<<

MAIMUN SEBAGAI ARSITEKTUR IKONIK DI KOTA

Garry Cristofel Mahasiswa S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Ir. Sudianto Aly, M.T. Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract Iconic building is term for building which functions as a representation of place where it is located and/or time when it was built. There are many buildings in which are considered as an icon for its city, one of which is Maimoon for Medan city. Maimoon Palace is seen as one of the icons that represents Medan city. This research is done in order to find the characteristic of Maimoon Palace that meets the criteria of iconic architecture in Medan city. The theories used in this research are the theories which spell out the criteria of iconic architecture. Those criteria include part of society’s memories, strategic location, contrast image among surrounding environment, and symbolic form. Part of society’s memories indicator includes historical event and society’s perception. Strategic location’s indicator includes position in the city and direction of building. Contrast image among surrounding environment’s indicator includes grand structure, unique and attractive form, and innovative technology. Symbolic form’s indicator includes architecture styles. These theories then are used to determine Maimoon Palace’s iconicity. From the observation and the data collection, data found tells Maimoon Palace’s history, its location in Medan city, and architectural data which shows three different architecture styles the palace has, which are Malay style, Moghul style, and Colonial style. These styles indirectly tell the aspects of Maimoon Palace, such as the culture, religion, and history. The existence of Maimoon Palace in Medan city is closely related to the history of , especially in Medan city. The analysis of Maimoon Palace is done by comparing iconic building’s criteria with the result of direct observation to the object of study, questionnaire with Medan’s society, and interview with architecture analyst. All data related to Maimoon Palace are analyzed to determine which criteria are met and whether or not Maimoon Palace is an iconic architecture in Medan city. The research’s findings state that Maimoon Palace has met the criteria of iconic architecture. Each aspect was well met, but there are some kriteria which are not entirely met, like the criteria of innovative technology and direction of building. Maimoon Palace may lose one of its iconic architecture’s criteria and its iconicity may decrease as the time goes if the building is not conserved and treated well.

Key Words: criteria of iconic architecture, Maimoon Palace, Sultanate of Deli, Medan city

Abstrak Bangunan ikonik merupakan bangunan yang berfungsi untuk merepresentasikan lokasi dimana bangunan tersebut berada dan/atau era saat bangunan tersebut dibangun. Terdapat banyak bangunan di Indonesia yang dianggap sebagai ikon dari kotanya, salah satu contohnya adalah bangunan Istana Maimun dengan kota Medan. Istana Maimun dilihat sebagai salah satu ikon yang mewakili kota Medan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki bangunan Istana Maimun sehingga memenuhi kriteria sebagai arsitektur ikonik di kota Medan. Teori yang dipakai adalah teori yang menjabarkan tentang kriteria arsitektur ikonik. Kriteria arsitektur ikonik antara lain bagian dari memori masyarakat, lokasi yang strategis, imej yang kontras dengan lingkungan, dan bentuk yang simbolis. Indikator bagian dari memori masyarakat adalah peristiwa penting yang mendukung dan pendapat yang datang dari masyarakat. Indikator lokasi yang strategis adalah kedudukan dalam kota dan arah bangunan terhadap lingkungan. Indikator imej yang kontras dengan lingkungan adalah adalah besaran yang megah, bentuk yang unik dan atraktif, dan teknologi yang inovatif. Indikator bentuk yang simbolis adalah langgam-langgam arsitektur. Teori ini kemudian digunakan untuk menilai ikonisitas Istana Maimun. Dari pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan, didapat data mengenai sejarah Istana Maimun, lokasinya dalam kota Medan, dan data arsitektural yang menunjukkan langgam arsitektur yang dimiliki Istana Maimun, antara lain gaya Melayu, gaya Moghul, dan gaya Kolonial. Langgam-langgam ini secara tidak langsung menceritakan aspek-aspek yang dimiliki Istana Maimun, seperti aspek budaya, agama, dan sejarahnya. Berdirinya Istana Maimun di kota Medan berkaitan erat dengan sejarah perjalanan Kesultanan Deli, terutama di kota Medan. Analisis Istana Maimun dilakukan dengan membandingkan kriteria-kriteria bangunan ikonik dengan hasil dari observasi langsung ke lapangan, kuesioner dengan masyarakat kota Medan dan wawancara dengan pengamat arsitektur. Semua data yang berkaitan dengan Istana Maimun dianalisis untuk mengetahui kriteria apa saja yang dipenuhi dan apakah Istana Maimun dapat dikatakan sebagai arsitektur yang ikonik di kota Medan. Hasil temuan dari penelitian ini menyatakan bahwa Istana Maimun telah memenuhi kriteria-kriteria arsitektur ikonik. Masing-masing kriteria dipenuhi dengan baik, namun ada beberapa kriteria yang tidak dipenuhi sepenuhnya, seperti kriteria teknologi yang inovatif dan kriteria arah bangunan terhadap lingkungan. Istana Maimun dapat kehilangan salah satu kriteria arsitektur ikonik dan ikonisitasnya dapat berkurang seiring berjalannya waktu jika bangunan tidak dijaga dengan baik.

Kata Kunci: kriteria arsitektur ikonik, Istana Maimun, Kesultanan Deli, kota Medan