KIPRAH DAKWAH GURU SYUKUR DALAM KOMUNITAS MELAYU JAMBI (Studi Analisis Isi Pada Teks Ajaran Dakwah Peninggalan Guru Syukur)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KIPRAH DAKWAH GURU SYUKUR DALAM KOMUNITAS MELAYU JAMBI (Studi Analisis Isi pada Teks Ajaran Dakwah Peninggalan Guru Syukur) Disertasi Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memproleh gelar Doktor dalam Program Studi Peradaban Islam Konsentrasi Islam Melayu Nusantara Oleh: ZULQARNIN NIM.120301012 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2019 ii iii iv v vi vii viii ix PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB KE LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan disertasi ini mengacu Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. A. Konsonan Tunggal Huruf Sebutan Huruf Latin Keterangan Arab Huruf Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا Baˊ B Be ة taˊ T Te ث (saˊ ṡ Es (dengan titik di atas ث Jim J Je ج (ha h 9 Ha (dengan titik di bawah ح Kha Kh Ka dan Ha خ Dal D De د (Zal Ż Zet (dengan titik di atas ذ raˊ R Er ر Zai Z Zet ز Sin S Es ش Syin Sy Es dan Ye ش (Shad s 9 Es (dengan titik di bawah ص (Dhad d 9 De (dengan titik di bawah ض (taˊ t 9 Te (dengan titik di bawah ط (Zaˊ ẓ 9 Zet (dengan titik di bawah ظ ain „ Koma terbalik di atasˊ ع Gain G Ge غ Faˊ F Ef ف Qaf Q Qi ق Kaf K Ka ك Lam L El ل Mim M Em و Nun N En ٌ Wawu W We و haˊ H Ha ِ Hamẓah ‟ Apostrop ء x yaˊ Y Ye ي B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap Ditulis muta„aqqidĩn يدقــعتيٍ Ditulis „iddah ةدـع C. Taˊ marbutah marbutah 1. Bila dimatikan ditulis h Ditulis Hibbah تبه Ditulis Jiẓyah تيسج (ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, ẓakat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya. Bila diikuti dengan kata sandang ʺalʺal serʺalʺ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h. ‟Ditulis Karãmah al-auliyã ءبينوألا تيارك 2. Bila taˊ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t. Ditulis Zakãtul fitri9 رطفنا ةبكز D. Vokal Pendek ____-____ Kasrah ditulis i _________ Fathah ditulis a ____’____ Dammah ditulis u E. Vokal Panjang fathah + alif Ditulis ã ditulis jãhiliyya تيههبج fathah + ya‟ mati ditulis ã ditulis yas„ã ىعسي kasrah + ya‟ mati ditulis ĩ ditulis karĩm ىيرك dammah + wawu mati ditulis ũ xi ditulis furũd ضورف F. Vokal Rangkap Fathah + ya‟ mati Ditulis ai ditulis bainakum ُىكيب Fathah + wawu mati ditulis au ditulis qaulun لوق G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof. Ditulis a‟ antum َىتأأ ditulis u„idat ثدـعأ ditulis la‟ in syakartum ئن ىتركشٍ H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti Huruf Qamariyah Ditulis al-Qur‟ ãn أرقناٌ Ditulis al-Qiyãs شبيقنا 2. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)- nya. ‟Ditulis as-Samã ًءبسنا Ditulis asy-Syams ًصشنا 3. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis ẓ 9awĩ al-furũd 9 ضورفنا يوذ Ditulis ahl as-sunnah ُتسنا مـهأ xii ABSTRAK Disertasi ini dilatar belakangi oleh ditemukannya fenomena peradaban Islam Melayu Nusantara masa lalu di kawasan komunitas Melayu Jambi, yang berbentuk teks syair dakwah dari Guru Syukur (G.Syukur), hampir 300 bait. Teks ini berasal dari rekaman masyarakat atas penyampaian dakwah G.Syukur pada ẓaman enam puluhan, yang ditemukan di desa Ladang Panjang Kabupaten Sarolangun Jambi. Teks ini merupakan wujud peradaban sebagai bukti eksistensi peradaban Melayu dalam bentuk peradaban Religi, di samping juga merupakan fenomena kebudayaan Melayu Nusantara, karena sifat teksnya yang berbentuk syair, yang merupakan salah satu dari bentuk sastra Melayu Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Keunikan Model Dakwah G.Syukur yang terwujud dalam teks syair tersebut. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi; 1) Apa saja Jenis Pesan/Ajaran Dakwah yang disampaikan G.Syukur dalam Teks Suntingan Naskah Ladang Panjang; 2).Apa saja Jenis Imbawan Pesan (motivasi pesan) dakwah G.Syukur dalam Teks tersebut; 3)Apa Saja Jenis Syair, Pola Persajakan dan bagaimana Pembentukan Persajakan SyairG.Syukur dalam Teks tersebut, dan bagaimana isinya;4)Bagaimana Efektivitas Dakwah G.Syukur? Penelitian ini dilakukan terhadap Teks Syair Dakwah G.Syukur Naskah Ladang Panjang di Propinsi Jambi, dengan menggunakan teknik Analisis Isi. Penelitian ini menemukan bahwa ada empat macam tema pesan dakwah G.Syukur, yaitu: pesan dakwah keaqidahan, pesan dakwah kesyari‟ atan(ibadah dan hukum-hukum), pesan dakwah bertema dengan akhlak, pesan dakwah dengan tema gabungan.Imbauan pesan yang digunakan G.Syukur terdiri dari Imbawan Rasional, Imbauan Emosional, Imbauan Takut, Imbawan Ganjaran, Imbauan Motivasional. Temuan lainnya adalah bahwa bentuk “syair” (puisi) yang digunakan G.Syukur dalam dakwahnya berupa syair yang berisi 4 baris sebait, dan lebih dominan syair 2 baris sebait. Adapun pola persajakan yang digunakan G.Syukur pada bait-bait syairnya yang terdiri dari 4 baris, semuanya berpola: (aaaa)/(bbbb), yang disebut rima sama, yakni mengandung kesamaan bunyi akhir pada semua barisnya. Sedangkan pada bait-bait syairnya yang terdiri dari2 barisberpola (aa)/(bb). Pembentukan Persajakan Syair Guru Syukur terdiri dari: a. pemilihan kata (diksi) yang sama/mempunyai kemiripan bunyi akhir, b. xiii pengulangan suku kata yang sama, c. pengubahan struktur kalimat, d. campur kode bahasa lain, e. penambahan kata io. Penemuan selanjutnya bahwa dakwah bermedia syair yang dijalani G.Syukur pada pertengahan abad 19, ditinjau dari sudut Psikologi Dakwah dapat dikatakan efektif, terbukti dengan terdapatnya lima ciri dakwah yang efektif pada pesan dan aktivitas dakwah G.Syukur, yaitu:1)Dakwah G.Syukur dapat memberikan pengertian pada masyarakat (mad‟ u) dari apa yang didakwahkannya; 2)dapat membuat masyarakat (mad‟ u) merasa terhibur oleh dakwah yang mereka terima; 3)berhasil meningkatkan hubungan baik antara da‟ i dan masyarakatnya; 4)dapat merubah sikap masyarakat(mad‟ u);5)berhasil memancing respon masyarakat berupa tindakan. xiv ABSTRACTION This disertasion is motivated by the discovery of the phenomemenon of Islamic civiliẓation in the past in the Jambi Malay community area, in the form of preaching poetry text, from Syukur‟ s teacher (Guru Syukur or G.Syukur), nearly 300 verses . This text was comes from a community record of the da‟ wah of Guru Syukur in sixties era, which was found in Ladang Panjang village, Sarolangun districts, Jambi Province. This text is a form of civiliẓation as evidence of Malay civiliẓation in the form of religious civiliẓation, in addition it is also as a phenomemenon of Malay Archipelago culture, because of the nature of the text in the form of poetry, which is one of Malay Archipelago literature. This resesrch was aimed for to find the uniqueness of da‟ wah model of G.Syukur which is manifested in the text of that poem. Issues discussed in this study include:1)what are the types of massages/teachings of preaching delivered by G.Syukur in the text of the Ladang Panjang edited text; 2) what are the types of massages appeal/motivasional massages of G.Syukur in the text; 3)what are the types, the patterns of taxation and how is formation of G.Syukur poetry in the text, and how is its contains; 4) how the effectiveness of G. Syukur‟ s dakwah? This research was conducted on the text of the poem da‟ wah G.Syukur at Ladang Panjang manuscripts in Jambi Province, using content analisys techniques. This research fond that there are four kinds of G. Syukur Preaching massages, namely: preaching massage of aqidah, preaching massage of shari‟ a (worship and laws), preaching massage of moral, preaching massage of combined. The massage appeal that usesd by G.Syukur consists of: rational appeal, emotional appeal, appeals to be afraid, rewad appeal, appeal, motivational appeal. Appeal that is more dominant than the types of appeal is rational appeal and Motivasional appeal. Other finding are that the form of poetry used by G.Syukur in da‟ wah is the form of 4 parallel lines and the more dominant 2 verse parallel lines. As for the fattern of poetry pattern used by G.Syukur for its verses lines in the form of 4 lines, all of them are patterned (aaaa)/(bbbb), which is called the same rhyme, i.e. it contains the same final sound on all lines. Whereas the verses in the form of 2 lines are all patterned (aa)/(bb).G. Syukur‟ s poetic form of taxation consist of: a.chice of words (diction) are the same/have the final resemblance, b.repetition of the same word, c.changing sentence structure, d.mix xv other language codes, e.the addition of the word io.Then in terms of content, G.Syukur‟ poetry is not dominated by stories, but contains religious advice (da‟ wah) and religious knowledge. Further finding that da‟ wah with poetry media that played by G.Syukur in the mid-19th century, in terms of the psychology of da‟ wah, can be said to be effective, as avidenced by the existence of five characteristics of effective da‟‟ wah in the message of G.Syukur s da‟‟ wah and the activities of his da wah, namely: 1) the delivery of da‟‟ wah by G.Syukur can give community (mad u) an anderstanding of what they have preached; 2) can make people (mad‟ u) feel comforted by the da‟ wah receive; 3) can improve good relations between the preacher and his community; 4) can change people‟ s attitude; 5) can provoke community response in the form of action. xvi أبستراك ُ ً ّ ُ ديسرجسي ِاي دىحربينا ساحيَّ٘مُاساٗاميد٘ىلااسٍارحّاسّ٘يلاًٍلاساُابدارفاٍْْ٘فِمَ٘جدٔىٗا يڠيـ ٘يلاٍساحيَّ٘م ُاساٗا ساحيَّ٘مُاساٗاميد٘ىلااسٍارحّاسّ٘يلاًٍلاساُابدارفاٍْْ٘فِمَ٘جد ٔى د ٘جِم ٘فا فرادبا اسال ٍال ٘ي ّساحرا ٍسا ال ٘ى دي ا٘يلاٍساحيَّ٘م ُاساٗماسا ٘ميحاس ٍال ٘ي َجبي، ي ريفَٕ،)ر٘نش.ڬ(ر٘نشٗر٘ڬيرادٓ٘عدريعاشك٘حْبرب ڠ ْبرب ٘حك شاعيرد ٘عريفَٕ،)ر٘نش.ڬ(ر٘نشٗر٘ڬيرادٓ داري ڬ ٘ ٘يلاٍساحيَّ٘م ُاساٗر ش ن ٘ر ) ريفَٕ ،)ر٘نش.ڬ.ش ن ٘ ر(،ريفَٕفير 300 باإيث .