BAHDER DJOHAN : PERAN DAN PERJUANGAN TOKOH

MINANGKABAU DALAM PERGERAKAN NASIONAL (1918-

1926)

DESI NOVIYANTI

4415161049

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI

2021 ABSTRAK

Desi Noviyanti. Bahder Djohan: Peran Dan Perjuangan Tokoh Minangkabau Dalam Pergerakan Nasional (1918-1926). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait perjuangan Bahder Djohan seorang tokoh pergerakan nasional yang memiliki jiwa sejati. Bahder Djohan merupakan sosok yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme, aktif mengikuti berbagai kegiatan pergerakan pemuda. Penulisan penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Bahder Djohan aktif dalam kegiatan organisasi kepemudaan ketika masih sekolah. Ayahnya yang seorang Jaksa tidak terlepas dari pengamatannya ketika sang ayah menghadapi persoalan, yaitu menyelidiki kejahatan. Bahder Djohan pernah menjadi sekretaris pada pengurus Jong Sumateranen Bond cabang , karena kerlibatnya Bahder Djohan dalam mendirikan organisasi tersebut bersama dengan yang pada waktu itu juga diangat sebagai Bendahara. Sewaktu belajar di STOVIA, pernah diutus Pengurus Pusat JSB untuk menghadiri Kongres Pertama JSB di Padang. Bahder Djohan dipercaya kembali menjadi Sekretaris Pengurus Pusat JSB pada tahun 1920. Pada rapat pertama Kongres Pemuda Pertama, Bahder Djohan terpilih sebagai Wakil Ketua Kongres. Namun karena kesibukan studinya, maka Bahder Djohan digantikan oleh Sumarto sebagai Wakil Ketua Kongres. Pada rapat kedua Kongres Pemuda Pertama, Bahder Djohan menyampaikan pidatonya dengan judul: “Kedudukan Wanita dalam Masyarakat.”, ia menyatakan perlu adanya persamaan hak di antara kaum laki-laki dan wanita. Bahder Djohan juga mengatakan bahwa di tangan wanitalah terletak masa depan Indonesia.

Kata Kunci : Bahder Djohan, Pergerakan Nasional, Jong Sumatranen Bond (JSB), Kongres Pemuda Pertama

i

ABSTRACT

Desi Noviyanti. Bahder Djohan: The Role and Struggle of Minangkabau Leaders in the National Movement (1918-1926). Thesis. Jakarta: Historical Education Study Program, Faculty of Social Sciences, Jakarta State University. 2021. This research aims to provide knowledge regarding the struggle of Bahder Djohan, a national movement figure who has true Indonesian soul. Bahder Djohan is a figure that upholds the highest value of nationalism, actively following a variety of youth movements. This research writes by using the history method. From this research results can be discovered that Bahder Djohan's active in the youth organization activities when he was still in school. His father who is a prosecutor cannot be separated from his observatins when his father faces a problem, namely investigating crimes. Bahder Djohan was once a secretary to the Jong Sumateranen Bond branch, because his involvement in establishing the organization along with Mohammad Hatta who was also appointed as treasurer. During studying at STOVIA, he was sent by JSB center to attend the first Congressman in the field. Bahder Djohan was re-elected to be the Secretary of JSB Center again in 1920. At the first meeting of First Youth Congress, Bahder Djohan was elected Vice President of Congress. But, because of the busyness of his studies, then Bahder Djohan was replaced by Sumarto as the Vice President of Congress. At the second meeting of the First Youth Congress, Bahder Djohan delivered his speech: “Women's occupation”, he claimed there was a need for equality among men and women. Bahder Djohan also said that in the hands of women lies the future of Indonesia.

Keywords: Bahder Djohan, National Movement, Jong Sumatranen Bond (JSB), First Youth Congress.

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan menjelaskan dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu.

-Ali bin Abi Thalib-

Jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tau hasilnya.

Ambil langkah pertama untuk mencoba, maka kamu dapat melihat hasilnya sendiri.

-Penulis-

Skripsi ini saya persembahkan kepada ayah dan ibu tercinta,

yang telah berdoa dan berjuang demi keberhasilan saya

dalam berbagai hal dalam menggapai cita-cita untuk masa depan.

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga peniliti dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Bahder

Djohan : Peran dan Perjuangan Tokoh Minangkabau Dalam Pegerakan Nasional

(1918-1926)”.

Penyusunan skripsi guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Jakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang selalu memberikan masukan, nasihat, saran, serta bantuan. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

2. Bapak Humaidi, M.Hum, selaku Ketua Prodi Pendidikan Sejarah

Universitas Negeri Jakarta, sekaligus Ketua Penguji dalam penelitian

ini.

3. Bapak Dr. Djunaidi, M.Hum, selaku penguji ahli dan Bapak M. Hasmi

Yanuardi, S.S., M.Hum, selaku sekretaris penguji dalam penelitian ini.

4. Bapak Dr. Abdul Syukur, M.Hum, selaku dosen pembimbing I dan

Bapak Drs. M. Fakhruddin, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, saran,

nasihat, dan motivasi dalam membimbing peneliti selama proses

penyusunan skripsi.

5. Kepada Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Sejarah yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

vi

6. Orang tua peneliti, Bapak Udi dan Ibu Rismiati yang tulus mendoakan,

mendidik, dan membesarkan peneliti dengan sabar dan penuh kasih

sayang.

7. Adik peneliti satu-satunya, Dhea Amelia Apriliani yang telah banyak

membantu peneliti selama proses penulisan dan juga support yang telah

diberikan.

8. Sahabat seperjuangan peneliti; Farah Tinesia, Ninda Maulidia, Afifah,

Reva, Alifa, Adis, Juana, Hani, Bayu, Anang, Putut, Fadhil, Imam, serta

Dandi Rasuandar dan Lilis Kurniastuti yang telah membantu peneliti

dalam mencari sumber dan menyusun skripsi dari awal penulisan hingga

tahap akhir,

9. Teman-teman se-angkatan peneliti: Angkatan 2016.

10. Serta kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, teriman kasih dan semoga

Allah membalas dan melimpahkan karunia-Nya, Aamiin.

Jakarta, Agustus 2021

Desi Noviyanti

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK...... i

LEMBAR PENGESAHAN...... iii

LEMBAR PERNYATAAN...... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...... v

KATA PENGANTAR...... vi

DAFTAR ISI...... viii

DAFTAR SINGKATAN...... x

DAFTAR ISTILAH...... xi

DAFTAR LAMPIRAN...... xii

BAB I PENDAHULUAN...... 1

A. Dasar Pemikiran...... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...... 8 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...... 9 D. Metode dan Sumber Penelitian...... 9 E. Sistematika Penulisan...... 12

BAB II MASYARAKAT MINANGKABAU DAN LAHIRNYA TOKOH PEMUDA PERGERAKAN NASIONAL 1850-1918...... 14

A. Alam dan Budaya Masyarakat Minangkabau...... 14 B. Perkembangan Pendidikan di Minangkabau...... 18 C. Kelompok Elite Baru dan Lahirnya Tokoh Nasionalis...... 25

BAB III PERAN BAHDER DJOHAN DAN GERAKAN NASIONALISME DI MINANGKABAU 1918-1926...... 33

A. Riwayat Hidup Bahder Djohan...... 33 B. Jong Sumatranen Bond...... 41 a. Awal Bergabung Dalam Organisasi Pergerakan...... 41 b. Sejarah Berdirinya JSB...... 43 c. Perjuangan dalam JSB...... 49 C. Kiprah Bahder Djohan Dalam Kongres Pemuda Pertama 1926...... 57

viii

BAB IV KESIMPULAN...... 69

DAFTAR PUSTAKA...... 73

LAMPIRAN...... 76

RIWAYAT HIDUP PENULIS...... 88

ix

DAFTAR SINGKATAN

CBZ : Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting

HBS : Hoogere Burherschool

HIS : Hollandsch Indlandsche School

JSB : Jong Sumatranen Bond

Menkes : Menteri Kesehatan

MULO : Meer Uitgebreid Lager Onderwijs

PMI : Palang Merah Indonesia

PP dan K : Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan

RSCM : Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

SAAM : Sjarikat Adat Alam Minangkabau

SI : Sarekat Islam

STOVIA : School Tot Opleiding Voor Indische Artsen

VIG : Vereeniging van Indonesische Geneeskundigen

x

DAFTAR ISTILAH

Fenillenton : cerita bersambung.

Indekost : menyewa tempat tinggal berikut dengan makan pagi, siang, dan sore.

Karisidenan : daerah administratif yang dikepalai oleh residen

Kompleks : suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian

Lingua franca : bahasa pergaulan atau bahasa pengantar.

Matrilineal : dimana adat dan budaya menempatkan pihak perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan.

Monogami : pernikahan seorang suami hanya memiliki satu istri.

Poligami : pernikahan seorang suami dengan lebih dari satu orang istri.

Residen : pegawai pamongpraja yang mengepalai suatu daerah.

Sistematik : susunan atau aturan

Sphynx : berupa buruk dan ganas.

Training : pelatihan

Volkslectuur : suatu badan yang memberikan pertimbangan kepada pimpinan Departemen Pendidikan.

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Koran Kompas Edisi 9 Maret 1981 mengenai Berita Meninggal Tokoh...... 71

Lampiran 2 : Foto ketika Bahder Djohan berusia 4 tahun, bersama dengan ayah dan kakak-kakaknya. Bahder Djohan yang memakai topi pet...... 72

Lampiran 3 : Potret Ibu Bahder Djohan, Lisah bersama dengan kakaknya Rohalba...... 73

Lampiran 4 : Rumah Bahder Djohan yang berada di Jalan Kimia No. 9, Menteng, Jakarta Pusat...... 74

Lampiran 5 : Bahder Djohan bersama dengan para pelajar STOVIA dari Sumatera Barat...... 75

Lampiran 6 : Bahder Djohan saat menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Pelajar STOVIA...... 76

Lampiran 7 : Bahder Djohan Foto bersama para peserta Kongres Pemuda Pertama...... 77

Lampiran 8 : Foto Bahder Djohan dengan istri setelah pernikahan pada tahun 1930...... 78

Lampiran 9 : Bahder Djohan sedang disumpah sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dalam Kabinet Natsir pada 7 September 1950...... 79

Lampiran 10 : Piagam Penghargaan Bahder Djohan sebagai pendiri PMI pada tahun 1945, oleh Palang Merah Indonesia...... 80

Lampiran 11 : Bahder Djohan ketika aktif sebagai Rektor dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Ibnu Chaldun...... 81

xii

Lampiran 12 : Pada 27 Mei 1972, Bahder Djohan memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia, dimana ia menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul: “Dokter, Perawat, dan Pasien”...... 82

xiii