1 ·~- i" .• , ·: · .. 1 · KONSEP PEMBANGUNAN MEGAPOJ!ITAN; Menuju Megapolitan Banten Raya

Anis Fauzt

Abstrak: · Banten, mm,paleanprovinsi term11dayang ke 33, na,111111 geliat pembang11nannya, tidale hanya sekedar wacana slogan_ pembang1111an sqja, tapi j11slnl Banten S11dah se/ak lama dikenal dengan wilaylh otonomiyang mamp11 memakm11rlean masyaraleal1t_ya. Basten, dalam pengalaman sefarahnya · S11dah mamp11 me11i- bent11le leawasan megapolitan (madani) dan mengalllr iefrslrllleblr, · sehing,ajelas ada pembagian-pembagian wilayahyang strategi.s secara administratij Dalam 111/isan ini, pen11/is ber11stiha meng11ngleaplean dan perbandingan pembang11nan megapolitan di DK! jakarla, dan . mengarahlean leepada pembang11nan di Banten.

Kata Kunci : megapolitan,me tropolitan, kola, perkotaan

Pendahuluan Adalah Pak selaku Gubemur DKI (pada waktu . itu) yang pertama kali menggulirkan konsep megapolitan yang menyen- tuh wilayah administrasi Propinsi Banten. Dengan konsep mega- politannya itu, Pak Sutiyoso bemiaksud ingin "menambah" ruang gerak bagi dinamika penduduk ibu kota Jakarta. Perluasan ruang gerak mereka, mau tidak mau, .harus bersinggungan clengan wilayah ad-ministrasi Propinsi Jawa Barat (khususnya wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, serta wilayah Kabupaten clan Kota Bekasi, serta wilayah Kota Depok) clan juga wilayah administtasi Propinsi Banten (khususnya Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang). . Sangat mungkin terjadi, peluncuran konsep megapolitan versi Pak Sutiyoso diilhami dengan konsep Pembangunan Jabotabek versi mantan Gubemur serta konsep Pembangunan Jakarta Raya versi mantan Gubemur . Dengan konsep mega- politannya, Pak Sutiyoso bermaksud ingin . menjalin kerjasama pengelolaan tata ruang clan ·adrninisttasi publik clengan daerah otonom yang berbatasan 'langsung terhadap wilayah Propinsi. DKI Jakata, antara · ' • Dosen Fakultas Tarbiyah dan Adah IAIN SMH Bantcn dllll STKIP Situs Bantcn

Dedikasi 54 Vol. 01 No. 01 (lanuari-Desember) 2008 lain: Kabupaten i'angerang dan Kota Ta ngerang serta Kabupaten Tangerang Selatan (Propinsi Banten), Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, 'Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, serta Kota ·Depok (Propinsi Jawa Barat). Perlu pula diingatkan bahwa "kerjasama" antara pemerintah claerah Propinsi DK.I Jakarta dengan pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat telah berhasil membentuk daerah otonom baru yakni Kota Depok. Fenomena pembentukan Kota Depok menggambarkan keberhasilan Pemda DK.I Jakarta dalam melakukan kerjasama dengan daerah lain, sedemikian rupa, sehingga keberadaan daerah otonom Kota Depok tersebut tampaknya lebih besar pemanfaatannya bagi kepentingan pemerintahan daerah Propinsi · DK.I Jakarta daripada kepentingan pemerintahan daerah otonom Kota Depok sencliri·. maupun daerah Propinsi Jawa Barat. Sungguh, fenomena pembentukan Kota Depok merupakan pelajaran sangat berharga bagi pejabat pemerintah daerah Propinsi Banten untuk menjalain atau tidak menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintah daerah DK.I Jakarta melalui ide besar mereka yakni Pembentukan Megapolitan versi Pak Sutiyoso. I. Konsep pembangunan Jabotabek, yang meliputi sinergitas . pelaksanaan pembangunan daerah ibu kota Jakarta dengan claerah 1: I penyangga sekitamya (hinterland) yaitu: Kabupaten Bogor clan Kabupaten Bekasi serta Kabupaten Tangerang (Propinsi Jawa Barat, waktu itu). Titik berat konsep Pembangunan Jabotabek aclalah kerjasama pembangunan antar kota yang berdekatan dengan ibu kota negara. Hanya saja, dalam konsep Pembangunan Jabotabek tersebut pusat Kota Jakarta ditempatkan . sebagai Pusat Kegiatan Bisnis (Central Buisnis Region), sedangkan kota-kota sekitamya difungsikan sebagai daerah hinterland (penyangga dan pendukung kebutuhan hiclup · penduduk) bagi kepentingan pemerintah clan penclucluk Kota Jakarta. Sungguh suatu perlakuan yang tidak proporsional. Mestinya kerjasama yang dibangun dalam bentuk kemitraan yang sejajar, yang tidak mengenal hinterland maupun central bisnis region. · Konsep pembangunan Jakarta Raya versi mantan Gubernur Ali · Sadikin, bermaksud mengembangkan pembangunan regional yang · berwawasan lingkungan, seclemikian rupa sehingga diperlukan keterpaduan pola clan sistem pembangunan antar daerah. Dalam hal ini, Pemcla Propinsi DKI Jakarta berkehendak menjadi inspirator sekaligus pengenclali bagi perkembangan pembangunan regional di sekitamya, · rnulai dari Kawasan Puncak (Kabupaten Cianjur) - Kabupaten Bogor - Kabupaten Bekasi-Kabupaten Tangerang clan bahkan Kabupaten Serang (semuanya merupakan bagian regional dari Propinsijawa Ba-rat, waktu

Mcnuju Mcgapolitan Banten Raya 55 Anis Fauzi itu). Dengan konsep Pembanguari Jakarta Raya versi Pak Ali .Sadikin, . diharapkan akan terbentuk keseimbangan pembangunan regional yang· berwawasan lingkungan yang lebih banyak menguntungkan .penduduk clan pemerintah daerah lbu Kota Jakarta. · Berclasarkan la tar belakang di atas, jelaslah bahwa konsep megapolitan yang digulirkan oleh Pak Sutiyoso clan ditawarkan · kepada Gubemur Banten maupun Gubemur jawa Barat, merupakan satu rangkaian dengan pola pembanguna yang pemah digulirkan· sebelumnya, yakni konsep Pembanunan Jakarta Raya versi Pak Ni Sadikin clan Konsep Pembangunan jabotabek versi Pak Tjokropranolo. Perma-· salahannya adalah: apakah Pemda Propinsi Banten yang baru . berusia hampir 8 tahun ini, punya konsep tersendiri tentang pembangunan claerahnya yang seirama clengan konsep Pembangunan Megapolitan versi Pak Sutiyoso ? · Dalam kesempatan ini, penulis.. bermaksud memperkenalkan konsep 1' Megapolitan Banten Raya" yang merupakan cikal bakal bagi pembentukan Megapolitan Khas Banten.

Pembahasan · Ada dua konsep utama yang menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini, yakni konsep metropolitan dan konsep megapolitan, Selain itu, masih ada lagi dua konsep ikutannya yang tidak bisa dilepaskan dari kedua · konsep utama tersebut, yang penulis maksudkan adalah . konsep kota clan. konsep perkotaan.

1. Konsep Megapolitan dan Metropolitan . Dalam terminologi geografi perkotaan, konsep metropolitan dimaknai sebagai · sebuah kota yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa. Sedangkan konsep megapolitan dimaknai sebagai konsentrasi penduduk (kota) yang berjumlah .lebih dari 25 juta jiwa yang erat jalinarinya, berdesak-desakan di kota untuk mencari kenikmatan hidup (Daljoeni, 1987 : 25). Dalam pengertian lainnya, metroplitan bisa dimaknakan sebagai . gabungan beberapa kota · besar yang mernbentuk kota baru dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta. Bila diperlukan, gabungan kota- kota itu membentuk satu kota, bahkan membentuk kota kembar. Contoh . paling mudah adalah pembentukan Kota Bandarlampung (yang semula gabungan Kota Tanjungkarang dengan Kota Telukbetung). Khusus di wilayah Propinsi Banten, kemungkinan besar. penggabungan Kota

Dedikasi 56 Vol. 01 No. 01 (lanuari-Desember) 2008 . G:ilego,n dan Kora Serang akan mernbentuk kota. kembar denga 'nama

i K~tatB~da,;: Banten» Nao;· pembentukan-Kota Bahdar11Bapten1 inilah

~. . cika)i;bakal '.metropolitan di Banten; Sedangkan t , penggabungan 1 I(ota · Tangerang darr Kota'.Tigara~sa· (ibu kota ·Kabupa'ten-'.fangeJrang) hampir .sempuma' membentukrmetropolitaa. TinggaLmewujudkaniset,nacam re-. unifikasi antara .Pemeritah Daerah: Kota/Tangerang' dengan. Pernerintah Daerah Kabupaten · Tangerang.: ·Adapuri pembentuk Kota Kembar Pandeglang clan Rangkasbitung, tampaknya membutuhkan waktu yang lebih lama. Katakankalah, kalau pembentukan .Kota Kembar Tangerang . Raya butuh waktu 3 tahun kedepan, .: ~1temudia:n .pembentukan Kota Kembar Cilegon-Serang .butuh waktu: ·G. · tahun kedepan, maka pem- .bentukan , Kota Kembar Pandeglang-Rangkasbitung . membutuhkan waktu minimal 12 tahunkedepan, Jadi, secara utopis maupun forcasing, pembenrukan Megapolitan Banten akanterwujud dalam tempo paling ,cepat· 15 tahun. mendatang. Proyek pembentukan -Megapolitan Banten Raya inipun hanya benar-benar akan terwujud kalau.seluruh eksponen pemerintahan daerah beserta segenap masyarakatnya .sebagian besar rnendukung dan membuktikan dukungannya. · , • , , 'Dalarn kehidupan pembangunan perkotaan di negara kita saatini, kota yang bisa dimasukan dalam kategori metropolitan antara lain: Kota Jakarta,. Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, ,da:n,1J{ota Surabaya. (di Pulau Jiiwa). Sedangkan Kota Serang sebagai ibu kota Propinsi ... Banten, ' untuk sementara · ini, masih belum bisa. . dimasukan dalam kategori metropolitan (lantaran jumlahpenduduknya' diperkirakan 1· belum mencapai angka satu juta lebih). < • • • ·It! -,: (: .,, .Adapun kota-kota yang berpotensi besar ; 1 rnembentuk megapolitan antara lain: Kota Jakarta, dengan syarat hams didukung oleh beberapa kota lainnya yang berdekatan. sebagai kandidat kota hinterland-nya; .Kota Bandung, dengan semboyan Bandung,Raya, yang juga harus didukung oleh kota-kota besar di sekitarnya . seperti: .Kota · Cimahi, Kota Garut, Kota Sumedang, clan Kota Subang, serta Kota Cianjur; . Kota Semarang, yang harus didukung oleh kota-kota besar sekitamya..Kota Yokyakarta, .yang juga harus didukung oleh kota-kota. besar sekitarnya: serta Kota Surbaya, dengan semboyan Gerbang Kerto Susilo-nya, yang .didukung oleh Kota Gresik - Kota Blambangan - Kota Mojokerto »- Kota Siduarjov-dan KotaLamongan . . Apabila konsep. metropolitan· banyak 'terbentuk .

. _Menuju,Megapoljtan,Banten Raya 57· Anis Fauzi pembentukan satu kota, satu pulau 'sangat cocok dengan konsep Kota Ekumenopolis. Kota Ekumenopolis dimaknai dengan gabungan beberapa megapolitan:i,(Daljoeni, Ibid, .25).' Contoh-Kota Ekumenopolis yang sudah terbentuk- adalahr Ekumenopolis Washington. :- Boston, Ekumenopolis Tokyo - Osaka, dan Ekumenopolis London- Hamburg).': Khusus untuk Pulau Jawa, diduga (suatu saat nanti) akan terbentuk Ekumenopolis Jakarta - Bandung - Semarang - Surabaya).

2. Konsep Kota dan Perkotaan . _ Selanjutnya, menurut Bintarto (1983 : 36), kota diartikan sebagai · sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwamai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya yang materialistis. Karena kota merupakan . tempat bermukimnya warga, tempat · bekerja, . dan tempat rekreasi; maka kelestarian lingkungan hidup kota harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. · . Sesungguhya, periyebutan "kota" berasal dari · kata "city". Sedangkan penyebutan "perkotaan" berasal dar kata "urban". Istilah city identik dengan istilah kota, yang biasa kita kenal. Sedangkan istilah urban diartikan sebagai suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan modem (Bintarto, Ibid, hal. 36). Di daerah industti, muncul kota-kota yang menghasilkan -bahan mentah, clan kota-kota yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Perkembangan berikutnya, kota penghasil bahan mentah berfungsi sebagai "hinterland" (pemasok kebutuhan hid up) bagi kepentingan warga kota pengolah bahan mentah menjadi barang jadi, yang kemudian berbentuk "Central Buisnis Region". Wilayah administrasi pemerintahan (kota clan perkotaan) . yang luas maupun yang sempit, masing-masing memiliki keuntungan sekaligus kerugian tertentu. Keuntungannya, dapat · mengadakan perdagangan bebas dengan banyak daerah lainnya daripada wilayah administrasi yang sempit. Sedangkan wilayah · administrasi · pemerintahan kota dan perkotaan yang sempit terancam oleh bahaya perpecahan dari dalam sendi.ri (Daldjoeni, 1991 : 97). Wilayah administrasi yang sempit penuh dengan permasalahan yang berlatar belakang perbedaan ras, bahasa, · . agama, dan adat kebiasaan. · · .. · · Sementara itu, masih menurut Daldjoeni (1992 :· 142)~ temyata perencanaan pembangunan di menggunakan · pendekatan regional. Sehingga · setiap pembangunan harus mempertimbangkan keserasian antara peinbangunan sektoral dengan pembangunan regional.

Dedikasi 58 Vol. 01 No. Ol Qanuari-Desembcr) 2008. Dengan menggunakan teori "growth centres", Perroux dalam Daldjoeni " (Ibid,J42), menyatakan bahwa pembangunan dirnana-mana tidak terjadi secara serentak, tetapi muncul di tempat-tempat tertentu dengan intensitas yang berbeda. Tempat-tempat itulah yang kemudian dinamakan pusat pertumbuhan. · · . Melalui pemusatan usaha pada sejumlah sektor clan tempat, diharapkari pembangunan akan menjalar ke- sekitar sektor lain pada seluruh wilayah Indonesia. Dalam konteks pembangunan di Indonesia tampaknya sektor industri menjadi sektor utama. Sehingga mampu . mempengaruhi perkembangan unit-unit lain dengan stimulasi ataupun · hambatan tertentu. Untuk memilih clan menentukan pusat-pusat pertumbuhan (kota), terlebih dahulu harus diketahui hierarki (tingkat status) dari kandidat pusat pertumbuhan (kota), serta diperlukan pengetahuan tentang peranan pusat pertumbuhan tersebut pada masa lampau, masa . kini, dan masa yang akan datang. Indikator yang perlu dipertimbangkan antara lain : ketetjangkauan suatu tempat, ketersedian sumber daya alam, perubahan sikap dan prilaku penduduk, serta perubahan teknologi yang dikembangkan.

3·. Gagasan Pembentukan Megapolitan Banten Raya · Wilayah administrasi pemerintrahan Propinsi Banten, dengan kekuatan utamanya terletak pada peran ibu kota daerah otonom, berpeluang cukup besar untuk membentuk kawasan megapolitan · .tersendiri yang "terlepas" dari pengaruh pemerintahan Propinsi DKI Jakarta .. Ditinjau dari perkembangan 7 kota utamanya, yakni Kota Cilegon, Kota Serang (kabupaten), Serang Kota. · Kota Tangerang, Kota Tigaraksa, Kota Pandeglang, clan Kota Rangkasbitung, Plus calon kota yang akan segera terwujud yakni Labuan (Ibu Kota Kabupaten Menes), Pamulang (Ibu Kota Kabupaten Tangerang Seatan, clan Bayah (Ibu Kota Kabupaten Malingping).Tampaknya gerakan pembangunan kota beserta wilayah perkotaannya sudah dimulai dari penduduk Kota Tangerang clan Kota Cilegon. Secara fenomenologis, kedua kota tersebut menjadi pusat pemerintahan dari wilayah administrasi "perkotaan", . yang dahulu berstatus kotamadya. Perkembangan Kota Cilegon diharapkan mampu memicu perkembangan Kota Serang (yang hanya berjarak 17 kilomter). · Perkembangan Kota Serang sendiri nampaknya ·sudah banyak diwamai oleh pengaruh Kota Cilegon dalam berbagai hal, teristimewa sarana pertokoan clan pusat perbelanjaan warga kota. Sedemikian rupa sampai _terbentuknya kota kembar Cilegon - Serang, yang penulis namakan

Menuju Mcgapolitan Banten Raya 59 Anis Fauzi Bandar Banten . .. , ,, . . . Peluang -per~en_i~- k.~ berikutriya yangi~-g~nlc111enuju terbentuknya Metropolitan Banten Raya adalah Kota Senng . dan Kota Tigaraksa. Kedua kota ini seclang giat-giatnya membangun infrastrukur kota clan pengelolaan administrasi publik secara cermat, Infra struktur perkotaan mulai menggeliat memenuhi wajah kedua kota tersebut, Bahkan kini baru satu tahun "terlabirkan" daerah otonomi baru, yakni · daerah otonomi "Kota Serang", yang ingin melepaskan . diri. · dari .: kekuasaan pernerintah daerah Kabupaten Serang · serta daerah otonomi "Kabupaten Tangerang Selatan" yang ingin melepaskan · diri . dari pengaruh kekuasaan. pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Didalam kedua kota itu · pula · terdapat sejumlah. perguruan tinggi yang siap mencetak sumber daya manusia handalyang berkepribadiankhas Banten. Di kedua kota tersebut ada IAIN "SMH'. Banten, ada UNTIRTA Serang, ada MAN 2 Serang, ada UNIS Tangerang clan .ada MAN·Insan Cendekia Tengerang . . Peluang . berikutnya akan disusul oleh . perkembangan Kota . Pandeglang clan Kota Rangkasbitung, yang secara lambat laun tampaknya sedang susah payah untuk menggerakan kepedulian warganya · pada lingkungan hidup perkotaan, pembangunan fisik perkotaan beserta. pemenuhan kebutuhan . infrasturktur perkotaan plus : pengelolaan administrasi publiknya. Secara geografis, ·perkembangan . Kota Pancleglang memang menemui banyak hambatan, karena geomorfologi wilayahnya yang bergelombang clan pola pemukiman periclucluknya yang bercorak aglomerasi (terpencar mengikuti jalur jalan raya atau aliran sungai). Namun demikian, dengan kemajuan · teknologi · clan ilmu pengetahuan perkotaan, kita berbarap Kota · Pandeglang tetap bisa maju clan berkembang pesat sebagaimana maju clan berkembangnya Kota · Bandung di Jawa Barat, Mungkin ada baiknya bila pemerintab daerah Kabupaten Pancleglang melakukan studi banding ke pemerintah daerah Kota Bandung tentang pengelolaan tata ruang perkotaannya yang memiliki kesamaan faktor-faktor geogratis. . · Di wilayah Kabupaten Pandeglang muncul tuntutan politik agar . segera terbentuk Kabupaten Menes dengan ibu kota Labuan, Tuntutan atas gagasan terse but kini main menguat. Tinggal mennggu kebij akan ·. politis dari pemerintah daerah. Kabupaten Pancleglnag clan DPRD Kabupaten Pandeglang. · Sedangkan perkembangan Kota Rangkasbitung juga tampaknya akan "terjebak" dengan kondisi geografis wilayah perkotaarinya yang " membentuk pola sirkuler atau radial. Maksudnya pola ~nyebaran

Dedikasi 60 Vol. 01 No. 01 (Januari-Desember) 2008 pemukirnannya berbentuk melingkar atau rnengelompok di blok-blok tertentu yang _struktur · tanahnya bergelombang. Kondisi perkotaan demikian, secara · geografis, · tampaknya memiliki karakter yang mirip dengan karakter geografis Kota Y ogyakarta. Karena itu, perlu juga direncankan agar pemerintah daerah Kabupaten Lebak melakukan studi bandung ke pemerintah daerah Kota Y ogyaka:rta tentang penataan tata ruang perkotaan mereka yang sangat bermanfaat bila dikembangkan di Kota Rangkasbitung. . · Di wilayah kabupaten Lebak juga muncul . tuntutan agar secepatnya dibentuk Kabupaten Malingping dengan ibu kota Bayah. Tuntutan ini tampaknya masih belum menguat secara politis, namun · secara ilmiah, kawasan itu sudah lama diplot oleh Bappenas untuk dijadikan kabupaten tersendiri,

Penutup Berdasarkan hasil uraian pada bagian pendahuluan dan pembahasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebgai berikut: · · Implementasi Konsep megapolitan sangat terkait dengan implementasi konsep metropolitan, konsep kota, dan konsep perkotaan. Keempat konsep tersebut saling mengisi dan saling menguatkan, serta . berlaku secara progresif. . . Sebelum pemerintah daerah Propinsi Banten berkehendak · mewujudkan konsep megapolitan di tanah Banten, maka perlu dibenahi dahulu pola dan sistem kehidupan di daerah kota dan perkotaan yang ada di tanah Banten. Setelah itu, segeralah diwujtidkan pembentukan kota metropolitan di tiga pusat pertumbuhan antar kota. Pembentukan metropolitan khas Banten tampaknya sedang dimulai dari pembenahan Kota Tangerang dan Kota Tigaraksa. Setelah · itu, akan disusul dengan pembenahan Kota Cilegon dan Kota Serang, dan akhirnya akan diikuti pula oleh pembenahan Kota Pandeglang dan · Kota Rangkasbitung.

. DAFf AR PUSTAKA

Bintarto, lnteraksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983 . . ------, Urbanisasi dan Permasalahannya, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983.

Mcnuju Megapolitan Banten Raya 61 Anis Fauzi

I ,, '.' .: L