ORGANISASI BUNDO KANDUANG DI KOTA PADANG TAHUN (1974-2015)

JURNAL

ILIA PASPIRMAN NPM. 12020073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016 HALAMAN PERST,TUJUAIY JTIRNAL

Oryanisasi Bundo rra*n&mgdl Kota Pad{n g$g7aA0ilril ' Nama :IliaPaspirmn . Npm : 12020A13 Program Studi : Sekolah finigljKeglrflmn dan Itnu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Jurnal ini telah dis€tujui oleh dosen pembimbing slripsi, untuk diserahkan ke Program Studi Pendidikan Sejauh.

Padang, Agustus 2016

,+:, Disea$ui Oleh

Meri Erawati, SS, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAI\I SEJARAH SEKOI,AH TINGGI KEGURUAIT{ DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PIGRI SUrVrA*TERA BARAT PADANG 2016 Organisasi Bundo Kanduang di Kota Padang (1974-2015) Oleh Ilia Paspirman1 Meri Erawati2 Kharles3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research studied about the Bundo Kanduang’s Organization in Padang 1974-2015, this research was not only done to obtained an overview the process of founding The Bundo Kanduang’s Organization based on Great Council (MUBES) III The Closeness of traditional nature’s Institution (LKAAM) in Payakumbuh but also to described activities The Bundo Kanduang’s Organization as Minang women's organizations in preserving of traditional values and culture’s Minangkabau. This research purpose to determine both The Bundo Kanduang’s Organization and activities as Minang Women’s Organization in Padang. Method of this research was arrange in 4 ways, fristly, heuristic or data collection which was got in the relevant to primary sources such as document and interview. Secondly, critism sources which was internal and external critism done toward the authenticity and validity of data. Thirdly, an analysis and interpretation which was related to election and selection of relevant data. Fourthly, presentation and result of this research in form of scientific writing or thesis.

Keyword: Organisasi. Bundo Kanduang

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat The Bundo Kanduang’s Organization at Padang (1974-2015) Oleh Ilia Paspirman1 Meri Erawati2 Kharles3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Penelitian ini membahas tentang Organisasi Bundo Kanduang di Kota Padang 1974-2015, Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang proses berdirinya Organisasi Bundo Kanduang yang berdasarkan Musyawarah Besar (MUBES) III Lembaga Kerapatan Alam Minangkabau (LKAAM) di Payakumbuh, Penelitian ini juga menjelaskan tentang kegiatan- kegiatan Organisasi Bundo Kanduang sebagai organisasi perempuan Minang dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat dan budaya minangkabau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Organisasi Bundo Kanduang di Kota Padang, dan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan Organisasi Bundo Kanduang sebagai suatu Organisasi Perempuan Minang di Kota Padang. Penulisan skripsi ini menggunakan metode yang tersusun dalam. empat tahap yaitu pertama, heuristik atau tahap pengumpulan data atau sumber. Untuk mendapatkan data atau berbagai sumber yang relevan dengan penelitian sumber primer seperti dokumen dan wawancara kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam permasalahan. Kedua, kritik sumber yaitu, setelah data di dapatkan, selanjutnya dilakukan kritik internal maupun eksternal dengan melakukan pengujian terhadap keaslian dan keabsahan data, apakah data tersebut relevan atau tidak. Ketiga, melakukan analisis dan interpretasi (penafsiran kembali terhadap data yang telah didapatkan). Data yang diperoleh dilakukan pemilihan dan seleksi yang dianggap relevan dengan kajian dan dapat dipercaya kebenarannya, dan yang keempat, yaitu penyajian dan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi.

Keyword: Organization, The Bundo Kanduang’s

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat PENDAHULUAN Organisasi Bundo Kanduang secara Minangkabau merupakan suku resmi didirikan tanggal 18 November 1974 yang mendominasi di wilayah Sumatera pada Musyawarah Besar MUBES (III) di Barat. Masyarakat adat Minangkabau pada Payakumbuh.4 Pembentukan Organisasi dasarnya terikat dalam satu garis keturunan Bundo Kanduang sebagai salah satu wadah yang ditarik menurut garis keturunan ibu untuk belajar, menampung, sekaligus (perempuan) yang disebut Matrilineal. membahas aspirasi yang muncul dikalangan Kesatuan atas dasar keturunan ibu disebut kaum perempuan serta membahas masalah sesuku.1 Sistem matrilineal mempunyai yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- kehidupan yang senantiasa menghayati budi harinya dilingkungan keluarga dan di pekerti yang baik terhadap sesamanya. Ibu masyarakat. Melalui kegiatan organisasi ini adalah sumber utama perkembangan para bundo kanduang mendapat pencerahan, hidupnya budi yang baik. Ibu yang baik dan bertambahnya pengalaman, dan pengetahuan berbudi baik akan melahirkan insan yang yang bisa disosialisasikan kepada bundo baik, sesuai dengan ketentuan “alam kanduang lainnya.5 takambang jadi guru”. Ketentuan-ketentuan Sekarang ini sangat dirasakan dari alam yang dimaksudkan seperti tujuan perannya terutama mengembalikan masyarakat dan cara mencapai tujuan hidup Pemerintahan Desa ke Pemerintahan , bermasyarakat.2 sesuai dengan amanat UU No 22 Tahun Peranan penting tersebut Bundo 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, dengan kanduang juga ikut menentukan sukses dan lahirnya Perda No 9 Tahun 2000 tentang gagalnya pelaksanaan keputusan-keputusan ketentuan pokok pemerintahan Nagari, yang yang dibuat yang dibuat oleh kaum lelaki diubah dengan Perda No 2 Tahun 2007 dalam posisi mereka sebagai mamak (paman tentang pokok-pokok Pemerintahan Nagari dari pihak ibu), dan Pengulu (kepala suku). sebagai landasan hukum yang Kekuasaan walupun dipegang oleh memperbaharui sistem pemerintahan politik Penghulu, karena adat tidak lokal di Sumatera Barat . Bundo Kanduang memperbolehkan perempuan untuk telah bekerja sama bersama dengan memimpin tetapi segala keputusan atau Pemerintah Daerah Sumatera Barat kebijakan menyangkut nagari harus melaksanakan penerapan hidup bernagari mendapat legitimasi dari bundo kanduang, yang berbasis Adat Basandi Syara' Syara' karena sebagian masyarakat minang Basandi Kitabullah (ABS-SBK). percaya, segala keputusan nagari akan Bundo Kanduang sudah menjadi menjadi sah dan bijaksana apabila mendapat organisasi yang berpengaruh terhadap izin terlebih dahulu dari bundo kanduang. kemajuan perempuan di Sumatera Barat. Bundo kanduang juga memiliki fungsi yang Tahap perkembangannya organisasi Bundo kuat untuk menjaga nilai-nilai adat di nagari Kaduang sudah membentuk dan agar tetap sesuai dengan tatanan alam melaksanakan kegiatannya di berbagai minangkabau.3 bidang di antaranya bidang organisasi, bidang pendidikan, dan bidang adat. Bidang organisasi, bundo kanduang Sumatera Barat melakukan pola pembinaan, pengembangan 1 Edison & Nasrun, Tambo dan pengukuhan pengurus organisasi baik di Minangkabau: Budaya dan Hukum Adat di dalam maupun di luar, di berbagai daerah Minangkabau, (Bukittinggi: Kristal Minangkabau diantaranya kota Padang. Kota Multimedia, 2010), hlm 292. Padang sudah memiliki Pengurus Bundo 2 Idrus Hakimy, Rangkaian Mustika Kanduang di masing-masing 14 kecamatan Adat Basandi Syarak di Minangkabau, (Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2004), hlm 3. 3 Amaliatulwalidaun, ”Dinamika 4 Anggaran dasar dan Anggaran Representasi Peran Politik Bundo Kanduang Rumah Tangga Bundo Kanduang.1979. dalam Sistem Pemerintahan Nagari”, Jurnal BAB I Pasal 2. Pemerintahan dan Politik Volume 1 No. 1 5 Ernatip Silvia Devi, Kedudukan Januari 2016, di akses pada tanggal 12 April dan Peranan Bundo Kanduang, (Padang: 2016, hal, 33 CV. Talao Sumber Rezeki, 2014), hlm 105. dan 104 keluarahan se kota Padang.6 a. Penelitian ini diharapkan dapat Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh memberikan sumbangan pemikiran organisasi untuk binaan terhadap generasi terhadap ilmu pengetahuan, khususnya muda misalnya seminar, lomba, festival, dibidang Sejarah. kunjungan dan lainnya. Menariknya b. Penelitian ini diharapkan dapat penelitian ini adalah bundo kanduang dijadikan bahan referensi bagi penelian merupakan organisasi yang sangat besar selanjutnya. perannya dalam menjaga nilai-nilai budaya c. Penelitian ini diharapkan dapat Minangkabau di masa sekarang khususnya memberikan masukan bagi masyarakat kaum perempuan Minang. Berdasarkan Minangkabau khususnya di Kota permasalahan di atas penulis tertarik untuk Padang agar menjaga nilai-nilai budaya meneliti dan mengangkat judul “Organisasi Minangkabau kedepannya. Bundo Kanduang di Kota Padang (1974- Sesuai dengan penelitian yang berjudul 2015)” “Kota Padang Pada Masa Pemerintahan Agar proses penelitian yang Fauzi Bahar Studi Kasus: Perkembangan dilakukan dapat mengarah pada pokok Bidang Pendidikan Agama Tahun 2004- permasalahan yang diteliti, yaitu Organisasi 2014”. Maka penelitian ini diperjelas dengan Bundo Kanduang di Kota Padang (1974- melihat tulisan-tulisan mengenai 2015) maka diperlukan batasan-batasan Pemerintahan Kota Padang, diantaranya: penelitian yaitu: Gusti Masril (2015) tentang a. Batasan spasial (batas tempat), batasan “Perkembangan FOPERKA (Fonds tempat penelitian ini adalah Kota Pembangunan Rakyat Koto Anau) 1950- Padang. 2009. Dalam kajiannya ia memaparkan b. Batasan temporal (batas waktu), adalah bahwa kehadiran FOPERKA sangat dari tahun 1974 karena awal berdiri membantu masyarakat Koto Anau. Banyak Organisasi Bundo Kanduang Sumatera kegiatan yang telah dilakukan dalam Barat. Sedangkan batasan akhir perjalanan organisasi mulai dari awal penelitian tahun 2015 karena berdirinya.7 Organisasi Bundo Kanduang menjadi Hendro Suryawan (2014) tentang Organisasi terbesar di Sumatera Barat “Aktifitas Yayasan Buddha Tzu Chi di dan sudah memiliki pengurus di Padang Tinjauan Sejarah Lembaga Sosial”. berbagai daerah atau nagari hingga Dalam penelitian ini melihat bahwa adanya diluar Provinsi kegiatan yang dilakukan oleh yayasan Berdasarkan latar belakang dan tersebut yang bergerak di berbagai bidang batasan masalah di atas, maka rumusan diantaranya bidang keagamaan, bidang masalahnya adalah: pelayanan kesehatan, bidang pendidikan, 1. Bagaimana awal mula berdirinya pelestarian lingkungan dan lainnya. Hal ini Organisasi Bundo Kanduang Sumatera berkaitan dengan rencana pembangunan di Barat? kota Padang dengan melakukan berbagai 2. Apa saja kegiatan Organisasi Bundo kegiatan dan pembinaan terhadap generasi Kanduang di kota Padang? muda dan masyarakat kota Padang.8 Adapun beberapa tujuan yang ingin Pira Rusanti yang berjudul “Panti dicapai penulis dalam penelitian ini Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo Kota antara lain: Padang 1977-2010”. Dalam kajiannya ia a. Mendeskripsikan awal mula berdirinya organisasi Bundo Kanduang Sumatera Barat. 7 Gusti Masril, “Perkembangan b. Mendeskripsikan kegiatan Foperka (Fonds Pembangunan Rakyat Koto Pengurus Bundo Kanduang kota Padang Anau”, Skripsi (Padang: Program Studi Adapun manfaat yang ingin dicapai Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera penulis dalam penelitian ini antara lain: Barat, 2015). 8 Hendro Suryawan, “Aktifitas Yayasan Buddha Tzu Chi di Padang 6 Wawancara dengan Fatimah (63) Tinjauan Sejarah Lembaga Sosial”, Skripsi Bundo Kanduang Kota Padang pada 26 (Padang: Program Studi Pendidikan Sejarah April 2016. STKIP PGRI Sumatera Barat, 2014). memaparkan berdirinya Panti Asuhan METODE PENELITIAN Aisyiyah Cabang Nanggalo Kota Padang. Penulisan ini menggunakan metode Setelah berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah penulisan seperti lazimnya penulisan sejarah Cabang Nanggalo anak-anak yang terlantar lainnya: sudah mendapat perhatian lebih dari 1. Heuristik (pengumpulan data), dalam masyarakat bahkan anak-anak asuh tahapan ini penulis mengumpulkan disekolahkan. Hal ini berkaitan tentang sumber yang berkaitan dengan materi pembinaan generasi muda dengan penelitian yang diteliti, baik berupa memberikan perhatian serta pendidikan yang sumber primer maupun sekunder. terjadi di kota Padang.9 Sumber primer adalah sumber yang Yesmawati (2006) tentang: diperoleh melalui wawancara Lembaga Kerapatan Adat Alam terstruktur yaitu mempersiapkan Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat pertanyaan penelitian yang sesuai 1966-2004. Dalam kajiannya ia memaparkan dengan pokok pertanyaan penelitian. LKAAM merupakan organisasi yang Sumber primer juga bisa didapatkan dibentuk oleh militer dalam rangka melalui dokumen, arsip dan melakukan mengembalikan rasa percaya diri orang studi kepustakaan. minangkabau setelah terlibat dalam PRRI 2. Kritik Sumber, merupakan tahapan dan Gerakan 30 September 1965. Selama untuk melakukan pengolahan data atau berdirinya LKAAM telah banyak melakukan analisis data sejarah yang dapat kegiatan yang bersifat politis dan juga dikelompokkan ke dalam dua bagian kegiatan yang bersifat sosial budaya.10 yaitu kritik eksternal dan internal. Yessy Syawir (2011) tentang: Kritik eksternal yaitu pengujian Jalasenastri: Organisasi Istri TNI AL di Kota otensitas atau kesulitan data. Kritik Padang (1964-2010). Dalam kajiannya ia internal bertujuan untuk menguji memaparkan pembentukan organisasi validasi isi informasi yang terdapat Jalasenastri di kota Padang merupakan dalam data. organisasi kemasyarakatan yang mana satu- 3. Interpretasi yang bertujuan untuk satunya organisasi istri TNI AL dan membuat hubungan kausalitas dan merupakan organisasi anggota Dharma merangkaikan fakta sejarah yang Pertiwi. Tujuan pembentukan Jalasenastri di sejenis dan kronologis untuk kota Padang adalah untuk meningkatkan memperoleh alur cerita yang sistematis kesejahteraan anggota prajurit TNI AL dan melalui penafsiran fakta yang telah menjadi publik relatif dan meningkatkan diuji kebenarannya, agar dapat citra dimata rakyat. 11 diceritakan kembali. Fakta yang telah diperoleh melalui sumber kemudian disusun, dan ditempatkan pada urutan- urutan logis yang disebut sintesis. Setelah itu dilakukan interpretasi, yaitu pemahaman terhadap fakta sehingga 9 Pira Rusanti, “Panti Asuhan bisa menunjukan secara kronologis Aisyiyah Cabang Padang Nanggalo Kota mengenai peristiwa masa lampau yang Padang (1977-2010)”, Skripsi (Padang: saling terkait. Pada tahap ini imajinasi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP sangat diperlukan untuk PGRI Sumatera Barat, 2013). menggabungkan fakta yang telah 10 Yesmawati, “Lembaga disintesiskan dan kemudian Kerapatan Adat Alam Minangkabau diinterpretasikan dalam bentuk kata- (LKAAM) Sumatera Barat 1966-2004 ”, kata atau kalimat agar mudah untuk Skripsi (Padang: Fakultas Ilmu Budaya dipahami. Universitas Andalas, 2006). 4. Historiografi atau penulisan yang 11 Yessy Syawir, “Jalasenastri: tujuannya adalah merekonstruksikan Organisasi Istri TNI AL di kota Padang kembali keseluruhan peristiwa masa (1964-2010”, Skripsi (Padang: Program lampau berdasarkan fakta yang telah Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI didapat dengan menggunakan bahasa Sumatera Barat, 2011). yang baik dan benar agar komunikatif dan mudah dipahami pembaca. wanita dapat menyesuaikan penghidupan Hasilnya adalah tulisan sejarah yang dengan perubahan zaman.14 bersifat deskriptif analitis. Sedangkan Langkah awal perempuan untuk bagian kesimpulannya, adalah membangun gerakan dan memperjuangkan mengemukakan generalisasi dari yang haknya agar sejajar dengan laki-laki, secara telah diuraikan dalam bab-bab kesatuan lahir pada 22-25 Desember 1928 sebelumnya. Kesimpulan merupakan melalui Kongres Perempuan Indonesia-I. jawaban atas permasalahan yang Pergerakan wanita indonesia sebelumnya dirumuskan sebagai pengantar.12 masih bersifat kedaerahan, namun setelah menunjukkan langkah yang makin BERDIRINYA ORGANISASI BUNDO berkembang ke arah nasional yang mewakili KANDUANG DI SUMATERA BARAT kepentingan bersama. Mereka bergerak dan A. Terbentuknya Organisasi Bundo berjuang didorong dengan adanya Kanduang penderitaan akibat penjajahan. Perjuangan kaum perempuan di Perkembangan organisasi wanita mencapai Sumatera Barat sudah mengalami kemajuan puncaknya setelah diproklamirkan pada awal abad ke-20 yang di pengaruhi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 oleh perkembangan pendidikan barat, Agustus 1945. Semua lapisan masyarakat walaupun dalam jumlah yang tidak begitu disemua genap pelosok tanah air bangkit besar jika dibandingkan dengan kaum berjuang bahu-membahu membantu prianya. Tradisi dan alam pikiran orang mempertahankan kemerdekaan sehingga Minangkabau masih sangat ketat mengatur dimana-mana timbullah organisasi kegiatan kaum perempuan. Percampuran perjuangan.15 antara hukum Adat dan hukum Islam di Gerakan tersebut mewabah dari Minangkabau menyebabkan kehidupan tingkat Nasional hingga lokal. Kondisi kaum wanita terkekang, misalnya kalau ikut masyarakat Indonesia di tingkat lokal belajar disekolah umum tidak ada batasan dengan keunikan masing-masing, juga antara perempuan dan pria. Persoalan membawa warna sendiri dalam merespon pendidikan perempuan selalu menjadi gerakan. Termasuk masyarakat kelompok kelas dua, sehingga Minangkabau yang lekat dengan sistem mengakibatkan bahwa 90% wanita Sumatera kekerabatan matrilineal, juga mempunyai dalam keadaan buta huruf.13 cara tersendiri untuk mewujudkan kemajuan Penggerak perempuan yang bagi perempuan.16 terkenal di Sumatera Barat adalah seorang Pada tahun 1974 perempuan tokoh yang bernama Rohanna Kudus. Minang merasakan perlu adanya sebuah Bersama beberapa temannya dia mendirikan organisasi yang merupakan wadah berkarya Organisasi Wanita pertama di Sumatera dalam rangka menanamkan serta Barat pada tahun 1911 yang bernama “ melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Kerajinan Amal Setia” di Koto Gadang. Minangkabau. Tinggi rendahnya mutu Organisasi “Amal Setia” bergerak di bidang masyarakat ditentukan oleh tinggi rendahnya pendidikan untuk wanita. Organisasi peranan yang dipegang oleh kaum dalam mendirikan kursus-kursus yang memberikan masyarakat yang bersangkutan. pengetahuan umum dan keterampilan Keterbelakangan kaum ibu menyebabkan kepada gadis-gadis dan wanita-wanita yang terhambatnya kemajuan ganerasi berikutnya. sudah bersuami. Tujuannya supaya kaum

14 Ibid, 102 15 Yessy Syawir, “Jalasenastri: 12 Dudung Abdurahman, Organisasi Istri TNI AL di kota Padang Metodologi Penelitian Sejarah (Yogyakarta: (1964-2010”, Skripsi (Padang: Program Ar-Russ Media, 2007), hal. 79. Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2011), hlm 16. 13 Departemen Pendidikan dan 16 Zusneli Zubir, Perjalanan Tokoh Kebudayaan, Sejarah Kebangkitan Nasional Perempuan Minangkabau Menentang Sumatera Barat, (jakarta: Departemen Tradisi, (Yogyakarta: Eja Publisher, 2011), Pendidikan dan Kebudayaan, 1982), hlm 99. hlm 130. Keadaan ini harus diperbaiki untuk tetapi juga bertujuan politis, yakni menciptakan masa depan yang lebih baik menyokong rezim berkuasa. Bundo bagi putra-putri Indonesia khususnya di Kanduang akhirnya representasi seluruh daerah Minangkabau. Kaum ibu di perempuan Minang. Ketika Bundo Minangkabau bertekad untuk memberikan Kanduang mengalami proses “penegaraan” sumbangan yang lebih aktif dalam maka sejatinya peran Bundo Kanduang menciptakan masyarakat adil makmur sudah mengalami pergeseran. Secara politik, berdasarkan Pancasila, Undang-Undang ada upaya homogenisasi aspirasi perempuan Dasar 1945 dan landasan adat Minangkabau. Minang dalam politik yakni afiliasi Bersama-sama dengan Ninik Mamak, Alim politiknya ke partai pemerintah Orde Baru Ulama dan Cadiak Pandai serta dukungan yakni Golkar (Golongan karya).20 dari pemerintah untuk memajukan Mengenai sifat Organisasi Bundo masyarakat Indonesia, Sumatera Barat Kanduang adalah merupakan bagian khususnya dalam bidang-bidang yang Golongan Karya.21 Pokok perhatian Bundo menjadi tanggung jawab kaum ibu seperti Kanduang adalah bidang pemerintahan. Hal kewanitaan, kekeluargaan, dan pendidikan tersebut merupakan isyarat bahwa Bundo generasi muda.17 Kanduang organisasi yang menyalurkan Pembentukan Organisasi Bundo aspirasi politiknya kepada Golongan Kanduang berdasarkan aspirasi kebudayaan Karya22, dan sudah menjadi suatu kewajiban masyarakat Minangkabau, mendapat untuk memenangkan Golkar dalam pemilu dukungan penuh dari Ninik Mamak yang 1982. Menjelang Pemilu 1982 Bundo berada dalam Kerapatan Adat Alam Kanduang TK I Sumatera Barat turun ke 14 Minangkabau (LKAAM). LKAAM adalah daerah TK II Sesumatera Barat untuk sebuah organisasi yang dibangun oleh mengadakan konsolidasi dan pemantapan pemerintah daerah provinsi Sumatera Barat organisasi dengan Bundo Kanduang pada tahun 1966. LKAAM merupakan didaerah TK II seluruh Sumatera Barat, pada wadah penyaluran aspirasi komunitas adat kesempatan ini Bundo Kanduang TK I dalam hubungannya dengan pelestarian Sumatera Barat juga menyerahkan nilai-nilai adat di masyarakat.18 Secara resmi sumbangan uang untuk membantu uang Bundo Kanduang didirikan tanggal 18 kerja pengurus Bundo Kanduang TK II November 1974 pada Musyawarah Besar setempat. Kegiatan ini sungguh mendapat (MUBES) III Lembaga Kerapatan Adat perhatian bagi Bundo Kanduang TK II Alam Minangkabau di Payakumbuh.19 seluruh Sumatera Barat dan melanjutkannya Bundo Kanduang berpusat di Pemerintahan pada kecamatan-kecamatan dan nagari- Daerah Tingkat I Sumatera Barat. Selaku nagari.23 Semangat yang tinggi, bantuan payung panji LKAAM dan Bundo moril dan materil dari pemerintah pusat serta Kanduang Haroen Zain Secara resmi saling peduli dengan sesama. Bundo melakukan pelantikan pengurus Bundo Kanduang TK I Sumatera Barat di Kantor Gubernur. 20 Isral Iskandar, “Perempuan dan B. Sifat Dan Tujuan Organisasi Mitos Demokrasi Minang”, Analisis Sejarah Pada masa Orde Baru, perempuan Universitas Andalas Volume V, No. 1, 2014, Minang di institusikan lewat Organisasi diakses 22 Juni 2016. Hlm. 41. Bundo Kanduang. Pelembagaan Bundo 21 Anggaran Rumah Tangga. 1979, Kanduang bukan sekedar untuk kultural, BAB I Pasal 4, Bunga Rampai Bundo Kanduang. hlm 9. 22 Partai yang didirikan oleh 17 Bundo Kanduang, Dirgahayu Ke Moestopo atas nama rezim Orde Baru 9 Bundo Kanduang, (Padang: Bundo sebelum pemilu 1971, Golkar kependekan Kanduang tingkat I Sumatera Barat, 1983), Golongan Karya, yang menandakan bahwa hlm 8. Golkar terdiri dari sekumpulan organisasi 18 Wawancara dengan Sayuti (80) perwakilan dari berbagai kelompok dalam Ketua LKAAM pada 26 April 2016 masyarakat. 19 Anggaran Rumah Tangga. 1979, 23 Bundo Kanduang, Bunga BAB I Pasal 2, Bunga Rampai Bundo Rampai Bundo Kanduang, (Padang: Bundo Kanduang. Hal 9. Kanduang Sumatera Barat, 1984), hlm 62. Kanduang akan berperan dalam memberikan dilaksanakan selama beberapa puluh tahun, sumbangan nyata untuk memuluskan ternyata masih banyak dari masyarakat jalannya pemerintahan Orde Baru. Minang yang kondisinya memperhatinkan Program kerja Bundo Kanduang kiranya perlu mendapatkan perhatian yang dilaksanakan tidak lepas dari berbagai bersama seperti adanya pelanggaran aturan kendala yang dihadapi, kesuksesan adat Minangkabau yakni menjual pusako pelaksanaan tugas Bundo Kanduang selama dan dipindah tangankan karena fungsinya ini tidak lepas dari adanya perhatian dan adalah penyangga keberadaan kaum yang bantuan dari Gubernur Sumatera Barat bersangkutan.26 selaku Payung Panji di semua tingkat C. Arah dan Kebijakan Program Umum kepengurusan serta adanya bimbingan dan Organisasi arahan dari tokoh-tokoh kaum adat, terutama Dalam menyusun dan ibu-ibu mantan ketua umum Bundo melaksanakan Program Umum Organisasi Kanduang. Bundo Kanduang selalu berpegang teguh Tujuan dari pembentukan Bundo kepada arah kebijakan yang tercantum di Kanduang adalah untuk menghimpun dalam Anggaran Dasar Organisasi Bundo potensi kaum ibu di daerah Sumatera Barat Kanduang sebagai berikut: sampai kenagari untuk mensukseskan 1. Visi Organisasi Bundo Kanduang program pemerintah dan meningkatkan Terwujudnya kedudukan peranan peranan kaum ibu minangkabau dalam dan fungsi perempuan pembinaan sako dan pusako.24 Suatu konsep minangkabau sesuai dengan tatanan yang menjadi ciri kepemilikan dari adat dan Minangkabau. masyarakat adat Minangkabau, adalah 2. Misi Organisasi Bundo Kanduang bahwa tiap masyarakat adat pada awal atau a. Meningkatkan pemahaman dan pada dasarnya mempunyai sako dan pusako. pengamalan nilai-nilai Adat Keduanya merupakan warisan turun- Basandi Syarak, Syarak Basandi temurun dari nenek moyang orang Kitabullah (ABS-SBK) terhadap Minangkabau. Sako adalah warisan turun- masyarakat Minangkabau baik temurun yang bernilai immateriel, berupa yang berada di ranah maupun gelar pusaka disandang nenek moyang dan yang berada di rantau. merupakan kebesaran dan tali pengikat b. Meningkatkan kemampuan dan kekerabatan. Tiap orang Minang bila telah kecerdasan intelektual, emosional dewasa akan diberi gelar warisan nenek- spiritual kaum perempuan dan moyangnya yang pernah disandang nenek- generasi muda Minangkabau. moyang dan merupakan kebesaran dan tali c. Mendukung program pemerintah pengikat kekerabatan. Pusako adalah dalam pembangunan warisan turun-temurun yang bersifat kemasyarakatan. material dan terutama sekali berupa tanah. D. Perkembangan Organisasi Bundo Bisa juga berupa perhiasan, pakaian dan Kanduang lainnya.25 Pusako tinggi terutama berupa Problema kehidupan yang lahan, tanah sawah atau benda- benda berkembang menuntut organisasi Bundo berharga lain yang diperoleh secara turun- Kanduang dengan berbagai kegiatannya temurun tidak boleh dijual dan tidak boleh menyeimbangi keadaan situasi dan kondisi dipindah tangankan. Sampai saat ini sasaran yang ada. Oleh karena itu, Bundo kanduang kegiatan Bundo Kanduang masih tetap harus selalu berusaha secara nyata mewujudkan mengarah pada peningkatan kesejahteraan tugas-tugas pokoknya. Semua ini tidak lepas perempuan Minang. Upaya tersebut telah dari kerja keras yang serius dari anggota Bundo Kanduang. Adapun organisasi Bundo Kanduang 24 Anggaran Dasar dan Anggaran mengalami perkembangan dari waktu ke Rumah Tangga. 1979, BAB I Pasal 7, waktu, sebagaimana dirincikan dalam Bunga Rampai Bundo Kanduang. Hal 10. periode-periode sebagai berikut: 25 Latief, Etnis dan adat 1. Periode Orde Baru (1966-1998) Minangkabau Permasalahan dan Hari depannya, (Bandung: PT. Angkasa, 2002), hlm 92. 26 Ibid, 93. Pada perkembangan 1980 organisasi Bundo Kanduang ini kegiatannya sudah ke Bundo Kanduang mulai berkembang secara Provinsi-Provinsi dan daerah-daerah bertahap. Kegiatan yang dilakukan pada khususnya. Tujuan kegiatan Bundo tahun 1974 masih dijalankan sesuai dengan Kanduang ini dari tahun 1974 sampai 1998 Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Tangga (ART). Kegiatan organisasi Bundo Anggaran Rumah Tangga (ART). Kegiatan Kanduang dilaksanakan oleh anggota yang dilakukan oleh Bundo Kanduang yang berdasarkan kegiatan-kegiatan tahun 1979, berupa program kerja pengurus Bundo kondisi perkembangan organisasi Bundo Kanduang yang lebih menfokuskan kegiatan Kanduang pada tahun 1980 ini berjalan dalam meningkatkan kualitas dan dengan lancar. Usia yang relatif muda, kemampuan perempuan serta generasi muda kegiatan Bundo kanduang di Sumatera Barat Minangkabau serta memelihara, ini ikut berpartipasi mensukseskan melestarikan dan mengembangkan adat dan pembangunan yang cukup terlihat sampai ke budaya Minangkabau.28 Kegiatannya antara desa-desa atau nagari-nagari. lain memberikan dorongan moral dan Di bidang sosial Bundo Kanduang telah ikut pengenalan tentang budaya adat menyumbangkan tenaga dan pikirannya Minangkabau kepada anak-anak, kemenakan dalam berbagai kesempatan pada kegiatan dan generasi muda dalam bentuk seminar, pembangunan seperti dalam mensukseskan lomba, festival, kunjungan dan lainnya. Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kegiatan berupa pengetahuan kepada para (PKK), Keluarga Berencana (KB), aktif Bundo Kanduang terhadap tatanan adat yang dalam LKND di nagari-nagari, Koperasi dan harus dilakukan dalam kehidupan sehari- sebagainya. hari. Tatanan adat itu mencakup adat sopan Demikian juga halnya dalam santun, tata cara pelaksanaan perhelatan, mensukseskan program Keluarga Berencana menjelaskan pelaminan, cara melamar yang merupakan program nasional, Bundo perempuan, dan lainnya. Kanduang ikut peduli aktif dalam segala Semenjak dikeluarkan Peraturan bentuk kegiatan yang dapat di bantu oleh Daerah No. 9 Tahun 2000 Tentang Bundo Kanduang. Diantaranya ditetapkan Pemerintahan Nagari dinyatakan bahwa Rihaida Dahlan sebagai penghubung Bundo untuk mengatur dan mengurus kepentingan Kanduang Tingkat I Sumatera Barat dengan masyarakat di Nagari, dibentuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBN) Pemerintahan Nagari, Badan Musyawarah di Sumatera Barat. Pada tanggal 20 Maret Nagari dan Syarak Nagari yang terdiri dari 1979 Bundo Kanduang TK I Sumatera Barat utusan Ninik mamak, Alim Ulama, Cerdik telah memberikan bantuan berupa uang dan Pandai dan Bundo Kanduang.29 Berdasarkan alat-alat permainan pada sekolah taman pernyataan di atas memberi peluang Kanak-Kanak Bundo Kanduang di keterlibatan Bundo Kanduang untuk Kabupaten 50 Kota dan Taman Kanak- berkonstribusi pada upaya pembangunan Kanak Gunung Kodya Padang Panjang, Nagari dan menghidupkan kembali identitas turun aktif waktu terjadi musibah bencana kultural kehidupan bermasyarakat di Nagari alam Galodo Tanjung raya Maninjau yang sesuai pada landasan Adat Basandi Kabupaten Agam. Bundo Kanduang juga Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. peduli dalam memberikan sumbangan uang Bundo Kanduang juga mendukung pada Panti Asuhan Jompo program pemerintah di bidang pembangunan di Sicincin Kabupaten Padang Pariaman.27 dan kemasyarakatan dengan bentuk 2. Periode Reformasi (1998-sekarang) melaksanakan penelitian studi peranan Sejalan dengan perkembangan Reformasi tahun 1998 tekad dan tujuan anggota Bundo Kanduang untuk berbuat dan 28 Bundo Kanduang, Himpunan menjalankan sasarannya, di berbagai Ketetapan Musyawarah Besar VI, (Padang: kegiatan-kegiatan. Pada perkembangan Bundo Kanduang Sumatera Barat, 2005), hlm 34. 29 Peraturan Daerah Sumatera Barat 27 Bundo Kanduang, Bunga Nomor 9 tahun 2000 tentang Pokok Rampai Bundo Kanduang, (Padang: Bundo Pemerintahan Nagari. Kanduang Sumatera Barat, 1984), hlm 57. Bundo Kanduang dalam pemberdayaan sehingga kaum perempuan dapat melangkah perempuan di kota Padang tahun 2006. Pada lebih maju di masa mendatang.32 tahun 2009 melaksanakan pendidikan Bundo Kanduang kota Padang keluarga berwawasan gender pada keluarga dalam bentuk struktur organisasi membentuk di kelurahan Gunung Sarik Kecamatan seksi diberbagai bidang seperti pendidikan, Kuranji kota Padang. Mendukung dan adat, syarak dan dakwah, kesejahteraan, bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan kesenian, kebudayaaan, usaha, generasi Perempuan dan Keluarga Berencana (KB), muda dan olahraga. Kegiatan dilaksanakan perlindungan kekerasan terhadap perempuan oleh masing-masing Bundo Kanduang yang dan anak. Memberikan santunan bea siswa, terdapat di berbagai Kecamatan se kota bantuan kepada panti jompo, panti asuhan, Padang. anak jalanan dan korban bencana lainnya.30 Semenjak dikeluarkan Peraturan Guna untuk meningkatkan kualitas Daerah Nomor 9 Tahun 2000 yang mengatur pembinaaan dan penguatan kelembagaan Pemerintahan Nagari. Adanya otonomi adat dan organisasi dari Provinsi Sumatera tersebut makin memperluas tuntunan peran Barat sampai ke Nagari. Bundo Kanduang Bundo Kanduang di pemerintahan Nagari. Sumatera secara bertahap melaksanakan Bundo Kanduang tidak hanya di daulat pengukuhan Pengurus Bundo Kanduang di sebagai institusi yang bergelut pada berbagai wilayah baik di tingkat Provinsi pelestarian adat saja, tetapi secara langsung Maupun Luar Provinsi. merambah pada bidang politik khususnya mitra pemerintahan dalam mengawasi BUNDO KANDUANG DI KOTA jalannya pemerintahan, serta bertujuan untuk PADANG(1974-2015) melakukan berbagai konsolidasi dengan A. Pengurus Organisasi Bundo aparat pemerintahan dan masyarakat, Kanduang di Kota Padang terutama yang terkait dengan peningkatan Semenjak dibentuknya Organisasi pada program pemberdayaan kaum Bundo Kanduang pada tanggal 18 perempuan.33 November 1974 berdasarkan Musyawarah Tujuan pembentukan Pengurus Besar (MUBES) III Lembaga Kerapatan Bundo Kanduang di Kota Padang adalah Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di untuk menghimpun wanita kota dalam Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat binaan budaya adat sehingga meningkatkan ditetapkannya Bundo Kanduang sebagai kesejahteraan perempuan. Guna mengatasi Organisasi Perkumpulan perempuan Minang permasalahan pendidikan, pengetahuan adat maka menyertai berdiri Organisasi Bundo dan budaya, serta membantu dan Kanduang tingkat Kabupaten atau Kota. membimbing kaum perempuan kearah Organisasi ini dibentuk atau diutus dari perkembangan pribadi sesuai dengan Adat pusat untuk menyatukan kaum ibu atau Basandi Syarak, Syarak Basandi perempuan yang berada dalam suatu wilayah Kitabullah.34 termasuk Kota Padang.31 Keberadaan Bundo Kanduang di Bundo Kanduang ini didirikan oleh Kota Padang sudah berperan penting dalam Bundo Kanduang Tingkat I Sumatera pembangunan Kota Padang, hal ini berkaitan dengan membentuk struktur dan personalia dengan salah satu program yang dirancang pengurus Bundo Kanduang Kota Padang Bundo Kanduang yaitu Baju Kuruang tahun 1980. Kegiatan yang di jalankan sudah Basiba, ini ciri khas Minangkabauyang di berpedoman dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tahun 1974. Selain itu, di bidang budaya Bundo Kanduang 32Bundo Kanduang, Dirgahayu Ke memberikan pemahaman yang mendalam 9 Bundo Kanduang, (Padang: Bundo tentang adat, budaya, agama dan pendidikan Kanduang tingkat I Sumatera Barat, 1983), hlm 10. 33Wawancaradengan Fatimah (63) Bundo Kanduang Kota Padang pada12 Juni 30 Ibid, 21. 2016 31Wawancara dengan Fatimah (63) 34Wawancaradengan Fatimah (63) Bundo Kanduang Kota Padang pada 12 Juni Ketua Bundo Kanduang Kota Padang 2016. pada12 Juni 2016 dukung oleh Bundo Kanduang untuk Kegiatan Bundo Kanduang pada menerapkannya dalam kehidupannya sehari- bidang Organisasi terdiri dari pembinaan hari, sehingga dimanapun orang memakai atau penguatan kelembagaaan, pengukuhan baju Kuruang Basiba pasti orang menyebut pengurus Bundo Kanduang kecamatan atau ini adalah program dari Bundo Kanduang. kelurahan dan konsolidasi Pemerintah Kota Padang juga mengeluarkan organisasi.Kegiatan Organisasi yang kebijakan bagi seluruh tingkatan sekolah dan dilakukan yaitu pelantikan pengurus Bundo Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kanduang se Kota Padang. Kegiatan ini Kota Padang untuk mengenakan Baju lakukan pada tanggal 9 januari 2013 di Kuruang Basiba. Kebijakan ini sangat pantas Palanta kediaman Walikota padang. diterapkan, karena Kota Padang merupakan Keberadaan Bundo Kanduang telah melekat Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, sehingga dengan adat dan budaya Minangkabau. layak untuk menonjolkan icon dari Walikota Padang Fauzi Bahar selaku Payung daerahnya.35 Panji Bundo Kanduang menyatakan B. Kegiatan Organisasi Bundo Kanduang Kehadiran Bundo Kanduang menjadi Kota Padang penyejuk dan berperan strategis dalam Masyarakat Minangkabau yang menanamkan nilai-nilai adat dan budaya tengah dihadapi dan dipengaruhi oleh Minangkabau terutama membentuk akhlak perubahan dan nilai-nilai perilaku yang generasi muda. Pentingnya keberadaan disebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan Bundo Kanduang maka kelembagaan harus teknologi merupakan ancaman bagi diperkuat. Pemerintah Kota Padang pelestarian budaya Minangkabau dan budaya mendukung penuh setiap kegiatan Bundo daerah lainnya. Oleh karena itu perlu, Kaduang.37 disadari bahwa permasalahan tantangan b. Kegiatan Bundo Kanduang Pada yang akan dihadapi semakin kuat terutama Bidang Pelestarian Lingkungan dalam menghadapi pergeseran perilaku nilai- KegiatanBundoKanduangdalampel nilai adat dan budaya Minangkabau. Dengan estarianlingkungandilaksanakandengancara keberadaan bundo kanduangdiharapkan melakukanbaktisosial. Kegiatansosial dapat berperan sebagai pengawal terhadap telahdilakukanuntukmengisipembangunanda usaha pelestarian nilai-nilai budaya nmemajukandaerahKotaPadang. Rangka Minangkabau terutama yang bersifat HUTBundoKanduangke 39 esensial dan perlu dipegang teguh terhadap BundoKanduangkota Padang majunya peradaban dan perubahan yang melakukankegiatanmenanampohondihalama terjadi.36 n SMK 4 Padang, KelurahanCengkeh, Bundo Kanduang merupakan Kecamatan Lubuk Begalung. Lembaga kemasyarakatan yang mewakili PenasehatBundoKanduang Kota Padang kepentingan masyarakat di Kota Padang. MutiawatiFauziBaharmenyatakankegiatandil Organisasi ini menjalankan peran dalam akukanbentukkepedulianBundoKanduangter kehidupan masyarakat dengan memfokuskan hadaplingkungan. Hal perhatian pada pelaksanaan kegiatan. iniharusmenjaditekadbersamakarenasaatinili seperti: bidang organisasi, bidang ngkunganmerupakanissustrategis, pendidikan dan bidang adat. Adapun bahkansecara international, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan salahsatunyaadalahissutentangpemanasan Organisasi Bundo kanduang dapat dijelaskan global.Penyebab pemanasan global semakin sebagai berikut: berkurangnya jumlah tanaman yang a. Kegiatan Bundo Kanduang pada menutupi muka bumi.38 Bidang Organisasi SementaraKetuaBundoKanduang Kota

35Len,” Padang Bakal Terapkan 37 Baju Adat Minangkabau”, diakses dari “Pengurus Bundo Kanduang di http://www.minangkabunews.com, pada Lantik” dalam Haluan 2013. tanggal 15 juni 2015 pukul 20.00 38Tahun ke 10 Program dan 36“Bundo Kanduang Harus Kebijakan Pemerintah Kota Padang, Mengerti Peran dan Fungsinya” dalam (Padang: CV. Sentra Media, 2014), hlm. Singgalang 2012. 148. Padangmenyatakangerakanmenanampohonp Minang akan di kembalikan di tengah atutdigiatkankarenaterkaitdengankecintaank kehidupan masyarakat.41 epadalingkungan demi generasi yang Harneli Mahyeldi mengungkapkan akandatang,menyadaripentingnyalingkungan Baju Kuruang Basiba akan dijadikan salah yang baikmelalui“GerakanBundo satu pakaian seragam para wanita di KanduangMenanam”sekaligusmembuktikan sekolah-sekolah kota Padang. bagi siswa perankepeduliandanberkontribusiterhadappe laki-laki akan menggunakan pakaian baju mbangunan. Tindakan ini akan berpengaruh guntiang taluak balango. Melalui kepada keberlangsungan hidup manusia. perlombaan ini akan didapat desain yang Banyak manfaat yang didapat dengan cocok dan pas buat siswa. Siswa selaku memelihara alam karena satu pohon yang generasi penerus dan pelestari nilai-nilai ditanam akan menyelamatkan 100 orang adat akan mengenal pakaian daerah dan pada hari esok.39Padatahun 2013 menggunakannya dalam kehidupan sehari- Pemerintahkota Padang hari.42 sudahmenanamsebanyak 460 Selanjutnya Ketua Bundo ribubatangpohon yang tersebar di Kanduang Kota Padang mengatakan kondisi beberapawilayah 11 kecamatan se kota pakaian putri dan wanita saat ini sangat Padang. memperihatinkan. Sebagian yang c. Kegiatan Bundo Kanduang Pada menggunakan pakaian baju kuruang, namun Bidang Pendidikan belum sesuai dengan baju kuruang tradisi Misi pendidikan Bundo Kanduang Minangkabau. Melihat kondisi yang adalah bertujuan untuk membentuk manusia memperihatinkan tersebut Bundo kanduang seutuhnya, tidak hanya mengajarkan Kota Padang akan berupaya keras pengetahuan dan keterampilan tentang adat, mengembalikan baju Kuruang Basiba tetapi juga pembinaan generasi muda dan tersebut menjadi pakaian yang dipakai perempuan Minangkabau memilihara adat disetiap hari dan para siswa di sekolah.43 dan budaya Minangkabau. Pola ini d. Kegiatan Bundo Kanduang pada dilakukan untuk membimbing anak-anak Bidang Adat sebagai cikal bakal masa depan di KegiatanPengurusBundoKanduang Minangkabau yang mencintai adat dan Kota Padang budaya sendiri. dalambidangadatdilakukandengancaramenga Pakaian adalah salah satu budaya dakanlomba, festival, diskusidanlainnya. yang dapat menampilkan ciri dari etnis Rangka HUT Bundo Kanduang ke 38 tertentu, karena menampilkan seseorang tanggal 7 Desember 2012. Bundo Kanduang dalam berpakaian akan dapat Kota Padang mengadakan kegiatan Lomba mengekpresikan jati diri atau kepribadian Pidato Minang di Palanta Pemko Padang. yang khas dari si pemakainya. Pakaian Kegiatan lomba di ikuti oleh Urang Mudo sehari-hari perempuan Minangkabau tidak dan Puti Bungsu. Rang mudo dan Puti terlepas dari pola pakaian adatnya “Baju Bungsu tersebut merupakan perwakilan Kuruang Basiba.40 Bundo Kanduang Kota masing-masing kecamatan yang terdapat di Padang pada tanggal 7 Maret 2015 Kota Padang. Kegiatan ini guna untuk mengadakan kegiatan Lomba Cipta Desain mengajak generasi muda untuk mencintai Model dan Peragaan Baju Kuruang Basiba. budaya Minangkabau. Sementara kegiatan Pengaruh globalisasi menyebabkan terjadi Lomba marandang yang diikuti oleh 55 perubahan perilaku masyarakat, termasuk peserta dan 11 Kecamatan se Kota padang, perilaku berpakaian sehingga tata cara Festival Makan Bajamba yang diikuti di pakaian perempuan Minangkabau sering Kalangan Bundo Kanduang se Sumatera terabaikan. Tradisi pakaian baju Kuruang Basiba sebagai ciri khas pakaian wanita

41“Baju Kuruang Basiba Masuk 39“Program Penanaman Satu Milyar Sekolah” dalam Haluan 2015. Pohon” dalam Haluan 2013. 42Ibid, hlm 2. 40Bundo Kanduang, Baju Kuruang 43Wawancaradengan Fatimah (63) Basiba (Padang: Bundo Kanduang Provinsi Bundo Kanduang Kota Padang pada 12 Juni Sumatera Barat, 2009), hlm. 2. 2016 Barat dan se Kota Padang, menjelaskan muda kedepannya mampu mengenal dan pelaminan, Beranak Pisang, dan lainnya.44 melestarikan adat dan budaya Minangkabau. Selain itu, dengan adanya tulisan ini KESIMPULAN diharapkan para pembaca bisa menambah Hasil penelitian dapat disimpulkan pengetahuan tentang perkembangan bahwa pada tahun 1974 awal dari Organisasi Bundo Kanduang di Sumatera pembentukan Organisasi Bundo Kanduang Barat Khususnya Kota Padang, dan pembaca Sumatera Barat tepatnya di Payakumbuh dan bisa mengetahui bahwa peran dan fungsi menyertai berdirinya organisasi Bundo Bundo Kanduang sangat diperlukan dalam Kanduang tingkat kota khususnya Kota membina dan mengawal generasi muda Kota Padang. Latar belakang berdirinya Bundo Padang. Dan semoga tulisan ini bisa menjadi Kanduang di Kota Padang adalah sumber inspirasi bagi mahasiswa pendidikan meningkatkan kualitas dan kemampuan sejarah untuk lebih mencintai dan menyukai kaum perempuan serta generasi muda kota adat dan budaya Minangkabau. Padang. Dari segi perkembangannya DAFTAR PUSTAKA peranan Bundo Kanduang juga mengalami Arsip kemajuan yang baik, awalya Bundo Anggaran Dasar dan Anggaran Kanduang hanya dijadikan kekuatan politik Orde Baru di Ranah Minang dan sekarang Rumah Tangga tahun 2005. Tentang Bundo Kanduang sudah menjadi lembaga Organisasi Bundo Kanduang. kewanitaan yang mampu memperkenalkan Daftar nama-nama Pengurus Bundo dan mempertahankan tradisi adat dan Kanduang Sumatera Barat. budaya Minangkabau di masyarakat modern. Struktur Organisasi Bundo Sebagai Organisasi Masyarakat, Organisasi Bundo Kanduang juga berperan dalam Kanduang kota Padang. beberapa bidang kehidupan masyarakat, dengan pelaksanaan kegiatan seperti; Buku kegiatan seminar, lomba, festival, pidato dan Audrey Kahin. 2005. Dari lainnya. Pemberotakan ke Integrasi Organisasi ini sebagai wadah bagi Sumatera Barat dan politik para Bundo Kanduang untuk belajar, Indonesia. Jakarta: Yayasan menampung, membahas masalah yang Obor Indonesia. dihadapinya dalam kehidupan sehari-harinya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Amir M.S. 2007. Masyarakat Adat Melalui kegiatan organisasi ini para Bundo Minangkabau Terancam Kanduang mendapat pencerahan, Punah. Jakarta: Citra Harta bertambahnya pengalaman dan pengetahuan Prima. yang bisa disosialisasikan kepada Bundo Bundo Kanduang. 2009. Baju Kanduang lainnya. SARAN Kuruang Basiba. Padang: Bundo Hasil tulisan dari karya yang Kanduang Sumatera Barat. penulis buat sebenarnya masih jauh dari Bundo Kanduang. 1983. Bunga sempurna tetapi penulis berharap sebagai Rampai Bundo Kanduang. masyarakat Minangkabau, dengan adanya Padang: Bundo Kanduang organisasi ini diharapkan dalam membina perempuan dan generasi muda ,Bundo Sumatera Barat. Kanduang mampu meningkatkan Bundo Kanduang. 1994. Himpunan kualitasnya dimulai dari bidang organisasi, Ketetapan Musyswarah Besar bidang pendidikan, bidang adat dan kegiatan ke IV Bundo Kanduang. lainnya dengan harapan semoga generasi Padang: Bundo Kanduang Sumatera Barat. 44Wawancara dengan Maiyulnita(Sekretaris Bundo Kanduang Kota Padang) pada1 Juli 2016