208 DAFTAR PUSTAKA Arsip Lembaran Daerah Provinsi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

208 DAFTAR PUSTAKA Arsip Lembaran Daerah Provinsi DAFTAR PUSTAKA Arsip Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2000 tentang Pemerintahan Nagari. Lembaran Negara Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1964 tentang Otorita Jalan Raya Lintas Sumatera. Lembaran Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Solok Selatan di Provinsi Sumatera Barat. Disertasi, Tesis dan Skripsi Arimadona. 2013. “Eksistensi Kerajaan Siguntur Pada Masa Orde Baru Hingga Otonomi Daerah (1972-2009)”. Skripsi. Padang: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Efrianto. 2015. “Penerimaan Masyarakat Pulau Punjung dan Koto Baru Terhadap Transmigran (1974-2013)”. Tesis. Padang: Jurusan Ilmu Sejarah Program Pasca Sarjana Universitas Andalas. Nopriyasman. 2011. “Politik Representasi Istana Basa Pagaruyung sebagai Identitas Minangkabau di Sumatera Barat”. Disertasi. Denpasar: Program Studi Kajian Budaya Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Ratnasari, Desi. 2017. “Bentuk-Bentuk Patronase Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sutan Riska – Amrizal pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dharmasraya Tahun 2015”, Skripsi, Padang: Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Van Java DS, Sopan. 2012. “Eksistensi Kerajaan Pulau Punjung 1967-2010”. Skripsi. Padang: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Buku Abdullah, Irwan dan Kutanegara, Pande Made. 2005. “Otonomi dan Hak-Hak Budaya Daerah”, dalam Supriyoko, Ki (Eds.). Pendidikan Multikultural dan Revitalisasi Hukum Adat dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 208 Abdullah, Taufik. 1996. Adat dan Islam : An Examination of Conflict in Minangkabau. Jakarta. Indonesia 2. Amran, Rusli. 1981. Sumatra Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan. Amran, Rusli. 1985. Sumatra Barat Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan. Asnan, Gusti. 2006. Pemerintahan Sumatera Barat dari VOC hingga Reformasi. Yogyakarta: Citra Pustaka. Chairiyah, Sri Zul. 2008. Nagari Minangkabau dan Desa di Sumatera Barat: Dampak Penerapan UU No. 5 Tahun 1979 Tentang Sistem Pemerintahan Desa. Padang: KP3SB. Datuk Rajo Mangkuto, H.A. 2010. Kesultanan Minangkabau Pagaruyung Darul Quarar dalam Sejarah dan Tambo Adatnya. Jakarta: Penerbit Taushia. Davidson, Jamie S dan Heley, David. 2010. Adat dalam Politik Indonesia, dalam Sandra Moniaga (Eds.) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Drakard, Jane. 1999. A Kingdom of Word Language and Power in Sumatra. New York: Oxford University Press. Efrianto dan Ajisman. 2010. Sejarah Kerajaan - Kerajaan di Dharmasraya. Padang: BPSNT Padang Press. Firmanzah. 2010. Persaingan, Legitimasi Kekuasaan dan Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Fukuyama, Francis. 2002. Trus, Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran, Terj. Ruslani. Yogyakarta: Penerbit Qalam. Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Graves, Elizabeth E. 2007. Asal-usul Elite Minangkabau Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Halim, Halim. 2014. Politik Lokal : Pola, Aktor dan Alur Dramatikalnya. Yogyakarta: LP2B. Hall, Stuart. 1996. “Who Needs an Identity”, dalam Hall, Stuart dan Du Gay, Paul (Eds), Qustions of Cultural Identity. London: SAGE Publications. 209 Jones, Tod. 2015. Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia : Kebijakan Budaya Selama Abad Ke 20 hingga Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV-Jakarta. Kacung, Marijan. 2006. Demokratisasi di Daerah, Pelajaran dari Pilkada Secara Langsung. Surabaya: Pustaka Eureka. Kahin, Audrey. 2005. Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1998. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kartodirjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia. Kato, Tsuyoshi. 2005. Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka. Levang, Patrice. 2003. Ayo ke Tanah Sebrang, Terj. Prayoga, Sri Ambar Wahyuni. Jakarta: KPG. Lumban Gaol, B.M. 2002. Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Otonomi Daerah. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri. Mallay, Michael. 2001. “Daerah: Sentralisasi dan Perlawanan”, dalam Emerson Donald K., (Eds.). Indonesia Beyond Soeharto: Negara, Ekonomi, Masyarakat dan Transisi. Jakarta: Gramedia – The Asia Foundation. Mansoer, M.D., dkk. 1970. Sedjarah Minangkabau. Djakarta: Bhratara. Monografi Nagari Koto Besar Tahun 2015. Koto Besar: Pemerintahan Nagari. Moussay, Gerard. 2008. Tata Bahasa Minangkabau, Terj. Hidayat, Rahayu S. Jakarta: Kepustakaan Popular Gramedia. Mustain. 2007. Petani vs Negara: Gerakan Sosial Petani Melawan Hegemoni Negara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Mutahir, Alrizal. 2011. Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu: Sebuah Gerakan untuk Melawan Dominasi. Bantul: Kreasi Wacana. Nadra. 2006. Rekontruksi Bahasa Minangkabau. Andalas University Press. Naim, Mochtar. 1984. Merantau Pola Mingrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Naim, Mochtar. 1990. Nagari Versus Desa : Sebuah Kerancuan Struktural. Padang: Yayasan Genta Budaya. 210 Nasrun dan Dt. Marajo Sungut, Nasrun. 2010. Tambo Minangkabau : Hukum dan Adat Minangkabau. Bukittinggi: Kristal Multimedia. Navis, A.A. 1984. Alam Takambang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: PT Grafiti Press. Nordholt, Henk Schulte dan Van Klinken, Gerry (Eds.). 2007. Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: LP3ES. Pide, Andi Mustari Pide. 1999. Otonomi Daerah dan Kepala Daerah Memasuki Abad XXI. Jakarta: Gaya Media Pratama. Poespowardojo, Soerjanto. 1993. Pembangunan Nasional Dalam Perspektif Budaya. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Raharjo, Chodidah G. 1984. Transmigrasi dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. Jakarta: CV. Rajawali. Samad, Ishash A. 2001. Hegemoni Politik Pusat dan Kemandirian Etnik di Daerah Kepemimpinan Sumatera Barat di Masa Orde Baru. Padang: IAIN- IB Press. Sensus Penduduk Tahun 1960 : Jumlah Penduduk Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Menurut Perincian Kecamatan. Padang: Kantor Statistik Sumatera Barat. Shadily, Hasan. 1989. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. Sjahmunir. Pemerintahan Nagari dan Tanah Ulayat. Padang: Andalas University Press. Sjarifoedin Tj.A., Amir. 2011. Minangkabau Dari Dinasti Iskandar Zulkarnaen Sampai Tuanku Imam Bondjol. Jakarta: PT. Gria Media Prima. Soejatmoko. 1984. Pembangunan dan Kebebasan. Jakarta: LP3S. Soekanto, Soerjono. 1982. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali. Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 211 Statistik Kabupaten Dharmasraya: Kecamatan Koto Besar Dalam Angka Tahun 2010. Pulau Punjung: Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya. Statistik Kabupaten Dharmasraya: Kecamatan Sungai Rumbai Dalam Angka Tahun 2007. Pulau Punjung: Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya. Statistik Kabupaten Sawahlunto Sijunjung: Kecamatan Sungai Rumbai Dalam Angka 1996. Muaro Sijunjung: Kantor Statistik Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Statistik Provinsi Sumatera Barat: Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Dalam Angka 1987. Padang: Bappeda dan Kantor Statistik Sumatera Barat. Sufyan, Fikrul Hanif. 2015. “Kerajaan Siguntur: Kajian Historiografi Tradisional dan Warisan Budayanya”, dalam Nopriyasman, dkk., Kerajaan Minangkabau dalam Pusaran Badai Zaman. Padang: UPTD Museum Nagari Sumatera Barat. Suhardono, Edy. 1994. Teori Peran : Konsep, Derivasi dan Implikasinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sumartono, Wirianto. 2015. The Smiling General. Depok: PT. Palapa Alta Utama. Tambo Kerajaan Koto Besar. Sejarah Anak Nagari Koto Besar yang Datang dari Pagaruyung Minangkabau. Tandjung, Akbar. 2008. The Golkar Way : Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi. Jakarta: PT. Gramedia. Ter Haar, Bzn., B. 1950. Beginselen en Stelsel van het Adatrecht. Terj. Poesponoto, Soebakti. Gronigen: J.B. Wolters. Tim Dokumentasi Presiden Republik Indonesia. 2003. Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 - 23 Maret 1978. Jakarta: PT Citra Kharisma Bunda. Utomo, Bambang Budi dan Istiawan, Budhi. 2011. Menguak Tabir Dharmasraya. Batusangkar: BPPP Sumatera Barat. Vlekke, Bernard H.M. 2008. Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Winjodipuro, Surojo. 1984. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: Gunung Agung. 212 Witrianto. “Modal Sosial dan Pembangunan Manusia Melayu: Kasus Indonesia dan Malaysia” dalam Othman, Mohammad Redzuan., dkk,. (Eds.). 2009. Setengah Abad Hubungan Malaysia-Indonesia. Kuala Lumpur: Arah Publications. Zaini, Hasan. Sejarah Ringkas Dharmasraya. Zed, Mestika. 1997. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia : Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Zed, Mestika., dkk,. 1996. Sumatera Barat di Panggung Sejarah 1945-1995. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Artikel, Surat Kabar dan Media Elektronik Amri, Puspa Delima. 2000. “Dampak Ekonomi dan Politik UU No 22 dan 25 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah”. Makalah. Jakarta: Departemen Ekonomi CSIS. Datuak Rajo Panghulu, Sayuti. “Titik Awal Aspirasi Masyarakat Untuk Pemekaran dan Pembentukan Kabupaten Sawahunto Sijunjung Wilayah Selatan”. Rumusan Rapat, Gunung Medan: 25 September 1999. Datuak Rajo Penghulu,
Recommended publications
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajaan Koto Besar
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajaan Koto Besar diperkirakan telah ada sejak akhir abad ke-17 Masehi.1 Koto Besar tumbuh dan berkembang bersama daerah-daerah lain yang berada di bekas wilayah Kerajaan Melayu Dharmasraya (Swarnabumhi).2 Daerah-daerah ini merupakan kerajaan kecil yang bercorak Islam dan berafiliasi dengan Kerajaan Pagaruyung, seperti Pulau Punjung yang dikenal sebagai camin taruih (perpanjangan tangan) Pagaruyung untuk daerah Hiliran Batanghari, serta penguasa lokal di ranah cati nan tigo, yaitu Siguntur, Sitiung dan Padang Laweh.3 Koto Besar menjadi satu-satunya kerajaan di wilayah ini yang tidak berpusat di pinggiran Sungai Batanghari.4 Lokasi berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut merupakan daerah rantau dalam konsep alam Minangkabau.5 Pepatah adat Minangkabau mengatakan, 1 Merujuk pada tulisan yang tercantum pada stempel peninggalan Kerajaan Koto Besar yang berangkakan tahun 1697 Masehi. 2 Kerajaan Melayu Dharmasraya (Swarnabumhi) adalah sebuah kerajaan yang bercorak Hindu Buddha dan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu Jambi yang bermigrasi dari muara Sungai Batanghari. Kerajaan Melayu Dharmasraya hanya bertahan sekitar dua abad (1183 – 1347), setelah dipindahkan oleh Raja Adityawarman ke pedalaman Minangkabau di Saruaso. Bambang Budi Utomo dan Budhi Istiawan, Menguak Tabir Dharmasraya, (Batusangkar : BPPP Sumatera Barat, 2011), hlm. 8-12. 3 Efrianto dan Ajisman, Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Dharmasraya, (Padang: BPSNT Press, 2010), hlm. 84. 4 Menurut Tambo Kerajaan Koto Besar dijelaskan bahwa Kerajaan Koto Besar berpusat di tepi Sungai Baye. Hal ini juga dikuatkan oleh catatan Kontroler Belanda Palmer van den Broek tanggal 15 Juni 1905. Lihat, Tambo Kerajaan Koto Besar, “Sejarah Anak Nagari Koto Besar yang Datang dari Pagaruyung Minangkabau”. Lihat juga, “Nota over Kota Basar en Onderhoorige Landschappen Met Uitzondering van Soengei Koenit en Talao”, dalam Tijdschrift voor Indische, “Taal, Land en Volkenkunde”, (Batavia: Kerjasama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen dan Batavia Albrecht & Co., 1907), hlm.
    [Show full text]
  • Periodisasi Sastra Indonesia
    PERIODISASI SASTRA INDONESIA 1. Zaman Peralihan Zaman ini dikenal tokoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karyanya dianggap bercorak baru karena tidak lagi berisi tentang istana danraja-raja, tetapi tentang kehidupan manusia dan masyarakat yang nyata, misalnya Hikayat Abdullah (otobiografi), Syair Perihal Singapura Dimakan Api, Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah. Pembaharuan yang ia lakukan tidak hanya dalam segi isi, tetapi juga bahasa. Ia tidak lagi menggunakan bahasa Melayu yang kearab-araban. Ciri-ciri : a. individualis dan tidak anonym lagi b. progresif, tetapi masih tradisional dal;am bentuk dan bahasanya c. menulis apa yang dilihat dan dirasakan d. sudah mulai masyarakat sentris e. temanya tentang kisah perjalanan, biografi, adat- istiadat, dan didaktis Hasil karya sastra pada zaman ini antara lain: . Kisah Abdullah ke Malaka Utara . Perjalanan Abdullah ke Kelantan dan Tenggano . dan Hikayat Abdullah . Hikayat Puspa Wiraja . Hikayat Parang Punting . Hikayat Langlang Buana . Hikayat Si Miskin . Hikayat Berma Syahdan . Hikayat Indera Putera . Hikayat Syah Kobat . Hikayat Koraisy Mengindera . Hikayat Indera Bangsawan . Hikayat Jaya Langkara . Hikayat Nakhoda Muda . Hikayat Ahmad Muhammad . Hikayat Syah Mardan . Hikayat Isma Yatim . Hikayat Puspa Wiraja . ANGKATAN BALAI PUSTAKA Angkatan Balai Pustaka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit “Bali Pustaka”. Prosa (roman, novel,cerpen, dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam, hikayat, dan kazhanah sastra di Indonesia pada masa ini Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan sastra melayu rendah yang tidak menyoroti pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam 3 bahasa yaitu bahasa Melayu tinggi, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda, dan dalam jumlah yang terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak, dan bahasa Madura.
    [Show full text]
  • Melahirkan Sastra Indonesia …………
    POTRET SASTRA INDONESIA Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) POTRET SASTRA INDONESIA Penulis : Drs. Harjito, M.Hum Editor : Dra. Sri Suciati, M.Hum. IKIP PGRI Semarang Press, 2007 vi, 102 / 16 X 24,5 cm ISBN: 978 – 602 – 8047 – 01 - 2 Hak cipta, 2007 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku dengan cara apa pun termasuk menggunakan mesin fotokopi tanpa seizin penerbit. 2007 POTRET SASTRA INDONESIA IKIP PGRI Semarang Press Prakata Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Bijaksana. Akhirnya, penulis dapat menyelesaikan dan menerbitkan buku ini. Buku ini berisi tentang sejarah sastra Indonesia. Terbagi atas sebelas bab, buku ini diawali dengan pembahasan tentang sastra lama dan foklor. Bab berikutnya berisi tentang sastra Indonesia dan sastra daerah. Bab-bab berikutnya membahas tentang periode Balai Pustaka hingga Periode Pasca 66. Sejarah adalah sesuatu yang bergerak dan selalu akan terus bergerak. Menulis sejarah sastra Indonesia adalah menuliskan sesuatu yang terus bergerak. Yang patut disadari adalah pada saat menuliskan sejarah, selalu dibutuhkan jarak waktu antara peristiwa dan penulisannya. Hal ini dilakukan agar terdapat jarak pandang dan objektivitas dalam memandang sebuah peristiwa, termasuk perisiwa dalam kesastraan. Tidak mudah menulis tentang sejarah sastra, terutama sejarah sastra Indonesia. Selalu ada keberpihakan atas satu peristiwa dan mengabaikan sudut pandang yang lain. Dalam satu sisi, itulah kelemahan penulis. Di sisi lain, di situlah secara sadar atau tidak penulis berdiri
    [Show full text]
  • Pengembangan Wisata Sastra Siti Nurbaya
    B U K U P A N D U A N PENGEMBANGAN WISATA SASTRA SITI NURBAYA Ferdinal, Donny Eros, Gindho Rizano L P T I K U N I E R S I T A S A N D A L A S BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN WISATA SASTRA SITI NURBAYA Drs. Ferdinal, MA, PhD Donny Eros, SS, MA Gindho Rizano, SS, MHum Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN WISATA SASTRA SITI NURBAYA Penyusun Drs. Ferdinal, MA, PhD Donny Eros, SS, MA Gindho Rizano, SS, MHum Layout Multimedia LPTIK Unand Ilustrasi Cover Sampul Novel Siti Nurbaya Terbitan Balai Pustaka (Dihimpun dari berbagai sumber) Penerbit Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas Alamat: Gedung Perpustakaan Lantai Dasar, Kampus Universitas Andalas Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Email: [email protected] Web: lptik.unand.ac.id ISBN 978-602-5539-45-9 Cetakan Pertama, 2019 Hak cipta pada penulis Isi diluar tanggung jawab penerbit KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, buku saku Model Pengembangan Wisata Sastra Siti Nurbaya Kota Padang ini dapat diterbitkan. Publikasi Buku Panduan Pengembangan Wisata Sastra Siti Nurbaya ini merupakan hasil dari penelitian dengan judul Model Pengembangan Wisata Sastra Siti Nurbaya di Padang Sumatra Barat. Publikasi ini memuat data yang menggambarkan kondisi wisata Siti Nurbaya Padang tahun 2018. Publikasi ini menyajikan informasi mengenai wisata sastra Siti Nurbaya, atraksi wisata Siti Nurbaya, dan model pengembangan wisasta Sastra Siti Nurbaya. Secara lebih detil, buku saku pengembangan wisata sastra Siti Nurbaya ini memberikan gambaran tentang potensi dan model pengembangan wisata Siti Nurbaya menuju wisata sastra.
    [Show full text]
  • Film Dua Garis Biru Perspektif Pemangku Adat Minangkabau Di Nagari Talago Gunung Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Skripsi D
    FILM DUA GARIS BIRU PERSPEKTIF PEMANGKU ADAT MINANGKABAU DI NAGARI TALAGO GUNUNG KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Konsentrasi Broadcasting Oleh: MUHAMMAD IQBAL NIM. 1730302029 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2021 ABSTRAK Muhammad Iqbal, Nim 1730302029, Judul Skripsi “Film Dua Garis Biru Perspektif Pemangku Adat Minangkabau di Nagari Talago Gunung Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto”. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah Film Dua Garis Biru Perspektif Pemangku Adat Minangkabau di Nagari Talago Gunung Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui persepsi pemangku adat Minangkabau di Nagari Talago Gunung Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto terhadap maksud, penonton film setelah menonton film Dua Garis Biru. Sebagaimana pada saat ini film berperan sebagai media dalam menyampiankan pesan, makna dan informasi kepada penontonnya Penelitian ini dilakukan di Nagari Talago Gunung Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik analisis data dengan pendekatan analisis metode desain deskriptif (descriptive design), langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
    [Show full text]
  • Keunikan Budaya Minangkabau Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Dan Strategi Pemasarannya Dalam Konteks Masyarakat Ekonomi Asean
    KEUNIKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA DAN STRATEGI PEMASARANNYA DALAM KONTEKS MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Deri Rachmad Pratama1, Sarwiji Suwandi2, Nugraheni Eko Wardani3 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sebelas Maret ([email protected]), ([email protected]), ([email protected]) Abstrak Indonesia sudah bergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak 31 Desember 2015. Ini menjadi salah satu peluang Indonesia untuk mempromosikan budaya yang dimilikinya ke luar negeri secara lebih mudah. Salah satu budaya tersebut adalah budaya Minangkabau yang tercermin dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka. Pengenalan budaya melalui novel ke luar negeri dapat meningkatkan wisatawan ke Indonesia khususnya Sumatera Barat sebagai latar novel tersebut. Hal ini bisa memberikan kontribusi untuk ekonomi Indonesia. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan menjelaskan budaya Minangkabau yang terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka serta pemasarannya dalam konteks MEA. Penelitian ini dikaji dengan pendekatan antropologi sastra. Datanya berupa dialog atau narasi yang mengandung budaya Minangkabau. Ada tiga wujud kebudayaan yang terdapat dalam novel ini. Ketiga wujud kebudayaan itu ialah (1) wujud kebudayaan berupa norma dan peraturan, (2) wujud kebudayaan berupa aktivitas dan tindakan masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya manusia. Strategi pemasaran budaya Minangkabau dalam novel ini dapat dilakukan dengan cara adaptasi novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka kedalam bahasa Inggris atau berbagai bahasa di negara ASEAN. Kata kunci: keunikan, budaya Minangkabau, novel tenggelamnya kapal van der wijck, MEA Pendahuluan Karya sastra mengandung beragam makna. Karya ini tidak hanya terfokus kepada strukturalisme saja, tetapi masih banyak hal yang membangun terbentuknya karya sastra tersebut.
    [Show full text]
  • Sastra Feminis Indonesia ~ Rizqi.Pdf
    Sastra Feminis Indonesia: Dulu dan Kini Oleh: Rizqi Handayani, MA. Pendahuluan Sepanjang perjalanan kesusastraan Indonesia1 yang dimulai sejak lahirnya bahasa Indonesia pada awal abad ke 20, khususnya setelah Bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa Nasional melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928, kesusastraan Indonesia selalu dikerumuni oleh para pengarang laki-laki. Bahkan, dunia kesusastraan menjadi sangat maskulin karena hanya dipenuhi dengan tulisan dari pengarang laki-laki dan tulisan pengarang laki-lakilah yang dibaca oleh khalayak masyarakat. Heryanto menyebut fenomena ini sebagai Phallic Esthetics yang menjadikan perempuan sebagai objek di dalam karya sastra (Heryanto, 1986: 37). Domestikasi perempuan dalam ranah domestik merupakan faktor dominan yang menyebabkan fenomena ini tumbuh subur. Di mana laki-laki lebih dekat dengan dunia publik dibandingkan perempuan sehingga laki-laki memiliki akses yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan diri mereka melalui dunia kepengarangan. Sementara itu, perempuan hanya berkutat di dunia domestik sehingga menghambat berkembangnya daya kreatifitas mereka. Namun, di tengah kesibukan para perempuan di dunia domestik, sebagian kecil dari pengarang perempuan di awal abad kedua puluh masih menyempatkan diri untuk menulis beberapa karya sastra. Misalnya Selasih atau Seleguri (L. 1909) yang menulis dua buah roman dan sajak-sajak yang berjudul Kalau Tak Untung (1933) dan Pengaruh Keadaan (1937), sementara sajak-sajaknya banyak dimuat dalam majalah Poedjangga Baroe dan Pandji Poestaka. Selain Selasih, sempat juga muncul nama pengarang perempuan lainnya, Hamidah, yang menulis roman berjudul Kehilangan Mestika (1935) (Rosidi 1968: 55-56). Tema-tema yang diangkat oleh para pengarang perempuan tersebut merupakan tema-tema yang ringan tentang penderitaan dan kemelaratan hidup yang dihadapi kaum perempuan. Agaknya, tema-tema tentang kesedihan menjadi pilihan bagi pengarang perempuan masa itu, karena perempuan-perempuan tidak dapat menyuarakan penderitaan dan kemalangan hidup yang mereka alami secara gamblang.
    [Show full text]
  • Membayangkan Indonesia Dari Novel-Novel Antaretnis Dan Antaragama Periode 1920-An Hingga 1970-An
    MEMBAYANGKAN INDONESIA DARI NOVEL-NOVEL ANTARETNIS DAN ANTARAGAMA PERIODE 1920-AN HINGGA 1970-AN IMAGINE INDONESIA FROM INTERETHNIC AND INTERRELIGIOUS NOVELS PERIOD 1920’S TO 1970’S Dwi Rahariyoso Jalan Cipto Mangun Kusumo 59, Ponorogo, Jawa Timur Pos-el: [email protected] Telepon 085643728390 Abstrak Penelitian ini menguraikan persoalan perkawinan antaretnis dan antaragama yang terdapat dalam novel Indonesia periode 1920-an hingga 1970-an. Pengelompokan kategori novel berdasarkan genre yang terdapat dalam novel-novel yang mempunyai kapasitas dalam membahas tema perkawinan antaretnis dan antaragama. Melalui genre yang dimunculkan dalam novel, pola dan bentuk struktur penceritaan bisa dicermati secara saksama. Kategori antaretnis dan antaragama dalam novel periode 1920-an hingga 1970-an mengindikasikan bahwa kesadaran tentang multikulturalisme, pluralitas, dan kebangsaan sebagai sebuah gagasan penting bagi jati diri bangsa Indonesia. Semangat kebangsaan yang penuh kebhinekaan telah menjadi isu sentral yang dikembangkan oleh pengarang pada periode tersebut melalui kisah-kisah percintaan (roman) kaum muda dalam novel Indonesia modern. Kata kunci: antaretnis, antaragama, genre, pola, roman, kebangsaan, pluralitas, multikulturalisme, toleransi, Indonesia Abstract Husband research outlines the issue of inter-ethnic and inter-religious marriages are hearts novel Indonesia the 1920’s period until 1970's. Novel category grouping by genre what are hearts novel-novel that had the capacity hearts discuss the theme of interethnic and inter-religious marriages. The hearts raised through a new genre, patterns and The narrative structure can be observed carefully. Category interethnic and interreligious new hearts 1920’s period until 1970's indicated that awareness about multiculturalism, pluralism, and nationality AS an idea essentials personal identity of the Indonesian nation.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI WACANA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN KEMERDEKAAN: POLEMIK KEBUDAYAAN (1935 – 1939) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Oleh: Flavianus Setyawan Anggoro NIM: 054314005 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MOTTO “Selalu Memandang Ke Depan adalah Sebuah Pilihan Hidup” (NN) iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini Aku Persembahkan untuk: Yang Maha Penyayang Kedua Orangtua Ku Adik Ku Teodosia Marwanti Ety dan Gabriel Aprisriwanto Serta semua orang yang menyayangiku v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRAK (Indonesia) Skripsi berjudul “Wacana Kebudayaan Indonesia Pada Masa Pergerakan Kemerdekaan: Polemik Kebudayaan (1935 – 1939)” ini merupakan suatu telaah Ilmu Sejarah terhadap pewacanaan kebudayaan yang pernah terjadi di Indonesia. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:1) latar belakang munculnya peristiwa Polemik Kebudayaan, 2) dinamika
    [Show full text]
  • Wisata Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail
    ANTOLOGI ESAI WISATA SASTRA RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL Editor Ferdinal Nur Ahmad Salman H. Aprila Mirawati Antologi Esai Wisata Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail Buku Antologi Esai Wisata Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail ini merupakan hasil dari tugas lapangan mahasiswa program studi Magister Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang tahun 2019. Di dalamnya terkandung tulisan 9 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sastra dan Industri semester Genap tahun 2018/2019 dan 1 tulisan dosen. Salah seorang dosen yang mengampu mata kuliah ini, Drs. Ferdinal, M.A., Ph.D, menetapkan bahwa salah satu luaran akhir darimata kuliah ini adalah karya tulis dari hasil tugas akhir. Dalam buku ini, selain tulisan mahasiswa, terdapat pula karya dari dosen dalam Bahasa Inggris yang diharapkan dapat memberikan informasi dan pandangan yang lebih bervariasi terhadap keberadaan Rumah Puisi Taufiq Ismail. ISBN: 978-623-93517-0-0 ANTOLOGI ESAI WISATA SASTRA RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL Editor Ferdinal Nur Ahmad Salman Herbowo Aprila Mirawati RAH Multimedia Kontributor Aprila Mirawati Ferdinal Hendro Mahawitra Jayawardana Maya Febriyanti Nur Ahmad Salman Herbowo Rafvesa Fitria Resti Suci Rahmadhani Ruaz Siti Raudhatul Hamdiyati Syafri Maiboy ANTOLOGI ESAI WISATA SASTRA RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL Editor Ferdinal Nur Ahmad Salman Herbowo Aprila Mirawati Layout RAH Multimedia Cover RAH Multimedia Penerbit RAH Multimedia Jl. Durian Ratus, No. 10 Kurao Pagang, Nanggalo Padang, Sumatera Barat Indonesia Email: [email protected] ISBN 978-623-93517-0-0 Cetakan I, 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin dari penulis. Isi di luar tanggung jawab penerbit. Kata Pengantar Buku Antologi Esai Wisata Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail ini merupakan hasil dari tugas lapangan mahasiswa program studi Magister Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang tahun 2019.
    [Show full text]
  • Darah Muda #3 “Refresh”
    DARAH MUDA #3 “REFRESH” Cholopon Penulis Riski Januar Disain BHDS-yk Cetak di Yogyakarta Pembukaan : 20 Oktober 2019 Pameran : 20 - 31 Oktober 2019 dipublikasikan oleh : Kiniko Art Management Sarang Building II Jl. Kalipakis Rt. 05/II, Tirtonirmolo Kasihan, Bantul, Yogyakarta e. [email protected] +62 821 3831 6270 REFRESH Tiga tahun sudah, Kiniko Art konsisten menggelar pameran untuk para perupa muda yang di payungi dengan tajuk Darah Muda. Setelah dua kali berturut-turut menampilkan dua seniman dalam satu pameran, pameran Darah Muda kali ini mengusung 5 seniman muda yaitu ; Anis Kurniasih, Melta Desyka, Iwan Suastika, Qhadafi, dan M. Yakin. Perkembangan positif dari para seniman muda di Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir sukses mengisi ruang-ruang strategis dalam berbagai macam pameran penting di tanah air. Hal ini pun didukung oleh banyaknya program pameran dan kompetisi yang khusus memamerkan karya dari para perupa muda. Perkembangan positif ini diharapkan dapat memajukan seni rupa Indonesia melalui siklus regenerasi perupa muda hari ini. Refresh (Menyegarkan), merupakan sebuah pertanyaan tentang bagaimana fresh (segar) didefinisikan dalam wacana seni rupa hari ini. Masuknya seni rupa kontemporer di Indonesia telah merombak segala hal tentang seni rupa, mulai dari kaburnya batas-batas kategori karya, perluasan estetik yang menghalalkan segala media dan bahan, serta perkembangan pembacaan karya yang lebih rumit. Hal ini pada satu sisi memperkaya ragam visual serta wacana seni rupa di Indonesia, pada sisi lainnya membuka sebuah pertanyaan mendasar tentang bagaimana batas estetik diterima untuk dianggap sebagai sebuah karya seni (?). Semarak seni rupa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir selain berdampak positif, juga menguak tindakan-tindakan tidak etis, seperti plagiarisme dan eksploitasi visual.
    [Show full text]
  • Perubahan Tokoh Dalam Novel Tenggelamnya Kapal
    PERUBAHAN TOKOH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA KE BENTUK FILM TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA SUTRADARA SUNIL SORAYA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh LISA NUR AFIFAH NIM 1113013000060 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner ABSTRAK Lisa Nur Afifah (1113013000060), “Perubahan Tokoh dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka ke Bentuk Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Kaya Sutradara Sunil Soraya serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA”, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Dosen Pembimbing : Ahmad Bahtiar, M.Hum. Penelitian yang berjudul “Perubahan Tokoh dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka ke Bentuk Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Kaya Sutradara Sunil Soraya serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA”, bertujuan untuk mengetahui perubahan tokoh pada novel dan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu menganalisis secara sistematis dengan membaca, mencatat dan mengolah bahan penelitian, serta memfokuskan pada analisis perubahan tokoh dari novel ke film. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, adanya perubahan tokoh yang terjadi antara novel dan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, hal ini terjadi karena adanya penambahan, penciutan, dan perubahan bervariasi pada novel setelah mengalami proses ekranisasi. Analisis perubahan tokoh pada sebuah karya sastra ini, dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah.
    [Show full text]