Ian Antono: Kisah Musisi Rock Indonesia 1972-2004
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
1 IAN ANTONO: KISAH MUSISI ROCK INDONESIA 1972-2004 Adrianus Waranei Muntu 0806343771 Ilmu Sejarah – Fakultas Ilmu Budaya – Universitas Indonesia Abstrak Ian Antono merupakan gitaris legendaris yang patut untuk diteliti dari segi kehidupan dan juga kiprahnya di dalam dunia musik rock Indonesia. Tidak mudah menjadi seorang musisi yang ternama dan terkenal pada saat itu apabila tidak memiliki kualitas yang baik. Hal-hal diluar kemampuan bermusik juga dibutuhkan di dalam dunia ini yaitu sebuah kesabaran serta konsistensi untuk dapat bertahan menjadi musisi yang terkenal. Yang terpenting adalah dapat menghargai proses. Banyak sekali hasil karya yang telah dihasilkan oleh Ian Antono baik lagu yang diciptakan ataupun ditata musiknya. Itulah hal yang menyebabkan Ian Antono sangat terkenal di dalam dunia musik rock Indonesia. Ian Antono is a legendary guitarist who worth for a research from his life aspect and also his gait in the music world of Indonesia. It was not easy to be a famous musician at the time if he has not a good quality. The things outside the skill of music also need for that world are some patience and consistency to survive become a famous musician. The most important is appreciate the process. There are so many masterpiece which produced by Ian Antono, the song which he made or he arranged. That is the point which makes Ian Antono very famous in the rock music world of Indonesia. Keywords: Ian Antono, Musician, Music, Rock, Guitarist, God Bless, Gong 2000, Indonesia. Pendahuluan Pada era 1970-1980, dunia musik Indonesia dibanjiri oleh jenis musik baru yang cukup mewabah dan mendominasi, yaitu musik rock. Musik rock adalah jenis Ian Antono:…, Adrianus Waranei Muntu, FIB UI, 2013 2 musik populer dari Amerika Serikat dan mulai mendunia pada pertengahan 1950- 1960. Pada akhir 1960 hingga 1970, musik rock mengalami perkembangan menjadi beberapa jenis. Sebuah kelompok musisi yang mengkhususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Kelompok musik rock biasanya terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead vocal), pemain gitar bass, dan pemain drum (drummer), yang akhirnya membentuk sebuah kuartet1. Awal mula kelahiran musik rock berasal dari aliran rock n’ roll yang terus berkembang setelah Perang Dunia II. Pada masa perang, aliran musik jazz mulai melemah dan digantikan bebop atau bob yang dipelopori anak-anak muda dari kaum kulit hitam di Amerika Serikat. Masuk pula penggunaan gitar listrik pada musik bebop ini. Musik tersebut kemudian menjelma menjadi rock n’ roll yang kita kenal sekarang. Dasar dari rock n’ roll sebenarnya adalah interpretasi bebas atas ritme dan blues yang pada hakikatnya diambil dari lagu-lagu pada masa sebelumnya.2 Dari musik rock, banyak sub aliran musik rock seperti classic rock, hard rock, death rock, folk rock, jazz rock, summer rock, punk rock, dan lain- lainnya.3 Di Indonesia, juga berkembang sebuah trend baru di dalam musik rock. Pada tahun 1970-an muncullah Oma (Rhoma) Irama dengan grup Soneta yang menciptakan jenis musik dangdut rock yang sangat terpengaruh Deep Purple dari alunan musiknya. Selain Rhoma, masih ada Reynold Panggabean dengan band Tarantula yang meramaikan nuansa dangdut rock di Indonesia. Musik rock mempunyai sisi lain bagi para musisinya, tetapi terdengar sangat ‘liar’ bagi beberapa kalangan yang tidak mudah menerima budaya Barat kontemporer. Bagi para musisinya, pertunjukan musik rock harus disertai dengan minuman keras, obat-obat terlarang, atau menyertakan unsur maut dan iblis.4 Hal ini menjadikan musik rock tidak diminati oleh kalangan yang fanatik terhadap agamanya. 1 Sebuah kelompok yang berjumlah empat orang. 2 MAS (Musik, Artis, Santai), Edisi 75, Maret 1975. 3 Andrey Samosir, Tesis Magister: “God Bless, Mitos Musik Rock Indonesia 1973-1997” (Depok: Universitas Indonesia, 2006), Hal. 8-13. 4 Basilea Schlink, Musik Rock: Dari Mana & Mau Ke Mana?, (Malang: Penerbit Gandum Mas, 2003), Hal. 5. Ian Antono:…, Adrianus Waranei Muntu, FIB UI, 2013 3 Di Indonesia, kehadiran musik rock sulit dilepaskan dari evolusi rocker besar era 1970-1980 sebagai pendahulunya. Sebagai contoh adalah God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy (Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Trencem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek (Banten). Band-band tersebut merupakan band rock awal di Indonesia. Selain itu, muncul seseorang bernama Log Zhelebour yang berperan besar dalam membidani lahirnya perusahaan rekaman rock yang pertama di Indonesia; Logiss Records. Produk pertama label5 ini adalah album ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis pada 1988 dan habis hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia. Berdirinya God Bless sendiri sebagai salah satu band yang berpengaruh cukup besar terhadap Ian Antono dan sebaliknya, berawal ketika Ahmad Albar kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda. Dia, Ludwig Lemans (gitaris Clover Leaf6), Fuad Hassan (drum), dan Donny Fattah (bass) membentuk band Crazy Wheels.7 Jockie Surjoprajogo (keyboard) baru bergabung dengan God Bless pada pertengahan 1973. Jockie sempat keluar dari God Bless, namun akhirnya kembali lagi dan mengajak Ian Antono ke dalam band ini.8 Masa inilah dimana Ian Antono pertama kali bergabung dengan band yang lekat dengan dirinya tersebut. Metodologi Tulisan ini merupakan penelitian terhadap sosok rocker Indonesia yang telah berkarya di dalam industri musik rock sejak 1972 dan menciptakan berbagai macam karya dalam bentuk lagu, terutama lagu beraroma rock, baik ciptaan maupun aransemennya. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan ilmu sejarah. Lingkup yang dibahas di dalam penulisan ini dari tahun 1972-2004, masa awalnya berkarya bersama Band Bentoel, tahun 1975 ketika bergabung bersama God Bless, dan tahun 2004 yang merupakan puncak karir Ian Antono. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari sumber primer yaitu wawancara terhadap para pelaku sejarah. Selain itu, dilakukan juga penelitian terhadap 5 Kata lain dari Perusahaan Rekaman. 6 Band dari Ahmad Albar ketika ia hijrah ke Belanda. 7 Muhammad Mulyadi, Industri Musik Indonesia: Sebuah Sejarah, (Bekasi: Koperasi Ilmu Pengetahuan Sosial, 2009). Hal. 43. 8 WaWancara dengan Johan Tjahjono pada tanggal 25 Maret 2012 di Malang. Ian Antono:…, Adrianus Waranei Muntu, FIB UI, 2013 4 majalah-majalah sezaman. Pencarian data juga dilakukan dengan melakukan riset terhadap sumber-sumber sekunder yang relevan. Perkembangan Awal Sang Rocker Sejak Orde Lama runtuh, arus budaya musik bernuansa barat sangat menjamur di Indonesia, tidak terkecuali di kota Malang, kota kelahiran Ian Antono. Sejak lahirnya Orde Baru, tercatat lebih dari 20 band rock tumbuh kota ini. Band pertama yang muncul di kota ini adalah Eka Dasa Taruna, band yang didirikan oleh Letkol Sudarji, pendiri Universitas Merdeka Malang. Adapula band Tornado yang berdiri pada 25 Juni 1967 oleh Tonny Susilo. Tujuan berdirinya band ini adalah membina anak-anak yang berbakat di bidang musik, dan juga memajukan kesenian musik yang ada di Malang. Selera musik para remaja di Malang dari zaman dahulu hingga kini jarang bergeser jauh dari jenis musik yang keras, mulai dari yang bernuansa hardrock, slowrock, folk-rock, art-rock, atau psychedelic rock sekalipun. Malang juga terkenal memiliki penonton musik rock yang paling sering membuat keributan. Sudah banyak kisah musisi rock lokal maupun nasional yang mencoba menaklukkan hati dan telinga penonton Malang yang terkenal agak liar dan suka rusuh. Sebagian memang cukup berhasil, namun lebih banyak di antaranya yang gagal total. Keributan di Malang dalam beberapa pementasan musik rock terjadi karena penonton merasa telah berkorban untuk dapat menonton suatu pementasan musik rock. Mereka harus berjalan kaki menempuh lorong-lorong kampung. Bahkan ada beberapa surat yang ditujukan kepada radio Sena Putra di Malang dalam acara Rock Programnya, yang menyatakan bahwa mereka menjual baju dan celana untuk menyaksikan pertunjukan musik rock.9 Jadi, mereka menuntut suatu imbalan yang pantas dari suatu pementasan musik rock. Apabila terjadi suatu yang dianggap salah atau tidak berkenan pada penonton, maka mereka tidak segan menyoraki atau melempari penyanyi dan musisi yang berada di atas panggung.10 9 http://apokalipwebzine.wordpress.com/2010/07/22/sebuah-peradaban-dari-baWah-tanah- kota-malang-ii/ (10 Mei 2012, 02.00 WIB). 10 Muhammad Mulyadi, Op.Cit., Hal. 84-85. Ian Antono:…, Adrianus Waranei Muntu, FIB UI, 2013 5 Walaupun terjadi hal seperti itu, Malang memiliki musisi yang cukup tenar pada masanya yaitu Micky Jaguar yang kerapkali memuaskan penonton saat tampil. Sejumlah band yang pernah ia lakoni adalah Band Bentoel, Ogle Eyes, Jaguar, dan Alkatraz. Salah satu julukannya adalah “Mick Jagger van Malang” karena ia sangat meniru gaya Mick Jagger, vokalis The Rolling Stones saat tampil di panggung. Ketika bersama Band Bentoel, ia sering menampilkan aksi panggung yang tergolong unik, salah satu contohnya adalah ketika ia beraksi memotong dan meminum darah kelinci.11 Selain Micky Jaguar, tentu Malang juga ‘melahirkan’ musisi rock legendaris bernama Jusuf Antono Djojo atau lebih dikenal dengan Ian Antono. Ia lahir di Malang pada tanggal 29 Oktober 1950 dengan nama Yauw Hian Ling. Nama “Ian” ia ambil dari nama tengah Tionghoanya, Hian. 12 Ian Antono merupakan anak keempat dari enam bersaudara yang berasal dari pasangan Darmo Pusoko Djojo (Yauw Thwan Too), dan Siti Marijani (Sie Tien Nio). Keluarga Djojo merupakan keluarga yang sangat mencintai musik walau tidak menggelutinya secara dalam. Dari enam bersaudara, yang berkarir