Dirgahayu TNI Angkatan Laut

i Dirgahayu TNI Angkatan Laut

SUSUNAN REDAKSI

Penanggung Jawab Kadispenal Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.Mar.Stud

Wakil Penanggung Jawab Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si.

Pemimpin Redaksi Kolonel Laut (KH) Drs. Syarif Thoyib, M.Si.

Wakil Pemimpin Redaksi Letkol Laut (KH) Drs. Heri Sutrisno, M.Si.

Sekretaris Redaksi Letkol Laut (KH/W) Leila Kristian, S.S., M.M.

Redaktur Pelaksana Mayor Laut (KH/W) Dra. Iin Perwiyati, M.A.P.

Redaktur Mayor Laut (KH/W) Jurniah Kapten Laut (P) Petrus Jayanta Kapten Laut (KH) Atiq Alfiansyah Arifin S.Kom Lettu Laut (E) Yudi Ruspiantoro, A.Md. Letda Laut (P) Wahyu Prasetyo Penata Tk I III/D Adi Patrianto, S.S.

Desain Grafis Ibnu Arizal, S.Ds.

Fotografi Koptu ETA Fahrudhi Indra Jaya Kopda TTU Anggara

Distribusi Penda III/A Roro Erna Rukminiasih

Percetakan CV. Arya Jaya Utama

Penerbit Dinas Penerangan Angkatan Laut Gedung B IV Lt. 2 Mabesal Cilangkap Website : www.tnial.mil.id Email : [email protected]

Hak Cipta c 2018 Dinas Penerangan Angkatan Laut

ii Dirgahayu TNI Angkatan Laut

iii Dirgahayu TNI Angkatan Laut

iv Dirgahayu TNI Angkatan Laut

v Dirgahayu TNI Angkatan Laut

KEPALA STAF ANGKATAN LAUT Dari Masa Ke Masa

1 2 3 4 5

M. Pardi M. Nazir R. Soebijakto R.E. Martadinata Moeljadi Laksamana III Laksamana Muda Laksamana Madya Laksamana Laut Laksamana Laut 1945-1946 1946-1948 1948-1959 1959-1966 1966-1969

6 7 8 9 10

Soedomo R. Soebono R.S. Soebijakto Waloeyo Soegito M. Romly Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI 1969-1973 1973-1974 1974-1977 1977-1982 1982-1986 vi Dirgahayu TNI Angkatan Laut 11 12 13 14 15

R. Kasenda M. Arifin Tanto Koeswanto Arief Koeshariadi Widodo A.S. Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI 1986-1989 1989-1993 1993-1996 1996-1998 1998-1999

16 17 18 19 20

Achmad Soetjipto Indroko S. Bernard K. Sondakh Slamet Soebijanto Sumardjono Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI 1999-2000 2000-2002 2002-2005 2005-2007 2007-2008

21 22 23 24 25

Tedjo Edhy P., S.H. Agus Suhartono, S.E. Soeparno Dr. Marsetio Ade Supandi, S.E., M.A.P. Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI Laksamana TNI 2008-2009 2009-2010 2010 - 2012 2012-2014 2014-2018

26

Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. Laksamana TNI 2018-Sekarang

vii Dirgahayu TNI Angkatan Laut TOKOH PERINTIS TNI AL

Laksamana III M. Pardi Laksamana Muda M. Nazir Laksamana R.E. Martadinata Tokoh Pendiri BKR Laut Tokoh Pendiri BKR Laut Tokoh Pendiri BKR Laut tahun 1945 tahun 1945 tahun 1945

Laksamana Madya R. Soebijakto Tokoh Modernisasi ALRI tahun 1948 viii Dirgahayu TNI Angkatan Laut MARKAS BESAR TNI AL Dari Masa Ke Masa

Markas Besar Umum (MBU) ALRI 1945. Markas Besar Tertinggi (MBT) ALRI Lawang 1946.

Markas Besar ALRI/TNI AL di Jl. Gunung Sahari, 1950. Markas Besar TNI AL Cilangkap, Jakarta 1985.

ix Dirgahayu TNI Angkatan Laut

x Dirgahayu TNI Angkatan Laut

xi Hari Jadi ke-72 TNI AL Dirgahayu TNI Angkatan Laut PENGANTARPENGANTAR KADISPENAL KADISPENAL Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.Mar.Stud.

Assalaamu’alaikumAssalaamu’alaikum WarahmatullahiWarahmatullahi Wabarakatuh,Wabarakatuh, SalamSalam sejahterasejahtera bagibagi kitakita sekalian,sekalian,

TNITNI ALAngkatan lahir bersamaan Laut lahir dengan bersamaan proses denganberdirinya proses Negara berdirinya Kesatuan Negara Republik Kesatuan Republik (NKRI) tahun 1945. Oleh karena itu dinamika Indonesia (NKRI) tahun 1945. Oleh karena itu dinamika pasang surut perjalanan pasang surut perjalanan NKRI juga dirasakan sepenuhnya oleh TNI Angkatan NKRI juga dirasakan sepenuhnya oleh TNI AL dalam pengabdiannya kepada Laut dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Sepanjang 72 tahun bangsa dan negara. Sepanjang 73 tahun perjalanan mengawal kedaulatan perjalanan mengawal kedaulatan wilayah perairan Indonesia, telah banyak goresanwilayah perairankisah penuh Indonesia, warna telahdan makna banyak yang goresan menjadi kisah pelajaran penuh warna berharga dan bagimakna bangsayang menjadi ini, terutama pelajaran bagi berharga jajaran TNIbagi Angkatan bangsa ini,Laut terutama agar senantiasa bagi jajaran menjadi TNI AL gardaagar senantiasaterdepan bangsa menjadi yang garda dapat terdepan dibanggakan bangsa dan yang diandalkan. dapat dibanggakan dan diandalkan. Untuk itulah berkaitan dengan momentum peringatan Hari Jadi ke-72 TNI AngkatanPada usiaLaut TNI pada Angkatan tahun 2017,Laut yang Dinas hampir Penerangan dua pertiga Angkatan abad ini, Laut Dinas (Dispenal) Penerangan mencoba Angkatan merekonstruksi Laut mencoba initisarimerekonstruksi jejak pengabdian initisari jejak panjang pengabdian tersebut panjang dalam tersebut sebuah dalambooklet sebuah agar generasi booklet agar penerus generasi masa penerus sekarang masa dansekarang ke depan dan dapat ke depan memetik dapat pelajaran. semakin memahamiNamun yang kehadiran paling utama, TNI AL Kami sebagai berharap komponen agar utamasetiap nilai-nilaipertahanan pengabdiannegara di laut. dan Namun langkah yang kebijakan paling utama,TNI Angkatan Kami berharap Laut dari agar masa setiap ke nilai-nilaimasa dapat pengabdian terus menjadi TNI AL inspirasi dari masa dalamke masa menghadapi dapat terus tantangan menjadi inspirasitugas ke dalam depan menghadapi yang semakin tantangan kompleks. tugas ke depan yang semakin kompleks.

BerkenaanBerkenaan dengan dengan hal hal tersebut,tersebut, SayaSaya selaku KepalaKepala DinasDinas PeneranganPenerangan Angkatan Angkatan Laut Laut mengucapkan mengucapkan puji pujidan dan syukur syukur kepada kepada Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa Esa atas atas rahmat rahmat dan dan karunia-Nya karunia-Nya sehingga sehingga karya karya booklet booklet tentang tentang kiprah kiprah pengabdian TNI Angkatan Laut ini dapat terwujud. Namun perlu Saya sampaikan bahwa dikarenakan pengabdian TNI Angkatan Laut ini dapat terwujud. Namun perlu disampaikan bahwa booklet ringkas ini tidak keterbatasan ruang, maka booklet ringkas ini tidak mampu memuat seluruh jejak pengabdian TNI Angkatan mampu memuat seluruh jejak pengabdian TNI Angkatan Laut selama 73 tahun, sehingga apa yang tersaji Laut selama 72 tahun, sehingga apa yang tersaji merupakan representasi kiprah pengabdian jajaran TNI merupakan representasi kiprah pengabdian jajaran TNI AL selama ini. Akhirnya semoga karya sederhana ini Angkatan Laut kepada bangsa dan negara. dapat memberikan manfaat dalam memelihara mindset dan jati diri sebagai bangsa maritim. Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat dalam merubah mindset maritim bangsaSekian ini dan agar terima kembali kasih, ke jati diri sebagai bangsa maritim. Jalasveva Jayamahe. Sekian dan terima kasih, Jakarta, 10 September 2017 Jalesveva Jayamahe. Jakarta, 10 September 2018 Kepala Dispenal, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kepala Dispenal,

GigGig Jonias Jonias MozesMosez SipasultaSipasulta, M.Mar.Stud. LaksamanaLaksamana Pertama Pertama TNI TNI

x xii Dirgahayu TNI Angkatan Laut DAFTAR ISI KASAL DARI MASA KE MASA ...... vi PENGANTAR KADISPENAL ...... xii BAGIAN I PENDAHULUAN ...... 2 Kondisi Geografi Indonesia ...... 4 Sejarah Kejayaan Maritim Indonesia ...... 6 BAGIAN II PROSES BERDIRINYA TNI ANGKATAN LAUT ...... 10 Embrio Kelahiran TNI Angkatan Laut ...... 10 Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan RI ...... 12 Pengakuan Kedaulatan RI ...... 13

BAGIAN III PENGABDIAN TNI ANGKATAN LAUT PADA MASA AWAL KONSOLIDASI ...... 14 Konsolidasi Organisasi dan Personel ...... 14 Perkembangan Organisasi TNI AL ...... 16 INBOX : Operasi Muhibah ke Luar Negeri ...... 18 Modernisasi Alutsista ...... 20

BAGIAN IV MENDUKUNG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA ...... 22 Melaksanakan Tugas TNI Matra Laut di Bidang Pertahanan ...... 23 Menegakkan Hukum dan Menjaga Keamanan di Wilayah Laut Yurisdiksi Nasional ...... 25 Melaksanakan Tugas Diplomasi ...... 29 Melaksanakan Tugas TNI Dalam Pembangunan dan Pengembangan Kekuatan Matra Laut ...... 37 Melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut ...... 46

BAGIAN V BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM LINTASAN SEJARAH TNI AL ...... 50 Peristiwa Modderlust 24 Oktober 1945 ...... 50 Pertempuran Heroik di Laut Cirebon ...... 53 Kisah Heroik Kapal Selam ALRI RI Tjandrasa-408 ...... 54 Kowal Pengibar Sang Merah Putih di Bumi Cenderawasih ...... 58 Heroisme Penerbang Berhati Baja ...... 61

BAGIAN VI PAHLAWAN NASIONAL DARI TNI AL ...... 62

xiii Dirgahayu TNI Angkatan Laut

xiv Dirgahayu TNI Angkatan Laut

TUGAS POKOK TNI ANGKATAN LAUT Menurut Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 9:

Melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan ;

Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi ;

Melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah ;

Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut ;

Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

xv Dirgahayu TNI Angkatan Laut

xvi Dirgahayu TNI Angkatan Laut

1 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN I PENDAHULUAN

TNI Angkatan Laut (TNI Tentara Nasional Indonesia. Sejalan TNI AL tidak hanya ditujukan AL) sebagai komponen utama dengan kebijakan pemerintah pada aspek pertahanan tetapi juga pertahanan negara di laut memiliki untuk mewujudkan Indonesia aspek keamanan untuk menjamin tugas dan kewajiban untuk sebagai Poros Maritim Dunia yang keselamatan pelayaran dan bahaya menjaga dan mempertahankan menempatkan sektor kemaritiman kejahatan transnational. kedaulatan negara di laut sesuai sebagai driving force dalam dengan amanat Undang-Undang pembangunan nasional Indonesia, Hal ini tentunya akan berimbas RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang maka pembangunan kekuatan pada aspek hubungan antar negara

2 Dirgahayu TNI Angkatan Laut baik secara regional maupun mengoptimalkan implementasi Revitalisasi kerjasama keamanan global karena adanya persentuhan tugas TNI AL. laut; Akselerasi implementasi kepentingan nasional yang sama. Minimum Essential Force (MEF) Begitu juga dinamika perkembangan Untuk menjawab tantangan- TNI AL; Penyempurnaan doktrin lingkungan strategis yang semakin tantangan di atas, maka saat TNI AL dan doktrin turunannya cepat dan sulit diprediksi telah ini Kepala Staf Angkatan Laut menjadi doktrin yang adaptif; mengubah pola kepentingan politik (Kasal) telah merumuskan visi Penyiapan pasukan khusus TNI keamanan yang bergeser menjadi “Terwujudnya TNI AL yang AL; Pengembangan kemampuan kepentingan ekonomi sehingga profesional dan modern serta peperangan berbasis keterpaduan terjadi pergeseran skala prioritas berkemampuan proyeksi regional jaringan (Network Centric Warfare) dari memperkokoh pertahanan dan berkomitmen global”, dengan dan peperangan siber (Cyber menjadi menjalin kemitraan atau misi “Membina kekuatan TNI Warfare); Revitalisasi peran TNI kerja sama. Oleh karena itu TNI AL menjadi Angkatan Laut yang AL dalam mendukung kebijakan AL senantiasa dituntut untuk profesional dan modern guna Poros Maritim Dunia; Penajaman mampu menjadi leading of maritime menjaga kedaulatan dan keutuhan pendidikan dan latihan di diplomacy karena pada jati dirinya wilayah NKRI, menjadi kekuatan lingkungan TNI AL; Penertiban melekat peran universal angkatan regional berkomitmen global, dan perbaikan sistem dukungan laut dunia yaitu peran militer serta mendukung kebijakan politik logistik bagi unsur-unsur yang (military role), peran polisionil negara sebagai Poros Maritim melaksanakan operasi; Penguasaan (constabulary role) dan peran Dunia”. teknologi keangkatan-lautan; dan diplomasi (diplomacy role). Peningkatan kinerja pengelolaan Selanjutnya dengan memperhatikan anggaran melalui penataan satker Saat ini TNI AL telah visi dan misi tersebut maka Kasal daerah beserta perangkatnya menunjukkan peran aktifnya menetapkan 14 program prioritas dalam rangka pelaksanaan Dipa dalam forum regional dan global yakni meliputi: pembenahan dan sebagai otorisasi serta Peningkatan sebagai wujud peran diplomasi penguatan organisasi TNI AL dalam kesejahteraan prajurit melalui TNI AL dalam mendukung menghadapi ancaman kontemporer tunjangan kinerja, perumahan dan kebijakan politik luar negeri dan nyata, tidak nyata, maupun kesehatan. menguatkan kerja sama di bidang hibrida; Rekalkulasi, penataan pertahanan dan keamanan. Namun dan penguatan SDM TNI AL tantangan dan ancaman ke depan untuk mengawaki organisasi yang di tingkat regional dan global sehat dan solid; Mengintensifkan tentu akan semakin kompleks proses pembangunan Koarmada sehingga dibutuhkan upaya untuk III dan Pasmar 3 Korps Marinir;

3 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Kondisi Geografi Indonesia

Posisi Indonesia dalam peta dunia.

Indonesia berada di antara benua 2,7 juta kilometer persegi, sehingga melimpah, baik di darat maupun Australia dan benua Asia, serta seluruh luas perairan yang menjadi di laut, seperti minyak bumi, gas Samudera Pasifik dan Samudera tanggung jawab Indonesia menjadi alam, mineral, serta sumber daya Hindia. Indonesia merupakan sekitar 5,8 juta kilometer persegi, perikanan. Jalur-jalur pelayaran negara kepulauan terbesar di dengan panjang garis pantai di wilayah perairan yurisdiksi dunia yang memiliki 17.504 pulau keseluruhan adalah sekitar 80.791 nasional Indonesia terbentuk secara besar dan kecil, serta luas wilayah kilometer. Kondisi geografis ini alamiah dan membentuk Sea Lanes nasional lebih dari 5 juta kilometer menempatkan Indonesia sebagai of Transportation/Communication persegi, di mana dua pertiga jalur penghubung lalu lintas (SLOT/C) yang strategis di bagiannya berupa perairan seluas komunikasi dan perdagangan laut Indonesia. Selat Malaka, Selat Sunda, lebih dari 3,1 juta kilometer persegi. antar benua dan samudera. Selat Lombok, Selat Makassar, Dari Zona Ekonomi Ekslusif selebar ALKI-I, ALKI-II, dan ALKI III 200 mil, Indonesia mendapat Indonesia juga memiliki merupakan SLOT/C vital yang tambahan pengelolaan laut seluas kekayaan sumber daya alam menghubungkan Samudera Hindia

4 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Konstelasi geografis NKRI dan Samudera Pasifik. Perairan Eurasia dan Indo-Australia yang Posisi geografis Indonesia pada Indonesia mempunyai perbatasan aktif dan sering terjadi pergeseran satu sisi memiliki potensi peluang, laut dengan 10 negara, yaitu yang menyebabkan gempa bumi. tetapi pada saat yang bersamaan Australia, Timor Leste, Papua New Indonesia juga berada di jalur juga memiliki potensi ancaman. Guinea, Palau, Philipina, Malaysia, “cincin api pasifik” (The Pasific Ring Peluang dan ancaman yang Vietnam, Thailand, Singapura,of Fire) dengan 129 gunung api aktif ditimbulkan oleh kondisi geografis dan India. Beberapa segmen batas sehingga memiliki resiko bencana ini harus dapat dikelola dengan baik wilayah telah disepakati namun alam yang cukup tinggi meskipun untuk kepentingan nasional bangsa masih banyak segmen perbatasan pada sisi lain, material luapan Indonesia. di laut yang masih dalam proses gunung api memiliki kandungan penyelesaian. Indonesia juga mineral yang dapat meningkatkan berada di antara lempeng Pasifik, kesuburan tanah.

5 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Sejarah Kejayaan Maritim Indonesia

Ilustrasi Sumpah Palapa yang diucapkan Mahapatih Kerajaan Majapahit Gajah Mada sebagai tekad untuk mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah panji-panji Majapahit.

Dalam lembaran sejarah tercatat, kapal, dan ini menunjukkan bahwa dengan ilmu navigasi yang sangat nenek moyang bangsa Indonesia mereka telah memiliki pengetahuan sederhana. Hal ini dikarenakan adalah bangsa Austronesia yang tentang laut serta perbintangan pelayaran dan perdagangan masih datang ke Nusantara sekitar 2000 sebagai navigasi. Banyak peneliti dilakukan dalam lintasan yang SM. Tak disangsikan, mereka sejarah meyakini bahwa teknologi pendek. Seiring semakin luasnya mencapai pulau-pulau di Nusantara pelayaran di Nusantara pada interaksi dengan para pelaut dan yang dipisahkan lautan luas dengan awalnya masih sebatas rakit pedagang dari berbagai negeri,

6 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

kapal bercadik tersebut, para pelaut serangkaian serbuan angkatan laut Nusantara mengarungi kawasan Jawa terhadap beberapa pelabuhan kepulauan di Asia Tenggara hingga di Champa dan Kamboja. Angkatan akhirnya menjelajah hingga ke laut tersebut adalah armada India, Afrika dan Cina. Peneliti Sriwijaya, karena saat itu wangsa Barat menggambarkan kehebatan Syailendra di Jawa adalah bagian para pelaut Nusantara dengan dari mandala Sriwijaya. Pada menuliskan bahwa pelayaran masa ini pula wangsa Syailendra tersebut digerakkan oleh “semangat bermigrasi ke Jawa Tengah dan dan keberanian” para pelautnya. berkuasa di sana. Kejayaan Kehebatan para pelaut Nusantara bahari Sriwijaya terekam di relief akhirnya memberi andil besar Borobudur, kapal kayu bercadik tidak hanya bagi kemajuan dunia ganda dan bertiang layar yang perdagangan namun juga migrasi, melayari lautan Nusantara sekitar percampuran budaya, penyebaran abad ke-8. Di dunia perdagangan, agama dan bahasa, hingga akhirnya Sriwijaya menjadi pengendali jalur mendorong terbentuknya kerajaan- perdagangan antara India dan Peta daerah kekuasaan kerajaan Sriwijaya. (Sumber: Buku “Kemaharajaan Maritim kerajaan Nusantara bercorak Tiongkok, yakni dengan menguasai Sriwijaya”, 2011). maritim. Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat Sriwijaya khususnya dari India, Persia dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera memiliki aneka komoditas seperti Cina, mendorong masyarakat Selatan yang lahir pada abad ke-7 kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, Nusantara untuk memperluas M (683-1030 M) menjadi simbol pala, kepulaga, gading, emas, dan jangkauan pelayarannya, dengan kejayaan dan kebesaran Nusantara timah, yang membuat Raja Sriwijaya mengembangkan teknologi sebagai negara maritim selain sekaya raja-raja di India. rancang bangun kapal. Mereka Kerajaan Majapahit di Jawa Timur mulai membangun kapal-kapal (1293-1478 M). Berdasarkan prasasti Kerajaan Nusantara berikutnya berukuran agak besar, bukan lagi Kota Kapur berangka tahun 686 yang mencapai kejayaan karena seukuran rakit. Di sini, masyarakat yang ditemukan di Pulau Bangka, visi maritim adalah Majapahit, di Nusantara sudah mengenal Sriwijaya telah menguasai bagian sebuah kerajaan Hindu-Buddha penggunaan cadik, baik cadik selatan Sumatera, Pulau Bangka terakhir yang menguasai Nusantara tunggal maupun ganda, sebagai dan Belitung, hingga Lampung. dan dianggap sebagai salah satu penyeimbang kapal saat berlayar Sementara disebutkan dalam negara terbesar dalam sejarah di lautan lepas. Berbekal kapal- catatan sejarah Champa adanya Indonesia. Kejayaan Majapahit

7 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

rendah namun memiliki daya bakar tinggi. Namun secara perlahan Majapahit mulai memasuki masa keruntuhan, selain para penerus kerajaan kurang mampu mengelola dan meneruskan kejayaan, juga korupsi sudah mulai menggerogoti yang dilakukan para bangsawannya di wilayah kekuasaan masing- masing. Kewibawaan Majapahit di hadapan kerajaan taklukannya pun merosot. Peta daerah kekuasaan kerajaan Majapahit. (Sumber: Buku “Sejarah Nasional Indonesia II”, 1984). Seiring runtuhnya Majapahit, berlangsung pada masa kekuasaan Jawa dan Sumatera, sebagai kekuatan Eropa mulai menancapkan Hayam Wuruk (1350-1389) berkat garis kebijakan nasionalnya. kukunya di Nusantara. Pada abad mahapatih Gajah Mada. Di Implementasi dari doktrin tersebut, ke-16, bangsa Eropa sudah maju di masa Hayam Wuruk ini, daerah tampak pada bunyi “Sumpah bidang maritim. Mereka memiliki kekuasaan Majapahit meliputi Palapa” yang diucapkan Gajah Mada kapal yang lebih cepat, kemampuan Sumatera, semenanjung Malaya, pada tahun 1336. Dalam rangka menggunakan kompas, peta, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan menjalankan politik nusantaranya meriam di atas kapal, dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, itu satu demi satu kerajaan- teknologi yang lebih maju. Tahun Tumasik (Singapura), dan sebagian kerajaan yang belum bernaung di 1510, Portugis, melalui berbagai kepulauan Filipina. Majapahit bawah panji kekuasaan Majapahit peperangan dengan tokohnya juga memiliki hubungan dengan ditundukkan dan dipersatukannya. Alfonso d’Albuquerque, menguasai Champa, Kamboja, Siam, Burma Goa, India. Satu tahun kemudian, bagian selatan, dan Vietnam, dan Pasukan Majapahit dilengkapi 1511, dengan kekuatan 1.200 prajurit bahkan mengirim duta-dutanya ke dengan peralatan perang yang dan 18 kapal, mereka menyerbu Tiongkok. cukup canggih di masanya, yakni Malaka dan menguasainya. meriam cetbang, selain kapal-kapal Setahun kemudian, 1512, Alfonso Kerajaan Majapahit berhasil laut yang dikenal sebagai jung d’Albuquerque mengirim ekspedisi mengadopsi “Doktrin Cakrawala Majapahit (jung Jawa). Meriam berkekuatan 3 kapal layar untuk Mandala Dwipantara”, yang pada cetbang berukuran 1-3 meter, merebut daerah rempah-rempah masa Singasari telah menyatukan menggunakan mesiu berdaya ledak Maluku. Di bawah komando

8 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

IIustrasi kedatangan ekspedisi VOC Belanda pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten tanggal 27 Juni 1596 yang disambut seorang pejabat Kesultanan Banten layaknya tamu negara.

Antonio de Abreu, ekspedisi itu Timur. Jalur perdagangan ke Hindia meriam mereka berangkat dengan hendak membangun monopoli Timur ini didapat Belanda berkat Jan komandan Cornelis de Houtman. Portugis atas perdagangan cengkeh. Huyghen van Linschoten, seorang Pada Juni 1596 armada itu mendarat Tahun 1521, Sebastian del Cano, penjelajah, pedagang, penulis, dan di Banten, pelabuhan lada terbesar pelaut Spanyol berangkat ke Tidore, sejarawan kelahiran Belanda, yang di Jawa Barat. Kepulangan de Maluku. Perjalanan Del Cano ini menerbitkan Itinerario naer Oost Houtman ke Belanda merupakan merupakan tonggak terpenting, ofte Portugaels Indien (Catatan sebuah informasi sangat penting dan karena membuka jalan laut baru Perjalanan ke Timur atau Hindia berharga bagi Belanda. Lima tahun yang menghubungkan Nusantara Portugis). Buku ini secara rinci kemudian, negeri ini mengirimkan (Tidore) dengan Eropa Barat. Tahun memuat peta-peta dan deskripsi kembali 65 kapal untuk melakukan 1595, 74 tahun setelah kedatangan penemuan-penemuan Portugis. ekspedisi kedua ke Nusantara. Sebastian del Cano, Belanda Dengan empat buah kapal, 249 Momen ini bisa dicatat sebagai awal mengadakan ekspedisi ke Hindia orang awak kapal, dan 64 pucuk penjajahan Belanda di Nusantara.

9 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN II PROSES BERDIRINYA TNI ANGKATAN LAUT

Embrio Kelahiran TNI Angkatan Laut

(PPKI) memutuskan untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pengumuman Pemerintah tentang pembentukan BKR mendapat sambutan dari para pemuda yang bertugas dibidang kelautan dan pelayaran, sehingga pada tanggal 10 September 1945 dibentuk BKR Laut Pusat di bawah pimpinan M. Pardi dan telah mendapat pengesahan dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Lahirnya BKR Laut ini dianggap sebagai cikal bakal lahirnya organisasi TNI Angkatan Laut, maka setiap tanggal 10 Sepetember 1945 diperingati sebagai Hari Lahir TNI Angkatan Laut. Markas Besar BKR Laut Pusat di Jl. Budi Utomo, Jakarta (sekarang gedung Puslatdikjur, Jakarta). Pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan dibentuknya Tentara Pada tanggal 17 Agustus 1945 dibentuk suatu badan militer yang Keamanan Rakyat (TKR) bangsa Indonesia memproklamasikan bertugas untuk mempertahankan berdasarkan Maklumat Presiden kemerdekaannya. Pemerintahan kemerdekaan. Oleh karena itu pada RI No. 2/X, tanggal 5 Oktober Republik Indonesia yang baru tanggal 22 Agustus 1945, Panitia 1945 tentang pembentukan lahir memandang perlunya Persiapan Kemerdekaan Indonesia Tentara Keamanan Rakyat maka

10 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Lawang dipimpin Laksamana Muda Bersamaan dengan berlangsungnya Atmadji sehingga timbul dualisme sidang pertama komisi tersebut kepemimpinan di tubuh TKR pada 25 Januari 1946, nama Laut. Untuk menyatukan semua TKR Laut diubah menjadi TRI pihak, maka dibentuklah Komisi (Tentara Republik Indonesia) Laut. Penyelenggaraan Susunan Baru Selanjutnya Berubah lagi menjadi Markas Tertinggi TKR. Anggotanya Angkatan Laut Republik Indonesia terdiri atas unsur-unsur pimpinan (ALRI) pada Februari 1946. Yogyakarta, Lawang (Malang), dan Markas Besar Tertinggi (MBT) Kementerian Pertahanan. Komisi TKR Laut pun berubah menjadi ini diketuai R.S. Ahmad Sumadi Markas Besar Umum (MBU) ALRI Kapal perang milik ALRI Pangkalan III dengan anggota Adam, Mohammad dengan Laksamana III Mas Pardi Cirebon bernama Gadjah Mada-408. Nazir, Katamudi, Moch. Affandi, sebagai Kepala Staf Umum MBU disahkan oleh Menteri Pertahanan ALRI. Setelah itu dalam organisasi pada tanggal 15 Nopember 1945 Amir Sjarifudin dan disaksikan MBU ALRI masih mengalami disahkan berdirinya TKR Laut oleh Wakil Presiden Mohammad perubahan lagi, Laksamana III oleh pimpinan tertinggi TKR Laut Hatta, Jaksa Agung Mr. Kasman Mohammad Nazir diangkat sebagai M. Pardi. Organisasi ini dapat Singodimedjo, dan Kepala Staf Panglima ALRI atau pemegang dikatakan sebagai organisasi resmi Umum TKR Urip Sumohardjo. komando tertinggi Angkatan Laut. militer untuk berperang demi Selanjutnya, berdasarkan Penetapan melindungi negara dari ancaman Dalam sidangnya tanggal 25 dan Presiden Nomor 1 Tanggal 2 kedaulatan, keutuhan wilayah dan 26 Januari 1946, Komisi mengambil Januari 1948 tentang Reorganisasi kelangsungan hidup bangsa. sejumlah keputusan, antara lain: dan Rasionalisasi ALRI, Menteri (1) Mengangkat Atmadji sebagai Pertahanan Di Yogyakarta, dilakukan Pemimpin Umum TKR Laut dan membentuk Komite Reorganisasi upaya-upaya penyempurnaan ditempatkan pada Kementerian ALRI (KRAL) pada 17 Maret 1948. organisasi TKR Laut. Sementera Pertahanan. (2) TKR Laut Komite ini mengangkat Kolonel R. itu di Jawa Timur, menganggap memutuskan untuk mengangkat Soebijakto sebagai Ketua KRAL. upaya penyempurnaan merupakan Mohammad Nazir sebagai Kepala Setelah selesai menjalankan kondisi yang tidak kondusif TKR Staf Umum, dibantu Mas Pardi tugasnya, KRAL dibubarkan pada Laut Jawa Timur mempunyai dan Gunadi. (3) Ketiga pemimpin akhir April 1948, dan Kolonel R. pemikiran sendiri tentang tersebut tidak boleh berbeda Soebijakto diangkat sebagai Kepala perjuangan Angkatan Laut sehingga pangkat dan diwajibkan untuk Staf ALRI. Pada masa KRAL membentuk Marine Keamanan menyusun Staf TKR Laut dengan peraturan tentang pangkat perwira Rakyat (MKR) yang bermarkas di sebaik-baiknya. paling tinggi adalah Kolonel.

11 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan RI

yakni “ALRI Gunung”. Sementara itu di Sumatera, ALRI tetap memperlihatkan kemampuannya dalam menggelar operasi lintas laut, dengan membentuk Skuadron Kapal Cepat Penerobos Blokade untuk mendapatkan persenjataan. Mereka berhasil melakukan perdagangan barter dengan pihak luar negeri terutama dari Singapura dan Thailand.

Pada saat itu meskipun berjuang dalam kondisi serba terbatas, ternyata tidak menyurutkan para Defile pasukan ALRI, melangkah tegap siap mempertahankan kemerdekaan Indonesia. pejuang ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka Proklamasi Kemerdekaan oleh Jepang pada tahun 1942 saat menyebarluaskan berita proklamasi Republik Indonesia tanggal 17 Perang Pasifik, kembali ke Indonesia dan menyusun kekuatan bersenjata Agustus 1945 menjadi momentum setelah Jepang mengalami kekalahan di berbagai tempat di Indonesia. penting dalam sejarah perjuangan dari Sekutu pada tahun 1945. Berbekal kapal-kapal kayu, ALRI bangsa Indonesia. Peristiwa ini aktif menggelar sejumlah ekspedisi telah melahirkan sebuah revolusi Sepanjang periode Perang lintas laut ke berbagai pelosok yang membakar api nasionalisme Kemerdekaan, banyak Pangkalan tanah air bahkan hingga ke luar seluruh rakyat di berbagai pelosok ALRI yang direbut dan dikuasai negeri untuk menyebarkan berita tanah air, terutama di kalangan para Belanda, sehingga para pejuang ALRI proklamasi kemerdekaan RI. pemuda pejuang. Sejak Proklamasi bergerilya di gunung dan hutan. Ekspedisi yang dilakukan antara tahun 1945 sampai dengan tahun Walaupun berjuang di daratan, lain Ekspedisi ke Kalimantan, 1949 terjadi Perang Kemerdekaan para pejuang ALRI tidak mau Ekspedisi ke Maluku, Ekspedisi RI melawan Belanda. Hal ini terjadi kehilangan identitasnya, sehingga ke Sulawesi, Ekspedisi ke Bali, dan karena Belanda yang sudah terusir lahirlah sebutan khas pada saat itu Ekspedisi ke Australia.

12 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Pengakuan Kedaulatan RI

Setelah melalui perang kemerdekaan yang panjang dan melelahkan, akhirnya Belanda mau maju ke meja perundingan. Puncaknya adalah melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berujung tercapainya pengakuan kedaulatan oleh Kerajaan Belanda atas Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Pengakuan kedaulatan yang menandai berakhirnya perang kemerdekaan, menjadi momentum awal pembangunan ALRI sebagai Angkatan Laut modern. Sesuai Upacara serah terima kapal perang dari Belanda kepada ALRI tahun 1949 di Pangkalan hasil Konferensi Meja Bundar, Ujung . ALRI menerima penyerahan berbagai fasilitas dari Belanda seperti pangkalan, kapal perang, senjata, serta berbagai fasilitas pendukung tempur lainnya. Sejak tahun 1949-1959, ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya.

Upacara serah terima Pangkalan Ujung Surabaya dari AL Kerajaan Belanda kepada ALRI saat pengakuan kedaulatan Desember 1949.

13 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN III PENGABDIAN TNI ANGKATAN LAUT PADA MASA AWAL KONSOLIDASI

Konsolidasi Organisasi dan Personel

Oleh sebab itu, pada awalnya negara Indonesia berbentuk serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai hasil integrasi negara RI dengan negara-negara federal yang tergabung dalam Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO/Forum Kerja sama Negara-negara Federal). RIS sendiri dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1950 dan terwujudlah Negara Kesatuan RI.

Pada masa-masa awal konsolidasi, secara organisasi ALRI terbagi dalam dua markas besar yaitu di Yogyakarta dan Aceh. Presiden Pertama RI Ir. pada pembukaan Institut Angkatan Laut (IAL), 10 Kemudian dikeluarkan keputusan Oktober 1951. pemerintah, yang menetapkan Tercapainya pengakuan kedaulatan telah berlangsung dari tahun 1945 kedudukan Markas Besar ALRI oleh Kerajaan Belanda atas hingga 1949. Dengan demikian, atau MBAL berada di Jakarta kemerdekaan negara Republik tahun 1950 merupakan awal sekaligus menghapus markas besar Indonesia tanggal 27 Desember berlangsungnya proses konsolidasi lama di Yogyakarta dan Aceh. 1949 menandai berakhirnya nasional berikut seluruh elemen Berdasarkan Surat Keputusan periode Perang Kemerdekaan yang masyarakat, tak terkecuali ALRI. Presiden RI Nomor 9 Tahun 1949

14 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

sekaligus mengintegrasikannya dengan eks prajurit AL Belanda (Koninklijke Marine/KM). Dalam rangka konsolidasi personel, ALRI melakukan proses seleksi yang dilakukan oleh Panitia Selection Board yang awalnya diketuai Letkol dr. Oepomo lalu digantikan oleh Mayor Sudjak dan menetapkan tiga tempat pemusatan eks pejuang. Kesatuan gerilya ALRI yang berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikonsolidasikan di Pangkalan ALRI Surabaya, sedangkan kesatuan yang berada di Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat dikumpulkan di Jakarta. Sementara itu, kesatuan ALRI yang berada di Sumatera Utara dan Riau dikonsolidasikan di Sabang.

Saat itu, mantan pejuang ALRI yang terdaftar berkekuatan sekitar 7.000 orang dan berdasarkan hasil seleksi Panitia Selection Board sekitar 5.000 orang dinyatakan lulus sebagai prajurit ALRI. Keputusan

Pesawat anti kapal selam Gannet buatan Inggris yang mulai memperkuat unsur udara tersebut menimbulkan gejolak ALRI pada tahun 1960-an. psikologis dan ketegangan di kalangan anggota ALRI, terutama dan Presiden RIS Nomor 42 Tahun Sementara itu, di bidang personel, bagi anggota yang tereliminasi, 1950 disusunlah struktur organisasi ALRI melakukan konsolidasi sehingga proses konsolidasi ALRI serta pembentukan Komando terhadap seluruh pasukan berlangsung selama tiga tahun Daerah Maritim di tingkat daerah. ALRI eks pejuang kemerdekaan (1950 – 1953).

15 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Perkembangan Organisasi TNI AL

Inspeksi pasukan pejuang ALRI oleh Presiden RI Ir. Soekarno.

Seiring dengan semakin kekuatan ke daratan, dibentuklah manusia pengawak alutsista yang kompleksnya dinamika lingkungan struktur organisasi Penerbangan profesional sekaligus meningkatkan strategis Indonesia, organisasi Angkatan Laut pada tanggal 17 Juni kualitas prajurit, ALRI membentuk ALRI pun turut berkembang 1956, Armada ALRI pada tanggal Ksatrian Angkatan Laut Pasiran pesat utamanya dengan masuknya 5 Desember 1959 dan Djawatan (KALP) pada tanggal 8 Mei 1950. sejumlah alutsista modern. Dengan Angkutan Laut Militer pada tanggal KALP kemudian dipindahkan ke semakin lengkapnya kekuatan dan 1 Juli 1961. Ksatrian Pendidikan Angkatan kemampuan ALRI yang mencakup Laut Morokrembangan (KPALM), peperangan permukaan, bawah Sementara itu dalam rangka yang diresmikan sebagai kompleks permukaan, udara hingga proyeksi pengembangan sumber daya pendidikan pada tanggal 1 Juli 1952.

16 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal).

Kemudian menyesuaikan dengan kebijakan pemerintahan Orde Baru, nama ALRI berubah menjadi TNI Angkatan Laut (TNI AL). Sebagai dasar perubahan tersebut, adalah Skep Menhankam/Pangab Nomor Kep I A/39/VII/ 1971 tanggal 23 Juli 1971 dan Keppres Nomor 69 Tahun 1971, yang menetapkan nama ALRI berubah menjadi TNI Angkatan Laut. Selain itu, nama kesatuan pendarat amfibi TNI AL yang sejak tahun 1948 bernama KKO AL diganti menjadi Korps Marinir TNI AL berdasarkan Skep Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 November 1975. Kemudian organisasi Armada ALRI juga turut Panglima ABRI Jenderal TNI L.B. Moerdani meresmikan berdirinya Armada RI menyesuaikan mulai dari Komando Kawasan Barat dan Kawasan Timur, sekaligus melantik Panglimanya di Dermaga Armada RI Kawasan (1984) hingga Ujung, Surabaya tahun 1984. kini menjadi Komando Armada Bernomor. Dinamika perubahan Selanjutnya guna mencetak Akademi Angkatan Laut (AAL) juga berlangsung di lingkungan perwira angkatan laut yang tanggal 18 Desember 1956, pangkalan dari Komando Daerah profesional dan andal, ALRI yang dipergunakan hingga kini. Maritim hingga kini menjadi membuka Institut Angkatan Sementara KPALM pada akhirnya Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (IAL) di Morokrembangan, juga bertransformasi berturut- Laut. Surabaya, pada tanggal 10 Oktober turut mulai dari Pusdikal (1963), 1951 yang diresmikan langsung Kodiklatal (1968), Kodikal (1976), oleh Presiden Soekarno. Nama Kobangdikal (2007) hingga mulai IAL kemudian berganti menjadi tahun 2016 menjadi Komando

17 Dirgahayu TNI Angkatan Laut OPERASI MUHIBAH KE LUAR NEGERI

Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Sumantri beserta rombongan tiba di Surabaya setelah berlayar keliling dunia pada tahun 1964.

Setelah memperoleh pengakuan sebagaimana halnya Angkatan Laut dalam bentuk operasi muhibah. kedaulatan di tahun 1949, Indonesia di berbagai belahan dunia, memiliki Operasi muhibah dilaksanakan membutuhkan adanya dukungan tiga peran universal, yaitu Peran dengan menghadirkan kapal perang internasional dalam masa awal Militer, Polisionil (Konstabulari) ALRI ke negara-negara lain dalam pembangunan nasionalnya. dan Diplomasi. Melalui peran rangka memperkenalkan Indonesia Untuk itu, dibutuhkan adanya diplomasinya, ALRI berupaya serta membangun persahabatan dan kegiatan diplomasi yang mampu mendukung perjuangan politik luar rasa saling kepercayaan. Operasi mendukung eksistensi negara negeri Indonesia. Peran diplomasi muhibah merupakan implementasi di mata internasional. ALRI, tersebut antara lain diwujudkan dari komitmen bangsa Indonesia

18 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Operasi muhibah yang dilaksanakan kapal-kapal kombatan terbaru ALRI tidak sekadar kunjungan persahabatan, namun sekaligus juga dalam rangka menunjukkan kemampuan dan kesiapan unsur-unsur ALRI dalam mempertahankan kedaulatan serta kepentingan nasional Indonesia. Beberapa kapal kombatan yang melaksanakan operasi muhibah antara lain kapal kelas korvet dan fregat generasi terbaru buatan Italia, lalu kapal selam kelas Whiskey dan kapal perusak berteknologi termutakhir kelas Skory dari Uni Soviet. Kehadiran kapal-kapal kombatan tersebut di negara- KRI Dewaruci mengunjungi Amerika Serikat. negara lain menjadi salah satu faktor penggentar. Selain itu, dalam mewujudkan perdamaian misi diplomatik sekaligus diharapkan melalui operasi dunia sekaligus membina hubungan memperkenalkan budaya Indonesia muhibah, masyarakat internasional baik antar angkatan laut. ke masyarakat internasional. Pada akan tumbuh kepercayaan dengan masa perjuangan pembebasan Irian kemampuan ALRI dalam menjaga Operasi muhibah yang Barat, muhibah KRI Dewaruci keamanan perairan teritorial dilaksanakan ALRI antara lain: yang juga menyertakan kadet-kadet nasional Indonesia sekaligus operasi muhibah KRI Dewaruci ke AAL berhasil menarik simpati mengamankan perairan regional di sejumlah negara sahabat, bahkan masyarakat internasional sehingga sekitarnya. Kepercayaan ini sangat melaksanakan pelayaran keliling berdampak positif bagi diplomasi diperlukan bagi Indonesia dalam dunia, sejak tahun 1957. Dalam luar negeri Indonesia. Operasi perjuangan untuk mewujudkan pelayarannya, KRI Dewaruci muhibah tidak hanya dilaksanakan persatuan di seluruh tanah air tidak hanya sebagai wahana oleh KRI Dewaruci, namun juga Indonesia. pelatihan bagi kadet atau taruna oleh kapal-kapal kombatan ALRI AAL, melainkan juga mengusung dari generasi termutakhir.

19 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Modernisasi Alutsista

pengadaan materiel baru. Pada bulan Agustus 1950 untuk pertama kalinya ALRI mulai menjajaki kemungkinan pembelian materiel militer dari beberapa negara. Pada tahun 1953 untuk pertama kalinya ALRI membeli kapal latih bagi para taruna AAL jenis kapal layar tiang tinggi yang dinamakan RI Dewaruci. Kurun waktu antara 1950 hingga 1959 merupakan babakan penting dalam program modernisasi alutsista ALRI dan menjadi pijakan awal dalam mewujudkan pertahanan laut yang Kapal penjelajah RI Irian memperkuat Armada RI tahun 1960-an. tangguh dan modern serta disegani.

Setelah tercapainya pengakuan korvet, lalu sejumlah kapal patroli, Program modernisasi alutsista kedaulatan, Angkatan Perang penyapu ranjau, kapal angkut, ALRI antara tahun 1959 hingga 1965 RI dituntut mampu mengambil serta kendaraan tempur amfibi merupakan babakan penting kedua, alih tugas dan tanggung jawab dan pesawat secara bertahap. seiring dengan hadirnya sejumlah pertahanan keamanan di seluruh Alutsista hibah Belanda tersebut alutsista generasi termutakhir dari wilayah Indonesia dari militer menjadi modal awal bagi ALRI Uni Soviet. Alutsista asal Uni Soviet Belanda. Untuk itu, Belanda dalam menegakkan kedaulatan dan tersebut dibeli untuk memperkuat menghibahkan sejumlah alutsista hukum di laut. ALRI dalam rangka pembebasan serta fasilitas pangkalan kepada Irian Barat Trikora. Saat itu, Irian APRI termasuk ALRI. Alutsista Meskipun telah menerima Barat merupakan satu-satunya hibah Koninklijke Marine beberapa alutsista hibah dari AL wilayah NKRI yang masih diduduki (AL Kerajaan Belanda) yang Belanda, namun secara kuantitas Belanda. Alutsista generasi modern memperkuat ALRI antara lain belum sesuai dengan kebutuhan yang memperkuat ALRI saat sebuah kapal jenis perusak, empat ALRI. Untuk itu diperlukan itu antara lain kapal selam kelas

20 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Kapal tender kapal selam RI Ratulangi-552.

Whiskey, penjelajah ringan kelas negeri sehingga memberi dampak Uni Soviet yang telah mengalami Sverdlov, perusak kelas Skory, fregat signifikan pada alutsista ALRI. Hal kemerosotan kemampuan akibat kelas Riga serta pesawat pembom tersebut dikarenakan sebagian besar terkendala ketiadaan suku cadang. torpedo jenis IL-28. Hingga tahun alutsista ALRI merupakan produk Hingga memasuki pertengahan 1966, ALRI menjadi kekuatan asli (built up) luar negeri sehingga 1990-an, program modernisasi laut terkuat di Asia Tenggara yang sangat bergantung pada hubungan TNI AL lebih difokuskan ke Barat disegani baik di tataran regional diplomatik antar negara. Sejak tahun dan mengedepankan konsep multi maupun global. 1970-an, secara gradual ALRI yang sumber sekaligus melakukan alih telah berganti nama menjadi TNI teknologi dalam rangka pencapaian Adanya perubahan kepemimpinan AL membeli alutsista dari negara- kemandirian alutsista, guna nasional yaitu dari era Presiden negara Barat seperti Amerika mengurangi ketergantungan pada Sukarno ke Presiden Suharto turut Serikat, Belanda dan Jerman Barat produk luar negeri. berimbas pada kebijakan luar guna menggantikan alutsista buatan

21 Kapal tender kapal selam RI Ratulangi-552. Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN IV MENDUKUNG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia. Poros Maritim Dunia dilaksanakan dengan memperkuat lima pilar yang menopang kekuatan maritim nasional yaitu pembangunan kembali budaya maritim Indonesia, menjaga dan mengelola sumber daya laut untuk kepentingan nasional, pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan, dan membangun kekuatan pertahanan maritim.

Sebagai bagian dari komponen maritim bangsa, TNI AL berpartisipasi aktif dalam Indonesia merupakan negara Poros Maritim Dunia bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia yang menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia melalui memiliki potensi untuk menjadi negara maritim yang besar, kuat, tugas-tugas yang diamanatkan oleh Poros Maritim Dunia. Program dan makmur melalui pengembalian Undang-undang, yaitu:

22 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Melaksanakan Tugas TNI Matra Laut di Bidang Pertahanan

KRI Martadinata-331 pengawal samudera yang tidak kenal kompromi dalam menjaga wilayah kedaulatan NKRI. Pelaksanaan tugas ini bertujuan dan secara eskalatif mengantisipasi dalam negeri dalam rangka untuk menjaga kedaulatan wilayah situasi yang berpotensi memicu pembangunan nasional. Arah dan kepentingan nasional di laut. perang melalui berbagai dari pelaksanaan fungsi ini adalah Tugas pertahanan matra laut Operasi Militer Perang. Fungsi menjaga keamanan dalam negeri, ini mencakup fungsi eksternal eksternal mencakup penangkalan mendukung penegakan hukum dan (external functions) dan fungsi (deterrence), pemaksaan (coersive), berjalannya pemerintahan dalam internal (domestic functions). Fungsi dan perlindungan (protective). situasi darurat militer dan darurat eksternal merupakan fungsi sejati sipil, serta melaksanakan berbagai militer untuk menghadapi ancaman Fungsi internal merupakan Operasi Militer Selain Perang guna dari luar, situasi darurat perang bila fungsi tambahan yang bertujuan membantu kehidupan masyarakat. sudah menjadi keputusan politik, untuk mewujudkan stabilitas

23 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Peluncuran Rudal Yakhont oleh KRI Oswald Siahaan- 354

Presiden RI Ir. H. Joko Widodo memanjat pos menara tertinggi di perbatasan Sei Pancang. Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.

Pembebasan MV Sinar Kudus dari perompak Somalia.

24 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Menegakkan Hukum dan Menjaga Keamanan di Wilayah Laut Yurisdiksi Nasional

Posisi geografis Indonesia yang (smugling), pelintasan imigran langkah preventif dan reaktif. strategis di titik silang perniagaan illegal atau para pencari suaka, Langkah preventif dilaksanakan maritim dunia disertai dengan perdagangan manusia (human melalui operasi intelijen di potensi sumber daya alam laut trafficking), non-traditional security wilayah-wilayah rawan keamanan yang kaya, mengundang kerawanan challanges dan bahaya navigasi. maritim. Sedangkan langkah reaktif terhadap keamanan dan keselamatan dilakukan dengan melaksanakan maritim di wilayah laut Indonesia Untuk mengantisipasi berbagai patroli rutin dengan menghadirkan seperti kejahatan perikanan ancaman keamanan maritim unsur-unsur TNI AL di kawasan (unreported and unregulated di wilayah perairan Indonesia, perairan yurisdiksi nasional. fishing), penyelundupan komoditi TNI AL melaksanakan langkah-

25 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Pasukan Korps Marinir berpatroli di perbatasan Pulau Rondo, Aceh.

KRI Kujang-642 dan KRI Beladau-643, dua KCR 40 produk anak bangsa melaksanakan patroli untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan perairan Indonesia.

26 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Evakuasi Korban SAR Air Asia

Unsur kapal perang RI dan pesawat TNI AL yang tergabung dalam Gugus Tugas SAR Air Asia terlibat secara aktif dalam evakuasi korban Air Asia pada tahun 2014.

27 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Bantuan Luar Negeri untuk Korban Tsunami di Aceh

28 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Melaksanakan Tugas Diplomasi

Peran diplomasi angkatan laut dalam mendukung kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia di tingkat internasional dapat membangun rasa saling percaya antara Indonesia dan negara-negara lain. Selain itu, diplomasi angkatan laut juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan antara TNI Angkatan Laut dan angkatan laut negara-negara sahabat, baik di tingkat bilateral maupun multilateral. Tugas- tugas diplomasi yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut di antaranya adalah:

♦♦ Operasi Kartika Jala Krida

Pelayaran Kartika Jala Krida adalah latihan yang sangat penting untuk memberikan pengalaman langsung bagi para Taruna AAL di lautan dan untuk menanamkan semangat bahari serta kebanggaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang kuat dan dihormati dengan tujuan mewujudkan perjuangan mental dan karakter sebagai perwira angkatan laut yang sejati.

Dalam kegiatan ini, Kadet harus mampu mempromosikan budaya Indonesia dan memberikan citra yang baik dari negara demokratis dengan beragam etnis dan bahasa yang hidup berdampingan dengan damai, dan mengembangkan wawasan dan ikatan persaudaraan antar Pelaut di dunia.

KRI Dewaruci KRI Bima Suci

29 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Corpat (Coordinated Patrol)

Coordinated Patrol (Corpat) merupakan operasi bersama yang dilaksanakan oleh TNI AL dan negara tetangga yang memiliki perbatasan laut dengan Indonesia dalam rangka menegakkan hukum dan menjaga keamanan laut di wilayah perbatasan. Kegiatan operasi bersama tersebut untuk meningkatkan interoperabilitas antara kedua angkatan laut dan berkontribusi untuk memperkuat kerjasama antar angkatan laut.

30 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Indonesia mulai menyelenggarakan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), latihan angkatan laut multilateral dua tahunan pada tahun 2014. Penyelenggaraan MNEK dianggap sebagai gambaran tentang harapan negara Asia Tenggara untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam ruang maritim, dan hal ini sejalan dengan gagasan Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo tentang Indonesia yang menjadi Poros Maritim Dunia antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

MNEK yang pertama pada tahun 2014 yang dilaksanakan di perairan Indonesia; di Kepulauan Natuna dan Anambas. Kemudian MNEK 2016 dihadiri oleh 38 angkatan laut negara sahabat dan diadakan di Padang- Mentawai, Sumatera Barat. Kegiatan ini dikombinasikan dengan kegiatan 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) dan International Fleet Review (IFR) 2016 yang dihadiri oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo. MNEK 2018 diselenggarakan di Pulau Lombok dan perairan di dekatnya dengan fokus pada kerjasama untuk menanggapi bencana dan krisis kemanusiaan.

31 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ The International Maritime Security Symposium (IMSS)

TNI Angkatan Laut melaksanakan Simposium Keamanan Maritim Internasional (IMSS) dan para pemimpin angkatan laut dari negara-negara sahabat hadir mengikuti kegiatan dengan tujuan menciptakan keamanan laut dunia. Meningkatnya ancaman kejahatan non- tradisional dan transnasional telah menghasilkan situasi keamanan maritim yang lebih kompleks dan melalui simposium ini diharapkan dapat diidentifikasi tantangan dan peluang yang terkait dengan keamanan maritim serta peluang kerjasama antar negara dalam menciptakan keamanan maritim, termasuk berkontribusi terhadap penciptaan keamanan dan stabilitas maritim di kawasan.

32 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Latma Cooperation of Afloat Readiness and Training (CARAT)

Latihan bersama Cooperation of Afloat Readiness and Training (CARAT) adalah serangkaian latihan militer bilateral tahunan yang dilaksanakan oleh Armada Pasifik Amerika Serikat dengan beberapa negara anggota ASEAN di Asia Tenggara.

Terdapat tiga misi yang diemban dalam CARAT diantaranya mencakup peningkatan kerjasama regional; membangun persahabatan antara Amerika Serikat dan negara-negara yang terlibat, dan memperkuat keterampilan profesional di setiap level. Latihan CARAT disponsori setiap tahun oleh Panglima Tertinggi Armada Pasifik AS dan dijadwalkan oleh Komandan Armada Ketujuh AS.

33 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Latma Rim of Pacific (RIMPAC)

TNI Angkatan Laut ikut terlibat secara aktif dalam RIMPAC yang merupakan latihan maritim internasional terbesar di dunia. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan pelatihan kepada peserta untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan kerjasama serta menjamin keamanan jalur laut. RIMPAC ini adalah latihan serial yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1971. Materi latihan termasuk operasi amfibi, senjata meriam, rudal, anti- kapal selam, dan latihan pertahanan udara, serta pengobatan militer, bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana, kontra-pembajakan, operasi pembersihan ranjau, penanggulangan senjata peledak serta operasi penyelaman dan penyelamatan.

34 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Kontingen Garuda

Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Sejak misi pertamanya, Indonesia telah menugaskan kontingen Garuda ke tiga benua, yaitu benua Asia, Afrika, dan Eropa.

Dimulai pada tahun 2009, TNI AL dipercaya untuk mengirimkan Gugus Tugas Maritim (Maritime Task Force/ MTF) sebagai bagian dari Kontingen Garuda.

35 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Navy to Navy Talk

Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, S.E., M.M. menerima kunjungan Kasal Korea Laksamana Um Hyun-Seong di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.

Kasal laksamana TNI Siwi Sukma Aji, S.E., M.M. menerima Kasal Singapura RADM Lew Chuen Hong di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.

36 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Melaksanakan Tugas TNI Dalam Pembangunan dan Pengembangan Kekuatan Matra Laut

Dalam merencanakan Program MEF TNI AL yang kapal patroli Kelas Pari, LPD Kelas kekuatannya TNI Angkatan dilaksanakan sejak tahun 2010, Makassar, LST Kelas Teluk Bintuni, Laut mengacu pada Rencana membuahkan kekuatan TNI dan kapal survei hidrografi Kelas Strategis Minimum Essential AL yang lebih tangguh dari dua Spica. Beberapa jenis pesawat udara Force (MEF) yang dikeluarkan dasawarsa sebelumnya. Hal ini baru juga telah memperkuat jajaran oleh Kementrian Pertahanan ditandai dengan kedatangan Pusat Penerbangan Angkatan Laut RI. MEF menitikberatkan pada berbagai alutsista yang dibangun di yaitu pesawat patroli maritim CN- pembangunan dan modernisasi luar negeri dan domestik. Armada 235 MPA, heli AS 565 MBe Panther alutsista beserta teknologinya, TNI AL telah diperkuat sejumlah Anti Kapal Selam (AKS) dan heli untuk mampu menghadapi berbagai kapal perang baru seperti kapal angkut NBell-412 EP. Sementara ancaman faktual di beberapa selam Kelas Nagapasa, fregat Korps Marinir juga diperkuat flash point, baik ancaman simetris berpeluru kendali (FFG) Kelas dengan alutsista moderen seperti maupun ancaman asimetris, serta R.E. Martadinata, korvet Kelas tank amfibi BMP-3F, panser amfibi dapat digunakan untuk menangani , kapal cepat rudal (fast LVTP-7A1, dan roket artileri RM- dampak bencana. attack craft-misile) Kelas Clurit, 70 Vampire.

37 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)

Uji Rudal C 802.

KRI Madidihang-855.

KRI Sultan Hasanuddin-366

KRI Torani-860.

Pembangunan kapal selam KS 209 oleh PT KRI Nagapasa-403 PAL di Surabaya.

38 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Pesawat Udara

Helikopter Bell 412.

Helikopter AS 565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS).

Helikopter Bolkow NBO 105

Helikopter Super Puma NAS 332.

CN 235 Patmar P861

39 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Korps Marinir

40 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Armada dan Lantamal

Untuk meningkatkan kemampuan operasionalnya, Angkatan Laut menjalankan validasi organisasi yang menyatukan Komando Armada dan Pangkalan Utama Angkatan Laut di perairan teritorial yang Komando Armada I menjadi ancaman potensial bagi keamanan dan pertahanan maritim Indonesia. Validasi tersebut meliputi pembentukan tiga Komando Armada yaitu Komando Armada I di Jakarta, Komando Armada II di Surabaya, dan Komando Armada III di Sorong. Selain itu, Angkatan Laut juga memiliki 14 Pangkalan Utama Angkatan Laut di Belawan, Padang, Jakarta, Tanjung Pinang, Komando Armada II Surabaya, Makassar, Menado, Kupang, Ambon, Jayapura, Merauke, Pontianak, Tarakan dan Sorong. Setiap Pangkalan Utama memiliki Unit Kapal Patroli untuk meningkatkan efektivitas operasional Angkatan Laut.

Komando Armada III

41 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Gelar Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut

42 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

43 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Latihan Gabungan

Unsur Kapal Perang RI (KRI) dan Pesawat TNI Angkatan Udara membentuk suatu formasi dalam rangka latihan bersama di Perairan Cilegon, Banten.

44 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Tank Amfibi Korps Marinir dan Helikopter TNI Angkatan Darat dalam kegiatan Latihan Gabungan TNI.

45 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut

Sesuai dengan Sistem Pertahanan ♦♦ Pramuka Saka Bahari Semesta yang dianut Indonesia, penyelenggaraan pertahanan negara melibatkan seluruh potensi bangsa untuk mempertahankan tanah air. Berdasarkan sistem tersebut, semua institusi TNI melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan, termasuk TNI AL yang mengemban tugas memberdayakan wilayah pertahanan laut. Pemberdayaan wilayah pertahanan laut ditujukan untuk memperkuat pertahanan negara di laut.

TNI AL melaksanakan tugas ini dengan program pembinaan potensi maritim yang tidak hanya untuk kepentingan pertahanan laut, namun juga mendinamisasi pembangunan kelautan. Pembinaan potensi maritim diselenggarakan dalam bentuk pembinaan desa pesisir, operasi bakti Surya Bhaskara Jaya, pembinaan Pramuka Saka Bahari, dan penyelenggaraan sejumlah pelayaran untuk generasi muda Indonesia.

46 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Bintal Juang Remaja Bahari

♦♦ Operasi Surya Bhaskara Jaya

47 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Pembentukan Karakter Maritim pada Generasi Muda

48 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

♦♦ Kampung Sidat, Banyuwangi

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang cukup melimpah. Salah satunya adalah ikan sidat, yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dalam rangka menyukseskan program pembangunan kemaritiman nasional serta turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, TNI Angkatan Laut berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Banyuwangi membangun Kampung Sidat di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kampung Sidat “Sidawangi” diresmikan oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V (Danlantamal V) Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada tanggal 25 Juli 2018. Peresmian itu ditandai dengan penebaran benih sidat. Keberadaan Kampung Sidat tersebut tidak hanya dalam rangka membangun kawasan budi daya ikan tawar, namun juga potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah obyek wisata alam.

49 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN V BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM LINTASAN SEJARAH TNI AL

Peristiwa Modderlust 24 Oktober 1945

Gedung Modderlust saat masih berdiri kokoh di Ujung, Surabaya.

Herio Suparlan pelaku sejarah peristiwa Modderlust tahun 1945

Gedung Modderlust, atau tempat rekreasi dan sosialisasi para Societeit Concordia (Gedung Marine Societeit Modderlust Ujung. perwira Angkatan Laut Belanda. Pertamina) atau Simpang Societeit dibangun pada tahun 1890 sebagai Fungsinya sama dengan gedung (Balai Pemuda). Namun seiring

50 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

perjalanan waktu, peran gedung Rabu, 24 Oktober 1945 pukul adanya kapal asing di Kenjeran Modderlust tidak sebatas itu. Banyak 11.00, pendaratan Inggris di dan Kedung Cowek. Melalui peristiwa sejarah penting terjadi di Tanjung Perak diawali kapal- komunikasi optis dari kapal Inggris, gedung ini, di antaranya peristiwa kapal Penyapu Ranjau yaitu HMS mereka meminta bertemu dengan penyerbuan dan perebutan Recruit, HMS Rifleman, dan HMS penguasa setempat. Pada pukul pangkalan Angkatan Laut Jepang Pincer untuk membersihkan ranjau 16.00 dipimpin seorang Kolonel, oleh badan badan perjuangan di alur barat perairan Surabaya beberapa perwira dari kapal yang ada di Surabaya dan kisah sampai Pelabuhan Tanjung Perak. datang ke gedung Modderlust. penurunan bendera Merah Putih Pada waktu yang bersamaan, Mereka diterima oleh Oemar antara tentara Inggris dengan BKR- Oemar Said selaku Komandan Said, J. Soelamet, Hermawan, R.P. Laut. TAL (Tentara Angkatan Laut) Poernomo, Indra Kusnadi dan Modderlust menerima informasi beberapa teman lainnya. Dalam

51 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Letkol Laut (Purn) Herio Suparlan pelaku Prasasti Monumen Modderlust. Monumen Modderlust. sejarah peristiwa Modderlust tahun 1945 yang sekarang masih hidup (usia 91 tahun). pertemuan itu pihak Inggris Perundingan yang berjalan tersebut mengambil senjata dan mengajukan dua permintaan antara kurang lebih 1 jam itu berakhir mencoba melindungi Gedung lain: dengan kegagalan. Pihak Modderlust. Inggris pada akhirnya 1. BKR-Laut diminta untuk Inggris mengancam dengan menyerah dan pergi meninggalkan menurunkan bendera Merah memberikan waktu 5 menit untuk gedung tersebut. Putih yang dikibarkan di menurunkan Merah Putih, kalau Gedung Modderlust dan tidak maka merekalah yang akan Kini bentuk fisik gedung menggantinya dengan bendera menurunkannya. Dengan tegas Modderlust sudah lama hilang, yang Inggris. BKR-Laut menolak mentah- ada tinggal bangunan monumen. 2. BKR-Laut diminta untuk mentah kedua tuntutan tersebut. Dengan nama “Monumen mengosongkan Gedung Modderlust Dengan sikap siaga dan penuh Modderlust”. Monumen ini berdiri dan sekitarnya. nasionalisme, para anggota BKR- di kawasan galangan kapal PT PAL Laut yang berada di dalam gedung Indonesia.

52 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Pertempuran Heroik di Laut Cirebon

RI GADJAH MADA-408:

Berat : + 160 ton (terbuat dari kayu) Panjang : 32 meter Lebar : 5 meter Kecepatan : 8 mil per jam Awak : 30 orang Persenjataan : 1 pucuk meriam pom pom kaliber 20 mm dan 1 pucuk mitraliur Jepang kaliber 12,7 Kapten Samadikun mm.

Demi memenuhi kebutuhan Hr. Ms. Kortenaer di perairan Teluk berhasil memancing Kortenaer kapal perang, ALRI Pangkalan Cirebon. untuk mengarahkan serangannya III Cirebon pada bulan Oktober hanya ke Gadjah Mada, sehingga 1946 membeli sebuah kapal Akibatnya, pada tanggal 5 Januari Eskader ALRI berhasil meloloskan jenis coaster dari Singapura dan 1947 terjadi pertempuran laut diri. Akibat hantaman bertubi- menamakannya Gadjah Mada. antara Eskader ALRI yang dipimpin tubi dari kapal perang Belanda, Karena pada lambungnya masih oleh Letnan Laut Samadikun, akhirnya Gadjah Mada tenggelam tertera angka 408, maka juga dikenal berkedudukan di Gadjah Mada dan Komandan Kapalnya Letn. sebagai Gadjah Mada-408. Ketika sebagai kapal bendera, dengan Hr. Samadikun gugur di tempat, ALRI Pangkalan III tengah terlibat Ms. Kortenaer. Guna melindungi sementara seluruh ABK-nya latihan perang laut sebagai bagian kapal-kapal lainnya dari incaran ditangkap Belanda. Hanya seorang dari rangkaian latihan gabungan tembakan musuh, Gadjah Mada ABK, yaitu Letn. Maming yang AD, AL, Polisi dan laskar-laskar melakukan manuver penghadangan berhasil selamat berenang ke pantai di Karesidenan Cirebon, Gadjah dan melancarkan tembakan Cirebon. Mada dihadang oleh kapal perang mitraliur dengan gencar ke arah jenis jaeger torpedo AL Belanda: kapal Belanda. Tindakan tersebut

53 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Kisah Heroik Kapal Selam ALRI RI Tjandrasa-408

Belanda dengan berbagai dalih tetap mempertahankan kekuasaannya di Irian Barat, bahkan berencana akan melakukan dekolonisasi di sana. Menghadapi sikap keras Belanda tersebut, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan merebut kembali Irian Barat melalui gunboat diplomacy atau pengerahan kekuatan militer guna mendukung langkah diplomasi. Untuk itu pembangunan kekuatan militer merupakan faktor yang sangat penting.

Sebagai penegasan tekad bangsa Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat, Presiden RI Tercapainya pengakuan masih berupaya mempertahankan Ir. Soekarno di hadapan ribuan kedaulatan pada tanggal 27 pengaruhnya di beberapa wilayah rakyat yang berkumpul di alun-alun Desember 1949 merupakan di Indonesia. Salah satunya adalah Yogyakarta mengumandangkan pengakuan dari Kerajaan Belanda Irian Barat atau saat itu bernama Komando Pembebasan Irian Barat atas eksistensi negara Indonesia Nederlands Nieuw Guinea. Tri Komando Rakyat (Trikora). sebagai negara yang berdaulat, baik Sejalan dengan itu, pemerintah secara de facto maupun de jure. Berbagai langkah diplomasi telah memperkuat Angkatan Bersenjata Namun meskipun Belanda berjanji ditempuh pemerintah Indonesia Republik Indonesia (ABRI) dengan akan mengembalikan wilayah- dalam menuntut pengembalian mendatangkan alat utama sistem wilayah RI yang didudukinya, Provinsi Irian Barat, namun senjata (alutsista) dalam jumlah dalam kenyataannya Belanda semuanya menemui jalan buntu. besar dari luar negeri.

54 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Chusus (DPC) RPKAD. Operasi Tjakra II sendiri melibatkan tiga kapal selam kelas Whiskey, yaitu RI Trisula-402, RI Nagarangsang-404 dan RI Tjandrasa-408. Pada tanggal 20 Agustus pukul 22.00 RI Tjandrasa-408 tiba di sekitar perairan Teluk Tanah Merah (30 mil arah barat Hollandia) dan segera menyiapkan operasi pendaratan. Tim RPKAD akan mendarat dengan menggunakan perahu karet. Namun belum sempat anggota tim naik ke perahu karet, mendadak muncul cahaya terang dari peluru suar di buritan kapal disusul sorotan lampu dari sebuah pesawat patroli maritim jenis Neptune milik Belanda. Menyadari bahwa posisinya telah terdeteksi, RI Tjandrasa-408 segera Misi Infiltrasi RI Tjandrasa-408 yang melibatkan satuan kapal selam, menyelam dengan kecepatan penuh Selama berlangsungnya kampanye ALRI membentuk gugus tugas yaitu serta menjauhi pantai pendaratan. pembebasan Irian Barat Trikora, Kesatuan Kapal Selam 15 atau KKS- fase paling penting saat itu adalah 15 yang diresmikan pada tanggal Keesokan harinya, tanggal operasi infiltrasi mendaratkan1 Juli 1962 dan berpangkalan di 21 Agustus pukul 21.30 pada sebanyak mungkin pasukan gerilya Kupa-kupa, Halmahera Utara. jarak sekitar 2 mil dari pantai dan sukarelawan Indonesia ke Tanah Merah, RI Tjandrasa-408 Irian Barat. Infiltrasi dilancarkan Pada tanggal 15 Agustus 1962 RI kembali berusaha mendaratkan melalui media laut dan udara Tjandrasa-408 yang dikomandani tim RPKAD. Kali ini, operasi secara intens. ALRI sebagai bagian Mayor Pelaut Mardiono bertolak berhasil dilaksanakan. Dengan dari AL Mandala (ALLA) turut menuju Irian Barat dalam rangka menggunakan tiga perahu karet, aktif menggelar sejumlah operasi melaksanakan Operasi Tjakra tim RPKAD berhasil mendarat dan infiltrasi melalui laut. GunaII dan bertugas mendaratkan 15 menyusup ke Irian Barat. melaksanakan operasi infiltrasianggota tim Detasemen Pasukan

55 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Bintang Sakti Untuk RI tertinggi di Indonesia, yaitu Bintang melaksanakan sebuah misi hingga Tjandrasa-408 Sakti oleh Presiden Soekarno. berhasil, meskipun menghadapi Atas keberhasilannya mendaratkan RI Tjandrasa-408 menjadi satu- risiko yang sangat berbahaya. pasukan RPKAD di Irian Barat, satunya kapal selam ALRI yang maka berdasarkan Keppres RI mendapat tanda jasa kehormatan Dalam terminologi angkatan No. 14 tanggal 29 Januari 1963 RI Bintang Sakti. Penganugerahan laut, jika sebuah kapal selam Tjandrasa-408 beserta 61 ABK- tersebut dilandasi pertimbangan telah terdeteksi maka posisinya nya dianugerahi bintang jasa bahwa RI Tjandrasa-408 telah akan sangat berbahaya, karena

56 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

RI Tjandrasa-408 selaras dengan motto dari Satuan Kapal Selam yakni “Tabah sampai akhir”. Memang, RI Tjandrasa-408 bukanlah satu- satunya kapal selam ALRI yang melaksanakan tugas negara di perairan Irian Barat sepanjang kampanye Trikora berlangsung, namun ia telah menorehkan sebuah prestasi bersejarah yang sangat luar biasa. Dan itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi ABK RI Tjandrasa-408 yang terlibat dalam Operasi Tjakra II, namun juga kebanggaan seluruh unsur jajaran Satuan Kapal Selam hingga sekarang.

Guna mengenang pengabdian dan jasa satuan kapal selam

Monumen RI Pasopati-410 yang merupakan salah satu kapal selam kelas Whiskey kelas Whiskey, bangsa Indonesia dan mengingatkan RI Tjandrasa-408. mendirikan sebuah monumen RI Pasopati-410 yang dinamakan menjadi sasaran empuk pihak Jika kapal selam kembali ke posisi Monumen Kapal Selam (Monkasel) musuh. Namun, situasi ini berhasil tersebut tidak akan diperkirakan di Jl. Pemuda No. 39, Plasa Surabaya, dibalikkan oleh RI Tjandrasa-408. oleh pihak musuh. Meskipun untuk Embong Genteng, Surabaya, Meskipun sadar posisinya itu harus menanggung risiko yang dan diresmikan tanggal 15 Juli telah diketahui musuh, tetap sangat berbahaya. 1998. Hingga sekarang, Monkasel melaksanakan misinya hingga merupakan salah satu objek wisata berhasil. Hal ini dilatarbelakangi Oleh sebab itu, RI Tjandrasa-408 sejarah unggulan di Surabaya. keyakinan bahwa pihak musuh telah melaksanakan tugas yang akan berpegang pada terminologi melebihi panggilan tugasnya, tersebut, sehingga diprediksi sehingga patut mendapatkan mereka tidak akan kembali ke penghargaan yang juga luar biasa. posisi RI Tjandrasa-408 terdeteksi. Dedikasi yang ditunjukkan oleh

57 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Kowal Pengibar Sang Merah Putih di Bumi Cenderawasih

dari 12 orang Perwira Inti Kowal yang mendapat tugas kehormatan sebagai anggota pengibar bendera Merah Putih di Irian Barat.

Lousie E. Coldenhoff bersama dengan 11 rekannya dilantik sebagai Perwira Kowal Angkatan I dan menjadi Perwira Inti Kowal pada tanggal 5 Januari 1963. Mereka dilantik oleh Menteri/ KSAL Laksamana R.E. Martadinata di lapangan apel MBAL Jl. Gunung Sahari 67, Jakarta Pusat. Letnan (W) Dra. Lousie Elisabeth Coldenhoff kemudian ditempatkan di Sekolah Supply Angkatan Laut (SSAL) Surabaya. Tak lama kemudian, Ia bersama Perwira Inti Kowal lainnya Kolonel Laut (Purn) Dra. Lousie Elisabeth Coldenhoff. menerima tugas ke Irian Barat.

Pada tanggal 1 Mei 1963 dilakukan Dengan diserahkannya Irian Barat Letnan Lousie E. Coldenhoff upacara penaikan bendera Merah oleh UNTEA, maka wilayah NKRI bersama rekan-rekannya kemudian Putih dan penurunan bendera PBB telah lengkap sesuai hasil Konferensi berangkat menuju Irian Barat di Hollandia (sekarang, Jayapura), Meja Bundar tahun 1949. Bagi TNI menggunakan pesawat. Namun yang sekaligus menandai serah AL, Irian Barat merupakan wilayah pesawat tidak langsung mendarat terima kekuasaan di Irian Barat dari penugasan pertama bagi Korps di Hollandia, melainkan singgah Otoritas Pemerintahan Peralihan Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) terlebih dahulu di Merauke. Selama PBB (UNTEA/United Nations dari Angkatan I. Dra. Lousie Elisabeth berada di Merauke, mereka berlatih Temporary Executive Authority) Coldenhoff yang saat itu berpangkat berdiri dan baris berbaris. Setelah kepada pemerintah Indonesia. Letnan (W), adalah salah satu itu baru mereka diberangkatkan ke

58 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Hollandia dan menerima perintah dilakukan pembagian personel Menjelang Hari H, pukul 24.00 untuk mengibarkan bendera Merah pengibar bendera. Satu orang malam, seorang Kolonel dari Putih saat upacara serah terima menjadi personel utama dan satu Angkatan Darat menginformasikan Irian Barat dari UNTEA. Menjelang orang sebagai cadangan. Letnan bahwa Letnan Lousie E. Coldenhoff pelaksanaan upacara, Loes Lousie E. Coldenhoff ditunjuk harus menghadap Presiden RI Ir. bersama rekan-rekannya selain sebagai cadangan dan Letnan An Soekarno. Secara mengejutkan, melakukan orientasi lapangan Go Lian Lie, S.H., sebagai pemain Lousie E. Coldenhoff justru ditunjuk juga melaksanakan pembersihan utamanya. Meskipun demikian, sebagai pengibar bendera. Pada karena banyaknya pecahan- keduanya sama-sama berlatih hari H, posisi tiga bendera saat pecahan botol yang berserakan teknik menurunkan dan menaikkan itu adalah bendera PBB, Belanda, di lapangan upacara. Di sini juga bendera. dan Indonesia, masing-masing sudah ada di tiang. Adapun urutan penurunan bendera, mula-mula bendera PBB, baru Belanda dan Indonesia. Bedanya, jika bendera PBB dan Belanda diturunkan sampai tanah, bendera Indonesia hanya setengah tiang.

Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan dari bangsa Indonesia kepada bangsa Belanda yang telah menyerahkan Irian Barat kepada PBB dan dilanjutkan diserahkan oleh PBB kepada bangsa Indonesia. Pada saat lagu Indonesia Raya berkumandang barulah Letnan Lousie E. Coldenhoff menaikkan bendera Indonesia Sang Saka Merah Putih. Esok harinya, Presiden Soekarno berpidato di hadapan ribuan masyarakat Irian Barat. Awalnya pidato disampaikan dalam bahasa Detik-detik menjelang penaikan bendera merah putih oleh Letnan Lousie E. Coldenhoff pada saat kembalinya Irian Barat secara resmi ke pangkuan NKRI tanggal 1 Mei 1963. Indonesia. Orang-orang Irian yang

59 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Letnan Lousie E. Coldenhoff beserta 11 orang Kowal Inti pada saat pelantikan sebagai perwira oleh KSAL Laksamana R.E. Martadinata di lapangan apel MBAL Jl. Gunung Sahari 67, Jakarta Pusat tanggal 5 Januari 1963. semula tertib mendengar pidato, Setelah kembali dari Irian Barat, termasuk Letnan Lousie E. mulai meninggalkan lapangan Lousie E. Coldenhoff beserta 11 Coldenhoff disiapkan juga sebagai satu-persatu, hingga mengundang Perwira Inti Kowal melanjutkan tenaga perekrut sekaligus pendidik pertanyaan Presiden. pendidikan ke Maryland, Amerika dan pembina bagi para calon Serikat, untuk mempelajari dan anggota Kowal berikutnya di Pada saat itu masyarakat Irian mengenal organisasi Women Seskoal, Cipulir. hanya paham bahasa Belanda. Accepted for Volunteer Emergency Akhirnya Presiden Soekarno Service (WAVES). Di Amerika, kembali berpidato, hanya kali ini mereka juga bertugas belajar bahasa dalam bahasa Belanda. Seketika Inggris dan manajemen. Selepas itu juga orang-orang Irian kembali menuntut ilmu di Amerika, ke- masuk. 12 Perwira Inti Kowal tersebut,

60 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Heroisme Penerbang Berhati Baja

tugas negara mendukung operasi Mendengar berita tersebut, darat di palagan Timor Timur spontan Kapten Sugeng mengajukan pada tahun 1976. Kapten Sugeng diri untuk mengirim amunisi ke merupakan salah satu dari lima pasukan RPKAD yang tengah terjepit penerbang helikopter pertama di Beaco. Tidak mudah mendekati Korps Marinir, yang saat ia dilantik posisi pasukan RPKAD karena dari sebagai perwira pertama masih arah bawah pasukan Fretilin juga bernama Korps Komando AL gencar melepaskan tembakan ke pada tahun 1961. Saat bertugas arah helikopter Hughes 500 Kapten di Timor Timur, Kapten Sugeng Sugeng. Setelah berputar-putar menggunakan helikopter jenis Mayor KKO (Anm) mencari posisi dropping yang aman Sugeng Hardjotaruno Hughes 500 milik maskapai Pelita dijangkau pasukan RPKAD, Kapten Air Service yang diperbantukan di Sugeng berhasil melaksanakan Semangat rela berkorban, Angkatan Laut dan tugasnya adalah misinya. Pasukan RPKAD berhasil keberanian dan solidaritas sebagai pengarah tembakan dari memperoleh amunisi sehingga merupakan implementasi dari udara, pengiriman pasukan ke garis mampu melancarkan serangan nilai-nilai kepahlawanan atau depan dan penjemputan pasukan balik. heroisme yang sepatutnya dimiliki serta evakuasi prajurit yang terluka. bangsa Indonesia. Meskipun untuk Namun keberhasilan tersebut menumbuhkembangkan heroisme Pada bulan Agustus 1976, harus dibayar dengan nyawa atau kepahlawanan tidak mudah. Di Kapten Sugeng yang saat itu tengah Kapten Marinir Sugeng. Sang pilot sini sangat dibutuhkan adanya rasa off karena baru saja kembali dari pemberani yang saat itu tengah senasib sepenanggungan, sehingga tugas penerbangan mendapat duduk di kursi pilot gugur tertembak mampu menghapus sekat-sekat berita bahwa satu regu pasukan sniper Fretilin. Atas dedikasi dan sosial yang ada. TNI Angkatan Darat dari RPKAD kepahlawanannya, Kapten Marinir terkepung sekelompok besar Sugeng Hardjotaruno dianugerahi Inilah yang ditunjukkan prajurit Fretilin di salah satu sudut Bintang Sakti berdasarkan Keppres oleh Kapten Marinir Sugeng kota Beaco. Gencarnya serangan Nomor 069/TK/TH. 1978 tanggal Hardjotaruno selaku penerbang dan ketatnya pengepungan Fretilin 14 Desember 1978 dan pangkatnya helikopter Korps Marinir TNI menyebabkan pasukan RPKAD saat dinaikkan menjadi Mayor Marinir Angkatan Laut saat menjalankan itu hampir kehabisan amunisi. Anumerta.

61 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

BAGIAN VI PAHLAWAN NASIONAL DARI TNI AL

♦♦ Laksamana R. Eddy Martadinata turut membentuk BKR Laut Jawa Macan Tutul dalam Pertempuran Barat di bawah pimpinan Aruji Laut Aru pada masa perjuangan Kartawinata. Dia pernah menjabat Trikora untuk membebaskan sebagai Kepala Staf Operasi pada Irian Barat dari tangan Belanda. Mabes ALRI di Yogyakarta, dan Kecintaan dan kepeduliannya yang sebagai Kepala Staf Komando besar terhadap keutuhan Negara Daerah Maritim Surabaya (KDMS). Kesatuan Republik Indonesia telah Kemudian menjabat sebagai dibuktikannya sampai titik darah Kepala Staf Angkatan Laut periode penghabisan. Jos Soedarso telah tahun 1959-1966 menggantikan R. gugur secara terhormat sebagai Subiyakto. kusuma bangsa dalam sebuah pertempuran laut yang tidak ♦♦ Laksamana Muda Josaphat seimbang. Pengorbanannya yang Soedarso besar telah menjadi momentum Laksamana Laut R. Eddy pembakar semangat perjuangan Martadinata atau lebih dikenal bangsa Indonesia untuk merebut dengan sebutan R.E. Martadinata kembali Irian Barat ke pangkuan (lahir di , tanggal 29 Maret Ibu Pertiwi. 1921, meninggal akibat kecelakaan pesawat di Riung Gunung, Jawa ♦♦ Sersan Usman Barat, tanggal 6 Oktober 1966 pada usia 45 tahun) adalah tokoh ALRI yang turut serta merintis kelahiran TNI AL. Ia adalah lulusan Sekolah Pelayaran Zeevaart School di Surabaya pada zaman penjajahan Belanda. Saat Panitia Persiapan Laksamana Muda Josaphat Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Soedarso atau lebih dikenal membentuk Badan Keamanan dengan nama Jos Soedarso (lahir Rakyat (BKR) yang disahkan di Salatiga, Jawa Tengah, tanggal Presiden Soekarno pada tanggal 23 24 November 1925 meninggal di Agustus 1945, selanjutnya disusul Laut Aru, tanggal 15 Januari 1962 dengan kelahiran BKR Laut pada pada usia 36 tahun) adalah seorang Sersan Usman Djanatin bin tanggal 10 September 1945 di tanah pahlawan nasional yang gugur di H. Ali Hasan (lahir di Dukuh Pasundan R.E. Martadinata juga medan tugas, tepatnya di atas KRI Tawangsari, Desa Jatisaba, Keca-

62 Dirgahayu TNI Angkatan Laut matan Purbalingga, Kabupaten Kopral Harun Said (lahir Laksamana Muda TNI Jahja Purbalingga, Jawa Tengah, tanggal di Bawean, Kabupaten Gresik, Daniel Dharma atau lebih dikenal 18 Maret 1943, meninggal di Jawa Timur, tanggal 4 April 1947 sebagai John Lie (lahir di Manado, Singapura tanggal 17 Oktober meninggal di Singapura tanggal 17 Sulawesi Utara, tanggal 9 Maret 1911, 1968 pada usia 25 tahun) adalah Oktober 1968 pada usia 21 tahun) meninggal tanggal 27 Agustus 1988 salah satu dari dua anggota Korps adalah anggota KKO AL atau Korps pada usia 77 tahun) adalah salah Komando Angkatan Laut (KKO AL) Marinir, yang ditangkap bersama seorang perwira tinggi TNI AL dari atau Korps Marinir yang ditangkap Usman Djanatin di Singapura pada etnis Tionghoa. Awalnya bekerja di Singapura bersama Kopral Harun saat terjadinya konfrontasi dengan sebagai mualim kapal pelayaran saat terjadinya konfrontasi dengan Malaysia. Sebagaimana halnya niaga milik Belanda KPM lalu Malaysia. Bersama dengan seorang Usman, Kopral Harun juga dihukum bergabung dengan Kesatuan Rakyat anggota KKO AL lainnya bernama gantung oleh pemerintah Singapura Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum Harun, ia dihukum gantung oleh pada Oktober 1968 dengan tuduhan akhirnya diterima di Angkatan Laut pemerintah Singapura pada bulan meledakkan gedung MacDonald RI. Pada masa Perang Kemerdekaan Oktober 1968 dengan tuduhan House di pusat kota Singapura RI, John Lie secara rutin melakukan meledakkan gedung MacDonald pada tanggal 10 Maret 1965. Kopral operasi menembus blokade Belanda House di pusat kota Singapura Harun telah gugur sebagai pahlawan dengan membawa hasil bumi ke pada tanggal 10 Maret 1965. Usman dalam rangka membela bangsa Singapura untuk dibarter dengan Djanatin adalah prajurit sejati yang dan negara, serta dimakamkan di senjata sebagai sarana perjuangan gugur sebagai martir dalam rangka Taman Makam Pahlawan (TMP) melawan Belanda. Untuk keperluan membela bangsa dan negara, serta Kalibata, Jakarta. operasi ini, John Lie memiliki dimakamkan di Taman Makam kapal cepat kecil yang legendaris Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. bernama ‘The Outlaw’. Kemudian di Port Swettenham Malaya, John Lie ♦♦ Laksamana Muda John Lie ♦ juga mendirikan naval base yang ♦ Kopral Harun menyuplai bahan bakar, makanan, senjata, dan keperluan lain bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia mengakhiri pengabdiannya di TNI Angkatan Laut pada bulan Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda dan meninggal dunia pada tanggal 27 Agustus 1988 serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

63 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

64 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawati samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.” Pidato Presiden RI Ir. PidatoSoekarno Presiden pada RI Ir. peresmian Soekarno padaInstitut peresmian Angkatan Institut LautAngkatan (IAL) Lautdi Surabaya(IAL) di Surabaya pada tahun tahun 1951. 195

65 Dirgahayu TNI Angkatan Laut

Dinas Penerangan Angkatan Laut Mabesal, Cilangkap - Jakarta 13870 Website : www.tnial.mil.id E-mail : [email protected]

66