PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yoogyakarta)

S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh : Yosefin Fitri Wijayati 081314004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Papa (alm), Pak’e Ose dan Mama, Mbak Eva, Mas Theo, Mbak Yopi, dan

seluruh keluargaku yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, dan

bantuan lainnya.

2. Yoel Febriantoro yang selalu ada setiap saat untuk mendengar keluh kesahku.

3. Patrick yang selalu menjadi penghiburku di saat jenuh.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya. (Matius 21 : 22)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk

melakukan semua kesalahan itu sendiri. (Martin Vanbee)

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi

hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis

sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagia karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2012

Penulis

Yosefin Fitri Wijayati

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yosefin Fitri Wijayati

Nomor Mahasiswa : 081314004

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE PICTURE AND PICTURE KELAS XI IPS 1 DI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :......

Yang menyatakan

Yosefin Fitri Wijayati

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPUASAN BELAJAR SEJARAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS-1 di SMA Pangudi Luhur

Yosefin Fitri Wijayati Universitas Sanata Dharma 2012

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan : 1. Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, 2. Peningkatan kepuasan belajar sejarah siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Tagart dan Kemmis dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS-1 yang berjumlah 30 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, tugas, lembar observasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada peningkatan prestasi belajar siswa dari segi nilai rata-rata dan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa 74,65 pada keadaan awal meningkat menjadi 82,68 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 82,819 pada siklus 2. Dari segi KKM, siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 23 siswa (76,67%) pada keadaan awal meningkat menjadi 30 siswa (100%) pada siklus 1 dan 2. Peningkatan prestasi belajar siswa yang terjadi pada siklus 1 dari segi nilai rata-rata meningkat 8,03% dan pada segi KKM meningkat 23,33%. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 2 dari segi nilai rata-rata sebesar 0,31% dan pada segi KKM tindak mengalami perubahan. (2) Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa yang mencapai 221,47 (77,70%) pada tahap awal meningkat menjadi 231,8 (81,33%) setelah siklus 2. Peningkatan kepuasan belajar siswa yang terjadi setelah penerapan tindakan mencapai 3,63%.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT STUDENTS’ ACHIEVMENT AND SATISFACTION IN STUDYING HISTORY BY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL PICTURE AND PICTURE TYPE (Based on Research Conduted in Class XI IPS 1 of Pangudi Luhur Senior High School)

Yosefin Fitri Wijayati Sanata Dharma University 2012

This research is aimed to describe : (1) the improvement of students’ achievement in studying history by using cooperative learning with picture and picture type in class XI IPS-1 of Pangudi Luhur Senior High School, (2) the improvement of students’ satisfaction in studying history by using cooperative learning with picture and picture type in class XI IPS-1 of Pangudi Luhur Senior High School. The method used in this research was classroom action research using Taggart and Kemmis model. The research consisted of planning, implemention, observation, and reflection stages. The subject of this research were 30 students of class XI IPS-1 in Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta. Data gathering used questionnaire, task, observation, and test. Data analysis used percentage. The results of the research showed that (1) there was improvement of students’ achievement shown from the improvement of mean value of final score and the number of students achieved Minimum Requirement Criteria after the picture and picture type was implemented in class XI IPS 1 of Pangudi Luhur Senior High School. The data showed students’ mean value 74,65 in the primary stage increased to 82,68 in the first cycle and increased again to 82,819 in second cycle. Moreover, the number of students who achieved Minimum Requitment Criteria also increased. There were 23 students (76,67%) who achieved Minimum Requitment Criteria in the primary stage. This number increased to 30 students (100%) in the first and second cycles. The improvement of the students’ achievement happened in the first cycle was shown by the mean value which increased 8,03% and the number of the students who achieved Minimum Requitment Criteria which increased 23,33%. The improvement of the students’ achievement in the second cycle was shown by the mean value of the test which increased 0,31%. There was no increasing number of students who achieved Minimum Requitment Criteria in this cycle. (2) There was improvement of the student’s satisfaction in studying history after picture and picture type was implemented in the class. It was shown from average of students’ initial satisfaction level that was 221,47 (77,70%) in primary stage and increased to 231,8 (81,33%) after second cycle. The improvement of students’ satisfaction that happened after the picture and picture type was implemented in the class was 3,63%.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kudus

atas segala berkat, kasih kurnia dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi

ijin untuk melakukan penelitian.

2. Ketua Program Studi Pendidikan sejarah yang telah memberikan saran dan

dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Dra. Theresia Sumini, M.Pd dan Yustiana Kameng, S.Pd selaku

pembimbing 1 dan 2 yang telah banyak memberikan masukan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan bekal

pengetahuan dan bimbingan bagi penulis selama menyelesaikan tugas

belajar di Universitas Sanata Dharma.

5. Henricus Tri Wahyudi, S.Pd selaku guru sejarah SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta telah membantu penulis mengumpulkan data-data guna

penulisan skripsi ini.

6. Keluargaku atas doa, semangat, dan dukungan yang diberikan kepada

penulis.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Yoel Febriantoro, Patrick, Lulu, Budi, Miss Marsha, Cahyo, Aji, Ey, Ogut,

dan Kang Endah yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

8. Seluruh teman-teman 2008 atas doa dan dukungannya.

9. Seluruh karyawan Perpustakaan USD yang telah menyediakan buku-buku

yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak disebutkan satu persatu oleh

penulis dalam skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis dengan tangan terbuka akan menerima segala tanggapan, saran,

kritik dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat menjadi salah satu sumbangan yang bermanfaat.

Yogyakarta, November 2012

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...... ii

HALAMAN PENGESAHAN...... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...... iv

HALAMAN MOTTO...... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA...... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...... vii

ABSTRAK...... viii

ABSTRACT...... ix

KATA PENGANTAR...... x

DAFTAR ISI...... xii

DAFTAR TABEL...... xvi

DAFTAR GAMBAR...... xvii

DAFTAR LAMPIRAN...... xviii

BAB I PENDAHULUAN...... 1

A. Latar Belakang...... 1

B. Rumusan Masalah...... 11

C. Tujuan Penelitian...... 11

D. Manfaat Penelitian...... 12

E. Sistematika Penulisan...... 13

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI...... 16

A. Hal-hal Teoritik dan Informasi Mendasar...... 16

1. Pembelajaran Kooperatif...... 15

2. Metode Picture and Picture...... 22

3. Belajar ...... 24

4. Sejarah...... 28

5. Prestasi Belajar...... 31

6. Kepuasan Belajar...... 32

B. Materi Pokok...... 32

C. Kerangka Berpikir...... 38

D. Hipotesis Penelitian...... 39

BAB III METODE PENELITIAN...... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian...... 40

1. Tempat Penelitian...... 40

2. Waktu Penelitian...... 40

B. Subjek Penelitian...... 40

C. Objek Penelitian...... 40

D. Definisi Operasional Variabel...... 41

E. Jenis Penelitian...... 42

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data...... 43

1. Metode Pengumpulan Data...... 43

2. Instrumen Pengumpulan Data...... 44

3. Validitas dan Reliabilitas...... 46

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Desain Penelitian...... 50

H. Analisis Data...... 50

1. Kuantitatif ...... 51

2. Kualitatif...... 52

3. Komparatif ...... 53

I. Hipotesis Statistik...... 54

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan...... 54

1. Tahap Persiapan...... 54

2. Siklus 1...... 55

3. Siklus 2...... 56

K. Indikator Keberhasilan...... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...... 59

A. Hasil Penelitian...... 59

1. Keadaan Awal Belajar Sejarah...... 59

2. Siklus 1...... 64

3. Siklus 2...... 73

B. Komparasi...... 82

1. Prestasi Belajar Siswa...... 82

2. Partisipasi Siswa...... 85

3. Kepuasan Belajar Siswa...... 89

C. Pembahasan...... 91

BAB V PENUTUP...... 95

A. Kesimpulan...... 95

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Saran...... 96

DAFTAR PUSTAKA...... 99

LAMPIRAN...... 101

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perbandingan antara Kelompok Belajar Kooperatif dan Tradisional.... 15

Tabel 2 : Persentase Tingkat Prestasi Siswa Menggunakan PAP I...... 53

Tabel 3 : Persentase Tingkat Kepuasan Belajar Menggunakan PAP I...... 53

Tabel 4 : Indikator Keberhasilan Penelitian...... 58

Tabel 5 : Data Prestasi Belajar Awal Siswa ...... 59

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Awal Siswa ...... 61

Tabel 7 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa ...... 62

Tabel 8 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 1)...... 67

Tabel 9 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1...... 69

Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 1...... 70

Tabel 11 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 2)...... 75

Tabel 12 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 2...... 77

Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 2...... 78

Tabel 14 : Data Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 79

Tabel 15 : Komparasi Hasil Prestasi Awal Siswa dan Siklus 1...... 82

Tabel 16 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2...... 84

Tabel 17 : Komparasi Partisipasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2...... 86

Tabel 18 : Komparasi Kepuasan Belajar Awal dan Akhir Siswa...... 89

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Siklus Rancangan Penelitian...... 50

Gambar II : Diagram Prestasi Balajar Awal Siswa...... 61

Gambar III : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Awal Siswa...... 64

Gambar IV : Diagram Prestasi Siswa Siklus 1...... 71

Gambar V : Diagram Prestasi Siswa Siklus 2...... 79

Gambar VI : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 81

Gambar VII : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa...... 85

Gambar VIII: Grafik Komparsi Partisipasi Siswa Mengikuti Pelajaran Sejarah 88

di Kelas......

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian...... 101

Lampiran 2 : Bukti Telah Melaksanakan Penelitian...... 102

Lampiran 3 : Silabus...... 103

Lampiran 4 : Rancangan Perencanaan Pembelajaran...... 106

Lampiran 5 : Kisi-Kisi Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 140

Lampiran 6 : Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa ...... 142

Lampiran 7 : Validitas Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 146

Lampiran 8 : Validitas Isi...... 149

Lampiran 9 : Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa...... 152

Lampiran 10 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa ...... 156

Lampiran 11 : Data Kepuasan Belajar Akhir Siswa...... 159

Lampiran 12 : Observasi Guru Mengajar...... 162

Lampiran 13 : Observasi Partisipasi Siswa...... 165

Lampiran 14 : Foto aktivitas Siswa di Kelas...... 166

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pengajar. Pada

masa sekarang, profesi seorang guru cukup diminati oleh banyak orang. Banyak

hal yang menjadi penyebabnya dan itu semua bersifat relatif. Beda orang maka

beda pula alasannya. Ada yang memang terpanggil jiwanya untuk menjadi

pahlawan tanpa tanda jasa dan ada juga yang tergiur dengan isu-isu mengenai gaji

guru yang pada masa sekarang sudah mulai membaik. Alasan pertama seringkali

diketahui melalui televisi, dimana ketika ada liputan sebuah sekolah terpencil

seringkali murid-muridnya ditanya mengenai cita-citanya. Jawaban yang

diberikan oleh murid-murid tersebut rata-rata adalah menjadi seorang guru.

Jawaban tersebut mungkin dikarenakan mereka melihat sekolahnya sangat

kekurangan guru sehingga mereka pun terpanggil untuk mengabdi kepada

daerahnya sama seperti guru-guru yang lain meskipun banyak hambatannya,

seperti tidak tersedia fasilitas yang memadai karena daerah tempat mengajar

sangat terpencil. Alasan yang kedua ini yang sebenarnya paling sering terdengar

di tengah-tengah masyarakat pada masa sekarang. Banyak orang yang tergiur

dengan gaji guru pada masa sekarang sehingga ketika menjadi seorang guru pun

hanya setengah-setengah.

Siapapun yang sudah memilih untuk menjadi seorang guru hendaknya harus

tetap memiliki pikiran yang pasti yakni menjadi guru yang berkualitas baik ketika

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

mengajar di dalam kelas maupun ketika sedang menjalani aktifitas lain di luar

kelas karena mengingat peran guru bagi siswa sangatlah besar. Guru bukan hanya

sekedar menjadi sosok yang ditemui oleh siswa saat berada di dalam kelas

melainkan juga ditemui oleh orang tua dari siswa tersebut di saat-saat tertentu.

Orang tua pun sering memberikan penilaian terhadap kualitas guru dan penilaian

tersebut terkadang besar pengaruhnya bagi kepercayaan orang tua terhadap

kualitas sekolah tempat di mana guru tersebut mengajar. Menjadi guru harus

memiliki kecakapan untuk memberi bimbingan.1 Guru haruslah menjadi tokoh

panutan bagi murid-murid. Hal ini bisa menjadi modal bagi usaha guru

mengembangkan sikap positif pada pihak murid.2 Motivasi ketika memilih suatu

pekerjaan akan mempengaruhi orang tersebut saat menjalankan pekerjaannya,

begitu juga menjadi guru. Ketika alasannya karena penghasilan maka dapat

dipastikan saat menjalani pekerjaan tidak akan sebaik guru yang memiliki

motivasi sebagai pendidik yang ingin mengembangkan anak didiknya.

Jika guru hanya memikirkan pendapatan, maka ia memandang pekerjaannya

sebagai sarana guna memperoleh uang. Guru akan menerima siswa baru

berdasarkan kemampuan ekonomi, mencari penghasilan lain dari pelajaran

tambahan sebanyak-banyaknya, dan menjadi pengajar tidak tetap di sekolah lain.

Akibat lebih jauh ialah guru tidak sempat mempersiapkan pelajaran dengan baik,

jangankan memeriksa pekerjaan siswa, membaca literatur profesional pun tidak

pernah sempat, sehingga satu-satunya cara mendorong guru itu untuk

meningkatkan profesionalitasnya ialah mengharuskannya mengikuti penataran.

1 I Gede Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta : Depdikbud, 1989, hlm. 14. 2 Ibid., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Hal ini tentu berbeda dengan guru yang murni terpanggil jiwanya. Guru

yang terpanggil jiwanya seringkali mengabdi dengan sepenuh hati guna

membantu murid-muridnya berkembang. Guru yang pertama-tama bercita-cita

menyumbangkan keahliannya demi perkembangan siswa, akan memandang

pekerjaannya sebagai sumber kepuasan pribadi, biarpun tidak lepas dari

tantangan. Dia akan rela untuk mengorbankan waktu dan tenaga lebih banyak

daripada yang dituntut secara formal; sikap ini akan diketahui dan dihargai oleh

siswa.3

Menjadi seorang guru hendaknya janganlah setengah-setengah. Banyak

guru yang frustasi ataupun berhenti dari pekerjaannya setelah tahu dunia

pekerjaannya tidak seperti yang dibayangkan, terutama dialami oleh guru baru.

Guru baru menyerah dengan berbagai alasan, tetapi keluhan yang paling umum

adalah murid yang mengganggu dan tidak memiliki rasa hormat, pegawai

administrasi yang apatis atau tidak efektif, tumpukan kertas kerja berlebihan,

intrik antar gank, tekanan dan gangguan dari para orang tua, serta kelelahan emosi

dan mental.4

Menjadi seorang guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Guru akan

menemui banyak siswa beserta orang tuanya yang memiliki beraneka macam

karakter. Di sinilah guru seringkali menemui kendala, terutama saat mengajar di

dalam kelas. Oleh sebab itu, pada masa sekarang diharapkan agar guru harus

pandai untuk menarik perhatian siswanya saat mengajar di dalam kelas agar siswa

mau terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut. Salah

3 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia, 1987, hal. 111. 4 Lou Anne Johnson, Pengajaran yang Kreatif dan Menarik : Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran, PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008, hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

satu cara yang bisa dilakukan oleh guru adalah menggunakan metode mengajar

yang tepat baik dengan materi yang diajarkan maupun dengan keadaan siswanya.

Terutama pada masa sekarang dimana kegiatan belajar mengajar diorientasikan

pada siswa, sehingga peran guru di dalam kelas tidak lagi menjadi aktor utama

melainkan hanyalah sebagai pendamping dan penunjuk arah bagi para siswanya.

Saat ini metode yang hendaknya perlu diminimalisir penggunaannya di saat

mengajar adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah sebuah bentuk

interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dan guru kepada peserta didik.5

Saat ini metode ceramah secara penuh saat mengajar di kelas sudah sangat tidak

tepat. Hal ini dikarenakan metode ceramah bisa membuat siswa menjadi siswa

yang pasif, yakni sangat bergantung kepada guru. Hal ini terjadi terutama dalam

mata pelajaran sejarah yang terkenal dengan mata pelajaran yang membosankan

karena hanya menghafal peristiwa-peristiwa yang telah lewat. Seringkali guru

sejarah menggunakan metode yang kurang bisa memancing keaktifan siswa di

kelas melainkan sebaliknya.

Pada saat ini dikenal dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang mengutamakan kegiatan belajar berorientasi pada siswa. KTSP ini

mengutamakan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. KTSP dibuat

berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam penyusunannya,

KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Peraturan

5 H.Tukiran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif, Bandung : Alfabeta, 2011, hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi. 6

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dirancang dalam KTSP mengikuti

prinsip-prinsip yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif

siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, dalam

KBM, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan

otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Oleh sebab itu, pada masa

sekarang guru dituntut untuk melakukan perubahan dalam KBM dimana yang

dulu guru masih menjadi pusat dari KBM kini mulai berubah yakni siswalah yang

menjadi pusat dari KBM. Tanggung jawab belajar tetap berada pada diri siswa,

dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong

prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan

atau sepanjang hayat.7 Hal ini sebenarnya sangat baik karena siswa bisa menjadi

mandiri tidak hanya bergantung pada guru melainkan terbiasa mengusahakan

kebutuhannya sendiri.

Pada masa sekarang muncul berbagai tipe pembelajaran yang bisa

memancing siswa untuk melatih diri terbiasa dengan cara belajar yang mandiri

tanpa harus tergantung pada guru dan bisa memperoleh keberhasilan dengan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh dirinya. Guru hanyalah orang yang

bertugas sebagai pemandu siswa untuk mencapai tujuan dalam sebuah kegiatan

belajar sedangkan tercapai atau tidaknya tujuan tersebut masih tergantung dari

6 Masnur Muslich, KTSP : Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, hlm. 1. 7 Ibid., hlm.48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

siswa yang bersangkutan. Namun, peranan guru juga sangat penting saat di kelas.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru.8

Tercapainya tujuan belajar ini akan menghantarkan siswa kepada keberhasilan.

Salah satu ciri dari keberhasilan siswa tersebut adalah siswa memiliki prestasi

belajar yang tinggi.

Prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor yang membuat

siswa memiliki rasa puas terhadap kegiatan belajar mengajar yang telah

dialaminya. Selain prestasi yang tinggi, tipe pembelajaran juga menjadi salah satu

faktor penentu kepuasan siswa. Tipe pembelajaran yang digunakan oleh guru

merupakan salah satu bukti bahwa guru memiliki kualitas. Kualitas dari sang guru

ini turut menentukan mutu dari sekolah tersebut. Pelayanan proses belajar

mengajar yang bermutu ditandai dengan guru membuat perencanaan untuk

melaksanakan proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar

dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu, guru dapat menguasai materi pelajaran

yang disampaikan sehingga siswa mudah untuk memahaminya, guru

menggunakan variasi metode pengajaran, guru dapat menggunakan media belajar

yang tersedia di sekolah, dan dapat memotivasi siswa untuk belajar.9 Kepuasan

siswa adalah sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan

dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima.10 Siswa mengharapkan banyak

8Isjoni & Hj. Mohd. Arif Ismail, Model-model Pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 146. 9Popi Sopiatin, Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa, Bogor : Dhalia Indonesia, 2010, hlm. 40. 10 Ibid., hlm 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

sekali dari guru. Bila harapan itu dipenuhi, siswa akan merasa puas; bila tidak, dia

akan merasa kecewa.11

Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah

mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas. Sejarah

merupakan pelajaran penting karena dengan sejarah kita bisa melihat perjalanan

perkembangan bangsa Indonesia disaat kita belum terlahir di dunia ini. Pada masa

sekarang banyak orang tidak tertarik dengan sejarah dan mengganggap sejarah

bukanlah urusan kita karena kurangnya kesadaran akan pentingnya sejarah dalam

diri kita. Padahal sejarah merupakan manyangkut diri kita semua. Kita melupakan

bahwa sejarah adalah dasar bagi terbinanya identitas nasional yang merupakan

salah satu modal utama dalam membangun bangsa kita masa kini maupun masa

yang akan datang.12

Dewasa ini hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah cenderung

menurun. Hal ini disebabkan pelajaran sejarah menurut pandangan siswa

merupakan pengetahuan yang tidak dapat menjamin masa depan mereka. Siswa

cenderung memandang dengan mempelajari sejarah adalah hal yang sia-sia, sebab

mereka hanya dituntut untuk bisa menceritakan masa lalu. Bahkan tak jarang

siswa mengatakan bahwa pelajaran sejarah materinya bersifat hafalan yang sangat

membosankan dan tidak menarik. Siswa sangat kurang terlatih untuk memahami

dan mengerti materi sejarah. Tidak hanya itu, terkadang permasalahan ini juga

muncul dari guru sejarah sendiri.

11 W.S. Winkel, op.cit., hlm. 110. 12I Gede Widja, op.cit.,hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

Guru sejarah dalam pembelajaran sejarah seringkali sangat membosankan

sehingga sikap siswa terhadap mata pelajaran rendah.13 Melihat hal ini terlihat

sekali bahwa minat mereka akan pelajaran sejarah menjadi sangat rendah.

Kekurangmenarikan pelajaran sejarah kemungkinan sekali juga bersumber pada

anggapan yang keliru tentang sejarah itu sendiri.14 Hal ini seringkali membuat

tujuan-tujuan pembelajaran yang sudah dirancang guru mengalami

ketidakberhasilan. Walaupun guru sudah mengerahkan energi dan antusiasme

serta melakukan pendekatan pengajaran yang berbasis siswa, kadang-kadang

murid-murid hanya duduk berselonjor di kursi dan menguap di hadapan sang

guru.15

Gagalnya pencapaian tujuan dalam mata pelajaran sejarah ini akan membuat

siswa juga mengalami ketidakberhasilan. Ketidakberhasilan siswa ini bisa dilihat

salah satunya dengan rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran yang

bersangkutan. Padahal prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu kunci

kepuasan siswa terhadap sebuah kegiatan belajar mengajar dari sebuah mata

pelajaran. Prestasi belajar yang rendah ini bisa saja membuat siswa menjadi tidak

puas dengan penyelenggaran kegiatan belajar mengajar dari sebuah mata

pelajaran. Strategi dan metode dalam mengajar sejarah haruslah tepat agar dapat

menarik simpati siswa. Strategi dan metode ini akan membantu proses belajar

agar sampai pada tujuan yang diharapkan.

Perlu adanya inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah di dalam kelas. Saat

ini mulai gencar diperkenalkan berbagai tipe pembelajaran yang berbasis pada

13 Isjoni & Hj. Mohd.Arif Ismail, op.cit., hlm.147. 14I Gede Widja, op.cit., hlm. 3. 15 Johnson,Lou Anne, op.cit., hlm.198.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerja sama dalam memaksialkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar.16 Pembelajaran kooperatif ini membuat siswa menjadi bisa menerapkan

budaya dari bangsa kita, yakni gotong royong karena dalam kegiatan belajar

mengajar siswa yang satu dengan yang lainnya saling membantu satu sama lain

dalam sebuah kelompok. Selain itu, pembelajaran kooperatif membuat siswa bisa

berbaur dengan teman-temannya karena tidak akan dibiarkan siswa membentuk

kelompok secara monoton. Hal ini membantu siswa untuk bisa belajar dengan

baik karena saling bahu-membahu menyelesaikan tugasnya.

Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, misalnya tipe picture

and picture. Tipe ini sangat sederhana mengingat langkah-langkahnya sangatlah

ringkas. Tipe ini sangat terpusat pada media gambar. Dalam mata pelajaran

sejarah, media gambar merupakan media yang paling sederhana, tetapi seringkali

bisa meningkatkan rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran ini. Gambar

merupakan salah satu media yang paling sering digunakan oleh guru saat

menyampaikan materi di dalam kelas. Oleh sebab itu, tidak heran jika gambar

menjadi media favorit bagi guru. Namun, ada yang berbeda dalam tipe picture

and picture ini dimana siswa tidak hanya disuguhi materi yang diberi dengan

media gambar saja melainkan siswa diminta untuk membangun pemikirannya

sendiri serta menemukan pengetahuannya sendiri mengenai gambar tersebut.

16 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

Setelah memahami tipe ini maka muncullah keinginan untuk melakukan

penelitian menggunkan tipe ini. Sebelum dilakukannya penelitian ini diadakan

observasi terhadap sebuah sekolah untuk melihat keadaan sekolah tersebut.

Sekolah yang dipilih adalah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Observasi tidak

dilakukan di semua kelas, melainkan hanya memilih satu kelas saja, yakni kelas

XI IPS-1. Setelah dilakukan observasi, terlihat prestasi siswa di sini cukup baik

meskipun demikian banyak juga siswa yang memiliki nilai kurang memuaskan.

selain itu, terlihat juga partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran di kelas sangat

rendah. Hampir sebagian besar siswa melakukan hal-hal yang tidak penting di

dalam kelas bahkan saat diminta mengerjakan tugas sekalipun. Hal ini

menandakan rendahnya partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran. Hal ini tidak

bisa diabaikan begitu saja, melaikan perlu diperhatikan secara khusus. Terlebih

lagi hal seperti ini terjadi pada pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah yang seringkali

tidak diminati oleh siswa karena adanya anggapan bahwa pelajaran ini sangat

membosankan yang bisa membuat siswa mengantuk dan kurang ada manfaatnya

bagi diri siswa tersebut.

Beberapa indikator kepuasan belajar siswa adalah mencakup tingginya

prestasi siswa, kenyamanan siswa dengan tipe dan metode yang digunakan, siswa

bisa merasakan manfaat belajar sejarah. Selama melakukan observasi ini terlihat

bahwa prestasi siswa baik namun masih ada siswa yang belum berhasil mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM), partisipasi siswa di dalam kelas belum

maksimal, tidak ada refleksi di akhir pelajaran yang sehaarusnya bisa digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

untuk melihat sejauh mana siswa merasakan manfaat belajar sejarah. Hal ini bisa

menunjukkan bahwa ada indikasi kepuasan belajar siswa belum begitu baik.

Setelah melihat keadaan awal sekolah, ketertarikan mencoba untuk

melakukan penelitian semakin besar. Penelitian yang dipilih adalah penelitian

tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan tipe picture and

picture di dalam kelas. Penerapan tipe ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi

serta kepuasan belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar balakang di atas dapat ditarik suatu rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran

sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and picture?

2. Sejauh mana peningkatan kepuasan belajar siswa setelah pembelajaran

sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and picture?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran

sejarah dengan menggunakan tipe picture and picture; dan

2. Mendeskripsikan mengenai peningkatan kepuasan belajar siswa setelah

pembelajaran sejarah di kelas dengan menggunakan tipe picture and

picture.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang mengenai peningkatan prestasi dan

kepuasan belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture adalah :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pemahaman bagi peneliti mengenai

peningkatan prestasi dan kepuasan siswa dengan menggunakan tipe

picture and picture.

2. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi sekolah untuk memberikan

kesempatan kepada guru-gurunya agar mau melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan metode-metode inovatif yang

berbasis pada keaktifan siswa guna meningkatkan prestasi serta kepuasan

siswa.

3. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi guru untuk berani mencoba

metode-metode inovatif yang dianggap sesuai dengan materi yang akan

disampaikan agar siswa bisa berminat mengikuti kegiatan belajar

mengajar di kelas sehingga prestasi bisa meningkat dan merasa puas.

4. Bagi Siswa

Penelitian ini bisa menjadi kesempatan bagi siswa untuk belajar menjadi

siswa yang aktif sehingga mampu berpikir mandiri dan logis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

kegiatan belajar mengajar di kelas serta meningkatkan prestasi dan

kepuasan belajarnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri atas 5 bab, yaitu :

BAB I : berisi tentang latar belakang dari permasalahan yang diteliti

dalam skripsi ini, rumusan masalah penelitian, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : berisi kajian teori yang mendeskripsikan mengenai pengertian

pembelajaran kooperatif, pengertian tipe picture and picture,

pengertian belajar, pengertian sejarah, pengertian prestasi

belajar, pengertian kepuasan belajar, kerangka berpikir, dan

hipotesis.

BAB III : berisi tentang metode penelitian yang mendeskripsikan

mengenai tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,

objek penelitian, definisi operasional variabel, jenis penelitian,

metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data,

desain penelitian, analisis data, prosedur pelaksanaan

penelitian secara keseluruhan, dan indikator keberhasilan.

BAB IV : berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V : berisi tentang kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hal-hal Teoritik dan Informasi Mendasar

1. Pembelajaran Kooperatif

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta harapan

masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan, manusia dapat saling asah,

asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Begitu juga dengan siswa-siswa di

sekolah, bisa saling membantu satu sama lain. Dalam pembelajaran kooperatif,

seorang siswa diharapkan bisa belajar dari siswa lainnya sehingga siswa tidak

hanya memperoleh pelajaran dari gurunya saja. Pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang

silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.1

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaraan

yang sedang dikembangkan di Indonesia, sehingga pada saat ini belum banyak

dilakukan di Indonesia ini. Alasan yang utama adalah kekhawatiran bahwa

akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka

ditempatkan di grup. Selain itu, terkadang siswa sendiri yang tidak menyukai

jika diminta oleh gurunya untuk bekerja sama dengan siswa lainnya. Siswa

yang tekun merasa harus bekerja melebihi yang lain dalam grup mereka,

sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu

1 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 40.

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun juga merasa temannya

kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah mereka.2 Itu

semua adalah pandangan negatif orang terhadap kerja sama.

Sebenarnya kerja sama tidak hanya berdampak negatif seperti yang

ditakutkan oleh kebanyakan orang. Terkadang kerja sama diharapkan bisa

membuat seseorang yang memiliki kemampuan lebih dibanding yang lain bisa

membaur dan membantu yang lainnya untuk memahami dari persoalan yang

akan dipecahkan dengan jalan bekerja bersama tersebut. Sebenarnya model

pembelajaran ini cukup tepat untuk diterapkan di Indonesia mengingat bahwa

masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong.

Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam

kelompok yang dilakukan asal-asalan.3 Ada perbedaan antara pembelajaran

kooperatif dengan pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran tradisional

dikenal pula belajar kelompok, meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan

esensial antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar

tradisional, yakni :4

Tabel 1 : Perbandingan antara kelompok belajar kooperatif dan tradisional Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional

Adanya saling ketergantungan Guru sering membiarkan adanya siswa

positif, saling membantu dan saling yang mendominasi kelompok atau

memberikan motivasi sehingga ada menggantungkan diri pada kelompok.

2 Anita Lie, Cooperative Learning : Mempratikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta : Gramedia, 2010, hlm. 28. 3 Ibid., hlm. 29. 4 Sugiyanto,op.cit.,hlm. 42-43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

interaksi promotif.

Adanya akuntabilitas individual yang Akuntabilitas individual sering

mengukur penguasaan materi diabaikan sehingga tugas-tugas sering

pelajaran tiap anggota kelompok. diborong oleh salah seorang anggota

Kelompok diberi umpan balik kelompok, sedangkan anggota

tentang hasil belajar para anggotanya kelompok lainnya hanya enak-enak saja

sehingga dapat saling mengetahui di atas keberhasilan temannya yang

siapa yang memerlukan bantuan dan dianggap “pemborong”

siapa yang memberikan bantuan.

Kelompok belajar heterogen, baik Kelompok belajar biasanya homogeny

dalam kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, etnik, dan sebagainya

sehingga dapat saling mengetahui

siapa yang memerlukan bantuan dan

siapa yang dapat memberikan

bantuan.

Pemimpinan kelompok dipilih secara Pemimpin kelompok sering ditentukan

demokratis atau bergilir untuk oleh guru atau kelompok dibiarkan

memberikan pengalaman memimpin untuk memilih pemimpinnya dengan

bagi para anggota kelompok. cara masing-masing.

Keterampilan sosial yang diperlukan Keterampilan sosial sering tidak

dalam kerja gotong royong seperti diajarkan secara langsung.

kepemimpinan, kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

berkomunikasi, mempercayai orang

lain, dan mengelola, konflik secara

langsung diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang Pemantauan melalui observasi dan

berlangsung, guru terus melakukan intervensi sering dilakukan oleh guru

pemantauan melalui observasi dan pada saat belajar kelompok sedang

melakukan intervensi jika terjadi berlangsung.

masalah dalam kerja sama antar

anggota kelompok.

Guru memperhatikan secara Guru sering tidak memperhatikan

langsung kelompok yang terjadi proses kelompok yang terjadi dalam

dalam kelompok-kelompok belajar. kelompok-kelompok belajar.

Penekanan tidak hanya pada Penekanan sering hanya penyelesaian

penyelesaian tugas tetapi juga tugas.

hubungan interpersonal (hubungan

antar pribadi yang saling

menghargai)

(Sumber : Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta:Yuma Pustaka, 2010, hlm. 42-43.)

Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang

membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan,

yakni:5

5 Anita Lie,op.cit., hlm. 30-35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

a. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.

Inilah yang menyebabkan dalam cooperative learning ada unsur saling

ketergantungan positif. Tanpa adanya kekompakan dari tiap anggotanya

maka suatu kerja sama tidak akan berhasil dengan baik. Tiap anggota

kelompok hendaknya memiliki tugas masing-masing agar tugas bisa

terselesaikan dengan baik.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur pertama dari cooperative learning menghendaki agar setiap anggota

dari kelompok memiliki tugas. Akibat dari unsur pertama tersebut dapat

dilihat di unsur kedua ini, yakni setiap anggota akan memiliki tanggung

jawab sendiri-sendiri. Segi positif dari kerja sama salah satunya adalah

melatih tanggung jawab.

c. Tatap muka

Dalam kerja sama yang harus diperhatikan adalah bertemu muka antar

anggotanya serta melakukan diskusi. Hal ini sangat penting agar terjadi

kejelasan mengenai persoalan yang akan dipecahkan dan tugas akan

masing-masing anggota. Selain itu, pertemuan ini bisa digunakan oleh para

anggota kelompok untuk saling mengenal karakter masing-masing.

d. Komunikasi antar anggota

Dalam kerja sama, hal yang juga tak kalah penting adalah kemampan

mendengarkan dan mengutarakan pendapat. Hal ini sering dijadikan bahan

pertimbangan untuk penilaian oleh guru. Hal ini sangat penting mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

bahwa dalam kerja sama berbeda dengan kerja individu dimana dalam kerja

sama ada banyak anggota yang tentu memiliki pemikiran-pemikiran yang

berbeda yang wajib diutarakan dan didengar.

e. Evaluasi proses kelompok

Evaluasi seringkali digunakan agar dalam kegiatan sama yang akan datang

bisa memperoleh hasil yang lebih baik. Evaluasi setelah kerja sama ini

diperlukan untuk melihat kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu

diperbaiki selama melakukan kerja bersama tersebut.

Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pembelajaran kooperatif

adalah :6

a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial;

b. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan;

c. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial;

d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

komitmen;

e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois;

f. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa;

g. Berbagai keterampilan sosial diperlukan untuk memelihara hubungan saling

membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan;

h. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia;

6 Sugiyanto, op.cit., hlm. 43-44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

i. Menigkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai

perspektif;

j. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan baik;

k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama,

dan orientasi tugas.

2. Tipe Picture and Picture

Tipe dan metode pembelajaran yang menarik di kelas akan

menumbuhkan rasa keinginan untuk belajar dalam diri masing-masing siswa.

Metode mengajar adalah cara atau teknik yang merupakan perangkat sarana

untuk menunjang pelaksanaan strategi mengajar. Metode mempunyai peranan

yang sangat besar dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar

menunjukkan pada cara-cara khusus bagaimana model mengajar bisa

diselenggarakan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yang diharapkan.7 Pada

masa sekarang banyak sekali bermunculan tipe-tipe pembelajaran yang baru

dan bertujuan untuk terjadinya proses belajar mengajar yang aktif.

Tipe pembelajaran inovatif yang bermunculan pada masa sekarang

sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Tipe-tipe seperti ini bisa membantu

guru ketika mengajar di dalam kelas. Hal ini dikarenakan pada masa sekarang,

guru benar-benar dituntut untuk mampu meninggalkan cara-cara mengajar

yang lama. Seringkali guru enggan mengganti tipe dan metode mengajar

7 I Gede Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Depdikbud : Jakarta, 1989, hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

mereka dengan alasan sudah nyaman, meskipun tipe dan metode tersebut sama

sekali tidak membuat siswa menjadi pusat kegiatan belajar mengajar.

Salah satu tipe yang ada pada masa sekarang adalah tipe picture and

picture adalah suatu tipe dengan menggunakan gambar dan

dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis. Dengan menggunakan tipe

ini, guru berusaha untuk mengajak siswa berpikir secara logis dan sistematis.

Begitu halnya dalam belajar sejarah, akan menarik jika disampaikan dengan

tipe ini, mengingat bahwa pelajaran sejarah selalu terkait dengan waktu.

Adapun langkah-langkah dalam tipe picture and picture adalah :8

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;

b. Menyajikan materi sebagai pengantar;

c. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan

dengan materi;

d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dan tiap kelompok diberi

gambar terkait dengan materi;

e. Guru menunjuk / memanggil wakil siswa dari tiap kelompok secara

bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan logis;

f. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut;

g. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamakan konsep /

materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; dan

h. Kesimpulan / rangkuman.

8 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka : Sidoardjo, 2009, hlm.116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

3. Belajar

Banyak pengertian mengenai belajar, seperti menurut Winkel9, belajar

adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat

relatif konstan. Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak bisa disaksikan

dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar,

tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu.

Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu

melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh

melalui belajar.10

Sardiman memberikan beberapa pengertian belajar adalah sebagai

berikut:11

a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya

berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk

kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan

penyesuaian diri.

b) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya.

c) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya.

9 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, PT. Gramedia:Jakarta, 1987, hlm. 36. 10 Ibid., hlm. 35. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,. Jakarta: CV. Rajawali,1986, hlm. 22-23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

d) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju

perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur

cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Menurut Skinner, belajar merupakan hubungan antara stimulus dan

respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.12 Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, belajar didefinisikan berusaha supaya beroleh kepandaian.13

Belajar dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.14 Istilah pengalaman

membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat dianggap mewakili

belajar. Biasanya batasan ini dilakukan dengan memperhatikan penyebab-

penyebab perubahan dalam perilaku yang tidak dapat dianggap sebagai hasil

pengalaman. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi

indra, obat-obatan, dan kekuatan mekanis, tidak dianggap sebagai perubahan

yang disebabkan oleh pengalaman. Sehingga tidak dapat dianggap bahwa

belajar telah terjadi. Perubahan-perubahan dalam perilaku yang disebabkan

oleh alkohol atau obat-obatan lainnya tidak dianggap sebagai belajar sebab

perubahan-perubahan ini pun bersifat fisiologis.15 Oleh sebab itu, tidak semua

perubahan merupakan akibat dari belajar.

Dapat dipersoalkan pula, apakah proses belajar harus disertai kesadaran

subyek, bahwa dia sedang belajar. Ini tidak mutlak perlu, sebab orangnya

mungkin sedang belajar sesuatu tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa dia

12 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,1999, hlm. 9. 13 W.J.S. Poerwadarminta;Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1966, hlm. 22. 14 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2011, hlm. 2. 15 Ibid., hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

sedang belajar. Tentu saja kita seringkali mengalami hal seperti. Tanpa kita

sadari kita sudah mengalami suatu perubahan dikarenakan belajar. Terutama

dalam bidang belajar sikap dan nilai, banyak terjadi perubahan positif yang

menjadi milik untuk seumur hidup, namun diperoleh pada waktu masih muda

tanpa menyadari hal itu.16

Menurut A. De Block, sistematika bentuk belajar adalah :17

a. Bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis :

1) Belajar dinamik

Ciri khasnya terletak dalam belajar menghendaki sesuatu secara wajar,

sehingga orang tidak menyerah pada sembarang menghendaki dan juga

tidak menghendaki sembarang hal. Berkehendak adalah suatu aktivitas

psikis , yang terarah pada pemenuhan suatu kebutuhan yang disadari dan

dihayati. Kebutuhan itu dapat merupakan kebutuhan biologis, dan

psikologis.

2) Belajar afektif

Ciri khasnya terletak dalam belajar menghayati nilai dari obyek-obyek yang

dihadapi melalui alam perasaan, entah obyek itu berupa orang, benda tau

kejadian/peristiwa; ciri yang lain terletak dalam belajar mengungkapkan

perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Fungsi dinamik dan afektif

berkaitan satu sama lain, karena setiap kehendak dan kemauan disertai

perasaan dan setiap perasaan mengandung dorongan untuk berkehendak dan

berkemauan.

16 W.S. Winkel, op.cit., hlm. 37. 17Ibid., hlm 39-50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

3) Belajar kognitif

Ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-

bentuk representasi yang mewakiliobyek-obyek yang dihadapi, entah obyek

itu orang, benda atau kejadian/peristiwa. Obyek-obyek itu direpresentasikan

atau dihadirkan dalam diri melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang

semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.

4) Belajar sensi-motorik : mengamati, bergerak, berketerampilan

Ciri khasnya terletak dalam belajar menghadapi dan menangani obyek-

obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. Dalam belajar

ini, baik aktivitas mengamati melalui alat-alat dria (sensorik) maupun

bergerak dan menggerakan (motorik), memegang peranan penting.

b. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari :

1) Belajar teoretis

Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta

(pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat

dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam

bidang-bidang studi ilmiah.

2) Belajar teknis

Bentuk belajar ini bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan,

dalam menangani, dalam menangani dan memegang benda-benda serta

menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan, misalnya

belajar mengetik dan membuat suatu mesin tik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

3) Belajar sosial

Bentuk belajar ini bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan

spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran kepada

orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

4) Belajar estetis

Bentuk belajar ini bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan

menghayati keindahan di berbagai bidang kesenian.

c. Bentuk-bentuk belajar yang tidak sebegitu disadari :

1) Belajar insidental

2) Belajar dengan mencoba-coba

3) Belajar tersembunyi

4. Sejarah Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun yang berarti

pohon, keturunan, asal-usul, yang kemudian menjadi kata sejarah dalam bahasa

Indonesia. Kata sejarah sama dengan kata history dalam bahasa Inggris, yang

berasal dari istoria dalam bahasa Yunani yang berarti ilmu.18 Dalam

perkembangannya kata istoria diperuntukkan bagi pengkajian terhadap segala

sesuatu mengenai manusia secara kronologis. Dalam bahasa Jerman kata

sejarah disebut dengan geschichte, yang berarti sesuatu yang telah terjadi.19

Banyak sekali pengertian sejarah. Sejarah adalah gambaran tentang masa lalu

manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan

18 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Noto Susanto, Jakarta:UI Press, 1975, hlm.103. 19 M.Habib Mustopo, Sejarah untuk Kelas 1 SMA, Jakarta:Yudhistira, 2004, hlm 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

lengkap. Meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan

yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.20

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai

berikut:

a. Kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

b. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada

masa lampau.21

Menurut R.Moh.Ali, kata sejarah mengandung arti sebagai berikut :22

a. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa

dalam kenyataan sekitar kita.

b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa-

peristiwa yang merupakan realitas tersebut.

c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian

dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.

Menurut Gilbert J.Garraghan, S.J., sejarah dapat dibedakan menjadi 3,

yaitu:23

a. kejadian masa lampau manusia, aktualitas masa lampau;

b. catatan aktualisasi masa lampau; dan

c. proses dan teknik pembuatan catatan.

20Sartono Kartodirjo. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta : PT Gramedia, 1982, hlm. 12 21W.J.S. Poerwadarminta;Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1966, hal. 208- 209. 22 M.Habib Mustopo, op.cit.,hlm 3. 23 Suhartono W. Pranoto.Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu : Yogyakarta, 2010, hlm.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

Sejarah salah satu hal yang penting untuk dipelajari oleh semua orang.

Namun, pada masa sekarang banyak orang kurang sadar akan pentingnya

mempelajari sejarah. Mempelajari sejarah akan membantu kita untuk

mengetahui perjalanan bangsa Indonesia dan akan membantu kita untuk

membangun bangsa kita ini pada masa kini maupun masa yang akan datang.

Kesadaran akan sejarah sangatlah diperlukan agar nilai-nilai sejarah bisa

tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita dapat mengetahui masa lampau dari peninggalan berupa tulisan

(history as record) dan benda-benda peninggalan (history as remain).24 Catatan

dan benda-benda peninggalan sejarah inilah yang membantu para sejarawan

untuk bisa merekonstruksi peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau.

Keunikan merupakan ciri dari sejarah. Karena waktu dan ruang (time and

space) selalu membedakan dan itu yang membuat aktivitas sosial manusia

menjadi unik.25

Pelajaran sejarah sangatlah penting diberikan di sekolah. Pelajaran

sejarah yang diberikan dengan tepat oleh guru dan adanya kesadaran dalam diri

siswa akan pentingnya mempelajari sejarah akan menghantarkan siswa

memiliki rasa menghargai akan kepentingan/kegunaan dari pengalaman masa

lampau kehidupan masa sekarang. Dengan ini mempelajari sejarah maka akan

membuat kehidupan kita menjadi lebih baik.

Ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman mengenai pengertian sejarah

karena pengajaran sejarah yang kurang tepat dan kurang komprehensif. Ada

24 Ibid., hlm. 3. 25 Ibid., hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

kemungkinan pengajaran sejarah konvensional menyebabkan pengajaran

sejarah tidak memberi arti bagi kehidupan manusia. Pengajaran seperti itu

menyebabkan pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang tidak bermakna. Lebih-

lebih orang mengatakan sejarah hanya penyebutan fakta-fakta dan angka tahun

saja.26

5. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi

merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang

sangat penting bagi siswa karena merupakan hasil perjuangannya mengikuti

kegiatan belajar. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya.27 Hasil belajar siswa sangatlah tergantung

dengan siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa

atau faktor lingkungan.28

a) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya:

1) Faktor Psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan

2) Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan fisik.

b) Faktor yang berasal dari luar siswa, misalnya :

26 Ibid.,hlm.1 27 W.S. Winkel, Pengantar Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Gramedia,1983, hlm. 162. 28 A.Kosasih. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo, 2007, hlm.50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan yang ada di sekitar individu

tersebut, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.

Faktor-faktor tersebut ada pengaruhnya dalam membantu peningkatan prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar siswa terkait dengan mata pelajaran sejarah

seringkali rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa ini salah satunya

dipengaruhi oleh metode mengajar dari guru yang seringkali monoton.

6. Kepuasan Belajar Siswa

Istilah kepuasan belajar siswa jarang sekali terdengar. Kepuasan siswa

merupakan sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar

yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara yang diharapkan

dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya.29 Kepuasan siswa sangat

relatif sifatnya. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya akan berbeda. Di

sinilah tantangan bagi para guru untuk bisa membuat siswa merasakan

kepuasan dengan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan karena guru

harus memilih metode yang tepat dengan keadaan para siswa yang ada di

dalam kelas. Namun, hal ini tetap harus dilakukan oleh seorang guru karena

sudah menjadi kewajibannya. Tercapainya kepuasan seluruh siswa ini sungguh

bukanlah hal yang mudah. Ketercapaian itu dapat diperoleh dengan cara

memotivasi siswa dan memberikan memberikan harapan yang berkaitan

dengan budaya ruang kelas dan sekolah, untuk itu diperlukan strategi dan

pendekatan-pendekatan pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan-

29 Popi Sopiatin, Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Dhalia Indonesia:Bogor, 2010, hlm.33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

kebutuhan siswa sehingga mereka dapat melakukan kegiatan belajar,

mengetahui kemajuan belajar, dan dapat memantau kemajuan belajarnya.30

Kepuasan belajar siswa bukanlah suatu hal yang bisa diabaikan.

Kepuasan belajar siswa sangat besar pengaruhnya bagi kegiatan belajar

mengajar. seringkali siswa yang merasa tidak puas dengan kegiatan belajar

mengajar yang diselengarakan akan menciptakan persepsi negatif baik

mengenai guru maupun mata pelajaran itu sendiri. Hal-hal seperti ini sungguh

tidak diinginkan oleh guru. Seringkali siswa yang telah memiliki persepsi

negatif akibat kekecewaan terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak

sesuai harapannya akan sulit dikembalikan ke posisi semula. Siswa cenderung

kurang kooperatif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, seperti membuat

kekacauan, mulai dari tidur di kelas, ribut dengan teman semejanya, bahkan

mengganggu teman-teman lainnya. Beberapa cara dapat dipergunakan untuk

mengurangi adanya tingkat kepuasan siswa terhadap proses belajar mengajar

yang disebabkan oleh perbedaan yang ada pada diri siswa, antara lain adalah

sebagai berikut :31

a. Mengembangkan lingkungan belajar yang dapat memfasilitasi kegiatan

dalam kelompok dan perorangan.

b. Memodifikasi isi bahan ajar sehingga dapat menantang untuk berpikir dan

memenuhi keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa.

c. Memodifikasi proses belajar dengan memberikan kesempatan kepada

seluruh siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya.

30 Ibid., hlm 53. 31 Ibid., hlm 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

d. Memodifikasi hasil belajar dengan memberikan tantangan yang sesuai

dengan hasil-hasil kegiatan belajar.

Oleh sebab itu, guru hendaknya pandai membaca situasi siswa-siswanya

yang membuat mereka kurang nyaman karena dengan demikian guru bisa

mencoba untuk menerapkan hal-hal baru yang bisa membantu siswa-siswanya

keluar dari situasi tersebut, misalnya dengan menggunakan metode-metode

mengajar inovatif yang bisa membuat siswanya terlibat aktif dalam proses

belajar mengajar serta tetap merasa nyaman. Kenyamanan siswa dalam

mengikuti pelajaran bisa membuat siswa memahami materi yang disampaikan

dengan baik. Apabila hal ini terjadi maka kesempatan bagi siswa mencapai

prestasi yang tinggi semakin besar. Indikator kepuasan siswa mengikuti

pelajaran antara lain prestasi yang tinggi, metode mengajar yang sesuai dengan

keadaan siswa, dan siswa bisa merasakan manfaat mengikuti pelajaran

tersebut. Kepuasan siswa dari setiap siswa ini nantinya dapat menunjukkan

bahwa guru yang bersangkutan telah berhasil dalam mengelola kelas ketika

proses belajar mengajar.

B. Materi Pokok

1. Kerajaan

Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai yang terletak di Pulau

Kalimantan dan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini berdiri

sekitar abad ke-4. Salah satu sumber yang menyatakan tentang keberadaan

Kerajaan Kutai adalah 7 Yupa. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai

tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Ada tiga raja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

sering kali disebut ketika membahas Kerajaan Kutai, yakni Raja Kudungga,

Asmawarman, dan Mulawarman.

2. Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah

barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Lebih tepatnya lagi

terletak di daerah Bogor. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ada banyak

seperti berita asing berasal dari China, prasasti, dan naskah Wangsakerta.

Berita dari China ini antara lain, berita Fa HienSe, berita dari Dinasti Sui, dan

berita dari Dinasti Tang, Selain berita asing, sumber berita dari Kerajaan

Tarumanegara adalah prasasti. Ada banyak prasasti yang ditemukan sebagai

sumber sejarah kerajaan ini, yaitu Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor),

Prasasti Kebon Kopi (Bogor), Prasasti Jambu (Bogor), Prasasti Muara Cianten

(Bogor), Prasasti Tugu (Jakarta Utara), Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang),

Prasasti Munjul (Banten). Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara

adalah Raja Purnawarman.

3. Kerajaan Ho-Ling/Kalingga

Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah. Letak

pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara

Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah

tentang keberadaan kerajaan ini berasal dari China yakni dari pendeta I-

tsing.Kerajaan Ho-Ling ini diperintah oleh seorang ratu, yakni Putri Maharani

Sima Parwati. Ia menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan

Galuh.

4. Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu adalah salah kerajaan yang ada di Pulau Sumatera.

Kerajaan ini diperkirakan terletak di Provinsi Jambi. Tidak diketahui secara

jelas agama yang dianut oleh kerajaan ini karena tidak ada sumber yang jelas

mengenai hal ini. Berita tentang kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua

buah buku karya Pendeta I Tsing. Selain itu, sumber keberadaan kerajaan ini

dapat diketahui dari alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco.

5. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang cukup kuat di Pulau

Sumatera. Kerajaan ini mendapat julukan sebagai kerajaan maritim

dikarenakan armada lautnya kuat sehingga perdagangan kerajaan ini pun

berkembang pesat.Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan ini ada dua,

yaitu sumber berita asing dan sumber dalam negeri. Sumber berita asing ada 3,

yakni : berita dari Arab, India, dan China. Berita dalam negeri bersumber pada

prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, Talang Tuwo, Kota Kapur, Karang

Brahi, Ligor, Nalanda.

6. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah. Di Kerajaan Mataram ada dua

dinasti yang memerintah, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

a. Dinasti Sanjaya

Sumber sejarah berdirinya Dinasti Sanjaya ada 3, yakni prasasti Canggal

(732 M) yang berisi mengenai pendirian Lingga sebagai lambang dari Dewa

Siwa; prasasti Bitung atau Mantyasih (907 M) yang memuat nama-nama raja

dari Kerajaan Sriwijaya sebelum Raja Balitung; dan Kitab Carita Parahyangan

yang berisi tentang hal ikwal raja-raja Sriwijaya. Wilayah Kerajaan Mataram

sangat sulit berkembang karena letaknya tertutup dari dari dunia luar. Pada

masa Rakai Kayuwangi, sektor pertanian cukup diperhatikan untuk menunjang

kehidupan. Lalu pada masa raja Balitung, sektor perdagangan mulai

berkembang dengan membangun beberapa pusat perdagangan. Masayarakat

dari Dinasti Sanjaya ini menganut agama Hindu.

b. Dinasti Syailendra

Sumber sejarah dari Dinasti Syailendra Prasasti Kalasan (778 M) berisi

mengenai seorang Raja Dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai

Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan

sebuah biara untuk para pendeta; prasasti Kelurak (782 M) tentang

didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja

Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya; prasasti Ratu Boko (856 M)

yang menceritakan mengenai kekalahan Balaputera Dewa melawan kakaknya;

Prasasti Nalanda (860 M) berisi tentang asal usul Balaputera Dewa. Ada

sumber yang mengatakan bahwa pada masa Rakai Panangkaran, kekuasaan

Kerajaan Mataram direbut oleh Dinasti Syailendra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

7. Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan ini terletak provinsi Jawa Timur. Tepatnya

di muara Sungai Brantas, dengan ibu kotanya adalah Watan Mas. Kerajaan ini

diperkirakan didirikan oleh Mpu Sendok. Kerajaan ini merupakan bekas

Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah. Sumber berita mengenai

kerajaan ini ada 2, yaitu asing (Cina dan India) dan dalam negeri (Mpu Sendok

dari Desa Tangeran, Mpu Sindok dari Lor, Mpu Sendok dari daerah Bangil,

dan Calcuta )

8. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri merupakan pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan.

Kerajaan ini berpusat di Daha. Kerajaan ini diperintah oleh Jayawarsa.

Sedangkan Kerajaan Jenggala berpusat di yang diperintah oleh

Jayanegara. Namun, Kerajaan Jenggala kalah berkembang dibanding dengan

Kerajaan Kediri. Sumber berita Kerajaan Kediri ada dua, yakni berita asing dan

dalam negeri (prasasti). Berita asing diperoleh dari Cina dan berita dalam

negeri adalah Prasasti Sirah Keting, Ngantang, Jaring, dan Kamulan.

9. Kerajaan Singasari

Kerajaan Tumampel adalah cikal bakal dari Kerajaan Singasari. Setelah

Kerajaan Tumampel berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, kerajaan ini pun

berkembang menjadi besar. Letak kerajaan ini adalah di Malang. Sumber

sejarah mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari Kitab Pararaton, Kitab

Negarkertagama, berita dari Cina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

10. Kerjaan Bali

Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari Jawa

Timur. Namun, kerajaan ini memiliki hubungan dekat dengan Pulau jawa

karena letaknya berdekatan. Adapun sumber sejarah kerajaan ini adalah

Prasasti Sanur dan Calcuta.

11. Kerajaan Pajajaran

Kerajaan ini terletak di Jawa Barat. Adapun sumber-sumber sejarah dari

Kerajaan Pajajaran dapat diketahui melalui sumber-sumber, yaitu Prasasti

Rakryan Juru Pengambat (923 M) yang ditemukan di Bogor, Horen, Citasih,

Astanagede.

12. Kerajaan

Sumber sejarah dari kerajaan ini adalah : prasasti Butak yang dikeluarkan

oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta dan Cerita Kitab (Kidung Harsawijaya

dan Panji Wijayakrama yang menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi

musuh dari Kediri dan awal perkembangan Majapahit, Pararaton yang

mneceritakan pemerintahan Kerajaan Singasari dan Majapahit, dan

Negarakertagama yang menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke

Jawa Timur). Keadaan ekonomi Majapahit banyak ditopang oleh kegiatan

perdagangan. Peran yang dipegang Majapahit dalam dunia perdagangan adalah

sebagai produsen dan distributor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

C. Kerangka Berpikir

1. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

Picture and Picture

Dalam proses belajar mengajar, tipe pembelajaran merupakan salah satu

hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Tipe pembelajaran yang tepat

dengan materi yang akan disampaikan dapat mempermudah siswa dalam

menerima dan memahami materi tersebut. Penerimaan dan pemahaman yang

baik akan materi tersebut akan menghantarkan siswa memperoleh prestasi

belajar yang baik. Dengan tipe ini maka diharapkan prestasi belajar siswa akan

meningkat karena tipe picture and picture dapat melatih siswa untuk berpikir

mandiri dan logis. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi siswa karena apabila

siswa dibiasakan diri untuk belajar mandiri mencari kebutuhannya maka

dipastikan mereka akan lebih bisa mengingat materi tersebut. Maksudnya

adalah seorang siswa akan lebih mudah mengingat hal-hal yang berhasil ia

temukan sendiri.

2. Peningkatan Kepuasan Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

Picture and Picture

Salah satu faktor kepuasan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

adalah tingginya prestasi belajar. Selain itu, tipe pembelajaran yang sesuai

dengan harapan siswa yang membantu siswa dapat dengan mudah menerima

dan memahami materi belajar juga akan membuat siswa merasa puas dengan

kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung karena bisa merasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

manfaat dari pembelajaran. Penggunaan tipe pembelajaran inovatif ini akan

membantu siswa untuk memperoleh kepuasan berdasarkan variasi dalam

belajar mengajar serta prestasi belajar yang tinggi.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah penerapan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

2. Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah penerapan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Keadaan Awal Belajar Sejarah

a. Prestasi Belajar Siswa

Keadaan awal prestasi siswa diperoleh dari nilai final yang telah diolah

oleh guru. Nilai tersebut terdiri dari nilai tes, tugas, diskusi, dan afektif.

Adapun prestasi awal siswa tersebut :

Tabel 5 : Data Prestasi Belajar Awal Siswa

Keterangan No. Nama Siswa KKM Nilai T TT 1 AM 78 87,1 √ 2 AG 78 81,13 √ 3 AD 78 20,06 √ 4 AR 78 85,83 √ 5 AM 78 62,53 √ 6 AR 78 83,03 √ 7 AM 78 90,233 √ 8 AK 78 83,83 √ 9 BA 78 86,63 √ 10 BP 78 87,8 √ 11 BS 78 83,37 √ 12 CA 78 82,67 √ 13 DA 78 38,5 √ 14 DA 78 86,17 √ 15 ES 78 83,6 √ 16 FY 78 22,167 √ 17 AB 78 85 √ 18 AG 78 83,13 √ 19 I 78 85,83 √ 20 IA 78 21 √ 21 JA 78 82,33 √

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

22 JG 78 84,6 √ 23 KK 78 59,03 √ 24 LA 78 83,5 √ 25 NP 78 87,3 √ 26 RA 78 84,87 √ 27 TA 78 58,33 √ 28 VB 78 86,17 √ 29 YW 78 90 √ 30 YA 78 83,97 √ Total 2239,71 Tertinggi 90,233 78 23 orang 7 orang Terendah 20,06 Rata-rata 74,65 Persentase 76,67% 23,33%

Keterangan : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh

siswa adalah 20,06 dan nilai tertingginya adalah 90,233. Nilai rata-rata siswa

sebesar 74,65. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh

pihak sekolah adalah 78. Ada 7 siswa (23,33 %) yang dinyatakan tidak tuntas

KKM karena memiliki nilai di bawah 78 dan ada 23 siswa (76,67%) yang

tuntas KKM karena memenuhi KKM. Berdasarkan data tersebut maka akan

dilakukan peningkatan dalam hal jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai

rata-rata siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Prestasi Awal Siswa Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 2 6,67 Sangat Baik 85% - 89% 6 20 Baik 80% - 84% 8 26,67 Baik 65% - 79% 9 30 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 59% 2 6,67 Rendah 50% - 54% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 3 10 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai

dengan kategori sangat baik ada 2 orang (6,67%), kategori baik ada 14 orang

(46,67 %), kategori sedang 9 orang (30%), dan kategori rendah 2 orang

(6,67%), dan kategori sangat rendah 3 orang (10%). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa prestasi siswa dalam mata pelajaran sejarah sudah baik.

Perbandingan perolehan nilai siswa dapat dilihat secara jelas dalam gambar

diagram di bawah ini :

10% 7% 7% Sangat Tinggi Tinggi 30% 46% Sedang Rendah Sangat Rendah

Gambar II : Diagram Prestasi Belajar Awal Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

b. Kepuasan Belajar Siswa

Keadaan awal kepuasan belajar sejarah siswa di sekolah diperoleh

dengan cara meminta siswa mengisi kuesioner berisi pernyataan yang dianggap

bisa mewakili rasa puas siswa. Dari hasil kuesioner tersebut dapat dilihat

tingkat kepuasan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang selama ini

mereka peroleh. Adapun hasil dari kuesioner awal sebelum dilakukannya

tindakan adalah :

Tabel 7 : Data Kepuasan Belajar Awal Siswa

Kriteria No. Nama Siswa Skor Presentase ST T S R 1 AM 225 78,95 √ 2 AG 231 81,05 √ √ 3 AD 198 69,47 √ 4 AR 166 58,25 √ 5 AM 244 85,41 √ 6 AR 204 71,57 √ 7 AM 236 82,8 √ 8 AK 223 78,24 √ 9 BA 232 81,4 √ 10 BP 179 62,8 √ 11 BS 199 69,82 √ 12 CA 205 71,92 √ 13 DA 182 63,85 √ 14 DA 280 98,24 √ 15 ES 202 70,87 √ 16 FY 229 80,35 √ 17 IB 221 77,54 √ 18 IG 219 76,84 √ 19 I 227 79,64 √ 20 IA 237 83,15 √ 21 JA 273 95,78 √ 22 JG 232 81,4 √ 23 KK 213 74,73 √ 24 LA 265 92,98 √ 25 NP 251 88,07 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

26 RA 170 59,64 √ 27 TA 212 74,38 √ 28 VB 235 82,45 √ 29 YW 238 83,5 √ 30 YA 216 75,78 √ Total 6644 2330,87 Rata-rata 221,47 77,69 3 10 13 4 Tertinggi 280 98,24 Terendah 166 58,25 Persentase 10% 33,33% 43,33% 13,33% Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi S : Sedang R : Rendah

Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa rata-rata kepuasan belajar siswa

di sekolah sebelum diterapkan tindakan adalah 221,47. Skor tertinggi yang

diperoleh siswa adalah 280, sedangkan skor terendahnya adalah 166. Tingkat

kepuasan belajar sejarah siswa sudah bisa dikatakan baik. Hal ini bisa

dibuktikan dengan melihat jumlah siswa yang memperoleh skor dengan

kategori tinggi sangat mendominasi jumlah siswa yang memperoleh skor pada

kategori lainnya.

Siswa yang memperoleh kategori sangat tinggi ada 3 orang (10%), skor

dengan kategori tinggi ada 10 orang (33,33%), skor dengan kategori sedang

ada 13 orang (43,33%), dan kategori rendah ada 4 orang (13,33%). Dalam

penelitian ini diupayakan peningkatan dalam aspek kepuasan belajar sejarah.

Perbandingan tingkat kepuasan belajar sejarah siswa secara jelas dapat dilihat

pada gambar diagram di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

13% 10% Sangat Tinggi 33% Tinggi 44% Sedang Rendah

Gambar III : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Awal Siswa

2. Siklus 1

a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, telah disiapkan berbagai

keperluan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini. Adapun yang

disiapkan adalah Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), silabus, kuesioner,

lembar observasi, dan lain-lain. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan

pertemuan dengan guru mata pelajaran sejarah yang ada di sekolah tersebut

mengenai materi yang menjadi bahan mengajar. Setelah dilakukan pertemuan

tersebut diperoleh kesepakatan mengenai materi yang disampaikan di dalam

kelas ketika penelitian berlangsung, yakni ;

Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada

masa negara-negara tradisional.

Kompetensi Dasar : Menganalisis perkembangan kehidupan negara- negara

kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Selain itu, sebelum melakukan penelitian, perangkat pembelajaran

dikonsultasikan kepada guru dan juga dosen pembimbing, seperti rpp, silabus,

kuesioner, lembar observasi, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, mulai dilakukan kegiatan belajar mengajar di

dalam kelas. Pelaksanaan siklus 1 ini terbagi ke dalam 3 pertemuan, yakni :

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Agustus 2012 pukul

08.30 – 09.15. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk membentuk 5 kelompok

dan mengerjakan teka-teki silang yang berbeda-beda. Selain itu, siswa juga

diberi hand out berisikan materi pelajaran.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus

2012 pukul 12.00 – 13.30. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk membentuk

5 kelompok di mana tiap-tiap kelompoknya berisikan 6 orang. Setiap kelompok

akan diberi sebuah gambar yang berbeda. Tugas dari tiap-tiap kelompok tersebut

adalah mendeskripsikan isi gambar. Kemudian wakil dari tiap-tiap kelompok

maju ke depan untuk mendiskusikan urutan gambar kemudian

mempresentasikan gambar tersebut berdasarkan urutan yang logis.

Setelah semua siswa selesai presentasi dan tanya jawab, maka kemudian

kegiatan diambil alih oleh guru. Di sini guru menguatkan jawaban-jawaban dari

siswa selama sesi tanya jawab dan juga guru memberikan penjelasan terhadap

materi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Setelah selesai menyampaikan

materi, siswa diminta untuk menyimpulkan dan mencari nilai-nilai yang bisa

diambil dari materi yang dipelajari tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

3) Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Agustus 2012

pukul 08.30-09.15. Pada pertemuan ini diadakan evaluasi guna melihat tingkat

pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Bentuk

soal yang digunakan dalam tes tersebut adalah, pilihan ganda (10 soal), benar-

salah (10 soal), dan uraian (3 soal).

c. Observasi

Tahap observasi ini bertujuan untuk melihat jalannya tahap pelakasanaan

tindakan. Pada tahap observasi ini, yang diamati adalah partisipasi siswa dan

juga prestasi siswa. Kedua hal ini menjadi penting guna melihat tingkat

keberhasilan dari pelaksanaan tindakan. Partisipasi siswa saat mengikuti

kegiatan belajar mengajar diamati dengan menggunakan lembar observasi,

sedangkan untuk prestasi siswa digunakan hasil dari nilai yang diperoleh siswa

selama mengikuti pelakasanaan tindakan, yakni meliputi nilai tes tertulis dan

tugas.

1. Partisipasi Siswa

Hasil observasi dari segi partisipasi siswa saat mengikuti kegiatan belajar

mengajar ada yang baik dan ada juga yang masih kurang. Kekurangan dapat

dilihat dari kurangnya keaktifan siswa saat diberi kesempatan untuk bertanya

dan juga menjawab pertanyaan, serta keacuhan siswa saat diberi penjelasan.

Partisipasi siswa selama mengikuti pelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Tabel 8 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 1) No. Nama Siswa 1 2 3a 3b 4 5 6 7 Total 1 AM √ √ √ √ 3 2 AG √ √ √ 3 3 AD √ 1 4 AR √ √ 2 5 AM √ √ √ √ 4 6 AR 0 7 AM √ √ √ 3 8 AK √ √ √ 3 9 BA √ √ √ √ √ √ 5 10 BP √ 1 11 BS √ √ √ √ √ 5 12 CA √ √ √ √ 3 13 DA √ 1 14 DA 0 15 ES √ √ √ 3 16 FY √ √ √ √ 4 17 IB 0 18 IG √ √ √ 3 19 I √ √ 2 20 IA √ √ √ √ 4 21 JA 0 22 JG √ √ √ √ √ 4 23 KK √ √ √ √ √ √ 5 24 LA √ √ √ 3 25 NP √ √ √ √ √ √ 5 26 RA √ √ √ 3 27 TA √ √ √ √ √ √ 5 28 VB √ √ √ 3 29 YW √ √ 2 30 YA √ 1 Total 14 19 9 2 5 26 6 7 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Keterangan :

1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran a. Siswa membuat pertanyaan b. Siswa bersedia menjawab pertanyaan 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah

Berdasarkan tabel 8, menunjukkan partisipasi siswa dalam mengikuti

pelajaran sejarah di kelas sudah baik. Siswa yang siap mengikuti pelajaran ada

14 orang (46,67%), memperhatikan penjelasan guru ada 19 orang (63,33%),

bersedia membuat pertanyaan 9 orang (30%), menjawab pertanyaan 2 orang

(6,67), mencatat hal-hal penting 5 orang (16,67%), mengerjakan tugas dengan

baik 26 orang (86,67 %), menyimpulkan materi di akhir pelajaran 6 orang

(20%), dan merefleksikan nilai-nilai sejarah 7 orang (23,33%).

Dari aspek menyimpulkan dan refleksi di akhir pertemuan, di keadaan

awal guru tidak pernah menerapkan hal ini di dalam kelas. Oleh sebab itu, pada

waktu pertama kali diterapkan siswa bertanya mengenai maksud dari

merefleksikan nilai-nilai sejarah. Walaupun baru pertama kali dilakukan di

kelas, partisipasi siswa sudah terlihat baik. Hampir sebagian besar siswa mampu

melakukan refleksi nilai-nilai sejarah dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

2. Prestasi Belajar Siswa

Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil akhir

nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di siklus

1. Melalui nilai inilah dapat dilihat ada atau tidaknya peningkatan prestasi

belajar siswa di siklus 1 ini dibandingkan dengan keadaan awal. Adapun nilai

siswa setelah mengikuti siklus 1

Tabel 9 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 Keterangan No. Nama Siswa KKM Siklus 1 T TT 1 AM 78 86,066 √ 2 AG 78 80,108 √ 3 AD 78 79,05 √ 4 AR 78 79,143 √ 5 AM 78 88,08 √ 6 AR 78 85,276 √ 7 AM 78 82,468 √ 8 AK 78 85,626 √ 9 BA 78 83,616 √ 10 BP 78 79,143 √ 11 BS 78 81,776 √ 12 CA 78 78,268 √ 13 DA 78 78,793 √ 14 CA 78 83,526 √ 15 ES 78 78,09 √ 16 FY 78 80,983 √ 17 IB 78 78,957 √ 18 IG 78 82,383 √ 19 I 78 82,383 √ 20 IA 78 80,018 √ 21 JA 78 80,893 √ 22 JG 78 87,734 √ 23 KK 78 90,099 √ 24 LA 78 80,018 √ 25 NP 78 93,957 √ 26 RA 78 80,368 √ 27 TA 78 83,441 √ 28 VB 78 90,017 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

29 YW 78 81,85 √ 30 YA 78 78,35 √ Tertinggi 93,957 Terendah 78,09 30 orang 0 orang Rata-rata 82,68267 Total 2480,48 Persentase 100% 0%

Keterangan : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Berdasarkan tabel 9, menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi

siswa. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata siswa yang meningkat menjadi

82,68. Selain rata-rata yang meningkat, peningkatan juga dapat dilihat dari

jumlah siswa yang mencapai KKM. Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM

mengalami penurunan. Seluruh siswa berhasil mencapai KKM sehingga

ketuntasannya mencapai 100%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa dalam

siklus 1 adalah 93.95, sedangkan nilai terendahnya adalah 78,09.

Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 3 10 Sangat Baik 85% - 89% 5 16,67 Baik 80% - 84% 14 46,67 Baik 65% - 79% 8 26,67 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 54% 0 0 Rendah 50% - 59% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 0 0 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 10, menunjukkan bahwa prestasi siswa sudah bisa

dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai

baik sangat mendominasi kategori perolehan nilai siswa lainnya. Jumlah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik ada 3 orang (10 %), kategori

baik ada 19 orang (63,33%), dan kategori sedang 8 orang (26,67%). Gambaran

secara jelas peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini:

10%

27% Sangat Tinggi Tinggi 63% Sedang Rendah

Gambar IV : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 1

d. Refleksi

Refleksi ini bertujuan memaknai jalannya tahap pelaksanaan tindakan.

Berdasarkan hasil dari observasi, menunjukkan bahwa ada keberhasilan dan

masih adanya kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1 ini. Keberhasilan dari

pelaksanaan siklus 1 dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari segi

prestasi dan partisipasi siswa. Dalam hal kekurangan juga bisa dilihat dari segi

partisipasi siswa di mana siswa masih ada sebagian siswa yang belum antusias

berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, perlu adanya

perbaikan dalam hal meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas.

Peningkatan prestasi siswa pada siklus 1 ini bisa dilihat dari segi Kriteria

Ketuntasan Minimuum (KKM) dan nilai rata-rata siswa. Pada segi KKM ada

peningkatan dari 23 siswa (76,67 %) yang tuntas di keadaan awal menjadi 30

siswa (100 %) di siklus 1 ini. Pada segi nilai rata-rata, ada peningkatan dari

74,65 di keadaan awal menjadi 82,68 di siklus 1 ini. Peningkatan dari segi

partisipasi siswa dapat dilihat dari kesedian siswa melakukan refleksi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

menyimpulkan materi di akhir pelajaran. Hal ini sangat baik karena dengan

melakukan refleksi terlihat bahwa siswa telah merasakan adanya manfaat setelah

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada kegiatan belajar mengajar

sebelumnya, guru tidak pernah ada kegiatan refleksi di akhir kegiatan belajar

mengajar. Bahkan guru tidak mengajak siswa untuk menyimpulkan materi

pelajaran di akhir pertemuan.

Selain keberhasilan, hasil observasi menunjukkan adanya kekurangan pada

pelaksanaan siklus 1 ini. Kekurangan dapat ditunjukkan dari rendahnya

keaktifan siswa saat dibuka kesempatan untuk bertanya maupun menjawab

pertanyaan dan kecenderungan siswa acuh saat guru memberikan penjelasan di

kelas. Oleh sebab itu, diperlukan suatu perbaikan guna meningkatkan keaktifan

siswa di dalam kelas. Perbaikan kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan

baik dari aspek gurunya maupun siswanya. Perbaikan pertama yang dilakukan

adalah dengan memberikan tugas yang dianggap lebih memacing keaktifan

siswa. Proses dari tugas tersebut adalah meminta kelompok siswa menyusun

potongan-potongan gambar yang berbeda menjadi gambar yang utuh dan telah

disediakan contoh gambar di depan. Selain menyusun gambar tersebut, siswa

diminta mengurutkan gambar yang ada di depan menjadi sebuah urutan yang

logis dan membuat cerita mengenai urutan gambar tersebut.

Selain masalah keaktifan tersebut, yang harus diperbaiki adalah keadaan

kelas yang kurang kondusif. Hal ini dikarenakan siswa sangat sulit untuk

ditenangkan dan acuh terhadap penjelasan guru. Hal ini menyulitkan guru saat

memberikan penjelasan. Cara perbaikan yang ditentukan setelah berkonsultasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

dengan rekan dan guru mitra adalah memberi siswa cukup banyak tugas yang

mewakili materi sehingga siswa mengurangi aktifitas lainnya yang tidak perlu.

Tugas akan dibahas di kelas guna memberikan penguatan terhadap jawaban-

jawaban dari siswa.

3. Siklus 2

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini diisi peneliti dengan menyiapkan berbagai

perbaikan seperti yang dibicarakan dalam refleksi di siklus 1. Dalam tahap ini,

peneliti menyiapkan gambar yang akan dijadikan puzzel dan membuat soal-soal

yang akan dikerjakan oleh siswa.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan di siklus 2 ini juga terdiri dalam 3 pertemuan, yakni:

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Agustus 2012 pukul

12.00 – 13.30. Pada pertemuan pertama ini, guru meminta siswa untuk

membentuk kelompok berisikan 6 orang (5 kelompok). Di sini guru memberi

potongan-potongan gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok dan

meminta mereka untuk menyusunnya. Kemudian guru menempelkan gambar

yang utuh di depan kelas untuk memudahkan siswa bekerja.

Selain itu, kelompok siswa diminta untuk mengurutkan gambar yang ada

di depan menjadi urutan yang logis dan membuat cerita mengenai urutan gambar

tersebut. Setelah selesai, perwakilan siswa kemudian diminta maju ke depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

kelas untuk mempresentasikan jawabannya. Selain mengerjakan tugas tersebut,

siswa juga diberi soal-soal. Di akhir pelajaran tak lupa siswa diminta untuk

menyimpulkan dan mencari nilai-nilai yang bisa diteladani dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2012,

pukul 08.30-09.15. Pada pertemuan ini, siswa diminta untuk berkelompok

dengan teman semejanya untuk menyelesaikan tugas. Setelah selesai, perwakilan

siswa kemudian diminta maju ke depan untuk menyampaikan jawabannya.

3) Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 4 September 2012 pukul

12.00 – 13.30. Pada pertemun ini, siswa diminta untuk mengisi kuesioner

kepuasan yang dirasakan siswa selama mengikuti pelajaran bersama dengan

peneliti yang menggunakan tipe picture and picture. Setelah selesai mengisi

kuesioner, siswa kemudian diberi waktu untuk belajar sebelum diadakan tes.

Setelah waktu yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk belajar telah

usai, siswa kemudian mengerjakan tes guna melihat pencapaian pemahaman

siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. adapun bentuk soalnya

adalah pilihan ganda (10 soal), benar-salah (10 soal), dan uraian (3 soal).

c. Observasi

Ada beberapa hal yang dilihat dalam observasi, yaitu partisipasi siswa

dalam mengikuti pelajaran, prestasi, dan kepuasan belajar siswa. dalam

melakukan observasi partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

menggunakan lembar observasi, untuk prestasi belajar menggunakan nilai yang

berasal dari tes tertulis dan tugas, untuk kepuasan belajar siswa menggunakan

lembar kuesioner.

1. Partisipasi Belajar Siswa

Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di siklus 2

mengalami peningkatan yang baik di semua aspek. Hal ini menandakan bahwa

siswa semakin antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan

mneggunakan tipe picture and picture. Besarnya partisipasi siswa dalam

mengikuti pelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 11 : Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Sejarah (Siklus 2) No. Nama Siswa 1 2 3a 3b 4 5 6 7 Total 1 AM √ √ √ √ √ √ 5 2 AG √ √ √ 3 3 AD √ 1 4 AR √ √ 2 5 AM √ √ √ √ √ 5 6 AR √ √ √ √ √ √ 5 7 AM √ √ √ 3 8 AK √ √ √ √ 4 9 BA √ √ √ √ √ √ 6 10 BP √ √ 2 11 BS √ √ √ √ √ 5 12 CA √ √ √ √ 4 13 DA √ √ 2 14 DA 0 15 ES √ √ √ 3 16 FY √ √ √ √ 4 17 IB √ 0 18 IG √ √ √ √ 3 19 I √ √ √ √ √ 4 20 IA √ √ √ √ 4 21 JA √ √ √ √ 3 22 JG √ √ √ √ √ √ 5 23 KK √ √ √ √ √ √ 5 24 LA √ √ √ 3 25 NP √ √ √ √ √ √ 5 26 RA √ √ √ 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

27 TA √ √ √ √ √ √ 5 28 VB √ √ √ √ √ 4 29 YW √ √ √ 3 30 YA √ √ 2 Total 21 24 11 4 5 28 10 11

Keterangan : 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran a. Siswa membuat pertanyaan b. Siswa bersedia menjawab pertanyaan 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah.

Berdasarkan tabel 11, menunjukkan bahwa ada peningkatan partisipasi

siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas. Siswa yang siap mengikuti

pelajaran ada 21 orang (70%), memperhatikan penjelasan guru ada 24 orang

(80%), bersedia membuat pertanyaan 11 orang (36,67%), menjawab

pertanyaan 4 orang (13%), mencatat hal-hal penting 5 orang (16,67%),

mengerjakan tugas dengan baik 28 orang (93,33%), menyimpulkan materi di

akhir pelajaran 10 orang (33,33%), dan merefleksikan nilai-nilai sejarah 11

orang (36,67%).

2. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi siswa merupakan suatu hal yang sangat penting karena dalam

penelitian ini prestasi menjadi salah satu faktor penentu keberhaasilan

pelaksanaan penelitian. Adapun prestasi siswa dalam siklus 2 adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Tabel 12 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 Keterangan No. Nama Siswa KKM Siklus 2 T TT 1 AM 78 87,12 √ 2 AG 78 83,001 √ 3 AD 78 79,318 √ 4 AR 78 82,301 √ 5 AM 78 80,909 √ 6 AR 78 80,291 √ 7 AM 78 83,258 √ 8 AK 78 87,209 √ 9 BA 78 86,249 √ 10 BP 78 83,176 √ 11 BS 78 85,109 √ 12 CA 78 79,941 √ 13 DA 78 79,676 √ 14 DA 78 78,525 √ 15 ES 78 83,258 √ 16 FY 78 79,233 √ 17 IB 78 80,893 √ 18 IG 78 80,201 √ 19 I 78 82,391 √ 20 IA 78 78,443 √ 21 JA 78 79,408 √ 22 JG 78 91,857 √ 23 KK 78 86,342 √ 24 LA 78 80,201 √ 25 NP 78 89,85 √ 26 RA 78 83,608 √ 27 TA 78 85,809 √ 28 VB 78 85,642 √ 29 YW 78 83,258 √ 30 YA 78 78,093 √ Tertinggi 91,857 Terendah 78,093 30 orang 0 orang Rata-rata 82,819 Total 2484,57 Persentase 100% 0%

Berdasarkan tabel 12, menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi

siswa bila dilihat dari segi nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

2 mencapai 82,819. Nilai tertinggi yang dicapai siswa 91,85 dan nilai

terendahnya 78,09. Selain itu, dalam hal ketuntasan tidak mengalami

perubahan karena semua siswa mencapai nilai KKM sehingga semuanya

tuntas.

Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Frekuensi Persentase Kategori 95%-100 0 0 Sangat Baik 90% -94% 1 3,33 Sangat Baik 85% - 89% 8 26,67 Baik 80% - 84% 13 43,33 Baik 65% - 79% 8 26,67 Sedang 60% - 64% 0 0 Sedang 55% - 54% 0 0 Rendah 50% - 59% 0 0 Rendah 45% - 49% 0 0 Sangat Rendah 0% - 44% 0 0 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 13, menunjukkan bahwa nilai mayoritas siswa sudah

bisa dikatakan baik. Hal ini bisa dibuktikan dari jumlah siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori baik mendominasi sebagian besar jumlah

siswa yang memperoleh kategori lainnya. Jumlah siswa yang memperoleh nilai

dengan kategori sangat baik sebanyak 4 orang (13,33%), kategori baik 21

orang (70%), kategori sedang 5 orang (16,67%), dan kategori rendah serta

sangat rendah 0 orang (0%). Secara jelas, perbandingan perolehan prestasi

siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

3% Sangat Baik 27% Baik 70% Sedang Rendah

Gambar V : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 2

3. Kepuasan Belajar Siswa

Selain dilihat dari prestasi, keberhasilan pelaksanaan penelitian ini juga bisa

dilihat dari tingkat kepuasan belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam tahap observasi

ini, peneliti juga melihat tingkat kepuasan belajar siswa melalui kuesioner.

Adapun rincian tingkat kepuasan belajar siswa setelah dilakasanakannya

tindakan adalah :

Tabel 14 : Data Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa

Nama Skor Kategori No. Presentase Siswa ST T S R 1 AM 205 71,92 √ 2 AG 240 84,21 √ 3 AD 208 72,98 √ 4 AR 201 70,52 √ 5 AM 234 82,1 √ 6 AR 241 84,56 √ 7 AM 261 91,57 √ 8 AK 245 85,96 √ 9 BA 229 80,35 √ 10 BP 255 89,47 √ 11 BS 202 70,87 √ 12 CA 207 72,63 √ 13 DA 190 66,66 √ 14 DA 242 84,91 √ 15 ES 229 80,35 √ 16 FY 217 76,14 √ 17 IB 284 99,64 √ 18 IG 213 74,73 √ 19 I 213 74,73 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

20 IA 236 82,8 √ 21 JA 255 89,47 √ 22 JG 221 77,54 √ 23 KK 247 86,66 √ 24 LA 281 98,59 √ 25 NP 232 81,4 √ 26 RA 229 80,35 √ 27 TA 219 76,84 √ 28 VB 242 84,91 √ 29 YW 263 92,28 √ 30 YA 213 74,73 √ Total 6954 2440 Rata-rata 231,8 81,33 4 orang 14 orang 12 orang 0 orang Tertinggi 284 99,64 Terendah 190 66,67 Persentase 13,33% 46,67% 40% 0% Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi S : Sedang R : Rendah

Berdasarkan tabel 14, menunjukkan bahwa adanya peningkatan kepuasan

siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah setelah adanya penerapan metode

picture and picture. Peningkatan dapat dilihat dari skor tertinggi, yakni 284, skor

terendah yakni 190, rata-rata yakni 231,8. Tingkat kepuasan belajar sejarah

siswa sudah bisa dikatakan tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang

memperoleh skor dengan kategori sangat tinggi mencapai 4 orang (13,33%),

kategori tinggi 14 orang (46,67%), dan kategori sedang 12 orang (40%).

Perbandingan tingkat kepuasan belajar sejarah siswa dapat dilihat pada diagram

di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

13% Sangat Tinggi 40% Tinggi 47% Sedang Rendah

Gambar VI : Diagram Tingkat Kepuasan Belajar Akhir Siswa

d. Refleksi

Pada tahap ini, dilihat kembali tingkat keberhasilan dalam penerapantipe

picture and picture di dalam kelas selama kegiatan belajar mengajar.

Pelaksanaan siklus 2 ini dianggap berhasil karena dilihat dari prestasi yang

dicapai oleh siswa sudah ada peningkatan dari segi nilai rata-rata dan jumlah

siswa yang mencapai KKM. Pada segi nilai rata-rata ada peningkatan dari 82,68

pada siklus 1 menjadi 82,918 di siklus 2. Pada segi KKM tidak mengalami

perubahan, yakni 30 siswa (100 %) berhasil mencapai KKM.

Dari segi partisipasi siswa juga terjadi peningkatan walaupun

peningkatannya tidak terlalu signifikan. Semakin banyak siswa yang mampu

melakukan refleksi dan menyimpulkan materi pelajaran dengan baik.

Antusiasme siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan

sudah baik. Pada segi kepuasan belajar terjadi peningkatan skor rata-rata dari

221,4 sebelum diterapkannya tindakan menjadi 231,8 setelah diterapkannya

tindakan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa penerapan tipe picture and

picture dapat meningkatkan prestasi dan kepuasan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

B. Komparasi

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta dengan menggunakan tipe picture and picture pada bulan Agustus –

September 2012 telah memperoleh keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat

dari adanya peningkatan baik dari segi prestasi dan kepuasan belajar siswa selama

mengikuti mata pelajaran sejarah di kelas. Untuk melihat sejauh mana

peningkatan dilakukan uji komparasi antar siklus. Berikut hasil komparasi :

1. Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan awal prestasi

belajar siswa kelas XI IPS-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sudah baik.

Ketika dilakukan penelitian, terjadi peningkatan prestasi siswa baik dalam

siklus 1 maupun siklus 2. Komparasi prestasi awal siswa dan siklus 1 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 15 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Awal Siswa dan Siklus 1

Nama Keadaan Keterangan No. Siswa KKM Awal Siklus 1 Naik Turun Persentase 1 AM 78 87,1 86,066 √ -1,034 2 AG 78 81,13 80,108 √ -1,022 3 AD 78 20,06 79,05 √ 58,99 4 AR 78 85,83 79,143 √ -6,687 5 AM 78 62,53 88,08 √ 25,55 6 AR 78 83,03 85,276 √ 2,246 7 AM 78 90,233 82,468 √ -7,765 8 AK 78 83,83 85,626 √ 1,796 9 BA 78 86,63 83,616 √ -3,014 10 BP 78 87,8 79,143 √ -8,657 11 BS 78 83,37 81,776 √ -1,594 12 CA 78 82,67 78,268 √ -4,402 13 DA 78 38,5 78,793 √ 40,293 14 CA 78 86,17 83,526 √ -2,644 15 ES 78 83,6 78,09 √ -5,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

16 FY 78 22,167 80,983 √ 58,816 17 IB 78 85 78,957 √ -6,043 18 IG 78 83,13 82,383 √ -0,747 19 I 78 85,83 82,383 √ -3,447 20 IA 78 21 80,018 √ 59,018 21 JA 78 82,33 80,893 √ -1,437 22 JG 78 84,6 87,734 √ 3,134 23 KK 78 59,03 90,099 √ 31,069 24 LA 78 83,5 80,018 √ -3,482 25 NP 78 87,3 93,957 √ 6,657 26 RA 78 84,87 80,368 √ -4,502 27 TA 78 58,33 83,441 √ 25,111 28 VB 78 86,17 90,017 √ 3,847 29 YW 78 90 81,85 √ -8,15 30 YA 78 83,97 78,35 √ -5,62 Tertinggi 90,233 93,957 Terendah 20,06 78,09 Jumlah Jumlah Rata-rata 74,657 82,68267 : 12 : 18 Total 2239,71 2480,48 orang orang Persentase 40% 60%

Berdasarkan tabel 15, menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi

siswa setelah siklus 1 dibandingkan dengan keadaan awal sebelum

diterapkannya tindakan. Sebelum dilakukannya tindakan, nilai tertinggi siswa

adalah 90,233, sedangkan setelah siklus 1 berjalan nilai tertinggi yang

diperoleh siswa adalah 93,957. Nilai terendah yang diperoleh siswa sebelum

dilakukan tindakan adalah 20,06, sedangkan setelah siklus 1 berjalan nilai

terendah yang diperoleh siswa adalah 78,09.

Nilai rata-rata sebelum diterapkannya tindakan adalah 74,65 dan setelah

diterapkannya tindakan meningkat menjadi 82,68 atau meningkat sebesar

8,03%. Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah siswa yang mencapai KKM

juga meningkat. Sebelum diterapkannya tindakan ada 23 siswa (76,67%) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

berhasil mencapai KKM kemudian menjadi 30 siswa (100%) setelah siklus 1

atau meningkat 23,33%.

Tabel 16 : Komparasi Hasil Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2

Keterangan No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2 Persentase Naik Turun 1 AM 86,066 87,12 √ 1,054 2 AG 80,108 83,001 √ 2,893 3 AD 79,05 79,318 √ 0,268 4 AR 79,143 82,301 √ 3,158 5 AM 88,08 80,909 √ -7,171 6 AR 85,276 80,291 √ -4,985 7 AM 82,468 83,258 √ 0,79 8 AK 85,626 87,209 √ 1,583 9 BA 83,616 86,249 √ 2,633 10 BP 79,143 83,176 √ 4,033 11 BS 81,776 85,109 √ 3,333 12 CA 78,268 79,941 √ 1,673 13 DA 78,793 79,676 √ 0,883 14 DA 83,526 78,525 √ -5,001 15 ES 78,09 83,258 √ 5,168 16 FY 80,983 79,233 √ -1,75 17 IB 78,957 80,893 √ 1,936 18 IG 82,383 80,201 √ -2,182 19 I 82,383 82,391 √ 0,008 20 IA 80,018 78,443 √ -1,575 21 JA 80,893 79,408 √ -1,485 22 JG 87,734 91,857 √ 4,123 23 KK 90,099 86,342 √ -3,757 24 LA 80,018 80,201 √ 0,183 25 NP 93,957 89,85 √ -4,107 26 RA 80,368 83,608 √ 3,24 27 TA 83,441 85,809 √ 2,368 28 VB 90,017 85,642 √ -4,375 29 YW 81,85 83,258 √ 1,408 30 YA 78,35 78,093 √ -0,257 Tertinggi 93,957 91,857

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

Terendah 78,09 78,093 19 11 Rata-rata 82,68267 82,819 Jumlah 2480,48 2484,57 Persentase 63,33% 36,67%

Berdasarkan tabel 16, menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi

siswa setelah dilakukannya siklus 2. Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa

nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 1 adalah 93,95 sedangkan dalam

siklus 2 adalah 91,85. Nilai terendah yang yang diperoleh dalam siklus 1

adalah 78,09 sedangkan dalam siklus 2 adalah 78,093. Nilai rata-rata pada

siklus 1 adalah sebesar 82,68 dan pada siklus 2 adalah 82,819. Dari data di atas

dapat dilihat adanya peningkatan pada siklus 2 sebesar 0,136%. Perbandingan

secara jelas peningkatan prestasi siswa dilihat dari segi KKM dan nilai rata-rata

adalah :

100 80 60 40 20 0 KKM Nilai Rata-rata

Keadaan Awal Siklus 1 Siklus 2

Gambar VII : Grafik Perbandingan Prestasi Belajar Siswa

2. Partisipasi Siswa

Partisipasi siswa dalam mengikuti siklus 1 bisa dikatakan sudah baik,

tetapi siswa masih belum terlalu aktif untuk bertanya, menjawab, dan

menyimpulkan materi di akhir pelajaran. Ketika pelaksanaan siklus 2, terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

peningkatan partisipasi siswa hampir pada semua aspek. Adapun komparasi

partisipasi siswa dalam mengikuti siklus 1 dan 2 adalah :

Tabel 17 : Komparasi Partisipasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2 Selisih No. Aspek Jumlah Jumlah Persentase Siswa Siswa Persentase 1. Siswa siap mengikuti pelajaran 14 46,67% 21 70% 23% 2. Siswa memperhatikan pembahasan guru/pratikan 19 63,33% 24 80% 17% 3. Siswa menanggapi pembahasan guru : a. Membuat pertanyaan 9 30% 11 36,67% 7% b. Menjawab pertanyaan 2 6,67% 4 13,33% 7% 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5 16,67% 5 16,67% 0% 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 26 86,67% 28 93,33% 7% 6. Siswa menyimpulkan materi di akhir pelajaran 7 23,33% 10 33,33% 10% 7. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah. 7 23,33% 11 36,67% 13,34%

Berdasarkan tabel 17, menunjukkan bahwa ada peningkatan partisipasi

siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah pada siklus 2 dibandingkan dengan

siklus 1. Adapun beberapa jenis partisipasi siswa yang diamati, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

a. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

Pada siklus 1 ada 14 siswa (46,67%) yang siap mengikuti pelajaran

sedangkan dalam siklus 2 jumlah siswa yang sudah siap mengikuti pelajaran

adalah 21 orang (70%). Peningkatan partisipasi siswa dalam aspek kesiapan

mengikuti pelajaran adalah sebesar 23 %.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan

Pada siklus 1, jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru adalah

19 siswa (63,33%) sedangkan pada siklus 2 ada 24 (80%) siswa yang mau

memperhatikan penjelasan guru/pratikan. Partisipasi siswa dalam aspek ini

mengalami peningkatan sebesar 17%.

c. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran

1) Siswa membuat pertanyaan

Pada siklus 1, jumlah siswa yang bersedia membuat pertanyaan ada 9

siswa (30%) sedangkan pada siklus 2 jumlah siswa yang mau membuat

pertanyaan adalah 11 siswa (36,67%). Peningkatan pastisipasi siswa dalam

aspek ini adalah sebesar 7%.

2) Siswa bersedia menjawab pertanyaan

Partisipasi siswa dalam hal kesediaan menjawab pertanyaan pada siklus 1

hanya dilakukan oleh 2 siswa (6,67%) sedangkan pada siklus 2 dilakukan oleh 4

siswa (13,33%). Terjadi peningkatan partisipasi siswa dalam aspek ini, yaitu

sebesar 7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

d. Siswa mencatat hal-hal penting

Pada siklus 1 maupun 2, jumlah siswa yang mau mencatat hal-hal penting

adalah 5 siswa (16,67%). Tidak ada peningkatan maupun penurunan.

e. Siswa mengerjakan tugas dengan baik

Partisipasi siswa dalam aspek mengerjakan tugas dengan baik pada siklus

1 dilakukan oleh 26 siswa (86,67%) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 28

siswa (93,33%). Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 7%.

f. Siswa bersedia menyimpulkan materi di akhir pelajaran

Partisipasi siswa dalam hal menyimpulkan materi di akhir pelajaran

sebenarnya cukup baik. Pada siklus 1 ada 7 siswa (23,33%) yang bersedia

menyimpulkan materi di akhir pelajaran dan pada siklus 2 meningkat menjadi 10

siswa (33,33%). Peningkatan yang terjadi pada aspek ini adalah sebesar 10%.

g. Siswa merefleksikan nilai-nilai sejarah

Partisipasi siswa dalam hal merefleksikan nilai-nilai di akhir pelajaran sudah

bisa dikatakan baik. Pada siklus 1 ada 7 siswa (23,33%) yang bersedia

merefleksikan nilai-nilai sejarah kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi 11

siswa (36,67%).

100

50

0 1 2 3a 3b 4 5 6

Siklus 1 Siklus 2 Gambar VIII : Grafik Komparasi Partisipasi Siswa Mengikuti Pelajaran Sejarah di Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

3. Kepuasan Belajar Siswa.

Guna melihat tingkat kepuasan siswa sebelum Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan menggunakan tipe picture and picture dilaksanakan, peneliti

membagikan kuesioner kepada siswa kelas XI IPS 1. Dari kuesioner ini tampak

bahwa kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di sekolah sudah baik.

Setelah dilaksanakan tindakan kelas, terjadi perkembangan kepuasan siswa ke

arah yang positif. Komparasi kepuasan siswa dalam mengikuti mata pelajaran

sejarah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dapat dilihat secara jelas dalam

tabel berikut :

Tabel 18 : Komparasi Kepuasan Belajar Awal dan Akhir Siswa Kepuasan Kepuasan Keterangan No. Nama Siswa Belajar Belajar Persentase Awal Akhir Naik Turun 1 AM 225 205 √ 7,02 2 AG 231 240 √ 3,16 3 AD 198 208 √ 3,51 4 AR 166 201 √ 12,28 5 AM 244 234 √ 3,51 6 AR 204 241 √ 12,98 7 AM 236 261 √ 8,77 8 AK 223 245 √ 7,72 9 BA 232 229 √ 1,05 10 BP 179 255 √ 26,67 11 BS 199 202 √ 1,05 12 CA 205 207 √ 0,702 13 DA 182 190 √ 2,81 14 DA 280 242 √ 13,33 15 ES 202 229 √ 9,47 16 FY 229 217 √ 4,21 17 IB 221 284 √ 22,11 18 IG 219 213 √ 2,11 19 I 227 213 √ 4,91 20 IA 237 236 √ 0,35 21 JA 273 255 √ 6,32 22 JG 232 221 √ 3,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

23 KK 213 247 √ 11,93 24 LA 265 281 √ 5,61 25 NP 251 232 √ 6,67 26 RA 170 229 √ 20,7 27 TA 212 219 √ 2,45 28 VB 235 242 √ 2,45 29 YW 238 263 √ 8,77 30 YA 216 213 √ 1,05 Total 6644 6954 Rata-rata 221,47 231,8 18 12 Tertinggi 280 284 Terendah 166 190 Persentase 60% 40%

Berdasarkan tabel 18, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan

siswa setelah penerapan tipe picture and picture di kelas XI IPS 1. Skor kepuasan

siswa tertinggi sebelum diterapkannya penelitian adalah 280 sedangkan setelah

diterapkan penelitian adalah 284. Kemudian, untuk skor terendah sebelum

diterapkan penelitian adalah 166 dan setelah diterapkan penelitian adalah 190.

Rata-rata kepuasan siswa pra tindakan adalah 221,47 dan pasca tindakan adalah

231,8. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ada peningkatan kepuasan siswa

dalam mengikuti mata pelajaran sejarah dengan menggunakan tipe picture and

picture, yakni sebesar 3,63%.

Dari komparasi data prestasi dari keadaan awal dengan siklus 1 dan 2 serta

tingkat kepuasan belajar awal dan setelah tindakan, dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini terjadi peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

penggunaan tipe picture and picture terhadap peningkatan prestasi dan kepuasan

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

C. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 memperoleh hasil berupa data prestasi dan

kepuasan siswa dalam mata pelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk

melihat sejauh mana peningkatan prestasi dan kepuasan siswa yang mengikuti

pelajaran sejarah dengan menggunakan tipe picture and picture. Dari data yang

berhasil diperoleh, terlihat adanya peningkatan baik prestasi maupun kepuasan

belajar siswa.

Prestasi belajar awal siswa sebelum diterapkannya penelitian sudah baik.

Hal ini terbukti dari jumlah siswa yang memperoleh nilai baik sangat

mendominasi jumlah siswa pada kategori lainnya. Skor tertinggi nilai siswa

sebelum diterapkannya penelitian adalah 90,23 dan skor terendahnya adalah

20,06. Siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 76,67% (23 siswa).

Sebelumnya telah ditargetkan indikator keberhasilan prestasi siswa berdasarkan

KKM, yakni keadaan awal adalah 75 %, peningkatan 5% pada siklus 1 menjadi

80%, dan10% pada siklus 2 menjadi 90%.

Setelah dilaksanakan siklus 1, terjadi peningkatan prestasi siswa.

Berdasarkan data skor tertinggi yang diperoleh siswa menjadi 93,957 dan skor

terendahnya menjadi 78,09. Pada siklus 1 seluruh siswa mencapai KKM

sebanyak 30 siswa (100%). Nilai rata-rata siswa mencapai 82,68. Peningkatan

prestasi siswa setelah dilaksanakannya siklus 1 jika dilihat dari nilai rata-ratanya

adalah sebesar 8,03%, sedangkan dilihat dari ketuntasan KKM sebesar 23,33%.

Pada siklus 2, skor tertinggi yang dicapai adalah 91,85 dan skor terendahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

adalah 78,093. Nilai rata-rata siswa pada siklus 2 mencapai 82,819. Peningkatan

prestasi siswa yang terjadi setelah dilaksanakannya siklus 2 dibandingkan dengan

siklus 1 dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,136%, sedangkan untuk ketuntasan

siswa tidak mengalami perubahan.

Peningkatan prestasi bisa terjadi disebabkan karena saat kerja kelompok,

antara siswa satu dengan yang lainnya bisa bekerja sama dengan baik. Kelompok

siswa sangat heterogen. Satu kelompok tidak hanya berisikan siswa-siswa yang

mampu saja melainkan dibaurkan dengan siswa-siswa lainnya yang kurang

mampu agar semua siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. Hampir sebagian

besar siswa mau bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Bekerja sama dalam

kelompok membuat siswa belajar untuk bisa bertanggung jawab, menjalin

kekompakan denga temannya, dan saling membantu saat ada teman yang sulit

memahami materi. Selain itu, peningkatan prestasi bisa terjadi karena penggunaan

tipe picture and picture membuat siswa terbiasa berpikir mandiri dan logis. Hal

ini membuat siswa terbiasa belajar mandiri mencari kebutuhannya dan lebih bisa

mengingat materi.

Hal lain yang juga mendukung peningkatan prestasi siswa adalah partisipasi

siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari data yang diperoleh

partisipasi siswa bisa dikatakan baik saat mengikuti pelajaran. Siswa bisa menjadi

siswa yang aktif, seperti mau bertanya, mendeskribsikan gambar serta

mengurutkannya, menjawab pertanyaan, dan menyimpulkan materi yang

dipelajari, serta menyampaikan. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya

saling menjadi pendukung bagi peningkatan prestasi masing-masing siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

Selain prestasi, dalam penelitian ini juga dilihat tingkat kepuasan belajar

siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas. Tingkat kepuasan belajar siswa

diketahui dengan membagikan kuesioner sebanyak 2 kali. Kuesioner pertama

dibagikan sebelum penerapan tindakan digunakan untuk melihat kepuasan awal

dan kuesioner kedua dibagikan setelah penerapan tindakan untuk melihat

kepuasan akhir siswa.

Berdasarkan data kepuasan belajar awal siswa, skor tertinggi yang diperoleh

siswa adalah 280 dan skor terendahnya adalah 166. Sebelumnya telah ditetapkan

indikator keberhasilan yang diharapkan bagi kepuasan siswa, yakni pada pra

tindakan adalah 75% dan meningkat pada pasca tindakan sebesar 5% menjadi

80%. Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe picture and picture,

tingkat kepuasan siswa dalam mengikuti mata pelajaran sejarah meningkat. Hal

ini bisa dilihat dari skor tertinggi yang diperoleh siswa meningkat menjadi 284

dan skor terendahnya adalah 190. Tingkat kepuasan belajar siswa pada awal telah

mencapai 75%, yakni 77,70 dan akhir telah mencapai 80%, yakni 81,33.

Peningkatan tingkat kepuasan siswa sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan

adalah sebesar 3,63%.

Dari data kepuasan belajar siswa yang diperoleh berdasarkan kuesioner

dapat dilihat bahwa peningkatan kepuasan belajar siswa telah berhasil dilakukan.

Peningkatan kepuasan belajar siswa ini bisa terjadi disebabkan oleh adanya rasa

puas siswa terhadap penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa

bisa merasakan adanya manfaat mempelajari sejarah. Metode ini bisa membantu

siswa menjadi siswa yang aktif. Begitu pula dengan adanya kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

membuat siswa semakin mudah untuk memahami materi karena dalam kelompok

siswa saling membantu satu sama lain. Selain itu, kepuasan belajar siswa

meningkat dikarenakan oleh adanya peningkatan prestasi belajar sejarah siswa

tersebut. Siswa puas karena metode ini bisa membuat segi kognitif mereka

berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta dan pembahasan yang telah dipaparkan di bab sebelumnya dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ada peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dari segi nilai rata-rata dan

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata sebesar 74,65 pada keadaan awal

meningkat menjadi 82,68 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 82,819

pada siklus 2. Dari segi KKM, 23 siswa (76,67%) yang mencapai KKM pada

keadaan awal meningkat menjadi 30 siswa (100%) pada siklus 1 dan siklus 2.

Peningkatan prestasi yang terjadi pada siklus 1 dari segi nilai rata-rata

mencapai 8,03% dan pada segi KKM mencapai 23,33%. Peningkatan prestasi

yang terjadi pada siklus 2 dari segi nilai rata-rata mencapai 0,136% dan pada

segi KKM tidak mengalami perubahan.

2. Ada peningkatan kepuasan belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Peningkatan bisa dilihat dari perolehan rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa.

Rata-rata tingkat kepuasan belajar siswa mencapai 221,47 (77,70%) pada

keadaan awal meningkat menjadi 231,8 (81,33%) setelah diterapkannya

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

tindakan. Peningkatan kepuasan belajar siswa yang terjadi setelah diterapkan

tindakan mencapai 3,63%.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian adalah:

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Bagi Universitas Sanata Dharma khususnya FKIP yang mendidik calon

guru agar bisa menjadi guru profesional yang bisa mengembangkan

pembelajaran inovatif hendaknya para calon guru tidak hanya dibekali teori

tetapi juga harus dipantau kemampuan mengajarnya. Bagi sekolah yang

mempekerjakan guru hendaknya jangan pernah berhenti untuk mendorong guru

untuk menggunakan tipe dan metode pembelajaran yang inovatif dan

memahami keadaan anak didiknya. Terkadang tanpa disadari kenyamanan

seorang guru dalam menggunakan sebuah tipe dan metode mengajar

membuatnya tidak pernah berpikir untuk mencoba mengganti tipe dan

metodenya yang sebenarnya tidak tepat terhadap keadaan anak didiknya.

2. Bagi Guru Sejarah

Para guru sejarah hendaknya peka terhadap kebutuhan anak didiknya

terutama di masa-masa seperti sekarang ini. Banyak anak didik yang kurang

tertarik terhadap pelajaran sejarah karena banyak hal dan salah satunya adalah

tipe dan metode mengajar. Hendaknya para guru sejarah berani mencoba

menggunakan tipe dan metode inovatif yang menarik minat siswa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

memancing keaktifan siswa dalam belajar, salah satunya seperti tipe picture

and picture.

3. Bagi Calon Guru

Para calon guru sejarah mulai saat ini hendaknya mempersiapkan diri

sebaik-baiknya sebelum terjun ke dalam situasi nyata yang sebenarnya, yakni

mengajar di dalam kelas. Mengajar di dalam kelas tidaklah semudah yang

dibayangkan. Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam mengajar di dalam

kelas mulai dari membuat RPP, Silabus, dan lain-lain. Hal yang paling penting

sebenarnya adalah cara untuk melatih diri agar bisa memahami keadaan siswa

sehingga bisa menjalin hubungan yang baik dengan siswa. Selain melatih diri

untuk memahami psikologi anak didik, calon guru juga harus belajar untuk

menggunakan tipe dan metode mengajar yang inovatif dan tepat dengan

kebutuhan anak didik sehingga materi pelajaran pun bisa diterima dengan baik

oleh anak didiknya nantinya.

4. Bagi Siswa

Siswa-siswa harus terbiasa dengan cara belajar siswa aktif dimana

kegiatan belajar mengajar tidak lagi berpusat pada guru melainkan pada siswa.

Keaktifan siswa di dalam kelas sebenarnya sangat besar manfaatnya bagi siswa

yang bersangkutan. Menjadi siswa yang aktif bisa melatih siswa untuk tidak

bergantung pada guru (berpikir mandiri). Dengan demikian, dapat

memudahkan siswa saat melaksanakan belajar mandiri di luar jam sekolah.

Selain itu, hendaknya siswa juga bersedia menyampaikan kritik dan saran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

membangun kepada guru mereka terkait dengan penyelengaraan kegiatan

belajar mengajar yang dirasa ada yang kurang tepat maupun sudah baik dan

patut dipertahankan. Hal seperti ini dirasa sangat penting karena dalam

kegiatan belajar mengajar yang kurang tepat tentu perlu dilakukan perubahan

guna perkembangan positif bagi siswa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga. Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta. Gottschalk, Louis. (1975). Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Noto Susanto). Jakarta:UI Press. Habib Mustopo, M. (2004). Sejarah untuk Kelas 1 SMA. Jakarta:Yudhistira. Isjoni & Mohd. Arif Ismail, Hj. (2008). Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Johnson,Lou Anne. (2008). Pengajaran yang Kreatif dan Menarik : Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran. PT Macanan Jaya Cemerlang. Masidjo, Ign.. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Kanisius : Yogyakarta. Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo. Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning : Mempratikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia. Masnur Muslich. (2007). KTSP : Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Nana Sudjana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Poerwadarminta, W.J.S. (1987). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Popi Sopiatin. (2010). Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor : Dhalia Indonesia.

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Sartono Kartodirjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta : PT Gramedia. Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Yuma Pustaka. Suhartono W. Pranoto. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu : Yogyakarta. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka : Sidoardjo. Tukiran Taniredja, H. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Widja, I Gede. (1989). Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta : Depdikbud. Wina Sanjaya, H. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Winkel, W.S. (1983). Pengantar Psikologi Pendidikan, Jakarta :Gramedia. Winkel, W.S. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. Wiriaatmadja, Rohchiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran

Silabus Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kelas / Program : XI / IPS Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2012/2013

Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional.

Kompetensi Materi Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Waktu Sumber Dasar Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Belajar/Alat/Bahan Menganalisis  Kehidupan Dengan melakukan 1. Kognitif :  Tes 9 x 45 Sumber Belajar : perkembangan kerajaan di kajian pustaka, internet, a. Produk tertulis Pilihan 1. Kerajaan tertua di menit - Mustopo, Habib . kehidupan Indonesia diskusi kelompok,  Mendeskripsikan ganda Indonesia adalah (2005). Sejarah negara-negara presentasi dan tanya kemunculan dan . . . Kelas XI IPS. kerajaan Jakarta: Yudistira  Kehidupan jawab diharapkan siswa perkembangan a. Tarumanegara Hindu-Buddha - Badrika, I Wayan. masyarakat dapat : Kerajaan-Kerajaan b. Kediri di Indonesia (2006). Sejarah Indonesia Hindu dan Buddha c. Kutai untuk Kelas XI pada masa di Indonesia.  Mengidntifikasikan d. Majapahit IPS. Jakarta : Kerajaan ciri-ciri kehidupan e. Mataram Erlangga. Hindu dan b. Proses masyarakat - Poeponegoro, Buddha  Mengidentifikasikan Indonesia pada awal Benar-Salah 1. Yupa merupakan Marwati Djoened, ciri-ciri kehidupan munculnya kerajaan masyarakat tugu batu yang dkk. (1984).  Perbandingan Hindu-Buddha Indonesia pada saat digunakan untuk Sejarah Nasional kehidupan muncul dan mengikat korban Indonesia II. Indonesia berkembangnya persembahan Jakarta : PN Balai pada masa  Menjelaskan kerajaan Hindu- Kerajaan Hindu- bagi dewa. Pustaka. Hindu dan - Santosa, Hery. Buddha di Indonesia Buddha; Buddha (2000). Reader Jelaskan apa yang Uraian Sejarah  Menjelaskan Anda ketahui 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran

kehidupan  Membandingkan mengenai Kerajaan Kebudayaan masyarakat kehidupan Kutai? (Skor 10) Indonesia. Tidak Indonesia pada masa masyarakat diterbitkan. perkembangan Indonesia pada masa ‐ Internet : kerajaan Hindu- Kerajaan Hindu dan http://id.wikipedia. Observasi org/wiki/Kerajaan Buddha di Indonesia Buddha di Indonesia  Non tes : 1. Deskripsikanlah dalam bidang politik, gambar-gambar _Kutai - http://id.wikipedia. ekonomi, sosial, dan kegiatan manusia  Membandingkan budaya. org/wiki/Kerajaan kehidupan Indonesia pada _Tarumanegara masyarakat masa - http://id.wikipedia. Indonesia pada masa 2. Afektif : perkembangan org/wiki/Kerajaan Kerajaan Hindu dan a. Karakter Kerajaan Hindu- _Kalingga Buddha.  Menghayati makna Buddha di atas? - http://id.wikipedia. dari nilai religius, org/wiki/Kerajaan toleransi, kreatif, 2. Nilai-nilai apa _Melayu tanggung jawab saja yang bisa - http://id.wikipedia. dan cinta tanah air anda peroleh org/wiki/Kerajaan _Sriwijaya yang dapat diambil materi Kerajaan - http://id.wikipedia. dari kehidupan Hindu-Buddha org/wiki/Kerajaan masyarakat ini dan diteladani _Medang Indonesia saat dalam kehidupan kemunculan dan sehari-hari ? Alat : LCD, papan perkembangan Kerajaan Hindu dan tulis, gambar dan Buddha. peta

b. Keterampilan Bahan: Power Point, Sosial spidol/kapur dan  Melestarikan peninggalan- kertas peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran

Kerajaan Hindu dan Buddha.

Mengetahui, Yogyakarta, Agustus 2012 Guru Pamong Pratikan,

Henricus Tri Wahyudi Yosefin Fitri Wijayati

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Kelas / Semester : XI / I Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 9 x 45 Menit

I. Standar Kompetensi Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional.

II. Kompetensi Dasar Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia.

III. Indikator 1. Kognitif : a. Produk  Mendeskripsikan kemunculan dan perkembangaan kerajaan-kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia; b. Proses  Mengidentifikasikan ciri-ciri kehidupan masyarakat Indonesia saat muncul dan berkembangannya Kerajaan Hindu-Buddha; dan  Membandingkan kehidupan Indonesia pada masa Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 2. Afektif : a. Karakter  Menghayati makna dari nilai religius, toleransi, kreatif, tanggung jawab dan cinta tanah air yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Indonesia saat kemunculan dan perkembangan Kerajaan Hindu dan Buddha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

b. Keterampilan Sosial  Melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa Kerajaan Hindu dan Buddha.

IV. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif : a. Produk  Siswa dapat mendeskripsikan kemunculan dan perkembangan Kerajaan- Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. b. Proses  Siswa dapat mengidentifikasikan kehidupan masyarakat Indonesia pada saat muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha; dan  Siswa dapat membandingkan kehidupan Indonesia pada masa Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

2. Afektif : a. Karakter  Siswa mampu menghayati makna dari nilai religius, toleransi, kreatif, tanggung jawab dan cinta tanah air yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Indonesia saat kemunculan dan perkembangan Kerajaan Hindu dan Buddha. b. Keterampilan Sosial  Siswa mampu melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berasal dari masa Kerajaan Hindu dan Buddha.

V. Materi Pembelajaran Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia : Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerjaan Holing/Kalingga, Kerajaan Melayu, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Medang Kamulan, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Majapahit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

VI. Model dan Metode Pembelajaran  Model : Cooperative learning tipe picture and picture.  Metode : Ceramah, diskusi, presentasi, dan tanya jawab.

VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a) Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan

kesiapan belajar siswa. b) Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 10 Menit belajar dengan memperlihatkan peta lokasi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

c) Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 30 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. Setiap kelompok mendapat teka-teki silang yang berbeda  Teka-teki 1 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Kutai, Tarumanegara, dan Holing.  Teka-teki 2 berisi pertanyaan seputar Kerajaan

Melayu dan Sriwijaya.  Teka-teki 3 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Mataram Kuno, Medang Kamulan, dan Kediri.  Teka-teki 4 berisi pertanyaan seputar Kerajaan Singasari dan Bali. Teka-teki 5 berisi pertanyaan seputar Kerajaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

Pajajaran dan Majapahit. . Elaborasi a. Setiap kelompok anak akan berdiskusi untuk mengisi teka-teki silang tersebut b. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan kerajaan apa yang menjadi pokok teka-teki silangnya. . Konfirmasi a. Guru memberi penjelasan kepada siswa seputar jawaban teka-teki tersebut. b. Siswa diberi waktu untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. 3. Penutup  Guru memberikan tugas lanjutan mengidentifikasikan peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang 5Menit masih ada sampai sekarang.

Pertemuan Kedua A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan

menanyakan kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 20 Menit belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar bukti keberadaan Kerajaan Hindu-Buddha

c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Setelah itu guru membagikan kuesioner untuk melihat kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran. 2. Kegiatan Inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

. Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 60 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. b. Setiap kelompok mendapat gambar yang berbeda dan diminta untuk mendeskribsikan. . Elaborasi a. Setiap kelompok siswa akan bekerja sama untuk mendeskibsikan isi dari gambar tersebut. b. Setelah selesai mendeskripsikan gambar tersebut, perwakilan tiap-tiap siswa maju ke depan untuk berdiskusi mengenai urutan gambar. c. Setelah tahu urutan gambar yang tepat, tiap-tiap perwakilan siswa mulai menempelkan gambar masing-masing dan tak lupa mempresentasikannya. d. Setiap perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil dari pendeskripsian gambar tersebut. e. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang dipresentasikan dengan bantuan guru. f. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting terkait dengan bahan yang dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Siswa diberi waktu untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.

3. Penutup  Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

telah dibahas 10 menit  Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan.  Guru memberikan tugas lanjutan, yaitu TTS

Pertemuan Ketiga A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan

kesiapan belajar siswa. b. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan 5 Menit pembelajaran hari ini, yakni mengerjakan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai

materi muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia 2. Kegiatan Inti  Guru membagikan soal tes kepada siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal tersebut dalam 35 Menit waktu yang telah ditentukan 3. Penutup  Guru mengecek kelengkapan hasil kerja siswa. 5 Menit

Pertemuan Keempat A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan

kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar peninggalan dari masa Kerajaan Hindu-Buddha. c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin

dicapai dari proses belajar tentang perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa muncul dan berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha.

2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap 75 Menit kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. b. Setiap kelompok mendapat gambar yang berbeda dan diminta untuk menyusun potongan-potongan gambar menjadi gambar yang utuh.. . Elaborasi a. Setiap kelompok siswa akan bekerja sama untuk menyusun gambar tersebut. Setelah selesai mereka diminta mengurutkan gambar yang terpasang di papan tulis menjadi urutan yang logis. b. Setelah selesai mengurutkan, siswa diminta mendeskripsikan gambar tersebut. c. Setiap perwakilan kelompok diminta maju dan mempresentasikan hasil dari urutan dan pendeskripsian gambar tersebut. d. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang dipresentasikan dengan bantuan guru. e. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting terkait dengan bahan yang dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

penting terkait dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. 3. Penutup  Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang telah dibahas 10 menit  Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan.  Guru memberikan tugas lanjutan seputar kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu- Buddha ada di Indonesia.

Pertemuan Kelima A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu 1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan

kesiapan belajar siswa. b. Motivasi : Guru mendorong minat siswa untuk 5 Menit belajar dengan memperlihatkan gambar-gambar peninggalan dari masa Kerajaan Hindu-Buddha.

c. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar tentang perbandingan kehiduupan masyarakat Indonesia pada masa Hindu- Buddha di Indonesia. 2. Kegiatan Inti . Eksplorasi a. Siswa diminta untuk berkelompok dengan teman 35 Menit semejanya (satu kelompok berisi 2 orang). b. Siswa diminta untuk membandingkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu- Buddha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

. Elaborasi a. Setiap kelompok anak akan berdiskusi untuk mencari perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Hindu-Buddha. b. Setelah selesai mengerjakan soal tersebut, setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas. c. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari hasil diskusi tersebut. d. Siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan dengan bantuan guru. e. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-hal yang penting dari materi yang telah dipresentasikan. . Konfirmasi a. Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang benar. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hal-hal penting terkeit dengan penjelasannya.

3. Penutup  Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang telah dibahas 5 menit  Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang telah didiskusikan.

Pertemuan Keenam A. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Alokasi waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

1. Pendahuluan a. Apersepsi: Guru memberi salam kepada seluruh siswa, mengecek daftar hadir dan menanyakan kesiapan belajar

siswa. b. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan yang ingin 20 Menit dicapai dari pembelajaran hari ini yakni, tes tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan

Hindu-Buddha di Indonesia. c. Guru membagikan kuesioner kepada siswa untuk melihat kepuasan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

2. Kegiatan Inti  Guru mengulang seluruh materi secara singkat untuk membangun ingatan siswa akan materi yang dipelajari 60 Menit sebelum siswa tes.  Guru membagikan soal tes kepada siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal tersebut dalam waktu yang telah ditentukan 3. Penutup  Guru dan siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah 10 menit dibahas dan merefleksikan nilai-nilai yang bisa diambil untuk diteladani.

VIII Sumber/Alat/Bahan a. Sumber buku  Mustopo, Habib.(2005 ).Sejarah Kelas XI IPS. Jakarta : Yudistira  Badrika, I Wayan.(2006).Sejarah untuk Kelas XI IPS.Jakarta : Erlangga.  Poeponegoro, Marwati Djoened, dkk. 1984. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta : PN Balai Pustaka.  Internet : http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tarumanegara http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang_Kamulan b. Alat : LCD, papan tulis, gambar dan peta c. Bahan: Power Point, spidol/kapur dan kertas

IX Penilaian a. Penilaian Kognitif (terlampir) b. Penilaian Afektif (terlampir)

Yogyakarta, Agustus 2012 Mengetahui, Guru Pamong Pratikan,

Henricus Tri Wahyudi Yosefin Fitri Wijayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

Kerajaan Kutai Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai yang terletak di Pulau dan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu di daerah Kutai. Salah satu sumber yang menyatakan tentang keberadaan Kerajaan Kutai adalah 7 Yupa. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Ada tiga raja yang sering kali disebut ketika membahas Kerajaan Kutai, yakni Raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Raja Kundungga dulunya adalah seorang primus inter pares dan ketika pengaruh ajaran Hindu masuk ke Indonesia, ia pun mendirikan kerajaan dan menjadi raja pertama bagi Kerajaan Kutai. Nama Kudungga diduga sebagai nama asli orang Indonesia karena dalam namanya tidak terlihat adanya pengaruh dari India. Pengganti Raja Kundungga adalah Asmawarman. Asmawarman adalah seorang raja yang kuat dan cakap. Pada masa pemerintahannya, ia melakukan upacara Asmawedha. Upacara ini dilakukan sebelum raja ingin memperluas wilayah kekuasannya. Dalam upacara ini dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Pengganti raja Asmawarman adalah Mulawarman. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami perkembangan. Masyarakat Kerajaan Kutai sudah menerima pengaruh dari India. Mereka membangun pola Kerajaan yang sama dengan di India. Masyarakat Kutai memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Hal ini dikarenakan letak kerajaan ini berada pada jalur yang strategis.

Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Lebih tepatnya lagi terletak di daerah Bogor. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ada banyak seperti berita asing berasal dari China, prasasti, dan naskah Wangsakerta. Berita dari China ini antara lain, berita Fa Hien, tahun 414M dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti ("Jawadwipa") hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan "beragama kotor" (maksudnya animisme). Ye Po Ti selama ini sering dianggap sebutan Fa Hien untuk Jawadwipa, tetapi ada pendapat lain yang mengajukan bahwa Ye-Po-Ti adalah Way Seputih di Lampung, di daerah aliran way seputih (sungai seputih) ini ditemukan bukti-bukti peninggalan kerajaan kuno berupa punden berundak dan lain-lain yang sekarang terletak di taman purbakala Pugung Raharjo, meskipun saat ini Pugung Raharjo terletak puluhan kilometer dari pantai tetapi tidak jauh dari situs tersebut ditemukan batu-batu karang yg menunjukan daerah tersebut dulu adalah daerah pantai persis penuturan Fa hien. Selain itu juga ada berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To-lo-mo ("Taruma") yang terletak di sebelah selatan. Kemudian ada berita dari Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusan dari To-lo-mo. Selain berita asing, sumber berita dari Kerajaan Tarumanegara adalah prasasti. Ada banyak prasasti yang ditemukan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

sumber sejarah kerajaan ini, yaitu Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor), Prasasti Kebon Kopi (Bogor), Prasasti Jambu(Bogor), Prasasti Muara Cianten (Bogor), Prasasti Tugu (Jakarta Utara), Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang), Prasasti Munjul (Banten). Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Dalam prasasti Tugu tertulis perintah dari Purnawarman untuk menggali sungai yang bermanfaat untuk memperlancar irigasi. Masyarakatnya juga sudah mengenal ajaran agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari perhatian yang cukup besar bagi kaum Brahmana oleh Purnawarman. Masyarakat di Tarumanegara bergerak di sektor pertanian, perdagangan, perikanan, peternakan, perburuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang mereka dagangkan, seperti perdagangan kulit penyu yang menandakan bahwa mereka bergerak di sektor perikanan, perdagangan cula badak dan gading gajah.

Kerajaan Ho-Ling/Kalingga Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah tentang keberadaan kerajaan ini berasal dari China yakni dari pendeta I-tsing yang menyebutkan bahwa seorang temannya yang bernama Hui-Ning dengan pembantunya bernama Yunki pergi ke Ho-Ling tahun 664/665 M untuk mempelajari agama Buddha. Ia juga menerjemahkan kitab suci agama Buddha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina dengan dibantu oleh pendeta dari Ho-Ling. Kerajaan Ho-Ling ini diperintah oleh seorang ratu, yakni Putri Maharani Sima Parwati. Ia menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Ratu Sima adalah buyut dari Sanjaya yang kelak menjadi raja. Ia menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Masyarakat di Kerajaan Ho-Ling atau Kalingga ini hidup sebagai pedagang.

Kerajaan Melayu Kerajaan Melayu adalah salah kerajaan yang ada di Pulau Sumatera. Kerajaan ini diperkirakan terletak di Provinsi Jambi. Tidak diketahui secara jelas agama yang dianut oleh kerajaan ini karena tidak ada sumber yang jelas mengenai hal ini. Berita tentang kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua buah buku karya Pendeta I Tsing. Selain itu, sumber keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco. Di sana terdapat prasasti bertarikh 1208 Saka (1286) yang menyebutkan bahwa arca itu merupakan hadiah raja Kertanagara (Singasari) kepada raja Melayu.

Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang cukup kuat di Pulau Sumatera. Kerajaan ini mendapat julukan sebagai kerajaan maritim dikarenakan armada lautnya kuat sehingga perdagangan kerajaan ini pun berkembang pesat. Armada laut yang kuat ini dapat menjaga jalur perdagangan yang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya ini. Diperkirakan kerajaan ini berada di Provinsi Sumatera Selatan. Letak kerajaan ini sangatlah strategis dan dekat dengan selat Malaka. Wilayah kekuasaan kerajaan ini mencakup Selat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127

Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka, Jambi, dan Tarumanegara. Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan ini ada dua, yaitu sumber berita asing dan sumber dalam negeri. Sumber berita asing ada 3, yakni : 1. Berita Arab Banyak pedagang Arab yang datang ke Kerajaan Sriwijaya untuk melakukan kegiatan perdagangan. Bahkan di di pusat Kerajaan Sriwijaya di temukan perkampungan- perkampungan orang Arab. Orang Arab menjuluki Kerajaan Sriwijaya sebagai Zabaq, Sabay, atau Sribusa. 2. Berita India Dari berita India dapat diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan kerajaan yang ada di India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola. 3. Berita Cina Dari berita Cina, dapat diketahui bahwa pedagang-pedagang Kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang-pedagang Cina yang sering singgah di kerajaan ini.

Berita dalam negeri mengenai Kerajaan Sriwijaya antara lain : 1. Prasasti Kedukan Bukit, prasasti ini berangka tahun 684 M. Prasasti ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. 2. Prasasti Telaga Batu, prasasti ini menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat pada perintah Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan. 3. Prasasti Talang Tuwo, prasasti ini berangka tahun 684 M. Prasasti ini berisi tentang pembuatan Taman Srikesetra. 4. Prasasti Kota Kapur, prasasti ini berangka tahun 686 M. Prasasti ini berisi tentang penaklukan Kerajaan Sriwijaya terhadap tanah Jawa. 5. Prasasti Karang Brahi, prasasti ini berangka tahun 686 M. Prasasti ini ditemukan di pedalaman Jambi. 6. Prasasti Ligor, prasasti ini berangka tahun 775 M. Prasasti ini berisi tentang pembangunan ibu kota Ligor guna mempermudah pengawasan terhadap jalur perdagangan yang sudah dikuasai kerajaan ini. 7. Prasasti Nalanda, prasasti ini berangka tahun 860 M. Prasasti ini berisi mengenai Balaputra Dewa yang terusir dari Tanah Jawa karena kalh melawan Dinasti Sanjaya.

Ada dua raja yang cukup terkenal dalam Kerajaan Sriwijaya ini, yakni Raja Dapunta Hyang dan Balaputra Dewa. Raja Dapunta Hyang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Jambi, yaitu di wilayah Minangatamwan (Melayu). Sedangkan Balaputra Dewa adalah raja yang memimpin Kerajaan Sriwijaya hingga mencapai masa kejayaan. Sebelum menjadi raja di kerajaan ini, Balaputra Dewa sempat berperang dengan Dinasti Sanjaya yang menguasai Kerajaan Mataram, namun mengalami kekalahan.

Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah. Di Kerajaan Mataram ada dua dinasti yang memerintah, yaitu : 1. Dinasti Sanjaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

Sumber sejarah berdirinya Dinasti Sanjaya ada 3, yakni prasasti Canggal (732 M) yang berisi mengenai pendirian Lingga sebagai lambang dari Dewa Siwa; prasasti Bitung atau Mantyasih (907 M) yang memuat nama-nama raja dari Kerajaan Sriwijaya sebelum Raja Balitung; dan Kitab Carita Parahyangan yang berisi tentang hal ikwal raja-raja Sriwijaya. Adapun raja-raja yang memerintah Kerajaan Mataram pada masa Dinasti Sanjaya antara lain : a. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya Menurut prasasti Canggal, Sanjaya merupakan pendiri Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Ia adalah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Raja Sanjaya ini menganut agama Hindu Siwa. b. Sri Maharaja Rakai Pikatan Rakai Pikatan adalah raja kelima dari Kerajaan Mataram. Ia memiliki cita-cita untuk menguasai seluruh Jawa Tengah. Namun, cita-citanya ini terhambat karena adanya Kerajaan Syailendra yang diperintah oleh Balaputra Dewa. Rakai Pikatan pun memilih jalan untuk meminang Pramodharwadhani yang merupakan kakak dari Balaputra Dewa. Perang saudara pun muncul ketika Pramodharwadhani meminta Balaputra dewa menyerahkan kekuasaanya kembali ke tangannya. Pada waktu itu, anak dari Pikatan, yakni Kayuwangi membantu ayahnya untuk berperang dengan Balaputra Dewa, Balaputra Dewa yang kalah pun lari ke Kerajaan Sriwijaya. Kayuwangi pun diberi hadiah oleh ayahnya, yakni Candi Prambanan. c. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi / Dyah Lokapala Ketika memerintah Kerajaan Mataram, ia dibantu oleh Dewan Penasehat merangkap staf pelaksana yang terdiri atas 5 orang patih dan diketuai mahapatih.

Wilayah Kerajaan Mataram sangat sulit berkembang karena letaknya tertutup dari dari dunia luar. Pada masa Rakai Kayuwangi, sektor pertanian cukup diperhatikan untuk menunjang kehidupan. Lalu pada masa raja Balitung, sektor perdagangan mulai berkembang dengan membangun beberapa pusat perdagangan. Masayarakat dari Dinasti Sanjaya ini menganut agama Hindu.

2. Dinasti Syailendra Sumber sejarah dari Dinasti Syailendra Prasasti Kalasan (778 M) berisi mengenai seorang Raja Dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta; prasasti Kelurak (782 M) tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya; prasasti Ratu Boko (856 M) yang menceritakan mengenai kekalahan Balaputera Dewa melawan kakaknya; Prasasti Nalanda (860 M) berisi tentang asal usul Balaputera Dewa. Ada sumber yang mengatakan bahwa pada masa Rakai Panangkaran, kekuasaan Kerajaan Mataram direbut oleh Dinasti Syailendra. Dinasti Syailendra menganut agama Buddha. Raja yang memimpin Dinasti Syailendra ada dua yakni : a. Raja Indera Raja Indera ini menikahkan anaknya yang bernama Samarotungga dengan puteri dari Kerajaan Sriwijaya guna mewujudkan cita-citanya menguasai daerah sekitar Selat Malaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129

b. Raja Samarotungga Pada masa ia memerintah, ia membangun Candi Borobudur. Namun, belum selesai candi ini dibangun, ia telah meninggal dunia. Pembangunan candi ini diteruskan oleh anaknya yang berasal dari selir, yaitu Balaputera Dewa.

Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan ini terletak provinsi Jawa Timur. Tepatnya di muara Sungai Brantas, dengan ibu kotanya adalah Watan Mas. Kerajaan ini diperkirakan didirikan oleh Mpu Sendok. Kerajaan ini merupakan bekas Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah. Sumber Berita : a. Berita Asing Berita asing mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari Cina dan India. Berita dari India menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola untuk membendung kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Medang Kamulan. Sedangkan isi dari berita Cina berasal Dinasti Sung. Berita Dinasti Sung ini berisi bahwa antara kerajaan yang ada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terlibat peperangan. b. Berita Dalam Negeri Prasasti yang bisa dijadikan sebagai sumber berita antara lain : ‐ Prasasti dari Mpu Sendok, dari Desa Tangeran (daerah Jombang) tahun 933 M menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kubin. ‐ Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk) tahun 939 M yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan candi yang bernama Jayamarta dan Jayastambho (tugu kemenangan) Desa Anyok Lodang. ‐ Prasasti Mpu Sendok dari daerah Bangil menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan sebiah candi sebagai tempat pendharmaan ayahnya dari permaisurinya yang bernama Rakryan Bawang. ‐ Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan dari Mpu Sindok.

Adapun raja dari kerajaan ini adalah : ‐ Raja Mpu Sindok Gelar yang dimiliki Mpu Sidok saat memerintah Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok Sri Isyanatunggadewa. Dari nama Mpu Sindok itulah diambil nama wangsa Isyana. Mpu Sindok adalah raja yang memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. ‐ Dharmawangsa Pada masa Raja Dharmawangsa memerintah, ia melakukan penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dikarenakan Kerajaan Sriwijaya dianggapnya sebagai ancaman bagi kerajaannya. Namun, beberapa tahun kemudian Kerajaan Sriwijaya membalas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130

serangan tersebut. Dalam penyerangan tersebut, Raja Dharmawangsa tewas. Namun, Airlangga yang merupakan menantunya selamat dan meneruskan tahta kerajaannya. ‐ Airlangga Dalam prasasti Calcuta disebutkan bahwa raja Airlangga masih termasuk keturunan Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya yang menikah dengan Raja Udayana. Tewasnya Raja Dharmawangsa ini terjadi ketika Airlangga melangsungkan pesta pernikahannya. Ketika itu, ia masih berusia 16 tahun. Ketika terjadi peperangan itu, Airlangga berhasil melarikan diri bersama dengan pengikutnya yang seti, yaitu Narottama. Pada tahun 1019 M, ia diminta oleh rakyatnya untuk naik tahta. Ia pun naik tahta dengan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wirakramatunggadewa. Pada masa Airlangga memimpin, ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pada tahun 1042 M, Raja Airlangga menyerahkan tahtanya kepada putrinya yang terlahir dari permaisurinya, namun putrinya lebih memilih untuk menjadi pertapa dengan gelar ratu Giri Putri. Kemudian tahta pun diserahkan kepada puteranya yang lahir dari selirnya. Hal ini membuat Kerajaan Medang Kamulan terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.

Kehidupan ekonomi di Kerajaan Medang Kamulan ini didasarkan pada sektor perdagangan. Hal ini dikarenakan pusat kerajaan ini terletak di tepi Sungai Brantas. Bahkan pada masa raja Dharmawangsa, aktivitas perdagangan bukan saja di Jawa Timur, tetapi berkembang sampai ke luar wilayah Jawa Timur. Kerajaan Medang Kamulan ini menjadi pusat aktivitas pelayaran perdagangan di Indonesia Timur. Namun, ketika adanya serangan dari kerajaan musuh, perekonomian kerajaan ini sempat hancur. Pada masa pemeritahan Airlangga, ia berhasil membangun kembali perekonomian kerajaannya. Masyarakatnya dibagi berdasarkan kasta. Selain itu, masyarakatnya dibagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan kekayaan materinya.

Kerajaan Kediri Kerajaan Kediri merupakan pecahan dari Kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan ini berpusat di Daha. Kerajaan ini diperintah oleh Jayawarsa. Sedangkan Kerajaan Jenggala berpusat di Kahuripan yang diperintah oleh Jayanegara. Namun, Kerajaan Jenggala kalah berkembang dibanding dengan Kerajaan Kediri. Sumber berita Kerajaan Kediri ada dua, yakni berita asing dan dalam negeri (prasasti). Berita asing diperoleh dari Cina yang menyatakan bahwa para pedagang Cina menjalin hubungan dengan Kerajaan Kediri. Berita dalam negeri mengenai Kerajaan Kediri ini berasal dari beberapa prasasti, yaitu: ‐ Kerajaan Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa Raja Jayawarsa. ‐ Prasasti yang ditemukan Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagaman, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M). ‐ Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131

‐ Prasasti Jaring (1181 M) dari raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama- nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada. ‐ Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di Kantang-Kantang.

Adapun raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri adalah : ‐ Raja Jayawarsa Pada masa pemerintahannya, rakyat mendapatkan perhatian yang yang cukup besar bahkan raja menghadiahkan tanah kepada rakyat-rakyatnya yang telah berjasa kepadanya. ‐ Raja Bameswara Pada masa pemerintahannya, Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan di daerah Tulungagung dan Kertosono. Prasasti-prasasti itu lebih banyak memuat masalah-masalah keagamaan. ‐ Raja Jayabaya Raja Jayabaya merupakan raja terkemuka dari Kerajaan Kediri, karena di bawah pemerintahannya mencapai masa kejayaannya. Jayabaya adalah raja yang menghasilkan ramalan Jayabaya. ‐ Raja Gandra Masa pemerintahannya ini dapat diketahui dari Prasasti Jaring. Pada masa pemerintahannya, Raja Gandra menggunakan nama-nama binatang untuk menyebutkan pangkat, seperti gajah, kebo, dan tikus. ‐ Raja Kameswara Pada masa pemerintahan Raja Kameswara (1181 M), seni sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di antaranya Empu Dharmaja mengarang Smaradhana. ‐ Raja Kertajaya Raja Kertajaya (1190-1222 M), merupakan raja terakhir dari Kerajaan Kediri. Pada masa Raja Kertajaya memerintah, kestabilan kerajaan menurun dikarenakan adanya pengurangan hak-hak bagi kaum Brahmana. Kaum Brahmana pun banyak yang melarikan diri ke Tumampel dan meminta bantuan kepada Ken Arok sebagai penguasa di sana. Raja Kertajaya pun mempersiapkan pasukan untuk menyerang Tumampel tetapi berhasil dikalahkan oleh Kerajaan Tumampel. Mulai dari saat itu Kerajaan Kediri menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Tumampel.

Pada masa Raja Jayabaya memerintah, ia memberikan perlindungan kepada para sastrawan sehingga mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka. Rakyat juga diberikan perlindungan yang baik. Berdasarkan kronik-kronik Kerajaan Cina, di Kerajaan Kediri : ‐ Rakyat Kediri pada umumnya telah memiliki tempat tinggal yang baik, ‐ Hukuman yang dilaksanakan ada 2 macam, yaitu hukuman denda dan hukuman mati (khusus bagi pencuri dan perampok), ‐ Kalau sakit, rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup memuja para dewa, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132

‐ Pakaian cukup rapi,

Berdasarkan kronik dari Cina, kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Kediri : ‐ Menghasilkan beras; ‐ Barang-barang dagangan lain yang laku di pasaran pada masa itu adalah emas, perak, daging, kayu cendan, pinang, dan lain sebagainya; ‐ Pajak rakyat terdiri dari hasil bumi seperti beras, kayu, dan palawija.

Hasil-hasil sastra pada masa Kerajaan Kediri : ‐ Krisnayana, diperkirakan berasal dari zaman pemerintahan Raja Jayawarsa ‐ Bharatayuda, dikarang oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157, pada masa pemerintahan Jayabaya. ‐ Arjuna Wiwaha, diakrang oleh Empu Kanwa. ‐ Hariwangsa, dikArang oleh Empu Panuluh pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. ‐ Bhimakavya, pengarangnya tidak diketahui. ‐ Smaradhana, dikarang oelh Empu Dharmaja pada masa pemerintahan Raja Kameswara. ‐ Wrttassancaya dan Lubdhaka, dikarang oleh Empu Tanakung.

Kerajaan Singasari Kerajaan Tumampel adalah cikal bakal dari Kerajaan Singasari. Setelah Kerajaan Tumampel berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, kerajaan ini pun berkembang menjadi besar. Letak kerajaan ini adalah di Malang. Sumber sejarah Sumber sejarah mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari : ‐ Kitab Pararaton,menceritakan tentang raja-raja Singasari. ‐ Kitab Negarkertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan raja-raja Singasari. ‐ Berita asing (Berita Cina) yang menyatakan bahwa Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukannya untuk menyerang kerajaan ini. ‐ Peninggalan-peninggalan purbakala, seperti Candi Kidal, Jago, Singasari.

Adapun raja yang memerintah di kerajaan ini adalah : ‐ Ken Arok Ken Arok adalah raja pertama di Kerajaan Singasari. Ken arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi dan dinastinya adalah Dinasti Giridrawangsa. Ken Arok meninggal akibat dibunuh oleh Anusapati yang merupakan anak dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. ‐ Anusapati Anusapati adalah penerus dari Ken Arok. Namun, Anusapati bukanlah raja yang cakap karena ia senang sekali menyabung ayam. Anusapati meninggal dibunuh oleh Tohjaya yang merupakan anak dari Ken Arok dengan Ken Umang. ‐ Tohjaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133

Tohjaya adalah raja ketiga dari Kerajaan Singasari. Tohjaya hanya memerintah beberapa bulan saja. Hal dikarenakan Ranggawuni yang merupakan anak dari Anusapati menuntut Tohjaya agar kekuasaannya diberikan kepadanya. Akhirnya Ranggawuni berhasil merebut kekuasaan dari Tohjaya dengan dibantu oleh Mahesa Cempaka dan Lembu Ampal. ‐ Wisnuwadhana Ranggawuni kemudian naik tahta dan bergelar Wisnuwardhana. Pada saat memerintah, ia dibantu oleh Mahesa Cempaka dengan gelar Narasinghamurti. ‐ Kertanegara Kertanegara adalah anak dari Ranggawuni. Ia merupakan raja yang terkenal dan terakhir dari Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara mempunyai cita-cita untuk mempersatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaannya. Untuk mewujudkan cita- citanya ia melakukan : ‐ Ekspedisi pamalayu (1275-1286 M) untuk menguasai Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka. ‐ Menguasai Bali. ‐ Menguasai Jawa Barat. ‐ Menguasai Pahang (Malaya) dan Tanjung Pura (Kalimantan).

Pada masa Ken Arok, rakyat mendapat perhatian yang cukup besar. Bahkan para Brahmana dari Kerajaan Kediri datang ke Tumampel untuk meminta pertolongan. Pada masa Anusapati hidup rakyat kurang mendapat perhatian, baru setelah kepemimpinan Ranggawuni rakyat kembali mendapat perhatian.

Kerjaan Bali Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari Jawa Timur. Namun, kerajaan ini memiliki hubungan dekat dengan Pulau jawa karena letaknya berdekatan. Adapun sumber sejarah kerajaan ini : ‐ Prasasti Sanur (917 M) Prasasti ini berisi mengenai adanya kekuasaan raja-raja dari Dinasti Warmadewa. ‐ Prasasti Calcuta (1042 M) Prasasti ini berisi tentang asal-usul Raja Airlangga.

Adapun raja dari kerajaan ini antara lain : ‐ Dharma Udayana Warmadewa Raja Udayana memiliki permaisuri bernama Mahendradata yang masih keturunan dari Mpu Sindok. Ia adalah ayah dari Airlangga yang menjadi raja di Kerajaan Medang Kamulan. ‐ Anak Wungsu Pada masa pemerintahannya ia berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Pada masa pemerintahannya, rakyat terbagi dalam kelompok, yaitu :  Pandai besi, emas, dan tembaga.  Tukang kayu, batu, bangunan rumah.  Golongan pedagang dan saudagar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134

Masayarakat Bali terbagi atas 3 kelompok, yaitu Triwangsa yang mana berisi Kasta Brahmana, Waisya serta Ksatria dan Anak Jaba yang berisi orang-orang di luar pemerintahan (sudra), yang terakhir adalah wong Majapahit yang berisi orang-orang Majapahit yang menyingkir ke Bali ketika Majapahit runtuh. Sumber perekonomian kerajaan ini berasal dari hasil pertanian. Jeni-jenis tanaman yang diperdagangkan adalah hano (enau), tals (keladi), nyuh (kelapa), pucang (pinang), kapas, dan sarwa bija (padi- padian). Selain bercocok tanam, mereka juga memelihara binatang, yaitu sampi (sapi), kambing, babi,anjing, ayam, kuda, dan kerbau.

Kerajaan Pajajaran Kerajaan ini terletak di Jawa Barat. Adapun sumber-sumber sejarah dari Kerajaan Pajajaran dapat diketahui melalui sumber-sumber, yaitu Prasasti Rakryan Juru Pengambat (923 M) yang ditemukan di Bogor, Horen, Citasih, Astanagede. Adapun raja yang memerintah kerajaan ini adalah : ‐ Maharaja Jayabhupati : raja ini menyebut dirinya Haji-ri sunda. Sebutan ini bertujuan untuk meyakinkan kedudukannya sebagai raja Kerajaan Pajajaran. ‐ Rahyang Niskala Wstu Kencana : pengganti Jayabhupati. ‐ Rahyang Dewa Niskala : nama lainnya adalah Rahyang Ningrat Kencana ‐ Sri Baduga Maharaja : gugur saat terjadi Peristiwa Bubat ‐ Hyang Wuni Sora : pengganti Sri Baduga ‐ Prabu Ratu Dewata : pada masa pemerintahannya, ia megalami serangan dari Banten.

Kerajaan Majapahit Sumber sejarah dari kerajaan ini adalah : prasasti Butak yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta dan Cerita Kitab (Kidung Harsawijaya dan Panji Wijayakrama yang menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan awal perkembangan Majapahit, Pararaton yang mneceritakan pemerintahan Kerajaan Singasari dan Majapahit, dan Negarakertagama yang menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur). Adapun raja yang memerintah di Kerajaan Majapahit adalah : 1. Raden Wijaya Raden Wijaya adalah raja pertama kerajaan ini. Ia memperistri keempat putri Kertanegara. Pada awal pemerintahaannya terjadi pemberontakan, seperti Sora, Ranggalawe, dan Nambi. 2. Jayanegara Jayanegara adalah putera dari Raden Wijaya yang bernama asli Kala Gamet. Pada masa pemerintahannya juga terjadi pemberontakan, yakni Juru Demung (1313 M), Gajah Biru (1314 M), Nambi (1316 M), dan Kuti (1319 M). Pemberontakan Kuti adalah pemberontakan yang paling besar tetapi berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Sejak itu Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan dan Kediri. 3. Tribhuwanatunggadewi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135

Jayanegara tidak memiliki putera yang dapat menjadi penerus tahta, maka tahta kerajaan diserahkan kepada Gayatri (puteri Kertanegara), tetapi karena ia adalah petapa maka ia menyerahkan tahta kepada Tribhuwanatunggadewi. Saat Tribhuwanatunggadewi memerintah, muncul pemberontakan Sadeng namun berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada dan Adityawarman. Kemudian Gajah Mada diangkat menjadi patih di Majapahit. Saat upacara pelantikan jabatan, Gajah Mada mengucapkan sumpah palapa. 4. Hayam Wuruk Pengganti dari Tribhuwanatunggadewi, adalah puteranya sendiri, yakni Hayam Wuruk. Pada masa pemerintahaannya Gajah Mada tetap menjabat sebagai patih. Pada masa pemerintahaannya pula terjadi Peristiwa Bubat, yakni peperangan yang melibatkan Kerajaan Majapahit dan Pajajaran dan terjadi di Lapangan Bubat. Peristiwa ini terjadi ketika Hayam Wuruk meminang puteri dari Pajajaran dan pinangannya diterima. Maka Sri Baduga yang merupakan raja dari Pajajaran beserta puterinya (Dyah Pitaloka) dan pengikutnya datang ke Majapahit. Ketika beristirahat di Lapangan Bubat timbul perselisihan antara Gajah Mada dengan pemimpin laskar Pajajaran. Gajah Mada ingin menunjukkan kedaulatan Majapahit dengan menjadikan Dyah Pitaloka sebagai selir. Kerajaan Pajajaran tidak menerima keputusan ini dan terjadilah peperangan. Seluruh pasukan Pajajaran beserta Sri Baduga dan Dyah Pitaloka pun tewas. Pada tahun 1364 M, Gajah Mada wafat dan digantikan oleh Gajah Enggon. Namun, keadaan Majapahit semakin mundur sejak wafatnya Gajah Mada. Tak lama kemudian Tribhuwanatunggadewi juga wafat (1379 M) dan disusul oleh Hayam Wuruk tahun 1389 M. 5. Wikrama Wardhana Hayam Wuruk diganti oleh puterinya yang bernama Kusuma Wardhani. Puteri ini menikah dengan Wikrama Wardhana. Wikrama Wardhana memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1389 – 1429 M. Ternyata Hayam Wuruk memiliki putera dari selirnya, yakni Wirabhumi yang menginginkan kekuasaan. Wirabhumi memerintah di ujung timur Pulau Jawa, namun ketika Kusuma Wardhani wafat dan Wikrama Wardhana ingin menjadi biksu, Wirabhumi pun ingin naik tahta. Wirabhumi berniat merebut kekuasaan yang bukan haknya tersebut dan terjadi peperangan yang kemudian dinamakan Perang Paregreg yang mengakibatkan wafatnya Wirabhumi.

Keadaan ekonomi Majapahit banyak ditopang oleh kegiatan perdagangan. Peran yang dipegang Majapahit dalam dunia perdagangan adalah sebagai produsen dan distributor. Banyak peninggalan yang berasal dari Kerajaan Majapahit, antara lain Candi Panataran, Candi Tegalwangi dan Surawana, Candi Sawentar, Candi Sumberjati, Candi Tikus, Kitab Negarakertagama oleh Mpu Prapanca, Kitab Sutasoma dan Arjunawiwaha oleh Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna, Kitab Parthayajna, Pararaton, Kitab Sundayana (tentang Peristiwa Bubat), Kitab Sorandaka (Pemberontakan Sora), Kitab Ranggalawe (pemberontakan Ranggalawe), Panjiwijayakrama ( riwyata Raden Wijaya), Usana Jawa, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136

Perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia sebelum dan sesudah masuknya Kerajaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah : Bidang Sebelum Sesudah Politik Hidup masih berkelompok dan Sudah mengenal kerajaan yang dipimpin dipimpin oleh primus inter oleh raja. pares. Ekonomi Masyarakat Indonesia Masyarakat Indonesia hidup dari bercocok kebanyakan hidup dari bercocok tanam, berburu, dan perdagangan. Namun, tanam, berburu, dan ada juga perdagangannya sudah berkembang semakin dari perdagangan pesat. Sosial Masyarakat Indonesia menganut Masyarakat Indonesia mulai mengenal animisme dan dinamisme agama, yakni Hindu dan Buddha yang dijalankan bersamaan dengan kepercayaan asli (animisme dan dinamisme). Masyarakat Indonesia yang menganut agama Hindu juga mengenal adanya sistem kasta. Budaya Masyarakat Indonesia belum Sudah mengenal tulisan (ada karya sastra mengenal tulisan, sudah mampu seperti Negarakertagama, Kidung menciptakan senjata, belum Sundayana, dan lain-lain), mulai mengenal tempat ibadah hanya membangun tempat ibadah. membuat beberapa tempat/sarana pemujaan.

Perbandingan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Hindu dan Buddha: Bidang Hindu Buddha Politik Pemimpinnya adalah raja Pemimpinnya adalah raja bukan inter pares. bukan inter pares. Raja Raja dianggap keturunan dewa. dianggap keturunan dewa. Ekonomi Hidup dari sektor pertanian dan Hidup dari sektor pertanian dan perdagangan. Perdagangan perdagangan. Perdagangan semakin semakin berkembang karena berkembang karena kebanyakan kerajaan ini kebanyakan kerajaan ini terletak di tepi sungai yang menjadi lalu terletak di tepi sungai yang lintas perdagangan internasional menjadi lalu lintas perdagangan internasional Sosial Ada sistem kasta Tergantung dengan rajanya, biasanya dikelompokan menjadi 2, yakni kelompok bhiksu dan masyarakat umum Budaya Membangun candi bercorak Membangun candi bercorak Buddha : Hindu : mempunyai Lingga tempat pemujaan kepada Sang Buddha dan yoni serta candi perwarwa. Gautama, memakai stupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137

Faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha : 1. Politik ‐ Terdesak oleh kerajaan yang lebih besar dan lebih kuat. ‐ Seringkali terjadi perang saudara yang dilatarbelakangi perebutan kekuasaan. 2. Ekonomi Kemunduran ekonomi dan perdagangan karena diambil oleh pedagang Islam. 3. Sosial dan budaya Masyarakat Indonesia sudah mengenal ajaran agama Islam yang lebih mudah diterima dibanding ajaran agama sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138

Penilaian Afektif Siklus 1

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Total Skor 1 AM 3 3 2 1 2 2 13 72,22 2 AG 3 2 1 1 3 1 11 61,11 3 AD 3 1 1 1 2 1 9 50 4 AR 3 1 2 1 2 1 10 55,56 5 AM 3 2 2 1 3 3 14 77,78 6 AR 3 2 2 1 2 2 12 66,67 7 AM 3 2 1 1 2 1 10 55,56 8 AK 3 2 2 1 3 1 12 66,67 9 BA 3 2 2 2 3 1 13 72,22 10 BP 3 2 1 1 2 1 10 55,56 11 BS 3 2 1 1 2 3 12 66,67 12 CA 3 2 √ 1 3 1 10 55,56 13 DA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 14 DA 3 1 1 1 1 1 8 44,44 15 ES 3 3 1 1 3 1 12 66,67 16 FY 3 2 1 1 3 1 11 61,11 17 IB 3 1 1 1 1 1 8 44,44 18 IG 3 2 1 1 3 1 11 61,11 19 I 3 2 1 1 2 2 11 61,11 20 IA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 21 JA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 22 JG 3 2 3 2 2 2 14 77,78 23 KK 3 2 3 1 3 3 15 83,33 24 LA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 25 NP 3 2 3 3 3 3 17 94,44 26 RA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 27 TA 3 2 1 1 3 3 13 72,22 28 VB 3 1 3 3 3 3 16 88,89 29 YW 3 2 1 1 2 1 10 50 30 YA 3 1 1 1 2 1 9 50 Total 90 56 43 36 70 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139

Penilaian Afektif Siklus 2

No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Total Skor 1 AM 3 3 2 1 3 3 15 83,33 2 AG 3 3 1 1 3 1 12 66,67 3 AD 3 1 1 1 3 1 10 55,56 4 AR 3 1 3 1 3 1 12 66,67 5 AM 3 2 2 1 3 3 14 77,78 6 AR 3 3 2 1 2 2 13 72,22 7 AM 3 2 1 1 3 1 11 61,11 8 AK 3 3 3 1 3 1 14 77,78 9 BA 3 2 3 3 3 1 15 83,33 10 BP 3 3 1 1 3 1 12 66,67 11 BS 3 3 1 1 3 3 14 77,78 12 CA 3 3 2 1 3 1 13 72,22 13 DA 3 3 1 1 3 1 12 66,67 14 DA 3 1 1 1 2 1 9 50 15 ES 3 2 1 1 3 1 11 61,11 16 FY 3 2 1 1 3 1 11 61,11 17 IB 3 1 1 1 3 1 10 55,56 18 IG 3 3 1 1 3 1 12 66,67 19 I 3 3 1 1 3 2 13 72,22 20 IA 3 2 1 1 2 1 10 55,56 21 JA 3 2 1 1 3 1 11 61,11 22 JG 3 3 3 2 3 3 17 94,44 23 KK 3 3 3 1 3 3 16 88,89 24 LA 3 3 1 1 3 1 12 66,67 25 NP 3 3 3 3 3 3 18 100 26 RA 3 2 1 1 3 1 11 61,11 27 TA 3 3 1 1 3 3 14 77,78 28 VB 3 1 3 3 3 3 16 88,89 29 YW 3 2 1 1 3 1 11 61,11 30 YA 3 1 1 1 3 1 10 55,56 Total 90 69 48 37 87 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140

KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN “Peningkatan Prestasi dan Kepuasan Belajar Sejarah Siswa dengan Menggunakan Cooperative Learning Tipe Metode Picture and Picture Kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”

Butir Kuesioner Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Jumlah Positif Negatif

Kepuasan Merupakan sikap positif siswa terhadap pelayanan ‐ Prestasi yang tinggi Belajar proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh  Keinginan belajar 7, 17, 57 19, 46, 23 6 guru karena adanya kesesuaian anatara apa yang  Memperoleh diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang keberhasilan 4,33 11,40 4 diterima. Dalam hal ini kepuasan belajar berkaitan dengan prestasi, KBM, dan nilai keyakinan selama ‐ KBM : proses belajar sejarah berlangsung.  Metode Belajar 1,3,14 26,34,45 6  Media 22, 44 15, 37 4  Materi 9, 43, 48 12,35,54 6  Kebebasan berpendapat dan bertanya 5,6 10,58 4  Keterbukaan guru 18,32 8,27 6  Suasana belajar 31,56 39,47 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141

 Sumber yang dipakai 29, 52 50, 53 4

‐ Nilai Keyakinan  Kebenaran sejarah 38,41 16, 49 4  Menarik 13, 51 21,55 4  Persepsi siswa 24, 36 60, 42 4

‐ Merasakan manfaat 2, 30,59 20,25,28 6 belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah kuesioner dengan teliti 2. Tulislah nomor absen anda 3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan anda ke kolom yang telah tersedia! SS=Sangat Setuju TS=Tidak Setuju S=Setuju STS=Sangat Tidak Setuju RR=Ragu-ragu 4. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coretlah jawaban sebelumnya dengan dua garis lurus secara horizontal (=), kemudian berilah tanda silang (X) pada pilihan yang dianggap tepat. 5. Isi dengan benar sesuai keadaan atau perasaan anda yang sebenarnya. Kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi prestasi akademik anda. 6. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakannya.

Nomor Absen :

KUESIONER KEPUASAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN SEJARAH Jawaban No Pernyataan SS S RR TS STS

1. Saya puas dengan cara mengajar guru saya SS S RR TS STS Saya merasakan adanya manfaat saat mempelajari 2. SS S RR TS STS sejarah Guru sangat membantu saya memahami materi 3. SS S RR TS STS pelajaran Saya merasa telah memperoleh keberhasilan 4. SS S RR TS STS dalam mengikuti mata pelajaran sejarah Saya bisa menyuarakan semua pendapat saya 5. SS S RR TS STS mengenai sejarah saat mengikuti pelajaran ini Saya memiliki kesempatan bertanya yang sangat

6. luas saat mengikuti pelajaran ini sehingga saya SS S TS STS RR bisa mengembangkan kemampuan diri saya 7. Saya sangat senang mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Guru saya adalah orang yang sangat menutup diri

8. sehingga menyulitkan siswanya saat akan SS S TS STS RR menyampaikan keluh kesah yang dialami Materi yang disampaikan oleh guru saya sangat 9. SS S RR TS STS menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143

Saya kecewa karena tidak memiliki kesempatan 10. SS S RR TS STS bertanya saat mengikuti pelajaran sejarah ini Saya kecewa dengan prestasi belajar sejarah yang 11. SS S RR TS STS sudah saya peroleh Setiap kali ada siswa yang bertanya, guru selalu 12. memberikan jawaban yang sebenarnya tidak SS S RR TS STS menjawab pertanyaan tersebut. Saya merasa pelajaran sejarah ini sangat menarik 13. karena banyak nilai yang bisa diambil untuk SS S RR TS STS kehidupan sehari-hari Cara mengajar guru saya sangat membuat saya 14. nyaman sehingga saya bisa menerima materi SS S RR TS STS dengan baik Media yang digunakan guru kurang tepat dengan 15. SS S RR TS STS materi yang diberikan. Saya kurang percaya dengan keberadaan Kerajaan 16. SS S RR TS STS Hindu-Buddha di Indonesia. Saya meluangkan waktu di rumah untuk belajar 17. SS S RR TS STS sejarah secara mandiri Saya merasa bahwa guru saya sudah memotivasi saya untuk belajar lebih baik dengan 18. SS S RR TS STS menyampaikan perkembangan prestasi belajar saya 19. Saya malas mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Saya tidak pernah mendapatkan sesuatu yang 20. SS S TS STS berharga setelah mengikuti pelajaran sejarah RR Saya tidak berminat pada pelajaran sejarah karena

21. mulai dari SD hingga saat ini tidak ada yang SS S TS STS RR berbeda Media yang digunakan oleh guru sejarah saya 22. membuat saya berminat megikuti semua rangkaian SS S RR TS STS kegiatan belajar mengajar Saya belajar sejarah secara mandiri di rumah saat 23. SS S RR TS STS akan ulangan saja Pendapat saya bahwa pelajaran sejarah itu 24. SS S RR TS STS membosankan ternyata tidak benar Saya memilih untuk pura-pura sakit dan ke UKS 25. dibandingkan harus mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS yang tidak ada gunanya Saya sangat sulit menerima materi yang 26. disampaikan oleh guru pelajaran ini karena SS S RR TS STS metodenya kurang menarik Tingkah laku guru membuat saya jengkel karena 27. tidak pernah mau menerima saran dari siswa- SS S RR TS STS siswanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144

Saya merasa tidak ada gunanya mempelajari 28. SS S RR TS STS sejarah Saya merasa sumber yang dipakai guru untuk 29. SS S RR TS STS mengajar sudah lengkap. Sejarah membantu kita untuk menjalani kehidupan 30. SS S RR TS STS masa kini dan masa depan Saya merasa nyaman dengan suasana kelas saat 31. SS S RR TS STS pelajaran sejarah sedang berlangsung. Guru saya sangat menyenangkan karena bersedia

32. meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh SS S TS STS RR kesah siswanya mengenai pelajaran Saya merasa bangga dengan prestasi mata 33. SS S RR TS STS pelajaran sejarah yang sudah saya capai Saya kecewa dengan metode mengajar yang 34. SS S RR TS STS digunakan oleh guru saat menyampaikan materi 35. Saya merasa guru kurang menguasai materi ajar. SS S RR TS STS Pelajaran sejarah itu sangat bermanfaat bagi 36. SS S RR TS STS kehidupan kita masa kini Guru menggunakan media yang kurang menarik 37. SS S RR TS STS minat siswa. Saya percaya bahwa Kerajaan Hindu-Buddha 38. SS S RR TS STS pernah ada di Indonesia. Guru kurang peduli dengan kenyamanan siswa 39. SS S RR TS STS saat mengikuti pelajaran. Saya kurang peduli dengan prestasi belajar sejarah 40. SS S RR TS STS yang sudah saya capai Semua peristiwa sejarah itu bisa dibuktikan 41. SS S RR TS STS kebenarannya. Sejarah hanya mempelajari masa lalu yang tidak 42. SS S RR TS STS ada gunanya bagi kehidupan masa sekarang. Guru bisa menjelaskan dengan baik setiap 43. SS S RR TS STS pertanyaan yang diajukan siswa. Media belajar sejarah yang digunakan oleh guru 44. SS S RR TS STS sangat menarik Saya bosan dengan cara mengajar guru yang 45. SS S RR TS STS monoton 46. Saya tidak berminat mengikuti pelajaran sejarah SS S RR TS STS Guru sulit membuat kelas menjadi kondusif saat 47. SS S RR TS STS kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Materi yang diberikan di kelas membuat saya 48. menyadari bahwa sejarah bangsa ini sangat luar SS S RR TS STS biasa. Menurut saya, Nusantara tidak pernah mengalami 49. SS S RR TS STS kejayaan seperti yang tercantum dalam berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145

sumber sejarah. Guru menggunakan sumber belajar yang sangat 50. SS S RR TS STS minim Saya sangat betah mengikuti pelajaran sejarah 51. karena guru mampu menyampaikan pelajaran SS S RR TS STS dengan cara yang menyenangkan. Sumber yang digunakan sebagai acuan kegiatan 52. SS S RR TS STS belajar mengajar sudah mencukupi Guru tidak pernah memberikan informasi kepada 53. siswa mengenai sumber-sumber yang bisa SS S RR TS STS digunakan untuk belajar. Materi yang disampaikan oleh guru sangat 54. SS S RR TS STS membosankan 55. Pelajaran sejarah membuat saya mengantuk. SS S RR TS STS Guru bisa menciptakan suasana kelas yang 56. menyenangkan ssehingga saya jadi bersemangat SS S RR TS STS mengikuti pelajaran. Saya memilih untuk belajar sejarah secara mandiri 57. SS S RR TS STS dibanding menonton FTV Saya merasa putus asa karena tidak bisa 58. mengemukakan pendapat saya saat mengikuti SS S RR TS STS pelajaran Belajar sejarah membuat pengetahuan saya 59. SS S RR TS STS menjadi bertambah luas Ternyata memang benar belajar sejarah itu sangat 60. SS S RR TS STS menjemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Validitas Butir Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 AMA 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 AGH 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 5 ARR 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 AMP 2 2 2 5 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 ARD 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 AMW 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 2 3 5 5 1 5 3 5 3 AKP 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 BAA 4 4 4 4 5 4 4 2 5 1 3 3 5 5 1 5 3 5 3 BPP 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 BS 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 CAS 3 5 5 3 4 4 4 4 3 2 1 3 4 3 4 4 3 5 3 DA 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 DAM 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 2 1 4 3 4 ES 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 FYK 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 IBC 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 5 IGB 2 5 3 5 4 4 5 3 5 3 4 2 5 1 3 5 4 4 5 I 5 5 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 IAP 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 3 5 3 4 4 JA 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 JGH 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 KK 5 5 4 5 0 4 5 4 4 1 2 4 5 5 4 4 4 4 5 LAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 3 3 5 RAD 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 TAP 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 VB 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 2 2 4 4 1 4 1 3 2 YW 4 5 4 4 4 4 4 3 5 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 YAD 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 NA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 5 0 5 4 5 4 AD 4 4 3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 r 0,502 0,242 0,365 0,26 0,285 0,54 0,274 0,26 0,431 0,355 0,537 0,603 0,537 0,461 0,452 0,461 0,646 0,65 0,727 t 4,458 1,916 3,011 2,068 2,284 4,93 2,188 2,068 3,669 2,917 4,88959 5,8061 4,8896 3,9903 3,89216 3,99 6,5 6,52 8,13 S (%) 99 95 99 95 98 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 5 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 5 2 2 4 0 5 5 1 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4 3 4 2 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 1 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 1 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 5 3 2 3 5 4 5 3 5 3 2 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 5 1 3 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 5 0 5 0 5 2 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 2 5 5 4 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 2 5 2 4 5 5 4 2 3 5 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 5 3 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 4 1 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 2 2 2 1 2 2 1 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 1 3 5 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 4 1 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 0 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 2 4 1 5 2 3 5 4 4 0,424 0,539 0,434 0,07 0,699 0,558 0,701 0,602 0,71 0,241 0,256 0,338 0,187 0,487 0,692 0,487 0,584 0,551 0,14 0,7 0,756 0,582 3,6 4,915 3,7 0,539 7,508 5,1649 7,55 5,791 7,744 1,9074 2,034 2,76 1,462 4,283 7,363 4,2829 5,526 5,0716 1,0861 7,529 8,871 5,4974 99 99 99 40* 99 99 99 99 99 95 95 99 80 99 99 99 99 99 70* 99 99 99

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 4 4 4 4 5 4 443344 4443443 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 2 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 2 4 0 2 3 2 3 4 3 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 4 2 0 5 5 1 5 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 2 534444 5443453 4 5 5 3 1 1 5 5 4 5 5 2 4 3 3 5 1 5 4 5 4 4 5 5 1 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 0 2 3 4 4 3 2 5 3 4 3 3 2 5 5 4 3 3 2 5 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 5 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3

4 4 4 4 4 0 5 2 3 4 4 4 2 3 4 5 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 3 5 4 3 2 4 4 5 5 4 2 2 2 4 4 4 5 2 5 5 3 4 4 3 5 1 5 5 3 3 3 4 5 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 4 3 4 4 5 5 3 5 1 5 4 2 5 5 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 5 4 3 2 4 4 5 5 2 2 2 2 4 3 3 5 2 5 5 5 4 5 4 4 5 2 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 4 3 5 3 4 2 3 3 3 3 3 1 5 0 3 3 4 0,675 0,447 0,479 0,474 0,543 0,312 0,371 0,434 0,731 0,411 0,487 0,306 0,533 0,535 0,55 0,211 0,082 0,633 0,592 7,027 3,838 4,19 4,135 4,967 2,522 3,069 3,7003 8,2285 3,463 4,2829 2,4689 4,839 4,8641 5,0584 1,6581 0,632 6,281 5,6422

99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 98 99 99 99 90 50* 99 99 *Tidak Valid 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149

Validitas Isi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Siklus 1 Indikator Nomor Soal Menganalisis Menganalisis 1. Kehidupan Pilihan ganda : 2, perjalanan perkembangan masyarakat 5 bangsa Indonesia kehidupan negara- Indonesia pada pada masa negara kerajaan awal masuknya negara-negara Hindu-Buddha di Kerajaan Hindu- tradisional. Indonesia Buddha 2. Menjelaskan perkembangan Pilihan ganda : Kerajaan Hindu- 1,3, 6, 7, 9, 8 Buddha di Benar-Salah : 1, Indonesia 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 3. Menjelaskan 9, 10 kemunduran Esai : 1 Kerajaan Hindu- Pilihan ganda : 4, Buddha di 10 Indonesia 4. Mengidentifikasi peninggalan kerajaan Hindu- Buddha di Esai : 2 Indonesia 5. Menjelaskan nilai- nilai yang bisa diperoleh guna diteladani dalam Esai : 3 kehidupan sehari- hari. Siklus 2 1. Mendeskripsikan Pilihan ganda : 1, kehidupan 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150

Indonesia pada Benar-Salah : 2, 3 masa perkembangan dan kemunduran Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang politik. 2. Mendeskripsikan kehidupan Benar-Salah : 5 Indonesia pada masa perkembangan dan kemunduran Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang ekonomi. 3. Mendeskripsikan kehidupan Pilihan ganda : 2, Indonesia pada 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10. masa perkembangan dan Benar-Salah : 1, kemunduran 4, 6, 7, 8, 9, 10 Kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia dalam bidang sosial- budaya. 4. Membandingkan kehidupan Esai : 1, 2 masayarakat Indonesia pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151

masa Hindu dan Buddha 5. Mengidentifikasi nilai-nilai yang Esai : 3 berguna bagi kehidupan sehari- hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data Kepuasan Belajar Awal Siswa

Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 AMA 4 4 4 3 4 5 4444445434 345554453 AGH 4 4 4 3 3 3 5544345435 345555454 ADG 4 5 4 4 3 3 4443244445 444234343 ARR 2 2 2 5 2 2 2424333334 232333333 AMP 5 5 5 5 5 5 0555555555 455055555 ARD 4 4 4 3 3 3 4445235515 353434454 AMW 4 3 3 5 4 5 4545544445 345554454 AKP 4 4 4 4 5 4 4251335515 353455554 BAA 4 3 3 5 4 4 4545454445 345544454 BPP 4 4 4 4 3 4 4333433323 334442433 BS 3 5 5 3 4 4 4432134344 353323433 CAS 3 4 4 3 3 4 4344445334 344444443 DAF 4 4 4 3 3 4 4455344321 434223321 DAM 5 5 5 5 5 5 5555555555 555555555 ES 4 5 4 4 3 4 4433334424 343444343 FYK 4 4 5 4 3 4 4544434423 345505525 IBC 2 5 3 5 4 4 5353425135 445445554 IGB 5 5 5 4 3 4 5435444333 344542523 I 4 5 4 3 3 3 4443355435 344554454 IAP 4 3 4 4 4 5 4545544445 345554454 JA 5 5 5 4 4 5 5545555545 555554555 JG 5 5 4 5 0 4 5441245544 445445445 KK 5 5 5 5 5 5 5555555513 335555511 LAP 5 5 5 5 3 5 5445545545 455554554 NPA 4 5 5 4 5 4 5445555435 545555554 RAD 4 4 4 4 4 4 3532224414 132222221 TAP 4 5 4 4 4 4 4352443434 334544454 VB 4 3 3 5 4 5 4545544453 455541554 YW 4 4 4 4 4 4 4345244505 454454545 YAD 4 4 3 5 3 3 5545445435 544454554 Total 121 128 122 124 107 122 123 125 120 118 110 116 132 120 89 128 103 123 127 123 121 117 127 123 109

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 2 5 5 0 5 2 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 4 5 4 5 2 3 2 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 1 1 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 1 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 0 2 3 4 4 3 4 3 5 3 2 3 5 4 5 3 3 2 5 5 5 4 3 3 2 5 3 3 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 1 3 3 4 4 4 4 4 0 5 2 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 2 2 4 5 5 4 3 2 4 4 5 5 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 5 1 5 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 2 5 5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 1 3 2 5 5 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 2 4 4 5 5 2 2 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 2 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 2 4 1 5 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 2 3 3 3 122 126 112 130 109 106 112 115 112 129 106 105 113 121 126 127 121 104 126 86 123 116 109 111 112

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51 52 53 54 55 56 57 Jumlah 4 4 4 4 3 4 3 225 5 4 4 3 3 5 5 231 3 4 4 4 3 4 3 198 4 0 2 3 2 4 3 166 2 0 5 5 1 5 5 244 3 3 3 3 3 3 3 204 4 5 4 4 3 5 3 236 2 4 3 3 5 5 4 223 4 5 4 4 3 4 3 232 3 2 5 3 4 3 2 179 4 3 5 3 4 5 1 199 3 4 3 4 2 4 3 205 4 2 3 4 5 3 4 182 5 5 5 5 5 5 5 285 4 3 3 3 0 3 3 202 4 5 4 4 4 5 3 229 2 4 4 4 5 5 5 221 4 5 3 5 5 5 3 219 4 5 4 3 4 5 4 227 4 5 4 4 4 5 3 237 4 5 5 5 5 5 5 273 4 5 4 4 4 4 4 232 3 3 3 3 3 3 3 213 4 4 5 5 5 5 5 265 4 5 5 3 5 5 4 251 3 3 3 3 4 3 2 170 2 4 3 3 5 5 5 212 4 5 4 4 4 5 3 235 4 5 4 5 3 5 4 238 3 3 1 5 0 3 4 216 107 114 113 115 106 130 107 6649

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11

Data Kepuasan Belajar Akhir Siswa Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 AMA 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 AGH 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 ADG 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 ARR 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 4 AMP 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 5 5 5 5 4 5 4 4 ARD 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 AMW 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 AKP 4 5 4 5 4 5 5 5 4 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 BAA 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 BPP 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 BS 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 CAS 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 DAF 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 DAM 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 ES 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 FYK 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 IBC 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 IGB 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 4 3 5 4 3 2 2 2 4 4 4 3 I 3 4 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 3 2 5 3 3 3 4 5 3 3 5 3 IAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 JA 5 5 5 4 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 JG 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 KK 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 LAP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 NPA 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 RAD 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 TAP 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 4 2 VB 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 YW 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 YAD 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 3 3 3 5 1 1 5 5 5 3 Total 131 136 131 128 124 137 133 127 124 124 124 128 135 127 107 125 117 125 119 118 121 121 121 131 114

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 3 2 3 4 2 1 5 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 2 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 2 2 5 2 4 4 4 4 4 4 2 5 3 3 4 3 4 4 4 2 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 2 3 1 5 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 5 5 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 5 5 4 1 5 2 5 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 5 3 5 4 4 2 3 3 4 3 3 5 5 4 4 3 3 4 1 4 5 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 444443432 5 54444345 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 3 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 3 2 5 1 5 1 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 444444344 4 45444445 3 4 3 4 5 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 5 3 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 2 4 4 3 1 4 4 5 2 4 5 5 5 3 4 3 2 5 4 3 3 5 2 2 124 126 119 132 116 112 113 112 112 128 107 108 123 121 126 116 111 104 127 99 130 118 117 127 120 133 120

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11

53 54 55 56 57 Jumlah 4 5 4 4 3 205 4 4 3 5 5 240 4 5 4 5 5 208 5 5 2 3 4 201 4 4 5 5 5 234 4 4 4 5 4 241 4 4 5 5 5 261 4 5 4 4 5 245 4 4 4 4 4 229 4 4 4 5 5 255 1 2 3 5 4 202 2 3 2 4 3 207 2 5 2 5 5 190 5 5 4 4 3 242 4 4 4 4 4 229 3 4 4 4 4 217 5 5 5 5 4 284 3 5 5 4 4 213 5 3 4 5 4 213 4 4 4 4 4 236 5 3 5 5 5 255 4 4 4 4 3 221 3 5 4 5 4 247 5 5 5 5 5 281 4 3 5 5 4 232 5 4 5 4 4 229 5 3 5 4 4 219 5 5 4 5 5 242 5 4 4 5 5 263 4 3 4 3 4 213 120 123 121 134 127 6954

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162

INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN

Nama Guru : Mata Pelajaran : Sekolah :

PETUNJUK : 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor sesuai dengan keadaan yang Anda amati!

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I PRAPEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 3 4 5 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 5

II MEMBUKA PELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 3 4 5 kegiatannya

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 5 3. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5

B. Pendekatan/ strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang 1 2 3 4 5 akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 3 4 5 perkembangan dan kebutuhan siswa

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163

3. Metode picture and picture sudah tampak saat kegiatan 1 2 3 4 5 belajar mengajar 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 1 2 3 4 5 5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 1 2 3 4 5 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan 1 2 3 4 5

C. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 1 2 3 4 5 2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5 2. Merespons positif partisipasi siswa 1 2 3 4 5 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa- siswa 1 2 3 4 5 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5 5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 2 3 4 5 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 1 2 3 4 5

E. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Melakukan penilaian awal 1 2 3 4 5 2. Memantau kemajuan belajar 1 2 3 4 5 3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5 4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164

F. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4 5 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4 5 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

IV PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 3 4 5 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4 5

B. Pelaksanaan tindak lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 3 4 5 remedi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 3 4 5 pengayaan Skor Total

Yogyakarta, Pengamat

Skor Total  17,5

......

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165

INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Sekolah : Kelas : Jam Ke : Mata Pelajaran : Pokok Bahasan/ Topik : Hari, tanggal : PETUNJUK 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar- mengajar! 2. Tuliskan tan cek ( √ ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!

No BUTIR-BUTIR SARAN YA TIDAK 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6 Siswa 7 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran Gambar

Gambar siswa mengerjakan tugas Gambar siswa mengisi kuesioner

Gambar siswa saat bekerja dalam kelompok

Gambar Siswa saat mengurutkan gambar

166