KEPEMIMPINAN K.H. MASJKUR DALAM KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 1947-1955 M SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya UIN Su
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEPEMIMPINAN K.H. MASJKUR DALAM KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 1947-1955 M SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: SYAFRUDIN AZIS NIM. : 13120093 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 MOTTO “Kerjakan segala sesuatu sampai tuntas. Sekecil apapun pekerjaan itu jika diselesaikan secara tuntas akan sangat berarti” (K.H. Masjkur) v PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk: Almamater Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; Ayah, Ibu, Adik; Almamater SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta; Almamater SMPN 3 Mlati; Almamater SDN Bedog; Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Pengprov DIY dan Pengkab Sleman; vi ABSTRAK KEPEMIMPINAN K.H. MASJKUR DALAM KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 1947-1955 M Pada tahun 1941 beberapa tokoh pergerakan Islam berkeinginan untuk mendirikan sebuah lembaga Islam dalam pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, atas dasar dari hasil jerih payah perjuangan umat Islam dan mayoritas bangsa Indonesia yang ingin menegakkan dasar negara, maka didirikanlah Departemen Agama pada 3 Januari 1946. Ada pergantian pemimpin dalam Kementerian Agama hingga akhirnya pada tahun 1947 K.H. Masjkur menjabat sebagai Menteri Agama. K.H. Masjkur terpilih beberapa kali periode dalam beberapa kali kabinet saat ia menjadi Menteri Agama. Periodesasi K.H. Masjkur dalam memimpin Kementerian Agama lebih banyak dibandingkan dengan Menteri Agama sebelumnya. Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka peneliti membahas dalam beberapa rumusan masalah yaitu biografi K.H. Masjkur, kondisi Kementerian Agama sebelum kepemimpinan K.H. Masjkur, dan kiprah K.H. Masjkur sebagai Menteri Agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan politik untuk melihat kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan oleh K.H. Masjkur semasa menjabat sebagai Menteri Agama dan pengaruhnya terhadap umat Islam Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepemimpinan Max Weber. Teori ini guna untuk melihat latar belakang K.H. Masjkur terpilih sebagai Menteri Agama dan periodesasi kepemimpinannya selama lima kali periode. Metode penelitian sejarah digunakan dalam penelitian ini guna untuk menguji dan menganalisa data-data yang diperoleh. Langkah-langkah tersebut diantaranya heuristik, verifikasi, interpretasi, dan tahap terakhir adalah historiografi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Kementerian Agama yang telah berdiri sejak 3 Januari 1946 telah melahirkan sejumlah Menteri Agama yang bertugas untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat Indonesia dalam persoalan keagamaan. Salah satu menterinya ialah K.H. Masjkur yang memulai kiprahnya sebagai Menteri Agama pada Kabinet Amir Syarifuddin II dan jabatan terakhirnya pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Selama tahun 1947-1955, kebijakan yang dikeluarkan oleh K.H. Masjkur tentu terdapat perbedaan dengan Menteri Agama sebelumnya. Pengaruh dari kebijakan yang dikeluarkan oleh K.H. Masjkur akhirnya dapat memunculkan sikap perjuangan masyarakat Indonesia dalam melawan penjajah. Kata Kunci : Kepemimpinan, Tokoh Menteri Agama, Kementerian Agama vii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN1 1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ﺍ ba b be ب ta t te ت tsa ts te dan es ث jim j Je ج ha (dengan garis di ha h ح bawah) kha kh ka dan ha خ dal d de د dzal dz de dan zet ذ ra r er ر za z zet ز sin s es س syin sy es dan ye ش shad sh es dan ha ص dlad dl de dan el ض tha th te dan ha ط dha dh de dan ha ظ ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع ghain gh ge dan ha غ fa f ef ف qaf q qi ق kaf k ka ك lam l el ل mim k em م nun n en ن wau w we و ha h ha ه lam alif la el dan a ﻻ hamzah ‘ apostrop ﻋ ya y ye ي 1 Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988. viii viii 2. Vokal a. Vokal Tunggal Tanda Nama Huruf Latin Nama fathah a a ّ kasrah i i ّ dlammah u u ّ b. Vokal Rangkap Gabungan Tanda Nama Nama Huruf fathah dan ya ai a dan i ّ ي fathah dan wau Au a dan u ّ و Contoh : husain : حسين haula : حول 3. Maddah Huruf Tanda Nama Nama Latin fathah dan alif â a dengan caping di atas سا kasrah dan ya î i dengan caping di atas سي dlammah dan wau û u dengan caping di atas سو 4. Ta Marbuthah a. Ta Marbuthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukun, dan transliterasinya adalah /h/. b. Kalau kata yang berakhir dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang bersandang /al/, maka kedua kata itu dipisah dan ta marbuthah ditransliterasikan dengan /h/. Contoh : Fathimah: فاطمة hakkaM aa hrkauua aM: مکة المکرمة 5. hayaayS Syaddah/ tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bersaddah itu. Contoh: rabbanâ : رب نا nazzala : نزل ix 6. Kata Sandang dilambangkan dengan “al”, baik yang diikuti dengan “ ال “ Kata sandang huruf syamsiyah maupun yang diikuti dengan huruf qamariyah. Contoh: al- Syamsy : الشمش al- Hikmah : الحکمة x x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. ii HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTO ...................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xv BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 6 D. Tinjuan Pustaka ........................................................................... 7 E. Kerangka Berfikir ........................................................................ 11 F. Metode Penelitian ........................................................................ 14 G. Sistematika Penulisan .................................................................. 17 BAB II : PROFIL K.H. MASJKUR ........................................................ 19 A. Latar Belakang Keluarga ............................................................. 19 B. Latar Belakang Pendidikan ......................................................... 21 C. Latar Belakang Aktivitas ............................................................. 25 BAB III : KONDISI KEMENTERIAN AGAMA SEBELUM KEPEMIMPINAN K.H. MASJKUR ....................................... 33 A. Sejarah Singkat Kementerian Agama Di Indonesia .................... 33 B. Sekilas Menteri Agama Sebelum Kepemimpinan K.H. Masjkur 38 BAB IV : KIPRAH K.H. MASJKUR SEBAGAI MENTERI AGAMA 47 A. Latar Belakang K.H. Masjkur Sebagai Menteri Agama ............. 47 B. Kebijakan K.H. Masjkur Sebagai Menteri Agama ...................... 64 C. Pengaruh Kebijakan Terhadap Umat Islam Di Indonesia ........... 66 BAB V : PENUTUP .................................................................................. 71 A. Kesimpulan .................................................................................. 71 B. Saran ............................................................................................ 73 xv DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 79 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 92 xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Kementerian Agama dalam jajaran pemerintahan Republik Indonesia sejak Kabinet Syahrir bukan tanpa perjuangan. Perjuangan umat Islam melawan penjajah Belanda yang sangat diskriminatif dibidang agama, menumbuhkan keinginan mereka untuk mempunyai Kementerian Agama dalam sistem pemerintahan Indonesia. Pada tahun 1946, saat rapat Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), delegasi KNI Daerah Banyumas menyampaikan usulan untuk membentuk sebuah Kementerian Agama.2 Akhirnya usulan itu diterima dan pada 3 Januari 1946 didirikanlah Kementerian Agama dengan tidak terlepas dari perjuangan beberapa tokoh lainnya yang berkecimpung dalam organisasi-organisasi Islam seperti K.H. Abdul Wahid Hasyim, K.H. Mas Mansur, Wondoamiseno, Sukiman, dan Umar Hubeis. Terbentuknya Kementerian Agama tidak lepas dari hasil jerih payah perjuangan umat Islam dan mayoritas bangsa Indonesia yang ingin 2 Pembentukan Kementerian Agama diusulkan oleh utusan Komite Nasional Indonesia (KNI) Daerah Banyumas, yaitu K.H. Abu Dardiri, K.H. Saleh Su’aidy, dan M. Sukoso Wiryasaputra dalam sidang umum Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 26 November 1945. Usulan tersebut disokong oleh Mohammad Natsir, Muwardi,