PROSES BAKAUA DI LALAN KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

ARTIKEL

Oleh

RIAN YUNIARTI NPM. 09070227

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

1

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PROSES BAKAUA ADAT DI NAGARI LALAN KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

NAMA : RIAN YUNIARTI NPM : 09070227 PROGRAM STUDI : Pendidikan Sosiologi INSTITUSI : SEKOLAH TINGGI KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Padang, Maret 2015

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

( Dr. Zainal Arifin, M.Hum) (Firdaus, M.Si)

2 i 1

PROSES BAKAUA ADAT DI NAGARI LALAN KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

1Rian Yuniarti 2Dr. Zainal Arifin, M.Hum 3Firdaus, M.Si Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Manusia adalah mahluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Dalam adat-istiadat tersebut juga terdapat berbagai tradisi yang dijalankan oleh masyarakat. Tradisi merupakan gambaran sikap dan prilaku manusia yang telah berproses dalam waktu yang lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bakaua adat di Nagari Lalan Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. subjek penelitian ini melalui purposive Sampling data dikumpulkan melalui 1)wawancara 2)observasi. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat. masayarakat yang bertempat tinggal dinagari Lalan. Hasil penelitian menunjunkkan bahwa proses bakaua adat adalah (1).Penentuan hari untuk pelaksanaan bakaua adat, (a) mufakat yang pertama, (b) mufakat kedua, (c) mufakat ketiga (d) mufakat keempat, (2) Persiapan pelaksanaan bakaua adat, (a) membuat undangan, (b) gotong-royong, (c) malam jago-jago, (d) menyembelih kerbau, (e) acara memasak (3) Pelaksanaan bakaua adat, (4) Acara Hiburan, (5) Acara Penutup.

Kata Kunci : Proses bakaua ada

1 Student Education Program sosiologi STKIP PGRI West Sumatra Force 2009 2 Supervisor I and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra 3 Supervisor II and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra

1

2

THE PROSES OF BAKAUA TRADITION AT LALAN VILLAGE, KEC.LUBUK TAROK, KAB.SIJUNJUNG

1Rian Yuniarti 2Zainal Arifin 3Firdaus

Sosisologi Education Program STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

Human is social poeple who always communicate with other people to get their desire, people can not live without other people. There are kinds of tradition which is done by society. Tradition is figure of society’s attitude in long time who are done regulation from old grandmother. The purpose of this research is to know Bakaua tradition at Lalan village,Kec.Lubuk Tarok, Kab.Sijunjung. This research uses qualitative research, design. The research uses purposive sampling to collect the data by doing 1) interview and 2) observation. Informant in this research is the head of society who are at Lalan village. Result of this research explains that there are process of Bakaua tradition such as 1)Know the days to do Bakaua tradition, (a) First speaking, (b) second speaking, (c) Third speaking, (d) Fourth speaking. (2) prepare to do Bakaua tradition, (a) Make invitation letter, (b) Working together, (c) Night care, (d) Cut buffalo, (e) cook. (3) Do Bakaua tradition, (4) Party, (5) Last party.

Key word : Process of Bakaua Tradition

1 Student Education Program sosiologi STKIP PGRI West Sumatra Force 2009 2 Supervisor I and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra 3 Supervisor II and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra

4

PENDAHULUAN bersangkutan. Tradisi memperlihatkan bagaimana anggota masyarakat bertingkah laku, baik dalam Manusia adalah mahluk sosial yang selalu kehidupan yang bersifat duniawai maupun terhadap berkomunikasi dengan manusia lain untuk memenuhi hal-hal yang bersifat goib atau keagamaan (Esten, kebutuhan hidupnya, manusia tidak akan bisa hidup 1992:14). tanpa orang lain. Jadi dalam masyarakat terdapat Jadi antara kebiasaan dengan tradisi merupakan interaksi timbal balik demi tercapainya tujuan yang hal-hal yang saling berkaitan karena suatu kebiasaan mereka harapkan. Masyarakat merupakan sekelompok dapat dikatakan sebagai suatu tradisi apabila manusia yang bertempat tinggal di daerah tertentu dilakukan berulang-ulang kali dan menjadi suatu dalam waktu yang relatif lama, memiliki norma-norma kebiasaan dalam masyarakat yang tidak dapat yang mengatur kehidupannya menuju tujuan yang di ditinggalkan dan sudah menjadi peraturan yang harus cita-citakan bersama dan berregenerasi (beranak dipatuhi dan ditaati serta dilindungi oleh masyarakat. pinak).( Setiadi, 2011:37) Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat Kata masyarakat (sosial) maupun society di ambil yang kemudian dilakukan secara berulang-ulang dari bahasa latin yaitu “socius” yang berarti teman mengenai peristiwa dan suatu hal yang sama yang atau kawan arti tersebut menekankan pertemanan dan diyakini bersama sebagai aturan hidup dan patut persahabatan yang kuat. Pada abad ke 19, pengertian ditaati atau dipatuhi (Sebani,2012:33). mengenai masyarakat di kembangkan menjadi lebih Acara bakaua adat ini berupa upacara syukuran cenderung ke sekelompok atau perkumpulan manusia ke pada Tuhan Yang Maha Esa dan meminta agar dan komunitas yang menjadi wadah pengalaman Tuhan memberikan rezeki yang lebih banyak dari manusia. (Plummer, 2011:24) tahun-tahun sebelumnya dalam hal hasil pertanian. Lubuk Tarok merupakan daerah yang masih kuat Upacara bakaua adat selain bertujuan untuk meminta dengan adat istiadat dan berbagai bentuk tradisi yang agar mendapatkan hasil panen yang lebih banyak, dilaksanakan oleh masyarakat Lubuk Tarok seperti tujuan yang paling utama adalah untuk berterima dalam acara perkawinan membuat makanan khas kasih kepada nenek moyang yang telah menaruko Lubuk Tarok, acara makan goreng ayam. Upacara tanah dan mendoakan beliau agar di beri bakaua adat dan malamang, upacara dalam masa pengampunan, di jauhkan dari siksa kubur dan siksa peralihan manusia (turun mandi), upacara bagi orang api neraka. yang telah meninggal (kematian) seperti acara manigo Tujuan lain dari upacara bakaua adat adalah (3 hari), manujuah hari (7 hari), duo kali 7 hari 2(14 meningkatkan tali silaturrahmi antar sesama, hari), maampek puluah hari (40 hari) dan manyaratui miningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap hari (100 hari), dan peringatan hari-hari besar lainnya Tuhan Yang Maha Esa karena semua orang yang seperti Maulid Nabi, hari Raya Qurban. mengikuti upacara ini di anjurkan memakai pakaian Tradisi adalah kebiasaan turun-temurun kelompok muslim dan khusus bagi kaum perempuan diwajibkan masyarakat berdasarkan nilai budaya bersangkutan, memakai baju kurung yang merupakan baju kebesaran tradisi memperlihatkan bagaimana anggota orang . Berdasarkan penjelasan latar masyarakat bertingkah laku, baik dalam kehidupan belakang di atas maka penulis sangat tertarik untuk yang bersifat duniawi maupun hal-hal yang bersifat meneliti tentang proses bakaua adat di nagari Lalan. gaib dan keagamaan.(Esten, 1991:26). Fungsi tradisi Proses bakaua adat ini penting untuk diteliti karena adalah sebagai suatu organisme spritual yang bakaua adat merupakan acara yang sangat penting memberikan kepada manusia petunjuk dan tuntunan dalam masyarakat dan memiliki arti dan makna terus menerus ke arah pengetahuan kembali yang tersendiri dan memiliki proses yang tersusun secara selalu ingat kepada sang pencipta. sistematis dan jika dalam pelaksanaan bakaua adat Tradisi (bahasa latin :traditio, “diteruskan”) atau tidak mengikuti proses dan prosedur yang ada maka kebiasaan dalam pengertian yang paling sederhana acara bakaua adat tidak akan bisa dilaksanakan. adalah suatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat biasanya dari suatu negara, kebudayaan, TUJUAN waktu atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang Disini penulis membatasi masalah penelitian, diteruskan dari generasi ke generasi baik secara Dimana mengingat luasnya masalah yang tercakup tertulis maupun (sering kali) lisan karena tanpa adanya dalam penulisan ini maka penulis membatasi ini suatu tradisi dapat punah. Tradisi merupakan penelitian ini tentang proses bakaua adat di Nagari gambaran sikap dan prilaku manusia yang telah Lalan Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat “Bagaimana proses bakaua adat di Nagari Lalan sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung” suatu kebiasaan. Tradisi adalah kebiasaan turun-temurun kelompok masyarakat berdasarkan nilai budaya masyarakat yang

5

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Acara bakaua adat ko acara nan pontiang Mendeskripsikan proses Bakaua Adat di Nagari Lalan dalam nagari, mako nyo dalam melaksanaan Kecamatan Lubuk Tarok Kebupaten Sijunjung bakaua adat ko harus sasuai jo jalur dan aturan nan ado, adoan rapek lu, rapek tu dak putuih lo sakali duduak do 4 kali lo rapek METODE PENELITIAN nyo lu baru bisa dilaksanakan bakaua adat ko. kalau ndak mode tu dak ka salasai acara Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober bakaua ko de. 2014. Tempat penelitian ini, di Nagari Lalan Artinya: Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. Acara bakaua adat merupakan acara yang Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif penting dalam nagari, makanya dalam dengan tipe penelitian deskriptif. Informan penelitian melaksanakan bakaua adat harus sesuai adalah Tokoh Masyarakt Nagari Lalan. Informan yang dengan aturan dan jalur yang sudah ada diambil berdasarkan purposive sampling sehingga seperti mengadakan rapat, rapat yang yang menjadi penelitian ini adalah sebanyak 11 orang diadakan tidak cukup satu kali saja tapi 4 kali Tokoh Masyarakat. Pengumpulan data dalam rapat baru acara bakaua adat bisa penelitian ini menggunakan obsevasi dan wawancara dilaksanakan.kalau tidak mengikuti jalur atau mencari data dilapangan dengan membuat catatan seperti itu maka acara bakaua adat tidak akan lapangan sesuai dengan permasalahan yang akan terlaksana dengan baik. diteliti. Senada dengan apa yang disampai oleh bapak Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan Tamrin, bapak Nazwar 48 tahun, monti suku sekunder. Metode pengumpulan data penelitian ini piliang juga menyatakan: adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi, Proses bakaua adat ko banyak, dek karano serta mengunakan analisis data dengan cara banyak tu prosesnyo ado urang yang dak tau pengumpulan data, reduksi data, penyajian data gai, jan kan urang lain urang awak se (display data) dan menarik kesimpulan. Lokasi banyak yang dak tau, makonyo pelajarilah penelitian dilaksanakan di Nagari Lalan Kecamatan proses bakaua adat tu, karano bakaua adat Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. Adapun alasan tanpa proses dak akan lancar do, centang pemilihan lokasi, karena daerah ini merupakan salah parenang. satu daerah yang masyarakatnya masih melaksanakan Artinya: acara bakaua adat, sehingga peneliti tertarik untuk Proses bakaua adat memiliki banyak meneliti bagaimana proses bakaua adat di Nagari rangkaia acara, oleh karena itu ada orang Lalan. Jadwal Penulisan skripsi dilaksanakan pada yang tidak mengetahui proses tersebut, bulan September 2013 sampai bulan Maret 2015. jangankan orang lain masyarakat Lalan saja banyak yang tidak mengerti.makanya HASIL PENELITIAN pelajarilah proses bakaua adat ini, karena bakaua adat tidak akan berjalan dengan Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian lancar tanpa adanya proses yang baik. yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber bapak Tamrin dan bapak Nazwar acara bakaua daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Proses adat memiliki rangkaian atau susunan acara yang bakaua adat adat yaitu: tidak boleh ditinggalkan salah satu dari acara tersebut karena kalau hal itu terjadi akan berakibat fatal dalam masyarakat. Adapun 1. Penentuan Hari Pelaksanaan Bakaua Adat. rangkaian acara bakaua adat adalah sebagai berikut: Dalam prosesi bakaua adat terdapat banyak rangkaian acara yang tersusun dan 1. Rapat Pertama terlaksana secara sistematis, mulai dari acara Rapat pertama ini diadakan penentuan hari pelaksanaan bakaua adat seperti ketika masyarakat akan turun kesawah, sekitar acara rapat mencari kesepakatan untuk bakaua sebulan sebelum acara bakaua adat dilaksanakan, adat, acara persiapan pelaksanaan bakaua adat rapat ini bertujuan mencari mufakat untuk seperti membuat undangan untuk para tamu, mencari hari untuk bakaua adat. Mufakat atau acara gotong-royong, menyembelih kerbau, acara rapat yang pertama ini diikuti oleh ampek jinih pelaksanaan bakaua adat atau acara puncak, acara limo jo nan tuo maksudnya empat orang penghulu hiburan sampai acara penutupan bakaua adat. dan satu rajo bujang. Adapun empat penghulu Sebagaimana disampaikan oleh bapak Tamrin 46 disini adalah Penghulu dari masing-masing suku tahun,penghulu suku malayu. yang ada di Nagari Lalan yaitu suku Melayu, suku Piliang, suku Sumani dan suku Caniago. Sedangkan tempat yang digunakan untuk

6

melaksanakan rapat ini adalah di kantor wali beserta kopak ambainya, rajo bujang, ninik Nagari Lalan. Sebagimana disampaikan oleh mamak masing-masing suku yang ada di Nagari bapak Kaharudin 52 tahun, Penghulu suku Lalan dan cucu kemenakan serta bundo Sumani kanduang dalam Nagari Lalan serta rapat ini Mufakat ko diadoan di kantua wali nagari diadakan seminggu setelah rapat kedua selesai. lalan, tujuan dari mufakat ko untuak Mufakat ini diadakan dikantor wali Nagari mancari kato sapakaik untuak Lalan, tujuan dari rapat ini adalah untuk malaksanakan bakaua adaik sedangakan membicarakan dana atau biaya yang diperlukan urang yang terlibat yang inyo-inyo se dalam acara bakaua adat seperti dana atau biaya barunyo ma. untuk membeli kerbau, biaya untuk kesenian Artinya: atau malam jago-jago serta biaya-biaya lain Mufakat ini diadakan dikantor wali Nagari yang diperlukan dalam acara bakaua adat. Lalan, tujuan dari mufakat ini adalah untuk Seperti yang diungkapkan oleh bapak Sudirman mencari kesepakatan untuk mengadakan 50 tahun, suku caniago acara bakaua adat sedangkan orang yang Dalam rapek ko nan manjadi inti rapek terlibat adalah orang-orang yang penting adolah tentang mancari piti untuak saja. dana, karano dana yang dipagunoan 2. Rapat Kedua banyak dana untuak bali kabau, untuak Rapat yang kedua ini juga diadakan di malam jago-jago dan biaya nan ketek- kantor wali Nagari Lalan dan seminggu ketek lainnyo. setelah rapat yang pertama. Pokok Artinya: pembahasan dalam rapat yang kedua ini masih Dalam rapat ini yang menjadi inti tentang mufakat penentuan hari untuk bakaua pembahasan adalah tentang mencari adat. Dalam rapat ini anggota rapatnya dana karena dana yang dibutuhkan semakin bertambah banyak dalam artian selain dalam acara bakaua adat banyak seperti diiukuti oleh ampek jinih dan rajo bujang juga dana untuk beli kerbau, dana untuk dihadiri oleh kopak ambai. Adapun yang malam jago-jago dan dana-dan tidak dimaksud dengan kopak ambai adalah orang terduga lainnya. yang berkedudukan dibawah Penghulu atau kedudukannya lebih rendah dari Penghulu, 4. Rapat Keempat yang termasuk kopak ambai adalah monti, Rapat atau mufakat yang keempat ini masih dubalang dan panito. Penghulu barasal dari diadakan di kantor wali Nagari Lalan dan kata pangka dan hulu pangka artinya dilaksanakan tiga atau lima hari setelah rapat keselamatan dan hulu kebenaran, pangkal dan yang ketiga dilaksanakan, anggota rapatnya juga hulu adalah sama-sama penting, maka bertambah banyak selain Penghulu beserta kopak keselamatan anak kemenakan terletak pada ambai, rajo bujang, ninik mamak, cucu Penghulu dan begitu juga dengan keselamatan kemenakan dan bundo kanduang juga dihadiri masyarakat banyak. Monti adalah hubungan oleh tokoh masyarakat. Dalam rapat ini ada acara urat antara Penghulu dengan rajo artinya memilih jonang dan tuo jonang, yang memilih orang yang menghubungkan antara Penghulu jonang adalah ninik mamak dari masing-masing dengan rajo. Sedangkan Dubalang adalah sukunya, sedangkan tuo jonang dipilih oleh pagar yang kokoh untuk memelihara cucu seluruh anggota rapat, memilih suara terbanyak kemenakan didalam sukunya serta pemagar artinya tuo jonang ini dipilh melalui musyawarah adat dan pusaka, sifatnya gagah dan berani dan kesepakatan bersama seluruh anggota rapat. menegakkan kebenaran. Pandito (malin) Selain memilih jonang dan tuo jonang, dalam adalah pelita atau penderang didalam sukunya rapat ini juga ada acara gatok siriah atau makan atau sering disebut palito yang akan sirih, acara ini bertujuan untuk menyerahkan keris menerangi pemakaian syarak yang disesuaikan kepada tuo jonang, keris ini diserahkan oleh dengan adat dan undang, pandito menjadi Penghulu. Penyerahan keris dalam acara bakaua contoh teladan bagi anak cucu dan kemenakan adat berarti menyerahkan mandad atau hak kuasa dalam sukunya serta bagi masyarakat banyak. kepada tuo jonang, hak kuasa disini maksudnya Untuk lebih jelasnya berikut tabel nama-nama tuo jonang yang berkuasa dalam acara bakaua Penghulu dan para kopak ambainya dari adat. Selain memilih jonang dan tuo jonang masing-masing suku. dalam rapat ini juga bertujuan mencari mufakat untuk membeli kerbau, seperti siapa yang akan 3. Rapat Ketiga pergi membeli kerbau, anggaran dana untuk Dalam rapat yang ketiga ini orang yang membeli kerbau, biasanya kerbau dibeli oleh dua mengikuti rapat atau anggota rapatnya semakin orang perwakilan dari masing-masing suku, dua banyak dari rapat yang pertama dan rapat yang oarang dari suku Melayu, dua orang dari suku kedua. Rapat ini dihadiri oleh ampat Penghulu Piliang, dua dari suku Sumani dan dua orang dari

7

suku Caniago. Uang yang digunakan untuk disiapkan seperti mempersiapkan acara panjat membeli kerbau menggunakan uang khas ninik pinang, membersihkan tempat untuk bakaua mamak. Pembelian kerbau paling lambat empat dan hal-hal lain yang di anggap perlu, gotong- hari sebelum acara bakaua adat dilaksanakan. royong dilaksanakan diarena bakaua adat yaitu dilapangan sepak Bola Lalan sampai jam lima 2. Persiapan Pelaksanaan Bakaua Adat. sore. 1. Membuat Undangan. 3. Malam Bajago-jago Setelah acara rapat dan mufakat selesai Pada malam harinya sekitar jam delapan dilanjutkan dengan membuat undangan untuk malam diadakan acara malam bajago-jago para tamu seperti undangan untuk bupati, untuk dalam acara ini akan di adakan kesenian anak camat dan untuk para tamu lainnya. Undangan nagari seperti , ,rabab dan tari piring. dibuat atas nama ninik mamak dan karapatan Acara ini bertujuan untuk memeriahkan dan adat nagari (KAN) dan yang membuat undangan lebih mengingatkan dan menekankan kepada adalah wali nagari, biasanya undangan dibuat masyarakat banyak bahwa esok hari akan ada tiga atau empat hari sebelum acara bakaua adat upacara yang sangat penting bagi masyarakat, dilaksanakn. Setalah undangan selesai dibuat selain itu juga mengingatkan kita pada kesenian undangan tersebut diantarkan atau diberikan oleh yang ada didaerah kita agar tidak luntur dan sekretaris nagari atau langsung wali nagari yang hilang seiring berkembangnya waktu. Acara memberikan lansung kepada orang yang malam bagajo-jagoini rentan dengan keributan, bersangkutan. . Seperti yang di ungkapkan oleh oleh karena itu semua lapisan masyarakat wajib bapak Nonda 45 tahun, pandito suku melayu menjaga keamanan terutama kepada tokoh Undangan dibuek untuak pak bupati, pak pemuda agar tidak terjadi hal yang tidak camat dan tamu-tamu nan lain,undangan diinginkan seperti berkelahi, minum-minuman ko dibuek dek pak wali awak atau ketua keras dan kejadian yang tidak terpuji lainnya. KAN,siap tu diagian dek sekretaris nagari Acara jago-jago ini dilaksanakan sampai subuh atau pak wali langsuang yang maantaan atau sekitar jam lima pagi. Selain itu acara undangan tu. malam jago-jago ini bertujuan menentukan siapa Artinya: yang akan menyembelih kerbau, berapa harga Undangan dibuat untuk mengundang daging dan bagaimana cara pembagiannya, bapak bupati, bapak camat dan tamu-tamu biasanya dalam acara bakaua adat yang yang lain, undangan ini dibuat oleh menyembelih kerbau adalah salah seorang dari bapak wali nagari atau ketua KAN, panito atau ninik mamak dalam suku yang ada di setelah undangan selesai langsung Nagari Lalan, sedangkan harga yang dipatok diantarkan oleh sekretaris nagari atau sama dengan harga daging dipasar yaitu berkisar bapak wali nagari. delapan puluh ribu rupiah sampai seratus ribu 2. Gotong-royong rupiah perkilonya. Sehari sebelum acara bakaua adat dilaksanakan tepatnya pada hari minggu 4. Penyembelihan kerbau diadakan acara gotong-royong bersama Setelah melaksanakan shalat subuh sekitar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan jam lima tibalah saatnya untuk acara dalam acara bakaua adat, seperti membuat penyembelihan kerbau oleh panito atau salah podok-pondok (tueg-tueg). tueg-tueg merupakan seorang ninik mamak, penyembelihan ini pondok-pondok yang dibuat menggunakan kayu dilaksanakan ditepi sungai dengan alasan supaya dan atapnya terbuat dari daun kelapa. Pondok mudah membersihkan daging tersebut, setelah akan dibuat dalam empat segi. Dalam pembuatan penyembelihan selesai maka daging dibagi-bagi pondok-pondok akan dibedakan pondok mana dan dionggokkan untuk masing-masing suku, yang untuk para petinggi-petinggi adat seperti daging untuk suku Malayu diberikan kepada ninik penghulu, ninik mamak, alim ulama, cadiak mamak suku Melayu, daging untuk suku Piliang pandai serta bundo kanduang, selanjutnya diberikan juga kepada ninik mamak suku Piliang pondok-pondok untuk para petinggi nagari dan begitu juga dengan suku Sumani dan suku seperti wali nagari, sekretaris nagari, kepala Caniago. Selain daging yang dibagi-bagikan ada jorong dan para staf nagari, terus akan dibuat juga daging yang dilelang seperti bagian kaki, pondok-pondok untuk para tamu dan undangan tangan, tulang rawan, hati, jantung dan sagalo seperti bupati, camat wali nagari dan kepala pakaro dalam. Dalam leleng ini harga yang jorong dari nagari lain dan terakir dibuat dipatok atau harga yang ditentukan paling rendah pondok-pondok untuk masyarakat biasa dan sekitar lima puluh ribu, dalam lelang ini ada yang didepan masing-masing tempat duduk tadi terjual sampai tiga ratus ribu perbagiannya dan ditancapkan papan namanya. Selain membuat pondok juga ada persiapan lain yang perlu

8

uang hasil lelang tersebut menjadi hak milik ninik antar masyarakat, tidak ada kesalahpahaman lagi, mamak atau masuk dalam khas ninik mamak. artinya sudah bersama-sama dalam mengerjakan Setelah acara lelang selesai maka sekarang segala sesuatu yang ada dalam masyarakat tersebut, ninik mamak yang menjalankan tugasnya yaitu maka akan di sembelih seekor kerbau. membagikan daging kepada cucu kemenakannya Acara di lanjutkan dengan makan bajamba atau masing-masing. Cara pembayaran daging ini dijamu. Dalam makan bajamba ini ada aturan dan dilakukan dengan cara menyicil atau diangsur adap nya, tidak boleh siapa yang sudah lapar bisa kepada ninik mamak dalam waktu paling lama langsung makan, makanan tersebut akan dibagikan satu bulan, jika dalam waktu yang ditetapkan oleh jonang ke masing-masing orang tapi belum boleh hutang belum juga lunas maka ninik mamak yang di ganggu sebelum ada kesepakatan terlebih dahulu, membayar kekurangannya terlebih dahulu, jika jika sudah ada kesepakatan baru di mulai saling balas sudah punya uang cucu kemenakan nanti pasambahan makan di antara orang yang berhak mengganti uang ninik mamaknya. Selain daging seperti ninik mamak, setelah itu baru acara makan yang dilelang dan dibagikan kepada cucu dimulai. kemenakan ada daging yang disediakan untuk dimasak oleh bundo kandung yang nantinya akan dimakan oleh orang-orang yang ikut dalam 3. Acara Hiburan penyembelihan kerbau. 5. Masak Daging Kerbau Acara hiburan disini yaitu acara panjat pinang. Panjat pinang adalah salah satu lomba tradisional yang Setelah pembagian daging selesai maka populer pada perayaan seperti perayaan kemerdekaan, sekarang saatnya bundo kandung menjalankan perkawinan dan acara bakaua adat pada masyarakat tugasnya yaitu memasak daging yang telah Lalan. Dalam acara panjat pinang sebuah pohon disiapkan, acara masak ini diadakan disalah satu pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh surau yang ada di Nagari Lalan dan yang ikut pelumas atau oli disiapkan oleh panitia perlombaan. memasak semua bundo kandung dari masing- Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai masing suku. Setalah daging kerbau tadi selesai hadiah menarik. seperti sabun mandi, sabun cuci, dimasak maka saatnya makan bersama disurau sandal jepit, kaos, rokok, makanan-makanan ringan, sekitar jam sepuluh atau jam sebelas siang dan lembaran uang bahkan ada yang hadiah besar seperti yang ikut dalam acara makan bersama disini mejik com,lembaran uang seratus ribu dan lain-lain. adalah para Penghulu beserta kopak ambainya, Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah- para jonang dan tuo jonang serta ninik mamak hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon dari masing-masing suku. pinang. Acara ini di ikuti oleh kaum laki-laki yaitu para 3.Pelaksanaan Bakaua Adat. remaja dan tokoh pemuda yang beranggotakan lima orang atau enam orang dari masing-masing kelompok, Setelah shalat zuhur sekitar jam dua tibalah bagi siapa yang berhasil sampai ke puncak pinang saatnya melaksanakan acara yang ditunggu-tunggu dengan selamat, maka mereka berhak mendapatkan oleh semua masyarakat atau acara puncaknya yaitu hadiah tersebut setelah itu di bagikan kepada semua acara bakaua adat, acara dilaksakan ditempat yang angggota kelompoknya. Acara ini berlangsung sempai telah disediakan yaitu dilapangan bola kaki Lalan. sere sekitar jam lima atau jam enam sore. Setelah pemberian kata sambutan selesai sekang saatnya untuk melakukan doa bersama, dalam pembacaan doa ini bertujuan mengucap syukur, 4. Acara Penutup. membaca talak bala, memasang kaua. Mamasang kaua atau bernazar adalah berjanji atau membuat Sekitar jam delapan malam saatnya acara nazar, dimana nazar tersebut berisikan jika hasil jika penutupan yang diadakan disurau, semua orang yang masyarakat aman tentram dan damai dalam artian alah terlibat dalam persiapan bakaua adat hadir dalam sairing sajalan maka akan di adakan bakaua adat. acara penutupan ini. Acara ini bertujuan untuk makan Dalam bahasa adatnya Takalo aie ka dikaruah, takalo bersama setelah acara bakaua adat selesai antiang ka dipatah, takalo batu ka dibaliak, pasang dilaksanakan, sering disebut makan kapalo kabau niek jo nazar. Artinya sebelum masyarakat mulai atau kepala kerbau selain itu acara penutupan ini juga turun kesawah, maka masyarakat berniat dan berjanji bertujuan untuk menyerahkan uang yang didapat oleh kalau pintak lai buliah, kaua lai baambun kok padi lai ninik mamak dari cucu kemenakannya dari hasil manjadi sarato jo buah-buahan, cucuang kamanakan penjualan daging kerbau kepada penghulu. dalam nagari lai saiyo satido, sauku sakato kok ka Selain itu acara ini bertujuan untuk bukik samo mandaki, kok ka lurah samo manurun kok mengembalikan keris yang telah diserahkan kepada mudiak sontak gala kok ka ilie sa angkua dayuang. tuo jonang kepada penghulu serta bertujuan untuk Artinya jika dalam masyarakat tersebut semua yang di berterimakasih dan bersyukur atau mengadakan doa inginkan tercapai,tercipta hubungan yang harmonis selamat karena dalam melaksanakan acara bakaua

9

adat semua yang direncanakan berjalan dengan baik DAFTAR PUSTAKA dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan mengucap bersyukur kepada Allah SWT. Elly M. Setiadi &Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala KESIMPULAN Permasalahan Sosial, Teori, Aplikasi dan Pemecahannya.Jakarta:Prenada Media Berdasarkan temuan penulis dan pembahasan Group. yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses bakaua adat di Nagari Lalan Kecamatan Lubuk Tarok Mursal, Esten. 1999. Desentralisasi Kebudayaan. Kabupaten Sijunjung. Bandung: Angkara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Plummer, Ken. 2011. Sosisologi:the basic.Jakarta: yang telah penulis kerjakan maka dapat diambil Rajawali Perss. kesimpulan sebagai berikut: proses bakaua adat Sebani, Beni Ahmad. 2012. Pendidikan Agama. CV dinagari lalan (1) Tahap persiapan (mufakat pertama, Pustaka Setia: Bandung. mufakat dua, mufakat ketiga dan mupakat keempat, membuat dan menyebarkan undangan, gotong royong, malam jago-jago dan penyembelihan kerbau serta acara masak-masak ) (2) Acara puncak, (3) Acara hiburan, (4) Acara penutup.

SARAN

Saran dari penulis berdasarkan data yang ditemukan dilapangan yaitu agar dalam melaksanakan bakaua adat lebih menggali lagi proses bakaua adat 48 secara rinci dan menggali lagi makna dari memotong kerbau dalam acara bakaua adat, jangan hanya tau memakannya saja tapi juga tau makna kegiatan tersebut, selain itu agar masyarakat berpakaian sebagaimana layaknya seorang muslim yaitu pakaian yang sopan dan menutup aurat. Agar masyarakat lebih menghargai lagi jasa nenek moyang, bukan hanya pada saat acara bakaua adat tapi juga di hari lain dengan cara mengelolah dan menggarap lahan dengan baik dan benar. Selain itu agar dalam masyarakat tidak ada lagi perpecahan dan perselisihan tapi menegakkan persatuan dan kesatuan atau kedamaian dalam masyarakat. Agar kesenian yang digunakan dalam acara bakaua adat lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi agar tidak luntur dan semakin menyemarakkan nagari, selain itu saran penulis janganlah menilai seseorang dari luar atau penampilannya saja tapi nilailah seseorang dari hatinya dan yang terpenting adalah masyarakat lebih bersyukur lagi kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki kepada kita.

PENUTUP

Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul “Proses Bakaua Adat dinagari Lalan Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung” Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing serta penguji yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini.