Download Ecatalog
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
17|71: GORESAN JUANG KEMERDEKAAN GALERI NASIONAL INDONESIA 2–30 AGUSTUS 2016 3 2 2–30 AGUSTUS 2016 SAMBUTAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA —01 REPUBLIK INDONESIA Assalamualaikum Wr. Wb., merebut kemerdekaan, yang kita harapkan dapat memotivasi semangat Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya masyarakat dalam melanjutkan perjuangan mempertahankan menyambut baik Pameran Lukisan Koleksi Istana-Istana Kepresidenan dan mengisi kemerdekaan. Demikian pula, lukisan karya maestro Republik Indonesia. Pameran yang dilaksanakan sebagai bagian dari mancanegara yang ikut dipamerkan, kita harapkan dapat menyemangati peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 dan bertemakan, masyarakat dalam terus berkreasi dan berinvoasi di era komunitas global “Goresan Juang Kemerdekaan: Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan yang makin kompetitif sekarang ini. Republik Indonesia,” menyajikan beragam lukisan serta sejumlah benda seni lainnya, koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia kepada Penyelenggaraan pameran lukisan ini, juga kita harapkan dapat menjadi masyarakat luas. bukti atas kesanggupan bangsa kita, dalam merawat dan memelihara maha karya para maestro dunia itu sebagai bagian dari manuskrip Sebagai bangsa yang dikaruniai warisan sejarah kebudayaan yang luhur, peradaban. Sebuah bukti, yang semoga dapat makin memperkokoh kita berkewajiban untuk dapat memaknai karya seni pada lingkup postur negeri kita sebagai bangsa yang maju. pemahaman yang lebih luas. Karya seni, harus dapat kita maknai, tidak saja sebatas hasil kreativitas individu, namun juga sebagai bagian dari Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan ornamen pembangunan. Pemahaman yang lebih luas itu, diharapkan dukungan pada pelaksanaan pameran ini, saya menyampaikan ucapan menjadikan kita makin termotivasi dalam mengapresiasi karya seni terima kasih dan saya berikan apresiasi. Semoga pameran ini terlaksana tidak sebatas nilai-nilai keindahan yang terkandung di dalamnya, namun dengan lancar dan dapat menjadi wahana pembinaan karakter bangsa menjadikan karya seni itu, sebagai sumber inspirasi yang mencerahkan, yang edukatif, rekreatif dan inspiratif, guna mendukung suksesnya khususnya dalam menyikapi beragam tantangan pembangunan. gerakan nasional revolusi mental dan restorasi sosial bangsa kita. Melalui pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan, kita mengajak Merdeka! masyarakat untuk tidak saja mengagumi keindahan lukisan karya Wassalamualaikum Wr.Wb. maestro dari berbagai pelosok Kepulauan Nusantara dan mancanegara, namun juga mengajak mereka untuk menyelami relung-relung Jakarta, Agustus 2016 kehidupan peradaban yang beragam. Lukisan di era pra kemerdekaan Menteri Sekretaris Negara mengajak kita untuk dapat memaknai pahit-getirnya perjuangan Pratikno 5 17|71: GORESAN JUANG KEMERDEKAAN GALERI NASIONAL INDONESIA 2–30 AGUSTUS 2016 BERKARYA UNTUK PERUBAHAN, BUKAN HANYA MENUNTUT PERUBAHAN! 7 6 17|71: GORESAN JUANG KEMERDEKAAN GALERI NASIONAL INDONESIA 17|71: GORESAN JUANG Di sisi lain, Istana Kepresidenan Republik Indonesia adalah rumah bagi karya-karya seni berkualitas tinggi. Di dalamnya (di Istana Jakarta, Bogor, KEMERDEKAAN Cipanas, Pelabuhan Ratu, Yogyakarta, dan Tampak Siring) telah didaulat, —02 menyimpan ribuan benda seni yang menjadi saksi sekaligus bagian dari sejarah bangsa Indonesia maupun perkembangan politik dunia. Koleksi- koleksi ini tentu saja amat penting untuk diketahui publik. Untuk itulah Tepat pada tanggal 17 Agustus tahun ini, kemerdekaan Indonesia perlu sosialisasi berupa pameran. berusia 71 tahun. Angka 1 dan 7 memberi kenangan berharga bagi bangsa ini. Angka 17 telah terpatri abadi dan sakral bagi bangsa USAHA PERDANA Indonesia, sebagai penanggalan yang identik dengan kemerdekaan. Jika Pameran lukisan dan benda-benda koleksi Istana Presiden Republik angka itu kita balik menjadi 71, sumbu utamanya adalah peringatan Indonesia ini adalah usaha perdana sejak 71 tahun lalu. Sejak Presiden atas kemerdekaan. Selama 71 tahun Indonesia telah mampu memilih 7 Sukarno mengoleksi sejumlah lukisan dan benda seni lain di masa presiden dengan tetap mengedepankan 1 tujuan: negara ke-satu-an. penjajahan Belanda hingga kini, istana presiden menjadi ruang istimewa: museum benda-benda koleksi. Artinya, dalam pameran ini, Narasi utama pameran ini adalah mempertautkan wacana seni dan karya-karya tersebut beralih dari benda koleksi lembaga yang hanya kemerdekaan. Keduanya disatukan oleh isu nasionalisme yang terus- ditonton segelintir orang, menjadi benda tontonan publik. Pameran menerus berkembang dari waktu ke waktu, dalam ranah teori/akademik ini selain penting dari berbagai sisi, juga dapat dipakai sebagai tanda maupun praktik. Seni sebagai wadah dan bentuk ekspresi individu keterbukaan istana kepresidenan bagi seluruh rakyat Indonesia, tepat adalah salah satu wujud dari kebebasan, kemerdekaan. Sedangkan di masa Presiden Joko Widodo tengah memimpin bangsa ini. kemerdekaan (baca: kebebasan) amat dibutuhkan, selain dalam seni dan bagi seniman, tetapi juga harus dimiliki oleh semua insan di Mengapa baru sekarang dipamerkan? Ide mengenai upaya sosialisasi seluruh dunia. tidak diawali hanya pada dua tahun terakhir. Sejak era Presiden Megawati Sukarno Putri upaya ini telah digagas, namun berbagai Nasionalisme -- mengacu sebagai sebuah wacana, mitos, ilusi -- adalah kendala menyebabkan ketidakmungkinan terjadi. Utamanya kendala upaya untuk mengerti bahwa menjadi bangsa adalah menjadi “satu”, sumber daya dana, sumber daya manusia, dan persoalan atau kesiapan meskipun perbedaan-perbedaan tetap sebagai sebuah keniscayaan. birokrasi internal istana. Pada masa Presiden Susilo Bambang Nasionalisme yang bersumbu pada isu kemerdekaan, perjuangan Yudhoyono, sosialisasi koleksi hanya terjadi beberapa kali dalam bentuk untuk tetap bersatu, berkumpul dan berserikat, rupanya telah mampu peminjaman koleksi oleh lembaga lain, tidak menyeluruh, dan tidak menghasilkan sejumlah harapan dan kemajuan, utamanya bagi bangsa merepresentasikan istana presiden. Indonesia. Para perupa Indonesia, sebagai salah satu entitas bangsa, telah mencatat dan berhasil menggalang ilusi/citra tentang persatuan Hingga pada awal 2015 muncul inisiatif dari Presiden Joko Widodo melalui karya seninya. untuk melakukan sosialisasi koleksi secara terbuka dan dalam konteks 9 8 “istana” sebagai inisiator. Maka pihak Kementerian Sekretariat Negara 17|71: GORESAN JUANG KEMERDEKAAN GALERI NASIONAL INDONESIA 2–30 AGUSTUS 2016 (yang menjadi payung istana kepresidenan) bekerja sama dengan Harijadi S., Kartono Yudhokusumo, Henk Ngantung, dan Gambiranom Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dibantu oleh sejumlah pihak menjadi penanda klasifikasi pertama. terkait berupaya mewujudkan pameran ini. Hasilnya, dengan kondisi ruang dan waktu yang tersedia serta kesiapan sumber daya, panitia Karya-karya mereka terbagi dalam beberapa sub-tema, antara lain hanya mampu menyajikan kurang dari 10% jumlah koleksi berupa sebagai berikut: lukisan. Sehingga ada usulan agar pameran koleksi ini diselenggarakan 1. potret tokoh-tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia dan direncanakan secara regular, setiap tahun. 2. kondisi sosial masyarakat masa revolusi 3. jejak perjuangan dari masa penjajahan Belanda hingga 1950-an Tujuan dan semangat pameran ini didasari oleh kehendak untuk menuturkan kebanggaan atas hak milik bangsa, berupa karya seni (lukis) Seleksi terhadap karya ini setara dengan maksud dan tujuan sosialisasi yang dihasilkan oleh manusia-manusia pilihan, pelukis-pelukis maestro tentang wacana nasionalisme yang kerap tergerus oleh berbagai persoalan dan perupa-perupa ternama Indonesia. Untuk itu kami bersepakat sehari-hari dewasa ini. Karya-karya para maestro ini menghadirkan mengusung tema yang secara umum merupakan gambaran kisah-kisah banyak citra tentang perjuangan hidup, pergolakan terhadap situasi yang tentang narasi kemerdekaan. mencekam, hingga gambaran tentang nilai-nilai kepahlawanan yang hadir pada pribadi-pribadi yang kuat dan menarik. Pribadi-pribadi ini menjadi KLASIFIKASI KARYA inspirasi di kemudian hari. Pribadi-pribadi sebagai sosok pejuang terekam Secara umum, makna “Goresan Juang Kemerdekaan” adalah imaji, kuat dalam karya Trubus Sudarsono, Kartini (1947), Sudjono Abdullah, citraan, gambaran, visualisasi yang mengisahkan dan menuturkan Potret Diponegoro (1947-8), maupun karya Gambiranom, Potret Jenderal kisah-kisah heroik, bersejarah, dan mengandung semangat untuk Sudirman adalah contoh kasusnya. Di samping sebagai citra kepahlawanan, merdeka, bebas menuju sebuah tujuan, yakni negara berdaulat, adil lukisan-lukisan potret ini juga memiliki sejarah proses kreatif yang dan makmur. menarik. Baca narasi di halaman berikutnya. Implementasi tema ini berupa penggambaran perjalanan sejarah Di samping itu, pameran ini bertujuan untuk menelisik kembali Republik Indonesia, yang menyajikan antara lain berupa lukisan sejarah seni (rupa) yang seringkali dikaitkan dengan karya-karya sejumlah 28 karya, dari 20 pelukis, plus 1 presiden yang melukis. mereka. Sejumlah masterpieces karya para maestro, dianggap sebagai Jumlah ini terbagi dalam 3 kategori narasi. buah karya penting untuk menandai sekaligus saksi tentang upaya bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya. Raden Saleh yang melukis Klasifikasi pertama, “koleksi yang dikerjakan oleh para maestro seni Penangkapan Pangeran Diponegoro (1750), karya Affandi, Laskar Rakjat Indonesia yang terkait dalam konteks perjuangan bangsa”. Karya-karya Mengatur Siasat (1946), S. Sudjojono, Kawan-Kawan Revolusi (1947), ini secara khusus disajikan sebagai bentuk upaya