BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Untuk pengerjaan Tugas Akhir ini saya akan mendapatkan data-data dari : - Internet - Buku-buku musik - Wawancara 2.1.1 Data Personil Arian 13 ( vocalist ) Lahir pada 5 Agustus. Arian13 sudah “mencoba mabok” sejak SD dan sudah mengkonsumsi beer kurang lebih selama 17 tahun. Arian13 telah aktif dalam “Indonesia Rock Scene ” selama bertahun-tahun. Band legendaris yang dimotorinya adalah Puppen. Dia mendiscover “ Number of the beast ”-nya Iron Maiden saat masih duduk di kelas 4 SD. Untuk mengekspresikan kecintaanya pada music berat, Ia menulis Fanzine berjudul Tiga Belas dan Indie yang berlabel Parau. Dia juga pernah membangun band bernama Aparatmati yang memainkan lagu-lagu hardcore trash . Dialah sang diktator. Senyum yang menyeringai. Bandana. Kacamata. Dialah Arian13. Howling Wolf adalah rumahnya. Sekarang telah tumbuh. Lawless Jakarta mungkin menjadi istana terakhirnya. Ilustrator terbaik yang berteman dengan tengkorak. Cintanya dengan tengkorak selalu ia abadikan dikertas dan terciptalah Artwork 13. Alkohol terasa teh. Dia anggap teman, bukan musuh. Itulah Arian13. Arian13 ternyata juga seorang seniman yang produktif. Karya-karyanya banyak terpampang di cover- cover album dan pamflet bandnya sendiri, selain juga menjadi ilustrator lepas untuk beberapa majalah. Ricky Siahaan ( guitarist ) Lahir pada 15 Mei. Selain dikenal melalui Seringai ia juga dikenal karena perannya sebagai gitaris dan motor utama untuk band hardcore lama dari Jakarta “ Stepfoward ”. Ia telah bermain gitar sejak berusia 15 tahun and he found his musical enlightenement after listening to KISS and Motley Crue selama masa kecilnya. Dia belajar pelajaran berharga dari Metallica , My Bloody Valentine dan tentu saja Black Sabbath . Khemod ( drummer ) Lahir pada 5 November. Telah bermain musik di band rock sejak ia berada di kelas 4 SD. Di SMP sekitar tahun 80-an, Ia membentuk thrash metal band bernama Orion dan bermain di underground gigs di seluruh kota Bandung. Dia sempat bergabung dengan Aparatmati dan akhirnya ia menuju Dapur Rekaman bersama Seringai. Sebelumnya Ia hampir tutup karir di dunia music keras, namun setelah Seringai datang kehidupnya, semuanya berubah. Sammy ( bassist ) Lahir pada 15 Maret juga bekerja sebagai penyiar di sebuah stasiun radio local, dan ia telah berteman baik dengan anak-anak Seringai sejak dahulu kala.Dia memulai karirnya dengan menjadi gitaris di beberapa band lokal, namun band-band tersebut tidak serius dalam karirnya. Seringai adalah band serius pertamanya. Dia sangat suka untuk “ roll up ” saat mendengarkan band rock Black Sabbath . Sammy adalah anggota termuda di Seringai. 2.1.2 Sejarah Seringai Pada awal tahun 2002, ketika band Puppen sudah bubar, Arian13 (Puppen, Aparatmati - penulis fanzine Tigabelas, makanya namanya jadi Arian13) dan seorang kawannya yang berprofesi sebagai drummer , Khemod (Aparatmati) dan bapak Ricky Siahaan ( Stepforward ) membentuk sebuah band bernama Seringai. Arian13 dan Ricky sudah bersahabat cukup lama, dan semakin akrab ketika Stepforward mengundang Arian13 yang bandnya saat itu, Puppen dan Aparatmati, masih aktif untuk mengisi vokal pada salah satu lagu Stepforward . Dari sana Arian13 dan Ricky sering bertukar pikiran terutama dalam hal musik dan akhirnya sepakat untuk mencoba nge-jam bareng. Tidak ada tanggal lahir yang pasti, namun yang jelas Seringai mulai sejak tahun 2001 akhir. Arian13 mengajak rekan dalam Aparatmati, Kemod, untuk bermain drum. Pada awalnya musik yang hendak dibawakan belum jelas, tetapi yang pasti ingin sedikit berbeda dengan yang biasa mereka mainkan. Rekan nongkrong di Kemang Skatepark , Toan dari band hardcore Fall , diajak untuk bermain bass. Akhirnya dengan influence seperti Black Sabbath, Motorhead, MC5, Slayer, Seringai terbentuk. Segera saja mereka memproduksi beberapa lagu. Ada beberapa rekan yang melabelkan Seringai sebagai band ‘ stoner rock’ , tapi Seringai sendiri menolak untuk dilabelkan sebagai ‘ stoner rock’ karena menurut mereka musik Seringai sendiri terlalu agresif untuk kategori ‘ stoner rock’ . Ada pula yang melabelkan Seringai sebagai ‘alkohol rock’ dan ‘ drug metal ’. Seringai memainkan musik rock oktan tinggi, dan bisa menjadi sedikit crossover antara rock dan metal . Awalnya berhasrat untuk memainkan musik seperti Motorhead, Black Sabbath, Slayer, MC5, dan mereka mulai jamming bersama setelah Toan (bassis) masuk. Mulai saat itu mereka mulai main di beberapa gigs di Jakarta dan Bandung khususnya. November 2003, Seringai akhirnya masuk ke studio Doors di Jakarta untuk merekam beberapa lagu sebagai demo. Karena semua personil sudah bekerja, maka kesibukan ini menghasilkan proses rekaman yang memakan waktu lama. 2 lagu pertama yang sudah selesai direkam dan balancing, “Puritan” dan “Membakar Jakarta” sudah masuk dalam radio, dan untuk beberapa radio “Membakar Jakarta” menjadi top request . Tahun 2004, dan Seringai sedang bersiap untuk merilis debut mini album mereka yang berisi 5. Ada beberapa lagu yang menjadi favorit ketika mereka bermain, seperti 'Alkohol' dan 'Membakar Jakarta'. Akhirnya Seringai semakin terkenal, tiap gigs pasti penuh, sing -along sudah pasti, beer muncrat, stagedive juga. Tidak lama, Toan keluar dan digantikan oleh Sammy Bramantyo. Mereka kemudian merekam 9 buah lagu, termasuk meng-cover lagunya Black Flag yang 'Jealous Again' . Album tersebut diberi nama " High Octane Rock " pada tahun 2004 dalam format kaset tape melalui label mereka sendiri, Parau. Tanpa promosi besar-besaran dan RBT, mereka berhasil menjual 15.000 kopi kaset. Lagu mereka juga sempat mengisi Soundtrack Film kayak film Catatan Akhir Sekolah dan 12:00 AM. Dengan sukses tersebut, penggemar Seringai semakin banyak, mereka menamai diri mereka sendiri, yaitu Serigala (Serigala Seringai). Penggemar mereka beragam, tidak cuma remaja tanggung, tapi bervariasi dari 15 tahun ampe pecinta Old School Rock umuran 40 tahun. Kemudian album mereka akhirnya rilis dalam format CD, hanya dalam 2 bulan berhasil terjual 2000 kopi. Mereka tak pernah berhenti memanjakan para fans mereka, meskipun hanya tampil dalam gigs kecil bahkan di daerah terpencil. Akhirnya pada tahun 2007, mereka merilis album kedua mereka, "Serigala Militia" yang menuai banyak pujian, baik dari kalangan Underground maupun Mainstream . Dalam album ini mereka menunjukkan kedewasaan mereka tanpa mengubah musik yang sudah menjadi 'trademark' mereka sendiri. Demi mengabadikan sejarah dan perjalanan karir musik mereka, Seringai mengeluarkan sebuah DVD dokumenter berjudul Generasi Menolak Tua. DVD yang disutradarai oleh Bramantyo Hernomo ini seakan menjadi benda wajib yang harus dimiliki oleh pada Serigala Militia. Soal kontroversi, Seringai pernah berurusan dengan aparat (11 September 2008). Hal tersebut terkait dengan T-Shirt yang terinspirasi dari lagu mereka 'Lencana'. T-Shirt tersebut bertuliskan 'Melindungi dan Melayani.. Siapa?'. Pertengahan 2012 Seringai yang menyebut jati dirinya sebagai band High Octane Rock asal Jakarta, kembali hadir mencengkeram mangsanya. Kali ini mengandalkan ketajaman album terbaru merka bertajuk "Taring". Setelah beberapa minggu sebelumnya single "Tragedi" diperdengarkan dengan versi unduh gratisnya, bulan Juli 2012 ini album penuh tersebut pun hadir di tengah pendengar skena musik rock beroktan tinggi. Sangat mengejutkan ketika single "Tragedi" telah diunduh 23 ribu kali hanya dalam waktu dua jam. Promosi yang apik melalui jejaring informasi Twitter dan fanbase Facebook berhasil membuktikan bahwa cara tersebut sangatlah ampuh untuk menjaring massa. Album Taring sendiri dikeluarkan dalam dua versi yaitu versi Deluxe dan versi reguler . Versi Deluxe berisi paket CD, poster, dan stiker artwork album "Taring" yang hanya diproduksi terbatas, 999 buah. 2.1.3 Data Competitor “ Burgerkill ” Burgerkill adalah sebuah band metalcore yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Nama band ini diambil dari sebuah nama restaurant makanan siap saji asal Amerika, yaitu Burger King , yang kemudian oleh mereka diparodykan menjadi " Burgerkill ". Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate , Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut. Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness , pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel . Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Pada tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title Dua Sisi oleh Riotic Records . Pada tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Never Ending Pain lewat kompilasi Ticket To Ride . Mereka menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah News Musik pada tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill
Recommended publications
  • The Function of Pastry Division
    THE RESPONSIBILITIES, STRENGTHS, AND WEAKNESSES OF KITCHEN SECTION AT SAHID JAYA HOTEL SOLO FINAL PROJECT Submitted as a partial requirements to obtaining a degree In English Diploma Program Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University By: Danar Rizki Wicaksono C9306023 ENGLISH DIPLOMA PROGRAM LETTERS AND FINE ARTS FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY S U R A K A R T A 2010 i APPROVAL OF SUPERVISOR Approved to be examined before the Board of Examiners, English Diploma Program Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University Final Project Report: The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo Name : Danar Rizki Wicaksono NIM : C 9306023 Supervisor, Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism NIP. 196305301990032001 ii APPROVAL OF BOARD EXAMINERS Accepted and approved by the Board of Examiners, English Diploma Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University Title : The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo Name : Danar Rizki Wicaksono NIM : C9306023 Examination date : February 10th 2010 The Board of Examiners 1. Dra. Susilorini, MA (.……………… ) Chair Person NIP.19650601199202002 2. M. Taufiq Al Makmun, SS, MA (………………..) Secretary NIP.197806272005011003 3. Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism (………………. ) Main Examiner NIP.196305301990032001 Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University Dean Drs. Sudarno, MA NIP. 195303141985061001 iii PREFACE In this special occasion, I would like to say the deepest thanks to Allah SWT who has given me power, spirit, and everything in finishing this Final Project and I would like to inform the readers that this Final Project entitled “The Responsibilities, Strengths, and Weaknesses of Kitchen Section at Sahid Jaya Hotel Solo” contains detailed information about the job description of Kitchen Section and the responsibilities, strengths, and weaknesses of Kitchen Section in Sahid Jaya Hotel Solo.
    [Show full text]
  • UWS Academic Portal Islamic Religion and Death Metal Music in Indonesia
    UWS Academic Portal Islamic religion and death metal music in Indonesia James, Kieran; Walsh, Rex John Published in: Journal of Popular Music Studies DOI: 10.1525/jpms.2018.200007 Published: 30/09/2018 Document Version Peer reviewed version Link to publication on the UWS Academic Portal Citation for published version (APA): James, K., & Walsh, R. J. (2018). Islamic religion and death metal music in Indonesia. Journal of Popular Music Studies, 30(3), 129-152. https://doi.org/10.1525/jpms.2018.200007 General rights Copyright and moral rights for the publications made accessible in the UWS Academic Portal are retained by the authors and/or other copyright owners and it is a condition of accessing publications that users recognise and abide by the legal requirements associated with these rights. Take down policy If you believe that this document breaches copyright please contact [email protected] providing details, and we will remove access to the work immediately and investigate your claim. Download date: 23 Sep 2021 "This is the peer reviewed version of the following article: James, K. and Walsh, R. (2018) Islamic religion and death metal music in Indonesia - Part 1. Journal of Popular Music Studies. Vol. 30(3), pp. XX which has been published in final form at [Link to final article using the DOI]. This article may be used for non-commercial purposes in accordance with Wiley Terms and Conditions for Use of Self-Archived Versions." https://authorservices.wiley.com/author-resources/Journal-Authors/licensing/self-archiving.html To be completed on publication. Islamic Religion and Death Metal Music in Indonesia: Part 1 Abstract The Bandung (Indonesia) Death Metal scene is known for its secular orientation whereby religion and religious belief are viewed as private matters which should be restricted to the private realm.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Burgerkill Gambar 1.1 Foto personil Burgerkill Sumber : fanspage facebook burgerkillofficial Burgerkill yang berdiri sejak tahun 1995. Pada awalnya band ini terbentuk dari anak- anak SMA yaitu Eben dan Kimung sebelum menjadi Burgerkill, Eben dan Kimung sempat membuat band bernama Morning Crew, yang sayangnya tidak sempat bertahan lama. Sampai akhirnya Kimung mengajak dua temannya, yaitu Ivan (vokal) dan Kudung (drum). Inilah formasi perdana Burgerkill. Lewat formasi ini, sempat rajin tampil dalam acara Hardcore di Ibukota, Jakarta.Posisi Kudung digantikan oleh Toto, yang sebelumnya main di Analvomit. Banyak perubahan terjadi dalam band ini, selain akhirnya mereka memutuskan keluar dari Sony Music, beberapa minggu sebelum album ini dirilis, sang vokalis, Ivan, menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit yang telah cukup lama menggrogoti tubuhnya, termasuk dalam proses rekaman album ini, daya tahan tubuhnya mulai melemah. Dalam kondisi duka ini, rencana untuk launching harus tetap berjalan, sehingga Yadi dari Motordead dipilih sebagai vokalis sementara untuk menggantikan peran almarhum Ivan. Pada momen ini pula, Abah Andris kembali menjadi seorang Drummer dan posisi bassist akhirnya pindah ke tangan Ramdan.Untuk posisi vokalis pengganti Ivan, mereka sempat mengadakan audisi, dan akhirnya terpilihlah Vicky dari Heaven Fall, yang sampai sekarang masih bertindak sebagai vokalis Burgerkill. Melalui sebuah status di facebook official fanpage Burgerkill, terdengar kabar bahwa metal asal Bandung, ini tidak lagi diperkuat oleh Abah Andris. Dalam rilis yang disebarkan oleh Burgerkill, tidak disebutkan secara spesifik apa hal yang membuat Abah Andris tidak menjadi personil mereka lagi. Setelah Abah Andris keluar, ada dua sosok yang dipastikan bakal menggantikan Abah Andris.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam budaya dan suku bangsa, keanekaragaman budaya inilah yang membuat bangsa indonesia bersatu. Dari setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, pada era modern seperti saat sekarang yang diikuti dengan perkembangan teknologi, kebudayaan Indonesia pun mengalami pembauran, dengan mudah budaya luar masuk dan mempengaruhi „kemurnian‟ budaya Indonesia. Akan tetapi tidak jarang ada beberapa kebudayaan luar yang tidak bisa diterima. Kebudayaan bisa berbagai macam bentuknya, seperti seni, religi, dan gaya hidup. Musik dan fesyen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur dari budaya. Musik dan fesyen cenderung berubah mengikuti perkembangan jamannya dan keduanya saling berhubungan, maksudnya, musik dapat mempengaruhi perkembangan fesyen pada jamannya. Begitu juga sebaliknya dengan fesyen. Black metal merupakan salah satu subgenre musik dari Eropa yang juga memberikan pengaruhnya di Indonesia. Selain bidang musik, black metal juga mempengaruhi fesyen sebagai identitas. Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki keberagaman subkultur didalam tatanan masyarakatnya. Subkultur black metal yang didalamnya terdapat pemain dan penikmat musik black metal mulai tumbuh diantara subkultur yang lain seperti subkultur punk, skinhead, dan subkultur-subkultur lainnya. Kaum muda yang berada di dalam lingkaran subkultur masyarakat merupakan elemen yang paling mudah terpengaruh oleh budaya itu sendiri baik budaya dari luar maupun dari dalam. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan 1 pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dan pendidikan nonformal yang berasal dari pergaulan dan arus informasi yang semakin cepat dewasa ini. Belakangan fungsi fesyen sudah mulai bergeser dari fungsi utamanya. Semula fesyen hanya sebagai kebutuhan manusia, sekarang fesyen memiliki fungsi lain, yakni sebagai media komunikasi. Maksudnya, mulai dari status sosial dan pekerjaan bisa dilihat dari fesyen yang dipakai seseorang.
    [Show full text]
  • Db:Scanner (Band)"Stephan O'mallie"@En"Maurycy "Mauser" Stefanowicz"@En "Wildeþrýð"@En Db:Nihilist (Band) "Dave Edwards"@En "Ashish Kumar"@Endb:Krieg (Band) "W.D
    db:Amalie_Bruun "Dominik Immler"@en "Frater D."@en * Gunnar* Egill Þór* Birkir* Hafþór* Næturfrost "Simon O'Laoghaire"@en db:Kimmo_Heikkinen "Uri Zelcha"@en db:1349_(band) db:Dan-Ola_Persson "Itzik Levy"@en db:The_Kovenant "Zorugelion"@en "Derek MacAmhlaigh"@en db:Lord_Morbivod db:Zonata "Goran Paleka"@en "Johan Elving"@en "Damir Adžić"@en "Ines Tančeva"@en db:Alan_Averill "Elvorn"@en "Enrique Zúñiga Gomez"@en "Nick Oakes"@en db:Marcela_Bovio "Frank Calleja"@en "Miroslav Branković"@en "Maxime Aneca - Guitar"@en "*Lex Icon*Pzy-Clone*Hellhammer*Angel*Sverd"@en db:Alejandro_Mill%C3%A1n Ines Tan?eva "Cremator , Fermentor"@en Alejandro Díaz "MasterMike"@en "Maria "Tristessa" Kolokouri"@en "Martijn Peters"@en "Ivan Vasić"@en "Filip Letinić"@en "Eduardo Falaschi"@en A. db:Viathyn Bart Teetaert - Vocals "Lior Mizrachi"@en "Nikola Mijić"@en "Loke Svarteld"@en "Koen De Croo - Bass"@en "Chris Brincat"@en "Duke"@en db:The_Kovenant "Demian Tiguez"@en "*Tomislav Crnkovic*Dave Crnkovic*Jacob Wright*Alex Kot"@en "Fermentor Cremator , Fermentor"@en db:Lori_Linstruth Ivan Kutija "César Talarico"@en "Eden Rabin"@en db:Alex_Losbäck "Artyom"@en "Sami Bachar"@en "Marchozelos"@en "Morten"@en "* Wagner Lamounier* Roberto Raffan* Jairo Guedz* Max Cavalera* Igor Cavalera* Jean Dolabella"@en Lazar Zec - Guitar "Dave Hampton"@en "Wellu Koskinen"@en "VnoM"@en db:Sabbat_(Japanese_band) "* Christofer Johnsson* Thomas Vikström* Johan Koleberg* Nalle "Grizzly" Påhlsson* Christian Vidal* Lori Lewis"@en db:Arjen_Anthony_Lucassen "Mića Kovačević"@en "Roberto Raffan"@en db:Memnock db:Henrik_Carlsson db:Throllmas "Lazar Zec - Guitar"@en "Chris Calavrias"@enEric Hazebroek "Mathias"* PauloSchlegl"@en Jr.* Andreas Kisser* Derrick Green* Eloy Casagrande"@en"Yatziv Caspi"@en "Erkki Silvennoinen"@en "Gaahnt, Nattulv, Bahznar, Dermorh"@en "Marco Cecconi"@en Antti Kilpi "Gezol"@en Koen De Croo - Bass Elizabeth Toriser "Ze'ev Tananboim"@en db:Jukka_Kolehmainen J.
    [Show full text]
  • Esther Clinton CV
    Esther A. Clinton Department of Popular Culture School of Cultural and Critical Studies 346 Shatzel Hall Bowling Green State University Bowling Green, OH 43403-0190 (419) 372-8204 [email protected] EDUCATION 2005 Ph.D. Folklore Indiana University, Bloomington, IN Dissertation: Tales Online: Lessons for the Field of Folklore Minor: Old English and German Philology 1997 M.A. Folklore Indiana University, Bloomington, IN M.A. Exam Passed with Distinction Coursework included Old English and Old Norse language and literature, folklore and literature, mythology, cosmology, Classical Greek and Roman popular culture, teaching folklore, folkloristics, fieldwork, genre studies, and performance theory 1994 B.A. (No majors) Hampshire College, Amherst, MA Division III (senior thesis) title: “Demon or Trickster: Satan in the Old English Genesis.” Coursework included Old English language and literature, Arthurian literature, comparative folklore, anthropology, European history, Mayan culture, and Biblical studies PROFESSIONAL ACADEMIC EXPERIENCE BGSU FACULTY POSITIONS 2011-present Adjunct Professor Department of Popular Culture 2010-2011 Visiting Assistant Professor Department of Popular Culture 2008-2010 Adjunct Professor Department of Popular Culture 2006-2008 Visiting Assistant Professor Department of Popular Culture OTHER FACULTY POSITIONS Fall 2004 – Adjunct Instructor LEAP (Learn English for Academic Purposes, ESL Summer 2006 program, Marshall University, Huntington, WV). Fall 2004- Adjunct Instructor General Education, W. Virginia State University, Fall 2005 HBU in Institute, WV. Spring 2003 Full-time Instructor English, Hudson County Community College, Jersey City, NJ. Fall 2002 Adjunct Instructor English, Hudson County Community College. Fall 2002 Adjunct Instructor English, Bergen County Community College, Paramus, NJ. Fall 1998- Adjunct Instructor Anthropology, Indiana University – Purdue Uni- Summer 2001 versity, Indianapolis, IN.
    [Show full text]
  • The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene
    Instructions for authors, subscriptions and further details: http://mcs.hipatiapress.com The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene Hinhin Agung Daryana1, Aquarini Priyatna1 & Raden Muhammad Mulyadi1 Universitas Padjadjaran Date of publication: June 21st, 2020 Edition period: June 2020 - October 2020 To cite this article: Agung Daryana, H., Priyatna, A. & Muhammad, R. (2020). The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene. Masculinities and Social Change,9(2), 148-173. doi: 10.17583/MCS.2020.5020 To link this article: http://doi.org/10.17583/MCS.2020.5020 PLEASE SCROLL DOWN FOR ARTICLE The terms and conditions of use are related to the Open Journal System and to Creative Commons Attribution License (CC-BY). MCS – Masculinities and Social Change Vol. 9 No. 2 June 2020 pp. 148-173 The New Metal Men: Exploring Model of Alternative Masculinity in the Bandung Metal Scene Hinhin Agung Daryana Aquarini Priyatna Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran Raden Muhamad Mulyadi Universitas Padjadjaran Abstract The global metal scene has long provided narratives and methods for solving issues of masculinities since in their particular environment in the music industry, and they are generally considered masculine. This article explores the stereotypical construction of masculinities in the Bandung metal music scene. This analysis is based on in-depth interviews with Bandung professional metal male musicians who are aged 39-44 years old and are married. This investigation examines how these metal musicians negotiate alternative masculinities in various contexts, taking into account the predominantly Muslim culture in Indonesia. Using an ethnographic approach and borrowing from Millett's concepts of temperament, role, and status, this paper argues that metal music performers, who are generally considered hypermasculine, do not display the same construction when performing their functions in the family.
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Band Metal Burgerkill Dalam Lagu Tiga Titik
    PESAN DAKWAH BAND METAL BURGERKILL DALAM LAGU TIGA TITIK HITAM (ANALISIS WACANA) Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam Dalam Bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam Oleh : ALIMUDIN AKBAR YUNUS B01211006 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018 ABSTRAK Alimudin Akbar Yunus, NIM. B01211006, 2017, Pesan Dakwah Band Metal Burgerkill Dalam Lagu Tiga Titik Hitam (Analisis Wacana) Skripsi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Konsentrasi Jurnalistik (KJR) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Kata kunci: Pesan dakwah, Lirik lagu, dan Analisis Wacana Adapun fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana pesan dakwah pada lagu band metal Burgerkill dalam lagu Tiga Titik Hitam, persoalan yang dikaji didalam penelitian ini adalah lagu dapat dijadikan sarana penyampai pesan termasuk pesan dakwah, meskipun lagu tersebut beraliran keras. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami pesan dakwah band metal Burgerkill yang terdapat pada lagu Tiga Titik Hitam, Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh digunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis wacana Van dijk. Data kemudian dianalisis menggunakan metode analisis wacana. Hasil penelitian ini bahwa pesan dakwah dalam lagu Tiga Titik Hitam adalah tentang perjalanan menemukan jati diri seorang yang ingin menemukan arti sebenarnya kehidupan serta hidayah dari yang maha
    [Show full text]
  • Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt Dan Sampul Album Band Bleach of the Stains
    Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt dan Sampul Album Band Bleach Of The Stains Pengaruh Musik Underground Terhadap Desain Ilustrasi T-Shirt dan Sampul Album Band Bleach Of The Stains Arsya Deananda Bahri Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Drs. Wayan Setiadarma, M.Pd Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Di era saat ini kesenian semakin plural, dengan mulai terkikisnya paradigma tentang apa yang membatasi kesenian tersebut. Di Surabaya musik kini berada pada tingkat kepopuleran yang sangat tinggi. Dan pada era saat ini musik semakin menggila karena mampu menjadi gaya hidup, acuan hidup, bahkan hingga kepercayaan. Salah satunya adalah musik underground. Namun kalau disadari ini tak luput pula dari andil besar dari kalangan seni visual. Oleh karena itu penelitian ini mengacu dari sebuah pengaruh aliran musik underground dan karakteristiknya terhadap desain T-shirt dan sampul album yang menghasilkan rupa visual dari pengaruh underground. Dan salah satu band di Surabaya yang menjadi obyek penelitian merchandise T-shirt dan sampul album nya adalah band Bleach of the Stains dari Surabaya, yang beraliran musik Metal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh musik underground terhadap desain ilustrasi T-shirt dan sampul album band Bleach of the Stains. Serta untuk mendeskripsikan karakteristik desain ilustrasi T-shirt dan sampul album band Bleach of the Stains. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dan tertarik terhadap karya musik underground, karena musik underground bukan nampak seperti musik yang liar tapi setiap liriknya pun tetap memiliki makna – makna yang mempunyai unsur kebaikan yang tinggi, bahkan sebagai sarana syiar. Termasuk desain T-shirt dan sampul album band yang yang juga dapat diaplikasikan dalam berbagai media lain yang memiliki nilai dan estetika yang tinggi.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik Adalah Satu Bentuk
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah satu bentuk keindahan yang telah hadir dalam kehidupan manusia. Dalam kamus besar ilmu pengetahuan musik merupakan seni menyusun suara atau bunyi yang indah maupun sumbang dengan mengurutkan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan irama, lagu, keharmonisan, kesatuan dan kesinambungan.1 Kehadiran musik dalam masyarakat berkaitan erat dengan peran para musikus, tingkat musikalitas dan bentuk lagu yang ada. Musikus dalam kamus besar bahasa indonesia mempunyai arti orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan musik; pencipta atau pemain musik. 2 Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat musikalitas dalam mengapresiasikan musik itu sendiri. Kemampuan tersebut meliputi; kepekaan, bakat dan pengetahuan di bidang musik, kemampuan ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk lagu. Lagu adalah suatu bentuk dari ekspresi bermusik yang tidak menentukan kekunoan. Maksudnya adalah musik merupakan cerminan dari apa yang terjadi masa itu atau mengikuti perkembangan jaman.3 Musik sebagai suatu bentuk estetika dapat dilihat dalam 1 Dagun,Save M , Kamus besar ilmu pengetahuan ( Jakarta :Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara,2000),hlm.683 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka,2001),hlm.767 3 Ibid.,hlm.693 1 2 dua aspek. Yang pertama adalah maksud dan tujuan dari musik itu sendiri, yaitu melahirkan sebuah keindahan yang berkaitan dengan panca indera, untuk mengekspresikan keadaan emosi atau keadaan emosional terhadap sesuatu, dan juga untuk menggambarkan suatu pengalaman. Aspek kedua adalah teknik bermusik, yaitu merupakan suatu bentuk adaptasi materi musik, yang terdiri dari ritme dan nada, terhadap maksud dan tujuan dari kegiataan bermusik, kreativitas musikus dalam mengeskpresikan musik itu sendiri, kemampuan tersebut meliputi: kepekaan, bakat dan pengetahuan dalam bidang musik.
    [Show full text]
  • Download Any Additional Presets That Are Just a Few Clicks Away
    UC Berkeley UC Berkeley Electronic Theses and Dissertations Title Why Music and Shamanism for Orangutans are Similar Permalink https://escholarship.org/uc/item/3gc6x5qk Author Park, Hong-June Publication Date 2020 Peer reviewed|Thesis/dissertation eScholarship.org Powered by the California Digital Library University of California Why Music and Shamanism for Orangutans are Similar by Hong-June Park A dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Music in the Graduate Division of the University of California, Berkeley Committee in charge: Professor Benjamin Brinner, Co-Chair Professor Terrence Deacon, Co-Chair Professor Jocelyne Guilbault Professor Daniel Fisher Summer 2020 Why Music and Shamanism for Orangutans are Similar Copyright 2020 by Hong-June Park Abstract Why Music and Shamanism for Orangutans are Similar by Hong-June Park Doctor of Philosophy in Music University of California, Berkeley Professor Benjamin Brinner, Co-Chair Professor Terrence Deacon, Co-Chair How do you get people to empathize with a species when you have no ability to get inside their heads? Today, orangutan conservation has become something that Indonesians do out in the forests. In service of these efforts, musicians and shamans have joined Sound For Orangutan, an annual music event held in Jakarta since 2012 with additional festivals in other locations in subsequent years. Within this frame of reference, I will argue that both music and shamanism exceed semantics that merely describes differences in things. On stage: musicians incorporate different primate “calls” in a single song that points to a location in which the orangutan and non-orangutan coinhabit.
    [Show full text]
  • Fantasi Dalam Dark Play Empat Vokalis Ekstrem Metal Perempuan Di Indonesia
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BERMAIN- MAIN DALAM TRANSGRESI: FANTASI DALAM DARK PLAY EMPAT VOKALIS EKSTREM METAL PEREMPUAN DI INDONESIA TITLE PAGE Tesis Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.) di Program Magister Kajian Budaya, Universitas Sanata Dharma Disusun oleh Yulianus Febriarko NIM: 166322002 PROGRAM MAGISTER KAJIAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Febriarko, Yulianus. 2020. Bermain-main dalam Transgresi: Fantasi dalam Dark play Empat Vokalis Ekstrem Metal Perempuan di Indonesia. Yogyakarta: Magister Kajian Budaya. Universitas Sanata Dharma. Skena musik ekstrem metal selama ini dipandang sebagai sebuah skena yang didominasi laki-laki dan dibangun berdasarkan imaji-imaji maskulinitas sehingga perempuan yang ingin ikut ambil bagian di dalamnya harus menyesuaikan dengan aturan-aturan dan kode- kode maskulin. Tindakan misoginis dan penyingkiran sifat-sifat feminin terlihat dari praktik-praktik yang terjadi di skena ekstrem metal yang membuat perempuan terpinggirkan. Hal ini memungkinkan kekuatan dan kontrol laki-laki direproduksi terus menerus lewat praktik transgresi yang menjadi ciri khas ekstrem metal. Meski begitu, banyak perempuan yang tetap terjun dan terlibat di skena ekstrem metal sebagai vokalis yang aktif dan berkarya dalam band ekstrem metal. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini mengeksplorasi daya performance empat vokalis ekstrem metal perempuan di Indonesia yang terdiri dari Fransisca Ayu dari band metalcore
    [Show full text]