<<

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BASA PAGARUYUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR GUSTIA REFNOLIZA ([email protected]) Dosen pembimbing : Dr. H. Zaili Rusli SD, M. Si Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293.

ABSTRACT Gustia Refnoliza, 1101111662. Development‘t Strategy of Tourism Object Basa Pagaruyung at Tanah Datar Recency. Tutor by: Dr. H. Zaili. Rusli SD, M.Si. This research describes how the Developmen‘t Strategy of Tourism Object Basa at Tanah Datar Recency. This study also look at the constraints faced by local governments in the development of tourism. The theory used in this study is the management strategy, in particular Lina and Lena theories, and to determine appropriate strategies to address the problem. On the issue of tourism in Tanah Datar required appropriate strategies to address the problems that exist to increase visits to the tourist sector revenue in developing regional tourism. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques used through interviews, observation, and documentation as well as the selection of literary study with informants with snow ball sampling while the unit of analysis of this study is that the institution Department of Tourism Culture and Sports, as well as to test the validity of data trianglasi to check the degree of confidence behind a information. Based on the theory used for the analysis it can be concluded that the problems in setting the strategy for tourism development are yet to be adequately addressed, the Government only prioritize the development Pagaruyuang Palace which still continues today, so that there is a problem during the development of tourism be resolved. Such a strategy also has reason because of limited funds and the government itself does not have a master plan for the development of tourism to be more focused and able to compete with other regions so many investors are willing to cooperate with the Government of Tanah Datar, in addition to the cooperation between the government, the public, and also stake holders as executor in the field should cooperate with each other. In addition, Tanah Datar also does not have PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indoesia) and ASITA (Asosiasi Tourisme ) to oversee the development of regional tourism in Tanah Datar. Keywords: Strategy, Tourism Development

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 1

ABSTRAK Gustia Refnoliza, 1101111662. Strategi Pengembangan Objek Wisata Istana Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar. Pembimbing Drs. H. Zaili Rusli, M.Si.

Penelitian ini menggambarkan tentang bagaimana Strategi Pengembangan Objek Wisata Istana Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar. Disini juga melihat kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah dalam pengembangan pariwisata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi manajemen, khususnya teori Lena dan Lina untuk menentukan strategi yang tepat dalam mengatasi masalah. Dimana pada masalah pariwisata yang ada di Kabupaten Tanah Datar diperlukan strategi yang tepat oleh Pemerintah untuk mengatasi masalah yang ada untuk meningkatkan kunjungan juga PAD sektor wisata dalam mengembangkan pariwisata daerah. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan secara kualitatif melalui metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi serta studi kepustakaan dengan pemilihan informan dengan bola salju (snow ball sampling), sedangkan unit analisis penelitian ini adalah lembaga yaitu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, serta dengan melakukan uji keabsahan data secara trianglasi untuk mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi. Dari teori yang digunakan untuk analisis dapat disimpulkan bahwa masalah dalam menetapkan strategi untuk mengembangkan pariwisata tersebut belum dapat diatasi dengan baik, Pemerintah hanya memperioritaskan kepada pembangunan Istana Pagaruyung yang masih berlangsung saat ini, jadi masalah pariwisata yang ada selama pembangunan menjadi tidak teratasi. Strategi seperti ini juga mempunyai alasan karena keterbatasan dana dan pemerintah sendiri belum mempunyai master plan dalam pengembangan pariwisatanya agar pariwisatanya terarah dan bias bersaing dengan daerah lainnya jadi banyak investor yang mau bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, selain itu kerjasama pemerintah, masyarakat, dan juga stake holder sebagai pelaksana di lapangan harus saling bekerjasama. Disamping itu di Kabupaten Tanah Datar juga belum ada PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Tourisme Indonesia) yang dapat mengawasi perkembangan pariwisata daerah di Kabupaten Tanah Datar.

Kata Kunci : Strategi, Pengembangan Pariwisata

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 2

PENDAHULUAN dibidang pariwisata. Pariwisata A. LATAR BELAKANG diharapkan dapat memacu dan MASALAH memobilisasi pertumbuhan ekonomi Pembangunan daerah merupakan masyarakat, devisa negara, serta salah satu kebijakan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan Otonomi Daerah dengan menyusun masyarakat di daerah wisata itu suatu perencanaan pembangunan yang sendiri. Menurut Undang-Undang terpadu dan komprehensif dengan Republik Indonesia No 10 Tahun melibatkan seluruh unsur pelaku 2009, Bab II pasal 3, Kepariwisataan pembangunan dan mempertimbangkan berfungsi memenuhi kebutuhan potensi serta peluang yang ada di jasmani, rohani, dan intelektual setiap daerah bersangkutan sehingga wisatawan dengan rekreasi dan terwujud pembangunan yang multi perjalanan serta meningkatkan sektor. pendapatan negara untuk mewujudkan Era Otonomi Daerah sebagai kesejahteraan rakyat. implikasi dari berlakunya UU No 32 Pariwisata biasa diandalkan Tahun 2004, memberikan peluang bagi sebagai sesuatu yang dapat setiap Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan kenikmatan kepada untuk merencanakan dan mengelola pendatang dan kesejahteraan bagi pembangunan daerahnya sendiri, serta penduduk sekitarnya. Indonesia tuntutan bagi partisipasi aktif memiliki potensi yang sangat besar di masyarakat dalam proses bidang pariwisata, yang terlihat dari pembangunan dari perencanaan, indahnya berbagai macam pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. pemandangan alam. Kebudayaan dan Dalam pengembangan daerah sudah sejarah bangsa, festival dan upacara- barang tentu dibutuhlan peningkatan upacara yang unik, berbagai macam pendayagunaan potensi daerah secara seni lukis dan kerajinan tangan, dan optimal. Untuk mewujudkan tatanan banyaknya tempat yang sangat penyelenggarakan pembangunan menarik untuk dikunjungi para daerah yang sesuai dengan aspirasi dan wisatawan sepanjang tahun. tuntutan saat ini, maka dibutuhkan Sumatera Barat sebagai salah kebijakan dan manajemen pemerintah satu daerah yang mempunyai potensi daerah yang efektif, efisien dan wisata alam dan budaya yang besar mampu menggerakkan seluruh sumber sedang giat-giatnya mengembangkan daya yang dimiliki daerah menuju kepariwisataannya. Untuk pembangunan daerah yang melaksanakan kegiatan pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan termasuk dalam pembangunan warganya. pariwisata di Provinsi Sumatera Barat, Sektor pembangunan yang dan menindak lanjuti amanat Undang- menarik perhatian di negara kita Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang dewasa ini adalah pembangunan sistem perencanaan pembangunan

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 3

nasional, serta Undang-Undang Nomor Dengan kondisi inilah yang 32 tahun 2004 tentang pemerintahan menjadikan kabupaten Tanah daerah, diperlukan Rencana Datar sebagai salah satu daerah Pembangunan Jangka Menengah tujuan wisata di Sumatera Barat Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera yaitu dari potensi sejarah, budaya Barat tahun 2006-2010. Dalam dan alam yang dikandungnya. prioritas pembangunan Provinsi Supaya warisan budaya yang Sumatera Barat tahun 2006-2010 yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 7 agenda. Pemerintah tidak punah atau terlintas oleh Daerah menyebutkan dalam agenda gemuruhnya globalisasi maka kita yang pertama dalam prioritas yang sebagai penerus hendaklah dapat kedua yaitu peningkatan apresiasi seni menggali, menjaga dan selalu dan budaya. Hal ini menunjukkan memberikan interpretasi baru bahwa pemerintahan daerah Sumatera terhadap warisan budaya tersebut Barat juga mengutamakan sehingga kelestarian dan pengembangan kepariwisataan dan berkesinambungan pengembangan budaya untuk peningkatan apresiasi warisan budaya dapat terjadi. seni dan budaya. Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya memilki banyak memiliki Sumber Daya Budaya potensi wisata yang dapat baik dalam bentuk materi dikembangkan sebagai objek (bangunan, situs dan artefak) wisata baik itu potensi alam, maupun non materi (kesenian, budaya, sejarah, dan buatan. Saat cerita rakyat, dan adat istiadat) ini terdapat 17 potensi wisata yang sebagai bukti keberadaan berfungsi. Yang telah berfungsi komunitas masyarakat, pemerintah saat ini diantaranya yaitu : dan akademik. Nilai penting Tenunan Pandai Sikek, Taman tersebut mencakup nilai sejarah, buah Lintau Buo Utara, Ngalau estetika, budaya, nilai moral, Pangian, Pagaruyung Water Park, pendidikan dan sebagainya yang Danau Singkarak, Bukit Saduali, dapat dijadikan sebagai identitas Balai Rung Sari Tabek, Rumah komunitas masyarakat Adat Kampai Nan Panjang, Ustano Minangkabau. Selain itu Rajo, Batu Batikam, Batu Angkek- Kabupaten Tanah Datar juga Angkek, Batu Basurek, Rumah memiliki Sumber Daya Alam yang Gadang Bandaro Kuniang, kaya dan beragam seperti: Kuburan Panjang DT. Tantejo pegunungan, perbukitan, Gurhano, Benteng Vander persawahan dan lembah yang Capellen, Panorama Tabek Patah, subur, pada beberapa kawasan Pato. Saat ini wisata yang kekayaan tersebut terdapat cukup digemari dan dikenal oleh beberapa panorama yang sangat masyarakat local maupun indah. Pada lingkungan alami masyarakat luar daerah ialah tersebutlah perkembangan budaya wisata Istana Basa Pagaruyung. etnis Minangkabau tumbuh dan Apabila potensi yang cukup besar berkembang sampai saat ini. dapat dikelola dengan baik maka

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 4

juga dapat menarik kunjungan para sebagai sektor prioritas dalam wisatawan. pembangunan daerah Pagaruyung. Destinasi pariwisata yang Istana Pagaruyung terkenal di Sumatera Barat adalah merupakan bangunan bernilai Istana Basa Pagaruyung terletak di budaya tinggi yang mencerminkan Nagari Pagaruyung, Kecamatan budaya masyarakat Minangkabau. Tanjung Emas Kabupaten Tanah Istana Pagaruyung juga merupakan Datar yang berjarak 5 kilometer replika peninggalan kerajaan dari Kota . Istano Minangkabau yang masih ada Basa Pagaruyung adalah nama sampai saat ini dari abad ke-14. tempat tinggal keluarga kerajaan Didalam rumah adat Minangkabau Minangkabau yang sekaligus tersimpan artefak bersejarah dari menjadi Pusat Kerajaan Kerajaan Pagaruyung karena Minangkabau pada masanya. masyarakat Minangkabau sangat Konstruksi bangunannya berbeda bangga dengan budaya dengan rumah tempat tinggal Minangkabau. Hal ini bisa kita rakyat biasa. Istana Basa lihat dari tabel jumlah kunjungan Pagaruyung terdiri dari 3 lantai, 72 wisatawan ke Sumatera Barat. tonggak serta 11 gonjong. Oleh karena itu, dengan Arsitektur bangunan Istana Basa memanfaatkan sumber daya yang kita Pagaruyung memperlihatkan ciri- miliki, pemerintah saat ini berusaha ciri khusus dibandingkan dengan menjadikan pariwisata sebgai bangunan yang penghasil devisa utama dalam memacu terdapat di Minangkabau. roda pertumbuhan nasional. Hal ini Kekhasan yang dimiliki bangunan merupakan tindakan dan pilihan yang ini tersirat dari bentuk fisik tepat mengingat minyak dan gas tidak bangunan yang dilengkapi ukiran biasa lagi diandalkan sebagai sumber falsafah dan budaya Minangkabau. pemasukan Negara. Pariwisata Istano Basa Pagaruyung dilengkapi Indonesia masih dihadapkan pada dengan surau, tabuah larangan, persoalan mendasar yaitu memulihkan patah sambilan, tanjung kepercayaan wisatawan untuk datang mamutuih yang memiliki arti dan ke Indonesia. Untuk memulihkan makna spesifik. Bangunan ini kepercayaan wisatawan pasca- selain sebagai tujuan pusat wisata musibah, bencana yang sering terjadi adalah juga sebagai pusat dan isu-isu terorisme yang sering pengembangan adat dan budaya melanda Indonesia, tentunya perlu Minangkabau serta sebagai open kerja keras semua pihak baik museum. Dapat dikatakan sebagai pemerintah, pelaku bisnis, maupun etalase atau representasi dari masyarakat (pers) dengan melakukan budaya Minangkabau yang sudah berbagai langkah strategis. Langkah terkenal ke dunia. strategis perlu dilakukan dengan Sektor pariwisata di pemulihan kepercayaan pasar pagaruyung memiliki potensi dan mengenai masalah keamanan, flu daya tarik yang besar, oleh karena burung, lingkungan dan bencana alam. itu pariwisata didefenisikan

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 5

Dalam upaya mewujudkan dalam penelitian ini adalah sebagai Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut: destinasi pariwisata perlu dilakukan 1. Bagaimana pelaksanaan Strategi upaya-upaya pemberdayaan seluruh Dinas Kebudayaan Pariwisata potensi yang ada. Ini merupakan Pemuda dan Olahraga Kabupaten tanggung jawab Pemda Tanah Datar Tanah Datar dalam khususnya, serta masyarakat di sekitar Pengembangan Istana Basa umumnya. Upaya ini dimaksudkan Pgaruyung? agar dapat memperkaya khasanah daya 2. Apakah faktor-faktor yang tarik wisata. Keanekaragaman daya mempengaruhi Strategi Dinas tarik akan sangat penting artinya bagi Kebudayaan Pariwisata Pemuda pengembangan industri pariwisata di dan Olahraga Kabupaten Tanah Kabupaten Tanah Datar, karena dalam Pengembangan Istana Basa semakin banyak jenis pariwisata yang Pagaruyung? ditawarkan maka semakin banyak pula peluang yang dapat diambil. C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan pada fenomena- Adapun tujuan dari penelitian ini fenomena tersebut diatas maka perlu adalah sebagai berikut : dilakukan suatu penelitian untuk a. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi fakta-fakta yang menganalisis Strategi Dinas terjadi di lapangan dan hasil penelitian Kebudayaan Pariwisata Pemuda dipergunakan sebagai bahan dan Olahraga Kabupaten Tanah pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Datar dalam Pengembangan Tanah Datar untuk menentukan Istana Basa Pagaruyung. langkah selanjutnya dalam b. Untuk mengetahui faktor-faktor pengembangan objek wisata budaya yang mempengaruhi pelaksanaan Istana Pagaruyung secara Strategi Dinas Kebudayaan berkelanjutan. Pariwisata Pemuda dan Olahraga Berdasarkan uraian fenomena- Kabupaten Tanah Datar dalam fenomena diatas maka penulis sangat pengembangan Istana Basa tertarik untuk mengangkat judul Pagaruyung. skripsi dengan judul penelitian : —STRATEGI DINAS D. METODE PENELITIAN KEBUDAYAAN PARIWISATA Metode penelitian yang di- PEMUDA DAN OLAHRAGA gunakan dalam penelitian ini ada-lah KABUPATEN TANAH DATAR penelitian kualitatif yaitu DALAM PENGEMBANGAN menggambarkan atau menjelaskan ISTANA BASA PAGARUYUNG“. permasalahan yang ada dengan memberikan jawaban atas perma- salahan yang ditemukan Sugiyono B. RUMUSAN MASALAH (2006:11). Penelitian ini bersifat Berdasarkan latar belakang yang penjelasan terhadap fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka ada dengan mengembang-kan konsep permasalahan yang menjadi perhatian dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan hipotesa. Jadi disini

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 6

peneliti bermaksud menafsirkan data wisatawan-wisatawan, sedangkan yang ada, dan menjelaskan fenomena secara tidak langsung yaitu promosi yang ada di Dinas Kebudayaan yang dilakukan melalui berbagai Pariwisata Pemuda dan Olahraga media seperti : televise, radio, majalah, bulletin, brosur, telepon, internet. PEMBAHASAN A. STRATEGI PENGEMBANGAN 3. Bekerjasama dengan OBJEK WISATA ISTANA pengusaha/investor BASA PAGARUYUNG DI Mengadakan sosialisasi mengenai KABUPATEN TANAH pentingnya kegiatan pariwisata atau DATAR industry pariwisata agar masyarakat Dalam rangka mencapai suatu ikut serta dalam kegiatan tujuan maka dalam hal penyusunan kepariwisataan. kebijakan dan strategi harus mampu Strategi tersebut apabila memberi arahan dan motivasi baik dilaksanakan dengan baik diharapkan seacara manajerial, kinerja maupun dapat lebih meningkatkan dan perilaku sehingga setiap aparatur dapat mengembangkan wisata Istana Basa melaksanakantugas dengan baik, Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar sesuai dengan yang diharapkan. sehingga dapat memberikan dampak Adanya koordinasi yang baik antar terhadap masyarakat sebagaimana aparatur dapat mengatasi persoalan multiplier effect dari Istana Basa yang ada dala usaha pengembangan Pagaruyung. Secara umum pariwisata. Dalam menhadapai permasalahan-permasalahan yang berbagai kelemahan dan ancaman yang dihadapi dalam pengembangan wisata ada, Dinas Kebudayaan Pariwisata istana basa pagaruyung ialah masih Pemuda dan Olahraga Kabupaten belum terwujudnya multiplier effect Tanah Datar telah memiliki beberapa dari Istana Basa Pagaruyung, strategi dalam pengembangan diantaranya adalah : pariwisata yang ada, yaitu : 1. Sarana dan prasarana transportasi 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana untuk menjangkau objek wisata Dalam hal ini pemerintah berupaya masih mengalami kesulitan, masih melakukan perencanaan mengenai menggunakan kendaraan pribadi. gambaran terhadap objek wisata yaitu 2. Sarana dan prasarana penunjang program pembangunan fisik atau atraksi wisata masih terbatas. sarana dan prasarana pokok wisata, 3. Kurangnya peran serta kemudian pemerintah juga membuat masyarakat dalam perencanaan mengenai sarana dan mengembangkan objek wisata. prasarana pelengkap/penunjang 4. Masih kurangnya home industry dengan cara bekerja sama dengan dan souvenir. masyarakat 5. Belum optimalnya pengelolaan 2. Peningkatan promosi/Pemasaran dan penatan lingkungan dari objek dan Sadar Wisata wisata budaya Istana Pagaruyung, Promosi dilakukan secara langsung perlu mendapat perhatian dari dan tidak langsung, secara langsung Pemerintah Daerah Tanah Datar yaitu dipromosikan langsung kepada selaku pengelola objek wisata.

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 7

Untuk itu diperlukan pola 2. Strategi Inovasi manajemen pengelolaan diantara Dimasukkan kedalam kurikulum unsur-unsur pengelola objek yaitu sekolah dan adanya sosialisasi dan pemerintah, wisatawan dan pelatihan. masyarakat sekitar. Dan juga 3. Strategi Operasi diperlukan infrastruktur Meningkatkan infrastruktur yaitu pendukung, kemampuan untuk sarana dan prasarana, adanya mengelola, untuk memberikan Batusangkar bermadah, juga kenyamanan, kepuasan bagi meningkatkan partisipasi masyarakat. wisatawan yang berkunjung, serta dilain pihak dapat memperkecil

dampak negatif terhadap sumber B. FAKTOR-FAKTOR YANG daya alam, budaya dan MEMPENGARUHI masyarakat setempat. PENERAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI Dalam menjawab dan menhadapi KABUPATEN TANAH berbagai kendala yang ada, terdapat DATAR beberapa strategi menurut Lena dan 1. Keuangan daerah Lina yang dapat membantu Agar Strategi pengembangan meminimalisasikan kendala yang ada pariwisata di Kabupaten Tanah Datar tersebut beberapa strategi yang dapat berjalan sesuai dengan tujuan dimaksud adalah: yang diharapkan maka diperlukan 1. Strategi Teknologi pembangunan dan pengembangan Penggunaan manajemen teknologi objek wisata yang lebih menarik. yang efektif memerlukan kerjasama Namun untuk mewujudkan itu semua yang terpadu antara empat sub system membutuhkan dana yang tidak sedikit. yaitu manajemen (manajer), teknologi Namun kenyataannya dana yang turun (insinyur dan ilmuan), prasarana dari APBD tersebut tidak mencukupi teknologi (untuk unsure pendukung untuk pengembangan pariwisata di institusional) dan operasi (pekerja dan Kabupaten Tanah Datar. fungsi bisnis). Keempat subsistem tersebut duduk dalam satu wadah 2. Sumber Daya Manusia yang manajemen teknologi untuk Terampil dan Profesional merencanakan, mengorganisir, Pengembangan pariwisata akan mengarahkan, dan mengendalikan berhasil apabila salah satu faktor unsur teknologi, prasarana teknologi pentingnya tercapai yaitu adanya dan operasi perusahaan untuk sumber daya manusia yang merumuskan serta berkualitas, terampil dan professional. mengimplementasikan strategi Masyarakat mempunyai peran yang teknologi. Strategi Teknologi meliputi sangat penting dalam menunjang jaringan internet, website dinas pembangunan pariwisata. Dengan pariwisata dan pengadaan electronic demikian keterlibatan pemerintah dan data base dalam promosi secara tidak swasta hanya sebatas memfasilitasi langsung. dan memotivasi masyarakat Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 8

Olahraga di Kabupaten Tanah Datar serta beberapa informan susulan dapat memberikan pelatihan-pelatihan disimpulkan bahwa: kepada para pegawai untuk 1. Strategi Pengembangan Objek memberikan pengetahuan dan Wisata Istana Basa Pagaruyung di pengalaman. Kabupaten Tanah Datar sudah bisa dilaksanakan dengan baik hal ini 3. Infrastruktur berkaitan erat dengan berbagai Infrastruktur merupakan situasi kendala-kendala yang sangat yang mendukung fungsi sarana dan signifikan sehingga mempengaruhi prasarana wisata, baik sistem keberhasilan strategi yang telah pengaturan maupun bangunan fisik ditetapkan Dinas Kebudayaan diatas dan dibawah permukaan tanah. Pariwisata Pemuda dan Olahraga Untuk saat ini infrastruktur yang ada sebelumnya. dalam menuju objek wisata Istana 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Basa Pagaruyung belum memadai, ini Strategi Dinas Pariwisata dalam terlihat dari jalan yang masih Pengembangan Pariwisata di berlubang dan juga akses transportasi Kabupaten Tanah Datar adalah menuju objek wisata Istana Basa faktor kekuatan berupa adanya Pagaruyung tidak ada sehingga dukungan dari Pemerintah, faktor wisatawan yang hendak mengunjungi keuangan Daerah yang terbatas, objek wisata yang ada menggunakan faktor peluang banyaknya objek kendaraan pribadi. Penginapan yang wisata alam, bahari, sejarah yang tersedia belum ada sehingga jika ada berbeda dari daerah lainnya. acara yang besar wisatawan atau pengunjung terpaksa menumpang SARAN dirumah penduduk. Adapun jumlah Adapun saran yang dapat diberikan hotel di Kabupaten Tanah Datar 2 berdasarkan dari kesimpulan di atas hotel. adalah: 1. Hendaknya Pemerintah Daerah Saat ini peningkatan infrastruktur Kabupaten Tanah Datar menjadi tujuan utama yang sedang memberikan perhatian khusus bagi diusahakan oleh Dinas Kebudayaan pengembangan pariwisata dengan Pariwisata Pemuda dan Olahraga pada memberikan anggaran yang rapat dengan pemerintah daerah dibutuhkan untuk pengembangan terutama pada jalan yang masih pariwisata agar lebih maju, berlubang yang menuju Istana Basa kemudian mengusulkan dana ke Pagaruyung. tingkat provinsi dan pusat untuk mengembangkan objek wisata

yang ada. Apalagi Istana Basa KESIMPULAN Pagaruyung sekarang masa Dari hasil analisa yang dilakukan berjayanya pasca terbakarnya pada terhadap data yang diperoleh dari 2007 merupakan kesempatan buat lokasi penelitian dan key informan mengembangkan pariwisatanya. 2. Agar dalam menjalankan Strategi Pengembangan Objek Wisata

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 9

Istana Pagaruyung di Kabupaten bidang pemerintahan. Tanah Datar dapat berjalan dengan : Gagjah Mada baik, maka hendaknya dapat University Press. memperhatikan Strategi yang digunakan dalam pengembangan Patilina, Hamid. 2005. Metode pariwisata yang ada sehingga Penelitian Kualitatif. Alfabeta. memaksimalkan Strategi Bandung. Teknologi, Strategi Inovasi, Pendit, S. Nyoman. 2006. Ilmu Strategi Operasi sesuai dengan Pariwisata. : PT situasi yang terjadi. Pradnya Paramita 3. Hendaknya Pemerintah Daerah lebih aktif lagi membuat PHRI Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis (Persatuan Hotel dan Restoran SWOT Teknik Membedah Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Kasus Bisnis. Gramedia Tourisme Indonesia) yang dapat Pustaka Umum, Jakarta. mengawasi perkembangan pariwisata daerah di Kabupaten Risky, Nova. 2011. Strategi Dinas Tanah Datar. Pariwisata dan Kebudayaan dalam Pengembangan DAFTAR PUSTAKA Pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah. Unri, Fakih ,Mansor. 2005. Perencanaan Pekanbaru. Strategi Bagi Organisasi Sosial. Pustaka Pelajar. Salusu, J. 2004. Pengambilan Yogyakarta Keputusan Strategik Untuk Fred R David. 2004. Manajement Organisasi Public dan Strategi, diterjemahkan oleh Organisasi Non Prorif. PT. Krisno Saroso. Grasendo Widiasarana Gramedia. Jakarta Indonesia, Jakarta. Gromang, Frans Terjemahan Wahab, Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Salah. 1996. Manajemen Administrasi. Penerbit Kepariwisataan. PT. Pradnya Alfabetha. Jakarta Paramita, Jakarta. ……….. 2011. Metode Penelitian Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Kuantitatif, Kualitatif dan —Bagaimana ke unggulan R&D. Alfabeta, Bandung. kompetitif“. Erlangga. Jakarta. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar- Lena dan Lina. 2008. Manajemen Dasar Pariwisata. Andi, Strategi Operasi Teori dan Yogyakarta. Riset di Indonesia. Bandung: Alfabeta Tripomo, Tedjo dan Udan. 2005. Manajemen Strategi. Rekayasa Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sains, Bandung. Strategik Organisasi non profit

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 10

Wibowo, B. 1990. Pariwisata Citra dan Manajemen. PT Bina Rena Parawira, Jakarta Dokumen Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar No. 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tanah Datar Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Website

Situs web resmi Direktorat Pengembangan Potensi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

JOM FISIP VOL.2 NO.1 FEBRUARI 2015 11