perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
“Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni” (Renne dan
Wellek, 1993:3). Bila pengertian sastra merupakan kegiatan kreatif, sastra
merupakan hasil imajinasi bermediumkan bahasa yang didalamnya terdapat unsur
keindahan. Definisi sastra selanjutnya adalah institusi sosial yang bermediumkan
bahasa (Renne dan Wellek, 1993:109). Dari pengertian tersebut dapat
diasumsikan bahwa sastra merupakan suatu refleksi kehidupan nyata yang
dituangkan kedalam cerita fiksi melalui penggunaan bahasa. Suatu kegiatan
kreatif dengan menggunakan medium bahasa menghasilkan dengan apa yang
disebut karya sastra.
“Karya sastra sendiri dapat diartikan sebagai hasil cipta yang melukiskan
penderitaan manusia, perjuangan, kasih sayang, kebencian, nafsu, dan segala yang
dialami oleh manusia” (Mursal Esten dalam Bambang Trisman, 2003:12). Dari
pendapat tersebut, diasumsikan bahwa karya sastra merupakan sebuah refleksi
kehidupan manusia dengan segala rasa dan tingkah lakunya dengan media bahasa.
Isi karya sastra yang berupa refleksi kehidupan nyata menunjukkan bahwa sastra
merupakan cermin masyarakat, maksudnya sampai sejauh mana sastra dapat
dianggap sebagai pencerminan keadaan masyarakat.
Menurut Ian Watt (dalam Damono, 1979:4) “pengertian “cermin” dalam
hal ini masih sangat kabur, dan oleh karenanya dapat disalahtafsirkan dan
disalahgunakan”. Jika dalam penelitian sastra pendapat bahwa sastra cermin
masyarakat selayaknya seorang peneliticommit harus to user menyikapi dengan lebih teliti, sebab
1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
telah sesuai dengan pemaparan di atas bahwa “cermin” pengertiannya masih
kabur sehingga dapat menimbulkan salah tafsir. Selanjutnya, karya sastra
merupakan tanggapan pencipta (pengarang) terhadap dunia (realita sosial) yang
dihadapinya. “Sastra di dalamnya berisi pengalaman-pengalaman subjektif
pengarangnya, pengalaman subjektif seseorang (fakta individual atau libidinal),
dan pengalaman sekelompok masyarakat (fakta sosial)” (Sangidu, 2004:41).
Pada hakikatnya fungsi karya sastra seperti yang disimpulkan oleh
Horace, yakni dulce et utile yang artinya menyenangkan dan berguna (dalam
Pradopo, 1994:6). Jika hakikat fungsi sastra adalah menyenangkan dan berguna,
berarti prinsip dasar karya sastra selain merefleksi keadaan sosial dengan tidak
menghilangkan aspek hiburan pada sebuah karya sastra, juga harus memiliki
kegunaan atau fungsi bagi pembacanya. Menyenangkan, diasumsikan bahwa
karya sastra bersifat penghibur, maksudnya melalui gaya bahasa yang
mengandung estetika sebuah karya sastra diharapkan dapat menghibur pembaca.
Aspek menghibur dalam karya berbentuk novel yang dibuat oleh Marga ini
terletak pada penggunaan gaya bahasa dan isi cerita yang menarik. Tidak boleh
terbatas dengan aspek hiburan semata, karya sastra juga harus memiliki kegunaan
atau manfaat bagi pembacanya. Kegunaan novel ini dihadirkan melalui cerita
yang menyindir. Kemudian, manfaat bagi pembaca novel ini yaitu aspek-aspek
yang sebenarnya jarang dibicarakan namun banyak orang tahu diungkapkan
melalui isi novel “Sekali Dalam 100 Tahun” ini. Selanjutnya “Sekali Dalam 100
Tahun” disingkat SD100T.
Wanita keturunan Tionghoa bernama Indonesia Margaretha Harjamulia
dan bernama Tionghoa Tjia Liang Tjoe sering dipanggil dengan nama Marga T. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Semakin piawai seorang penulis meramu kata menjadi deretan kalimat penuh
makna, semakin banyak pula pembaca yang menyukai karyanya. Paralel dengan
hal tersebut, jika semakin banyak orang yang berminat pada karya seorang
penulis, semakin terdorong pula sang penulis menghasilkan karya bermutu
lainnya. Demikianlah halnya dengan Marga, kehebatannya dalam meramu kata-
kata ini telah mengantarkan namanya menjadi salah satu penulis cerita pendek dan
novel terpopuler sekaligus terproduktif di Indonesia (Eti dan Muli, 2011).
Novel yang dijadikan sebagai objek penelitian berjudul Sekali Dalam 100
Tahun (1988). Novel ini adalah karya Marga T. Dalam novel berjudul SD100T
(1988), mengisahkan tentang kondisi kehidupan sosial keluarga Oom Robby dan
Tante Tina yang merupakan dua belahan kutub dari dunia Waraska telah meneken
perjanjian tanpa materi yang memberi mereka kebebasan untuk keliaran,
seliweran, selewengan asal tidak menyinggung pihak lain alias secara rahasia.
Tarsus, produk pertama mereka, ternyata mewarisi bakat-bakat alami
ayahnya khususnya dalam bidang riset makhluk-makhluk halus, di mana dia
dibantu oleh teman-temannya yang selain menekuni kuliah juga ahli dalam
“mendinamit terowongan-terowongan gelap” serta “ menjelajahi hutan-hutan tak
bertuan”.
Di tengah reruntuhan kehidupan yang mengenaskan itu, Yasmin, produk
penghabisan mereka, ternyata malah menderita keterbelakangan di bidang
pengembangbiakan makhluk berkaki dua.
Permasalahan yang menarik dari novel ini adalah kritik sosial pengarang
berupa sindiran terhadap problem-problem sosial dalam masyarakat Indonesia
yang berada dalam kondisi transisi dari negara berkembang menjadi negara maju. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Masalah yang hadir dalam cerita tersebut bertujuan untuk mengingat dan
berbenah diri terhadap kondisi dewasa ini.
Alasan memilih naskah SD100T (1988) yakni, pertama novel satir ini
merupakan hasil cipta karya manusia bermediumkan tulisan atau teks. Sehingga
peneliti menganggap objek tersebut sesuai dengan syarat penelitian sastra yang
harus berobjek tulisan atau teks sastra. Kedua, novel dengan gaya bahasa satir ini
menceritakan tentang problematika sosial berupa kemiskinan, kejahatan,
birokrasi, kenakalan remaja, disorganisasi keluarga dan pelanggaran norma yang
tergolong masalah yang ada dari zaman ke zaman, dan hingga saat ini pun isi
cerita tersebut masih relevan dengan keadaan masyarakat dewasa ini. Ketiga,
sepengetahuan peneliti, naskah ini belum pernah ada yang meneliti baik dari segi
sosiologi sastra maupun penelitian lainnya. Hal ini berdasarkan pada teknik
kepustakaan atau library research teknik simak catat dan pencarian melalui
internet yang telah dilakukan peneliti. Kemudian yang keempat, novel berjudul
SD100T (1988) merupakan novel dengan gaya bahasa satir yang berisi tentang
problematika sosial, dan hingga saat ini belum ada yang mengkaji novel satir
bergenre sosial ini secara sosiologi sastra.
Pradopo (1994:3) berpendapat bahwa masyarakat akan terlatih untuk
membaca dan memilih karya-karya sastra yang baik, yang bermutu sastra dan
akan menghindari bacaan-bacaan yang rendah mutunya yang biasanya mendapat
istilah bacaan hiburan, dan sering bersifat cabul. Karya sastra yang bermutu tidak
sekedar menjual kata-kata yang sembarangan dan bersifat cabul. Walau di dalam
karya sastra yang menjadi objek dalam penelitian ini terdapat kata-kata yang
merujuk pada kegiatan seksual, namun kata-kata tersebut bukan bertujuan untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
hal yang cabul melainkan untuk mengkritik kondisi sosial di Indonesia.
Selanjutnya, peneliti menganggap bahwa karya sastra berbentuk novel ini
merupakan karya yang bermutu, sebab penerbit novel ini adalah Gramedia.
Perusahaan percetakan dan penerbitan Gramedia sudah memiliki standar mutu
terhadap karya sastra atau novel yang dicetak dan diterbitkannya. Mutu tidak
hanya dapat di ukur berdasar pada standar percetakan dan penerbit saja, namun
yang menjadi kunci terpenting adalah isi yang dihadirkan dalam novel tersebut.
Selain hal tersebut, nama besar Marga harus dipertimbangkan, sebab karya-karya
banyak yang meledak.
Indikasi problematika sosial yang terdapat dalam novel karya Marga ini,
tergambar melalui cerita kehidupan sosial keluarga Oom Robby. Kehidupan sosial
keluarga yang tergambar tidak hanya terdapat satu problem sosial saja yang
dihadirkan, akan tetapi meluas meliputi kenakalan remaja, disorganisasi keluarga,
kemiskinan, kejahatan, birokrasi, dan pelanggaran norma telah menjadi hal yang
biasa walaupun sebenarnya hal itu merupakan hal yang tabu, dan lain-lain.
Setelah sukses dengan karya berjudul Karmila dan Badai Pasti Berlalu,
Marga menciptakan novel satir berjudul Sekali Dalam 100 Tahun pada tahun
1988. Kecerdasan Marga tergambar melalui kepandaiannya meramu kata-kata
humor yang memiliki makna yang dalam.
Dari beberapa alasan ketertarikan terhadap objek ini maka selanjutnya
peneliti ingin melakukan penelitian dengan pendekatan mimetik untuk
menggambarkan aspek sosiologis dalam karya sastra tersebut secara umum
kemudian penelitian dikhususkan lagi dengan mengkaji secara mendalam
menggunakan teori sosiologi sastra untuk menggambarkan dan mendeskripsikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
problematika sosial dalam novel SD100T (1988).
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan dan memaparkan
masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam novel SD100T dengan
menggunakan pendekatan mimetik dan teori sosiologi sastra. Ada pun yang
menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah gambaran aspek-aspek
sosiologis dan problematika sosial, sehingga peneliti menyimpulkan untuk judul
penelitian ini adalah Problematika Sosial Dalam Novel “Sekali Dalam 100
Tahun” Karya Marga T.
B. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah diperlukan agar dalam penelitian ini dapat berjalan
secara terarah sesuai dengan tujuan pokok penelitian ini. Melihat dari
permasalahan dalam novel satir berjudul SD100T (1988), peneliti memfokuskan
pada penggambarkan aspek sosiologis yang ada dan mendeskripsikan
problematika sosial dalam karya sastra tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan
tersebut, maka rumusan masalahnya ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran aspek sosiologis dalam novel SD100T (1988) karya
Marga T?
2. Bagaimana problematika sosial yang terdapat dalam novel SD100T (1988)
karya Marga T?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuancommit sebagai to user berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
1. Menyediakan gambaran aspek sosiologis dalam novel SD100T (1988)
secara sistematis.
2. Memaparkan analisis problematika sosial dalam novel SD100T (1988)
dengan teori sosiologi sastra.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini ialah sebagai beikut:
1) Manfaat Teoretis
a. Menyediakan deskripsi gambaran aspek sosiologis novel SD100T (1988)
karya Marga T.
b. Memperkaya khazanah sastra .
c. Memaparkan problematika sosial dalam novel SD100T (1988) karya
Marga T.
d. Menyediakan sumber referensi dari karya sastra berbentuk novel satir
dalam analisis dengan teori sosiologi sastra.
2) Manfaat Praktis
a. Memberikan kemudahan dalam pemahaman novel SD100T (1988) karya
Marga T.
b. Menggambarkan problematika sosial dalam novel SD100T (1988) karya
Marga T.
c. Mengungkapkan aspek-aspek sosiologis yang terkandung dalam novel
SD100T (1988) karya Marga dan mengungkap tujuan penulisan novel
dengan gaya bahasa satir ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
F. SISTEMATIKA PENELITIAN
Sistematika penelitian dalam sebuah penelitian berfungsi untuk
memberikan arah mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Adapun sistematika
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bab I pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. Bab II kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini berisi tinjauan penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan teori yang
digunakan dalam analisis sosiologi sastra novel SD100T (1988) karya
Marga T.
3. Bab III metode penelitian. Bab ini berisi metode yang digunakan dalam
penelitian, meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data.
4. Bab IV pembahasan. Bab ini berisi deskripsi serta analisis data yang
meliputi: analisis berupa deskripsi aspek-aspek sosiologis dan deskripsi
problematika sosial dengan menunjukkan relevansi di dunia nyata.
5. Bab V penutup. Bab V berisi simpulan dan saran dari penelitian ini.
6. Daftar Pustaka. Pada bagian ini berisi daftar-daftar buku serta acuan
lainnya yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian.
7. Lampiran. Pada bagian ini berisi sinopsis novel Sekali Dalam 100 Tahun
(1988) karya Marga T.
commit to user