Media Informatika

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Media Informatika View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Journal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) KERATON DEMAK BINTORO MEMBANGUN TRADISI ISLAM MARITIM DI NUSANTARA Heru Arif Pianto, S.Pd., M.Hum. Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan Jln. Cut Nya, Dien 4A Ploso Pacitan e-mail: [email protected]. ABSTRACT Kingdom of Demak is the oldest Islamic kingdom in Java. In addition Bintoro Demak Sultanate is also an area where the pedagn anchored link from various directions. Traders anchored while utilizing Demak as a transit point and peddle copies merchandise. In addition Demak is also supported by geography high potential to develop maritime culture. Even when the days of the kingdom of Demak Duke Unus very advanced, even with the Duke Unus effort that attack invaders to cross the sea, even referred to as Prince maritime. It is sufficient evidence that marine science is already well developed. This research is historical. While the methods used in this research is the method of historical research, consisting of four steps, ie, heuristic, criticism, interpretation and historiography. The results showed that as the maritime kingdom of Demak perform its function as a link and transit between producing spices in eastern Indonesia and the Malacca as a market in western Indonesia. That's why an initiative arising from Demak ruler of Malacca to manggantikan position as a trading center, both nationally and internationally. To realize all this, we intend to occupy Malacca Demak Bintoro advance to expel the Portuguese who has been in power since 1511 AD. The effort was made when in 1511 AD, Demak under the leadership of Duke Unus voyage to Malacca hold together his forces to carry out a massive attack against the Portuguese, although no results. Keywords : Islamic tradition, Maritime, Nusantara PENDAHULUAN realisasinya belum di manfaatkan secara optimal oleh bangsa kita sendiri. Apabila Negara Indonesia merupakan negara kita menengok ke belakang pada zaman kepulauan yang memiliki lautan samudera Belanda serta zaman Majapahit lautan luas. Apabila di tinjau dari letak secara sudah dimanfaaatkan dalam rangka sebagai geografis nusantara merupakan benua sarana untuk meningkatkan taraf kehidupan arkipelogis yang diperhitungkan betapa masyarakat baik dalam bidang ekonomi, tidak, laut yang menjadi wilayah Republik sosial maupun budaya. Indonesia terbentang sepanjang 81.000 km Pelabuhan merupakan alat atau 2 dan luasnya 3,9 juta per km , yang di sarana penghubung dari pulau satu ke pulau dalamnya berjajar pulau-pulau yang yang lain sehingga banyak pelabuhan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 17.508 menurut sejarahnya dahulu merupakan buah yang terdiri dari pulau besar maupun pelabuhan besar kini terbengkelahi dan 1 pulau kecil . terkesan tidak di hormati nilai-nilai Setelah proklamasi kemerdekaan sejarahnya. Pelabuhan itu misalnya Republik Indonesia laut nusantara kita pada Demak, Tuban, Palembang, Ternate, Tidore 18 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan lain-lain (HM. Nasrudin Anshori, 2008: Beberapa konsep yang menjadi 1-2) landasan penulisan makalah ini adalah Artikel ini merupakan hasil semua yang terkait dengan permasalahan penelitian studi perpustakaan yang kemaritiman di Kasultanan Demak Bintoro, diharapkan dapat mengungkapkan serta mulai dari letak geografis, Demak sebagai merangkaikan menjadi sebuah cerita tempat berkumpulnya para pedagang sejarah tentang Kesultanan Demak Bintoro termasuk dalam segi sistem pemerintahan yang berusaha dengan gigih membangun serta penguasaan terhadap ilmu kelautan Tradisi Maritim yang berbasis Islam . Yang yang andal. menjadi persoalan pokok yang di bahas Sedangkan untuk menjadi dalam makalah ini adalah peranan agrobahari sejati maju dan kuat tentunya Kesultanan Demak dalam membangun harus di dasari oleh ketrampilan/potensi tradisi Islam maritim dalam rangka dalam penguasaan serta pemanfaatan laut mempengaruhi kehidupan Kesultanan dan kekayaanya secara cerdas agar tidak Demak pada umumnya. Apabila kita terulang peristiwa matra darat yang nyaris analisis bahwa Kesultanan demak telah dikuasai oleh bangsa lain. sebetulnya sudah mampu menguasai ilmu Sedangkan untuk membangun kelautan yang andal. Hal ini dapat kita bangsa bahari sejati harus pula di dukung buktikan dalam sebuah berita yang dibawa oleh kedaulatan dan sistem penegakkan oleh Tome Pires di kenal seorang yang hukum diwilayah kelautan yang efektif dan bernama Pati Unus yang mengadakan efisien. Hal itu mempunyai maksud agar serangan ke Malaka pada tahun 1513 ada hukum yang melindungi kepentingan dengan melalui pelayaran bersama nasional serta penjaminan terhadap armadanya (Marwati Djoned Poesponegoro penyelenggaraan kepentingan nasional dan Nugroho Notosusanto , 1975: 52). dalam konteks transportasi laut yang semua itu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan METODE PENELITIAN masyarakat yang mencakup kehidupan Metode penelitian yang digunakan politik, sosial, ekonomi maupun budaya. dalam penulisan makalah ini adalah metode penelitian sejarah dengan studi perpustakaan yaitu dengan cara PEMBAHASAN merekonstruksikan masa lampau melalui A. Letak Geografis Demak Bintoro proses pengujian serta analisis sumber Demak mempunyai letak yang strategis, secara kritis terhadap rekanan dan yang hal ini membawa dampak yang peninggalan masa lampau (Louis Gottscalk, menguntungkan baik dalam bidang 1983: 18-32). Dengan merekonstruksikan perdagangan maupun bidang agraris. Hal peristiwa-peristiwa masa lampau ini maka ini menjadikan kerajaan Demak Bintoro dapat kita temukan suatu peristiwa sejarah sebagai kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa. yang kronologis. Secara umum penelitian Selain itu Kerajaan Demak Bintoro menjadi sejarah memiliki langkah–langkah yaitu Kerajaan Islam yang besar dan maju dalam Heuristik (Pengumpulan Sumber), Kritik bidang perdagangan, karena secara strategis (Verifikasi Sumber), Intepretasi (Analisis daerah Demak Bintoro terletak di tepi dan Sintesis), Serta Penulisan atau sungai selat diantara pegunungan Muria dan eksplanasi (Kuntowijoyo, 1989: 89). Jawa. Tempat inilah akhirnya dijadikan Sedangkan sumber–sumber sejarah yang pusat perdagangan para pedagang muslim. dapat di gunakan meliputi sumber primer Mereka banyak yang melakukan aktifitas dan sekunder yang bisa berupa arsip, peta perdagangan di selat ini dan saling maupun buku-buku, majalah dan karya mentransaksikan barang-barang ilmiah. daganganya. Selain menjual belikan daganganya para pedagang muslim ini juga SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 19 sedikit banyak melakukan penyebaran Berdirinya keraton Demak di tandai ajaran agama Islam kepada masyarakat dengan sengkalan “Geni mati siniraman yang pada masa itu masyarakat juga sudah janma” yang berarti tahun 1403 Saka atau memeluk agama Islam. 1478 M setelah mundurnya Prabu Para pedagang silih berganti datang Brawijaya V dari Dhampar Majapahit ke Demak Bintoro, selain perdagangan (Wawan Susetya, 2010: 239-240). Dengan ramai, tempat ini di dukung oleh tempatnya adanya peristiwa itulah yang menjadi titik yang strategis dan teori para pedagang yang awal berdirinya kerajaan Islam Demak bagus, sehingga menarik minat para Bintoro yang merupakan kerajaan Islam pedagang untuk berbondong-bondong pertama di Pulau Jawa. Keraton Demak datang. bisa di katakana sebagai penerus kerajaan Perdagangan di Demak ini di pimpin majapahit akan tetapi ada perbedaan oleh Raden Patah yang kehadiranya di keyakinan agama,kalau majapahit bercorak tempat tersebut atas petunjuk dari seorang hindu-budha, kalau Demak becorak Islam. wali yang terkenal yaitu Sunan Rahmad Kalau dikaitkan dalam struktur garis atau Sunan Ampel (Tim Nasional Penulisan keturunan maka raja atau penguasa Keraton Sejarah Indonesia , 1975: 52). Apabila Demak pertama ini masih keturunan dilihat dari sejarahnya terbentuknya Demak penguasa kerajaan Majapahit yaitu Prabu Bintoro memang mempunyai cerita yang Brawijaya V. panjang. Demak Bintoro awalnya merupakan kawasan hutan yang luas dan B. Keraton Demak Bintoro sebagai hendak di buka oleh Pangeran Jimbon dan Tempat Berkumpulnya Para para santrinya yang merupakan wilayah Pedagang sebagai hadiah dari ramandanya yaitu Prabu Kesultanan Demak Bintoro menjadi Brawijaya V yang merupakan raja Kerajaan kerajaan besar dan terkenal baik di wilayah Majapahit. nusantara maupun di luar negeri dan pada Pembangunan kawasan Glagah waktu itu pula ajaran Islam di pulau Jawa Wangi dilakukan secara gegap gempita berkembang dengan pesat. Hal itu tentunya oleh Pangeran Jimbun beserta Prajurit yang tidak hanya di lakukan oleh para pejabat di bawanya dari Kerajaan Majapahit. kesultanan saja, akan tetapi yang berperan Dengan segudang pengalaman dari penting dalam penyebaran agama Islam ini Pangeran Jimbun maka Demak Bintoro adalah para wali/sunan. Mereka para sunan berhasil di buka menjadi daerah yang subur di angkat menjadi penasehat Kesultanan alias “Gemah ripah loh jinawi“. yang selalu melakukan dakwah dan Berdasarkan mandate dari ramandanya memberikan pemikiran–pemikiran terhadap Prabu Brawijaya V maka Raden Jimbun para pejabat kesultanan termasuk Raden yang disebut juga Raden Patah di angkat Patah. Para wali yang tergabung dalam menjadi penguasa atau Adipati di Demak majelis ini berjumlah Sembilan orang dan Bintoro. oleh sebab itu di sebut Wali Songo. Secara geografis antara Demak Diantara para wali atau sunan yang Bintoro dan tlatah pelosok di Jawa Tengah aktif dalam kesultanan Demak Bintoro
Recommended publications
  • Tenaga Dalam Volume 2 - August 1999
    Tenaga Dalam Volume 2 - August 1999 The Voice of the Indonesian Pencak Silat Governing Board - USA Branch Welcome to the August issue of Tenaga Dalam. A lot has occurred since May issue. Pendekar Sanders had a very successful seminar in Ireland with Guru Liam McDonald on May 15-16, a very large and successful seminar at Guru Besar Jeff Davidson’s school on June 5-6 and he just returned from a seminar in England. The seminar at Guru Besar Jeff Davidson’s was video taped and the 2 volume set can be purchased through Raja Naga. Tape 1 consists of blakok (crane) training and Tape 2 has about 15 minutes more of blakok training followed by a very intense training session in various animal possessions including the very rare Raja Naga possession. Guru Besar Davidson and his students should be commended on their excellent portrayal of the art. Tape 1 is available to the general public, but due to the intense nature of tape 2 you must be a student. It is with great sadness that I must report that Guru William F. Birge passed away. William was a long time personal student of Pendekar Sanders and he will be missed by all of the people that he came into contact with. 1 Tribute to Guru William F. Birge Your Memory Will Live On In Our Hearts. 2 DJAKARTA aeroplane is a lead-coloured line of sand beaten by EX ‘PEARL OF THE EAST’ waves seeping into a land as flat as Holland. The Dutch settlers who came here in 1618 and founded The following is a passage from the wonderful Batavia must have thought it strangely like their book Magic and Mystics of Java by Nina Epton, homeland.
    [Show full text]
  • Laporan Individu Praktik Pengalaman Lapangan (Ppl) Sma Negeri 1 Seyegan
    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 SEYEGAN 10 Agustus s/d 12 September 2015 Disusun Oleh: Wahyu Ratna Putra 12406241032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjalan dari tanggal 10 Agustus sampai dengan tanggal 12 September 2015 dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam. Penyusunan laporan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dimaksudkan unuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Laporan ini sekaligus sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Seyegan. Penulis menyadari banyak hal yang belum dipahami terkait tugas dan tanggung jawab guru, baik sebagai pengajar maupun yang lain di sekolah ini. Penulis memerlukan waktu lama untuk mempelajar hal-hal yang baru tersebut. Namun waktu terus berjalan tidak dapat diputar kembali, kesempatan penulis praktik mengajar di SMA Negeri 1 Seyegan telah habis. Berbekal pengalaman yang penulis peroleh ini, akan terus ditingkatkan sehingga nantinya benar-benar dirasakan ketika terjun sebagai seorang pendidik. Berbagai bimbingan, dorongan, serta semangat telah penulis dapatkan dari segenap pihak.. Pada kesempatan ini, penulis menyampikan terima kasih yang tidak terhingga kepada: 1. Prof. Rochmad Wahab, Ph.D selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan PPL tahun 2015. 2. Dr. Aman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan PPL berlangsung, sekaligus dosen pembimbing mata kuliah pengajaran mikro atas bimbingan dan motivasinya.
    [Show full text]
  • GENERAL TOPIC Document Study of UNNES Legality As Legal Entity State University
    Journal of Indonesian Legal Studies 305 Vol 3 Issue 02, 2018 Volume 3 Issue 02 NOVEMBER 2018 JILS 3 (2) 2018, pp. 305-326 ISSN (Print) 2548-1584 ISSN (Online) 2548-1592 GENERAL TOPIC Document Study of UNNES Legality as Legal Entity State University Ali Masyhar, Muhammad Azil Maskur, Mulyo Widodo Ali Masyhar, Muhammad Azil Maskur, Mulyo Widodo Universitas Negeri Semarang [email protected] TABLE of CONTENTS INTRODUCTION ………………………………………………….….. 306 LITERATURE REVIEW ……………………………………………… 308 RESEARCH METHOD ……………………………………………… 298 RESULT and DISCUSSION ………………………………………...… 310 CONCLUSION and SUGGESTION ………….……………………… 324 REFERENCE ………….……………………………………………….. 324 Copyright © 2018 by Author(s) This work is licensed under a Creative Commons Attribution- ShareAlike 4.0 International License. All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jils Ali Masyhar, et.al. 306 JILS 3 (2) November 2018, 305-326 Article Info Abstract Submitted on August 2018 Unit of Public Service Agency (PSA Work Unit). UNNES Approved on October 2018 continues to improve itself towards better community service, Published on November 2018 which is as a Legal Entity State University. Legal Entity State University will have a highly positive impact, especially the autonomy of academic and non-academic administration and Keywords: management. One of the important efforts in order to achieve Statute, Legal Entity the status of UNNES as a Legal Entity State University, it is State University, necessary to form a legal document that is the basis of an organization in the form of a Statute.
    [Show full text]
  • Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-Negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia
    INTERSEKSI BUDAYA DAN PERADABAN NEGARA-NEGARA DI SAMUDRA HINDIA: PERSPEKTIF INDONESIA Dedi Supriadi Adhuri, Amorisa Wiratri, dan Angga Bagus Bismoko Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia E-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Diterima: 6-11-2015 Direvisi: 18-11-2015 Disetujui: 25-11-2015 ABSTRAK Tulisan ini membahas interseksi budaya, termasuk peradaban bangsa-bangsa yang terhubung dengan Samudra Hindia dari perspektif Indonesia. Paparan berfokus pada tiga isu, yakni (1) sejarah pelayaran yang dilihat sebagai proses interaksi yang melibatkan socio-cultural exchange di antara pihak yang terlibat; (2) produk dari interaksi yang difasilitasi oleh aktivitas pelayaran; dan 3) diaspora berbagai bangsa di negara-negara dalam lingkup Samudra Hindia. Makalah ini menunjukkan bahwa berbagai suku bangsa di Indonesia sudah ribuan tahun terlibat aktif sebagai host, yakni pihak yang dikunjungi. Juga sebagai tamu (visitor) dari dan ke berbagai negara di tepi Samudra Hindia, baik ke arah timur (India, Afrika, dan Arab) maupun utara (negara-negara ASEAN) dan selatan (Benua Australia). Sebagai hasil dari proses interaksi yang lama dan intensif itu, terjadilah saling adopsi—dengan kontekstualisasi— elemen-elemen kebudayaan, termasuk peradaban di antara bangsa-bangsa itu. Bahasa, agama, struktur sosial, monumen-monumen kuno, seperti candi dan masjid adalah produk dari pertukaran dan adopsi itu. Diaspora berbagai suku bangsa Indonesia di negara-negara tepian Samudra Hindia, juga sebaliknya, diaspora bangsa-bangsa lain di Indonesia, adalah wujud lain dari silang budaya ini. Berbeda dengan saling adopsi elemen-elemen budaya yang terjadi pada masa lalu, diaspora berlangsung sampai sekarang. Hal itu ditunjukkan oleh interaksi antara kelompok- kelompok diaspora itu, baik dengan bangsa-bangsa yang menjadi host-nya, maupun dengan bangsa-bangsa mereka sendiri di tanah asalnya.
    [Show full text]
  • De Graaf – Kerajaan Islam Di Jawa
    Sekedear Berbagi Ilmu & Buku Attention!!! Please respect the author’s copyright and purchase a legal copy of this book AnesUlarNaga. BlogSpot. COM KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI JAWA DR. H.J. DE GRAAF dan DR. TH.G. TH. PIGEAUD Daftar Isi Pengantar Penerbit Sepatah Sambutan Kata Pengantar Pendahuluan Bab I Permulaan Penyebaran Agama Islam di Jawa Bab II Lahirnya dan Jayanya Kerajaan Demak pada Dasawarsa-Dasawarsa Terakhir Abad ke-15 dan Paruh Pertama Abad ke-16 Bab III Mundur dan Runtuhnya Kesultanan Demak pada Pertengahan Abad ke-16 Bab IV Sejarah Kerajaan-Kerajaan yang Lebih Kecil di Daerah-Daerah Pesisir Utara Jawa Tengah pada Abad ke-16: Pathi dan Juwana Bab V Sejarah Kerajaan-Kerajaan yang Lebih Kecil di Daerah-Daerah Pantai Utara Jawa Tengah pada Abad ke-16: Kudus Bab VI Sejarah Kerajaan-Kerajaan Kecil di Pantai Utara Jawa Tengah pada Abad ke-16: Japara Kalinyamat Bab VII Riwayat Kerajaan-Kerajaan di Jawa Barat pada Abad ke-16: Cirebon Bab VIII Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Jawa Barat pada Abad ke-16:Banten Bab IX Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Daerah-Daerah Pantai Utara di Sebelah Timur Demak pada Abad ke-16: Jipang-Panolan Bab X Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Daerah-Daerah Pantai Utara Jawa Timur pada Abad ke-16: Tuban Bab XI Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Daerah-Daerah Pantai Utara Jawa Timur pads Abad ke-16: Gresik-Giri Bab XII Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Daerah-Daerah Pantai Utara JawaTimur pada Abad ke-16: Surabaya Bab XIII Sejarah Madura Barat pada Abad ke-16: Madura Barat Bab XIV Sejarah Madura pada Abad ke-16: Madura Timur, Sumenepdan
    [Show full text]
  • Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Semester I
    Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Semester I Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Oleh: 1. Melkisedek Bagas F. 2. Muhamad Muchlis 3. Vicky Nurul Islamiyah Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Kerajaan-Kerajaan Maritim Indonesia pada Masa Hindu-Buddha dan Islam A. Kerajaan-Kerajaan B. Pengaruh Hindu- Maritim Indonesia Buddha di pada Masa Hindu– Indonesia Buddha C. Kerajaan- D. Pengaruh Kerajaan Kerajaan- Maritim pada Kerajaan Maritim Masa Islam pada Masa Islam Daftar Isi A. Kerajaan-Kerajaan Maritim Indonesia pada Masa Hindu-Buddha Kutai Sriwijaya Tarumanegara Kediri Singasari Mataram Kuno Majapahit Back Kerajaan Kutai (Abad IV) 7 buah Yupa menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai Kudungga Raja Pertama Aswawarman Wangsakerta Mulawarman Puncak Kejayaan Up Kerajaan Tarumanegara (Abad IV) Ciaruteun Kebon Kopi Prasasti Jambu Tugu Sumber Pasir Awi Muara Cianten Lebak Berita Cina Fa Hien Berdasarkan Prasasti Ciaruteun, Purnawarman membawa Tarumanegara ke puncak kejayaan. Up Kerajaan Sriwijaya (Abad VII) Kedukan Bukit Talang Tuo Prasasti Telaga Batu Kota Kapur Sumber Ligor Karang Berahi Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menjadi kerajaan maritim yang memiliki pengaruh luas. Sriwijaya juga menjadi pusat perkembangan agama Buddha di wilayah Asia Tenggara. Up Kerajaan Mataram Kuno (Abad VIII) Apa yang muncul di benak Anda setelah memperhatikan ketiga gambar candi tersebut? Mataram Kuno Dinasti Dinasti Sanjaya Syailendra Rakai Pikatan Sekira abad X terjadi bencana gunung meletus di Mataram Kuno.
    [Show full text]
  • Sejarah Kerajaan Kediri, Singasari, Majapahit Dan Buleleng
    PEMBAHASAN SEJARAH KERAJAAN KEDIRI, MAJAPAHIT, SINGASARI DAN BULELENG A. KERAJAAN KEDIRI Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu adalah merupakan sebuah kerajaan besar yang terletak di daerah Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12 yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Atau bisa disebut sebagai lalu linntas transportasi terfavorite di zaman terebut. a. Berdirinya Kerajaan Kediri Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kediri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan tersebut. Beberapa arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan di desa Gayam, Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa ( bentuk bangunan kerajaan kediri) Syiwa Catur Muka atau bermuka empat. Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
    [Show full text]
  • Download This PDF File
    Volume 1 issue 2, Juli 2019 ISSN: 2654-6388 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. PENGARUH AIRLANGGA TERHADAP KEMAJUAN KERAJAAN MEDANG KAMULAN Muhammad Fikri1, Syarifuddin 1 College student, History of Education. E-mail: [email protected] ARTICLE INFO ABSTRACT Keywords: The writing is titled "Effect of Airlangga on the Progress of the Airlangga, Kingdom of Medang Kamulan Kingdom". This writing uses various Medang Kamulan, Policy sources ranging from books to journals. This writing dissects Airlangga's policy as king of the progress of Medang Kamulan How to cite: as its main focus. Airlangga is inseparable from the progress of Muhammad Fikri (2019). Pengaruh Airlangga the Medang Kamulan Kingdom. As a cultural heritage that has terhadap Kemajuan an influence on the Hindu Medang Kamulan Kingdom. Kerajaan Medang Kamulan. Jambura, Keywords: Airlangga, Kingdom of Medang Kamulan, Policy History and Culture Journal, 1(2), 119-125 DOI: Copyright © 2019. JHCJ. All rights reserved. 1. Pendahuluan Sekitar abad ke-10, ibukota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah bertolak menuju Jawa Timur dengan hal-hal yang menyertai pemindahan sangat perhitungkan. Pandangan dahulunya mengemukakan bahwa akibat musibah semburan Gunung Merapi dan sawah tidak terurus karena para kaum pria digunakan tenaganya untuk memahat candi. Pandangan sekarang mengemukakan bahwa dua faktor penyebabnya, yaitu satu, faktor topografis Bumi Mataram terisolasi maka Jawa Timur lebih terbuka dengan kegiatan jual beli di berbagai bangsa. Bengawan Solo dan Sungai Brantas sebagai jalur keluar masuk perdagangan pribumi dengan pesisir laut serta tanahnya subur daripada Jawa Tengah setelah digunakan. Dua, pemecahan masalah pemerintahan, karena Dinasti Syailendra melarikan diri ke Sumatera setelah Jawa Tengah terampas oleh Dinasti Sanjaya , dengan berdiam tempat di Sumatera kemudian Sriwijaya dapat memegang kepemimpinannya.
    [Show full text]
  • Bab 2 Tata Pemerintahan Kerajaan Mataram │ 13
    SAMBUTAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik terbitnya buku Sejarah Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah buku yang secara lengkap membahas sejarah tata kelola pemerintahan di DIY yang jejaknya merentang sejak masa Mataram Islam hingga saat ini. Melalui buku ini kita bisa melihat bahwa tata kelola pemerintahan di DIY meskipun selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, namun dalam proses perubahannya tidak pernah meninggalkan nilai, norma, dan budaya yang mengakar di Yogyakarta. Penjelasan kronologi sejarah dalam buku ini memberikan kita pemahaman bahwa perubahan tata kelola pemerintahan di DIY dari masa ke masa bukanlah perubahan yang revolusioner namun merupakan suatu perubahan yang lebih bersifat transformatif. Membaca buku ini, kita juga bisa melihat bahwa tata pemerintahan di DIY merupakan perpaduan antara birokrasi modern dan institusi tradisional (Kasultanan dan Kadipaten). Perpaduan tersebut merupakan konsekuensi dari status keistimewaan DIY yang diperoleh sejak lama dan semakin diperkuat dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Menelisik akar kesejarahan di DIY dan falsafah yang menyertainya memberikan kita gambaran tentang berbagai macam aspek yang menjadi fondasi tata pemerintahan di DIY. Beberapa aspek dasar tata pemerintahan tersebut antara lain demokrasi, kerakyatan, ke-bhineka-tunggal-ika-an, efektivitas pemerintahan, dan pendayagunaan kearifan lokal. Secara struktur, kelima aspek dasar tersebut dalam perjalanannya senantiasa mengalami perubahan namun dengan tetap mempertahankan prinsip nilai, norma, dan budaya yang ada di DIY. Buku sejarah pemerintahan ini disusun dalam kerangka untuk memahami dinamika perubahan dan keberlanjutan tata pemerintahan DIY dalam lintasan sejarah sampai dengan situasi kontemporer. Maka dengan demikian diharapkan baik aparatur pemerintahan maupun masyarakat luas dapat memahami lebih dalam bagaimana hubungan antara sejarah, keraton, kadipaten, Negara, dan masyarakat di DIY dalam pusaran perubahan tata kelola pemerintahan.
    [Show full text]
  • Education in Ancient Indonesia Culture (700-1700)
    HISTORIA: International Journal of History Education, Vol. XI, No. 1 (June 2010) EDUCATION IN ANCIENT INDONESIA CULTURE (700-1700) Aminuddin Kasidi 1 ABSTRACT Within 1359-1364, Hayam Wuruk did a quest monitoring Majapahit, either to the east side, or the west side. From the many objects he visited, in addition to visiting authorities and local villagers, he also visited religious sacred places. Prapanca, who worked as Dharmadyaksa ring Kasogatan was one of the higher authorities in the kingdom who followed him (Pigeaude, 1963, IV, 150-153). The king’s quest was also followed by many authorities, and they were certainly intellectual prominent figures in their era. The position of saptopapati, for instance, was occupied by those who were entitled to as pangei or sanget. The term was derived from the root words of (V pgat) meaning: putus (Jw) mastery (Van Naerssen, 1933: 239-258). Furthermore, the terms of pgat is also defined by Van Nseassen as notable (Naerssen, 1933: 239-258). Within various epigraphs, authority titled with pamget or samget was under the third position of kingdom higher authority: rakryan katrini, namely rakrayan kartini (three higher authority), rakrayan mamantri I Hino, Rakryan I halu, Rakryan I Siikan. Within Nagarakratagama, pupuh 68, the second syair noted :” … wanten bodda Mahayana pgat/rin tantra yogiswara … was an expert (Jw. Mumpuni) of Buddha mahyana’s lesson on Tantra and Yoga …” (Pigeadu, 1963: 52). The terms refer to educated people who have comprehensive and mastery knowledge, so that they can take a decision based on their expertise independently, either in the field of science or governmental problems.
    [Show full text]
  • Laporan Individu
    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus – 12 September 2015 Lokasi : SMA NEGERI 2SLEMAN BRAYUT, PANDOWOHARJO, SLEMAN 55512 Telp (0274) 869774, 869775 DisusunOleh Wahyu Ida Permatasari 12406241030 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKART 2015 i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan PPL ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) yang merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan PPL yang dilaksanakan tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015 yang tujuannya untuk membentuk pribadi calon pendidik bangsa yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan berdedikasi tinggi, dengan mengetahui apa saja tugas seorang pendidik, serta di dalam pelaksanaannya memberikan bekal pengalaman yang tidak mungkin didapatkan di dalam perkuliahan. Dengan selesainya laporan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMA N 2 Sleman. 2. Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Prodi PendidikanSejarah 3. Drs. Dahari, M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sleman. 4. DuladiS.Pd, selaku koordinator KKN SMA Negeri 2 Sleman. 5. Ibu Rr. Indah Mustikawati,Msi Akt sebagai Dosen DPL pamong SMA Negeri 2 Sleman. 6. Drs. Susiyanta, selaku Guru Pembimbing di SMA Negeri 2 Sleman. 7. Seluruh Guru, Staff sertakaryawan di SMA Negeri 2 Sleman. 8. Ibunda dan Ayahanda dan segenap keluarga yang selalu bersabar, memberikan dukungan, bantuan dan pengertiannya.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yoogyakarta) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Yosefin Fitri Wijayati 081314004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini untuk : 1. Papa (alm), Pak’e Ose dan Mama, Mbak Eva, Mas Theo, Mbak Yopi, dan seluruh keluargaku yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, dan bantuan lainnya. 2. Yoel Febriantoro yang selalu ada setiap saat untuk mendengar keluh kesahku. 3. Patrick yang selalu menjadi penghiburku di saat jenuh. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21 : 22) Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius) Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. (Martin Vanbee) Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pernyataan Keaslian Karya Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagia karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
    [Show full text]