Susur 1-1.Indb
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, No.1, Vol.1, Maret 2013 Daftar Isi Kata Pengantar. [ii] Maman Lesmana, Hunayn bin Ishaq dan Sejarah Penerjemahan Ilmu Pengetahuan ke dalam Bahasa Arab. [1-10] E. Kosasih, Nilai-nilai Moral dalam Karya Sastra Melayu Klasik Islam: Kajian terhadap Hikayat Raja Khaibar, Hikayat Saif Zulyazan, serta Hikayat Mariam Zanariah dan Nurdin Masri. [11-26] Ismail Ali, Perburuan Hamba, Perlanunan, dan Kempen Penghapusan Lanun di Sarawak: Perspektif Sejarah Maritim. [27-40] Ahmad Kosasih, Pers Tionghoa dan Dinamika Pergerakan Nasional di Indonesia, 1900 – 1942. [41-60] Ramlee Mustapha, Sejarah Pendidikan Kejuruan di Nusantara: Pembangunan Identiti Negara-Bangsa serta Modal Insan di Malaysia dan Indonesia. [61-74] Daya Negri Wijaya, Mentalitas Pemuda pada Masa Pergerakan dan Masa Reformasi di Indonesia: Dari Berani Berpengetahuan hingga Takut Berpengetahuan. [75-84] Yuda B. Tangkilisan, Indonesia dan Masalah Perbatasan: Beberapa Masalah dalam Perkembangan Daerah Tapal Batas sebagai Bagian Perekonomian Nasional dari Perspektif Sejarah. [85-96] Info-susurgalur-tainment. [97-102] Redaksi SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah mengundang para sejarawan, pendidik, dan peminat sejarah di Indonesia dan di Asia Tenggara untuk menyebarkan berbagai hasil penelitian, gagasan dan pemikiran kritis, serta pengalaman menarik di bidang kesejarahan dan pendidikan sejarah, serta disiplin ilmu lain yang masih ada hubung-kaitnya dengan kajian sejarah dan pendidikan sejarah. Redaksi berhak mengedit, menambah, dan mengurangi tulisan yang masuk tanpa mengubah substansi isi dan maknanya. i SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, No.1, Vol.1, Maret 2013 Kata Pengantar ada benarnya juga jika ada seorang sejarawan yang mengatakan bahwa Berkala ilmiah baru sejarah yang objektif adalah sejarah yang diterbitkan oleh kontemporer. ASPENSI (Asosiasi Jurnal SUSURGALUR juga punya Sarjana Pendidikan visi dan misi yang khas, yakni ingin Sejarah Indonesia) di menjadi media bagi para sejarawan Bandung ini bernama dan pendidik sejarah di Asia Tenggara SUSURGALUR. dengan menggunakan bahasa dan Kata ini bisa berarti budaya Melayu sebagai titik tolak melacak asal-usul dalam berwacana. Jika peribahasa garis keturunan “Bahasa Menunjukkan Bangsa” itu individu atau kelompok. Dalam sahih kebenarannya, maka usaha arti yang luas, kata SUSURGALUR untuk mencari, menemukan, dan bisa bermakna membicarakan dan memperkuat jatidiri bangsa-bangsa di mengkaji sesuatu hal berdasarkan Asia Tenggara juga harus dilakukan unsur diakronis, dimana aktivitas dengan menggunakan bahasa yang menjadi lingua franca bagi bangsa- manusia dalam dimensi ruang dan bangsa tersebut. Karena itu, artikel- waktu secara kronologis diwacanakan. artikel dalam jurnal SUSURGALUR Dengan demikian, jurnal SUSURGALUR semuanya ditulis dalam BINA (Bahasa merupakan wahana bagi para Dosen, Indonesia) dan BM (Bahasa Melayu) Guru Sejarah, dan Akademisi yang sebagai bahasa perantara bagi bangsa- meminati sejarah dan pendidikan bangsa di kawasan Asia Tenggara sejak sejarah untuk berwacana – berdasarkan berabad-abad lamanya. hasil penelitian dan pemikiran yang Adalah satu kenyataan, dan bernas – tentang sesuatu isu atau tantangan sekaligus, bahwa pada masalah dengan melacak unsur genesis tahun 2015 nanti ASEAN (Association dan perkembangannya agar relevan of South East Asian Nations) akan dengan konteks kekinian dan kedisinian menjadi kawasan bersatu yang diikat di satu sisi, serta di sisi lain sejalan oleh kepentingan yang sama, baik dengan kecenderungan yang akan karena faktor budaya, bahasa, ras, terjadi di masa depan. dan sosial maupun karena faktor- Tidak mudah memang. Tapi itulah faktor ekonomi, politik, dan pertahanan. tugas sejati dari disiplin ilmu sejarah Memahami sejarah dan perkembangan dan pendidikan sejarah. Kajian yang bangsa-bangsa lain yang berbudaya semata-mata untuk kepentingan masa dan berbahasa Melayu di Asia Tenggara lalu akan menjadikan disiplin ilmu – seperti Indonesia, Malaysia, Brunei ini dicap antikuarian, tidak relevan, Darussalam, Singapura, Thailand serta akan ditinggalkan dan tidak Selatan, Filipina Selatan, dan bahkan diminati oleh banyak orang. Sebaliknya, Timor Leste – adalah sebuah keniscayaan. mengkaji suatu masalah dan isu tanpa Memahami proses genesis dan melacak susurgalur-nya juga akan gagal perkembangan yang unik suatu bangsa menarik pelajaran dari masa lalu yang adalah kunci utama bagi tumbuhnya memiliki pola-pola dan kecenderungan saling menghargai dan mempercayai satu yang relatif ajeg dan seragam. Karena bangsa dengan bangsa lainnya. itu jurnal SUSURGALUR, sekali lagi, Akhirnya, dari meja Redaksi kami ingin menjadi wahana bagi siapa saja ingin mengucapkan selamat membaca yang meminati disiplin ilmu sejarah artikel-artikel yang disajikan dalam dan pendidikan sejarah untuk berbagi jurnal SUSURGALUR edisi perdana perspektif bahwa kajian tentang masa ini. Semoga ada manfaatnya. Terima lalu mesti ada relevansinya dengan kasih dan wassalam. (Sri R. Rosdianti, konteks kini dan nanti. Mungkin M.M.Pd., Sekretaris Redaksi) ii SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, No.1, Vol.1, Maret 2013 Hunayn bin Ishaq dan Sejarah Penerjemahan Ilmu Pengetahuan ke dalam Bahasa Arab Maman Lesmana Ikhtisar: Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri tentang asal mula penerjemahan ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab, siapa yang pertama kali melakukan aktivitas terjemahan, apa saja yang diterjemahkan, dan bagaimana cara menerjemahkannya. Dimulai dengan memberikan informasi secara detil tentang aktivitas penerjemahan yang dilakukan oleh orang-orang Arab dan model terjemahan dari masing-masing periode, mulai dari zaman pra Islam, Islam, Bani Ummayah, dan Bani Abbasiyyah. Dilanjutkan dengan riwayat hidup Hunayn bin Ishak, orang pertama yang berperan dalam penerjermahan ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab, karya-karya atau tema-tema, serta apa saja yang pertama kali diterjemahkan. Lalu ditutup dengan keterangan mengenai adanya dua teori tentang aktivitas penerjemahan pada saat itu, yaitu teori yang berpendapat bahwa aktivitas penerjemahan merupakan hasil dari kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh orang-orang Kristen Syria, yang mahir berbahasa Yunani. Teori kedua berpendapat bahwa aktivitas penerjemahan ditujukan kepada para penguasa yang bijaksana dan berpikiran terbuka. Kata kunci: Tokoh Hunayn bin Ishak, sejarah penerjemahan, ilmu pengetahuan, bahasa, dan budaya Arab. Abstract: This paper aims to trace the origin of translation of knowledge into Arabic, who was first to perform activities of translation, what is translated, and how to translate it. Started by providing detailed information about the activity of translation done by Arabs and translation models from each period, starting from the time of pre-Islamic, Islamic, Bani Ummayads, and Bani Abbasids. Followed by biography of Hunayn ibn Ishak, the first to play a role in translation of science into Arabic, the works or themes, and models that first are translated. And conclude with a description of the existence of two theories of translation activity at the time, that is the first theory which argues that translation is the result of the scientific activities undertaken by the Christians of Syria, whose fluent in Greek. The second theory found that translation activities aimed towards the wise ruler and open-minded. Key word: Figure of Hunayn bin Ishak, history of translation, science, language, and Arabic culture. Pendahuluan adalah salah satu penerjemah terbaik Di Arab, terjemahan dimulai Syria. Terjemahannya yang terkenal oleh orang-orang Syria pada paruh adalah terjemahan dari buku Aristoteles pertama abad kedua Masehi. Mereka yang berjudul The World (dalam Gutas, menerjemahkan teks-teks yang 1998). ada pada era paganisme. Dalam Selain pada era paganisme, terjemahannya, orang-orang Syria pada zaman Nabi Muhammad SAW dipengaruhi oleh cara penerjemahan (Salallahu ‘Alaihi Wassalam) juga orang-orang Yunani. Terjemahan di sudah ada aktivitas penerjemahan. Syria lebih harfiah dan setia dengan Penyebaran Islam dan komunikasi aslinya. Menurut Addidaoui, Jarjas dengan masyarakat yang berbahasa Dr. Maman Lesmana adalah Dosen Senior di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (Universitas Indonesia), Kampus UI Depok, Jawa Barat, Indonesia. Alamat e-mail: [email protected] 1 MAMAN LESMANA, Hunayn bin Ishaq dan Sejarah Penerjemahan non-Arab seperti orang Yahudi, Roma, sendiri: apakah terjemahan itu akan dan lainnya mendorong Nabi untuk digunakan untuk mengajarkan prinsip- mencari penerjemah dan mempelajari prinsip Islam atau untuk berdoa bahasa asing. Salah satu penerjemah dan perundang-undangan? Hal ini paling terkenal saat itu adalah Zaid merupakan pilihan sulit yang dihadapi ibn Thabit. Ia memainkan peran yang oleh penerjemah. Secara umum, Al- sangat penting dalam menerjemahkan Qur’an diterjemahkan oleh sebuah surat yang dikirim oleh Nabi kepada komite khusus dengan maksud untuk raja-raja asing dari Persia, Syria, Roma, melindunginya dari pemalsuan (Zakhir, dan Yahudi; serta surat-surat yang 2012). dikirim oleh raja-raja mereka kepada Pada zaman sebelum Islam, Nabi (Zakhir, 2012). aktivitas penerjemahan tampak hanya Aktivitas penerjemahan yang lain menempati skala yang kecil. Sebuah adalah penerjemahan Al-Qur’an. naskah tahun 513 M yang ditulis Menurut Ben Chakroun, para dalam bahasa Yunani, Syria, dan Arab penerjemah Al-Qur’an pada masa- ditemukan dekat Alepo. Naskah itu, masa permulaan difokuskan pada di antaranya, berisi tentang daftar