PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yoogyakarta)
S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh : Yosefin Fitri Wijayati 081314004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Papa (alm), Pak’e Ose dan Mama, Mbak Eva, Mas Theo, Mbak Yopi, dan
seluruh keluargaku yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, dan
bantuan lainnya.
2. Yoel Febriantoro yang selalu ada setiap saat untuk mendengar keluh kesahku.
3. Patrick yang selalu menjadi penghiburku di saat jenuh.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya. (Matius 21 : 22)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk
melakukan semua kesalahan itu sendiri. (Martin Vanbee)
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi
hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis
sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagia karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, November 2012
Penulis
Yosefin Fitri Wijayati
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yosefin Fitri Wijayati
Nomor Mahasiswa : 081314004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE PICTURE AND PICTURE KELAS XI IPS 1 DI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :......
Yang menyatakan
Yosefin Fitri Wijayati
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS-1 di SMA Pangudi Luhur
Yosefin Fitri Wijayati Universitas Sanata Dharma 2012
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan : 1. Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, 2. Peningkatan kepuasan belajar sejarah siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Tagart dan Kemmis dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS-1 yang berjumlah 30 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, tugas, lembar observasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada peningkatan prestasi belajar siswa dari segi nilai rata-rata dan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa 74,65 pada keadaan awal meningkat menjadi 82,68 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 82,819 pada siklus 2. Dari segi KKM, siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 23 siswa (76,67%) pada keadaan awal meningkat menjadi 30 siswa (100%) pada siklus 1 dan 2. Peningkatan prestasi belajar siswa yang terjadi pada siklus 1 dari segi nilai rata-rata meningkat 8,03% dan pada segi KKM meningkat 23,33%. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 2 dari segi nilai rata-rata sebesar 0,31% dan pada segi KKM tindak mengalami perubahan. (2) Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa yang mencapai 221,47 (77,70%) pada tahap awal meningkat menjadi 231,8 (81,33%) setelah siklus 2. Peningkatan kepuasan belajar siswa yang terjadi setelah penerapan tindakan mencapai 3,63%.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT STUDENTS’ ACHIEVMENT AND SATISFACTION IN STUDYING HISTORY BY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL PICTURE AND PICTURE TYPE (Based on Research Conduted in Class XI IPS 1 of Pangudi Luhur Senior High School)
Yosefin Fitri Wijayati Sanata Dharma University 2012
This research is aimed to describe : (1) the improvement of students’ achievement in studying history by using cooperative learning with picture and picture type in class XI IPS-1 of Pangudi Luhur Senior High School, (2) the improvement of students’ satisfaction in studying history by using cooperative learning with picture and picture type in class XI IPS-1 of Pangudi Luhur Senior High School. The method used in this research was classroom action research using Taggart and Kemmis model. The research consisted of planning, implemention, observation, and reflection stages. The subject of this research were 30 students of class XI IPS-1 in Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta. Data gathering used questionnaire, task, observation, and test. Data analysis used percentage. The results of the research showed that (1) there was improvement of students’ achievement shown from the improvement of mean value of final score and the number of students achieved Minimum Requirement Criteria after the picture and picture type was implemented in class XI IPS 1 of Pangudi Luhur Senior High School. The data showed students’ mean value 74,65 in the primary stage increased to 82,68 in the first cycle and increased again to 82,819 in second cycle. Moreover, the number of students who achieved Minimum Requitment Criteria also increased. There were 23 students (76,67%) who achieved Minimum Requitment Criteria in the primary stage. This number increased to 30 students (100%) in the first and second cycles. The improvement of the students’ achievement happened in the first cycle was shown by the mean value which increased 8,03% and the number of the students who achieved Minimum Requitment Criteria which increased 23,33%. The improvement of the students’ achievement in the second cycle was shown by the mean value of the test which increased 0,31%. There was no increasing number of students who achieved Minimum Requitment Criteria in this cycle. (2) There was improvement of the student’s satisfaction in studying history after picture and picture type was implemented in the class. It was shown from average of students’ initial satisfaction level that was 221,47 (77,70%) in primary stage and increased to 231,8 (81,33%) after second cycle. The improvement of students’ satisfaction that happened after the picture and picture type was implemented in the class was 3,63%.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kudus
atas segala berkat, kasih kurnia dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi
ijin untuk melakukan penelitian.
2. Ketua Program Studi Pendidikan sejarah yang telah memberikan saran dan
dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Dra. Theresia Sumini, M.Pd dan Yustiana Kameng, S.Pd selaku
pembimbing 1 dan 2 yang telah banyak memberikan masukan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Para Dosen Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan bekal
pengetahuan dan bimbingan bagi penulis selama menyelesaikan tugas
belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Henricus Tri Wahyudi, S.Pd selaku guru sejarah SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta telah membantu penulis mengumpulkan data-data guna
penulisan skripsi ini.
6. Keluargaku atas doa, semangat, dan dukungan yang diberikan kepada
penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Yoel Febriantoro, Patrick, Lulu, Budi, Miss Marsha, Cahyo, Aji, Ey, Ogut,
dan Kang Endah yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
8. Seluruh teman-teman 2008 atas doa dan dukungannya.
9. Seluruh karyawan Perpustakaan USD yang telah menyediakan buku-buku
yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak disebutkan satu persatu oleh
penulis dalam skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis dengan tangan terbuka akan menerima segala tanggapan, saran,
kritik dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini dapat menjadi salah satu sumbangan yang bermanfaat.
Yogyakarta, November 2012
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...... ii
HALAMAN PENGESAHAN...... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...... iv
HALAMAN MOTTO...... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA...... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...... vii
ABSTRAK...... viii
ABSTRACT...... ix
KATA PENGANTAR...... x
DAFTAR ISI...... xii
DAFTAR TABEL...... xvi
DAFTAR GAMBAR...... xvii
DAFTAR LAMPIRAN...... xviii
BAB I PENDAHULUAN...... 1
A. Latar Belakang...... 1
B. Rumusan Masalah...... 11
C. Tujuan Penelitian...... 11
D. Manfaat Penelitian...... 12
E. Sistematika Penulisan...... 13
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI...... 16
A. Hal-hal Teoritik dan Informasi Mendasar...... 16
1. Pembelajaran Kooperatif...... 15
2. Metode Picture and Picture...... 22
3. Belajar ...... 24
4. Sejarah...... 28
5. Prestasi Belajar...... 31
6. Kepuasan Belajar...... 32
B. Materi Pokok...... 32
C. Kerangka Berpikir...... 38
D. Hipotesis Penelitian...... 39
BAB III METODE PENELITIAN...... 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian...... 40
1. Tempat Penelitian...... 40
2. Waktu Penelitian...... 40
B. Subjek Penelitian...... 40
C. Objek Penelitian...... 40
D. Definisi Operasional Variabel...... 41
E. Jenis Penelitian...... 42
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data...... 43
1. Metode Pengumpulan Data...... 43
2. Instrumen Pengumpulan Data...... 44
3. Validitas dan Reliabilitas...... 46
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Desain Penelitian...... 50
H. Analisis Data...... 50
1. Kuantitatif ...... 51
2. Kualitatif...... 52
3. Komparatif ...... 53
I. Hipotesis Statistik...... 54
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan...... 54
1. Tahap Persiapan...... 54
2. Siklus 1...... 55
3. Siklus 2...... 56
K. Indikator Keberhasilan...... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...... 59
A. Hasil Penelitian...... 59
1. Keadaan Awal Belajar Sejarah...... 59
2. Siklus 1...... 64
3. Siklus 2...... 73
B. Komparasi...... 82
1. Prestasi Belajar Siswa...... 82
2. Partisipasi Siswa...... 85
3. Kepuasan Belajar Siswa...... 89
C. Pembahasan...... 91
BAB V PENUTUP...... 95
A. Kesimpulan...... 95
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran...... 96
DAFTAR PUSTAKA...... 99
LAMPIRAN...... 101
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Perbandingan antara Kelompok Belajar Kooperatif dan Tradisional.... 15
Tabel 2 : Persentase Tingkat Prestasi Siswa Menggunakan PAP I...... 53
Tabel 3 : Persentase Tingkat Kepuasan Belajar Menggunakan PAP I...... 53
Tabel 4 : Indikator Keberhasilan Penelitian...... 58
Tabel 5 : Data Prestasi Belajar Awal Siswa ...... 59
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Awal Siswa ...... 61
Tabel 7 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa ...... 62
Tabel 8 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 1)...... 67
Tabel 9 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1...... 69
Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 1...... 70
Tabel 11 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 2)...... 75
Tabel 12 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 2...... 77
Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 2...... 78
Tabel 14 : Data Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 79
Tabel 15 : Komparasi Hasil Prestasi Awal Siswa dan Siklus 1...... 82
Tabel 16 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2...... 84
Tabel 17 : Komparasi Partisipasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2...... 86
Tabel 18 : Komparasi Kepuasan Belajar Awal dan Akhir Siswa...... 89
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Siklus Rancangan Penelitian...... 50
Gambar II : Diagram Prestasi Balajar Awal Siswa...... 61
Gambar III : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Awal Siswa...... 64
Gambar IV : Diagram Prestasi Siswa Siklus 1...... 71
Gambar V : Diagram Prestasi Siswa Siklus 2...... 79
Gambar VI : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 81
Gambar VII : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa...... 85
Gambar VIII: Grafik Komparsi Partisipasi Siswa Mengikuti Pelajaran Sejarah 88
di Kelas......
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian...... 101
Lampiran 2 : Bukti Telah Melaksanakan Penelitian...... 102
Lampiran 3 : Silabus...... 103
Lampiran 4 : Rancangan Perencanaan Pembelajaran...... 106
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 140
Lampiran 6 : Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa ...... 142
Lampiran 7 : Validitas Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 146
Lampiran 8 : Validitas Isi...... 149
Lampiran 9 : Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 152
Lampiran 10 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa ...... 156
Lampiran 11 : Data Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 159
Lampiran 12 : Observasi Guru Mengajar...... 162
Lampiran 13 : Observasi Partisipasi Siswa...... 165
Lampiran 14 : Foto aktivitas Siswa di Kelas...... 166
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pengajar. Pada
masa sekarang, profesi seorang guru cukup diminati oleh banyak orang. Banyak
hal yang menjadi penyebabnya dan itu semua bersifat relatif. Beda orang maka
beda pula alasannya. Ada yang memang terpanggil jiwanya untuk menjadi
pahlawan tanpa tanda jasa dan ada juga yang tergiur dengan isu-isu mengenai gaji
guru yang pada masa sekarang sudah mulai membaik. Alasan pertama seringkali
diketahui melalui televisi, dimana ketika ada liputan sebuah sekolah terpencil
seringkali murid-muridnya ditanya mengenai cita-citanya. Jawaban yang
diberikan oleh murid-murid tersebut rata-rata adalah menjadi seorang guru.
Jawaban tersebut mungkin dikarenakan mereka melihat sekolahnya sangat
kekurangan guru sehingga mereka pun terpanggil untuk mengabdi kepada
daerahnya sama seperti guru-guru yang lain meskipun banyak hambatannya,
seperti tidak tersedia fasilitas yang memadai karena daerah tempat mengajar
sangat terpencil. Alasan yang kedua ini yang sebenarnya paling sering terdengar
di tengah-tengah masyarakat pada masa sekarang. Banyak orang yang tergiur
dengan gaji guru pada masa sekarang sehingga ketika menjadi seorang guru pun
hanya setengah-setengah.
Siapapun yang sudah memilih untuk menjadi seorang guru hendaknya harus
tetap memiliki pikiran yang pasti yakni menjadi guru yang berkualitas baik ketika
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
mengajar di dalam kelas maupun ketika sedang menjalani aktifitas lain di luar
kelas karena mengingat peran guru bagi siswa sangatlah besar. Guru bukan hanya
sekedar menjadi sosok yang ditemui oleh siswa saat berada di dalam kelas
melainkan juga ditemui oleh orang tua dari siswa tersebut di saat-saat tertentu.
Orang tua pun sering memberikan penilaian terhadap kualitas guru dan penilaian
tersebut terkadang besar pengaruhnya bagi kepercayaan orang tua terhadap
kualitas sekolah tempat di mana guru tersebut mengajar. Menjadi guru harus
memiliki kecakapan untuk memberi bimbingan.1 Guru haruslah menjadi tokoh
panutan bagi murid-murid. Hal ini bisa menjadi modal bagi usaha guru
mengembangkan sikap positif pada pihak murid.2 Motivasi ketika memilih suatu
pekerjaan akan mempengaruhi orang tersebut saat menjalankan pekerjaannya,
begitu juga menjadi guru. Ketika alasannya karena penghasilan maka dapat
dipastikan saat menjalani pekerjaan tidak akan sebaik guru yang memiliki
motivasi sebagai pendidik yang ingin mengembangkan anak didiknya.
Jika guru hanya memikirkan pendapatan, maka ia memandang pekerjaannya
sebagai sarana guna memperoleh uang. Guru akan menerima siswa baru
berdasarkan kemampuan ekonomi, mencari penghasilan lain dari pelajaran
tambahan sebanyak-banyaknya, dan menjadi pengajar tidak tetap di sekolah lain.
Akibat lebih jauh ialah guru tidak sempat mempersiapkan pelajaran dengan baik,
jangankan memeriksa pekerjaan siswa, membaca literatur profesional pun tidak
pernah sempat, sehingga satu-satunya cara mendorong guru itu untuk
meningkatkan profesionalitasnya ialah mengharuskannya mengikuti penataran.
1 I Gede Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta : Depdikbud, 1989, hlm. 14. 2 Ibid., hlm. 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Hal ini tentu berbeda dengan guru yang murni terpanggil jiwanya. Guru
yang terpanggil jiwanya seringkali mengabdi dengan sepenuh hati guna
membantu murid-muridnya berkembang. Guru yang pertama-tama bercita-cita
menyumbangkan keahliannya demi perkembangan siswa, akan memandang
pekerjaannya sebagai sumber kepuasan pribadi, biarpun tidak lepas dari
tantangan. Dia akan rela untuk mengorbankan waktu dan tenaga lebih banyak
daripada yang dituntut secara formal; sikap ini akan diketahui dan dihargai oleh
siswa.3
Menjadi seorang guru hendaknya janganlah setengah-setengah. Banyak
guru yang frustasi ataupun berhenti dari pekerjaannya setelah tahu dunia
pekerjaannya tidak seperti yang dibayangkan, terutama dialami oleh guru baru.
Guru baru menyerah dengan berbagai alasan, tetapi keluhan yang paling umum
adalah murid yang mengganggu dan tidak memiliki rasa hormat, pegawai
administrasi yang apatis atau tidak efektif, tumpukan kertas kerja berlebihan,
intrik antar gank, tekanan dan gangguan dari para orang tua, serta kelelahan emosi
dan mental.4
Menjadi seorang guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Guru akan
menemui banyak siswa beserta orang tuanya yang memiliki beraneka macam
karakter. Di sinilah guru seringkali menemui kendala, terutama saat mengajar di
dalam kelas. Oleh sebab itu, pada masa sekarang diharapkan agar guru harus
pandai untuk menarik perhatian siswanya saat mengajar di dalam kelas agar siswa
mau terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut. Salah
3 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia, 1987, hal. 111. 4 Lou Anne Johnson, Pengajaran yang Kreatif dan Menarik : Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran, PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
satu cara yang bisa dilakukan oleh guru adalah menggunakan metode mengajar
yang tepat baik dengan materi yang diajarkan maupun dengan keadaan siswanya.
Terutama pada masa sekarang dimana kegiatan belajar mengajar diorientasikan
pada siswa, sehingga peran guru di dalam kelas tidak lagi menjadi aktor utama
melainkan hanyalah sebagai pendamping dan penunjuk arah bagi para siswanya.
Saat ini metode yang hendaknya perlu diminimalisir penggunaannya di saat
mengajar adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah sebuah bentuk
interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dan guru kepada peserta didik.5
Saat ini metode ceramah secara penuh saat mengajar di kelas sudah sangat tidak
tepat. Hal ini dikarenakan metode ceramah bisa membuat siswa menjadi siswa
yang pasif, yakni sangat bergantung kepada guru. Hal ini terjadi terutama dalam
mata pelajaran sejarah yang terkenal dengan mata pelajaran yang membosankan
karena hanya menghafal peristiwa-peristiwa yang telah lewat. Seringkali guru
sejarah menggunakan metode yang kurang bisa memancing keaktifan siswa di
kelas melainkan sebaliknya.
Pada saat ini dikenal dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang mengutamakan kegiatan belajar berorientasi pada siswa. KTSP ini
mengutamakan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. KTSP dibuat
berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam penyusunannya,
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Peraturan
5 H.Tukiran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif, Bandung : Alfabeta, 2011, hlm. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi. 6
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dirancang dalam KTSP mengikuti
prinsip-prinsip yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif
siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, dalam
KBM, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan
otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Oleh sebab itu, pada masa
sekarang guru dituntut untuk melakukan perubahan dalam KBM dimana yang
dulu guru masih menjadi pusat dari KBM kini mulai berubah yakni siswalah yang
menjadi pusat dari KBM. Tanggung jawab belajar tetap berada pada diri siswa,
dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong
prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan
atau sepanjang hayat.7 Hal ini sebenarnya sangat baik karena siswa bisa menjadi
mandiri tidak hanya bergantung pada guru melainkan terbiasa mengusahakan
kebutuhannya sendiri.
Pada masa sekarang muncul berbagai tipe pembelajaran yang bisa
memancing siswa untuk melatih diri terbiasa dengan cara belajar yang mandiri
tanpa harus tergantung pada guru dan bisa memperoleh keberhasilan dengan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh dirinya. Guru hanyalah orang yang
bertugas sebagai pemandu siswa untuk mencapai tujuan dalam sebuah kegiatan
belajar sedangkan tercapai atau tidaknya tujuan tersebut masih tergantung dari
6 Masnur Muslich, KTSP : Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, hlm. 1. 7 Ibid., hlm.48.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
siswa yang bersangkutan. Namun, peranan guru juga sangat penting saat di kelas.
Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru.8
Tercapainya tujuan belajar ini akan menghantarkan siswa kepada keberhasilan.
Salah satu ciri dari keberhasilan siswa tersebut adalah siswa memiliki prestasi
belajar yang tinggi.
Prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor yang membuat
siswa memiliki rasa puas terhadap kegiatan belajar mengajar yang telah
dialaminya. Selain prestasi yang tinggi, tipe pembelajaran juga menjadi salah satu
faktor penentu kepuasan siswa. Tipe pembelajaran yang digunakan oleh guru
merupakan salah satu bukti bahwa guru memiliki kualitas. Kualitas dari sang guru
ini turut menentukan mutu dari sekolah tersebut. Pelayanan proses belajar
mengajar yang bermutu ditandai dengan guru membuat perencanaan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar
dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu, guru dapat menguasai materi pelajaran
yang disampaikan sehingga siswa mudah untuk memahaminya, guru
menggunakan variasi metode pengajaran, guru dapat menggunakan media belajar
yang tersedia di sekolah, dan dapat memotivasi siswa untuk belajar.9 Kepuasan
siswa adalah sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan
dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima.10 Siswa mengharapkan banyak
8Isjoni & Hj. Mohd. Arif Ismail, Model-model Pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 146. 9Popi Sopiatin, Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa, Bogor : Dhalia Indonesia, 2010, hlm. 40. 10 Ibid., hlm 33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
sekali dari guru. Bila harapan itu dipenuhi, siswa akan merasa puas; bila tidak, dia
akan merasa kecewa.11
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah
mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas. Sejarah
merupakan pelajaran penting karena dengan sejarah kita bisa melihat perjalanan
perkembangan bangsa Indonesia disaat kita belum terlahir di dunia ini. Pada masa
sekarang banyak orang tidak tertarik dengan sejarah dan mengganggap sejarah
bukanlah urusan kita karena kurangnya kesadaran akan pentingnya sejarah dalam
diri kita. Padahal sejarah merupakan manyangkut diri kita semua. Kita melupakan
bahwa sejarah adalah dasar bagi terbinanya identitas nasional yang merupakan
salah satu modal utama dalam membangun bangsa kita masa kini maupun masa
yang akan datang.12
Dewasa ini hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah cenderung
menurun. Hal ini disebabkan pelajaran sejarah menurut pandangan siswa
merupakan pengetahuan yang tidak dapat menjamin masa depan mereka. Siswa
cenderung memandang dengan mempelajari sejarah adalah hal yang sia-sia, sebab
mereka hanya dituntut untuk bisa menceritakan masa lalu. Bahkan tak jarang
siswa mengatakan bahwa pelajaran sejarah materinya bersifat hafalan yang sangat
membosankan dan tidak menarik. Siswa sangat kurang terlatih untuk memahami
dan mengerti materi sejarah. Tidak hanya itu, terkadang permasalahan ini juga
muncul dari guru sejarah sendiri.
11 W.S. Winkel, op.cit., hlm. 110. 12I Gede Widja, op.cit.,hlm. 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Guru sejarah dalam pembelajaran sejarah seringkali sangat membosankan
sehingga sikap siswa terhadap mata pelajaran rendah.13 Melihat hal ini terlihat
sekali bahwa minat mereka akan pelajaran sejarah menjadi sangat rendah.
Kekurangmenarikan pelajaran sejarah kemungkinan sekali juga bersumber pada
anggapan yang keliru tentang sejarah itu sendiri.14 Hal ini seringkali membuat
tujuan-tujuan pembelajaran yang sudah dirancang guru mengalami
ketidakberhasilan. Walaupun guru sudah mengerahkan energi dan antusiasme
serta melakukan pendekatan pengajaran yang berbasis siswa, kadang-kadang
murid-murid hanya duduk berselonjor di kursi dan menguap di hadapan sang
guru.15
Gagalnya pencapaian tujuan dalam mata pelajaran sejarah ini akan membuat
siswa juga mengalami ketidakberhasilan. Ketidakberhasilan siswa ini bisa dilihat
salah satunya dengan rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran yang
bersangkutan. Padahal prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu kunci
kepuasan siswa terhadap sebuah kegiatan belajar mengajar dari sebuah mata
pelajaran. Prestasi belajar yang rendah ini bisa saja membuat siswa menjadi tidak
puas dengan penyelenggaran kegiatan belajar mengajar dari sebuah mata
pelajaran. Strategi dan metode dalam mengajar sejarah haruslah tepat agar dapat
menarik simpati siswa. Strategi dan metode ini akan membantu proses belajar
agar sampai pada tujuan yang diharapkan.
Perlu adanya inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah di dalam kelas. Saat
ini mulai gencar diperkenalkan berbagai tipe pembelajaran yang berbasis pada
13 Isjoni & Hj. Mohd.Arif Ismail, op.cit., hlm.147. 14I Gede Widja, op.cit., hlm. 3. 15 Johnson,Lou Anne, op.cit., hlm.198.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksialkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar.16 Pembelajaran kooperatif ini membuat siswa menjadi bisa menerapkan
budaya dari bangsa kita, yakni gotong royong karena dalam kegiatan belajar
mengajar siswa yang satu dengan yang lainnya saling membantu satu sama lain
dalam sebuah kelompok. Selain itu, pembelajaran kooperatif membuat siswa bisa
berbaur dengan teman-temannya karena tidak akan dibiarkan siswa membentuk
kelompok secara monoton. Hal ini membantu siswa untuk bisa belajar dengan
baik karena saling bahu-membahu menyelesaikan tugasnya.
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, misalnya tipe picture
and picture. Tipe ini sangat sederhana mengingat langkah-langkahnya sangatlah
ringkas. Tipe ini sangat terpusat pada media gambar. Dalam mata pelajaran
sejarah, media gambar merupakan media yang paling sederhana, tetapi seringkali
bisa meningkatkan rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran ini. Gambar
merupakan salah satu media yang paling sering digunakan oleh guru saat
menyampaikan materi di dalam kelas. Oleh sebab itu, tidak heran jika gambar
menjadi media favorit bagi guru. Namun, ada yang berbeda dalam tipe picture
and picture ini dimana siswa tidak hanya disuguhi materi yang diberi dengan
media gambar saja melainkan siswa diminta untuk membangun pemikirannya
sendiri serta menemukan pengetahuannya sendiri mengenai gambar tersebut.
16 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Setelah memahami tipe ini maka muncullah keinginan untuk melakukan
penelitian menggunkan tipe ini. Sebelum dilakukannya penelitian ini diadakan
observasi terhadap sebuah sekolah untuk melihat keadaan sekolah tersebut.
Sekolah yang dipilih adalah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Observasi tidak
dilakukan di semua kelas, melainkan hanya memilih satu kelas saja, yakni kelas
XI IPS-1. Setelah dilakukan observasi, terlihat prestasi siswa di sini cukup baik
meskipun demikian banyak juga siswa yang memiliki nilai kurang memuaskan.
selain itu, terlihat juga partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran di kelas sangat
rendah. Hampir sebagian besar siswa melakukan hal-hal yang tidak penting di
dalam kelas bahkan saat diminta mengerjakan tugas sekalipun. Hal ini
menandakan rendahnya partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran. Hal ini tidak
bisa diabaikan begitu saja, melaikan perlu diperhatikan secara khusus. Terlebih
lagi hal seperti ini terjadi pada pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah yang seringkali
tidak diminati oleh siswa karena adanya anggapan bahwa pelajaran ini sangat
membosankan yang bisa membuat siswa mengantuk dan kurang ada manfaatnya
bagi diri siswa tersebut.
Beberapa indikator kepuasan belajar siswa adalah mencakup tingginya
prestasi siswa, kenyamanan siswa dengan tipe dan metode yang digunakan, siswa
bisa merasakan manfaat belajar sejarah. Selama melakukan observasi ini terlihat
bahwa prestasi siswa baik namun masih ada siswa yang belum berhasil mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM), partisipasi siswa di dalam kelas belum
maksimal, tidak ada refleksi di akhir pelajaran yang sehaarusnya bisa digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
untuk melihat sejauh mana siswa merasakan manfaat belajar sejarah. Hal ini bisa
menunjukkan bahwa ada indikasi kepuasan belajar siswa belum begitu baik.
Setelah melihat keadaan awal sekolah, ketertarikan mencoba untuk
melakukan penelitian semakin besar. Penelitian yang dipilih adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan tipe picture and
picture di dalam kelas. Penerapan tipe ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi
serta kepuasan belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar balakang di atas dapat ditarik suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran
sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and picture?
2. Sejauh mana peningkatan kepuasan belajar siswa setelah pembelajaran
sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and picture?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran
sejarah dengan menggunakan tipe picture and picture; dan
2. Mendeskripsikan mengenai peningkatan kepuasan belajar siswa setelah
pembelajaran sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and
picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang mengenai peningkatan prestasi dan
kepuasan belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture adalah :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pemahaman bagi peneliti mengenai
peningkatan prestasi dan kepuasan siswa dengan menggunakan tipe
picture and picture.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi sekolah untuk memberikan
kesempatan kepada guru-gurunya agar mau melakukan penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan metode-metode inovatif yang
berbasis pada keaktifan siswa guna meningkatkan prestasi serta kepuasan
siswa.
3. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi guru untuk berani mencoba
metode-metode inovatif yang dianggap sesuai dengan materi yang akan
disampaikan agar siswa bisa berminat mengikuti kegiatan belajar
mengajar di kelas sehingga prestasi bisa meningkat dan merasa puas.
4. Bagi Siswa
Penelitian ini bisa menjadi kesempatan bagi siswa untuk belajar menjadi
siswa yang aktif sehingga mampu berpikir mandiri dan logis dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
kegiatan belajar mengajar di kelas serta meningkatkan prestasi dan
kepuasan belajarnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri atas 5 bab, yaitu :
BAB I : berisi tentang latar belakang dari permasalahan yang diteliti
dalam skripsi ini, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : berisi kajian teori yang mendeskripsikan mengenai pengertian
pembelajaran kooperatif, pengertian tipe picture and picture,
pengertian belajar, pengertian sejarah, pengertian prestasi
belajar, pengertian kepuasan belajar, kerangka berpikir, dan
hipotesis.
BAB III : berisi tentang metode penelitian yang mendeskripsikan
mengenai tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,
objek penelitian, definisi operasional variabel, jenis penelitian,
metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data,
desain penelitian, analisis data, prosedur pelaksanaan
penelitian secara keseluruhan, dan indikator keberhasilan.
BAB IV : berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V : berisi tentang kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hal-hal Teoritik dan Informasi Mendasar
1. Pembelajaran Kooperatif
Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta harapan
masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan, manusia dapat saling asah,
asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Begitu juga dengan siswa-siswa di
sekolah, bisa saling membantu satu sama lain. Dalam pembelajaran kooperatif,
seorang siswa diharapkan bisa belajar dari siswa lainnya sehingga siswa tidak
hanya memperoleh pelajaran dari gurunya saja. Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang
silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.1
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaraan
yang sedang dikembangkan di Indonesia, sehingga pada saat ini belum banyak
dilakukan di Indonesia ini. Alasan yang utama adalah kekhawatiran bahwa
akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka
ditempatkan di grup. Selain itu, terkadang siswa sendiri yang tidak menyukai
jika diminta oleh gurunya untuk bekerja sama dengan siswa lainnya. Siswa
yang tekun merasa harus bekerja melebihi yang lain dalam grup mereka,
sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu
1 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 40.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun juga merasa temannya
kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah mereka.2 Itu
semua adalah pandangan negatif orang terhadap kerja sama.
Sebenarnya kerja sama tidak hanya berdampak negatif seperti yang
ditakutkan oleh kebanyakan orang. Terkadang kerja sama diharapkan bisa
membuat seseorang yang memiliki kemampuan lebih dibanding yang lain bisa
membaur dan membantu yang lainnya untuk memahami dari persoalan yang
akan dipecahkan dengan jalan bekerja bersama tersebut. Sebenarnya model
pembelajaran ini cukup tepat untuk diterapkan di Indonesia mengingat bahwa
masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong.
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam
kelompok yang dilakukan asal-asalan.3 Ada perbedaan antara pembelajaran
kooperatif dengan pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran tradisional
dikenal pula belajar kelompok, meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan
esensial antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar
tradisional, yakni :4
Tabel 1 : Perbandingan antara kelompok belajar kooperatif dan tradisional Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
Adanya saling ketergantungan Guru sering membiarkan adanya siswa
positif, saling membantu dan saling yang mendominasi kelompok atau
memberikan motivasi sehingga ada menggantungkan diri pada kelompok.
2 Anita Lie, Cooperative Learning : Mempratikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta : Gramedia, 2010, hlm. 28. 3 Ibid., hlm. 29. 4 Sugiyanto,op.cit.,hlm. 42-43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
interaksi promotif.
Adanya akuntabilitas individual yang Akuntabilitas individual sering
mengukur penguasaan materi diabaikan sehingga tugas-tugas sering
pelajaran tiap anggota kelompok. diborong oleh salah seorang anggota
Kelompok diberi umpan balik kelompok, sedangkan anggota
tentang hasil belajar para anggotanya kelompok lainnya hanya enak-enak saja
sehingga dapat saling mengetahui di atas keberhasilan temannya yang
siapa yang memerlukan bantuan dan dianggap “pemborong”
siapa yang memberikan bantuan.
Kelompok belajar heterogen, baik Kelompok belajar biasanya homogeny
dalam kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras, etnik, dan sebagainya
sehingga dapat saling mengetahui
siapa yang memerlukan bantuan dan
siapa yang dapat memberikan
bantuan.
Pemimpinan kelompok dipilih secara Pemimpin kelompok sering ditentukan
demokratis atau bergilir untuk oleh guru atau kelompok dibiarkan
memberikan pengalaman memimpin untuk memilih pemimpinnya dengan
bagi para anggota kelompok. cara masing-masing.
Keterampilan sosial yang diperlukan Keterampilan sosial sering tidak
dalam kerja gotong royong seperti diajarkan secara langsung.
kepemimpinan, kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
berkomunikasi, mempercayai orang
lain, dan mengelola, konflik secara
langsung diajarkan.
Pada saat belajar kooperatif sedang Pemantauan melalui observasi dan
berlangsung, guru terus melakukan intervensi sering dilakukan oleh guru
pemantauan melalui observasi dan pada saat belajar kelompok sedang
melakukan intervensi jika terjadi berlangsung.
masalah dalam kerja sama antar
anggota kelompok.
Guru memperhatikan secara Guru sering tidak memperhatikan
langsung kelompok yang terjadi proses kelompok yang terjadi dalam
dalam kelompok-kelompok belajar. kelompok-kelompok belajar.
Penekanan tidak hanya pada Penekanan sering hanya penyelesaian
penyelesaian tugas tetapi juga tugas.
hubungan interpersonal (hubungan
antar pribadi yang saling
menghargai)
(Sumber : Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 42-43.)
Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan,
yakni:5
5 Anita Lie,op.cit., hlm. 30-35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
a. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Inilah yang menyebabkan dalam cooperative learning ada unsur saling
ketergantungan positif. Tanpa adanya kekompakan dari tiap anggotanya
maka suatu kerja sama tidak akan berhasil dengan baik. Tiap anggota
kelompok hendaknya memiliki tugas masing-masing agar tugas bisa
terselesaikan dengan baik.
b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur pertama dari cooperative learning menghendaki agar setiap anggota
dari kelompok memiliki tugas. Akibat dari unsur pertama tersebut dapat
dilihat di unsur kedua ini, yakni setiap anggota akan memiliki tanggung
jawab sendiri-sendiri. Segi positif dari kerja sama salah satunya adalah
melatih tanggung jawab.
c. Tatap muka
Dalam kerja sama yang harus diperhatikan adalah bertemu muka antar
anggotanya serta melakukan diskusi. Hal ini sangat penting agar terjadi
kejelasan mengenai persoalan yang akan dipecahkan dan tugas akan
masing-masing anggota. Selain itu, pertemuan ini bisa digunakan oleh para
anggota kelompok untuk saling mengenal karakter masing-masing.
d. Komunikasi antar anggota
Dalam kerja sama, hal yang juga tak kalah penting adalah kemampan
mendengarkan dan mengutarakan pendapat. Hal ini sering dijadikan bahan
pertimbangan untuk penilaian oleh guru. Hal ini sangat penting mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
bahwa dalam kerja sama berbeda dengan kerja individu dimana dalam kerja
sama ada banyak anggota yang tentu memiliki pemikiran-pemikiran yang
berbeda yang wajib diutarakan dan didengar.
e. Evaluasi proses kelompok
Evaluasi seringkali digunakan agar dalam kegiatan sama yang akan datang
bisa memperoleh hasil yang lebih baik. Evaluasi setelah kerja sama ini
diperlukan untuk melihat kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu
diperbaiki selama melakukan kerja bersama tersebut.
Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pembelajaran kooperatif
adalah :6
a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial;
b. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan,
informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan;
c. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial;
d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen;
e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois;
f. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa;
g. Berbagai keterampilan sosial diperlukan untuk memelihara hubungan saling
membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan;
h. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia;
6 Sugiyanto, op.cit., hlm. 43-44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
i. Menigkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai
perspektif;
j. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan baik;
k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama,
dan orientasi tugas.
2. Tipe Picture and Picture
Tipe dan metode pembelajaran yang menarik di kelas akan
menumbuhkan rasa keinginan untuk belajar dalam diri masing-masing siswa.
Metode mengajar adalah cara atau teknik yang merupakan perangkat sarana
untuk menunjang pelaksanaan strategi mengajar. Metode mempunyai peranan
yang sangat besar dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar
menunjukkan pada cara-cara khusus bagaimana model mengajar bisa
diselenggarakan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yang diharapkan.7 Pada
masa sekarang banyak sekali bermunculan tipe-tipe pembelajaran yang baru
dan bertujuan untuk terjadinya proses belajar mengajar yang aktif.
Tipe pembelajaran inovatif yang bermunculan pada masa sekarang
sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Tipe-tipe seperti ini bisa membantu
guru ketika mengajar di dalam kelas. Hal ini dikarenakan pada masa sekarang,
guru benar-benar dituntut untuk mampu meninggalkan cara-cara mengajar
yang lama. Seringkali guru enggan mengganti tipe dan metode mengajar
7 I Gede Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Depdikbud : Jakarta, 1989, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mereka dengan alasan sudah nyaman, meskipun tipe dan metode tersebut sama
sekali tidak membuat siswa menjadi pusat kegiatan belajar mengajar.
Salah satu tipe yang ada pada masa sekarang adalah tipe picture and
picture adalah suatu tipe dengan menggunakan gambar dan
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis. Dengan menggunakan tipe
ini, guru berusaha untuk mengajak siswa berpikir secara logis dan sistematis.
Begitu halnya dalam belajar sejarah, akan menarik jika disampaikan dengan
tipe ini, mengingat bahwa pelajaran sejarah selalu terkait dengan waktu.
Adapun langkah-langkah dalam tipe picture and picture adalah :8
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
b. Menyajikan materi sebagai pengantar;
c. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi;
d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dan tiap kelompok diberi
gambar terkait dengan materi;
e. Guru menunjuk / memanggil wakil siswa dari tiap kelompok secara
bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan logis;
f. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut;
g. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamakan konsep /
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; dan
h. Kesimpulan / rangkuman.
8 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka : Sidoardjo, 2009, hlm.116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3. Belajar
Banyak pengertian mengenai belajar, seperti menurut Winkel9, belajar
adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat
relatif konstan. Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak bisa disaksikan
dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar,
tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu.
Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu
melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh
melalui belajar.10
Sardiman memberikan beberapa pengertian belajar adalah sebagai
berikut:11
a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya
berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan
penyesuaian diri.
b) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya.
c) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan
yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya.
9 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, PT. Gramedia:Jakarta, 1987, hlm. 36. 10 Ibid., hlm. 35. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,. Jakarta: CV. Rajawali,1986, hlm. 22-23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
d) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju
perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur
cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut Skinner, belajar merupakan hubungan antara stimulus dan
respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.12 Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, belajar didefinisikan berusaha supaya beroleh kepandaian.13
Belajar dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.14 Istilah pengalaman
membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat dianggap mewakili
belajar. Biasanya batasan ini dilakukan dengan memperhatikan penyebab-
penyebab perubahan dalam perilaku yang tidak dapat dianggap sebagai hasil
pengalaman. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi
indra, obat-obatan, dan kekuatan mekanis, tidak dianggap sebagai perubahan
yang disebabkan oleh pengalaman. Sehingga tidak dapat dianggap bahwa
belajar telah terjadi. Perubahan-perubahan dalam perilaku yang disebabkan
oleh alkohol atau obat-obatan lainnya tidak dianggap sebagai belajar sebab
perubahan-perubahan ini pun bersifat fisiologis.15 Oleh sebab itu, tidak semua
perubahan merupakan akibat dari belajar.
Dapat dipersoalkan pula, apakah proses belajar harus disertai kesadaran
subyek, bahwa dia sedang belajar. Ini tidak mutlak perlu, sebab orangnya
mungkin sedang belajar sesuatu tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa dia
12 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,1999, hlm. 9. 13 W.J.S. Poerwadarminta;Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1966, hlm. 22. 14 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2011, hlm. 2. 15 Ibid., hlm. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sedang belajar. Tentu saja kita seringkali mengalami hal seperti. Tanpa kita
sadari kita sudah mengalami suatu perubahan dikarenakan belajar. Terutama
dalam bidang belajar sikap dan nilai, banyak terjadi perubahan positif yang
menjadi milik untuk seumur hidup, namun diperoleh pada waktu masih muda
tanpa menyadari hal itu.16
Menurut A. De Block, sistematika bentuk belajar adalah :17
a. Bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis :
1) Belajar dinamik
Ciri khasnya terletak dalam belajar menghendaki sesuatu secara wajar,
sehingga orang tidak menyerah pada sembarang menghendaki dan juga
tidak menghendaki sembarang hal. Berkehendak adalah suatu aktivitas
psikis , yang terarah pada pemenuhan suatu kebutuhan yang disadari dan
dihayati. Kebutuhan itu dapat merupakan kebutuhan biologis, dan
psikologis.
2) Belajar afektif
Ciri khasnya terletak dalam belajar menghayati nilai dari obyek-obyek yang
dihadapi melalui alam perasaan, entah obyek itu berupa orang, benda tau
kejadian/peristiwa; ciri yang lain terletak dalam belajar mengungkapkan
perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Fungsi dinamik dan afektif
berkaitan satu sama lain, karena setiap kehendak dan kemauan disertai
perasaan dan setiap perasaan mengandung dorongan untuk berkehendak dan
berkemauan.
16 W.S. Winkel, op.cit., hlm. 37. 17Ibid., hlm 39-50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
3) Belajar kognitif
Ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-
bentuk representasi yang mewakiliobyek-obyek yang dihadapi, entah obyek
itu orang, benda atau kejadian/peristiwa. Obyek-obyek itu direpresentasikan
atau dihadirkan dalam diri melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang
semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
4) Belajar sensi-motorik : mengamati, bergerak, berketerampilan
Ciri khasnya terletak dalam belajar menghadapi dan menangani obyek-
obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. Dalam belajar
ini, baik aktivitas mengamati melalui alat-alat dria (sensorik) maupun
bergerak dan menggerakan (motorik), memegang peranan penting.
b. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari :
1) Belajar teoretis
Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta
(pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat
dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam
bidang-bidang studi ilmiah.
2) Belajar teknis
Bentuk belajar ini bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan,
dalam menangani, dalam menangani dan memegang benda-benda serta
menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan, misalnya
belajar mengetik dan membuat suatu mesin tik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3) Belajar sosial
Bentuk belajar ini bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan
spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran kepada
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
4) Belajar estetis
Bentuk belajar ini bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan
menghayati keindahan di berbagai bidang kesenian.
c. Bentuk-bentuk belajar yang tidak sebegitu disadari :
1) Belajar insidental
2) Belajar dengan mencoba-coba
3) Belajar tersembunyi
4. Sejarah Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun yang berarti
pohon, keturunan, asal-usul, yang kemudian menjadi kata sejarah dalam bahasa
Indonesia. Kata sejarah sama dengan kata history dalam bahasa Inggris, yang
berasal dari istoria dalam bahasa Yunani yang berarti ilmu.18 Dalam
perkembangannya kata istoria diperuntukkan bagi pengkajian terhadap segala
sesuatu mengenai manusia secara kronologis. Dalam bahasa Jerman kata
sejarah disebut dengan geschichte, yang berarti sesuatu yang telah terjadi.19
Banyak sekali pengertian sejarah. Sejarah adalah gambaran tentang masa lalu
manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan
18 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Noto Susanto, Jakarta:UI Press, 1975, hlm.103. 19 M.Habib Mustopo, Sejarah untuk Kelas 1 SMA, Jakarta:Yudhistira, 2004, hlm 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
lengkap. Meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan
yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.20
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai
berikut:
a. Kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
b. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada
masa lampau.21
Menurut R.Moh.Ali, kata sejarah mengandung arti sebagai berikut :22
a. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa
dalam kenyataan sekitar kita.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa-
peristiwa yang merupakan realitas tersebut.
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian
dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.
Menurut Gilbert J.Garraghan, S.J., sejarah dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu:23
a. kejadian masa lampau manusia, aktualitas masa lampau;
b. catatan aktualisasi masa lampau; dan
c. proses dan teknik pembuatan catatan.
20Sartono Kartodirjo. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta : PT Gramedia, 1982, hlm. 12 21W.J.S. Poerwadarminta;Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1966, hal. 208- 209. 22 M.Habib Mustopo, op.cit.,hlm 3. 23 Suhartono W. Pranoto.Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu : Yogyakarta, 2010, hlm.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Sejarah salah satu hal yang penting untuk dipelajari oleh semua orang.
Namun, pada masa sekarang banyak orang kurang sadar akan pentingnya
mempelajari sejarah. Mempelajari sejarah akan membantu kita untuk
mengetahui perjalanan bangsa Indonesia dan akan membantu kita untuk
membangun bangsa kita ini pada masa kini maupun masa yang akan datang.
Kesadaran akan sejarah sangatlah diperlukan agar nilai-nilai sejarah bisa
tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kita dapat mengetahui masa lampau dari peninggalan berupa tulisan
(history as record) dan benda-benda peninggalan (history as remain).24 Catatan
dan benda-benda peninggalan sejarah inilah yang membantu para sejarawan
untuk bisa merekonstruksi peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau.
Keunikan merupakan ciri dari sejarah. Karena waktu dan ruang (time and
space) selalu membedakan dan itu yang membuat aktivitas sosial manusia
menjadi unik.25
Pelajaran sejarah sangatlah penting diberikan di sekolah. Pelajaran
sejarah yang diberikan dengan tepat oleh guru dan adanya kesadaran dalam diri
siswa akan pentingnya mempelajari sejarah akan menghantarkan siswa
memiliki rasa menghargai akan kepentingan/kegunaan dari pengalaman masa
lampau kehidupan masa sekarang. Dengan ini mempelajari sejarah maka akan
membuat kehidupan kita menjadi lebih baik.
Ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman mengenai pengertian sejarah
karena pengajaran sejarah yang kurang tepat dan kurang komprehensif. Ada
24 Ibid., hlm. 3. 25 Ibid., hlm. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
kemungkinan pengajaran sejarah konvensional menyebabkan pengajaran
sejarah tidak memberi arti bagi kehidupan manusia. Pengajaran seperti itu
menyebabkan pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang tidak bermakna. Lebih-
lebih orang mengatakan sejarah hanya penyebutan fakta-fakta dan angka tahun
saja.26
5. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi siswa karena merupakan hasil perjuangannya mengikuti
kegiatan belajar. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.27 Hasil belajar siswa sangatlah tergantung
dengan siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa
atau faktor lingkungan.28
a) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya:
1) Faktor Psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
2) Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan fisik.
b) Faktor yang berasal dari luar siswa, misalnya :
26 Ibid.,hlm.1 27 W.S. Winkel, Pengantar Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Gramedia,1983, hlm. 162. 28 A.Kosasih. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo, 2007, hlm.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan yang ada di sekitar individu
tersebut, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.
Faktor-faktor tersebut ada pengaruhnya dalam membantu peningkatan prestasi
belajar siswa. Prestasi belajar siswa terkait dengan mata pelajaran sejarah
seringkali rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa ini salah satunya
dipengaruhi oleh metode mengajar dari guru yang seringkali monoton.
6. Kepuasan Belajar Siswa
Istilah kepuasan belajar siswa jarang sekali terdengar. Kepuasan siswa
merupakan sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar
yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara yang diharapkan
dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya.29 Kepuasan siswa sangat
relatif sifatnya. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya akan berbeda. Di
sinilah tantangan bagi para guru untuk bisa membuat siswa merasakan
kepuasan dengan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan karena guru
harus memilih metode yang tepat dengan keadaan para siswa yang ada di
dalam kelas. Namun, hal ini tetap harus dilakukan oleh seorang guru karena
sudah menjadi kewajibannya. Tercapainya kepuasan seluruh siswa ini sungguh
bukanlah hal yang mudah. Ketercapaian itu dapat diperoleh dengan cara
memotivasi siswa dan memberikan memberikan harapan yang berkaitan
dengan budaya ruang kelas dan sekolah, untuk itu diperlukan strategi dan
pendekatan-pendekatan pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan-
29 Popi Sopiatin, Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Dhalia Indonesia:Bogor, 2010, hlm.33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
kebutuhan siswa sehingga mereka dapat melakukan kegiatan belajar,
mengetahui kemajuan belajar, dan dapat memantau kemajuan belajarnya.30
Kepuasan belajar siswa bukanlah suatu hal yang bisa diabaikan.
Kepuasan belajar siswa sangat besar pengaruhnya bagi kegiatan belajar
mengajar. seringkali siswa yang merasa tidak puas dengan kegiatan belajar
mengajar yang diselengarakan akan menciptakan persepsi negatif baik
mengenai guru maupun mata pelajaran itu sendiri. Hal-hal seperti ini sungguh
tidak diinginkan oleh guru. Seringkali siswa yang telah memiliki persepsi
negatif akibat kekecewaan terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak
sesuai harapannya akan sulit dikembalikan ke posisi semula. Siswa cenderung
kurang kooperatif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, seperti membuat
kekacauan, mulai dari tidur di kelas, ribut dengan teman semejanya, bahkan
mengganggu teman-teman lainnya. Beberapa cara dapat dipergunakan untuk
mengurangi adanya tingkat kepuasan siswa terhadap proses belajar mengajar
yang disebabkan oleh perbedaan yang ada pada diri siswa, antara lain adalah
sebagai berikut :31
a. Mengembangkan lingkungan belajar yang dapat memfasilitasi kegiatan
dalam kelompok dan perorangan.
b. Memodifikasi isi bahan ajar sehingga dapat menantang untuk berpikir dan
memenuhi keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa.
c. Memodifikasi proses belajar dengan memberikan kesempatan kepada
seluruh siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya.
30 Ibid., hlm 53. 31 Ibid., hlm 54.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
d. Memodifikasi hasil belajar dengan memberikan tantangan yang sesuai
dengan hasil-hasil kegiatan belajar.
Oleh sebab itu, guru hendaknya pandai membaca situasi siswa-siswanya
yang membuat mereka kurang nyaman karena dengan demikian guru bisa
mencoba untuk menerapkan hal-hal baru yang bisa membantu siswa-siswanya
keluar dari situasi tersebut, misalnya dengan menggunakan metode-metode
mengajar inovatif yang bisa membuat siswanya terlibat aktif dalam proses
belajar mengajar serta tetap merasa nyaman. Kenyamanan siswa dalam
mengikuti pelajaran bisa membuat siswa memahami materi yang disampaikan
dengan baik. Apabila hal ini terjadi maka kesempatan bagi siswa mencapai
prestasi yang tinggi semakin besar. Indikator kepuasan siswa mengikuti
pelajaran antara lain prestasi yang tinggi, metode mengajar yang sesuai dengan
keadaan siswa, dan siswa bisa merasakan manfaat mengikuti pelajaran
tersebut. Kepuasan siswa dari setiap siswa ini nantinya dapat menunjukkan
bahwa guru yang bersangkutan telah berhasil dalam mengelola kelas ketika
proses belajar mengajar.
B. Materi Pokok
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai yang terletak di Pulau
Kalimantan dan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini berdiri
sekitar abad ke-4. Salah satu sumber yang menyatakan tentang keberadaan
Kerajaan Kutai adalah 7 Yupa. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai
tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Ada tiga raja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
sering kali disebut ketika membahas Kerajaan Kutai, yakni Raja Kudungga,
Asmawarman, dan Mulawarman.
2. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Lebih tepatnya lagi
terletak di daerah Bogor. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ada banyak
seperti berita asing berasal dari China, prasasti, dan naskah Wangsakerta.
Berita dari China ini antara lain, berita Fa HienSe, berita dari Dinasti Sui, dan
berita dari Dinasti Tang, Selain berita asing, sumber berita dari Kerajaan
Tarumanegara adalah prasasti. Ada banyak prasasti yang ditemukan sebagai
sumber sejarah kerajaan ini, yaitu Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor),
Prasasti Kebon Kopi (Bogor), Prasasti Jambu (Bogor), Prasasti Muara Cianten
(Bogor), Prasasti Tugu (Jakarta Utara), Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang),
Prasasti Munjul (Banten). Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara
adalah Raja Purnawarman.
3. Kerajaan Ho-Ling/Kalingga
Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah. Letak
pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara
Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah
tentang keberadaan kerajaan ini berasal dari China yakni dari pendeta I-
tsing.Kerajaan Ho-Ling ini diperintah oleh seorang ratu, yakni Putri Maharani
Sima Parwati. Ia menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan
Galuh.
4. Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu adalah salah kerajaan yang ada di Pulau Sumatera.
Kerajaan ini diperkirakan terletak di Provinsi Jambi. Tidak diketahui secara
jelas agama yang dianut oleh kerajaan ini karena tidak ada sumber yang jelas
mengenai hal ini. Berita tentang kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua
buah buku karya Pendeta I Tsing. Selain itu, sumber keberadaan kerajaan ini
dapat diketahui dari alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco.
5. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang cukup kuat di Pulau
Sumatera. Kerajaan ini mendapat julukan sebagai kerajaan maritim
dikarenakan armada lautnya kuat sehingga perdagangan kerajaan ini pun
berkembang pesat.Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan ini ada dua,
yaitu sumber berita asing dan sumber dalam negeri. Sumber berita asing ada 3,
yakni : berita dari Arab, India, dan China. Berita dalam negeri bersumber pada
prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, Talang Tuwo, Kota Kapur, Karang
Brahi, Ligor, Nalanda.
6. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah. Di Kerajaan Mataram ada dua
dinasti yang memerintah, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
a. Dinasti Sanjaya
Sumber sejarah berdirinya Dinasti Sanjaya ada 3, yakni prasasti Canggal
(732 M) yang berisi mengenai pendirian Lingga sebagai lambang dari Dewa
Siwa; prasasti Bitung atau Mantyasih (907 M) yang memuat nama-nama raja
dari Kerajaan Sriwijaya sebelum Raja Balitung; dan Kitab Carita Parahyangan
yang berisi tentang hal ikwal raja-raja Sriwijaya. Wilayah Kerajaan Mataram
sangat sulit berkembang karena letaknya tertutup dari dari dunia luar. Pada
masa Rakai Kayuwangi, sektor pertanian cukup diperhatikan untuk menunjang
kehidupan. Lalu pada masa raja Balitung, sektor perdagangan mulai
berkembang dengan membangun beberapa pusat perdagangan. Masayarakat
dari Dinasti Sanjaya ini menganut agama Hindu.
b. Dinasti Syailendra
Sumber sejarah dari Dinasti Syailendra Prasasti Kalasan (778 M) berisi
mengenai seorang Raja Dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai
Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan
sebuah biara untuk para pendeta; prasasti Kelurak (782 M) tentang
didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja
Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya; prasasti Ratu Boko (856 M)
yang menceritakan mengenai kekalahan Balaputera Dewa melawan kakaknya;
Prasasti Nalanda (860 M) berisi tentang asal usul Balaputera Dewa. Ada
sumber yang mengatakan bahwa pada masa Rakai Panangkaran, kekuasaan
Kerajaan Mataram direbut oleh Dinasti Syailendra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
7. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan ini terletak provinsi Jawa Timur. Tepatnya
di muara Sungai Brantas, dengan ibu kotanya adalah Watan Mas. Kerajaan ini
diperkirakan didirikan oleh Mpu Sendok. Kerajaan ini merupakan bekas
Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah. Sumber berita mengenai
kerajaan ini ada 2, yaitu asing (Cina dan India) dan dalam negeri (Mpu Sendok
dari Desa Tangeran, Mpu Sindok dari Lor, Mpu Sendok dari daerah Bangil,
dan Calcuta )
8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri merupakan pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan.
Kerajaan ini berpusat di Daha. Kerajaan ini diperintah oleh Jayawarsa.
Sedangkan Kerajaan Jenggala berpusat di Kahuripan yang diperintah oleh
Jayanegara. Namun, Kerajaan Jenggala kalah berkembang dibanding dengan
Kerajaan Kediri. Sumber berita Kerajaan Kediri ada dua, yakni berita asing dan
dalam negeri (prasasti). Berita asing diperoleh dari Cina dan berita dalam
negeri adalah Prasasti Sirah Keting, Ngantang, Jaring, dan Kamulan.
9. Kerajaan Singasari
Kerajaan Tumampel adalah cikal bakal dari Kerajaan Singasari. Setelah
Kerajaan Tumampel berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, kerajaan ini pun
berkembang menjadi besar. Letak kerajaan ini adalah di Malang. Sumber
sejarah mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari Kitab Pararaton, Kitab
Negarkertagama, berita dari Cina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
10. Kerjaan Bali
Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari Jawa
Timur. Namun, kerajaan ini memiliki hubungan dekat dengan Pulau jawa
karena letaknya berdekatan. Adapun sumber sejarah kerajaan ini adalah
Prasasti Sanur dan Calcuta.
11. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan ini terletak di Jawa Barat. Adapun sumber-sumber sejarah dari
Kerajaan Pajajaran dapat diketahui melalui sumber-sumber, yaitu Prasasti
Rakryan Juru Pengambat (923 M) yang ditemukan di Bogor, Horen, Citasih,
Astanagede.
12. Kerajaan Majapahit
Sumber sejarah dari kerajaan ini adalah : prasasti Butak yang dikeluarkan
oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta dan Cerita Kitab (Kidung Harsawijaya
dan Panji Wijayakrama yang menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi
musuh dari Kediri dan awal perkembangan Majapahit, Pararaton yang
mneceritakan pemerintahan Kerajaan Singasari dan Majapahit, dan
Negarakertagama yang menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke
Jawa Timur). Keadaan ekonomi Majapahit banyak ditopang oleh kegiatan
perdagangan. Peran yang dipegang Majapahit dalam dunia perdagangan adalah
sebagai produsen dan distributor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
C. Kerangka Berpikir
1. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
Picture and Picture
Dalam proses belajar mengajar, tipe pembelajaran merupakan salah satu
hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Tipe pembelajaran yang tepat
dengan materi yang akan disampaikan dapat mempermudah siswa dalam
menerima dan memahami materi tersebut. Penerimaan dan pemahaman yang
baik akan materi tersebut akan menghantarkan siswa memperoleh prestasi
belajar yang baik. Dengan tipe ini maka diharapkan prestasi belajar siswa akan
meningkat karena tipe picture and picture dapat melatih siswa untuk berpikir
mandiri dan logis. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi siswa karena apabila
siswa dibiasakan diri untuk belajar mandiri mencari kebutuhannya maka
dipastikan mereka akan lebih bisa mengingat materi tersebut. Maksudnya
adalah seorang siswa akan lebih mudah mengingat hal-hal yang berhasil ia
temukan sendiri.
2. Peningkatan Kepuasan Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
Picture and Picture
Salah satu faktor kepuasan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
adalah tingginya prestasi belajar. Selain itu, tipe pembelajaran yang sesuai
dengan harapan siswa yang membantu siswa dapat dengan mudah menerima
dan memahami materi belajar juga akan membuat siswa merasa puas dengan
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung karena bisa merasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
manfaat dari pembelajaran. Penggunaan tipe pembelajaran inovatif ini akan
membantu siswa untuk memperoleh kepuasan berdasarkan variasi dalam
belajar mengajar serta prestasi belajar yang tinggi.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah penerapan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
2. Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah penerapan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Keadaan Awal Belajar Sejarah
a. Prestasi Belajar Siswa
Keadaan awal prestasi siswa diperoleh dari nilai final yang telah diolah
oleh guru. Nilai tersebut terdiri dari nilai tes, tugas, diskusi, dan afektif.
Adapun prestasi awal siswa tersebut :
Tabel 5 : Data Prestasi Belajar Awal Siswa
Keterangan No. Nama Siswa KKM Nilai T TT 1 AM 78 87,1 √ 2 AG 78 81,13 √ 3 AD 78 20,06 √ 4 AR 78 85,83 √ 5 AM 78 62,53 √ 6 AR 78 83,03 √ 7 AM 78 90,233 √ 8 AK 78 83,83 √ 9 BA 78 86,63 √ 10 BP 78 87,8 √ 11 BS 78 83,37 √ 12 CA 78 82,67 √ 13 DA 78 38,5 √ 14 DA 78 86,17 √ 15 ES 78 83,6 √ 16 FY 78 22,167 √ 17 AB 78 85 √ 18 AG 78 83,13 √ 19 I 78 85,83 √ 20 IA 78 21 √ 21 JA 78 82,33 √
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
22 JG 78 84,6 √ 23 KK 78 59,03 √ 24 LA 78 83,5 √ 25 NP 78 87,3 √ 26 RA 78 84,87 √ 27 TA 78 58,33 √ 28 VB 78 86,17 √ 29 YW 78 90 √ 30 YA 78 83,97 √ Total 2239,71 Tertinggi 90,233 78 23 orang 7 orang Terendah 20,06 Rata-rata 74,65 Persentase 76,67% 23,33%
Keterangan : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum T : Tuntas TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 20,06 dan nilai tertingginya adalah 90,233. Nilai rata-rata siswa
sebesar 74,65. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh
pihak sekolah adalah 78. Ada 7 siswa (23,33 %) yang dinyatakan tidak tuntas
KKM karena memiliki nilai di bawah 78 dan ada 23 siswa (76,67%) yang
tuntas KKM karena memenuhi KKM. Berdasarkan data tersebut maka akan
dilakukan peningkatan dalam hal jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai
rata-rata siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Prestasi Awal Siswa Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 2 6,67 Sangat Baik 85% - 89% 6 20 Baik 80% - 84% 8 26,67 Baik 65% - 79% 9 30 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 59% 2 6,67 Rendah 50% - 54% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 3 10 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori sangat baik ada 2 orang (6,67%), kategori baik ada 14 orang
(46,67 %), kategori sedang 9 orang (30%), dan kategori rendah 2 orang
(6,67%), dan kategori sangat rendah 3 orang (10%). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa prestasi siswa dalam mata pelajaran sejarah sudah baik.
Perbandingan perolehan nilai siswa dapat dilihat secara jelas dalam gambar
diagram di bawah ini :
10% 7% 7% Sangat Tinggi Tinggi 30% 46% Sedang Rendah Sangat Rendah
Gambar II : Diagram Prestasi Belajar Awal Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
b. Kepuasan Belajar Siswa
Keadaan awal kepuasan belajar sejarah siswa di sekolah diperoleh
dengan cara meminta siswa mengisi kuesioner berisi pernyataan yang dianggap
bisa mewakili rasa puas siswa. Dari hasil kuesioner tersebut dapat dilihat
tingkat kepuasan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang selama ini
mereka peroleh. Adapun hasil dari kuesioner awal sebelum dilakukannya
tindakan adalah :
Tabel 7 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa
Kriteria No. Nama Siswa Skor Presentase ST T S R 1 AM 225 78,95 √ 2 AG 231 81,05 √ √ 3 AD 198 69,47 √ 4 AR 166 58,25 √ 5 AM 244 85,41 √ 6 AR 204 71,57 √ 7 AM 236 82,8 √ 8 AK 223 78,24 √ 9 BA 232 81,4 √ 10 BP 179 62,8 √ 11 BS 199 69,82 √ 12 CA 205 71,92 √ 13 DA 182 63,85 √ 14 DA 280 98,24 √ 15 ES 202 70,87 √ 16 FY 229 80,35 √ 17 IB 221 77,54 √ 18 IG 219 76,84 √ 19 I 227 79,64 √ 20 IA 237 83,15 √ 21 JA 273 95,78 √ 22 JG 232 81,4 √ 23 KK 213 74,73 √ 24 LA 265 92,98 √ 25 NP 251 88,07 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
26 RA 170 59,64 √ 27 TA 212 74,38 √ 28 VB 235 82,45 √ 29 YW 238 83,5 √ 30 YA 216 75,78 √ Total 6644 2330,87 Rata-rata 221,47 77,69 3 10 13 4 Tertinggi 280 98,24 Terendah 166 58,25 Persentase 10% 33,33% 43,33% 13,33% Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi S : Sedang R : Rendah
Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa rata-rata kepuasan belajar siswa
di sekolah sebelum diterapkan tindakan adalah 221,47. Skor tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 280, sedangkan skor terendahnya adalah 166. Tingkat
kepuasan belajar sejarah siswa sudah bisa dikatakan baik. Hal ini bisa
dibuktikan dengan melihat jumlah siswa yang memperoleh skor dengan
kategori tinggi sangat mendominasi jumlah siswa yang memperoleh skor pada
kategori lainnya.
Siswa yang memperoleh kategori sangat tinggi ada 3 orang (10%), skor
dengan kategori tinggi ada 10 orang (33,33%), skor dengan kategori sedang
ada 13 orang (43,33%), dan kategori rendah ada 4 orang (13,33%). Dalam
penelitian ini diupayakan peningkatan dalam aspek kepuasan belajar sejarah.
Perbandingan tingkat kepuasan belajar sejarah siswa secara jelas dapat dilihat
pada gambar diagram di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
13% 10% Sangat Tinggi 33% Tinggi 44% Sedang Rendah
Gambar III : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Awal Siswa
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, telah disiapkan berbagai
keperluan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini. Adapun yang
disiapkan adalah Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), silabus, kuesioner,
lembar observasi, dan lain-lain. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan
pertemuan dengan guru mata pelajaran sejarah yang ada di sekolah tersebut
mengenai materi yang menjadi bahan mengajar. Setelah dilakukan pertemuan
tersebut diperoleh kesepakatan mengenai materi yang disampaikan di dalam
kelas ketika penelitian berlangsung, yakni ;
Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada
masa negara-negara tradisional.
Kompetensi Dasar : Menganalisis perkembangan kehidupan negara- negara
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Selain itu, sebelum melakukan penelitian, perangkat pembelajaran
dikonsultasikan kepada guru dan juga dosen pembimbing, seperti rpp, silabus,
kuesioner, lembar observasi, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, mulai dilakukan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas. Pelaksanaan siklus 1 ini terbagi ke dalam 3 pertemuan, yakni :
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Agustus 2012 pukul
08.30 – 09.15. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk membentuk 5 kelompok
dan mengerjakan teka-teki silang yang berbeda-beda. Selain itu, siswa juga
diberi hand out berisikan materi pelajaran.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus
2012 pukul 12.00 – 13.30. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk membentuk
5 kelompok di mana tiap-tiap kelompoknya berisikan 6 orang. Setiap kelompok
akan diberi sebuah gambar yang berbeda. Tugas dari tiap-tiap kelompok tersebut
adalah mendeskripsikan isi gambar. Kemudian wakil dari tiap-tiap kelompok
maju ke depan untuk mendiskusikan urutan gambar kemudian
mempresentasikan gambar tersebut berdasarkan urutan yang logis.
Setelah semua siswa selesai presentasi dan tanya jawab, maka kemudian
kegiatan diambil alih oleh guru. Di sini guru menguatkan jawaban-jawaban dari
siswa selama sesi tanya jawab dan juga guru memberikan penjelasan terhadap
materi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Setelah selesai menyampaikan
materi, siswa diminta untuk menyimpulkan dan mencari nilai-nilai yang bisa
diambil dari materi yang dipelajari tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Agustus 2012
pukul 08.30-09.15. Pada pertemuan ini diadakan evaluasi guna melihat tingkat
pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Bentuk
soal yang digunakan dalam tes tersebut adalah, pilihan ganda (10 soal), benar-
salah (10 soal), dan uraian (3 soal).
c. Observasi
Tahap observasi ini bertujuan untuk melihat jalannya tahap pelakasanaan
tindakan. Pada tahap observasi ini, yang diamati adalah partisipasi siswa dan
juga prestasi siswa. Kedua hal ini menjadi penting guna melihat tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan tindakan. Partisipasi siswa saat mengikuti
kegiatan belajar mengajar diamati dengan menggunakan lembar observasi,
sedangkan untuk prestasi siswa digunakan hasil dari nilai yang diperoleh siswa
selama mengikuti pelakasanaan tindakan, yakni meliputi nilai tes tertulis dan
tugas.
1. Partisipasi Siswa
Hasil observasi dari segi partisipasi siswa saat mengikuti kegiatan belajar
mengajar ada yang baik dan ada juga yang masih kurang. Kekurangan dapat
dilihat dari kurangnya keaktifan siswa saat diberi kesempatan untuk bertanya
dan juga menjawab pertanyaan, serta keacuhan siswa saat diberi penjelasan.
Partisipasi siswa selama mengikuti pelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 8 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 1) No. Nama Siswa 1 2 3a 3b 4 5 6 7 Total 1 AM √ √ √ √ 3 2 AG √ √ √ 3 3 AD √ 1 4 AR √ √ 2 5 AM √ √ √ √ 4 6 AR 0 7 AM √ √ √ 3 8 AK √ √ √ 3 9 BA √ √ √ √ √ √ 5 10 BP √ 1 11 BS √ √ √ √ √ 5 12 CA √ √ √ √ 3 13 DA √ 1 14 DA 0 15 ES √ √ √ 3 16 FY √ √ √ √ 4 17 IB 0 18 IG √ √ √ 3 19 I √ √ 2 20 IA √ √ √ √ 4 21 JA 0 22 JG √ √ √ √ √ 4 23 KK √ √ √ √ √ √ 5 24 LA √ √ √ 3 25 NP √ √ √ √ √ √ 5 26 RA √ √ √ 3 27 TA √ √ √ √ √ √ 5 28 VB √ √ √ 3 29 YW √ √ 2 30 YA √ 1 Total 14 19 9 2 5 26 6 7 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Keterangan :
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran a. Siswa membuat pertanyaan b. Siswa bersedia menjawab pertanyaan 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah
Berdasarkan tabel 8, menunjukkan partisipasi siswa dalam mengikuti
pelajaran sejarah di kelas sudah baik. Siswa yang siap mengikuti pelajaran ada
14 orang (46,67%), memperhatikan penjelasan guru ada 19 orang (63,33%),
bersedia membuat pertanyaan 9 orang (30%), menjawab pertanyaan 2 orang
(6,67), mencatat hal-hal penting 5 orang (16,67%), mengerjakan tugas dengan
baik 26 orang (86,67 %), menyimpulkan materi di akhir pelajaran 6 orang
(20%), dan merefleksikan nilai-nilai sejarah 7 orang (23,33%).
Dari aspek menyimpulkan dan refleksi di akhir pertemuan, di keadaan
awal guru tidak pernah menerapkan hal ini di dalam kelas. Oleh sebab itu, pada
waktu pertama kali diterapkan siswa bertanya mengenai maksud dari
merefleksikan nilai-nilai sejarah. Walaupun baru pertama kali dilakukan di
kelas, partisipasi siswa sudah terlihat baik. Hampir sebagian besar siswa mampu
melakukan refleksi nilai-nilai sejarah dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
2. Prestasi Belajar Siswa
Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil akhir
nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di siklus
1. Melalui nilai inilah dapat dilihat ada atau tidaknya peningkatan prestasi
belajar siswa di siklus 1 ini dibandingkan dengan keadaan awal. Adapun nilai
siswa setelah mengikuti siklus 1
Tabel 9 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 Keterangan No. Nama Siswa KKM Siklus 1 T TT 1 AM 78 86,066 √ 2 AG 78 80,108 √ 3 AD 78 79,05 √ 4 AR 78 79,143 √ 5 AM 78 88,08 √ 6 AR 78 85,276 √ 7 AM 78 82,468 √ 8 AK 78 85,626 √ 9 BA 78 83,616 √ 10 BP 78 79,143 √ 11 BS 78 81,776 √ 12 CA 78 78,268 √ 13 DA 78 78,793 √ 14 CA 78 83,526 √ 15 ES 78 78,09 √ 16 FY 78 80,983 √ 17 IB 78 78,957 √ 18 IG 78 82,383 √ 19 I 78 82,383 √ 20 IA 78 80,018 √ 21 JA 78 80,893 √ 22 JG 78 87,734 √ 23 KK 78 90,099 √ 24 LA 78 80,018 √ 25 NP 78 93,957 √ 26 RA 78 80,368 √ 27 TA 78 83,441 √ 28 VB 78 90,017 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
29 YW 78 81,85 √ 30 YA 78 78,35 √ Tertinggi 93,957 Terendah 78,09 30 orang 0 orang Rata-rata 82,68267 Total 2480,48 Persentase 100% 0%
Keterangan : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Berdasarkan tabel 9, menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi
siswa. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata siswa yang meningkat menjadi
82,68. Selain rata-rata yang meningkat, peningkatan juga dapat dilihat dari
jumlah siswa yang mencapai KKM. Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM
mengalami penurunan. Seluruh siswa berhasil mencapai KKM sehingga
ketuntasannya mencapai 100%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa dalam
siklus 1 adalah 93.95, sedangkan nilai terendahnya adalah 78,09.
Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 3 10 Sangat Baik 85% - 89% 5 16,67 Baik 80% - 84% 14 46,67 Baik 65% - 79% 8 26,67 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 54% 0 0 Rendah 50% - 59% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 0 0 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 10, menunjukkan bahwa prestasi siswa sudah bisa
dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai
baik sangat mendominasi kategori perolehan nilai siswa lainnya. Jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik ada 3 orang (10 %), kategori
baik ada 19 orang (63,33%), dan kategori sedang 8 orang (26,67%). Gambaran
secara jelas peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini:
10%
27% Sangat Tinggi Tinggi 63% Sedang Rendah
Gambar IV : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 1
d. Refleksi
Refleksi ini bertujuan memaknai jalannya tahap pelaksanaan tindakan.
Berdasarkan hasil dari observasi, menunjukkan bahwa ada keberhasilan dan
masih adanya kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1 ini. Keberhasilan dari
pelaksanaan siklus 1 dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari segi
prestasi dan partisipasi siswa. Dalam hal kekurangan juga bisa dilihat dari segi
partisipasi siswa di mana siswa masih ada sebagian siswa yang belum antusias
berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, perlu adanya
perbaikan dalam hal meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas.
Peningkatan prestasi siswa pada siklus 1 ini bisa dilihat dari segi Kriteria
Ketuntasan Minimuum (KKM) dan nilai rata-rata siswa. Pada segi KKM ada
peningkatan dari 23 siswa (76,67 %) yang tuntas di keadaan awal menjadi 30
siswa (100 %) di siklus 1 ini. Pada segi nilai rata-rata, ada peningkatan dari
74,65 di keadaan awal menjadi 82,68 di siklus 1 ini. Peningkatan dari segi
partisipasi siswa dapat dilihat dari kesedian siswa melakukan refleksi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
menyimpulkan materi di akhir pelajaran. Hal ini sangat baik karena dengan
melakukan refleksi terlihat bahwa siswa telah merasakan adanya manfaat setelah
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada kegiatan belajar mengajar
sebelumnya, guru tidak pernah ada kegiatan refleksi di akhir kegiatan belajar
mengajar. Bahkan guru tidak mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
pelajaran di akhir pertemuan.
Selain keberhasilan, hasil observasi menunjukkan adanya kekurangan pada
pelaksanaan siklus 1 ini. Kekurangan dapat ditunjukkan dari rendahnya
keaktifan siswa saat dibuka kesempatan untuk bertanya maupun menjawab
pertanyaan dan kecenderungan siswa acuh saat guru memberikan penjelasan di
kelas. Oleh sebab itu, diperlukan suatu perbaikan guna meningkatkan keaktifan
siswa di dalam kelas. Perbaikan kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan
baik dari aspek gurunya maupun siswanya. Perbaikan pertama yang dilakukan
adalah dengan memberikan tugas yang dianggap lebih memacing keaktifan
siswa. Proses dari tugas tersebut adalah meminta kelompok siswa menyusun
potongan-potongan gambar yang berbeda menjadi gambar yang utuh dan telah
disediakan contoh gambar di depan. Selain menyusun gambar tersebut, siswa
diminta mengurutkan gambar yang ada di depan menjadi sebuah urutan yang
logis dan membuat cerita mengenai urutan gambar tersebut.
Selain masalah keaktifan tersebut, yang harus diperbaiki adalah keadaan
kelas yang kurang kondusif. Hal ini dikarenakan siswa sangat sulit untuk
ditenangkan dan acuh terhadap penjelasan guru. Hal ini menyulitkan guru saat
memberikan penjelasan. Cara perbaikan yang ditentukan setelah berkonsultasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
dengan rekan dan guru mitra adalah memberi siswa cukup banyak tugas yang
mewakili materi sehingga siswa mengurangi aktifitas lainnya yang tidak perlu.
Tugas akan dibahas di kelas guna memberikan penguatan terhadap jawaban-
jawaban dari siswa.
3. Siklus 2
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini diisi peneliti dengan menyiapkan berbagai
perbaikan seperti yang dibicarakan dalam refleksi di siklus 1. Dalam tahap ini,
peneliti menyiapkan gambar yang akan dijadikan puzzel dan membuat soal-soal
yang akan dikerjakan oleh siswa.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan di siklus 2 ini juga terdiri dalam 3 pertemuan, yakni:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Agustus 2012 pukul
12.00 – 13.30. Pada pertemuan pertama ini, guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok berisikan 6 orang (5 kelompok). Di sini guru memberi
potongan-potongan gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok dan
meminta mereka untuk menyusunnya. Kemudian guru menempelkan gambar
yang utuh di depan kelas untuk memudahkan siswa bekerja.
Selain itu, kelompok siswa diminta untuk mengurutkan gambar yang ada
di depan menjadi urutan yang logis dan membuat cerita mengenai urutan gambar
tersebut. Setelah selesai, perwakilan siswa kemudian diminta maju ke depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
kelas untuk mempresentasikan jawabannya. Selain mengerjakan tugas tersebut,
siswa juga diberi soal-soal. Di akhir pelajaran tak lupa siswa diminta untuk
menyimpulkan dan mencari nilai-nilai yang bisa diteladani dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2012,
pukul 08.30-09.15. Pada pertemuan ini, siswa diminta untuk berkelompok
dengan teman semejanya untuk menyelesaikan tugas. Setelah selesai, perwakilan
siswa kemudian diminta maju ke depan untuk menyampaikan jawabannya.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 4 September 2012 pukul
12.00 – 13.30. Pada pertemun ini, siswa diminta untuk mengisi kuesioner
kepuasan yang dirasakan siswa selama mengikuti pelajaran bersama dengan
peneliti yang menggunakan tipe picture and picture. Setelah selesai mengisi
kuesioner, siswa kemudian diberi waktu untuk belajar sebelum diadakan tes.
Setelah waktu yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk belajar telah
usai, siswa kemudian mengerjakan tes guna melihat pencapaian pemahaman
siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. adapun bentuk soalnya
adalah pilihan ganda (10 soal), benar-salah (10 soal), dan uraian (3 soal).
c. Observasi
Ada beberapa hal yang dilihat dalam observasi, yaitu partisipasi siswa
dalam mengikuti pelajaran, prestasi, dan kepuasan belajar siswa. dalam
melakukan observasi partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
menggunakan lembar observasi, untuk prestasi belajar menggunakan nilai yang
berasal dari tes tertulis dan tugas, untuk kepuasan belajar siswa menggunakan
lembar kuesioner.
1. Partisipasi Belajar Siswa
Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di siklus 2
mengalami peningkatan yang baik di semua aspek. Hal ini menandakan bahwa
siswa semakin antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
mneggunakan tipe picture and picture. Besarnya partisipasi siswa dalam
mengikuti pelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 11 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 2) No. Nama Siswa 1 2 3a 3b 4 5 6 7 Total 1 AM √ √ √ √ √ √ 5 2 AG √ √ √ 3 3 AD √ 1 4 AR √ √ 2 5 AM √ √ √ √ √ 5 6 AR √ √ √ √ √ √ 5 7 AM √ √ √ 3 8 AK √ √ √ √ 4 9 BA √ √ √ √ √ √ 6 10 BP √ √ 2 11 BS √ √ √ √ √ 5 12 CA √ √ √ √ 4 13 DA √ √ 2 14 DA 0 15 ES √ √ √ 3 16 FY √ √ √ √ 4 17 IB √ 0 18 IG √ √ √ √ 3 19 I √ √ √ √ √ 4 20 IA √ √ √ √ 4 21 JA √ √ √ √ 3 22 JG √ √ √ √ √ √ 5 23 KK √ √ √ √ √ √ 5 24 LA √ √ √ 3 25 NP √ √ √ √ √ √ 5 26 RA √ √ √ 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
27 TA √ √ √ √ √ √ 5 28 VB √ √ √ √ √ 4 29 YW √ √ √ 3 30 YA √ √ 2 Total 21 24 11 4 5 28 10 11
Keterangan : 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran a. Siswa membuat pertanyaan b. Siswa bersedia menjawab pertanyaan 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah.
Berdasarkan tabel 11, menunjukkan bahwa ada peningkatan partisipasi
siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas. Siswa yang siap mengikuti
pelajaran ada 21 orang (70%), memperhatikan penjelasan guru ada 24 orang
(80%), bersedia membuat pertanyaan 11 orang (36,67%), menjawab
pertanyaan 4 orang (13%), mencatat hal-hal penting 5 orang (16,67%),
mengerjakan tugas dengan baik 28 orang (93,33%), menyimpulkan materi di
akhir pelajaran 10 orang (33,33%), dan merefleksikan nilai-nilai sejarah 11
orang (36,67%).
2. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi siswa merupakan suatu hal yang sangat penting karena dalam
penelitian ini prestasi menjadi salah satu faktor penentu keberhaasilan
pelaksanaan penelitian. Adapun prestasi siswa dalam siklus 2 adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 12 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 Keterangan No. Nama Siswa KKM Siklus 2 T TT 1 AM 78 87,12 √ 2 AG 78 83,001 √ 3 AD 78 79,318 √ 4 AR 78 82,301 √ 5 AM 78 80,909 √ 6 AR 78 80,291 √ 7 AM 78 83,258 √ 8 AK 78 87,209 √ 9 BA 78 86,249 √ 10 BP 78 83,176 √ 11 BS 78 85,109 √ 12 CA 78 79,941 √ 13 DA 78 79,676 √ 14 DA 78 78,525 √ 15 ES 78 83,258 √ 16 FY 78 79,233 √ 17 IB 78 80,893 √ 18 IG 78 80,201 √ 19 I 78 82,391 √ 20 IA 78 78,443 √ 21 JA 78 79,408 √ 22 JG 78 91,857 √ 23 KK 78 86,342 √ 24 LA 78 80,201 √ 25 NP 78 89,85 √ 26 RA 78 83,608 √ 27 TA 78 85,809 √ 28 VB 78 85,642 √ 29 YW 78 83,258 √ 30 YA 78 78,093 √ Tertinggi 91,857 Terendah 78,093 30 orang 0 orang Rata-rata 82,819 Total 2484,57 Persentase 100% 0%
Berdasarkan tabel 12, menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi
siswa bila dilihat dari segi nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
2 mencapai 82,819. Nilai tertinggi yang dicapai siswa 91,85 dan nilai
terendahnya 78,09. Selain itu, dalam hal ketuntasan tidak mengalami
perubahan karena semua siswa mencapai nilai KKM sehingga semuanya
tuntas.
Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 1 3,33 Sangat Baik 85% - 89% 8 26,67 Baik 80% - 84% 13 43,33 Baik 65% - 79% 8 26,67 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 54% 0 0 Rendah 50% - 59% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 0 0 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 13, menunjukkan bahwa nilai mayoritas siswa sudah
bisa dikatakan baik. Hal ini bisa dibuktikan dari jumlah siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori baik mendominasi sebagian besar jumlah
siswa yang memperoleh kategori lainnya. Jumlah siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori sangat baik sebanyak 4 orang (13,33%), kategori baik 21
orang (70%), kategori sedang 5 orang (16,67%), dan kategori rendah serta
sangat rendah 0 orang (0%). Secara jelas, perbandingan perolehan prestasi
siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
3% Sangat Baik 27% Baik 70% Sedang Rendah
Gambar V : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 2
3. Kepuasan Belajar Siswa
Selain dilihat dari prestasi, keberhasilan pelaksanaan penelitian ini juga bisa
dilihat dari tingkat kepuasan belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam tahap observasi
ini, peneliti juga melihat tingkat kepuasan belajar siswa melalui kuesioner.
Adapun rincian tingkat kepuasan belajar siswa setelah dilakasanakannya
tindakan adalah :
Tabel 14 : Data Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa
Nama Skor Kategori No. Presentase Siswa ST T S R 1 AM 205 71,92 √ 2 AG 240 84,21 √ 3 AD 208 72,98 √ 4 AR 201 70,52 √ 5 AM 234 82,1 √ 6 AR 241 84,56 √ 7 AM 261 91,57 √ 8 AK 245 85,96 √ 9 BA 229 80,35 √ 10 BP 255 89,47 √ 11 BS 202 70,87 √ 12 CA 207 72,63 √ 13 DA 190 66,66 √ 14 DA 242 84,91 √ 15 ES 229 80,35 √ 16 FY 217 76,14 √ 17 IB 284 99,64 √ 18 IG 213 74,73 √ 19 I 213 74,73 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
20 IA 236 82,8 √ 21 JA 255 89,47 √ 22 JG 221 77,54 √ 23 KK 247 86,66 √ 24 LA 281 98,59 √ 25 NP 232 81,4 √ 26 RA 229 80,35 √ 27 TA 219 76,84 √ 28 VB 242 84,91 √ 29 YW 263 92,28 √ 30 YA 213 74,73 √ Total 6954 2440 Rata-rata 231,8 81,33 4 orang 14 orang 12 orang 0 orang Tertinggi 284 99,64 Terendah 190 66,67 Persentase 13,33% 46,67% 40% 0% Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi S : Sedang R : Rendah
Berdasarkan tabel 14, menunjukkan bahwa adanya peningkatan kepuasan
siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah setelah adanya penerapan metode
picture and picture. Peningkatan dapat dilihat dari skor tertinggi, yakni 284, skor
terendah yakni 190, rata-rata yakni 231,8. Tingkat kepuasan belajar sejarah
siswa sudah bisa dikatakan tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang
memperoleh skor dengan kategori sangat tinggi mencapai 4 orang (13,33%),
kategori tinggi 14 orang (46,67%), dan kategori sedang 12 orang (40%).
Perbandingan tingkat kepuasan belajar sejarah siswa dapat dilihat pada diagram
di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
13% Sangat Tinggi 40% Tinggi 47% Sedang Rendah
Gambar VI : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa
d. Refleksi
Pada tahap ini, dilihat kembali tingkat keberhasilan dalam penerapantipe
picture and picture di dalam kelas selama kegiatan belajar mengajar.
Pelaksanaan siklus 2 ini dianggap berhasil karena dilihat dari prestasi yang
dicapai oleh siswa sudah ada peningkatan dari segi nilai rata-rata dan jumlah
siswa yang mencapai KKM. Pada segi nilai rata-rata ada peningkatan dari 82,68
pada siklus 1 menjadi 82,918 di siklus 2. Pada segi KKM tidak mengalami
perubahan, yakni 30 siswa (100 %) berhasil mencapai KKM.
Dari segi partisipasi siswa juga terjadi peningkatan walaupun
peningkatannya tidak terlalu signifikan. Semakin banyak siswa yang mampu
melakukan refleksi dan menyimpulkan materi pelajaran dengan baik.
Antusiasme siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan
sudah baik. Pada segi kepuasan belajar terjadi peningkatan skor rata-rata dari
221,4 sebelum diterapkannya tindakan menjadi 231,8 setelah diterapkannya
tindakan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa penerapan tipe picture and
picture dapat meningkatkan prestasi dan kepuasan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
B. Komparasi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta dengan menggunakan tipe picture and picture pada bulan Agustus –
September 2012 telah memperoleh keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat
dari adanya peningkatan baik dari segi prestasi dan kepuasan belajar siswa selama
mengikuti mata pelajaran sejarah di kelas. Untuk melihat sejauh mana
peningkatan dilakukan uji komparasi antar siklus. Berikut hasil komparasi :
1. Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan awal prestasi
belajar siswa kelas XI IPS-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sudah baik.
Ketika dilakukan penelitian, terjadi peningkatan prestasi siswa baik dalam
siklus 1 maupun siklus 2. Komparasi prestasi awal siswa dan siklus 1 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 15 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Awal Siswa dan Siklus 1
Nama Keadaan Keterangan No. Siswa KKM Awal Siklus 1 Naik Turun Persentase 1 AM 78 87,1 86,066 √ -1,034 2 AG 78 81,13 80,108 √ -1,022 3 AD 78 20,06 79,05 √ 58,99 4 AR 78 85,83 79,143 √ -6,687 5 AM 78 62,53 88,08 √ 25,55 6 AR 78 83,03 85,276 √ 2,246 7 AM 78 90,233 82,468 √ -7,765 8 AK 78 83,83 85,626 √ 1,796 9 BA 78 86,63 83,616 √ -3,014 10 BP 78 87,8 79,143 √ -8,657 11 BS 78 83,37 81,776 √ -1,594 12 CA 78 82,67 78,268 √ -4,402 13 DA 78 38,5 78,793 √ 40,293 14 CA 78 86,17 83,526 √ -2,644 15 ES 78 83,6 78,09 √ -5,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
16 FY 78 22,167 80,983 √ 58,816 17 IB 78 85 78,957 √ -6,043 18 IG 78 83,13 82,383 √ -0,747 19 I 78 85,83 82,383 √ -3,447 20 IA 78 21 80,018 √ 59,018 21 JA 78 82,33 80,893 √ -1,437 22 JG 78 84,6 87,734 √ 3,134 23 KK 78 59,03 90,099 √ 31,069 24 LA 78 83,5 80,018 √ -3,482 25 NP 78 87,3 93,957 √ 6,657 26 RA 78 84,87 80,368 √ -4,502 27 TA 78 58,33 83,441 √ 25,111 28 VB 78 86,17 90,017 √ 3,847 29 YW 78 90 81,85 √ -8,15 30 YA 78 83,97 78,35 √ -5,62 Tertinggi 90,233 93,957 Terendah 20,06 78,09 Jumlah Jumlah Rata-rata 74,657 82,68267 : 12 : 18 Total 2239,71 2480,48 orang orang Persentase 40% 60%
Berdasarkan tabel 15, menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi
siswa setelah siklus 1 dibandingkan dengan keadaan awal sebelum
diterapkannya tindakan. Sebelum dilakukannya tindakan, nilai tertinggi siswa
adalah 90,233, sedangkan setelah siklus 1 berjalan nilai tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 93,957. Nilai terendah yang diperoleh siswa sebelum
dilakukan tindakan adalah 20,06, sedangkan setelah siklus 1 berjalan nilai
terendah yang diperoleh siswa adalah 78,09.
Nilai rata-rata sebelum diterapkannya tindakan adalah 74,65 dan setelah
diterapkannya tindakan meningkat menjadi 82,68 atau meningkat sebesar
8,03%. Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah siswa yang mencapai KKM
juga meningkat. Sebelum diterapkannya tindakan ada 23 siswa (76,67%) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
berhasil mencapai KKM kemudian menjadi 30 siswa (100%) setelah siklus 1
atau meningkat 23,33%.
Tabel 16 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2
Keterangan No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2 Persentase Naik Turun 1 AM 86,066 87,12 √ 1,054 2 AG 80,108 83,001 √ 2,893 3 AD 79,05 79,318 √ 0,268 4 AR 79,143 82,301 √ 3,158 5 AM 88,08 80,909 √ -7,171 6 AR 85,276 80,291 √ -4,985 7 AM 82,468 83,258 √ 0,79 8 AK 85,626 87,209 √ 1,583 9 BA 83,616 86,249 √ 2,633 10 BP 79,143 83,176 √ 4,033 11 BS 81,776 85,109 √ 3,333 12 CA 78,268 79,941 √ 1,673 13 DA 78,793 79,676 √ 0,883 14 DA 83,526 78,525 √ -5,001 15 ES 78,09 83,258 √ 5,168 16 FY 80,983 79,233 √ -1,75 17 IB 78,957 80,893 √ 1,936 18 IG 82,383 80,201 √ -2,182 19 I 82,383 82,391 √ 0,008 20 IA 80,018 78,443 √ -1,575 21 JA 80,893 79,408 √ -1,485 22 JG 87,734 91,857 √ 4,123 23 KK 90,099 86,342 √ -3,757 24 LA 80,018 80,201 √ 0,183 25 NP 93,957 89,85 √ -4,107 26 RA 80,368 83,608 √ 3,24 27 TA 83,441 85,809 √ 2,368 28 VB 90,017 85,642 √ -4,375 29 YW 81,85 83,258 √ 1,408 30 YA 78,35 78,093 √ -0,257 Tertinggi 93,957 91,857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Terendah 78,09 78,093 19 11 Rata-rata 82,68267 82,819 Jumlah 2480,48 2484,57 Persentase 63,33% 36,67%
Berdasarkan tabel 16, menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi
siswa setelah dilakukannya siklus 2. Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa
nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 1 adalah 93,95 sedangkan dalam
siklus 2 adalah 91,85. Nilai terendah yang yang diperoleh dalam siklus 1
adalah 78,09 sedangkan dalam siklus 2 adalah 78,093. Nilai rata-rata pada
siklus 1 adalah sebesar 82,68 dan pada siklus 2 adalah 82,819. Dari data di atas
dapat dilihat adanya peningkatan pada siklus 2 sebesar 0,136%. Perbandingan
secara jelas peningkatan prestasi siswa dilihat dari segi KKM dan nilai rata-rata
adalah :
100 80 60 40 20 0 KKM Nilai Rata-rata
Keadaan Awal Siklus 1 Siklus 2
Gambar VII : Grafik Perbandingan Prestasi Belajar Siswa
2. Partisipasi Siswa
Partisipasi siswa dalam mengikuti siklus 1 bisa dikatakan sudah baik,
tetapi siswa masih belum terlalu aktif untuk bertanya, menjawab, dan
menyimpulkan materi di akhir pelajaran. Ketika pelaksanaan siklus 2, terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
peningkatan partisipasi siswa hampir pada semua aspek. Adapun komparasi
partisipasi siswa dalam mengikuti siklus 1 dan 2 adalah :
Tabel 17 : Komparasi Partisipasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2 Selisih No. Aspek Jumlah Jumlah Persentase Siswa Siswa Persentase 1. Siswa siap mengikuti pelajaran 14 46,67% 21 70% 23% 2. Siswa memperhatikan pembahasan guru/pratikan 19 63,33% 24 80% 17% 3. Siswa menanggapi pembahasan guru : a. Membuat pertanyaan 9 30% 11 36,67% 7% b. Menjawab pertanyaan 2 6,67% 4 13,33% 7% 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5 16,67% 5 16,67% 0% 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 26 86,67% 28 93,33% 7% 6. Siswa menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7 23,33% 10 33,33% 10% 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah. 7 23,33% 11 36,67% 13,34%
Berdasarkan tabel 17, menunjukkan bahwa ada peningkatan partisipasi
siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah pada siklus 2 dibandingkan dengan
siklus 1. Adapun beberapa jenis partisipasi siswa yang diamati, antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
a. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
Pada siklus 1 ada 14 siswa (46,67%) yang siap mengikuti pelajaran
sedangkan dalam siklus 2 jumlah siswa yang sudah siap mengikuti pelajaran
adalah 21 orang (70%). Peningkatan partisipasi siswa dalam aspek kesiapan
mengikuti pelajaran adalah sebesar 23 %.
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan
Pada siklus 1, jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru adalah
19 siswa (63,33%) sedangkan pada siklus 2 ada 24 (80%) siswa yang mau
memperhatikan penjelasan guru/pratikan. Partisipasi siswa dalam aspek ini
mengalami peningkatan sebesar 17%.
c. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
1) Siswa membuat pertanyaan
Pada siklus 1, jumlah siswa yang bersedia membuat pertanyaan ada 9
siswa (30%) sedangkan pada siklus 2 jumlah siswa yang mau membuat
pertanyaan adalah 11 siswa (36,67%). Peningkatan pastisipasi siswa dalam
aspek ini adalah sebesar 7%.
2) Siswa bersedia menjawab pertanyaan
Partisipasi siswa dalam hal kesediaan menjawab pertanyaan pada siklus 1
hanya dilakukan oleh 2 siswa (6,67%) sedangkan pada siklus 2 dilakukan oleh 4
siswa (13,33%). Terjadi peningkatan partisipasi siswa dalam aspek ini, yaitu
sebesar 7%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
d. Siswa mencatat hal-hal penting
Pada siklus 1 maupun 2, jumlah siswa yang mau mencatat hal-hal penting
adalah 5 siswa (16,67%). Tidak ada peningkatan maupun penurunan.
e. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
Partisipasi siswa dalam aspek mengerjakan tugas dengan baik pada siklus
1 dilakukan oleh 26 siswa (86,67%) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 28
siswa (93,33%). Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 7%.
f. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran
Partisipasi siswa dalam hal menyimpulkan materi di akhir pelajaran
sebenarnya cukup baik. Pada siklus 1 ada 7 siswa (23,33%) yang bersedia
menyimpulkan materi di akhir pelajaran dan pada siklus 2 meningkat menjadi 10
siswa (33,33%). Peningkatan yang terjadi pada aspek ini adalah sebesar 10%.
g. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah
Partisipasi siswa dalam hal merefleksikan nilai-nilai di akhir pelajaran sudah
bisa dikatakan baik. Pada siklus 1 ada 7 siswa (23,33%) yang bersedia
merefleksikan nilai-nilai sejarah kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi 11
siswa (36,67%).
100
50
0 1 2 3a 3b 4 5 6
Siklus 1 Siklus 2 Gambar VIII : Grafik Komparasi Partisipasi Siswa Mengikuti Pelajaran Sejarah di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3. Kepuasan Belajar Siswa.
Guna melihat tingkat kepuasan siswa sebelum Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan menggunakan tipe picture and picture dilaksanakan, peneliti
membagikan kuesioner kepada siswa kelas XI IPS 1. Dari kuesioner ini tampak
bahwa kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di sekolah sudah baik.
Setelah dilaksanakan tindakan kelas, terjadi perkembangan kepuasan siswa ke
arah yang positif. Komparasi kepuasan siswa dalam mengikuti mata pelajaran
sejarah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dapat dilihat secara jelas dalam
tabel berikut :
Tabel 18 : Komparasi Kepuasan Belajar Awal dan Akhir Siswa Kepuasan Kepuasan Keterangan No. Nama Siswa Belajar Belajar Persentase Awal Akhir Naik Turun 1 AM 225 205 √ 7,02 2 AG 231 240 √ 3,16 3 AD 198 208 √ 3,51 4 AR 166 201 √ 12,28 5 AM 244 234 √ 3,51 6 AR 204 241 √ 12,98 7 AM 236 261 √ 8,77 8 AK 223 245 √ 7,72 9 BA 232 229 √ 1,05 10 BP 179 255 √ 26,67 11 BS 199 202 √ 1,05 12 CA 205 207 √ 0,702 13 DA 182 190 √ 2,81 14 DA 280 242 √ 13,33 15 ES 202 229 √ 9,47 16 FY 229 217 √ 4,21 17 IB 221 284 √ 22,11 18 IG 219 213 √ 2,11 19 I 227 213 √ 4,91 20 IA 237 236 √ 0,35 21 JA 273 255 √ 6,32 22 JG 232 221 √ 3,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
23 KK 213 247 √ 11,93 24 LA 265 281 √ 5,61 25 NP 251 232 √ 6,67 26 RA 170 229 √ 20,7 27 TA 212 219 √ 2,45 28 VB 235 242 √ 2,45 29 YW 238 263 √ 8,77 30 YA 216 213 √ 1,05 Total 6644 6954 Rata-rata 221,47 231,8 18 12 Tertinggi 280 284 Terendah 166 190 Persentase 60% 40%
Berdasarkan tabel 18, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan
siswa setelah penerapan tipe picture and picture di kelas XI IPS 1. Skor kepuasan
siswa tertinggi sebelum diterapkannya penelitian adalah 280 sedangkan setelah
diterapkan penelitian adalah 284. Kemudian, untuk skor terendah sebelum
diterapkan penelitian adalah 166 dan setelah diterapkan penelitian adalah 190.
Rata-rata kepuasan siswa pra tindakan adalah 221,47 dan pasca tindakan adalah
231,8. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ada peningkatan kepuasan siswa
dalam mengikuti mata pelajaran sejarah dengan menggunakan tipe picture and
picture, yakni sebesar 3,63%.
Dari komparasi data prestasi dari keadaan awal dengan siklus 1 dan 2 serta
tingkat kepuasan belajar awal dan setelah tindakan, dapat dikatakan bahwa dalam
penelitian ini terjadi peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
penggunaan tipe picture and picture terhadap peningkatan prestasi dan kepuasan
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
C. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 memperoleh hasil berupa data prestasi dan
kepuasan siswa dalam mata pelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat sejauh mana peningkatan prestasi dan kepuasan siswa yang mengikuti
pelajaran sejarah dengan menggunakan tipe picture and picture. Dari data yang
berhasil diperoleh, terlihat adanya peningkatan baik prestasi maupun kepuasan
belajar siswa.
Prestasi belajar awal siswa sebelum diterapkannya penelitian sudah baik.
Hal ini terbukti dari jumlah siswa yang memperoleh nilai baik sangat
mendominasi jumlah siswa pada kategori lainnya. Skor tertinggi nilai siswa
sebelum diterapkannya penelitian adalah 90,23 dan skor terendahnya adalah
20,06. Siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 76,67% (23 siswa).
Sebelumnya telah ditargetkan indikator keberhasilan prestasi siswa berdasarkan
KKM, yakni keadaan awal adalah 75 %, peningkatan 5% pada siklus 1 menjadi
80%, dan10% pada siklus 2 menjadi 90%.
Setelah dilaksanakan siklus 1, terjadi peningkatan prestasi siswa.
Berdasarkan data skor tertinggi yang diperoleh siswa menjadi 93,957 dan skor
terendahnya menjadi 78,09. Pada siklus 1 seluruh siswa mencapai KKM
sebanyak 30 siswa (100%). Nilai rata-rata siswa mencapai 82,68. Peningkatan
prestasi siswa setelah dilaksanakannya siklus 1 jika dilihat dari nilai rata-ratanya
adalah sebesar 8,03%, sedangkan dilihat dari ketuntasan KKM sebesar 23,33%.
Pada siklus 2, skor tertinggi yang dicapai adalah 91,85 dan skor terendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
adalah 78,093. Nilai rata-rata siswa pada siklus 2 mencapai 82,819. Peningkatan
prestasi siswa yang terjadi setelah dilaksanakannya siklus 2 dibandingkan dengan
siklus 1 dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,136%, sedangkan untuk ketuntasan
siswa tidak mengalami perubahan.
Peningkatan prestasi bisa terjadi disebabkan karena saat kerja kelompok,
antara siswa satu dengan yang lainnya bisa bekerja sama dengan baik. Kelompok
siswa sangat heterogen. Satu kelompok tidak hanya berisikan siswa-siswa yang
mampu saja melainkan dibaurkan dengan siswa-siswa lainnya yang kurang
mampu agar semua siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. Hampir sebagian
besar siswa mau bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Bekerja sama dalam
kelompok membuat siswa belajar untuk bisa bertanggung jawab, menjalin
kekompakan denga temannya, dan saling membantu saat ada teman yang sulit
memahami materi. Selain itu, peningkatan prestasi bisa terjadi karena penggunaan
tipe picture and picture membuat siswa terbiasa berpikir mandiri dan logis. Hal
ini membuat siswa terbiasa belajar mandiri mencari kebutuhannya dan lebih bisa
mengingat materi.
Hal lain yang juga mendukung peningkatan prestasi siswa adalah partisipasi
siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari data yang diperoleh
partisipasi siswa bisa dikatakan baik saat mengikuti pelajaran. Siswa bisa menjadi
siswa yang aktif, seperti mau bertanya, mendeskribsikan gambar serta
mengurutkannya, menjawab pertanyaan, dan menyimpulkan materi yang
dipelajari, serta menyampaikan. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya
saling menjadi pendukung bagi peningkatan prestasi masing-masing siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Selain prestasi, dalam penelitian ini juga dilihat tingkat kepuasan belajar
siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas. Tingkat kepuasan belajar siswa
diketahui dengan membagikan kuesioner sebanyak 2 kali. Kuesioner pertama
dibagikan sebelum penerapan tindakan digunakan untuk melihat kepuasan awal
dan kuesioner kedua dibagikan setelah penerapan tindakan untuk melihat
kepuasan akhir siswa.
Berdasarkan data kepuasan belajar awal siswa, skor tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 280 dan skor terendahnya adalah 166. Sebelumnya telah ditetapkan
indikator keberhasilan yang diharapkan bagi kepuasan siswa, yakni pada pra
tindakan adalah 75% dan meningkat pada pasca tindakan sebesar 5% menjadi
80%. Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe picture and picture,
tingkat kepuasan siswa dalam mengikuti mata pelajaran sejarah meningkat. Hal
ini bisa dilihat dari skor tertinggi yang diperoleh siswa meningkat menjadi 284
dan skor terendahnya adalah 190. Tingkat kepuasan belajar siswa pada awal telah
mencapai 75%, yakni 77,70 dan akhir telah mencapai 80%, yakni 81,33.
Peningkatan tingkat kepuasan siswa sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan
adalah sebesar 3,63%.
Dari data kepuasan belajar siswa yang diperoleh berdasarkan kuesioner
dapat dilihat bahwa peningkatan kepuasan belajar siswa telah berhasil dilakukan.
Peningkatan kepuasan belajar siswa ini bisa terjadi disebabkan oleh adanya rasa
puas siswa terhadap penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa
bisa merasakan adanya manfaat mempelajari sejarah. Metode ini bisa membantu
siswa menjadi siswa yang aktif. Begitu pula dengan adanya kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
membuat siswa semakin mudah untuk memahami materi karena dalam kelompok
siswa saling membantu satu sama lain. Selain itu, kepuasan belajar siswa
meningkat dikarenakan oleh adanya peningkatan prestasi belajar sejarah siswa
tersebut. Siswa puas karena metode ini bisa membuat segi kognitif mereka
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta dan pembahasan yang telah dipaparkan di bab sebelumnya dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Ada peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dari segi nilai rata-rata dan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata sebesar 74,65 pada keadaan awal
meningkat menjadi 82,68 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 82,819
pada siklus 2. Dari segi KKM, 23 siswa (76,67%) yang mencapai KKM pada
keadaan awal meningkat menjadi 30 siswa (100%) pada siklus 1 dan siklus 2.
Peningkatan prestasi yang terjadi pada siklus 1 dari segi nilai rata-rata
mencapai 8,03% dan pada segi KKM mencapai 23,33%. Peningkatan prestasi
yang terjadi pada siklus 2 dari segi nilai rata-rata mencapai 0,136% dan pada
segi KKM tidak mengalami perubahan.
2. Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
Peningkatan bisa dilihat dari perolehan rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa.
Rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa mencapai 221,47 (77,70%) pada
keadaan awal meningkat menjadi 231,8 (81,33%) setelah diterapkannya
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
tindakan. Peningkatan kepuasan belajar siswa yang terjadi setelah diterapkan
tindakan mencapai 3,63%.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian adalah:
1. Bagi Lembaga Pendidikan
Bagi Universitas Sanata Dharma khususnya FKIP yang mendidik calon
guru agar bisa menjadi guru profesional yang bisa mengembangkan
pembelajaran inovatif hendaknya para calon guru tidak hanya dibekali teori
tetapi juga harus dipantau kemampuan mengajarnya. Bagi sekolah yang
mempekerjakan guru hendaknya jangan pernah berhenti untuk mendorong guru
untuk menggunakan tipe dan metode pembelajaran yang inovatif dan
memahami keadaan anak didiknya. Terkadang tanpa disadari kenyamanan
seorang guru dalam menggunakan sebuah tipe dan metode mengajar
membuatnya tidak pernah berpikir untuk mencoba mengganti tipe dan
metodenya yang sebenarnya tidak tepat terhadap keadaan anak didiknya.
2. Bagi Guru Sejarah
Para guru sejarah hendaknya peka terhadap kebutuhan anak didiknya
terutama di masa-masa seperti sekarang ini. Banyak anak didik yang kurang
tertarik terhadap pelajaran sejarah karena banyak hal dan salah satunya adalah
tipe dan metode mengajar. Hendaknya para guru sejarah berani mencoba
menggunakan tipe dan metode inovatif yang menarik minat siswa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
memancing keaktifan siswa dalam belajar, salah satunya seperti tipe picture
and picture.
3. Bagi Calon Guru
Para calon guru sejarah mulai saat ini hendaknya mempersiapkan diri
sebaik-baiknya sebelum terjun ke dalam situasi nyata yang sebenarnya, yakni
mengajar di dalam kelas. Mengajar di dalam kelas tidaklah semudah yang
dibayangkan. Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam mengajar di dalam
kelas mulai dari membuat RPP, Silabus, dan lain-lain. Hal yang paling penting
sebenarnya adalah cara untuk melatih diri agar bisa memahami keadaan siswa
sehingga bisa menjalin hubungan yang baik dengan siswa. Selain melatih diri
untuk memahami psikologi anak didik, calon guru juga harus belajar untuk
menggunakan tipe dan metode mengajar yang inovatif dan tepat dengan
kebutuhan anak didik sehingga materi pelajaran pun bisa diterima dengan baik
oleh anak didiknya nantinya.
4. Bagi Siswa
Siswa-siswa harus terbiasa dengan cara belajar siswa aktif dimana
kegiatan belajar mengajar tidak lagi berpusat pada guru melainkan pada siswa.
Keaktifan siswa di dalam kelas sebenarnya sangat besar manfaatnya bagi siswa
yang bersangkutan. Menjadi siswa yang aktif bisa melatih siswa untuk tidak
bergantung pada guru (berpikir mandiri). Dengan demikian, dapat
memudahkan siswa saat melaksanakan belajar mandiri di luar jam sekolah.
Selain itu, hendaknya siswa juga bersedia menyampaikan kritik dan saran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
membangun kepada guru mereka terkait dengan penyelengaraan kegiatan
belajar mengajar yang dirasa ada yang kurang tepat maupun sudah baik dan
patut dipertahankan. Hal seperti ini dirasa sangat penting karena dalam
kegiatan belajar mengajar yang kurang tepat tentu perlu dilakukan perubahan
guna perkembangan positif bagi siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga. Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta. Gottschalk, Louis. (1975). Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Noto Susanto). Jakarta:UI Press. Habib Mustopo, M. (2004). Sejarah untuk Kelas 1 SMA. Jakarta:Yudhistira. Isjoni & Mohd. Arif Ismail, Hj. (2008). Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Johnson,Lou Anne. (2008). Pengajaran yang Kreatif dan Menarik : Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran. PT Macanan Jaya Cemerlang. Masidjo, Ign.. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Kanisius : Yogyakarta. Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo. Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning : Mempratikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia. Masnur Muslich. (2007). KTSP : Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Nana Sudjana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Poerwadarminta, W.J.S. (1987). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Popi Sopiatin. (2010). Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor : Dhalia Indonesia.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Sartono Kartodirjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta : PT Gramedia. Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Yuma Pustaka. Suhartono W. Pranoto. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu : Yogyakarta. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka : Sidoardjo. Tukiran Taniredja, H. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Widja, I Gede. (1989). Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta : Depdikbud. Wina Sanjaya, H. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Winkel, W.S. (1983). Pengantar Psikologi Pendidikan, Jakarta :Gramedia. Winkel, W.S. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. Wiriaatmadja, Rohchiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
Silabus Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kelas / Program : XI / IPS Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional.
Kompetensi Materi Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Waktu Sumber Dasar Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Belajar/Alat/Bahan Menganalisis Kehidupan Dengan melakukan 1. Kognitif : Tes 9 x 45 Sumber Belajar : perkembangan kerajaan di kajian pustaka, internet, a. Produk tertulis Pilihan 1. Kerajaan tertua di menit - Mustopo, Habib . kehidupan Indonesia diskusi kelompok, Mendeskripsikan ganda Indonesia adalah (2005). Sejarah negara-negara presentasi dan tanya kemunculan dan . . . Kelas XI IPS. kerajaan Jakarta: Yudistira Kehidupan jawab diharapkan siswa perkembangan a. Tarumanegara Hindu-Buddha - Badrika, I Wayan. masyarakat dapat : Kerajaan-Kerajaan b. Kediri di Indonesia (2006). Sejarah Indonesia Hindu dan Buddha c. Kutai untuk Kelas XI pada masa di Indonesia. Mengidntifikasikan d. Majapahit IPS. Jakarta : Kerajaan ciri-ciri kehidupan e. Mataram Erlangga. Hindu dan b. Proses masyarakat - Poeponegoro, Buddha Mengidentifikasikan Indonesia pada awal Benar-Salah 1. Yupa merupakan Marwati Djoened, ciri-ciri kehidupan munculnya kerajaan masyarakat tugu batu yang dkk. (1984). Perbandingan Hindu-Buddha Indonesia pada saat digunakan untuk Sejarah Nasional kehidupan muncul dan mengikat korban Indonesia II. Indonesia berkembangnya persembahan Jakarta : PN Balai pada masa Menjelaskan kerajaan Hindu- Kerajaan Hindu- bagi dewa. Pustaka. Hindu dan - Santosa, Hery. Buddha di Indonesia Buddha; Buddha (2000). Reader Jelaskan apa yang Uraian Sejarah Menjelaskan Anda ketahui 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
kehidupan Membandingkan mengenai Kerajaan Kebudayaan masyarakat kehidupan Kutai? (Skor 10) Indonesia. Tidak Indonesia pada masa masyarakat diterbitkan. perkembangan Indonesia pada masa ‐ Internet : kerajaan Hindu- Kerajaan Hindu dan http://id.wikipedia. Observasi org/wiki/Kerajaan Buddha di Indonesia Buddha di Indonesia Non tes : 1. Deskripsikanlah dalam bidang politik, gambar-gambar _Kutai - http://id.wikipedia. ekonomi, sosial, dan kegiatan manusia Membandingkan budaya. org/wiki/Kerajaan kehidupan Indonesia pada _Tarumanegara masyarakat masa - http://id.wikipedia. Indonesia pada masa 2. Afektif : perkembangan org/wiki/Kerajaan Kerajaan Hindu dan a. Karakter Kerajaan Hindu- _Kalingga Buddha. Menghayati makna Buddha di atas? - http://id.wikipedia. dari nilai religius, org/wiki/Kerajaan toleransi, kreatif, 2. Nilai-nilai apa _Melayu tanggung jawab saja yang bisa - http://id.wikipedia. dan cinta tanah air anda peroleh org/wiki/Kerajaan _Sriwijaya yang dapat diambil materi Kerajaan - http://id.wikipedia. dari kehidupan Hindu-Buddha org/wiki/Kerajaan masyarakat ini dan diteladani _Medang Indonesia saat dalam kehidupan kemunculan dan sehari-hari ? Alat : LCD, papan perkembangan Kerajaan Hindu dan tulis, gambar dan Buddha. peta
b. Keterampilan Bahan: Power Point, Sosial spidol/kapur dan Melestarikan peninggalan- kertas peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
Kerajaan Hindu dan Buddha.
Mengetahui, Yogyakarta, Agustus 2012 Guru Pamong Pratikan,
Henricus Tri Wahyudi Yosefin Fitri Wijayati
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kelas / Semester : XI / I Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 9 x 45 Menit
I. Standar Kompetensi Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional.
II. Kompetensi Dasar Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia.
III. Indikator 1. Kognitif : a. Produk Mendeskripsikan kemunculan dan perkembangaan kerajaan-kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia; b. Proses Mengidentifikasikan ciri-ciri kehidupan masyarakat Indonesia saat muncul dan berkembangannya Kerajaan Hindu-Buddha; dan Membandingkan kehidupan Indonesia pada masa Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 2. Afektif : a. Karakter Menghayati makna dari nilai religius, toleransi, kreatif, tanggung jawab dan cinta tanah air yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Indonesia saat kemunculan dan perkembangan Kerajaan Hindu dan Buddha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
b. Keterampilan Sosial Melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa Kerajaan Hindu dan Buddha.
IV. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif : a. Produk Siswa dapat mendeskripsikan kemunculan dan perkembangan Kerajaan- Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. b. Proses Siswa dapat mengidentifikasikan kehidupan masyarakat Indonesia pada saat muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha; dan Siswa dapat membandingkan kehidupan Indonesia pada masa Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
2. Afektif : a. Karakter Siswa mampu menghayati makna dari nilai religius, toleransi, kreatif, tanggung jawab dan cinta tanah air yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Indonesia saat kemunculan dan perkembangan Kerajaan Hindu dan Buddha. b. Keterampilan Sosial Siswa mampu melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa Kerajaan Hindu dan Buddha.
V. Materi Pembelajaran Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia : Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerjaan Holing/Kalingga, Kerajaan Melayu, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Medang Kamulan, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Majapahit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
VI. Model dan Metode Pembelajaran Model : Cooperative learning tipe picture and picture. Metode : Ceramah, diskusi, presentasi, dan tanya jawab.
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a) Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan
kesiapan belajar siswa. b) Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 10 Menit belajar dengan memperlihatkan peta lokasi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
c) Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 30 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. Setiap kelompok mendapat teka-teki silang yang berbeda Teka-teki 1 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Kutai, Tarumanegara, dan Holing. Teka-teki 2 berisi pertanyaan seputar Kerajaan
Melayu dan Sriwijaya. Teka-teki 3 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Mataram Kuno, Medang Kamulan, dan Kediri. Teka-teki 4 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Singasari dan Bali. Teka-teki 5 berisi pertanyaan seputar Kerajaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Pajajaran dan Majapahit. . Elaborasi a. Setiap kelompok anak akan berdiskusi untuk mengisi teka-teki silang tersebut b. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan kerajaan apa yang menjadi pokok teka-teki silangnya. . Konfirmasi a. Guru memberi penjelasan kepada siswa seputar jawaban teka-teki tersebut. b. Siswa diberi waktu untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. 3. Penutup Guru memberikan tugas lanjutan mengidentifikasikan peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang 5Menit masih ada sampai sekarang.
Pertemuan Kedua A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan
menanyakan kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 20 Menit belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar bukti keberadaan Kerajaan Hindu-Buddha
c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Setelah itu guru membagikan kuesioner untuk melihat kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran. 2. Kegiatan Inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
. Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 60 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. b. Setiap kelompok mendapat gambar yang berbeda dan diminta untuk mendeskribsikan. . Elaborasi a. Setiap kelompok siswa akan bekerja sama untuk mendeskibsikan isi dari gambar tersebut. b. Setelah selesai mendeskripsikan gambar tersebut, perwakilan tiap-tiap siswa maju ke depan untuk berdiskusi mengenai urutan gambar. c. Setelah tahu urutan gambar yang tepat, tiap-tiap perwakilan siswa mulai menempelkan gambar masing-masing dan tak lupa mempresentasikannya. d. Setiap perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil dari pendeskripsian gambar tersebut. e. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang dipresentasikan dengan bantuan guru. f. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting terkait dengan bahan yang dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Siswa diberi waktu untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.
3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
telah dibahas 10 menit Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan. Guru memberikan tugas lanjutan, yaitu TTS
Pertemuan Ketiga A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan
kesiapan belajar siswa. b. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan 5 Menit pembelajaran hari ini, yakni mengerjakan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai
materi muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia 2. Kegiatan Inti Guru membagikan soal tes kepada siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal tersebut dalam 35 Menit waktu yang telah ditentukan 3. Penutup Guru mengecek kelengkapan hasil kerja siswa. 5 Menit
Pertemuan Keempat A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan
kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 5 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar peninggalan dari masa Kerajaan Hindu-Buddha. c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha.
2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 75 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. b. Setiap kelompok mendapat gambar yang berbeda dan diminta untuk menyusun potongan-potongan gambar menjadi gambar yang utuh.. . Elaborasi a. Setiap kelompok siswa akan bekerja sama untuk menyusun gambar tersebut. Setelah selesai mereka diminta mengurutkan gambar yang terpasang di papan tulis menjadi urutan yang logis. b. Setelah selesai mengurutkan, siswa diminta mendeskripsikan gambar tersebut. c. Setiap perwakilan kelompok diminta maju dan mempresentasikan hasil dari urutan dan pendeskripsian gambar tersebut. d. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang dipresentasikan dengan bantuan guru. e. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting terkait dengan bahan yang dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
penting terkait dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. 3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang telah dibahas 10 menit Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan. Guru memberikan tugas lanjutan seputar kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu- Buddha ada di Indonesia.
Pertemuan Kelima A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan
kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 5 Menit belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar peninggalan dari masa Kerajaan Hindu-Buddha.
c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perbandingan kehiduupan masyarakat Indonesia pada masa Hindu- Buddha di Indonesia. 2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Siswa diminta untuk berkelompok dengan teman 35 Menit semejanya (satu kelompok berisi 2 orang). b. Siswa diminta untuk membandingkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu- Buddha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
. Elaborasi a. Setiap kelompok anak akan berdiskusi untuk mencari perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu-Buddha. b. Setelah selesai mengerjakan soal tersebut, setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas. c. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari hasil diskusi tersebut. d. Siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan dengan bantuan guru. e. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting dari materi yang telah dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hal-hal penting terkeit dengan penjelasannya.
3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang telah dibahas 5 menit Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan.
Pertemuan Keenam A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan kesiapan belajar
siswa. b. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin 20 Menit dicapai dari pembelajaran hari ini yakni, tes tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia. c. Guru membagikan kuesioner kepada siswa untuk melihat kepuasan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Kegiatan Inti Guru mengulang seluruh materi secara singkat untuk membangun ingatan siswa akan materi yang dipelajari 60 Menit sebelum siswa tes. Guru membagikan soal tes kepada siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal tersebut dalam waktu yang telah ditentukan 3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah 10 menit dibahas dan merefleksikan nilai-nilai yang bisa diambil untuk diteladani.
VIII Sumber/Alat/Bahan a. Sumber buku Mustopo, Habib.(2005 ).Sejarah Kelas XI IPS. Jakarta : Yudistira Badrika, I Wayan.(2006).Sejarah untuk Kelas XI IPS.Jakarta : Erlangga. Poeponegoro, Marwati Djoened, dkk. 1984. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta : PN Balai Pustaka. Internet : http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tarumanegara http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang_Kamulan b. Alat : LCD, papan tulis, gambar dan peta c. Bahan: Power Point, spidol/kapur dan kertas
IX Penilaian a. Penilaian Kognitif (terlampir) b. Penilaian Afektif (terlampir)
Yogyakarta, Agustus 2012 Mengetahui, Guru Pamong Pratikan,
Henricus Tri Wahyudi Yosefin Fitri Wijayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Kerajaan Kutai Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai yang terletak di Pulau Kalimantan dan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu di daerah Kutai. Salah satu sumber yang menyatakan tentang keberadaan Kerajaan Kutai adalah 7 Yupa. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Ada tiga raja yang sering kali disebut ketika membahas Kerajaan Kutai, yakni Raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Raja Kundungga dulunya adalah seorang primus inter pares dan ketika pengaruh ajaran Hindu masuk ke Indonesia, ia pun mendirikan kerajaan dan menjadi raja pertama bagi Kerajaan Kutai. Nama Kudungga diduga sebagai nama asli orang Indonesia karena dalam namanya tidak terlihat adanya pengaruh dari India. Pengganti Raja Kundungga adalah Asmawarman. Asmawarman adalah seorang raja yang kuat dan cakap. Pada masa pemerintahannya, ia melakukan upacara Asmawedha. Upacara ini dilakukan sebelum raja ingin memperluas wilayah kekuasannya. Dalam upacara ini dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Pengganti raja Asmawarman adalah Mulawarman. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami perkembangan. Masyarakat Kerajaan Kutai sudah menerima pengaruh dari India. Mereka membangun pola Kerajaan yang sama dengan di India. Masyarakat Kutai memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Hal ini dikarenakan letak kerajaan ini berada pada jalur yang strategis.
Kerajaan Tarumanegara Tarumanagara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Lebih tepatnya lagi terletak di daerah Bogor. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ada banyak seperti berita asing berasal dari China, prasasti, dan naskah Wangsakerta. Berita dari China ini antara lain, berita Fa Hien, tahun 414M dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti ("Jawadwipa") hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan "beragama kotor" (maksudnya animisme). Ye Po Ti selama ini sering dianggap sebutan Fa Hien untuk Jawadwipa, tetapi ada pendapat lain yang mengajukan bahwa Ye-Po-Ti adalah Way Seputih di Lampung, di daerah aliran way seputih (sungai seputih) ini ditemukan bukti-bukti peninggalan kerajaan kuno berupa punden berundak dan lain-lain yang sekarang terletak di taman purbakala Pugung Raharjo, meskipun saat ini Pugung Raharjo terletak puluhan kilometer dari pantai tetapi tidak jauh dari situs tersebut ditemukan batu-batu karang yg menunjukan daerah tersebut dulu adalah daerah pantai persis penuturan Fa hien. Selain itu juga ada berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To-lo-mo ("Taruma") yang terletak di sebelah selatan. Kemudian ada berita dari Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusan dari To-lo-mo. Selain berita asing, sumber berita dari Kerajaan Tarumanegara adalah prasasti. Ada banyak prasasti yang ditemukan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
sumber sejarah kerajaan ini, yaitu Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor), Prasasti Kebon Kopi (Bogor), Prasasti Jambu(Bogor), Prasasti Muara Cianten (Bogor), Prasasti Tugu (Jakarta Utara), Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang), Prasasti Munjul (Banten). Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Dalam prasasti Tugu tertulis perintah dari Purnawarman untuk menggali sungai yang bermanfaat untuk memperlancar irigasi. Masyarakatnya juga sudah mengenal ajaran agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari perhatian yang cukup besar bagi kaum Brahmana oleh Purnawarman. Masyarakat di Tarumanegara bergerak di sektor pertanian, perdagangan, perikanan, peternakan, perburuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang mereka dagangkan, seperti perdagangan kulit penyu yang menandakan bahwa mereka bergerak di sektor perikanan, perdagangan cula badak dan gading gajah.
Kerajaan Ho-Ling/Kalingga Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah tentang keberadaan kerajaan ini berasal dari China yakni dari pendeta I-tsing yang menyebutkan bahwa seorang temannya yang bernama Hui-Ning dengan pembantunya bernama Yunki pergi ke Ho-Ling tahun 664/665 M untuk mempelajari agama Buddha. Ia juga menerjemahkan kitab suci agama Buddha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina dengan dibantu oleh pendeta dari Ho-Ling. Kerajaan Ho-Ling ini diperintah oleh seorang ratu, yakni Putri Maharani Sima Parwati. Ia menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Ratu Sima adalah buyut dari Sanjaya yang kelak menjadi raja. Ia menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Masyarakat di Kerajaan Ho-Ling atau Kalingga ini hidup sebagai pedagang.
Kerajaan Melayu Kerajaan Melayu adalah salah kerajaan yang ada di Pulau Sumatera. Kerajaan ini diperkirakan terletak di Provinsi Jambi. Tidak diketahui secara jelas agama yang dianut oleh kerajaan ini karena tidak ada sumber yang jelas mengenai hal ini. Berita tentang kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua buah buku karya Pendeta I Tsing. Selain itu, sumber keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco. Di sana terdapat prasasti bertarikh 1208 Saka (1286) yang menyebutkan bahwa arca itu merupakan hadiah raja Kertanagara (Singasari) kepada raja Melayu.
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang cukup kuat di Pulau Sumatera. Kerajaan ini mendapat julukan sebagai kerajaan maritim dikarenakan armada lautnya kuat sehingga perdagangan kerajaan ini pun berkembang pesat. Armada laut yang kuat ini dapat menjaga jalur perdagangan yang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya ini. Diperkirakan kerajaan ini berada di Provinsi Sumatera Selatan. Letak kerajaan ini sangatlah strategis dan dekat dengan selat Malaka. Wilayah kekuasaan kerajaan ini mencakup Selat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka, Jambi, dan Tarumanegara. Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan ini ada dua, yaitu sumber berita asing dan sumber dalam negeri. Sumber berita asing ada 3, yakni : 1. Berita Arab Banyak pedagang Arab yang datang ke Kerajaan Sriwijaya untuk melakukan kegiatan perdagangan. Bahkan di di pusat Kerajaan Sriwijaya di temukan perkampungan- perkampungan orang Arab. Orang Arab menjuluki Kerajaan Sriwijaya sebagai Zabaq, Sabay, atau Sribusa. 2. Berita India Dari berita India dapat diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan kerajaan yang ada di India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola. 3. Berita Cina Dari berita Cina, dapat diketahui bahwa pedagang-pedagang Kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang-pedagang Cina yang sering singgah di kerajaan ini.
Berita dalam negeri mengenai Kerajaan Sriwijaya antara lain : 1. Prasasti Kedukan Bukit, prasasti ini berangka tahun 684 M. Prasasti ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. 2. Prasasti Telaga Batu, prasasti ini menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat pada perintah Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan. 3. Prasasti Talang Tuwo, prasasti ini berangka tahun 684 M. Prasasti ini berisi tentang pembuatan Taman Srikesetra. 4. Prasasti Kota Kapur, prasasti ini berangka tahun 686 M. Prasasti ini berisi tentang penaklukan Kerajaan Sriwijaya terhadap tanah Jawa. 5. Prasasti Karang Brahi, prasasti ini berangka tahun 686 M. Prasasti ini ditemukan di pedalaman Jambi. 6. Prasasti Ligor, prasasti ini berangka tahun 775 M. Prasasti ini berisi tentang pembangunan ibu kota Ligor guna mempermudah pengawasan terhadap jalur perdagangan yang sudah dikuasai kerajaan ini. 7. Prasasti Nalanda, prasasti ini berangka tahun 860 M. Prasasti ini berisi mengenai Balaputra Dewa yang terusir dari Tanah Jawa karena kalh melawan Dinasti Sanjaya.
Ada dua raja yang cukup terkenal dalam Kerajaan Sriwijaya ini, yakni Raja Dapunta Hyang dan Balaputra Dewa. Raja Dapunta Hyang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Jambi, yaitu di wilayah Minangatamwan (Melayu). Sedangkan Balaputra Dewa adalah raja yang memimpin Kerajaan Sriwijaya hingga mencapai masa kejayaan. Sebelum menjadi raja di kerajaan ini, Balaputra Dewa sempat berperang dengan Dinasti Sanjaya yang menguasai Kerajaan Mataram, namun mengalami kekalahan.
Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah. Di Kerajaan Mataram ada dua dinasti yang memerintah, yaitu : 1. Dinasti Sanjaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Sumber sejarah berdirinya Dinasti Sanjaya ada 3, yakni prasasti Canggal (732 M) yang berisi mengenai pendirian Lingga sebagai lambang dari Dewa Siwa; prasasti Bitung atau Mantyasih (907 M) yang memuat nama-nama raja dari Kerajaan Sriwijaya sebelum Raja Balitung; dan Kitab Carita Parahyangan yang berisi tentang hal ikwal raja-raja Sriwijaya. Adapun raja-raja yang memerintah Kerajaan Mataram pada masa Dinasti Sanjaya antara lain : a. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya Menurut prasasti Canggal, Sanjaya merupakan pendiri Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Ia adalah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Raja Sanjaya ini menganut agama Hindu Siwa. b. Sri Maharaja Rakai Pikatan Rakai Pikatan adalah raja kelima dari Kerajaan Mataram. Ia memiliki cita-cita untuk menguasai seluruh Jawa Tengah. Namun, cita-citanya ini terhambat karena adanya Kerajaan Syailendra yang diperintah oleh Balaputra Dewa. Rakai Pikatan pun memilih jalan untuk meminang Pramodharwadhani yang merupakan kakak dari Balaputra Dewa. Perang saudara pun muncul ketika Pramodharwadhani meminta Balaputra dewa menyerahkan kekuasaanya kembali ke tangannya. Pada waktu itu, anak dari Pikatan, yakni Kayuwangi membantu ayahnya untuk berperang dengan Balaputra Dewa, Balaputra Dewa yang kalah pun lari ke Kerajaan Sriwijaya. Kayuwangi pun diberi hadiah oleh ayahnya, yakni Candi Prambanan. c. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi / Dyah Lokapala Ketika memerintah Kerajaan Mataram, ia dibantu oleh Dewan Penasehat merangkap staf pelaksana yang terdiri atas 5 orang patih dan diketuai mahapatih.
Wilayah Kerajaan Mataram sangat sulit berkembang karena letaknya tertutup dari dari dunia luar. Pada masa Rakai Kayuwangi, sektor pertanian cukup diperhatikan untuk menunjang kehidupan. Lalu pada masa raja Balitung, sektor perdagangan mulai berkembang dengan membangun beberapa pusat perdagangan. Masayarakat dari Dinasti Sanjaya ini menganut agama Hindu.
2. Dinasti Syailendra Sumber sejarah dari Dinasti Syailendra Prasasti Kalasan (778 M) berisi mengenai seorang Raja Dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta; prasasti Kelurak (782 M) tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya; prasasti Ratu Boko (856 M) yang menceritakan mengenai kekalahan Balaputera Dewa melawan kakaknya; Prasasti Nalanda (860 M) berisi tentang asal usul Balaputera Dewa. Ada sumber yang mengatakan bahwa pada masa Rakai Panangkaran, kekuasaan Kerajaan Mataram direbut oleh Dinasti Syailendra. Dinasti Syailendra menganut agama Buddha. Raja yang memimpin Dinasti Syailendra ada dua yakni : a. Raja Indera Raja Indera ini menikahkan anaknya yang bernama Samarotungga dengan puteri dari Kerajaan Sriwijaya guna mewujudkan cita-citanya menguasai daerah sekitar Selat Malaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
b. Raja Samarotungga Pada masa ia memerintah, ia membangun Candi Borobudur. Namun, belum selesai candi ini dibangun, ia telah meninggal dunia. Pembangunan candi ini diteruskan oleh anaknya yang berasal dari selir, yaitu Balaputera Dewa.
Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan ini terletak provinsi Jawa Timur. Tepatnya di muara Sungai Brantas, dengan ibu kotanya adalah Watan Mas. Kerajaan ini diperkirakan didirikan oleh Mpu Sendok. Kerajaan ini merupakan bekas Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah. Sumber Berita : a. Berita Asing Berita asing mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari Cina dan India. Berita dari India menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola untuk membendung kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Medang Kamulan. Sedangkan isi dari berita Cina berasal Dinasti Sung. Berita Dinasti Sung ini berisi bahwa antara kerajaan yang ada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terlibat peperangan. b. Berita Dalam Negeri Prasasti yang bisa dijadikan sebagai sumber berita antara lain : ‐ Prasasti dari Mpu Sendok, dari Desa Tangeran (daerah Jombang) tahun 933 M menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kubin. ‐ Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk) tahun 939 M yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan candi yang bernama Jayamarta dan Jayastambho (tugu kemenangan) Desa Anyok Lodang. ‐ Prasasti Mpu Sendok dari daerah Bangil menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan sebiah candi sebagai tempat pendharmaan ayahnya dari permaisurinya yang bernama Rakryan Bawang. ‐ Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan dari Mpu Sindok.
Adapun raja dari kerajaan ini adalah : ‐ Raja Mpu Sindok Gelar yang dimiliki Mpu Sidok saat memerintah Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok Sri Isyanatunggadewa. Dari nama Mpu Sindok itulah diambil nama wangsa Isyana. Mpu Sindok adalah raja yang memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. ‐ Dharmawangsa Pada masa Raja Dharmawangsa memerintah, ia melakukan penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dikarenakan Kerajaan Sriwijaya dianggapnya sebagai ancaman bagi kerajaannya. Namun, beberapa tahun kemudian Kerajaan Sriwijaya membalas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
serangan tersebut. Dalam penyerangan tersebut, Raja Dharmawangsa tewas. Namun, Airlangga yang merupakan menantunya selamat dan meneruskan tahta kerajaannya. ‐ Airlangga Dalam prasasti Calcuta disebutkan bahwa raja Airlangga masih termasuk keturunan Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya yang menikah dengan Raja Udayana. Tewasnya Raja Dharmawangsa ini terjadi ketika Airlangga melangsungkan pesta pernikahannya. Ketika itu, ia masih berusia 16 tahun. Ketika terjadi peperangan itu, Airlangga berhasil melarikan diri bersama dengan pengikutnya yang seti, yaitu Narottama. Pada tahun 1019 M, ia diminta oleh rakyatnya untuk naik tahta. Ia pun naik tahta dengan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wirakramatunggadewa. Pada masa Airlangga memimpin, ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pada tahun 1042 M, Raja Airlangga menyerahkan tahtanya kepada putrinya yang terlahir dari permaisurinya, namun putrinya lebih memilih untuk menjadi pertapa dengan gelar ratu Giri Putri. Kemudian tahta pun diserahkan kepada puteranya yang lahir dari selirnya. Hal ini membuat Kerajaan Medang Kamulan terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Medang Kamulan ini didasarkan pada sektor perdagangan. Hal ini dikarenakan pusat kerajaan ini terletak di tepi Sungai Brantas. Bahkan pada masa raja Dharmawangsa, aktivitas perdagangan bukan saja di Jawa Timur, tetapi berkembang sampai ke luar wilayah Jawa Timur. Kerajaan Medang Kamulan ini menjadi pusat aktivitas pelayaran perdagangan di Indonesia Timur. Namun, ketika adanya serangan dari kerajaan musuh, perekonomian kerajaan ini sempat hancur. Pada masa pemeritahan Airlangga, ia berhasil membangun kembali perekonomian kerajaannya. Masyarakatnya dibagi berdasarkan kasta. Selain itu, masyarakatnya dibagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan kekayaan materinya.
Kerajaan Kediri Kerajaan Kediri merupakan pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan ini berpusat di Daha. Kerajaan ini diperintah oleh Jayawarsa. Sedangkan Kerajaan Jenggala berpusat di Kahuripan yang diperintah oleh Jayanegara. Namun, Kerajaan Jenggala kalah berkembang dibanding dengan Kerajaan Kediri. Sumber berita Kerajaan Kediri ada dua, yakni berita asing dan dalam negeri (prasasti). Berita asing diperoleh dari Cina yang menyatakan bahwa para pedagang Cina menjalin hubungan dengan Kerajaan Kediri. Berita dalam negeri mengenai Kerajaan Kediri ini berasal dari beberapa prasasti, yaitu: ‐ Kerajaan Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa Raja Jayawarsa. ‐ Prasasti yang ditemukan Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagaman, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M). ‐ Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
‐ Prasasti Jaring (1181 M) dari raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama- nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada. ‐ Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di Kantang-Kantang.
Adapun raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri adalah : ‐ Raja Jayawarsa Pada masa pemerintahannya, rakyat mendapatkan perhatian yang yang cukup besar bahkan raja menghadiahkan tanah kepada rakyat-rakyatnya yang telah berjasa kepadanya. ‐ Raja Bameswara Pada masa pemerintahannya, Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan di daerah Tulungagung dan Kertosono. Prasasti-prasasti itu lebih banyak memuat masalah-masalah keagamaan. ‐ Raja Jayabaya Raja Jayabaya merupakan raja terkemuka dari Kerajaan Kediri, karena di bawah pemerintahannya mencapai masa kejayaannya. Jayabaya adalah raja yang menghasilkan ramalan Jayabaya. ‐ Raja Gandra Masa pemerintahannya ini dapat diketahui dari Prasasti Jaring. Pada masa pemerintahannya, Raja Gandra menggunakan nama-nama binatang untuk menyebutkan pangkat, seperti gajah, kebo, dan tikus. ‐ Raja Kameswara Pada masa pemerintahan Raja Kameswara (1181 M), seni sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di antaranya Empu Dharmaja mengarang Smaradhana. ‐ Raja Kertajaya Raja Kertajaya (1190-1222 M), merupakan raja terakhir dari Kerajaan Kediri. Pada masa Raja Kertajaya memerintah, kestabilan kerajaan menurun dikarenakan adanya pengurangan hak-hak bagi kaum Brahmana. Kaum Brahmana pun banyak yang melarikan diri ke Tumampel dan meminta bantuan kepada Ken Arok sebagai penguasa di sana. Raja Kertajaya pun mempersiapkan pasukan untuk menyerang Tumampel tetapi berhasil dikalahkan oleh Kerajaan Tumampel. Mulai dari saat itu Kerajaan Kediri menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Tumampel.
Pada masa Raja Jayabaya memerintah, ia memberikan perlindungan kepada para sastrawan sehingga mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka. Rakyat juga diberikan perlindungan yang baik. Berdasarkan kronik-kronik Kerajaan Cina, di Kerajaan Kediri : ‐ Rakyat Kediri pada umumnya telah memiliki tempat tinggal yang baik, ‐ Hukuman yang dilaksanakan ada 2 macam, yaitu hukuman denda dan hukuman mati (khusus bagi pencuri dan perampok), ‐ Kalau sakit, rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup memuja para dewa, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
‐ Pakaian cukup rapi,
Berdasarkan kronik dari Cina, kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Kediri : ‐ Menghasilkan beras; ‐ Barang-barang dagangan lain yang laku di pasaran pada masa itu adalah emas, perak, daging, kayu cendan, pinang, dan lain sebagainya; ‐ Pajak rakyat terdiri dari hasil bumi seperti beras, kayu, dan palawija.
Hasil-hasil sastra pada masa Kerajaan Kediri : ‐ Krisnayana, diperkirakan berasal dari zaman pemerintahan Raja Jayawarsa ‐ Bharatayuda, dikarang oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157, pada masa pemerintahan Jayabaya. ‐ Arjuna Wiwaha, diakrang oleh Empu Kanwa. ‐ Hariwangsa, dikArang oleh Empu Panuluh pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. ‐ Bhimakavya, pengarangnya tidak diketahui. ‐ Smaradhana, dikarang oelh Empu Dharmaja pada masa pemerintahan Raja Kameswara. ‐ Wrttassancaya dan Lubdhaka, dikarang oleh Empu Tanakung.
Kerajaan Singasari Kerajaan Tumampel adalah cikal bakal dari Kerajaan Singasari. Setelah Kerajaan Tumampel berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, kerajaan ini pun berkembang menjadi besar. Letak kerajaan ini adalah di Malang. Sumber sejarah Sumber sejarah mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari : ‐ Kitab Pararaton,menceritakan tentang raja-raja Singasari. ‐ Kitab Negarkertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan raja-raja Singasari. ‐ Berita asing (Berita Cina) yang menyatakan bahwa Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukannya untuk menyerang kerajaan ini. ‐ Peninggalan-peninggalan purbakala, seperti Candi Kidal, Jago, Singasari.
Adapun raja yang memerintah di kerajaan ini adalah : ‐ Ken Arok Ken Arok adalah raja pertama di Kerajaan Singasari. Ken arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi dan dinastinya adalah Dinasti Giridrawangsa. Ken Arok meninggal akibat dibunuh oleh Anusapati yang merupakan anak dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. ‐ Anusapati Anusapati adalah penerus dari Ken Arok. Namun, Anusapati bukanlah raja yang cakap karena ia senang sekali menyabung ayam. Anusapati meninggal dibunuh oleh Tohjaya yang merupakan anak dari Ken Arok dengan Ken Umang. ‐ Tohjaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Tohjaya adalah raja ketiga dari Kerajaan Singasari. Tohjaya hanya memerintah beberapa bulan saja. Hal dikarenakan Ranggawuni yang merupakan anak dari Anusapati menuntut Tohjaya agar kekuasaannya diberikan kepadanya. Akhirnya Ranggawuni berhasil merebut kekuasaan dari Tohjaya dengan dibantu oleh Mahesa Cempaka dan Lembu Ampal. ‐ Wisnuwadhana Ranggawuni kemudian naik tahta dan bergelar Wisnuwardhana. Pada saat memerintah, ia dibantu oleh Mahesa Cempaka dengan gelar Narasinghamurti. ‐ Kertanegara Kertanegara adalah anak dari Ranggawuni. Ia merupakan raja yang terkenal dan terakhir dari Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara mempunyai cita-cita untuk mempersatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaannya. Untuk mewujudkan cita- citanya ia melakukan : ‐ Ekspedisi pamalayu (1275-1286 M) untuk menguasai Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka. ‐ Menguasai Bali. ‐ Menguasai Jawa Barat. ‐ Menguasai Pahang (Malaya) dan Tanjung Pura (Kalimantan).
Pada masa Ken Arok, rakyat mendapat perhatian yang cukup besar. Bahkan para Brahmana dari Kerajaan Kediri datang ke Tumampel untuk meminta pertolongan. Pada masa Anusapati hidup rakyat kurang mendapat perhatian, baru setelah kepemimpinan Ranggawuni rakyat kembali mendapat perhatian.
Kerjaan Bali Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari Jawa Timur. Namun, kerajaan ini memiliki hubungan dekat dengan Pulau jawa karena letaknya berdekatan. Adapun sumber sejarah kerajaan ini : ‐ Prasasti Sanur (917 M) Prasasti ini berisi mengenai adanya kekuasaan raja-raja dari Dinasti Warmadewa. ‐ Prasasti Calcuta (1042 M) Prasasti ini berisi tentang asal-usul Raja Airlangga.
Adapun raja dari kerajaan ini antara lain : ‐ Dharma Udayana Warmadewa Raja Udayana memiliki permaisuri bernama Mahendradata yang masih keturunan dari Mpu Sindok. Ia adalah ayah dari Airlangga yang menjadi raja di Kerajaan Medang Kamulan. ‐ Anak Wungsu Pada masa pemerintahannya ia berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Pada masa pemerintahannya, rakyat terbagi dalam kelompok, yaitu : Pandai besi, emas, dan tembaga. Tukang kayu, batu, bangunan rumah. Golongan pedagang dan saudagar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Masayarakat Bali terbagi atas 3 kelompok, yaitu Triwangsa yang mana berisi Kasta Brahmana, Waisya serta Ksatria dan Anak Jaba yang berisi orang-orang di luar pemerintahan (sudra), yang terakhir adalah wong Majapahit yang berisi orang-orang Majapahit yang menyingkir ke Bali ketika Majapahit runtuh. Sumber perekonomian kerajaan ini berasal dari hasil pertanian. Jeni-jenis tanaman yang diperdagangkan adalah hano (enau), tals (keladi), nyuh (kelapa), pucang (pinang), kapas, dan sarwa bija (padi- padian). Selain bercocok tanam, mereka juga memelihara binatang, yaitu sampi (sapi), kambing, babi,anjing, ayam, kuda, dan kerbau.
Kerajaan Pajajaran Kerajaan ini terletak di Jawa Barat. Adapun sumber-sumber sejarah dari Kerajaan Pajajaran dapat diketahui melalui sumber-sumber, yaitu Prasasti Rakryan Juru Pengambat (923 M) yang ditemukan di Bogor, Horen, Citasih, Astanagede. Adapun raja yang memerintah kerajaan ini adalah : ‐ Maharaja Jayabhupati : raja ini menyebut dirinya Haji-ri sunda. Sebutan ini bertujuan untuk meyakinkan kedudukannya sebagai raja Kerajaan Pajajaran. ‐ Rahyang Niskala Wstu Kencana : pengganti Jayabhupati. ‐ Rahyang Dewa Niskala : nama lainnya adalah Rahyang Ningrat Kencana ‐ Sri Baduga Maharaja : gugur saat terjadi Peristiwa Bubat ‐ Hyang Wuni Sora : pengganti Sri Baduga ‐ Prabu Ratu Dewata : pada masa pemerintahannya, ia megalami serangan dari Banten.
Kerajaan Majapahit Sumber sejarah dari kerajaan ini adalah : prasasti Butak yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta dan Cerita Kitab (Kidung Harsawijaya dan Panji Wijayakrama yang menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan awal perkembangan Majapahit, Pararaton yang mneceritakan pemerintahan Kerajaan Singasari dan Majapahit, dan Negarakertagama yang menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur). Adapun raja yang memerintah di Kerajaan Majapahit adalah : 1. Raden Wijaya Raden Wijaya adalah raja pertama kerajaan ini. Ia memperistri keempat putri Kertanegara. Pada awal pemerintahaannya terjadi pemberontakan, seperti Sora, Ranggalawe, dan Nambi. 2. Jayanegara Jayanegara adalah putera dari Raden Wijaya yang bernama asli Kala Gamet. Pada masa pemerintahannya juga terjadi pemberontakan, yakni Juru Demung (1313 M), Gajah Biru (1314 M), Nambi (1316 M), dan Kuti (1319 M). Pemberontakan Kuti adalah pemberontakan yang paling besar tetapi berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Sejak itu Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan dan Kediri. 3. Tribhuwanatunggadewi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Jayanegara tidak memiliki putera yang dapat menjadi penerus tahta, maka tahta kerajaan diserahkan kepada Gayatri (puteri Kertanegara), tetapi karena ia adalah petapa maka ia menyerahkan tahta kepada Tribhuwanatunggadewi. Saat Tribhuwanatunggadewi memerintah, muncul pemberontakan Sadeng namun berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada dan Adityawarman. Kemudian Gajah Mada diangkat menjadi patih di Majapahit. Saat upacara pelantikan jabatan, Gajah Mada mengucapkan sumpah palapa. 4. Hayam Wuruk Pengganti dari Tribhuwanatunggadewi, adalah puteranya sendiri, yakni Hayam Wuruk. Pada masa pemerintahaannya Gajah Mada tetap menjabat sebagai patih. Pada masa pemerintahaannya pula terjadi Peristiwa Bubat, yakni peperangan yang melibatkan Kerajaan Majapahit dan Pajajaran dan terjadi di Lapangan Bubat. Peristiwa ini terjadi ketika Hayam Wuruk meminang puteri dari Pajajaran dan pinangannya diterima. Maka Sri Baduga yang merupakan raja dari Pajajaran beserta puterinya (Dyah Pitaloka) dan pengikutnya datang ke Majapahit. Ketika beristirahat di Lapangan Bubat timbul perselisihan antara Gajah Mada dengan pemimpin laskar Pajajaran. Gajah Mada ingin menunjukkan kedaulatan Majapahit dengan menjadikan Dyah Pitaloka sebagai selir. Kerajaan Pajajaran tidak menerima keputusan ini dan terjadilah peperangan. Seluruh pasukan Pajajaran beserta Sri Baduga dan Dyah Pitaloka pun tewas. Pada tahun 1364 M, Gajah Mada wafat dan digantikan oleh Gajah Enggon. Namun, keadaan Majapahit semakin mundur sejak wafatnya Gajah Mada. Tak lama kemudian Tribhuwanatunggadewi juga wafat (1379 M) dan disusul oleh Hayam Wuruk tahun 1389 M. 5. Wikrama Wardhana Hayam Wuruk diganti oleh puterinya yang bernama Kusuma Wardhani. Puteri ini menikah dengan Wikrama Wardhana. Wikrama Wardhana memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1389 – 1429 M. Ternyata Hayam Wuruk memiliki putera dari selirnya, yakni Wirabhumi yang menginginkan kekuasaan. Wirabhumi memerintah di ujung timur Pulau Jawa, namun ketika Kusuma Wardhani wafat dan Wikrama Wardhana ingin menjadi biksu, Wirabhumi pun ingin naik tahta. Wirabhumi berniat merebut kekuasaan yang bukan haknya tersebut dan terjadi peperangan yang kemudian dinamakan Perang Paregreg yang mengakibatkan wafatnya Wirabhumi.
Keadaan ekonomi Majapahit banyak ditopang oleh kegiatan perdagangan. Peran yang dipegang Majapahit dalam dunia perdagangan adalah sebagai produsen dan distributor. Banyak peninggalan yang berasal dari Kerajaan Majapahit, antara lain Candi Panataran, Candi Tegalwangi dan Surawana, Candi Sawentar, Candi Sumberjati, Candi Tikus, Kitab Negarakertagama oleh Mpu Prapanca, Kitab Sutasoma dan Arjunawiwaha oleh Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna, Kitab Parthayajna, Pararaton, Kitab Sundayana (tentang Peristiwa Bubat), Kitab Sorandaka (Pemberontakan Sora), Kitab Ranggalawe (pemberontakan Ranggalawe), Panjiwijayakrama ( riwyata Raden Wijaya), Usana Jawa, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia sebelum dan sesudah masuknya Kerajaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah : Bidang Sebelum Sesudah Politik Hidup masih berkelompok dan Sudah mengenal kerajaan yang dipimpin dipimpin oleh primus inter oleh raja. pares. Ekonomi Masyarakat Indonesia Masyarakat Indonesia hidup dari bercocok kebanyakan hidup dari bercocok tanam, berburu, dan perdagangan. Namun, tanam, berburu, dan ada juga perdagangannya sudah berkembang semakin dari perdagangan pesat. Sosial Masyarakat Indonesia menganut Masyarakat Indonesia mulai mengenal animisme dan dinamisme agama, yakni Hindu dan Buddha yang dijalankan bersamaan dengan kepercayaan asli (animisme dan dinamisme). Masyarakat Indonesia yang menganut agama Hindu juga mengenal adanya sistem kasta. Budaya Masyarakat Indonesia belum Sudah mengenal tulisan (ada karya sastra mengenal tulisan, sudah mampu seperti Negarakertagama, Kidung menciptakan senjata, belum Sundayana, dan lain-lain), mulai mengenal tempat ibadah hanya membangun tempat ibadah. membuat beberapa tempat/sarana pemujaan.
Perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Hindu dan Buddha: Bidang Hindu Buddha Politik Pemimpinnya adalah raja Pemimpinnya adalah raja bukan inter pares. bukan inter pares. Raja Raja dianggap keturunan dewa. dianggap keturunan dewa. Ekonomi Hidup dari sektor pertanian dan Hidup dari sektor pertanian dan perdagangan. Perdagangan perdagangan. Perdagangan semakin semakin berkembang karena berkembang karena kebanyakan kerajaan ini kebanyakan kerajaan ini terletak di tepi sungai yang menjadi lalu terletak di tepi sungai yang lintas perdagangan internasional menjadi lalu lintas perdagangan internasional Sosial Ada sistem kasta Tergantung dengan rajanya, biasanya dikelompokan menjadi 2, yakni kelompok bhiksu dan masyarakat umum Budaya Membangun candi bercorak Membangun candi bercorak Buddha : Hindu : mempunyai Lingga tempat pemujaan kepada Sang Buddha dan yoni serta candi perwarwa. Gautama, memakai stupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha : 1. Politik ‐ Terdesak oleh kerajaan yang lebih besar dan lebih kuat. ‐ Seringkali terjadi perang saudara yang dilatarbelakangi perebutan kekuasaan. 2. Ekonomi Kemunduran ekonomi dan perdagangan karena diambil oleh pedagang Islam. 3. Sosial dan budaya Masyarakat Indonesia sudah mengenal ajaran agama Islam yang lebih mudah diterima dibanding ajaran agama sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Penilaian Afektif Siklus 1
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Total Skor 1 AM 3 3 2 1 2 2 13 72,22 2 AG 3 2 1 1 3 1 11 61,11 3 AD 3 1 1 1 2 1 9 50 4 AR 3 1 2 1 2 1 10 55,56 5 AM 3 2 2 1 3 3 14 77,78 6 AR 3 2 2 1 2 2 12 66,67 7 AM 3 2 1 1 2 1 10 55,56 8 AK 3 2 2 1 3 1 12 66,67 9 BA 3 2 2 2 3 1 13 72,22 10 BP 3 2 1 1 2 1 10 55,56 11 BS 3 2 1 1 2 3 12 66,67 12 CA 3 2 √ 1 3 1 10 55,56 13 DA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 14 DA 3 1 1 1 1 1 8 44,44 15 ES 3 3 1 1 3 1 12 66,67 16 FY 3 2 1 1 3 1 11 61,11 17 IB 3 1 1 1 1 1 8 44,44 18 IG 3 2 1 1 3 1 11 61,11 19 I 3 2 1 1 2 2 11 61,11 20 IA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 21 JA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 22 JG 3 2 3 2 2 2 14 77,78 23 KK 3 2 3 1 3 3 15 83,33 24 LA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 25 NP 3 2 3 3 3 3 17 94,44 26 RA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 27 TA 3 2 1 1 3 3 13 72,22 28 VB 3 1 3 3 3 3 16 88,89 29 YW 3 2 1 1 2 1 10 50 30 YA 3 1 1 1 2 1 9 50 Total 90 56 43 36 70 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Penilaian Afektif Siklus 2
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Total Skor 1 AM 3 3 2 1 3 3 15 83,33 2 AG 3 3 1 1 3 1 12 66,67 3 AD 3 1 1 1 3 1 10 55,56 4 AR 3 1 3 1 3 1 12 66,67 5 AM 3 2 2 1 3 3 14 77,78 6 AR 3 3 2 1 2 2 13 72,22 7 AM 3 2 1 1 3 1 11 61,11 8 AK 3 3 3 1 3 1 14 77,78 9 BA 3 2 3 3 3 1 15 83,33 10 BP 3 3 1 1 3 1 12 66,67 11 BS 3 3 1 1 3 3 14 77,78 12 CA 3 3 2 1 3 1 13 72,22 13 DA 3 3 1 1 3 1 12 66,67 14 DA 3 1 1 1 2 1 9 50 15 ES 3 2 1 1 3 1 11 61,11 16 FY 3 2 1 1 3 1 11 61,11 17 IB 3 1 1 1 3 1 10 55,56 18 IG 3 3 1 1 3 1 12 66,67 19 I 3 3 1 1 3 2 13 72,22 20 IA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 21 JA 3 2 1 1 3 1 11 61,11 22 JG 3 3 3 2 3 3 17 94,44 23 KK 3 3 3 1 3 3 16 88,89 24 LA 3 3 1 1 3 1 12 66,67 25 NP 3 3 3 3 3 3 18 100 26 RA 3 2 1 1 3 1 11 61,11 27 TA 3 3 1 1 3 3 14 77,78 28 VB 3 1 3 3 3 3 16 88,89 29 YW 3 2 1 1 3 1 11 61,11 30 YA 3 1 1 1 3 1 10 55,56 Total 90 69 48 37 87 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN “Peningkatan Prestasi dan Kepuasan Belajar Sejarah Siswa dengan Menggunakan Cooperative Learning Tipe Metode Picture and Picture Kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”
Butir Kuesioner Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Jumlah Positif Negatif
Kepuasan Merupakan sikap positif siswa terhadap pelayanan ‐ Prestasi yang tinggi Belajar proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh Keinginan belajar 7, 17, 57 19, 46, 23 6 guru karena adanya kesesuaian anatara apa yang Memperoleh diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang keberhasilan 4,33 11,40 4 diterima. Dalam hal ini kepuasan belajar berkaitan dengan prestasi, KBM, dan nilai keyakinan selama ‐ KBM : proses belajar sejarah berlangsung. Metode Belajar 1,3,14 26,34,45 6 Media 22, 44 15, 37 4 Materi 9, 43, 48 12,35,54 6 Kebebasan berpendapat dan bertanya 5,6 10,58 4 Keterbukaan guru 18,32 8,27 6 Suasana belajar 31,56 39,47 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Sumber yang dipakai 29, 52 50, 53 4
‐ Nilai Keyakinan Kebenaran sejarah 38,41 16, 49 4 Menarik 13, 51 21,55 4 Persepsi siswa 24, 36 60, 42 4
‐ Merasakan manfaat 2, 30,59 20,25,28 6 belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah kuesioner dengan teliti 2. Tulislah nomor absen anda 3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan anda ke kolom yang telah tersedia! SS=Sangat Setuju TS=Tidak Setuju S=Setuju STS=Sangat Tidak Setuju RR=Ragu-ragu 4. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coretlah jawaban sebelumnya dengan dua garis lurus secara horizontal (=), kemudian berilah tanda silang (X) pada pilihan yang dianggap tepat. 5. Isi dengan benar sesuai keadaan atau perasaan anda yang sebenarnya. Kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi prestasi akademik anda. 6. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakannya.
Nomor Absen :
KUESIONER KEPUASAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN SEJARAH Jawaban No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Saya puas dengan cara mengajar guru saya SS S RR TS STS Saya merasakan adanya manfaat saat mempelajari 2. SS S RR TS STS sejarah Guru sangat membantu saya memahami materi 3. SS S RR TS STS pelajaran Saya merasa telah memperoleh keberhasilan 4. SS S RR TS STS dalam mengikuti mata pelajaran sejarah Saya bisa menyuarakan semua pendapat saya 5. SS S RR TS STS mengenai sejarah saat mengikuti pelajaran ini Saya memiliki kesempatan bertanya yang sangat
6. luas saat mengikuti pelajaran ini sehingga saya SS S TS STS RR bisa mengembangkan kemampuan diri saya 7. Saya sangat senang mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Guru saya adalah orang yang sangat menutup diri
8. sehingga menyulitkan siswanya saat akan SS S TS STS RR menyampaikan keluh kesah yang dialami Materi yang disampaikan oleh guru saya sangat 9. SS S RR TS STS menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Saya kecewa karena tidak memiliki kesempatan 10. SS S RR TS STS bertanya saat mengikuti pelajaran sejarah ini Saya kecewa dengan prestasi belajar sejarah yang 11. SS S RR TS STS sudah saya peroleh Setiap kali ada siswa yang bertanya, guru selalu 12. memberikan jawaban yang sebenarnya tidak SS S RR TS STS menjawab pertanyaan tersebut. Saya merasa pelajaran sejarah ini sangat menarik 13. karena banyak nilai yang bisa diambil untuk SS S RR TS STS kehidupan sehari-hari Cara mengajar guru saya sangat membuat saya 14. nyaman sehingga saya bisa menerima materi SS S RR TS STS dengan baik Media yang digunakan guru kurang tepat dengan 15. SS S RR TS STS materi yang diberikan. Saya kurang percaya dengan keberadaan Kerajaan 16. SS S RR TS STS Hindu-Buddha di Indonesia. Saya meluangkan waktu di rumah untuk belajar 17. SS S RR TS STS sejarah secara mandiri Saya merasa bahwa guru saya sudah memotivasi saya untuk belajar lebih baik dengan 18. SS S RR TS STS menyampaikan perkembangan prestasi belajar saya 19. Saya malas mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Saya tidak pernah mendapatkan sesuatu yang 20. SS S TS STS berharga setelah mengikuti pelajaran sejarah RR Saya tidak berminat pada pelajaran sejarah karena
21. mulai dari SD hingga saat ini tidak ada yang SS S TS STS RR berbeda Media yang digunakan oleh guru sejarah saya 22. membuat saya berminat megikuti semua rangkaian SS S RR TS STS kegiatan belajar mengajar Saya belajar sejarah secara mandiri di rumah saat 23. SS S RR TS STS akan ulangan saja Pendapat saya bahwa pelajaran sejarah itu 24. SS S RR TS STS membosankan ternyata tidak benar Saya memilih untuk pura-pura sakit dan ke UKS 25. dibandingkan harus mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS yang tidak ada gunanya Saya sangat sulit menerima materi yang 26. disampaikan oleh guru pelajaran ini karena SS S RR TS STS metodenya kurang menarik Tingkah laku guru membuat saya jengkel karena 27. tidak pernah mau menerima saran dari siswa- SS S RR TS STS siswanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Saya merasa tidak ada gunanya mempelajari 28. SS S RR TS STS sejarah Saya merasa sumber yang dipakai guru untuk 29. SS S RR TS STS mengajar sudah lengkap. Sejarah membantu kita untuk menjalani kehidupan 30. SS S RR TS STS masa kini dan masa depan Saya merasa nyaman dengan suasana kelas saat 31. SS S RR TS STS pelajaran sejarah sedang berlangsung. Guru saya sangat menyenangkan karena bersedia
32. meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh SS S TS STS RR kesah siswanya mengenai pelajaran Saya merasa bangga dengan prestasi mata 33. SS S RR TS STS pelajaran sejarah yang sudah saya capai Saya kecewa dengan metode mengajar yang 34. SS S RR TS STS digunakan oleh guru saat menyampaikan materi 35. Saya merasa guru kurang menguasai materi ajar. SS S RR TS STS Pelajaran sejarah itu sangat bermanfaat bagi 36. SS S RR TS STS kehidupan kita masa kini Guru menggunakan media yang kurang menarik 37. SS S RR TS STS minat siswa. Saya percaya bahwa Kerajaan Hindu-Buddha 38. SS S RR TS STS pernah ada di Indonesia. Guru kurang peduli dengan kenyamanan siswa 39. SS S RR TS STS saat mengikuti pelajaran. Saya kurang peduli dengan prestasi belajar sejarah 40. SS S RR TS STS yang sudah saya capai Semua peristiwa sejarah itu bisa dibuktikan 41. SS S RR TS STS kebenarannya. Sejarah hanya mempelajari masa lalu yang tidak 42. SS S RR TS STS ada gunanya bagi kehidupan masa sekarang. Guru bisa menjelaskan dengan baik setiap 43. SS S RR TS STS pertanyaan yang diajukan siswa. Media belajar sejarah yang digunakan oleh guru 44. SS S RR TS STS sangat menarik Saya bosan dengan cara mengajar guru yang 45. SS S RR TS STS monoton 46. Saya tidak berminat mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Guru sulit membuat kelas menjadi kondusif saat 47. SS S RR TS STS kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Materi yang diberikan di kelas membuat saya 48. menyadari bahwa sejarah bangsa ini sangat luar SS S RR TS STS biasa. Menurut saya, Nusantara tidak pernah mengalami 49. SS S RR TS STS kejayaan seperti yang tercantum dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
sumber sejarah. Guru menggunakan sumber belajar yang sangat 50. SS S RR TS STS minim Saya sangat betah mengikuti pelajaran sejarah 51. karena guru mampu menyampaikan pelajaran SS S RR TS STS dengan cara yang menyenangkan. Sumber yang digunakan sebagai acuan kegiatan 52. SS S RR TS STS belajar mengajar sudah mencukupi Guru tidak pernah memberikan informasi kepada 53. siswa mengenai sumber-sumber yang bisa SS S RR TS STS digunakan untuk belajar. Materi yang disampaikan oleh guru sangat 54. SS S RR TS STS membosankan 55. Pelajaran sejarah membuat saya mengantuk. SS S RR TS STS Guru bisa menciptakan suasana kelas yang 56. menyenangkan ssehingga saya jadi bersemangat SS S RR TS STS mengikuti pelajaran. Saya memilih untuk belajar sejarah secara mandiri 57. SS S RR TS STS dibanding menonton FTV Saya merasa putus asa karena tidak bisa 58. mengemukakan pendapat saya saat mengikuti SS S RR TS STS pelajaran Belajar sejarah membuat pengetahuan saya 59. SS S RR TS STS menjadi bertambah luas Ternyata memang benar belajar sejarah itu sangat 60. SS S RR TS STS menjemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas Butir Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 AMA 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 AGH 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 5 ARR 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 AMP 2 2 2 5 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 ARD 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 AMW 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 2 3 5 5 1 5 3 5 3 AKP 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 BAA 4 4 4 4 5 4 4 2 5 1 3 3 5 5 1 5 3 5 3 BPP 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 BS 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 CAS 3 5 5 3 4 4 4 4 3 2 1 3 4 3 4 4 3 5 3 DA 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 DAM 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 2 1 4 3 4 ES 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 FYK 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 IBC 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 5 IGB 2 5 3 5 4 4 5 3 5 3 4 2 5 1 3 5 4 4 5 I 5 5 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 IAP 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 3 5 3 4 4 JA 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 JGH 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 KK 5 5 4 5 0 4 5 4 4 1 2 4 5 5 4 4 4 4 5 LAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 3 3 5 RAD 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 TAP 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 VB 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 2 2 4 4 1 4 1 3 2 YW 4 5 4 4 4 4 4 3 5 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 YAD 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 NA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 5 0 5 4 5 4 AD 4 4 3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 r 0,502 0,242 0,365 0,26 0,285 0,54 0,274 0,26 0,431 0,355 0,537 0,603 0,537 0,461 0,452 0,461 0,646 0,65 0,727 t 4,458 1,916 3,011 2,068 2,284 4,93 2,188 2,068 3,669 2,917 4,88959 5,8061 4,8896 3,9903 3,89216 3,99 6,5 6,52 8,13 S (%) 99 95 99 95 98 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 5 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 5 2 2 4 0 5 5 1 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4 3 4 2 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 1 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 1 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 5 3 2 3 5 4 5 3 5 3 2 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 5 1 3 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 5 0 5 0 5 2 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 2 5 5 4 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 2 5 2 4 5 5 4 2 3 5 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 5 3 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 4 1 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 2 2 2 1 2 2 1 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 1 3 5 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 4 1 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 0 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 2 4 1 5 2 3 5 4 4 0,424 0,539 0,434 0,07 0,699 0,558 0,701 0,602 0,71 0,241 0,256 0,338 0,187 0,487 0,692 0,487 0,584 0,551 0,14 0,7 0,756 0,582 3,6 4,915 3,7 0,539 7,508 5,1649 7,55 5,791 7,744 1,9074 2,034 2,76 1,462 4,283 7,363 4,2829 5,526 5,0716 1,0861 7,529 8,871 5,4974 99 99 99 40* 99 99 99 99 99 95 95 99 80 99 99 99 99 99 70* 99 99 99
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 4 4 4 4 5 4 443344 4443443 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 2 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 2 4 0 2 3 2 3 4 3 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 4 2 0 5 5 1 5 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 2 534444 5443453 4 5 5 3 1 1 5 5 4 5 5 2 4 3 3 5 1 5 4 5 4 4 5 5 1 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 0 2 3 4 4 3 2 5 3 4 3 3 2 5 5 4 3 3 2 5 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 5 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3
4 4 4 4 4 0 5 2 3 4 4 4 2 3 4 5 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 3 5 4 3 2 4 4 5 5 4 2 2 2 4 4 4 5 2 5 5 3 4 4 3 5 1 5 5 3 3 3 4 5 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 4 3 4 4 5 5 3 5 1 5 4 2 5 5 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 5 4 3 2 4 4 5 5 2 2 2 2 4 3 3 5 2 5 5 5 4 5 4 4 5 2 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 4 3 5 3 4 2 3 3 3 3 3 1 5 0 3 3 4 0,675 0,447 0,479 0,474 0,543 0,312 0,371 0,434 0,731 0,411 0,487 0,306 0,533 0,535 0,55 0,211 0,082 0,633 0,592 7,027 3,838 4,19 4,135 4,967 2,522 3,069 3,7003 8,2285 3,463 4,2829 2,4689 4,839 4,8641 5,0584 1,6581 0,632 6,281 5,6422
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 98 99 99 99 90 50* 99 99 *Tidak Valid 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Validitas Isi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Siklus 1 Indikator Nomor Soal Menganalisis Menganalisis 1. Kehidupan Pilihan ganda : 2, perjalanan perkembangan masyarakat 5 bangsa Indonesia kehidupan negara- Indonesia pada pada masa negara kerajaan awal masuknya negara-negara Hindu-Buddha di Kerajaan Hindu- tradisional. Indonesia Buddha 2. Menjelaskan perkembangan Pilihan ganda : Kerajaan Hindu- 1,3, 6, 7, 9, 8 Buddha di Benar-Salah : 1, Indonesia 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 3. Menjelaskan 9, 10 kemunduran Esai : 1 Kerajaan Hindu- Pilihan ganda : 4, Buddha di 10 Indonesia 4. Mengidentifikasi peninggalan kerajaan Hindu- Buddha di Esai : 2 Indonesia 5. Menjelaskan nilai- nilai yang bisa diperoleh guna diteladani dalam Esai : 3 kehidupan sehari- hari. Siklus 2 1. Mendeskripsikan Pilihan ganda : 1, kehidupan 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Indonesia pada Benar-Salah : 2, 3 masa perkembangan dan kemunduran Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang politik. 2. Mendeskripsikan kehidupan Benar-Salah : 5 Indonesia pada masa perkembangan dan kemunduran Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang ekonomi. 3. Mendeskripsikan kehidupan Pilihan ganda : 2, Indonesia pada 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10. masa perkembangan dan Benar-Salah : 1, kemunduran 4, 6, 7, 8, 9, 10 Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang sosial- budaya. 4. Membandingkan kehidupan Esai : 1, 2 masayarakat Indonesia pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
masa Hindu dan Buddha 5. Mengidentifikasi nilai-nilai yang Esai : 3 berguna bagi kehidupan sehari- hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Kepuasan Belajar Awal Siswa
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 AMA 4 4 4 3 4 5 4444445434 345554453 AGH 4 4 4 3 3 3 5544345435 345555454 ADG 4 5 4 4 3 3 4443244445 444234343 ARR 2 2 2 5 2 2 2424333334 232333333 AMP 5 5 5 5 5 5 0555555555 455055555 ARD 4 4 4 3 3 3 4445235515 353434454 AMW 4 3 3 5 4 5 4545544445 345554454 AKP 4 4 4 4 5 4 4251335515 353455554 BAA 4 3 3 5 4 4 4545454445 345544454 BPP 4 4 4 4 3 4 4333433323 334442433 BS 3 5 5 3 4 4 4432134344 353323433 CAS 3 4 4 3 3 4 4344445334 344444443 DAF 4 4 4 3 3 4 4455344321 434223321 DAM 5 5 5 5 5 5 5555555555 555555555 ES 4 5 4 4 3 4 4433334424 343444343 FYK 4 4 5 4 3 4 4544434423 345505525 IBC 2 5 3 5 4 4 5353425135 445445554 IGB 5 5 5 4 3 4 5435444333 344542523 I 4 5 4 3 3 3 4443355435 344554454 IAP 4 3 4 4 4 5 4545544445 345554454 JA 5 5 5 4 4 5 5545555545 555554555 JG 5 5 4 5 0 4 5441245544 445445445 KK 5 5 5 5 5 5 5555555513 335555511 LAP 5 5 5 5 3 5 5445545545 455554554 NPA 4 5 5 4 5 4 5445555435 545555554 RAD 4 4 4 4 4 4 3532224414 132222221 TAP 4 5 4 4 4 4 4352443434 334544454 VB 4 3 3 5 4 5 4545544453 455541554 YW 4 4 4 4 4 4 4345244505 454454545 YAD 4 4 3 5 3 3 5545445435 544454554 Total 121 128 122 124 107 122 123 125 120 118 110 116 132 120 89 128 103 123 127 123 121 117 127 123 109
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 2 5 5 0 5 2 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 4 5 4 5 2 3 2 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 1 1 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 1 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 0 2 3 4 4 3 4 3 5 3 2 3 5 4 5 3 3 2 5 5 5 4 3 3 2 5 3 3 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 1 3 3 4 4 4 4 4 0 5 2 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 2 2 4 5 5 4 3 2 4 4 5 5 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 5 1 5 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 2 5 5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 1 3 2 5 5 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 2 4 4 5 5 2 2 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 2 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 2 4 1 5 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 2 3 3 3 122 126 112 130 109 106 112 115 112 129 106 105 113 121 126 127 121 104 126 86 123 116 109 111 112
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 52 53 54 55 56 57 Jumlah 4 4 4 4 3 4 3 225 5 4 4 3 3 5 5 231 3 4 4 4 3 4 3 198 4 0 2 3 2 4 3 166 2 0 5 5 1 5 5 244 3 3 3 3 3 3 3 204 4 5 4 4 3 5 3 236 2 4 3 3 5 5 4 223 4 5 4 4 3 4 3 232 3 2 5 3 4 3 2 179 4 3 5 3 4 5 1 199 3 4 3 4 2 4 3 205 4 2 3 4 5 3 4 182 5 5 5 5 5 5 5 285 4 3 3 3 0 3 3 202 4 5 4 4 4 5 3 229 2 4 4 4 5 5 5 221 4 5 3 5 5 5 3 219 4 5 4 3 4 5 4 227 4 5 4 4 4 5 3 237 4 5 5 5 5 5 5 273 4 5 4 4 4 4 4 232 3 3 3 3 3 3 3 213 4 4 5 5 5 5 5 265 4 5 5 3 5 5 4 251 3 3 3 3 4 3 2 170 2 4 3 3 5 5 5 212 4 5 4 4 4 5 3 235 4 5 4 5 3 5 4 238 3 3 1 5 0 3 4 216 107 114 113 115 106 130 107 6649
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
Data Kepuasan Belajar Akhir Siswa Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 AMA 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 AGH 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 ADG 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 ARR 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 4 AMP 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 5 5 5 5 4 5 4 4 ARD 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 AMW 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 AKP 4 5 4 5 4 5 5 5 4 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 BAA 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 BPP 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 BS 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 CAS 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 DAF 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 DAM 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 ES 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 FYK 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 IBC 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 IGB 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 4 3 5 4 3 2 2 2 4 4 4 3 I 3 4 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 3 2 5 3 3 3 4 5 3 3 5 3 IAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 JA 5 5 5 4 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 JG 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 KK 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 LAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 NPA 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 RAD 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 TAP 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 4 2 VB 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 YW 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 YAD 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 3 3 3 5 1 1 5 5 5 3 Total 131 136 131 128 124 137 133 127 124 124 124 128 135 127 107 125 117 125 119 118 121 121 121 131 114
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 3 2 3 4 2 1 5 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 2 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 2 2 5 2 4 4 4 4 4 4 2 5 3 3 4 3 4 4 4 2 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 2 3 1 5 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 5 5 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 5 5 4 1 5 2 5 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 5 3 5 4 4 2 3 3 4 3 3 5 5 4 4 3 3 4 1 4 5 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 444443432 5 54444345 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 3 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 3 2 5 1 5 1 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 444444344 4 45444445 3 4 3 4 5 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 5 3 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 2 4 4 3 1 4 4 5 2 4 5 5 5 3 4 3 2 5 4 3 3 5 2 2 124 126 119 132 116 112 113 112 112 128 107 108 123 121 126 116 111 104 127 99 130 118 117 127 120 133 120
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
53 54 55 56 57 Jumlah 4 5 4 4 3 205 4 4 3 5 5 240 4 5 4 5 5 208 5 5 2 3 4 201 4 4 5 5 5 234 4 4 4 5 4 241 4 4 5 5 5 261 4 5 4 4 5 245 4 4 4 4 4 229 4 4 4 5 5 255 1 2 3 5 4 202 2 3 2 4 3 207 2 5 2 5 5 190 5 5 4 4 3 242 4 4 4 4 4 229 3 4 4 4 4 217 5 5 5 5 4 284 3 5 5 4 4 213 5 3 4 5 4 213 4 4 4 4 4 236 5 3 5 5 5 255 4 4 4 4 3 221 3 5 4 5 4 247 5 5 5 5 5 281 4 3 5 5 4 232 5 4 5 4 4 229 5 3 5 4 4 219 5 5 4 5 5 242 5 4 4 5 5 263 4 3 4 3 4 213 120 123 121 134 127 6954
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN
Nama Guru : Mata Pelajaran : Sekolah :
PETUNJUK : 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I PRAPEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 3 4 5 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 5
II MEMBUKA PELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 3 4 5 kegiatannya
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 5 3. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5
B. Pendekatan/ strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang 1 2 3 4 5 akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 3 4 5 perkembangan dan kebutuhan siswa
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
3. Metode picture and picture sudah tampak saat kegiatan 1 2 3 4 5 belajar mengajar 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 1 2 3 4 5 5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 1 2 3 4 5 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan 1 2 3 4 5
C. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 1 2 3 4 5 2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5 2. Merespons positif partisipasi siswa 1 2 3 4 5 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa- siswa 1 2 3 4 5 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5 5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 3 4 5 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 1 2 3 4 5
E. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Melakukan penilaian awal 1 2 3 4 5 2. Memantau kemajuan belajar 1 2 3 4 5 3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5 4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
F. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4 5 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4 5 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5
IV PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 3 4 5 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4 5
B. Pelaksanaan tindak lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 3 4 5 remedi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 3 4 5 pengayaan Skor Total
Yogyakarta, Pengamat
Skor Total 17,5
......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : Kelas : Jam Ke : Mata Pelajaran : Pokok Bahasan/ Topik : Hari, tanggal : PETUNJUK 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar- mengajar! 2. Tuliskan tan cek ( √ ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!
No BUTIR-BUTIR SARAN YA TIDAK 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6 Siswa 7 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran Gambar
Gambar siswa mengerjakan tugas Gambar siswa mengisi kuesioner
Gambar siswa saat bekerja dalam kelompok
Gambar Siswa saat mengurutkan gambar
166