Nomor Tanggal Isi Tk Perkembangan Bentuk Luar Keterangan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Nomor Tanggal Isi Tk Perkembangan Bentuk Luar Keterangan Daftar Arsip Pidato Presiden Republik Indonesia Ir Sukarno Tahun 1958-1967 A. Pidato Tk Nomor Tanggal Isi Bentuk Luar Keterangan Perkembangan 001 17/08/1954 Pidato Presiden pada para pelajar-pelajar di Istana Negara Pamflet 1 lembar Berbahas Indonesia Pidato Presiden pada acara makan malam oleh Eric Johnson Presiden the Motion Picture Association of America di Hotel Beverlly Hills, Beverlly Hills 002 31/05/1956 California, Amerika Serikat Asli 1 Lembar Berbahasa Inggris Berbahasa Indonesia dan 003 17/01/1958 Pidato Presiden pada konggres kebathinan, di Gedung Pemuda Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris 004 24/04/1958 Pidato Presiden pada Hari Anti Kolonialisme Stensilan 1 lembar Berbahasa Indonesia Pidato Presiden di muka mahasiswa-mahasiswa Universitas Padjajaran, di Berbahasa Indonesia dan 005 02/05/1958 Gedung Bioskop Varia Bandung Stensilan 2 Lembar Inggris 006 16/05/1958 Pidato Presiden pada rapat raksasa di Mojokerto Stensilan 2 Lembar Berbahasa Indonesia Pidato Presiden pada Hari Kebangkitan Nasional di muka Istana Merdeka Berbahasa Indonesia dan 007 20/05/1958 Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris 008 29/05/1958 Piato Presiden pada pembukaan Pabrik Gula Madukismo Jogjakarta Konsep 1 Lembar Berbahasa Indonesia Pidato Presiden pada upacara peringatan ulang tahun Pancasila di Istana Berbahasa Indonesia dan 009 05/06/1958 Merdeka Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris Pidato Presiden pada rapat umum menentang bom atom dan hidrogen, di Berbahasa Indonesia dan 010 12/06/1958 Istana Negara Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris Oidato Presiden pada malam resepsi Musyawarah Nasional Tourisme di Berbahasa Indonesia dan 011 14/06/1958 Surabaya Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 012 12/07/1958 Pidato Presiden pada pembukaan tambang emas di Cikotok Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 013 17/07/1958 Pidato Presiden pada konggres kebathinan, di Gedung Pemuda Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris 014 20/07/1958 Pidato Presiden pada POM IV di hadapan para Mahasiswa di Yogyakarta Stensilan konsep 1 Lembar Berbahasa Indonesia 015 20/07/1958 Pidato Presiden pada pembukaan pekan kesenian mahasiswa di Yogyakarta Stensilan konsep 1 Lembar Berbahasa Indonesia Pidato Presiden pada Konggres ke IV Persatuan Insinyur Indonesia, di Istana Berbahasa Indonesia dan 016 24/07/1958 Negara Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 017 25/07/1958 Pidato Presiden pada peringatan Ulang Tahun BKS-PM di Istana Negara Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 018 01/08/1958 Pidato Presiden pada peringatan ulang tahun C.T.C di Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris Pidato Presiden pada Konggres Ilmu Pengetahuan Nasional Indonesia Ke I di Berbahasa Indonesia dan 019 08/08/1958 Bandung Stensilan 2 Lembar Inggris 020 17/08/1958 Pidato Presiden pada peringatan Hari Kemerdekaan RI Stensilan 1 Lembar Berbahasa Inggris Pidato Presiden pada Dies Natalis Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, di Berbahasa Indonesia dan 021 23/08/1958 Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 022 01/09/1958 Pidato Presiden pada pembukaan cabang Bank Tabungan Pos di Bandung Stensilan 2 Lembar Inggris Pidato Presiden pada pembukaan Perguruan Tinggi Udayana di Denpasar Berbahasa Indonesia dan 023 29/09/1958 Bali Stensilan 2 Lembar Inggris Pidato Presiden pada pembukaan Fakultas Hukum Islam dari Perguruan 024 02/10/1958 Tinggi Nahdatul Ulama Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia Pidato Presiden pada perayaan ulang tahun sewindu Divisi Diponegoro Berbahasa Indonesia dan 025 03/10/1958 Semarang Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 026 09/10/1958 Pidato Presiden pada pembukaan kursus C S.S.K.A.D di Bandung Stensilan 2 Lembar Inggris Berbahasa Indonesia dan 027 23/10/1958 Pidato Presiden pada Bulan Perdamaian di Istana Negara Stensilan 2 Lembar Inggris Pidato Presiden pada Hari Peringatan Sumpah Pemuda di Istana Merdeka Berbahasa Indonesia dan 028 28/10/1958 Jakarta Stensilan 2 Lembar Inggris 029 **** ****** **** ***** ****** 030 04/11/1958 Pidato Presiden pada rapat umum di Saumlaki Tanibar Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia 031 05/11/1958 Pidato Presiden pada rapat samudera di Dobo Aru Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia 032 07/11/1958 Pidato Presiden pada rapat umum di Amahai, Ceram Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia 033 08/11/1958 Pidato Presiden pada rapat umum di Saparua Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia 034 10/11/1958 Pidato Presiden pada peringatan Hari Pahlawan di Ambon Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 035 11/11/1958 Pidato Presiden pada rapat raksasa di Lombok Stensilan 1 Lembar Berbahasa Indonesia 036 17/11/1958 Pidato Presiden/cermah di Gedung Universitas Pajajaran Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada jamuan makan malam untuk menghormati Presiden 037 08/12/1958 Rajendra Prasad dari India di Istana Negara Jakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada saat mengucapkan selamat datang pada Presiden 038 08/12/1958 Rajendra Prasad, di Lapangan Terbang Kemayoran Stensilan 1 Lembar Berbahasa Inggris Pidato Presiden pada jamuan makan malam balasan yang diberikan oleh 039 18/12/1958 Presiden Rajendra Prasad dari India di Istana Negara Stensilan 1 Lembar Berbahasa Inggris Pidato Presiden pada rapat raksasa untuk menghormati kedatangan 040 12/18/58 Presiden India di Depan Istana Merdeka Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 041 19/12/1958 Pidato Presiden pada pembukaan gedung Wisma Nusantara di Jakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 042 19/12/1958 Pidato Presiden pada saat perpisahan dengan Presiden Rajendra Prasad Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada jamuan makan malam untuk menghormati 043 23/12/1958 kedatangan Presiden Josip Bros Tito dan Yn Jovanka Broz di Istana Merdeka Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada saat mengucapkan selamat datang pada Presiden Josip 044 23/12/1958 Broz Tito di Tanjung Priok Jakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada jamuan makan malam balsan yang diberikan oleh 045 27/12/1958 Presiden Tito di Istana Merdeka Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada saat perpisahan dengan Presiden Tito dan Madame 046 28/12/1958 Broz di Pelabuhan Tanjung Priok Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden tentang jawaban atas sambutan wakil ketua DPR pada 047A 03/01/1959 resepsi tahun baru 1959 di Istana Merdeka Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 047B 04/01/1959 Pidato Presiden dalam upacara penyerahan lencana sosial di Istana Merdeka Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada perayaan peringatan Hari Ulang Tahun pertama Front 048 13/01/1959 Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) Istana Negara Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada Upacara penyumpahan Mr Laili Rusad sebagai duta besar luar biasa dan menteri berkuasa penuh RI pada Kerajaan Belgia dan 049 19/01/1959 Luxemburg Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada penutupan konggres lembaga kebudayaan rakyat di 050 29/01/1958 Solo Balaikota Surakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada upacara penyerahan Fakultas Sastra Udaya kepada 051 31/01/1959 Unair, Denpasar, Bali Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada peringatan Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di 052 07/02/1959 Surabaya Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia 053 09/02/1959 Pidato Presiden pada pembukaan konggres PMI di Surabaya Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 054 14/02/1959 Pidato Presiden pada Dies Natalis Ke 9 UI di Jakarta Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia Pidato Presiden pada konferensi besar gerakan Mahasiswa Nasional 055 18/02/1959 Indonesia Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia Pidato Presiden pada penutupan seminar pancasila Di Gedung Negara 056 20/02/1959 Yogyakarta Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia Pidato Presiden pada kuliah umum di muka gerakan mahasiswa nasional di 057 21/02/1959 Yogyakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada pembukaan Akademi Pembangunan Nasional Veteran 058 21/02/1959 di Gedung Negara Yogyakarta Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris 059 21/02/1959 Pidato Presiden pada rapat raksasa Pancasila, Yogyakarta Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia Pidato Presiden pada rapat pentasbihan rumah Gereja Maranatha di 060 22/02/1959 Surabaya Stensilan 1 Lembar Bahasa Indonesia Pidato Presiden pada jamuan makan malam yang diberikan untuk menghormati kedatangan PYM Presiden Ho Chi Minh dari Republik 061 27/02/1959 Demokrasi Vietnam, Istana Merdeka Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada sambutan selamat datang pada Presiden Republik 062 27/02/1959 Demokrasi Vietnam, Dr Ho Chi Minh di Lapangan terbang Kemayoran Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada jamuan kenegaraan untuk menghormati kunjungan 063 28/02/1959 Presiden Yang Mulia Ho Chi Minh, Istana Merdeka Stensilan 1 Lembar Bahasa Inggris 064 02/03/1959 Pidato Presiden pada peresmian pembukaan Institut Tekhnologi di Bandung Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada rapat raksasa berhubung dengan kedatangan PYM 065 05/03/1959 Presiden Ho Chi Minh di Surabaya Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia dan Inggris Pidato Presiden pada jamuan makan malam balasan yang diberikan oleh Ho 066 07/03/1959 Chi Minh dari Republik Demokrasi Vietnam di Istana Negara Stensilan 2 Lembar Bahasa Indonesia
Recommended publications
  • Tugas Akhir Pengaruh U – Turn (Putar Balik Arah) Terhadap Kinerja Arus Lalu – Lintas Ruas Jalan Raden Eddy Martadinata Kota Samarinda
    TUGAS AKHIR PENGARUH U – TURN (PUTAR BALIK ARAH) TERHADAP KINERJA ARUS LALU – LINTAS RUAS JALAN RADEN EDDY MARTADINATA KOTA SAMARINDA Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Strata Satu ( S1 ) Di Ajukan Oleh : Lalu Aditiya Mardinata NPM. 09.11.1001.7311.138 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha untuk meminimalisir permasalahan pergerakan Lalu lintas, khususnya terhadap keamanan dan kenyamanan pada ruas jalan dapat dilakukan dengan pembuatan median. Median sebagai bagian dari geometrik jalan adalah suatu pemisah fisik jalur lalu lintas yang berfungsi untuk menghilangkan konflik lalu lintas dari arah yang berlawanan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Dalam perencanaan median disediakan pula bukaan median yang memungkinkan kendaraan merubah arah perjalanan berupa gerakan putar balik arah atau diistilahkan sebagai gerakan u – turn. Gerakan u – turn Jauh lebih rumit dengan gerakan belok kanan atau belok kiri, karena kemampuan manuver kendaraan umumnya dibatasi oleh lebar badan jalur, lebar median dan bukaannya, serta arus lalu lintas yang ada pada jalur yang searah maupun jalur berlawanan arah yang menjadi tujuan dari kendaraan u – turn. Salah satu pengaruh ketika melakukan gerak u – turn yaitu terhadap kecepatan kendaraan dimana kendaraan akan melambat atau berhenti. Perlambatan ini akan mempengaruhi arus lalu lintas pada arah yang sama. Pada kendaraan tertentu, untuk melakukan gerak u – turn tidak bias secara langsung melakukan perputaran dikarenakan kondisi kendaraan yang tidak memiliki radius perputaran yang cukup, sehingga akan menyebabkan kendaraan lain akan terganggu bahkan berhenti baik dari arah yang sama maupun dari arah yang berlawanan yang akan dilalui.
    [Show full text]
  • BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kraton Yogyakarta 1
    BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kraton Yogyakarta 1. Sejarah Kerajaan keraton berasal mula dari Pangeran Mangkubumi yang merupakan anak dari Sunan Amengkurat IV Raja ke-8 Kerajaan Mataram Islam. Pangeran Mangkubumi sangat disayangi oleh Sunan Paku Buwana II atau raja ke-9 Kerajaan Mataram Islam. 1Pangeran Mangkubum di sayangi oleh Sunan Paku Buwana II karena keshalehan, kecerdasan, kearifan dan keahliannya baik dibidang kepemimpinan keprajuritan maupun di bidang bangunan. Hal tersebut menimbulkan keirian dari kakak iparnya atau patih Pringgalaya. Kemudian P. Mangkubumi mendapat hadiah berupa tanah seluas 3000 cacah di Sukawati. 2Karena ke rian hati patih Pringgalaya, dia berusaha untuk menggagalkan hadiah tanah tersebut. Menyerahnya Sunan Paku Buwana II kepada VOC juga membuat hadiah tanah tersebut di tarik kembali oleh Sunan Paku Buwana II. Namun P. Mangkubumi tetap pergi menuju Sukawati bersama keluarga dan pengikutnya pada tanggal 19 Mei 1746. Mulai saat itu P. Mangkubumi melawan VOC( yang di bantu oleh Sunan Paku Buwana II dan III). Dalam masa peperangan tersebut Sunan Paku Buwana menderita sakit, dan di sisi lain P. Harya Mangkunegara mendesak P.Mangkubumi untuk menjadi meduduki tahta menggantikan Sunan Paku Buwana II. Namun pada hari 1 Ricklefs, M. (2002). Yogyakarta Dibawah Sultan Mangkubumi 1749-1792 : Sejarah Pembagian jawa. Yogyakarta, Kraton Yogyakarta. 2 Ricklefs, M. (2002). Yogyakarta Dibawah Sultan Mangkubumi 1749-1792 : Sejarah Pembagian jawa. Yogyakarta, Kraton Yogyakarta. yang sama Sunan Paku Buwana menyerahkan surat kekuasaan Kerajaan Mataram pada Belanda/ VOC. Dan Kemudian VOC mengangkat Putra Mahkota Kasunanan Surakarta menjadi Sunan Paku Buwana III. Mulai dari situ perperangan aau perpecahan kerajaan Mataram terjadi. Setelah ada perjanjian perdamaian yang sering di sebut Perjanjian Giyanti maka Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
    [Show full text]
  • Pemberhentian Jaksa Agung Dan Hak Prerogatif Presiden
    Pemberhentian Jaksa Agung dan Hak Prerogatif Presiden Riri Nazriyah ABSTRACT The rules of appointment and dismissal for the attorney generals need to be regulated concretely in the law. It was not done solely by President but must be on the consideration of Parliament. Therefore, the implementation of its truly free from interference and political interests of President. Term of office of the of the Attorney General should be established with certainty to avoid multi-interpretations that would lead to legal uncertainty. Keyword : Prerogatif rigths, the attorney general, president PENDAHULUAN Ketika pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2004 dengan memperoleh suara 69.266.350 (60,62 persen), Presiden Yudhoyono menyampaikan janji perubahan melalui visinya yaitu menuju Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis, dan sejahtera. Wujud pertama perubahan menuju Indonesia yang lebih demokratis dihadirkan melalui proses seleksi calon menteri. Dua prinsip demokrasi, transparansi dan akuntabilitas, diterapkan. 013-040 wacana1.indd 13 11/23/10 7:43:18 PM Wacana Hukum dan Kontitusi Agar rakyat yang memberinya mandat langsung dapat berpartisipasi dan mengawasi, Presiden mensyaratkan tiga kriteria untuk calon menteri, yaitu integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas. Di akhir setiap proses seleksi, selembar kertas berisi tiga butir komitmen dalam kontrak politik disodorkan untuk ditandatangi, bekerja keras, bekerja jujur, dan bekerja demi kepentingan umum bukan golongan. Tiga komitmen ini kemudian akan dipakai sebagai salah satu dasar evaluasi kinerja para menteri yang diikuti dengan perombakan kabinet. Pembentukan kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu diumumkan oleh Presiden pada tanggal 24 Oktober 2004. Satu tahun setelah kabinet menjalankan tugasnya, muncul ketidakpuasan yang disuarakan dalam desakan perombakan/ reshuffle.
    [Show full text]
  • A Study of Aesthetic Value in the Interior Space Yogyakarta Presidential Palace As the Development of a New Interior Space Concept
    PSYCHOLOGY AND EDUCATION (2021) 58(2): 1505-1515 ISSN: 00333077 A STUDY OF AESTHETIC VALUE IN THE INTERIOR SPACE YOGYAKARTA PRESIDENTIAL PALACE AS THE DEVELOPMENT OF A NEW INTERIOR SPACE CONCEPT Ika Yuni Purnama1,, Tjetjep Rohendi Rohidi1, Setiawan Sabana2, Triyanto1, Nur Fajrie3 Universitas Negeri Semarang, Indonesia 1 Institut Teknologi Bandung, Indonesia 2 Universitas Muria Kudus, Indonesia 3 E-mail: [email protected] ABSTRACT This study examines the community can still enjoy the importance of interior in the Yogyakarta Presidential Palace as a form of cultural heritage. About that, aesthetic value and interior space concept will be arranged in an example kind of new in visual forms. The interior space of the Yogyakarta Presidential Palace concept was a development from the interior space concept during the era of Sukarno. This research is based on the aesthetic and historical approach that stressed on the artistic aspects and design that are associated with aesthetic appeal. The study uses a qualitative research method with an interdisciplinary approach that includes historical, social, cultural, and aesthetic approaches by not leaving descriptive aspects and critical analysis of reading sources and field surveys. It is inductive qualitative research because the inductive process is more able to find multiple realities as contained in the data. The analysis was done using observations of form and function, including the meaning of space composition, which was arranged to 1produce a proportionate composition with the art collection object. This research is expected to be a basis for the interior aesthetic of the Yogyakarta Presidential Palace and to contribute to designers in the fields of architecture, fine arts, and especially the interior design.
    [Show full text]
  • Implementasi Pemikiran Hamengku Buwono Ix Dalam Ekonomi Kerakyatan
    IMPLEMENTASI PEMIKIRAN HAMENGKU BUWONO IX DALAM EKONOMI KERAKYATAN STUDIUM GENERALE FAKULTAS EKONOMI UWM YOGYAKARTA, KAMIS 24 SEPTEMBER 2020 SEKILASTENTANG HAMENGKU BUWONO IX Gusti Raden Mas Dorodjatun atau Sri Sultan Hamengkubuwana IX (bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IX) lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, pada tanggal 12 April 1912. Wafat di Washington DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Putera salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun1973-1978. Dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Riwayat Pekerjaan: Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II Menteri Negara pada Kabinet Hatta I Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II Menteri Pertahanan pada masa RIS Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata Menteri Koordinator Pembangunan Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi Wakil Presiden Indonesia Riwayat Pendidikan: Rijkuniversiteit Leiden, Jurusan Indologie (Ilmu tentang Indonesia), kemudian ekonomi 2 PERAN INTERNASIONAL Pada akhir kepemimpinan Presiden Sukarno, kondisi perekonomian Indonesia mengalami kemerosotan seperti inflasi yang melambung tinggi, terkurasnya cadangan devisa, defisit anggaran belanja pemerintah dan pembayaran hutang luar negeri yang sudah jatuh tempo untuk segera dibayarkan. Awal Orde Baru berusaha untuk melakukan penyelamatan ekonomi agar segala permasalahan ekonomi akibat warisan dari pemerintahan sebelumnya bisa teratasi dan berjalan stabil. Para teknokrat pemerintahan baru tersebut adalah Suharto, Sultan Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik.
    [Show full text]
  • Pengelolaan Lukisan-Lukisan Koleksi Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta
    "34+VSOBM4FOJ3VQBEBO%FTBJO7PMVNF /PNPS %FTFNCFS PENGELOLAAN LUKISAN-LUKISAN KOLEKSI MUSEUM ISTANA KEPRESIDENAN YOGYAKARTA Khoirul Anam Volume 22 Nomor 3 , Desember 2019 Program Studi Tata Kelola Seni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh pemahaman yang benar serta mendalam, tentang pengelolaan lukisan-lukisan koleksi museum. Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan pendokumentasian langsung terhadap pengelolaan lukisan-lukisan koleksi, mempelajari dan menCatat data dari berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan landasan teori tentang pengelolaan koleksi museum yang meliputi struktur organisasi, pengadaan koleksi, pendataan, penyajian, pengamanan dan pemeliharaan koleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan koleksi museum ini, mempunyai struktur organisasi museum yang tidak seperti organisasi museum yang lain, seperti memiliki kepala museum dan jajarannya, museum hanya memiliki pengelola. Perbedaan ini dinilai menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan koleksi. Adapun untuk pengalihan risiko dengan menggunakan asuransi belum dilakukan pengelola, namun di sisi lain seCara menyeluruh, pengelolaan koleksi yang meliputi; pengadaan koleksi, pendataan, penyajian, pengamanan dan pemeliharaan koleksi berada dalam taraf baik. Kata KunCi : pengelolaan, lukisan, koleksi, museum, Sukarno, Yogyakarta ABSTRACT This research aims to review and gain a true understanding and
    [Show full text]
  • Tafsir Desain Kursi Di Keraton Dan Gedung Agung
    No. 3 Oktober 201 0 TAFSIR DESAIN KURSl Dl KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA Ed@ Supriyatna Mz* ABSTRACT Chair is one of the unique visual arts (designs). The Indonesian word 'kuni' is possibly derived from the Arabic word 'kursiyun' which means chair. The term 'kursiyun' which is assumed originally from Kursi verses in Al-Qur'an has different functions and meanings in different contexts. In a social context, chairs are attributes that can be used to present a person's social status and prestige. It was found that in the Palace and Gedung Agung of Yogyakarta, a chair does not only funtion as a place for sitting, but it also serves as a symbolic tool for status display to build an image. Thus, it can also be used as a tool to show wealth, greatness, honor, glory, or a symbol of social status. Key Words: chair, symbol, art, design, social status Penterjemah, 1989: 63). Ayat Kursiadalah ayat h, 2003). Kata kudyun Wapat rah, ayat 255. (Yayasan Penyelenggara yang dapat menahan dan menopangnya (My- Vol. 22, No. 3 OMober2010:294313 zpM, 122). Selain itu, ada istilah amsh kurshi dibagi menjadi tiga kalompok, yaitu technomic, ymg dapat ditafsirkan sebagai tempat yang sociomic, dan ideomic. Technomic yaitu artefak ,*famat tinggi, mulia, dan di atasnya lagi hanya kursi yang dapat berfungsi secara langsung untuk mempertahankaneksistensi masyarakat 2ads Tuhan (Wiartakusurnah, 2003). Bila dikaiin sdengan ayat Kursi, kursi memiliki arti kiasan pendukungnya. Dalam hal id, kursi dibuat untuk _>I-- Rsebagai kekuasaan yang sangat tinggi, memenuhi kebutuhan hidup manusia secara =amahamulia,mahabesar, dan mahaagung. langsung. Sociomic adalah artefak kursi yang -- Dalam konteks budaya, kata kursi mem- dapat berfungsi di dalam subsistem sosial dari - .
    [Show full text]
  • Changing Language Loyalty and Identity: an Ethnographic
    Changing Language Loyalty and Identity: An Ethnographic Inquiry of Societal Transformation among the Javanese People in Yogyakarta, Indonesia by Lusia Marliana Nurani A Dissertation Presented in Partial Fulfillment of the Requirements of the Degree Doctor of Philosophy Approved August 2015 by the Graduate Supervisory Committee: Teresa L. McCarty, Co-Chair Mary Eunice Romero-Little, Co-Chair Aya Matsuda ARIZONA STATE UNIVERSITY December 2015 ABSTRACT This study examines changing language loyalties of the sociopolitically most dominant ethnic group in Indonesia, the Javanese. Although Javanese language has the largest number of speakers, within the last five decades the language is gradually losing its speakers who prioritize the national language, Indonesian. This phenomenon led me to inquire into the extent to which their native language matters for their Javanese identity and how the language planning and policy (LPP) mechanism works to foster Javanese language. To collect data, I conducted a six-month ethnographic research project in Yogyakarta, Indonesia. The findings show that Javanese language shift occurs because of strong supports from the government toward Indonesian by emphasizing its role as a symbol to unify all ethnic groups in Indonesia into one nation. Consequently, interference in intergenerational language transmission, a limited scope of Javanese use, decrease language competence, and negative attitude toward Javanese are evident. Although Javanese language is still perceived as the most profound marker of Javanese identity, it is now challenging to maintain it because of its limited role in most domains. The study also indicates that the Javanese people are now strongly inclined to Islam reflected by their piety to Islamic rules such as positive attitude to learn liturgic Arabic, to leave behind Javanese tradition not in line with Islam, and to view religion as a panacea to heal social problems.
    [Show full text]
  • Kata Pengantar
    KATA PENGANTAR Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mengamanatkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk melaksanakan pengelolaan arsip statis berskala nasional yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, kemasyarakatan dan perseorangan. Pengelolaan arsip statis bertujuan menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip statis yang dikelola oleh ANRI merupakan memori kolektif, identitas bangsa, bahan pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumber informasi publik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pengolahan arsip statis, maka khazanah arsip statis yang tersimpan di ANRI harus diolah dengan benar berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan sehingga arsip statis dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Pada tahun anggaran 2016 ini, salah satu program kerja Sub Bidang Pengolahan Arsip Pengolahan I yang berada di bawah Direktorat Pengolahan adalah menyusun Guide Arsip Presiden RI: Sukarno 1945-1967. Guide arsip ini merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis bertema Sukarno sebagai Presiden dengan kurun waktu 1945-1967 yang arsipnya tersimpan dan dapat diakses di ANRI. Seperti kata pepatah, “tiada gading yang tak retak”, maka guide arsip ini tentunya belum sempurna dan masih ada kekurangan. Namun demikian guide arsip ini sudah dapat digunakan sebagai finding aid untuk mengakses dan menemukan arsip statis mengenai Presiden Sukarno yang tersimpan di ANRI dalam rangka pelayanan arsip statis kepada pengguna arsip (user). Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, anggota tim, Museum Kepresidenan, Yayasan Bung Karno dan semua pihak yang telah membantu penyusunan guide arsip ini hingga selesai. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan.
    [Show full text]
  • SILSILAH RD. H. MOEHAMMAD AMIN 1 { 6} Rd
    SILSILAH RD. H. MOEHAMMAD AMIN 1 { 6} Rd. H. Moehammad Amin 2 Istri1: NM. Iti 3 { 6. 1} NR. Hj. Siti Aminah 4 Suami: Rd. H. Moehammad Arif (Mas Anggawangsa) 5 { 6. 1. 1} NR. Adiningrum . 6 Suami: Rd. Soema Di Pradja SATJA DI PRADJA, { 5. 5} 7 { 5. 5. 1} NR. Siti Mariam SOEMA DI PRADJA (meninggal waktu bayi) { 6. 1. 1. 1} 8 { 5. 5. 2} RAA. Hassan SOEMA DI PRADJA { 6. 1. 1. 2} 9 Istri: RA. Radjamirah .. 10 { 5. 5. 2. 1} RA. Radjaningroem SOEMA DI PRADJA . (Soehaemi). 11 Suami: Rd. Tmg. Djoemhana WIRIAATMADJA, 12 { 5. 5. 2. 1. 1} RA. Djoewanita Lendra Karaton DJOEMHANA (Ike). 13 Suami: H.M. Sanoesi. 14 { 5. 5. 2. 1. 1. 1} Hari SANOESI . (Harry, Babe). 15 { 5. 5. 2. 1. 1. 2} Bibib SANOESI . (Bibit). 16 { 5. 5. 2. 1. 1. 3} Heru SANOESI . (Iyung). 17 { 5. 5. 2. 1. 1. 4} Mira SANOESI . 18 { 5. 5. 2. 1. 2} RA. Soehaeni Mariam DJOEMHANA . (Hanny). 19 Suami: Imam SARDJONO. 20 { 5. 5. 2. 1. 2. 1} Lanny SARDJONO . (Lanny Subagyo). 21 Suami: Subagyo MARIDI. 22 { 5. 5. 2. 1. 2. 1. 1} Parikesit Mardianto MARIDI . 23 Istri: Mita. 24 { 5. 5. 2. 1. 2. 1. 1. 1} Muhammad Iqbal MARIDI . 25 { 5. 5. 2. 1. 2. 1. 2} Shinta MARIDI . 26 { 5. 5. 2. 1. 2. 2} Indira Viona Juanita SARDJONO . 27 Suami: A.M. Susmono .. 28 { 5. 5. 2. 1. 2. 2. 1} Aditomo Masusongko SUSMONO . 29 { 5. 5. 2. 1. 2. 2. 2} Adiyoso Manusmara SUSMONO . 30 { 5.
    [Show full text]
  • Sudirman Dan Film Jenderal Soedirman Dengan Pendekatan Mimetik
    Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1, Nomor 2, November 2018 http://jom.untidar.ac.id/index.php/repetisi/ Perbandingan Alur Novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman dan Film Jenderal Soedirman dengan Pendekatan Mimetik 1 2 3 Ambar Arumsari , Yulia Esti Katrini , Rangga Asmara Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menemukan persamaan dan perbedaan dalam perbandingan alur novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman dan film Jenderal Soedirman dengan pendekatan mimetik serta menyusun langkah pembelajarannya. Pada pengumpulan data digunakan metode simak dan teknik catat, sedangkan dalam analisis data digunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisis mimetik. Analisis mimetik berarti menghubungkan peristiwa dalam karya sastra dengan peristiwa faktual di dunia nyata. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman dan film Jenderal Soedirman memiliki persamaan alur peristiwa sebanyak 22 peristiwa, sedangkan perbedaan keduanya yaitu pada novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman terdapat 33 peristiwa yang menunjukkan adanya peristiwa yang memiliki kaitan dengan kejadian dalam kehidupan nyata Jenderal Sudirman dan peristiwa perang gerilya, sedangkan pada film Jenderal Soedirman terdapat 27 peristiwa yang memiliki kaitan dengan peristiwa tersebut, dan (2) penelitian ini dapat diterapkan pada kompetensi dasar 4.3 mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi di SMA kelas XII. Kata kunci: alur, film, novel, pembelajaran Abstract The objective of this research are to get the details of the similarities and differences in plot comparison of the 693 Km Jejak Gerilya Sudirman novel and Jenderal Soedirman movie with mimetic approach, and to arrange the historical story text lesson plan.
    [Show full text]
  • The Berkeley Mafia and the Indonesian Massacre* ↓ by David Ransom
    Space for Notes The Berkeley Mafia and the Indonesian Massacre* ↓ By David Ransom “Indonesia is the best thing that's happened to Uncle Sam since World War ." --a World Bank official Indonesia, which in the past fired the imagination of fortune-hunters and adventurers as the fabled East Indies, was long regarded as "the richest colonial prize in the world." Harking back to such times, Richard Nixon described Indonesia in 1967 as "the greatest prize in the Southeast Asian area." Not too many years earlier, however, the prize had been thought all but lost to the fiery nationalist, Peking-oriented Sukarno and the three million-strong Indonesia Communist Party waiting in the wings. Then in October 1965 an unsuccessful coup and a swift move by Indonesia's generals immobilized the leader and precipitated the largest massacre in modern history, in which from 500,000 to a million unarmed communists and their peasant sympathizers were killed. When the bloodletting was over, the immense nationalist spirit of a decade had vanished, and the Indies' vast natural treasures were opened by the new regime to U.S. oil companies and corporations. To cut the ribbon on the Indonesian side was an extraordinary team of economic ministers known to insiders as "the Berkeley Mafia." Sporting PhDs from the University of California and acting as a closely-knit clique in the councils of power, these men shaped the post-nationalist policies of the new regime. Behind their rise to eminence and power lay a saga of international intellectual intrigue, of philanthropoids and university projects, of student Generals and political Deans, and a sophisticated imperial design beyond Cecil Rhodes's wildest dreams.
    [Show full text]