Vol. 2 No. 2, Desember 2020

JURNAL TUAH Pendidikan dan Pengajaran Bahasa https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JTUAH/

Alih Wahana Novel ke dalam Film Assalamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani (Kajian Intertekstual)

Fitri Fadilah1, Syafrial1, Hadi Rumadi1

1Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra , Universitas Riau E-mail: [email protected]

Info Artikel: Abstract Diterima 26 Maret 2020 This research aims to describe the transfer of novel vehicles into the film Disetujui 20 April 2020 Assalamualaikum Prospective Imam by Ima Madani (Intertextual Studies). This Dipublikasikan 30 Desember 2020 research uses descriptive qualitative research methods. The data in this research are written text in the novel and narrative text dialogue and pictures in the film. The data Alamat: source is the first printed Assalamualaikum Prospective Imam novel in November Ruang Jurnal Pendidikan Bahasa 2017 totaling 476 pages and the Assalamualaikum Prospective Imam film directed by dan Sastra Indonesia, Findo Purwono HW in 2018 which lasted for 1 hour 31 minutes 54 seconds. This Gedung H FKIP Unri, Kampus research is focused on the process of transferring a vehicle of shrinkage, varied Bina Widya Panam, Pekanbaru, changes and additions to the novel to the film Assalamualaikum candidate for Imam. Riau, 29253 To obtain information and research data writing using documentation techniques in the E-mail: [email protected] form of refer and record. Data analysis techniques in this study used qualitative data analysis techniques. The results showed that there was a process of transferring a novel vehicle into the film, namely the process of transfer of a shrinking vehicle, varied changes and additions contained in the plot, setting and figures totaling 230 data. From this research it can be seen that the film adapted from a novel undergoes a process of vehicle transfer caused by the limited duration of the screening of the film. Keywords: Intertextual studies, transfer of vehicles, novels, films.

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih wahana novel ke dalam film Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani (Kajian Intertekstual). Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif. Data dalam penelitian berupa teks tulis yang ada di novel dan teks narasi dialog serta gambar yang ada pada film. Sumber data adalah novel Assalamualaikum Calon Imam cetakan pertama pada November tahun 2017 berjumlah 476 halaman dan film Assalamualaikum Calon Imam disutradrai oleh Findo Purwono HW pada tahun 2018 yang berdurasi selama 1 jam 31menit 54 detik. Penelitian ini difokuskan pada proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan pada novel ke film Assalamualaikum calon Imam. Untuk memperoleh informasi dan data penelitian penulisan penggunakan teknik dokumentasi dalam bentuk simak dan catat. Teknik analilis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya proses alih wahana novel ke dalam film yakni proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan yang terdapat dalam alur, latar dan tokoh berjumlah 230 data. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa film yang diadaptasi dari sebauh novel mengalami proses alih wahana yang disebabkan oleh tebatasnya durasi penayangan film yang habis sekali penayangan. Kata kunci : Kajian intertekstual, alih wahana , novel, film.

P-ISSN 2656-6311 E-ISSN 2685-662X

145 @2020 JT PSPBSI FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia JURNAL TUAH: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa, 2 (2) 2020

1. Pendahuluan Dewasa ini fenomena perubahan karya sastra ke dalam bentuk film telah terjadi sejak beberapa dekade. Sejumlah film yang sukses, khususnya dari segi jumlah penonton dan apresiasi masyarakat, merupakan film yang diangkat dari karya sastra khususnya novel. Dalam artikel yang ditulis oleh Suseno disebutkan bahwa dalam sejarah perfilman dunia, Hollywood misalnya, sembilan puluh persen skenario film dan televisi berasal dari perubahan karya sastra. Beberapa judul karya yang diangkat dari novel ke dalam bentuk film, antara lain: The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway, Dr. Zhivago karya Boris Pasternak, In The Name of the Rose karya Umberto Eco, The God Father I, II, III karya Mario Puzo, The Lord of the Rings karya Tolkien, dan Harry Potter karya JK Rowling. Sementara itu, di Indonesia perubahan karya sastra ke dalam bentuk film juga telah lama dilakukan. Setidaknya, pada tahun 1951 telah dilakukan proses adaptasi dari novel ke dalam bentuk film yaitu ketika sutradara Huyung memfilmkan drama yang berjudul Antara Bumi dan Langit karya Armijn Pane. Perkembangan dunia perfilman pada saat ini memang telah merambah masuk ke dalam dunia sastra dengan lahirnya sineas-sineas berbakat yang saat ini telah memproduksi film hasil adaptasi dari novel. Beberapa novel yang pernah diangkat ke dalam bentuk film antara lain Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati dengan sutradara Agus Wijoyono, Roro Mendut karya Y.B. Mangunwijaya, Atheis karya Achidat Karta Miharja, Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Majoindo dengan sutradara Sjuman Djaya, Salah Asuhan karya Abdoel Moeis dengan sutradara Asrul Sani, Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar dengan sutradara Ami Prijono, Badai Pasti Berlalu karya Marga T dengan sutradara (1977) dan difilmkan kembali oleh Teddy Soeriaatmaja (2007), Lupus karya Hilman Hariwijaya yang kemudian diproduksi lagi pada tahun 2013 dengan judul Bangun Lagi Dong Lupus dengan sutradara Benni Setiawan. Selain diangkat ke dalam bentuk film, ada juga yang mengubahnya ke dalam sinetron. Novel-novel tersebut antara lain Sitti Nurbaya karya Marah Rusli (TVRI tahun 1991) kemudian dibuat sinetron lagi pada tahun 2004 oleh TransTV, Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati (TVRI tahun 1991), Lupus karya Hilman Wijaya (Indosiar tahun 1995-1999), Padamu Aku Bersimpuh (RCTI tahun 2001) dan Al-Bahri (TV7 tahun 2003) karya Gola Gong. Bahkan novel bergenre Islami banyak juga difilmkan sekitar tahun 2000-an seperti novel Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy, 99 Cahaya Di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Assalamualaikum Beijing, Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, Negeri 5 Menara (2012) karya A. Fuadi dan banyak lagi novel genre Islami lainnya yang sudah diflimkan. Novel genre romance juga sudah banyak yang difilmkan seperti Perahu Kertas karya penulis terkenal Dewi Lestari, Effiel I'm In Love karya Rachmania Arunita, SIN karya Faradita, Senior karya kata tokoh atau Eko Ivano Winata, Matt & Mou dan R-Ratu Raja Rahasia karya Wulanfadi. Novel lainnya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Serendepidity, Dear Nathan dan Hello Salma karya Erisca Febrianti, Sunshine Becomes You dan Winter in Tokyo karya Ilana Tan. Novel Dilan 1990 dan Dilan 1991 karya Pidi Baiq. Novel bergenre hantu seperti Danur, Asih, Maddah karya Risa Sarasvati juga difilmkan dengan judul yang sama yang mengisahkan kejadian yang dialami tokoh utama bernama Risa yang hidupnya bersinggungan dengan makhluk astral atau dari dunia lain. Serta banyak novel lainnya yang mana telah diadaptasi menjadi sebuah film. Seperti halnya novel genre sosial Islami yang kali ini yang akan penulis jadikan sebagai penelitian skripsi penulis yakni novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani yang merupakan novel bergenre sosial islami dan sudah difilmkan dengan judul yang sama. Novel ini menceritakan Trauma takut menikah yang dirasakan seorang wanita

146

Alih Wahana Novel Ke Dalam Film ... muslimah yang sholihah bernama Nafisya. Perasaan yang mengganjal hati seorang mahasiswa jurusan farmasi ini kian menyurut tatkala seorang ayah sudah pergi sejak lama, bukan ke Rahmatullah tetapi ke istri kedua nya. Namun di balik kesedihan itu hadirlah seseorang yang selalu membuat nya tersenyum hingga akhirnya takdir berkata lain. Novel Assalamualaikum Calon Imam merupakan novel karya Ima Madani yang diterbitkan oleh Coconut Books. Novel ini terbit pertama kali bulan November 2017. Novel ini menjadi novel nasional bestseller dan telah dibaca berjuta-juta kali di situs wattpad. Novel Assalamualaikum Calon Imam diangkat ke layar lebar pada tanggal 9 Mei 2018 dengan judul yang sama dengan novelnya yaitu Assalamualaikum Calon Imam yang disutradarai oleh Findo Purwono HW dan Santi Muzhar selaku produser. Penulis skenario film ini adalah Oka Aurora. Film ini di Produksi oleh Prized Productions, Vinski Production. Yang berdurasi 93 menit. Pemain-pemain film ini adalah Natasha Rizky, Miller Khan, Andi Arsyil, Merdi Octav, Keke Soeryo, Le Roy Osmany, Rheina Ipeh. Setiap film yang diadaptasi dari sebuah novel memiliki persamaan dan perbedaan yang mempengaruhi jalan ceritanya. Penelitian ini membahas mengenai proses alih wahana novel ke dalam film yang menentukan jalan cerita dan konflik yang akan terjadi pada novel. Alasan dipilihnya novel dan film Assalamualaikum Calon Imam ini sebagai penelitian penulis karena novel ini ditulis oleh seorang penulis muda yang berkarir dimedia sosial dan media cetak. Penulis juga melihat sudut pandang dari pengarang yang aktif dimedia sosial khususnya wattpad sehingga terlihat berbeda dengan penulis novel lainnya yang tidak menggunakan media sosial. Dengan perbedaan yang dilakukan oleh pengarang, penulis merasa penasaran dengan tulisan yang di tulis oleh Ima Madani ini. Selanjutnya adanya pertimbangan pemilihan novel yang penulis teliti yakni dari sudut jumlah pembaca. Ima Madani menulis beberapa novel di antaranya Waalaikumsalam Pelengkap Imam, Shaf, Ramadhan Tale, Muslimah Next door, Maryam, Dipenghujung Doa, Aku, Al-Qur’an dan Alzheimer, dan yang terakhir novel Assalamuaalikum Calon Imam ini yang telah terbit ini merupakan novel best seller dan juga telah diadaptasi menjadi sebuah film religi dengan judul yang sama dan juga yang banyak peminatnya. Serta novel ini merupakan novel pertama yang ia tulis dan berhasil dicetak dan difilmkan. Setiap film yang diadaptasi dari sebuah novel memiliki persamaan dan perbedaan yang mempengaruhi jalan ceritanya. Persamaan dan perbedaan yang mempengaruhi jalan cerita dapat dikaji berdasarkan kajian intertekstual. Oleh sebab itu Penelitian ini difokuskan pada kajian intertekstual pada bagian alih wahana (ekranisasi) novel ke film dengan judul Assalamualaikum Calon Imam. Kajian intertetekstual menurut Teeuw secara khusus dapat dikatakan bahwa kajian interteks berusaha menemukan aspek-aspek tertentu yang telah ada pada karya-karya sebelumnya dan pada karya yang muncul setelahnya. tujuan kajian interteks adalah memberikan makna secara penuh terhadap karya tersebut. Dalam teori-teori sastra tradisional, hubungan yang ditunjukkan melalui persamaan-persamaan disebut peniruan, jiplakan, bahkan sebagai plagiat. Tetapi sekarang, dalam teori sastra kontemporer, selama dalam batas-batas orisinilitas, peniru semacam ini termasuk kreativitas (Ratna, 2015). Sedangkan alih wahana, merupakan kegiatan yang mencakup penerjemahan, penyaduran, dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Alih wahana juga sebagai medium yang dipergunakan untuk mengungkapkan, mencapai dan memamerkan gagasan atau perasaan seseorang. Wahana dapat diartikan sebagai medium yang dipergunakan untuk mengungkapkan mencapai atau memamerkan suatu gagasan atau perasaan. Jadi, intinya alih wahana adalah pemindahan atau pengubahan (Damono, 2018). Penelitian mengenai alih wahana biasanya dikaji berdasarkan kajian intertekstual. Kajian intertekstual merupakan sebuah pendekatan yang melihat karya sastra memiliki bentuk-bentuk hubungan tertentu, misalnya untuk menemukan adanya hubungan unsur-

147

JURNAL TUAH: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa, 2 (2) 2020 unsur intrinsic seperti ide, gagasan, peristiwa, plot, penokohan, gaya bahasa dan lain sebagainya di antara teks yang dikaji (Rumadi & Syafrial, 2017). Tujuan kajian interteks itu sendiri yakni untuk memberikan makna agar lebih penuh atau menyeluruh terhadap karya tersebut. Penulisan dan atau pemunculan sebuah karya sering ada kaitannya dengan unsur kesejarahannya sehingga pemberian makna itu akan lebih lengkap jika dikaitkan dengan unsur kesejarahan itu (Elmustian & Jalil). Istilah ini berasal dari bahasa Perancis, ecran yang berarti layar. Selain ekranisasi, yang menyatakan proses dari karya sastra ke film ada pula istilah lain, yaitu filmsasi (Eneste, 1991). Lebih lanjut menurut Eneste (1991) ekranisasi di Indonesia dapat dikatakan bukanlah hal baru, karena pada tahun 1951 proses adaptasi semacam ini sudah dimulai yaitu ketika sutradara Huyung memfilmkan drama karya Armijn Pane yang berjudul Antara Bumi dan Langit. Setelah itu, adaptasi semacam ini terus saja berlanjut hingga saat ini. Lebih sering, ekranisasi terjadi pada film yang diangkat dari novel. Pada proses penggarapan novel ke film (ekranisasi) terjadi perubahan. Novel adalah kreasi individual dan merupakan hasil kerja perseorangan sedangkan pembuatan film merupakan hasil gotong royong. Bagus tidaknya sebuah film banyak bergantung pada keharmonisan kerja unit-unit di dalamnya. Eneste (1991) menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi dalam ekranisasi adalah sebagai berikut: (1) Penciutan Salah satu langkah yang dilakukan dalam proses transformasi karya sastra ke film adalah penciutan atau pengurangan. Eneste (1991) mengatakan tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel akan dijumpai pula dalam film. Sebagian cerita, alur, tokoh-tokoh, latar atau suasana novel tidak akan ditemui dalam film sebab sebelumnya pembuat film (penulis skenario dan sutradara) sudah memilih terlebih dahulu informasi-informasi yang dianggap penting. Dengan demikian, akan terjadi pemotongan-pemotongan atau penghilangan bagian di dalam karya sastra dalam proses transformasi ke film. Eneste (1991) menjelaskan bahwa pengurangan atau pemotongan unsur cerita sastra dilakukan karena beberapa hal, yaitu: Anggapan bahwa adegan dalam novel tidak begitu penting untuk ditampilkan di film. Selain itu, latar novel tidak mungkin dipindahkan ke dalam film secara keseluruhan karena film akan menjadi panjang sekali. Oleh sebab itu, latar yang ditampilkan dalam film adalah latar yang penting-penting saja; Alasan mengganggu, yaitu adanya anggapan bahwa menampilkan suatu adegan akan mengganggu gambaran terhadap cerita film; Adanya keterbatasan teknis film atau medium film bahwa tidak semua bagian adegan atau cerita dalam karya sastra dapat dihadirkan di dalam film. (2) Penambahan Penambahan (perluasan) adalah penambahan unsur-unsur yang tidak terdapat di dalam novel ke film. Seperti halnya pengurangan, penambahan juga bisa terjadi pada cerita, alur, penokohan, latar, dan suasana. Eneste (1991) seorang sutradara mempunyai alasan tertentu untuk melakukan penambahan pada proses transformasi karena penambahan itu penting dari sudut perfilman. Penambahan itu masih relevan dengan cerita secara keseluruhan. Lebih lanjut Eneste (1991) mengatakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu, pembuat film terpaksa menambahi bagian-bagian tertentu dalam film, walaupun bagian-bagian itu tidak ditemui dalam novel. (3) Perubahan Bervariasi Hal terakhir yang mungkin terjadi dalam proses transformasi karya sastra ke film adalah perubahan bervariasi. Eneste (1991) mengatakan ekranisasi memungkinkan terjadinya variasi-variasi tertentu antara novel dan film. Dikarenakan perbedaan alat-alat yang digunakan, terjadilah variasi-variasi tertentu di sana-sini. Di samping itu, film pun mempunyai waktu putar yang amat terbatas sehingga tidak semua hal atau persoalan yang ada dalam novel dapat dipindahkan.

148

Alih Wahana Novel Ke Dalam Film ...

2. Metodologi Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa teks tulis yang ada di novel dan teks narasi dialog serta gambar yang ada pada film. Sumber data dan objek penelitianya adalah novel Assalamualaikum Calon Imam cetakan pertama pada November tahun 2017 berjumlah 476 halaman dan film Assalamualaikum Calon Imam disutradrai oleh Findo Purwono HW pada tahun 2018 yang berdurasi selama 1 jam 31menit 54 detik. Penelitian ini difokuskan pada proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan pada novel ke film Assalamualaikum calon Imam. Untuk memperoleh informasi dan data penelitian penulisan penggunakan teknik dokumentasi dalam bentuk simak dan catat. Teknik analilis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini mengkaji Alih Wahana Novel Ke dalam Film Assalamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani (Kajian Intertekstual). Proses alih wahana suatu novel ke dalam film terjadi tiga aspek perubahan yakni pertama penciutan atau penghilangan bagian novel ke film. Kedua, penambahan bagian yang tidak ada pada novel dan yang terakhir ketiga adalah perubahan bervariasi novel ke film. Penelitian mengenai alih wahana ini diidentifikasi dalam bentuk kajian intertekstual novel dan film Assalamualaikum Calon Imam yang telah ditemukan data pada proses alih wahana penciutan, peruabahan bervariasi dan penambahan pada aspek alur, latar tempat dan tokoh yang berjumlah 230 data. Data tersebut adalah sebagai berikut: (a) Proses alih wahana aspek alur yakni penciutan sebanyak 68 data, perubahan bervariasi sebanyak 26 data dan penambahan sebanyak 26 data. (b) Proses alih wahana aspek latar adalah data penciutan sebanyak 38 data, perubahan bervariasi sebanyak 12 data dan penambahan sebanyak 9 data. (c) Proses alih wahana aspek tokoh adalah data penciutan sebanyak 40 data, perubahan bervariasi sebanyak 7 data dan penambahan sebanyak 5 data. Penelitian ini menganalisis 3 unsur intrinsik yakni alur, latar dan tokoh. Alasan penulis lebih memfokuskan penelitian ini berdasarkan 3 aspek tersebut karena tiga aspek tersebut paling banyak mengalami proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan. Sedangkan 4 unsur intrinsik lainnya yakni: tema, penokohan, amanat, dan sudut pandang tidak mengalami proses alih wahana. Pengadaptasian novel ke dalam film Assalamualaikum Calon Imam ini mengakibatkan terjadinya proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan. Alasan terjadinya proses alih wahana ini adalah akibat perbedaan novel yang mulanya hanya sekedar tulisan yang dicetak menjadi sebuah film yang menghasilkan suatu visual dan audio. Proses alih wahana penciutan dan perubahan bervariasi disebakan oleh perbedaan kemampuan pemain, biaya produksi film, durasi film yang sekali penayangan maksimal 2 jam dan minimal 1 jam dan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan film. Maka, terjadilah variasi-variasi tertentu di sana-sini setelah novel diadaptasi menjadi suatu film yang habis sekali penayangan. Sedangkan proses alih wahana penambahan pada film Assalamualikum Calon Imam ini dilakukan sebagai salah satu daya tarik film, dan juga untuk lebih memperjelas suatu peristiwa yang kurang jelas di dalam novel.

4. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni berjudul Alih Wahana Novel Ke Dalam Film Assalamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani (Kajian Intertekstual) telah ditemukan proses alih wahana penciutan, perubahan bervariasi dan penambahan sebanyak 230 data. Alasan terjadinya proses alih wahana ini adalah akibat perbedaan novel yang mulanya hanya sekedar tulisan yang dicetak menjadi sebuah film yang menghasilkan suatu

149

JURNAL TUAH: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa, 2 (2) 2020 visual dan audio. Pengadaptasian ini mengakbibatkan terwujudnya visual tokoh yang semula hanya dibayangkan menjadi secara nyata yang dapat dilihat dari tokoh-tokoh yang diperankan seperti Nafisya yang diperankan oleh Natasya Rizky, Alif yang diperankan oleh Miller Khan, Jidan yang diperankan oleh Andy Arsyl dan lainnya.

Daftar Pustaka

Damono, S. (2018). Alih Wahana. : Gramedia Pustaka Utama. Elmustian & Jali, A. (2004). Teori Sastra. Pekanbaru: Labor Bahasa, Sastra, dan Jurnalistik Universitas Riau. Eneste, S. (1991). Novel dan Film. Flores: Nusa Indah. Madani, I. (2017). Assalamualikum Calon Imam. Bandung: Coconut Books. Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme: Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rumadi, H., & Syafrial. (2017). Buku Ajar Apresiasi Prosa Fiksi. Pekanbaru: Universitas Riau Press.

150