LO Coe 2018 Final

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

LO Coe 2018 Final OK CETAK COVER.pdf 1 12/12/17 3:23 PM 1 100 Wonderful Events Indonesia 0 0 W onde r ful E v ents 2018 I ndone s ia 2 0 1 8 UNTUK KALANGAN TERBATAS Sambutan Menteri Pariwisata eindahan destinasi pariwisata dan sungai, di hutan dan danau. KIndonesia, telah diakui Saya ingin menyebutnya sebagai dunia, dan telah mendapatkan Archipelago of Events. penghargaan dari berbagai Sepanjang tahun 2018 kalangan pariwisata. Data diperkirakan tiga ribu event menunjukkan, lebih dari setengah diselenggarakan, yang dikelola wisatawan mancanegara, justru oleh berbagai kalangan. tertarik karena keragaman dan Seratus Wonder Event serta keunikan budaya Indonesia. sepuluh top event yang diseleksi Keragaman yang tersebar oleh tim kurator, telah ditentukan di seluruh kepulauan, yang sebagai event pilihan tahun ini. diselenggarakan sepanjang Wisatawan dapat menggunakan tahun. Baik di kota maupun desa, sebagai rujukan, sementara para di gunung dan pantai, di sabana pemangku kepentingan dapat Gandrung Sewu | Flikr - Mifta Harjo menggunakan sebagai panduan Tahunan IMF-World Bank di Bali. untuk menyusun program. Perhelatan ini menjadi magnet Tahun 2018 kita tetapkan utama perjalanan dan mendorong sebagai Tahun Visit Wondefull diciptakannya event baru. Indonesia. Seluruh kalangan Dengan terbitnya 100 Wonder pariwisata kerjasama dan bahu Calender of Event ini, merupakan membahu menyusun program undangan terbuka untuk Visit bersama, memenangkan Wonderfull Indonesia 2018. Indonesia sebagai tujuan utama perjalanan dunia. Dua event besar yang diselenggarakan tahun ini adalah Arief Yahya ASIAN Games 18 di Jakarta Menteri Pariwisata Palembang serta Pertemuan Republik Indonesia Kalender 2018 JANUARI FEBRUARI JULI AGUSTUS Minggu Senin Selasa RabuKamis JumatSabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu 1 23456 1 2 3 1 234 567 1234 7 8910 11 12 13 4 56789 10 8 910111 21314 5 678910 11 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31 26 27 28 29 30 31 1 Januari : Tahun Baru Masehi 16 Februari : Tahun Baru Imlek 17 Agustus : Hari Kemerdekaan 22Agustus : Idul Adha MARET APRIL SEPTEMBER OKTOBER Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu 123 1 234567 1 123456 4 5 678910 8 910111 213 14 2 345678 7 8910 11 12 13 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 9 10 11 12 13 14 15 14 15 16 17 18 19 20 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 16 17 18 19 20 21 22 21 22 23 24 25 26 27 23 25 26 27 28 29 30 31 29 30 30 24 25 26 27 28 29 28 29 30 31 17 Maret : Hari Raya Nyepi 14 April : Isra Miraj 11 September : Tahun Baru Hijriyah 30 Maret : Jumat Agung MEI JUNI NOVEMBER DESEMBER Minggu Senin Selasa RabuKamis JumatSabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu Minggu SeninSelasa Rabu Kamis JumatSabtu 1 2345 1 2 123 1 6 789 10 11 12 3 456789 4 5678910 2 345678 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22 23 24 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 30 31 25 26 27 28 29 1 Mei : Hari Buruh 1 Juni : Hari Lahir Pancasila 20 November : Maulid Nabi 25 Desember : Hari Natal 10 Mei : Kenaikan Isa Almasih 15- 16Juni : Hari Raya Idul Fitri 29 Mei : Hari Raya Waisak JANUARI FEBRUARI JULI AGUSTUS Minggu Senin Selasa RabuKamis JumatSabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu 1 23456 1 2 3 1 234 567 1234 7 8910 11 12 13 4 56789 10 8 910111 21314 5 678910 11 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31 26 27 28 29 30 31 1 Januari : Tahun Baru Masehi 16 Februari : Tahun Baru Imlek 17 Agustus : Hari Kemerdekaan 22Agustus : Idul Adha MARET APRIL SEPTEMBER OKTOBER Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu 123 1 234567 1 123456 4 5 678910 8 910111 213 14 2 345678 7 8910 11 12 13 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 9 10 11 12 13 14 15 14 15 16 17 18 19 20 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 16 17 18 19 20 21 22 21 22 23 24 25 26 27 23 25 26 27 28 29 30 31 29 30 30 24 25 26 27 28 29 28 29 30 31 17 Maret : Hari Raya Nyepi 14 April : Isra Miraj 11 September : Tahun Baru Hijriyah 30 Maret : Jumat Agung MEI JUNI NOVEMBER DESEMBER Minggu Senin Selasa RabuKamis JumatSabtu Minggu Senin Selasa Rabu KamisJumatSabtu Minggu SeninSelasa Rabu KamisJumat Sabtu Minggu SeninSelasa Rabu Kamis JumatSabtu 1 2345 1 2 123 1 6 789 10 11 12 3 456789 4 5678910 2 345678 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22 23 24 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 30 31 25 26 27 28 29 1 Mei : Hari Buruh 1 Juni : Hari Lahir Pancasila 20 November : Maulid Nabi 25 Desember : Hari Natal 10 Mei : Kenaikan Isa Almasih 15- 16Juni : Hari Raya Idul Fitri 29 Mei : Hari Raya Waisak Directory Event 2018 Pembagian wilayah menurut waktu SEL AT MA LAUT CINA SELATAN LAKA INDONESIA LAUT SULAWESI SAMUDERA PAS IFIK MALUKU KALIMANTAN SUMATERA S ELAT KARIMATA R A ASS K SULAWESI MA T PAPUA SELA KEP. MALUKU LAUT JAWA LAUT BANDA N JAWAJAWA LAUT FLORES W E LAUT ARAFURU BALI NUSA TENGGARA S SAMUDERA INDONESIA Waktu Indonesia Barat (WIB) Waktu Indonesia Tengah (WITA) Waktu Indonesia Timur (WIT) 100 Wonderful Events Indonesia Aceh Kepulauan Riau 23 International Musi Triboatton 24 Pagar Alam Heritage Trail 01 Aceh Culinary Festival 12 Batam International Culture 02 Aceh International Rapa’i Carnival Festival 13 Bintan Triathlon Bengkulu 25 Festival Tabut Bengkulu 14 Festival Pulau Penyengat Sumatera Utara 15 Festival bahari kepri 03 Festival Danau Toba 16 Tour de Bintan Lampung 26 Festival Krakatau 04 Ya’ahowu Nias Festival 17 Kenduri Seni Melayu 05 Pekan Raya Sumatera Utara Jambi Banten 27 Exciting Banten Festival (Seba Sumatera Barat 18 Festival Kerinci Badui) 06 Tour de Singkarak 19 Festival Batanghari 28 Festival Tanjung Lesung 07 Festival Pagaruyung 08 Sawahlunto International Music Bangka Belitung Festival 20 Bangka Cultural Wave Festival (coming home celebration) DKI Jakarta 29 Jakarta Marathon Riau 21 Festival Tanjung Kelayang 30 Jakarta Fashion and Food 09 Bakar Tongkang Festival 10 Bono Surfing Sumatera Selatan 31 Pekan Raya Jakarta 11 Festival Pacu Jalur 22 Festival Sriwijaya 32 Wonderful Food Culinary and Kalimantan Barat 79 Parade Sandelwood dan Tenun Shopping Ikat Sumba 59 Cap Go Meh Singkawang 33 Festival Tempoe Doeloe (Festival 60 Festival Danau Sentarum kota tua dan Pulau Seribu) Sulawesi Utara 34 FEST In Fest Kalimantan Tengah 80 Tomohon Flower Festival 81 Festival Pesona Bunaken 61 Festival Budaya “Isen Mulang” Jawa Barat (FBIM) 35 Festival Budaya Cirebon Sulawesi Tengah 36 Geopark Ciletuh Festival Kalimantan Timur 82 Festival Palu Nomoni 37 Asia Africa Karnaval 83 Festival Pesona Lipuku 62 Erau Adat Kutai and Gebyar Pesona Budaya Garut 38 International Folk Art Festival 39 International Angklung Festival 63 Festival Mahakam Sulawesi Selatan Kuningan 84 Eight Festival (F8) 40 Al Mizan Sufi Music Festival Kalimantan Selatan 85 Lovely Desember 41 Matasora World Music Festival 86 Festival Phinisi 64 Festival Pasar Sungai Banjarmasin Jawa Tengah Sulawesi Tenggara 42 Dieng Culture Festival (DCF) Kalimantan Utara 87 Halo Sultra 43 Festival Lima Gunung (FLG) 88 Wakatobi Wonderful Festival and 65 Festival Budaya Irau Malinau 44 Cheng Ho Festival Semarang Expo WAVE 45 Solo International Performing Bali Arts (SIPA) 66 Bali Spirit Festival Sulawesi Barat 46 Borobudur Writer and Culture 89 Sandeq Race Festival 67 Ubud Writer Festival Festival 68 Nusa Dua Fiesta 69 Festival Buleleng Gorontalo 90 Festival Danau Limboto DI Yogyakarta 70 Festival Nusa Penida 47 Art Jog 91 Gorontalo Karnaval Karawo 71 Festival Tenganan 48 Jogja-NETPAC Asian Film Festival Nusa Tenggara Barat Maluku 49 Jogja International Heritage 92 Festival Teluk Ambon 72 Festival Bau Nyale Mandalika Walk 93 Pesta rakyat banda 73 Festival Tambora 50 Kustomfest 74 Pesona Lombok - Sumbawa 75 Festival Moyo Maluku Utara Jawa Timur 94 Festival Tidore East-West World 51 Yadnya Kasadha dan Bromo Nusa Tenggara Timur Monument Exotica 95 Legu Gam, Keraton Ternate 76 Tour de Flores 52 Pasar seni Lukis Indonesia 96 Festival Teluk Jailolo 77 Festival Likurai Timor (Indonesia Art Mart) 78 Festival Komodo 53 Kemilau Madura 79 Parade Sandelwood dan Tenun Papua Barat Internasional Tour de Festival Pesona Raja Ampat 54 Ikat Sumba 97 Banyuwangi Ijen 98 Biak Munara Wampasi 55 Gandrung Sewu Nusa Tenggara Timur 56 Festival Kota Tua Malang 76 Tour de Flores Papua 57 Festival Keraton Nusantara 99 Festival Lembah Baliem 77 Festival Likurai Timor 58 Malang Flower Carnival 100 Festival Pesona Budaya Asmat 78 Festival Komodo Daftar Isi Januari April Juni 28 FEST In Fest, DKI Jakarta 46 Bali Spirit Festival, Bali 64 Pekan Raya Jakarta, DKI 47 Jakarta Fashion and Food Jakarta Februari Festival, DKI Jakarta 65 Festival Tenganan, Bali 32 Festival Pulau Penyengat, 48 Festival Tambora, 66 Festival
Recommended publications
  • Randai PUTI MANIH TALONSONG -.:: GEOCITIES.Ws
    WISRAN HADI; Randai Manih Talonsong Randai PUTI MANIH TALONSONG oleh: Wisran Hadi Pelakon: 1. PUTI ANIH TALONSONG 2. SUTAN BALIDAH AMEH 3. PUTI BASUSUAK INTAN 4. MANDE BATIMAH ITAM 5. DATUK KARIH PATAH Page 1 of 35 WISRAN HADI; Randai Manih Talonsong I. RANDAI Iyolah Puti Basusuak Intan Duduak tamanuang surang diri Di rumah batingkek paga basi Halaman laweh batabua bungo Duduak diateh kurisi banta Bakasua bameja kaco Langkok pidio jo tipinyo Ase barambuih patang pagi Tibo junjuangan maso itu Bagala Sutan Balidah Ameh Urang panggaleh baru naiak Suko baragiah dinan rami Puti tagak galak bagumam Mancaliak uda nan lah datang Pinggue dikakok dado diragang Sinan dimulai paretongan * SUTAN BALIDAH AMEH : Manolah diak kanduang janyo denai Puti Basusuak Intan si buah hati agak kamari molah adiak ado bicaro nak disampaikan. Capeklah! E, kalau bajalan Page 2 of 35 WISRAN HADI; Randai Manih Talonsong jaan saroman paragawati bana lai! (PUTI BASUSUAK INTAN TIBO) Nan hari sahari nangko ado nan tapikie dek diri denai nan takana dikiro-kiro jadi buah mimpi tiok malam yantangan Puti Manih Talonsong adiek dek kito nan baduo PUTI BASUSUAK INTAN : Manolah junjuangan janyo denai buah hati limpo bakruang nan bagala Sutan Balidah Ameh. kok tantangan Puti Manih Talonsong adiak dek kito nan baduo iyolah gadih gadang nyo tu kini lah asiang asiang tampak dek urang lah rundo jakun nan mudo mamandangi sikola tamaik karajo alun gilo dek raun patang pagi gilo bajilbab ilie mudiek kok kawannyo nan samo gadang alah bibalaki kasadonyo. SUTAN BALIDAH AMEH : Itu bana nan marusuah diri denai siang menjadi kiro-kiro malam manjadi angan-angan.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    1 KEDUDUKAN DAN PERAN BUNDO KANDUANG DALAM SISTEM KEKERABATAN MATRILINEAL DI MINANGKABAU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sejak lama masyarakat Minangkabau menarik perhatian banyak peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu disebabkan karena sistem kekerabatan matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangkabau di tengah sistem patrilineal yang pada umumnya dinaut oleh masyarakat dunia. Kekhasan itu memancing keingintahuan para peneliti. Pada sistem kekerabatan matrilineal atau garis keturunan menurut garis ibu, kaum perempuan menempati posisi yang sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Keberadaan suku, kaum, dan paruik di Minangkabau tergantung pada perempuan. Suku atau kaum bisa menjadi punah bila perempuan tidak ada lagi. Kedudukan perempuan yang menjamin keberadaan suku atau kaum menyebabkan perempuan disimbolkan sebagai “Limpapeh rumah nan gadang”. Oleh sebab keberadaan perempuan sebagai penjamin keberlangsungan dan keberadaan suatu suku atau kaum menyebabkan perempuan amat menentukan atas harta benda kaum yang dinamakan sebagai “amban puruak aluang bunian” bagi rumah gadang. Kaum perempuan yang akan memelihara harta benda itu dengan sebaik-baiknya sebagai jaminan hidup bagi anak-anak serta kaumnya. Selain itu, perempuan merupakan tiang rumah tangga dan nagari yang mempunyai fungsi pemberi arah dan pengaruh yang besar terhadap anak-anaknya. Hal itu sesuai dengan yang ditulis di dalam Alquran (16:72) yang menyebut perempuan dengan an Nisa atau Ummahat. An Nisa adalah tiang negeri1 , salah satu penafsiran Islam untuk perempuan yang menyimpan arti pemimpin (raja), orang pilihan, ahli yang pandai, serta pintar dengan segala sifat keutamaan yang lain. Perempuan adalah tiang nagari, artinya kalau mereka baik, maka akan baiklah seluruh nagari. Oleh sebab itu, Kitabullah yang menjadi sendi syarak menyebut perempuan dengan Ummahat sama dengan ibu, artinya “Ikutan Bagi Umat”2 (Abidin, 2002:2—3) 1 Bila Annisa-nya baik, maka baiklah negeri itu; bila Annisa-nya rusak, maka celakalah negeri itu (Alhadis).
    [Show full text]
  • PROSIDING PROSIDING SEMINAR NASIONAL Dan Pertemuan PD-PGMI Se-Indonesia
    PROSIDING PROSIDING SEMINAR NASIONAL dan Pertemuan PD-PGMI Se-Indonesia dan Pertemuandan Se-Indonesia PD-PGMI SEMINARNASIONAL “Pengembangan KKNI Berbasis Kearifan Lokal Pada Program Pendidikan Dasar Islam” PERKUMPULAN DOSEN PGMI INDONESIA Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Telp. (62-21) 7443328 Fax. (62-21) 7443328 http:// adpgmiindonesia.com/ IAIN Palangkaraya, 4-6 Mei 2018 Email: [email protected] PERKUMPULAN DOSEN PGMI INDONESIA PROCEEDING SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL DAN PERTEMUAN PERKUMPULAN DOSEN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SE-INDONESIA Palangkaraya, 4-6 Mei 2018 Prosiding Seminar Nasional 2018 ISSN: 2621-3044 | 1 PROCEEDING SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL DAN PERTEMUAN PERKUMPULAN DOSEN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SE-INDONESIA Hak Cipta dilndungi oleh Undang-undang Cetakan Pertama Juni 2018 Penanggung Jawab : Dr. Fauzan, M.A Ketua Redaksi: Dr. Fidrayani, M.Pd., M.Si Editor : Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd Dr. Fery Muhamad Firdaus, M.Pd Fatkhul Arifin, M.Pd Layout & Desain Sampul: Fatkhul Arifin, M.Pd ISSN : 2621-3044 Redaksi: PD-PGMI Indonesia Alamat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Telp. (62-21) 7443328 Fax. (62-21) 7443328 http:// adpgmiindonesia.com/ Email: [email protected] Prosiding Seminar Nasional 2018 ISSN: 2621-3044 | ii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil „Alamin, puji syukur kepada Allah SWT, acara Seminar Nasional dan Pertemuan Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PD-PGMI) Se-Indonesia dapat diselenggarakan yang kesekian kalinya pada tahun 2018 di IAIN Palangkaraya, yang sebelumnya dilaksanakan di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Tema Seminar Nasional kali ini adalah adalah “Pengembangan KKNI Berbasis Kearifan Lokal pada Program Pendidika Dasar Islam”.
    [Show full text]
  • Local Wisdom of Minangkabau Tradition “Malamang” As a Supplementary Material in Teaching Geography at Senior High School
    2017 International Conference on Education and Science (ICONS 2017) LOCAL WISDOM OF MINANGKABAU TRADITION “MALAMANG” AS A SUPPLEMENTARY MATERIAL IN TEACHING GEOGRAPHY AT SENIOR HIGH SCHOOL Muhammad Aliman Teacher at SMAN 15 PADANG, Doctoral Student of Geography Education at UM [email protected] Key Words: ABSTRACT Local Wisdom Malamang is a tradition of Minangkabaunese in West Sumatera. It Minangkabau is a tradition of cooking pulut rice served in customary activities Tradition such as welcoming Ramadan, Eid al-Fitr and Eid al-Adha, Geography Teaching engagement, marriage, Batagak Panghulu, Mauluik nabi and other Material traditions. Malamang uses stems of bamboo trees as containers of pulut rice. The existence of bamboo trees is decreasing due to increased land conversion of increasing population. Furthermore, this article uses descriptive writing method by analyzing various literature sources and research results. The results of the analysis show that Malamang tradition contains local wisdom value in the fields of economy, environmental preservation and cultural planting of minangkabau culture. Malamang tradition can be used as a teaching material supplement by adjusting core competencies in high school geography curriculum. In addition, Malamang tradition also contributes to conservation of the existence of bamboo trees. INTRODUCTION Malamang tradition is done at Local wisdom of Minangkabaunese certain times / moments such as is reflected in the philosophy of "Alam welcoming Ramadan, Eid al-Fitr and Eid Takambang Jadi Guru" which means that al-Adha, engagement, marriage, Mauluik the nature can be used as a lesson in nabi, Batagak Panghulu and so on humans’ life (Agustina, Ramadhan, & (Damanhuri, 2015; Minangkabaunews, Asri, 2016). In addition, local wisdom is 2011).
    [Show full text]
  • Rekap Acara Bupati
    REKAP ACARA BUPATI HARI / TEMPAT JAM YANG NO ASAL SURAT ACARA CP KET TANGGAL MENGHADIRI 1 Rabu, 6 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Rukam Pauh Manis Nag.Koto 13.00 Alfa Edison 2016 Dalam Kec.Pd.Sago DPRD diwakilkan 2 Kamis,7 1 DPRD Kab.Solok Selatan HUT Kab.Solok Selatan ke - 12 Ruang Rapat DPRD Solok Selatan 09.00 Januari 2016 Tahun 2016 diwakilkan 2 DPRD Kab.Pasaman Barat HUT Kab.Pasaman Barat ke - 12 Gedung DPRD Kab.Pasaman Barat 10.00 diwakilkan Tahun 2016 3 Diskoperindag ESDM Rapat Koperasi Pegawai Negeri Ruang Rapat Sekda 10.00 (KPN) 4 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Mesjid Al Ikhlas Korong Pauh 13.00 diwakilkan Nagari Ketaping 3 Sabtu,9 1 Panitia Maulid Nabi Tabligh Akbar Maulid Nabi Komplek Pondok Pesantren Nurul 14.00 Januari 2016 Muhammad SAW Yaqin Ringan-ringan Pakandangan diwakilkan 4 Minggu,10 1 PT.IBS Group Grand Opening PT.IBS Graup Jl.Merdeka No.54 Duku Batang Anai 10.00 diwakilkan Januari 2016 5 Selasa, 12 Jan 1 Bag.Organisasi Evaluasi Kinerja PTT & Swakelola Hall IKK Paritmalintang 08.00 2016 Jumat, 15 Jan 1 Kodim Pariaman Penanaman Padi Serentak Kr.Kp.Rimbo Nag.Padang 09.15 2016 Bintungan Kec.Nan Sabaris 1 Sabtu, 16 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Ponpes Imam Gazali Lb.Aur 09.00 2016 Nag.Anduring Kec.2x11 Kayu Tanam 2 Minggu, 17 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Raya Kr.Talao Mundam 13.00 Januari 2016 Nag.Ketaping Kec.Bt.Anai 1 Rabu, 20 Jan 1 DPRD Kab.Pd.Pariaman Rapat Penetapan Peresmian Ruang Rapat Pimpinan DPRD 09.00 2016 Pasar Sungai Geringging
    [Show full text]
  • Solidarity and Art Form on Minangkabau Death Rituals
    SOLIDARITY AND ART FORM ON MINANGKABAU DEATH RITUALS Nurwani Universitas Negeri Medan Email: nurwanipilago@gmail .com Abstract: This study is aimed to uncover the solidarity and art form found on Minangkabau death rituals. Solidarity is as a form of relationship that binds each individual in society, that was based on moral feelings and beliefs held. Solidarity on Minangkabau death rituals could be seen in a thick way, which is as the collective awareness of the social community in each villages. On Minangkabau people there are various kinds of death rituals, which gave birth to the same sense of togetherness and responsibility, so that there was a very close bond with each other. Art symbols in the form of lamentations, singing, motion, music, and appearance are contained in various Minangkabau death rituals Keywods: Solidarity, Art, Death Ritual, Minangkabau Minangkabau is a cultural area consisting of nagari, which is characterized by language and custom. The culture system adopted is a matrilineal kinship system, where kinship goes beyond the maternal lineage and has a very strong culture, characterized by thick Islamic teachings. Before the inclusion of Islam the Minangkabau people first embraced animism, dynamism, Hinduism and Buddhism. Phase by phase of the beliefs and religions embraced, there are various forms of death rituals in the nagari community in Minangkabu such as the bakajian ritual, mangapiang kayu, bailau, and ratok bawak, and the song of Shalawat Makah. Ritual "Rituals are a form of ceremony or celebration that relates to several religious beliefs, characterized by special characteristics, which give the rise to noble respect, in the sense of a sacred experience".3 That experience includes everything that is made or used by humans to express their relationship with the highest.
    [Show full text]
  • Makna Simbolik Prosesi Makan Bajamba Dalam Baralek Adat Minangkabau Di Desa Baso Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat
    MAKNA SIMBOLIK PROSESI MAKAN BAJAMBA DALAM BARALEK ADAT MINANGKABAU DI DESA BASO KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh: Ade Syaputra Email: [email protected] Pembimbing: Nova Yohana, S.Sos, M.I.Kom Jurusan Ilmu Komunikasi – Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277 ABSTRACT Makan bajamba procession is one of the traditional culture of Minangkabau society. There are symbolic aspect in makan bajamba procession with special meaning that is represented by clothing, tools used in makan bajamba procession, eating courtesy, figure, to messages in the opening and closing communications (alua) in makan bajamba procession. The purpose of this research was detemining the meaning of symbolic situation, the product of social interaction, and the interpretative of symbolic meaning of makan bajamba procession in custom baralek minangkabau in baso village of distric of agam of west sumatera province. This research used qualitative methode by simbolic interaction approach. Informan of this research is perpetrator makan bajamba , custom figures, and society selected by using purposive technique.. Data collection technique used observation, interview and documentation. The result of research showed that symbolik situation meaning of makan bajamba procession in Baso village consists of physical objects that include clothing and tools used and figures with specific meaning in every part while the social objects from makan bajamba procession consisting of eating courtesy perpetrators makan bajamba, as well as the message content in the opening and closing communications in makan bajamba procession which also has a certain meaning.
    [Show full text]
  • Vol. 12 No. 02, 2019 Page 501-562 © Universitas Negeri Padang
    PRINTED ISSN 1978-6565 ONLINE ISSN - Vol. 12 No. 02, 2019 Published by Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Padang, Indonesia Page 501-562 SONGKET PANDAI SIKEK GAYA DAN FUNGSI Desi Trisnawati 1, Ediantes 2 1 Institut Seni Indonesia Padangpanjang 2 Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padang Panjang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 27118 Email: [email protected] Abstract Tenun songket Pandai Sikek has been known by the public ; tenun Pandai Sikek consists of balapak fabric (tenun fabric with full motif) and bacatua (tenun fabric witc spreadiang motif). The unigue characteristic of its weaving is the motif used namely Mnangkabau motif. Various creativities are done by the craftsmen so tenun Pandai Sikek is always preffered by the consumers. One of them is by packaging tenun songket pandai sikek into souvenirs and combining it with sulaman technique. The making of motif on the fabric of tenun songket pandai sikek is used to be done by pulling out the thread but nowadays the making of motif has been combined with sulaman technigue: the combination of tenun technigue and sulaman tecnigue is the newest innovation done by pandai sikek craftsmen, and its only found on the songket veil not on the other produkts. Motif applied with sulaman technigue is the stylization of the shape of rose and its parts such as leaf, suluak, stem, and flower bloom. There functions of art on tenun songket namely personal function is the craftsmens aesthetics channelled through the creation of songket that’s creative and innovative without limit; fusic function is the use value of a thing or product so it can be used as the ready-used tool and media that features the beauty value of that product; social function is related to personal collection, and desire to have something is the result of someones collection, and desire to have something is the result of someones collective nature.
    [Show full text]
  • Eksistensi Seni Pertunjukan Luambek Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Nagari Kepala Hilalang Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman
    EKSISTENSI SENI PERTUNJUKAN LUAMBEK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT NAGARI KEPALA HILALANG KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN TESIS Oleh: ZAHARA KAMAL NIM. 10723 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan KONSENTRASI SOSIOLOGI / ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011 ABSRTACT Zahara Kamal 2010, Art existence parades Luambek In Societies Social life Nagari Kepala Hilalang district 2 x 11 Kayu Tanam Padang Pariaman's Regencies. This research intent to reveal art existence causal factors parade Luambek in nagari kepala Hilalang's society life and parade meaning Luambek for society. Art existence parades Luambek this was identified from factor internal and external, meanwhile meaning that is contained in the context parade Luambek get bearing with denotatif's meaning and konotatif. This research utilize kualitatif's research method. Methodic data collecting that is utilized is obervasi, interview, and documentation. That data that at gather has to increase trust, acting researcher as instrumental as observational main. To warrant data at probing tech cuddle data by participation prolongation, observing persistence and triangulation. Informan that is chosen is elemental direct the interesting society with art activity parades Luambek. Result observationaling to point out that of internal factor, art existence parades Luambek in societies social life nagari Kepala Hilalang backed up by severally factor which is; Luambek constituting peoples fashioned art, get role in the context nagari’s party or ‘ Alek Pauleh ’ , and gets role and its functioning nagari's society social structure and organization chart Luambek well in construction and also deep management. Meanwhile of external factor exists three factors that adequately is of important escort internal factor, which is builds prestise individual and prestise nagari, increasing goodwill relationship, and builds association taste.
    [Show full text]
  • Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat
    TRADISI BASAPA DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarja Ilmu Sosial dalam Bidang Antropologi OLEH : AFDHAL HALIM 140905091 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERNYATAAN ORIGINAL Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya. Medan , April 2018 Penulis Afdhal Halim Universitas Sumatera Utara ABSTRAK AFDHAL HALIM, 2018. Judul skripsi: Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Skripsi ini terdiri dari 5 BAB, 121 halaman, 14 gambar, 1 bagan, 2 tabel. Penulisan ini berjudul Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi ziarah basapa di Nagari Ulakan yang banyak menjadi perbincangan dikalangan masyarakat khususnya Sumatera barat. mencari kejelasan mengenai perselisiahan faham mengenai boleh atau tidaknya melaksanakan tradisi basapa diantara golongan Islam tradisional dan Islam modern. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode kualitatif. Bagaimna penulis melihat berbagai rangkaian kegiatan dalam tradisi basapa dan mencari maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.
    [Show full text]
  • A Cultural Dance Transition in Process Galombang Indonesia
    THE GALOMBANG OF INDONESIA: A CULTURAL DANCE TRANSITION IN PROCESS GALOMBANG INDONESIA: PROSES TRANSISI TARIAN BUDAYA Nerosti Adnan1 Rahmah Bujang2 Juli a/l Edo3 Abstract The article is based on research towards realizing the first writer’s PhD thesis on the subject of Tarian Galombang Masyarakat Minangkabau: Kajian Kes di Kota Padang (the Changing Galombang Dance of Minangkabau: Case of Kota Padang). The dance form is traditionally performed as an expressive medium in the investiture of a customary leader in Minangkabau society, as in respecting a Penghulu, a leader’s family wedding, accompanying the act of customary bath rites, and alek nagari. Its execution involves upto 20 or more men performing the silat in a style referred to as silek galombang. This article investigates the changes in the dance choreography and function which seem to be bias to the succession into the form as medium for injecting interest in the tourism industri for the area. One very pertinent change is the inclusión of female dancers leading to process of changes in its creative form per movement, floor pattern, props as well as costumery and accessorizings. Yet the customary aesthetic symbolism of the dance form has been maintained in the process strengthening its position of cultural heritage. This paper seeks to enlighten readers on the textual and contextual impact of the changes that has occurred in the dance 1 The first writer is an Indonesian presently pursuing her PhD in Anthropology & Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences, University Malaya. 2 The second writer is the first writer’s Supervisor, presently a Professor at the Department of Malay Arts and Socio-culture, Academy of Malay Studies, University Malaya.
    [Show full text]
  • Faktor-Faktor Penyebab Beralihnya Minat Masyarakat Sungai Geringging Dari Hiburan Tari Piring Ke Organ Tunggal Dalam Acara Baralek
    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BERALIHNYA MINAT MASYARAKAT SUNGAI GERINGGING DARI HIBURAN TARI PIRING KE ORGAN TUNGGAL DALAM ACARA BARALEK Diajukan kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Oleh: Jalil Aripin 07208241005 JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 Live for nothing or die for something Setiap kebetulan pasti ada sebuah rencana Tak perlu menjadi raksasa untuk memiliki hati yang besar Life it's simple, just choose your life and don't look back v HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan kepada : Ama, Abak, Sarah di rumah Nenek di kampung Teta dan Bang Peri KATA PENGANTAR vi Assalamualaikum Wr.Wb. Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya. Berkat izin dariMu akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Kedua Pembimbing, Bapak Drs. A. M. Susilo Pradoko, M.Si. dan Ibu Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. yang selalu sabar dan memacu penulis agar tekun dalam mengerjakan skripsi, serta ketulusan menerima segala pertanyaan penulis di sela kesibukannya. 2. Kedua orang tua tercinta Arifin Juri dan Ratna Juwita atas segala dukungan dan kasih sayangnya serta selalu mengajarkan bagaimana menjadi manusia seutuhnya. 3. Kedua kakak penulis beserta keluarga, bang peri, kak aisyah, teta dan bang doni. Atas bantuan yang tak henti-hentinya kepada penulis. 4. Teman-teman Mr. Joy Band yang tak henti-hentinya survive dalam bermusik di Yogyakarta.
    [Show full text]