Perubahan Fungsi Surau Dalam Masyarakat

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perubahan Fungsi Surau Dalam Masyarakat PERUBAHAN FUNGSI SURAU DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU (Studi Kasus: Nagari Batipuah Baruh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat) AULIA KOMALA 4915133428 Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 ABSTRAK Aulia Komala, PERUBAHAN FUNGSI SURAU DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU (STUDI KASUS: NAGARI BATIPUAH BARUH, KECAMATAN BATIPUH, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATRA BARAT). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan fungsi surau (2) mengetahui upaya dalam mengembalikan perubahan fungsi surau. Penelitian ini dilakukan di Nagari Batipuah Baruh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat selama tiga bulan dari bulan Februari sampai dengan April 2017. Metodologi yang digunakan ialah dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi surau ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah penurunan tingkat religiusitas masyarakat yang dilihat dari penurunan jumlah siswa TPA/TPSA serta kurangnya minat masyarakat dalam melakukan kegiatan keagamaan. Faktor eksternal yakni adanya pengaruh modernisasi yang mengakibatkan nilai-nilai tradisional mulai luntur tergerus oleh nilai-nilai pembaruan. Seperti halnya surau yang sudah tidak bisa menjadi pranata sosial dalam masyarakat karena adanya pranata sosial dan lembaga sosial lainnya yang lebih menjamin keberlangsungan kegiatan masyarakat. (2) Upaya yang dilakukan oleh masyarakat serta pemerintah pada dasarnya sama, yaitu untuk mengembalikan rasa kecintaan masyarakat terhadap surau serta mengembalikan kebiasaan lama yang saat ini sudah jarang terjadi dan ditemui. Kembali ke surau adalah perhatian pemerintah nagari serta masyarakat saat ini. Kata Kunci: Perubahan, Fungsi Surau, Masyarakat Kanagarian. i ABSTRACT Aulia Komala, CHANGE OF FUNCTIONS OF SURAU IN THE MINANGKABAU COMMUNITY (CASE STUDY: NAGARI BATIPUAH BARUH, BATIPUH CONDITION, BAND LAND DISTRICT, WEST SUMATRA).Essay. Jakarta: Social Science Education Study Program, Faculty of Social Sciences, Jakarta State University, 2018. This research purpose to: (1) know the factors causing the change of surau function (2) knowing the effort in restoring the change of surau function. The research was conducted in Nagari Batipuah Baruh, Batipuh District, Tanah Datar District, West Sumatra for three months from February to April 2017. The methodology used was qualitative approach with case research method, data collection technique was done by observation, interview, documentation, and field notes. The methods used in data analysis are data reduction, data presentation and conclusion or verification. The result of this research concludes that: (1) the factors influencing the change of surau function are two, that is internal factor and external factor. Internal factor is the decrease of society religiosity level seen from decreasing number of TPA / TPSA students and lack of public interest in conducting religious activity. External factors namely the influence of modernization that resulted in traditional values began to fade eroded by the values of renewal. Like surau which can not become social institution in society because of social institution and other social institution which more guarantee the continuity of community activity. (2) Efforts made by society and government are basically the same, that is to restore the sense of community love to the surau and restore the old habits that are currently rare and encountered. Back to the surau is the attention of the nagari government and the community. Keywords: Changed, Function of Surau, Kanagarian Community i PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Sebagai civitas akademik Universitas Negeri Jakarta, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Aulia Komala No. Registrasi : 4915133428 Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan/Fakultas : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Ilmu Sosial Jenis Karya : Skripsi Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Exlusive Royalty Free Right) atas skripsi saya yang berjudul: PERUBAHAN FUNGSI SURAU DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU (Studi Kasus: Nagari Batipuah Baruh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat) Beserta perangka yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalti non eksklusif ini Universitas Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Dibuat di : Bogor Pada Tanggal : 7 Februari 2018 Yang menyatakan Aulia Komala NIM: 4915133428 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152) Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta yang selalu berjuang untuk ketiga anaknya. Terima kasih atas segala do’a, motivasi, bimbingan, serta pengorbanan yang sudah dilakukan untuk menguatkan ketiga anak kalian. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidup kalian, agar selalu menemani anak-anaknya hingga sukses nanti. v KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan rizki-Nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian skripsi sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan ke haribaan Nabi besar, Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Selama menyusun penulisan penelitian skripsi, penulis tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, yang telah menganugerahkan kesehatan dan pikiran yang jernih sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian skripsi ini. 2. Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 3. Drs. Muhammad Muchtar, M.Si selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 4. Dr. Budiaman, M.Si selaku dosen pembimbing I atas bimbingan, kesabaran, dan ketelitian selama membimbing peneliti. 5. Martini, S.H, M.H selaku dosen pembimbing II atas saran, arahan, dan bantuan kepada peneliti. 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu sebagai bekal penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh narasumber yang telah membantu penulis untuk menjadi subyek peneliti. 8. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, serta do’a selama peneliti mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. vi 9. Adik tersayang, Alif Komaldi dan Akram Komaldi yang sudah mengingatkan, mendukung, serta mendo’akan penulis. 10. Angga Nugraha, Oline Dwi, Fajri Kurniawan, Pathurochmah, Luthfiyani Nadia, Rhaka Wicaksono, yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi. 11. Teman seperjuangan Almira Maulidita, Dinny Mayangsari, Shaiba Ayu, Firman Surahman, Nur Cholis, Tarmuji yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi. 12. Teman seperjuangan PKM SMPN 74 Jakarta, Angga Nugraha, Himawan, Tiara Indah P, dan Fidayanti Afrilia, terima kasih untuk semangatnya sehingga lulus bersama. 13. Teman-teman seperjuangan P.IPS angkatan 2013 khususnya P.IPS B yang selama empat setengah tahun berjuang bersama untuk mendapatkan gelar S.Pd. Kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan serta membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini yang belum tersebut namanya dan tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan kalian. Aamin Ya Rabbal Al’amin. Bogor, 7 Februari 2018 AULIA KOMALA NIM. 4915133428 vii DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ iii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v KATA PENGANTAR ................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN
Recommended publications
  • Islamic Education in Malaysia
    Islamic Education in Malaysia RSIS Monograph No. 18 Ahmad Fauzi Abdul Hamid i i RSIS MONOGRAPH NO. 18 ISLAMIC EDUCATION IN MALAYSIA Ahmad Fauzi Abdul Hamid S. Rajaratnam School of International Studies i Copyright © 2010 Ahmad Fauzi Abdul Hamid Published by S. Rajaratnam School of International Studies Nanyang Technological University South Spine, S4, Level B4, Nanyang Avenue Singapore 639798 Telephone: 6790 6982 Fax: 6793 2991 E-mail: [email protected] Website: www.idss.edu.sg First published in 2010 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior written permission of the S. Rajaratnam School of International Studies. Body text set in 11/14 point Warnock Pro Produced by BOOKSMITH ([email protected]) ISBN 978-981-08-5952-7 ii CONTENTS 1 Introduction 1 2 Islamic Education 7 3 Introductory Framework and Concepts 7 4 Islamic Education in Malaysia: 13 The Pre-independence Era 5 Islamic Education in Malaysia: 25 The Independence and Post-Independence Era 6 The Contemporary Setting: Which Islamic 44 Education in Malaysia? 7 The Darul Arqam—Rufaqa’—Global Ikhwan 57 Alternative 8 Concluding Analysis 73 Appendixes 80 Bibliography 86 iii The RSIS/IDSS Monograph Series Monograph No. Title 1 Neither Friend Nor Foe Myanmar’s Relations with Thailand since 1988 2 China’s Strategic Engagement with the New ASEAN 3 Beyond Vulnerability? Water in Singapore-Malaysia Relations 4 A New Agenda for the ASEAN Regional Forum 5 The South China Sea Dispute in Philippine Foreign Policy Problems, Challenges and Prospects 6 The OSCE and Co-operative Security in Europe Lessons for Asia 7 Betwixt and Between Southeast Asian Strategic Relations with the U.S.
    [Show full text]
  • The Islamic Traditions of Cirebon
    the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims A. G. Muhaimin Department of Anthropology Division of Society and Environment Research School of Pacific and Asian Studies July 1995 Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] Web: http://epress.anu.edu.au National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Muhaimin, Abdul Ghoffir. The Islamic traditions of Cirebon : ibadat and adat among Javanese muslims. Bibliography. ISBN 1 920942 30 0 (pbk.) ISBN 1 920942 31 9 (online) 1. Islam - Indonesia - Cirebon - Rituals. 2. Muslims - Indonesia - Cirebon. 3. Rites and ceremonies - Indonesia - Cirebon. I. Title. 297.5095982 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design by Teresa Prowse Printed by University Printing Services, ANU This edition © 2006 ANU E Press the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake. In some cases, a few minor editorial revisions have made to the work. The acknowledgements in each of these publications provide information on the supervisors of the thesis and those who contributed to its development.
    [Show full text]
  • Archipel, 100 | 2020 [En Ligne], Mis En Ligne Le 30 Novembre 2020, Consulté Le 21 Janvier 2021
    Archipel Études interdisciplinaires sur le monde insulindien 100 | 2020 Varia Édition électronique URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 DOI : 10.4000/archipel.2011 ISSN : 2104-3655 Éditeur Association Archipel Édition imprimée Date de publication : 15 décembre 2020 ISBN : 978-2-910513-84-9 ISSN : 0044-8613 Référence électronique Archipel, 100 | 2020 [En ligne], mis en ligne le 30 novembre 2020, consulté le 21 janvier 2021. URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 ; DOI : https://doi.org/10.4000/archipel.2011 Ce document a été généré automatiquement le 21 janvier 2021. Association Archipel 1 SOMMAIRE In Memoriam Alexander Ogloblin (1939-2020) Victor Pogadaev Archipel a 50 ans La fabrique d’Archipel (1971-1982) Pierre Labrousse An Appreciation of Archipel 1971-2020, from a Distant Fan Anthony Reid Echos de la Recherche Colloque « Martial Arts, Religion and Spirituality (MARS) », 15 et 16 juillet 2020, Institut de Recherches Asiatiques (IRASIA, Université d’Aix-Marseille) Jean-Marc de Grave Archéologie et épigraphie à Sumatra Recent Archaeological Surveys in the Northern Half of Sumatra Daniel Perret , Heddy Surachman et Repelita Wahyu Oetomo Inscriptions of Sumatra, IV: An Epitaph from Pananggahan (Barus, North Sumatra) and a Poem from Lubuk Layang (Pasaman, West Sumatra) Arlo Griffiths La mer dans la littérature javanaise The Sea and Seacoast in Old Javanese Court Poetry: Fishermen, Ports, Ships, and Shipwrecks in the Literary Imagination Jiří Jákl Autour de Bali et du grand Est indonésien Śaivistic Sāṁkhya-Yoga:
    [Show full text]
  • $Tuilia I$Lailiii(A Volume 16, Number 1,2009 INDONESIAN Rcunxn- Ron Tslamlc Studres
    $TUilIA I$LAilIII(A Volume 16, Number 1,2009 INDONESIAN rcunxn- ron tsLAMlc sTUDrEs DtsuNIt"y, DlsrnNcr, DISREGARo' THE POLITICAL FAILURE OF ISMVTSU IN LATE CoI-oNnr INooNnsrn Robert E. Elson THB Tno oF IsIAM: CneNc Ho nNo THE LEGACY OF CHINESE MUSLIMS IN PRE-MODERNJAVA Sumanto Al QurtubY THnAucuENTATIoN oF RADICAL lonRs eNo THE ROLE OF ISI-AMIC EOUCNTIONAL SYSTEM IN MALAYSIA Mohd Kamarulnizam Abdullah ISSN 0215-0492 STI]ilIA ISTAilIIKA lndonesian Joumd for lslamic Studies Vol.16. no.1,2009 EDITORIALBOARD: M. Quraish Shihab (UlN lakarta) Taufik Abdullah (LIPI lakarta) Nur A. Fadhil Lubis (IAIN Sumatra Utara) M.C. Ricklefs (Melbourne Uniaersity ) Martin aan Bruinessen (Utrecht Uniztersity) John R. Bowen (Washington Uniuersity, St. Louis) M. Atho Mudzhar (IAIN logyaknrta) M. Kamal Hasan (International lslamic lJniaersity, Kuala Lumpur) M. Bary Hooker (Australian National Uniaersity, Australi.tt) Virginia Matheson Hooker (Australian National Uniaersity, Australin) EDITOR-IN-CHIEF Azyrmardi Azra EDITORS lajat Burhanuddin Saiful Muiani lamhari Fu'ad labali Oman Fathurahma ASSISTANT TO THE EDITORS Ady Setiadi Sulaiman Teslriono ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Dickaan der Meij ARABIC LANGUAGE ADVISOR Masri el-MahsyarBidin COVER DESICNER S. Prinkn STUDIA ISLAMIKA (ISSN 021 5-0492) is a journal published by the Center for the study of Islam and society QPIM) lIlN Syarif Hidayatullah, lakarta (sTT DEPPEN No. 129/SK/ bnlfN5ppC/sTi/1976). It specinlizes in Indonesian lslamic studies in particular, and South- east Asian Islamic Studies in general, and is intended to communicate original researches and. current issues on the subject. This journal watmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. AII articles published do not necessarily represent the aiews of the journal, or other institutions to which it is affitinted.
    [Show full text]
  • ( Surau, Meunasah, Pesantren Dan Madrasah ) Oleh
    SEJARAH LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA ( Surau, Meunasah, Pesantren dan Madrasah ) Oleh : Abdul Mukhlis Dosen Tetap STAI Pancawahana Bangil Kabupaten Pasuruan ABSTRAK Lembaga-lembaga pendidikan islam ada seiring dengan penyebaran Islam itu sendiri, lembaga semisal Pondok Pesantren di Jawa, Surau di Sumatera ( Minangkabau ), Meunasah di Aceh dan Madrasah Islam modern yang menyebar di seluruh nusantara merupakan suatu fenomena- fenomena yang meniscayakan adanya dinamika lembaga-lembaga pendidikan Islam yang pada suatu kurun waktu tertentu menjadi suatu lembaga pendidikan yang menjadi menjadi primadona di masanya, akankah lembaga-lembaga Islam semisal Pondok Pesantren dan Madrasah menjadi lembaga pendidikan Islam yang tetap bereksistensi ataukah ada model lembaga pendidikan lain yang lebih mengakomodasi peradaban dan kebudayaan dunia Islam. Kata Kunci : Pesantren, Surau, Meunasah dan Madrasah A. PENDAHULUAN tersebut tidak akan terserabut dari akar Perkembangan pendidikan Islam di kulturnya secara radikal. Indonesia antara lain ditandai oleh munculnya berbagai lembaga pendidikan secara bertahap, B. SEJARAH DAN DINAMIKA mulai dari yang amat sederhana, sampai LEMBAGA-LEMBAGA dengan tahap-tahap yang sudah terhitung PENDIDIKAN DI NUSANTARA modern dan lengkap. Lembaga pendidikan 1. Surau Islam telah memainkan fungsi dan perannya Pembahasan tentang surau sebagai sesuai dengan tuntntan masyarakat dan lembaga Pendidikan Islam di Minang-kabau, zamannya. Perkembangan lembaga-lembaga hanya dipaparkan sekitar awal pertumbuhan pendidikan tersebut telah menarik perhatian surau sampai dengan meredupnya pamor para ahli baik dari dalam maupun luar negeri surau. Kondisi ini dilatarbelakangi dengan untuk melakukan studi ilmiah secara lahirnya gerakan pembaruan di Minangkabau konfrehensif. Kini sudah banyak hasil karya yang ditandai dengan berdirinya madrasah penelitian para ahli yang menginformasikan sebagai pendidikan alternatif. tentang pertumbuhan dan perkembangan Istilah surau di Minangkabau sudah lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut.
    [Show full text]
  • Surau Nagari Lubuk Bauk Dan Surau Gadang Bintungan Sumatera Barat : Tinjauan Gaya Bangunan Dan Makna Ornamen
    Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan Sumatera Barat : Tinjauan Gaya Bangunan dan Makna Ornamen Ivo Giovanni, Isman Pratama Nasution Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Artikel ini membahas bangunan surau di Sumatera Barat yaitu Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh adat pada bangunan surau berdasarkan tinjauan arsitektur dan makna ornamennya. Selain itu, dilakukan perbandingan antara surau dengan bangunan tradisional Minangkabau lainnya, yaitu rumah gadang dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Hal ini dilakukan agar unsur-unsur adat yang terlihat pada surau dapat diuraikan dengan jelas, sehingga dapat diketahui makna dari setiap unsur adat tersebut dan peran surau bagi masyarakat Minangkabau pada saat surau tersebut dibangun. Berdasarkan kajian ini dapat diketahui bahwa Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan memiliki bangunan yang berbeda. Surau Nagari Lubuk Bauk memiliki bentuk yang bertingkat, karena hal ini dipengaruhi oleh aliran adat Koto Piliang yang menganut paham aristokrasi, sedangkan Surau Gadang Bintungan tidak bertingkat karena dipengaruhi oleh aliran adat Bodi Caniago, yang menganut paham demokrasi. Selain itu ragam hias ornamen yang terdapat pada surau ini juga memiliki makna yang mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi masyarakat Minangkabau. Kata Kunci: Adat Minangkabau, Bangunan tradisional, Surau Gadang Bintungan, Surau Nagari Lubuk Bauk. Surau Nagari Lubuk Bauk and Surau Gadang Bintungan of West Sumatra: A study of Architectural Style and the Meaning of the Ornament. Abstract This article discusses about surau (little Mosque) in West Sumatra, namely Surau Nagari Lubuk Bauk and Surau Gadang Bintungan. The aim of this article is to see the tradition influences in the buildings, based on their architectures and the meaning of ornaments.
    [Show full text]
  • THE ULAMA in INDONESIA: Between Religious Authority and Symbolic Power
    MIQOT Vol. XXXVII No. 1 Januari-Juni 2013 THE ULAMA IN INDONESIA: Between Religious Authority and Symbolic Power Zulkifli Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Jakarta, 15419 e-mail: [email protected] Abstrak: Ulama di Indonesia: Antara Otoritas Keagamaan dan Kekuatan Simbolik. Artikel ini berupaya menguji hubungan antara peranan ulama, otoritas keagamaan, dan kekuatan simbolik dalam masyarakat Muslim Indonesia dengan meneliti sejumlah literatur penting. Dalam studi ini penulis menggunakan kerangka teoretis ahli sosiologi Prancis Pierre Bourdieu, yakni teori praksis yang hampir tidak pernah digunakan dalam kajian agama di Indonesia. Studi ini mengungkapkan bahwa ulama memegang peranan yang strategis dalam masyarakat Indonesia dan peranannya tetap penting dalam konteks perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang cepat. Tetapi otoritas keagamaan ulama telah terfragmentasi sejak lama dan media global dan teknologi informasi telah membuat otoritas tersebut semakin plural. Dalam konteks ini otoritas keagamaan merupakan arena yang kompetitif di mana kelompok tradisionalis, reformis, radikalis, dan pendatang baru berkompetisi untuk mencapai pengakuan. Studi ini juga menegaskan bahwa otoritas keagamaan dan pengakuan berjalan hanya dengan adanya kekuatan simbolik. Abstract: This article attempts to examine the relationship between the role of ulama, religious authority, and symbolic power in Indonesian Muslim society by scrutinizing famous literature of ulama in Indonesia. In the study I utilize French sociologist Pierre Bourdieu’s theoretical framework known as theory of practice, hardly ever used in the study of religion (Islam) in Indonesia. The study reveals that the ulama have played a strategic role in the Indonesian society and their role continues to be important in the context of rapid social, political, and economic changes.
    [Show full text]
  • 14 BAB , PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan Islam Di
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan Islam di berbagai daerah di Indonesia tidaklah bersamaan. Kerajaan-kerajaan dan derah-daerah yang didatangi pedagang belum mempunyai situasi politik dan sosial-budaya yang berlainan. Pada waktu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaanya pada sekitar abad ke-7 dan ke-8, Selat Malaka sudah mulai dikunjungi pedagang-pedagang muslim perlayaranya ke negeri-negeri Asia Tenggara dan Asia Timur. Berdsarkan berita Cina zaman Dinasti T’ang, pada abad-abad tersebut diduga masyarakat muslim telah ada, baik di Kanfu (Kanton) maupun daerah Sumatra sendiri. Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional antara negeri-negeri di Asia bagian barat dan timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam di bawah Banu Umayyah di bagian barat maupun kerajaan Cina zaman Dinasti T’ang di Asia Timur serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara (Poesponegoro. 2008:1). Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia memberikan pengaruh. Pengaruh tersebut tidak hanya sebatas pada bidang mental spiritual, tetapi juga dalam wujud budaya yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu pengaruh ditandai dengan adanya bangunan masjid. Bangunan masjid merupakan salah satu wujud penampilan budaya Islam. Agama Islam telah memberikan corak tersendiri dalam perkembangan seni dan budaya Indonesia pada masa madya, terutama dalam seni bangunan Islam telah berhasil memadukan bangunan seni 14 Perkembangan Masjid Agung…, Irin Maulana Bahtiar, FKIP UMP, 2019 tradisional dengan budaya Islam sehingga menghasilkan bentuk seni yang berbeda dari negeri Islam lainya (Daliman, 2012: 60-62) . Bahkan bukan hanya seni dan budaya, begitu juga dengan masjid sebagai bentuk penampilan budaya Islam, letak bangunan tersebut biasanya di sebelah barat alun-alun dan tidak terpisahkan dari komposisi tata kota inti di mana terdapat keraton.
    [Show full text]
  • Islam and the Malay World: an Insight Into the Assimilation of Islamic Values
    World Journal of Islamic History and Civilization, 2 (2): 58-65, 2012 ISSN 2225-0883 © IDOSI Publications, 2012 Islam and the Malay World: An Insight into the Assimilation of Islamic Values Mohd. Shuhaimi Bin Haji Ishak and Osman Chuah Abdullah Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences, International Islamic University Malaysia, Jalan Gombak, 53110 Kuala Lumpur, Malaysia Abstract: The spread of Islam to the Malay World, a term used to refer to the majority of Malay-Muslim dominated nations such as Indonesia, Malaysia, Brunei and the minority Malay-Muslim population of Vietnam, Cambodia, Thailand, Singapore and Philippines brought several changes. Before the arrival of Islam the Malay civilisation was characterised by Hindu and Buddhist influence. The impacts of Islamic civilisation from the West Asia to the Malay world are enormous. The Malays then had not only given up their polytheistic belief in many gods to the firm belief in Al-Tawhid, but had changed their life towards Islam. The Malays had fully adopted a life based on Islamic principles as evidenced in social and religious gatherings such as wedding ceremony, kenduri (feast) and doa selamat (acts of thanksgiving to Allah). This paper attempts to highlight the unique relation of Islam and the Malay world through the former’s expansion in terms of religious faith, assimilation of Islamic values in socio-religious life of the people, the roles of Islamic institutions such as mosques and madrasahs. Key words: Islam West Asia Malay World Socio-religious life and Islamic Institutions INTRODUCTION Thus, the Malay civilisation before Islam set foot was characterised by Hindu and Buddhist influences The ‘Malay world’ is a world which included many [6].
    [Show full text]
  • Minangkabau Peace Literature in West Sumatra: a Critical Discourse
    Minangkabau peace literature in West Sumatra: A critical discourse analysis Literatur perdamaian Minangkabau di Sumatra Barat: Analisis wacana kritis Wening Udasmoro Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada Address: Jalan Nusantara No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected] Abstract This research paper, focusing on the oral literature regarding peace in Minangkabau, West Sumatra, does not simply examine the meaning of oral literature, but also attempts to connect such literature with the social practices of its consumers. This has been carried out in an attempt to understand how, if peace literature is still a part of Minangkabau society, conflict and other acts of violence in the society can still occur. Three important questions must be answered: 1) How are works of oral literature regarding peace produced, consumed, and reproduced among the Minangkabau in Padang, West Sumatra? 2) Who is most involved in reproducing peace literature? 3) How is oral literature regarding peace related to social practices of peace? Critical discourse analysis can be a useful method for literary research. This can be attributed to the fact that works of literature are not simply fictional, but also social, meaning that they play an important role in bridging fact and fiction. The intent of this paper is to examine the connection between oral literature regarding peace and its discursive context through a strict investigation of the three layers of critical discourse analysis: linguistic practice, discursive practice, and social practice. The findings of this paper are that every generation creates their own definition of peace literature.
    [Show full text]
  • The Elements of Local and Non-Local Mosque Architecture for Analysis of Mosque Architecture Changes in Indonesia
    The International Journal of Engineering and Science (IJES) || Volume || 7 || Issue || 12 Ver.I || Pages || PP 08-16 || 2018 || ISSN (e): 2319 – 1813 ISSN (p): 23-19 – 1805 The Elements of Local and Non-Local Mosque Architecture for Analysis of Mosque Architecture Changes in Indonesia Budiono Sutarjo1, Endang Titi Sunarti Darjosanjoto2, Muhammad Faqih2 1Student of Doctoral Program, Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia 2Senior Lecturer, Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia Corresponding Author : Budiono Sutarjo --------------------------------------------------------ABSTRACT---------------------------------------------------------- The mosque architecture that deserves to use as a starting point in the analysis of architectural changes in Indonesian mosques is the Wali mosque as an early generation mosque in Indonesia. As a reference, the architectural element characteristic of Wali mosque (local mosque) needs to be known, so that this paper aims to find a description of a local mosque (Wali mosque), and also description of architectural elements of non- local mosques (mosques with foreign cultural context) because one of the causes of changes in mosque architecture is cultural factors. The findings of this paper are expected to be input for further studies on the details of physical changes in the architectural elements of mosques in Indonesia. The study subjects taken were 6 Wali mosques that were widely known by the Indonesian Muslim community as Wali mosques and 6 non-local mosques that were very well known and frequently visited by Indonesian Muslim communities. Data obtained from literature studies, interviews and observations. The analysis is done by sketching from visual data, critiquing data, making interpretations, making comparisons and compiling the chronology of the findings.
    [Show full text]
  • Halal Bi Halal, a Festival of Idul Fitri and It's Relation
    HALAL BI HALAL, A FESTIVAL OF IDUL FITRI AND IT’S RELATION WITH THE HISTORY OF ISLAMIZATION IN JAVA Saiful Hakam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) [email protected] Abstract In this paper I will discuss three topic: the origin of Idul Fitri, the halal bi halal tradition and the history of Islamization in Java. Based on Robert Redfied’s notion of great tradition and little tradition, I want to argue that the festival of Idul Fitri in Java is more happy, cheery, and merry rather than in the origin country because in the past the intellectuals who propagated Islam did not try to change radically the local traditions, however they preferred to recontinue the ancient traditions with a new religion from great tradition, Islam. It was a very smooth and smart movement because they revive the ancient traditions by Islamizing the ancient tradition. [Dalam artikel ini saya akan membahas tiga topik: Idul Fitri, tradisi halal bi halal dan sejarah islamisasi di Jawa. Berdasarkan gagasan Robert Redfied tentang tradisi besar dan kecil, saya ingin mengatakan bahwa festival Idul Fitri di Jawa lebih menyenangkan, ceria dan menggembirakan daripada di negara asal karena di masa lalu para intelektual yang menyebarkan Islam tidak mencoba untuk mengubah secara radikal tradisi lokal, namun mereka memilih untuk melanjutkan-tradisi kuno dengan agama baru dari tradisi besar Islam. Itu adalah gerakan yang sangat halus dan pintar sebab mereka menghidupkan kembali tradisi kuno dengan memadukannya dengan Islam.] Keywords: Halal bi Halal, Idul Fitri, Islamization in Java Saiful Hakam: Halal bi Halal................. In this paper I want to discuss the development of the great tradition1 and little tradition in Java.
    [Show full text]