TIPOLOGI BANGUNAN KOLONIAL BELANDA DI SINGARAJA Typology of Dutch Colonial Building in Singaraja

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

TIPOLOGI BANGUNAN KOLONIAL BELANDA DI SINGARAJA Typology of Dutch Colonial Building in Singaraja View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Forum Arkeologi TIPOLOGI BANGUNAN KOLONIAL BELANDA DI SINGARAJA Typology of Dutch Colonial Building in Singaraja Gendro Keling Balai Arkeologi Bali Jl. Raya Sesetan No. 80 Denpasar 80223 Email: [email protected] Naskah diterima: 06-04-2016; direvisi: 13-06-2016; disetujui: 25-07-2016 Abstract The presence of architecture, both traditional and colonial architecture, has historical and archaeological values and can be regarded as an identity of a city. However, modernization often leaves no place for historical buildings that actually have important roles in shaping the characteristic of place. The aim of this research is to identify the typology or the types of colonial architecture buildings in Singaraja and its characteristics. This research used descriptive- qualitiative method. The data were collected through literature study, observation, and interview. The analysis was done through categorization based on the similarity of types, form, structure, and character of building. The result of this research shows that some of the architectural styles which exist in Singaraja are art deco style, landhuis style, and gothic style. In general, the typologies of colonial buildings in Singaraja are government building, residential building, public infrastructures, etc with relatively small in size and very adaptive to the climate and natural conditions in Indonesia, especially Singaraja. Keywords: architecture, typology, colonial, singaraja. Abstrak Keberadaan arsitektur, baik tradisional maupun kolonial, memiliki nilai historis dan arkeologis dan dapat dianggap sebagai identitas suatu kota. Namun, modernisasi seringkali tidak menyisakan tempat untuk bangunan tua atau bersejarah yang sebenarnya memiliki peran penting dalam pembentukan karakteristik suatu tempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipologi atau tipe-tipe bangunan-bangunan peninggalan kolonial di Singaraja beserta karakteristik arsitekturnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Analisis dilakukan melalui pengelompokan berdasarkan kesamaan tipe, bentuk, struktur, dan karakter bangunan. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa gaya arsitektur yang ada di Singaraja antara lain gaya art deco, landhuis, dan gothic. Secara umum, tipologi bangunan kolonial di Singaraja antara lain, gedung pemerintahan, rumah tinggal, sarana umum, dan lain-lain dengan karakteristik bentuk yang relatif kecil, dan sangat adaptif terhadap iklim dan kondisi alam di Indonesia, khususnya Singaraja. Kata kunci: arsitektur, tipologi, kolonial, singaraja. PENDAHULUAN dan kelangkaan, biasanya sangat dikenal oleh Warisan budaya kota atau yang disebut masyarakat yang secara langsung menunjuk dengan urban heritage adalah objek-objek dan pada suatu lokasi dan karakter kebudayaan kegiatan di perkotaan yang memberi karakter suatu kota. Banyak bangunan kuno yang budaya yang khas bagi kota yang bersangkutan. terlantar dan tidak terpelihara karena kurangnya Keberadaan bangunan kuno dan aktifitas apresiasi masyarakat terhadap usaha pelestarian masyarakat yang memiliki nilai sejarah, estetika, bangunan tua di berbagai kota di Indonesia. Hal Tipologi Bangunan Kolonial Belanda di Singaraja 65 Gendro Keling ini menjadi kontroversi, di satu sisi bangunan Trust, Komunitas Pecinta Kota Tua, Komunitas kolonial dianggap sebagai bukti kelam sejarah Historia, Paguyuban Pelestarian Budaya penjajahan Belanda sehingga sering kali Bandung, dan lain-lain. Dengan disahkannya bangunan tersebut dihancurkan dan telantar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang begitu saja. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bangunan Gedung (UUBG) dan diperkuat keberadaan bangunan tua di Indonesia menjadi dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 salah satu wajah yang menambah keragaman tentang Cagar Budaya (UUCB) membuka wujud kebudayaan Indonesia. Penjajahan yang peluang bagi perlindungan dan pemanfaatan dilakukan oleh bangsa asing terhadap Indonesia bangunan bersejarah. Apabila keberadaan memang memberikan sejarah kelam, akan arsitektur kolonial Belanda tersebut tetap utuh tetapi seharusnya posisi sejarah dapat menjadi hingga masa yang akan datang, sungguh menjadi indah apabila ditempatkan pada posisi yang warisan budaya kota yang tidak ternilai bagi jati benar dan tepat (Artadi 2011). diri sebuah kota. Arsitektur kolonial Belanda Seringkali bangunan menjadi saksi merupakan peninggalan dari urban heritage bisu dari berbagai peristiwa pada masa sekaligus bukti sejarah karena dalam berbagai digunakan di alam maupun di sekitarnya. aspek berbeda dengan bangunan modern pada Oleh karena itu, selain bangunan mempunyai masa kini, walaupun dibangun dengan gaya nilai ruang, keindahan, konstruksi, dan yang sama. Perkembangan arsitektur kolonial teknologi (arsitektural) juga mempunyai nilai Belanda bukan hanya diterapkan pada bangunan sejarah. Makin lama bangunan berdiri makin pemerintah dan fasilitas umum lainnya, tetapi membuktikan tinggi nilai sejarah budaya serta juga dipakai pada bangunan rumah tinggal teknik pembuatannya. Sangat disesalkan di orang asing khususnya Belanda. Penggunaan beberapa tempat di Indonesia banyak terjadi gaya bangunan kolonial pada bangunan kolonial pembongkaran bangunan bernilai budaya dan sebagai simbol hegemoni penjajah saat itu. sejarah tinggi dengan berbagai alasan. Hal ini Pada abad ke-16, orang Belanda datang ke terjadi sebagai akibat dari kurangnya apresiasi Indonesia hanya untuk berdagang, tetapi pada terhadap kedua nilai tersebut. perkembangannya, tujuan awal orang–orang Negara-negara maju di Eropa pernah Belanda ini berubah menjadi keinginan untuk menyesali pembongkaran-pembongkaran memonopoli perdagangan. Belanda mendirikan bangunan lama, baik karena perang maupun gudang-gudang (pakhuizen) untuk menimbun karena dorongan kebutuhan lainnya. Oleh barang dagangan yang berupa rempah-rempah, karena itu, mereka berusaha melindunginya antara lain di Banten dan Jayakarta. Tahun dengan berbagai peraturan dan undang-undang 1602 Belanda membentuk organisasi dagang yang diterapkan secara konsisten. Meskipun yang diberi nama Vereenigde Oost-indische bangunan itu dikategorikan sebagai bangunan Company (VOC) (Kartodirjo 2014, 82). Selain milik pribadi dan peninggalan sejarah, pemilik memiliki modal besar mereka juga mendirikan bangunan tidak boleh merombak apalagi gudang penyimpanan barang dagangan serta membongkar bangunan tersebut. kantor dagang, kemudian ditingkatkan menjadi Bercermin dari kejadian tersebut, di benteng pertahanan sekaligus tempat tinggal. Indonesia mulai muncul kesadaran dari berbagai Sekitar abad ke-17, Belanda mulai memperkuat kalangan dan akademisi dalam usaha pelestarian posisinya di wilayah Indonesia dengan bangunan bersejarah. Berbagai komunitas melakukan berbagai intervensi, termasuk di pecinta warisan budaya mulai bermunculan dalam bidang politik. Berkuasa secara politis dan menunjukkan eksistensinya, beberapa dan bertempat tinggalnya bangsa Eropa turut di antaranya adalah Balai Pelestarian Pusaka mempengaruhi keberadaan unsur fisik kota- Indonesia (BPPI) atau Indonesian Heritage kota di Indonesia. Inilah awal mula munculnya 66 Forum Arkeologi Volume 29, Nomor 2, Agustus 2016 (65 - 80) rancangan kota kolonial Belanda di Indonesia. pemerintahan yang oleh Belanda dibangun Arsitektur kolonial Belanda adalah arsitekur mendampingi kota tradisi puri. Arsitektur yang dibangun dan berkembang pada masa kotanya dapat dipahami sebagai akulturasi kolonialisme Belanda di Indonesia, termasuk dari beberapa etnis dan bangsa-bangsa lain, masa pemerintahan VOC dan pemerintah antara lain seperti pengaruh India (arsitektur Kerajaan Belanda. Rentang waktu Arsitekur peribadatan), Belanda (arsitektur kolonial, kolonial Belanda ini dimulai sejak kedatangan jembatan, sampai Pelabuhan Pabean), Cina orang-orang Belanda melalui VOC-nya hingga (bangunan kelenteng/kong tjo), eksistensi masa pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam Kerajaan Buleleng (peninggalan arsitektur sejarah perjalanannya arsitekur kolonial puri), bahkan juga Islam (adanya perkampungan Belanda di Indonesia mengenal berbagai Bugis). Makna historis ini juga menjiwai macam gaya dan aliran, misalnya the empire tampilan ragam hias dalam arsitekturnya, yang style atau disebut juga arsitektur indis, art deco, pada asal mulanya memiliki ciri ornamen khas amsterdam school, dan de stijl (Akihary 1990, Buleleng. Dari semua pengaruh heterogenitas 12). Peninggalan penjajahan tersebut masih di atas, penelitian ini berfokus pada pengaruh dapat dilihat melalui objek-objek arsitektur bangsa Belanda, terutama dalam bidang yang ada di Indonesia. Bangunan-bangunan arsitektur bangunannya. dengan gaya arsitektur kolonial Belanda Berdasarkan uraian di atas, permasalahan masih banyak dijumpai di kota-kota yang yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah pernah diduduki oleh Pemerintah Kolonial bagaimana tipologi bangunan kolonial Belanda Belanda pada saat penjajahan berlangsung, di Singaraja dan bagaimana karakteristik salah satunya adalah Kota Singaraja. Singaraja arsitektur dari bangunan-bangunan tersebut. pernah dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Sunda Kecil yang membawahi wilayah Bali, mengetahui tipologi bangunan kolonial Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Belanda di Singaraja serta untuk mengetahui Timur. Sebagai pusat Pemerintahan Sunda karakteristik arsitektur dari bangunan-bangunan Kecil ketika itu, Singaraja memiliki beragam tersebut.
Recommended publications
  • Modul I – Pengertian Dan Kriteria Cagar Budaya
    PENGANTAR A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, terutama pada Bab VI Bagian Kesatu pasal 28, 29, dan pasal 30 mengamanatkan perlunya dilakukan pendaftaran sebagai bagian dari proses penyusunan Register Nasional. Penyusunan Register Nasional merupakan upaya penting untuk mengetahui jumlah kekayaan Cagar budaya secara nasional. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan pendaftaran sebagai langkah awal dalam pencatatan Objek yang akan diusulkan sebagai Cagar Budaya kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atau perwakilan Pemerintah Republik Indonesia di luar negeri. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kegiatan pendaftaran menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Lebih lanjut agar pelaksanaan pendaftaran dapat berjalan secara terpadu antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka perlu disusun sistem dan jejaring pendaftaran Cagar Budaya yang tepat dan berkesinambungan. Guna mempersiapkan sistem dan jejaring tersebut, perlu dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu melakukan pendaftaran Cagar Budaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai tahap awal dalam mempersiapkan tenaga pendaftar, dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang Cagar Budaya. Menindaklanjuti hal tersebut, dirasakan perlu tenaga pelatih pendaftaran Cagar Budaya, khususnya di tingkat provinsi. Pencapaian kemampuan tenaga pendaftar Cagar Budaya memerlukan bahan ajar berupa modul bagi tenaga pelatih pendaftaran dan tenaga pendaftar Cagar Budaya. B. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan petugas pendaftar mampu: 1. Memahami pengertian Cagar Budaya. 2. Memahami proses dan prosedur pendaftaran Cagar Budaya. 3. Mampu mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendaftaran Cagar Budaya. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan petugas pendaftar mampu: 1. Menjadi petugas pendaftar Cagar Budaya yang kompeten.
    [Show full text]
  • Reisgids 2020-2021 Chili Panama Peru Cuba Argentinië Bolivië Brazilië Suriname • REISGIDS 2020-2021 Noo Rd Groenland -At Lan Tis Ch E O Z Ce U Aa Id N -A Tla
    reisgids 2020-2021 reisgids Kleine personen groepen 8 tot van 16 © johan van cutsem www.oogenblik.be cutsem van johan © HOBO • BEGELEIDE WERELDREIZEN • REISGIDS 2020-2021 Bondgenotenlaan 165 3000 Leuven e-mail [email protected] website www.hoboreizen.be Een overzicht van onze bestemmingen tel. 016 20 80 47 Jszee Noordelijke I Groenland Alaska IJsland Faroer Eilanden Canada n a a e c Kazachstan O e Mongolië h c Georgië is Oezbekistan t Noord-Korea n Armenië Kirgizstan Verenigde Staten a l Tibet Zuid-Korea t Libanon Japan A China an - Marokko Iran ea d c r Bhutan O o le Jordanië il o Nepal t Taiwan S Cuba N India Mexico Oman Laos Honduras Myanmar Guatemala Vietnam Panama Costa Rica Suriname Ethiopië Cambodja St Colombia Oeganda Sri Lanka ill Sulawesi e O Kenia Borneo cea Ecuador an Tanzania In n Peru Brazilië dische Oceaa Java/Bali Zambia Bolivië n Zimbabwe a a e Namibië Botswana Madagaskar c Australië O e h c Zuid-Afrika is Chili t Argentinië n la t Nieuw-Zeeland -A d ui Z www.hoboreizen.be VOORWOORD Waarde wereldreiziger, 32 jaar Hobo Wie het reisvirus eens te pakken heeft raakt nooit meer genezen. Met Hobo reizen kan u het virus de baas! In onze brochures wereldreizen en Europareizen vindt u ongetwijfeld een aangepaste remedie tussen de tientallen bestemmingen. Al meer dan 30 jaar bieden wij de fervente reiziger een hele reeks klassiekers aan zoals Peru, Canada, de Verenigde Staten en Zuid-Afrika, reizen die vroeg in het seizoen al het bordje uitverkocht opgespeld krijgen. Hobo reizen was in het verleden dikwijls de pionier van minder voor de hand liggende bestemmingen zoals Noord-Korea, Mongolië en Vietnam.
    [Show full text]
  • Kajian Struktur Bentuk Rumah Tradisional Suku Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (Ntb)
    KAJIAN STRUKTUR BENTUK RUMAH TRADISIONAL SUKU DONGGO KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT (NTB) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh FADLIN NIM. 10541 0531 12 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : FADLIN Nim : 10541 0531 12 Jurusan : Pendidikan Seni Rupa Judul Skripsi : Kajian Struktur Bentuk Rumah Tradisional Suku Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil kerja saya sendiri dan bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun. Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar. Makassar, Maret 2018 Yang Membuat Pernyataan Fadlin Nim. 10541053112 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : FADLIN Nim : 10541 0531 12 Jurusan : Pendidikan Seni Rupa Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut: 1. Mulai penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuat oleh siapapun). 2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas. 3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2, dan 3, saya akan menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
    [Show full text]
  • Manifestasi Budaya Indis Dalam Arsitektur Dan Tata Kota Semarang Pada Tahun 1900 - 1950
    MANIFESTASI BUDAYA INDIS DALAM ARSITEKTUR DAN TATA KOTA SEMARANG PADA TAHUN 1900 - 1950 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 F A K U L T A S S A S T R A D A N S E N I R U P A UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2 0 1 0 i HALAMAN PERSETUJUAN MANIFESTASI BUDAYA INDIS DALAM ARSITEKTUR DAN TATA KOTA SEMARANG PADA TAHUN 1900 - 1950 Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 Telah Disetujui oleh Pembimbing Tiwuk Kusuma H, S.S. M.Hum NIP. 197306132000032002 Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum NIP. 19540223198601200 ii HALAMAN PENGESAHAN Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal ..... ................ 2010 Jabatan Nama Tanda Tangan Drs. Warto, M. Pd Ketua NIP. 196109251986031001 (………………) Dra. Hj. Isnaini W. W, M. Pd Sekretaris NIP. 195905091985032001 (………………) Tiwuk Kusuma H, S.S. M.Hum Penguji I NIP. 197306132000032002 (………………) Drs. Soedarmono, SU Penguji II NIP. 194908131980031001 (………………) Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Drs. Sudarno, M.A NIP. 195303141985061001 iii PERNYATAAN Nama : TRI PARTONO Nim : C 0505003 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Manifestasi Budaya Indis dalam Arsitektur dan Tata Kota Semarang Pada Tahun 1900-1950” adalah betul-betul karya sendiri, bukan dari plagiat dan tidak dibuat oleh orang lain.
    [Show full text]
  • 1. Arsitektur Kolonial
    PERPUSTAKAAN FTSi> VU HADJfl.H/BEU TGL. TERIMA : 2t2^ it- ^^7 — NO. JUDUL 34^3; — NO. !NV. 'UGAS AKHIR NO. i'vDUX. - -.DO£4$X TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO READING COURT ANDRECREATION KRIDOSONO Penataan fasilitas Taman Baca dan Rekreasi dengan pendekatan Arsitekiur kolonial Emphasis at settlementof Reading court facility and recreation with approach of Architecture colonial \ v. Disutetnfbleh: Pratintya Ambar Sari 02512163 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEHNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007 MILK P€RPUS7AKAAN I! K-Rt;OiAAH Ui! YOGYAICARTA ! LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO READING COURT AND RECCREATiGN KRIDOSONO Penekanan pada penataan fasilitas taman baca dan rekreasi dengan pendekatan Arsitektur kolonia! Emphasis at settlement of reading court facility and recreation with approach of Architecture colonial Disusun olehi Pratintva Ambar Sari 02512163 Yogyakarta, 1 Maret 20U7 MENGESAHKAN DOSEN PEMBifviBiNG TUGAS AKHIR V \ Ir. H. Hanif Budiman. MSA KETUA JURUSAN ARSITEKTUR FTSP U\\ !r. Hastutl Saptorim, MA KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga sampai saat ini masih selalu terjaga dalam Iman dan Islam. Dan atas rahmat-Nya pula akhirnya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sebagai salah satu syarat untuk meneyelesaikan jenjang studi S1 pada Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, diwajibkan untuk menyusun Tugas Akhir yang dipertahankan di depan tim penguji. Tugas Akhir ini mengambil judul "TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO, dengan penekanan pada penataan fasilitas Taman baca dan rekreasi dengan pendekatan Arsitektur kolonial." Dengan ketulusan dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
    [Show full text]
  • Case Study : Old Mosques in the City of Palembang, South Sumatra)
    BANDUNG CREATIVE MOVEMENT 2015 2nd International Conference on Creative Industries “Strive to Improve Creativity“ 8 – 9 September 2015 TYPOLOGY OF TRADITIONAL MOSQUE IN PALEMBANG (Case Study : Old Mosques In The City of Palembang, South Sumatra) Rangga Firmansyah S.Sn., M.Sc.1*, Irwan Sudarisman ST., MT.2 1 School of Creative Industries, Telkom University, [email protected], 2 School of Creative Industries, Telkom University,[email protected] Abstract: Currently the design and architecture of Islamic thought was born of a duplication and imitation of the typology of the building which is considered as a product of the Muslim community. This approach is often limited by the use of symbols or physical form that is considered to represent Islam and usually come from the Middle East. This can be seen from the development of the mosque construction and rehabilitation of traditional mosques tend to forget the local aspect as well as the values and the basic principles of Islam. Traditional Mosque of Palembang is one of the local identity of people in Palembang as well as a dedicated and have a special law as buildings of worship of Muslims (madaniyah typical). The purpose of this research is to be able to see the typology of the traditional mosque in Palembang viewed from different aspects findings in the field, as well as determine the factors that influence in its formation. This research used a case study and the basic theory of the interior in the aspects of forming the typology of Palembang traditional mosque. The results showed the typology of the traditional mosque in the city of Palembang were influenced by values and basic principles of Islam and cultural values locally based.
    [Show full text]
  • Rekonstruksi Bentuk Arsitektur Candi Padang Roco Di Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat (Ardiansyah, Ricky Ravsyan, Ria Dwi Putri)
    Rekonstruksi Bentuk Arsitektur Candi Padang Roco di Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat (Ardiansyah, Ricky Ravsyan, Ria Dwi Putri) REKONSTRUKSI BENTUK ARSITEKTUR CANDI PADANG ROCO DI KABUPATEN DHARMASRAYA SUMATERA BARAT Ardiansyah1,*, Ricky Ravsyan1, Ria Dwiputri 1, 1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik , Universitas Sriwijaya, Jl Palembang -Prabumulih Km 32, 30862 *[email protected] Abstrak. Penelitian rekonstruksi bentuk Candi di Sumatera perlu dilakukan dikarenakan Candi di Sumatera umumnya hanya tersisa bagian kaki, sehingga penelitian mengenai langgam dan terkait budaya sulit dilakukan. Selain itu kajian pemaknaan bentuk dan perumusan langgam arsitektur candi perlu dilakukan kajian morfologi terlebih dahulu. Permasalahan yang dijumpai pada situs percandian di Sumatera adalah tidak semua candi di Sumatera memiliki bentuk yang utuh melainkan mayoritas hanya menyisakan bagian dasar candi dan paling lengkap hanya badan candi, hal ini apabila dibiarkan maka masalah ini akan tetap mengambang tanpa ada solusi ke depan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan kajian tafsiran bentuk candi secara utuh. Dari beberapa penelitian umumnya menggunakan metode komparasi dengan melihat bangunan-bangunan candi di Indonesia akan tetapi metode urutan rekonstruksi bentuk tidak begitu rinci, di dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan bersifat penelitian lapangan. Adapun analisis data yang dilakukan menggunakan analisis morfologi dan komparasi, data hasil pengukuran candi Padang Roco dirumuskan angka perbandingannya. Berdasarkan hasil rekonstruksi ditemukan bahwa bentuk Candi Padang Roco memiliki gaya arsitektur yang berbeda dari candi di Indonesia pada umumnya mulai dari bentuk punden berundak seperti tipe candi di Indo-Cina. Bentuk candi ini juga serupa dengan keberadaan struktur kuno yang berbentuk punden berundak yang ditemukan di Lampung dan memiliki analogi dengan perabotan tradisional di Palembang juga serupa dengan punden berundak.
    [Show full text]
  • Untuk Pengumuman 2011 PKM 4 Bidang 2.Xlsx
    LAMPIRAN SURAT NOMOR : 115/D3/KPM/2011 Daftar Proposal PKM 4 Bidang di Danai Tahun 2011 No. Judul Kegiatan Bidang Ketua Pelaksana Perguruan Tinggi Kegiatan 1 Pengelolaan Pisang Mentah Varietas Unggul Secara PKMK Eni Febri Akademi Kebidanan Giri satria Terpadu Dan Pemanfaatannya Sebagai Tepung Yulianingsih Husada Wonogiri 2 Wirausaha Memproduksi Dan Memasarkan Jus Dan PKMK Felicitas Wisnu Akademi Keperatawan Panti Salad SayurBuah Cahyani Rapih 3 Manisan Bengkuang Pandan Hijau "Bang Paijo" PKMK Asteria Perbawani Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang 4 Pembuatan Brownies Kukus Dengan Berbahan Baku PKMK Rosmitha Dian Akademi Kimia Industri Santo Bersubstitusi Bekatul Yuliani Paulus Semarang 5 Pembuatan Minuman Siap Saji Herbal Fiber Dari PKMK Noviyanti Akademi Kimia Industri Santo Kombinasi Rumput Laut Dan Greentea Sebagai Salah Paulus Semarang Satu Bentuk Kewirausahaan Di Akin Santo Paulus 6 Eksklusivisme Pengolahan Tempe Menjadi Makanan PKMK Dita Veranita Akademi Manajemen Bernilai Jual Tinggi Rindawati Administrasi Yogyakarta 7 Aneka Makanan Berbahan Dasar Sagu(Peluang PKMK NELCE YOANITA Akademi Pariwisata 45 Wirausaha Muda Akparis 45) UYO Jayapura 8 Nasi Rempah Alami Nusantara Sebagai Alternatif PKMK Khadijah Zainuri Akademi Pariwisata Makanan Lezat Dan Sehat Di Kab. Jember Muhammadiyah Jember 9 Rujak Mie Ijo Aroma Pandan Sebagai Inovasi PKMK Supri Darminto Akademi Pertanian Pengembangan Kuliner Nusantara Yogyakarta 10 Kacang Batik: OlehOleh Khas Yogyakarta PKMK Sumaryani ASMI DESANTA YOGYAKARTA 11 Pembuatan Es Krim Labu Parang
    [Show full text]
  • (STUDI ATAS ATAP TRADISI DAN ATAP KUBAH) SKRIPSI Diajukan
    KAJIAN SOSIOLOGIS PADA TRANSFORMASI ATAP MASJID DI KOTA PALEMBANG (STUDI ATAS ATAP TRADISI DAN ATAP KUBAH) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniorah (S. Hum) dalam Ilmu Sejarah Peradaban Islam Oleh: JONI APERO NIM. 13420034 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2018 NOMOR: B- 1005/Un.09/IV.1/PP.01/05/2018 SKRIPSI KAJIAN SOSIOLOGIS PADA TRANSF'ORMASI ATAP MASJID DI KOTA PALEMBAIIG Yang telah disusun dan dipersiapkan oleh Joni Apem NrM. 13420034 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 1 4 Mei 20 I 8 Susunan Dewan Pembimbins dan Pensuii Sekretflris /ilr\ aluddin Nico Octari6 A. M.A. Pembimbing I Dr. Nor Huda Ali. M.Ag.. M.A. NIP. 19701i14 200003 1 002 NrP.1y1t124 2 Pembimbins II Penguji { Dra. Retno Purwanti. M.Hum NIP. 1965103 1 199203 2 002 NIP. 19730114 200501 2 006 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Tanggal, 3l Mei 2018 Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam Padila- S.S.. M.Hum. 1 114 200003 1 002 NrP.19760723 2007t0 1 003 PERSE,TUJUAI\ PEMBIMBING Skripsi yang disusun oleh Joni Apero, NIM. 13420034 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Palembang, 16 April 2018 Pembimbing I, k Dr. Nor lluda AIi. M. Ae.. M.A. NrP. 19701114 200003 I 002 Palembang, 16 April 2018 Pembimbing II, Dra. Retno Purwanti. M. Hum. NrP. 19651031 199203 2 002 NOTA DINAS Perihal : Skripsi Saudara Joni Apero KepadaYflr, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah palembang Assalamualaikum lfi.
    [Show full text]
  • Pengaruh Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Gusjigang Pada Tema Indahnya Kebersamaan Terhadap Penanaman Karakter Dan Hasil Belajar Siswa
    PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL GUSJIGANG PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN TERHADAP PENANAMAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA TESIS diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Disusun oleh: Ema Rahma Febriani (0103516103) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR (PGSD) PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020 i ii Prof. Sudarmin,M.Si NIP. 196601231992031003 iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Hasil belajar dan karakter siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis kearifan lokal gusjigang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional Tesis ini kupersembahkan kepada: Almamaterku, Universitas Negeri Semarang iv ABSTRAK Febriani, Ema Rahma. 2019. ‖Efek Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal ‗Gusjigang‘ Terhadap Hasil Belajar dan Karakter Siswa di MI TBS Kudus‖. Tesis. Magister Pendidikan Dasar. Universitas Negeri Semarang. Prof. Sudarmin,M.SI. Dr. Siti Alimah, S.Pd.,M.Pd 405 halaman. Kata Kunci: Gusjigang; Hasil Belajar; Karakter Siswa; Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Temuan hasil studi awal lapangan menunjukkan adanya berbagai persepsi beragam tentang pembelajaran berbasis kearifan lokal gusjigang diantaranya; 1) pengembangan karakter dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal gusjigang dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangannya melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam standar isi; 2) pembelajaran berbasis kearifan lokal gusjigang bukan diajarkan secara tertulis tetapi dikembangkan kedalam perilaku atau karakter siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Desain ini melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan eksperimental (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberikan perlakuan (kelas kontrol). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI TBS Kudus yang berjumlah 23 anak sebagai kelas eksperimen dan 23 anak sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan pretest-posttest, serta dokumentasi.
    [Show full text]
  • Dinamika Terbentuknya Wilayah Kampung Arab Di Surakarta the Dynamics of Kampung Arab Development in Surakarta
    Volume 18 Issue 2 October 2020, pages:249-264 Dinamika Terbentuknya Wilayah Kampung Arab di Surakarta The Dynamics of Kampung Arab Development in Surakarta Najmi Muhamad Bazher * MENARA, Study and Research Center of Arab Ancestry in Indonesia Email : [email protected]* DOI: https://doi.org/10.20961/arst.v18i2.43363 Received:July 28, 2020 Revised: September 17, 2020 Accepted: September 18, 2020 Available online: October 31, 2020 Abstract A majority of modern-day Arab-Indonesians are the descendant of Hadramaut immigrants who came to Indonesia. They have stayed and settled in area near each other that are now known as kampung Arab. Most kampung Arab in Indonesia show that Arabs had similar pattern in their way of settling. Surakarta, as the chosen location, has kampung Arab located at Pasar Kliwon. There are theories about how these kampung Arab, including Pasar Kliwon, were developed. The objective of this study is to explore the four theories of Kampung Arab Pasar Kliwon development factors and the chronological sequence of those factors. This study is a qualitative research that uses secondary analysis of the previous studies as its method. Data verification utilised triangulation method, using various approaches, such as observation, interview, and participatory mapping. All four theories are considered valid. Based on the history of Kampung Arab Pasar Kliwon development, the factors in chronological order are economic activities, community, keraton (imperial) government policy, and colonial government policy. Keywords: Arab-Indonesian, district, kampung Arab, Pasar Kliwon, settelement. 1. PENDAHULUAN Munawar di Palembang, dan Kampung Arab Ampenan di Lombok adalah sedikit contoh Mayoritas orang Arab yang kini tinggal di Kampung Arab di Indonesia.
    [Show full text]
  • Bab Iii Perbandingan Arsitektur Rumah Limas Di Desa Sirah Pulaupadang Dengan Rumah Limas Di Palembang
    1 BAB III PERBANDINGAN ARSITEKTUR RUMAH LIMAS DI DESA SIRAH PULAUPADANG DENGAN RUMAH LIMAS DI PALEMBANG Studi banding ini mengambil area rumah panggung limas yang berarsitektur tradisional.Lokasi studi banding yaitu di desa Sirah Pulaupadang dan di Palembang.Penentuan lokasi studi banding didasari oleh desain rumah panggung yang masih mempunyai nilai arsitektur tradisional, sehingga dapat menjadikan perbandingan rumah panggung di berbagai daerah untuk menentukan desain atau rancangan rumah panggung dengan tema sustainable housing. Sustainable Housing adalah sebuah perancangan perumahan dengan menggunakan bahan-bahan bangunan dari alam yang sangat memprioritaskan kualitas lingkungan, vitalitas ekonomi dan keuntungan sosial yang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan bermanfaat untuk masa yang akan datang, dimana penghuni pada kawasan ini dapat hidup dengan nyaman, tanpa merugikan kehidupan manusia yang akan datang. Sebagai salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain merupakan produk yang merepresentasikan nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu yang tertentu. Desain interior merupakan salah satu disiplin ilmu desain yang mengkhususkan pada rencana pembuatan bagian dalam dari suatu karya arsitektural, hadir dalam bentuk-bentuk yang sejalan dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan unsur-unsur geografi setempat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan interior selalu mengandung dinamika indentitas kebudayaan. 2 A. Konsep Rumah Limas Tradisional Lokasi Penelitian Landasan Teori Tinjauan Umum Tinjauan Khusus Konsep Perancangan Sustainable Housing Keb.Masyarakat Masalah yang ada mempengaruhi desain rumah panggung Solusi B. ArsitekturDesain Rumah dan konsepLimas rumah di Desa panggung Sirah Pulau menjadi Padang. pilihan yang tepat 3 Pada zaman Hindu arsitektur adalah karya seni rupa yang melambangkan kebesaran kerajaan. Arsitektur berasal dari bahasa Yunani, yaitu arkhe dan tektoon .
    [Show full text]