GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA

(Analisis Semiotika Gaya Komunikasi “ Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “ Semua Karena Ahok “ Di Metro TV)

SKRIPSI

MAWADDATUR RAHMAH

130904145

Program Studi Jurnalistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

2018

i Universitas Sumatera Utara GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA

(Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “ Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “ Semua Karena Ahok “ Di Metro TV)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

MAWADDATUR RAHMAH

130904145

Program Studi Jurnalistik

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

ii Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Mawaddatur Rahmah

NIM : 130904145

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV)

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si Dra.Dewi Kurniawati, M.Si. Ph.D NIP.198011072006042002 NIP. 196505241989032001

Dekan FISIP USU

Dr. Muryanto Amin, M.Si NIP. 197409302005011002

ii Universitas Sumatera Utara HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Mawaddatur Rahmah

NIM : 130904145

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : ( )

Penguji : Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si ( ) NIP. 198011072006042002

Penguji Utama : ( )

Ditetapkan di : Medan Tanggal :

iii Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Mawaddatur Rahmah NIM : 130904145 Tanda Tangan :

Tanggal : 30 Januari 2018

iv Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan dan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul penelitian ini adalah “Gaya Komunikasi Pemimpin Di Media (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV). Skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak yang memudahkan saya dalam pengerjaannya, turut saya ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada orang-orang yang selalu mendukung saya selama ini, teruntuk kedua orangtua saya untuk Ayah saya Budiman dan Ibu saya Asnawati terima kasih atas segala doa yang , kasih sayang, serta nasehat yang tiada hentinya diberikan sampai saat ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta seluruh staf dan jajarannya. 2. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Emilia Ramadhani, S.Sos, M.A selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing saya, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang sangat berguna yang telah saya dapatkan.

v Universitas Sumatera Utara 5. Bapak Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D, selaku dosen penasehat akademik dari semester satu hingga semester enam. Terima kasih atas bimbingan, waktu, dukungan yang telah diberikan kepada saya. 6. Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu, membimbing, dan mendidik peneliti selama masa perkuliahan. 7. Seluruh staf Kabag Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas kemudahan yang diberikan dalam mengurus administrasi perkuliahan dan sidang meja hijau. 8. Kakak saya Rizqa Amelia dan suaminya Suramah, serta anaknya Alif Amin Sur El Mumtaz yang telah memberikan semangat dan doa yang tulus selama pengerjaan skripsi ini terima kasih segala perhatiannya. 9. Abang saya Rifdhal Khalid yang selalu mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabat di kampus Dila, Nadya, Puteri, Desi, Fiqa, dan Ulfa yang selalu memberi semangat dan doa. 11. Dan seluruh pihak- pihak yang tidak bisa saya sebutkan dalam membantu saya dalam menyelesaikan skripsi, terima kasih segala dukungan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Apabila terdapat kesalahan atau kekhilafan dalam bentuk kata, bahasa penyampaian, dan teknik penulisan, dengan rendah hati peneliti mengharapkan agar pembaca memberi masukan berupa saran yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap, skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis sendiri dan bagi pembaca serta menjadi tambahan pengetahuan.

Medan, 30 Januari 2018

(Mawaddatur Rahmah)

vi Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

.

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mawaddatur Rahmah NIM : 130904145 Departemen : Ilmu Komunikasi ( Jurnalistik ) Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas k arya ilmiah saya yang berjudul : GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok Di Metro TV). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan Pada Tanggal : 30 Januari 2018 Yang menyatakan,

(Mawaddatur Rahmah)

vii Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Gaya Komunikasi Pemimpin Di Media (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tajahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV)”. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terkandung dalam objek yang diteliti. Penelitian ini memfokuskan pada analisis semiotika gaya komunikasi pemimpin di media. Penelitian ini memakai paradigma konstruktivis sebagai pendekatan. Peneliti memakai enam kerangka teori, yaitu semiotika, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, gaya komunikasi, televisi dan video. Untuk pisau analisis atau instrumen analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis semiotika signifikasi Roland Barthes sebagai instrumen analisis data dan menggunakan analisis leksia dan lima kode pembacaan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha meneliti makna konotatif, denotatif dan mitos di balik gaya komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV. Subjek dalam penelitian ini adalah Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok”, dan objek penelitian adalah gaya komunikasi Basuki Tajhaja Purnama. Sesuai dengan fokus masalah yang diteliti yaitu Bagaimanakah pemaknaan gaya komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV”?. Dimana dalam penelitian ini mendapatkan hasil tentang pemaknaan gaya komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” secara denotatif, konotatif dan mitos. Secara denotatif, gaya komunikasi Ahok dapat dikategorikan kedalam gaya komunikasi konteks rendah, terlihat dari gaya berbicara Ahok yang terus-terang dan ceplas-ceplos. Dari segi konotatif, terlihat bahwa Ahok tidak ingin seperti pemimpin pada umumnya, Ahok ingin menjadi pemimpin yang benar-benar bekerja untuk warganya. Mitos yang terkandung dalam gaya komunikasi Ahok adalah Ahok dianggap tidak sesuai untuk memimpin DKI yang mayorits suku Betawi, karena Ahok bukan berasal dari tanah Jawa melainkan berasal dari pulau Sumatera.

Kata kunci:

Gaya Komunikasi, Analisis Semiotika, Roland Barthes , Analisis Leksia, Lima Kode Pembacaan,

viii Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

This study entitled “communication style of leader in media ( Semiotic Analysis of Style Communication of Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” in Mata Najwa On Stage Present “Semua Karena Ahok” On Metro TV)”. This research intend to find denotation meaning, connotation meaning, and myth meaning that contained in research object. This study focused at communication style of leader in media semiotic analysis. This research make use of constructive paradigm as the approach. . Researches use six theoritical framework, namely semiotic, verbal communication, nonverbal communication, communication style, televison and video. For the analysis instrument, this resarch use semiotic analysis signification framework of Roland Barthes and using lexia analysis and five codes of reading. In this study, researcher try to research connotative, denotative and myth meaning behind communication syle of Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” in Mata Najwa On Stage Present “Semua Karena Ahok” On Metro TV. Subject in this study is Mata Najwa On Stage Present “Semua Karena Ahok” On Metro TV and object in this study is style communication of Basuki Tjahaja Purnama. In accordance with the focus of the problem is how the meaning communication style of Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” in Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” On Metro TV”?. Which in this study researcher got the result that contain connotative, dennotative and myth meaning from study object. Dennotative side, communication syle of Ahok can be catogorized into a low context communication it appears through speaking style of Ahok to the point and “ceplas ceplos”. Conotative terms, it appears that Ahok does not want to be like a leader in general, Ahok wants to be a leader who really works for his citizens. Myth that contained in the study object is Ahok assumed unsuitable to lead the DKI Jakarta which the mayority is Betawi ethnic,and the problem is because Ahok is not from but comes from the island of Sumatra.

Keywords:

Communication Style, Semiotic Analysis, Roland Barthes, Lexia Analysis, Five codes reading.

ix Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ...... i LEMBAR PERSETUJUAN ...... ii HALAMAN PENGESAHAN...... iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...... iv KATA PENGANTAR ...... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... vii ABSTRAK ...... viii ABSTRACT...... ix DAFTAR ISI ...... x DAFTAR TABEL ...... xii DAFTAR GAMBAR ...... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah ...... 1 1.2 Fokus Masalah ...... 6 1.3 Tujuan Penelitian ...... 6 1.4 Manfaat Penelitian ...... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Penelitian ...... 8 2.1.1 Paradigma Konstruktivisme...... 9 2.2 Kajian Pustaka ...... 11 2.2.1 Kerangka Teori...... 11 2.2.2 Semiotika...... 12 2.2.3 Semiotika Roland Barthes ...... 19 2.2.4 Komunikasi Verbal...... 24 2.2.4.1 Klasifikasi Komunikasi Verbal ...... 26 2.2.5 Komunikasi Nonverbal...... 26 2.2.6 Pengertian Gaya Komunikasi...... 30 2.2.6.1 Tipe atau Kategori Gaya Komunikasi ...... 33 2.2.7 Pengertian Televisi ...... 34 2.2.8 Ruang Lingkup Program Televisi ...... 36 2.2.8.1 Pengertian Program ...... 36 2.2.8.2 Jenis-Jenis Program ...... 36 2.2.9 Teknik dalam Pengambilan Gambar ...... 39 2.3 Model Teoritis ...... 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...... 42 3.2 Subjek Penelitian ...... 43 3.3 Objek Penelitian ...... 43 3.4 Unit Analisis ...... 43 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...... 44 3.6 Teknik Analisis Data ...... 44 3.6.1 Analisis Leksia ...... 46

x Universitas Sumatera Utara 3.6.2 Kode Pembacaan ...... 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian...... 48 4.1.1 Analisis Scene Pertama Gaya Komunikasi Ahok ...... 50 4.1.2 Analisis Scene Kedua Gaya Komunikasi Ahok ...... 56 4.1.3 Analisis Scene Ketiga Gaya Komunikasi Ahok ...... 60 4.1.4 Analisis Scene Keempat Gaya Komunikasi Ahok ...... 65 4.1.5 Analisis Scene Kelima Gaya Komunikasi Ahok ...... 76 4.1.6 Analisis Scene Keenam Gaya Komunikasi Ahok ...... 81 4.1.7 Analisis Scene Ketujuh Gaya Komunikasi Ahok ...... 87 4.1.8 Analisis Scene Kedelapan Gaya Komunikasi Ahok ...... 94 4.1.9 Analisis Scene Kesembilan Gaya Komunikasi Ahok ...... 99 4.1.10 Analisis Scene Kesepuluh Gaya Komunikasi Ahok ...... 106 4.1.11 Analisis Scene Kesebelas Gaya Komunikasi Ahok ...... 110 4.1.12 Analisis Scene Keduabelas Gaya Komunikasi Ahok ...... 116 4.2 Pembahasan ...... 119 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...... 127 5.2 Saran Penelitian ...... 128 5.3 Saran dalam Kaitan Akademis ...... 128 5.4 Saran dalam Kaitan Praktis ...... 129

DAFTAR REFERENSI ...... 130 LMPIRAN...... 134

xi Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 2.1 Perbedaan Gaya Komunikasi Konteks Tinggi dan Gaya 32 Komunikasi Konteks Rendah 2.2 Teknik Dalam Pengambilan Gambar 40 2.3 Kerja dan Teknik Penyuntingan 41

xii Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1 Kategori Tipe Tanda Pierce 14 2.2 Elemen- Elemen Makna dari Saussure 16 2.3 Peta Tanda Roland Barthes 20 2.4 Konsep Semiotika Roland Barthes 22 4.1.1 Gambar Scene Pertama 50 4.1.2 Gambar Scene Kedua 56 4.1.3 Gambar Scene Ketiga 60 4.1.4 Gambar Scene Keempat 65 4.1.5 Gambar Scene Kelima 76 4.1.6 Gambar Scene Keenam 81 4.1.7 Gambar Scene Ketujuh 87 4.1.8 Gambar Scene Kedelapan 94 4.1.9 Gambar Scene Kesembilan 99 4.1.10 Gambar Scene Kesepuluh 106 4.1.11 Gambar Scene Kesebelas 110 4.1.12 Gambar Scene Keduabelas 116

xiii Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN

- Daftar Hadir Mahasiswa Seminar Outline Skripsi - Berita Acara Seminar Outline Skripsi - Biodata Penelitian - Lembar Catatan Bimbingan Skripsi - Screenshot scene yang diteliti

xiv Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

Seorang pemimpin biasanya menjadi pusat perhatian publik baik dari segi kepemimpinannya ataupun gaya komunikasi yang ditampilkan ketika berbicara didepan umum. Banyak hal yang akan menjadi topik atau pembahasan, untuk diberikan tanggapan berkaitan dengan pemimpin tersebut. Salah satu pemimpin yang banyak menjadi sorotan oleh media cetak maupun media elektronik adalah Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan “Ahok”.Jika dilihat dari gaya berbicara ahok, ketika diwawancarai oleh wartawan, terlihat cara bertutur kata yang diucapkan oleh Ahok sangat tegas saat memberikan pernyataan terkait perihal yang ditanyakan oleh wartawan dan dengan intonasi suara yang tinggi dan terkadang terlihat emosional seperti adanya rasa amarah, sehingga masyarakat banyak yang mengatakan gaya berbicara Ahok dinilai kurang sopan untuk seorang pemimpin.

Basuki Tjahaja Purnama yang selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, dengan segala kebijakan dan peraturan yang telah dibuatnya banyak menimbulkan tanggapan baik yang pro ataupun kontra, namun Ahok tidak pernah menganggap hal tersebut menjadi suatu hambatan untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang gubernur dan ia akan menindak dengan tegas apabila ada oknum di pejabat pemerintahan DKI Jakarta yang melakukan tindakan yang melanggar undang-undang. Hal ini menjadi daya tarik sendiri sehingga publik semakin ingin mengenal sosok Ahok dan juga salah satu stasiun televisi swasta Metro TV dengan program “Mata Najwa” yang selalu menyajikan tayangan yang membahas semua permasalahan yang ada di negeri ini dan juga permasalahan yang sedang hangat dibicarakan oleh publik tertarik ingin mengundang Ahok sebagai narasumber dalam program tersebut.

1 Universitas Sumatera Utara 2

Program tayangan Mata Najwa juga mendatangkan narasumber yang berkompeten yang sesuai dengan topik perbincangan yang akan dibahas.Suatu kesempatan program “Mata Najwa” mengadakan acara road show keliling kota besar di bertajuk “Mata Najwa On Stage” dengan tema “ Semua Karena Ahok” pada tanggal 4 Juni 2016, dan acara kali ini diselenggarakan di Parkir Timur Senayan Jakarta , jika dilihat dari tema yang diangkat tentu akan menarik karena dalam acara ini Najwa Shihab selaku presenter akan memberikan pertanyaan kepada Ahok secara lebih mendalam karena semua akan terfokus pada Ahok dan tidak ada narasumber lain yang diundang.

Program acara tour road show yang sudah ke-22 kali ini dilaksanakan diberbagai kota besar dan selalu mengundang narasumber yang berkompeten sesuai dengan tema yang diangkat dan program ini dipandu oleh pembawa acara yang sudah tidak asing lagi yaitu Najwa Shihab. Acara ini akan membahas, mengupas, dan mencari solusi tentang permasalahan yang terjadi di Ibukota DKI Jakarta menjelang Pilkada Jakarta Tahun 2017 yang akan datang. Ahok yang menjadi narasumber tunggal dalam acara ini akan memberikan penjelasannya mengenai penggusuran warga DKI ke rusunawa dan reklamasi Teluk Jakarta.

Acara ini banyak mengundang antusias penonton dan juga tamu undangan yang diketahui jumlah pengunjung yang hadir sekitar 11.500 orang (metrotvnews.com) sehingga dapat dikatakan acara ini memang sangat ditunggu oleh penonton yang ingin menyaksikan Ahok secara langsung dan penonton juga ingin mengetahui bagaimana Ahok menjawab seputar permasalahan yang sedang terjadi di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampil dengan gaya ceplas-ceplos dan memiliki selera humor tinggidi acara itu. Selama 2 jam acara, kebijakan-kebijakan Ahok yang dianggap kontroversial dikupas habis. Misalnya soal penggusuran warga, reklamasi, dan pelaksanaan Pilkada 2017, Ahok dengan santai mematahkan tudingan miring tentang dirinya.

Penampilan Ahok dalam acara ini terlihat santai dengan menggunakan kemeja lengan panjang berwarna biru dan celana jeans serta sepatu hitam, sehinga tidak terlalu terlihat pembawaannya seperti biasa saat bertugas di kantor Gubernur yang menggunakan seragam dinas. Acara dimulai ketika Ahok menaiki panggung

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 3

Mata Najwa On Stage dengan didampingi oleh beberapa pengawal yang berbaju khas betawi, namun Ahok tidak diperbolehkan masuk ketengah panggung begitu saja karena didepan mereka sudah ada pasukan pengawal pintu, Ahok dengan rombongannya menerima tantangan palang pintu untuk beradu pantun dan atraksipencak silat khas betawi, setelah palang pintu tuan rumah Mata Najwa On Stage rubuh akhirnya Ahok dan rombongan diizinkan masuk. Najwa Shihab selaku tuan rumah Mata Najwa On Stage menyambut Ahok dan mempersilahkan duduk.

Pertanyaan-pertanyaan dilontarkan oleh Najwa Shihab kepada Ahok, mulai dari masalah penggusuran dan reklamasi dan Ahok dengan santai menjawab semua pertanyaan tersebut. Najwa Shihab tertarik ingin menanyakan kepada Ahok kenapa Pak Ahok kalau berbicara selalu ceplas-ceplos, blak-blakan dan kalau ingin berbicara apakah berpikir dulu baru berbicara atau berbicara dulu baru berpikir, Ahok langsung menjawab pertanyaan dengan mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang selabotan ‘selebor berbobot dan bermuatan’ dan asal jeplak (blak-blakan).

Najwa juga menanyakan apakah Pak Ahok masih ingin menjadi cagub DKI Jakarta, Ahok dengan nada sedikit serak menjawab bahwa dirinya tidak ingin menjadi Gubernur di ibukota tetapi menjadi CEO di Jakarta, ibarat perusahaan ia adalah pemiliknya dan warga DKI Jakarta adalah karyawannya dan bersama-sama membangun DKI Jakarta.

Selama sesi tanya jawab yang berlangsung Ahok dengan gaya komunikasinya memang sangat tegas dan blak-blakan ketika berbicara dan dengan tegas mematahkan semua tudingan yang mengarah kepadanya, pemilihan kata-kata yang digunakan juga sangat santai dan tidak formal seperti ketika mengobrol sehari-hari dan langsung ke inti permasalahan yang dipertanyakan. Sebagai seorang pemimpin, Ahok memang memiliki gaya komunikasi yang sedikit berbeda apabila dibandingkan dengan gaya komunikasi para pemimpin lainnya yang biasanya bertutur kata sopan dan tidak menggebu-gebu.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 4

Gaya komunikasi tiap individu, kelompok, komunitas masyarakat bahkan sebuah bangsa ternyata banyak perbedaan dan dipengaruhi bermacam faktor. Berdasarkan konteks ke-Indonesiaan, sistem komunikasi kita dipengaruhi dan berkaitan erat dengan sejarah bangsa, sistem masayarakat dan fisafat kita sebagai bangsa. Meminjam teori Almond dan Coleman, sebuah sistem komunikasi terdiri dari dua hal, yakni suasana kehidupan komunikasi pemerintahan (the governmental communication sphere) dan suasana kehidupan komunikasi masyarakat (the socio communication sphere)(republika.co.id). Salah satu analisis populer mengenai perbedaan gaya berkomunikasi dikemukakan oleh Edward T. Hall. Menurut Hall, budaya dapat diklasifikasikan ke dalam gaya komunikasi konteks tinggi dan gaya komunikasi konteks rendah. Budaya konteks tinggi, makna terinternalisasikan pada orang yang bersangkutan dan pesan nonverbal lebih ditekankan. Kebanyakan masyarakat homogen berbudaya konteks tinggi. Hall berpendapat bahwa komunikasi konteks tinggi merupakan kekuatan kohesif bersama yang memiliki sejarah yang panjang, lamban berubah dan berfungsi untuk menyatukan kelompok (Mulyana, 2004: 130). Sebaliknya, komunikasi konteks rendah cepat dan mudah berubah, karenanya tidak mengikat kelompok. Oleh karena perbedaan ini, orang-orang dalam budaya konteks tinggi cenderung lebih curiga terhadap pendatang atau orang asing. Kontras dengan budaya konteks tinggi, budaya konteks rendah sibuk dengan spesifikasi, rincian dan jadwal waktu yang persis dengan mengabaikan konteks. Bahasa yang digunakan langsung dan lugas. George (2006: 437) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama, (Comunication the sharing of information between two or more individuals or group to reach a common understanding).Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 5

yangmempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca,anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain. Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berkomunikasi sangat penting dalam kehidupan berkelompok maupun berorganisasi. Seorang pemimpin yang baik, tentu mempunyai kemampuan berkomunikasi yang memadai, guna mempengaruhi dan menggerakkan orang lain dan pengikutnya. Dalam sebuah perkumpulan yang dilakukan secara bersama-sama akan membutuhkan kepemimpinan. Bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang pemimpin di mata anggota, membutuhkan kharisma tertentu untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat memimpin suatu organisasi yang besar terlebih dalam satu negara. Kata kepemimpinan membuat sebagian orang bertanya apakah masih ada pemimpin yang ideal? Apakah pemimpin-pemimpin di negara kita ini sekarang adalah pemimpin yang ideal dengan tipe dan gayanya?. Dalam memimpin dibutuhkan kecakapan dalam berbicara dan berbahasa yang baik. Setiap orang memiliki gaya yang berbeda dalam berkomunikasi dengan orang-orang lain atau bawahannya. Menyampaikan suatu pesan kepada lawan bicara sehingga mudah dimengerti dan dipahami dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk mampu dipahami oleh lawan bicaranya. Banyak pendapat yang diberikan terkait dengan gaya komunikasi Ahok, hingga kini, berbagai istilah dilontarkan untuk menilai sosok yang lebih akrab dipanggil Ahok ini. Banyak kalangan menilai, Ahok terlalu sarkastis, tidak sopan, arogan, dan berbagai istilah lain yang memiliki konotasi negatif. Komentar dan kritik keras soal gaya komunikasi Ahok ini memang menimbulkan polemik tersendiri. Menurut peneliti komunikasi politik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Firman Nur menilai, komunikasi politik yang ditampilkan Ahok tidak ideal dengan kondisi masyarakat dalam sistem demokrasi. Gaya komunikasi politik pada negara yang tidak menerapkan asas demokrasilah yang biasanya meletup-letup keras dan semaunya, hingga gaya Ahok jadi tidak sesuai dengan attitude politik yang berjalan di Indonesia(kompas.com). Permasalahan yang sering menjadi perdebatan mengenai gaya komunikasi Ahok adalah karena ia dianggap tidak sopan santun dalam berbicara dan banyak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 6

kalangan yang menilai gaya komunikasi Ahok perlu diperbaiki dan harus lebih menjaga sopan santun ketika berbicara didepan umum agar tidak menuai komentar negatif lagi dari berbagai pihak.Sebagai pemimpin, mungkin Ahok perlu juga mempertimbangkan cara berbicara santun untuk membangun hubungan harmonis secara internal dan eksternal dengan personal atau lembaga lain, untuk menekankan kesan merangkul dan mengayomi warga.

Gaya komunikasi yang ditampilkan Ahok di depan umum sering terlihat tidak segan berbicara lantang dengan sesekali menunjuk-nunjukan tangannya ke arah lawan bicaranya, ironinya perilaku Ahok yang tidak patut itu seringkali mewarnai pemberitaan di media televisi, dan lebih miris lagi ketika informasi tersebut ditonton oleh jutaan mata masyarakat di negeri ini. Ada satu hal yang harus digaris bawahi dalam fenomena sang tokoh pemimpin yang satu ini yaitu perihal gaya komunikasi. Khususnya komunikasi politik. Banyak pihak menilai bahwa gaya komunikasi politik Ahok sangatlah buruk. Ada etika yang harus dijaga apalagi berkaitan dengan menjaga perasaan orang lain, Ahok suka memarahi bahkan memaki-maki orang di muka umum. Berani dan tegas tidak harus selalu kasar. Masyarakat menilai seharusnya untuk seorang pemimpin, gaya komunikasi Ahok harus lebih diperbaiki agar menjadi lebih santun dan tidak menuai kontroversi karena sebagai seorang pemimpin yang selalu menjadi panutan tentu diharapkan dapat menampilkan kesan yang baik dan sopan santun dalam bertutur kata.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik meneliti tentang “Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage“Semua Karena Ahok”.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus penelitian ini adalah : “Bagaimanakah pemaknaan gaya komunikasi Ahok Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage“Semua Karena Ahok”.

1.3 Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 7

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna denotasi, konotasi, dan mitos pada gaya komunikasi Basuki Tjahaja Purnama dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok”.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah referensi bahan penelitian berkaitan tentang gaya komunikasi pemimpin di mediaserta menjadi bahan bacaan yang berguna di lingkungan FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi mengenai makna gaya komunikasi pemimpin di media.

2. Secara Teoritis, penelitian ini dapat menjadi contoh lain analisis semiotika oleh Roland Barthes untuk menganalisis gaya komunikasi pemimpin yang ditayangkan di media

3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan gambaran tentang langkah-langkah dalam menganalisis gaya komunikasi pemimpin di media dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes..

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Paradigma Penelitian

Thomas Khun dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan istilahparadigma. Paradigma atau dalam bidang keilmuwan sering disebut sebagai perspektif (perspective), terkadang disebut mazhab pemikiran (school of thought) atau teori. Paradigma secara sederhana dapat diartikan sebagai kacamata atau carapandang untuk memahami dunia nyata. Patton mengatakan (dalam Mulyana, 2004:9) bahwa paradigma adalah:

“A paradigm is a world view, a general perspective, a way of breaking down the complexity of the real world. As such, paradigms are deeplyembedded in the socialization of adherents and practitioners: paradigmstell them what is important, legitimate and reasonable. Paradigms arealso normative, telling the practitioner what to do without the necessityof long existential orepistimological consideration. But it is this aspect ofparadigms the constitutes bith their strength in that it makes actionpossible, their weakness in that the very reason foraction is hidden in theunquestioned assumptions of paradigm”.

Seperti yang dikatakan di atas, bahwa paradigma adalah suatu pandangan dunia, suatu perspektif yang umum, suatu cara mematahkan kompleksitas dalam dunia nyata. Dengan demikian, paradigma sangat tertanam dalam sosialisasi pengikut dan praktisi. Paradigma memberitahu mereka apa yang penting, sah dan masuk akal. Paradigma juga normatif, memberitahu praktisi apa yang harus dilakukan tanpa perlu pertimbangan eksistensial atau epistemologis yang panjang.

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian merupakan perspektif penelitian yang digunakan oleh peneliti tentang bagaimana peneliti ( Pujileksono, 2015: 26)

8

Universitas Sumatera Utara 9

a. Melihat realita (world view). b. Bagaimana memepelajari fenomena. c. Cara-cara yang digunakan dalam penelitian. d. Cara-cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan.

Paradigma itu sendiri bermacam-macam. Guba dan Lincoln menyebutkan ada empat macam paradigma yaitu, positivisme, post positivisme, konstruktivisme, dan kritis. Sedangkan Cresswel membedakan dua macam paradigma, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Paradigma kualitatif merupakan paradigma yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang holistis, kompleks dan rinci. Paradigma kualitatif disebut juga dengan pendekatan konstruktivis, naturalistik atau interpretatif, atau perspektif post modern ( Erlina, 2011: 14)

2.1.1 Paradigma Konstruktivisme

Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukan dirinya dalam bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui cara sesorang melihat sesuatu (Morissan dan Wardhany, 2009:107).

Paradigma konstruktivisme ialah paradigma yang menyatakan bahwa kebenaran suatu realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang bersifat relatif. Dalam pandangan konstruksionis, tidak ada realitas dalam arti riil, sebelum peneliti mendekatinya. Sesungguhnya yang ada adalah konstruksi atau suatu realitas. Realitas sosial bergantung pada bagaimana seseorang memahami dunia, dan bagaimana menafsirkannya. Penafsiran dan pemahaman itulah yang disebut realitas. Karena itu, peristiwa dan realitas yang sama bisa jadi menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda dari orang yang berbeda (Eriyanto, 2004:45).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 10

Weber menerangkan bahwa substansi bentuk masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya. Realitas sosial itu memiliki makna manakala realitas sosial tersebut dikonstruksikan dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain, sehingga memantapkan realitas itu secara objektif. Littlejohn mengatakan bahwa paradigma konstruktivis berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksikan melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat, dan budaya ( Wibowo, 2011:27).

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Di dalam penelitian semiotika, banyak peneliti yang menggunakan paradigma konstruktivis, walaupunterdapat beberapa orang yang juga menggunakan paradigma kritis. Paradigmakonstruktivis dianggap lebih relevan bila digunakan untuk melihat realitassignifikasi objek yang diteliti. Melalui paradigma konstruktivis, dapat dijelaskan 4dimensi seperti yang tertulis (Wibowo, 2011: 28): 1. Ontologis: relativism, relativitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaransuatu realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. 2. Epistemologis: transactionalist/subjectivist, pemahaman tentang suaturealitas atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi antarapeneliti dengan yang diteliti. 3. Axiologis: Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian takterpisahkan dari suatu penelitian. Peneliti sebagai passionate participant,fasilitator yang menjembatani keragaman subjektivitas pelaku sosial. Tujuanpenelitian lebih kepada rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antarapeneliti dengan pelaku sosial yang diteliti. 4. Metodologis: menekankan empati dan interaksi dialektis antara penelitidengan responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti, melaluimetode-metode kualitatif seperti participant observasion. Kriteria kualitaspenelitian authenticity dan relectivty: sejauh mana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas yang di hayati oleh para pelaku sosial.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 11

2.2 Kajian Pustaka

Penelitian yang seirama dengan peninjauan gaya komunikasi sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, namun penelitian dengan fokus Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Pemimpin Di Media masih belum dilakukan oleh peneliti lain. Adapun beberapa literatur yang dapat dijadikan sebagai acuan antara lain: 1. “ANALISIS DESKRIPTIF GAYA KOMUNIKASI USTADZ SOLEH MAHMOED (USTADZ SOLMED) DALAM BERDAKWAH, milik Ferdian, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013. 2. PEMAKNAAN DALAM VIDEO “TAKOTAK MISKUMIS” KARYA CAMEO PROJECT (Analisis Semiotika Terhadap Pesan Video “Takotak Miskumis” Karya Cameo Project), milik Sheila Sulthana Taswin, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan, 2014. 3. GAYA KOMUNIKASI PADA MAHASISWA HEDONISME (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme Di Universitas Sumatera Utara), milik Prilia Mutiara Tahier, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan, 2016.

2.2.1 Kerangka Teori

Sebuah penelitian tentunya memerlukan teori yang mendukung. Seorang peneliti harus terlebih dahulu menyusun teori yang bersangkutan dengan topik penelitian sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut pandang mana penelitian tersebut dilihat. Teori adalah suatu set dari hubungan antara konstruk, konsep, definisi atau batasan dan preposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut (Pujileksono,2015: 11).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 12

Teori dapat membantu memfokuskan perhatian dan peneliti akan mampu memahami fenomena-fenomena yang terjadi didalamnya. Peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan dengan topik yang menjadi permasalahan yang akan diteliti yaitu:

2.2.2 Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Manusia dengan perantara tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Pada dasarnya, suatu tanda memiliki hubungan antara tanda dengan makna yang terkandung di dalam tanda tersebut. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusian (humanity) memaknai hal-hal (things) (Barthes dalam Sobur, 2004: 15). Semiotika berusaha menjelaskan tentang tanda, secara sistematik, menjelaskan esensi, ciri-ciri dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya.

Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda dan dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal dan sebagainya. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai sesuatu hal yang menunjuk adanya hal lain (Wibowo, 2011:5). Christomy (2004: 77) mengatakan semiotik adalah teori dan analisis berbagai tanda (sign) dan pemaknaan (signification). Semiotika atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotika lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Secara substansial, semiotika adalah kajian yang concern dengan dunia simbol. Alasannya, seluruh isi media massa pada dasarnya adalah bahasa (verbal), sementara itu bahasa merupakan dunia simbolik (Sobur, 2006: 140). Menurut Morrisan(2009: 27) , semiotika merupakan studi megenai tanda (signs) dan simbol yang menggunakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 13

bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang berada di luar diri.

Semiotika seperti yang kita kenal dapat dikatakan baru karena berkembang sejak awal abad ke-20. Memang pada abad ke-18 dan ke-19 banyak ahli teks (khususnya Jerman) berusaha mengurai berbagai masalah yang berkaitan dengan tanda, namun mereka tidak menggunakan pengertian semiotis (Christomy, 2004: 81).

Memahami semiotika tentu tidak dapat lepas dari pengaruh peran dua orang penting yaitu Charles Sanders Pierce (1839-1914) dan Ferdinand De Saussure (1857- 1913). Keduanya meletakkan dasar-dasar bagi kajian semiotika. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa sedangkan Pierce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik sedangkan Pierce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology) (Tinarbuko, 2008: 11). Teori dari Pierce seringkali disebut sebagai “grand theory” dalam semiotika, karena gagasan Pierce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari sistem penandaan. Sebuah tanda atau representamen menurut Charles S Pierce adalah sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas (Wibowo, 2011: 13).

Semiotika didefinisikan oleh Ferdinan de Saussure didalam Course in General Linguistic, sebagai “ilmu yang mengkaji tentang tanda” sebagai bagian dari kehidupan sosial. Sedangkan semiotika menurut Roland Barthes adalah ilmu mengenai bentuk (form). Studi ini mengkaji signifikasi yang terpisah dari isinya (content). Semiotika tidak hanya meneliti mengenai signifier dan signified, tetapi juga hubungan yang mengikat mereka, tanda yang berhubungan secara keseluruhan(Sobur, 2009: 123).

Semiotika modern memang mempunyai dua bapak, yaitu yang satu Charles Sanders Pierce (1857-1914), yang lain Ferdinan De Saussure (1857-1913). Mereka tidak saling mengenal (Zoest, 1996:1). Kenyataan bahwa mereka tidak saling mengenal, menurut Zoest, menyebabkan adanya perbedaan-pebedaan yang penting, terutama dalam penerapan konsep-konsep, anatara hasil karya para ahli semiotik yang berkiblat pada Pierce disatu pihak dan hasil karya para pengikut Saussure

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 14

dipihak lain. Ketidaksamaan itu, kata Zoest, mungkin terutama disebabkan oleh perbedaan yang mendasar: Pierce ahli filsafat dan logika, sedangkan Saussure adalah cikal bakal lingustik umum ( Sobur, 2009 :110).

Dalam konsep semiotika Pierce, Pierce membagi tanda atas ikon (icon), indeks (index)dan simbol (symbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat kausal, sementara simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya dan hubungan diantaranya bersifat arbiter atau semena (Sobur, 2004: 41).

Kategori tipe tanda menurut Pierce digambarkan sebagai berikut :

Ikon

Indeks Simbol

Gambar 2.1

Kategori Tipe Tanda dari Pierce

(Sumber Bungin, 2010:168)

Pierce mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda, objek, dan makna (Morrisan, 2009: 28). Dalam kajian komunikasi, pusat perhatian semiotika adalah menggali makna-makna tersembunyi dibalik penggunaan simbol- simbol yang lantas dianalogikan sebagai teks atau bahasa.

Sedangkan menurut Fiske (2007: 60-61) semiotika mempunyai tiga bidang studi utama, yaitu:

1. Tanda. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 15

tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya. 2. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studiini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. 3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.

Semua model makna memiliki bentuk yang mirip secara luas. Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang harus ada di dalam setiap studi tentang makna.

Ketiga unsur tersebut adalah:

a) Tanda b) Acuan tanda dan c) Penggunaan tanda

Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, dapat dipersepsikan sebagai indra kita. Tanda megacu kepada sesuatu yang ada diluar tanda itu sendiri dan bergantung pada pengenalan oleh penggunaannya sehingga dapat disebut tanda (Fiske, 2007:61).

Sedangkan Saussure memasukkan semiotika sebagai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan langsung. Saussure mengemukakan bahwa seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan mengintrepetasikan tanda tersebut. Menurut Saussure , bahasa itu merupakan suatu asitem tanda (sign). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau coretan bermakna (Sobur, 2004: 46). Saussure menggambarkan tanda terdiri atas signifier dan signified itu sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 16

Sign

Composed of

Signifier Signification Signified external reality (physical existence of sign) of meaning

Gambar 2.2

Elemen- Elemen Makna dari Saussure

(Sumber: Sobur, 2006: 125)

Saussure mengatakan signifier adala bunyi atau coretan bermakna dan signified adalah gambaran mental atau konsep sesuatu dari signifier. Kedua unsur ini seperti dua sisi dari sekeping mata uang ataupun selembar kertas. Tanda bahasa dengan demikian menyatukan bukan hal dengan nama, melainkan konsep dangambaran akustis. Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental tersebut dinamakan signification. Dengan kata lain, signification menurut Fiske adalah upaya dalam memberi makna terhadap dunia (Sobur, 2006: 125.)

Tugas utama peneliti semiotik adalah mengamati (observasi) terhadap fenomena gejala disekelilingnya melalui berbagai “tanda” yang dilihatnya. Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria seperti: nama (sebutan), peran, fungsi, tujuan, keinginan. Tanda tersebut berada pada kehidupan manusia dan menjadi sistem tanda yang digunakannya sebagai pengatur kehidupannya. Oleh karenanya tanda-tanda itu (yang berada pada sistem tanda) sangatlah akrab dan bahkan melekat pada kehidupan manusia yang penuh makna

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 17

(meaningful action) seperti teraktualisasi pada bahasa, religi, seni sejarah, ilmu pengetahuan (Budianto, 2001:16).

Tanda terdapat dimana-mana, kata adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu merah lalu lintas, bendera, dan sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan dan nyanyian burung dapat dianggap sebagai tanda. Karya sastra yang besar misalnya, merupakan produk strukturisasi dari subjek kolektif (Faruq, 1999:17)

Menurut pandangan Saussure, makna sebuah tanda sangat dipengaruhi oleh tanda yang lain. Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang lain. Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit, tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti penunjukan (denotative) kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan kombinasi tanda. Pelaksanaan hal itu dilakukan dengan mengakui adanya mitos, yang telah ada dan sekumpulan gagasan yang bernilai yang berasal dari kebudayaan dan disampaikan melalui komunikasi.

Selanjutnya adaseorang tokoh semiotika juga yang terkenal, yaitu Roland Barthes. Teori semiotika Barthes hampir secara harfiah diturunkan dari teori bahasa menurut de Saussure (Hoed, 2007: 9). Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya. Dengan mengabaikan bentuk dan substansi, Barthes mendefinisikan sebuah tanda sebagai ekspresi atau signifier dalam hubungannya dengan content atau signified (Wibowo,2011: 16).

Fiske mengatakan bahwa model penelitian Barthes tersebut merupakan signifikasi dua tahap (two orderof signification). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (content) didalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itulah yang dikatakan Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Signifikasi tahap kedua digunakan Barthes dengan istilah konotasi, yang menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 18

kebudayaannya. Dalam pandangan Geroge Ritzer (dalam Ghazali, 2010:11), Barthes adalah pengembang utama ide-ide Saussure pada semua area kehidupan sosial. Barthes mengembangkan gagasan Saussure ke seluruh bidang kehidupan sosial. Tidak hanya bahasa semata, tetapi juga perilaku sebagaimana menjadi perwakilan atau tanda. Sementara itu Charles Sanders Pierce, manusia hanya dapat berkomunikasi lewat sarana tanda (Tinarbuko, 2008: 16).

Charles Morris memudahkan dalam memahami ruang lingkup kajian semiotika. Menurutnya, kajian semiotika pada dasarnya dibedakan ke dalam tiga cabang penyelidikan (branches of inquiry) yaitu sintaktik, semantik, dan pragmatik (Wibowo, 2011:4):

1. Sintaktik Adalah cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda yang lain. Dengan begitu hubungan- hubungan formal ini merupakan kaidah yang mengendalikan tuturan dan interpretasi. Dalam hal ini, tanda tidak pernah mewakili dirinya, tanda selalu menjadi bagian dari sistem tanda yang lebih besar atau kelompok yang dioragnisir melalui cara tertentu. 2. Semantik Adalah cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari hubungan di antara tanda-tanda dengan designata atau objek-objek yang diacunya. Yang dimaksud designata adalah tanda-tanda sebelum digunakan dalam tuturan tertentu. Semantik membahas bagaimana tanda berhubungan dengan referennya, atau apa saja yang diwakili tanda. Prinsip dasar semiotika adalah bahwa representasi selalu diperantai atau dimediasi oleh kesadaran interpretasi seseorang individu, dan setiap interpretasi atau makna dari suatu tanda akan berubah dari situasi ke situasi lainnya. 3. Pragmatik Adalah cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari hubungan diantara tanda-tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakai-pemakai tanda. Tanda tidak dapat dipisahkan dari pemakainya, atau keberadaan suatu tanda dapat dipahami hanya dengan mengembalikan tanda itu ke dalam masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 19

pemakainya. Aspek pragmatik dari tanda memiliki peran penting dalam komunikasi, khususnya untuk mempelajari mengapa terjadi kepahaman dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

2.2.3 Semiotik Roland Barthes

Dunia semiotika tidak bisa terlepas dari nama Roland Barthes. Roland Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga menegah Protestan di Cherboug dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis. Barthes adalah seorang ahli semiotika yang mengembangkan kajian yang sebelumnya punya warna kental strukturalisme kepada semiotika teks. Dia dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang getol mempraktekkan model linguistik dan semiologi Saussurean (Sobur, 2004: 63).

Ia menghabiskan waktu untuk menguraikan dan menunjukkan bahwa konotasi yang terkandung dalam mitologi baiasanya merupakan hasil konstruksi yang cermat. Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat yang sama dapat menyampaikan makna yang berbeda kepada orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut yang dikenal dengan istilah “two order of signification” (Kriyantono, 2009: 268).

Semiotika, atau dalam istilah Barthes disebut semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Barthes merupakan orang terpenting dalam tradisi semiotika Eropa pasca Saussure. Pemukirannya bukan saja melanjutkan pemikiran Saussure terutama ketika ia menggambarkan tentang makna ideologis dari representasi jenis lain yang ia sebut sebagai mitos. Barthes menekankan pada cara tanda-tanda di dalam teks berinteraksi dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya dan memperhatikan konvensi pada teks yang berinteraksi dengan konvensi yang dialami (Kriyantono, 2008: 268).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 20

Konsep konotasi dan denotasi menjadi kunci dari analisis Barthes. Konsep ini dinamakan Two orders of signification (signifikasi dua tahapatau dua tatanan pertandaan) Barthes yang terdiri dari first order of signification yaitu denotasi, dan second orders of signification yaitu konotasi. Tatanan yang pertama mencakup penanda dan petanda yang membentuk tanda. Tanda inilah yang disebut makna denotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda, sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang menejlaskan hubungan antara penanda dan petanda yang didalamnya beroperasi makna yang bersifat implisit dan tersembunyi (Christomy, 2004: 94). Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap suatu objek dan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya (Wibowo, 2011: 17).

1. Signifier 2. Signified (Penanda) (Petanda) 3. Denotative Sign (Tanda Denotatif) 4. Connotative Signifier 5. Connotative Signified (Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif) 6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Gambar 2.3 Peta Tanda Roland Barthes ( Sumber : Sobur, 2009: 57)

Dari peta Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material : hanya jika anda mengenal tanda “singa” barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 21

Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah sumbangan Barthes yang berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti pada penandaan dan tatanan denotatif. Konotasi dan denotasi sering dijelaskan dalam istilah tingkatan representasi atau tingkatan nama. Secara ringkas, denotasi dan konotasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan referent (object) dalam realitas eksternal. b) Konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca atau pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna menjadi subjektif atau intersubjektif. Tanda lebih terbuka dalam penafsirannya pada konotasi daripada denotasi.

Secara sederhana, denotasi dijelaskan sebagai kata yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan. Maknanya disebut makna denotatif. Makna denotatif memiliki beberapa istilah lain seperti makna denotasional, makna referensial, makna konseptual, atau makna ideasional. Sedangkan konotasi adalah kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu disamping makna dasar yang umum. Konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif , atau makna evaluatif.

Salah satu area penting yang dimasukkan Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader). Walaupun konotasi merupakan sifat asli dari tanda, tetapi sangat dibutuhkan keaktifan para pembaca agar makna suatu tanda tersebut dapat berfungsi. Barthes memperjelas konsepnya dengan peta sebagai berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 22

Gambar 2.4

Konsep semiotika Roland Barthes

(Sumber : Fiske, 2007: 122)

Melalui gambar ini Barthes, seperti dikutip Fiske ( 1990: 88) menjelaskan: signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified didalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebgaia denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini mengambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai- nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana menggambarkannya (Fiske, 1990: 88).

Konotasi membawa nilai-nilai ekspresif yang muncul dari akumulasi rangkaian kekuatan. Ketika konotasi diterima sebagai sesuatu yang “normal” maupun “alami”, maka ia bertindak sebagai peta makna konseptual yang dengannya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 23

seseorang memahami dunianya. Inilah yang disebut dengan mitos (Barker, 2000: 117). Menurut pandangan Barthes, mitos adalah cara berpikir dari suatu kebudayaan mengenai sesuatu, cara untuk memahami sesuatu. Jika konotasi adalah pemaknaan tatanan kedua dari petanda. Pada tatanan kedua, sistem tanda dari tatanan pertama disispkan ke dalam sistem nilai budaya. Mitos adalah cerita yang digunakan suatu kebudayaan untuk menjelaskan atau mencari pemahaman terkait beberapa aspek dari realitas maupun alam (Fiske, 2007: 121).

Mitos dalam pemahaman Barthes adalah pengkodean makna dan nilai-nilai sosial (yang sebetulnya arbiter atau konotatif) sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Mitos adalah yang berhubungan dengan kepercayaan primitif tentang kehidupan alam gaib, yang timbul dari usaha manusia yang tidak ilmiah dan tidak berdasarkan pada pengalaman yang nyata untuk menjelaskan dunia atau alam disekitarnya.

Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos primitf, misalnya, mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa,dan sebagainya. Sedangkan mitos masa kini misalnya mengenai feminitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan, dan kekerasan (Fiske, 1990:88). Mitos mirip dengan konsep ideologi, karena sama-sama bekerja pada level konotasi. Mitos menjadikan pandangan dunia tertentu terlihat tidak terbantahkan karena alamiah atau ditakdirkan Tuhan. Barthes mengungkapkan bahwa mitos bertugas memberi justifikasi alamiah kepada maksud-maksud historis dan menjadikan berbagai peristiwa yang tidak terduga terlihat abadi (Barker, 2000: 117).

Sedangkan menurut Barthes (dalam Fiske,1990) mitos adalah sebuah kisah (a story) yang melaluinya sebuah budaya menjelaskan dan memahami beberapa aspek dari realitas. Mitos membantu kita untuk memaknai pengalaman-pengalaman kita dalam satu konteks budaya tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 24

2.2.4 Komunikasi Verbal

Menurut Dedy Mulyana (2005: 34) , “simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal. Bahasa dapat didefenisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.” Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan”.

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan ialah apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dengan simbol-simbol kemudian dikirimkan kepada karyawan yang dimaksudkan. Komunikasi tertulis ini dapat berupa memo, surat, buku petunjuk, gambar, maupun laporan. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa tatap muka, melalui telepon, radio, televisi dan lain- lain (Arni, 2001: 95).

Menemukan makna dalam gaya komunikasi seseorang tentu tidak terlepas dari proses komunikasi verbal dan non verbal yang berlangsung selama proses komunikasi. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual. Menurut Larry L Barker, bahasa memiliki tiga fungsi yaitu (dalam Mulyana, 2007: 266):

1. Penamaan atau penjulukan Hal ini merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya. 2. Interaksi Menekankan pada berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 25

3. Transmisi Informasi Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Informasi yang didapat bisa secara langsung atau tidak langsung (melalui media). Bahasa berfungsi sebagai transmisi informasi karena dapat melintasi jarak dan waktu.

Bahasa mengembangkan pengetahuan kita, agar kita dapat menerima sesuatu dari luar dan juga berusaha untuk menggambarkan ide-ide kita kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat bantu pemersatu didalam tatanan masyarakat yang multi etnis, melalui bahasa kita dapat berhubungan dengan siapa saja. Sebagai alat pengikat dan perekat dalam hidup bermasyarakat, bahasa dapat membantu kita menyusun struktur pengetahuan menjadi logis dan mudah diterima oleh orang lain.

Barker berpandangan, keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi yang lintas waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi. Tanpa bahasa seseorang tidak mungkin bertukar informasi, tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi (Mulyana, 2007: 267).

Dalam mempelajari interaksi bahasa dan verbal, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan (Devito, 1997: 117), diantaranya:

1. Kata-kata kurang dapat menggantikan perasaan atau pikiran kompleks yang ingin kita komunikasikan. Oleh karenanya, kata-kata hanya dapat mendeteksi makna yang kita sampaikan. 2. Kata-kata hanyalah sebagian dari sistem komunikasi kita. Dalam komunikasi yang sesungguhnya kata-kata kita selalu disertai oleh perasaan nonverbal. Oleh karenanya, pesan-pesan kita merupakan kombinasi isyarat verbal dan nonverbal, dan efektifitasnya bergantung pada bagaimana kedua macam isyarat ini dipadukan. 3. Bahasa adalah institusi sosial dari budaya kita dan mencerminkan budaya tersebut. Pandanglah bahasa dalam suatu konteks sosial, selalu mempertimbangkan implikasi sosial dari penggunaan bahasa.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 26

Pengetahuan terhadap isi pesan,sebagai contoh apabila materi pesan yang disampaikan sebaiknya mengandung sesuatu cara yang dapat membantu masyarakatmemecahkan masalah yang dihadapinya. Secara teknis isi pesan harus mudah dipahami secara verbal, agar cepat dikerjakan meskipun dalam skala kecil agar hasilnya dapat dirasakan.

2.2.4.1 Klasifikasi Komunikasi Verbal a. Komunikasi verbal melalui tulisan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana seseorang berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara komunikator dengan komunikan, seperti berpidato atau ceramah. Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat juga dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melaui telepon. b. Komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik, dan lain-lain.

2.2.5 Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan karena spontan (Hardjana, 2003: 26).

Larry A. Samovar dan Richard E. Porter (dalam Mulyana, 2007: 343) menejelaskan bahwa komunikasi nonverbal adalah mencakup semua rangsangan (kecuaali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Komunikasi nonverbal pastilah merupaakan kata yang sedang populer saat ini. Setiap orang tampaknya tertarik pada pesan yang dikomunikasikan oleh gerakan tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, sosok tubuh,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 27

penggunaan jarak (ruang), kecepatan dan volume bicara, bahkan juga keheningan. Kita ingin belajar bagaimana “membaca seseorang seperti sebuah buku”, (Nierenberg & Calero, 1971, dalam Devito 2011: 193).

Menurut Mark Knapp (dalam Cangara, 2006: 10) menyebutkan bahwa penggunaan komunikasi nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk (Cangara, 2006: 100):

a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetion) b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata- kata (substitution) c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity) d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna

Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi oleh sistem sosial budayamasyarakat yang menggunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada hal-hal yang unik, atau kita sering dihadapkan dengan suatu yang kontradiksi dengan persepsi. Misalnya orang cenderung menggunakan atribut untuk menipu orang lain. Dari berbagai studi yang pernah dilakukan sebelumnya, kode nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain: (Cangara,2006:101)

a. Kinesics

Kinesics adalah kode nonverbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan. Gerakan-gerakan badan yang dilakukan meliputi gerakan yang dilakukan oleh kepala, tangan ataupun gerakan kaki. Menurut Paul Ekhman dan Wallace V. Friesen (dalam Devito, 2011) kedua periset ini membedakan lima kelas (kelompok) gerakan nonverbal, diantaranya:

1. Emblim. Perilaku nonverbal yang secara langsung menerjemahkan kata atau ungkapan. Emblim meliputi isyarat “oke”, “jangan rebut”, “kemarilah”, dan “saya ingin menumpang”. Emblim adalah pengganti nonverbal untuk kata-kata atau ungkapan tertentu. Walaupun emblim bersifat alamiah dan bermakna mereka mempunyai kebebasan makna seperti sembarang kata ataupun dalam

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 28

sembarang bahasa. Oleh karenanya, emblim adalah kultur kita sekarang belum tentu sama dengan emblim dalam kultur kita 300 tahun yang lalu. Emblim juga dimana gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan “saya tidak sungguh- sungguh”. 2. Ilustrator. Merupakan perilaku nonverbal yang menyertai dan secara harafiah “mengilustrasikan” pesan verbal. Dalam mengatakan “ayo bangun”, misalnya anda mungkin menggerakkan kepala dan tangan anda kearah menaik. Dalam menggambarkan lingkaran atau bujur sangkar anda mungkin sekali membuat gerakan berputar atau kotak dengan tangan anda. Begitu biasanya kita melakukan gerakan demikian sehingga sukar bagi kita untuk menukar-nukarnya atau menggunakan gerakan yang tidak tepat. Kita hanya menyadari sebagian illustrator yang kita gunakan. Kadang-kadang illustrator ini perlu kita perhatikan. Illustrator bersifat lebih alamiah, kurang bebas dan lebih universal daripada emblim. Mungkin sesekali illustrator ini mengandung komponen- komponen yang sudah dibawa sejak lahir juga yang dipelajari. 3. Adaptor. Tipe ketiga perilaku nonverbal adalah “adaptor” yang berfungsi untuk membantu meredakan ketegangan tubuh, misalnya: menggaruk kepala atau menggoyangkan kaki. 4. Regulator. Tipe keempat perilaku nonverbal adalah “regulator” yang digunakan untuk mengontrol atau mengordinasikan interaksi. Misalnya, kita menggunakan kontak mata dalam percakapan untuk menunjukkan perhatian kepada lawan bicara. 5. Penunjukan perasaan. Tipe kelima adalah penunjukan perasaan (affect display) yaitu perilaku menunjukkan perasaan atau emosi. Wajah adalah sumber penunjukkan perasaan yang kaya, namun bagian tubuh lainnya juga memiliki peran penting. Perilaku menunjukkan perasaan bersifat intrinsik, komunikatif, interaktif, dan selalu informatif b. Gerakan mata Mata adalah alat komunikais yang paling berarti dalam memberi isyarat tanpa kata, lirikan mata memiliki arti adalah isyarat yang ditimbulkan oleh gerakan- gerakan mata.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 29

c. Sentuhan (touching) Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan d. Paralanguage Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan e. Diam Sikap diam juga merupakan sebagai kode nonverbal yang mempunyai arti. Max picard menyatakan bahwa diam tidak semata-mata mengandung arti bersikap negatif, tetapi juga bisa melambangkan sikap positif (Cangara, 2006:106) f. Postur tubuh Well dan Siegel (1961) melalui studi yang mereka lakukan berhasil menggambarkan bentuk-bentuk manusia berdasarkan karakternya. Kedua ahli ini membagi-bagi bentuk tubuh menjadi tiga yakni ectomorphy (kurus dan tinggi), mesomorphy (tegap,tinggi dan atletis), dan endomorphy ( pendek, bulat dan gemuk) (Cangara, 2006: 106) yang pada bentuk-bentuk tubuh tersebut melambangkan karakteristik sifar-sifat seseorang. g. Kedekatan dan ruang ( proximity and spatial) Proximity adalah kode nonverbal yang menunjukkan kedekatan dari dua objek yang mengandung arti. Proximity dapat atas teority atau zone. Edward T. Hall (1959) membagi kedekatan menurut territory menjadi empat macam, yaitu wilayah intim (rahasia), wilayah pribadi, wilayah sosial, wilayah umum. Selain kedekatan dari segi territory, ada juga dari sudut ruang dan posisi. h. Artifak dan visualisasi Artifak adalah hasil kerajinan manusia. Artifak selain untuk kepentingan estetika, juga untuk menunjukan status atau identitas diri seseorang atau suatu bangsa. i. Warna Warna juga memberi arti terhadap suatu objek.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 30

j. Waktu Waktu mempunyai arti tersendiri dari kehidupan manusia bagi masyarakat tertentu melakukan sesuatu sering sekali melihat waktu. Waktu tersebut juga dapat melambangkan suatu hal. k. Bunyi Kalau paralanguage dimaksdukan sebagai tekanan suara untuk menjelaskan verbal, maka banyak bunti-bunyian yang dilakukan sebagai tanda isyarat yang tidak dapat digolongkan sebagai paralanguage. l. Bau Bau juga merupakan bentuk dari nonverbal selain untuk melambangkan status kosmetik, bau juga dapat dijadikan sebagai petunjuk arah.

2.2.6 Pengertian Gaya Komunikasi

Setiap orang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Hal tersebut mempengaruhi seseorang dalam cara berkomunikasi baik dalam bentuk perilaku maupun perbuatan atau tindakan. Cara berkomunikasi tersebut disebut gaya komunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu ( a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation ). Gaya komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik ( Parwiyanto, 2007:7 ). Menurut Widjaja gaya komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak. Pengalaman membuktikan bahwa gaya komunikasi sangat penting dan bermanfaat karena akan memperlancar proses komunikasi dan menciptakan hubungan yang harmonis. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari suatu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (recevier). Selain itu gaya yang digunakan dipengaruhi oleh banyak faktor, gaya komunikasi adalah sesuatu yang dinamis dan sangat sulit untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 31

ditebak. Sebagaimana budaya, gaya komunikasi adalah sesuatu yang relatif (Widjaja, 2000:57). Gaya komunikasi dapat dilihat dan diamati ketika seseorang berkomunikasi baik secara verbal (bicara) maupun nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh dan tangan serta gerakan anggota tubuh lainnya). Berbagai gaya komunikasi yang digunakan setiap orang tentu ada perbedaan meskipun terkadang ada persamaan. Gaya komunikasi adalah suatu kekhasan yang dimiliki setiap orang dan gaya komunikasi antara orang yang satu dengan orang lainnya berbeda. Perbedaan gaya komunikasi antara satu orang dengan yang lain dapat berupa perbedaan dalam ciri- ciri model dalam berkomunikasi, tata cara berkomunikasi, cara berekspresi dalam berkomunikasi dan tanggapan yang diberikan atau ditunjukkan pada saat berkomunikasi. Gaya komunikasi dipengaruhi situasi, bukan kepada tipe seseorang, gaya komunikasi bukan tergantung pada tipe seseorang melainkan kepada situasi yang dihadapi. Setiap orang akan mengunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda ketika mereka sedang gembira, sedih, marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga dengan seseorang yang berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan dengan anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda. Selain itu gaya yang digunakan dipengaruhi oleh banyak faktor, gaya komunikasi adalah sesuatu yang dinamis dan sangat sulit untuk ditebak. Sebagaimana budaya, gaya komunikasi adalah sesuatu yang relatif.

Defini menurut Norton (1983), Kirtley dan Weaver (1999) (dalam Liliweri, 20011: 309) mendefenisikan gaya komunikasi sebagai proses kognitif yang mengakumulasikan bentuk suatu konten agar dapat dinilai secara makro. Setiap gaya selalu merefleksikan bagaimana setiap orang menerima dirinya ketika dia berinteraksi dengan orang lain). Selain itu, Raynes (2011) dalam (Liliweri 2011: 309) juga memandang gaya komunikasi sebagai campuran unsur-unsur komunikasi lisan dan ilustratif. Pesan-pesan verbal individu yang digunakan untuk berkomunikasi diungkapkan dalam kata-kata tertentu yangmencirikan gaya komunikasi. Ini termasuk nada, volume atas semua pesan yang diucapkan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 32

Secara teoritik, Edward T. Hall (dalam Mulyana, 2005:129) menyebut dalam konteks budaya, gaya komunikasi dapat dibedakan kedalam bentuk komunikasi konteks tinggi dan gaya komunikasi konteks rendah. Gaya bicara komunikasi konteks tinggi ini, orang lebih suka bicara secara implisit (halus,diam-diam),tidak langsung, dan suka basa-basi. Salah satu tujuannya, untuk memelihara keselarasan kelompok dan tidak ingin berkonfrontasi (bertentangan), maksudnya agar tidak mudah menyinggung perasaan orang lain. Komunikasi budaya konteks tinggi, cenderung lebih tertutup dan mudah curiga terhadap pendatang baru atau orang asing. Sementara gaya komunikasi dalam konteks rendah, biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki pola pikir linier. Selain itu komunikasi konteks rendah, cepat dan mudah berubah karena tidak mengikat kelompok (Mulyana, 2005: 129). Untuk mempermudah peneliti membuatnya dalam bentuk tabel dibawah ini

Tabel 2.1. Perbedaan Gaya Komunikasi Konteks Tinggi dan Gaya Komunikasi Konteks Rendah

Gaya Komunikasi Konteks Tinggi Gaya Komunikasi Konteks Rendah Mengandung pesan yang kebanyakannya ada Sibuk dengan spesifikasi, rincian, jadwal dalam konteks fisik, sehingga makna pesan waktu yang persis dengan mengabaikan hanya dapat dipahami dalam konteks pesan konteks. tersebut. Bicara secara implisit, tidak langsung dan Bicaranya eksplisit, bahasa yang digunakan suka basa-basi. langsung dan lugas. Kebanyakan masyarakat homogen berbudaya Biasanya digunakan oleh orang-orang yang konteks tinggi, pola pikir nonlinier memiliki pola pikir linier. Kekuatan kohesif bersama yang memiliki Cepat dan mudah berubah, tidak mengikat sejarah yang panjang, lamban berubah dan kelompok berfungsi untuk menyatukan kelompok. Orang berbudaya konteks tinggi gemar Orang berbudaya konteks rendah dianggap berdiam diri, tidak suka berterus terang, dan berbicara berlebihan, mengulang-ngulang misterius. apa yang sudah jelas. (Sumber : Mulyana 2005: 129)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 33

2.2.6.1 Tipe atau Kategori Gaya Komunikasi

Para ahli komunikasi telah mengelompokkan beberapa tipe atau kategori gaya komunikasi Norton, 1983, dalam (Liliweri, 2011: 309), kedalam sepuluh jenis :

a. Gaya dominan ( dominan style ), gaya seorang individu untuk mengontrol situasi sosial. b. Gaya dramatis ( dramatic style ), gaya seorang individu yang selalu “hidup” ketika dia bercakap-cakap. c. Gaya kontroversial (controversial style), gaya seseorang yang selalu berkomunikasi secara argumentatif atau cepat untukmenantang orang lain. d. Gaya animasi (animated style), gaya seseorang yang berkomunikasi secara aktif dengan memakai bahasa nonverbal. e. Gaya berkesan (impression style), gaya berkomunikasi yang merangsang orang lain sehingga mudah diingat, gaya yang sangat mengesankan. f. Gaya santai (relaxed style), gaya seseorang yang berkomunikasi dengan tenang dan senang, penuh senyum dan tawa. g. Gaya atentif (attentive style), gaya seseorang yang berkomunikasi dengan memberikan perhatian penuh kepada orang lain dengan sungguh-sungguh. h. Gaya terbuka (open style), gaya seseorang yang berkomunikasi secara terbuka yang ditunjukkn dalam tampilan jujur dan mungkin saja blak- blakan. i. Gaya bersahaja (friendly style), gaya komunikasi yang ditampilkan seseorang secara ramah, merasa dekat, selalu memberikan respon positif, dan mendukung. j. Gaya yang tepat (precise style), gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 34

2.2.7 Pengertian Televisi

Televisi secara etimologis berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar (Rosyidi, 1989: 221). Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka menyebutkan arti televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak, yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya.

Dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar dapat bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur diatas (Kuswandi, 1996: 5).

Dengan pengertian di atas, lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa transmisi atau pancaran gambaran dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektonik diubah menjadi gelombang elektro magnetik dan selanjutnya transmisi dilanjutkan melalui pemancar. Gelombang elektro magnetik ini diterima oleh sistem antena yang menyalurkan ke pesawat penerima (pesawat televisi). Di pesawat televisi lalu gelombang elektro magnetik diubah kembali menjadi gambar dan suara yang dapat kita nikmati di layar televisi. Sedangkan pada televisi kabel gelombang elektro magnetik tersebut disalurkan melalui kebel ke pesawat penerima.

Suatu siaran dapat diterima dirumah harus melalui proses-proses tertentu. Kecanggihan yang ada pada televisi ini bila tidak ditunjang oleh sumber daya manusia yang lebih baik menyebabkan siaran televisi yang diterima menjadi tontonan yang membosankan. Karenanya, untuk menjadikan siaran televisi ini tetap survive, dibutuhkan tenaga tenaga andal di bidangnya dan juga manajemen yang kuat. Sedikitnya ada delapan hal yang harus dimiliki para penggiat televisi jika siaran mereka tidak ingin dirasa membosankan : keahlian di bidang masing-masing,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 35

tanggung jawab profesi, kreativitas, karakter gotong royong atau senang bekerjasama (tidak egoistis), kepemimpinan bijaksana (tegas tapi tidak kaku), kesadaran pada fungsi masing-masing, bertekad sama untuk mencapai satu tujuan dengan baik, dan memiliki pandangan jauh ke depan di bidang perangkat keras (Subroto, 1994: 1).

Televisi sebagai suatu alat yang merupakan bagian dari suatu sistem yang besar, sehingga meskipun televisi seperti kotak hitam ajaib, tapi apabila gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar televisi, berhubungan langsung dengan televisi tadi yang sudah ditekan tombolnya, maka dengan serta merta akan merubah ke arah fungsi sebenarnya, dimana kita akan dapat menikmati acara yang ditayangkan langsung dari stasiun penyiaran yang bersangkutan. Televisi sebagai suatu alat dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan informasi, dengan menggunakan bayangan gambar dan suara demikian halnya dengan video dan film (Subroto, 1994: 2).

Mengingat sifatnya terbuka, cakupan pemirsanya tidak mengenal usia dan meliputi seluruh lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa luasnya jangkunagn siaran dan cakupan pemirsanya. Media televisi sebagai media pembawa informasi yang besar dan cepat pengaruhnya terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anggota masyarakat serta perubahan sistem dan tata nilai yang ada. Televisi mempunyai daya tarik tersendiri yang khas, kalau radio mempunyai daya tarik yang disebabkan unsur-unsur kata, musik, dan sound effect yang mendukung, maka televisi lebih dari itu dimana terdapat unsur visual yang memancar berupa gambar baik yang bergerak maupun tidsk bergerak yang dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pemirsanya.

Sejauh ini banyak kalangan yang memandang televisi sebagai ajang sosialisasi kekerasan yang tidak mendidik dengan menayangkan program-program yang tidak mendatangkan manfaat. Namun setelah televisi menayangkan bermacam program acara keagamaan secara terus menerus dan berkualitas, maka persepsi negatif itu dapat dikurangi dan dinetralisir kembali. Setiap media memang memiliki kelebihan masing-masing, namun banyak para pakar komunikasi yang mengatakan bahwa jangkauan media televisi jauh lebih besar dan lebih luas dari media lainnya. Karenanya, keberadaan televisi ini apakah efeknya baik atau buruk sangat tergantung pada pemiliknya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 36

2.2.8 Ruang Lingkup Program Televisi

2.2.8.1 Pengertian Program

Menurut P.C.S Sutisna dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, mendefinisikan program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku (Sutisna, 1993: 9).

Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya. Sedangkan menurut Omar Abidin Gilang(1996: 62), program merupakan serangkaian acara atau sesuatu yang disiarkan dalam berbagai benyuk penikmat oleh stasiun penyiaran. Program itu sendiri berasal dari bahasa Inggris (programme) atau program yang berarti “acara” atau “rencana”. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk.

Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran utnuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.Istilah program siaran dapat dianalogikan sebagai barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual pada bentuk lain. Menurut John R. Bitner ( dalam Masduki, 2004: 35),program atau kerap pula disebut dengan istilah acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarnya.

2.2.8.2 Jenis-Jenis Program Jenis program TV pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu program hiburan (sinetron, film, musik, dan lain-lain) dan program informasi. Program informasi ditelevisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal. Program informasiadalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 37

penegtahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audiens. Dengan demikian, program informasi tidak hanya melalui program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan) misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. Program infromasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) (Morrisan,2008: 24-25) : a) Berita keras

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Media penyiaran adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat. Dalam berita-berita mengenai konflik, televisi menjadi medium informasi yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan televisi menyajikan gambar yang menjadi bukti yang tak terbantahkan. Pada umumnya stasiun televisi menginvestasikan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk kegiatan pemberitaan dalam porsi waktu siaran yang cukup besar. Dalam hal ini berita kras dapat dibagi kedalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment. Straight news berarti berita ‘langsung’ (straight), maksdunya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audiens. Feature, kita sering melihat suatu program berita menampilkan berita-berita ringan misalnya informai mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik, berita semacam ini disebut feature. Dengan demikian, feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai softnews, karena tidak terlalu terkait dengan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 38

waktu penayangan, namun karna durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita maka feature masuk kedalam kategori hardnews. Infotainment, kata infotainment berasal dari dua kata yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Namun dewasa ini infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan berita-berita kehidupan selebritis (Morrisan, 2008: 24). b. Berita lunak

Berita lunak atau softnews adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. “Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri diluar program berita. Program yang masuk kedalam kategori berita lunak ini adalah : magazine, current affair, documneter, dan talkshow. Current Affair, dari namanya pengertian current affair adalah persoalan kekinian. Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Dengan demikian current affair, cukup terikat dnegan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news, batasnya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan. Magazine, diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine).Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panajng magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dan program

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 39

berita. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingya. Suatu program magazine dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas hanya satu topik atau beberapa topik. Documenter, dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing dan teknik pencitraannya, mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebeuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter. Talk Show. Program talk show atau pembincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang- orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas (Morrisan, 2008: 24).

2.9 Teknik Dalam Pengambilan Gambar Teknik pengambilan suatu gambar dapat memiliki kode-kode yang mempunyai makna tersendiri. Kode-kode tersebut menginformasikan hampir seluruh aspek tentang keberadaan kita dan menyediakan konsep yang bermanfaat bagi analisis seni populer dan media. Berbagai elemen terdapat dalam kode, terutama yang berhubungan dengan bahasa gambar yang biasa dilihat secara lebih detail. Teknik pengambilan gambar yang diperlihatkan dalam tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 40

PENANDA (SIGNIFIER) MENANDAKAN (SIGNIFIED) PENGAMBILAN GAMBAR Extreme Long Shot Kesan luas dan keluarbiasaan Full Shot Hubungan sosial Big Close Up Emosi, dramatik, momen penting Close Up Intim atau dekat Medium Shot Hubungan personal dengan subjek Long Shot Konteks perbedaan dengan publik SUDUT PANDANG (Angle) Pengambilan Gambar: High Dominasi, kekuasaan dan otoritas Eye-Level Kesejajaran, keamanan dan sederajat Low Didominasi, dikuasai dan kurang otoritas TIPE LENSA Wide Angle Dramatis Normal Normalitas dan keseharian Telephoto Tidak personal, Voyeuristik FOKUS Selective Focus Meminta perhatian (tertuju pada satu objek) Soft Focus Romantis serta nostalgia Deep Focus Semua unsur adalah penting (melihat secara keseluruhan objek) PENCAHAYAAN High Key Riang dan cerah Low Key Suram dan muram High Contrast Dramatikan dan teatrikal Low Contrast Realistik serta terkesan seperti dokumenter PEWARNAAN Warm (kuning, orange, merah, abu-abu) Riang dan cerah Cool (biru dan hijau) Pesimesme, tidak ada harapan Black and White (Hitam dan Putih) Realisme, aktualisme, harapan Sumber: Berger, 2000: 33

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 41

Tabel 2.3 Kerja dan Teknik Penyuntingan Pan Down Kamera mengarah ke Kekuasaan dan bawah kewenangan Pan Up Kamera mengarah ke atas Kelemahan, pengecilan

Dolly In Kamera bergerak ke dalam Observasi dan fokus

Fade In Gambar kelihatan pada Permulaan gambar layar kosong Fade Out Gambar di layar menjadi Penutupan hilang Cut Pindah dari gambar satu ke Kebersamaan, menarik gambar yang lain Wipe Gambar terhapus dari layar Penentuan dan kesimpulan

(Sumber: Berger, 2000: 34)

2.3 Model Teoritis Berikut bagan penelitian Gaya Komunikasi Pemimpin Di Media

Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” di Metro TV

Analisis Semiotika Roland Barthes

Mengetahui sistem tanda yang terdiri atas makna denotasi dan konotasi yang terdiri dari komunikasi verbal seperti bahasa dan non verbal seperti gerakan mata, postur tubuh,bunyi dan paralanguage dalam tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok di Metro TV”

Mengetahui mitos dalam tayanganBAB IIIMata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” di Metro TV

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban dari problem yang ingin kita teliti (Mulyana, 2004:145). Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller ( dalam Pujileksono, 2015: 35) penelitian kualitatif dipergunakan untuk menemukan atau menembangkan teori yang sudah ada. Penelitian kualitattif berusaha menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam bentuk kalimat. Dalam penelitian kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu:

1. Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut. 2. Menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial tersebut.

Pada penelitian kualitatif, peneliti harus dapat berpikir secara kritis, dimana peneliti mampu menangkap fenomena-fenomena sosial di masyarakat dan melakukan pengamatan mendalam terhadap fenomena tersebut.

Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit pun belum diketahui. Metode ini tidak mengutamakan populasi dan sampling, sehingga penelitian tersebut bersifat subjektif yang hasilnya bukan untuk digeneralisasikan (Kriyantono, 2008 : 13). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika, dimana peneliti mengamati (observasi) terhadap fenomena gejala disekelilingnya melalui berbagai “tanda” yang dilihatnya.

42

Universitas Sumatera Utara 43

Semiotika merupakan salah satu bagian dari bentuk penelitian kualtatif. Analisis semiotika digunakan di dalam penelitian ini untuk mengkaji lebih dalam tentang makna yang terkandung di dalam tanda. Analisis semiotika tidak hanya sekedar menganalisis realitas media massa tetapi juga konteks realitas pada umumnya. Melalui analisis semiotika, sejumlah besar sistem tanda yang terdapat pada kajian media mampu dianalisis dalam mencari makna dibalik tanda yang ada.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah program acara “Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok” yang akan mengundang Ahok sebagai narasumber utama dan satu- satunya selama program Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok berlangsung. Parkir Timur Senayan Jakarta dipilih menjadi tempat diselenggarakannya acara ini pada hari Sabtu, 4 Juni 2016 dan ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Metro Tv.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah gaya komunikasi yang ditampilkan oleh Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” selama program Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” berlangsung. Penampilan dan pemilihan bahasa yang digunakan Ahok selama sesi tanya jawab “Mata Najwa On Stage” juga akan menjadi fokus utama penelitian.

3.4 Unit Analisis

Unit Analisis adalah satuan yang diteliti yang dapat berupa individu, kelompok, benda, atau suatu latar peristiwa. Unit analisis pada penelitian ini adalah scene yang berisi pernyataan Ahok ketika menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Najwa Shihab, dimana dalam video akan dianalisis sebanyak 12 scene yang terbagi menjadi 3 shot di setiap scenenya dengan total 36 shot sesuai dengan beberapa pertanyaan yang diberikan oleh Najwa Shihab terkait permasalahan yang ada di DKI Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan Langsung Peneliti melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti sehingga dapat memahami makna yang terkandung didalamnya dan mendeskripsikan serta menganalisisnya dengan menggunakan semiologi Roland Barthes. Pengamatan langusng dapat didukung dengan data yang terbagi menjadi tiga bagian, antara lain: a) Data Primer Data primer untuk penelitian adalah Tayangan Mata Najwa On Stage “ Semua Karena Ahok” di Metro TV b) Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari literatur dan sumber bacaan yang mendukung data primer, seperti informasi dari buku, internet, majalah dan sebagainya. c) Data dokumenter merupakan kumpulan data yang diperoleh dari Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” di Metro TV yang berupa format MP4 yang sudah diunduh melalui saluran resmi youtube Metro TV yaitu www.metrotvnews.com . 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang dilakukan dengan mencari sumber-sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian dan dengan membaca buku, literatur yang dapat mendukung penelitian serta menambah sumber informasi.

3.6 Teknik Analisis Data

Bogdan dan Biklen (dalam Pujileksono, 2015: 151) mengatakan bahwa analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, meilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data adalah upaya mencari dan menata data secara sistematis,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 45

hasil pengumpulan data untuk meningkatkan pemahaman terhadap objek yang sedang diteliti. Dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh peneliti serta akan dipaparkan dalam bentuk skripsi, maka penelitian ini akan dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika. Analisis semiotika yang digunakan adalah metode Roland Barthes. Analisis data merupakan bagian yang amat penting selain pengumpulan data, karena proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Adapun jenis penelitian analisis semiotika, menggunakan model Roland Barthes, yaitu model sistematis dalam menganalisis makna dengan tanda- tanda. Fokus perhatiannya tertuju pada signifikasi dua tahap (two order of signification). Signifikasi pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified. Dalam sebuah tanda tahap realitas eksternal Barthes menyebutnya sebagai denotasi, yaitu makna penting nyata dari sebuah tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua yang menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya, disebut sebagai konotasi. Analisis data yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan analisis Roland Barthes yaitu signifikasi dua tahap denotasi dan konotasi. 1. Tataran Denotatif Setiap scene yang terdapat dalam program “ Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok” yang menampilkan gaya komunikasi Ahok selama program acara tersebut berlangsung akan dipaparkan sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam program tersebut. Program tayangan “Mata Najwa On Stage”yang berdurasi 2 jam akan dianalisis sebanyak 12 scene yang terdiri dari pernyataan Ahok ketika menjawab pertanyaan yang diberikan dan komunikasi nonverebal yang terlihat selama sesi tanya jawab berlangsung. Makna yang berada pada tataran denotasi ini akan berkembang dan menghasilkan pemaknaan tertentu pada tahap konotasi.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 46

2. Tataran Konotatif

Pada tataran konotatif akan dideskripsikan bagaimana makna konotatif bekerja pada scene yang sesuai selama program “Mata Najwa On Stage”. Dalam tataran konotatif, peneliti akan mendeskripsikan makna apa yang ditampilkan oleh gaya komunikasi Ahok dalam program tersebut yang dapat terlihat dari komunikasi verbal dan nonverbalnya. Melalui tataran konotatif, akan didapatkan temuan berupa mitos atau ideologi yaitu mitos yang merupakan pemaknaan atau bagaimana kebudayaan menjelaskan dan memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.

3.6.1 Analisis Leksia Leksia dipilih dan ditentukan berdasarkan pada kebutuhan pemaknaan yang akan dilakukan. Leksia dalam narasi bahasa bisa didasarkan pada kata, frasa, kalusa, ataupun kalimat. Sedangkan pada gambar, leksia biasanya didasarkan pada suatu tanda-tanda (gambar) yang dianggap penting dalam pemaknaan

3.6.1 Kode Pembacaan Menurut Roland Barthes, didalam teks beroperasi lima kode pokok (five major code) yang didalamnya terdapat penanda teks (leksia). Lima kode yang ditanjau Barthes yaitu : 1. Kode Hermeneutika, atau sering disebut dengan kode teka-teki. Kode ini melihat tanda-tanda dalam suatu teks yang menimbulkan pertanyaan. Fungsi kode ini adalah mengartikulasikan persoalan yang terdapat dalam teks. 2. Kode Proairetik, yaitu kode tindakan yang membaca akibat atau dampak dari suatu tindakan dalam teks. Analisis pada kode ini menghasilkan makna denotasi I yaitu pada level teks. 3. Kode Simbolik, merupakan aspek pengodean yang gampang dikenali karena berulang-ulang muncul dalam teks. Kode pembacaan ini menghasilkan makna konotasi I yang terdapat dalam teks.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 47

4. Kode Kultural, yaitu kode yang telah dikenali bersumber pada pengalaman- pengalaman manusia. Kode ini mengahsilkan makna denotasi II. 5. Kode Semik, yaitu kode yang berasal dari isyarat, petunjuk, atau kilasan makna yang ditimbulkan oleh penanda tertentu. Kode ini menghasilkan makna konotasi II, yaitu pada level konteks.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Mata Najwa adalah program in depth talkshow unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior Metro TV, Najwa Shihab. Program ini berdurasi satu jam dan tayang di setiap hari Rabu pukul 21.30-22.30 WIB. Mata Najwa pertama kali mengudara pada 25 November 2009. Dalam setiap episodenya, Mata Najwa berusaha menyajikan tayangan yang kritis, berbobot dan selalu menghadirkan tokoh- tokoh utama (newsmakers).

Mata merupakan perpektif seseorang. Najwa Shihab fokus dimata dengan cara memberikan pertanyaan kepada narasumber. Kemudian, membahas perpektif dari Najwa Shihab yang paling menarik dari matanya, Dari mata dapat melihat seseorang dari sudut pandang dan dari dialog dapat menarik kesimpulan apa yang dibutuhkan, alasan kenapa diberi nama Program Mata Najwa.

Selama delapan tahun mengudara, program ini telah berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan, baik dari dalam, maupun luar negeri. Episode “Separuh Jiwaku Pergi”- Kisah Cinta Habibie dan Ainun”, berhasil menjadi nominasi talkshow terbaik se-Asia Pasifik dalam ajang Asian Television Awards 2010. Di ajang yang sama, Najwa Shihab dinominasikan sebagai presenter Current Affairs terbaik. Di tahun 2011, Mata Najwa berhasil mendapatkan Dompet Dhuafa Award untuk kategori talkshow terbaik. Selain itu, selama dua tahun berturut-turut, di 2011 dan 2012, Mata Najwa berhasil masuk sebagai tiga besarta talkshow yang paling banyak dibicarakan (Word Of Mouth) dari SWA Magazine.

48

Universitas Sumatera Utara 49

Program unggulan Metro TV ini konsisten mengahdirkan narasumber- narasumber lingkar satu, yang menjadi pelaku langsung sebuah peristiwa. Hanya orang-orang berani dan terpilih yang bisa duduk di kursi narasumber Mata Najwa. Saat memandu talkshow, Najwa Shihab juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan tegas, tanpa tedeng aling-aling dan straight to the point.

Peneliti akan menjelaskan kronologi penelitian data, yang terdiri dari proses analisis dan pembahasan hasil penelitian untuk judul “ Gaya Komunikasi Pemimpin di Media ( Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” di Metro TV ).

Subjek yang akan diteliti adalah Tayangan Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok yang disiarkan oleh stasiun televisi Metro TV pada hari Sabtu 4 Juni 2016 yang lalu yang merupakan rangkaian tour acara Mata Najwa ke berbagai kota di Indonesia. Acara tersebut berlangsung mulai pukul 18.00-23.00 bertempat di Gelora Bung Karno, Jakarta. Tayangan Mata Najwa On Stage yang akan dianalisis terkait gaya komunikasi yang ditampilkan Ahok selama sesi tanya jawab dengan presenter Najwa Shihab berlangsung, acara berdurasi selama dua jam dan sudah termasuk dalam durasi iklan, karena acara diadakan di luar studio maka sekitar pukul 18.00 pintu acara sudah dibuka untuk meregistrasi penonton yang akan mengikuti acara nantinya. Selama dua jam durasi tayangan akan dipilih beberapa scene yang menampilkan gaya komunikasi Ahok yang telah dipilah sebanyak 36 gambar yang akan menjadi data untuk dianalisis. Tayangan Mata Najwa On Stage terdiri dari 12 scene dan setiap scene nya terdiri dari 3 gambar.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50

4.1.1 Analisis Scene 1

Scene 1 Scene 1 Shot 1 Shot 2 Ahok berjalan naik keatas panggung Ahok menyapa penonton yang hadir di Mata Najwa On Stage Mata Najwa On Stage

Scene 1 Shot 3 Ahok beradu pantun dengan pasukan “palang pintu”

A. Analisis Leksia Pada scene 1 shot 1 terlihat Ahok menaiki sebuah panggung acara, Ahok berjalan dengan langkah yang santai dan kedua tangannya bergerak seirama mengikuti langkah kakinya, dibelakangnya juga ada beberapa orang yang mengikuti. Ahok menggunakan baju kemeja berwarna biru dan celana jeans biru, Ahok juga mengenakan kacamata berwarna putih dan jam tangan berwarna abu- abu. Jarak antara panggung dan tempat awal Ahok berjalan tidak terlalu jauh, gerak langkah kakinya menuju panggung diiringi dengan musik tradisional betawi. Pada

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 51

scene 1 shot 1 sesampainya dipanggung, Ahok disambut oleh presenter Mata Najwa On Stage yaitu Najwa Shihab, mereka bersalaman dan Ahok mengangkat tangan kanannya dan menyapa penonton yang hadir dengan tersenyum, Ahok mengatakan “ Selamat Malam Semuanya” sementara ia menyapa penonton dengan mengangkat tangan kanannya, mikrofon dipegang dengan menggunakan tangan kirinya, kedua tangannya juga bergerak mengikuti langkah kakinya. Pada scene 1 shot 3, Ahok ditantang untuk beradu pantun dengan pasukan palang pintu yang sudah dipersiapkan oleh Tuan Rumah Mata Najwa, pasukan palang pintu ingin menguji apakah Ahok mampu beradu pantun sebagai syarat agar dipersilahkan masuk menjadi tamu di acara Mata Najwa On Stage. Beradu pantun dimulai oleh salah satu dari jagon pasukan palang pintu yang ditugaskan untuk beradu pantun melawn Ahok. Pantun pembuka yang diucapkan oleh pasukan palang pintu tersebut adalah “ Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarokatuh, ini kan tanah betawi ye biasenye kalau masuk orang harus lewatin palang pintu dulu betul ye” , sebelum melanjutkan pantunnya jagoan palang pintu meminta izin kepada Najwa Shihab untuk menguji beradu pantun dengan Ahok, kemudian jagoan melanjutkan pantunnya “ lihat keatas ada si burung nuri, terbang tinggi bersama kawan-kawannye, ade ape ujug- ujug Pak Ahok datang kemari, ke Metro TV ape tujuannye”. Ahok membalas pantun jagoan dengan memberikan pantun “ mohon maaf kalau kedatangan aye ngagetin, lihat keatas memang burung nuri, lihat kebawah emang banyak rawa, ane sengaje datang kemari, karena diundang di Mata Najwa”, Ahok sudah berhasil membalas pantun pertama dari jagoan dan dilanjutkan dengan sesi kedua berbalas pantun oleh jagoan “macan tutul mati ketusuk, dimandiin di depan pintu, kalau Pak Ahok emang mau masuk ye ni, rubuhin dulu aye punya palang pintu” lalu Ahok membalas pantun jagoan “ jangankan palang pintu palang kerete aye gigitin, kalau emang peraturannya begitu, sampe mane aye ikutin”, penonton tertawa mendengar Ahok berbalas pantun.

Setelah mereka berbalas pantun, kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari masing-masing jagoan untuk adu silat. Ahok mempersilahkan jagoan yang dibawanya untuk beradu silat dengan jagoan tuan rumah dan jagoan silat pertama yang memulai penampilan adalah jagoan dari tuan rumah Mata Najwa. Jagoan silat tuan rumah menantang jagoan Ahok dengan memanggil dengan keras “Eh”, Ahok langsung terkejut mendengarnya dan Ahok langsung mundur kebelakang jagoannya untuk mencari perlindungan. Masing-masing jagoan menampilkan kemampuan silat terbaik mereka, hal yang menarik dari masing-

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 52

masing pasukan palang pintu ini adalah mereka memiliki jagoan cilik yang juga mampu untuk beradu silat. Sebelum mereka beradu silat, terlebih dahulu mereka berbalas pantun dimulai dari pasukan merah yaitu pasukan palang pintu tuan rumah, ia memberikan pantun yaitu “ eh jagoan oren, ini kampung Betawi, kalau masuk kudu sopan, jangan nyelonong aje kayak banjir kiriman, kalau abang tetap neglawan aye, langkahin dulu palang pintu ini” lalu jagoan cilik dari pasukan oren membalas pantun tersebut “ kalau abang minte dilangkahin, abang tiduran aye langkahin” lalu ia melanjutkan pantunnya “batu akik batu jombong,batu bergambar ikan mujaer, aye bukan sombong bisa jalan diatas aer” jagoan merah menanggapi pantun tersebut “ abang emang gak kelelep”, jagoan cilik pasukan oren menjawab pantun pasukan merah” orang aer nye semata kaki”. Sebelum bertarung adu sliat, kedua jagoan cilik ini saling berbalas pantun sebagai berikut “ Silaturahmi bukan cuma lebaran, kalau perlu tiap hari dengan kesadaran, kalah menang bukan jadi ukuran, yang penting kita jalin tali persaudaraan”, setelah beradu pantun, kemudian mereka bertarung adu silat dengan menggunakan jurus terbaik yang mereka miliki dan akhirnya setelah beberapa kali bertarung, pasukan palang pintu tuan ramah telah berhasil dikalahkan oleh pasukan palang pintu Ahok. Perwakilan dari pasukan palang pintu tuan rumah memberikan pantun terakhirnya untuk mengakui kekalahannya, pantun yang diucapkan adalah “ pepaya matang disimpan busuk, udah seminggu dibawa-bawa, Pak Ahok kami persilahkan masuk, emang udah ditunggu sama Mata Najwa. Akhirnya Ahok sudah dipersilahkan masuk untuk duduk di kursi bintang tamu Mata Najwa On Stage.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok berjalan naik ketas panggung? Mengapa Ahok berjabattangan dengan Najwa Shihab? Mengapa Ahok menyapa penonton yang hadir dengan mengangkat tangan kanannya sambil mengatakan “ Selamat Malam Semuanya” dan tangan kirinya memegang mikrofon ? Mengapa Ahok berbalas pantun dengan pasukan palang pintu tuan rumah?

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 53

2. Kode Proairetik

Sebagai seorang bintang tamu yang diundang ke sebuah program di televisi,Ahok menunggu namanya dipanggil oleh presenter Mata Najwa On Stage yaitu Najwa Shihab, ketika Najwa mempersilahkan Ahok dan memanggil nama Ahok untuk segera naik keatas panggung, saat itulah Ahok berjalan ke atas panggung untuk menunjukkan rasa soapan-santunnya dan rasa senang karena menjadi tamu satu-satunya yang akan berbincang dengan Najwa.SesampainyaAhok di atas panggung ia dan Najwa berjabat tangan sebagai perkenalan diri antar masing- masing dan sebagai rasa terimakasih oleh Najawa Shihab karena Ahok tentu memiliki jadwal yang padat sebagai menjadi gubernur, namun Ahok tetap menyempatkan waktu untuk hadir dan menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa On Stage “Semua karena Ahok”.

Menyapa penonton yang hadir, menunjukkan bahwa Ahok sebagai bintang tamu menghargai penonton yang telah hadir karena ingin bertemu langsung dengan dirinya. Jumlah penonton yang mencapai 11.500 orang memperlihatkan bahwa daya tarik Ahok sebagai gubernur sangatlah tinggi, penonton antusias untuk datang dan hadir menjadi penonton di Mata Najwa On Stage, menunjukkan bahwa Ahok memiliki banyak dukungan dari masyarakat ataupun masyarakat yang kontra dengan kebijakan Ahok, semua berkumpul di Parkir Timur Senayan, Jakarta.Ahok menyapa penonton dengan mengucapkan “Selamat Malam Semuanya” yang merupakan sapaan formal untuk semua kalangan penonton yang berasal dari berbagai daerah, suku ataupun agama.

Ahok menyapa penonton sambil mengangkat tangan kanannya sebagai bentuk keramah-tamahannya kepada penonton. Ahok diberi tantangan oleh Najwa untuk beradu pantun sebagai bentuk tradisi tanah betawi apabila ingin permisi untuk masuk ke rumah orang harus melewati pasukan “palang pintu”, Ahok menerima tantangan yang diberikan. Sebenarnya pasukan palang pintu biasanya dilakukan dalam tahapan upacara pernikahan adat betawi, namun dalam hal ini karena Ahok ingin bertamu ke rumah orang, maka ia harus menunjukkan kemampuan terbaiknya agar dapat merubuhkan pasukan palang pintu tuan rumah sehingga Ahok dapat diizinkan untuk duduk di kursi bintang tamu.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 54

Tradisi palang pintu sebenarnya merupakan kesenian yang digunakan sebagai pelengkap saat pengantin pria yang disebut “juragan” hendak memasuki rumah pengantin wanita “perempuan”. Komunikasi yang digunakan pada prosesi ini antara lain melalui pantun, yang digunakan oleh para jawara maasing-masing pihak untuk melakukan perdebatan. Komunikasi pada palang pintu inilah yang masuk ke dalam tahapan balas pantun. Berbalas pantun dimulai oleh pasukan palang pintu tuan rumah dan selanjutnya Ahok membalas pantun yang diberikan, beberapa kali mereka berbalas pantun, setelah berbalas pantun selesai dilanjutkan dengan atraksi bela diri dari masing-masing jagoan untuk menunjukkan kekuatan yang mereka milki, Ahok mempersilahkan jagoannya untuk maju dan bertanding karena sepertinya Ahok tidak berani untuk melawan jawara tuan rumah . Pasukan palang pintu tuan rumah dan pasukan palang pintu yang dimiliki Ahok , bertanding menunjukkan jurus terbaik yang mereka miliki. Akhirnya pertarungan di menangkan oleh pasukan palang pintu Ahok dan Ahok dipersilahkan masuk oleh pasukan palang pintu tuan rumah.

3. Kode Simbolik

Ahok menggunakan kemeja berwarna biru dan celana jeans berwarna biru, pemilihan warna biru agar menimbulkan suasana yang nyaman dan tenang, warna biru juga merupakan warna yang tidak terlalu mencolok dan sangat sesuai untuk digunakan mengahdiri acara-acara dengan sorotan kamera. Ahok sedikit mengangguk-anggukkan kepalanya ketika berjalan naik ke atas panggung sebagai cara yang digunakan Ahok untuk meminta izin naik ketas panggung dan Ahok mengangkat tangan kanannya ketika menyapa penonton sebagai cara Ahok untuk menyapa penonton, Ahok juga menggunakan kacamata berwarna putih dan jam tangan berwarna abu-abu. Ia sesekali tersenyum ke arah penonton.

Posisi mikrofon dipegang menggunakan tangan kiri dan ketika Ahok berbicara untuk membalas pantun, posisi mikrofon dipindahkan ke tangan kanan. Sesekali ia juga menunjuk-nunjuk kearah pasukan palang pintu untuk menunjukkan bahwa Ahok tidak gentar dengan pasukan palang pintu tuan rumah karena Ia juga memilik pasukan palang pintu. Ahok terlihat semangat ketika beradu pantun sampai ia memajukkan kepalanya. Setelah beradu pantun akan dilanjutkan dengan atraksi bela diri namun ia langsung mundur ke belakang dan menyuruh pasukannya untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 55

maju karena Ahok merasa tidak cukup mahir untuk bertarung pencak silat dengan para jagoan

4. Kode Kultural

Ahok yang menjadi bintang tamu pada acara Mata Najwa On Stage mengenakan baju yang terlihat santai dan tidak formal seperti menggunakan jas, ia lebih memilih menggunakan kemeja yang sesuai dan nyaman digunakan, celana jeans yang dipakai juga menampilkan kesan santai seperti pakaian yang digunakan sehari-hari ketika bepergian ketempat yang tidak terlalu resmi, sepatu yang digunakan berjenis pantofel berwarna coklat yang memang sering digunakan oleh pejabat.

Ahok disambut oleh musik tradisional betawi yang disesuaikan dengan lokasi acara yaitu di tanah Betawi dengan alunan musik yang sama seperti musik ondel- ondel selain itu ketika ia berjalan naik keatas panggung ia juga diiringi oleh dua ondel-ondel yang berada di belakangnya. Saat berada di atas panggung ia juga disambut oleh pasukan palang pintu Betawi yang ingin menantang ia untuk beradu pantun khas betawi, ia juga dengan percaya diri berbalas pantun dengan logat Betawi.

5. Kode Semik

Ahok berjalan sedikit membungkuk ketika naik ke atas pangung dan ia juga tersenyum ke arah penonton, ketika ia mengarahkan pandangannya ke penonton ada yang menyapanya dan ia langsung melambaikan tangannya sebagai tanda menyapa, ia terkejut ketika jagoan dari palang pintu tuan rumah berbicara dengan lantang seperti meneriaki seseorang dan hal itu membuat ia langsung mundur ke belakang pasukan palang pintunya.

Ahok langsung mengucapkan terima kasih kepada jagoannya yang langsung maju untuk membelanya dan dengan berani melawan pasukan palangan pintu tuan rumah. Situasi studio yang ramai oleh penonton semakin menambah keseruan acara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 56

berbalas pantun dan semakin membuat ia semangat. Setelah berbalas pantun selesai, ia mendengarkan dengan serius dan pandangan matanya tertuju pada perwakilan pasukan palang pintu yangmempersilahkan ia untuk masuk karena sudah di tunggu oleh tuan rumah. Meskipun Ahok bukan berasal dari betawi namun Ahok tetap mencoba untuk berbalas pantun dengan logat betawi karena sebagai gubernur DKI Jakarta tentu Ahok harus memahami budata ataupun adat-istiadat daerah yang dipimpinnya.

4.1.2 Analisis Scene Kedua

Gambar 4.2 :

Scene 2 Scene 2 Shot 1 Shot 2 Ahok duduk di kursi bintang tamu Ahok sedikit menundukkan kepala Mata Najwa On Stage

Scene 2 Shot 3 Ahok bersalaman dengan pasangan pengantin yang ia hadiri pernikahan mereka

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 57

A. Analisis Leksia

Ahok duduk di kursi bintang tamu dan membalas ucapan terima kasih yang dilontarkan oleh Najwa yang merasa senang karena Ahok sudah mau datang untuk menjadi bintang tamu di acaranya. Mereka memulai obrolan dengan santai yaitu pertanyaan terkait kegiatan yang dilakukan oleh Ahok pada hari Sabtu dan Minggu mendatangi pernikahan warga yang menurutnya hal itu sebagai bentuk terimakasih kepada warga dan agar warga merasa senang akan kehadirannya karena ia menganggap warga yang menikah sudah seperti anaknya, selayaknya orangtua yang senang dengan pernikahan anaknya dan menurutnya Jakarta bagus karena hanya dengan diberikan papan bunga ke daerah kelurahan tempat pernikahan warga, lurah yang menjabat didaerah tersebut langsung membersihkan daerahnya.

Ahok melihat foto-foto dirinya ketika menghadiri salah satu pernikahan warganya, ada foto saat ia dengan kedua mempelai dan ada juga foto hanya ia dan pasangan pengantin wanita saja dan itu membuat ia tertawa dan juga penonton tertawa. Pasangan pengantin yang Ahok hadiri pernikahan mereka ternyata juga menjadi penonton di acara tersebut dan presenter langsung menyapa pasangan pengantin tersebut, Ahok juga langsung menyapa pasangan pengantin yang duduk di kursi penonton dan Ahok menanyakan sepertinya istri dari pasangan pengatin tersebut sudah hamil, dan mereka membenarkannnya bahwa sudah hamil dan Ahok turut mengucapkan selamat untuk pasangan pengantin tersebut. Ahok bertemu secara lebih dekat dengan pasangan pengantin tersebut, mereka bersalaman dan langsung berfoto bertiga, mempelai wanita terlihat senang bertemu dengan Ahok kembali dan ia ingin berfoto hanya berdua dengan Ahok, Ahok mengiyakan permintaan wanita tersebut dan mereka berdua berfoto bersama.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok duduk di kursi tersebut? Mengapa Ahok memegang mikrofon dengan kedua tangannya? Mengapa Ahok bersalaman dengan pasangan pengantin?

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 58

Mengapa Ahok datang ke pernikahan warganya? Mengapa Ahok berfoto dengan pasangan pengantin?

2. Kode Proairetik

Ahok duduk di kursi bintang tamu setelah dipersilahkan oleh presenter, agar sesi tanya jawab dapat segera dimulai. Mendatangi pernikahan warga , menjadi rutinitas terbaru Ahok setiap Sabtu-Minggu, ia senang dapat menghadiri pesta pernikahan salah satu warganya karena ia juga sudah menganggap mereka seperti anaknya.Ahok dengan senang hati melakukannya agar warga merasa senang dan merasa diperhatikan oleh pemimpin mereka. Ahok tertawa melihat fotonya ketika ia datang ke pernikahan warga, terdapat fotonya berada di tengah-tengah pasangan pengantin seperti memisahkan kedua mempelai dan juga ada foto Ahok dan mempelai wanita yang terlihat seperti memepelai wanita sudah tidak peduli dengan suaminya karena sudah bertemu dengan Ahok. Pasangan pengantin yang dipersilahkan untuk naik keatas panggung sangat mengagumi Ahok sebagai pemimpin, terutama mempelai wanitanya, sehingga ia meminta izin untuk dapat berfoto dengan Ahok diatas panggung dan Ahok mengiyakan permintaan wanita tersebut.

3. Kode Simbolik

Saat berbicara menjawab pertanyaan presenter, Ahok memegang mikrofon dengan kedua tangannya dan sedikit menggaruk jari-jarinya dengan pelan, hal itu dilakukan untuk membuat rileks ketika ia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh presenter. Ahok juga sangat ramah kepada pasangan pengantin tersebut, ia tidak canggung untuk saling berangkulan dengan pasangan pengantin tersebut.

4. Kode Kultural

Ahok berbicara dengan santai dan dengan percaya diri langsung menjawab pertanyaan presenter tanpa ada keraguan, sebagai seorang gubernur DKI Jakarta penampilan yang diperlihatkan Ahok tidak terlalu menunjukkan bahwa ia seorang gubernur, Ahok sangat nyaman duduk di kursi bintang tamu dan ia sedikit menyandarkan badannya ke kursi. Pemilihan kata-kata yang digunakan juga

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 59

disesuaikan seperti mengobrol sehari-hari, tidak terlalu menggunakan bahasa yang formal. Ahok juga dengan sopan langsung bersalaman dengan pasangan pengantin yang ia hadiri pernikahan mereka dan tersenyum kepada mereka serta mengucapkan selamat karena pasangan pengantin ini akan segera memiliki anak. Ahok sangat senang bertemu dengan salah satu warganya dengan menghadiri pernikahan mereka, ia ingin membuat warganya senang dan merasa diperhatikan oleh pemimpin mereka.

5. Kode Semik

Suasana studio terlihat santai, obrolan mengalir apa adanya dan pertanyaan yang diberikan juga pertanyaan-pertanyaan yang sederhana. Ahok dengan santai menjawab pertanyaan yang diberikan oleh presenter, Ahok juga tertawa ketika ditampilkan foto dirinya yang sedang menghadiri pernikahan warganya. Sebagai seorang gubernur tidak terlihat pengawalan yang ketat oleh pihak keamanan, Ahok berbaur dengan tamu undangan yang lain dan ia tak segan untuk berfoto dengan kedua mempelai, mempelai wanita yang memang kagum dengan Ahok mengajak Ahok untuk berfoto dengannya tanpa mempelai pria. Foto yang ditampilkan membuat presenter berkomentar bahkan di pelaminan mempelai wanita sudah lupa dengan mepelai pria dan Ahok menjadi pemisah antara pasangan pengantin ini.

Pasangan pengantin yang Ahok hadiri pernikahan mereka juga datang kestudio tempat acara berlangsung untuk melihat Ahok, mereka duduk di kursi penonton dan presenter memberi kesempatan kepada mereka untuk naik ke atas panggung dan menyapa Ahok. Ahok dengan senang menyapa mereka dan menanyakan kabar mereka, setelah berjabat tangan mereka berfoto bersama. Ahok menjadi pemimpin yang sangat dekat dengan warganya. Ahok memang memberikan kesan yang baik kepada warganya dan terlihat oleh pasangan suami istri yang hadir untuk bertemu kembali dengan Ahok, meskipun sang istri sedang hamil, namun tidak mengurangi semangatnya untuk bertemu dengan Ahok.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 60

4.1.3 Analisis Scene Ketiga

Gambar 4.3 :

Scene 3 Scene 3 Shot 1 Shot 2 Ahok membungkukkan badan Ahok menegaskan pernyataannya dan memegang mikrofon dengan erat dengan menaik turunkan tangannya

Scene 3 Shot 3 Ahok membantah protes warga yang tidak terima digusur A. Analisis Leksia

Topik pembicaraan dimulai dengan presenter menanyakan kebijakan yang diterapkan oleh Ahok terkait penggusuran warga “ Jujur dalam hati kecil Anda apakah ada dilema ketika memindahkan begitu banyak orang dalam waktu yang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 61

singkat? ” , lalu Ahok menjawab “Tidak ada dilema, karena persoalannya kalau saya tidak pindahkan, saya lebih dilema misalnya kasus waduk pluit, kalau saya tidak mau pindahkan tentu warga akan terkena banjir rob”, banyak warga yang tidak terima digusur dan penggusuran dilakukan tanpa adanya pendekatan lebih kepada warga, menurut Ahok tindakan yang dilakukannya itu sudah sangat tepat karena apabila warga tidak direlokasi akan membahayakan bagi warga contohnya penggusuran yang dilakukan di waduk pluit karena menurut Ahok daerah disekitar waduk tidak aman untuk dijadikan tempat tinggal seandainya nanti ada banjir rob waduk tidak akan kuat untuk menahan banjir, Ahok membandingkan dengan tanggul pantai mutiara yang dekat dengan tempat tinggal warga menengah ke atas saja juga tidak dapat menahan banjir rob yang dipengaruhi dengan pemanasan global, apalagi orang yang tinggal di muara baru yang tinggi tanggulnya hanya 20-30 cm yang merupakan swadaya masyarakat tentu tidak dapat menahan datangnya banjir rob.

Menurut Ahok apabila warga disekitar waduk pluit tidak digusur tentu akan membahayakan bagi warga karena apabila ada banjir rob 15.000 orang akan meninggal terkena banjir tentu hal ini akan menjadi lebih dilema untuk Ahok. Warga akan memiliki kehidupan yang lebih baik apabila dipindahkan ke rusun dan akan lebih aman dari terjangan banjir rob daripada mereka tetap bertahan tinggal disekitar waduk pluit. Ahok juga tidak menghukum mereka yang memang sudah salah menempati tanah negara tanpa ada izin. Ahok juga menganggap ia tidak melanggar HAM karena memang warga yang memang salah menduduki tanah negara yang seharusnya tidak dijadikan tempat tinggal, Ahok juga mengatakan “Kalau seandainya saya kirim orang untuk menduduki rumah Anda gimana?, lalau Anda menggusur saya , saya merasa telah dilanggar HAM nya kalau itu mah hamburger”. Namun menurut presenter bukan hanya masalah penggusurannya tetapi kurangnya pendekatan terhadap warga sebelum dilakukan penggusuran, presenter membandingkan dengan Jokowi ketika menjadi walikota Solo yang puluhan kali menemui pedagang kaki lima dan mengobrol sebelum melakukan relokasi.

Ahok mengatakan “ Mana puluhan kali, itu di Solo, Jakarta dua kali juga udah saya suruh gusur” menurutnya kalau di Jakarta cukup dua kali saja dan menurutnya ia juga sudah bertemu dengan warga dan mengobrol namun apabila warga masih

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 62

“ngeyel” tentu sebagai pemimpin, Ahok akan mengambil langkah yang tegas dengan langsung menggusur warga, karena sebenarnya ini persoalan bangsa ini yang sudah puluhan tahun salah namun mengira benar dan hal inilah yang menjadi masalah. Penggusuran juga akan terus dilaksanakan karena Ahok akan membangun 20.188 unit rusun, warga yang akan digusur mencapai 52.000 orang dan kalau rusun sudah selesai akan memindahkan 70.000 rumah.

Menurut Najwa tentu hal ini akan berpotensi menimbulkan penolakan dan potensi kontrofersi konflik horizontal akan semakin banyak, Ahok tidak takut meskipun akan menimbulkan keramaian, Ahok mengatakan “ Rame gak rama kan tergantung, ini juga rame teriak-teriak” warga seharusnya berterimakasih kepada Ahok yang sudah menggusur mereka karena mereka dipindahkan ketempat yang lebih baik. Warga yang marah digusur karena mereka merasa dirugikan dengan penggusuran ini karena mereka sering melakukan pelanggaran dengan menjual KTP mereka namun mereka berhasil ditangkap. Orang-orang yan mempunyai kios-kios, rumah sewaan yang banyak juga marah-marah,namun bagi warga yang hanya menyewa, mereka berterimakasih karena sudah digusur karena meskipun semakin jauh pergi bekerja namun ia merasa lebih aman karena anak-anaknya tidak akan tertabrak truk dan di rusun juga disediakan fasilatas dokter dan mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Ucapan terimakasih yang tulus disampaikan warga seperti itu sudah cukup untuk Ahok.

Najwa juga menunjukkan sebuah video yang ditujukan untuk Ahok yaitu komentar salah satu warga yang merasa dirugikan setelah digusur dari kali jeruk ke rusun marunda, warga yang diwawancarai mengatakan “kalau saya pengen ya kerjaan, suami saya bingung kejauhan, ibaratnya kalau nalik kesini habis ongkos, sementara gaji kecil” ia mengatakan setelah digusur ditempat yang baru sulit mendapatkan pekerjaan dan jarak ke tempat kerja menjadi jauh dan menambah ongkos, selain itu pengurusan untuk surat pindah sekolah juga dipersulit. Mendengar komentar warga tersebut, Ahok langsung menegaskan bahwa apabila bertanya kepada warga yang tidak mau digusur tentu mereka akan menyampaikan hal-hal yang kurang bagus dan semakin dipersulit semua urusan ketika sudah pindah ke rusun marunda. Ahok mengatakan warga yang mengatakan transportasi semakin

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 63

mahal semenjak pindah ke rusun itu adalah fitnah, Ahok mengatakan “ apabila KTP beralamat rusun maka seluruh naik bus tidak bayar”. Ahok juga menantang bagi mereka yang mengatakan tidak dapat bersekolah setelah pindah ke rusun karena secara otomatis semua dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan juga apabila anak dari warga rusun yang dapat lulus di perguruan tinggi negri akan dapat beasiswa setiap tahunnya Rp. 18.000.000 dan anak-anak yang tinggal di rusun disediakan fasilitas dokter 24 jam dan perawat dan juga mereka disediakan bus antar jemput sekolah yang sudah full AC dan full WIFI. Ahok juga selalu mengawasi apakah kebijakan yang dikeluarkannya diterapkan dengan baik oleh pejabat-pejabat yang diberi tugas untuk menjamin kehidupan warga yang berada di rusun marunda, bahkan Ahok juga datang mengawasi keadaan di rusun marunda dan Ia juga menugaskan intel untuk mengawasi apakah kebijakan tersebut memang benar terlaksana.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok sedikit membungkukkan badanya ketika presenter sedang berbicara? Mengapa Ahok meletakkan mikrofonya kearah bawah? Mengapa Ahok tidak merasa dilema meskipun menggusur puluhan ribu warga? Mengapa Ahok dengan tegas langsung menjawab pertanyaan tentang penggusuran? Mengapa Ahok tidak setuju dengan pernyataan warga yang merasa sulit setelah digusur? Mengapa Ahok dengan berani mengatakan dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah dibuatnya?

2. Kode Proairetik

Sebagai seorang gubernur, Ahok tidak merasa dilema meskipun harus menggusur mereka, karena persoalannya adalah akan lebih berbahaya apabila warga tidak digusur karena waduk yang berada didaerah tempat tinggal mereka tidak akan kuat untuk menahan apabila terjadi banjir rob tentu apabila tidak digusur akan lebih berbahaya bagi warga karena mereka akan menjadi korban banjir. Ahok lebih memikirkan keselamatan warga yang harus segera dipindahkan ke rusun agar

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 64

memperoleh kehidupan yang lebih layak, meskipun warga yang digusur banyak yang tidak suka dengan kebijakan Ahok, namun ia tidak memikirkan hal itu. Ahok juga tidak setuju dengan pernyataan warga yang merasa semakin sulit setelah direlokasi karena sebaliknya Ahok sudah menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan warga, mulai dari bus antar-jemput untuk anak sekolah, fasilitas kesehatan dan juga pemberian beasiswa bagi anak-anak yang tinggal dirusun.

3. Kode Simbolik

Ahok selalu memberikan perbandingan mengenai mengapa ia melakukan penggusuran dan tentu manfaat yang akan didapat oleh warga apabila mereka mau dipindahkan ke rusun. Ahok selalu berbicara dengan tegas dan langsung ke inti permasalahan dan ia tidak gentar meskipun warga banyak yang menolak digusur. Ahok menggerakkan tangannya keatas membentuk tanda naik ketika mengatakan warga kelas menengah keatas, Ahok selalu menggerakkan tangannya ketika ingin memperjelas suatu pernyataan. Ahok mengatakan ia akan menjadi lebih merasa dilema dan bersalah jika tidak memindahkan warga, pernyataan ini diperkuat dengan gerakan tangan yang diarahkan ketengah dada Ahok dan menepuk-nepuk beberapa kali bagian dadanya.

4. Kode Kultural

Sebagai seorang gubernur tentu banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan terkait kesejahteraan warga dan juga pembangunan infrastruktur di tempat yang ia pimpin, terlebih lagi Jakarta yang merupakan ibukota negara semua yang terjadi akan menjadi perhatian seluruh negri dan menjadi tolak ukur keberhasilan negara. Ahok berusaha memindahkan warganya yang tinggal di pemukiman yang kurang layak ke tempat yang lebih baik dan juga aman bagi perkembangan anak-anak mereka. Rumah susun yang dibangun diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi pemukiman liar dan tidak layak yang ada di Ibukota, fasilitas yang memadai dan memperhatikan kebutuhan warga juga telah disiapkan untuk mempermudah warga dalam beraktivitas, untuk itu Ahok berharap warga dapat mengerti mengenai kebijakan yang diterapkannya. Sebagai seorang gubernur harus

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 65

menerima segala konsekuensi menjadi seorang pejabat, ada warga yang suka dengan kepemimpinan kita dan ada juga warga yang tidak setuju dengan kepemimpinan kita.

5. Kode Semik

Ahok juga mengingatkan kepada warga bahwa yang seharusnya marah adalah Ahok, karena warga yang salah telah menduduki tanah negara selama berpuluh-puluh tahun dan Ahok juga tidak menghukum mereka, melainkan memberi solusi agar tempat yang seharusnya tidak dijadikan pemukiman penduduk dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan fungsinya seperti sebagai waduk ataupun menjadi taman kota.

Ahok juga bercanda dengan mengatakan ia heran dengan warga yang merasa HAM nya telah dilanggar, “ Kalau seseorang menduduki rumah orang lain dan mengatakan HAM nya telah dilanggar ya HAM apa hamburger lah itu namanya” ucap Ahok. Ahok mengatakan Jakarta berbeda dengan Solo kalau di Jakarta cukup dua kali saja ya kalau tidak mau nurut ya digusur, pengucapan kata Solo dengan nada dan intonasi yang rendah dan dengan gerakan tangan digeser kearah kanan seperti ingin menegaskan perbedaan yang ada. Ahok ingin menyadarkan warga akan kesalahan mereka yang sudah salah menduduki tanah negara, namun warga sulit menyadarinya.

4.1.4 Analisis Scene Keempat

Gambar 4.4 :

Scene 4 Scene 4 Shot 4 Shot 4 Ahok terlihat kesal karena ia Ahok memegang mikrofon dengan erat tidak setuju dengan pernyataan warga

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 66

Scene 4 Shot 3 Ahok menjelaskan reklamasi tidak akan merugikan warga

A. Analisis Leksia

Najwa meminta kepada Ahok agar lebih memperhatikan keluhan warga yang direlokasi ke rusun, mereka merasa kesulitan dalam menjalani hidup setelah digusur karena mereka harus beadaptasi dan mencari pekerjaan yang baru. Ahok mengatakan bagi warga yang merasa kesulitan setelah di relokasi, silahkan lapor kepada pejabat yang berwenang, warga yang mengatakan harus membayar ketika naik bus mungkin saja warga yang tidak mau menukar KTP nya, yang harus disesuaikan dengan alamat yang baru yaitu KTP beralamat rusun. Keinginan warga yang sebenarnya adalah setelah rumah mereka digusur, mereka ingin memperoleh ganti rugi secara logika sudah bersyukur mereka tidak dipenajarakan karena sudah menduduki tanah warga seharusnya mereka dipenjarakan. Mereka juga merasa menjadi jauh untuk pergi kemana-mana padahal apabila dibandingkan dengan warga Tanggerang atau Depok yang harus bekerja di Jakarta seharusnya penghuni rusun lebih bersyukur masih tinggal dan bekerja di dalam Jakarta, menurut Ahok “ Banyak orang harus kerja sampai di Papua, Kalimantan dan hanya pulang 6 bulan sekali, sedangkan yang masih di Jakarta seharusnya bersyukur.

Ahok membela diri mengatakan kepada Najwa, “ Jangan-jangan Metro TV tidak update, itu diambil rekaman wawancara tadi, pas baru pindah hari pertama”, namun presenter mengatakan wawancara tersebut baru saja dilakukan sehari sebelum acara Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok”. Ahok mengatakan berarti warga

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 67

tersebut yang kurang ajar karena sudah mengatakan fitnah dan Ahok meminta untuk dicari siapa orang yang mengatakan hal itu. Ahok juga menyalahkan presenter yang sudah lancang mewawancarai warga rusun dan Ahok tidak mengampuni warga yang sudah berkata seperti itu. Presenter mengatakan bahwa Ahok pendendam karena langsung ingin mencari warga yang telah berkata seperti itu, Ahok ingin mencari tahu siapa yang telah menyulitkan warga tersebut ketika akan mendaftarkan anaknya ke sekolah, jangan memfitnah PNS DKI Jakarta karena mereka 60% sudah sangat bagus dalam bekerja. Warga seharusnya langsung melapor apabila merasa dipersulit ataupun dapat melakukan pengaduan melalui mengirim pesan singkat lewat handphone.

Ahok juga sudah bersiap dikantor mulai pukul 08.30 apabila ada warga yang ingin melapor dan apabila ada warga yang tidak yakin bahwa Ahok akan mendengarkan keluhan mereka. Ahok juga menantang presenter, apabila pernyataan yang diucapkan oleh warga tersebut merupakan fitnah maka presenter yang akan dijewer, Ahok mengatakan “kayaknya gue dijebak nih”.Selain permasalahan terkait penggusuran warga, ada permasalahan lain yang ditanyakan oleh presenter kepada Ahok yaitu kasus reklamasi yang telah diputuskan oleh undang-undang bahwa pulau G tidak boleh direklamasi, lalu bagaimana sikap Ahok apakah akan tetap melanjutkan atau mengikuti keputusan hukum. Ahok tetap mengajukan banding karena menurut Ahok “ seluruh dunia kalau tidak reklamasi dalam 50 tahun yang akan datang, dunia akan dilanda kelaparan” karena kekurangan lahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Mengenai permasalahan lingkungan, Ahok akan menyelesaikannya secara teknis, sebagai contoh Korea Selatan membuat reklamasi di Semanggu untuk membuat padang lahan gandum untuk mengantisipasi kekurangan makanan akan datang. Singapura, Abu Dhabi, Hongkong, China, Eropa juga melakukan reklamasi, jadi menurut Ahok permasalahan reklamasi yang diributkan saat ini sudah dilakukan oleh Belanda pada 50 tahun sebelumnya. Belanda yang sudah melakukan rekalamasi dengan menutup laut menjadi danau dan sekarang hasilnya semua flora fauna di Afrika bisa ada ditemukan di Belanda saat ini. Indonesia juga belum menutup laut dan juga apabila reklamasi dilakukan, seluruh sertifikat akan menjadi milik DKI Jakarta, hampir 50% akan dijadikan fasilitas umum dan fasilitas sosial, yang bisa dijual 5% punya DKI Jakarta ,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 68

lalu Ahok juga mewajibkan pengembang untuk mengeluarkan 15% dari NJOP untuk membangun rusun disana.

Ahok juga mewajibkan pengembang untuk membereskan tanggul dan juga Ahok memperhatikan nasib warga yang miskin karena mereka pasti tidak akan mampu membeli tanah di kawasan reklamasi yang tentunya mahal, Ahok juga tidak mau orang- orang dari Tanggerang, Bekasi datang ke pulau nanti mereka akan menyuruh Ahok untuk membangun kereta, perbandingannya membangun tanggul yang ada di Jakartamembutuhkan 75-80 triliyun dengan panjang 3.8 meter, menurut Ahok kita wajibkan saja bagi para pengembang untuk membangun tanggul. Pulau yang nantinya apabila sudah direklamasi dalam jangka waktu 10-20 tahun dengan penjualan lahan di atas lahan DKI akan memberi keuntungan 150 triliyun utnuk DKI sehingga fasilitas MRT pun dapat segera terselesaikan sehingga APBD dapat digunakan untuk hal yang lebih penting seperti pendidikan, kesehatan, operasi pasar setiap hari, sembako, anak- anak dapat berkuliah , sediakan rumah susun bersubsidi tentu akan lebih baik dibandingkan membangun infrastruktur hal inilah yang disebut Ahok kebijakan menjual regulasi.Sebagai contoh seandainya DKI sudah mendapatkan keuntungan 4triliyun dari penjualan lahan, seandainya ada pengembang yang ingin membangun bangunan 10 tingkat atau misalnya koefisen luas bangunan 5 tingkat maka pengembang boleh menbangun seluas 50.000m2 seandainya koefisien luas bangunan 10 tingkat berarti 100.000m2 tentu pengembang harus memnayar lagi kenaikan tingkat itu yang disebut tanah khayalan yang juga tetap milik DKI. Kebijakan mengenai reklamasi tetap menjadi pro kontra dimasyarakat karena mereka tidak tahu untuk apa reklamasi dan hanya menguntungkan pengembang dan Ahok disebut pro pengembang, gubernurnya pengembang dan juga disebut gubernur Podomoro. Ahok juga mengiyakan bahwa iya pro pengusaha dan juga pro masyarakat karena tugas seorang pejabat harus pro kepada semua rakyat, yang miskin sampai yang pengusaha.

Tugas gubernur adalah mengadministrasi keadilan sosial dalam rangka mewujudkan keadilan sosial dan Ahok juga berharap kalaupun Ia tidak menjadi gubernur lagi nantinya ia berharap agar gubernur yang selanjutnya tidak ada peluang utnuk mendapatkan uang yang tidak jelas ini. Ahok juga menjelaskan mengenai kata “kontribusi” tidak sama dengan barter, kalau barter sama-sama untung, sedangkan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 69

kontribusi berarti ada biaya tambahan yang harus anda keluarkan dalam hal ini apabila para pengembang yang ingin melakukan reklamasi di Teluk Jakarta harus memberikan kontribusi tentunya akan menguntungkan PEMDA ( Pemerintah Daerah). Perbedaan persepsi yang terjadi membuat KPK ingin menelisik terkait aliran kontribusi yang mungkin diperoleh PEMDA dengan adanya reklamasi, Ahok dengan berani mempersilahkan KPK untuk memeriksa dan Ahok percaya KPK merupakan lembaga yang profesional dan tidak mungkin memfitnah orang lain, Ahok mengatakan “Ya telisik-telisik aja,saya yakin KPK profesional kok, kalau Anda bawa ke pengadilan, semua berita acara, pemeriksaan semua akan dibuka, gak boleh ditutup, makanya saya percaya KPK profesional,gak usah fitnah-fitnah orang macam-macam”.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok terlihat kesal dan menggerakkan tanggannya sambil sesekali menggerakkan jari telunjuknya? Mengapa Ahok menggerakkan tangannya dan memegang mikrofon dengan erat? Mengapa Ahok sangat bersemangat berbicara menjawab pertanyaan Najwa? Mengapa Ahok berbicara sambil menunjuk-nunjuk dengan menggunakan jari telunjuknya? Mengapa Ahok berbicara dan mengucapkan sebuah kata sindiran? Mengapa Ahok sangat memperjuangkan reklamasi? Mengapa Ahok tidak takut meskipun akan diperiksa KPK?

2. Kode Proairetik

Ahok sangat tegas menjawab semua pertanyaan mengenai penggusuran yang sangat ditentang warga, ia sangat tidak setuju dengan warga yang merasa dirugikan setelah penggusuran. Ahok merasa seharusnya warga berterimakasih karena tidak dituntut, warga sudah salah dengan menduduki tanah negara, penggusuran juga dilakukan untuk kebaikan mereka dan agar mereka memperoleh kehidupan yang lebih layak. Warga yang merasa dipersulit setelah digusur adalah warga yang memang tidak terima direlokasi sehingga ia menyampaikan keluh kesahnya setelah

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 70

direlokasi, padahal di rumah susun mereka diberikan fasilitas yang memadai. Ahok tidak pernah merasa mempersulit warga, ia menyediakan bus antar jemput untuk anak-anak yang tinggal dirusun untuk berangkat kesekolah. Ahok selalu memberikan contoh yang jelas untuk menjawab kemarahan warga yang direlokasi, ia megatakan yang sebenarnya bahwa warga tidak merasa bersalah telah menduduki tanah negara, mereka ingin memperoleh hak mereka yang sebenarnya yang mereka lakukan telah salah.

Ahok sangat blak-blakan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh presenter karena ini merupakaan saat yang tepat untuk Ahok menyampaikan kepada semua orang ataupun warga DKI Jakarta yang menganggap kebijakan Ahok tidak pernah memperdulikan warga, ia ingin menjelaskan apa yang dilakukannya itu untuk kemajuan DKI Jakarta dan ingin memperbaiki DKI Jakarta. Ahok mengeluarkan kata sindiran yang ditujukan kepada warga yang merasa semakin jauh untuk berangkat menuju tempat kerja mereka karena sekarang tinggal di rusun, Ahok telah memberikan fasilitas bus grtais untuk warga yang akan berangkat bekerja apabila mereka menunjukkan KTP mereka yang beralamat warga rusun, namun kebanyakan warga tidak mau melakukan hal tersebut sehingga mereka mengatakan semakin terbebani karena harus mengeluarkan ongkos lebih karena jarak tempat kerja mereka dari rumah yang sekarang menjadi jauh. Presenter juga mengatakan karena Ahok sering mengucapkan kata sindiran membuat ia dianggap kasar oleh orang lain, namun Ahok dengan santai membela dirinya dengan memberikan contoh kata sindiran lain yang menurutnya kasar, presenter dan penonton acara tersebut tertawa melihat respon Ahok. Ahok juga langsung menunjuk salah walikota Jakarta Utara yang juga hadir menjadi penonton, Ahok membela semua stafnya dan walikota sudah bekerja dengan baik sehingga seharusnya masyarakat tidak mengeluh. Ahok juga menyalahkan presenter yang dianggap kurang update mengenai permasalahan relokasi yang dikeluhkan warga, menurut Ahok warga yang mengeluh setelah direlokasi karena hari itu merupakan hari pertama mereka pindah kerusun sehingga belum menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

Ahok juga merasa difitnah oleh Najwa apabila semua pernyataan yang diberikan warga tersebut tidak benar adanya dan Ahok ingin menemui langsung warga yang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 71

mengeluh tersebut agar dapat mengetahui kebenarannya. Kinerja PNS hampir 60% sudah baik sehingga Ahok ingin tahu siapa yang mempersulit warga, ia ingin langsung menyelesaikan masalah yang ada agar warga tidak merasa dipersulit. Ahok juga sangat menggebu-gebu mendengar ada warga yang merasa dipersulit setelah pindah ke rusun karena warga sudah diberikan ruang untuk melapor, selain itu Ahok juga menyediakan waktu khusus di Pagi Hari untuk mendengarkan warga apabila mereka memilki keluhan dan ingin menyampaikan keluhannya langsung kepada Ahok. Ahok merupakan pemimpin yang ingin mendengarkan langsung keluhan warganya agar ia dapat dengan jelas mengetahui permasalahan apa yang dihadapi oleh warganya agar dapat mencari solusi yang terbaik.

Ahok juga menantang presenter apabila yang dikatakan warga tersebut merupakan fitnah maka sebagai gantinya presenter harus dijewer oleh Ahok. Suasana tanya jawab yang sedang berlangsung terlihat santai karena diselingi dengan canda tawa dan perasaan yang tidak terbebani dengan pertanyaan yang ada. Ahok merasa sudah menyiapkan mental untuk datang ke acara ini karena ia mengatakan siap ditanyai apapun oleh presenter namun sesekali ia juga megeluarkan kalimat candaan kepada presenter, ia merasa seperti dijebak oleh presenter karena ditanyai semua hal. Permasalahan reklamasi juga menjadi pertanyaan yang sangat penting karena menyangkut banyak pihak mulai dari pengembang yang ingin melakukan reklamasi, pejabat pemerintah yang memilik wewenang dan juga warga yang mencari nafkah yang berprofesi sebagai nelayan yang merasa dirugikan dengan adanya reklamsi. Postur tubuh Ahok terlihat lebih serius yaitu ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap lurus kearah kamera dan memegang mikrofon dengan tangan kirinya dengan erat, ia ingin menginformasikan bahwa reklamasi bukanlah suatu hal yang haram. Sebagai contoh ia memberikan gambaran bahwa seluruh dunia melakukan reklamasi karena kedepan nanti akan terjadi kekurangan lahan apabila tidak dilakukan reklamasi maka diperkirakan 50 tahun kedepan lagi dunia akan dilanda kelaparan.

Beberapa contoh diberikan mengenai negara-negara yang sukses melakukan reklamasi, dimana banyak manfaat yang akan diperoleh suatu negara apabila melakukan reklamasi, Ahok mengatakan permasalahan reklamasi yang diributkan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 72

saat ini di Indonesia sebenarnya sudah diperdebatkan 50 tahun yang lalu di Belanda dan hasilnya saat ini di Belanda flora fauna yang ada di Afrika dapat ditemukan di Belanda, reklamasi yang saat ini akan dilakukan di Jakarta juga tidak sampai menutup laut selain itu juga sertifikat hasil reklamasi nantinya akan menjadi milik DKI Jakarta dan tetap diperhatikan untuk menyediakan fasum ( fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial), hanya 5% tanah DKI yang dijual dan diwajibkan 15% dari NJOP untuk membangun rusun agar masyarakat kelas bawah dapat memiliki tempat tinggal. Ahok selalu menyampaikan manfaat dan keuntungan yang diperoleh apabila melakukan reklamasi sehingga dana yang digunakan untuk membangun fasilitas publik dapat dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti untuk penddidikan,kesehatan, operasi pasar, anak-anak dapat kuliah dan dapat menikmati fasilitas rusun yang bersubsidi.

Ahok juga secara terang-terangan bahwa ia menggunakan kebijakannya untuk menjual regulasi yang akan memberikan sumber pemasukan dana yang baru untuk menambah APBD DKI Jakarta dan Ahok juga mengiyakan apa yang diucapkan oleh prsenter ketika ia mengatakan bahwa Ahok merupakan gubernur yang pro pengembang dan ada istilah yang mengatakan Ahok “gubernur pengembang” karena ia sangat medukung para pengembang untuk melakukan reklamasi. Ahok juga mengatakan seandainya ia tidak terpilih menjadi gubenur, ia berharap gubernur selanjutnya tidak memanfaatkan peluang yang ada. Istilah barter dan kontribusi juga menjadi pertanyaan yang dilontarkan oleh prsenter untuk Ahok lalu dengan tegas Ahok mengatakan bahwa reklamasi akan memberikan kontribusi yang besar untuk DKI Jakarta buat membarter pulau yang ada di DKI Jakarta untuk para pegnembang. Ahok juga tidak takut apabila KPK ingin menelisik apabila ada peluang korupsi yang mungkin terjadi dengan adanya reklamasi karena menurut Ahok yang ia lakukan merupakan hal yang benar.

3. Kode Simbolik

Ahok menunjuk-nunjuk dengan jari telunjuknya untuk menegaskan pernyataannya terkait warga yang merasa dipersulit untuk mengurus surat pindah sekolah anaknya, Ahok juga berbicara dengan tegas dan langung ke inti permasalahan untuk mengetahui siapa yang mempersulit warga tersebut. Ekpresi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 73

wajah Ahok juga terlihat kesal dengan mimik wajah yang menggerutu dan tangan kanannya digerakkan untuk memperjelas ucapannya saat mengatakan bahwa anak- anak yang tinggal dirusun dijemput naik bus dan diantar ke sekolah. Telapak tangan kanan ahok juga dibalik dimana bagian atas menghadap kebawah dan bagian bawah menghadap keatas untuk memperjelas bahwa terkadang ia heran dnegan warga yang sering mengeluh, dan berharap bahwa rumah yang telah digusur diganti dengan yang baru padahal warga tidak berhak memperoleh ganti rugi karena sebenarnya yang dilakukan warga dengan menempati tanah negara merupakan perbuatan yang melanggar hukum, namun mereka tetap meminta untuk memperoleh ganti rugi rumah yang baru untuk meggantikan rumah mereka yang telah direlokasi.

Seharusnya warga berterimakasih karena tidak dipidanakan dan malah diberi tempat tinggal di rusun dan Ahok juga kembali menampakkan ekpresi wajah kesal ketika ia mengatakan warga menjadi jauh untuk ketempat kerjanya karena tinggal di rusun. Sesekali Ahok menolehkan kepalanya kearah kanan dan tangan kanan Ahok juga digerakkan dengan menggunakan jari telunjukknya untuk memperjelas ucapannya ketika mengatakan masih banyak lagi warga yang tinggal cukup jauh dari lokasi rumah menuju tempat kerjanya, sehingga seharusnya warga yang masih tinggal di DKI Jakarta seharusnya merasa bersyukur jika dibandingkan oleh orang- orang yang harus pulang pergi dari Tanggerang, Depok, Bekasi dan ke Jakarta untuk bekerja.

Sifat pemimpin yang bertanggungjawab dan memikirkan kesejahteraan warganya juga terlihat dari ucapan Ahok yang mengatakan ingin mengetahui siapa pejabat pemerintahan yang mempersulit warga yang ingin mengurus surat pindah sekolah anaknya karena Ahok mengatakan 60% PNS DKI Jakarta semua kinerjanya sudah baik. Ahok juga sedikit tersenyum untuk menghilangkan sedikit ketegangan dalam dirinya karena presenter masih memiliki banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Ahok. Ahok sering memberikan contoh nyata atau gambaran lain yang dapat dijadikan referensi mengenai kebijakan yang diambilnya contoh mengenai reklamasi, Ia memberikan contoh sudah banyak negara-negara lain yang telah melakukan reklamasi sehingga Indonesia tidak perlu khawatir akan dampak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 74

mengenai reklamasi karena hal ini sudah diperbincangkan 50 tahun sebelumnya di Belanda dan Belanda merupakan negara yang sukses dengan reklamasi.

Reklamasi yang akan dilakukan juga tidak akan menguntungkan Ahok selaku gubernur DKI Jakarta, namun reklamasi akan memberikan tambahan masukan pendapatan untuk DKI Jakarta dan semua sertifikat milik DKI , hampir 50% akan dibangun fasilitas umum dan fasilitas sosial. Ahok tidak hanya mengizinkan para pengembang untuk mereklamasi pulau yang ada di Jakarta namun Ahok tetap memikirkan agar reklamasi tetap memberi dampak yang positif untuk warga, selain itu manfaat reklamasi yang dapat diperoleh DKI Jakarta adalah dapat terlaksananya pembangunan sarana dan prasana yang dibutuhkan oleh warga yang juga akan diwajibkan Ahok kepada para pengembang sehingga dapat menghemat anggaran DKI Jakarta untuk dipergunakan ke hal-hal yang lebih penting seperti peningkatan taraf kesehatan dan melakukan operasi pasar murah.

Menurut Ahok apabila penjualan lahan yang ada di pulau tetap dilakukan dalam kurun waktu 10-20 tahun kedepan maka akan memberikan pemasukan atau kontribusi untuk DKI sebesar 150 triliyun rupiah. Ahok tidak ingin membuang- buang anggaran untuk hal yang tidak dapat dirasakan langsung oleh warga sehingga menurutnya dengan adanya reklamasi akan menjadi peluang yang sangat bagus untuk menambah pemasukan anggaran DKI Jakarta. Meskipun banyak pihak yang mengatakan Ahok membuat kebijakan menjual regulasi, namun semua dilakukannya karena ingin membangun DKI Jakarta menjadi lebih baik dan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang ada di DKI Jakarta.

Ahok juga tidak mempermasalahkan apabila kebijakan yang dikeluarkannya ini mengundang pro kontra dan juga KPK akan menelisik mengenai kebijakan reklamasi yang dikeluarkan Ahok karena ia merasa kebijakan yang dikeluarkannya tidak menyalahi aturan dan ia dengan percaya diri apabila semua bukti-bukti akan ditunjukkan dipersidangan.

4. Kode Kultural

Sosok pemimpin yang tegas terlihat dari cara Ahok menjawab pertanyaan yang diberikan oleh presenter dan juga gaya berbicara yang terlihat ceplas-ceplos apa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 75

adanya dan Ahok selalu mempertahankan argumen yang menurutnya benar dan ia tidak suka melihat warga yang suka mengeluh tanpa ada bukti. Ahok juga tidak ingin membela warga yang memang sudah salah menduduki tanah negara tanpa izin, ia sangat tegas mengenai masalah ini dan sesekali Ahok ketika sudah kesal tidak dapat menahan kekesalannya lagi sehingga ia mengeluarkan kalimat sindiran yang sedikit kurang pantas diucapkan oleh seorang gubernur namun Ahok dengan santai mengucapkannya.

Ahok mengajarkan kepada warga agar lebih realistis dan tidak mudah mengeluh akan hal yang biasa yang masih dapat diatasi karena masih banyak lagi permasalahan yang lebih berat yang dirasakan oleh orang lain. Ahok juga ingin agar warganya merasa dekat dengan dia, dimana Ahok memberikan kesempatan untuk warga yang ingin menyampaikan keluh kesah yang mereka hadapi langsung kepada Ahok, ia ingin menjadi pemimpin yang dapat diandalkan oleh warga. Sebagai pemimpin, terkadang tidak semua hal yang dilakukan akan dinilai baik oleh rakyat, namun Ahok tetap berani danpantang menyerah meskipun kebijakan reklamasi yang diberikannya mengundang pro dan kontra. Ahok telah melihat peluang kedepan yang mungkin dapat diterima oleh DKI Jakarta apabila melakukan reklamasi. Ahok juga tidak ragu mengatakan bahwa ia disebut gubernur yang pro kepada pengembang, malah ia secara terang-terangan menyebut dirinya gubernur Podomoro yang merupakan salah satu pengembang terbesar yang ada di Indonesia. Ahok ingin menjadi pemimpin yang dapat mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh warganya, ia mencoba untuk mengadministrasi keadilan sosial dalam rangka mewujudkan keadilan sosial sehingga Ahok ingin tetap pro kepada rakyat mulai dari rakyat miskin sampai ke pengusaha.

5. Kode Semik

Banyak warga yang merasa berterimakasih dengan kebijkan dan sarana yang telah diberikan Ahok untuk mempermudah transportasi warga, Ahok sedikit menyindir tidak hanya warga Jakarta yang merasakan manfaatnya, namun warga Depok, Bekasi juga ikut merasakannya meskipun mereka tidak dapat memilih Ahok sebagai gubernur karena mereka bukan warga Jakarta. Ada satu pernyataan yang diucapkan Ahok adalah seandainya nanti bukan Ahok lagi yang menjadi gubernur, ia

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 76

berharap gubernur selanjutnya tidak ada kesempatan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh uang yang tidak seharusnya seperti mengenai reklamasi ini, pernyataan Ahok sedikit mengisyaratkan bahwa ia masih ingin menjadi gubernur untuk periode selanjutnya.Ahok sangat ingin merubah dan memperbaiki Jakarta agar menjadi kota yang lebih baik, terlihat dari semua usaha-usaha yang dilakukannya untuk melakukan perubahan tersebut.

4.1.5 Analisis Scene Kelima

Gambar 4.5 :

Scene 5 Scene 5 Shot 1 Shot 2 Ahok menjelaskan bahwa seorang pejabat Ahok berdiri sambil menyaksikan harus melaporkan harta yang dimiliki penampilan sebuah band

Scene 5 Shot 3 Ahok meletakkan kedua tangannya kebelakang badannya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 77

A. Analisis Leksia

Pada sesi pertanyaan ini, Najwa memberikan sebuah pertanyaan untuk Ahok “ Jadi konsekuensi hukum apapun yang mungkin timbul dari kebijakan yang Anda ambil, sudah Anda sadari penuh” , Ahok langsung dengan tegas menjawab “ Bagi Saya, pejabat itu melekat hak disgresi, asal tidak untuk kepentingan pribadi, asal untuk kepentingan rakyta dan kepentingan pemerintah” bahwa sebagai pejabat melekat hak disgresi, namun hak tersebut hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan rakyat dan kepentingan pemerintah bukan untuk kepentingan pribadi dan Ahok yang berada di komisi II banyak melihat pejabat yang masih takut dengan hak yang dimiliki tersebut, karena mereka takut akan dikriminalisasikan apabila menggunakan hak tersebut, maka dari itu Ahok dan rekan-rekannya merancang undang-undang yang akhirnya keluar dalam bentuk Undang-Undang No.30 Tahun 2014 yang isinya tentang administrasi kepemerintahan dimana seorang pejabat boleh melakukan disgresi, sehingga dengan adanya undang-undang tersebut Ahok dapat mengokohkan apa yang dilakukan Ahok.

Najwa masih meragukan dengan pernyataan Ahok sehingga Ahok menanyakan anda merasa keberatan dimana, “ selama kita tidak salah, saya sudah katakan berkali- kali, pejabat kalau mau mengatakan bersih, gini aja deh akn kita udah melapor kaporan harta kekayaan penyelenggara negara, saya adalah pejabat yang terus mendorong transaksi non-tunai, saya adalah pejabat yang terus mendorong agar pejabat publik bisa membuktikan asal-usul hartanya”, seandainya para pejabat tersebut tidak mau melaporkan kekayaan mereka, maka mereka tidak pantas menjadi seorang pejabat. Najwa mengatakan akan melihat bagaimana kedepannya karena masih dalam pemeriksaan seingga akan banyak kemungkinan yang terjadi pada pemerintahan DKI Jakarta dan gubernur.

Suasana yang sedikit memanas karena pertanyaan yang sedikit membuat Ahok menjadi sedikit menggebu-gebu menjawab pertanyaan presenter, maka presenter mencoba mencairkan suasana dengan mengundang sebuah band yang berasal dari Bali bernama Navicula.Mas Robi sebagai vokalis band dan juga aktivis lingkungan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 78

ingin menyampaikan pendapatnya mengenai reklamasi dan ia merasa tidak setuju dnegan reklamasi karena menurut Mas Robi, modifikasi alam yang besar-besaran akan memiliki resiko dampak lingkungan yang tinggi, meskipun Mas Robi tidak setuju dengan kebijakan Ahok mengenai reklamasi namun ia mengagumi Ahok sebagai pemimpin yang inovatif. Ia mengibaratkan Ahok sebagai sebuah pepohonan yang cantik dan indah dan mendnegar pujian tersebut Ahok sedikit tersenyum, tetapi hanya ada beberapa daun yang terserang hama sehingga menurut Mas Robi ia hanya akan menyabut dedaunan yang terserang hama saja bukan mencabut seluruh pohon tersebut.

Menanggapi pendapat yang disampaikan oleh Mas Robi, Ahok mengatakan selama ini kita makan ikan salmon itu berasal dari Eropa yang mereka melakukan reklamasi dan Ahok juga memberikan informasi bahwa teluk Jakarta sudah sangat terkontaminasi sangat berat, dalam seluruh teori hanya ada satu teori yang dapat mengatasi permasalahan kontaminasi tersebut yaitu dengan melakukan reklamasi. Permasalahan menegenai nelayan yang akan kehilangan pekerjaannya apabila dilakukan reklamasi pada kenyataannya teluk Jakarta tidak memiliki ikan yang sangat banyak, banyak dari nelayan yang mencari ikan sampai ke Natuna dan ke lain tempat bukan mencari ikan di Teluk Jakarta. Najwa akhirnya mempersilahkan Navicula untuk tampil bernyanyi.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok membicarakan hak disgresi? Mengapa Ahok merancang Undang- Undang? Mengapa Ahok mendorong rekan pejabat yang lain untuk melaporkan asal usul kekayaan mereka? Mengapa Ahok merasa sangat marah mendengar pendapat yang disampaikan Mas Robi? Mengapa Ahok menyampaikan informasi bahwa Teluk Jakarta sudah sangat terkontaminasi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 79

2. Kode Proairetik

Kebijakan yang telah diambil oleh Ahok yang mengizinkan Teluk Jakarta untuk di reklamasi tentu banyak pihak yang menentang dan juga akan ada konsekeuensi hukum yang mungkin diterima oleh Ahok sebagai gubernur, namun sebagai pejabat Ahok memiliki hak disgresi dan Ahok menggunakan hak tersebut untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan pribadi, untuk mengokohkan kebijakan yang telah diambil maka Ahok dan tim yang berada di Komisi II merancang undang-undang mengenai administrasi kepemerintahan sehingga tidak akan ada yang mengkriminalisasikan para pejabat.

Setelah disetujuinya undang-undang mengenai administrasi kepemerintahan yaitu Undang-Undang No.30 Tahun 2014 semakin menambah kepercayaan diri Ahok dalam menyetujui kebijakan reklamasi tersebut karena semuanya sudah dilegalkan, sehingga apabila dilakukan pemeriksaan oleh pengadilan ataupun KPK, ia sudah siap meskipun akan menerima konsekuensi hukum apapun karena Ahok tidak merasa bersalah dan Ahok juga menyindir pejabat yang mengaku dirinya ‘bersih’ dan tidak terlibat korupsi, Ahok menantang para pejabat untuk melaporkan asal-usul harta kekayaan yang mereka miliki. Kebijakan reklamasi yang dikeluarkan oleh Ahok bukan tanpa sebab karena kondisi Teluk Jakarta sudah sangat terkontaminasi berat sehingga cara satu- satunya untuk mengatasinya adalah dengan melakukan reklamasi.

3. Kode Simbolik

Ahok tersenyum ketika vokalis dari band Navicula memuji dirinya . Pertanyaan- pertanyaan yang diberikan presenter kepada Ahok memang dikhususkan untuk meminta penjelasan atas semua kebijakan yang dilakukan oleh Ahok, Najwa terlihat tidak setuju dengan kebijakan yang dikeluarkan Ahok sehingga ia sedikit mengingatkan Ahok akan konsekuensi yang mungkin diterima Ahok nantinya. Penjelasan yang diberikan Ahok menjawab pertanyaan presenter dan ada ucapan Ahok yang mengatakan “ Jadi kurang apalagi, Aku sudah tantangin semua kok” dalam hal ini Ahok terlihat kesal karena presenter masih meragukan ucapan Ahok.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 80

Posisi duduk Ahok dibuat senyaman mungkin oleh dirinya, Ia menyandarkan badannya ke kursi yang ia duduki agar nyaman ketika menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diberikan presenter. Sesi tanya jawab diselingi dengan penampilan sebuah band yang berasal dari Bali yang vokalisnya juga merupaka aktivis lingkungan, untuk menghargai penampilan dari band ini, Ahok berdiri dari kursinya dan menyaksikan penampilan band tersebut. Pertanyaan seputar reklamasi yang terus dipertanyakan oleh orang-orang, membuat Ahok jenuh untuk menjawabnya, Ia ingin mengatakan kepada semua orang bahwa sebenarnya Ahok sudah memikirkan permasalahan untuk mengatasi permasalahan Teluk Jakarta yang ternyata sudah sangat tercemar untuk itulah cara untuk mengatasinya dengan melakukan reklamasi.

4. Kode Kultural

Ahok ingin menunjukkan kepada semua warga DKI Jakarta, bahwa Ia adalah seorang gubernur yang tidak ingin terlibat dalam kasus korupsi. Ahok ingin memberantas permasalahan yang sudah sering terjadi di lingkungan pejabat yaitu sering terlibat permasalahan korupsi. Korupsi sudah seperti menjadi budaya di Indonesia, pejabat-pejabat sering menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperoleh keuntungan pribadi dan merugikan negara, untuk itulah Ahok mengajak pejabat yang lain untuk melaporkan asal-usul harta kekayaan yang mereka miliki demi mencegah terjadinya tindakan korupsi.

Penampilan hiburan oleh band Navicula yang berasal dari Bali memperlihatkan bahwa musik dapat digunakan sebagai wadah untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat ataupun kritikan untuk pejabat. Musik merupakan sebuah seni yang dapat diwujudkan dalam sebuah lagu yang dapat menghibur orang-orang dan menyadarkan orang-orang mengenai suatu hal dan untuk menimbulkan kesadaran terhadap sesuatu.

5. Kode Semik

Kebijakan atau keputusan yang ditetapkan oleh Ahok, sudah dipertimbangkan dan diperkirakan bagaimana dampak yang akan timbul dengan keputusan tersebut, apabila melakukan sesuatu tentu harus dipertanggungjawabkan dan Ahok tidak merasa takut dengan konsekuensi yang akan didapat, karena Ahok telah melakukan semuanya sesuai prosedur. Ahok juga merupakan seorang pejabat yang transparan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 81

mengenai harta kekayaan yang dimilikinya, sehingga meskipun akan ada beberapa pihak yang akan mencoba untuk mencari kesalahan dengan kebijakan Ahok, hal tersebut tidak akan menjadi masalah untuk Ahok, karena Ia sudah bertindak dengan benar.

4.1.6 Analisis Scene Keenam

Gambar 4.6 :

Scene 6 Scene 6 Shot 1 Shot2 Ahok mengangkat kerah bajunya sambil Ahok meluruskan kedua jarinya menjelaskan cuplikan video yang ditampilkan

Scene 6 Shot 6 Ahok terawa mengomentari video dirinya yang diedit seperti sedang bernyanyi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 82

A. Analisis Leksia

Ditampilkan cuplikan video wawancara Ahok dengan wartawan yang bertanya tentang surat pemanggilan Ahok yang dikeluarkan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), namun Ahok dengan tegas dan nada sedikit marah mengatakan ia tidak terima dengan yang dilakukan oleh BPK, Ahok juga tidak takut dengan orang-orang yang ingin mencari-cari kesalahan dirinya. Najwa menanggapi video cuplikan wawancara Ahok dengan wartawan, Najwa mengatakan bahwa Ahok hobi melawan orang, kemudian Ahok mengiyakan pernyataan presenter tersebut, karena kalau memang perbuatan seseorang tersebut sudah keterlaluan maka harus dilawan, Ahok juga mengatakan tujuannya menjadi pejabat adalah awalnya ia sering melihat ketidakberesan kinerja pejabat, namun ia hanya mengeluh dan bercerita kepada kawan-kawannya ketika sedang duduk-duduk di kedai kopi, lalu ayah Ahok mengatakan kalau memang kamu ingin melawan pejabat yang korup maka kamu harus menjadi pejabat karena kalau orang miskin pasti tidak menang melawan orang kaya dan orang kaya tidak bisa menentang pejabat karena akan bangkrut, jadi kalau mau melawan pejabat maka harus menjadi pejabat dan karena itulah sekarang Ahok menjadi pejabat.

Awalnya Ahok juga tidak ingin menjadi pejabat, ia ingin menjadi konglomerat namun sekarang ia merasa lebih hebat dari konglomerat “ Saya sebenarnya cita-cita mau jadi konglomerat “ karena menurutnya tidak ada konglomerat di dunia yang dapat memberikan bantuan setiap tahunnya untuk orang miskin sebanyak 2 sampai 3 triliyun, sebagai contoh dengan dikeluarkannya KJP ( Kartu Jakarta Pintar ) dapat memberi bantuan untuk warga hampir mencapai 2,6 triliyun rupiah dan untuk tahun depan subsidi bus akan diberikan sebanyak 3,2 triliyun rupiah agar masyarakat dapat merasakan bus yang nyaman namun dengan ongkos yang murah hanya Rp.7.000 rupiah pulang pergi dan dapat digunakan berkali-kali dalam sehari.

Selain itu juga apabila menjadi pejabat tentu dapat membuat rakyatnya sejahtera, sebagai contoh apabila pejabat tersebut memang bekerja untuk rakyat, ia akan mementingkan kepentingan rakyatnya seperti membangun apartemen ukuran 36 sebanyak 20.000-50.000 unit agar rakyat dapat memiliki tempat tinggal yang layak. Biaya perawatan yang ditetapkan juga terjangkau sekitar Rp.5.000 – Rp 15.000 dan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 83

ditambah lagi dengan fasilitas naik bus gratis. Pengusaha yang sangat kaya sekalipun pasti tidak dapat melakukan hal tersebut, namun pejabat dapat melakukannya dengan uang yang berasal dari rakyat dan untuk rakyat.

Ahok juga merasa lebih senang menjadi pejabat dan dapat membantu rakyat jika dibanding dengan dahulu ketika ia menjadi pengusaha yang dapat memperoleh untung mencapai 150.000 USDper bulan. Presenter mengatakan gaya berbicara Ahok ceplas-ceplos dan apa adanya, apakah Ahok ketika berbicara, berpikir dahulu baru berbicara atau berbicara dahulu baru berpikir, lalu Ahok menjawab ya menyambung lah pas secara stimultan, sambil ngomong sambil mikir dan terkadang ada juga ngomong dulu baru mikirnya telat tetapi hanya berjarak sekian detik saja. Presenter juga bertanya kepada Ahok, apakah ada pernyataan yang disesali Ahok yang pernah ia ucapkan, lalu Ahok menjawab pernyataan pada saat ia mengatakan kata “kotoran” yang membuat orang-orang marah, menurut Ahok di kampungnya kata-kata seperti itu sudah biasa bahkan orang-orang dikampung Ahok mengucapkan kata yang lebih kasar.

Menurut Najwa , gaya seperti Ahok tidak cocok untuk menjadi gubernur kemudian Ahok menjawab “Memang aku gak cocok jadi gubernur kok, Aku kan jadi CEO orang Jakarta, beresin Jakarta, CEOterkesan lebih keren jika dibandingkan dnengan gubenrur yang masih terikat dengan urusan-urusan politik dan Ahok tidak mau memusingkan hal seperti itu, sebagai CEO untuk membenahi Jakarta, sebagai CEO tentunya ia bekerja untuk bos nya yaitu warga DKI Jakarta.

Ada hal yang menarik mengenai gaya Ahok dan juga gaya lawan politik Ahok yang memiliki perbedaan masing-masing, untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu membuat darah tinggi, ditampilkan sebuah kreasi video dari cuplikan wawancara Ahok dan juga lawan-lawan politik Ahok yang dikemas menjadi sebuah lagu, Ahok kemudian menyaksikan video tersebut, Ia tertawa melihat video tersebut dan ia sedikit terheran karena cuplikan video tersebut dapat diubah menjadi sebuah lagu.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 84

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa ditampilkan beberapa cuplikan video wawancara Ahok dengan wartawan? Mengapa Ahok akhirnya memilih menjadi pejabat dan bukan menjadi konglomerat seperti cita-cita awalnya? Mengapa Ahok merasa lebih hebat dibandingkan dengan konglomerat? Mengapa Ahok memberikan KJP kepada warga Jakarta dan membangun apartemen ukuran 36 sebanyak 20.000-30.000 unit? Mengapa Ahok tidak terlalu menyesal atas ucapannya yang terkadang dianggap kasar oleh masyarakat?

2. Kode Proairetik

Cuplikan video yang menampilkan beberapa wawancara Ahok dengan wartawan memperlihatkan bahwa Ahok marah dan kecewa dengan BPK yang sudah mengirimkannya surat pemanggilan namun sampai 8 bulan tidak ada proses dan BPK malah mengatakan Ahok tidak mengikuti prosedur undang-undang. Ahok juga tidak takut dengan siapapun dan apabila ada yang mempermainkan Ahok maka ia akan melawannya. Ahok juga tidak suka dengan pejabat yang berlaku semena-mena, karena itulah Ahok memilih menjadi pejabat agar dapat melawan pejabat-pejabat yang korup. Berawal dari saran orangtua yang mengatakan kalau memang ingin melawan pejabat yang korup maka kamu harus jadi pejabat, bukan hanya sekedar duduk di warung kopi dan mengomentari kinerja pejabat yang memimpin, karena itulah Ahok memilih untuk menjadi pejabat.

Ahok sangat percaya diri dan benar-benar menjadi pemimpin yang bekerja untuk warga DKI Jakarta, dimana ia memberikan KJP dengan total nilai 2,6 triliyun rupiah dan memberikan subsidi untuk warga yang naik bus sebanyak 3,2 triliyun rupiah agar warga dapat naik bus dengan ongkos yang murah. Gaya berbicara yang ditampilkan Ahok yang sering mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan, membuat banyak orang menganggap Ahok tidak cocok untuk menjadi gubernur. Menurut Ahok , ucapan yang dikeluarkannya ia anggap tidak terlalu kasar karena menurutnya di daerah kampung Ahok, orang-orang banyak yang berbicara lebih kasar. Ahok juga

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 85

berusaha untuk mencairkan suasana, karena presenter sudah terlalu banyak memberikan pertanyaan yang sulit, ia menganggap dirinya menarik karena presenter mengatakan banyak hal yang menarik yang ingin ditanyakan kepada Ahok.

Sebagai bentuk kreatifitas dan respon warga yang mengomentari gaya Ahok, ternyata ada yang membuat video berisi tanggapan lawan-lawan politik Ahok mengenai gaya kepemimpinan Ahok dan juga gaya berbicaranya. Video tersebut sudah dikrasikan menjadi sebuah lagu yang menarik dan juga membuat tertawa karena aslinya video tersebut hanyalah video wawancara lawan-lawan politik Ahok ketika sedang diwawancarai oleh wartawan, namun video tersebut dikemas seperti mereka sedang bernyanyi dan dengan alunan musik yang menarik dan sesekali dapat membuat tertawa bagi yang mendengarkannya.

3. Kode Simbolik

Ahok mengangkat tanganya dan menggerakkannya kearah belakang kepala ketika ia sedang membicarakan cita-cita awalnya yang sebenarnya ingin menjadi konglomerat. Posisi duduk Ahok juga ia sedikit membungkukkan bahunya terlhat ia sudah sedikit lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh presenter, Ahok mengarahkan jarinya seperti tanda menunjuk ke diri sendiri sebagai bentuk penjelasan bahwa ia memang benar-benar memikirkan agar dapat menolong warga salah satunya dnegan memberikan program KJP ( Kartu Jakarta Pintar ) , Ahok membandingkan dirinya dengan konglomerat dan ia merasa lebih hebat dari konglomerat karena ia dapat melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh konglomerat yang hebat sekalipun, contohnya yang dilakukan Ahok memberi bantuan KJP untuk warga dengan total 2,6 triliyun rupiah dan juga memberikan subsidi untuk bus agar warga dapat naik bus dengan ongkos yang murah.

Ahok tidak menganggap dirinya seorang gubernur karena menurutnya seorang gubernur masih terikat oleh hal-hal politik dan Ahok tidak mau memikirkan urusan politik, ia lebih menyebut dirinya CEO yang ingin membenahi Jakarta dan ia bekerja untuk bos nya yaitu warga Jakarta. Ada pernyataan Ahok yang mengatakan ia tetap akan menjadi “CEO”nya warga Jakarta kalau bos tetap memberi gaji maka ia akan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 86

bekerja untuk warga DKI Jakarta, pernyataan Ahok ini menyiratkan bahwa Ahok tetap ingin menjadi pemimpin di DKI Jakarta untuk periode selanjutnya.

Najwa menampilkan sebuah video yang sudah dibuat oleh seorang kreator video yang berisikan tanggapan-tanggapn lawan politik Ahok mengenai gaya berbicara dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan Ahok, dalam video tersebut wawancara dengan beberapa pejabat yang ada dikemas menjadi sebuah lagu yang berjudul “Semua Karena Ahok” sehingga tanggapan dari lawan politik tersebut terdengar seperti mereka sedang bernyanyi, padahal video asli hanyalah mereka sedang berbicara kepada wartawan. Video tersebut ditujukan kepada Ahok agar Ahok dapat melihat langsung bagaimana sebenarnya gaya berbicaranya ketika bertemu dengan wartawan dan juga untuk mengingatkan Ahok agar lebih menjaga ucapannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman untuk banyak orang.

4. Kode Kultural

Sebagai seorang pejabat, Ahok ingin menanamkan budaya kejujuran dan juga benar-benar bekerja untuk rakyat, ia sangat tidak suka dengan pejabat yang memanfaatkan kekuasaan yang dimilki untuk keuntungan pribadi. Warga DKI Jakarta berhak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan merasakan kesejahteraan untuk itulah Ahok ingin bekerja untuk rakyat, agar warga dapat merasakan manfaatnya. Di sisi lain, Ahok yang berasal dari Sumatera memiliki gaya berbicara yang dianggap kurang sopan untuk seorang pejabat, namun menurut Ahok sebenarnya hal tersebut sangat wajar, karena di daerah kampung Ahok banyak orang-orang yang lebih kurang sopan ketika berbicara, mungkin ini adalah perbedaan tingkat toleransi berbicara antara di pulau Sumatera dan di pulau Jawa.

5. Kode Semik

Perkataan yang disampaikan oleh orangtua Ahok menanggapi ketidaksukaan Ahok terhadap pejabat yang korup adalah ia mengatakan kalau mau melawan pejabat maka kamu harus menjadi pejabat. Penggunaan kata melawan berarti Ahok mengganggap bahwa pejabat yang korup adalah orang yang jahat yang harus dilawan. Ahok masih memiliki keinginan untuk menjadi gubernur DKI Jakarta tetapi ia menyampaikanya dengan cara ia mengatakan dirinya adalah CEO untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 87

warga DKI Jakarta yang bekerja untuk membereskan Jakarta dan selama warga DKI masih membutuhkannya, ia siap untuk membantu.

4.1.7 Analisis Scene Ketujuh

Gambar 4.7 :

Scene 7 Scene 7

Shot 1 Shot 2

Ahok tertawa ketika Vincent dan Desta Ahok menceritakan sisi romantisnya menyampaikan fakta menarik tentang dirinya menuliskan surat untuk istrinya

Scene 7

Shot 3

Ahok dihampiri oleh Baim Wong,yang dibilang mirip dengan Ahok

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 88

A. Analisis Leksia

Mata Najwa On Stage menampilkan sebuah cuplikan video mengenai penilaian warga Jakarta terhadap kinerja Ahok, mereka mewawancarai empat orang warga yang berbeda profesi dan jenis kelamin, wawancara pertama dengan seorang Ibu yang menilai kinerja Ahok dengan nilai 7, menurutnya kinerja Ahok sudah bagus semua berjalan sudah baik namun belum secara maksimal, warga kedua yang diwawancarai adalah seorang wanita muda sekitar usia 25 tahun, ia menilai kinerja Ahok dengan angka 6 karena menurutnya Ahok sudah memberikan kontribusi untuk warga DKI Jakarta contohnya membereskan masalah kali jodo dan permasalahan lainnya.

Warga ketiga yang diwawancarai adalah seorang pria berusia sekitar 60 tahun, ia memberi nilai 8 untuk kinerja Ahok, hal utama yang menurutnya terlihat dari kinerja Ahok adalah mengenai permasalahan pemberantasan korupsi yang sudah mulai terlihat diatasi dan mengenai permasalahan angkutan yang sudah memadai. Warga terakhir yang diwawancarai adalah seorang supir bajaj, ia memberi nilai tujuh terhadap kinerja Ahok, menurutnya kinerja Ahok sudah bagus namun masih ada hal yang merugikan dirinya.

Acara tanya jawab yang berlangsung diselingi dengan hiburan oleh bintang tamu, setelah penampilan band dari Navikula ditampilkan hiburan oleh Vincent dan Desta yang sudah berada di panggung Mata Najwa On Stage, mereka seolah-olah sedang berada di studio radio dan menjadi seorang penyiar radio Mata Najwa Fm dengan program radio “Mata-Mata Desta Vincent”. Mereka menyapa Najwa Sihab sebagai presenter dan juga Ahok yang sedang duduk di kursi bintang tamu, mereka akan menyampaikan fakta-fakta tentang Ahok yang belum diketahui oleh orang- orang.

Fakta pertama disampaikan oleh Vincent yang mengatakan bahwa Ahok sejak kecil menyukai musik India dan dangdut, seperti soundtrack lagu dalam film 3 Idiot, bahkan pada saat para pendemo sedang berdemo, Ahok memutarkan musik dangdut sambil ikut bernyanyi dan bergoyang sambil menandatangani disposisi yang ada di mejanya, untuk membuktikkan bahwa Ahok memang menyukai musik, mereka

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 89

menampilkan video ketika Ahok sedang bernyanyi dangdut dan Ahok tertawa melihat video tersebut.

Fakta selanjutnya disampaikan oleh Desta yang mengatakan bahwa Ahok semasa mudanya ketika kuliah pernah memboikot ujian karena dosen melarang mahasiswanya bermain basket namun menurut Vincent dan Desta sepertinya Ahok tidak cocok untuk bermain basket, mendengar pernyataan Vincent dan Desta, Ahok hanya tertawa saja. Fakta selanjutnya mengenai pertemuan pertama Ahok dengan istrinya yang bernama Veronicayang diawali oleh insiden Ahok menginjak kaki Veronica ketika di gereja pada tahun 1997. Ahok sangat terhibur dengan fakta-fakta yang disampaikan tentang dirinya, ia selalu tertawa setiap mendengar ketika Vincent dan Desta menyampaikan fakta-fakta mengenai dirinya.

Fakta yang menarik adalah ternyata Ahok pernah bergurau teman mengatakan bahwa ia merupakan suami yang takut istri meskipun ia terlihat temperamen di depan orang lain, selain itu ternyata Ahok mengatakan kalau ia jago menulis surat cinta untuk pacarnya dahulu. Sosok Ahok muda terkenal jago untuk merangkai kata-kata untuk menulis surat cinta untuk pacar-pacarnya, disela-sela Vincent dan Desta sedang menyampaikan fakta tentang Ahok, tiba-tiba Ahok menyela dan mengatakan ia bukan menulis surat cinta untuk pacar-pacarnya tetapi untuk pacar teman- temannya karena ia ingin membantu teman-temannya yang tidak terlalu pandai untuk menulis surat cinta.

Vincent dan Desta tidak hanya menyampaikan fakta-fakta yang sudah mereka kumpulkan dari beberapa sumber namun untuk mengkonfirmasi mengenai kebenaran fakta tersebut, mereka menanyakan langsung kepada Ahok mengapa Ahok tidak menumbuhkan kumis agar terlihat galak tanpa perlu marah-marah dan Ahok menjawab bahwa sebenarnya ia selalu mencukur kumis agar tidak tumbuh lebat karena menurutnya warga Jakarta itu lucu-lucu ia takut kalau nanti Ahok menumbuhkan kumis pada saat banjir nanti sampai ke kumisnya.

Setelah Vincent dan Desta menyampaikan fakta mengenai Ahok, mereka menghampiri Ahok dan bersalaman dengan Ahok. Vincent dan Desta juga bercanda dengan Ahok, Ahok menanggapi candaan tersebut dengan mengatakan bahwa ia

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 90

memahami mengapa Vincent dan Desta suka bercanda karena mereka belum meminum obat sehingga mereka menjadi aneh. Ahok bercanda menganggap Ia, Vincent dan Desta adalah seorang yang memiliki gangguan mental, mendengar candaan tersebut semua penonton tertawa.

Sesi terakhir dari program radio “Mata-Mata Vincent Desta” adalah mereka menampilkan cuplikan foto Ahok dari masa kecil hingga sekarang, Vincent dan Desta mengatakan bahwa Ahok mirip dengan artis bernama Baim Wong, untuk membuktikan hal tersebut ternyata Baim Wong juga hadir menjadi penonton dalam acara Mata Najwa On Stage sehingga ia diundang naik ke atas panggung untuk bertemu Ahok, mereka berdiri berdampingan dan Baim Wong juga mengatakan bahwa ia memang mirip dengan Ahok namun Ahok mengatakan mereka tidak mirip karena Baim Wong jauh lebih keren jika dibandingkan dengan Ahok.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa ditampilkan video wawancara dengan beberapa warga untuk menanyakan penilaian mereka terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta? Mengapa diundang Vincent dan Desta untuk menyampaikan fakta-fakta tentang Ahok? Mengapa Ahok tertawa ketika Vincent dan Desta menyampaikan fakta-fakta tentang dirinya? Mengapa Ahok bercanda mengatakan Ia, Vincent dan Desta memiliki gangguan mental sehingga harus minum obat agar tidak menjadi aneh? Mengapa Ahok dianggap memiliki kemiripan dengan salah satu artis Indonesia bernama Baim Wong?

2. Kode Proairetik

Selama menjadi gubernur DKI Jakarta tentu sudah banyak hal yang dilakukan oleh Ahok untuk membangun DKI Jakarta menjadi lebih baik lagi, untuk memastikan apakah Ahok benar-benar sudah bekerja untuk membangun Jakarta, program acara Mata Najwa On Stage menanyakan kepada beberapa warga DKI Jakarta untuk menanyakan kepada mereka berapa penilaian mereka terhadap kinerja

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 91

Ahok, agar Ahok dapat mendengar penilaian tersebut, ditampilkan hasil wawancara dengan warga yang sudah ditanyai penilaian mereka terhadap kinerja Ahok dan Ahok mendengarkan penilaian warga tersebut.

Fakta- fakta yang disampaikan oleh Vincent dan Desta merupakan fakta yang belum banyak diketahui oleh publik dan fakta-fakta yang disampaikan sangat menarik kerena kita menjadi mengetahui sisi lain dari Ahok yang sebagai gubernur dikenal sering marah dan cepat emosi, ternyata Ahok menyukai musik dangdut dan India, Ahok juga ternyata pernah memboikot ujian karena tidak diizinkan untuk bermain basket oleh dosennya, selain itu Ahok juga piawai untuk merangkai kata- kata menulis surat cinta yang akan diberikan untuk pacar-pacar Ahok dahulu, Ia menulis surat tidak hanya untuk pacarnya tetapi Ahok juga sering membantu teman- temannya yang lain untuk menuliskan surat cinta untuk pacar teman-temannya.

Ahok selalu tertawa setiap mendengar Vincent dan Desta menyampaikan fakta- fakta tentang dirinya, karena selain fakta-fakta yang disampaikan memang berkaitan dengan kehidupan pribadi Ahok, mereka juga menambahkan dengan candaan- candaan yang membuat Ahok dan penonton tertawa. Masa muda Ahok ternyata memilki banyak pacar, karena itulah ia sering menulis surat cinta untuk pacar- pacarnya.Vincent dan Desta juga menyinggung Ahok dengan mengatakan bahwa Ahok temperamen, mereka menyarankan agar Ahok tidak temperamen lagi sebaiknya Ahok menumbuhkan kumis agar tidak perlu marah-marah lagi karena sudah terlihat galak dengan kumisnya.

Selain menampilkan fakta-fakta tentang Ahok, mereka juga menampilkan foto- foto semasa kecil Ahok dan juga ada sebuah foto ketika Ahok berumur 6 tahun, di foto tersebut Ahok dianggap memiliki kemiripan dengan artis Indonesia bernama Baim Wong. Fakta- fakta dan foto-foto masa kecil Ahok yang ditampilkan menunjukkan bahwa meskipun Ahok terlihat sering mudah marah dan berbicara terkadang dianggap kurang sopan namun ia tetaplah manusia biasa seperti orang- orang lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 92

3. Kode Simbolik Ahok terheran melihat kedatangan Vincent dan Desta karena ia tidak menyadari akan ada suguhan penampilan dari kedua presenter tersebut, presenter tersebut merupakan duo presenter yang terkenal kocak dan senang bercanda, sepertinya Ahok juga tidak mengenali mereka, namun kedua presenter tersebut dengan sopan memperkenalkan dirinya. Setiap mereka menyampaikan fakta tentang Ahok, pada saat itu juga Ahok tertawa mendengar fakta-fakta yang disampaikannya, untuk mengimbangi kelucuan kedua presenter tersebut, Ahok juga mengeluarkan candaan yang ia tujukan untuk kedua presenter tersebut. Dibalik sosok Ahok yang dikenal temperamen ternyata ada fakta yang menarik aalah Ahok memiliki sisi romantis karena ia piawai menuliskan surat untuk pacar-pacarnya dan ia juga membantu teman-temannya untuk menuliskan surat ke pacar-pacar temannya. Ahok sedikit kesal dengan kedua presenter tersebut karena mereka terlalu banyak bercanda sehingga ketika Ahok bersalaman dengan Vincent dan Desta, Ahok dengan santai langsung memukul dengan pelan kepala Vincent seperti seorang ayah yang memarahi anaknya, namun hanya sebatas bercanda untuk mengimbangi mereka berdua yang senang membuat candaan tentang Ahok. Sebagai seorang gubernur, Ahok merupakan gubernur yang sangat ramah dengan warganya, ketika Baim Wong naik keatas panggung, Ahok tidak segan untuk langsung bersalaman dengan Baim Wong dan tidak ada jarak antara pemimpin dengan warganya, mereka berbicara layaknya teman dan Ahok juga tidak setuju dan merasa tidak percaya diri dikatakan memiliki kemiripan dengan Baim Wong karena menurutnya tentu Baim Wong jauh lebih keren dibandingkan dirinya. 4. Kode Kultural

Ahok sudah menunjukkan kinerja yang baik sebagai gubernur karena ketika warga yang diwawancarai menilai Ahok sudah cukup baik dan telah membawa perubahan untuk Jakarta dan juga permasalahan mengenai korupsi sudah mulai diberantas dan mendapat perhatian serius, permasalahan transportasi juga menjadi perhatian utama agar dapat mengurai kemacetan yang sudah menjadi permasalahan lama di Jakarta. Semasa muda Ahok juga seperti remaja lainnya yang juga pernah

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 93

melakukan kenakalan dan juga memiliki pacar. Seperti kebanyakan orang Indonesia yang senang bercanda sama hal nya juga dengan Ahok, ia juga senang bercanda bahkan ia menanggapi candaan kedua presenter tersebut yang dari awal selalu mengeluarkan candaan untuk Ahok. Pemilihan Baim Wong yang dikatakan memiliki kemiripan dengan Ahok mengingatkan kita karena Ahok yang merupakan etnis China sama halnya dengan Baim Wong yang juga memiliki keturunan darah China dari ayahnya.

5. Kode Semik

Ahok mengatakan “ memang ada Mata Najwa FM” itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Ahok ketika presenter mengatakan bahwa acara ini tidak hanya disiarkan melalui televisi tetapi juga disiarkan di radio, sepertinya Ahok heran karena yang ia tahu acara ini hanya disiarkan melalui televisi saja. Ia juga memegang mikrofon dengan sangat erat karena ia penasaran bagaimana tampilan acara ini ketika dibawakan melaui radio. Ahok beberapa kali terlihat tertawa mendengar candaan yang dibawakan oleh kedua presenter tersebut karena mereka dapat menyampaikan fakta-fakta tentang Ahok menjadi lebih menarik dengan adanya candaan yang mereka berikan.

Pemutaran cuplikan video ketika Ahok sedang bernyanyi dangdut membuktikan bahwa Ahok benar-benar menyukai musik dangdut dan lagu yang dipilih juga bersikan tentang suasana hati ketika mendengarkan lagu dangdut bahkan Ahok juga sedikit bergoyang ketika menyanyikan lagu dangdut. Ahok sangat serius mendengarkan fakta-fakta yang disampaikan oleh Vincent dan Desta, ia sampai menegakkan posisi duduknya dan mengarahkan pandangannya kepada Vincent dan Desta, terlihat ketertarikan Ahok untuk mengetahui fakta apa yang akan mereka sampaikan tentang dirinya. Ahok sudah merasa akrab dengan Vincent dan Desta karena ketika mereka bersalaman dengan Ahok kemudian Ahok memukul dengan pelan kepala Vincent namun hanya sebagai bentuk candaan, terlihat juga Ahok merupakan pemimpin yang santai karena ia juga sesekali menggunakan kata ‘gue’ ketika berbicara pada topik yang tidak terlalu serius misalnya pada ucapan “ Jangan salah loh gue tiap hari mesti cukur kumis karena tumbuhnya cepat, cuma gue takut orang Jakarta kan suka aneh-aneh ntar kalau gubernurnya berkumis, ada genangan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 94

ada banjir ntar katanya sampai ke kumis kan repot makanya kumis gue cukur tiap hari”, penonton tertawa mendengar ucapan Ahok.

4.1.8 Analisis Scene Kedelapan

Gambar 4.8 :

Scene 8 Scene 8

Shot 1 Shot 1

Ahok menyapa Adi M.S yang merupakan Ahok menerima tongkat nada seorang konduktor musik terkenal pemberian Adi M.S

Scene 8

Shot 3

Ahok menerima ajakan Kevin Aprilio untuk berswafoto

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 95

A. Analisis Leksia

Ahok kedatangan tiga orang warga Jakarta yang ingin bertemu dengan Ahok dan memberikan masukan untuk Ahok. Warga Jakarta yang diundang naik keatas panggung adalah seorang konduktor musik terkenal bernama Addie MS bersama istrinya yang juga merupakan seorang penyanyi bernama Memes dan anaknya yang juga seorang anggota band bernama Kevin Aprilio. Mereka ingin memberikan saran kepada Ahok ketika memberikan instruksi kepada pegawai yang ada di kantor gubernur dengan jelas agar dapat diikuti dan dipahami oleh pegawainya, karena Addie MS adalah seorang konduktor musik, ia memberikan saran kepada Ahok dengan cara menggunakan tongkat musik yang biasa digunakannya ketika menjadi konduktor disebuah pagelaran musik dengan tongkat tersebut ia mengarahkan kapan suara harus tinggi dan suara rendah.

Addie MS mengharapkan agar Ahok ketika memberikan instruksi disatu sisi boleh berapi-api namun disatu sisi boleh dengan cara yang lebih lembut agar memiliki dinamika dalam memberikan arahan. Memes juga memberikan saran kepada Ahok agar ketika berbicara sesekali jangan selalu nada tinggiharus juga dengan nada rendah agar suara tidak serak, karena menurutnya suara Ahok sangat serak. Kevin Aprilio sebagai anak muda memberikan masukan kepada Ahok dengan caranya, ia menyoroti gaya Ahok ketika berswafoto yang menurutnya terlalu kaku, sehingga ia ingin menantang Ahok agar berswafoto dengan gaya yang lebih santai dan Ahok menerima tantangan Kevin untuk berswafoto dengan gaya yang lebih santai, setelah mereka berswafoto bersama akhirnya mereka berpamitan untuk kembali ke kursi penonton.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika Mengapa Ahok kedatangan Addie MS, Memes, dan Kevin Aprilio yang merupakan keluarga musisi? Mengapa Ahok berjabat tangan dengan Addie MS? Mengapa Ahok terlihat sangat akrab dengan Addie MS? Mengapa Ahok diberikan masukan oleh Addie MS untuk dapat mengatur tingkat emosional ketika memberikan instruksi kepada pegawai di kantor gubernur? Mengapa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 96

Ahok memeperoleh banton ( tongkat musik ) oleh Addie MS? Mengapa Ahok diajak oleh Kevin Aprilio untuk berswafoto?

2. Kode Proairetik

Ahok sepertinya sangat senang dengan kedatangan Addie MS yang merupakan seorang konduktor musik terkenal, ketika Addie MS diundang naik keatas panggung untuk bertemu Ahok, Ahok langsung menyambut Addie MS dengan akrab dan mereka berjabat tangan, setelah itu Ahok juga seperti mengucapkan sesuatu kepada Addie MS, lalu mereka berdiri berdampingan. Addie MS ingin memberikan masukan untuk Ahok agar dapat mengatur tinggi rendahnya nada berbicara Ahok ketika memberikan instruksi kepada pegawai yang ada di kantor gubernur, Addie MS tidak hanya datang sendiri namun Ia ditemani oleh istrinya yang bernama Memes yang juga seorang penyanyi dan anaknya yang bernama Kevin Aprilio yang juga seorang penyanyi.

Masukan yang diberikan oleh Addie MS untuk Ahok adalah dengan cara mencontohkan seperti ketika Addie MS memberikan instruksi ketika ia sedang memimpin sebuah pagelaran musik, dengan tongkat musik yang ia pegang berfungsi untuk mengatur kapan nada harus tinggi dan nada harus rendah. Addie MS berharap agar Ahok dapat mengatur nada berbicaranya dan Ia juga memberikan baton ( tongkat musik ) untuk Ahok agar selalu ingat untuk mengatur nada berbicaranya.Selain memperoleh masukan dari Addie MS, Ahok juga memperoleh masukan dari Kevin Aprilio yaitu menurutnya selama ini Ahok ketika berfoto selalu menggunakan gaya berfoto yang terlihat sangat kaku, untuk itu Kevin ingin mengajak Ahok agar berfoto dengan gaya yang lebih santai dan mereka bersama-sama melakukan swafoto.

3. Kode Simbolik

Ahok seperti ingin mempersilahkan Addie MS untuk duduk, ia menggerakkan kepalanya seperti mencari apakah ada kursi yang disediakan untuk Addie MS, namun tidak ada kursi yang disediakan sehingga mereka bertiga berdiri berdampingan. Ahok juga mengarahkan pandangannya ke kursi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 97

penonton untuk melihat siapa yang akan diundang lagi untuk naik keatas panggung, kemudian ia berjabat tangan dengan Memes dan Kevin untuk menunjukkan rasa sopan terhadap mereka yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di acara ini.

Ahok seperti berdiam diri beberapa saat untuk memahami apa maksud dari ucapan Addie MS, Ahok dibuat terawa oleh Addie MS ketika mencontohkan bagaimana cara mengatur tinggi rendahnya nada ketika berbicara. Ahok juga terlihat antusias mengikuti instruksi dari Addie MS ketika Addie MS meminta penonton untuk bertepuk tangan, Ahok juga ikut bertepuk tangan dengan semangat dan ia juga mengangguk-angukkan kepalanya sebagai tanda mengerti mengenai masukan yang diberikan Addie MS untuk dirinya, ia juga memperoleh banton ( tongkat musik ) dari Addie MS dan ia langsung mengangkat tongkat musik tersebut dengan gerakan keatas dan kebawah sebagai contoh agar ia berbicara dapat mengatur tinggi rendahnya nada berbicara.

4. Kode Kultural

Sebagai gubernur DKI Jakarta, Ahok selalu memberikan kesempatan untuk warganya apabila ada yang ingin memberikan masukan atau tanggapan tentang dirinya, contohnya dalam acara Mata Najwa On Stage ini Ahok kedatangan warga yang ingin memeberikan masukan untuk Ahok, sebagai gubernur tidak terlihat kesombongan pada diri Ahok yang biasanya para pejabat jarang untuk berbicara langsung dengan warganya. Dalam hal ini Ahok memberi kesempatan kepada Addie MS untuk menyampaikan masukan apa yang ingin diberikan untuknya dan Ahok juga dengan senang hati menerima masukan tersebut. Mereka juga berdiri berdampingan dengan akrab seperti tidak ada jarak antara seorang pemimpin, Ahok berbaur seperti orang biasa pada umumnya tidak terlihat bahwa Ia asalah seorang gubernur DKI Jakarta.

Ahok juga mau mendengarkan nasihat dari wanita yaitu Memes yang merupakan istri Addie MS, Memes juga memeberikan masukan untuk Ahok agar sebagai gubernur lebih mengontrol volume suara saat berbicara dan Memes juga terlihat santai ketika memberikan masukan kepada Ahok, Ia tidak terlalu terbebani

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 98

dengan jabatan Ahok sebagai gubernur, sehingga terlihat memang Ahok adalah gubernur yang rendah hati dan mau menerima masukan dari warganya

5. Kode Semik

Kedatangan Addi MS keatas panggung Mata Najwa On Stage, untuk bertemu dengan Ahok karena Addi MS ingin memberikan sedikit pengalamannya bagaimana cara mengatur nada berbicara. Addi MS dipilih untuk memberikan contok ke Ahok, karena Addi MS merupakan seorang konduktor musik yang sudah sangat terkenal, sehingga Addi MS pasti sangat memahami bagaimana mengatur nada-nada agar terdengar bagus. Addi MS memberikan contoh kepada Ahok agar dapat mengatur kapan harus berbicara dengan nada tinggi dan kapan harus berbicara dengan nada rendah.

Selain Addi MS, ada juga Memes yang merupakan istri dari Addi MS dan Kevin yang merupakan putra dari Addi MS, mereka bertiga mewakili wwarga Jakarta yang ingin memberikan saran kepada Ahok agar lebih berhati-hati ketika berbicara, mereka mewakili tiga kalangan yaitu bapak-bapak, ibu-ibu dan anak muda. Kevin yang mengajak Ahok untuk melakukan swafoto, merupakan tren dari anak remaja jaman sekarang yang sangat sering menggunakan teknologi dan mengikuti perkembangan yang sedang tren, salah satunya adalah melakuakn swafoto dengan pejabat yang akan menimbulkan kesan bahwa seorang pejabat tersebut merupakan seorang pejabat yang ramah terhadap warganya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 99

4.1.9 Analisis Scene Kesembilan

Gambar 4.9 :

Scene 9 Scene 9 Shot 1 Shot 2 Ahok menjelaskan mengenai permasalahan Ahok dengan tegas menjelaskan kemacetan yang ada di Jakarta mengenai pasukan oranye

Scene 9

Shot 3

Ahok langsung bangkit dari kursinya dan menyapa pasukan oranye

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 100

A. Analisis Leksia

Permasalahan kemacetan juga menjadi pertanyaan presenter kepada Ahok, ia mengatakan kepada Ahok “Jakarta tambah macet Pak Ahok kerjanya apasih kok Jakarta tambah macet” lalu Ahok menjawab “ Ya memang tambah macet ya mobil tiap hari bertambah ribuan ratusan” selain itu juga penyebab kemacetan karena Ahok sedang menyelesaikan pembangunan jalan layang Semanggi selain juga ada pembanguan MRT yang sedang dikerjakan. Pembangunan jalan layang Semanggi juga ditargetkan akan siap pada Agustus 2017 diharapkan agar dapat mengurangi kemacetan sebanyak 30% dan Ahok meminta warga untuk bersabar menghadapi kemacetan selama dua tahun lagi sambil menunggu pembanguan MRT selesai, dibandingkan tidak ada pembanguan sama sekali tentu lebih baik bersabar namun setelah pembangunan selesai nantinya warga Jakarta tidak merasakan kemacetan lagi.

Pembangunan MRT juga digolongkan sudah sangat telat karena baru dimulai sekarang setelah menunggu 28 tahun, karena terlambat memulai semuanya jadi harus bersabar. Tujuan pembangunan MRT adalah agar mengurangi kemacetan dari Jakarta Utara ke Jakarta Selatan sehingga diharapkan warga memilih untuk naik MRT karena apabila menggunakan kendaraan pribadi akan dikenakan biaya tambahan ketika melewati jalan tersebut mulai dari Rp.25.000-50.000, menurut Ahok warga Jakarta sudah terbiasa mengahadapi kemacetan namun yang penting sudah terlihat bagaimana kedepannya upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemacetan tersebut. Selain itu Ahok juga sedang merencanakan pembanguan LRT yang juga dengan pembangunan fasilitas apartemen diatas LRT dengan harga yang terjangkau seperi harga kos-kosan sehingga warga Jakarta yang kerja dan tinggal di Jakarta namun tidak mampu membeli rumah di Jakarta dapat menghemat uang dan menghemat waktu dengan tinggal di apartemen yang dengan harga kos-kosan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 101

Permasalahan banjir yang memang sudah banyak berkurang karena kali-kali yang sudah dibersihkan dan juga sungai-sungai yang sudah dinormalisasikan namun permasalah banjir tetap masih menjadi ancaman untuk Jakarta. Sebenarnya menurut Ahok mengenai permasalahan banjir untuk ancamannya sudah dapat diketahui secara persis contohnya untuk membangun tanggul setinggi 3.8 meter sepanjang utara yang berkisar sekitar 105 km karena ada sungai yang menekuk dan inilah yang dipaksakan oleh Ahok kepada pengembang melalui APBN, APBD dan juga termasuk melalui APBD dari kontribusi, sebenarnya mengatasi banjir di Jakarta menurut Ahok mudah saja dengan 13 sungai yang berasal dari selatan ke utara dan bagaimana dengan 1086 sungai ini memiliki penghubung yang lancar dan airnya dibagi rata dan menjadi masalah adalah apabila ada pasang laut dan air hujan juga datang disaat itulah dibutuhkan pompa dan juga tanggul, seandainya pompa dan tanggul tidak berfungsi maka hal itulah yang membuat 40% Jakarta tenggelam untuk itulah Ahok sedang menyelesaikan pembanguan tanggul dan Ahok menyalahkan kenapa tidak dari dahulu tanggul dibangun.

Pembangunan tanggul tentunya membutuhkan waktu dan juga memberitahukan kepada warga yang tinggal di sekitar sungai seperti di sungai ciliwung yang sudah ditinggali sebanyak 70.000 rumah dan hal itu menjadi persoalan bagaimana cara agar mereka mau dipindahkan karena sangat berbahaya tinggal disekitar sungai. Kebersihan sungai yang sudah mulai terlihat di Jakarta saat ini tidak terlepas dari pasukan oranye yang digagas oleh Ahok untuk membersihkan sungai-sungai, awal pasukan oranye terbentuk sekitar Mei 2015 yang bermula dari laporan warga apabila mengenai jalanan yang akan diaspal biasanya dahulu sampai setahun baru digubris, untuk itulah dibentu pasukan oranye agar dapat langsung dengan cepat mengatasi laporan warga.

Selain pasukan oranye ada juga psasukan kuning dari PU Bina Marga yang banyak bertugas untuk mengaspal jalan-jalan yang berada di kampung-kampung, pasukan biru yang bertugas untuk melakukan tata air untuk mengeruk sungai- sungai, pasukan hijau untuk menata taman-taman, dan yang terutama pasukan oranye selalu siap 24 jam apabila ada warga yang melapor dengan tugas

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 102

membersihkan sungai dan Ahok sangat bangga dengan pasukan yang dimilikinya karena mereka bekerja dengan sangat baik, selain itu Ahok juga sering berkomunikasi dengan mereka melalui aplikasi Whatsapp grup dan Ahok mengkhususkan satu handphone untuk memantau grup Whatsapp tersebut dan juga mereka selalu mengirmkan foto-foto pekerjaan yang sudah mereka selesaikan dan Ahok juga menyapa mereka. Ahok kedatangan pasukan oranye yang spesial pada acara ini yang ternyata sebuah grup penyanyi bernama Project Pop dan mereka memerankan menjadi pasukan oranye.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Jakarta semakin tambah macet? Mengapa pembanguna MRT sangat setelah 28 tahun? Mengapa Ahok meminta warga Jakarta bersabar dalam menghadapi kemacetan? Mengapa Ahok membangun LRT yang juga memiliki fasiltas apartemen diatasnya? Mengapa Ahok membentuk beberapa pasukan seperti pasukan oranye, pasukan biru, pasukan hijau yang memiliki tugasnya masing-masing untuk membesihkan Jakarta? Mengapa Ahok sangat bangga dengan pasukan oranye? Mengapa Ahok kedatangan vocal grup bernama Project Pop yang bersandiwara memerankan sebagai pasukan oranye?

2. Kode Proairetik

Ahok mengatakan permasalahan Jakarta yang semakin macet disebabkan karena memang pertambahan jumlah kendaraan seperti sepeda motor dan mobil yang tiap harinya mencapai ribuan tentu ini semua adalah kembali lagi kepada warga DKI Jakarta yang memang membuat Jakarta semakin macet, sebagai gubernur Ahok sudah memikirkan cara untuk mengatasi kemacetan seperti menambah jalan layang dan juga pembangunan MRT dan LRT namun ia sedikit menyayangkan karena baru sekarang memulai pembangunan tersebut setelah 28

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 103

tahun berlalu, seharusnya sudah dari dahulu dibangun MRT atau LRT agar dapat mengurangi kemacetan Jakarta.

Permasalahan banjir juga sudah diatasi oleh Ahok dengan baik seperti normalisasi sungai dan membersihkan kali-kali yang ada di Jakarta namun semuanya membutuhkan waktu karena hal seperti ini baru dimulai ketika Ahok menjadi gubernur, ia juga mengatakan kenapa tidak dari dahulu dibangun tanggul dan juga pompa-pompa air diperbaiki agar dapat mempersiapkan ketika banjir datang. Ia menyoroti kepemimpinan dahulu yang terkesan tidak baik dalam mengatasi permasalahan yang ada di DKI Jakarta. Selain itu juga Ahok telah membentuk suatu pasukan yang sangat dibutuhkan oleh warga karena langsung dapat mengatasi laporan warga seperti pengaspalan jalan yang rusak, membersihkan taman-taman serta tim untuk mengeruk sungai yang diberi nama “Pasukan Oranye” semua ini dibentuk pada saat Ahok menjabat sebagai gubernur. Hal ini mencerminkan bahwa Ahok memang 100% bekerja untuk Jakarta.

Pasukan oranye yang dibentuk juga memang benar-benar bekerja dengan baik, karena Ahok memang memikirkan kesejahteraan mereka dengan cara memberikan gaji yang sesuai dan juga memperoleh jaminan kesehatan. Ahok sangat bangga dengan pasukan oranye yang ia bentuk karena ia juga selalu berkomunikasi dengan pasukan oranye ini dan ia juga selalu memantau kinerja mereka agar selalu bekerja optimal.

3. Kode Simbolik

Ahok sedikit menggaruk-garuk bagian kiri keningnya ketika presenter menanyakan permasalahan mengenai kemacetan Jakarta, sepertinya Ahok sudah sangat bosan dengan pertanyaan seperti itu. Ahok juga sering menggerakkan tangannya ketika berbicara sebagai bentuk penjelasan ketika ia berbicara, misalnya ketika menjelaskan bahwa sedang ada pembanguan jalan layan semanggi posisi tangan kanan Ahok digerakkan seperti menjelaskan lokasi jalan tersebut. Wajah Ahok juga terlihat semakin serius ketika ia menjelaskan bahwa ia

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 104

sedang membangun LRT yang juga diatasnya memiliki apartemen, terlihat ekspresi wajah Ahok sangat serius ketika membicarakan pembangunan yang sedang dikerjakannya, ia sangat mengaharapkan semua pembangunan yang ditargetkan dapat selesai sehingga dapat dirasakan oleh warga Jakarta.

Ahok juga mengangguk-anggukkan kepala ketika Najwa menanyakan permasalahan banjir yang sudah mulai teratasi, ia ingin benar-benar memahami apa pertanyaan yang diberikan terlebih lagi permasalahan banjir merupakan permasalahan yang sudah sangat lama dirasakan oleh warga Jakarta setiap tahunnya ketika musim hujan datang. Ahok langsung bersemangat ketika ditanyakan mengenai pasukan oranye ia langsung mengatakan “pasukan oranye itu top banget” dari kalimat tersebut terlihat bahwa Ahok sangat bangga dengan pasukan oranye yang dibentuknya pada Mei 2015 lalu. Banyaknya pasukan yang dimilki Ahok untuk membantu dalam mengatasi banyak permasalahan Jakarta menampilkan bahwa Ahok sangat tanggap dan cepat dalam mengtasi permasalahan yang ada di Jakarta dan semua berasal dari kenginan warga agar cepat memperoleh respon ketika melakukan pelaporan.

Ahok juga selalu mengawasi bagaimana kinerja pasukan oranye dengan ia mengkhususkan satu handphone yang berisi grup whatsapp anggota pasukan oranye yang dapat berkomunikasi dengan Ahok melalui aplikasi pesan instan tersebut. Ahok menhamati dengan serius ketika presenter mengatakan bahwa pasukan oranye akan datang ke acara ini dan ketika itu juga presenter memanggil pasukan oranye agar naik ke atas panggung dan ekpresi wajah Ahok menjadi terheran karen pasukan oranye yang datang bukan pasukan oranye yang sebenarnya melainkan sebuah vocal grup bernama Project Pop.

4. Kode Kultural

Ahok selalu tegas dengan semua kebijakan yang dikeluarkannya, untuk permasalahan kemacetan yang memang sudah dirasakan oleh warga Jakarta dari dulu membutuhkan solusi yang dapat mengatasi kemacetan tersebut, sebenarnya dari sisi pemerintah sudah banyak hal yang dilakukan, seperti yang dikatakan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 105

Ahok, Ia sudah memulai penambahan jalan layang, pembangunan MRT dan LRT namun hal ini tentunya membutuhkan kesabaran dari warga Jakarta yang harus menunggu sampai semua pembangun terselesaikan. Dukungan dari warga Jakarta juga sangat dibutuhkan seperti mulai dengan beralih menggunakan transportasi umum dan juga tertib berlalu lintas, tentu apabila kedua aspek ini saling mendukung dapat mengurangi kemacetan.

5. Kode Semik

Ekpresi wajah Ahok yang sedikit mengerutkan wajahnya menandakan bahwa ia juga sebenarnya sudah bosan dengan kemacetan ini, Ia berharap dengan solusi yang diberikannya dapat didukung oleh warga Jakarta. Selain mengenai kemacetan, presenter juga memuji Ahok karena permasalahan banjir sudah teratasi dengan baik karena Ahok membentuk pasukan oranye dan tanpa diketahui oleh Ahok ternyata ia diberi kejutan dengan kedatangan pasukan oranye dan Ahok langsung menghampiri pasukan oranye yang berjumlah tujuh orang, namun ketika ia mendekat untuk menyapa pasukan oranye tersebut barulah ia menyadari bahwa itu bukan pasukan oranye yang sebenarnya tetapi sebuh vocal grup bernama Project Pop.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 106

4.1.10 Analisis Scene Kesepuluh

Gambar 4.10 :

Scene 10 Scene 10 Shot 1 Shot 2 Ahok berdiri dan berbicara menjelaskan Ahok menggelengkan kepala ketika tentang gaji yang diterima pasukan oranye Tika meminta baju pasukan oranye dimodifikasi

Scene 10 Shot 3 Ahok ikut berjoget dengan Project Pop

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 107

A. Analisis Leksia

Ahok kedatangan pasukan oranye yang ternyata merupakan vokal grup bernama Project Pop, mereka berpakaian layaknya pasukan oranye dan hal tersebut membuat Ahok terhibur dengan kedatangan mereka. Situasi menjadi lebih ramai karena jumlah dari anggota Project Pop sebanyak tujuh orang dan mereka juga merupakan orang yang riang dan suka bercanda. Sesampainya di panggung Mata Najwa On Stage mereka langsung berperilaku seperti pasukan oranye yang bergegas membersihkan lingkungan yang terlihat kotor. Ahok hanya berdiam diri ketika melihat pasukan oranye sibuk membersihkan panggung Mata Najwa On Stage yang sebenarnya tidak kotor.

Ahok mengatakan “cocok kok cocok, karena ada yang kurus dan ada yang gendut jadi pas” Project Pop sangat cocok menggunakan seragam pasukan oranye karena mereka ada yang berbadan gendut dan juga ada yang kurus. Pasukan oranye memperoleh penghasilan yang cukup layak sebanyak Rp.3.100.000 setiap bulannya dan memperoleh bonus akhir tahun selain itu mereka juga dilengkapi dengan BPJS dan juga mereka memiliki asuransi apabila terjadi kecelakaan kerja mereka juga memperoleh uang santunan sekitar 47 kali gaji sebanyak 148 juta rupiah dan juglma mereka digratiskan ketika naik bus. Pasukan oranye juga menanyakan nasib mereka apabila nanti Ahok tidak terpilih lagi menjadi gubernur apakah mereka tetap dieprtahankan atau tidak, lalu Ahok menjawab ia sudah membuat pergub bahwa pasukan oranye tetap dipertahankan dan Ahok tidak membenarkan mengenai isu yang beredar bahwa BPSU dan petugas kebersihan diwajibkan memilih Ahok karena menurut Ahok semua itu dikembalikan kepada hati nurani masing-masing manusia kalau memang masih ingin memilih Ahok dan juga Ahok mengatakan kalau ada pemimpin yang lebih baik dari dirinya ya tentu lebih baik memilih pemimpin tersebut.

Salah satu personil Project Pop yang bernama Tika meminta kepada Ahok agar seragam yang untuk pasukan berjenis kelamin wanita dimodifikasi agar memudahkan mereka, mendengar permintaan tersebut Ahok langsung mengatakan Ia belum pernah bertemu dengan BPSU dan meminta untuk memodifikasi seragam mereka, Ahok takut karena Tika mengatakan seperti itu

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 108

mereka akan terprovokasi dan meminta hal tersebut menjadi kenyataan, namun Ahok mengatakannya dengan wajah tersenyum dan bercanda. Setelah mereka mengobrol lalu Project Pop mengajak Ahok, Najwa, dan juga penonton yang lain untuk bernyanyi sambil berjoget. Ahok pun bersemangat menari mengikuti gerakan yang dilakukan Project Pop.

B. Lima Kode Pembacaan 1. Kode Hermenutika

Mengapa Ahok kedatangan pasukan oranye? Mengapa pasukan oranye yang datang ternyata adalah sekolompok vokal grup yang bernama Project Pop? Mengapa Ahok sudah terlihat sangat akrab dengan pasukan oranye? Mengapa Ahok memberikan gaji sebesar 3,4 juta rupiah untuk pasukan oranye? Mengapa Ahok ikut menari bersama dengan Project Pop?

2. Kode Proairetik

Kedatangan personil “Project Pop” yang berperan sebagai pasukan oranye ingin menunjukkan kepada penonton bahwa Ahok memang sangat bangga dengan pasukan oranye yang telah dibentuknya dan juga pasukan oranye memang bekerja dengan baik sehingga menjadi kebanggaan warga Jakarta. Ahok juga mementingkan kesejahteraan untuk pasukan oranye dengan memberikan pengahsilan yang layak dan juga memberi jaminan kesehatan untuk mereka. Ahok juga dapat mengimbangi kedatangan grup vokal project pop tersebut dengan mengeluarkan beberapa candaan untuk menanggapi candaan yang diberikan oleh personil Project Pop.

Pasukan oranye yang datang mencerminkan bahwa ini adalah salah satu bentuk kontribusi Ahok untuk kemajuan Jakarta. Ahok sangat tidak suka dengan isu yang berkembang bahwa pasukan oranye harus memilih dia agar mereka tetap dipertahankan dan dalam kesempatan ini Ahok menjelaskan semuanya agar orang-orang tidak menganggap Ahok memanfaatkan kesempatan. Pemberian gaji

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 109

yang layak untuk pasukan oranye,agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan juga agar dapat bekerja dengan semangat.

3. Kode Simbolik

Ahok berkali-kali mengamati gerak-gerik dari pasukan oranye yang datang, Ia menunjukkan rasa senang ketika mereka naik keatas panggung, hal ini terlihat dari ekspresi senyuman yang terlihat dari wajah Ahok dan Ia merasa sedikit santai dengan kedatangan vokal grup Project Pop ini yang membuat suasana menjadi lebih ramai karena mereka juga menyanyikan lagu mereka sendiri yang liriknya memang menghibur dan terdengar unik, setidaknya Ahok dapat rileks untuk beberapa saat setelah sepanjang acara diberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat menguras pikiran.

4. Kode Kultural

Sebagai orang Indonesia yang memang dikenal memiliki sifat ramah tamah, seperti hal nya terlihat ketika Ahok bertemu dengan personil Project Pop yang memberikan kejutan untuk Ahok dengan berpakaian seperti pasukan oranye dan Ahok langsung menjabat tangan mereka dengan kuat sebagai tanda menghargai dan berterimakasih atas kedatangan mereka. Ahok juga senang bercanda dan ikut berbaur dengan candaan yang dikeluarkan oleh Project Pop, mereka bercanda dan memerankan diri mereka seperti pasukan oranye yang sebenarnya, setelah mereka mengobrol beberapa saat dilanjutkan dengan penampilan Project Pop yang akan menyanyikan sebuah lagu milik mereka. Pemilihan lagu yang ceria juga sangat tepat pada situasi yang sudah mulaidan untuk tetap menyemangati penonton, Project Pop mengajak penonton untuk bernyanyi dan bergoyang bersama, dengan musik dapat menyatukan semua orang dari berbeda kalangan dan berbeda usia. Mereka menikmati lagu yang dinyanyikan begitu juga dengan Ahok yang ikut berjoget bersama Project Pop.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 110

5. Kode Simbolik

Ahok sudah memikirkan bagaimana kelanjutan dari pasukan oranye ini apabila nanti ia tidak menjadi gubernur lagi, ia sudah membuat pergub mengenai hal ini sehinggan meskipun Ahok tidak terpilih lagi menjadi gubernur, pasukan oranye tetap ada. Ahok terlihat menjadi seorang pemimpin yang dapat menempatkan situasinya disegala hal, contohnya ketika Project Pop bernyanyi sambil berjoget dan kemudian mereka mengajak Ahok untuk ikut berjoget dan Ahok tidak keberatan untuk berjoget bersama, Ahok seperti mempelajari hal yang baru karena ia terlihat sangat grogi ketika berjoget bersama Project Pop.

4.1.11 Analisis Scene Kesebelas

Gambar 4.11 :

Scene 11 Scene 11 Shot 1 Shot 2 Ahok menjawab pencalonan dirinya Ahok mengatakan sudah mantap sebagai gubernur DKI Jakarta maju sebagai calon independen melalui jalur independen

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 111

Scene 11

Shot 3

Ahok tidak takut untuk bersaing dengan calon gubernur yang lain

A. Analisis Leksia

Ahok tertawa ketika Najwa menanyakan apakah Ahok akan benar-benar maju secara independen, karena ternyata Ahok diketahui diundang untuk makan malam bersama ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri, namun Ahok menjawab hal tersebut “ Kita makan malam ya namanya makan, siapa yang gak mau makan, independen ya tetap”, Ahok tetap akan maju sebagai calon independen. Ahok sudah mantap maju sebagai calon independen karena ia sudah menulis formulir pendaftaran pencalonan dirinya sebagai gubernur, Ahok tidak terlalu khawatir dengan lawan-lawan dirinya yang akan maju dalan pemilihan gubernur DKI Jakarta nanti karena menurutnya sebagai calon petahana jangan terlalu memikirkan apa yang akan dilakukan oleh lawan-lawannya, yang harus dilakukan adalah fokus dan menuntaskan tugas-tugas yang belum terselesaikan sebagai gubernur. Semua janji, program, visi, misi, kebijakan, strategi, rencana kerja dikerjakan saja dengan baik karena menurut Ahok pasti warga Jakarta dapat merasakan perubahan apa yang telah dilakukan Ahok untuk kemajuan DKI Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 112

Cara terbaik petahana untuk memenangkan pemilihan gubernur selanjutnya adalah dengan cara tetap kerja dan bekerja dan jangan terlalu memikirkan orang lain dan calon-calon lain yang akan maju dalam pemilihan gubernur karena kalau terlalu sibuk mengurusi bagaimana mengimbangi strategi calon-calon maka pekerjaan yang seharusnya dikerjakan akan terbengkalai. Undang-undang Pilkada sepertinyaa akan menyulitkan untuk calon independen karena diperlukan verifikasi faktual dan diberikan batasan waktu yang tentu akan menyulitkan Ahok sebagai calon independen. Ahok mengatakan semua tergantung warga DKI Jakarta dan Ahok percaya kepada warga DKI Jakarta yang sudah mendukungnya dan menginginkan Ahok tetap menjadi gubernur tentunya mau untuk meluangkan waktu ke TPS untuk mendaftar dan Ahok tidak mau terlalu khawatir memikirkannya, tergantung warga DKI apakah masih membutuhkan Ahok sebagai CEO untuk Jakarta.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok meneriwa tawaran Megawati Soekarno Putri untuk makan malam? Mengapa Ahok memilih untuk maju sebagai calon independen? Mengapa Ahok sudah mantap untuk maju sebagai calon independen? Mengapa Ahok tidak mau terlalu memikirkan lawan-lawan dirinya dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta? Mengapa Ahok ingin tetap fokus pada tugas-tugasnya sebagai gubernur yang belem terselesaikan?

2. Kode Proairetik

Ahok tertawa ketika Najwa menanyakan makna dari Ahok diundang makan malam oleh Megawati karena tentunya undangan makan malam tersebut dapat diartikan bahwa Ahok sepertinya akan memperoleh dukungan dari PDIP untuk maju sebagai gubernur. Makan malam yang dilakukan Ahok dan Megawati adalah hanya makan malam biasa saja kata, Ahok tetap akan maju sebagai calon independen, pilihan Ahok untuk maju sebagai calon independen memang sudah

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 113

mantap karena Ahok sudah mengisi formulir pendaftaran pencalonan dirinya sebagai gubernur dan biaya yang dikeluarkan untuk mengisi formulir juga tidak murah sehingga tidak mungkin Ahok menyia-nyiakannya.

Ahok sudah benar-benar membulatkan tekadnya untuk maju sebagai calon independen karena juga semua dukungan dari warga DKI Jakarta yang menginginkannya utnuk memimpin Jakarta lagi membuat Ahok menjadi yakin bahwa warga DKI Jakarta masih membutuhkannya. Ahok tidak mau terlalu terpengaruh dengan calon-calon gubernur lain yang akan menjadi lawan- lawannya dalam pemilihan gubernur nanti, Ia memilih lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas yang belum terselesaikan sebagai gubernur karena ia yakin sebagai calon petahana, cara yang harus dilakukan untuk dapat memenangkan suara warga DKI Jakarta adalah dengan tetap kerja dan kerja, tentunya warga DKI Jakarta dapat merasakan perubahannya.

Meskipun ada peraturan undang-undang yang akan menyulitkan Ahok sebagai calon petahana namun hal tersebut tidak mengurangi semangat Ahok hal ini terlihat ketika Ahok mengatakan Ia sudah siap menghadapi hal tersebut dan Ia juga percaya dengan warga DKI Jakarta yang memang masih menginginkannya sebagai gubernur tentu mau menyempatkan waktu untuk datang ke TPS dan mengisi formulir sebagai syarat calon petahana untuk dapat mengikuti pencalonan pemilihan gubernur. Ahok tidak ingin terlalu memikirkan bagaimana kedepannya nanti karena menurutnya masalah yang akan datang cukup dilewati ketika masalah itu datang dan jangan terlalu takut memikirkannya.

3. Kode Simbolik

Terlihat ekspresi wajah Ahok sedikit malu dan tertawa dan Ahok tidak langsung menjawab pertanyaan yang diberikan oleh presenter, Ahok sedikit menoleh kekiri dan menghela nafas untuk mengatakan alasannya menerima tawaran makan malam dari Megawati, ia tidak ingin ada berita-berita yang menyebar tentang dirinya karena sebagai calon independen tentu akan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 114

menimbulkan pertanyaan besar bagi banyak orang, mengapa Ahok menerima tawaran makan malam oleh Megawati, apakah mereke sedang menawarkan kepada Ahok untuk mendukungnya sebagai calon gubernur.

Ahok tidak terlalu serius menanggapi pertanyaan tersebut dan Ia mencoba untuk mencari jawaban yang tidak menimbulkan dugaan lain. Ahok mengatakan kalau makan ya semua orang pasti mau makan, hal ini menggambarkan bahwa itu hanyalah sebuah makan malam biasa dan tidak ada unsur-unsur politik didalamnnya dan Ahok juga menegaskan lagi bahwa ia tetap independen namun Ia tetap menjaga hubungan baik dengan wakil gubernurnya yaitu Pak Djarot. Tangan dan gerak-gerik tubuh Ahok juga sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut dan Ia mencoba untuk mencari posisi duduk yang nayaman dengan meletakkan tangan kirinya kepada pegangan kursi.

Keputusan dirinya untuk maju sebagai calon independen menjadi pertimbangan banyak pihak dan banyak pihak yang meragukan, maka untuk menegaskan semua pihak agar tidak menanyakan lagi mengenai pencalonan diri Ahok secara independen, Ia mengatakan menigisi formulir saja sudah susah dan sudah mengeluarkan uang untuk pembayaran formulir sehingga tidak mungkin Ahok membatalkan niatnya untuk maju sebagai calon independen. Ahok yakin meskipun ia adalah calon petahana tentu hal itu merupakan keuntungan karena tentunya warga Jakarta sudah dapat merasakan perubahan yang dilakukan Ahok untuk kemajuan Jakarta. Ahok menggerak-gerakkan tangannya keatas dan kebawah seperti ingin menegaskan sesuatu hal bahwa ia tidak ingin terlalu memikirkan lawan-lawannya, ia hanya ingin fokus menyelesaikan tugas- tugasnya.

4. Kode Kultural

Keputusan Ahok untuk memilih maju sebagai calon independen memang menjadi topik pembicaraan yang sangat penting karena ditengah banyaknya partai politik yang ingin mendukung Ahok namun Ahok tetap memilih untuk maju sebagai calon petahana. Tawaran makan malam oleh Ketua Umum PDIP Megawati tetap diterima Ahok sebagai bentuk rasa sopannya karena ia tidak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 115

mungkin menolak tawaran dan takut akan membuat tersinggung, disini terlihat bahwa sifat Ahok yang memang ingin menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak dan tidak ingin menimbulkan permusuhan, meskipun keputusan Ahok menerima tawaran tersebut akhirnya menjadi berita yang besar dan mengundang perhatian banyak orang, banyak yang mengira bahwa Ahok akan menerima dukungan dari partai PDIP untuk maju sebagai calon gubernur dan juga semakin diperkuat dengan semakin dekatnya hubungan Ahok dengan wakil gubernur nya yaitu Djarot yang berasal dari partai PDIP. Ahok merupakan orang yang santai dan tidak terlalu suka memikirkan masalah yang seharusnya belum harus dihadapi, sebagai contoh menegnai pemilihan gubernur nanti, menurutnya tidak udah terlalu dipikirkan jauh-jauh hari karen persiapkan saja diri dan tunggu saatnya pemilihan tiba.

5. Kode Semik

Proses untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta tentu bukanlah hal yang mudah karena banyak tahap yang harus dilewati dan Ahok juga akan melewati hal tersebut untuk dapat mencalonkan dirinya sebagai gubernur sehingga semua proses yang dilakukannya harus benar-benar sudah pasti dan yakin dengan semua keputusan yang sudah ia ambil karena tidak mungkin mengulang semua prosessnya yang akan membuang-buang waktu. Ahok juga ingin mengingatkan kepada warga DKI Jakarta atas apa yang sudah ia lakukan untuk perubahan DKI Jakarta, tentunya warga DKI Jakarta sudah merasakan perubahnnya. Meskipun Ahok tidak terlalu terlihat ambisius untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode selanjutnya namun ia mengatakan semua tergantung warga DKI Jakarta apakah masih membutuhkannya sebagai CEOuntuk DKI Jakarta dan kalau memang masih dibutuhkan maka Ahok bersedia untuk diperpanjang kontraknya selama lima tahun kedepan lagi.

Istilah yang digunakan Ahok dengan menyebut dirinya sebagai CEO untuk warga Jakarta memperlihatkan bahwa Ahok memang benar-benar bekerja untuk memperbaiki dan membuat hal-hal yang bermanfaat untuk warga Jakarta, karena seperti CEO di sebuah perusahaan yang benar-benar memdedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan suatu perusahaan dan CEO juga bukan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 116

bekerja untuk kepentingan pribadi tetapi juga bekerja untuk kemajuan perusahaan dan dengan dukungan dari karyawan-karyawan yang berkompeten sehingga suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesannya. Hal inilah yang ingin dicapai Ahok apabila ia terpilih lagi sebagai gubernur DKI Jakarat, ia ingin membawa perubahan dan membuat kemajuan untuk Jakarta.

4.1.12 Analisis Scene Keduabelas

Gambar 4.12 :

Scene 12 Scene 12 Shot 1 Shot 2 Ahok bercanda apabila tidak terpilh Ahok menyapa kembali penonton menjadi gubernur, ia memilih untuk standup comedy di Metro TV

Scene 12

Shot 3

Ahok menutup acara dan menyampaikan pesan

agar Jakarta baru segera terwujud

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 117

A. Analisis Leksia Ahok mengatakan apabila nanti ia tidak terpilih menjadi gubernur, mungkin ia akan mencoba untuk menjadi seorang standup comedy karena menurutnya sebenarnya ia adalah orang yang lucu dan galak, namun presenter tidak setuju dengan pernyataan Ahok, menurutnya Ahok orangnya galak galak lucu. Setelah hampir dua jam acara berlangsung dan tidak terasa sudah memasuki sesi penutup acara dan presenter menyapa semua penonton yang sudah hadir di acara Mata Najwa On Stage yang berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Medan, Surabaya, Solo, Semarang, Makassar, Batam, Palu dan lain-lain, Ahok menyapa penonton dan melambaikan tangannya sebagai bentuk terimakasih kepada penonton karena sudah menyempatkan hadir dan Ahok sedikit bercanda karena penonton yang datang berasal dari luar Jakarta berarti sebenarnya mereka tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Candaan lain yang diberikan Ahok adalah menurutnya kalau Ahok pindah ke Makassar maka akan menjadi masalah karena semua gara-gara Ahok. Sebagai kata penutup untuk acara ini Ahok menyampaikan pesan untuk warga Jakarta yang akan menunaikan ibadah puasa “Selamat Menjalankan Ibadah Puasa” dan apabila ada waktu sambil tarawih dan berdoa agar mendoakan’ Jakarta Baru Segera Terwujud’ dan Ahok berpamitan dengan melambaikan tangannya ke arah penonton.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa Ahok mengatakan memilih menjadi Stand Up Comedy apabila tidak terpilih menjadi gubernur? Mengapa Ahok mengatakan dirinya lucu-lucu galak? Mengapa Ahok mengatakan dirinya pembawa masalah? Mengapa Ahok mengharapkan warga mendoakan agar Jakarta baru segera terwujud?

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 118

2. Kode Proairetik

Ahok mengatakan dirinya akan memilih menjadi Stand Up Comedy apabila dirinya tidak terpilih menjadi gubernur karena menurutnya ia orangnya lucu-lucu galak, hal ini memperlihatkan bahwa sebenarnya Ahok bukanlah orang yang sering marah-marah karena ia cukup sering mengeluarkan candaan-candaan dan Ahok memilih menjadi Stand Up Comedy karena dapat menghibur dan membuat semua orang tertawa. Ahok mengatakan “ Wah bahaya dong kalau yang datang rame-rame ini bukan warga Jakarta, berarti tidak dapat memilih Ahok sebagai gubernur” hal ini memperlihatkan bahwa sebenarnya Ahok berharap dengan menjadi narasumber dalam acara ini yang dihadiri oleh banyak penonton yang diharapkan merupakan warga Jakarta, agar dapat menyakinkan warga Jakarta untuk tetap memilih Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta pada periode selanjutnya. Sebagai kalimat penutup Ahok dalam acara ini, ia mengharapkan kepada warga Jakarta agar mendoakan Jakarta baru segera terwujud karena dengan dukungan warga dan kerja nyata dari pemerintah Jakarta agar Jakarta dapat berubah menjadi lebih baik dan semua persoalan yang dihadapi Ibukota Jakarta dapat teratasi.

3. Kode Simbolik

Ahok mengatakan semua tergantung warga Jakarta apakah masih membutuhkan CEO seperti dirinya atau tidak, kalau memang masih membutuhkan CEO seperti dirinya berarti kontrak disambung untuk lima tahun berikutnya. Hal ini memperlihatkan bahwa Ahok amsih menginginkan agar warga Jakarta memilih dirinya sebagai gubernur untuk periode selanjutnya dan Ahok tidak ingin dianggap sebagai gubernur karena jabatan gubernur masih memiliki unsur politik, ia ingin menjadi CEO untuk warga Jakarta, karenaCEO memang bekerja untuk kemajuan perusahaaan dalam hal ini ingin memajukan Jakarta dan membawa perubahan baik untuk Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 119

4. Kode Kultural

Sebagai seorang gubernur, Ahok ingin menciptakan kerukunan beragama anatr sesama warga Jakarta, karena meskipun Ahok tidak menajalankan ibadah puasa namun ia tetap menjaga toleransi dan menghargai agama lain, Ahok tetap peduli dan ingat mengenai ibadah yang sangat ditunggu-tunggu oleh warga yang beragama Islam setiap tahunnnya yaitu bulan Puasa karena itu di akhir acara Ahok mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa untuk warga muslim yang menjalankan ibadah puasa dan Ahok juga mengharapkan agar warga Jakarta yang nantinya selama bulan Ramadhan menjalankan tarawih untuk mendoakan agar Jakarta baru segera terwujud.

5. Kode Semik

Ahok tidak menyadari bahwa acara sesi tanya jawab dengan dirinya sudah memasuki sesi akhir dan akan segera berakhir, sepertinya ia tidak menyadari acara sudah berlangsung selama dua jam karena sepertinya Ahok merasa nyaman dan menikmati selama sesi tanya jawab berlangsung dan juga antusias penonton yang hadir memeriahkan acara tersebut juga menambah rasa semangat Ahok, sehingga tanpa disadari acara sudah akan berakhir. Ahok mengganggap acara akan berlangsung semalam suntuk, namun presenter sudah memberikan tanda bahwa acara sudah berakhir dan meminta Ahok untuk memberikan pesan atau kalimat terakhir untuk mengakhiri acara tersebut.

4.2 Pembahasan Tayangan Mata Najwa On Stage dengan mengangkat tema “Semua Karena Ahok” ingin menampilkan sosok Ahok secara lebih mendalam, dengan mengundang Ahok sebagai bintang tamu utama. Ahok menjadi narasumber utama dalam acara tersebut, selama dua jam acara ia menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh presenter, pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan semua kebijakan yang diterapkan oleh Ahok di DKI Jakarta dan semua

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 120

permasalahan yang dihadapi oleh DKI Jakarta selama masa kepemimpinannya dan bagaimana cara Ahok mengatasi permasalahan tersebut. Ahok tampil santai dan sangat tenang ketika menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh presenter dan Ahok juga sesekali mengeluarkan kalimat candaan yang jarang terlihat ketika ia diwawancarai oleh wartawan. Selama dua jam acara berlangsung, penonton dapat mengamati bagaimana gaya berkomunikasi yang ditampilkan oleh Ahok dan mengamati komunikasi verbal dan non verbal yang terlihat. Ahok tidak terlalu terlihat seperti seorang pemimpin yang harus selalu berwibawa dihadapan orang-orang yang dipimpinnya, Ahok dapat bersikap santai dan berbaur dengan semua orang dan Ahok tidak terlalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang gubernur DKI Jakarta yang harus disegani. Tayangan Mata Najwa On Stage memperlihatkan bagaimana gaya komunikasi Ahok yang selama ini dikenal tegas dan bicara apa adanya dan juga terkadang dianggap kurang sopan, dalam tayangan ini Ahok memang tampil apa adanya dan ia tidak berusaha untuk menutupi sesuatu. Penonton dan masyarakat yang menonton melalui televisi yang ada dirumah mereka dapat mengetahui bagaimana reaksi Ahok dan jawaban yang diberikan oleh Ahok ketika ia diberi pertanyaan oleh presenter. Secara denotatif, gaya komunikasi Ahok dapat dikategorikan kedalam gaya komunikasi konteks rendah karena selama tayangan Mata Najwa On Stage berlangsung, Ahok sangat terus terang ketika berbicara dan pemilihan kata-kata juga menggunakan kata-kata sehari-hari dan tidak seperti pejabat yang mengatur kalimatnya ketika berbicara, dan Ahok juga sesekali menggunakan kata “gue” yang biasanya digunakan oleh orang-orang Jakarta ketika menyebut dirinya. Gaya komunikasi yang ditampilkan Ahok ini dapat dikategorikan kedalam gaya dominan yaitu gaya seorang individu untuk mengontrol situasi sosial, hal ini dapat terlihat selama sesi tanya jawab yang berlangusng Ahok selalu memperthankan pendapatnya dan ia tidak mudah goyah ketika presenter merasa tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ahok, namun Ahok tetap akan mempertahankan pendapatnya .

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 121

Komunikasi verbal melalui lisan yang terjadi secara tatap muka antara Ahok dan presenter berlangsung sangat santai dan jarang terjadi ketidakpahaman dianatara mereka karena pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas. Pemilihan kata yang sering digunakan oleh Ahok memang bukanlah kata-kata yang sering digunakan oleh pejabat ketika tampil didepan media, Ahok berbicara dengan menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh orang-orang sehari-harinya. Komunikasi nonverbal sering terlihat ketika Ahok sedang berbicara seperti ekpresi wajah ketika sedang marah dan juga ekspresi wajah ketika tersenyum, selain itu terlihat kode nonverbal yang sering muncul ketika Ahok berbicara yang merupakan bentuk kinesics yaitu kode nonverbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan. Gerakan-gerakan badan yang dilakukan meliputi gerakan yang dilakukan oleh kepala, tangan ataupun gerakan kaki. Ahok termasuk dalam kategori kode nonverbal ilustrator karena ia sering menggunakan perilaku nonverbal yang menyertai dan secara harfiah “mengilustrasikan” pesan verbal, contohnya ketika Ahok mengatakan “apabila KTP anda beralamat rusun maka seluruh bus tidak bayar” pada saat mengatakan kalimat tersebut Ahok juga mengilustrasikan tangannya seperti sedang memegang sebuah KTP. Pembentukan makna konotatif terlihat bahwa Ahok tidak ingin terlihat seperti pemimpin pada umumnya, ia ingin menjadi pemimpin yang benar-benar bekerja untuk warganya dan Ahok sangat tidak menyukai pemimpin yang korup. Ahok ingin membawa perubahan bagi Jakarta yang selama ini menurutnya masih banyak sekali hal yang tertinggal dan permasalahan menahun yang tidak terselesaikan. Ahok tidak peduli dengan ucapan orang lain yang menentangnya, Ia akan tetap maju untuk memperjuangkan hal yang diperjuangkannya meskipun akan banyak menimbulkan pro dan kontra. Gaya kepemimpinan Ahok yang cenderung ceplas-ceplos atau to the point sangat diperlukan untuk membangun sebuah sistem kerja yang lebih baik, namun gaya kepemimpinan seperti itu terkadang juga mendapat respon yang negatif dan berdampak buruk dengan gaya kepemimpinan seperti itu. Ahok menjabat gubernur DKI Jakarta sejak 19 November 2014, sebelum menjabat sebagai gubernur, Ahok hanya sebagai wakli gubernur dan Plt ( pelaksana

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 122

tugas) gubernur sebelumnya Jokowi yang terplih menjadi presiden Republik Indonesia. Jiwa kepemimpinan Ahok pada saat menjabat sebagai wakil gubernur sudah terasa dikalangan warga Jakarta pada saat relokasi warga waduk Pluit yang dipindahkan ke rusun ( rumah susun ), penertiban PKL (pedagang kaki lima) di pasar Tanah Abang dan tindakan-tindakan yang kerap kali membuat warga tercengang. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Ahok juga mendapatkan respon yang positif dan negatif. Sehingga gaya kepemimpinan Ahok menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat. Ahok merupakan salah satu pemimpin yang memiliki karakteristik kepemimpinan agak berbeda jika dibandingkan dengan kepeminpinan kepala daerah lainnya. Ketika banyak orang ingin menjadi pemimpin dengan harapan mendapatkan kekuasaan dan setelah itu digunakan untuk kepentingan bahkan mungkin kemakmuran pribadinya, Ahok justru menggunakan otoritas kepemimpinan yang dimilikinya berjuang untuk kepentingan rakyat. Selain itu banyak pemimpin lebih ingin dilayani karena merasa merekalah pemilik otoritas tersebut, Ahok berusaha untuk menerapkan bahwa menjadi seorang pemimpin merupakan amanat dari rakyat untuk kemudian ketika terpilih maka tentu saja seharusnya wajib berjuang dan melayani kepentingan rakyat yang telah memilihnya. Pemimpin jabatan publik bukanlah pemimpin perusahaan sehingga harus dilayani dan bukan melayani. Sebagai seorang pemimpin daerah yang memimpin ibu kota negara yaitu DKI Jakarta, Ahok memiliki sebuah pemahaman tentang konsep pemimpin publik yang harus melayani rakyatnya. Hal ini terlihat dari semua kebijakan yang diterapkan Ahok seperti penggusuran warga ke rusun dan pembangunan sarana dan prasana yang semua bertujuan untuk kepentingan rakyat. Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta tentu saja menjadi barometer bagi perkembangan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Ibaratnya, jika ada perubahan di DKI Jakarta dan hal tersebut berdampak positif bagi kemajuan daerah dan masyarakatnya, maka biasanya hal tersebut akan ditiru oleh daerah- daerah lainnya. Hal ini yang menjadikan DKI Jakarta menjadi seakan trensetter bagi provinsi lainnya untuk dijadikan model pengelolaan kota yang tepat dan benar.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 123

Jika dilihat latar belakang Ahok yang bukan kelahiran Jakarta ataupun Jawa menjadi hal menarik karena dari kebanyakan gubernur yang pernah memimpin DKI Jakarta adalah yang berasal dari pulau Jawa sedangkan Ahok merupakan kelahiran Sumatera di Belitung Timur. Ahok tumbuh besar dengan didikan keras dari sang ayah yang merupakan keluarga Tionghoa termasyhur karena dikenal kedermawananya di Pulau Belitung, Ahok dididik oleh sang ayah agar tidak menjadi sombong dan harus dapat bergaul dengan teman-temannya yang berbeda etnis dan agama , meski sudah membaur bukan berarti Ahok lepas dari tindakan diskriminasi karena ia berasal dari etnis Tionghoa yang menjadi etnis minoritas di wilayahnya tersebut ( Bastian, 2013 : 17 ). William Skinner dalam The Chinese Minority seperti dikutip oleh Charles Choppel dalam bukunya Tionghoa Indonesia Dalam Krisis menyatakan bahwa orang Tionghoa selalu merupakan minoritas kecil di Indonesia. Dalam tahun 1961, mereka diperkirakan berjumlah sekitar 2,45 juta orang, mungkin saja mereka itu tidak pernah dianggap mewakili lebih dari 2,5 persen dari seluruh jumlah penduduk waktu itu ( Coppel, 1994 : 21 ). Dari jumlah tersebut tentu saja menjadi suatu “prestasi” tersendiri bagi Ahok sebagai bagian dari minoritas, akan tetapi dapat menjadi pemimpin di daerah yang mayoritasnya berbeda secara etnis maupun agama. Selama sesi tanya jawab terjadi antara Ahok dan presenter dapat terlihat mengapa sebenarnya Ahok menerapkan kebijakan-kebijakan yang terkadang sering menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, karena sebagai pemimpin memang sudah menjadi tugasnya untuk memimpin suatu daerah dan membawa daerah tersebut semakin maju dan makmur. Ahok juga merupakan seorang pemimpin yang mau mendengarkan saran ataupun keluhan warganya, contohnya saja dalam acara ini diundang beberapa warga DKI Jakarta yang juga seorang publik figur memberikan saran secara langsung tatap muka dengan Ahok dan Ahok dengan senang hati menerima saran tersebut. Gaya komunikasi Ahok memang berbeda karena Ahok lebih sering menggunakan bahasa sehari-hari dan juga ia sesekali mengucapkan kalimat sindiran yang sedikit kasar atau kurang sopan apabila diucapkan oleh seorang gubernur, namun Ahok mengatakan hal tersebut masih wajar karena

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 124

menurutnya didaerah asal Ahok, orang-orang sering berkata seperti itu. Di satu sisi Ahok juga dapat bersikap santai dan Ia juga dapat memberikan candaan- candaan yang dapat memmbuat penonton tertawa dan Ahok juga tidak segan untuk ikut menari dan berjoget dalam acara tersebut ketika diundang sebuah vokal grup yang bernyanyi sambil menari. DKI Jakarta pertama kali dipimpin oleh Soewiryo yang tercatat sebagai penguasa pertama Jakarta, namun nama jabatan Gubernur DKI Jakarta pertama diberlakukan semasa . Proses menjabat sebagai wali kota dimulai pada Juli 1945 pada masa pendudukan Jepang, dimulai dari tahun 1945-1947 . Kala itu dia menjabat sebagai wakil wali kota pertama Jakarta, sedangkan yang menjadi wali kota seorang pembesar Jepang (Tokubetsyu Sityo) dan wakil wali kota kedua adalah Baginda Dahlan Abdullah. Selanjutnya dipimpin oleh Letnan Kolonel H. lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Januari1925, ia menjabat dari tahun 1948-1950, kemudian dilanjutkan oleh Soewiryo dari tahun 1950-1951, selanjutnya digantikan oleh Syamsurizal dengan masa jabatan selama 2 tahun dari tahun 1951-1953. Setelah itu digantikan oleh Sudiro yang dikenal sebagai Walikota (Jabatan setara dengan Gubernur pada saat itu) Jakarta untuk periode 1953-1960. Pria kelahiran , 24 April 1911 ini mengeluarkan kebijakan pemecahan wilayah Jakarta menjadi tiga kabupaten yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927. Setelah itu digantikan oleh lahir di Temanngung, Jawa Tengah 21 Mei 1924.R. (lahir diSurakarta,Jawa Tengah,12 Agustus 1924 meninggal di Jakarta,26 September 2009 pada umur 85 tahun) adalah salah satu mantan Gubernur Jakarta. Kariernya dimulai dari militer dan pada tahun 1982 dia menjadi Gubernur Jakarta selama satu periode. Sedangkan karier politik Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta dimulai ketika ia dipasangkan oleh yang mencalonkan diri menjadi calon gubernur dan Ahok dipilih menjadi calon wakil gubernur. Mereka

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 125

memenangkan pemilihan gubernur dan mereka dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta,namun di pertengahan masa kepemimpinan Jokowi, ia mencalonkan dirinya sebagai calon presiden Republik Indonesia dan Jokowi terpilih sebagai presiden, sehingga Ahok menjadi Pelaksana Tugas sebagai gubernur DKI Jakarta dengan memilih wakilnya DjarotSaiful Hidayat.

Jika dilihat dari beberapa gubernur DKI Jakarta yang pernah menjabat, hampir semua merupakan kelahiran Jakarta dan juga daerah yang ada di pulau Jawa sedangkan Ahok merupakan kelahiran Sumatera tentu ini menjadi perbedaan karena biasanya daerah di Sumatera lebih menganut gaya komunikasi konteks rendah yang ditandai dengan gaya bicara eksplisit, bahasa yang digunakan langsung dan lugas, sedangkan orang-orang di pulau Jawa lebih menganut gaya komunikasi konteks tinggi yang ditandai dengan gaya berbicara secara implisit, tidak langsung dan suka basa-basi. Hal ini semakin menegaskan mengenai gaya komunikasi Ahok yang sering berbicara secara to the point dan terkadang dianggap kasar karena Ahok ingin menunjukkan bahwa ia berasal dari Sumatera tentu berbeda dengan gubernur-gubernur DKI Jakarta yang terdahulu yang berasal dari pulau Jawa.

Selain permasalahan mengenai perbedaan latar belakang budaya dan gaya berkomunikasi antara orang-orang yang berasal dari pulau Jawa dan pulau Sumatera, ada beberapa hal yang menjadi perselisihan ataupun perbedaan yang menjadikan banyak warga yang tidak setuju Jakarta dipimpin oleh Ahok. DKI Jakarta yang memiliki suku asli betawi, merasa tidak cocok dengan Ahok yang berasal dari Sumatera dan juga melihat latar belakang budaya Ahok yang berasal dari etnis China juga menjadi permasalahan, karena etnis China merupakan minoritas di Indonesia dan sangat jarang mereka ikut dan masuk kedalam dunia pemerintahan, sehingga menurut warga sebaiknya etnis China jangan masuk ke dalam dunia pemerintahan, tekuni saja bidang yang sudah banyak ditekuni oleh etnis China, yang seperti kita tahu, etnis China yang tinggal di Indonesia kebanyakan menekuni dunia bisnis. Permasalahan yang juga menjadi perdebatan mengenai Ahok sebagai gubernur adalah karena latar belakang kepercayaan yang dianut Ahok yang merupakan penganut Kristen,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 126

sedangkan tanah Betawi yang banyak menganut agama Islam, sehingga hal ini masih menjadi perdebatan karena banyak yang belum dapat menerima Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta dengan segala latar belakang budaya yang melekat di dirinya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis semiotika signifikasi Roland Barthes terhadap 12 scene yang terdiri dari 36 shot pada tayangan “Mata Najwa On StageSemua Karena Ahok” di Metro TV, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : Pemaknaan terhadap gaya komunikasi Ahok di media dalam tayangan “Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok” terjadi dalam dua cara, yaitu secara denotatif dan secara konotatif. Secara denotatif, gaya komunikasi Ahok dimaknai sebagai bentuk gaya komunikasi konteks rendah. Secara konotatif, gaya komunikasi Ahok memang berbeda jika dibandingkan dengan pemimpin pada umumnya, karena Ahok lebih sering menggunakan bahasa yang santai dan non-formal dan bicara sering ceplas ceplos. Meskipun Ahok sering berbicara ceplas ceplos dan terkadang terdengar kurang sopan, namun sebenarnya Ahok juga dapat mengatur ucapannya dan menjadi lebih santun dan serius, ketika membicarakan mengenai permasalahan yang ada di DKI Jakarta. Konstruksi makna gaya komunikasi Ahok dalam tayangan “Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok” melalui pemilihan bahasa yang digunakan Ahok ketika berbicara. Pemilihan bahasa yang digunakan oleh Ahok terkadang dapat menunjukkan bahwa Ahok memang memiliki sifat yang mudah marah, ketika memperoleh pertanyaan yang menyinggung dirinya dan tidak sesuai dengan kenyataan yang telah dilakukannya, namun Ahok juga dapat mengeluarkan kata-kata yang santai ketika berbicara dan memberikan candaan untuk mengubah situasi agar membuat orang lain tertawa. Ahok juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mau berbaur dengan bintang tamu yang ada, Ahok juga mau untuk ikut bergoyang mengikuti irama lagu ketika sebuah grup vokal menjadi bintang tamu hiburan dalam acara yang ia datangi.

127

Universitas Sumatera Utara 128

Faktor-faktor penting yang menentukan arah pemilihan bahasa adalah bahasa yang ceplas- ceplos, bahasa formal, gerak-gerik tubuh sindiran dan candaan. Semua faktor ini saling terikat dalam membentuk gaya komunikasi Ahok selama tayangan Mata Najwa On Stage berlangsung. Melalui tayangan “Mata Najwa On Stage Semua Karena Ahok”, Ahok ingin menegaskan kepada semua pihak bahwa seperti inilah adanya diri Ahok, memang gaya berbicara dan gaya komunikasi yang ia tampilkan sering mengundang pro kontra, namun sebenarnya Ahok sebagai pemimpin merupakan seorang pemimpin yang ingin bekerja dan berdedikasi untuk kemajuan rakyatnya. Pengaruh lingkungan dan tempat dimana Ahok dilahirkan yaitu di pulau Sumatera menjadi salah satu alasan gaya komunikasi Ahok dianggap tidak sesuai jika dibandingan dengan gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya yang kebanyakan berasal dari pulau Jawa dan juga permasalahan mengenai perbedaan latar belakang budaya yang dimiliki Ahok juga menjadi perbedaan yang belum dapat diterima oleh beberapa orang.

5.2 Saran Penelitian

Semiotika sebagai kajian mendalam tentang tanda memerlukan pemahaman yang dalam dan pemahaman yang ekstensif, baik tentang teks maupun konteks. Selama proses analisis berlangsung, entitas teks dipecah menjadi bagian-bagian, lalu dihubungkan dengan wacana-wacana yang lebih luas. Bahan-bahan bacaan yang relevan dengan teks dapat memperkaya analisis terhadap konteks, yang lazimnya ditemukan dalam kode kultural dan kode semik. 5.3 Saran dalam Kaitan Akademis

Semiotika signifikasi Roland Barthes dapat digunakan untuk menganalisis video sebuah produk audiovisual secara struktural melalui analisis leksia dan lima kode pembacaan. Kajian semiotika berkaitan erat dengan budaya, di mana makna hidup dan tumbuh di dalamnya. Oleh karenanya, kajian semiotika, dalam hal ini semiotika video, tidak cukup hanya dengan menguasai penerapan analisis leksia dan lima kode pembacaan saja. Kajian semiotika video juga menuntut daya pikir yang kritis dan kejelian untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 129

mengkombinasikan kontinuitas antar scene, bahasa tubuh dan isyarat para pemain, serta latar belakang historis (historical situatedness) sehingga menghasilkan makna yang utuh.

5.4 Saran Dalam Kaitan Praktis Melalui penelitian ini, diharapakan masyarakat dapat lebih memahami makna yang sebenarnya dari suatu gaya komunikasi yang ditampilkan oleh seorang pemimpin dan juga diharapkan muncul penelitian-penelitian lain mengenai gaya komunikasi pemimpin di media sehingga dapat dijadikan perbandingan dan pembelajaran.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 130

DAFTAR REFERENSI

Sumber Buku : Abidin, Omar.Gilang. (1996). Media Komunikasi Radio. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Arni, Muhammad. (2001). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Barker, Chris. (2000). Cultural Studies: Teori dan Praktik. Bantul: Kreasi Wacana.

Bastian, Radis. (2013). Ahok: Tegas, Disiplin, Tanpa Gentar, Demi Rakyat Yogyakarta: Palapa.

Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Christomy, Tommy. (2004). Semiotika Budaya. Depok : UI. Coppel, Charles A. (1994). Tionghoa Indonesia Dalam Kritis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

DeVito, Joseph. A. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Book. .(2011). Komunikasi Antar Manusia. Tanggerang Selatan: Karisma Publishing Group.

Djuasa Senjaja, Sasa. (1999). Pengantar Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka.

Effendy, Uchjana Onong. (1992). Dinamika Komunikasi. : Remaja Rosdakarya.

. (2003). Ilmu,Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakri

. (2007). Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Erlina. (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press. Fisher, Aubrey. (1986). Teori-Teori Komunikasi. Jakarta : Bumi Aksara. Fiske, John. (2007). Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 131

Ghazali, M. Fikri. (2010). Analisis Semiotik 3 Doa 3 Cinta. Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Gilang, Omar Abidin. (1996). Media Komunikasi Radio.Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Hardjana, Agus. M. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Haris Sumandria, AS. (2006). Bahasa Jurnalistik : Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Hoed, Benny H. (2007). Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

Keraf, Gorys. (1994). Komposisi. Jakarta : Penerbit Nusa Indah.

Kriyantono, Rachmat. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.

Lull, James. (1997). Media, Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Masduki. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer KLIS.

Moleong, Rexy. J.(2006).Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung:Rosdakarya.

. Komunikasi Efektif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Morrisan, M.A. (2009). Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Nawawi, Hadari. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Parwiyanto, Herwan. (2007). Modul Kajian Komunikasi dalam Organisasi/AN/ FISIP, dalam Perilaku Organuisasi/ herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 132

P.C.S. Sutisna.( 1993). Pedoman Praktis Penulisan Skenario TV dan Video. Jakarta: Grasindo.

Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing. Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rosyidi, Latief. (1989). Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rainbow.

Sastro, Darwanto. Subroto. (1994). Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semioti, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(2009).Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sumardjo.(1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Anonim. Tinarbuko, Sumbo. (2008). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Widjaja. (2002). Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Skripsi dan Jurnal (Publikasi Ilmiah) :

“ANALISIS DESKRIPTIF GAYA KOMUNIKASI USTADZ SOLEH MAHMOED (USTADZ SOLMED) DALAM BERDAKWAH, Ferdian, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.

PEMAKNAAN DALAM VIDEO “TAKOTAK MISKUMIS” KARYA CAMEO PROJECT (Analisis Semiotika Terhadap Pesan Video “Takotak Miskumis” Karya Cameo Project), Sheila Sulthana Taswin, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan, 2014. GAYA KOMUNIKASI PADA MAHASISWA HEDONISME (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Pada Mahasiswa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 133

Hedonisme Di Universitas Sumatera Utara), Prilia Mutiara Tahier, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan, 2016.

Sumber internet : www.wikipedia.org/bahasa diakses pada 25 November 2016 http://www.konfrontasi.com/ diakses pada 26 November 2016 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/04/27/o6a8b5394-analisis- pengamat-komunikasi-politik-tentang-gaya-bicara-ahok diakses pada 26 November 2016 www.rudyct.com diakses pada 26 November 2016 https://m.tempo.co diakses pada 27 November 2016 http://www.bbsnews.co.id/ diakses pada 27 November 2016 https://misniastuti.wordpress.com/2016/04/04/menyoal-gaya-komunikasi-seorang- pemimpin/ diakses pada 3 Desember 2016 http://puslit2petra.ac.id/ejurnal diakses pada 3 Desember 2016 http://www.fathurin-zen.com/?p=89 diakses pada 3 Desember 2016 www. Ahok.org diakses pada tanggal 16 Desember 2017

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BIODATA PENELITI

Nama : Mawaddatur Rahmah NIM : 130904145 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Nama Orang Tua  Bapak : Budiman, S.Pd  Ibu : Asnawati Anak ke : Tiga dari tiga bersaudara Jurusan : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura / 16 Januari 1996 Alamat : Jalan Merak Gg.Nirwana No.65B Hobi : Membaca Novel, Mendengarkan Musik

Universitas Sumatera Utara LEMBARAN CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Mawaddatur Rahmah

NIM : 130904145

PEMBIMBING : Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

NO. TGL PERTEMUAN PEMBAHASAN 1 8 November 2016 Konsultasi Judul Skripsi 2 1 Desember 2016 Penyerahan BAB I, II, III Proposal 3 13 Desember 2016 Penyerahan Revisi BAB I, II, III, DAN ACC Seminar 4 13 Februari 2017 Revisi Proposal dan Bimbingan Skripsi 5 21 Maret 2017 Revisi Proposal dan Bimbingan Skripsi 6 23 Mei 2017 Penyerahan BAB I, II, dan III 7 29 Agustus 2017 Penyerahan BAB I, II, III, dan IV 8 9 Januari 2018 Penyerahan BAB I, II, III, IV, dan V 9 18 Januari 2018 Revisi BAB IV dan V 10 30 Januari 2018 Penyerahan Revisi BAB IV dan V

Catatan :

Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap pembimbing

PARAF PEMBIMBING

Universitas Sumatera Utara Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

Screenshot scene yang diteliti:

Scene 1

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 2

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 3

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 4

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 5

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 6

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara Scene 7

Gambar 1

Gambar 2

Universitas Sumatera Utara Gambar 3

Scene 8

Gambar 1

Gambar 2

Universitas Sumatera Utara Gambar 3

Scene 9

Gambar 1

Gambar 2

Universitas Sumatera Utara Gambar 3

Scene 10

Gambar 1

Gambar 2

Universitas Sumatera Utara Gambar 3

Scene 11

Gambar 1

Gambar 2

Universitas Sumatera Utara Gambar 3

Scene 12

Gambar 1

Universitas Sumatera Utara Gambar 2

Gambar 3

Universitas Sumatera Utara