Penerimaan Tebu Diperketat, Rendemen Harus Meningkat

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Penerimaan Tebu Diperketat, Rendemen Harus Meningkat majalah triwulan Volume: 007/Th-III JANUARI - MARET 2013 WELCOMING THE GOLDEN ERA 2013 PENERIMAAN TEBU DIPERKETAT, RENDEMEN HARUS MENINGKAT Kantor Pusat: Kantor Perwakilan: PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Perumahan Taman Gandaria Valley Jl Jembatan Merah No 3-11, Surabaya 60175 Jawa Timur, Indonesia Jl Taman Gandaria Blok F/12A, Telepon/Fax: 021-7396565 Telepon: (031) 3523143 (hunting) Fax: (031) 3523167 Kebayoran Lama - Jakarta Selatan http://www.ptpn10.com | email: [email protected] VISI Menjadi Perusahaan Agribis berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia, yang tumbuh berkembang bersama mitra. MISI 1. Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku Tebu dan Tembakau yang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan internasional. 2. Mendedikasikan layanan Rumah Sakit kepada masyarakat umum dan perkebunan untuk hidup sehat. 3. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan bagi kepuasan stakeholder melalui kepemimpinan, inovasi dan kerjasama team serta organisasi yang efektif. SALAM The Golden Era EMBACA PTPN X Mag yang budiman, di Tahun 2012 lalu, perseroan milik negara ini berhasil men- sebagian masyarakat ada yang mengang- jadi perusahaan penghasil gula terbanyak secara nasional. gap bahwa angka atau nomor 13 adalah Jumlah produksi mencapai 494,616 ton atau sekitar 19 per- ‘angka sial’. Mereka kadangkala khawa- sen dari total produksi pabrik gula domestik sebanyak 2,59 tir, takut bahkan ada yang menganggap juta ton. pamali memakai nomor 13. Benarkah Sukses mencapai semua itu harus menjadi cambuk bagi de mikian? Semua itu bergantung pada seluruh karyawan dalam meningkatkan kemampuan dan keyakinan dan kepercayaan masing-masing. menggali potensi diri. Meski mengalami kenaikan, namun PBagaimana dengan tahun 2013 yang terdapat ‘angka sial’ PTPN X masih bisa meningkatkan kinerja karena masih ada 13 di belakangnya? Itu tidak berlaku bagi PT Perkebunan Nu- peluang. santara X (Persero). Justru tahun 2013 menjadi momentum Konsep optimalisasi pabrik gula menjadi hal yang wajib paling penting karena tahun ini adalah tahun menyongsong dilakukan pada musim giling tahun ini, karena bila konsep era keemasan atau The Golden Era. itu berhasil dilakukan maka target produksi gula sebesar Tidak mudah bagi perusahaan berpelat merah ini 538.223 ton bisa tercapai. Di musim giling menyongsong era keemasan. Bahkan Dirut tahun 2013, target produksi gula mini- PTPN X, Ir Subiyono, MMA, menyebut- mal adalah 500.000 ton dan maksimal kan, berbagai upaya dilakukan dalam 538.223 ton. menyongsong era keemasan. Salah satu Ya, jika dicermati, kinerja PTPN X kian adalah dengan diversifikasi produk. cemerlang. Dilihat dari beberapa parame- Pabrik Gula (PG) tak sekadar memro- ter yang menjadi patokan selama lima tahun duksi gula namun juga serius terhadap terakhir, selalu mengalami peningkatan. Tentu produk turunan tebu atau produk samping. kemajuan itu tidak diraih begitu saja. Ada langkah- Keberadaannya harus benar-benar ber- langkah dan inovasi dalam memantapkan posisi transfor masi menjadi industri berbasis tebu perusahaan di peta industri gula nasional. yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Dan efeknya adalah terlihat pada perolehan Melalui optimalisasi kapasitas giling dan diver- laba sebelum pajak. Angka yang dicatatkan sifikasi produk, PTPN X menargetkan produksi gula pada tahun 2012 lalu cukup fantastis yaitu Rp 506 bisa mencapai 538.223 ton pada tahun 2013. Harapan- miliar, melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya nya, diversifikasi itu bisa menciptakan nilai tambah ba- yaitu Rp 210 miliar. gi perusahaan. PTPN X tak hanya mengandalkan produk gula mau- Dalam hal program diversifikasi, PG Ngadiredjo (Kediri) pun co-generation, namun juga masih ada unit-unit usaha yang ada dalam naungan PTPN X, tahun ini memulainya (UUS). Salah satu yang kini menjadi anak perusahaan adalah dengan program co-generation dengan memroduksi listrik rumah sakit maupun klinik dan jasa pelayanan kesehatan. sebesar 2 MW. Mereka diuji dalam persaingan global di negeri ini. Pembaca yang budiman, dalam menyongsong The Gold- Pembaca yang budiman, satu prestasi lagi yang tak bisa en Era semua karyawan harus lebih mengoptimalkan dan diabaikan adalah PTPN X Mag melalui cover edisi Vol.005/Th memberanikan diri sekaligus memberikan kinerja yang mak- II/Ags-Okt 2012, berhasil meraih anugerah Gold Winner un- simal. Tak hanya PG atau industri gula, beberapa unit usaha tuk kategori The Best of State Own Enterprise Inhouse Maga- yang kinerjanya masih agak terseok pada 2012, diharapkan zine Award (InMA) 2013. Ya, ini sebuah kebanggaan sekaligus pada tahun 2013 ini, terpacu untuk bangkit dan menunjuk- prestise tersendiri. kan performa yang signifikan. Redaksi Penanggung Jawab: Subiyono | Pemimpin Umum: Dhimam Abror Djuraid | Wakil Pemimpin Umum: Mochammad Cholidi | Pemimpin Redaksi: Cipto Budiono | Redaktur Pelaksana: Siska Prestiwati Wibisono | Dewan Redaksi: Sjamsul Basuki Joedho, Endang Sri Juwita Riastuti, Okta Prima Indahsari | Sekretaris Redaksi: Hendy Irawan, Ayu Firdayanti Suraida | Redaktur: Edi T Jatmiko | Reporter: SAP Jayanti, Sekar Arum Catur Murti | Fotografer: Dery Ardiansyah | Artistik: Demetrius Angger P | Iklan: Iwan Tuasela, Suprapti | Sirkulasi/Produksi: Suryanto | Keuangan: Lestariningsih | Alamat Redaksi, Iklan, Sirkulasi: Jl. Jembatan Merah No. 3-11, Tromol Pos 5077, Surabaya 60175. Telepon: (031) 3523143 | Fax: (031) 3557574 | email: [email protected] PTPN-X magazine | Volume: 007 | Th-III | Januari - Maret 2013 3 DAFTAR ISI Salam | 3 Tingkatkan Pengelolaan Limbah Menuju Proper Hijau | 27 KRONIKA CUSTOMER GATHERING AND LOYALTY AWARD 2012 EMERGENCY AMBULANCE SERVICE TRAINING Mengapresiasi Para Pembeli | 6 Gembleng Kesigapan Tim 'UGD Berjalan' | 29 SPS IN-HOUSE MAGAZINE AWARD PWI AWARD 2013 PTPN X Raih Gold Winner | 8 Gerakkan Ekonomi Jatim, PTPN X Raih Kebanggaan lain menyelimuti pihak PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Anugerah | 31 Betapa tidak, selain kinerja sepanjang 2012 yang ciamik, salah satu edisi pada terbitan PTPN X_Mag meraih anugerah Gold Winner pada ajang Indonesia CSR PG DJOM BANG BARU Inhouse Magazine Award (InMA) 2013. Renovasi Rumah Tak Layak Huni | 32 KUNJUNGAN KE TAIWAN SUGAR CORPORATION Kondisi rumah berpengaruh juga terhadap kualitas hidup penghuninya. Sayangnya masih banyak warga masyarakat yang kondisi rumahnya tidak Otomatisasi Tingkatkan Efisiensi |10 layak huni. Dibutuhkan kepedulian banyak pihak untuk bisa bersama- sama meningkatkan harkat masyarakat termasuk di antaranya melalui Jaga Kekompakan demi Kejayaan pembenahan tempat tinggal. Perusahaan | 12 ’Curi’ Ilmu Diversifikasi WORKSHOP LOMBA KARYA TULIS INTERNAL PTPN X Produk Tebu dari Korea | 34 "Menulis Itu Tak Ubahnya Dandani Anak" | 14 Mengeksekusi sebuah ide menjadi tulisan yang menarik tidak berbeda halnya Lima Tugas Pokok Keamanan PTPN X | 36 dengan mendandani anak. Orangtua tentunya ingin agar anaknya tampil menarik dan seperti itu jugalah seharusnya sebuah tulisan diperlakukan. Jaga Kebugaran melalui Jalan Sehat | 37 LKT Internal, Stimulan Ide Karyawan | 15 POTENSI Puslit Gula DjengkolKembangkan Bagal Mikro | 38 Tebu sebagai komoditas strategis, yang pengusahaannya berasal dari on- farm hingga off-farm dan bersifat multidimensi, memang tak habis untuk dikembangkan. Begitu pula yang coba dilakukan oleh Puslit Gula Djengkol PTPN X (Persero) dalam berinovasi. Peluang Baru: Big Cigar ke Mini Cigar | 40 JARING 600 KAR YA TULIS EKSTERNAL SOSIALISASI HASIL PENELITIAN PUSLIT TEMBAKAU JEMBER Sumbang Ide yang Tak Biasa | 16 Teknologi, Produktivitas dan Daya Saing | 42 Sambut Golden Era dengan PENGEMBANGAN Mutasi Pejabat Puncak | 18 PG Pesantren Baru Siap Realisasikan Cogen | 44 MOU PTPN X – UNIVERSITAS NEGERI JEMBER Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan | 20 PABRIK BIOETANOL Bergerak selangkah lebih maju, PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Juga Sanggup Hasilkan Pupuk Cair | 46 terus berupaya meningkatkan kinerjanya. Hal ini tercermin dari jalinan kerjasama antara PTPN X dengan Universitas Jember (Unej) terkait dengan pengembangan industri gula dan pertembakauan. 4 BISNIS BARU PTPN X Cogen Tidak Perlu Dana Besar | 47 Laporkan Rekanan ’Nakal’! | 22 KERJASAMA PG MODJ OPANGGOONG - SMKN 3 BOYOLANGU SEMARAK SWET SEVENTEEN PTPN X Berdayakan Siswa dan Peduli Lingkungan | 48 Menengok ke Belakang, Menatap Masa Depan | 24 PT NUSANTARA MEDIKA UTAMA Tingkatkan Pelayanan dalam Kemandirian | 50 PTPN-X magazine | Volume: 007 | Th-III | Januari - Maret 2013 4 IN HOUSE TRAINING PG NGADIREJO Bekali Karyawan dalam Dongkrak Rendemen dengan ’Mapping’ Kebun | 76 Pengadaan Barang dan Jasa | 52 SRIKANDI SAJIAN UTAMA Gali Potensi di Bidang Olahraga | 78 Welcoming the Golden Era | 54 OLAHRAGA Pergantian tahun baru 2012 ke 2013 lalu, masih terasa di tubuh PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Tepatnya pada 2 Januari 2013 lalu di hall Siapa Pun Bisa Main Tenis | 80 kantor direksi dengan tajuk ‘Welcoming The Golden Era’ kemeriahan di acara tersebut seakan penambah motivasi untuk terus berkiprah. KESEHATAN ASI EKSKLUSIF SDM Berandil Besar pada Siapkan Generasi Berkualitas | 82 Sukses Perusahaan | 56 Kehadiran sang buah hati di tengah-tengah keluarga merupakan kebahagiaan bagi setiap pasangan suami istri. Tidak heran bila hanya yang terbaik saja yang diberikan untuk putraputri kebanggaan mereka, termasuk dalam pemberian susu. WISATA BUNAKEN Taman Laut yang Menakjubkan | 86 Penerimaan Tebu Diperketat, Rendemen Harus Meningkat | 58 Selangkah Lebih Maju di Industri Gula | 60 Tiga Tahun Pertahankan Predikat AA | 62 KULINER OPINI Tinutuan: Gurih
Recommended publications
  • Rules and Options
    Rules and Options The author has attempted to draw as much as possible from the guidelines provided in the 5th edition Players Handbooks and Dungeon Master's Guide. Statistics for weapons listed in the Dungeon Master's Guide were used to develop the damage scales used in this book. Interestingly, these scales correspond fairly well with the values listed in the d20 Modern books. Game masters should feel free to modify any of the statistics or optional rules in this book as necessary. It is important to remember that Dungeons and Dragons abstracts combat to a degree, and does so more than many other game systems, in the name of playability. For this reason, the subtle differences that exist between many firearms will often drop below what might be called a "horizon of granularity." In D&D, for example, two pistols that real world shooters could spend hours discussing, debating how a few extra ounces of weight or different barrel lengths might affect accuracy, or how different kinds of ammunition (soft-nosed, armor-piercing, etc.) might affect damage, may be, in game terms, almost identical. This is neither good nor bad; it is just the way Dungeons and Dragons handles such things. Who can use firearms? Firearms are assumed to be martial ranged weapons. Characters from worlds where firearms are common and who can use martial ranged weapons will be proficient in them. Anyone else will have to train to gain proficiency— the specifics are left to individual game masters. Optionally, the game master may also allow characters with individual weapon proficiencies to trade one proficiency for an equivalent one at the time of character creation (e.g., monks can trade shortswords for one specific martial melee weapon like a war scythe, rogues can trade hand crossbows for one kind of firearm like a Glock 17 pistol, etc.).
    [Show full text]
  • Kajian Terhadap Gambaran Jenis Senjata Orang Melayu Dalam Manuskrip Tuhfat Al-Nafis
    BAB 1 PENGENALAN ______________________________________________________________________ 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian 1.1.1 Peperangan Dunia seringkali diancam dengan pergaduhan dan peperangan, sama ada peperangan antarabangsa, negara, agama, etnik, suku kaum, bahkan wujud juga peperangan yang berlaku antara anak-beranak dan kaum keluarga. Perang yang di maksudkan adalah satu pertempuran ataupun dalam erti kata lain merupakan perjuangan (jihad). Kenyataan ini turut di perakui oleh Sun Tzu dalam karyanya yang menyatakan bahawa peperangan itu adalah urusan negara yang penting untuk menentukan kelangsungan hidup atau kemusnahan sesebuah negara, maka setiap jenis peperangan itu perlu diselidiki terlebih dahulu matlamatnya.1 Di samping itu, perang juga sering dianggap oleh sekalian manusia bahawa ia merupakan satu perbalahan yang melibatkan penggunaan senjata sehingga mampu mengancam nyawa antara sesama umat manusia.2 Ini menunjukkan bahawa penggunaan senjata merupakan elemen penting dalam sebuah peperangan. Perang merupakan salah satu daripada kegiatan manusia kerana ia meliputi pelbagai sudut kehidupan. Peredaran zaman serta berkembangnya sesebuah tamadun telah menuntut seluruh daya upaya manusia untuk berjuang mempertahankan negara terutamanya dalam peperangan. Ini kerana pada masa kini perang merupakan satu 1 Saputra, Lyndon, (2002), Sun Tzu the Art of Warfare, Batam : Lucky Publisher, hlmn 8 2 Kamus Dewan Bahasa (Edisi Keempat), (2007), Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka , hlmn 1178 masalah yang sangat besar, rumit dalam sebuah
    [Show full text]
  • Daftar Pondok Pesantren Yang Sudah Realisasi Pencairan Per Tanggal 22 Juli 2020
    DAFTAR PONDOK PESANTREN YANG SUDAH REALISASI PENCAIRAN PER TANGGAL 22 JULI 2020 KETERANGAN PROPOSAL NO NO URUT NAMA LEMBAGA ALAMAT PENCAIRAN Ciputat Kecamatan Ciputat Kota 1 1159 Sulaimaniyah Ciputat Realisasi Tangerang Selatan Perigi Kecamatan Pondok Aren Kota 2 1174 Multimedia Al-Muqriyah Realisasi Tangerang Selatan Jl. KH. Mabruk Rt 05/01 Kecamatan 3 1192 Nurul Huda Ashofwani Realisasi Cibeber Kota Cilegon Link Krotek Kecamatan Cibeber Kota 4 1197 Al-Insan Realisasi Cilegon Jl. Perumnas Cibeber Rt. Xi/02 5 1201 Bany Syafi'i Realisasi Kecamatan Cilegon Kota Cilegon Link Kubang Bale Kecamatan Citangkil 6 1207 Roudhatul Qur'an Realisasi Kota Cilegon Link Ciasem Kecamatan Ciwandan Kota 7 1209 Al-Qur'an Al-Istiqomah Realisasi Cilegon Link. Jangkar Wetan Kecamatan 8 1210 Al-I'anah Realisasi Ciwandan Kota Cilegon Link. Cigeblag Kecamatan Ciwandan Kota 9 1213 Nurussa'adah Realisasi Cilegon Link. Gerem Raya Kecamatan Grogol Kota 10 1216 Al-Munawaroh Realisasi Cilegon Jl. P. Jayakarta Kp. Terate Udik 11 1220 Nurul A'la Realisasi Kecamatan Jombang Kota Cilegon Jl. Daarul Ishlah Kecamatan Jombang 12 1222 Daarul Ishlah Realisasi Kota Cilegon P Jayakarta No. 44 Link. Acing Baru Rt. 13 1223 Darul Mubtadiin Realisasi 01/07 Kecamatan Jombang Kota Cilegon Pasar Bunder No 1 Kecamatan 14 1226 Bani Shaleh An Nawawi Realisasi Purwakarta Kota Cilegon Jl. Pabean No. 15 Karang Tengah 15 1227 Banu Al Qomar Realisasi Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon Link. Jangkar Wetan Kecamatan 16 1228 Miftahul Huda Realisasi Ciwandan Kota Cilegon Jln. Smpati 6 Rt. 04/03 Kecamatan Batu 17 1229 Rahmatul Ummah Realisasi Ceper Kota Tangerang Batu Ceper Kecamatan Batu Ceper Kota 18 1232 Al Fuad Realisasi Tangerang Batu Ceper Kecamatan Batu Ceper Kota 19 1233 Al Mubarok Realisasi Tangerang Batujaya Batuceper Rt.
    [Show full text]
  • ASIAN ART 4.12.2018 Auktionstermine Herbst 2018 Asiatische Kunst Europäisches Kunstgewerbe 14
    ASIAN ART 4.12.2018 Auktionstermine Herbst 2018 Asiatische Kunst Europäisches Kunstgewerbe 14. November 2018 Schmuck & Uhren 15. November 2018 Alte Kunst 15. November 2018 Vorbesichtigung: 9. – 12. November 2018 Asian Art Modern 28. November 2018 Post War 28. November 2018 Contemporary 28. November 2018 Vorbesichtigung: 23. – 26. November 2018 4. Dezember 2018 Asiatische Kunst 4. Dezember 2018 Vorbesichtigung: 30. November – 3. Dezember 2018 Discoveries 5. Dezember 2018 Vorbesichtigung: 1. – 3. Dezember 2018 Vorbesichtigung Auktionstermine Preview Frühjahr 2019 Sammlung Thillmann Thonet – Perfektes Design 22. Januar 2019 30. 3. Nov – Dez. 2018 Vorbesichtigung: 14. – 21. Januar 2019 Dekorative Kunst 30. + 31. Januar 2019 Vorbesichtigung: 26. – 28. Januar 2019 Europäisches Kunstgewerbe 15. Mai 2019 Schmuck und Uhren 16. Mai 2019 亚洲古董珍玩 Alte Kunst 16. Mai 2019 Vorbesichtigung: 10. – 13. Mai 2019 第423屆拍卖会 Modern 29. Mai 2019 Post War 29. Mai 2019 Contemporary 29. Mai 2019 2018年12月4日 Vorbesichtigung: 24. – 27. Mai 2019 Discoveries 5. Juni 2019 Vorbesichtigung: 1. – 3. Juni 2019 預展時間 Asiatische Kunst 13. Juni 2019 Vorbesichtigung: 8. – 12. Juni 2019 2018年11月30日–12月3日 Abbildung Titel: Nr. 2047 CHENG CONGLIN Einlieferungen von Sammlungen, Nachlässen und Einzel­ A RAINY DAY IN SPRING stücken sind bis zwei Monate vor den Auktionen möglich. China | Dated 1990 Unsere Experten informieren Sie gerne über die aktuelle Abbildung Rückseite: Marktsituation und geben Ihnen kostenlose Einschätzungen Nr. 2132 RARE AND IMPORTANT für Ihre Kunstwerke. Wir freuen uns auf Ihren Anruf, Ihre THANGKA WITH TWO MAHASIDDHA. E­Mail bzw. Ihre Post. Nepal | 14th c. | Early Beri style (Detail) Unsere Experten Unser Service Auktionen Termine Our Specialists Our Service im Internet Dates Sales on the Internet Christoph Bouillon Katalogbestellungen Geschäftszeiten nach der Auktion Live bieten Auktion Vorbesichtigung Katalogredaktion Nicole Burkhard Business hours after the sale Über unsere Website können Sie sich Sale Preview Tel.
    [Show full text]
  • BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1292, 2018 KEMENKES
    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1292, 2018 KEMENKES. DAK NonFisik TA 2018. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa karena adanya perubahan alokasi dan penetapan lokus penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun 2018 perlu mengubah ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); www.peraturan.go.id 2018, No.1292 -2- 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6.
    [Show full text]
  • Origins, Ancestry and Alliance
    Origins, Ancestry And AlliAnce Explorations in austronEsian Ethnography Origins, Ancestry And AlliAnce Explorations in austronEsian Ethnography Edited by James J. Fox and Clifford sather a publication of the Department of anthropology as part of the Comparative austronesian project, research school of pacific studies the australian national university Canberra aCt australia Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] Web: http://epress.anu.edu.au Previously published in Australia by the Department of Anthropology in association with the Comparative Austronesian Project, Research School of Pacific Studies, The Australian National University, Canberra 1996. National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Origins, Ancestry and Alliance: explorations in Austronesian ethnography. Bibliography. ISBN 0 7315 2432 2 (print) ISBN 1 920942 87 4 (online) 1. Ethnography - Islands of the Pacific. 2. Ethnography - Asia, South East. 3. Kinship - Islands of the Pacific. 4. Kinship - Asia, South East. 5. Islands of the Pacific - Social life and customs. 6. Asia, South East - Social life and customs. I. Fox, James J., 1940- . II. Sather, Clifford, 1938- . III. Australian National University. Dept of Anthropology. IV. Comparative Austronesian Project. 305.899 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Typesetting by Norma Chin; drawings by Robert Nee/Neville Minch Cover design by Griffiths & Young Design/Bronwyn Dillon © The several authors, each in respect of the paper presented, 1996 This edition © 2006 ANU E Press Origins, Ancestry and Alliance Table of Contents Acknowledgements ix Chapter 1.
    [Show full text]
  • Nieuwe Hoofden, Nieuwe Goden
    NIEUWE HOOFDEN, NIEUWE GODEN Geschiedenis van de Tolaki en de Tomoronene, twee volkeren in Zuidoost-Celebes (Indonesië), tot ca. 1950 Dr. Christiaan G.F. de Jong Nieuwe hoofden, Nieuwe goden ISBN 978-3-8443-8756-8 INHOUDSOPGAVE 1. Introductie . 1 1.1. Opzet en plaats van handeling . 1 1.2. Bronnen . 1 1.3. Enkele inleidende opmerkingen. 2 2. Het land en zijn bewoners . 4 2.1. Een rode draad: vier fasen . 4 2.2. Klimaat, natuurlijke gesteldheid en bevolking. 5 2.2.1. Klimaat. 5 2.2.2. Natuurlijke gesteldheid . 5 2.2.3. Bewoning . 9 2.2.4. Ziekten . 12 2.2.5. Transport, wegen en paden. 16 2.2.6. Verkeer over water. 19 2.3. Conclusie . 21 2.4. De bewoners: taal, prehistorie, mythe en hiërarchie . 22 2.4.1. Bevolking: een eerste kennismaking . 22 2.4.2. Talen. 24 2.5. Prehistorie . 26 2.5.1. Migratie . 26 2.5.2. De “Steenhouwers” . 28 2.5.3. De “Pottenbakkers” . 29 2.5.4. De kolonisatie van Zuidoost-Celebes . 31 2.6. Samenvatting prehistorie . 32 2.7. Moderne tijden; voortgaande migratie. 34 2.8. Tomoronene . 35 2.9. Ontwikkeling van de maatschappelijke ordening . 37 2.9.1. De oudste tweedeling . 37 2.9.2. Van werkelijkheid naar mythe . 38 2.9.3. Tolaki-adel . 43 2.9.4. Middengroepen. 44 2.9.5. De ata van de Tolaki . 45 2.10. Adel, vrijen en slaven bij de Tomoronene . 47 3. Politieke en bestuurlijke geschiedenis. 49 3.1. Het oosten . 49 3.1.1. Mekongga, Konawe, Laiwoi.
    [Show full text]
  • New Chiefs, New Beliefs
    NEW CHIEFS, NEW BELIEFS A history of the Tolaki and the Tomoronene, two nations in South-east Celebes (Indonesia), until ca. 1950 Dr. Christiaan G.F. de Jong 2017 1 Original title: Nieuwe hoofden, Nieuwe goden. Geschiedenis van de Tolaki en de Tomoronene, twee volkeren in Zuidoost-Celebes (Indonesië), tot ca. 1950. ISBN 978-3-8443-8756-8 Translated by Truus Daalder-Broekman. © Copyright of this publication is with the author. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means without permission from the author. New chiefs, New beliefs 4 CONTENTS 1. Introduction. 7 1.1. Aim, and scene of the action . 7 1.2. Sources. 7 1.3. A few preliminary remarks . 8 2. The land and its inhabitants . 10 2.1. A connecting thread: four stages . 10 2.2. Climate, natural conditions and population . 11 2.2.1. Climate . 11 2.2.2. Natural conditions . 11 2.2.3. Population . 15 2.2.4. Diseases . 17 2.2.5. Transport, roads and paths . 21 2.2.6. Traffic by water . 25 2.3. Conclusion . 27 2.4. The inhabitants: language, prehistory, myth and hierarchy . 28 2.4.1. Population: a first acquaintance . 28 2.4.2. Languages. 30 2.5. Prehistory. 32 2.5.1. Migration . 32 2.5.2. The “Stone Cutters” . 33 2.5.3. The Potters . 34 2.5.4. The colonisation of South-east Celebes . 35 2.6. Summary of prehistory. 37 2.7. Modern Times; continuing migration . 38 2.8.
    [Show full text]
  • Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements Between Heteronomy and Self-Ascription
    Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription Brigitta Hauser-Schäublin (dir.) Publisher: Göttingen University Press Year of publication: 2013 Published on OpenEdition Books: 12 April 2017 Serie: Göttingen Studies in Cultural Property Electronic ISBN: 9782821875487 http://books.openedition.org Printed version ISBN: 9783863951320 Number of pages: 240 Electronic reference HAUSER-SCHÄUBLIN, Brigitta (ed.). Adat and Indigeneity in Indonesia: Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription. New edition [online]. Göttingen: Göttingen University Press, 2013 (generated 10 septembre 2020). Available on the Internet: <http://books.openedition.org/gup/150>. ISBN: 9782821875487. © Göttingen University Press, 2013 Terms of use: http://www.openedition.org/6540 number of UN conventions and declarations (on the Rights of Indigenous 7 A Peoples, the Protection and Promotion of the Diversity of Cultural Expressi- Göttingen Studies in ons and the World Heritage Conventions) can be understood as instruments of Cultural Property, Volume 7 international governance to promote democracy and social justice worldwide. In Indonesia (as in many other countries), these international agreements have encouraged the self-assertion of communities that had been oppressed and de- Adat and Indigeneity in Indonesia prived of their land, especially during the New Order regime (1966-1998). More than 2,000 communities in Indonesia who define themselves asmasyarakat adat Culture and Entitlements between or “indigenous peoples” had already joined the Indigenous Peoples’ Alliance of Heteronomy and Self-Ascription the Archipelago” (AMAN) by 2013. In their efforts to gain recognition and self- determination, these communities are supported by international donors and Brigitta Hauser-Schäublin (ed.) international as well as national NGOs by means of development programmes.
    [Show full text]
  • UC Berkeley UC Berkeley Electronic Theses and Dissertations
    UC Berkeley UC Berkeley Electronic Theses and Dissertations Title Beautiful Lives: Priests, Beauticians, and Performance of Islamic Piety in a Non-Gendered Economy in South Sulawesi, Indonesia Permalink https://escholarship.org/uc/item/87s453f5 Author Umar, Umar Publication Date 2016 Peer reviewed|Thesis/dissertation eScholarship.org Powered by the California Digital Library University of California Beautiful Lives: Priests, Beauticians, and Performance of Islamic Piety in a Non-Gendered Economy in South Sulawesi, Indonesia By: Umar Umar A dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in South and Southeast Asian Studies and the Designated Emphasis in Critical Theory in the Graduate Division of the University of California, Berkeley Committee in charge: Professor Sylvia Tiwon, Chair Professor Jeffrey Hadler Professor Charles Hirschkind Summer 2016 Abstract Beautiful Lives: Priests, Beauticians, and Performance of Islamic Piety in a Non-Gendered Economy in South Sulawesi, Indonesia by Umar Umar Doctor of Philosophy in South and Southeast Asian Studies and Designated Emphasis in Critical Theory University of California, Berkeley Professor Sylvia Tiwon, Chair The dissertation unravels how the indigenous transgender identity of the bissu experiences reconfigurations within the Indonesian modern culture dominated by Islamic heterosexual norm. Based on the data collected from the field research in South Sulawesi, Indonesia, archival research in the Netherlands, and media research, the
    [Show full text]
  • TRICHOPTERA: LEPTOCERIDAE) Junmi Hur Clemson University, [email protected]
    Clemson University TigerPrints All Dissertations Dissertations 12-2006 WORLD REVISION OF THE GENUS TRIAENODES (TRICHOPTERA: LEPTOCERIDAE) Junmi Hur Clemson University, [email protected] Follow this and additional works at: https://tigerprints.clemson.edu/all_dissertations Part of the Entomology Commons Recommended Citation Hur, Junmi, "WORLD REVISION OF THE GENUS TRIAENODES (TRICHOPTERA: LEPTOCERIDAE)" (2006). All Dissertations. 5. https://tigerprints.clemson.edu/all_dissertations/5 This Dissertation is brought to you for free and open access by the Dissertations at TigerPrints. It has been accepted for inclusion in All Dissertations by an authorized administrator of TigerPrints. For more information, please contact [email protected]. WORLD REVISION OF THE GENUS TRIAENODES (TRICHOPTERA: LEPTOCERIDAE) A Dissertation Presented to the Graduate School of Clemson University In Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree Doctor of Philosophy Entomology by Jun Mi Hur December 2006 Accepted by: John C. Morse, Committee Chair Peter H. Adler Matthew W. Turnbull Kjer M. Karl ABSTRACT One genus, Triaenodes of the long-horned caddisfly family Leptoceridae includes approximately 245 species globally and is cosmopolitan in distribution, occurring in all major faunal regions. The species of the genus, along with other species of caddisflies, are especially sensitive to pollution and are used by developed countries to monitor water quality. Two hundred twenty-one species are reviewed and an additional 9 species are new to science. Twenty-six species groups are recognized in these subgenera of Triaenodes. The genus Triaenodes is divided here into seven monophyletic subgenera. The subgenus Ylodes Milne, 1934, has 15 species distributed in the Australasian, East and West Palearctic, and Nearctic regions, but not reviewed (see the “Checklist and Classification of World Triaenodes” section at the end of Chapter III).
    [Show full text]
  • Adat and Indigeneity in Indonesia Prived of Their Land, Especially During the New Order Regime (1966-1998)
    number of UN conventions and declarations (on the Rights of Indigenous 7 A Peoples, the Protection and Promotion of the Diversity of Cultural Expressi- Göttingen Studies in ons and the World Heritage Conventions) can be understood as instruments of Cultural Property, Volume 7 international governance to promote democracy and social justice worldwide. In Indonesia (as in many other countries), these international agreements have encouraged the self-assertion of communities that had been oppressed and de- Adat and Indigeneity in Indonesia prived of their land, especially during the New Order regime (1966-1998). More than 2,000 communities in Indonesia who define themselves asmasyarakat adat Culture and Entitlements between or “indigenous peoples” had already joined the Indigenous Peoples’ Alliance of Heteronomy and Self-Ascription the Archipelago” (AMAN) by 2013. In their efforts to gain recognition and self- determination, these communities are supported by international donors and Brigitta Hauser-Schäublin (ed.) international as well as national NGOs by means of development programmes. In the definition of masyarakat adat, “culture” or adat plays an important role in the communities’ self-definition. Based on particular characteristics of their adat, the asset of their culture, they try to distinguish themselves from others in order to substantiate their claims for the restitution of their traditional rights and property (namely land and other natural resources) from the state. The authors of this volume investigate how differently structured communities - socially, po- litically and religiously - and associations reposition themselves vis-à-vis others, especially the state, not only by drawing on adat for achieving particular goals, but also dignity and a better future.
    [Show full text]