Pelestarian Tradisi Islam Nusantara Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Majlis Santri Kawak Di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pelestarian Tradisi Islam Nusantara Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Majlis Santri Kawak Di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga PELESTARIAN TRADISI ISLAM NUSANTARA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MAJLIS SANTRI KAWAK DI PONDOK PESANTREN MINHAJUT THOLABAH BUKATEJA PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : ZULFATIN ALFA ZAHROH NIM. 1717402175 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2021 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Zulfatin Alfa Zahroh NIM : 1717402175 Jenjang : S1 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Pelestarian Tradisi Islam Nusantara Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Majlis Santri Kawak di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga Menyatakan bahwa Naskah Skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Purwokerto, 21 Juni 2021 Yang menyatakan Zulfatin Alfa Zahroh NIM. 1717402175 ii iii NOTA DINAS PEMBIMBING Purwokerto, 21 Juni 2021 Hal : Pengajuan Munaqosyah Skripsi Sdr. Zulfatin Alfa Zahroh Lampiran : 3 Eksemplar KepadaYth. Dekan FTIK IAIN Purwokerto di Purwokerto Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah melakukan bimbingan, telaah, mengadakan arahan, dan perbaikan terhadap penulisan skripsi dari mahasiswa: Nama : Zulfatin Alfa Zahroh NIM : 1717402175 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Pelestarian Tradisi Islam Nusantara Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Majlis Santri Kawak di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd). Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing Dr. H. M. Slamet Yahya, M.Ag. NIP. 197211042003121003 iv PERSEMBAHAN Alhamdulillah puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkn rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabiyullah Muhammad SAW, Khatamul Anbiya yang kita nantikan syafa’atnya kelak di Yaumul Qiyamah. Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapa dan Mama, Akhmad Samsudin Rokhim dan Adinah. 2. Almamater penulis, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Tahun 2017. v MOTTO “Memelihara nilai-nilai lama yang baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik”1 1 PBNU, Hasil-hasil Muktamar NU ke-28, (Kudus: Penerbit Menara Kudus, 1998), hlm.198. vi PELESTARIAN TRADISI ISLAM NUSANTARA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MAJLIS SANTRI KAWAK DI PONDOK PESANTREN MINHAJUT THOLABAH BUKATEJA PURBALINGGA ZULFATIN ALFA ZAHROH 1717402175 Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Studi SI Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto ABSTRAK Penelitian ini dengan latar belakang yakni berbagai ragam tradisi di Indonesia sangat luar biasa ragamnya, maka akan terjadi berbagai pelestarian yang ada. Dengan melihat situasi tersebut, saya mendapat ide yang diberikan oleh guru saya untuk meneliti di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga dengan penanaman pembelajaran pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh majlis santri kawak untuk melestarikan tradisi Islam Nusantara. Pembelajaran agama Islam yang sudah ada memang perlu dilestarikan sehingga tetap berjalan akan selalu ada. Seiring berjalannya waktu pasti ada perubahan- perubahannya jika tetap diadakan akan lebih baik lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran pendidikan agama Islam untuk melestarikan tradisi Islam Nusantara di majlis santri kawak Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selama penelitian dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh majlis santri dengan menggunakan metode ceramah yang diberikan oleh pemateri. Tujuan dilakukannya pembelajaran pendidikan agama Islam ialah untuk melestarikan tradisi Islam nusantara. Tradisi Islam Nusantara yang ada di majlis santri kawak Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga yaitu Sholawat, Manaqib, Kirab Budaya, Ziarah Kubur, Haul, Kenduri. Setiap kegiatan diikuti oleh anggota majlis santri kawak, dengan nyaman dan tidak ada paksaan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam untuk melestarikan tradisi Islam nusantara yang dilakukan majlis santri kawak setiap malam selasa dan malam sabtu dengan materi-materi ringan untuk amaliyah sehari-hari. Dengan penyampaian yang ringan-ringan akan memudahkan anggota mencerna materi-materi yang disampaikan. pembelajaran pendidikan agama Islam di majlis santri kawak Pondok pesantren minhajut Tholabah untuk melestarikan tradisi Islam nusantara dengan melakukan berbagai kegiatan yang didalamnya mengandung modifikasi untuk menyebarkan agama Islam. Kata Kunci: Tradisi Islam Nusantara, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. vii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, karunia dan kasih sayang-Nya, sehingga dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pelestarian Tradisi Islam Nusantara Dalam Pembelajaran Agama Islam Majlis Santri Kawak di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasululloh Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat. Dalam upaya penyusunan dan penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan, partisipasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. H. Suwito, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2. Dr. Suparjo, M.A Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 3. Dr. Subur, M.Ag Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 4. Dr. Hj. Sumiarti, M.Ag Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 5. Dr. H. M. Slamet Yahya, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 6. H. Rahman Afandi, M.S.I. Penasehat Akademik PAI D angkatan 2017 7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 8. Kedua orang tuaku, Bapak Akhmad Samsudin Rohim dan Ibu Adinah yang selalu mendidik dan menyayangiku, membimbingku, melatih kesabaran selalu kakakku Mba Umi Badriyah dan kakak iparku Mas Defit Priyanto dan juga keponakan terlucu Muhammad Zain Asy-Syariif, Muhammad Zaid Ar- Rosyid, Fatimatuzzahro, yang selalu memberikan semangat untukku, viii terimakasih atas do’a, pembelajaran yang luar biasa, motivasi dengan tulus ikhlas, kasih sayang baik moril maupun materil serta keridhoan yang tiada mampu penulis ungkapkan 9. Keluarga Ndalem Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran, Purwokerto Utara, Abah Kyai Drs. H. M. Mukti, M.Pd.I dan Ibu Permata Ulfah serta putra-putri Abah dan Ibu, terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, motivasi, dan juga ilmu-ilmu yang diberikan kepada penulis selama penulis belajar di pondok tercinta, keberkahan ilmu dari Abah, Ibu, Ning, dan Gus selalu penulis harapkan. Dan semoga PPQ Al-Amin Pabuaran semakin maju dan barokah. Aamiin 10. Keluarga Ndalem Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Bukateja, Purbalingga dan segenap keluarga Majlis Santri Kawak, terimakasih kepada Kyai Ma’ruf Salim dan Ibu Nyai serta putra-putri Pak Kyai dan Ibu Nyai, terimakasih atas segala yang telah diberikan baik nasihat dan pembelajaran yang diberikan kepada penulis selama penelitian berlangsung tak lupa pula para anggota majlis santri kawak. 11. Sang motivator Gus M. Ma’ruf El-Lawy, Bapak Taufiq Muzaiz, Mas Ma’tuf Faidzin, Bu Yuliati atas dukungan dan motivasinya kepada penulis yang tak henti-henti diberikan, terimakasih atas do’a dan semangatnya. Do’a-do’a terbaik untuk guru sekaligus motivator penulis semoga senantiasa diberi kelancaran dan keberkahan. 12. Saudara tersayang Purwi Fitroh Hidayati, Sari Rahmawati, Fajar Rohudin, Eko Subandi, Mas Tumar, Mba Rum, Mba Ruji, Hemas, Puput Khikmah Safitri, Laras Dwi Mufidah, tak lupa Wa Eko, Wa Sawinah, Wa Yadini, Wa Adir, Wa Suhari, Wa Bangun, Wa Rohid, Paman Sukandi terimakasih atas do’a dan dukungannya baik moril maupun materil. Do’a-do’a terbaik untuk saudara tersayang semoga apa yang menjadi hajatnya terkabul. 13. Sahabat-sahabatku angkatan 2017 dan adik-adikku angkatan 2018 yang sangat luar biasa baktinya dan angkatan 2019 yang luat biasa manutnya di PPQ Al- Amin Purwanegara Purwokerto Utara, yang selalu memberikan semangat, ix motivasi, dan mendoakan penulis dalam menyusun skripsi ini, Do’a-do’a terbaik untuk kalian semua, sukses selalu dan barokah. Aamiin 14. Sahabatku Liana Niftatu Rahmah, Neti Riyanti, Indah Istiqomah, Fatimah Nur Azizah, Nadiya Rahmi Syarifah, terimakasih atas kesetiaan dan kesabarannya mengajari, memberi motivasi dan nasehat kepada penulis.
Recommended publications
  • The Populism of Islamist Preachers in Indonesia's 2019 Presidential
    The Populism of Islamist Preachers in Indonesia’s 2019 Presidential Election Yuka Kayane University of Tsukuba Populism without leadership? he literature on populism in Asian countries over the past two decades has generally featured charismatic and often autocratic leaders, as notably demonstrated elsewhere by the rise (and fall) of Thaksin Shinawatra due to his vehement rhetoric that antago- Tnized political elites in Bangkok, Rodrigo Duterte’s brutal and lawless war on drugs, and the continuous electoral success of Narendra Modi’s Hindu nationalist government, which prop- agates a divisive rhetoric that alienates Muslim minorities.1 Those analyses and media com- mentaries have highlighted personalistic leaders’ political strategies for seeking or exercising governmental power based on direct, unmediated, un-institutionalized support from large numbers of mostly unorganized followers.2 While the aforementioned top-down populism with powerful leadership has often attracted significant attention, recent studies have shown that there are varieties of other forms of populist mobilization; some take bottom-up forms of social movement, while others have both personalist leadership and social movement.3 In addition, its characteristics substantially depend on local context, such as the ideological bases that are most appealing to the specific society, the figures best positioned to succeed in gaining acceptance as a representative of the people, and how antagonistic oppositions are constructed. The term ‘populism’ was widely used during the 2014 Indonesian presidential election, in which both candidates––Joko Widodo (Jokowi) and Prabowo Subianto––leveraged the 1 Joshua Kurlantzick,“Southeast Asia’s Populism is Different but Also Dangerous,” Council on Foreign Relations, November 1, 2018, https://www.cfr.org/in-brief/​south​east-asias​-popul​ism-diffe​rent-also-dange​ rous, accessed December 12, 2019.
    [Show full text]
  • Pandangan Front Pembela Islam ( Fpi) Terhadap Islam Nusantara
    PANDANGAN FRONT PEMBELA ISLAM ( FPI) TERHADAP ISLAM NUSANTARA SKRIPSI Diajukan unttuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun Oleh: Riza Adi Putra 11150321000020 PROGRAM STUDI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441 H LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Riza Adi Putra NIM : 11150321000020 Prodi : Studi Agama-Agama Fakultas : Ushuluddin Judul Skripsi :PANDANGAN FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) TERHADAP ISLAM NUSANTARA Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarrif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. ii iii iv ABSTRAK Riza Adi Putra Judul Skripsi: Pandangan Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Islam Nusantara Islam Nusantara atau yang biasa disebut dengan Islam di Indonesia merupakan hasil dari dialog antara ajaran Islam dengan budaya lokal. Dengan demikian, hal tersebut akan menghasilkan budaya yang Islami, sehingga Islam Nusantara dipandang sebagai Islam dengan kearifan lokal. Di samping itu Islam Nusantara merupakan sebuah keberhasilan dari para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya Islam di Indonesia lahir beberapa gerakan Islam dengan karakternya masing-masing. Seperti Nahdlatul Ulama dengan karakternya yang tradisional, Muhammadiyah dengan Modernis dan Front Pembela Islam (FPI) dengan gerakan amar ma’ruf nahi munkar.
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Persuasif Ustadz Abdullah Gymnastiar Di
    CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Digital Library of UIN Sunan Ampel PESAN DAKWAH PERSUASIF USTADZ ABDULLAH GYMNASTIAR DI KANAL YOUTUBE : KAJIAN AL-HIKAM TENTANG CARA TERBAIK MENYIKAPI PERSOALAN HIDUP SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Merengkuh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Di Bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam Toyiz Zaman NIM:B71214024 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 M/1440 H i ABSTRAK Toyiz Zaman : B71214024 | Pesan Dakwah Persuasif Ustadz Abdullah Gymnastiar Di Kanal Youtube : Kajian Al-Hikam Tentang Cara Terbaik Menyikapi Persoalan Hidup Kata Kunci : Pesan Dakwah, Persuasif, Menyikapi Persoalan Hidup Pada prinsipnya dakwah ialah mengajak ke jalan Tuhan dengan sifat dan sikap yang santun dan dengan cara yang hikmah. Apalagi konteksnya adalah pada masyarakat yang plural, pada titik inilah dakwah dituntut untuk menjadi cahaya atau pioner dalam mendeskontruksi budaya-budaya yang keras, urakan, dan menyimpang dari kebenaran. Oleh karenanya perlulah dakwah yang persuasif, memahami dan bukan mencaci, mengedepankan rasa dan psikologis mad’u, bukan kepentingan pribadi. Inilah yang diperankan Aa Gym dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya secara persuasif. Dia menekankan pada aspek kajian hati dalam kebanyakan ceramahnya, bahasa yang ringan, serta komunikatif adalah bagian dari kelebihan beliau dalam berdakwah, sehingga berbagai kalangan pun dapat dengan mudah menyimak setiap kajiannya.Selain dakwah dari mimbar ke mimbar, dari pesanteren ke pesantren akun youtube Aa Gym Official juga menjadi partnernya dalam berdakwah. Berkaitan dengan pembahasan diatas rumusan daripada konteks permasalahan yang ingin digali adalah : Apa Pesan Dakwah Persuasif Ustadz Abdullah Gymnastiar Di Kanal Youtube Tentang Cara Terbaik Menyikapi Persoalan Hidup? Pada penlitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan kajian analisis wacana model Teun A.
    [Show full text]
  • PENGARUH PESAN DAKWAH USTAZ ABDUL SOMAD TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMAAH PENGAJIAN DI KOTA PEKANBARU Oleh : Dira Putri Deza Pembimbing : Dr
    PENGARUH PESAN DAKWAH USTAZ ABDUL SOMAD TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMAAH PENGAJIAN DI KOTA PEKANBARU Oleh : Dira Putri Deza Pembimbing : Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si Jurusan Ilmu komunikasi – Konsentrasi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. HR.Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp/Fax 0761-63272 Abstract This research was motivated by the presence of a phenomenal preacher until 2019, Ustaz Abdul Somad. Ustaz Abdul Somad, or who is usually better known as UAS, is very popular in all circles, be it parents, teenagers and even children with an interesting method of delivering da'wah and always makes people want to listen. In addition, the material of the da'wah message delivered by Ustaz Abdul Somad is the entire teachings of Islam in the Qur'an and the Sunnah of the Apostles. This study aims to analyze the influence of Ustaz Abdul Somad's preaching message on the religious understanding of recitation worshipers in Pekanbaru City and to determine the effect of Ustaz Abdul Somad's preaching message on religious understanding of recitation worshipers in Pekanbaru. The theory used in this research is stimulus response theory. This study examines the message of preaching as independent (X) and religious understanding as the dependent variable (Y). The research method used in this research is quantitative descriptive. The research method used in this research is quantitative descriptive. Data collection using questionnaires, observation and documentation. The population in this study are people who have attended Ustaz Abdul Somad's study in Pekanbaru City whose exact numbers are unknown.
    [Show full text]
  • ISLAM NUSANTARA and PROGRESSIVE ISLAM: Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah's View on Relationship of Religion and Culture PJAEE, 17 (3) (2020)
    ISLAM NUSANTARA AND PROGRESSIVE ISLAM: Nahdlatul Ulama (NU) And Muhammadiyah's View on Relationship of Religion and Culture PJAEE, 17 (3) (2020) ISLAM NUSANTARA AND PROGRESSIVE ISLAM: Nahdlatul Ulama (NU) And Muhammadiyah's View on Relationship of Religion and Culture Lutfi Hadi Aminuddin [email protected] Lutfi Hadi Aminuddin. ISLAM NUSANTARA AND PROGRESSIVE ISLAM: Nahdlatul Ulama (NU) And Muhammadiyah's View on Relationship of Religion and Culture-- Palarch’s Journal Of Archaralogy Of Egypt/Egyptogy 17(3), 515-528. ISSN 1567-214x Keywords: tajdid, wasathiyah, al-maqasid al-sharia, culture, ijtihad. ABSTRACT This study will focus on the differences between the Nahdlatul Ulama (NU) concept of Islam Nusantara and the Muhammadiyah concept of Progressive Islam and what the epistemological differences in the characteristics of both are. This is qualitative research using content analysis. The researcher found that there are differences between the concept and the characteristics of Islam Nusantara and Progressive Islam. Islam Nusantara refers to the teachings of Islam practised in Indonesia to articulate the teachings of the Qur'an and Sunnah with local tradition. While Muhammadiyah with the concept of Progressive Islam wants to present al-Qur'an and al-Sunnah as universal teachings, which not only contains commands and prohibitions but also contains values of progress to realize enlightened human life. The differences from the epistemological characteristics reveal that NU is more accommodating to local culture. At the same time, Muhammadiyah with the concept of al-ruju (back) to al-Qur'an and al-Sunnah is very strict in accommodating local culture. The different characteristics have an impact on the assessment of whether culture/tradition should be accepted or not.
    [Show full text]
  • Analisis Hermeneutika Gaya Komunikasi Dai Di Kota Medan
    ANALISIS HERMENEUTIKA GAYA KOMUNIKASI DAI DI KOTA MEDAN Oleh Yan Oriza Yan oriza [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Hermeneutika Gaya Komunikasi Dai di Kota Medan”. Penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis hermeneutika Gadamer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi yang dilakukan dai dalam berceramah dan untuk mengetahui teknik komunikasi yang dilakukan dai dalam menyampaikan pesan ceramah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Hermeneutika Gadamer, teori Gaya Komunikasi dan teori Retorika Dakwah. Informan dalam penelitian ini sebanyak tiga orang dai. Teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan untuk teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses komunikasi ceramah tiap dai memiliki perbedaan, gaya berkomunikasi dai menitik beratkan pada penggunaan gaya bahasa yang disesuaikan tipe pendengarnya, penyampaian cerita atau kisah-kisah, humor, bahasa sehari-hari serta simbol artifak merupakan cara untuk menarik perhatian pendengar agar tertarik dengan isi ceramah. Teknik komunikasi yang dilakukan menggunakan teknik komunikasi persuasif sesuai dengan tujuan dari dakwah itu sendiri. Kata Kunci: Hermeneutik, Dai, Gaya Komunikasi 494 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 4, Desember 2018, hlm 495 PENDAHULUAN sehingga idenya mudah ditangkap dan dapat menyederhanakan masalah yang 1.1 Latar Belakang Masalah rumit dalam Islam, Prof. H Syahrin Dakwah yang biasanya dilakukan Harahap (waspadamedan.com 7 Juli ketika acara sukuran, wiritan atau 2011). Setiap ceramahnya selalu dibanjiri pengajian di masjid dan di rumah, kini banyak jamaah, begitu juga kaset rekaman berkembang ke dunia pertelevisian dengan ceramahnya banyak dikoleksi masyarakt. pendengar yang semakin bertambah. Dai sejuta umat begitulah label yang Berbagai golongan usia banyak yang melekat padanya.
    [Show full text]
  • ( Surau, Meunasah, Pesantren Dan Madrasah ) Oleh
    SEJARAH LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA ( Surau, Meunasah, Pesantren dan Madrasah ) Oleh : Abdul Mukhlis Dosen Tetap STAI Pancawahana Bangil Kabupaten Pasuruan ABSTRAK Lembaga-lembaga pendidikan islam ada seiring dengan penyebaran Islam itu sendiri, lembaga semisal Pondok Pesantren di Jawa, Surau di Sumatera ( Minangkabau ), Meunasah di Aceh dan Madrasah Islam modern yang menyebar di seluruh nusantara merupakan suatu fenomena- fenomena yang meniscayakan adanya dinamika lembaga-lembaga pendidikan Islam yang pada suatu kurun waktu tertentu menjadi suatu lembaga pendidikan yang menjadi menjadi primadona di masanya, akankah lembaga-lembaga Islam semisal Pondok Pesantren dan Madrasah menjadi lembaga pendidikan Islam yang tetap bereksistensi ataukah ada model lembaga pendidikan lain yang lebih mengakomodasi peradaban dan kebudayaan dunia Islam. Kata Kunci : Pesantren, Surau, Meunasah dan Madrasah A. PENDAHULUAN tersebut tidak akan terserabut dari akar Perkembangan pendidikan Islam di kulturnya secara radikal. Indonesia antara lain ditandai oleh munculnya berbagai lembaga pendidikan secara bertahap, B. SEJARAH DAN DINAMIKA mulai dari yang amat sederhana, sampai LEMBAGA-LEMBAGA dengan tahap-tahap yang sudah terhitung PENDIDIKAN DI NUSANTARA modern dan lengkap. Lembaga pendidikan 1. Surau Islam telah memainkan fungsi dan perannya Pembahasan tentang surau sebagai sesuai dengan tuntntan masyarakat dan lembaga Pendidikan Islam di Minang-kabau, zamannya. Perkembangan lembaga-lembaga hanya dipaparkan sekitar awal pertumbuhan pendidikan tersebut telah menarik perhatian surau sampai dengan meredupnya pamor para ahli baik dari dalam maupun luar negeri surau. Kondisi ini dilatarbelakangi dengan untuk melakukan studi ilmiah secara lahirnya gerakan pembaruan di Minangkabau konfrehensif. Kini sudah banyak hasil karya yang ditandai dengan berdirinya madrasah penelitian para ahli yang menginformasikan sebagai pendidikan alternatif. tentang pertumbuhan dan perkembangan Istilah surau di Minangkabau sudah lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut.
    [Show full text]
  • The Da'i (Muslim Preachers) and So- Cial Change Challenges: a Study Of
    Jurnal AFKARUNA Vol. 16 No. 1 Juni 2020 The Da’i (Muslim Preachers) And So- cial Change Challenges: A Study Of Da’i Professionalism In Dumai, Riau DOI 10.18196/AIIJIS.2020.0113.58-81 TONI HARTONO1, MASDUKI2, IMRON ROSIDI3, PIPIR ROMADI4 Faculty of Da’wah and Communication,UIN Sultan Syarif Kasim Riau1,2,3,4 Correspondence Email: [email protected] ABSTRACT The development of information technology is one of the causes of social changes that occur and currently shows the complexity of the problems faced by people and preachers. This requires professional preachers to be able to become agents of change. This was then re- sponded to by the PMD in Dumai. This article examines the preacher’s professionalism in the dynamics of social change in the Dumai Muballigh (Muslim Preacher Association/ PMD). This study does not focus on whether the efforts done by the PMD to improve the professionalism of Muslim preachers in Dumai are successful or not. This article focuses on efforts done by the PMD to improve their professionalism. In preaching, the development of preaching resources is emphasized in various aspects such as material, mental, skills, knowledge, and psychic. This article used observation and interviews to collect data. The results showed that the effort to create professional preachers in the PMD is doing human resource development through mudhakarah (discussion on Islamic Issues) and preaching guidance to strengthen science and skills, training and use of IT (Information Technology) as a form of transformation, conducting preaching certification as an effort to assess and qualify the quality of preachers’ abilities, improving education levels through further education cooperation agreements among preachers and companies, universities and government, and the development of contemporary preaching material through the study of books, and hadith.
    [Show full text]
  • Ulama Aceh Dalam Melahirkan Human Resource Di Aceh
    ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany AS, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Jamaluddin Thayyib, Syamsuar Basyariah, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Edisi pertama, Cet. 1 tahun 2010 Yayasan Aceh Mandiri, Banda Aceh, 2010 xvi + 294 hlm, 16 x 24 cm ISBN 978-602-95838-8-5 HAK CIPTA PADA PENULIS Hak cipta dilindungi undang-undang Cetakan pertama, Nopember 2009 Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany As, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Syamsuar Basyariah, Jamaluddin Thayyib, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi Disain sampul dan tataletak: Jabbar Sabil Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Yayasan Aceh Mandiri 2010 M/1431 H Sambutan Ketua Komisi A DPR Aceh Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah Swt., v yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan ke pangkuan junjungan ‘alam Nabi Besar Muhammad saw., sahabat dan keluarga beliau sekalian. Dalam Alquran surat al-‘Alaq Allah Swt., menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia dengan qalam. Artinya qalam secara simbolik memilik makna bahwa pentingnya tulisan, uraian dan karangan yang menyingkap hukum dan hikmah. Qalam pernah mengantarkan umat Islam ke alam kemajuan dan keemasan (golden age).
    [Show full text]
  • Indonesian Schools: Shaping the Future of Islam and Democracy in a Democratic Muslim Country
    Journal of International Education and Leadership Volume 5 Issue 1 Spring 2015 http://www.jielusa.org/ ISSN: 2161-7252 Indonesian Schools: Shaping the Future of Islam and Democracy in a Democratic Muslim Country Kathleen E. Woodward University of North Georgia This paper examines the role of schools in slowly Islamizing Indonesian society and politics. Why is this Islamization happening and what does it portend for the future of democracy in Indonesia? The research is mostly qualitative and done through field experience, interviews, and data collection. It is concluded that radical madrasahs are not the main generators of Islamization, but instead the widespread prevalence of moderate Islamic schools are Islamizing Indonesian society and politics. The government began the “mainstreaming” of Islamic elementary and secondary schools, most of which are private, in 1975. This has continued and grown, making them popular options for education today. The government has more recently been increasing the role of state run Islamic universities by expanding their degree offerings to include many non- Islamic disciplines. The use of Islamic schools to educate Indonesians is due to the lack of development of secular public schools and high informal fees charged for the public schools. By making Islamic schools an attractive option that prepares students for success, society has been Islamized slowly as the number of alumni increases and as these alumni play leadership roles in society, business, and government. This Islamization is not of a radical nature, but it is resulting in more Islamic focused public discourse and governing policy, and low levels of tolerance for other faiths and variant Muslim practices.
    [Show full text]
  • Attachment File.Pdf
    I II Volume I, Number I, July 2020 E-ISSN 2722-8975 Journal for Study of Islamic History and Culture Pengantar Nomor Perdana - Nahdlatul Islam Nusantara Ahmad Suaedy Anatomy of the Islam Nusantara Program and the Necessity for a “Critical” Islam Nusantara Study Okamoto Masaaki Artikulasi Islam Nusantara dalam Perjuangan Agraria Mohamad Shohibuddin Menuju Sosiologi Nusantara: Analisa Sosiologis Ajaran Ki Ageng Suryomentaram dan Amanat Galunggung Ngatawi El-Zastrouw Traditional Islam and Global Religious Connectivity: Nahdlatul Ulama in The Netherlands Amin Mudzakkir Lasem: Harmoni dan Kontestasi Masyarakat Bineka Syamsul Hadi Traces of Māturīdīsm in the ‘Ulamā’s Works in Nusantara in the Seventeenth Until Nineteenth Centuries Muhamad Bindaniji Book Review Islam Dibawa Masuk oleh Orang Nusantara: Dari Data Terserak Buzurgh Al-Ramahurmuzi, ‘Ajaibul Hind: Kisah-Kisah Ajaib di Daratan dan Lautan Hindi Idris Masudi III IV V Journal for Study of Islamic History and Culture Volume I, Number I, July 2020 EDITOR-IN-CHIEF Ahmad Suaedy, (Scopus ID: 56419869500) Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta MANAGING EDITOR Ngatawi El-Zastrow, Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta INTERNATIONAL EDITORIAL BOARD Said Aqil Siradj, Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta Robert W. Hefner, (Scopus ID: 36856758800) Boston University, Boston USA Okamoto Masaaki, (Scopus ID: 57191206120), Kyoto University, Kyoto Japan Dien Madjid, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Endang Turmudzi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Alwi A. Shihab,
    [Show full text]
  • Hizbut Tahrir Indonesia and the Idea of Restoring Islamic Caliphate1
    HIZBUT TAHRIR INDONESIA AND THE IDEA OF RESTORING ISLAMIC CALIPHATE1 Indriana Kartini Indonesian Institute of Sciences E-mail: [email protected] Diterima: 8-9-2014 Direvisi: 9-2-2015 Disetujui: 20-3-2015 ABSTRAK Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan salah satu cabang dari organisasi internasional, Hizbut Tahrir. HTI menyebarkan agendanya dengan menekankan pada kewajiban bagi Muslim untuk menciptakan kembali kekhalifahan Islam mengingat HTI meyakini bahwa hal itu merupakan jalan utama untuk mengagungkan Islam sebagai kekuatan dominan. Studi ini berargumen bahwa keinginan HTI untuk menciptakan kembali kekhalifahan Islam bertentangan dengan ide negara kebangsaan di Indonesia. Dasar kerangka teori studi ini adalah bagian dari dimensi ‘politik-agama’ dalam hubungan antarbangsa. Studi ini menggunakan analisis historis untuk memahami perdebatan antara ide sistem khalifah dan negara bangsa dengan menganalisis ide HTI mengenai pembentukan kembali khilafah Islam. Analisis menunjukkan bahwa ketegangan antara HTI dengan elemen lain dalam masyarakat Indonesia berkaitan dengan pengaturan negara melambangkan kompetisi yang berkelanjutan antara kelompok Islamis dan nasionalis. Kata Kunci: Khilafah Islam, negara bangsa, Hizbut Tahrir Indonesia ABSTRACT The Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) is a branch of international Islamic organization, Hizbut Tahrir. HTI pro- pagates its agenda by emphasizing that it is an obligation for Muslims to restore the Islamic caliphate since HTI believes that it is the ultimate way to glorify Islam as a dominant power. This study will argue that HTI’s desire to restore the Islamic caliphate conflicts with the idea of nation state in Indonesia. The basic theoretical framework in this study is part of the ‘politico-religious’ dimension of world affairs. This study undertakes the historical analysis to understand the debate between the idea of Islamic caliphate and the idea of nation state by analyzing HTI’s idea to restore the Islamic caliphate.
    [Show full text]