Mengawal-Demokrasi-Pengalaman

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Mengawal-Demokrasi-Pengalaman MENGAWAL DEMOKRASI Pengalaman Jaringan Demokrasi Aceh dan RUUPA Tim Penulis Salemba Tengah Diterbitkan atas kerja sama 2007 Mengawal Demokrasi Pengalaman Jaringan Demokrasi Aceh dan RUUPA Cetakan Pertama, 2007 xvi - 198, 15 x 21 cm ISBN: ............................. Penulis : Tim Salemba Tengah Pengantar : Yappika Otto Syamsuddin Ishak Tata Letak: Moelanka Cover : Moelanka Diterbitkan oleh: Yappika Jl. Pedati Raya No. 20, RT 007/09, Jakarta Timur 13350, Phone: +62-21-8191623, Fax: +62-21-85905262, +62-21-8500670, e-mail: [email protected] Buku ini diterbitkan atas dukungan CIDA Buku ini di dedikasikan kepada seluruh elemen gerakan masyarakat sipil di Aceh Pengatar Penerbit Belajar Demokrasi Dari Aceh ceh, dengan situasi konfliknya yang panjang, pernah membuat kita marah dan menangis ketika menyaksikan kekerasan yang Aterjadi secara sistematik telah menyebabkan harkat dan martabat kemanusiaan di Aceh berada pada titik yang paling rendah. Aceh pun, dengan perjalanannya yang panjang menuju perdamaian yang penuh liku, pernah membuat kita lega ketika terjadi beberapa kali pembicaraan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung dalam hitungan puluhan tahun itu. Dan sekali lagi, kita pun merasa penuh harap bercampur was-was ketika terjadi nota kesepakatan damai di Helsinski. Penuh harap karena kita menginginkan kesepakatan Helsinski ini benar-benar menjadi akhir dari konflik Aceh, menyusul beberapa skema penyelesaian konflik sebelumnya yang tidak pernah berujung pada kondisi damai yang sesungguhnya. Beberapa skema penyelesaian konflik yang digagas sebelumnya justru berakhir dengan meningkatnya eskalasi konflik, baik dalam bentuk perang argumen para pihak maupun perang bersenjata yang terus menambah jatuhnya korban jiwa dan harta. Kita was-was karena khawatir perjanjian Helsinki akan terperosok pada lubang yang sama, seperti yang pernah terjadi pada inisiatif-inisiatif perdamaian sebelumnya. Seperti kita ketahui, perjanjian Helsinski harus ditindaklanjuti dengan pembuatan Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA) sebagai aktualisasi dari kompromi-kompromi yang dihasilkan di meja perundingan. Kandungan UUPA akan menjadi cermin untuk melihat komitmen para pihak melaksanakan apa yang sudah disepakati. Pasal- pasal yang terkandung di dalam UUPA akan memberi bukti nyata apakah setiap pihak memandang perjanjian Helsinski sebagai niat tulus berdamai atau sekedar janji politik. Kandungan UUPA yang jauh menyimpang dari kesepakatan-kesepakatan Helsinski niscaya akan meruntuhkan semangat perdamaian yang telah tumbuh. Berbasiskan pada cara pandang seperti itulah maka aktivis-aktivis masyarakat sipil menggagas inisiatif untuk mengawal proses-proses penyusunan UUPA. Inisiatif ini bukan tanpa tantangan, karena warisan konflik masih membayang di kalangan masyarakat sipil. Pada masa konflik berlangsung, rasa curiga, syak-wasangka dan berbagai penilaian minor satu pihak kepada pihak lain memang berkembang dan membesar. Kalangan mahasiswa curiga dengan LSM, LSM tidak nyaman berinteraksi dengan perguruan tinggi, perguruan tinggi memandang sebelah mata kalangan tokoh agama, tokoh agama sinis terhadap kelompok masyarakat adat, kalangan masyarakat adat tidak respek terhadap mahasiswa, dan berbagai prejudice lainnya yang saling silang diantara komponen masyarakat sipil yang satu kepada komponen masyarakat sipil lainnya. Belum lagi bagaimana tingginya kecurigaan kalangan masyarakat sipil terhadap partai politik yang selama ini dianggap selalu menelikung kepentingan masyarakat untuk keuntungan kelompoknya. Tantangan ini coba diatasi dengan membangun komunikasi yang intensif diikuti dengan pelibatan berbagai komponen dalam keseluruhan tahap kegiatan, mulai dari menyusun target-target yang harus dicapai hingga strategi-strategi yang akan digunakan, termasuk jika terjadi perubahan-perubahan yang harus dilakukan di tengah jalan. Bukan berarti persoalan kemudian menjadi lancar, friksi-friksi tetap saja ada. Bagaimana pun bekerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki pikiran, cara pandang dan persepsi berbeda bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun semua itu harus dikelola dan bagaimana menjadikan keragaman pandangan yang ada sebagai iv sebuah kekayaan dan kekuatan bersama, sehingga berakhir pada kesepakatan-kesepakatan yang diterima secara sadar, tanpa paksaan dan dominasi. Proses pengawalan penyusunan UUPA kemudian bergulir sebagai momentum yang mengkonsolidasikan berbagai komponen masyarakat sipil, baik di wilayah Aceh sendiri maupun berbagai organisasi masyarakat sipil di Jakarta yang mendukung advokasi UUPA ini. Seluruh liku-liku proses dan pengalaman yang terjadi dalam pengawalan penyusunan UUPA inilah yang diuraikan dalam buku ini. Dari sini kita bisa belajar bahwa perjuangan tidak bisa dilakukan sendiri. Penyatuan seluruh elemen gerakan dan strategi gerakan dari yang mobilisasi massa sampai pada tingkat lobby menjadi faktor penting keberhasilan gerakan mengawal UUPA ini. Kitapun dapat menarik pelajaran bahwa konflik sebesar apapun bisa selesai jika ada keinginan untuk menyelesaikannya secara demokratis; baik seperti yang terlihat dalam proses penyelesaian konflik Aceh, maupun penyelesaian konflik-konflik antar komponen masyarakat sipil pada saat mengawal proses penyusunan UUPA. Semoga buku ini dapat memberikan semangat kepada berbagai gerakan advokasi untuk tidak pernah lelah dan berhenti mengawal demokrasi, termasuk mengawal demokrasi di Aceh paska pengesahan UUPA. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada tim penulis dari Salemba Tengah; Bung Fay (Hilmar Farid), Bung Wilson dan Bung Rinto serta semua pihak yang telah membantu penerbitan buku ini. Lili Hasanuddin Direktur Yappika v Daftar Isi Pengantar Penerbit........................................................... iii Daftar Isi ....................................................................... vii Kata Pengantar................................................................. xi Bab 1 Pendahuluan ........................................................ 3 Bab 2 Jalan Berliku Menuju Perdamaian........................ 11 Jatuhnya Soeharto dan Perundingan Damai ........... 14 Diplomasi Saudagar Menuju Perdamaian .............. 18 Lahirnya Memorandum of Understanding .............. 27 Sembilan Butir Penting MoU Helsinki..................... 30 Bab 3 Aceh Menyambut Kesepakatan Damai ................ 35 Demobilisasi Gerakan Aceh Merdeka ..................... 39 GAM Menanggapi RUUPA...................................... 39 Gerakan Mahasiswa Menanggapi RUUPA .............. 41 Mahasiswa Aceh Dalam Perubahan ....................... 43 Mahasiswa Dalam Aksi ......................................... 45 Gerakan Perempuan Mengawal RUUPA ................. 49 Perempuan Aceh Berpolitik .................................... 50 Memastikan RUUPA Berpihak pada Perempuan ..... 50 Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA)............. 54 Petisi Rakyat Aceh ................................................. 55 Ulama dan RUUPA................................................. 58 Ulama dan Politik .................................................. 59 RUUPA dan Konsolidasi Gerakan Masyarakat Sipil ....................................................................... 61 Bab 4 Masalah Aceh dan Silang Sengkarut Politik Jakarta .................................................................. 65 Pansus RUUPA DPR ............................................... 69 Forum Bersama ..................................................... 72 Partai dan Tokoh Politik ......................................... 74 PDI Perjuangan...................................................... 75 Presiden Megawati Perpanjang Darurat Militer ...... 77 Partai Golongan Karya ........................................... 79 Partai Kebangkitan Bangsa .................................... 80 Partai Amanat Nasional ......................................... 82 Partai Persatuan Pembangunan ............................. 83 Partai Keadilan Sejahtera ....................................... 83 Reaksi Tentara Nasional Indonesia ........................ 84 Purnawirawan TNI-Polri Menolak Kesepahaman RI-GAM ................................................................. 87 Amerika Serikat ..................................................... 91 viii Bab 5 Jaringan Demokrasi Aceh Sebuah Anatomi ......... 97 Pembagian Kerja dan Struktur ............................... 100 Pembagian Tugas Tim Substansi ............................ 100 Menangani RUUPA ................................................ 103 1. Pembagian Kewenangan .................................. 104 2. Perekonomian.................................................. 104 3. Keuangan ........................................................ 105 4. Calon Independen ........................................... 106 5. Partai Politik Lokal ........................................... 106 6. Pengadilan Hak Asasi Manusia ........................ 108 7. Pendidikan dan Kesehatan ............................... 109 8. Syari’at Islam .................................................. 110 Beberapa Pasal Kunci RUUPA ................................ 111 JDA dan Para Aktor Politik ..................................... 115 Hubungan dengan GAM ........................................ 115 Hubungan dengan Gerakan Mahasiswa Aceh ........ 116 Hubungan dengan Gerakan Perempuan ................. 118 Hubungan dengan Media ...................................... 121 Strategi dan Taktik................................................. 122 Bab 6 Strategi Arus Bawah ............................................... 129 Konsultasi
Recommended publications
  • Trauma, Gender, and Traditional Performance In
    UNIVERSITY OF CALIFORNIA Los Angeles The Art of Resistance: Trauma, Gender, and Traditional Performance in Acehnese Communities, 1976-2011 A dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree Doctor of Philosophy in Women’s Studies by Kimberly Svea Clair 2012 ABSTRACT OF THE DISSERTATION The Art of Resistance: Trauma, Gender, and Traditional Performance in Acehnese Communities, 1976-2011 by Kimberly Svea Clair Doctor of Philosophy in Women’s Studies University of California, Los Angeles, 2012 Professor Susan McClary, Chair After nearly thirty years of separatist conflict, Aceh, Indonesia was hit by the 2004 Indian Ocean tsunami, a disaster that killed 230,000 and left 500,000 people homeless. Though numerous analyses have focused upon the immediate economic and political impact of the conflict and the tsunami upon Acehnese society, few studies have investigated the continuation of traumatic experience into the “aftermath” of these events and the efforts that Acehnese communities have made towards trauma recovery. My dissertation examines the significance of Acehnese performance traditions—including dance, music, and theater practices—for Acehnese trauma survivors. Focusing on the conflict, the tsunami, political and religious oppression, discrimination, and hardships experienced within the diaspora, my dissertation explores the ii benefits and limitations of Acehnese performance as a tool for resisting both large-scale and less visible forms of trauma. Humanitarian workers and local artists who used Acehnese performance to facilitate trauma recovery following the conflict and the tsunami in Aceh found that the traditional arts offered individuals a safe space in which to openly discuss their grievances, to strengthen feelings of cultural belonging, and to build solidarity with community members.
    [Show full text]
  • Ulama Aceh Dalam Melahirkan Human Resource Di Aceh
    ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany AS, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Jamaluddin Thayyib, Syamsuar Basyariah, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Edisi pertama, Cet. 1 tahun 2010 Yayasan Aceh Mandiri, Banda Aceh, 2010 xvi + 294 hlm, 16 x 24 cm ISBN 978-602-95838-8-5 HAK CIPTA PADA PENULIS Hak cipta dilindungi undang-undang Cetakan pertama, Nopember 2009 Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany As, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Syamsuar Basyariah, Jamaluddin Thayyib, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi Disain sampul dan tataletak: Jabbar Sabil Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Yayasan Aceh Mandiri 2010 M/1431 H Sambutan Ketua Komisi A DPR Aceh Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah Swt., v yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan ke pangkuan junjungan ‘alam Nabi Besar Muhammad saw., sahabat dan keluarga beliau sekalian. Dalam Alquran surat al-‘Alaq Allah Swt., menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia dengan qalam. Artinya qalam secara simbolik memilik makna bahwa pentingnya tulisan, uraian dan karangan yang menyingkap hukum dan hikmah. Qalam pernah mengantarkan umat Islam ke alam kemajuan dan keemasan (golden age).
    [Show full text]
  • SURVEI NASIONAL DAN KAJIAN OPINI PUBLIK; REFLEKSI PENANGANAN PANDEMI DAN DAMPAK KONSTELASI POLITIK 2024 Pengantar
    INDONESIA POLITICAL OPINION SURVEI NASIONAL DAN KAJIAN OPINI PUBLIK; REFLEKSI PENANGANAN PANDEMI DAN DAMPAK KONSTELASI POLITIK 2024 Pengantar Lembaga riset sosial dan opini berbasis kajian akademik. Telah melakukan penelitian dalam bidang media, demokrasi, isu gender dan politik sejak tahun 2013. Indonesia Political Opinion (IPO) dalam kemajuannya fokus pada riset sosial terkait politik dan opini publik. IPO berkantor pusat di Jl. Tebet Raya, No. 2D, Jakarta. dan telah memiliki perwakilan tetap di Kota Bandung, Yogyakarta, Kota Batam dan Kota Mataram. Visi dan Misi IPO, menjadi lembaga kajian berbasis riset yang INDONESIA menguatkan relasi civil society, dan meneguhkan Demokrasi POLITICAL OPINION sebagai sistem politik berkeadaban, serta menjunjung tinggi keterbukaan. Direktur Eksekutif Dr. Dedi Kurnia Syah Putra INDONESIA Metodologi POLITICAL OPINION Multistage random sampling (MRS) IPO terlebih dulu menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample, pada setiap desa terpilih akan dipilih secara acak –menggunakan random kish NASIONAL grid paper– sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian PROP 1 PROP K laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor genap, sehingga total responden laki-laki dan perempuan. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. DS 1 … DS N DS 1 … DS M Metode ini memiliki pengukuran uji kesalahan (sampling error) 2.50 RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 persen, dengan tingkat akurasi data 97 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. KK KK KK KK KK Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.
    [Show full text]
  • Perancangan Buku Ilustrasi Laksamana Keumalahayati
    PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LAKSAMANA KEUMALAHAYATI Laporan Tugas Akhir Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Desain (S.Ds.) Nama : Nadya Chandra NIM : 00000010581 Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Seni & Desain UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur yang penulis dapat panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Proposal Perancangan Tugas Akhir ini. Besar harapan penulis untuk dapat berperan bagi bangsa dengan mengabadikan jasa salah satu Pahlawan Nasional Wanita Indonesia yaitu Laksamana Keumalahayati yang atas keberanian dan kecerdasannya sempat memporakporandakan dan membuat gentar angkatan laut para penjajah tanah air di bumi Aceh. Melihat fakta bahwa jasa beliau masih kurang dikenang di masyarakat, penulis berkeinginan besar untuk menulis informasi berupa buku ilustrasi untuk khalayak, khususnya untuk anak-anak sekolah dasar yang memiliki keingintahuan yang tinggi. Semoga melalui perancangan tugas akhir ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca, baik dari laporan maupun hasil karya akhir dan dapat mengingatkan kembali pentingnya untuk mengabadikan sejarah tanah air kita. Terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu proses Tugas Akhir penulis, yakni sebagai berikut: 1. Mohammad Rizaldi, S.T., M.Ds., selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara. 2. Prima Murti Rane, M.Ds., selaku Dosen Pembimbing. 3. Endang Moerdopo selaku penulis buku Laksamana Keumalahayati serta Bu Retno selaku In-Chief Editor Elex Media Komputindo 4. Donny Djuanda, Nina Chandra, dan Aldo Sebastian Chandra selaku keluarga dan Aditya Satyagraha, S.Sn., M.Ds., Dennis Vincentius, iv ABSTRAKSI Pahlawan Nasional merupakan gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia dan gelar tersebut diberikan kepada seseorang atas tindakan yang heroic dan sejauh ini terdapat 173 orang Pahlawan Nasional di Indonesia, yaitu terdiri dari 160 pria dan 13 wanita menurut Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
    [Show full text]
  • DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website
    DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/ STUDI KRIMINOLOGIS PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI POLRESTABES SEMARANG Richard Sianturi*, Nur Rochaeti, Budhi Wisaksono Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro E-mail : [email protected] Abstrak Kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu bentuk penganiayaan secara fisik maupun emosional atau psikologis, yang merupakan suatu cara pengontrolan terhadap pasangan dalam kehidupan rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga umumnya digunakan sebagai alat oleh pria untuk mengontrol perempuan. Menurut catatan tahunan Komnas Perempuan Tahun 2014 menunjukan bahwa intensitas kekerasan dalam rumah tangga sangat tinggi. Jumlah kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) pada tahun tersebut yang dilaporkan mencapai sebanyak 293.220 dimana sebagian besar dari data tersebut diperoleh dari data kasus/perkara yang ditangani oleh 359 Pengadilan Agama di tingkat kabupaten/kota yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia, yaitu mencapai 280.710 kasus atau berkisar 96%. Beberapa kasus menunjukkan bahwa aparat penegak hukum menolak menangani kasus KDRT karena dianggap ranah pribadi. Akibatnya, kasus banyak yang diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Umumnya cara ini hanya berupa imbauan agar pasangan suami istri atau keluarga rukun kembali sehingga tidak ada jaminan KDRT akan terhenti. Berdasarkan uraian tersebut, beberapa permasalahan pokok yang diteliti ialah: 1) Bagaimana kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia ditinjau dari aspek kriminologi ? 2) Bagaimana penanggulangan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kota Semarang ? Kata kunci : Studi Kriminologi, Penyelesaian, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Abstract Domestic violence is a form of physical abuse or emotional or psychological, which is a way of controlling their partners in domestic life.
    [Show full text]
  • Perancangan Animasi Interaktif Pengenalan Tokoh Pahlawan Aceh Berbasis Adobe Flash
    PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN TOKOH PAHLAWAN ACEH BERBASIS ADOBE FLASH SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika Universitas Ubudiyah Indonesia Oleh Nama : ZUHRI Nim : 121020120014 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH 2016 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, tidak lupa pula shalawat beriring salam penulis hantarkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan dan kebodohan kealam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis memilih judul “PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN TOKOH PAHLAWAN ACEH BERBASIS ADOBE FLASH”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi S-1 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Ubudiyah Indonesia. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Marniati, M.Kes selaku Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia. 2. Bapak M. Bayu Wibawa, S.Kom., M.MSI selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Ubudiyah Indonesia. 3. Ibu Sarini Vita Dewi, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga pikiran dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
    [Show full text]
  • ADVISORY October 2019
    ADVISORY October 2019 Second Term Cabinet Members Announced: New and Old Faces Today (Wednesday, 23 October 2019), President Joko Widodo officially announced the members of his new “Indonesia Maju/Onwards Indonesia” Cabinet that will work with him in the second term of his presidency. Along with the announcement of the new members, in the new Cabinet some of the titles have changed, such as ‘The Coordinating Minister of Maritime Affairs and Resources’ which has been changed to ‘The Coordinating Minister of Maritime Affairs and Investment’ and ‘The Minister of Tourism’ which has been changed to ‘The Minister of Tourism and the Creative Economy’. Several ministers who served during President Joko Widodo’s first term such as Sri Mulyani Indrawati and Yasonna Laoly also made a comeback along with many new faces. The new faces include prominent youth and professional figures who are pioneers and leading individuals in their respective fields. The announcement of such names as Nadiem Makarim, Erick Thohir and Wishnutama Kusubandio as new Cabinet members has been received positively by the general public. Below is a complete list of the newly appointed Cabinet members. 1. Coordinating Minister in the Field : Mohammad Mahfud of Law, Politics and Security (Mahfud MD) 2. Coordinating Minister in the Field : Airlangga Hartarto of the Economy 3. Coordinating Minister of Maritime : Luhut Binsar Pandjaitan Makarim & Taira S. Affairs and Investment Summitmas I, 16th & 17th Fls. 4. Coordinating Minister in the Field : Muhajir Effendy Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190 of Human Development and Culture Indonesia 5. Minister of Defense : Prabowo Subianto P: (62-21) 5080 8300, 252 1272 F: (62-21) 252 2750, 252 2751 6.
    [Show full text]
  • 2017 Buku Sejarah Islam Periode Klasik.Pdf
    1 PENGANTAR PENULIS Penulisan sejarah Islam biasanya diklasifikasikan menjadi periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern. Periode klasik identik dengan masa kejayaan Islam, periode pertengahan cenderung didominasi kemunduran Islam, sedangkan periode modern ditandai dengan kebangkitan Islam. Pada saat dunia Islam mengalami kemajuan pesat, kondisi dunia Barat sebaliknya. Tetapi orang-orang Barat akhirnya mampu mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat Muslim. Kesempatan itu memang sangat besar karena pemerintahan Islam terkenal sebagai pemerintah yang sangat toleran terhadap para penganut agama selain Islam. Sikap toleran itulah yang diteladankan oleh Rasulullah saw selama memimpin umat Islam. Pemimpin-pemimpin berikutnya juga sangat toleran. Misalnya, Khalifah ‘Umar ibn al- Khat}t}a>b ketika menguasai Baitul Maqdis (al-Quds, Yerusalem), atau para pemimpin lainnya, baik di kawasan Islam timur maupun barat. Bangsa Barat yang melihat kesempatan emas selama berinteraksi dengan umat Islam dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk mengalihkan ilmu pengetahuan. Adapun jalur- jalur yang menjadi jembatan untuk transformasi ilmu pengetahuan tersebut antara lain melalui Andalusia (Spanyol), Sicilia (Italia), dan perang salib. Demikianlah keberhasilan bangsa Barat dalam pengalihan ilmu pengetahuan dari dunia Islam sehingga sampai hari ini mereka mampu berdiri di puncak peradaban setelah berada lama dalam masa kegelapan. Agar era supremasi intelektual Islam tidak hanya sekedar nostalgia dan umat Islam tidak terlalu lama tenggelam dalam keterpurukan, lantas apa yang semestinya dilakukan. Inilah manfaat menelaah kajian sejarah masa lampau karena sejarah adalah guru kehidupan yang menyediakan garis-garis pedoman yang sangat berfaedah. Perlu ditegaskan bahwa mengembalikan kejayaan peradaban Islam merupakan kewajiban kaum Muslimin. Secara kuantitatif jumlah negara yang dipimpin oleh penguasa Muslim dan mempunyai penduduk mayoritas beragama Islam sangat signifikan.
    [Show full text]
  • Keputusan Presiden No. 84/P Tahun 2009
    www.bpkp.go.id KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/P TAHUN 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Komisi Pemilihan Umum dengan Keputusan Nomor 373/Kpts/KPU/Tahun 2009 tanggal 18 Agustus 2009 telah menetapkan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu Tahun 2009 periode 2009-2014, dan Presiden dan Wakil Presiden telah mengucapkan sumpah dan dilantik di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 20 Oktober 2009; b. bahwa untuk melaksanakan sebaik-baiknya tugas Presiden di dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan negara dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, dipandang perlu membentuk dan mengangkat Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009- 2014; c. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam diktum PERTAMA Keputusan Presiden ini, dipandang mampu dan cakap untuk diangkat sebagai Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERTAMA : Membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 dan mengangkat sebagai Menteri Negara terhitung mulai saat pelantikan, masing- masing: 1. Sdr. Marsekal TNI (Purn) Djoko - Menteri Koordinator Bidang Suyanto Politik, Hukum, dan Keamanan; 2. Sdr. Ir. M. Hatta Rajasa - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Sdr. dr. H. R. Agung Laksono - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; 4. Sdr. Sudi Silalahi - Menteri Sekretaris Negara; 5. Sdr. Gamawan Fauzi, S.H., M.M. - Menteri Dalam Negeri; 6.
    [Show full text]
  • Yusri Wahyuni Nim: 16160480000004
    URGENSI LEMBAGA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DALAM STRUKTUR KETATANEGARAAN INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: YUSRI WAHYUNI NIM: 16160480000004 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1439 H / 2018 M LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Yusri Wahyuni Nim : 16160480000004 Tempat, Tanggal Lahir : Batusangkar, 13 Mei 1996 Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas : Syariah dan Hukum Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 10 Juli 2018 YUSRI WAHYUNI NIM:16160480000004 iv ABSTRAK Yusri Wahyuni, NIM 16160480000004,“Urgensi Lembaga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia”, Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1439 H/2018 M. x + 72 halaman 5 lampiran. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui urgensi lembaga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia dengan melihat perbandingan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dalam struktur ketatanegaraan Indonesia, komposisi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) serta melihat urgensi nasihat dan pertimbangan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.
    [Show full text]
  • Açe Bariû Kapisi Úslam Coùrafyasi: 9
    AÇE BARIû KAPISI úSLAM COùRAFYASI: 9 GÜNEY DOùU ASYA: 1 KitabÕn AdÕ: Açe: BarÕý KapÕsÕ YazarÕ: Adil Yurtkuran YayÕna HazÕrlÕk: úHH AraýtÕrma Komisyonu ISBN: 975-00610-7-1 Kapak: Grata Non Grata BaskÕ-Cilt: Gümüý Ofset 1.BaskÕ: Eylül 2006 2.BaskÕ: Haziran 2009 Büyük Karaman Cad. Taysalan Sok. No:3 Fatih / ústanbul Telefon : (212) 631 21 21 Faks : (212) 621 70 51 E-posta : [email protected] AÇE BARIû KAPISI úÇúNDEKúLER KÕsaltmalar 6 ÖNSÖZ 7 BarÕý KapÕsÕ (Verandah of Peace) 9 GúRúû 13 I. BÖLÜM: GENEL BúLGúLER Kimlik Bilgileri 17 Açe Kelimesinin Kökeni 19 COùRAFú KONUM 20 úklim 21 Irmaklar ve Göller 22 Ormanlar 22 úDARú YAPI 22 DEMOGRAFúK YAPI 24 SOSYOEKONOMúK DURUM 25 SOSYOKÜLTÜREL HAYAT 26 Halk 26 Açe’de úslam 27 Serambi Mekkah 29 Kültürel VarlÕklar 31 Dil ve Edebiyat 33 Açe Tarihinde Hikâyelerin Yeri 34 Geleneksel Törenler 36 Geleneksel Danslar 36 Güzel Sanatlar 37 Eüitim 38 Mimari 38 Meunasah 39 Mezar TaýlarÕ 40 II. BÖLÜM: TARúHÎ SÜREÇ ERKEN DÖNEMDE AÇE 45 ORTA ÇAùDA AÇE 46 AÇE úSLAM SULTANLIùI 48 Açe’nin AltÕn Dönemi 50 16-20. YÜZYILLAR ARASINDA BÖLGEDEKú AVRUPALI SÖMÜRGECúLER 53 Sömürgecilerin Açe’ye Müdahalesi ve Açe SavaýÕ 55 Açe SultanlÕüÕ’nda Yönetim ve údari YapÕ 58 OSMANLI - AÇE úLúûKúLERú 60 Açe’de OsmanlÕ úzleri 65 Lada Sicupak 65 Türk BayraüÕ 66 Türk Köyleri 66 Bitai Köyü 67 SelçuklularÕn VarlÕüÕ 68 20. YüzyÕlda Hollanda ve Japon Müdahalesine KarýÕ Direniý ve BaüÕmsÕzlÕk Mücadelesi 70 III. BÖLÜM: SúYASú HAYAT ENDONEZYA BAùIMSIZLIK MÜCADELESúNDE AÇE’NúN ROLÜ 75 BAùIMSIZLIK MÜCADELESú VE SONRASINDA AÇE BÖLGESú 76 AÇE ÖZGÜRLÜK HAREKETú (GEREKAN ACEH MERDEKA-GAM) 79 Hasan di Tiro 83 Helsinki BarÕý AntlaýmasÕ SonrasÕndaki Geliýmeler 84 Açe úzleme Komitesi (AMM) 85 Son Siyasal Geliýmeler 87 Açe’de Ekonomik KalkÕnma: “RüzgârÕn Ülkesi”nin Yeniden Keý¿ 90 IV.
    [Show full text]
  • Kata Airlangga, Golkar Dan PPP Punya Banyak Kesamaan
    Kata Airlangga, Golkar dan PPP Punya Banyak Kesamaan Realitarakyat.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki banyak kesamaan. “Jadi kalau diperhatikan Partai Golkar dan PPP ini ada beberapa kesamaan,” kata Airlangga usai makan malam bersama Ketum PPP Suharso Monoarfa di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (30/3/2021) malam. Airlangga menjelaskan kesamaan antara Golkar dan PPP diantaranya warna bendera Partai Golkar didominasi warna kuning, dengan pohon beringin warna hijau di tengahnya. Kemudian bendera PPP didominasi warna hijau, dengan banyak warna kuning. Selain itu, Golkar dan PPP bersama-sama bekerja dalam pembahasan Undang-Undang Cipta Kerja, kemudian mengawal operasionalisasi UU Cipta Kerja melalui peraturan pemerintah hingga peraturan Presiden. “Terkait politik, kita sama-sama sepakat untuk tidak merubah UU terkait Pilkada,” ujarnya. Hal senada disampaikan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa jika dua partai itu merupakan partai yang memiliki banyak kesamaan diantaranya sama-sama go publik, partai terbuka, bisa dimiliki siapa saja hingga partai berada di tengah. “Kita membicarakan hal-hal ke depan, tentu ada tahapanannya, seperti yang kami nikmati makan malam saat ini,” kata Suharso. Selain sebagai ketua umum partai, mereka berdua juga menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. Airlangga Hartarto saat ini sebagai Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian. Sementara Suharso Monoarfa merupakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas).[prs].
    [Show full text]