BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk adalah maskapai penerbangan milik negara atau bisa disebut juga perusahaan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ). Perusahaan ini pertama kali beroperasi pada 28 Desember 1949 yang terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Namun Garuda Indonesia resmi menjadi perusahaan BUMN pada tahun 1950. Sepanjang tahun 1980 hingga 2000 garuda berniat untuk meningkatkan daya saing dengan maskapai lainnya agar tidak tertinggal dalam hal pelayanan dan juga keselamatan. Oleh sebab itu pada tahun - tahun ini diadakan revitalisasi dan juga restrukturisasi perusahaan dan untuk mendorong keinginan untuk dapat bersaing maka dibuatlah tempat pelatihan yang diberi nama Garuda Indonesia Training Center yang terletak di Jakarta barat. Pada awal tahun 2005 Garuda Indonesia memiliki tim manajemen baru dan langsung membuat perencanaan baru bagi perusahaan. Manajemen ini melakukan evaluasi dan merestrukturisasi perusahaan secara menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional perusahaan, dan membangun ulang kekuatan keuanganya yang pada akhirnya berhasil dalam menyelesaikan restrukturisasi hutang, memperbaiki pelayanan kepada pelanggan dan memperbarui dan membangkitkan semangat karyawan Garuda Indonesia. Adapun visi dan misi dari Garuda Indonesia adalah : 1 1. Visi Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. 2. Misi Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional. Pada 11 Februari 2011 akhirnya Garuda Indonesia resmi mencatatkan diri di BEI ( Bursa Efek Indonesia ) untuk menjadi perusahaan publik setelah penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham perusahaan kepada masyarakat. Salah satu hal yang mendorong Garuda Indonesia melemparkan sahamnya ke publik adalah karena penyelesaian restrukturisasi hutang perusahaan. struktur kepemilikan saham Garuda Indonesia per 31 Desember 2013 adalah: 1. Negara Republik Indonesia (69,14%) 2. Karyawan (0.4%) 3. Investor domestik (24,34%) 4. Investor internasional (6,12%) Saat ini untuk mendukung kegiatan operasionalnya Garuda Indonesia memiliki 7.861 orang karyawan dan juga 5 anak perusahaan yang fokus dalam mendukung bisnis dari perusahaan induk. Adapun ke 5 perusahaan tersebut adalah: 1. PT Abacus Distribution Systems Indonesia 2. PT Aero Wisata 3. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 2 4. PT Aero Systems Indonesia 5. PT Citilink Indonesia Pada 5 Maret 2014 secara resmi bergabung dengan aliansi global SkyTeam yang bertujuan untuk memudahkan para pelanggannya dalam hal fasilitas dan juga kemudahan dalam mencapai tujuan. Garuda Indonesia juga salah satu maskapai yang terdaftar sebagai IATA Operational Safety Audit (IOTA) pada tahun 2008. (Sumber: https://www.garuda-indonesia.com/) 1.2 Latar Belakang Jenis transportasi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu transportasi darat, laut ,dan udara. Transportasi tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu transportasi umum dan juga transportasi kepemilikan pribadi. Transportasi udara dinilai lebih efisien dalam menempuh jarak yang jauh karena untuk mencapai tempat tujuan membutuhkan waktu yang lebih singkat daripada transportasi umum lainnya. Hal ini dibuktikan dari statistik pengguna transportasi angkutan massa di Indonesia dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Statistik Nasional Pengguna Angkutan Massa di Indonesia Tahun Kapal Laut Kereta Api Pesawat 2012 - 202.179 36.431.328 2011 19.850 199.337 32.297.644 2010 18.293 203.270 26.734.798 (Sumber:http://www.bps.go.id, diakses pada tanggal 15 Juni 2015) 3 Oleh sebab itu hampir setiap tahun penambahan jumlah penumpang transportasi udara baik domestik maupun internasional terus bertambah karena masyarakat membutuhkan mobilitas yang cepat untuk mencapai tujuan. Pertumbuhan jumlah penumpang transportasi udara ini dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Statistik keberangkatan di bandara Indonesia tahun 1999-2013 (Sumber:http://www.bps.go.id, diakses pada tanggal 5 Maret 2015) Tabel 1.2 menunjukkan penurunan jumlah penumpang keberangkatan luar negeri pada beberapa tahun, tetapi jumlah dari penumpang internasional ditambah dengan penumpang domestik terus mengalami kenaikan. Secara tidak langsung dapat dikatakan pengguna jasa transportasi udara setiap tahun terus bertambah. 4 Pada saat ini jumlah maskapai penerbangan Indonesia yang melayani penerbangan komersial berjumlah 16 maskapai. Dan maskapai tersebut pun memiliki pangsa pasar yang berbeda – beda. Daftar nama maskapai yang beroperasi di indonesia ini dapat dilihat dari Tabel 1.3 Tabel 1.3 Daftar maskapai penerbangan indonesia No. Nama Maskapai No. Nama Maskapai 1 Garuda Indonesia 9 Express Air 2 Merpati Nusantara 10 Citilink 3 Mandala/ Tiger Air 11 Trans Nusa 4 Indonesia Air Asia 12 Batik Air 5 Lion Air 13 Susi Air 6 Wings Air 14 Aviastar 7 Sriwijaya Air 15 Sky Aviation 8 Kalstar Aviation 16 Asia Air (Sumber: http://hubud.dephub.go.id/ diakses tanggal 7 Maret 2015) Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia dan juga menjadi pionir penerbangan komersial yang dimana didalamnya terdapat saham kepemilikan negara. Garuda Indonesia akhirnya memutuskan untuk go public pada tahun 2011. Oleh karena itu sekarang kepemilikan maskapai ini tidak hanya dimiliki oleh Negara. Hal ini didukung dengan pencapaian baik garuda di tahun 2011 yang mana dapat melunasi hutangnya. Setelah go public kinerja keuangan garuda di tahun 2012 semakin naik namun, pada tahun 2013 garuda mengalami penurunan laba bersih yang sangat drastis. Penurunan laba tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1. 5 Gambar 1.1 Laba bersih PT. Garuda Indonesia tahun 2011-2013 (Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT. Garuda Indonesia Tbk.) Seharusnya dengan bertambahnya terus jumlah penumpang transportasi udara maka perusahaan - perusahaan maskapai penerbangan dapat menarik penumpang tersebut untuk memakai jasanya. Dan juga para perusahaan pasti memiliki cara masing masing untuk menarik calon penumpang tersebut yang nantinya berguna untuk dapat mengembangkan lini bisnis mereka dan menaikkan profitnya.hingga pada akhirnya perusahaan tersebut dapat melemparkan sahamnya ke masyarakat atau dengan kata lain go public. Selain laba perusahaan yang turun di tahun 2013 total liabilitas atau jumlah hutang yang dimiliki perusahaan ini terus meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya pembiayaan perusahaan dengan hutang semakin bertambah. Kenaikan liabilitas tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.2 6 Gambar 1.2 Liabilitas PT. Garuda Indonesia tahun 2011-2013 (Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT. Garuda Indonesia Tbk.) Pada awal pembukaan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk ditetapkan di kisaran Rp 750 per saham yang dinilai mahal ketika bursa saham Indonesia tengah fluktuatif pada 2011. Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk sempat berada di level tertinggi Rp780 per saham pada 17 Juli 2012, dan level terendahnya Rp390 per saham pada 4 oktober 2011. Kemungkinan harga saham GIAA melonjak itu ditopang setelah saham PT Garuda Indonesia Tbk milik Bahana dijual sekitar 931,03 juta saham kepada Trans Airways pada April 2012. Pada penutupan perdagangan saham kamis 12 Juni 2014, saham GIAA naik 0,23 persen ke level Rp436 per saham. ( http://bisnis.liputan6.com diakses pada tanggal 10 April 2015) Return saham dari PT. Garuda Indonesia pada tahun 2011 turun sebesar 23,38% . Pada tahun 2012 return saham dari perusahaan ini mengalami kenaikan sebesar 34,74% . Hal ini dikarenakan harga saham Garuda Indonesia mengalami kenaikan pada tahun 2012. Namun pada tahun 2013 return saham perusahaan ini turun lagi sebesar 21,87%. Hal ini menunjukkan persentase kenaikan return saham dari perusahaan ini lebih kecil dibanding penurunan yang dialaminya. 7 Return saham yang didapatkan oleh para pemegang saham tergantung dari Profit yang didapatkan perusahaan. Pembagian return saham yang dilakukan oleh perusahaan ini juga tergantung dengan presentase kepemilikan dari para pemegang saham tersebut. Biasanya para investor mengharapkan return saham yang besar dikarenakan mereka telah menanamkan sejumlah uang di perusahaan tersebut. Menurut Fahmi (2012:190), risiko dan return merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akutansi. Dalam dunia investasi dikenal dengan adanya hubungan kuat antara risiko dan return, yaitu jika risiko tinggi maka return atau keuntungan yang diharapkan juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return rendah maka risiko juga akan rendah.. Untuk melihat kinerja perusahaan tersebut agar mendapatkan return saham yang diinginkan dapat dihitung oleh para investor dengan cara menggunakan rasio profitabilitas dan juga rasio solvabilitas. Menurut Fahmi (2012:80) bahwa rasio profitabilitas berfungsi untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi . Rasio solvabilitas atau yang dapat disebut juga sebagai rasio leverage dalam Fahmi (2012:72) rasio laverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang.penggunan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena akan masuk dalam kategori extreme leverage (hutang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk
Recommended publications
  • Liste-Exploitants-Aeronefs.Pdf
    EN EN EN COMMISSION OF THE EUROPEAN COMMUNITIES Brussels, XXX C(2009) XXX final COMMISSION REGULATION (EC) No xxx/2009 of on the list of aircraft operators which performed an aviation activity listed in Annex I to Directive 2003/87/EC on or after 1 January 2006 specifying the administering Member State for each aircraft operator (Text with EEA relevance) EN EN COMMISSION REGULATION (EC) No xxx/2009 of on the list of aircraft operators which performed an aviation activity listed in Annex I to Directive 2003/87/EC on or after 1 January 2006 specifying the administering Member State for each aircraft operator (Text with EEA relevance) THE COMMISSION OF THE EUROPEAN COMMUNITIES, Having regard to the Treaty establishing the European Community, Having regard to Directive 2003/87/EC of the European Parliament and of the Council of 13 October 2003 establishing a system for greenhouse gas emission allowance trading within the Community and amending Council Directive 96/61/EC1, and in particular Article 18a(3)(a) thereof, Whereas: (1) Directive 2003/87/EC, as amended by Directive 2008/101/EC2, includes aviation activities within the scheme for greenhouse gas emission allowance trading within the Community (hereinafter the "Community scheme"). (2) In order to reduce the administrative burden on aircraft operators, Directive 2003/87/EC provides for one Member State to be responsible for each aircraft operator. Article 18a(1) and (2) of Directive 2003/87/EC contains the provisions governing the assignment of each aircraft operator to its administering Member State. The list of aircraft operators and their administering Member States (hereinafter "the list") should ensure that each operator knows which Member State it will be regulated by and that Member States are clear on which operators they should regulate.
    [Show full text]
  • My Personal Callsign List This List Was Not Designed for Publication However Due to Several Requests I Have Decided to Make It Downloadable
    - www.egxwinfogroup.co.uk - The EGXWinfo Group of Twitter Accounts - @EGXWinfoGroup on Twitter - My Personal Callsign List This list was not designed for publication however due to several requests I have decided to make it downloadable. It is a mixture of listed callsigns and logged callsigns so some have numbers after the callsign as they were heard. Use CTL+F in Adobe Reader to search for your callsign Callsign ICAO/PRI IATA Unit Type Based Country Type ABG AAB W9 Abelag Aviation Belgium Civil ARMYAIR AAC Army Air Corps United Kingdom Civil AgustaWestland Lynx AH.9A/AW159 Wildcat ARMYAIR 200# AAC 2Regt | AAC AH.1 AAC Middle Wallop United Kingdom Military ARMYAIR 300# AAC 3Regt | AAC AgustaWestland AH-64 Apache AH.1 RAF Wattisham United Kingdom Military ARMYAIR 400# AAC 4Regt | AAC AgustaWestland AH-64 Apache AH.1 RAF Wattisham United Kingdom Military ARMYAIR 500# AAC 5Regt AAC/RAF Britten-Norman Islander/Defender JHCFS Aldergrove United Kingdom Military ARMYAIR 600# AAC 657Sqn | JSFAW | AAC Various RAF Odiham United Kingdom Military Ambassador AAD Mann Air Ltd United Kingdom Civil AIGLE AZUR AAF ZI Aigle Azur France Civil ATLANTIC AAG KI Air Atlantique United Kingdom Civil ATLANTIC AAG Atlantic Flight Training United Kingdom Civil ALOHA AAH KH Aloha Air Cargo United States Civil BOREALIS AAI Air Aurora United States Civil ALFA SUDAN AAJ Alfa Airlines Sudan Civil ALASKA ISLAND AAK Alaska Island Air United States Civil AMERICAN AAL AA American Airlines United States Civil AM CORP AAM Aviation Management Corporation United States Civil
    [Show full text]
  • Remote ID NPRM Maps out UAS Airspace Integration Plans by Charles Alcock
    PUBLICATIONS Vol.49 | No.2 $9.00 FEBRUARY 2020 | ainonline.com « Joby Aviation’s S4 eVTOL aircraft took a leap forward in the race to launch commercial service with a January 15 announcement of $590 million in new investment from a group led by Japanese car maker Toyota. Joby says it will have the piloted S4 flying as part of the Uber Air air taxi network in early adopter cities before the end of 2023, but it will surely take far longer to get clearance for autonomous eVTOL operations. (Full story on page 8) People HAI’s new president takes the reins page 14 Safety 2019 was a bad year for Part 91 page 12 Part 135 FAA has stern words for BlackBird page 22 Remote ID NPRM maps out UAS airspace integration plans by Charles Alcock Stakeholders have until March 2 to com- in planned urban air mobility applications. Read Our SPECIAL REPORT ment on proposed rules intended to provide The final rule resulting from NPRM FAA- a framework for integrating unmanned air- 2019-100 is expected to require remote craft systems (UAS) into the U.S. National identification for the majority of UAS, with Airspace System. On New Year’s Eve, the exceptions to be made for some amateur- EFB Hardware Federal Aviation Administration (FAA) pub- built UAS, aircraft operated by the U.S. gov- When it comes to electronic flight lished its long-awaited notice of proposed ernment, and UAS weighing less than 0.55 bags, (EFBs), most attention focuses on rulemaking (NPRM) for remote identifica- pounds.
    [Show full text]
  • Publications 2019
    AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha ASEAN Aviation Integration Platform (AAIP) Policy Paper No. 2 / 2019 Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Air Power Centre of Indonesia Air and Space Law Studies, International Business Law Program Universitas Prasetiya Mulya Member of German Aviation Research Society The views expressed are those of the author. 2 AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Contents Executive Summary .............................................................................................................................. 4 1. The Liberalization Progress in Indonesia ................................................................................... 5 2. The State of Play ............................................................................................................................ 6 3. The Current Legal Regime and Its Limits .................................................................................. 9 4. Benefits from Relaxing Ownership and Control of the Indonesian Airlines ...................... 10 5. The Way Forward and Conclusions ......................................................................................... 12 Table 1: Domestic Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017 ........................................... 7 Table 2: International Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017
    [Show full text]
  • RASG-PA ESC/29 — WP/04 14/11/17 Twenty
    RASG‐PA ESC/29 — WP/04 14/11/17 Twenty ‐ Ninth Regional Aviation Safety Group — Pan America Executive Steering Committee Meeting (RASG‐PA ESC/29) ICAO NACC Regional Office, Mexico City, Mexico, 29‐30 November 2017 Agenda Item 3: Items/Briefings of interest to the RASG‐PA ESC PROPOSAL TO AMEND ICAO FLIGHT DATA ANALYSIS PROGRAMME (FDAP) RECOMMENDATION AND STANDARD TO EXPAND AEROPLANES´ WEIGHT THRESHOLD (Presented by Flight Safety Foundation and supported by Airbus, ATR, Embraer, IATA, Brazil ANAC, ICAO SAM Office, and SRVSOP) EXECUTIVE SUMMARY The Flight Data Analysis Program (FDAP) working group comprised by representatives of Airbus, ATR, Embraer, IATA, Brazil ANAC, ICAO SAM Office, and SRVSOP, is in the process of preparing a proposal to expand the number of functional flight data analysis programs. It is anticipated that a greater number of Flight Data Analysis Programs will lead to significantly greater safety levels through analysis of critical event sets and incidents. Action: The FDAP working group is requesting support for greater implementation of FDAP/FDMP throughout the Pan American Regions and consideration of new ICAO standards through the actions outlined in Section 4 of this working paper. Strategic Safety Objectives: References: Annex 6 ‐ Operation of Aircraft, Part 1 sections as mentioned in this working paper RASG‐PA ESC/28 ‐ WP/09 presented at the ICAO SAM Regional Office, 4 to 5 May 2017. 1. Introduction 1.1 Flight Data Recorders have long been used as one of the most important tools for accident investigations such that the term “black box” and its recovery is well known beyond the aviation industry.
    [Show full text]
  • U.S. Department of Transportation Federal
    U.S. DEPARTMENT OF ORDER TRANSPORTATION JO 7340.2E FEDERAL AVIATION Effective Date: ADMINISTRATION July 24, 2014 Air Traffic Organization Policy Subject: Contractions Includes Change 1 dated 11/13/14 https://www.faa.gov/air_traffic/publications/atpubs/CNT/3-3.HTM A 3- Company Country Telephony Ltr AAA AVICON AVIATION CONSULTANTS & AGENTS PAKISTAN AAB ABELAG AVIATION BELGIUM ABG AAC ARMY AIR CORPS UNITED KINGDOM ARMYAIR AAD MANN AIR LTD (T/A AMBASSADOR) UNITED KINGDOM AMBASSADOR AAE EXPRESS AIR, INC. (PHOENIX, AZ) UNITED STATES ARIZONA AAF AIGLE AZUR FRANCE AIGLE AZUR AAG ATLANTIC FLIGHT TRAINING LTD. UNITED KINGDOM ATLANTIC AAH AEKO KULA, INC D/B/A ALOHA AIR CARGO (HONOLULU, UNITED STATES ALOHA HI) AAI AIR AURORA, INC. (SUGAR GROVE, IL) UNITED STATES BOREALIS AAJ ALFA AIRLINES CO., LTD SUDAN ALFA SUDAN AAK ALASKA ISLAND AIR, INC. (ANCHORAGE, AK) UNITED STATES ALASKA ISLAND AAL AMERICAN AIRLINES INC. UNITED STATES AMERICAN AAM AIM AIR REPUBLIC OF MOLDOVA AIM AIR AAN AMSTERDAM AIRLINES B.V. NETHERLANDS AMSTEL AAO ADMINISTRACION AERONAUTICA INTERNACIONAL, S.A. MEXICO AEROINTER DE C.V. AAP ARABASCO AIR SERVICES SAUDI ARABIA ARABASCO AAQ ASIA ATLANTIC AIRLINES CO., LTD THAILAND ASIA ATLANTIC AAR ASIANA AIRLINES REPUBLIC OF KOREA ASIANA AAS ASKARI AVIATION (PVT) LTD PAKISTAN AL-AAS AAT AIR CENTRAL ASIA KYRGYZSTAN AAU AEROPA S.R.L. ITALY AAV ASTRO AIR INTERNATIONAL, INC. PHILIPPINES ASTRO-PHIL AAW AFRICAN AIRLINES CORPORATION LIBYA AFRIQIYAH AAX ADVANCE AVIATION CO., LTD THAILAND ADVANCE AVIATION AAY ALLEGIANT AIR, INC. (FRESNO, CA) UNITED STATES ALLEGIANT AAZ AEOLUS AIR LIMITED GAMBIA AEOLUS ABA AERO-BETA GMBH & CO., STUTTGART GERMANY AEROBETA ABB AFRICAN BUSINESS AND TRANSPORTATIONS DEMOCRATIC REPUBLIC OF AFRICAN BUSINESS THE CONGO ABC ABC WORLD AIRWAYS GUIDE ABD AIR ATLANTA ICELANDIC ICELAND ATLANTA ABE ABAN AIR IRAN (ISLAMIC REPUBLIC ABAN OF) ABF SCANWINGS OY, FINLAND FINLAND SKYWINGS ABG ABAKAN-AVIA RUSSIAN FEDERATION ABAKAN-AVIA ABH HOKURIKU-KOUKUU CO., LTD JAPAN ABI ALBA-AIR AVIACION, S.L.
    [Show full text]
  • PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B
    Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B. 12 Kav. 2, Jakarta 10610 T: (021) 654 1961 F: (021) 654 1514 www.angkasapura1.co.id PERKUataN PILAR-PILAR BISNIS Strengthening of Business Pillars Laporan Tahunan Annual Report 2012 Daftar Isi Table of Contents 7 52 KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE TENtaNG Kami 54 Identitas Perusahaan ABOUT US Corporate Identity 54 Sekilas Perusahaan SASARAN DAN PENcapaiaN TAHUN 2012 Company in Brief TARGET AND ACHIEVEMENT IN 2012 55 Selayang Pandang Overview FOKUS PADA TARGET Utama 57 Menuju Airport City FOCUS ON MAIN TARGET To Airport City 58 Bidang Usaha MENUJU AIRPORT CITY Line of Business TOWARDS AIRPORT CITY 60 Jejak Langkah Milestones IKHTISAR KEUANGAN 62 Peristiwa Penting yang terjadi di Tahun 2012 FINANCIAL HIGHLIGHTS Significant Events of 2012 26 Posisi Keuangan 66 Testimoni Pelanggan Utama Financial Position Main Customer’s Testimony 28 Laporan laba / (Rugi) Komprehensif 72 Struktur Organisasi Comprehensive Income Statement Organization Structure 29 Arus Kas 74 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Cash Flow Vision, Mission, and Company Philosophy 30 Laporan Perubahan Ekuitas 76 Strategi Perusahaan Statements of Changes in Equity Company Strategy 30 Rasio Keuangan 78 Profi Dewan Komisaris Financial Ratio Board of Commissioners Profile 31 Realisasi Pendapatan 3 tahun terakhir 82 Profil Direksi Realization of 5 last year’s operating income Board of Directors Profile 31 Beban Operasi 86 Pengantar
    [Show full text]
  • Global Volatility Steadies the Climb
    WORLD AIRLINER CENSUS Global volatility steadies the climb Cirium Fleet Forecast’s latest outlook sees heady growth settling down to trend levels, with economic slowdown, rising oil prices and production rate challenges as factors Narrowbodies including A321neo will dominate deliveries over 2019-2038 Airbus DAN THISDELL & CHRIS SEYMOUR LONDON commercial jets and turboprops across most spiking above $100/barrel in mid-2014, the sectors has come down from a run of heady Brent Crude benchmark declined rapidly to a nybody who has been watching growth years, slowdown in this context should January 2016 low in the mid-$30s; the subse- the news for the past year cannot be read as a return to longer-term averages. In quent upturn peaked in the $80s a year ago. have missed some recurring head- other words, in commercial aviation, slow- Following a long dip during the second half Alines. In no particular order: US- down is still a long way from downturn. of 2018, oil has this year recovered to the China trade war, potential US-Iran hot war, And, Cirium observes, “a slowdown in high-$60s prevailing in July. US-Mexico trade tension, US-Europe trade growth rates should not be a surprise”. Eco- tension, interest rates rising, Chinese growth nomic indicators are showing “consistent de- RECESSION WORRIES stumbling, Europe facing populist backlash, cline” in all major regions, and the World What comes next is anybody’s guess, but it is longest economic recovery in history, US- Trade Organization’s global trade outlook is at worth noting that the sharp drop in prices that Canada commerce friction, bond and equity its weakest since 2010.
    [Show full text]
  • Pacedays 2014 | Fuel Reduction Initiatives on the Avro RJ Regional
    REGIONAL AIRCRAFT Fuel Reduction Initiatives on the Avro RJ Regional Jet Stephen Morrison and Daniel McNish © BAE SYSTEMS 2014. All rights reserved. 1 BAe Systems Regional Aircraft Regional Aircraft’s history spans 70 years in the development, production and support of many aircraft types. Whole product and through lifecycle knowledge and experience are applied to provide customers with integrated solutions. These include design, supply, repair, change, upgrade/conversion and customer support services. With services and solutions provided to over 500 aircraft operated by over 180 customers in 70 countries we have a global support organisation. We also provide services and solutions across a number of market sectors, including passenger, business and special role aircraft . 2 Regional Aircraft Operator Base Europe 223 Aircraft in Service 44 Operators North America 118 Aircraft in Service Asia 69 Operators 54 Aircraft in Service 26 Operators Africa & Middle East 92 Aircraft in Service 41 Operators South America 103 Aircraft in Service Australasia 36 Operators 30 Aircraft in Service 10 Operators 165 Operators, 620 Aircraft In Service © BAE SYSTEMS 2014. All rights reserved. 3 BAe 146 / Avro RJ Operator Base – 2014 Europe Air Go Albanian Airlines Atlantic Airways Avia Air Traffic Aviatrans K BAE Systems Brussels Airlines Bulgarian Air Cello Aviation Cityjet FAAM Flair Aviation Formula One Interaviator Malmö Aviation Olympus Airways Asia North America PAN Air QinetiQ Asian Express Airline Air Spray Royal Air Force Swiss Aviastar Air Tahoma
    [Show full text]
  • Natural Born Airline Leader
    Vol. 23 No. 7 September 2016 orientaviation.com NATURAL BORN AIRLINE LEADER His budget carrier was “made in Japan” but it will be an Asian brand, says Peach Aviation boss, Shinichi Inoue Big Data China names Duty free tycoon is an industry and shames “a hands off” investor weapon aviation sinners at Thai AirAsia Industryunderdogs insight: in Independentaftermarket MROs businessbattle B:8.35” T:7.95” S:7” An oil that’s tough on scuff. Mobil Jet™ Oil 387— Specifically designed to prevent costly wear on the gears and bearings in your jet engine. We put our energy into a formulation that provides advanced load protection while resisting deposits and coking, because engine performance starts with the oil. B:11.14” T:10.75” S:9.9” mobiljetoil387.com Copyright © 2016 Exxon Mobil Corporation. All rights reserved. All trademarks used herein are trademarks or registered trademarks of Exxon Mobil Corporation or one of its subsidiaries unless otherwise noted. Component photographed courtesy of MD Turbines. Copyright © 2016 Exxon Mobil Corporation. All rights reserved. All trademarks used herein are trademarks or registered trademarks of Exxon Mobil Corporation or one of its subsidiaries unless otherwise noted. Component photographed courtesy of MD Turbines. Filename: 716639-4_V1.indd CLIENT: NYC BBDO New York ExxonMobil PRODUCT: AVI-Oil that’s tough-Inlet Gear Box Agency Job Number: P00002387 Cradle Job Number: 716639-4 JOB#: 716639-4 SPACE: Full Pg 4C Proof #: 1 Path: EG-PLUS-NY:Volumes:EG-PLUS-NY:EGPlus_ Created: 3-29-2016 4:54 PM BLEED: 8.35”
    [Show full text]
  • PENGARUH BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PENGEMBANGAN SPASIAL DI SEKITARNYA (Studi Kasus : Kelurahan Sudia
    PENGARUH BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PENGEMBANGAN SPASIAL DI SEKITARNYA (Studi Kasus : Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh : KHAERUNNISA NIM : 60800112110 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017 v KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur terpanjatkan kepada Rabb sekalian alam, Allah Subhana wa Ta’ala karena atas limpahan berkah, rahmat, hidayah, dan keilmuan yang dicurahkanNya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Terhadap Pengembangan Spasial di Sekitarnya (Studi Kasus Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar)” dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (S.P.W.K) pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Salam dan Shalawat senantiasa tercurah kepada rahmatan lil alamin baginda Rasulullah Muhammad saw. yang telah berjuang menyempurnakan akhlak manusia di atas bumi ini. Penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan bantuan sehingga segala hambatan dan tantangan dapat penulis hadapi dengan penuh keikhlasan. Olehnya itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. H. Kamaruddin, M.M. dan Ibunda Hj. Suswati yang telah memberikan curahan kasih sayang, motivasi, materi dan doa yang tak ternilai harganya. vi Terselesaikannya penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak lepas pula dari bantuan berbagai pihak sehingga penulis merasa patut menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berjasa, khususnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr.
    [Show full text]
  • Regional Safety Update Gerardo Hueto Assistant Director SFO ASPAC
    Regional Safety Update Gerardo Hueto Assistant Director SFO ASPAC Singapore Aviation Safety Seminar – March 2017 Accidents Update: As at 30 Sep 2016 1 Outline Statistics: Accidents and Precursors Safety Focus: Top Risks Addressing Risks Safety Performance: All Accidents per Million Sectors Accidents Update: As of 13 Jan 2017 All Accident Rate for IOSA Operators vs. Non-IOSA (includes Jet & Turboprop aircraft) Period: 2012 to 2016 All Accident Rate per Region of Operator As at 13 Jan 2017 CIS EUR 3.85 2016 1.25 2016 3.19 2015 NAM 1.44 2015 4.64 2011-2015 0.94 2016 1.99 2011-2015 NASIA 2015 1.17 MENA 0.19 2016 1.34 2011-2015 5.80 2016 0.86 2015 1.22 2015 0.77 2011-2015 LATAM/CAR 3.16 2011-2015 2.80 2016 ASPAC 0.97 2015 2.05 2016 AFI 2.64 2011-2015 3.16 2015 2.30 2016 World IATA Members 2.94 2011-2015 7.36 2015 2016 1.61 1.54 2015Accidents Update:1.79 As at 30 1.25SepJune 2016 2009 9.735 2011-2015 Issued 1 September 2009 2011-2015 2.25 1.35 All Accidents Overview 2016 (Jan – Dec) As of: 13 January 2016 Total Accidents 65 Accidents with IATA Members 33 Total Jet Hull Losses 13 Total Turbo-Prop Hull Losses 8 Total Fatal Accidents 10 Fatalities 268 Safety Performance: Fatality Risk (Full-Loss Equivalents per Million Sectors) Fatality Risk per Region of Operator As at 13 Jan 2017 CIS EUR 0.50 2016 0.11 2016 0.00 2015 NAM 0.00 2015 1.77 2011-2015 0.09 2016 0.04 2011-2015 NASIA 2015 0.09 MENA 0.00 2016 0.13 2011-2015 1.16 2016 0.16 2015 0.00 2015 0.08 2011-2015 LATAM/CAR 0.36 2011-2015 0.55 2016 ASPAC 0.00 2015 0.40 2016 AFI 0.43 2011-2015 0.16
    [Show full text]