.03 Gendang, Bedug, Goong, Terompet, Toa Ampli. 2 Sancang Pusaka Benjang Agus Sulaeman RW.03 Mixer, Badut, Kecrek, Kuda Lumping, Gendang, Goong, Bedug, Terompet, Kepang, 3 LS Benjang Kalimasada Benjang Gugun Gunawan Cipicung RT.04 RW.04 25 Orang Dalam Proses 2004 Rumah Lumping, Toa, Ampli,MixerBadut 4 Karinding Nukula Upit Supriatna Cipicung RT.01 RW.04 Karinding,Celempung,Toleot, Kecrex 15 Orang Tidak Ada 2011 Rumah Gendang, bedug, Goong, Terompet, Toa Ampli, Rumah ketua 5 Pusaka Gelar Putra Benjang Asep Dede Cinangka RT.02 RW.05 25 Orang Tidak Ada 2007 Barong, Badut, Kecrek RT Rumah ketua 6 Pusaka Wirahman Putra Penca Silat Enay Darso Cinangka RT.01 RW.05 Gendang Besar/Kecil, Golok (untuk atraksi) 25 Orang Tidak Ada 2010 RT Gendang, Rabab, Bonang, Goong, Kecrek, 7 Arum Gumelar Jaipongan I n d r a Cinangka RT.02 RW.05 30 Orang Tidak Ada 2006 Rumah Terompet 8 R e o g E m u l Cinangka RT.03 RW.05 Dog-dog, Goong, Gendang 9 Elektone Dangdut E m u l Cinangka RT.03 RW.05 Organ, Gendang Suling Gitar, Kecrex 7 Orang Tidak Ada 2010 Rumah Sakeburuy RT.01 RW 10 Dwi Shinta Rock Dangdut Dede Dadan Kibord, Gitar, Gendang, Suling, Kecrex 9 Orang Ada 1993 Gedung 06 Gendang, Goong, Bedug, Terompet, Toa, Ampli, 11 Pusaka Wargi Benjang Didi / Ono Ranca RT.01 RW.06 25 Orang Ada 1930 Hal.
    [Show full text]
  • Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana Dan Rias Srimpi Pandhelori Dalam
    Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana dan Rias Srimpi Pandhelori dalam Perspektif Hermeneutik 307 Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana dan Rias Srimpi Pandhelori dalam Perspektif Hermeneutik Wenti Nuryani, Suminto A Sayuti, Dwi Siswoyo Program Studi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo No 1, Depok, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281 Tlp. 087734147935, E-mail: [email protected] ABSTRACT This research was a descriptive qualitative research using a hermeneutic approach and was aimed at revealing the meaning of traditional symbols contained in Yogyakarta-style Srimpi Pandhelori dance costumes and makeup. The symbols in Srimpi Pandhelori costumes and makeup are the media that transform noble characters. It is closely related to the character building based on local genious. Therefore, this research is aimed at describing the symbols found in Srimpi Pandhelori dance as an absorption element of the noble character values. Every instrument in costumes and makeup represents local wisdom which is designed to be a medium of noble character education. The main data collection technique of the research was direct observation of Srimpi dance performances strengthened by records. The data were validated by using credibility techniques by doing 1). observation perseverance, 2). triangulation of methods and sources, 3). peer discussion, and 4). adequacy of references. The data analysis used in this research was a dialectical hermeneutics approach i.e. the approach where interpretation procedures to obtain meaning uses elements of analysis from Madisson called a normative method consisting of coherence, comprehensiveness, contextuality, penetration, and appropriateness. The results show that each instrument in costumes and make up of Srimpi Pandhelori dance pattern contains symbols.
    [Show full text]
  • Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran Di Kabupaten Pringsewu Lampung Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
    Volume 10 No 2 Oktober 2017 ISSN: 1858-3989 P565-576 EKSISTENSI KESENIAN MASYARAKAT TRANSMIGRAN DI KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG STUDI KASUS KESENIAN KUDA KEPANG TURONGGO MUDO PUTRO WIJOYO Oleh: Mutiara Dini Primastri (Pembimbing Tugas Akhir: Dra. Budi Astuti M.Hum dan Indah Nuraini, S.S.T., M.Sn) Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indoonesia Yogyakarta Alamat Email: [email protected] RINGKASAN Penelitian ini merupakan sebuah analisis deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi untuk membedah tentang eksistensi kesenian masyarakat transmigran berupa kesenian kuda kepang di Kabupaten Pringsewu Lampung. Kesenian kuda kepang yang eksis di Kabupaten Pringsewu yaitu komunitas seni Turonggo Mudo Putro Wijoyo (TMPW). Eksistensi adalah adanya sebuah keberadaan yang tidak hanya sebagai sesuatu yang “diam” akan tetapi menjadi sesuatu yang aktif dan memiliki peran di dalam lingkungannya. Melalui kajian sinkronik, kesenian kuda kepang TMPW tetap eksis saat ini karena memiliki fungsi sebagai seni pertunjukan yang menghibur (presentasi estetis), memuat nilai-nilai budaya, serta dapat menjadi identitas orang Jawa di Pringsewu. Kajian sinkronik didukung oleh kajian diakronik, yaitu kemunculan kesenian kuda kepang TMPW merupakan hasil dari rangkaian sejarah berupa eksistensi orang-orang yang bertransmigrasi di Pringsewu, melalui tahap eksistensi yaitu eksistensi estetis, etis dan religius. Eksistensi kesenian kuda kepang TMPW tidak lepas dari faktor-faktor pendukungnya. Komunitas TMPW terus menunjukkan eksistensinya
    [Show full text]
  • Television, Nation, and Culture in Indonesia
    Philip Kitley Political Science/Media Studies Kitley “T in Indonesia is that of a country invent- T elevision, Nation, and Culture in Indonesia ing itself by promoting a national cultural identity. Philip Kitley, who is not only a media scholar but has also worked as a diplomat in Indonesia, shows how important television has been to both the official and popular imagination since its beginnings in the early s. It’s a fascinating tale, with implications going well beyond re- gional specialists, since the use of popular media to promote nation, citizenship, and identity is common to many countries, new and old. “As Indonesia attracts increasing international attention in the post-Soeharto era, it is important to understand the cultural as well as political issues that have led to the current turbulent situation. Kitley’s book is a well-researched, wise, and elegantly written ac- count of the forces, dreams, and policies that link public and private life in and after ‘New Order’ Indonesia.” —John Hartley, Dean of Arts, Queensland University of Technology Philip Kitley is Senior Lecturer in the Department of Humanities and International Studies, University of Southern Queensland. Research in International Studies Southeast Asia Series No. elevision, Nation, and Culture in Indonesia ISBN 0-89680-212-4 T ,!7IA8J6-iacbce! Television, Nation, and Culture in Indonesia This series of publications on Africa, Latin America, and Southeast Asia is designed to present significant research, translation, and opinion to area specialists and to a wide community of persons interested in world affairs. The editor seeks manu- scripts of quality on any subject and can generally make a decision regarding publi- cation within three months of receipt of the original work.
    [Show full text]
  • Perlindungan Hukum Atas Karya Cipta Tradisional Suku Melayu Di Kota Medan (Studi Pada Kelompok Pengrajin Samudera Tengkulok)
    PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA TRADISIONAL SUKU MELAYU DI KOTA MEDAN (STUDI PADA KELOMPOK PENGRAJIN SAMUDERA TENGKULOK) Disusun dan Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara SKRIPSI OLEH : BAMBANG KRISDIYANTO NIM. 160200177 DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan dibawah ini: NAMA : BAMBANG KRISDIYANTO NIM : 160200177 DEPARTEMEN : HUKUM EKONOMI JUDUL SKRIPSI: PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA TRADISIONAL SUKU MELAYU DI KOTA MEDAN (STUDI PADA KELOMPOK PENGRAJIN SAMUDERA TENGKULOK) Dengan ini menyatakan: 1. Skripsi yang saya tulis tersebut benar dan tidak merupakan jiplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain. 2. Apabila terbukti dikemudian hari skripsi tersebut adalah jiplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggungjawab saya. Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Medan, Desember 2020 BAMBANG KRISDIYANTO NIM: 160200177 Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Subhaana wa ta’ala, karena berkat rahmat dan hidayah Nya, serta nikmat yang Dia berikan berupa nikmat iman, nikmat islam,nikmat kesehatan dan nikmat lainnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian berupa skripsi ini. Shalawat dan serta salam terus kita curahkan kepada Rasulullah yang telah Allah utus ke muka bumi untuk menyempurnakan aqidah dan akhlak, ialah Baginda Besar Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya, yang beliau sebutkan di akhir hayat beliau yakni "ummatii, ummatii, ummatii” hingga akhir zaman. Semoga kita dapat isttiqomah menteladai akhlakui karimah-Nya, serta menjalankan sunnah dan haditsnya sehingga pada hari kiamat nanti kita termasuk kepada orang- orang yang meraih syafa’at dari beliau kelak, Aamiin Allahuma Aamiin.
    [Show full text]