Anggel Retno Saputro
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
The Function of Pastry Division
THE RESPONSIBILITIES, STRENGTHS, AND WEAKNESSES OF KITCHEN SECTION AT SAHID JAYA HOTEL SOLO FINAL PROJECT Submitted as a partial requirements to obtaining a degree In English Diploma Program Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University By: Danar Rizki Wicaksono C9306023 ENGLISH DIPLOMA PROGRAM LETTERS AND FINE ARTS FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY S U R A K A R T A 2010 i APPROVAL OF SUPERVISOR Approved to be examined before the Board of Examiners, English Diploma Program Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University Final Project Report: The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo Name : Danar Rizki Wicaksono NIM : C 9306023 Supervisor, Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism NIP. 196305301990032001 ii APPROVAL OF BOARD EXAMINERS Accepted and approved by the Board of Examiners, English Diploma Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University Title : The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo Name : Danar Rizki Wicaksono NIM : C9306023 Examination date : February 10th 2010 The Board of Examiners 1. Dra. Susilorini, MA (.……………… ) Chair Person NIP.19650601199202002 2. M. Taufiq Al Makmun, SS, MA (………………..) Secretary NIP.197806272005011003 3. Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism (………………. ) Main Examiner NIP.196305301990032001 Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University Dean Drs. Sudarno, MA NIP. 195303141985061001 iii PREFACE In this special occasion, I would like to say the deepest thanks to Allah SWT who has given me power, spirit, and everything in finishing this Final Project and I would like to inform the readers that this Final Project entitled “The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo” contains detailed information about the job description of Kitchen Section and the responsibilities, strengths, and weaknesses of Kitchen Section in Sahid Jaya Hotel Solo. -
UWS Academic Portal Islamic Religion and Death Metal Music in Indonesia
UWS Academic Portal Islamic religion and death metal music in Indonesia James, Kieran; Walsh, Rex John Published in: Journal of Popular Music Studies DOI: 10.1525/jpms.2018.200007 Published: 30/09/2018 Document Version Peer reviewed version Link to publication on the UWS Academic Portal Citation for published version (APA): James, K., & Walsh, R. J. (2018). Islamic religion and death metal music in Indonesia. Journal of Popular Music Studies, 30(3), 129-152. https://doi.org/10.1525/jpms.2018.200007 General rights Copyright and moral rights for the publications made accessible in the UWS Academic Portal are retained by the authors and/or other copyright owners and it is a condition of accessing publications that users recognise and abide by the legal requirements associated with these rights. Take down policy If you believe that this document breaches copyright please contact [email protected] providing details, and we will remove access to the work immediately and investigate your claim. Download date: 23 Sep 2021 "This is the peer reviewed version of the following article: James, K. and Walsh, R. (2018) Islamic religion and death metal music in Indonesia - Part 1. Journal of Popular Music Studies. Vol. 30(3), pp. XX which has been published in final form at [Link to final article using the DOI]. This article may be used for non-commercial purposes in accordance with Wiley Terms and Conditions for Use of Self-Archived Versions." https://authorservices.wiley.com/author-resources/Journal-Authors/licensing/self-archiving.html To be completed on publication. Islamic Religion and Death Metal Music in Indonesia: Part 1 Abstract The Bandung (Indonesia) Death Metal scene is known for its secular orientation whereby religion and religious belief are viewed as private matters which should be restricted to the private realm. -
Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Burgerkill Gambar 1.1 Foto personil Burgerkill Sumber : fanspage facebook burgerkillofficial Burgerkill yang berdiri sejak tahun 1995. Pada awalnya band ini terbentuk dari anak- anak SMA yaitu Eben dan Kimung sebelum menjadi Burgerkill, Eben dan Kimung sempat membuat band bernama Morning Crew, yang sayangnya tidak sempat bertahan lama. Sampai akhirnya Kimung mengajak dua temannya, yaitu Ivan (vokal) dan Kudung (drum). Inilah formasi perdana Burgerkill. Lewat formasi ini, sempat rajin tampil dalam acara Hardcore di Ibukota, Jakarta.Posisi Kudung digantikan oleh Toto, yang sebelumnya main di Analvomit. Banyak perubahan terjadi dalam band ini, selain akhirnya mereka memutuskan keluar dari Sony Music, beberapa minggu sebelum album ini dirilis, sang vokalis, Ivan, menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit yang telah cukup lama menggrogoti tubuhnya, termasuk dalam proses rekaman album ini, daya tahan tubuhnya mulai melemah. Dalam kondisi duka ini, rencana untuk launching harus tetap berjalan, sehingga Yadi dari Motordead dipilih sebagai vokalis sementara untuk menggantikan peran almarhum Ivan. Pada momen ini pula, Abah Andris kembali menjadi seorang Drummer dan posisi bassist akhirnya pindah ke tangan Ramdan.Untuk posisi vokalis pengganti Ivan, mereka sempat mengadakan audisi, dan akhirnya terpilihlah Vicky dari Heaven Fall, yang sampai sekarang masih bertindak sebagai vokalis Burgerkill. Melalui sebuah status di facebook official fanpage Burgerkill, terdengar kabar bahwa metal asal Bandung, ini tidak lagi diperkuat oleh Abah Andris. Dalam rilis yang disebarkan oleh Burgerkill, tidak disebutkan secara spesifik apa hal yang membuat Abah Andris tidak menjadi personil mereka lagi. Setelah Abah Andris keluar, ada dua sosok yang dipastikan bakal menggantikan Abah Andris. -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam budaya dan suku bangsa, keanekaragaman budaya inilah yang membuat bangsa indonesia bersatu. Dari setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, pada era modern seperti saat sekarang yang diikuti dengan perkembangan teknologi, kebudayaan Indonesia pun mengalami pembauran, dengan mudah budaya luar masuk dan mempengaruhi „kemurnian‟ budaya Indonesia. Akan tetapi tidak jarang ada beberapa kebudayaan luar yang tidak bisa diterima. Kebudayaan bisa berbagai macam bentuknya, seperti seni, religi, dan gaya hidup. Musik dan fesyen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur dari budaya. Musik dan fesyen cenderung berubah mengikuti perkembangan jamannya dan keduanya saling berhubungan, maksudnya, musik dapat mempengaruhi perkembangan fesyen pada jamannya. Begitu juga sebaliknya dengan fesyen. Black metal merupakan salah satu subgenre musik dari Eropa yang juga memberikan pengaruhnya di Indonesia. Selain bidang musik, black metal juga mempengaruhi fesyen sebagai identitas. Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki keberagaman subkultur didalam tatanan masyarakatnya. Subkultur black metal yang didalamnya terdapat pemain dan penikmat musik black metal mulai tumbuh diantara subkultur yang lain seperti subkultur punk, skinhead, dan subkultur-subkultur lainnya. Kaum muda yang berada di dalam lingkaran subkultur masyarakat merupakan elemen yang paling mudah terpengaruh oleh budaya itu sendiri baik budaya dari luar maupun dari dalam. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan 1 pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dan pendidikan nonformal yang berasal dari pergaulan dan arus informasi yang semakin cepat dewasa ini. Belakangan fungsi fesyen sudah mulai bergeser dari fungsi utamanya. Semula fesyen hanya sebagai kebutuhan manusia, sekarang fesyen memiliki fungsi lain, yakni sebagai media komunikasi. Maksudnya, mulai dari status sosial dan pekerjaan bisa dilihat dari fesyen yang dipakai seseorang. -
Db:Scanner (Band)"Stephan O'mallie"@En"Maurycy "Mauser" Stefanowicz"@En "Wildeþrýð"@En Db:Nihilist (Band) "Dave Edwards"@En "Ashish Kumar"@Endb:Krieg (Band) "W.D
db:Amalie_Bruun "Dominik Immler"@en "Frater D."@en * Gunnar* Egill Þór* Birkir* Hafþór* Næturfrost "Simon O'Laoghaire"@en db:Kimmo_Heikkinen "Uri Zelcha"@en db:1349_(band) db:Dan-Ola_Persson "Itzik Levy"@en db:The_Kovenant "Zorugelion"@en "Derek MacAmhlaigh"@en db:Lord_Morbivod db:Zonata "Goran Paleka"@en "Johan Elving"@en "Damir Adžić"@en "Ines Tančeva"@en db:Alan_Averill "Elvorn"@en "Enrique Zúñiga Gomez"@en "Nick Oakes"@en db:Marcela_Bovio "Frank Calleja"@en "Miroslav Branković"@en "Maxime Aneca - Guitar"@en "*Lex Icon*Pzy-Clone*Hellhammer*Angel*Sverd"@en db:Alejandro_Mill%C3%A1n Ines Tan?eva "Cremator , Fermentor"@en Alejandro Díaz "MasterMike"@en "Maria "Tristessa" Kolokouri"@en "Martijn Peters"@en "Ivan Vasić"@en "Filip Letinić"@en "Eduardo Falaschi"@en A. db:Viathyn Bart Teetaert - Vocals "Lior Mizrachi"@en "Nikola Mijić"@en "Loke Svarteld"@en "Koen De Croo - Bass"@en "Chris Brincat"@en "Duke"@en db:The_Kovenant "Demian Tiguez"@en "*Tomislav Crnkovic*Dave Crnkovic*Jacob Wright*Alex Kot"@en "Fermentor Cremator , Fermentor"@en db:Lori_Linstruth Ivan Kutija "César Talarico"@en "Eden Rabin"@en db:Alex_Losbäck "Artyom"@en "Sami Bachar"@en "Marchozelos"@en "Morten"@en "* Wagner Lamounier* Roberto Raffan* Jairo Guedz* Max Cavalera* Igor Cavalera* Jean Dolabella"@en Lazar Zec - Guitar "Dave Hampton"@en "Wellu Koskinen"@en "VnoM"@en db:Sabbat_(Japanese_band) "* Christofer Johnsson* Thomas Vikström* Johan Koleberg* Nalle "Grizzly" Påhlsson* Christian Vidal* Lori Lewis"@en db:Arjen_Anthony_Lucassen "Mića Kovačević"@en "Roberto Raffan"@en db:Memnock db:Henrik_Carlsson db:Throllmas "Lazar Zec - Guitar"@en "Chris Calavrias"@enEric Hazebroek "Mathias"* PauloSchlegl"@en Jr.* Andreas Kisser* Derrick Green* Eloy Casagrande"@en"Yatziv Caspi"@en "Erkki Silvennoinen"@en "Gaahnt, Nattulv, Bahznar, Dermorh"@en "Marco Cecconi"@en Antti Kilpi "Gezol"@en Koen De Croo - Bass Elizabeth Toriser "Ze'ev Tananboim"@en db:Jukka_Kolehmainen J. -
Esther Clinton CV
Esther A. Clinton Department of Popular Culture School of Cultural and Critical Studies 346 Shatzel Hall Bowling Green State University Bowling Green, OH 43403-0190 (419) 372-8204 [email protected] EDUCATION 2005 Ph.D. Folklore Indiana University, Bloomington, IN Dissertation: Tales Online: Lessons for the Field of Folklore Minor: Old English and German Philology 1997 M.A. Folklore Indiana University, Bloomington, IN M.A. Exam Passed with Distinction Coursework included Old English and Old Norse language and literature, folklore and literature, mythology, cosmology, Classical Greek and Roman popular culture, teaching folklore, folkloristics, fieldwork, genre studies, and performance theory 1994 B.A. (No majors) Hampshire College, Amherst, MA Division III (senior thesis) title: “Demon or Trickster: Satan in the Old English Genesis.” Coursework included Old English language and literature, Arthurian literature, comparative folklore, anthropology, European history, Mayan culture, and Biblical studies PROFESSIONAL ACADEMIC EXPERIENCE BGSU FACULTY POSITIONS 2011-present Adjunct Professor Department of Popular Culture 2010-2011 Visiting Assistant Professor Department of Popular Culture 2008-2010 Adjunct Professor Department of Popular Culture 2006-2008 Visiting Assistant Professor Department of Popular Culture OTHER FACULTY POSITIONS Fall 2004 – Adjunct Instructor LEAP (Learn English for Academic Purposes, ESL Summer 2006 program, Marshall University, Huntington, WV). Fall 2004- Adjunct Instructor General Education, W. Virginia State University, Fall 2005 HBU in Institute, WV. Spring 2003 Full-time Instructor English, Hudson County Community College, Jersey City, NJ. Fall 2002 Adjunct Instructor English, Hudson County Community College. Fall 2002 Adjunct Instructor English, Bergen County Community College, Paramus, NJ. Fall 1998- Adjunct Instructor Anthropology, Indiana University – Purdue Uni- Summer 2001 versity, Indianapolis, IN. -
The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene
Instructions for authors, subscriptions and further details: http://mcs.hipatiapress.com The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene Hinhin Agung Daryana1, Aquarini Priyatna1 & Raden Muhammad Mulyadi1 Universitas Padjadjaran Date of publication: June 21st, 2020 Edition period: June 2020 - October 2020 To cite this article: Agung Daryana, H., Priyatna, A. & Muhammad, R. (2020). The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene. Masculinities and Social Change,9(2), 148-173. doi: 10.17583/MCS.2020.5020 To link this article: http://doi.org/10.17583/MCS.2020.5020 PLEASE SCROLL DOWN FOR ARTICLE The terms and conditions of use are related to the Open Journal System and to Creative Commons Attribution License (CC-BY). MCS – Masculinities and Social Change Vol. 9 No. 2 June 2020 pp. 148-173 The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene Hinhin Agung Daryana Aquarini Priyatna Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran Raden Muhamad Mulyadi Universitas Padjadjaran Abstract The global metal scene has long provided narratives and methods for solving issues of masculinities since in their particular environment in the music industry, and they are generally considered masculine. This article explores the stereotypical construction of masculinities in the Bandung metal music scene. This analysis is based on in-depth interviews with Bandung professional metal male musicians who are aged 39-44 years old and are married. This investigation examines how these metal musicians negotiate alternative masculinities in various contexts, taking into account the predominantly Muslim culture in Indonesia. Using an ethnographic approach and borrowing from Millett's concepts of temperament, role, and status, this paper argues that metal music performers, who are generally considered hypermasculine, do not display the same construction when performing their functions in the family. -
Sejarah Musik 2
Sejarah Musik 2 Disusun oleh : Dahlan Taher, M.Si. PENDIDIKAN SENI MUSIK UNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI 2009 Pengantar Diktat ini merupakan panduan bagi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah Sejarah musik. Oleh karena itu, diktat ini bukanlah satu-satunya sumber materi yang dibaca oleh mahasiswa. Selain buku teks yang ditetapkan, mahasiswa wajib menambah wawasannya dari berbagai sumber yang dapat diperoleh baik berupa cetakan (printed matter) maupun media internet. Tujuan dari mata kuliah sejarah musik adalah agar mahasiswa : 1. Dapat memahami dan menjelaskan urutan periodesasi musik dalam rentang sejarah. 2. Mengenal tokoh-tokoh musik pada tiap periodesasi dan dapat menjelaskan pengaruh tokoh-tokoh tersebut bagi perkembangan musik pada jamannya. 3. Mengerti dan dapat menjelaskan karakteristik musik pada tiap-tiap periodesasi musik. 4. Mengetahui karakteristik komposisi musik pada tiap-tiap era dan perkembangannya. 5. Mengetahui dan dapat menjelaskan kejadian bersejarah yang terjadi diluar musik, yang mempengaruhi bidang seni musik. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Suwarta Zebua, M. Pd. atas waktu serta masukan-masukan untuk menyempurnakan diktat ini. Dan atas masukan beliau pula maka beberapa materi yang tidak bisa termuat dalam diktat ini dapat diakses lewat besmart.uny.ac.id dengan kata sandi : concerto. Semoga melalui panduan diktat ini, mahasiswa dapat terbantu untuk mendapatkan informasi yang seluas-luasnya. Yogyakarta, 20 Januari 2009 Dahlan Taher, M. Si. Daftar Isi Pengantar ..................................................................................................................... -
Pesan Dakwah Band Metal Burgerkill Dalam Lagu Tiga Titik
PESAN DAKWAH BAND METAL BURGERKILL DALAM LAGU TIGA TITIK HITAM (ANALISIS WACANA) Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam Dalam Bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam Oleh : ALIMUDIN AKBAR YUNUS B01211006 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018 ABSTRAK Alimudin Akbar Yunus, NIM. B01211006, 2017, Pesan Dakwah Band Metal Burgerkill Dalam Lagu Tiga Titik Hitam (Analisis Wacana) Skripsi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Konsentrasi Jurnalistik (KJR) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Kata kunci: Pesan dakwah, Lirik lagu, dan Analisis Wacana Adapun fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana pesan dakwah pada lagu band metal Burgerkill dalam lagu Tiga Titik Hitam, persoalan yang dikaji didalam penelitian ini adalah lagu dapat dijadikan sarana penyampai pesan termasuk pesan dakwah, meskipun lagu tersebut beraliran keras. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami pesan dakwah band metal Burgerkill yang terdapat pada lagu Tiga Titik Hitam, Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh digunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis wacana Van dijk. Data kemudian dianalisis menggunakan metode analisis wacana. Hasil penelitian ini bahwa pesan dakwah dalam lagu Tiga Titik Hitam adalah tentang perjalanan menemukan jati diri seorang yang ingin menemukan arti sebenarnya kehidupan serta hidayah dari yang maha -
Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt Dan Sampul Album Band Bleach of the Stains
Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt dan Sampul Album Band Bleach Of The Stains Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt dan Sampul Album Band Bleach Of The Stains Arsya Deananda Bahri Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Drs. Wayan Setiadarma, M.Pd Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Di era saat ini kesenian semakin plural, dengan mulai terkikisnya paradigma tentang apa yang membatasi kesenian tersebut. Di Surabaya musik kini berada pada tingkat kepopuleran yang sangat tinggi. Dan pada era saat ini musik semakin menggila karena mampu menjadi gaya hidup, acuan hidup, bahkan hingga kepercayaan. Salah satunya adalah musik underground. Namun kalau disadari ini tak luput pula dari andil besar dari kalangan seni visual. Oleh karena itu penelitian ini mengacu dari sebuah pengaruh aliran musik underground dan karakteristiknya terhadap desain T-shirt dan sampul album yang menghasilkan rupa visual dari pengaruh underground. Dan salah satu band di Surabaya yang menjadi obyek penelitian merchandise T-shirt dan sampul album nya adalah band Bleach of the Stains dari Surabaya, yang beraliran musik Metal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh musik underground terhadap desain ilustrasi T-shirt dan sampul album band Bleach of the Stains. Serta untuk mendeskripsikan karakteristik desain ilustrasi T-shirt dan sampul album band Bleach of the Stains. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dan tertarik terhadap karya musik underground, karena musik underground bukan nampak seperti musik yang liar tapi setiap liriknya pun tetap memiliki makna – makna yang mempunyai unsur kebaikan yang tinggi, bahkan sebagai sarana syiar. Termasuk desain T-shirt dan sampul album band yang yang juga dapat diaplikasikan dalam berbagai media lain yang memiliki nilai dan estetika yang tinggi. -
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik Adalah Satu Bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah satu bentuk keindahan yang telah hadir dalam kehidupan manusia. Dalam kamus besar ilmu pengetahuan musik merupakan seni menyusun suara atau bunyi yang indah maupun sumbang dengan mengurutkan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan irama, lagu, keharmonisan, kesatuan dan kesinambungan.1 Kehadiran musik dalam masyarakat berkaitan erat dengan peran para musikus, tingkat musikalitas dan bentuk lagu yang ada. Musikus dalam kamus besar bahasa indonesia mempunyai arti orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan musik; pencipta atau pemain musik. 2 Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat musikalitas dalam mengapresiasikan musik itu sendiri. Kemampuan tersebut meliputi; kepekaan, bakat dan pengetahuan di bidang musik, kemampuan ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk lagu. Lagu adalah suatu bentuk dari ekspresi bermusik yang tidak menentukan kekunoan. Maksudnya adalah musik merupakan cerminan dari apa yang terjadi masa itu atau mengikuti perkembangan jaman.3 Musik sebagai suatu bentuk estetika dapat dilihat dalam 1 Dagun,Save M , Kamus besar ilmu pengetahuan ( Jakarta :Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara,2000),hlm.683 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka,2001),hlm.767 3 Ibid.,hlm.693 1 2 dua aspek. Yang pertama adalah maksud dan tujuan dari musik itu sendiri, yaitu melahirkan sebuah keindahan yang berkaitan dengan panca indera, untuk mengekspresikan keadaan emosi atau keadaan emosional terhadap sesuatu, dan juga untuk menggambarkan suatu pengalaman. Aspek kedua adalah teknik bermusik, yaitu merupakan suatu bentuk adaptasi materi musik, yang terdiri dari ritme dan nada, terhadap maksud dan tujuan dari kegiataan bermusik, kreativitas musikus dalam mengeskpresikan musik itu sendiri, kemampuan tersebut meliputi: kepekaan, bakat dan pengetahuan dalam bidang musik. -
Senbud Musik Paket B M-12 Lagu
MODUL TEMA 12 MODUL Lagu -lagu PopulerTE IndonesiaMA 12i Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Kata Pengantar Seni Budaya Musik Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 : Lagu -lagu Populer Indonesia endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang Penulis: Drs. Djito, M.Pd.; Dra. Nyoman Sumartini; Dra. Ni Made Mudiani karena kondisi geografi s, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.; Apriyanti Wulandari, M.Pd. P dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi dan Kebudayaan dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip fl exible learning sesuai dengan karakteristik iv+ 40 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran modular dimana peserta