MAKNA PROSESI UPACARA PERNIKAHAN Zikra Nurhafiza

Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Dipatiukur 116, Bandung, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstract

Communication activities in batimbang tando activities at the Minangkabau traditional wedding ceremony procession. This study uses qualitative methods with ethnographic studies of communication. The subjects in this study amounted to 5 (five people) with purposive sampling technique. The technique of collecting data through in-depth interviews, non-participant observation and documentation. Test the validity of the data with persistence of observation, adequacy of references, checking of members, triangulation and conducting question and answer with colleagues. Research results: 1.) The Communicative Situation of Batimbang Tando activities takes place in several stages. 2.) Communicative events of batimbang tando activities are contained in several components, namely the genre as a hereditary tradition, the topic of respect for parents and asking for blessings, functions and objectives to carry out the Minangkabau traditional tradition, setting in the house of the prospective bridegroom, participants namely close relatives, message forms using the , the contents of the message respect the Minangkabau tradition. The sequence of actions is pasambahan, eating bajamba, maminang, batuka tando, hari baiak bulan baiak. The rules of interaction are predetermined rules, the norm of interpretation is respecting existing traditions. 3.) Actions of Communication Batimbang Tando activities communicate using nonverbal verbal and symbolic communication. The conclusion of this research is the Communication Activity in the batimbang tando activity in the preparation of the Minangkabau traditional wedding ceremony in Padang Panjang city which is a tradition passed down from generation to generation.

Keywords: Communication Activities, Ethnographic Communication, Minangkabau traditional wedding.

Abstrak

Aktivitas komunikasi dalam kegiatan batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima orang) dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan dan dokumentasi. Uji validitas data dengan ketekunan pengamatan, kecukupan referensi, pengecekan anggota, triangulasi dan melakukan tanya jawab dengan teman sejawat. Hasil penelitian: 1.) Situasi Komunikatif kegiatan batimbang tando berlangsung dalam beberapa tahap. 2.) Peristiwa komunikatif kegiatan batimbang tando terdiri dalam beberapa komponen, yaitu genre sebagai tradisi turun temurun, topik penghormatan kepada orang tua dan meminta restu, fungsi dan tujuan untuk melaksanakan tradisi adat Minangkabau, setting pada dirumah calon mempelai laki-laki, partisipan yaitu kerabat dekat, bentuk menggunakan bahasa Minangkabau, isi pesan menghormati tradisi Minangkabau. Urutan tindakan yaitu pasambahan, makan bajamba, maminang, batuka tando, hari baiak bulan baiak. Kaidah interaksi adalah aturan yang telah ditentukan, norma interpretasi adalah menghormati tradisi yang ada. 3.) Tindakan Komunikasi kegiatan batimbang tando menggunakan komunikasi verbal dan simbolik sebagi komunikasi nonverbal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kegiatan Komunikasi dalam kegiatan batimbang tando pada persiapan upacara pernikahan adat Minangkabau di kota Padang Panjang merupakan tradisi yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kata Kunci: Aktivitas Komunikasi, Etnografi Komunikasi, Pernikahan Adat Minangkabau. 1. Pendahuluan melengkapi antara satu dengan yang lain, yang akan menjadi penyeimbang antara 1.2 Latar Belakang yang satu dengan yang lainnya, tanpa ada yang satu maka yang lain juga tidak bisa hidup. Maka dalam pernikahan adat Dalam adat Minangkabau Minangkabau keluarga dari pihak perkawinan merupakan urusan kaum perempuan yang mendatangi pihak kerabat atau urusan bersama dari kedua keluarga laki – laki, kegiatan ini di kaum, karena mengandung hikmah namakan dengan batimbang tando yang pertemuan dan menghubungkan dua dimana di dalamnya terdapat proses yang kelompok kaum atau suku menjadi satu. panjang mulai dari mamikek, maituang Seperti pepatah adat Minangkabau kawin hari, batuka tando dan makan bajamba. dengan ninik mamak, nikah dengan si Jika kegiatan batimbang tando ini perempuan yang artinya kawin dengan diterima oleh pihak keluarga laki – laki karib kerabat antara kedua belah pihak dan maka akan berlanjut pada proses yang menikah dengan seorang perempuan yang selanjutnya, dimana proses pernikahan berasal dari suatu kaum atau suku yang adat Minangkabau secara umum yakni berbeda. maresek, batimbang tando, mahanta Berdasarkan garis keturunan yang siriah dan manjapuik marapulai. dianut oleh masyarakat Minangkabau Dalam setiap kebudayaan yaitu matrilineal, artinya, dimana memiliki cara yang berbeda – beda dalam kedudukan perempuan merupakan yang upacara adatnya, upacara adat tentunya pertama, utama, dan mulia. Jadi, dalam sangat berkaitan erat dengan komunikasi. masyarakat Minangkabau perempuan Komunikasi merupakan penghubung adalah orang yang diutamakan, yang antara satu dengan yang lainnya, dengan dimuliakan seperti metafora limpapeh komunikasi kita dapat berinteraksi, rumah nan gadang, pemegang kunci harta bertukar pendapat dan mendapatkan pusaka, sebagai payung panji menuju pengetahuan mengenai suatu hal. surga, pergi sebagai tempat pamit, datang sebagai tempat bercerita, dan sumarak Dimana pada saat ini kebudayaan anjung nan tinggi yang berarti permata merupakan hal yang hampir dianggap dari dan pondasi yang kuno dan memudar sedikit demi sedikit. menguatkan rumah gadang sehingga Banyak masyarakat yang mulai mengubah menjadi kuat dan kokoh, yang disebut bahkan meninggalkan kebudayaan karena dengan Bundo Kanduang. masuknya budaya campuran yang mengikis kebudayaan yang dianut oleh Konsep masyarakat Minangkabau masyarakat tersebut. Termasuk pada sama dengan ajaran agama islam yakni generasi milenial pada saat ini, yang lebih bahwa Tuhan menciptakan manusia mengdepankan fashion dibandingkan berpasangan seperti air dan api, laki – laki dengan kebudayaan yang mereka miliki, dan perempuan mempunyai sifat dan banyak remaja yang mengikuti budaya karakter yang sangat berbeda namun barat sehingga meninggalkan bagaimana saling membutuhkan dan saling kebudayaan mereka yang sebenarnya. Hal ini tentunya membuat kebudayaan 3) Bagaimana Tindakan semakin pudar dan lama – kelamaan akan Komunikatif dalam kegiatan hilang. batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat Berdasarkan latar belakang di atas, Minangkabau di Kota Padang penulis berniat dan ingin mengetahui Panjang? secara lengkap mengenai kegiatan batimbang tando Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Tradisional. Peneliti 1.3 Maksud dan Tujuan menemukan tradisi yang terkandung dalam kegiatan batimbang tando sangat a) Maksud Penelitian menarik untuk diteliti. batimbang tando Maksud penelitian ini adalah untuk dengan segala tradisi dan prosesi adat mengetahui aktivitas komunikasi yang mengandung makna dan simbol dalam kegiatan batimbang tando pada yang tak akan pernah habis untuk dibahas. prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau di Kota Padang Panjang. 1.2 Rumusan Masalah b) Tujuan Penelitian Berdasarkan dari penjelasan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat 1) Untuk mengetahui Situasi dirumuskan rumusan masalah sebagai Komunikatif dalam kegiatan berikut: batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat a) Rumusan Masalah Makro Minangkabau di Kota Padang Panjang. Bagaimana aktivitas komunikasi 2) Untuk mengetahui Peristiwa dalam kegiatan batimbang tando pada Komunikatif dalam kegiatan prosesi upacara pernikahan adat batimbang tando pada prosesi Minangkabau di Kota Padang upacara pernikahan adat Panjang? Minangkabau di Kota Padang b) Rumusan Masalah Mikro Panjang. 3) Untuk mengetahui Tindakan 1) Bagaimana Situasi Komunikatif Komunikatif dalam kegiatan dalam kegiatan batimbang tando batimbang tando pada prosesi pada prosesi upacara pernikahan upacara pernikahan adat adat Minangkabau di Kota Minangkabau di Kota Padang Padang Panjang? Panjang.

2) Bagaimana Peristiwa 1.4 Kegunaan Penelitian Komunikatif dalam kegiatan batimbang tando pada prosesi 1) Kegunaan Teoretis upacara pernikahan adat Minangkabau di Kota Padang Dari hasil penelitian secara teoretis ini Panjang? penelitian ini diharpakan dapat memberikan kontribusi dan juga dapat digunakan untuk mengembangkan melibatkan tindak - tindak komunikasi ilmu, terutama ilmu etnografi tertentu dan dalam konteks yang tertentu komunikasi. pula.”(Kuswarno, 2008:42) “Proses khas atau peristiwa komunikasi yang dibahas dalam etnografi 2) Kegunaan Praktis komunikasi adalah khas yang dapat a. Kegunaan untuk Peneliti dibedakan dengan proses komunikasi yang dibahas pada konteks komunikasi Untuk menambah wawasan dan yang lain. Karena etnografi komunikasi pengetahuan, dengan melakukan memandang komunikasi sebagai proses penelitian ini peneliti dapat yang sirkuler dan dipengaruhi oleh mengetahui aktivitas komunikasi sosiokultural lingkungan tempat dalam upacara pernikahan adat komunikasi tersebut berlangsung, Minangkabau di kota Padang Panjang. sehingga proses komunikasi dalam b. Kegunaan untuk Akademis etnografi komunikasi melibatkan aspekaspek sosial dan kultural dari Penelitian ini bisa dijadikan sebagai partisipan komunikasinya.” (Kuswarno, referensi belajar untuk angkatan 2008:41) selanjutnya terutama prodi Ilmu Komunikasi. Untuk dapat menjabarkan dan menguraikan aktivitas komunikasi c. Kegunaan untuk Masyarakat menggunakan etnografi komunikasi, diperlukan pemahaman tentang unit-unit Hasil dari penelitian ini diharapkan diskrit yang ada pada aktivitas komunikasi dapat bemanfaat bagi masyarakat yang yang dikemukakan oleh Dell Hymes ingin menambah dan mencari (1972), dalam (Kuswarno, 2008:41) unit- informasi serta pengetahuan tentang unit diskrit aktivitas komunikasi tersebut kebudayaan yang ada khususnya yang adalah: berkaitan dengan pernikahan adat Minangkabau di kota Padang Panjang. 1. Situasi komunikatif atau konteks terjadinya komunikasi. Situasi bisa tetap 2. Kajian Pustaka dan Kerangka sama walaupun lokasinya berubah, atau Pemikiran bisa berubah dalam lokasi yang sama a) Tinjauan Aktivitas Komunikasi apabila aktivitas-aktivitas yang berbeda berlangsung di tempat tersebut pada saat Dalam etnografi komunikasi, yang berbeda. untuk menemukan aktivitas komunikasi sama maksudnya dengan melihat dan 2. Peristiwa komunikatif atau keseluruhan menganalisis peristiwa komunikasi atau perangkat komponen yang utuh yang sebuah proses komunikasi. Adapun meliputi tujuan umum komunikasi, topik pengertian aktivitas komunikasi menurut umum yang sama, dan melibatkan Hymes adalah “Aktivitas yang khas atau partisipan yang secara umum kompleks, yang di dalamnya terdapat menggunakan varietas bahasa yang sama, peristiwa-peristiwa khas komunikasi yang mempertahankan tone yang sama, daan kaidah-kaidah yang sama untuk interaksi, tabu yang harus dihindari, dan dalam setting yang sama. Sebuah sebagainya. peristiwa komunikatif dinyatakan berkahir, ketika terjadi perubahan 3) Tindak komunikatif yaitu fungsi partisipan, adanya periode hening, atau interaksi tunggal seperti pernyataan, perubahan posisi tubuh. permohonan, perintah ataupun perilaku non verbal. Untuk menganalisis sebuah peristiwa komunikatif maka akan dimulai dengan Kebudayaan merupakan kebiasaan mendeskripsikan komponen-komponen cara hidup yang berkembang disuatu yang penting, yaitu : masyarakat yang dimiliki oleh sekelompok orang serta diwariskan secara a) Genre, atau tipe peristiwa (misalnya, turun- temurun dari generasi-ke generasi. salam, cerita, ceramah, lelucon, Sebuah budaya terbentuk dari berbagi percakapan) unsur-unsur yang rumit yakni politik, b) Topik, atau fokus referensi. agama, bahasa, adat istiadat, tarian, c) Tujuan atau fungsi, peristiwa secara bahasa, pakaian dan bentuk bangunan. umum dan dalam bentuk tujuan Dalam setiap kebudayaan memiliki cara interaksi partisipan secara individual. untuk berkomunikasi yang berbeda-beda, d) Setting, termasuk lokasi, waktu, baik dalam komunikasi verbal maupun musim dan aspek fisik situasi itu komunikasi nonverbal. Dalam (misalnya, besarnya ruang, tata letak komunikasi nonverbal maka akan terdapat dan sebagainya). simbol-simbol yang mempunyai arti dan e) Partisipan, termasuk usianya, jenis makna tersendiri bagi sebuah kebudayaan, kelamin, etnik, status sosial, atau dimana dalam interaksi simbolik terjadi kategori lain yang relevan, dan penyajian gerak respon dan isyarat hubungannya satu sama lain. terhadap arti dan gerak isyarat tersebut. f) Bentuk pesan, termasuk saluran vokal Orang yang berinteraksi melnerapkan dan nonvokal dan hakikat kode yang masing-masing tindakan dan isyarat digunakan (misalnya, Bahasa yang kepada orang lain berdasarkan arti yang mana dan varietas yang mana). dihasilkan dari sebuah penerapan tersebut. g) Isi pesan, mencakup apa yang dikomunikasikan, termasuk level Kemudian makna dari simbol – konotatif dan refensi denotatif atau simbol sacara verbal atau non verbal dapat makna. dikaji dengan etnografi komunikasi yang h) Urutan tindakan, urutan tindak melihat bagaimana makna – makna sosial komunikatif atau tindak tutur, yang digunakan serta memandang sebagai termasuk alih giliran atau fenomena perilaku yang lahir dari keterampilan percakapan. yakni bahasa, komunikasi, dan budaya. i) Kaidah interaksi, atau properti apakah Suatu kebudayaan terutama di Indonesia yang harus diobservasikan. sendiri memiliki aktivitas komunikasi j) Norma – norma interpretasi, termasuk yang berda – beda khususnya dalam pengetahuan umum, kebiasaan kegiatan batimbang tando dalam kebudayaan, nilai yang dianut, tabu – persiapan upacara pernikahan adat Minangkabau. Oleh karena itu, untuk melihat aktivitas komunikasi yang Dari hasil wawancara yang sudah terdapat di dalam budaya tersebut kita peneliti lakukan mengenai aktivitas memerlukan suatu konteks komunikasi komunikasi dalam kegiatan batimbang yang di dalamnya ada beberapa unit tando pada prosesi upacara pernikahan diskrit dari aktivitas komunikasi tersebut adat Minangkabau di Kota Padang yaitu dengan mengetahui situasi Panjang, dengan menggunakan sub-sub komunikatif, peristiwa komunikatif, dan aktivitas komunikasi yang terdapat dalam tindakan komunikatif. kegiatan batimbang tando yaitu situasi komunikasi, peristiwa komunikasi, dan 3. Objek dan Metode Penelitian tindakan komunikasi, peneliti dapat Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis bahwa: menggunakan metode kualitatif dengan studi 1) Situasi Komunikasi dalam Kegiatan etnografi komunikasi dengan teknik penentuan Batimbang Tando Pada Prosesi informan menggunakan teknik purposive Upacara Pernikahan Adat Minangkabau sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi Situasi komunikatif dapat diartikan non-partisipan dan dokumentasi. Uji validitas data sebagai ukuran ruang sekaligus penataannya. Ukuran ruang atau penataan dengan ketekunan pengamatan, kecukupan sesuatu dalam ruangan diperlukan agar referensi, pengecekan anggota, triangulasi dan suatu peristiwa komunikasi dapat terjadi. melakukan tanya jawab dengan teman sejawat. Karena dengan adanya penataan dan Teknik analisis data menggunakan desskripsi, persiapan yang bertujuan agar proses dalam kegiatan batimbang tando pada analisis, dan interpretasi. prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau bisa berjalan dengan lancar 4. Hasil dan Pembahasan pada situasi yang telah ditetapkan. Peneliti akan menjabarkan hasil Berdasarkan fakta yang ada observasi yang telah di dapat dilapangan dilapangan serta hasil wawancara yang disesuaikan dengan judul penelitian mendalam dengan informan bahwa dilihat yaitu Makna Prosesi Upacara Pernikahan dari konteks komunikasi kegiatan Adat Minangkabau (Studi Etnografi batimbang tando pada prosesi upacara Komunikasi dalam Kegiatan Batimbang pernikahan adat Minangkabau yaitu Tando Sebagai Salah Satu Bentuk berlangsung saat beberapa tahapan prosesi Komunikasi Tradisional di Kota Padang terjadi, mulai dari persiapan hingga situasi Panjang) kemudian peneliti menganalisis pelaksanaan kegiatan batimbang tando. dan membahas sesuai dengan metode penelitian peneliti yaitu etnografi Dari beberapa penjelasan mengenai komunikasi hingga menghasilkan asumsi- situasi komunikasi yang diamati melalui asumsi dari data yang telah peneliti beberapa kegiatan dalam satu tempat yang dapatkan selama dalam proses penelitian. dibahas tersebut dapat disimpulkan bahwa tempat terjadinya konteks komunikasi dalam kegiatan batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat batuka tando, hari baiak bulan baiak, serta Minangkabau karena situasi komunikasi kaidah interaksi Perlengkapan dan sarana tidak bergantung pada fungsi utama dari properti sebagai aturan yang telah sebuah tempat, melainkan situasi ditetapkan oleh tradisi masyarakat komunikasi melihat dari segi saat sedang Minangkabau, seperti carano dan tando pelaksanaan suatu aktivitas yang sedang yang digunakan, dan norma interpretasi berlangsung. Batimbang tando merupakan suatu tradisi masyarakat Minangkabau yang harus 2) Peristiwa Komunikasi dalam Kegiatan dijaga dan harus dilaksanakan. Batimbang Tando Pada Prosesi Upacara Pernikahan Adat 3) Tindakan Komunikasi dalam Kegiatan Minangkabau Batimbang Tando Pada Prosesi Upacara Pernikahan Adat Minangkabau Untuk menganalisis peristiwa Tindakan komunikatif merupakan komunikatif dalam kegiatan batimbang bentuk perintah, pernyataan, permohonan, tando pada prosesi upacara pernikahan dan perilaku secara nonverbal, peneliti adat Minangkabau dimulai dengan akan membahas tentang tindakan deskripsi beberapa komponen yang perlu komunikatif dalam kegiatan batimbang dibahas, yaitu genre Tradisi masyarakat tando pada prosesi upacara pernikahan Minangkabau yang di wariskan secara adat Minangkabau. Melihat unsur-unsur turun-temurun, karena kegiatan ini yang ada pada peristiwa komunikatif, merupakan adat yang sudah menjadi dapat dikatakan bahwa tindakan tradisi dan cara hidup masyarakat komunikatif erat kaitannya dengan unsur- Minangkabau, topic Menghormati orang unsur yang ada pada peristiwa tua dan memohon restu kepada keluarga komunikatif. besar, fungsi atau tujuan Untuk Pada pembahasan ini, peneliti menjalankan syariat dan tradisi dalam adat akan membahas mengenai simbol yang masyarakat Minangkabau, agar tradisi ini ada dalam kegiatan batimbang tando pada tidak punah dari waktu ke waktu, setting 7 prosesi upacara pernikahan adat Februari 2019, sesuai dengan tradisi adat Minangkabau yaitu simbol dari carano yaitu dilakukan dirumah calon mempelai yang merupakan simbol yang selalu laki-laki, partisipan Partisipan dalam digunakan saat adanya upacara atau kegiatan batimbang tando adalah orang kegiatan adat pada masyarakat tua, mamak dan ninik-mamak serta orang Minangkabau. Kemudian isi dari yang di tuakan yang merupakan keseluruhan yang ada di dalam carano masyarakat Minangkabau, bentuk pesan yaitu sirih, gambir, kapur dan untaian Saat prosesi batimbang tando berlangsung pinang yang mana saat dimakan memiliki dilakukan dengan bahasa Minangkabau, rasa yang manis dan pahit, sama dengan isi pesan Mengandung makna konotasi kehidupan yang selalu merasakan manis menghormati orang yang lebih tua dalam dan pahit yang harus dirasakan bersama setiap kegiatannya, salah satunya pada karna kedua keluarga dan kedua calon saat makan bajamba dan urutan tindakan mempelai akan menempuh hidup ke Pasambahan, makan bajamba,maminang, jenjang yang lebih serius secara bersama- sama sehingga apapun yang dirasakan calon mempelai laki-laki dan calon akan dilalui bersama. Selanjutnya makna mempelai perempuan, namun situasi dari tando sendiri yang mempunyai artian komunikasinya terasa berbeda dengan bahwa telah diterima dan direstuinya rumah yang biasanya ditempati, karena suatu hubungan antara dua insan yang rumah tersebut digunakan untuk akan melangsungkan pernikahan. melaksanakan kegiatan adat yang dimana Kemudian pada bawa-bawaan yang kegiatan tersebut berjalan dengan khidmat memang secara simbolis memberikan arti dan sakral. ada suatu etika dan sopan santun dalam memusyawarhakan sesuatu. Dilihat dari berbagai peristiwa komunikasi yang terjadi dalam kegiatan 4) Aktivitas Komunikasi dalam Kegiatan batimbang tando pada prosesi upacara Batimbang Tando Pada Prosesi Upacara pernikahan adat Minangkabau seperti Pernikahan Adat Minangkabau yang telah dijelaskan dalam hasil penelitian serta dalam penjelasan di atas, peneliti dapat melihat bahwa proses Dari ketiga unit diatas dapat dilihat rangkaian yang ada dalam kegiatan aktivitas komunikasi dalam kegiatan batimbang tando pada prosesi upacara batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau termasuk pernikahan adat Minangkabau, dalam komponen-komponen yang berdasarkan hasil penelitian yang peneliti terdapat pada perstiwa komunikasi. amati kegiatan batimbang tando pada Dalam setiap tahapan pada proses prosesi upacara pernikahan adat kegiatan batimbang tando yang menjadi Minangkabau yang telah dilaksanakan peristiwa komunikasi merupakan merupakan serangkaian aktivitas keseluruhan dari rangkaian yang menjadi komunikasi yang berlangsung secara inti dari tujuan kegiatan batimbang tando berulang pada waktu yang sudah dilaksanakan. ditentukan untuk melaksanakan kegiatan Peneliti melihat bahwa seluruh komponen tersebut. Dalam kegiatan batimbang tando yang ada pada peristiwa komunikatif yaitu pada prosesi upacara pernikahan adat tipe peristiwa, topik peristiwa, tujuan dan Minangkabau yang telah berlangsung fungsi peristiwa, setting, partisipan, terdapat proses komunikasi dengan situasi bentuk pesan, isi pesan, urutan tindakan tetap sama walaupun lokasi kaidah interaksi dan norma-norma dilaksanakannya berbeda. Tempat interaksi merupakan tujuan utama dari tersebut diawali dengan persiapan pelaksanaan kegiatan batimbang tando. dirumah calon mempelai perempuan yang Peristiwa komunikatif dalam kegiatan mempersiapkan bawaan untuk datang ke batimbang tando pada prosesi upacara rumah calon mempelai laki-laki, pernikahan adat Minangkabau dengan selanjutnya di rumah calon mempelai laki- topik mengikuti tradisi masyarakat laki untuk melaksanakan kegiatan Minangkabau yang memiliki fungsi dan pasambahan, makan bajamba, tujuan mengikuti adat yang dimana maminang, dan batuka tando. Disini merupakan sebuah kebiasaan dari leluhur terlihat bahwa situasi komunikasi tetap yang diturunkan secara turun-temurun sama meskipun hanya dilakukan dirumah oleh masyarakat Minangkabau. Kemudian yang nantinya akan di musyawarahkan keterlibatan keluarga yang menjadi dengan kedua belah pihak keluarga calon partisipan seperti orang tua, ninik-mamak, mempelai. saudara-saudari, kerabat dari kedua calon mempelai serta masyarakat Minangkabau. Tahapan selanjutnya untuk melihat aktivitas komunikasi ialah tindak komunikatif. Tindak komunikatif Kemudian ada bentuk pesan baik merupakan fungsi interaksi tunggal, secara verbal maupun nonverbal yang ada seperti perintah, pernyataan, permohonan, dalam kegiatan batimbang tando pada ataupun perilaku nonverbal. Dari hasil prosesi upacara pernikahan adat penelitian sebuah interaksi yang terjadi Minangkabau yang lebih menggunakan dalam kegiatan batimbang tando pada komunikasi verbal meskipun juga banyak prosesi upacara pernikahan adat memiliki simbol-simbol dengan makna Minangkabau ialah interaksi yang terjadi nonverbal. Isi pesan yang terdapat dalam di dalam proses kegiatan batimbang tando kegiatan batimbang tando pada prosesi tersebut. Seperti bawa-bawaan yang upacara pernikahan adat Minangkabau dibawa ke rumah calon mempelai laki- mencakup apa saja yang dikomunikasikan laki, kemudian makan bajamba, termasuk kedalam makna konotasi maminang, tuka tando, dan hari baiak ataupun denotasi namun dalam kegiatan bulan baiak yang secara simbolis batimbang tando pada prosesi upacara merupakan suatu tradisi masyarakat pernikahan adat Minangkabau banyak Minangkabau dan menghormati orang tua. memuat isi pesan yang mengandung makna konotasi seperti pada kegiatan Dengan demikian, aktivitas petatah-petitih dan makan bajamba. komunikasi dalam kegiatan batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan Selanjutnya pada urutan tindakan adat Minangkabau merupakan dalam kegiatan batimbang tando pada serangkaian kegiatan tradisi kebudayaan prosesi upacara pernikahan adat adat Minangkabau yang diwariskan secara Minangkabau yang mana melakukan turun-temurun yang berguna untuk tahapan sesuai dengan urutan yang mana menghormati orang tua dan melestarikan yang terlebih dahulu harus dijalankan. adat dan tradisi masyarakat Minangkabau. Mulai dari saling jawab petatah-petitih dari keluarga kedua calon mempelai, 5. Kesimpulan dan Rekomendasi kemudian makan bajamba, setelah itu Berdasarkan pada hasil penelitian penyampaian maksud kedatangan yang ada pada bab sebelumnya, telah keluarga calon mempelai perempuan dibahas mengenai unit-unit yang datang untuk maminang calon mempelai menjelaskan Aktivitas Komunikasi dalam laki-laki, setelah itu langsung kepada Kegiatan Batimbang Tando pada Prosesi kegiatan batuka tando yaitu kegiatan Upacara Pernikahan Adat Minangkabau, menukarkan sebuah tanda sebagai simbol maka dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa lamaran tersebut diterima, kemudian berlanjut ke kegiatan untuk 1) Situasi Komunikasi dalam kegiatan menentukan hari dan tanggal pernikahan batimbang tando pada prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau terdapat Namun, dalam kegiatan batimbang tando pada sebuah lokasi yang sama dengan 5 pada prosesi upacara pernikahan adat situasi lokasi yang diamati, melalui Minangkabau lebih banyak memiliki beberapa yang dibahas tersebut maka makna konotasi seperti pada saat petatah- dapat disimpulkan bahwa lokasi tersebut petitih adat dan makan bajamba. merupakan tempat terjadinya konteks komunikasi dalam kegiatan batimbang 3) Tindakan Komunikasi dalam kegiatan tando pada prosesi upacara pernikahan batimbang tando pada prosesi upacara adat Minangkabau. karena situasi pernikahan adat Minangkabau mencakup komunikasi tidak bergantung pada fungsi pada setiap tahapan dan simbol pada utama dari sebuah tempat, melainkan proses pelaksanaan kegiatan yang situasi komunikasi melihat dari segi saat mempunyai banyak makna secara sedang pelaksanaan suatu aktivitas yang nonverbal. Dalam kegiatan batimbang sedang berlangsung. tando pada prosesi upacara pernikahan adat Minangkabau yaitu simbol dari 2) Peristiwa Komunikasi dalam kegiatan carano yang merupakan simbol yang batimbang tando pada prosesi upacara selalu digunakan saat adanya upacara atau pernikahan adat Minangkabau yaitu kegiatan adat pada masyarakat seluruh komponen peristiwa komunikatif Minangkabau. Kemudian isi dari yakni topik untuk menghormati orang tua keseluruhan yang ada di dalam carano dan memohon restu kepada keluarga besar yaitu sirih, gambir, kapur dan untaian dengan menjalankan kegiatan batimbang pinang yang memiliki makna tertenut tando tersebut. Fungsi dan tujuan Fungsi hingga makna pada tando sendiri yang dan tujuan pelaksanaan kegiatan mempunyai artian bahwa telah diterima batimbang tando pada prosesi upacara dan direstuinya sebuah hubungan antara pernikahan adat Minangkabau secara dua insan yang akan melangsungkan keseluruhan adalah untuk menjalankan pernikahan. syariat dan tradisi dalam adat masyarakat Minangkabau. Selanjutnya adalah 4) keterlibatan para partisipan yang ada Aktiv dalam kagiatan tersebut yakni orang tua, itas Komunikasi dalam kegiatan mamak, kemudian ninik-mamak serta batimbang tando pada prosesi upacara sanal saudara. Bentuk pesan baik itu pernikahan adat Minangkabau merupakan secara verbal maupun nonverbal, kegiatan serangkaian kegiatan tradisi kebudayaan batimbang tando banyak menggunakan adat Minangkabau yang diwariskan secara komunikasi verbal namun juga turun-temurun yang berguna untuk menggunakan komunikasi nonverbal yang menghormati orang tua dan melestarikan ada pada simbol-simbol yang adat dan tradisi masyarakat Minangkabau. mengandung makna. Isi pesan dalam Melalui penelitian yang telah dilakukan, kegiatan batimbang tando pada prosesi maka peneliti diharapkan mampu upacara pernikahan adat Minangkabau memberikan saran-saran yang dapat mencakup pada apa yang berguna bagi seluruh pihak yang berkaitan dikomunikasikan yang termasuk dalam dengan penelitian ini, sebagai berikut: makna konotasi maupun denotasi. Mixed.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Ibrahim,ABD,Syukur. 1994. Panduan 1) Universitas Penelitian Etnografi Komunikasi. Surabaya:Usaha Nasional Sebaiknya universitas mengenalkan Ibrahim,ABD,Syukur. 1993. Kajian berbagai tradisi dan kebudayaan yang ada Tindak Tutur. Surabaya: Usaha di Indonesia, salah satunya kebudayaan Nasional adat Minangkabau yang merupakan suatu Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi kebudayaan yang telah menyatu dengan Komunikasi. Suatu Pengantar Indonesia dan mempunyai kebudayaan Dan Contoh Penelitiannya. serta tradisi yang menarik dan beragam. Bandung : Widya Padjajaran. Moleong Lexy J.2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Edisi 2) Penelitian Selanjutnya Revisi). Bandung :PT.Remaja Rosdakarya. Untuk mahasiswa sebagai penerus Nurwani. 2017. Perempuan Minangkabau generasi agar lebih memahami tradisi dan dalam Metafora Kekuasaan. kebudayaan dari kebudayaan lain yang Yogyakarta:Pustaka Pelajar. berada di Indonesia, salah satunya tradisi kebudayaan masyarakat Minangkabau, khususnya mahasiswa yang berasal dari Minangkabau dapat ikut membantu dalam melestarikan kebudayaan Minangkabau agar tidak hilang oleh waktu dan terkikis oleh zaman. 3) Masyarakat Umum Bagi seluruh masyarakat hendaknya melestarikan kebudayaan yang mereka miliki. Khususnya masyarakat yang berasal dari Minangkabau dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Minangkabau, karena kebudayaan merupakan sebuah warisan yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Daftar Pustaka Acuan dari buku: Creswell, John W. 2016. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan